Anda di halaman 1dari 18

GLOBALISASI,LIBERALISASI PERDAGANGAN DAN FAKTOR

PRODUKSI

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ekonomi

Internasionnal Dosen Pengampu: Ahmad Imam Khairi., M.pd

Oleh Kelompok : 8

Adi Nogroho 20381081059

Hema malinda 20381082033

Fifi Bailin Lestari 20381082062

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA

MARET-2023

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu..

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,


karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Dan tak lupa pula sholawat serta salam semoga tetap tercurah
limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang menderang
seperti sekarang ini.

Makalah kami yang berjudul “Globalisasi,liberalisasi perdagangan


dan faktor produksi ” ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan oleh dosen pengampu. Dalam penyusunan makalah ini kami telah
berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan kami. Namun,
sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi
tata bahasa maupun teknik penulisannya.

Maka dari itu, kami sebagai penulis mohon kritik, teguran, saran, serta
masukan yang bersifat membangun supaya dapat kami jadikan tangga untuk
naik selangkah lebih baik. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis dan pada umumnya bagi pembaca serta
semua pihak.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Pamekasan, 10 Maret 2023

Penyusun
ii
DAFTAR ISI....................................................................................................i

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
Globalisasi,liberalisasi perdagangan....................................................................................3
dampak liberalisasi perdagangan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia..............7
Faktor produksi tenaga kerja.modal sumber daya manusia dan teknologi.........................9
BAB III....................................................................................................................................12
PENUTUP...............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Liberalisasi perdagangan mulai berkembang dari pemikiran Adam


Smith yang mengusung perdagangan bebas dan intervensi pemerintah yang
seminimal mungkin. Kemudian paham ini mulai berkembang pesat pada abad
19 di Eropa yang memberikan keuntungan yang besar pada
perekonomiannya. Namun liberalisasi perdagangan mulai mengalami
fragmentasi pada tahun 1914 karena menghadapi berbagai distorsi sebagai
akibat diterapkannya larangan impor, subsidi dan peningkatan tarif. Sehingga
pada tahun 1930 berbagai upaya dilakukan untuk menghidupkan kembali
sistem perdagangan yang lebih terbuka, hingga pada akhirnya terbentuklah
General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) yang kemudian
bertransformasi menjadi World Trade Organization (WTO), yang diprakarsai
oleh Amerika Serikat dan Inggris1.

Dalam era globalisasi dan liberalisasi perdagangan, Banyak sekali


perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang, dimana perusahaan
tersebut menawarkan produk dan jasa yang menjadi ciri dari setiap
perusahaan yang ada. Perusahaan yang menjual produk dan jasa pun
beroperasi dalam berbagai ukuran atau skala, dimulai dari perusahaan
berskala besar hingga perusahaan berskala kecil atau mikro. Dengan terus
berubahnya keinginan konsumen dan juga semakin meningkatnya kebutuhan
konsumen, Maka hal tersebut akan menjadi kesempatan bagi perusahaan
untuk terus berkembang, Khususnya bagi perusahaan mikro. Usaha berskala
kecil atau bisa disebut Usaha Kecil Menengah (UKM) telah banyak berdiri
dan menawarkan bermacam – macam produk atau jasa yang dibutuhkan
konsumen. Usaha Kecil Menengah (UKM)

1
Hatta,2006,perdagangan internasional dalam sistem GATT&WTO;aspek-aspek hukum dannon hukum,PTrefika
Adi tama,bandung.

1
adalah bentuk usaha yang mempunyai kompetensi yang baik, karena jumlah
UKM yang ada di Indonesia terus mengalami peningkatan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis merumuskan


masalah sebagai berikut:

1. Apa Pengertian dari globalisasi,liberalisasi perdagangan ?


2. Bagaimana dampak liberalisasi perdagangan terhadap
pertumbuhan ekonomi di Indonesia ?
3. Bagaimana Faktor produksi tenaga kerja.modal sumber daya manusia
dan teknologi?

