Oleh:
1. Ica Harika NIM 17808141003
2. Theresia Fitri Fidia F NIM 17808141005
3. Rahayu Kartika Putri NIM 17808141009
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Pembangunan Ekonomi Pedesaan ............................................ 5
B. Pemberdayaan Pembangunan Ekonomi Pedesaan ................................. 7
C. Syarat Pembangunan Ekonomi Pedesaan yang Berkesinambungan ....... 9
D. Permasalahan yang dihadapi Pembangunan Ekonomi Pedesaan............ 10
E. Strategi Pengembangan Pembangunan Ekonomi Pedesaan ................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang cukup
sumbernya mana? banyak, yaitu lebih dari 260 juta jiwa. Walaupun begitu, hampir 50%
data jumlah
penduduk penduduk Indonesia bertempat tinggal di desa dengan mayoritas bekerja di
50% bertempat bidang pertanian, perdagangan, dan nelayan. Hal tersebut dikarenakan setiap
tinggal di desa dll
desa memiliki karakteristik yang berbeda dilihat dari segi mutu Sumber Daya
Manusia (SDM), Sumber Daya Alam (SDA), jumlah penduduk, keadaan
sosial dan ekonomi, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan. Masalah dan
kebutuhan pokok masyarakat pada setiap desa juga berbeda. Hal ini berarti
bahwa setiap program pembangunan pedesaan harus berbeda sesuai dengan
ciri khas dari masing-masing desa.
Salah satu penyebab banyaknya penduduk miskin di pedesaan yaitu
pelayanan infrastruktur yang kurang memadai. Menurut data BPJS pada
periode September 2017, jumlah penduduk miskin di daerah pedesaan
sebanyak 16,31 juta orang. Faktor penyebab lainnya yaitu relatif rendahnya
produktivitas tenaga kerja karena masih bertumpu pada sektor pertanian, dan
menguatnya desakan ahli fungsi lahan dari pertanian menjadi nonpertanian
terutama di Pulau Jawa.
Pembangunan pedesaan merupakan faktor penting dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Terdapat manfaat langsung dan tidak
langsung dari pembangunan prasarana yang sangat signifikan, baik dalam
penciptaan kesempatan kerja maupun strategi yang efektif untuk mengurangi
kemiskinan. Pembangunan pedesaan juga merupakan suatu strategi dalam
mencapai tujuan-tujuan pembangunan.
Berdasarkan paparan masalah diatas, maka diperlukan wawasan
mengenai pembangunan ekonomi pedesaan dan strategi pengembangan
pembangunan ekonomi. Sehingga masyarakat terutama mahasiswa diharapkan
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang yang ada dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apa saja konsep pembangunan ekonomi pedesaan?
2. Bagaimana pemberdayaan pembangunan ekonomi pedesaan?
3. Apa saja syarat-syarat pembangunan ekonomi pedesaan yang
berkesinambungan?
4. Apa saja permasalahan yang dihadapi pembangunan ekonomi pedesaan?
5. Bagaimana strategi pengembangan pembangunan ekonomi pedesaan?
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mendiskripsikan konsep pembangunan ekonomi pedesaan.
2. Untuk mendiskripsikan pemberdayaan pembangunan ekonomi pedesaan.
3. Untuk mengidentifikasi syarat-syarat pembangunan ekonomi pedesaan
yang berkesinambungan.
4. Untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi pembangunan
ekonomi pedesaan.
5. Untuk mengidentifikasi strategi pengembangan pembangunan ekonomi
pedesaan.
D. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah
bertambahnya wawasan dan pengetahuan, serta munculnya kesadaran diri
dari mahasiswa mengenai pembangunan ekonomi pedesaan. Sehingga
sebagian dari masyarakat desa dapat membantu pemerintah untuk
mengembangkan pembangunan ekonomi di desa masing-masing.
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Strategi Pertumbuhan
Strategi pertumbuhan umumnya dimaksudkan untuk mencapai
peningkatan secara cepat dalam nilai ekonomis melalui peningkatan
pendapatan perkapita, produksi dan produktivitas sektor pertanian,
permodalan, kesempatan kerja, dan peningkatan kemampuan partisipasi
masyarakat pedesaan.
2. Strategi Kesejahteraan
Strategi kesejahteraan pada dasarnya dimaksudkan untuk
memperbaiki taraf hidup atau kesejahteraan penduduk pedesaan melalui
pelayanan dan peningkatan program-program pembangunan sosial yang
berskala besar atau nasional, seperti pningkatan pendidikan, perbaikan
kesehatan dan gizi, penanggulangan urbanisasi, perbaikan permukiman
penduduk, pembangunan fasilitas transportasi, penyediaan prasarana dan
sarana sosial lainnya.
3. Strategi Responsif Terhadap Kebutuhan Masyarakat
Strategi ini merupakan reaksi terhadap strategi kesejahteraan yang
dimaksudkan untuk menggapai kebutuhan-kebutuhan masyarakat dan
pembangunan yang dirumuskan oleh masyarakat sendiri mungkin saja
dengan bantuan pihak luar untuk memperlancar usaha mandiri melalui
pengadaan teknologi dan tersedianya sumber-sumber daya yang sesuai
kebutuhan di pedesaan
4. Strategi Terpadu atau Strategi yang Menyeluruh
Strategi terpadu dan menyeluruh ini ingin mencapai tujuan-tujuan
yang menyangkut kelangsungan pertumbuhan, persamaan, kesejahteraan
dan partisipasi aktif masyarakat secara simultan dalam proses
pembangunan pedesaan. Secara konsepsional terdapat tiga prinsip yang
membedakan dengan strategi lain, yaitu:
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Faktor produksi dibagi menjadi lima, yaitu sumber daya fisik, tenaga
kerja, modal, kewirausahaan, dan sumber daya informasi. Kelima hal tersebut
merupakan unsur untuk mendukung proses pemberdayaan pembangunan
ekonomi pedesaan. Pembangunan pedesaan harus dijalankan menggunakan
pendekatan yang sesuai dengan sifat dan cirinya agar bisa mencapai target.
Dalam menghadapi pembangunan ekonomi pedesaan terdapat beberapa
permasalahan atau kendala yaitu: perencanaan, pelaksanaan, koordinasi, dan
monitoring dan evaluasi. Dari berbagai kendala yang dihadapi, terdapat strategi
untuk mengembangkan pembangunan ekonomi pedesaan. Mulai dari strategi
pertumbuhan, strategi kesejahteraan, strategi responsif terhadap kebutuhan
masyarakat, dan strategi terpadu dan menyeluruh. Dengan adanya strategi
tersebut diharapkan dapat mengatasi masalah sehingga pembangunan ekonomi
pedesaan semakin maju dan berkembang.
B. Saran
1. Pemerintah pusat sebaiknya lebih mengawasi dan memperbaiki program
pembangunan ekonomi pedesaan yang sudah dijalankan agar sesuai
dengan program kerja yang telah direncanakan.
2. Pemerintah daerah sebaiknya mengoreksi rencana yang telah disusun dari
pusat terlebih dahulu. Misalnya terdapat suatu perencanaan yang tidak
sesuai dengan keadaan daerahnya, karena masalah masing-masing daerah
itu berbeda.
3. Diperlukan adanya sikap toleransi dari aparat pemerintah terhadap kritik
yang diberikan oleh masyarakat, karena kritik merupakan salah satu
bentuk dari partisipasi masyarakat.
4. Masyarakat jangan sepenuhnya menyalahkan atau mengandalkan dari
pemerintah saja. Partisipasi masyarakat penting dalam pembangunan desa
17
DAFTAR PUSTAKA