untuk
mempengaruhi
permainan
kekuatan-kekuatan
pemerintah
harus
menghantarkan
ekonomi.
Sedangkan
di
dalam
jangka
pendek
terlepas
dari
kemampuanya
menangani
masalah-masalah
maupun
daerah
yaitu,
SPPN
(Sistem
Perencanaan
dihadapi.
SPPN
2004
ini,
dikeluarkan
pemerintah
untuk
antara
perencanaan
dan
pengawasan
sehingga
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
Rencana
ada
rencana
pembangunan
pembangunan
daerah.
Pada
nasional
dasarnya,
dan
juga
mekanisme
rencana
atau
alur
pertama
yang
sangat
penting
dan
harus
diupayakan
searah,
terpadu
dan
saling
mendukung
dengan
pelaksanaan
dari
maka
keterkaitan
antara
dapat
RPJMD
dilakukan
secara
antara
RPJMD
dengan
Renstra
SKPD
tahun,
Agar
perencanaan
pembangunan
menjadi
lebih
rencana
tahunan
tersebut
Kerja
Pemerintah
disebut
sebagai
Rencana
Kerja
5
terlibat,
berwenang
diperlukan
jadwal
menetapkan
sebagai
melaksanakan
pelaksanaannya
dokumen
pedoman
penyusunan
dan
perencanaan.
bagi
aparat
dokumen
pejabat
yang
Mekanisme
perencanaan
berikut
ini
dalam
penetapannya.
pada
lembaga
yang
terlibat
pada
setiap
tahapan
perencanaan.
Menteri perencanaan pembangunan nasional yang dibantu oleh
Bappenas
sedangkan
menyiapkan
Kepala
rancangan
Bappeda
(konsep
menyiapkan
awal)
RPJP
rancangan
nasional,
RPJP
untuk
kemudian
dijadikan
bahan
utama
bagi
Musyawarah
rancangan
awal
RPJM
nasional
dan
Strategis Departemen dan lembaga (Renstra KL) disiapkan oleh masingmasing departemen di tingkat pusat dan Renstra SKPD disiapkan oleh
dinas dan instansi daerah. Dengan demikian akan terdapat 3 bentuk
Musrenbang yaitu Musrenbang Jangka Panjang dalam rangka penyusunan
RPJP, Musrenbang Jangka Menengah dalam rangka penyusunan RPJM dan
Musrenbang
Tahunan
dalam
rangka
penyusunan
RKPD.
Aspirasi
Perencanaan
Pembangunan
Nasional,
maka
pengelolaan
pemilihan
langsung,
maka
pemilihan
Presiden
dan
Kepala
Daerah langsung dilakukan oleh rakyat dan bukan oleh DPRD. Ini berarti
Presiden dan Kepala Daerah terpilih bertanggung jawab langsung kepada
rakyat dan bukan kepada DPRD. Mengingat RPJM berisikan visi dan misi
yang telah dijanjikan kepada rakyat, maka penentapan RPJM seharusnya
dilakukan oleh kepala daerah sendiri dan tidak oleh DPRD. Dengan
demikian
baik
dari
segi
Ilmu
yang
dijadikan
dasar
utama
dalam
sebuah
dokumen
perencanaan
perencanaan
tahunan
RKPD
tahunan.
merupakan
pada
sumberdana
dari
donor
dan
lembaga
internasional.
Permasalahan
(spesifik)
dalam
perencanaan
dan
penganggaran,
adalah:
1. Permasalahan yang terkait dengan struktur program dan kegiatan
perencanaan dan penganggaran antara lain adalah:
a. Pelaksanaan (operasional) perencanaan yang diwujudkan dalam
bentuk program, cenderung disusun dengan pendekatan input
based.
b. Program digunakan oleh beberapa Kementerian Negara/Lembaga.
c. Program memiliki tingkatan kinerja yang terlalu luas.
d. Program
memiliki
tingkatan
yang
sama
atau
lebih
rendah
dan
fungsi
yang
melekat
pada
masing-masing
tercantum
dalam
dokumen
rencana
pembangunan.
meliputi
RPJPD,
Mekanisme
dokumen
RPJMD, Renstra
penyusunan
perencanaan
SKPD,
RKPD
daerah
dan
dokumen perencanaan
Renja
tersebut
pada tingkat daerah juga sama dengan apa yang dilakukan pada
tingkat nasional. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah mengapa
hal ini diperlukan dan apa perbedaan prinsipil yang mengharuskan
masing-masing
daerah
untuk
menyusun
sendiri
dokumen
11
daerah
berbeda
dengan
struktur
pembangunan nasional.
2. Pada pembangunan daerah terdapat interaksi yang erat dengan
daerah lainnya baik dalam bentuk perdagangan, perpindahan
penduduk dan mobilitas modal.
3. Struktur dan komponen keuangan
daerah
berbeda
dengan
keuangan nasional.
4. Ruang lingkup kewenangan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan
pembangunan
daerah
berbeda
dengan
lingkup
kewenangan
pemerintah pusat.
Perbedaan struktur pembangunan nasional dan daerah terletak pada
ruang lingkup dan sistem perencanaan pembangunan yang digunakan.
Dari
segi
ruang
lingkup,
pembangunan
nasional
sedangkan
yang
jelas
mencakup
pembangunan
terjadi
pada
daerah
daerah
12
harus
dipertimbangkan
secara
kongkrit
dalam
perencanaan
sumber
utama
penghasilan
berasal
pada
tingkat
Daerah (PAD) baik dalam bentuk Pajak Daerah dan Retribusi Daerah serta
Dana Perimbangan yang meliputi Dana Bagi Hasil Pajak dan Sumberdaya
Alam, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Karena
itu, tidaklah mengherankan bilamana kemampuan keuangan daerah
menjadi sangat bervariasi, tergantung dari potensi daerah masingmasing. Perbedaan kemampuan keuangan daerah menyebabkan daerah
harus menggunakan strategi, kebijakan dan program pembangunan
yang berbeda sesuai dengan kondisi keuangannya masing-masing.
Dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kewenangan
dalam
pengelolaan
pembangunan
dibagi
antara
pemerintah
pusat
yang
propinsi
terletak
pada
pengelolaan
2011.
Awal
Mula
Perencanaan Pembangunan.
https://cassiouvheyaa.wordpress.com/2011/07/10/37/
(18
Februari 2016)
14