C. Tujuan Penulisan

Makalah ini disusun untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:

1. Untuk Mengetahui Pengertian globalisasi,liberalisasi


perdagangan
2. Untuk Mengetahui dampak globalisasi,liberalisasi perdagangan
dan faktor produksi di Indonesia
3. Untuk Mengetahui Faktor produksi tenaga kerja.modal sumber
daya manusia dan teknologi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Globalisasi,liberalisasi perdagangan

1. Pengertian globalisasi

globalisasi adalah proses meningkatnya interdependensi antara aktor


negara dan non-negara pada skala global, sehingga hubungan sosial dalam
suatu masyarakat secara signifikan dibentuk dan dipengaruhi dimensi
hubungan sosial yang lebih luas pada skala dunia. Proses globalisasi
sebenarnya sudah terjadi sangat lama sekali, terutama sejak abad ke-15
Masehi saat bangsa Eropa melakukan penjelajahan besar-besaran dengan
berlayar mengarungi samudera. mereka kemudian bertemu bangsa lain dan
melakukan penaklukan (penjajahan) di wilayah yang mereka singgahi. Ketika
itu semboyan yang mengusung misi gold, glory, dan gospel atau 3G
merupakan salah satu bentuk globalisasi2. Globalosasi semakin cepat dalam
dua dekade terahir karena kemajuan teknologi di bidang teknologi
komonikasi dan tranportasi

Di era sekarang, proses globalisasi rasanya tidak bisa dibendung atau


bahkan semakin cepat penyebarannya. Ini karena kemajuan teknologi hampir
di semua bidang mendukung hal tersebut. Globalisasi, menurut
Poerwadarminta (2007) dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah proses
masuknya ke ruang lingkup dunia atau global.Proses globalisasi merupakan
suatu rangkaian proses yang mengintegrasikan kehidupan global di dalam
suatu ruang dan waktu melalui internasionalisasi perdagangan,
internasionalisasi pasar dari produksi dan keuangan, internasionalisasi dari
komoditas budaya yang ditopang oleh jaringan system telekomunikasi global
yang semakin canggih dan cepat.

2
Poerwadarminta, W. J. S. (2007). Kamus umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.hal.34

3
Berikut beberapa contoh globalisasi di Bidang ekonomi adalah sebagai berikut:

a. Globalisasi Produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai


negara,dengan sasaran agar biaya produksi menjadi lebih rendah. Hal ini
dilakukanbaik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah,
infrastrukturyang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang
kondusif

b. Globalisasi Pembiayaan

di mana perusahaan global mempunyai akses untukmemperoleh


pinjaman atau melakukan investasi di semua negara di dunia. contoh, PT.
Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT. Jasa
Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem
pembiayaan dengan polaBOT (Build-Operate-Transfer) bersama mitrausaha
dari manca negara. Globalisasi Tenaga Kerja, di mana perusahaan global
akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya,
seperti penggunaan staf professional diambil dari tenaga kerja yang telah
memiliki pengalaman internasional atau buruh diperoleh dari negara
berkembang3.

c. Globalisasi Jaringan Informasi.

Masyarakat suatu negara dengan mudahdan cepat mendapatkan


informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain
melalui: TV, radio, media cetak, Dengan jaringan komunikasi yang semakin
maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk
barang yang sama. Sebagai contoh, KFC, hamburger

d. Globalisasi Perdagangan.

Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif


serta penghapusan berbagai hambatan non tarif. Dengan demikian
kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin ketat dan fair.
Bahkan,

4
3
Deepak Nayyar, “Globalisation: The Past in Our Future”, Third World Network Trade and Development Series 6, 1997, dalam
Tulus Tambunan, Globalisasi dan Perdagangan Internasional, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004, hal. 30-31.

