Pengertian Globalisasi
Globalisasi sering disebut sebagai fenomena dunia berwajah banyak. Oleh karena itu, globalisasi
sering dlidentikkan dengan internasionalisasi, liberalisasi, universalisasi, westernisasi, dan de-
teritorialisasi. Berikut penjelasannya satu per satu.
1. Internasionalisasi adalah hubungan antarnegara dengan ciri meluasnya arus perdagangan dan
penanaman modal.
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan meningkatkan keterkaitan
antarbangsa dan antarmanusia di seluruh manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasl,
perjalanan, budaya populer, dan puler, dan bentuk- bentuk interaksi yang lain. Cochrane dan Pain
menggambarkan antarmanusia di seluruh dunia sebagai berikut.
Anthony Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya dirn kita turut
ambil bagian dalam sebuah "dunia yang terus berubah tanpa terkendali". Dunia ini ditarndai dengan
selera dan rasa ketertarikan akan hal yang sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan
yang mungkin terjadi. Dengan demikian, globalisasi menurut Giddens adalah suatu proses
radikalisasi dan universalisasi nilai-nilai modernitas peradaban.
Pengertian Globalisasi Secara Umum
Selain definisi globalisasi dari beberapa ahli di atas, berikut pengertian globalisasi secara umum
(Ubaidilah dan Rozak, 2013).
1. Globalisasi sebagai transformasi kondisi spasial temporal kehidupan.Hidup yang kita alami
mengandalkan ruang dan waktu. Artinya, jika terjadi perubahan dalam pengelolaan tata ruang-
waktu, terjadi pula transtormasi pengorganisasian hidup.
2. Globalisasi sebagai transformasi lingkup cara pandang. Dengan kata lain, globalisasi menyangkut
transformasi isi dan cara merasa serta memandang persoalan di kalangan masyarakat dunia.
3. Globalisasi sebagai transformasi modus tindakan dan praktik. Dengan kata lain, globalisasi
menunjuk pada proses kaitan yang makin erat di antara semua aspek kehidupan pada skala mondial
(dunia).
Karakteristik Globalisasi
Robin Cohen dan Paul Kennedy berpendapat bahwa globalisasi adalan " seperangkat transtormasi
yang saling memperkuat" dunia. Seperangkat transformasi ini merupakan suatu karakteristik yang
meliputi hal-hal berikut.
1. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon
genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan komunikasi global terjadi demikian cepat.
2. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai
akibat dari pertumbuhan perdagangan, pembagian pekerjaan yang baru secara internasional,
peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade
Organization (WTO).
3. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik,
dan transmisi berita dan olahraga internasional).
Berkembangnya industri, kebutuhan akan bahan baku, serta pasar juga memunculkan berbagai
perusahaan multinasional di dunia. Di Indonesia, misalnya, sejak diberlakukannya Politik Pintu
Terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport dan
Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa
contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi akan menciptakan alat alat komunikasi dan transportasi
yang canggih, aman, dan murah. sejak abad ke-19, teknologi mulai bermunculan dan pada abad ke-
20, teknologi komunikasi mulai berkembang pesat. Orang-orang mulai mengenal satelit, telepon,
telepon genggam, internet, mobil, pesawat terbang, dan sebagainya.
Faktor yang kedua adalah semakin terbukanya sistem perekonomian suatu negara di bidang
perdagangan, produksi, maupun keuangan. Menurut Francis Fukuyama, negara maju dan negara
berkembang menganut prinsip- prinsip liberal dan mengatur ekonomi negara mereka.
Mengglobalnya pasar uang ini muncul sebagai akibat terbukanya perekonomian negara di dunia.
Jadi, dapat dikatakan terbukanya perekonomian negara saling terkait dengan pasar uang. Apabila
pasar uang semakin meluas/mengglobal, akan berakibat semakin besar pula kegiatan ekonomi suatu
negara.
