Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

“PEREKONOMIAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI”

Dosen Pengampu: Dr Reza Hendra Wibowo S.IKom M.M

Kuliah: pengantar ekonomi Indonesia

DiSusun Oleh:

Herawati Ningsih (105220074)

Bima Arya Syahputra (105220111)

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAH FAKULTAS SYARIAH


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat tuhan yang maha esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Perekonomian indonesia di era globalisasi”. Dalam
penyusunan makalah ini kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan dan pengetahuan yang lebih luas bagi
pembacanya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat kelebihan dan
kekurangan sehingga kami mengharap kritik dan saran yang dapat memperbaiki untuk
penulisan makalah selanjutnya. Terima kasih.

Jambi,Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH..................................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................. iii
BAB1 PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................................................ 6
BAB II PEMBAHANSAN ................................................................................................................................ 7
A. Pengertian Globalisasi Ekonomi ..................................................................................................... 7
B. Konsep Globalisasi .......................................................................................................................... 7
C. Kesiapan Indonesia Menghadapi Globalisasi.................................................................................. 9
D. Realitas Pembangunan Ekonomi .................................................................................................. 11
E. Dampak globalisai ......................................................................................................................... 11
F. Peluang dan tantangan ................................................................................................................. 14
G. Kebijakan Memperkecil Ancaman ............................................................................................... 17
BAB III PENUTUP ....................................................................................................................................... 19
A. Kesimpulan ................................................................................................................................... 19
B. Saran ............................................................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................................... 22

iii
BAB1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mampu mengubah
cara pandang, pola pikir, dan pola kehidupan manusia. Kekhawatiran terhadap
kelangkaan(scarcity) barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas,
tampaknya telahsemakin berkurang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi
telah mampumendorong terciptanya penemuan-penemuan yang dapat menghambat
kelangkaan barang dan jasa. Melalui inovasi, riset, dan pengembangan yang terus-menerus,
telah mampu menciptakan produk barang dan jasa baru uang sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen. Produk barang dan jasa apa saja yang diinginkan dan dibutuhkan
konsumen dapat disediakan dandipenuhi oleh produsen. Siapa saja yang berminat dan memiliki
daya beli dapat memilih,meminta, dan membeli produk-produk baru, seperti handphone baru,
mobil baru, TV baru, dan produk baru lainnya. Bahkan siapa saja yang memiliki potensi untuk
membeli barang dan jasadapat membelinya dengan mudah
Sejak kapankah globalisasi muncul? Tidak ada kepastian tentang hal ini, akan tetapi isu
globalisasi menerpa di segala aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek kehidupan yang
mendapat terpaan globalisasi yang paling kuat adalah aspek ekonomi (Dollar, David 2007).
Menjelang tahun 1980an hingga 1990an, dunia tercengang saat negaranegara berkembang
(China dan India) yang sebelumnya menutup diri dari dunia luar, justru membuka pintu
ekonomi ke dunia luar, yang ditunjukkan dengan aktivitas ekspor. Globalisasi ekonomi ini
terus meluas dan meningkat drastis dalam kurun 20-30 tahun terakhir, dan terus berkembang
berkat kerjasama ekonomi di antara negara-negara sekawasan seperti Masyarakat Ekonomi
Eropa (MEE) yang menerapkan sistem pasar tunggal untuk Eropa; North American Free Trade
Area (NAFTA) di kawasan Amerika Utara; ASEAN Free Trade Area (AFTA) di kawasan Asia
Tenggara; dan Closer
Economic Relations (CER) yang merupakan kerja sama ekonomi antara Australia dan
Selandia Baru dan yang lainnya. Perlahan tapi pasti, semua negara berusaha menghapus
hambatan perdagangan terkait arus modal, barang dan jasa. Mereka berusaha menghilangkan
diskriminasi, menyatukan kebijakan terkait berbagai instrumen, seperti bea masuk, pajak, mata
uang, undang undang, standarisasi dan lain lain. Dengan kata lain, terjadi integrasi ekonomi
global.