5
transaksi menjadi semakin cepat karena ³less papers/documents´ dalam
perdagangan, tetapi dapat mempergunakan jaringan teknologi
telekomunikasi yang semakin canggih

Adanya globalisasi di segala bidang termasuk perdagangan, telah


mendorong Indonesia untuk ikut serta menerapkan kebijakan liberalisasi
perdagangan. Menurut Feridhanusetyawan dan Pangestu1, Indonesia telah
menerapkan liberalisasi perdagangan sejak tahun 1980 yang ditandai dengan
ikut sertanya Indonesia dalam Asian Free Trade Area (AFTA), Asia Pacific
Economic Cooperation (APEC), dan World Trade Organization (WTO)4.

2. Liberalisasi perdagangan

Liberalisasi perdagangan atau perdagangan bebas (free trade)


merupakan suatu kondisi di mana suatu negara melakukan perdagangan antar
negara tanpa hambatan apapun. Proses menuju kondisi perdagangan bebas
inilah yang disebut dengan liberalisasi perdagangan.

Seiring dengan perkembangannya muncul perdebatan pro dan kontra


mengenai liberalisasi perdagangan. Negara yang pro dengan liberalisasi
perdagangan menganggap liberalisasi perdagangan akan menyebabkan
efisiensi ekonomi meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan
perekonomian. Lain halnya dengan negara yang kontra dengan liberalisasi
perdagangan menganggap negara yang menerapkan kebijakan liberalisasi
perdagangan akan merugi meskipun dalam kondisi tertentu dapat pula
mendatangkan keuntungan5.

32 persen perusahaanperusahaan di China, Jepang, Korea Selatan,


Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand telah memanfaatkan dengan baik
peluang yang telah diberikan FTA. Akan tetapi, ada beberapa pendapat
sebaliknya seperti kinerja sektor manufaktur tidak terpengaruh dengan adanya
FTA. Dari beberapa hasil penelitian yang dilakukan di negara-negara Afrika,

4
Manni, U. H. & Afzal, M. N. I. (2012). Effect of Trade Liberalization on Economic Growth of Developing
Countries: A Case of Bangladesh Economy. Journal of Business, Economics & Finance, 1(2).
5
Sjamsul Arifin,dkk. P.R. Joseph, Op. Cit.hal. 14.

6
hasilnya menunjukkan bahwa liberalisasi perdagangan dapat menyebabkan
pendapatan masyarakat meningkat yang kemudian permintaan produk untuk
kebutuhan domestik pun akan ikut meningkat. Lain halnya jika kondisi
industri domestik belum siap, maka hal ini akan menyebabkan impor
meningkat secara signifikan dan kemudian akan memperburuk neraca
perdagangan (balance of trade).

Salah satu yang menjadi pendorong yang suatu negara melakukan


perdagangan internasional dan selanjutnya membentuk kerjasama
perdagangan bebas antara lain yaitu keuntungan yang diperoleh dari
pertukaran antar negara yang terlibat baik dari sisi produksi maupun
konsumsi; fokus dalam produksi barang dan jasa sesuai dengan keunggulan
komparatif dan kompetitif suatu negara; dan adanya transfer teknologi
dengan masuknya produk dari negara dengan teknologi yang lebih maju.

Kebijakan liberalisasi perdagangan yang selama ini telah diterapkan


Indonesia sudah cukup baik, namun pemerintah masih perlu memerhatikan
aspek lainnya seperti misalnya perlindungan terhadap pasar domestik.36
Pasar domestik diharapkan dapat terus bertahan di era liberalisasi
perdagangan seperti saat ini. Banjirnya produk-produk impor yang harganya
jauh lebih murah serta berkualitas seharusnya dapat mendorong pasar
domestik untuk lebih meningkatkan daya saing produknya

Ada beberapa keuntungan dari suatu sistem ekonomi liberal, yaitu:

a Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur


kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu
perintah/komando dari pemerintah6.

b Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi,


yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam
perekonomian.

6
Yasin, M. (2001). Public Spending and Economic Growth: Empirical Investigation of Sub Saharan
Africa. Journal of the Southwestern Society of Economists, 30.

7
c Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.

d Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya


persaingan semangat antar masyarakat.

e Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi


didasarkan motif mencari keuntungan.

