Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PERMASALAHAN

BAB III PEMBAHASAN

PENUTUP

Kesimpulan................................................................................................

Saran........................................................................................................
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang
telahmemberikan berkat, rahmat, serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah sederhana ini dengan judul “
Dampak Positif Globalisasi “

Tulisan makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas di mata pelajaran IPS
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna s
empurnanyatulisan ilmiah ini. Penulis ucapkan terima kasih kepada pihak terkait
yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.Semoga dengan
adanya tulisan ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. TerimaKasih.
BAB 1

PENDAHULIAN

Globalisasi merupakan suatu sifat yang tidak bisa dihindari dan di cegah. Kemajuan -
kemajuan di bidang teknologi komunikasi menghasilkan media yang canggih sehingga
memepermudah terjadinya globalisasi. Teknologi informasi dan komunikasi telah
menghubungkan manusia seluruh dunia menjadi satu sistem komunikasi. Teknologi dan
informasi adalah pendukung utama bagi terselenggaranya globalisasi. Dengan dukungan
teknologi informasi dan komunikasi, informasi dalam bentuk apapun dan untuk berbagai
kepentingan, dapat disebarluaskan dengan mudah sehingga dapat dengan cepat
mempengaruhi cara pandang dan gaya hidup hingga budaya suatu bangsa. Kecepatan arus
informasi yang dengan cepat membanjiri kita seolah-olah tidak memberikan kesempatan
kepada kita untuk menyerapnya dengan filter mental dan sikap kritis. Menurut Thomas L.
Friedman (2000), Globalisasi adalah sebuah sistem netral. Globalisasi bisa berpengaruh
positif ataupun negatif. Bisa memperkuat atau melemahkan sandi – sandi kehidupan,
menyeragamkan atau mempolarisasikan, juga mendemokratisasikan atau justru sebaliknya.
Itu semua tergantung bagaimana kita meresponsnya. Dampak positif globalisasi dibidang
teknologi informasi dan komunikasi adalah peningkatan kecepatan, ketepatan, akurasi dan
kemudahan

yang memberikan efisiensi dalam berbagai bidang khususnya dalam masalah waktu, tenaga
dan biaya. Sebagai contoh manifestasi teknologi informasi dan komunikasi yang mudah
dilihat di sekitar kita adalah pengiriman surat hanya memerlukan waktu singkat, karena
kehadiran surat elektronis (email), ketelitian hasil perhitungan dapat ditingkatkan dengan
adanya komputasi numeris, pengelolaan data dalam jumlah besar juga bisa dilakukan
dengan mudah yaitu dengan basis data (database), dan masih banyak lagi. Dampak negatif
globalisasi dibidang teknologi informasi dan komunikasi, misalnya dari globalisasi aspek
ekonomi, terbukanya pasar bebas memungkinkan produk luar negeri masuk dengan
mudahnya. Dengan banyaknya produk luar negeri dan ditambahnya harga yang relatif lebih
murah dapat mengurangi rasa kecintaan masyarakat terhadap produk dalam negeri.
Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala
berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa indonesia.. Dalam kurun
waktu beberapa tahun terakhir ini permainan elektronik atau yang sering kita sebut dengan
gama online telah mengalami perkembangan yang amat pesat. game online tidak hanya
menjamur di kotakota besar, tetapi juga telah merambah ke kota-kota kecil dan desa-desa.
Hal ni terlihat dari banyaknya jumlah game center yang muncul dengan pelanggannya yang
seringkali lebih banyak dari pelanggan internet. Game saat ini tidak seperti game terdahulu,
jika dahulu game hanya bisa maksimal dimainkan dua orang, sekarang dengan kemajuan
teknologi
BAB II