1
Integrasi ekonomi global pun berkembang dengan pesat. Firmanzah (2013)
menjelaskan bahwa integrasi ekonomi global ditandai dengan tiga hal, yaitu pertama, laju dan
skala ekonomi bergerak cepat dan tidak dapat diduga; kedua, pergeseran kekuatan ekonomi
dan geopolitik dari negara maju seperti Amerika Serikat dan sebagian Eropa ke kawasan Asia,
yang ditandai dengan munculnya kekuatan ekonomi baru seperti China, India, Korea Selatan,
dan Indonesia; ketiga, fenomena kompleksitas dan dinamika pasar modal.
Firmanzah (2013) juga menyatakan bahwa dinamika pasar modal menjadi salah satu
indikator utama dalam memotret perubahan ekonomi di dunia. Pemilik modal dari seluruh
belahan dunia dapat melakukan investasi dan mengelola portofolio investasinya dalam
hitungan detik (real time). Pasar tidak lagi hanya dimasuki oleh pelaku usaha domestik, namun
telah didatangi oleh pelaku usaha mancanegara. Setiap perusahaan multinasional memiliki
peluang untuk menarik investor mancanegara dalam upaya meningkatkan pertumbuhan
perusahaan. Yang menjadi permasalahan adalah keterbatasan modal yang membuat para
pelaku usaha sangat berhati hati dalam mengambil keputusan. Sebelum mengambil keputusan
untuk berinvestasi di sebuah perusahaan, tentunya pelaku usaha membutuhkan informasi yang
bisa diandalkan. Informasi ini didapatkan melalui laporan keuangan perusahaan. Laporan
keuangan perusahaan tentunya harus bisa dipahami dan diandalkan sampai ditingkat
internasional. Kondisi ini menuntut adanya standar tunggal pelaporan akuntansi atau standar
akuntansi internasional yang berlaku sama di semua negara.
Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran
pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Kemajuan
infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan Internet,
merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling ketergantungan
(interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya (Wikipedia, 2016). Meskipun banyak sekali
definisi globalisasi, tetapi globalisasi juga tepat diartikan sebagai pertumbuhan aktivitas
ekonomi yang melewati batas±batas politik negara atau wilayah. Globalisasi adalah suatu
proses yang menempatkan masyarakat dunia bisa menjangkau satu dengan yang lain atau
saling terhubungkan dalam semua aspek kehidupan mereka, baik dalam budaya, ekonomi,
politik, teknologi maupun lingkungan
Dua faktor yang menyebabkan terjadinya globalisasi yaitu sebagai berikut:
a. Kemajuan teknologi, perubahan sosial dan perubahan kebudayaan membuat jarak antar
negara semakin dekat. Kemajuan teknologi telah memfasilitasi transportasi antara tempat dunia
menjadi semakin dekat, membuat transaksi ekonomi bisa melewati batas negara, menciptakan
kesamaan dalam cita rasa, memperlancar arus komunikasi. Dengan kemajuan teknologi,
2
hambatan jarak bagi semua aktivitas yang berskala global dapat dikurangi sampai batas
minimal dan kemudian berpeluang untuk menciptakan saling ketergantungan antara satu aktor
dengan aktor yang lain di arena global.
b. Terjadinya konvergensi dalam kebijakan ekonomi, politik dan kebudayaan antar negara.
Dari sisi kebijakan ekonomi, sesungguhnya kecenderungan konvergensi sudah bisa dilihat
sejak dua dasawarsa terakhir, yang dikenal sebagai fenomena kejayaan aliran ekonomi
neoklasik.
Suprijanto (2011) mengatakan bahwa globalisasi ekonomi merupakan proses
pengintegrasian ekonomi nasional ke dalam sistem ekonomi global yang diperankan oleh aktor
TNCs, WTO, IMF dan Bank Dunia. Globalisasi ekonomi berdampak pada hukum ekonomi
nasional
yang harus tampil sebagai mekanisme pengintegrasi yang dapat mengharmonisasikan
berbagai kepentingan internal bangsa, kepentingan nasional dan internasional dan antar sektor
kehidupan nasional. Secara ekonomi terjadi tekanan perdagangan yang semakin kompetitif,
multi nasionalisasi produksi, integrasi pasar keuangan dan masuknya investasi modal global.
Ciri-ciri khas Ekonomi Global menurut Heryanto (2004) adalah sebagai berikut:
• Deregulasi korporasi dan gerakan modal yang tidak terbatas
• Privatisasi dan komodifikasi (commodification) atas berbagai jasa pelayanan publik
dan aspek lain dari barang milik bersama komunitas dan masyarakat global (global and
community commons) seperti sebagian besar air dan sumber hayati (genetic resources)
• Pengintegrasian dan pengubahan (conversion) berbagai perekonomian nasional
menjadi perekonomian yang sepenuhnya bertumpu pada produksi berorientasi ekspor
(export oriented production) yang secara sosial dan lingkungan sangat berbahaya.
• Pengembangan tingkat pertumbuhan berlebihan (hyper growth) dan eksploitasi tanpa
batas atas sumber daya planet bumi, semata-mata demi memacu laju pertumbuhan.
• Peningkatan konsentrasi korporasi secara dramatis penghancuran program-program
nasional yang mencakup bidang sosial, kesehatan, dan lingkungan.
• Penyeragaman kebudayaan global dan pengembangan secara intensif atas
konsumerisme bebas tanpa kekangan (unbridle consumerism).

Perihal sistem ekonomi yang diterapkan di indonesia atau berlangsung di indonesia


sering menjadi pertanyaan atau perdebatan dalam masyarakat. Pertanyaan yang sederhana
tersebut jawabannya cukup pelik, ini bukan saja mengundang rasa ingin tahu para mahasiswa

3
sendiri, tetapi juga kalangan masyarakat awam pada umumnya. Hal ini disebabkan karena
adanya inkonistensi antara penerapan sistem ekonomi di lapangan dengan pola dasar sistem
ekonomi yang menjadi landasan pembangunan ekonomi Indonesia. Pada umumnya setiap
orang mempunyai konsep tentang keadaan masyarakat yang ideal. Misalnya masyarakat yang
individualis memilih masyarakat yang memberikan peluang kepadanya untuk mencapai tujuan
pribadi. Sedangkan masyarakat yang tertib dan menomorduakan hak-hak perseorangan dan
mengutamakan hak-hak masyarakat. Dari kedua kelompok tersebut terdapat berbagai aliran
mengenai penataan ekonomi dalam masyarakat. Dewasa ini terdapat berbagai sistem ekonomi
yang berbeda, tidak hanya untuk memperoleh perhatian, tetapi juga merupakan sumber
pertentangan di berbagai negara. Dari berbagai sistem ekonomi yang berbeda-beda tersebut
tumbuh perlahan-lahan di berbagai negara tergantung kepada lingkup sejarah dan
perkembangan politiknya
Kata globalisasi menunjukan gejala menyatunya kehidupan manusia di bumi
tanpamengenal batas-batas fisik-geografik dan sosial yang kita kenal sekarang ini.
Globalisasimembawa banyak pengaruh dalam kehidupan kita, baik sebagai individu maupun
dalamkehidupan bermsyarakat,berbangsa dan bernegara. Perubahan dari globalisasi tersebut di
satusisi dapat membawa kemajuan,namun di sisi lain dikhawatirkan akan menghancurkan
atausekurang-kurangnya mengikis negara bangsa (nationstate). Agar negara bangsa
Indonesiatidak tergilas dampak negatif globalisasi tersebut, berbagai transformasi yang
membawa perubahan tidak di pandang sebagai ‘’ancaman’’ , tetapi harus dipandang sebagai
‘’peluang’’untuk meningkatkan ,mengembangkan dan memperkokoh diri kita sebagai bangsa,
agarsejajar dengan bangsa-bangsa lain yang telah maju.
Untuk itulah diperlukan Tannas(ketahanan nasional) yang tangguh bagi bangsa
Indonesia di Era Globalisasi.Dampak kemajuan suatu negara akibat adanya globalisasi salah
satunya yaitu semakin baiknya pertumbuhan perekonomiannya. Presiden Jokowi menyebut
kondisi perekonomianIndonesia saat ini semakin baik dibandingkan tiga tahun lalu. Ia
menggarisbawahi perekonomian Indonesia yang tumbuh lebih dari 5% setiap kuartal tahun ini
dan diperkirakanoleh pemerintah akan meningkat 5,4% pada 2018.Proses globalisasi
merupakan suatu rangkaian proses yang mengintegrasikankehidupan global melalu
internasionalisasi perdagangan, dan internasionalisasi pasar dari produksi dan keuangan,
internasionalisasi dari komoditas budaya yang didukung oleh sistemtelekomunikasi global
yang semakin canggih.
Sehingga interaksi global dapat diakses ataudilakukan dengan mudah berkat adanya
teknologi komunikasi yang dalam perkembangannyasudah semakin canggih.Untuk
4
mengghadapi hal ini tentunya Indonesia harus meningkatkan mutu pendidikan, baik dalam hal
perbaikan fasilitas, manajemen maupun sumber daya manusia bangsaIndonesia itu sendiri
sehingga pendidikan Indonesia mampu bersaing dan tidak tertinggaldengan negara lain.
Masuknya berbagai pengaruh globalisasi terutama menyangkut pendidikan harus ditelaah lebih
mendalam, sejauh mana globalisasi mampu mengarahkan perkembangan pendidikan di
Indonesia, apakah menjadi lebih baik atau sebaliknya
Globalisasi ekonomi merupakan proses pengintegrasian ekonomi nasional ke
dalamsistim ekonomi global yang diperankan oleh aktor WTO, IMF dan Bank Dunia.
SecaraEkonomi negara Indonesia mempunyai ketergantungan pada perdagangan, produksi
danfinansial internasional. Oleh karena itu negara Indonesia rentan terhadap
tekananinternasional dan globalisasi.Globalisasi ekonomi berdampak pada pembangunan
domestik maupun pengembanganinternasional, dengan prosedur dan pengembangan
profesionlitas yang jelas makaglobalisasi ekonomi dapat merubah tantangan menjadi peluang
bagi pertumbuhan danperkembangan ekonomi Indonesia yang lebih baik. Secara ekonomi
terjadi tekananperdagangan yang semakin kompetitif, multi nasionalisasi produksi, integrasi
pasarkeuangan dan masuknya investasi modal global. Dalam menghadapi dampak
globalisasiekonomi menggunakan strategi berperan aktif dalam proses negosiasi dengan aktor-
aktor globalisasi serta menciptakan hukum ekonomi nasional khususnya tentangpenanaman
modal asing yang mengkoordinir kepentingan nilai global untukdimanfaatkan bagi
perkembangan perikonomian nasional.