Selain ada keuntungan, ada juga beberapa kelemahan daripada sistem


ekonomi liberal, adalah:

a Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat bilamana birokratnya


korup.

b Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.

c Banyak terjadinya monopoli masyarakat.

d Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan


alokasi sumber daya oleh individu.

Pemerataan pendapatan sulit dilakuka karena persaingan bebas tersebut

B. Dampak liberalisasi perdagangan terhadap pertumbuhan ekonomi di


Indonesia

Dampak liberalisasi perdagangan terhadap perekonomian berbeda-


beda di setiap negara. Walaupun secara garis besar tujuan utama adanya
liberalisasi perdagangan adalah memperoleh keuntungan bagi perekonomian
akan tetapi dampak yang diperoleh sangat bergantung pada kondisi
perekonomian negara tersebut. Dari pengujian empiris telah diperoleh hasil
bahwa liberalisasi perdagangan memengaruhi pertumbuhan ekonomi
Indonesia secara positif selama periode tahun 2005-2015 baik itu dalam
jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Meskipun pengaruhnya tidak
terlalu besar, akan tetapi hal ini menunjukkan bahwa kegiatan ekspor telah
berhasil mendorong perekonomian (export led economic growth) di
Indonesia.

8
Semakin bebas dan terbuka perdagangan maka semakin banyak juga produk-
produk impor yang masuk ke dalam negeri. Karenanya pemerintah perlu
mengawasi dan melindungi pasar domestik agar tidak tergerus oleh produk-
produk impor yang kualitas bagus dan harga lebih murah.

Untuk saat ini masih diperlukan strategi kebijakan yang dapat terus
mendorong ekspor nasional. Strategi yang diambil oleh pemerintah tentunya
harus mengutamakan kepentingan nasional. Berbagai faktor yang dapat
mendukung kinerja perdagangan internasional juga harus senantiasa
ditingkatkan terutama yang dapat meningkatkan keunggulan komparatif dan
kompetitif sehingga dampak liberalisasi perdagangan terhadap perekonomian
di Indonesia semakin meningkat. Selain itu masih terdapat beberapa
hambatan di bidang perdagangan internasional yang harus segera diatasi oleh
pemerintah7.

Jika dihadapkan dengan tantangan saat ini di mana pertumbuhan


ekonomi global dan harga komoditas mengalami penurunan maka
perdagangan Indonesia masih cukup baik karena mampu bertahan dari
guncangan eksternal. Tantangan ke depan akan semakin berat, Pemerintah
Amerika Serikat akan segera memberlakukan kebijakan proteksi
perdagangan. Hal ini tentu akan memengaruhi perekonomian Indonesia
sebagai salah satu negara berkembang. Namun pemerintah harus segera
memiliki strategi yang tepat untuk mengatasinya agar pengaruh tersebut tidak
terlalu besar pada perekonomian Indonesia.

Dalam meningkatkan peran liberalisasi perdagangan terhadap


pertumbuhan ekonomi tentunya diperlukan beberapa strategi bagi pemerintah
terutama strategi yang dapat melindungi pasar domestik. Beberapa strategi
yang dapat dilakukan pemerintah antara lain pertama, mengoptimalkan
market intelligence di semua negara, khususnya di negara di mana produk
ekspor Indonesia memiliki daya saing yang tinggi. Kedua, mengoptimalkan

7
Uwakaeme, O. S. (2015). Economic Growth in Nigeria: An Empirical Investigation of Determinants and Causal
Relationship (1980-2012). American Journal of Economics, 5(1).

9
Indonesian Trade Promotion Center dan konsul perdagangan di semua negara
untuk identifikasi peluang pasar, informasi kebutuhan produk, hambatan
perdagangan, serta jaringan distribusi dan logistik. Ketiga, dalam hal
implementasi rencana strategis, pemerintah dalam hal ini Kementerian
Perdagangan, perlu mengintegrasikan dengan Master Plan Percepatan dan
Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Selain itu masih ada beberapa permasalahan yang masih harus diatasi
dalam perdagangan internasional saat ini di Indonesia antara lain tingginya
biaya ekonomi, pungutan liar, buruknya infrastruktur jalan, tingginya biaya
terminal handling charges serta biaya logistik.38 Tentunya hal ini
membutuhkan perhatian ekstra dari pemerintah jika ingin terus memajukan
perdagangan internasional.

