Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH BAHASA INDONESIA

GLOBALISASI EKONOMI DAN

PERDAGANGAN BEBAS

DISUSUN OLEH :

Nama : Rendi Mera Pasta

NIM : 18.023.016

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SERASAN

MUARA ENIM

2018

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,

Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah tentang “GLOBALISASI EKONOMI DAN

PERDAGANGAN BEBAS”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan

dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk

itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena

itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca

agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat

maupun inpirasi terhadap pembaca.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................ i

DAFTAR ISI ....................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................ 2

C. Tujuan Penulisan .......................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................ 3

A. Globalisasi Ekonomi .................................................... 3

B. Reaksi Masyarakat Terhadap Globalisasi Ekonomi .... 6

C. Dampak Globalisasi Ekonomi ..................................... 6

D. Definisi Perdagangan Bebas......................................... 10

E. Sejarah Perdagangan Bebas.......................................... 11

F. Dampak Perdagangan Bebas......................................... 12

G. Hambatan Perdagangan Bebas...................................... 14

H. Ciri-Ciri Perdagangan Bebas........................................ 14

I. Contoh Kegiatan Perdagangan Bebas........................... 15

BAB III PENUTUP.......................................................................... 16

A. Kesimpulan .................................................................. 16

B. Saran ............................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Proses globalisasi dari sisi ekonomi adalah suatu perubahan di dalam

perekonomian dunia, yang bersifat mendasar atau struktural dan akan berlangsung

terus dalam laju yang semakin pesat, mengikuti kemajuan teknologi yang juga

prosesnya semakin cepat. Perkembangan ini telah meningkatkan kadar hubungan

saling ketergantungan dan juga mempertajam persaingan antar negara, tidak

hanya dalam perdagangan internasional tetapi juga dalam kegiatan investasi,

finansial dan produksi. Globalisasi ekonomi ditandai dengan semakin menipisnya

batas-batas kegiatan ekonomi atau pasar secara nasional atau regional, tetapi

semakin mengglobal menjadi “satu” proses yang melibatkan banyak negara.

Dalam tingkat globalisasi yang optimal arus produk dan faktor-faktor produksi

lintas negara atau regional akan selancar lintas kota di suatu negara atau desa di

dalam suatu kecamatan. Pada tingkat ini, seorang pengusaha yang punya pabrik di

Kalimantan Barat setiap saat bisa memindahkan usahanya ke Serawak atau

Filipina tanpa ada halangan, baik halangan logistik maupun halangan birokrasi

dari pihak pemerintah Malaysia atau Filipina maupun dari pemerintah Indonesia

dalam urusan administrasi seperti izin dan sebagainya.

Semakin menipisnya batas-batas kegiatan ekonomi secara nasional

maupun regional disebabkan oleh banyak hal, diantaranya menurut Halwani

(2002) adalah komunikasi dan transportasi yang semakin canggih dan murah, lalu

lintas devisa yang semakin bebas, ekonomi negara yang semakin terbuka,

penggunaan secara penuh keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif tiap-

1
tiap negara, metode produksi dan perakitan dengan organisasi manajemen yang

semakin efisien, dan semakin pesatnya perkembangan perusahaan multinasional

di hampir seantero dunia. Selain itu, penyebab-penyebab lainnya adalah semakin

banyaknya industri yang bersifat footloose akibat kemajuan teknologi (yang

mengurangi pemakaian sumber daya alam), semakin tingginya pendapatan rata-

rata per kapita, semakin majunya tingkat pendidikan masyarakat dunia, ilmu

pengetahuan dan teknologi di semua bidang, dan semakin banyaknya jumlah

penduduk dunia. Berdasarkan uraian-uraian di atas maka hal tersebutlah yang

menjadi dasar sehingga dibuat makalah ini.

B.   Rumusan Masalah

Adapun rumusan permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini,

yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan Globalisasi Ekonomi?

2. Bagaimana reaksi masyarakat terhadap Globalisasi Ekonomi?

3. Apa saja dampak yang ditimbulkan Globalisasi Ekonomi terhadap sebuah

keluarga, terhadap Indonesia dan terhadap dunia Internasional?