5
B. Rumusan Masalah
1. Kesiapan Indonesia Menghadapi Globalisasi?
2. Konsep Globalisasi ?
3. Kesiapan indonesia menghadapi globalisasi
4. Dampak globalisasi dalam ekonomi nasional
5. Peluang dan tantangan

C. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis Dampak Globalisasi: Tujuan utama adalah untuk memahami dampak


globalisasi pada pertumbuhan ekonomi, perdagangan, investasi, ketidaksetaraan
ekonomi, dan aspek-aspek lain dari perekonomian Indonesia.
2. Mengidentifikasi Peluang dan Tantangan: Menentukan peluang yang tersedia bagi
Indonesia dalam era globalisasi, seperti akses ke pasar global, investasi asing, dan
inovasi, serta mengidentifikasi tantangan yang perlu diatasi.
3. Merumuskan Kebijakan yang Tepat: Menghasilkan rekomendasi kebijakan yang
dapat membantu pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam
merumuskan strategi yang tepat untuk mengelola dampak positif dan negatif
globalisasi.

6
BAB II
PEMBAHANSAN

A. Pengertian Globalisasi Ekonomi


Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan globalisasi sebagai proses masuknya
kruang lingkup dunia. Dalam bahasa yang lebih singkat, serapan dari kosakata Bahasa
Inggris globalization ini dapat pula diartikan sebagai mendunia. Secara harfiah, globalisasi
dapat diartikan sebagai proses suatu hal jadi mendunia. “Hal” di sini dapat berupa teknologi,
pemikiran, informasi, dan gaya hidup masyarakat. Menurut Profesor Selo Soemardjan—
seorang profesor di bidang sosiologi—, globalisasi merupakan sebuah proses terbangunnya
sistem organisasi dan komunikasi di antara masyarakat dunia untuk menuruti sistem dan
beragam kaidah yang sama. Globalisasi memiliki ciri khas, yaitu, adanya perubahan dalam
bentuk perkembangan dan kemajuan teknologi, munculnya ketergantungan antar negara terkait
produksi ekonomi dan pasar, masalah bersama—negara-negara di dunia—meningkat, serta
terjadinya pertukaran budaya dan interaksi antarwarga dunia. Istilah globalisasi sebenarnya
sudah mulai digunakan masyarakat dunia sejak abad ke-19. Hanya saja saat itu kata yang
digunakan adalah globalize, yang mengacu kepada munculnya jaringan sistem ekonomi dan
sosial dalam skala internasional. Istilah ‘globalisasi’ sendiri baru digunakan pertama kali pada
tahun 1983 oleh Theodore Levitt, seorang ekonom. Levitt menciptakan istilah ‘globalisasi’
melalui karya tulisannya berupa artikel berjudul Globalization of Markets yang diterbitkan
pada media Harvard Business Review. Sejak saat itulah Levitt diakui dunia sebagai pencipta
istilah ‘globalisasi’. Globalisasi saat ini telah terjadi di semua bidang kehidupan, ekonomi salah
satunya, sehingga muncullah konsep globalisasi ekonomi. Sektor ekonomi memang merupakan
bidang yang mudah dan cepat diterpa arus globalisasi. Hal ini karena kebutuhan perekonomian
di seluruh dunia yang cenderung sama dan seragam.

B. Konsep Globalisasi
Meskipun banyak sekali definisi globalisasi, tetapi konsep ini lebih tepat untuk
diartikan sebagai pertumbuhan aktivitas ekonomi yang melewati batas – batas politik negara
atau wilayah. Globalisasi adalah suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia bisa
menjangkau satu dengan yang lain atau saling terhubungkan dalam semua aspek kehidupan
mereka, baik dalam budaya, ekonomi, politik, teknologi maupun lingkungan
Dua faktor yang menyebabkan terjadinya globalisasi :
a) Kemajuan teknologi dan perubahan sosial serta perubahan kebudayaan membuat jarak
antar negara semakin dekat. Kemajuan teknologi telah memfasilitasi transportasi

7
antara tempat dunia menjadi semakin dekat, membuat transasksi ekonomi bisa
melewati batas – batas negar, menciptakan kesamaan dalam cita rasa, memperlancar
arus komunikasi. Dengan kemajuan teknologi tersebut, maka hambatan jarak bagi
semua aktivitas yang berskala global dapat dikurangi sampai batas yang amat minimal
dan kemudian berpeluang untuk menciptakan saling ketergantungan antara satu aktor
dengan aktor yang lain di arena global.
b) Terjadinya konvergensi dalam kebijakan ekonomi, politik dan kebudayaan antarnegara.
Dari sisi kebijakan ekonomi, sesungguhnya kecenderungan konvergensi tersebut
semacam ini sudah bisa dilihat sejak dua dasawarsa terakhir, yang dikenal sebagai
fenomena kejayaan aliran ekonomi neoklasik.
Dua ciri utama globalisasi (Endang, 2007:107) :
a) Peningkatan konsentrasi dan monopoli berbagai sumber daya dan kekuatan ekonomi
oleh perusahaan – perusahaan transnasional maupun oleh perusahaan – perusahaan dan
dana global. Jika dulu sebuah perusahaan multinasional hanya mendominasi sebuah
produk, maka saat ini sebuah perusahaan transnasional yang besar secara khusus
memproduksi dan menjual berbagai macam produk, pelayanan dan bidang – bidang
yang semakin beragam. Bahkan, diprediksikan jika perusahaan – perusahaan
transnasional ini semakin beragam produk yang dihasilkannya tergantung pada
permintaan pasar di negara – negara tempat perusahaan tersebut beroperasi