PERMASALAHAN

Pengertian Globalisasi dan Budaya


Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya
ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses
menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini
tanpa dibatasi oleh wilayah. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial,
atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa
dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan
kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas
geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.Di sisi lain sudut pandang ini, globalisasi
tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara
yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara
kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi
cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh
terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte
merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun
1985.
Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh
masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap
berbagai hal. Atau kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang
mencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan (Koentjaraningrat),
dimana hal-hal tersebut terwujud dalam kesenian tradisional kita. Globalisasi dalam
kebudayaan dapat berkembang dengan cepat, hal ini tentunya dipengaruhi oleh
adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan berita
namun hal ini justru menjadi bumerang tersendiri dan menjadi suatu
masalah  penting dalam globalisasi, yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu
pengertahuan dikuasai oleh negara-negara maju, bukan negara-negara berkembang
seperti Indonesia. Komunikasi dan transportasi internasional telah menghilangkan
batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung
mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan
manusia secara menyeluruh. Terkait dengan seni dan budaya, Ngugi Wa Thiong’o
menyebutkan bahwa perilaku dunia Barat, khususnya Amerika seolah-olah sedang
melemparkan bom budaya terhadap rakyat dunia. Mereka berusaha untuk
menghancurkan tradisi dan bahasa pribumi sehingga bangsa-bangsa tersebut
kebingungan dalam upaya mencari indentitas budaya nasionalnya.
Sejarah Globalisasi
Globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan
bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam
hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu mulai
perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang
dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti
misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang.
Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia
menunjukkan telah terjadinya globalisasi.Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi
perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan
perdagangan yang antara lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia,
Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di
samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan
nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke
warga dunia.Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-
besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah
pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi
industri yang meningkatkan keterkaitan antar bangsa dunia. berbagai teknologi mulai
ditemukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer
dan internet. Pada saat itu, berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa
pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan di dunia.Semakin berkembangnya
industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai
perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak politik pintu terbuka,
perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia.
Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum
dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap
menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.Fase selanjutnya terus berjalan dan
mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia
runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme
adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara
negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung
pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-
sekat antar negara pun mulai kabur.

Proses Globalisasi
Globalisasi sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru
karena proses globalisasi sebenarnya telah ada sejak berabad-
abad lamanya.Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus
globalisasi semakin berkembang pesat di berbagai negara ketika
mulai ditemukan teknologi komunikasi, informasi, dan
transportasi.Loncatan teknologi yang semakin canggih pada
pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan sekarang ini telah
menjamur telepon genggam ( handphone) dengan segala
fasilitasnya.Bagi Indonesia, proses globalisasi telah begitu terasa
sekali sejak awal dilaksanakan pembangunan. Dengan kembalinya
tenaga ahli Indonesia yang menjalankan studi di luar negeri dan
datangnya tenaga ahli (konsultan) dari negara asing, proses
globalisasi yang berupa pemikiran atau sistem nilai kehidupan
mulai diadopsi dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi di
Indonesia.Globalisasi secara fisik ditandai dengan perkembangan
kota-kota yang menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini
dapat dilihat dari infrastruktur telekomunikasi, jaringan
transportasi, perusahaan-perusahaan berskala internasional serta
cabang-cabangnya.

Ciri-Ciri Globalisasi
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena
globalisasi di dunia.
Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antar negara menunjukkan
keterkaitan antar manusia di seluruh dunia.
 Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-
barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa
komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa
semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang
berbeda.
 Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling
bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional,
peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi
semacam World Trade Organization (WTO).
 Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama
televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita
dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-
hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur,
dan makanan.
 Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup,
krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri
kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa
terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama,
perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan
dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi
sosial.