C.   Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu:

1. Sebagai Tugas pada mata kuliah sosiologi Peternakan

2. Memberikan informasi kepada teman-teman mengenai Globalisasi Ekonomi

dan apa saja dampak yang ditimbulkannya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A.   Globalisasi Ekonomi

Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar

manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya

populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara

menjadi semakin sempit.

Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok,

dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu

sama lain yang melintasi batas negara.

Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya

fenomena globalisasi di dunia.

 Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang

seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa

komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan

massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari

budaya yang berbeda.

 Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling

bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional,

peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi

semacam World Trade Organization (WTO).

 Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama

televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini,

kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru

3
mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam

bidang fashion, literatur, dan makanan.

 Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup,

krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.

Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan

perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar

yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara.

Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan

hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.

Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi

kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian

internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan

membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara

kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke

dalam pasar domestik.

Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara

lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:

 Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara,

dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan

baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah,

infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang

kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.

 Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk

memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio

4
ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom

dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam

memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan

pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari mancanegara.

 Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan

tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf

profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman

internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang.

Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.

 Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan

cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan

teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan

komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai

belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans

levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera

masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada

selera global.

 Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan

penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan

demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat,

dan fair.

Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi

sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional.

5
Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari

perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.

B.   Reaksi Masyarakat Terhadap Globalisasi Ekonomi

Ada dua reaksi masyarakat terhadap Globalisasi Ekonomi ini, yaitu

Gerakan pro-Globalisasi yaitu masyarakat yang mendukung atau setuju dengan

adanya globalisasi ekonoomi dan Gerakan Anti-Globalisasi yaitu masyarakat yang

tidak setuju dengan adanya Globalisasi Ekonomi.

C.  Dampak Globalisasi Ekonomi

1. Dampak Terhadap Keluarga

Dengan masuknya produk-produk luar negeri yang terkesan modern,

bagus dan harga yang lebih murah akan mempengaruhi ibu-ibu rumah tangga

untuk membeli alat-alat atau perabotan rumah tangga meskipun keluarga tersebut

memiliki ekonomi yang rendah dengan pendapatan suami yang tidak begitu

bagus. Dia bisa meminjam uang kepada tetangga atau bahkan kepada rentenir

yang akan berdampak hutang yang banyak. Dengan demikian, akan memicu

pertengkaran antara suami dan istri sehingga keharmonisan dalam keluarga

tersebut tidak kurang terjalin dengan baik bahkan berdampak pada sebuah

perceraian.

Selain itu, barang-barang luar negeri yang di jual di Indonesia seperti

Handphone yang canggih akan mempengaruhi remaja-remaja dan pemuda-

pemuda untuk memilikinya dengan alasan ingin terlihat gaul meskipun dia tidak

memiliki kemampuan untuk membelinya. Dia akan melakukan apa pun agar dapat

memiliki Handphonne tersebut meskipun dengan cara yang tidak selayaknya

dilakukan seperti mencuri uang orang tua, mencopet dan sebagainya. Dengan

6
demikian, akan berpengaruh terhadap moral seorang anak. Dia akan mencemarkan

nama keluarganya.

2. Dampak Terhadap Indonesia

Dampak nyata dari globalisasi terhadap perekonomian Indonesia adalah

terutama pada dua area yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, yakni

produksi dalam negeri dan perdagangan luar negeri. Globalisasi yang didorong

oleh era perdagangan bebas dan liberalisasi pasar finansial dunia bisa berpengaruh

negatif atau positif terhadap produksi dalam negeri. Pengaruh negatif bisa

disebabkan oleh barang impor yang semakin menguasai pasar domestik sehingga

mematikan produksi dalam negeri atau menurunkan ekspor Indonesia karena daya

saingnya rendah. Turunnya ekspor bisa berdampak negatif terhadap produksi

dalam negeri jika sebagian besar dari barang-barang yang dibuat di dalam negeri

untuk tujuan ekspor, atau karena kurangnya dana untuk membiayai proses

produksi yang disebabkan oleh berkurangnya devisa dari hasil ekspor. Sebaliknya,

jika Indonesia mempunyai daya saing yang baik, maka liberalisasi perdagangan

dunia membuka peluang yang besar bagi ekspor Indonesia, yang berarti ekspor

meningkat dan selanjutnya mendorong pertumbuhan dan memperluas

diversifikasi produksi di dalam negeri.