b) Dalam kebijakan dan mekanisme pembuatan kebijakan nasional. Kebijakan –


kebijakan nasional yang meliputi bidang – bidang sosial, ekonomi, budaya dan
teknologi yang sekarang ini berada dalam yuridiksi suatu pemerintah dan masyarakat
dalam suatu wilayah negara bangsa bergeser menjadi di bawah pengaruh atau diproses
badan – badan internasional atau perusahaan besar serta pelaku ekonomi, keuangan
internasional.

Fenomena globalisasi dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu:


1. globalisasi ekonomi (perdagangan,finansial, produksi)
a. Globalisasi perdagangan disebabkan oleh peningkatan luar biasa dalam aktivitas
perdagangan global yang kemudian menimbulkan saling ketergantungan dari bagian –
bagian ekonomi global. Secara ekonomi perkembangan ini disebabkan oleh adanya
kecenderungan spsesialisasi, kuatnya kompetisi antar perusahaan atau antar negara,

8
serta kemajuan dalam transportasi dan komunikasi akhir – akhir ini. Bagi suatu negara,
akibat dari gejala ini adalah ketergantungan yang semakin besar dari ekonomi negara
tersebut terhadap aktivitas perdagangan.
b. Globalisasi finansial muncul ketika uang yang dimiliki pasar lebih banyak daripada
uang yang dimiliki oleh pemerintah diseluruh dunia. Ini terutama dipicu oleh jatuhnya
sistem finansial Bretton Woods yang didasarkan pada semangat intervensionisme dan
pengikatan kurs mata uang terhadap emas pada tahun 1971 serta munculnya petrodolar
yang didaurulang di bank – bank Eropa, Jepang dan Amerika. Fenomena yang terjadi
akibat globalisasi finansial ini adalah tingginya mobilitas kapital jangka pendek dan
spekulasi perdagangan uang.
c. Globalisasi produksi lahir karena aktivitas – aktivitas perusahaan multinasional (MNC)
yang melewati batas negara. Globalisasi ini dipicu oleh persaingan ekonomi yang
semakin tajam yang membuat setiap perusahaan berkepentingan untuk memperoleh
akses terhadap barang mentah atau buruh yang murah di dunia ketiga sebagai sumber
daya saing. Sementara itu aktivitas produksi di negara maju, kebanyakan didorong oleh
strategi menghindari hambatan perdagangan dan kedekatan pasar.
2. globalisasi nilai (atau globalisasi informasi).
globalisasi nilai dan informasi muncul karena teknologi yang memungkinkan setiap
orang bisa memperoleh informasi secara cepat dan mudah, Dalam konteks ini, yang
perlu diperhatikan adalah bahwa globalisasi informasi akan memiliki implikasi luas
bukan semata – mata karena perubahan teknologi komunikasi, akan tetapi karena
globalisasi informasi ini juga membawa akibat globalisasi nilai – nilai atau budaya.
Kondisi semacam inilah yang mengakibatkan implikasi globalisasi informasi ini cukup
luas dan mendasar.

C. Kesiapan Indonesia Menghadapi Globalisasi

a. Kebijakan Perdagangan dan Investasi

Indonesia telah aktif dalam merancang dan menandatangani perjanjian perdagangan


regional dan bilateral. Ini mencakup perjanjian dengan negara-negara dalam kawasan
seperti ASEAN dan juga mitra dagang utama seperti Tiongkok. Tujuan dari perjanjian
perdagangan ini adalah membuka akses ke pasar internasional. Melalui perjanjian ini,
bea masuk dan hambatan perdagangan lainnya dapat dikurangi, memungkinkan ekspor

9
Indonesia lebih mudah masuk ke pasar internasional. Reformasi perizinan usaha dan
perpajakan merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih ramah
bagi investor. Ini termasuk pengurangan birokrasi, penyederhanaan proses perizinan
usaha, dan reformasi perpajakan untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi.

b. Infrastruktur dan Transportasi

Indonesia telah melakukan investasi besar dalam infrastruktur fisik, seperti jalan raya,
pelabuhan, dan bandara. Investasi ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas di
seluruh negeri. Jalan raya yang baik dan infrastruktur transportasi yang berkualitas
membantu memfasilitasi perdagangan dengan memungkinkan distribusi barang yang
lebih efisien. Dengan infrastruktur yang kuat, barang dapat lebih cepat dan dengan biaya
lebih rendah sampai ke pelanggan di dalam dan di luar negeri. Ini mendukung
pertumbuhan ekonomi dan daya saing global.

c. Sumber Daya Manusia

Kualitas sumber daya manusia adalah aset penting dalam menghadapi persaingan global.
Indonesia memiliki populasi muda yang besar dan semakin terampil. Upaya telah
dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan
pelatihan. Peningkatan mutu pendidikan di semua tingkatan, dari pendidikan dasar
hingga perguruan tinggi, bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja yang lebih kompeten.
Program pelatihan dan pengembangan keterampilan juga menjadi fokus untuk
memastikan bahwa tenaga kerja Indonesia memiliki keterampilan yang sesuai dengan
tuntutan ekonomi global.

D. Diversifikasi Ekonomi

Kesiapan untuk mengurangi ketergantungan pada sektor pertanian dan komoditas adalah
salah satu langkah penting dalam menghadapi globalisasi. Melalui diversifikasi ekonomi,
Indonesia berusaha mengembangkan sektor industri, jasa, dan pariwisata. Ini membantu
mengurangi risiko ketergantungan pada fluktuasi harga komoditas dunia. Pariwisata
adalah salah satu sektor yang mendapatkan perhatian khusus, dengan upaya untuk
meningkatkan daya tarik wisatawan asing dan mengembangkan industri ini sebagai
sumber pendapatan yang signifikan