Teori-Teori GlobalTeori-
a. Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi
konkret terhadap berjalannya orang atau lembaga di seluruh dunia. Selain itu, mereka percaya
bahwa negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang sama.
b. Para tradisionalis percaya bahwa globalisasi hanyalah sebuah mitos, dan jika pun benar adanya,
fenomena tersebut hanya dibesar-besarkan,Mereka beranggapan bahwa fenomena tersebut sudah
ada sejak dahulu, sementara kondisi sekarang ini hanya sebuah lanjutan.
Gejala-Gejala Globalisasi di Indonesia
Kemajuan ilmu pengetahuan selalu diikuti dengan kemajuan teknologi. Hal ini terbukti dengan
banyaknya penemuan dalam bidang teknologi guna memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam
melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.
a. Penemuan telepon sebagai alat telekomunikasi yang membawa kemudahan bagi penggunanya.
Setelah itu, berkembang pula taksimile, telepon genggam, internet, dan lain-lain.
b. Penemuan alat transportasi dari yang paling ringan, seperti sepeda sampai dengan alat-alat
transportasi lain yang lebih kompleks yang dapat digunakan di darat, laut, maupun udara
c. Penemuan peralatan kantor, seperti.mesin tik sampai dengan komputer, yang dapat membantu
menyimpan dan mengolah data. Penemuan ini selanjutnya berkembang pada penemuan yang lebih
canggih, yaitu jaringan internet.
2. Bidang Ekonomi
munculnya pasar global dan pasar dunia tunggal. Globalisasi ekonomi terdiri dari globalisasi
produksi, pasar, persaingan, teknologi, serta perusahaan dan industri.
a. Globalisasi produksi
Globalisasi produksi ini ditandai dengan berdirinya perusahaan yang melakukan produksi di berbagai
negara. Tujuannya adalah untuk globalisasi menekan harga produksi.
b. Globalisasi pembiayaan
Perusahaan multinasional lebih mudah memperoleh pinjaman atau melakukan investasi di negara-
negara di dunia.
Kehadiran tenaga kerja asing merupakan gejala terjadinya globalisasi tenaga kerja. Dalam hal ini,
perusahaan multinasional akan memanfaatkan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan. Jika yang
dibutuhkan staf profesional, akan diambil tenaga asing.
d. Globalisasi jaringan intormasi
Adanya globalisasi membuat jaringan intormasi masyarakat lebih mudah dan cepat mendapatkan
intormasi dari negara-negara di dunia. Hal ini dimanfaatkan oleh perusahaan multinasional untuk
memasarkan produknya. Sebagai contoh, mempromosikan restoran cepat saji lewat media massa,
dan media elektronik.
e. Globalisasi perdagangan
Globalisasi perdagangan ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif, serta
penghapusan nontarif sehingga kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi lebih mudah, ketat,
dan adil.
3. Bidang Politik
Keberhasilan pembangunan di bidang politik semakin memantapkan tatanan kehidupan politik dan
kenegaraan yang berdasarkan demokrasi pancasila, memantapkan perkembangan organisasi sosial
poitik dan kemasyarakatan, serta mendorong peningkatan kesadaran berpolitik rakyat,
4. Bidang Budaya
Globalisasi budaya telah meningkatkan kontak lintas budaya. Peningkatan interaksi kultural melalui
perkembangan media massa, terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita internasional.
5. Bidang Agama
Globalisasi di bidang agama lebih terfokus pada aplikasi ajaran agama dalam konteks kekinian tanpa
melanggar atau menabrak akidah-akidah agama. Globalisasi juga memicu penganut agama untuk
memahami dan menghargai penganut agama yang lain dalam konteks toleransi sehingga tecermin
kehidupan yang harmonis dalam masyarakat multikultural.
Pengertian Komunitas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunitas (community adalah kelompok organisme (orang
dan sebagainya) yang hidup dan saling berinteraksi di daerah tertentu; masyarakat; paguyuban.
