Anda di halaman 1dari 6

RMK RPS 3

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN

PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN BIAYA

Dosen Pengampu : Dr. I Ketut Sujana, SE., Ak., M.Si., CA.

Oleh Kelompok 1 :

I Gede Bayu Widi Perdana (01)

I Gusti Lanang Widhiana Saputra (02)

Reszki Nofrald Latendengan (03)

Luh Putu Sita Dewi (04)

I Gusti Agung Arya Adityadharma (05)

PROGRAM STUDI PROFESI AKUNTAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2021/2022
A. PERBEDAAN BIAYA LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG
Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang dapat dibebankan secara langsung kepa
da obyek biaya atau produk. Contoh biaya langsung adalah bahan langsung (bahan baku), up
ah pekerja yang langsung terlibat dalam proses produksi barang di pabrik, iklan, ongkos angk
ut, dan sebagainya.
Sebagai contoh suatu perusahaan ingin merancang sebuah bangunan baru perlu menye
wa manager proyek untuk mengawasi konstruksi maka tersebut. gaji manajer proyek termasu
k ke dalam biaya langsung. Biaya langsung: biaya kerikil, pasir, semen dan upah yang terjadi
pada produksi beton.
Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang sulit untuk dapat dihubungkan d
an dibebankan secara langsung dengan unit produksi, dan secara akurat ditelusuri ke objek bi
aya. Biaya yang dapat ditelusuri pada objek biaya akan meningkatkan keakuratan pembebana
n biaya. Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat secara akurat dikaitkan dengan o
bjek biaya tertentu. Biaya ini mencakup hal-hal seperti iklan dan pemasaran, depresiasi produ
k, persediaan perusahaan, akuntansi dan penggajian. Mampu dikatakan juga biaya ini adalah
beragam biaya yang berguna untuk mempertahankan seluruh perusahaan dan bukan hanya bi
aya-biaya yang terkait dengan pembuatan produk. Contoh biaya tidak langsung: biaya depresi
asi, asuransi, listrik.
Berikut tabel perbedaan antara biaya langsung dan biaya tidak langsung menurut aspek-
aspeknya :

Aspek Biaya langsung Biaya Tidak Langsung


Definisi Biaya yang mudah dikaitkan dengan obj Biaya yang tidak dapat dialokasika
ek biaya. n ke objek biaya tertentu.

Manfaat Proyek spesifik Berbagai proyek


Agregat Ketika semua biaya langsung diambil b Total semua biaya tidak langsung d
ersama-sama mereka dikenal sebagai bi isebut sebagai biaya tetap atau onco
aya prima. st.
Dilacak Dapat dilacak Tidak dapat dilacak
Klasifikasi Bahan langsung, tenaga kerja langsung, Bahan tidak langsung, tenaga kerja
biaya langsung tidak langsung, biaya tidak langsun

2
g
Biaya Mudah dibagi ke objek biaya tertentu Tidak dapat dibebankan ke objek bi
aya tertentu

B. KONSEP ACTIVITY BASED COSTING (ABC)


Sistem activity-based costing (ABC) adalah metode akuntansi yang dapat Anda gunaka
n untuk mencari total biaya aktivitas yang diperlukan untuk membuat suatu produk. Sistem A
BC menetapkan biaya untuk setiap aktivitas yang masuk ke produksi, seperti pekerja yang me
nguji suatu produk.
Banyak bisnis menggunakan harga pokok penjualan (COGS) untuk menentukan berapa
biaya untuk membuat produk. Namun, COGS berfokus pada biaya langsung dan tidak termas
uk biaya tidak langsung seperti biaya overhead.
Beberapa bisnis mengambil biaya overhead mereka dan mengalokasikannya secara mer
ata di antara semua produk. Tetapi karena beberapa produk menggunakan lebih banyak biaya
overhead daripada yang lain, biaya pembuatan setiap produk tidak akurat dengan metode ini.
Dengan penetapan biaya berbasis aktivitas, anda mempertimbangkan biaya langsung da
n overhead untuk membuat setiap produk. anda menyadari bahwa produk yang berbeda mem
erlukan biaya tidak langsung yang berbeda pula. Dengan menetapkan biaya langsung dan ove
rhead untuk setiap produk, anda dapat menetapkan harga dengan lebih akurat. Sehingga, pros
es penetapan biaya berbasis aktivitas menunjukkan kepada anda biaya overhead mana yang m
ungkin dapat anda kurangi.
Misalnya, anda membuat sabun. Sabun A memerlukan lebih banyak biaya tambahan, se
perti pengujian, daripada Sabun B. Dengan menggunakan penetapan biaya berbasis aktivitas,
anda menetapkan biaya overhead yang tepat untuk produk yang sesuai. Dengan begitu, biaya
overhead anda lebih tinggi untuk Sabun A daripada B.