10
D. Realitas Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi yang lebih menekankan pada pertumbuhan (growth), yang telah
dilaksanakan selama 32 tahun, menimbulkan berbagai konsekuensi serius dalam
kehidupan bangsa Indonesia, baik di bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, dan
sebagainya. Beberapa konsekuensi serius
yang menyebabkan rapuhnya fondasi ekonomi Indonesia, antara lain:
1. Utang pemerintah yang semakin menggunung, yaitu utang luar negeri sebesar 133
milyar dollar (sama dengan empat kali lipat lebih dari volume anggaran
pendapatan dan belanja negara setiap tahun, atau 100 persen lebih dari Produk
Domestik Bruto/PDB) dan utang dalam negeri sebesar 600 milyar dollar (Kompas,
11 April 2002).
2. Di kawasan Asia Tenggara, pertumbuhan ekonomi (PDB) Indonesia semakin
rendah (3,0 persen), hanya menempati urutan kedua dari bawah atau setingkat di
atas Thailand (Kompas, 11 April 2002).
3. Terjadinya struktur pasar distortif, seperti: pasar monopoli, oligopoli, kartel,
ofensif, dan sebagainya (Damanhuri, 1996).
4. Semakin meningkatnya harga barang (tingkat inflasi yang tinggi).
5. Terjadinya ketidakseimbangan atau ketimpangan inter-regional, ketimpangan
antar pedesaan, kawasan perkotaan, serta eksploitasi besar-besaran sumber daya
alam di pedesaan yang menimbulkan dampak eksternalitas yang menciptakan
biaya sosial yang tinggi.

E. Dampak globalisai
Dampak Globalisasi Terhadap Ekonomi Nasional.
Secara ekonomi, negara Indonesia mempunyai ketergantungan pada perdagangan,
produksi dan finansial internasional. Oleh karena itu Negara Indonesia rentan terhadap tekanan
internasional atau globalisasi. Dalam membahas dampak globalisasi ekonomi terhadap
ekonomi nasional, berturut – turut akan dibahas tentang globalisasi ekonomi dan pengaruhnya
terhadap perekonomian Indonesia, kemudian dampak globalisasi ekonomi terhadap
penanaman modal asing.
Globalisasi ekonomi telah mendorong integrasi ekonomi global yang didorong oleh
aliran uang dan informasi pada satu sisi, dan perdagangan dan investasi pada sisi yang lain.
Dewasa ini, beberapa pusat dunia, seperti pasar interbank London, menangani lebih banyak
uang daripada yang dibutuhkan untuk membiayai real `economy dalam perdagangan dan

11
investasi internasional. Sementara aliran informasi, telekonferensi, meeting, seminar, dan
telekomunikasi baik melalui telepon, faks, dan bentuk – bentuk komunikasi lain yang
diciptakan oleh teknologi baru telah melebihi aliran uang dalam pembiayaan dan keuntungan.
Teknologi komunikasi ini telah mendorong pertumbuhan yang lebih cepat dari banyak kategori
transaksi yang pernah tumbuh sepanjang sejarah ekonomi.
Dalam konteks ini aliran uang transnasional dapat dilihat sebagai penerus bagi apa yang
sering disebut para banker sebagai investasi portofolio. Aliran investasi ini tidak hanya lebih
besar dibandingkan era sebelumnya, yang lebih penting adalah aliran uang global ini tidak
dapat dikontrol oleh kekutan negara – nasional manapun. Akibatnya, kebijakan – kebijakan
ekonomi nasional tidak dapat dipisahkan dari ekonomi global dan ekonomi nasional menjadi
lebih stabil. Krisis yang melanda beberapa negara Asia Timur dan Tenggara pada periode tahun
1997 membuktikan hal ini. Di sisi lain, integrasi ekonomi global juga ditopang oleh semakin
rendahnya biaya transportasi dan hambatan – hambatan perdagangan. Kedua faktor ini telah
menciptakan pasar – pasar dunia yang semakin terbuka. Biaya transportasi barang telah
menurun drastik sejak 1970 an dan biaya telekomunikasi telah semakin berkurang sejak era
1930 an. Pengurangan yang cukup signifikan kedua bidang ini telah menciptakan perdagangan
barang dan jasa yang semakin intensif ke seluruh dunia. Dalam konteks ini, Garrett
mengemukakan bahwa dampak integrasi ekonomi global terhadap ekonomi nasional terjadi
melalui tiga mekanisme, yakni tekanan perdagangan yang semakin kompetitif,
multinasionalisasi produksi,dan integrasi pasar keuangan. Semakin menajamnya kompetisi
perdagangan merupakan komponen utama dalam globalisasi konvensional dan hal ini telah
diakui secara umum, meskipun sebenarnya kompetisi itu tidak hanya terjadi dalam
perdagangan, tetapi juga dalam memperebutkan investasi. Perusahaan - perusahaan
transnasional dan investasi modal global akan mencari daerah – daerah yang menguntungkan
dan menawarkan insentif yang lebih baik. Oleh karena itu , di era ekonomi global sekarang ini,
tugas pemerintah negara-nasional adalah menciptakan kondisi yang kondusif bagi investasi.
Untuk itu para teoritikus telah mengembangkan berbagai wacana tentang reformasi birokrasi
publik atau pendifinisian kembali peran negara dalam ekonomi. Berbagai usaha ini diarahkan
untuk menjawab tantangan yang muncul akibat integrasi ekonomi nasional ke dalam ekonomi
global. Hanya ekonomi – ekonomi nasional yang efisien yang akan selamat dalam kompetisi,
dan ini hanya mungkin jika mereka mempunyai sistem pengambilan keputusan yang
transparan, akuntabel, responsif, dan melibatkan masyarakat luas. Dengan kata lain, menurut
pandangan ini pemerintah yang besar dianggap tidak kompetitif.
Dampak lain globalisasi ekonomi adalah berhubungan erat dengan multinasionalisasi
12
produksi dan ancaman perusahaan – perusahaan multinasional yang dapat memindahkan lokasi
produksi mereka dari satu negara ke negara lain dalam rangka mencari keuntungan terbesar.
Dampak multinasionalisasi produksi ini adalah pada bidang biaya produksi dan pemerintahan
intervensionis. Pemerintah nasional harus menerapkan kebijakan pasar bebas jika mereka ingin
berkompetisi dalam perebutan investasi dan penyediaan tenaga kerja oleh perusahaan –
perusahaan multinasional. Terakhir, dampak globalisasi terhadap ekonomi nasional terletak
pada integrasi pasar finansial global. Seperti telah disinggung di awal, integrasi pasar finansial
global ini telah mengurangi sedemikian rupa otonomi ekonomi nasional mengingat aliran uang
ini tidak dapat dikontrol oleh kekuatan negara manapun, bahkan oleh negara superpower
sekalipun.

