Anda di halaman 1dari 2

Rangkuman Sistem Informasi dan Pengendalian Internal

Sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling berinteraksi dan


memiliki tujuan yang sama. informasi adalah fakta dari data yang telah diproses dan
digunkan oleh penggunanya untuk mengambil keputusan. Sistem terdiri dari sistem-
sistem yang lebih kecil (subsistem) dan setiap sistem juga berfungsi sebagai unsur
pendukung dari sistem yang lebih besar. Apabila terjadi tidak konsistennya tujuan
yang dicapai antara satu subsistem dengan sistem yang lain maupun sistem dalam
suatu organisasi sebagai kesatuan menyebabkan terjadinya pertentangan tujuan (goal
conflict). Goal congeruence terjadi apabila setiap subsistem memiliki kesamaan
tujuan dengan subsistem yang lain maupun organisasi secara keseluruhan.
Karakteristik dari Sistem Informasi yang berguna dan memiliki arti adalah :
1.Relevan 2.Andal 3.Lengkap 4.Tepat Waktu 5.Dapat Dimengerti 6.Dapat
Diverifikasi Dapat Diakses.

Jenis-jenis Sistem informasi dapat dikelompokkan menurut tujuan khusus yang ingin
dilayani oleh jenis sistem informasi. Ragam sistem informasi tersebut, yaitu: 1)
Sistem Informasi Manajemen (Management Information System); 2) Sistem
Informasi Akuntansi (Accounting Information System) Sistem Informasi Eksekutif
(Executive Information System).

Hubungan antara Sistem Informasi Manajemen, Sistem Informasi Akuntansi, dan


Sistem Informasi Eksekutif adalah Sistem Informasi Manajemen berkepentingan
untuk membantu pengambilan keputusan bagi manajemen dalam suatu organisasi
atau perusahaan. Sistem Informasi Akuntansi digunakan untuk memperoleh informasi
akuntansidalam sebuah perusahaan, sedangkan Sistem Informasi Eksekutif digunakan
oleh para eksekutif di suatu perusahaan untuk pengambilan keputusan. Dari
pernyataan tersebut, maka Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Informasi
Akuntansi merupakan bagian dari sistem informasi eksekutif.

Pengendalian internal merupakan proses yang diterapkan untuk menyediakan


keyakinan yang memadai bahwa tujuan-tujuan pengendalian dapat dicapai. Kondisi
yang ada pada lingkungan bisnis saat ini mengharuskan perusahaan untuk mampu
mengantisipasi hal-hal buruk yang dapat berdampak negatif pada perusahaan. Secara
umum pengendalian internal dapat dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu : 1)
Pengendalian Umum; 2) Pengendalian Aplikasi. Selain pada pengendalian internal,
corporate governance juga dibutuhkan dalam perusahaan karena prinsip dari
corporate governance adalah membentuk rangkaian tanggung jawab dalam
perusahaan, otoritas dan komunikasi, serta kebijakan, standar, pengukuran kinerja dan
pengendalian internal yang memandu semua komponen dalam perusahaan untuk
menjalankan peran dan memenuhi tanggungjawabnya. Dengan adanya perkembangan
teknologi, selain corporate governance dibutuhkan juga information technology
governance ( IT governance), yang mana pada prinsipnya berungsi untuk memastikan
bahwa sumberdaya yang digunakan sesuai dengan risiko dan manfaat yang akan
diperoleh dalam penerapan IT, sejalan dengan tujuan-tujuan organisasi, atau dengan
kata lain bahwa IT governance ada untuk memastikan bahwa fungsi-fungsi teknologi
informasi yang ada dalam perusahaan atau yang akan ada memang mendukung dan
meningkatkan pelaksanaan strategi dalam pencapain tujuan-tujuan organisasi.

Pengendalian internal merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan


mengukur sumber daya suatu organisasi. Pengendalian internal berperan penting
untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya
organisasi baik yang berwujud (seperti mesin dan lahan) maupun tidak berwujud
(seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti merek dagang). Sistem
Informasi dan pengendalian internal secara umum mempunyai beberapa peranan
dalam perusahaan, diantaranya sebagai berikut: a) Minimize Risk. b) Reduce cost. c)
Add Value. d) Create New Realities.

Komponen dalam Sistem Informasi a) Orang-orang (people) b) Prosedur dan aturan-


aturan (procedure and instruction); c)Data; d) Perangkat lunak (software); e)
Infrastruktur teknologi informasi (information technology infrastructure); f)
Pengendalian internal.

Peran Profesi Akuntan dalam Kaitannya dengan Sistem Informasi a) Auditor


berperan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dan memberikan opini
terhadap laporan keuangan. b) Manajer bagian akuntansi bertanggung jawab terhadap
proses akuntansi dalam perusahaan. c) Bagian perpajakan bertanggung jawab
terhadap pelaporan dan pembayaran pajak perusahaan. d) Konsultan berperan dalam
melakukan analisis dan perancangan sistem informasi perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai