Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kekhadirat Allah SWT, Tuhan yang telah
memberikan beragam nikmat-Nya kepada kita semua sehingga Alhamdulillah kami diberikan
kelancaran dalam membuat makalah ini. Salawat dan salam semoga selamanya tercurah dan
terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya serta seluruh
umatnya termasuk kita yang akan melanjutkan perjuangan dakwahnya semoga kita akan
mendapatkan safa’atnya nanti diakhirat, amin.

Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada seluruh pihak yang
telah mendukung terselesaikanya makalah ini.
Saya menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena saya pun
masih dalam tahap belajar. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini di kemudian hari. Semoga
Makalah ini memberikan manfaat yang besar bagi kita semua. Amin.
                                        
                                                                                                 Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang .......................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
C.     Tujuan ........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Fakta dan Aspek Globalisasi ..................................................................... 3
B.     Aspek-aspek dan Dampak Globalisasi ...................................................... 7
C.     Pengaruh Globalisasi Terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara ..... 10
D.    Sikap Terhadap Pengaruh Globalisasi ....................................................... 11
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Di era modern seperti sekarang ini tidak lepas dengan istilah Globalisasi.Kehadiran
teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini.
Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai
tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya
memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan.
Oleh karena itu sebagai manusia yang hidup pada era ini, kita juga harus mengetahui
pengertian, dan dampak globalisasi itu sendiri, baik terhadap masyarakat luas maupun
terhadap diri kita pribadi, agar kita dapat mengambil semua hal positif dan menghindari hal
negatif dari Globalisasi itu.
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak
terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu.
Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses
globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi
menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan
dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri
merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu
populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah,
globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi
sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Globalisasi sering
diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai penjual iklan.
Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan hilangnya satu situasi
dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak
bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara terhadap negara
lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi,
pendidikan, nilai budaya dan lain-lain. Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992),
mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia,
yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut.
Globalisasi juga berpengaruh terhadap pemuda dalam kehidupan sehari-hari, seperti budaya
berpakaian, gaya rambut dan sebagainya.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana fakta dan proses globalisasi?
2.      Bagaimana aspek-aspek dan dampak globalisasi?
3.      Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara?
4.      Bagaimana sikap terhadap pengaruh globalisasi?
C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui fakta dan proses globalisasi.
2.      Untuk mengetahui aspek-aspek globalisasi.
3.      Untuk mengetahui pengaruh globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
4.      Untuk mengetahui sikap terhadap pengaruh globalisasi.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Fakta dan Proses Globalisasi


1.      Proses Globalisasi
Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini
dapat dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi antarbangsa
di dunia telah ada selama ber abad-abad. Bila di telusuri benih-benih globalisasi telah tumbuh
ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar negri sekitar tahun 1000 dan 1500 SM.
Saat itu, para pedagang dari cina dan india mulai menelusuri negeri lain baik melalu jalan
darat (jalan sutera) maupun jalan laut untuk berdagang.
Fase selanjutnya di tandai dengan dominasi perdagangan kaum Muslim di kawasan
Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi
cina, jepang , vietnam, indonesia, malaka, india, persia, pantai afrika timur, laut tengah,
venesia, dan genoa. di samping membemtuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga
menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek,nilai sosial dan budaya arab ke
warga dunia.
Fase selanjutnya di tandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa eropa.
Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor eksplorasi-eksplorasi ini. hal lain di
dukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antarbangsa
dunia. berbagai teknologi mulai di temukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat
ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu, berkmbang pula kolonialisasi yang
membawa pengaruh besar terhadap difusi (penyebaran) antar kebudayaan dunia.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga
memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indonesia misalnya, sejak
diberlakukanya politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan di eropa membuka berbagai
cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika serikat, Unilever dari Belanda,
British petroleum dari inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti
ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin
berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi
pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia.
Implikasinya, negara-negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. hal
ini di dukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil,
sekat-sekat antar negara pun mulai kabur.
2.      Fakta Globalisasi
Istilah Globalisasi, pertama kali digunakan oleh Theodore Levitt tahun 1985 yang
menunjuk pada politik-ekonomi, khususnya politik perdagangan bebas dan transaksi
keuangan.
Beberapa kalangan berpendapat bahwa, akar munculnya globalisasi adalah revolusi
elektronik dan disintegrasi negara-negara komunis. Revolusi elektronik melipatgandakan
akselerasi komunikasi, transportasi, produksi, dan informasi.
Disintegrasi negara-negara komunis yang mengakhiri Perang Dingin memungkinkan
kapitalisme Barat menjadi satu-satunya kekuatan yang memangku hegemoni global. Itu
sebabnya di bidang ideologi perdagangan dan ekonomi, globalisasi sering disebut sebagai
Dekolonisasi (Ommen), Rekolonisasi (Oliver, Balasuriya, Chandran), Neo-Kapitalisme
(Menon), Neo-Liberalisme (Ramakrishnan). Malahan Sada menyebut globalisasi sebagai
eksistensi Kapitalisme Euro-Amerika di Dunia Ketiga. (dikutip dari artikel: Globalisasi, oleh
RP Borrong). Sebagian lagi berpendapat bahwa meski kata globalisasi belum dikenal,
globalisasi telah ada jauh sebelum revolusi eloktronik terjadi.
Berkaca pada sejarah terbentuknya globalisasi, terlepas dari pro-kontra para pakar
globalisasi mengenai sejarah globalisasi yang belum terselesaikan hingga sekarang ini.
Sesuatu yang sangat menggembirakan adalah dibalik pro-kontra itu, benang merah
globalisasi masih menampakkan sosoknya. Globalisasi kemudian diartikan sebagai suatu
upaya ummat manusia untuk berinteraksi antar sesamanya yang tidak lagi terkendala oleh
jarak, batas-batas ruang dan terciptanya efisiensi waktu. Interaksi itu bisa berupa kerjasama,
kompromi, saling bertukar pikiran, berdagang dll. Intinya adalah penciptaan kemudahan-
kemudahan, pengurangan bahkan penghapusan kemiskinan dan ketimpangan, serta manusia
saling memahami dan mengenal.
Kemajuan teknologi dan informasi sebagai batu loncatan dalam mempercepat laju
arus globalisasi. Media Internet sebagai salah satu pondasi globalisasi itu sendiri semakin
marak diakses masyarakat dan harganyapun semakin murah. Ketersediaan gatged
(Handphone, Labtop) murah dan memadai terus-menerus memperluas jangkauan interaksi
manusia, melintasi batas-batas teritori, memodifikasi waktu dan loncatan-loncatan ruang
yang semakin menakjubkan. Kesemuanya itu semakin memperlengkap sketsa globalisasi.
Jika boleh menyederhanakan. Globalisasi ibarat sebuah proyek. Oleh karena ia
berbentuk proyek maka tentunya memiliki dampak, terlepas dampak yang ditimbulkan
mengarahkan menusia pada suatu kemajuan ataukah justru menjerumuskan menusia kedalam
kebinasaan dan kemunduran (keterbelakangan). Globalisasi sebagai proyek masa depan jelas
akan berhadapan secara terang-terangan dengan aneka macam benturan. Benturan ideologi,
moral, budaya, politik, ekonomi, agama dll, tentunya dari benturan-benturan tersebut
melahirkan beberapa bentuk sikap. Misalnya; kerjasama, kompromi, ataupun pertentangan.
Pro-Kontra terhadap globalisasi jelas adalah sebuah kewajaran yang alamiah. Akan
tetapi sangat disayangkan jikalau Pro maupun Kontra itu muncul atas dasar pertimbangan asa
mamfaat semata. Pro ketika melihat efek-efek positif dan Kontra ketika melihat efek negative
jauh lebih banyak ketimbang efek positifnya.
Tentunya esensi penyikapan yang benar terhadap globalisasi sangat dibutuhkan, tidak
sekedar pada tatanan Pro atau Kontra, akan tetapi memahami globalisasi sebagai suatu
proyek manusia secara massal dan mengglobal, tentunya harus dikelola secara massal dan
mengglobal pula. Kesadaran individu secara khusus dan kesadaran universal secara umum
sangat dibutuhkan.
Fakta justru menunjukkan banyak individu yang tidak menyadari posisi dan peran
mereka terhadap globalisasi. Oleh karena ketidak sadaran tersebut, beberapa pihak seperti
para pemilik modal mereduksi ketidak sadaran itu kedalam sebuah proyek capital yang
dimana masyarakat dikondisikan pada suatu tatanan nilai yang mereka tidak paham akan
hakikatnya, parahnya lagi mereka tidak sadar kalau sedang dikondisikan dan dimanfaatkan
oleh sekelompok kepentingan tertentu.
Oleh karena globalisasi ibarat sebuah proyek dan tentunya masyarakat dunia adalah
bagian dari proyek tersebut maka, proyek globalisasi harus terus menerus dievaluasi. Lewat
pembentukan kesadaran secara individu pada khususnya dan penyadaran terhadap
masyarakat dunia (global) pada umumnya. Sadar akan posisi, potensi, dan peran masing-
masing
Masalah-masalah urgen dan sangat mendesak untuk segera disikapi:
1.      Borderless. Penghapusan batas-batas wilayah teritori dalam cakupan negara
2.      Mengaburnya nilai dan identitas. Adanya budaya meniru yang tidak didasari oleh
pemahaman dan kesadaran terhadap apa yang ditirukan
3.      Pengkondisian secara massal dan massif. Globalisasi yang identik dengan Ekonomi-politik
mengejawatahkan kepentingan-kepentigan capital yang tercermin dalam korporasi Trans-
nasional mengkondisikan masyarakat dunia pada suatu nilai yang sejalan dengan proyek
ekonomi-politiknya dan mengeliminasi segala nilai yang dipandang menghambat atau
menentang proyek ekonomi-politiknya. Contoh; IMF dan Tragedi kemalangan kaum petani
Indonesia pasca krisis 1998. UU penanaman modal yang terlampau liberal dan kebablasan.
Isu-isu global (ex; Global warming) yang carut marut tak karuan
4.      Westernisasi ala Amerika. Sebagian kalangan mengartikan globalisasi sebagai manifestasi
dari westernisasi ala Amerika, Globalisasi kemudian menjadi identik dengan proyek ekonomi
kapitalis, segala sesuatu telah dipandang sebagai komoditi ekonomi (materil). Benarkah
globalisasi hanya sebatas itu.
B.     Aspek-aspek dan Dampak Globalisasi
1.      Aspek Globalisasi
Aspek globalisasi mempunyai tiga dimensi pokok, yaitu globalisasi ekonomi,
globalisasi polotik, dan globalisasi budaya.
a.      Globalisasi ekonomi
Dalam bidang ekonomi, globalisasi di tandai dengan lahirnya negara-negara industri
raksasa serta korporasi perdagangan raksasa. Akibat proses globalisasi memunculkan gejala-
gejala global, antara lain sebagai berikut :
1)      Diadakan desentralisasi produk yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan
produktivitas.
2)      Lahirnya pasar global.
3)      Keuangan global.
4)      Dalam mencapai efesiensi dan produktivitas, dikembangkan desentralisasi manejerial.
5)      Dalam hal ketatanegaraan, terdapat kecenderungan untuk merekrut tenaga kerja yang
fleksibel.
6)      Pemanfaatan sumber daya manusia atau pekerja.
b.      Globalisasi politik
1)      munculnya barisan-barisan satpam sebagai penjaga keamanan di kantor-kantor atau di daerah
pemukiman eksklusif.
2)      Dalam daerah komunikasi dan manajemen ekonomi, peranan swasta semakin lama semakin
besar, bahkan mengarah pada skala internasional atau kegiatan antar pemerintah.
3)      Dalam hal kedaulatan negara, ada kecenderungan untuk menyerahkan kepada unit-unit
politik yang lebih luas, seperti uni Eropa, ASEAN, dan OPEC. Organisasi-organisasi
internasional UNO, WTO, IMF, merupakan contoh unit-unit politik yang supranasional.
c.       Globalisasi budaya
Globalisasi budaya mengenal berbagai dimens, yaitu dimensi sacri – scape,ethno –
scape, enoco, - scape, media - scape, dan leisure – scape.
1)      Dalam sacri – scape terjadi proses deteritorialisasi dari mozaik agama. Pusat-pusat
kepercayaan atau agama bukan lagi di anggap milik suatu negara, tetapi memiliki umat
manusia.
2)      Dalam ethno – scape terjadi berbagai deteritorialisasi dan muncul kosmopolitanisme serta
keanekaragaman bangsa di dalam suatu negara.
3)      Dalam enoco, - scape terjadi berbagai proses kompleks, antara lain dematerialisasi dan
kondisi-kondisi perokonomian dunia.
4)      Dalam media – scape adanya distribusi global dari informasi dan citra yang di tayangakan
oleh berbagai media.
5)      Dalam leisure – scape adanya turisme universal.
2.      Dampak Globalisasi
a.      Dampak Positif
a)      Bidang politik
1)      Terjadinya perubahan sistem ketatanegaraan pada suatu negara.
2)      Munculnya partai-partai baru.
3)      Meningkatnya perlindungan HAM.
4)      Meningkatnya kedewasaan dan kemandirian partai politik.
b)      Bidang ekonomi
1)      Mempermudah Proses pembangunan industri.
2)      Mendorong mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
3)      Suku bunga bank rendah.
4)      Meningkatnya pendapatan masyarakat.
c)      Bidang sosial budaya
1)      Mempercepat perubahan pola kehidupan suatu negara.
2)      Terjadi pergeseran nilai kehidupan dalam masyarakat.
3)      Hidup menjadi mudah dan murah.
4)      Meningkatnya budaya disiplin dan etos kerja, sehingga meningkatkan hasil produktifitas dan
prestasi kerja.
d)     Bidang Hankam
1)      Kerja sama pertahanan dan keamanan.
2)      Diperlukan pasukan bersenjata untuk kepentingan perdamaian negara-negara yang sedang
bergejolak.
3)      Meningkatnya kewaspadaan dan ketahanan nasional, persatuan dan kesatuan bangsa,
kesetiaan pada pancasila, dan pemahaman wawasan nusantara, sehingga terhindar
separatisme, konflik sosial, dan disintegrasi bangsa.
b.      Dampak negatif globalisasi
a)      Bidang politik
1)      Munculnya sikap arogansi politik(kekuasaan dan politik).
2)      Adanya money- politik dalam kehidupan masyarakat.
3)      Menimbulkan euforia politik (kegembiraan/kebebasan politik yang berlebihan), yaitu
kegiatan yang mengatasnamakan HAM dan demokrasi tetapi memiliki target utama meraih
kekuasaan lokal atau pusat.
b)      Bidang ekonomi
1)      Matinya usaha kecil yang tidak kompetitif.
2)      Jumlah angka pengangguran masih tinggi.
3)      Upah kerja yang belum profesional atau masih rendah.
4)      munculnya kebijakan pemerintah yang tidak menguntungkan petani.
c)      Bidang sosial budaya
1)      Kesulitan pengendalian dan seleksi masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya
bangsa indonesia.
2)      Mudahnya memperoleh barang-barang ilegal, seperti barang-barang ponografi dan narkoba.
3)      Makin meningkatnya budaya kekerasan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.
d)     Bidang Hankam
1)      Munculnya gerakan-gerakan separatisme.
2)      Adanya gejala disintegrasi bangsa yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa dan
negara kesatuan Republik Indonesia.
3)      terjadinya pelanggaran teritorial negara Republik indonesia.
4)      Adanya campur tangan pihak asing terhadap kebijakan dalam negara indonesia.
C.    Pengaruh Globalisasi Terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Globalisasi merupakan kenyataan yang sulit untuk dihindarkan sebagai akibat
semakin membaiknya jaringan transfortasi dan komunikasi di dunia. Globalisasi tidak hanya
terjadi dalam bentuk kebudayaan yang bersifat material, tetapi juga bersifat politik, ekonomi,
perdagangan, pertahanan, kesenian, dan bahasa. Hukum atau norma yang mengaturpun
menjadi hukum Internasional.
Respon bangsa Indonesia terhadap globalisasi adalah sebagai peluang dan tantangan.
Peluang berarti setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk memanfaatkan situasi
ini dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan baik, sedangkan tantangan berarti setiap
orang diberi kesempatan untuk berkompetisi dan menunjukkan kemampuannya. Peluang dan
tanganan yang dapat kita peroleh dari globalisasi adalah sebagai berikut :
1.      Pasar bebas, yaitu pasar dimana suatu produk menjadi semakin luas dan pemasarannya
semakin banyak.
2.      Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dengan mudah dan dapat diterima.
3.      Wawasan budaya semakin luas.
4.      Peluang dan tantangan bisnis dalam bidang kepariwisataan semakin terbuka.
5.      Lapangan kerja semakin terbuka dan banyak.
Masuknya budaya asing ke indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis
globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan
menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan
dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh
budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock), yaitu suatu
keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang
datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang
bersangkutan.
Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui
suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara
wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut
ketimpangan budaya.
Teknologi yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial
dan budaya dari lingkungan sosial . Menurut Soerjono Soekanto (1990) masuknya budaya
asing ke indonesia mempunyai pengaruh yang sangat peka serta memiliki dampak positif dan
negatif.
D.    Sikap terhadap Pengaruh Globalisasi
Indonesia sebagai negara berkembang tidak dapat menutup diri dari modernisasi dan
globalisasi. Hal tersebut didasarkan dimulainya pasar global yang menandakan era globalisasi
secara besar-besaran pada 2015. Oleh karena itu, semua orang harus mempersiapkan diri agar
dapat menarik manfaat dari arus globalisasi dan dapat menang kal pengaruh-pengaruh negatif
yang dapat mengancam jati diri dan identitas bangsa.
Ada beberapa sikap yang harus dimiliki oleh kita sebagai bangsa yang bermartabat
dan memiliki jati diri yang luhur, di antaranya sebagai berikut.
1.      Mempertebal keimanan dan meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2.      ikut berperan dalam kegiatan organisasi keagamaan dalam mengatasi perubahan.
3.      Belajar dengan giat untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat berperan
maksimal dalam menjalani era globalisasi.
4.      Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri.
5.      Mencintai kebudayaan bangsa sendiri dari pada kebudayaan asing.
6.      Melestarikan budaya bangsa dengan mempelajari dan menguasai kebudayaan tersebut, baik
seni maupun adat istiadatnya.
7.      Memilih informasi dan hiburan dengan selektif agar menjaga dari pengaruh negatif.
8.      Menjauhi kebiasaan buruk gaya hidup dunia barat yang bertentangan nilai dan norma yang
berlaku, seperti meminum minuman keras, menggunakan narkotika dan obatobatan terlarang,
dan pergaulan bebas.
Globalisasi sangat erat dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh
karena itu, agar tidak berdampak buruk terhadap kehidupan kita sehari-hari, perlu meng
usahakan perubahan nilai dan perilaku.
Dengan demikian, dalam era globalisasi ini masyarakat mempunyai banyak pilihan.
Masyarakat bebas memiliki apapun sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Masyarakat di
era globalisasi cenderung melihat kemajuan dari hal keduniawian.Globalisasi berkembang
sangat cepat dan sudah melanda ke seluruh dunia. Globalisasi sangat memengaruhi tingkah
laku kehidupan masyarakat. Kita tidak bisa menolak pengaruh globalisasi dalam kehidupan
masyarakat di Indonesia. Apabila bangsa Indonesia menolak, maka bangsa Indonesia akan
semakin tertinggal dalam pergaulan antarbangsa di dunia dan menjadi bangsa yang
terbelakang. Namun, kita juga tidak boleh menerima segala hal yang berasal dari luar sebagai
sesuatu yang baik bagi bangsa Indonesia. Kita harus bisa lebih selektif dan kritis terhadap
pengaruh budaya asing yang masuk ke Indonesia.
Pengaruh yang masuk akibat globalisasi ada yang berpengaruh positif, tetapi ada pula
yang berpengaruh negatif. Pengaruh globalisasi yang positif berarti telah disaring oleh
Pancasila, sehingga dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.Dengan pengaruh yang
positif juga dapat membawa kemajuan suatu bangsa. Sedangkan pengaruh negatif dari
globalisasi berarti tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, sehingga tidak perlu kita terapkan
melainkan harus kita hindarkan, karena dapat merusak bahkan membawa pengaruh yang
lebih buruk bagi perkembangan bangsa.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Globalisasi merupakan suatu gejala wajar yang pasti akan dialami oleh setiap bangsa
di dunia, baik pada masyarakat yang maju, masyarakat berkembang, masyarakat transisi,
maupun masyarakat yang masih rendah taraf hidupnya.
Dalam era global, suatu  masyarakat/negara tidak mungkin dapat mengisolasi diri
terhadap proses globalisasi. Jika suatu masyarakat/negara mengisolasi diri dari globalisasi,
mereka dapat dipastikan akan terlindas oleh jaman serta terpuruk pada era keterbelakangan
dan kebodohan.
Globalisasi menyumbangkan pengaruh besar yang  mencakup berbagai aspek dalam
kehidupan, baik dalam aspek ekonomi, informasi dan teknologi, budaya, ilmu pengetahuan
maupun hukum.
Globalisasi juga memberikan dampak positif dan negative dalam kehidupan baik
dibidang politik, hokum, pertahanan, keamanan, ekonomi, social dan budaya. Salah satu
manfaat globalisasi yang sangat dirasakan adalah terbukanya peluang bisnis bagi masyarakat
untuk memasarkan produknya ke luar negeri, sedangkan salah satu dampak negatifnya adalah
masuknya beberapa budaya luar yang sangat bertentangan dengan budaya Negara kita.

 
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
http://rendhi.wordpress.com/makalah-pengaruh-globalisasi-terhadap-eksistensi-kebudayaan-
daerah/
http://agungaw.wordpress.com/2010/03/01/pkn-minggu3/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/06/dampak-globalisasi-dalam-kehidupan-modern/
http://boyyendratamin.blogspot.com/2011/08/globalisasi-hukum.html

Anda mungkin juga menyukai