13
F. Peluang dan tantangan

1) Peluang perekonomian Indonesia

Di era globalisasi sangat besar, tetapi juga menantang. Globalisasi adalah proses integrasi
ekonomi, politik, sosial, dan budaya antar negara di seluruh dunia. Di bawah ini adalah
beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia dalam era globalisasi:

1) Pasar Global yang Luas: Globalisasi membuka akses ke pasar internasional yang lebih
besar. Indonesia dapat meningkatkan ekspor barang dan jasa ke berbagai negara,
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.
2) Investasi Asing: Globalisasi menarik investasi asing langsung (FDI) ke Indonesia. Hal
ini dapat membantu dalam mengembangkan sektor industri, infrastruktur, dan teknologi
di negara ini.
3) Pariwisata: Indonesia memiliki beragam potensi pariwisata, seperti pantai indah,
kekayaan budaya, dan alam yang menakjubkan. Era globalisasi memungkinkan
pariwisata menjadi sektor ekonomi yang signifikan.
4) Industri Kreatif: Peningkatan konektivitas global memungkinkan ekspansi bisnis dalam
industri kreatif seperti film, musik, seni, mode, dan teknologi informasi.
5) Teknologi dan Inovasi: Akses ke teknologi global memungkinkan Indonesia untuk
memanfaatkan inovasi dalam berbagai sektor ekonomi, termasuk teknologi informasi
dan komunikasi, e-commerce, dan fintech.
6) Ketenagakerjaan: Indonesia memiliki populasi muda yang besar, yang dapat
memberikan keuntungan komparatif dalam hal tenaga kerja yang produktif dan
terampil.
7) Peningkatan Infrastruktur: Investasi dalam infrastruktur, seperti jalan raya, pelabuhan,
dan bandara, dapat meningkatkan konektivitas dan memungkinkan ekspansi
perdagangan dan distribusi barang.
8) Energi Terbarukan: Indonesia memiliki potensi besar dalam energi terbarukan, seperti
energi surya, angin, dan biomassa. Investasi dalam sektor energi terbarukan dapat
mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
9) Lingkungan Bisnis yang Lebih Ramah: Meningkatnya keterbukaan ekonomi dan
reformasi kebijakan dapat menciptakan lingkungan bisnis yang lebih ramah dan
menarik bagi investor.

14
Namun, ada juga tantangan yang harus dihadapi Indonesia dalam era globalisasi, seperti
persaingan global yang ketat, ketidakpastian ekonomi global, dan ketidaksetaraan ekonomi.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan sektor swasta di Indonesia untuk berkolaborasi
dalam memanfaatkan peluang globalisasi dan mengatasi hambatan yang mungkin muncul.
Selain itu, perlu juga memperhatikan isu-isu seperti kesenjangan sosial, perlindungan
lingkungan, dan kesejahteraan sosial untuk memastikan bahwa manfaat globalisasi
mencapai seluruh masyarakat Indonesia.

2) Tantangan Terhadap Perekonomian Nasional


Indonesia merupakan negara dengan luas kawasan terbesar, penduduk terbanyak dan
sumber daya alam terkaya di Asia Tenggara, sehingga menjadikannya sebagai kekuatan
utama di kawasan. Di sisi lain, dengan diimplementasikannya komunitas ekonomi ASEAN
dan ACFTA (Asean-China Free Trade Area) menuntut Indonesia meningkatkan daya
saingnya untuk mendapatkan manfaat nyata dari adanya integrasi ekonomi tersebut.
Indonesia perlu memposisikan dirinya sebagai basis ketahanan pangan dunia, pusat
pengolahan produk pertanian, perkebunan, perikanan, sumber daya mineral, dan pusat
mobilitas logistik global. Sesuai MP3EI (2011), percepatan dan perluasan ekonomi
Indonesia secara potensial didukung oleh potensi demografi, sumber daya alam, dan posisi
geografis, yang dijelaskan sebagai berikut :
a. Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia. Penduduk
yang besar dengan daya beli yang terus meningkat adalah pasar yang potensial.
Sementara itu jumlah penduduk yang besar dengan kualitas sumber daya manusia yang
terus membaik memberikan potensi berdaya saing. Indonesia tengah berada dalam
periode transisi struktur penduduk usia produktif, sehingga indeks ketergantungan
Indonesia akan mencapai angka terendah. Implikasi dari kondisi ini adalah semakin
pentingnya perluasan lapangan kerja agar perekonomian dapat memanfaatkan secara
maksimal besarnya porsi penduduk produktif. Bila pendidikan secara umum
diasumsikan terus membaik, maka perekonomian Indonesia sesungguhnya dalam
kondisi premium.
b. Indonesia adalah negara yang kaya dengan potensi sumber daya alam, baik yang
terbarukan maupun tidak terbarukan (hasil tambang dan mineral). Kekayaan sumber
daya alam Indonesia harus dapat dikelola seoptimal mungkin, dengan meningkatkan
industri pengolahan yang memberikan nilai tambah tinggi dan mengurangi ekspor
bahan mentah. Sampai tahun 2010, Indonesia masih menjadi salah satu produsen besar

15
di dunia untuk berbagai komoditi, anatara lain kelapa sawit (penghasil dan eksportir
terbesar di dunia), kakao (produsen terbesar kedua di dunia), timah (produsen kedua
terbesar di dunia), nikel (cadangan terbesar kempat dunia), dan bauksit (cadangan
terbesar ketujuh dunia), serta komoditas unggulan lainnya seperti besi baja, tembaga,
karet dan perikanan. Indonesia juga memiliki cadangan energi yang sangat besar seperti
misalnya batubara, panas bumi, gas alam, dan air yang sebagian besar dimanfaatkan
untuk mendukung industri andalan seperti tekstil, perkapalan peralatan transportasi dan
makananminuman.
c. Letak geografis. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki
wilayah dengan panjang mencapai 5.200 km dan lebar mencapai 1.870 km. Lokasi
georafisnya juga sangat strategis (memiliki akses langsung ke pasa terbesar di dunia)
karena Indonesia dilewati oleh satu Sea Lane of Communication (SLoC), yaitu Selat
Malaka di mana jalur ini menempati peringkat pertama dalam jalur pelayaran kontainer
global. Indonesia juga memiliki akses langsung kepada enam wilayah LME (perairan
Large Marine Ecosystem) yaitu Benggala, Laut Cina Selatan, Sulu Celebes, Laut-laut
Indonesia, Arafura – Gulf Carpentaria, Laut Australia Utara. Sehingga, peluang
Indonesia untuk mengembangkan industri perikanan tangkap sangat besar.
b) Walaupun secara geopolitik dan geostrategi Indonesia terletak pada posisi yang
strategis serta menentukan dalam tata pergaulan dunia dan kawasan, namun
menghadapi potensi ancaman yang tidak ringan. Tantangan pertahanan pada tahun-
tahun yang akan datang diperkirakan akan lebih kompleks. Wilayah Indonesia yang
sangat luas serta karakteristik geografi sebagai negara kepulauan membutuhkan
kekuatan pertahanan yang proporsional. Untuk masa ke depan merupakan hal yang
tidak mudah untuk penyelenggaraan pertahanan dalam menjaga dan mengawal Negara
Kesatuan Republik Indonesia melaksanakan cita-citanya menciptakan rasa aman dan
meningkatkan kesejahteraannya.