3.  Dampak Terhadap Dunia Internasional

Dampak Positif Globalisasi Ekonomi terhadap Dunia internasional, yaitu:

 Produksi global dapat ditingkatkan

Pandangan ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David

Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia

dapat digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat

7
akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk

pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan

pembelanjaan dan tabungan.

 Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara

Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari

berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini

menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain

itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga

yang lebih rendah.

 Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri

Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap

negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.

 Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik

Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh

negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli

serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-

negara berkembang.

 Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi

Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja

dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi

yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini

seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar

negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar

8
modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan

tersebut.

Dampak negatifnya terhadap dunia Internasional, yaitu:

 Menghambat pertumbuhan sektor industri

Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem

perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan

negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi

untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant

industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas

menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor

industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-

industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.

 Memperburuk neraca pembayaran

Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya,

apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang.

Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain

dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto

pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit.

Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran

keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak

berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.

 Sektor keuangan semakin tidak stabil

Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi

(modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi

9
partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang

meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak

dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di

pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca

pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang

domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan

efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.

 Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang

Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara,

maka dalam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil.

Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya

pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan

semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat

diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi

menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka

panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan

masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.

D. Definisi Perdagangan Bebas

Perdagangan bebas merupakan suatu kegiatan jual beli produk antar negara

tanpa adanya kerumitan  aturan atau birokrasi yang mengatur perdagangan bebas

itu didalam suatu Negara. Sehingga, suatu Negara, perusahaan, atau perorangan

sekalipun dapat menjual produk yang diciptakannya di luar negeri. Begitu pula

sebaliknya, Negara lainpun dapat menjual produknya didalam negeri sehingga

10
komsumen dapat mendapatkan barang – barang kualitas internasional dengan

mudah dan dengan harga yang relatif terjangkau.

Dengan tidak adanya hambatan aturan dalam melaksanakan kegiatan

perdagangan bebas ini tentunya memacu suatu Negara untuk mengembangkan

negaranya dalam menjual hasil produk unggulan yang menjadi ciri khas

negaranya tersebut. Menurut para pakar dengan melakukan perdagangan bebas

tentunya akan saling menguntungkan bagi

Tentunya setiap Negara memiliki kekurangan dan kelebihannya masing –

masing, ada Negara yang memiliki keunggulan dalam menciptakan alat – alat

canggih seperti computer dan alat elektronik lainnya, tetapi minim dalam sumber

daya alam. Ada pula Negara yang memiliki sumber daya alam yang berlimpah

tetapi memiliki keterbatasan dalam menciptakan alat – alat canggih seperti

elektronik, maka dengan adanya perdagangan bebas tentunya akan menjadi

keutungan bagi satu sama lain.

E. Sejarah Perdagangan Bebas

Sejarah dari perdagangan bebas internasional adalah sejarah perdagangan

internasional memfokuskan dalam pengembangan dari pasar terbuka. Diketahui

bahwa bermacam kebudayaan yang makmur sepanjang sejarah yang bertransaksi

dalam perdagangan. Berdasarkan hal ini, secara teoritis rasionalisasi sebagai

kebijakan dari perdagangan bebas akan menjadi menguntungkan ke negara

berkembang sepanjang waktu. Teori ini berkembang dalam rasa moderennya dari

kebudayaan komersil di Inggris, dan lebih luas lagi Eropa, sepanjang lima abad

yang lalu. Sebelum kemunculan perdagangan bebas, dan keberlanjutan hal

tersebut hari ini, kebijakan dari merkantilisme telah berkembang di Eropa di

11
tahun 1500. Ekonom awal yang menolak merkantilisme adalah David

Ricardo dan Adam Smith.

Ekonom yang menganjurkan perdagangan bebas percaya kalau itu merupakan

alasan kenapa beberapa kebudayaan secara ekonomis makmur. Adam Smith,

contohnya, menunjukkan kepada peningkatan perdagangan sebagai alasan

berkembangnya kultur tidak hanya di Mediterania seperti Mesir, Yunani,

dan Roma, tapi juga Bengal danTiongkok. Kemakmuran besar dari Belanda

setelah menjatuhkan kekaisaran Spanyol, dan mendeklarasikan perdagangan

bebas dan kebebasan berpikir, membuat pertentangan merkantilis/perdagangan

bebas menjadi pertanyaan paling penting dalam ekonomi untuk beberapa abad.

Kebijakan perdagangan bebas telah berjibaku dengan merkantilisme,

proteksionisme, isolasionisme,komunisme dan kebijakan lainnya sepanjang abad.

F. Dampak  Perdagangan Bebas

 Dampak Positif

Dengan adanya perdagangan bebas yang dilakukan oleh suatu Negara,

tentunya Negara tersebut dapat menikmati produk tidak hanya dari hasil

produk buatan dalam negeri sendiri saja, tetapi juga dapat menkonsumsi

produk buatan luar negeri dengan mudah karena dengan adanya perdagangan

bebas barang impor dapat bebas masuk kedalam negeri. selain itu terjalin

suatu hubungan internasional yang semakin terbuka antar Negara. Kemudian

produk – produk dalam negeri dapat dengan memudah meraih popularitas di

luar negeri. Dapat pula meningkatkan reputasi Negara ketika suatu Negara

dapat berprestasi menciptakan produk yang bermanfaat dan diminati oleh

konsumen internasional. Kemudian devisa kuat jika ekspor lebih besar

12
daripada impor. Setiap individu bebas memiliki kekayaan dan sumber daya

produksi. Setiap individu bebas memiliki kekayaan dan sumber daya produksi,

inisiatif dan kreatifitas masyarakat dapat dikembangkan, terjadi persaingan

antar produsen untuk menghasilkan barang yang bermutu, efisiensi dan

efektifitas tinggi karena tindakannya selalu didasarkan pada prinsip ekonomi.

 Dampak Negatif

Tentunya selain dampak positif, tidak sedikit juga dampak negative yang

ditimbulkan akibat kegiatan perdagangan bebas. Yaitu selain menjadi orang

yang konsumtif terhadap barang – bararang impor, banyak pula

pengangguran, karena kalah bersaing produsen dari luar negeri, kemudian

banyak pabrik yg bangkrut karena tidak kuat dengan persainan yang begitu

ketat, selain itu larinya investor dikarenakan SDM dan ETOS KERJA dalam

negeri lemah dan devisa yang habis karena lebih banyak produk impor

daripada ekspor. Kemudian bagi Negara – Negara yang belum berkembang

maka akan menjadi sebuah kerugian karena selalu mengandalkan Negara lain

untuk terus mengimpor barang – barang kedalam negeri, yang kemudian

membuat Negara yang lemah ini sulit berkembang karena terus “diserang”

oleh barang – banrang impor. Juga sebaliknya, akan menjadi keuntungan

tersendiri bagi Negara yang telah berkembang untuk terus menjual produknya

ini sehingga produknya lebih diminati dan lebih popular di luar negeri.

Adanya eksploitasi terhadap masyarakat ekonomi lemah oleh pihak yang kuat

ekonominya, menimbulkan terjadinya monopoli sehingga merugikan

masyarakat, munculnya kesenjangan ekonomi antara golongan ekonomi kuat

13
dengan golongan ekonomi lemah, perekonomian dapat dengan mudah menjadi

tidak stabil.

G. Hambatan Perdagangan Bebas

Hambatan perdagangan adalah regulasi atau peraturan pemerintah yang

membatasi perdagangan bebas.

Bentuk-bentuk hambatan perdangangan antara lain:

 Tarif atau bea cukai. Tarif adalah pajak produk impor.