Menurut Mac ver (dalam Mansyur, Cholil 1987) community atau komunitas diistilahkan sebagai
persekutuan hidup atau paguyuban dan dimaknai sebagai suatu daerah masyarakat yang ditandai
dengan beberapa tingkatan pertalian kelompok sosial satu sama lain. Istilah community Juga dapat
diistilahkan sebagai masyarakat setempat.
a. Lokalitas
Lokalitas atau tempat tinggal pasti dimiliki oleh suatu masyarakat setempat. Masyarakat setempat
yang memiliki tempat tinggal secara tetap biasanya memiliki ikatan solidaritas sosial yang kuat. Hal
ini merupakan pengaruh kesatuan tempat tinggalnya.
Perasaan komunitas (community sentiment) merupakan suatu perasaan di antara anggota bahwa
mereka saling memerlukan dan tanah yang mereka tinggali memberikan kehidupan kepada
semuanya. Menurut Mclver dan Charles Horton Cooley, ada beberapa unsur dalam perasaan
komunitas, yaitu sebagai berikut.
1) Seperasaan
Unsur seperasaan timbul akibat dari seseorang yang berusaha mengidentitikasikan dirinya dengan
banyak orang karena memiliki kepentingan yang sama dalam memenuhi kebutuhan hidup.
2) Sepenanggungan
Unsur sepenanggungan diartikan sebagai kesadaran akan peranan dan tanggung jawab anggota
komunitas dalam kelompoknya.
3) Saling memerlukan
Unsur saling memerlukan diartikan sebagai perasaan ketergantungan terhadap komunitas baik yang
sifatnya fisik maupun psikologis.
1. Urbanisasi
Urbanisasi adalah proses perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari pekerjaan pertanian di
desa ke pekerjaan industri di kota. Menurut Herlianto, pengertian urbanisasi adalah sebagai berikut.
a. Urbanisasi merupakan suatu proses pertumbuhan daerah pertanian atau perdesaan menjadi
perkotaan
b. Urbanisasi adalah proses yang dialami manusia dari bentuk kehidupan agraris menjadi kehidupan
industri.
c. Urbanisasi merupakan pengembangan daerah perdesaan menjadi daerah perkotaan atau desa
yang memiliki ciri-ciri seperti kota.
d. Urbanisasi adalah proses perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari pekerjaan pertanian
di desa ke pekerjaan industri di kota.
Di kota, orang berharap untuk dapat dengan mudah mendapat pekerjaan. Hal ini menjadi suatu
keharusan untuk mengubah nasib.
b. Daya tarik sosial. Kebanyakan orang pergi ke kota untuk mengubah status sosial melalui berbagai
macam cara, seperti pendidikan atau pekerjaan.
c. Daya tarik pendidikan. Di kota, tersedia berbagai fasilitas pendidikan. Bagi orang desa yang ingin
menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi, mereka akan berupaya menyekolahkannya di
kota.
d. Daya tarik budaya. Di kota, terdapat berbagai pusat hiburan yang menyenangkan. Selain itu,
kehidupan kota sering pula ditafsirkan sebagai kehidupan yang serba modern sehingga berpengaruh
pada perubahan pola tingkah laku masyarakat.
Secara etimologis, kesenjangan berarti tidak seimbang, tidak simetris, atau berbeda. Kesenjangan
sosial ekonomi dapat diartikan sebagai tingkat pertumbuhan sosial ekonomi yang tidak sama yang
terjadi pada masyarakat yang melaksanakan pembangunan.
Faktor-faktor yang mendorong terjadinya kesenjangan ekonomi antara lain sebagai berikut.
a. Menurunnya pendapatan per kapita sebagai akibat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi
tanpa dimbangi peningkatan produktivitas
c. Rendahnya mobilitas sosial sebagal akibat Sikap mental tradisional yang kurang menyukai
persaingan dan kurang usaha.
d. Hancurnya industri kerajinan rakyat sebagai akibat monopoli para pengusaha bermodal Besar
Kesenjangan sosial ekonomi yang terjadi karena faktor ketidakadilan dalam memberi kesempatan
berusaha sering terjadi karena adanya praktik monopoli, kolusi, korupsi, dan nepotisme
c. Memfungsikan Kredit Usaha Tani (KUT), Koperasi Unit Desa (KUD), dan Bank Perkreditan Rakyat
(BPR) secara maksimal.
d. Menyalurkan Kredit Investasi Kecil (KIK), Kredit Candak Kulak (KCK), dan sebagainya.
e. Peningkatan dan pembinaan ekonomi kerakyatan, seperti koperasi dan sektor nonformal.
f. Meningkatkan kerja sama antara pengusaha kecil dan sistem bapak asuh.
a. Pencemaran udara yang berasal dari asap mobil, asap pabrik, asap pembakaran minyak, dan asap
pembakaran sampah.
b. Pencemaran air yang berasal dari pembuangan limbah industri ke sungai, danau, laut, atau limbah
yang berasal dari berbagai jenis pestisida dan pupuk yang digunakan petani.
c Pencemaran kimiawi berupa produksi bahan-bahan sintetis yang digunakan sebagai bahan
detergen, pupuk, pestisida, plastik, dan pakaian.
d.Limbah padat yang berupa sampah buangan kegiatan individu atau bisnis tertentu.
e. Polusi panas berupa peningkatan temperatur air dan panas atmoster yang disebabkan oleh
berbagai ulah manusia. Sebagai Contoh, modernisasi pertanian sering mengakibatkan kerusakan
lingkungan alam di pedesaan apabila tidak dilakukan secara selektif dan rasional.
4. Kriminalitas
Salah satu dampak pembanqunan adalah meningkatnya kriminalitas atau tindak kejahatan, baik
secara kualitas maupun kuantitas. Pembangunan yang dilakukan negara berkembang, seperti
Indonesia sering memunculkan masalah- masalah sosial sebagai berikut.
Glabalisasi yang ditandai dengan semakin kaburnya sekat-sekat antarnegara tentu berdampak pada
eksistensi jati diri bangsa itu sendiri.
a. Bidang teknologi
Berkembangnya internet menyebabkan arus informasi dapat dinikmatilah seluruh warga dunia
dengan mudah.
b. Bidang pendidikan
Perkembangan industri yang pesat berdampak pula pada bidang pendidikan. Pendidikan mulai
mengantisipasi industrialisasi ini dengan menyiapkan sistem pendidikan, pengetahuan, dan
keterampilan peserta didik yang diharapkan bisa menyesuaikan dengan perkembangan industri.
C. Bidang ideologi
Masuknya globalisasi dan banyaknya pengaruh dari negara-negara maju menyebabkan melemahnya
penghayatan terhadap Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.
d.Bidang agama
Perusahaan-perusahaan asing yang mengambil sumber daya alam di Indonesia sering kali
mengabaikan lingkungan dan kesehatan seperti berbagai kasus pencemaran air yang melibatkan
perusahaan lokal maupun asing.
f. Bidang Ekonomi
g. Bidang budaya
Timbul kekhawatiran bahwa bentuk-bentuk budaya asing yang masuk ke Indonesia dapat berujung
pada marginalisasi (penyingkiran) budaya lokal.
Pengiklanan ikon budaya asing secara besar-besaran pada akhirnya dapat menjadikan logo ini
sebagai simbol bagi masyarakat di negara berkembang. Efek globalisasi ini misalnya berkaitan
dengan gaya bahasa, perbendaharaan kata, dan struktur pembahasan. bersumber dari nilai-nilal
agama, pancasila, dan budaya menjadi sangat penting. Sementara menurut Kurniawan (2012),
paham budaya Barat yang kurang sesuai dengan kebudayaan Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Individualisme, yakni suatu paham yang selalu mementingkan kepentingan sendiri (individu).
2 Materialisme, yakni paham yang selalu memandang segala sesuatu berdasarkan materi atau harta
benda.