Faktor-faktor  terjadinya Globalisasi
Berkembang pesatnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
adalah pendukung utama bagi terselenggaranya globalisasi.
Dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi, informasi
dalam bentuk apapun dan untuk berbagai kepentingan, dapat
disebarluaskan dengan mudah sehingga dapat dengan cepat
mempengaruhi cara pandang dan gaya hidup hingga budaya suatu
bangsa.selain hal tersebut globalisasi dapat terjadi karena hal lain
seperti:
Globalisasi terjadi karena faktor-faktor nilai budaya luar, seperti:
a. selalu meningkatkan  pengetahuan
b.etos kerja;
c.patuhhukum;                                                                         
d.kemampuan memprediksi;
e.kemandirian;                                                                        
f.efisiensi dan produktivitas;
g.keterbukaan;                                                                        
h.keberanian bersaing;dan
i.rasionalisasi;                                                                        j
.manajemen resiko.
Globalisasi terjadi melalui berbagai saluran, di antaranya:
a. lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan;
b. lembaga keagamaan;
c. indutri internasional dan lembaga perdagangan;
d. wisata mancanegara;
e. saluran komunikasi dan telekomunikasi internasional;
f. lembaga internasional yang mengatur peraturan internasional;
dan
g. lembaga kenegaraan seperti hubungan diplomatik dan konsuler
BAB III

PEMBAHASAN

Dampak Positif Globalisasi di Berbagai Sektor Globalisasi adalah proses masuknya


ke ruang lingkup dunia. Dampak positif globalisasi termasuk kemudahan dalam
memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan serta meningkatkan produktivitas.

Globalisasi sering menjadi topik di berbagai pemberitaan, baik media cetak maupun
elektronik. Globalisasi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah
proses masuknya ke ruang lingkup dunia. Menurut Selo Soemardjan, globalisasi
adalah terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh
dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah yang sama. Globalisasi merupakan
kecenderungan masyarakat di kota-kota besar utuk menyatu dengan dunia,
terutama dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, parisiwata, dan media
komunikasi massa.

Beberapa pakar berpendapat bahwa globalisasi telah dimulai sejak abad pertama
pada saat jalur sutera (silk road) dibuka sehingga para pedagang dari Cina dan
Timur Tengah dapat melakukan perdagangan. Globalisasi telah menimbulkan
keberagaman dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Dampak positif
globalisasi terlihat dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam perkembangan
teknologi informasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Dampak Positif Globalisasi

Contoh dampak positif globalisasi meliputi:

1. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan Dampak positif globalisasi


terlihat dalam kemudahan memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan. Teknologi
memungkinkan penyampaian informasi yang menjangkau banyak masyarakat.
Dengan mudahnya perolehan informasi, masyarakat dapat mengikuti perkembangan
dan berpikir kritis. Masuknya ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) juga dapat
membantu meringankan beban pekerjaan serta menghemat waktu dan tenaga. Iptek
akan meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup. Kemajuan iptek akan
menumbuhkan rasa ingin tahu, ingin mempelajari lebih lanjut, dan kemudian turut
menciptakan hal baru.
2. Perubahan tata nilai dan sikap Globalisasi merubah cara berpikir masyarakat
menjadi lebih terbuka sehingga terjadi perubahan tata nilai dan sikap. Ini
berhubungan dengan masuknya informasi dan ilmu pengetahuan. Keterbukaan
informasi menyajikan pemikiran rasional yang berdampak positif. Pemikiran rasional
merupakan cara berpikir yang berdasarkan akal atau logika, bukan menggunakan
emosi, berpikiran picik, dan menghalalkan segala cara.

3. Meningkatkan kualitas hidup Dampak positif globalisasi menuntut peningkatan


kualitas hidup agar tercapai kemakmuran. Keberadaan globalisasi harus didukung
oleh pemanfaatan kesempatan dan peluang yang ada dalam meningkatkan kualitas
hidup. Indonesia terus berbenah dan memperbaiki berbagai bidang agar tercapai
kondisi yang lebih layak dan memadai seiring berkembangnya era globalisasi.
Sebagai suatu bangsa yang kompleks, maka kualitas hidup manusia (quality of life)
dituntut lebih tinggi dari sebelumnya.