 Kuota. Kuota membatasi banyak unit yang dapat diimpor untuk membatasi
jumlah barang tersebut di pasar dan menaikkan harga.
 Subsidi. Subsidi adalah bantuan pemerintah untuk produsen lokal. Subsidi
dihasilkan dari pajak. Bentuk-bentuk subsidi antara lain bantuan
keuangan, pinjaman dengan bunga rendah dan lain-lain.
 Muatan lokal.
 Peraturan administrasi.
 Peraturan antidumping.
H. Ciri – Ciri Perdagangan Bebas

 Perdagangan barang tanpa pajak (termasuk tarif) atau pembatasan

perdagangan yang lain (seperti kuota impor atau subsidi untuk produsen),

maksudnya adalah jual beli tersebut dilakukan tanpa dikenai pajak pada

pemerintah.

 Perdagangan layanan tanpa pajak atau pembatasan perdagangan yang lain,

hal ini pun hamper sama dengan poin pertama, tidak adanya ketentuan

pajak yang khusus yang dikenakan kepada produsen, juga tidak adanya

pembatasan oleh perdagangan yang lain.

14
 Ketiadaan dasar-dasar “pemutar belit perdagangan” (seperti pajak, subsidi,

peraturan atau hukum) yang memberikan kelebihan kepada sejumlah kecil

perusahaan, isirumah, atau faktor-faktor produksi

 Akses bebas ke pasar, tidak adanya batasan atau kemudahan akses yang

dapat langsung pada pasarnya, langsung pada konsumen dalam proses

penjualannya.

 Akses bebas kepada informasi pasar, konsumen dalam proses membeli

produk dapat meraih informasi secara terbuka dan bebas.

 Ketakupayaan firma-firma mengacaukan pasar melalui kekuatan monopoli

atau oligopoli berian pemerintah

 Pergerakan bebas tenaga kerja antara luar dan dalam negara

 Pergerakan bebas modal antara luar dan dalam Negara

I. Contoh Kegiatan Perdagangan Bebas

1) perjanjian antara negara negara amerika utara North America Free Trade

Area (NAFTA) yang kalau tidak salah beranggotakan amerika serikat

kanada dan mexico (meskipun mexsiko itu adalah negara amerika tengah

namun politiknya menjurus ke amerika )

2) perjanjian antara negara negara amerika tengah Central America Free

Trade area (CAFTA) yang beranggotakan ex savador ,guatemala dll

3) perjanjian antar negara asean AFTA (ASEAN Free Trade Area) perjanjian

antar anggota asean jadi antar anggota harus membebaskan biaya

perdagangan antar sesama anggota

4) perjanjian antara asean dengan china (asean china free trade area) “kalau

tidak salah namanya” yaitu dimana setiap produk yang di export ke china

15
akan ada bebas bea masuk dan begitu juga sebaliknya ke neagara anggota

asean

BAB III

PENUTUP

A.   Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini, yaitu: globalisasi ekonomi adalah

hal yang tidak dapat dihindari namun yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan

diri, bangsa dan Negara untuk menghadapinya. Efek dari globalisasi ekonomi

tidak selamanya menimbulkan dampak negatif namun ada yang menimbulkan

dampak positif. Indonesia hanya perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi

globalisasi ekonomi agar dapat bersaing dengan produk-produk luar yang masuk

ke dalam negeri.

B.   Saran

Adapun saran yang dapat saya sampaikan melalui makalah ini, yaitu:

budaya-budaya yang telah tertanam sejak lama di Indonesia harus dijaga dengan

baik. Jangan sampai globalisasi ekonomi membuat budaya kita bergeser dan

terganti oleh budaya-biudaya luar yang sama sekali tidak cocok dan pantas berada

pada masyarakat Indonesia.

Sebagai anak bangsa yang memiliki budaya dari daerah masing-masing

sebaiknya tetap menjaga moral dan budaya yang sudah tertanam dalam diri.

Jangan sampai adanya barang-barang asing yang dipasarkan dalam negeri dan

telah kita miliki membuat moral kita menjadi buruk dan kebudayaan yang kita

bawa selama ini menjadi hilang.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi

http://www.peluangusahabisnisonline.com/2011/03/dampak-globalisasi-ekonomi-

positif-dan.html

http://www.smecda.com/deputi7/file_infokop/edisi%2023/tulustambunan.5.htm

17
ii

18

Anda mungkin juga menyukai