PAJAK PENGHASILAN
ORANG PRIBADI
Anak Agung Ketut Agus Suardika,
SE.,M.Si,BKP,CMA,CAPF
KELOMPOK 6
Tiara Kusuma Dewi 2107611006 (06)
Yoani Angelsista A.D 2107611029 (29)
Harry Soemarno 2107611030 (30)
A.A Gd Wisnu Adhimatra2107611031 (31)
Ni Wayan Yusy Martha 2107611032 (32)
WAJIB PAJAK
UU No. 6 Tahun 1983
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
UU No.16 Tahun 2009
KUP
DIKENAKAN
Dari
Dari pemberi penghasilan
kerja lain-lain
Sumber
Penghasilan
Dari harta Dari kegiatan
yang dimiliki usaha
Penghasilan yang merupakan
Objek PPh
Hadiah dari Undian atau pekerjaan atau kegiatan, Umumnya di potong PPh Pasal 21 oleh pemberi
dan penghargaan kerja. Harus dilaporkan dan dihitung kembali
besarnya PPh dalam SPT Tahunan
Laba usaha Dapat diperoleh melalui hasil pembukuan dan
pencatatan. Harus dilaporkan dan di hitung
besarnya PPh di SPT Tahunan
Imbalan dalam bentuk lainnya Dilaporkan dan dihitung PPh nya di SPT Tahunan
Keuntungan karena penjualan harta, misalnya
penjualan perhiasan, kendaraan dsb Dilaporkan dan dihitung PPh nya di SPT Tahunan
Bunga, dividen, sewa, premi asuransi , dll Dilaporkan dan dihitung PPh nya di SPT Tahunan
Penghasilan yang dikenai pajak
bersifat FINAL
FINAL
Pasal 4 ayat 2
Penghasilan yang bukan merupakan
Objek PPh
Paling banyak 3 (tiga) orang dan menjadi tanggungan sepenuhnya bagi Wajib Pajak
a. Belum dewasa,
ANAK ANGKAT b. Menjadi tanggungan sepenuhnya
(tinggal bersama-sama Wajib Pajak)
(S-112/PJ.41/1995)
(S-112/PJ.41/1995)
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Mulai Mulai
Kondisi 1 Januari 2015
PMK- 122/PMK.010/2015
1 Januari 2016
PMK- 101/PMK.010/2016
Penghasilan = Penghasilan
WP OP : - PTKP
Kena Pajak Neto
PTKP BARU
Mulai 1-1-2016
Keterangan SETAHUN SEBULAN
(Rp) (Rp)
Untuk Diri Pegawai (Tk/-) 54.000.000 4.500.000
Untuk Diri Pegawai Yg Kawin/Nikah (K/-) 58.500.000 4.875.000
Tidak Menunjukkan
menunjukkan Bagi Diri Sendiri + Ketr Tertulis
Suami Surat Keterangan minimal dari Suami
Sendiri Tanggungan
kecamatan
Tidak Tidak
menerima menerima
Penghasilan Penghasilan
1. s.d. Rp 50.000.000 5%
Penghitungan Penghasilan
Kena Pajak (PKP)
Pembukuan Norma
• Peredaran Bruto < 4,8 Milyar
• Wajib menyelenggarakan pencatatan
• Memberitahukan dlm jk waktu 3 bulan
pertama dari tahun pajak yang bersangkutan
Dasar Pengenaan Pajak (DPP)
dan Penghasilan Kena Pajak (PKP)
Dalam hal Wajib Pajak orang Pribadi mempunyai beberapa jenis kegiatan usaha
dan/atau pekerjaan bebas dan/atau beberapa tempat usaha dan/atau pekerjaan bebas
maka pencatatan dibuat secara terpisah untuk masing-masing jenis kegiatan usaha
dan/atau pekerjaan bebas, dan/atau beberapa tempat usaha dan/atau pekerjaan bebas.
Wajib Pajak orang pribadi wajib menyimpan semua dokumen yang berkaitan dengan
kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, baik mengenai peredaran dan/atau penerimaan
bruto maupun mengenai pembelian, biaya usaha, dan pengeluaran lainnya
TARIF NORMA
PER17/PJ/2015 pengganti KEP-536/PJ/2000
PPh Terutang :
Peredaran bruto setahun : Rp.300.000.000 + Rp.200.000.000 = Rp.500.000.000
Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak Orang Pribadi adalah sebesar
penghasilan neto setelah kompensasi kerugian dikurangi dengan
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Pasal 6 ayat 1
Wajib Pajak menggunakan Pembukuan
... lanjutan
Pasal 6 ayat 1
Wajib Pajak menggunakan Pembukuan
Pasal 9 ayat 1
Penghasilan Kena Pajak
Dalam Hubungan Suami Isteri
Penghasilan suami-istri dikenai pajak secara terpisah jika :
Telah hidup berpisah (berdasarkan putusan hakim),
Dikehendaki secara tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan harta dan
penghasilan, atau
Dikehendaki oleh istri yang memilih menjalankan hak dan kewajiban
perpajakannya sendiri.