Globalisasi ekonomi dan perdagangan internasional telah membawa


dampak yang yang sangat besar terhadap perkembangan hukum di Indonesia
dalam jangka waktu sempit Indonesia harus menyesuaikan hukum atau
ketentuan yang berkaitan dengan perdagangan internasional,khususnya yang
terdapat dalam perjanjian multilateral yang termuat dalam organisasi
perdagangan dunia (GATT/WTO) khususnya ketentuan perdagangan yang
berkaitan dengan hukum penanaman modal8.

C. Faktor produksi tenaga kerja.modal sumber daya manusia dan


teknologi

1) Faktor Produksi Tenaga Kerja

Namun pada perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas


cakupannya menjadi seluruh benda, baik langsung dari alam maupun tidak,
yang digunakan oleh perusahaan. Selain itu, beberapa ahli juga menganggap
sumber daya informasi sebagai sebuah faktor produksi semakin meningkat
peran informasi di era globalisasi ini.

8
Sunaryati Hartono,politik hukum menuju suatu sistem hukum nasional,PT Alumni,bandung,1991,hal.74

10
2) Modal Sumber Daya Manusia

Indonesia sebagai salah satu negara yang turut ambil bagian dalam
skenario liberalisasi perdagangan telah memanfaatkan banyak peluang, yaitu
tidak saja memperluas ekspor berbagai jenis barang, tetapi juga ekspor
berbagai jenis jasa, termasuk jasa pengiriman TKI. Melimpahnya angkatan
kerja Indonesia merupakan keunggulan yang dapat diberdayakan untuk
meraih manfaat pada era liberalisasi.

Memang disadari bahwa fenomena pengiriman TKI dengan tingkat


keterampilan yang kurang memadai tidak lepas dari struktur angkatan kerja
yang relatif didominasi oleh kelompok yang memiliki tingkat pendidikan
menengah ke bawah. Sementara, angkatan kerja yang berpendidikan diploma
dan kejuruan/politeknik ke atas relatif kecil.

Dalam era industrialisasi dan perdangan bebas, faktor kualitas Sumber


Daya Manusia (SDM) suatu negara merupakan faktor kunci untuk dapat
merebut dan memenangkan persaingan di pasar global. Apalagi dengan
semakin terbukanya pasar tenaga kerja dunia, mau tidak mau Indonesia harus
dapat memperbaiki kualitas SDM, terutama yang dipersiapkan untuk merebut
pasar tenaga kerja di luar negeri9.

3) Teknologi
Teknologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempunyai hubungan
timbal balik dengan perkembangan industri secara umum. Teknologi dapat
dirumuskan sebagai penerapan sistematis akal budi kolektif manusia guna
mencapai penggunaan atas alam yang lebih besar dan semua proses yang
bersifat manusiawi. Berangkat dari hal tersebut, teknologi tidak hanya
terbatas dalam peralatan mesin, tetapi juga dalam bentuk lain, seperti
organisasi, manajemen, dan informasi10.
Beberapa pengertian teknologi sebagai berikut :

9
Syaiful Maqrobi, “Kausalitas Tingkat Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Periode 1998.1- 2010.4”,
Skripsi, Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, 2011, hal. 53.