4. Cepat dalam bepergian Globalisasi membawa dampak positif dalam bidang


transportasi. Kemudahan akses transportasi membuat masyarakat lebih cepat dalam
bepergian. Sarana transportasi kini dapat dijangkau melalui pemesanan tiket secara
elektronik yang memudahkan keperluan masyarakat. 5. Meningkatkan produktivitas
Dampak positif globalisasi dapat meningkatkan produktivitas. Era globalisasi
menghasilkan revolusi industri yang menciptakan berbagai alat untuk meningkatkan
produktivitas. Revolusi industri menciptakan teknologi baru yang mampu membantu
proses produksi barang dan jasa. Dampak Positif Globalisasi di Bidang Ekonomi
Globalisasi ekonomi adalah menyatunya kegiatan ekonomi produksi, konsumsi,
maupun investasi antarnegara yang terjadi di dunia. Atau masuknya perekonomian
suatu negara pada dunia global dan lebih terbuka tanpa adanya batasan teritorial
atau kewilayahan antara negara satu sama lain, menurut buku Ekonomi Bisnis
Indonesia.

Upaya Menghadapi Globalisasi dalam Kehidupan Sehari-hari Berikut upaya


menghadapi globalisasi dalam kehidupan sehari-hari. Mencintai produk dalam
negeri. Produk dari Indonesia memiliki kualitas yang baik, unik, dan harganya
terjangkau. Tingginya minat berbelanja produk lokal perlu terus ditingkatkan untuk
mengangkat citra dan daya saing produk Indonesia di pasar dalam negeri di tengah
keterbukaan pasar global. Tidak menerima kebudayaan luar sepenuhnya. Sebagai
bangsa Indonesia yang memiliki nilai dan norma berdasarkan Pancasila, kita perlu
menyeleksi kebudayaan luar. Menerapkan nilai-nilai Pancasila. Pancasila
merupakan dasar Negara dan pandangan hidup bangsa. Nilai-nilai Pancasila
berfungsi sebagai penyaring dan penjaga kepribadian bangsa. Jika tidak disaring
dengan tepat, globalisasi rentan merusak jati diri bangsa,. Informasi yang tidak valid
berpotensi mencemari kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ciri-Ciri Globalisasi Berikut ciri-ciri globalisasi yang terlihat dalam kehidupan sehari-
hari. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang
seperti ponsel, televisi, dan internet menunjukkan bahwa globalisasi terjadi dengan
cepat. Pasar dan produksi ekonomi menjadi saling bergantung antar negara akibat
dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan
multinasional, dan dominasi organisasi seperti World Trade Organization (WTO).
Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa. Terdapat
berbagai gagasan dan pengalaman baru yang muncul akibat globalisasi melalui
media televisi, film, musik, dan sebagainya. Meningkatnya masalah bersama.
Misalnya, pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional, dan
lain-lain.
PENUTUP

KESIMPULAN
Pengaruh globalisasi disatu sisi ternyata menimbulkan pengaruh yang negatif bagi
kebudayaan bangsa Indonesia . Norma-norma yang terkandung dalam kebudayaan
bangsa Indonesia perlahan-lahan mulai pudar. Gencarnya serbuan teknologi disertai
nilai-nilai interinsik yang diberlakukan di dalamnya, telah menimbulkan isu mengenai
globalisasi dan pada akhirnya menimbulkan nilai baru tentang kesatuan dunia.Untuk
pertama kalinya dalam sejarah umat manusia, kesadaran akan kesatuan dunia telah
menghentakkan kita, entah suka atau tidak, Timur dan Barat telah menyatu. Artinya
adalah bahwa antara barat dan timur tidak ada lagi perbedaan. Atau dengan kata
lain kebudayaan kita dilebur dengan kebudayaan asing. Oleh karena itu perlu
dipertahanan aspek sosial budaya Indonesia sebagai identitas bangsa. Caranya
adalah dengan penyaringan budaya yang masuk ke Indonesia dan pelestarian
budaya bangsa. Bagi masyarakat yang mencoba mengembangkan seni tradisional
menjadi bagian dari kehidupan modern, tentu akan terus berupaya memodifikasi
bentuk-bentuk seni yang masih berpolakan masa lalu untuk dijadikan komoditi yang
dapat dikonsumsi masyarakat modern. Karena sebenarnya seni itu indah dan mahal.
Kesenian adalah kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya dan tidak
dimiliki bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang
merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni budaya kita demi
masa depan anak cucu.

Anda mungkin juga menyukai