Contoh perhitungan :
Penghasilan Netto suami Rp. 100.000.000,-
Penghasilan Netto istri :
sbg karyawan : Rp. 70.000.000,-
usaha Rp. 80.000.000,-
Total Rp.150.000.000,-
misalkan pajak yang terutang sebesar : Rp. 27.550.000,- , maka :
Tarif Khusus
Pajak Penghasilan
bagi UMKM
Peraturan Pemerintah Republik
UMKM Indonesia Indonesia
Nomor 23 Tahun 2018
Tentang Pajak Penghasilan atas
Penghasilan dari Usaha yang Diterima
atau Diperoleh Wajib Pajak yang
Memiliki Peredaran Bruto Tertentu
PJ.091/PPh/S/003/2018-02
Pokok Pengaturan
Subjek Pajak Objek Pajak Pemberitahuan ke DJP
Penghasilan dari usaha, Bila WP memilih untuk
• WP OP
termasuk cabang dikenai PPh sesuai
• WP Badan tertentu
(Koperasi, CV, Firma) Kecuali : ketentuan umum.
• PT dgn peredaran bruto a) Jasa sehubungan
s/d Rp 4,8 Milyar / Tahun Pekerjaan Bebas
Pajak. b) Penghasilan di LN Pelunasan Pajak
c) Penghasilan yg dikenai Disetor sendiri oleh WP;
Kecuali: PPh Final tersendiri atau
a. Yang memilih untuk d) Penghasilan yang bukan Dipotong atau dipungut
dikenai PPh umum; Objek Pajak
oleh pihak lain.
b. WP Badan yang
memperoleh fasilitas PPh Terutang
Tax Holiday dan Tax PPh Final = 0,5% X Surat Keterangan
Allowance; Peredaran Bruto
c. BUT; atau Bila WP menerima
d. CV, Firma yang Jangka Waktu penghasilan dari
dibentuk: PT 3Tahun Pajak pemotong atau
• beberapa WPOP pemungut PPh
CV, Firma,
dengan keahlian 4 Tahun Pajak
Koperasi
khusus dan
• menyerahkan jasa WP OP 7 Tahun Pajak
sejenis dengan
pekerjaan bebas.
Ketentuan Peralihan
Bagi Wajib Pajak yang sebelumnya dikenai tarif 1%
namun tidak memenuhi kriteria WP yang dikenai
PPh Final menurut PP ini, berlaku ketentuan
sebagai berikut :
Pasar C
Pasar B Rp 2 Milyar
Pasar A
Rp 2 Milyar
Rp 1 Milyar
Tuan X pada tahun 2020 tidak dapat dikenai Pajak Penghasilan final,
karena peredaran bruto usaha Tuan X dari seluruh tempat usaha
pada tahun 2019 melebihi Rp4.800.000.000,00 (empat miliar
delapan ratus juta rupiah).
o nt oh 2
C
Piutang:
021 : piutang
022 : piutang afiliasi (piutang kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18
ayat (4) Undang-Undang PPh)
029 : piutang lainnya
Kode Harta
Investasi:
031 : saham yang dibeli untuk dijual kembali
032 : saham
033 : obligasi perusahaan
034 : obligasi pemerintah Indonesia (Obligasi Ritel Indonesia atau
ORI, surat berharga syariah negara, dll)
035 : surat utang lainnya
036 : reksadana
037 : Instrumen derivatif (right, warran, kontrak berjangka, opsi, dll)
038 : penyertaan modal dalam perusahaan lain yang tidak atas
saham meliputi penyertaan modal pada CV, Firma, dan sejenisnya
039 : Investasi lainnya
Alat Transportasi:
041 : sepeda
042 : sepeda motor
043 : mobil
049 : alat transportasi lainnya
Kode Harta
Harta Bergerak Lainnya:
051 : logam mulia (emas batangan, emas perhiasan, platina
batangan, platina perhiasan, logam mulia lainnya)
052 : batu mulia (intan, berlian, batu mulia lainnya)
053 : barang-barang seni dan antik (barang-barang seni,
barang-barang antik)
054 : kapal pesiar, pesawat terbang, helikopter, jetski,
peralatan olahraga khusus
055 : peralatan elektronik, furnitur
059 : harta bergerak lainnya