3. Sekularisme, yakni suatu paham yang menilai bahwa manusia tidak terikat pada nilai-nilai agama,
tetapi hanya mengutamakan akal pikiran
4. Hedonisme, yakni suatu pahamng menganggap bahwa kesenangan atau kenikmatan duniawi
merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia.
a. Kemampuan dan kebiasaan berpikir secara rasional dan realistis serta objektif dalam menghadapi
masalah.
b. Kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga untuk berperilaku yang tidak melanggar nilai
sosial dan kaidah hukum
c. Memiliki rasa harga diri dan kepercayaan diri untuk ikut serta dalam tata masyarakat yang
diwarnai sistem bersaing
d. Memiliki pengetahuan yang luas dan suatu keahlian yang di tekuni secara profesional
e. Mempunyai cita-cita hidup yang ingin di capai melalu segala jalan yang sah dan etis serta dapat
dibenarkan
- Jati Diri
1. Religius (keagamaan)
2. Humanis (manusiawi)
3. Naturalis ( Alami)
4. Terbuka (Pikirannya)
5. Demokratis
10. Profesional
12. Mandiri
Globalisasi telah membawa pengaruh yang besar bagi masyarakat. Namun, perubahan yang terjadi
akibat globalisasi ini juga menimbulkan berbagai permasalahan sosial bagi masyarakat. Masalah
yang timbul dari proses globalisasi bukan pada konsepnya, namun terletak pada kesiapan
masyarakat menghadapi dan melaksanakan perubahan-perubahan yang ditimbulkan oleh
pembangunan. Kenyataannya, masih banyak kelompok masyarakat dan bangsa-bangsa di dunia yang
secara mental dan kultural belum siap untuk melakukan globalisasi. Ketidaksiapan masyarakat dalam
melakukan perubahan sosial termasuk ketidaksiapan dalam melakukan globalisasi adalah suatu
masalah yang perlu didentifikasi secara terperinci agar kita bisa mencari solusinya. Kondisi
ketidaksiapan atau ketidaksanggupan tersebut dinamakan gegar budaya (cultural shock). Cultural
shock adalah kondisi ketika masyarakat mengalami guncangan mental akibat belum siapnya
menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang berbeda dengan kebudayaan sendiri. Cultural shock
ini umumnya akan muncul pada masyarakat yang belum Siap menerima perubahan, seperti pada
golongan tua yang mengalami guncangan akibat perubahan yang terjadi pada generasi muda.
C. GLOBALISASI DAN DAMPAK KETIMPANGAN SOSIAL DI MASYARAKAT
Globalisasi adalah masalah kehidupan modern yang tidak terhindarkan. Dengan adanya giobalisasi
lini muncul berbagai permasalahan sosial, salah satunya adalah ketimpangan sosial. Seperti yang
sudah dijelaskan pada materi sebelumnya.
Ketimpangan atau kesenjangan yang muncul di dalam masyarakat antara lain sebagai berikut.
1. Kesenjangan penguasaan iptek. Kesenjangan ini terjadi sebagai akibat dari kesenjangan mutu
pendidikan dari berbagai daerah, seperti SMK dan perguruan tinggi yang seharusnya sudah memiliki
kualitas tertentu sulit terpenuhi karena kualitasnya yang tidak sama.
2. Kesenjangan ekonomi. Kesenjangan ini banyak terjadi di berbagai daerah seperti kaum teknokrat
dan para pengusaha yang semakin besar. Hal ini karena mereka memiliki peluang yang luas dalam
mengembangkan usahanya.
3. Kesenjangan di bidang politik. Kesenjangan ini berkaitan dengan pendistribusian kekuasaan yang
didapat dengan mekanisme partai politik melalui rekrutmen pemilu dan pilkada.
Jauh sebelum globalisasi muncul, komunitas lokal sudah ada di dalam masyarakat. Mereka
melakukan kegiatan sehari-hari sesuai dengan tradisi dan adat kebiasaan yang Untuk itu, kita harus
siap menghadapinya dan mampu menangkap peluang yang ditawarkannya. Ada berbagai macam
reaksi komunitas lokal sebagai respons terhadap arus globalisasi ini. Secara umum, berbagai reaksi
tersebut dapat kita simpulkan seperti berikut ini.
a.Roland Robertson mencatat bahwa sebenarnya hal yang kita pilih dari hal-hal yang bersifat global
hanyalah hal yang menyenangkan kita dan kemudian mengubahnya sehingga hal tersebut
beradaptasi dan sesuai dengan budaya dan kebutuhan komunitas lokal.