10
Dr.An An chanrawulan.perusahaan multinasional,liberalisasi perdagangan internasional.hal.20

11
a) Teknologi, menurut Filine Harahap, adalah ilmu pengetahuan industri
yang praktis, pengetahuan sistematik mengenai kemampuan industri
(pengalaman, ketrampilan atau kecenderungan untuk berindustri).
b) Menurut James D. Grant, teknologi adalah keterampilan praktis untuk
penerapan pengetahuan ilmiah dalam penciptaan produk khusus atau
pelaksanaan tugas khusus.
c) Soedjana Sapiie mengatakan teknologi adalah ilmu pengetahuan yang
merupakan badan pengetahuan dan merupakan seni, yang mendukung
pengertian bahwa teknologi berhubungan dengan proses produksi.
Teknologi menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal,
tenaga kerja, dan ketermapilan dikombinasikan untuk merealisasikan
tujuan produksi. Hal itu menyangkut implikasi luas yang mencerminkan
kebijaksanaan penelitian dan sebagainya yang berlaku dalam masyarakat
dalam suatu waktu tertentu.
Dari ketiga pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
teknologi berhubungan dengan penerapan ilmu pengetahuan secara
praktis untuk penciptaan barang industri khusus atau tugas khusus yang
melibatkan berbagai spektrum usaha manusia dalam mengkombinasikan
segala sumber dalam proses produksi.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

globalisasi ekonomi merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan


perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu
kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa adanya rintangan
batas territorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan
penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang
dan jasa.

Ketika globalisasi terjadi, batas-bata suatu negara akan menjadi


kabur dan keterkaitan antara perekonomian nasional dengan
perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi ekonomi di
satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke
pasar internasional secara kompetitif. Sebaliknya membuka peluang
masuknya produk-prosuk global ke dalam pasar domestic.

Globalisasi perekonomian memunculkan kebijakan liberalalisasi


berkonsep pasar bebas sehingga persaingan antar produsen di semua
negara menjadi meningkat. Kebijakan liberalisasi menuntut adanya
kebebasan dalam melakukan kegiatan perdagangan sehingga kebijakan
ini akan berdampak pada negara kecil. Negara kecil yang tak mampu
bersaing akan mengeluarkan kebijakan proteksi yaitu kebijakan yang
diambil perintah untuk melindungi barang domesitik terhadap gempuran
barang impor.

B. Saran

Dalam penyusunan makalah ini mungkin terdapat kesalahan dalam


penulisan dan sajian yang terkandung di dalamnya, maka dari itu kami
sebagai penyusun makalah mohon maaf apabila pembaca tidak merasa
puas dengan hasil yang kami sajikan. Kritik dan saran juga kami
harapkan untuk menambah kajian dalam memperbaiki isi dan
penulisan makalah

13
kami. Pada akhirnya kami harapkan agar makalah
“ Globalisasi,liberalisasi perdagangan dan faktor produksi” ini
menjadi bermanfaat dan berkah bagi segenap kalangan civitas akademika
IAIN Madura dan masyarakat luas pada umumnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Hatta,2006,perdagangan internasional dalam sistem GATT&WTO;aspek-aspek hukum dannon


hukum,PTrefika Adi tama,bandung.

Poerwadarminta, W. J. S. (2007). Kamus umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai


Pustaka.hal.34

Deepak Nayyar, “Globalisation: The Past in Our Future”, Third World Network Trade and Development Series 6, 1997,
dalam Tulus Tambunan, Globalisasi dan Perdagangan Internasional, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004, hal. 30-31.

Manni, U. H. & Afzal, M. N. I. (2012). Effect of Trade Liberalization on Economic Growth of Developing
Countries: A Case of Bangladesh Economy. Journal of Business, Economics & Finance, 1(2).

Sjamsul Arifin,dkk. P.R. Joseph, Op. Cit.hal. 14.

Yasin, M. (2001). Public Spending and Economic Growth: Empirical Investigation of Sub
Saharan Africa. Journal of the Southwestern Society of Economists, 30.

Uwakaeme, O. S. (2015). Economic Growth in Nigeria: An Empirical Investigation of Determinants and Causal
Relationship (1980-2012). American Journal of Economics, 5(1).

Sunaryati Hartono,politik hukum menuju suatu sistem hukum nasional,PT Alumni,bandung,1991,hal.74

Syaiful Maqrobi, “Kausalitas Tingkat Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Periode 1998.1- 2010.4”,
Skripsi, Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, 2011, hal. 53.

Dr.An An chanrawulan.perusahaan multinasional,liberalisasi perdagangan


internasional.hal.20

15

Anda mungkin juga menyukai