16
G. Kebijakan Memperkecil Ancaman
Produksi nasional dapat berjalan dengan lancar dan mampu ditingkatkan, dengan adanya
rasa aman yang dirasakan oleh para pelaku ekonomi dalam melaksanakan segala
kegiatannya secara optimal. Untuk itu diberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut :
1. Perlu adanya pertahanan nasional yang kuat sehingga akan mendorong investasi
masuk ke Indonesia tanpa hambatan. Terdapat hubungan antara tingkat keamanan dan
tingkat investasi dalam suatu negara. Jika negara terancam akan menyebabkan
investor merasa tidak aman dan takut datang ke Indonesia, karena tingkat risiko dan
ketidakpastian menjadi semakin tinggi, apalagi terhadap investasi-investasi yang
bersifat jangka menengah dan jangka panjang
2. Dalam kenyataannya, Indonesia belum memiliki anggaran yang cukup untuk
mendanai peralatan yang memadai dan berteknologi tinggi, karena itu perlu
mempertahankan dan memperkuat sistem pertahanan rakyat semesta dalam
menghadapi seluruh ancaman. Hal ini didukung dengan sulitnya dilakukan koordinasi
secara sentral dan cepat karena kondisi demografis yang majemuk dan kondisi
geografis Indonesia dengan wilayah kepulauan yang luas. Pemberdayaan pertahanan
akan lebih efektif dan efisien bila dilakukan dengan lebih banyak mendorong inisiatif
dari masyarakat.
3. Untuk memperkecil gap antara kekuatan Indonesia dengan lingkungan strategisnya,
pengauditan, penyediaan dan penyempurnaan alat utama sitem persenjataan TNI harus
dilakukan dengan konsep-konsep pembangunan pertahanan jangka panjang,
kebutuhan akan peralatan baru, alokasi untuk pengadaan persenjataan, penyediaan
biaya untuk pemeliharaan dan pembaruan bagi persenjataan, dan lain-lain. Kondisi
persenjataan militer negara-negara tetangga harus menjadi salah satu pertimbangan
yang sangat penting, mengingat seringnya terjadi gangguan keamanan di wilayah
perbatasan.
4. Untuk meningkatkan kemampuan di bidang teknologi, cara berpikir dan kecerdasan
kalangan militer terhadap teknologi harus terus menerus dilakukan, khususnya untuk
teknologi komunikasi, termasuk komputer, internet, dan pengindraan jauh.
Peningkatan kemampuan ini sangat berpengaruh terhadap taktik, operasi, dan strategi,
serta cocok dengan medan Indonesia yang berbentuk kepulauan dengan wilayah
perairan yang sangat luas. Dengan kemampuan ini pasukan TNI akan lincah dan dapat
tersebar di banyak tempat. Pentingnya penguasaan teknologi ini diperkuat dengan
fakta bahwa pengenalan dan penguasaan teknologi oleh negara-negara tetangga di

17
kawasan Asia Tenggara sudah lebih maju.
5. Untuk meningkatkan kekuatan pertahanan nasional, program penelitian dan
pengembangan pertahanan perlu ditingkatkan dalam menganalisa postur pertahanan
yang terbaik dan ancaman potensial yang mungkin muncul beberapa masa ke depan.
Kurangnya anggaran dalam penelitian dan pengembangan pertahanan perlu segera
diantisipasi melalui perhatian yang lebih besar dan visioner sebagai bagian dari
pembinaan pertahanan Indonesia secara jangka panjang.
6. Untuk membantu peningkatan pertahanan nasional, perlu diberdayakan berbagai
kelompok sipil untuk berperan dalam bidang pertahanan, misalnya kalangan dunia
usaha dan perguruan tinggi. Hal ini akan meringankan beban pemerintah dan
memperkuat upaya pemantapan postur pertahanan Indonesia dalam jangka panjang.
Kontribusi dunia usaha yang paling relevan adalah dengan kegiatan inovatif melalui
penelitian dan pengembangan, serta produksi yang dikaitkan dengan program
pengembangan industri pertahanan. Perguruan tinggi memiliki sumber daya manusia
dengan keahlian dan kemampuan untuk melakukan penelitian secara terus menerus,
berkesinambungan untuk mengembangkan penemuan-penemun baru di bidang ilmu
pengetahuan, termasuk dalam bidang pengembangan pertahanan nasional.
7. Sudah saatnya dilakukan program-program peningkatan kesejahteraan wilayah
perbatasan dengan pemberdayaan masyarakat di sana, serta pembangunan
infrastruktur, seperti jalan raya yang menghubungkan ke wilayah perbatasan,
pelabuhan laut dan bandar udara. Dengan meningkatnya aktivitas di perbatasan akan
meningkatkan kontrol masyarakat terhadap gangguan-gangguan keamanan dan
penyerobotan wilayah perbatasan.
8. Untuk mengatasi ancaman dan gangguan-gangguan di perbatasan, dalam jangka
panjang perlu dibangun pangkalan-pangkalan militer besar yang berhadapan langsung
dengan negara-negara tetangga di wilayah terluar Negara Indonesia. Perlu dipusatkan
lima pangkalan militer di pulaupulau terbesar Indonesia agar cepat tanggap terhadap
gangguan yang mengancam, yaitu di Pulau Jawa, Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan,
Pulau Sulawesi, dan Pulau Irian Jaya.
9. Pemerintah perlu bekerja sama dengan negara-negara tetangga untuk menjaga
perdamaian dan menurunkan ketegangan di lingkungan strategisnya. Peningkatan
kerjasama dalam lembaga internasional juga dapat mendukung stabilitas kawasan
sehingga hubungan ekonomi antar negara dapat berjalan tanpa hambatan sehingga
dapat meningkatkan nilai tambah pada masing.
18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Globalisasi merupakan suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia bisa
menjangkau satu dengan yang lain atau saling terhubungkan dalam semua aspek kehidupan
mereka, baik dalam budaya, ekonomi, politik, teknologi maupun lingkungan. Globalisasi
ekonomi telah menimbulkan tantangan baru bagi ekonomi nasional yaitu semakin kuatnya
kompetisi, multinasionalisasi produksi, dan integrasi keuangan global.. Dalam menghadapi
globalisasi ekonomi, Indonesia menggunakan strategi pengakuan timbal balik dan strategi
koordinasi, serta berperan aktif dalam proses negosiasi pembentukan institusi internasional
agar tidak merugikan kepentingan nasional. menciptakan hukum perundang – undangan,
khususnya penanaman modal asing yang mengakomodir kepentingan nilai global, termasuk
nilai – nilai perekonomian pasar global serta menjaga dan mengatur harmonisasi hubungan
antar aspek sebagai dampak globalisasi untuk dimanfaatkan sebesar – besarnya bagi
perkembangan perikonomian nasional dan masuknya modal asing. Pembangunan ekonomi
yang mengutamakan pertumbuhan ekonomi yang dilaksanakan Indonesia selama ini, secara
empiris telah menghasilkan multikrisis yang berkepanjangan, khususnya terjadinya
ketimpangan personal (disamping ketimpangan struktural dan ketimpangan relasi kekuasaan)
pada berbagai stakeholders pembangunan
Globalisasi membawa banyak pengaruh dalam kehidupan kita ,baik sebagai individu
maupun dalam kehidupan bermsyarakat,berbangsa dan bernegara. Perubahandari globalisasi
tersebut di satu sisi dapat membawa kemajuan,namun di sisi laindikhawatirkan akan
menghancurkan atau sekurang-kurangnya mengikis negara bangsa (nationstate). Dampak
kemajuan suatu negara akibat adanya globalisasi salahsatunya yaitu semakin baiknya
pertumbuhan perekonomiannya.Ekonomi Indonesia saat ini optimis pertumbuhan ekonomi
yang meningkat.Dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional yang semakin meningkat kita
dapatmelihat perkembangan dan kemajuan kita pada negara lain. dengan pendapatannasional
per tahun Indonesia mampu memberikan kemajuan.
Dampak positif globalisasi ekonomi ditilik dari aspek kreatifitas dan daya saingdengan
semakin terbukanya pasar untuk produk-produk ekspor maka diharapkantumbuhnya kreatifitas
dan peningkatan kualitas produksi yang disebabkan doronganuntuk tetap eksis ditengah