b. Kita dapat mencampur unsur-unsur global untuk menghasilkan penemuan baru dari hasil
penggabungan itu misalnya, beberapa musik dunia mencampurkan beat tarian Barat dengan gaya
tradisional dari Afrika Utara dan Asia. Cohen dan Kennedy menyebut ini sebagai "kreolisasi".
c. Komunikasi global berarti bahwa sekarang sulit bagi orang untuk tidak memikirkan dengan
sungguh-sungguh kejadian-kejadian di dunia atau mengakui bahwa kita hidup di tengah-tengah
dunia yang bercirikan "risiko".
d.Beberapa kelompok religius dan etnis berusaha mencegah terjadinya globalisasi karena mereka
mengartikan hal tersebut sebagai sebuah bentuk penjajahan Barat atau serangan terhadap
kemurnian budaya dan agama atau kepercayaan mereka.
Fenomena globalisasi sudah melanda di segala penjuru dunia, tidak terkecuali Indonesia. Efek
globalisasi ini begitu luas dengan didukung teknologi komunikasi dan transportasi yang canggih.
Manusia lebih mudah berinteraksi dengan orang lain, lebih cepat berhubungan dengan orang lain,
dan meningkatkan efisiensi hidup mereka. Oleh karena itu, kita tidak bisa memungkiri bahwa
globalisasi ini telah membawa pengaruh bagi Indonesia. Dalam menanggapi globalisasi ini, muncul
kelompok pro atau mendukung globalisasi dan kelompok yang antiglobalisasi. Sikap arif dan
bijaksana juga tidak kalah pentingnya, arena pengaruh dari globalisasi dapat bersitat negatif, yaitu
mengakibatkan masyarakat Indonesia menjadi materialistis serta memudarnya nilai-nilai solidaritas
terhadap tanah air.
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, jelaslah bahwa globalisasi merupakan tantangan
besar bagi setiap bangsa. Di satu sisi, setiap bangsa tidak ingin tergilas oleh arus globalisasi yang
akan melunturkan identitas jati dirinya. Namun, di sisi lain, tidak mungkin suatu bangsa menutup diri
ditengah kebergantungannya pada bangsa lain. Hal yang dibutuhkan sekarang adalah cara negara
menjalin kerja sama dengan negara-negara lain, terutama sesama negara berkembang, untuk
mengendalikan arus globalisasi ini.
Menurut Selo Soemardjan, untuk menghadapi tantangan global, bangsa Indonesia membutuhkan
unsur-unsur kepribadian sebagai berikut.
d. Memiliki rasa harga diri dan kepercayaan diri untuk ikut serta dalam tata masyarakat.
Strategi dan Pendekatan Pemberdayaan untuk Mengatasi Ketimpangan Sosial akibat Globalisasi
Ketimpangan sosial adalah situasi yang tidak seimbang dalam suatu masyarakat. Ketidakseimbangan
ini dapat disebabkan oleh adanya perbedaan yang ada dalam masyarakat dan perbedaan dalam
memanfaatkan sumber daya. Ketimpangan ini juga dapat dikatakan sebagai bentuk ketidakadilan
dalam masyarakat.
Selain ketiga strategi di atas, ada beberapa strategi pemberdayaan masyarakat yang lainnya, yaitu
sebagai berikut.
1. Memulai dengan tindakan mikro, tetapi memiliki konteks makro dan global yang berupa proses
pembelajaran terhadap masyarakat lokal agar mereka dapat memahami setiap kebijakan tentang
sesuatu yang baru dengan pandangan atau wawasan yang luas.
3. Pengembangan kesadaran rakyat yang diperlukan adalah tindakan politik yang berbasis pada
kesadaran rakyat untuk membebaskan diri dari belenggu kekuatan-kekuatan ekonomi dan politik
yang menghambat proses demokratisasi di berbagai bidang.
4. Redistribusi sumber daya ekonomi yang merupakan syarat pokok pemberdayaan rakyat.
Redistribusi adalah pengaturan kembali pendapatan negara dari pajak maupun nonpajak digunakan
untuk memperluas pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
BAB 2