C. ACTIVITY BASED COST WITH IDLE CAPACITY


Kekurangan model activity based costing yang sudah dibahas adalah model ini hanya akan m
emberikan gambaran mengenai kondisi perusahaan yang akurat saat ini. Tetapi, jika model a
ctivity based costing ini tidak dapat digunakan untuk melihat dari dampak efesiensi yang
telah dilakukan perusahaan. Meskipun perusahaan dapat melakukan efesiensi sedemikian rup
a, sehingga dapat menghilangkan salah satu aktivitas yang dilakukannya. Hal tersebut belum t

3
entu menjamin bahwa biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan otomatis akan mengalami pe
nurunan.

Hal ini dikarenakan, jika perusahaan menghilangkan aktivitas, maka biaya tetap dari aktivitas
tersebut tidak serta merta hilang, yang dapat dihilangkan adalah biaya non tetap. Karena itu,
model activity based costing yang dapat dipergunakan untuk efesiensi adalah model activity
based costing yang memisahkan biaya tetap dengan biaya non tetap.

Dalam model ABC, pembagian biaya berdasarkan perilakunya dapat dibagi menjadi dua bagi
an, yaitu:

1. Biaya fleksibel, merupakan kategori biaya yang berfluktuasi sesuai dengan jumlah akt
ivitas yang dilakukan perusahaan. Biaya ini yang dapat dihilangkan oleh perusahaan.
2. Biaya tetap, merupakan biaya yang muncul akibat adanya komitmen perusahaan terha
dap penggunaan sumber daya untuk melakukan suatu aktivitas. Komitmen tersebut su
dah dilakukan untuk suatu tertentu, sehingga sulit untuk dibatalkan. Biaya-biaya inila
h yang akan tetap muncul walaupun perusahaan sudah dapat menghilangkan aktivitas
yang memakai biaya-biaya tersebut. Jika aktivitas dihilangkan, maka biaya-biaya ters
ebut akan menjadi beban perusahaan dalam bentuk kapasitas menganggur.

Dalam model ABC ini, maka biaya tetap ini harus dibebankan berdasarkan kapasitas teoritis 
(theoretical capacity), atau kapasitas praktikal (practical capacity).

1. Kapasitas teoritis merupakan kapasitas maksimal dari penggunaan sumber daya yang
dimiliki perusahaan. Misalkan, perusahaan membayar seseorang untuk bekerja dalam
perusahaan selama 8 jam per harinya. Jumlah itulah yang akan menjadi kapasitas teori
tis orang perharinya. Sedangkan kapasitas teoritis dari mesin adalah kapasitas terpasa
ng dari mesin tersebut.
2. Kapasitas praktikal merupakan kapasitas teoritis setelah dikurangi dengan waktu-wakt
u tidak produktif. Misalkan diperkirakan waktu tidak produktif dari seseorang selama
satu hari adalah 2 jam, maka kapasitas praktikal dari orang tersebut adalah enam jam
perhari. Kapasitas praktikal dari mesin adalah kapasitas teoritikal mesin dikurangi den
gan kapasitas tidak produktif dari mesin tersebut, misalkan waktu kapasitas yang dipa
kai untuk pemeliharaan, dan lain-lain. Dalam model activity based costing ini, kapasit
as yang dipergunakan biasanya adalah kapasitas praktikal.