19
persaingan global, secara natural ini akan terjadi manakalakesadaran akan keharusan berinivasi
muncul dan pada giliranya akan menghasilkan produk-produk dalam negeri yang handal dan
berkualitas.
Disisi lain kondisi dimana kapababilitas daya saing yang rendah danketidakmampuan
Indonesia mengelola persaingan akan menimbulkan mimpi buruk begi perekonomian negeri
ini, hal ini akan mendatangkan berbaga dampak negatifglobalisasi ekonomi seperti
membajirnya produk-produk negeri asing seperti produkcina yang akhirnya mamatikan
produksi dalam negeri, warga negara Indonesia hanyaakan menjadi tenaga kasar bergaji murah
sedangkan pekerjaan pekerjaan yangmembutuhkan skill akan dikuasai ekspatriat asing, dan
sudah barang tentu lowongan pekerjaan yang saat ini sudah sangat sempit akan semakin habis
karena gelombang pekerja asing.Melihat realitas pendidikan di negeri ini masih banyak
masalah dan jauh dariyang diharapkan. Mutu pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah.
Banyakmasalah yang terjadi di dalam pendidikan Indonesia bukan hanya pada sistem
pendidikannya saja, tetapi juga termasuk pada pelaku yang ada didalamnya. Mirisnyalagi yang
bisa mengenyam pendidikan kebanyakan orang-orang golongan atas,sedangkan orang-orang
golongan bawah hanya diam dan tak tahu harus berbuat apa.
Diluar sana banyak generasi muda yang tidak bersekolah dikarenakan alasan biaya
pendidikanyang terlalu mahal. Hal ini mengakibatkan banyaknya pengangguran, kriminalitas
dankemiskinan merajalela.Pemuda sebagai pemegang estafet kepemimpinan nasional bangsa
Indonesiaharus mempunyai pemikiran yang visioner dan strategis serta kontributif
dalammewujudkan kemajuan bangsa. Indonesia berjaya bukanlah hal yang mustahil.
Kitamempunyai berbagai sumber daya yang mendukung transformasi Indonesia
menjadinegara maju. Namun, kita jangan hanya terlena dan mengandalkan potensi sumberdaya
alam semata. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah membenahi danmenyiapkan SDM. Jika
dibaratkan Indonesia gemilang adalah gedung bertingkat,maka SDM adalah pondasinya. Maka
agar perekonomian Indonesia semakin maju, perlu ada perbaikan di sistem pendidikannya,
supaya SDM di Indonesia dapat bersaing dengan SDM negara lain

20
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas masih banyak terjadi kesalahan dan jauh dari kata
sempurna Penulis menghimbau kepada pembaca agar memahami secara mendalam materi
tentang konsep dasar perencanaan peserta didik. Serta mencari referensi dari buku, jurnal,
maupun artikel sehingga mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap guna menambah
wawasan tentang materi ini.

21
DAFTAR PUSTAKA

PEREKONOMIAN INDONESIA. (n.d.). Retrieved from


https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=JjT6DwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=buku%2
BPerekonomian%2BIndonesia%2Bdi%2BEra%2BGlobalisasi&ots=BzmOMAxLgK&sig=Tq2ZYlb9
eZqodwagITIDguOfMjM&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

Rosyda. (2023). Bentuk Globalisasi Ekonomi dan Pengaruhnya ke Perekonomian Indonesia. Retrieved from
https://www.gramedia.com/literasi/bentuk-globalisasi-ekonomi/

(N.d.). Retrieved from https://media.neliti.com/media/publications/75776-ID-globalisasi-ekonomi-integrasi-


ekonomi-gl.pdf

(N.d.). Retrieved from https://core.ac.uk/download/pdf/234022417.pdf

PEREKONOMIAN INDONESIA - Google Play. (n.d.). Retrieved from


https://play.google.com/books/reader?id=JjT6DwAAQBAJ&pg=GBS.PR1&hl=id

Suprijanto, Agus. "Dampak globalisasi ekonomi terhadap perekonomian Indonesia." CIVIS: Jurnal Ilmiah Ilmu
Sosial dan Pendidikan Kewarganegaraan 1.2 (2011).

Kennedy, Posma Sariguna Johnson. "Tantangan pertahanan dan ekonomi Indonesia serta
kebijakan yang perlu dilakukan." Fundamental management journal 2.1 (2017): 67-
76.

22

Anda mungkin juga menyukai