4
Dalam akuntansi biaya tradisional, tarif overhead yang ditentukan dimuka dihitung dengan m
embagi anggaran biaya overhead dengan ukuran aktivitas yang dianggarkan seperti anggaran
jam kerja langsung. Praktek seperti ini akan mengakibatkan pembebanan kapasitas yang men
ganggur ke produk dan juga akan menyebabkan biaya produksi per unit tidak stabil. Jika ang
garan aktivitas turun, tarif overhead akan meningkat karena komponen tetap dalam overhead
hanya digunakan untuk jumlah produk yang lebih sedikit sehingga biaya produksi per unit ak
an meningkat. Berlawanan dengan akuntansi biaya tradisional, dalam ABC produk hanya dib
ebani biaya dari kapasitas yang digunakan dan tidak dibebani oleh biaya kapasitas yang tidak
digunakan.Pendekatan ini menyebabkan biaya per unit yang lebih stabil dan konsisten dengan
tujuan pembebanan biaya ke produk yang menyebabkan aktivitas.

D. …………………
E. TIME DRIVEN BASED COSTING)

Kelemahan model activity based costing adalah model ini hanya akan memberikan gam
baran mengenai kondisi perusahaan yang akurat saat ini. Namun demikian, jika model activit
y based costing ini tidak dapat dipergunakan untuk melihat dari dampak efisiensi yang dilaju
kan perusahaan. Meskipiun perusahaan dapat melakukan efisiensi sedemikan rupa, sehingga
dapat menghilangkan salah satu aktivitas yang dilaukannya. Hal tersebut belum tentu menjam
in bahwa biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan otomatis akan mengalami penurunan. Hal
ini dikarenakan, jika perusahaan menghilangkan aktivitas, maka biaya tetap dari aktivitas ters
ebut tidak serta merta hilang, yang dapat dihilangkan adalaha biaya non tetap. Karena itu, mo
del activity based costing yang dapat dipergunakan untuk efisiensi adalah model activity base
d costing yang memisahkan biaya tetap dan biaya non tetap.

Dalam model activity based costing, pembagian biyaa berdasarkan perilakunya dapat di
bagi menjadi dua bagian, yaiut:
1. Biaya flexible (flexible costs), biyaa fleksibel meripakan kategori biaya yang berflkutua
si sesuai dengan jumlah aktivitas yang dilakukan perusahaan. Semakin banuak akticitas
yang dilakukan, maka biaya ini akan semakin tinggi dan sebaliknya. Jika perusahaan da
pat meniadakan sebuay akticitas, maka biaya flexible inilah yang otomatis dapat dihilan
gkan.
2. Biaya Tetap (commited costs), biaya tetap dalam Bahasa inggrisnya disebut dengan co
mmited cost, karena biaya-biaya ini muncul akibat adanya komitmen perushaaan terhad

5
ap pengunaan sumber daya untuk melakukan sesuatu aktivitas. Contoh dari commited c
ost adalah biaya gaji dari pegawai tetap, biaya penyusutan, biaya sewa, biyaa pajak bu
mi dan banhinan dan sebagainya. Jika aktivitas dihilangkan, maka biaya-biaya tersebut
akan menjadi beban perusahaan dalam bentuk kapasitas menganggur.

Dalam model ABC ini, maka biaya commited ini harus dibebankan bersarkan kapasitas
teoritis, atau kapasitas praktilkal. Kapasitas terorits adalah kapasitas maksimal penggunaan su
mberdaya yang dimiuki perusahaan. Misalkan, perusahaan memabyar sesiorang untuk bekerj
a dalam perusahaan selama 8 jam per harinya. Jumlah itulah yang akan menjadi kapasitas teo
ritis orang perharinya. Sedangkan kapasitas teoritis mesin adalah kapasritas terpasang dari me
sin tersebut.

Meskipun seseorang dibayar bekerja selama 8 jam per hari, namun orang tersbut tidak a
kan bisa bekerjsa secara efektif selama 8 jam tersebut. Ada suaru rentang waktu tertentu dima
na orang tersbut tidak dapat bekerja dengan efektif, (misalkan waktu orang tersebut beristrira
hat sejenak, minum, bercakap dengan teman, dll). Kapastis teoritis selelah dikurangai dengan
waktu-waktu tidak produktif dari mesin tersebut, misalkan waktu kapasitas yang dipakai untu
k pemeliharaan, dan lain-lain. Dalam model ABC ini, kapasitas yang dipergunakan biasanya
adalah kapasitas praktikal.

DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Modul Chartered Accountant : Akuntansi Manajemen


Lanjutan. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia

Anda mungkin juga menyukai