pilihan pelbagai alternatif penggunaan sumber untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa
yang akan datang.
Perencanaan dapat dibedakan berdasarkan waktu, sifat, sektor, luas jangkauan, wewenang
pembuatnya dan obyeknya.
Berdasarkan kriteria waktu ada tiga macam perencanaan yaitu; perencanaan jangka panjang,
perencanaan jangka menengah dan perencanaan jangka pendek. Dalam menyusun suatu rencana,
perlu terlebih dahulu ditetapkan apakah yang akan disusun itu termasuk perencanaan jangka
pendek atau lainnya, sehingga langkah-langkah kegiatan dapat tersusun dan tujuan kegiatan
tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Perencanaan jangka panjang biasanya mempunyai jangka waktu 10, 20 atau 25 tahun. Karena
demikian panjangnya siklus perencanaan ini, maka perencanaan jangka panjang memuat
rencana-rencana yang bersifat umum, global dan belum terperinci.
Perencanaan jangka panjang bersifat perspektif, yaitu memberikan arah yang jelas bagi
perencanaan yang berjangka waktu lebih pendek. Perencanaan jangka panjang masih perlu
dijabarkan lagi menjadi perencanaan jangka menengah dan seterusnya dijabarkan menjadi
perencanaan jangka pendek.
Perencanaan jangka panjang menetapkan sasaran misalnya sampai 20 tahun yang akan datang
dan menetapkan harapan-harapan yang akan dicapai pada tahun tersebut serta mengemukakan
langkah kebijaksanaan secara umum untuk mencapai sasaran tadi. Sebagai contoh misalnya,
“Pendidikan di Indonesia Pada Tahun 2020”. Digambarkan misalnya perkiraan jumlah murid
setiap jenjang pendidikan pada tahun 2020, demikian juga tentang kualitas lulusan pada tahun
tersebut, kemudian disarankan langkah kebijaksanaan yang akan ditempuh untuk mencapai
sasaran tadi, baik yang menyangkut pengadaan fisik, perangkat lunaknya seperti kurikulum,
pengelolaan pengawasan dan penelitian serta pengembangannya.
5. DIAGRAM RPJPN
dari diagram diatas dapat diketahui bahwa rencana pembangunan jangka panjang disusun oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah. proses penyusunan tersebut melibatkan banyak
kalangan, dari akademisi, pengusaha, pemerintah dan orang – orang yang mempunyai kapasitas
dan integritas untuk membuat rencana pembangunan.
Kesimpulan :
Rencana pembangunan jangka panjang nasional (RPJPN) sangatlah penting bagi negara
berkembang seperti Indonesia sebagai acuan untuk menjadi Negara lebih maju lagi dari segala
aspek, pembangunan yg dilakukan secara 5 periode tahunan sangat baik karna jelas dan terarah
waktu pelaksanaannya. Undang – undang yang mengatur tentang RPJPN yaitu UU RI NO 7
Tahun 2007 yang membahas tentang RPJPN dan RPJMN.
sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Perencanaan_Pembangunan_Nasional#Rencana_Pe
mbangunan_Jangka_Panjang_Nasional
https://www.academia.edu/7537950/RPJMN_DAN_RPJPN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah merupakan arah pembangunan yang
ingin dicapai daerah dalam kurun waktu 5 (lima) tahun, sesuai masa bhakti Kepala Daerah terpilih yang
disusun berdasarkan visi, misi, dan program Kepala Daerah. Program dan kegiatan yang direncanakan
sesuai urusan pemerintah yang menjadi batas kewenangan daerah, dengan mempertimbangkan
kemampuan/ kapasitas keuangan daerah. RPJM Daerah wajib disusun oleh Daerah-daerah yang telah
memiliki Kepala Daerah hasil pemilihan langsung (PILKADA), dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
a. RPJM Daerah Kabupaten berpedoman pada RPJP Daerah Kabupaten serta memperhatikan
sasaran pembangunan dalam RPJM Daerah Provinsi dan Standar Pelayanan Minimal yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah;
b. Memperhatikan seluruh aspirasi pemangku kepentingan pembangunan melalui
penyelenggaraan musrenbang RPJM Daerah;
c. Apabila RPJM Daerah Provinsi belum tersedia, maka penyusunan RPJM Daerah Kabupaten
memperhatikan Renstrada Provinsi
d. sebelum RPJP Daerah ditetapkan, penyusunan RPJM Daerah tetap dilaksanakan dengan
mengesampingkan RPJP Daerah sebagai laporan.
RPJM Daerah memuat visi, misi, arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah,
kebijakan umum, dan program satuan kerja perangkat daerah, lintas satuan kerja perangkat daerah dan
program kewilayahan disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan
yang bersifat indikatif. Di samping itu, RPJM Daerah juga memuat deskripsi kinerja pembangunan pada
tahun akhir periode sebelumnya dan deskripsi rencana kinerja pembangunan pada tahun rencana,
berupa sasaran hasil pembangunan jangka menengah yang ingin dicapai daerah pada akhir periode
rencana secara terukur. Sasaran hasil pembangunan jangka menengah daerah ini dicapai melalui
perumusan kebijakan-kebijakan. Setiap kebijakan memiliki satu rencana kerja yang terdiri dari satu atau
beberapa program, dan setiap program terdiri dari beberapa kegiatan yang sudah diindikasikan memang
perlu dilaksanakan, sehingga sasaran hasil pembangunan pada kebijakan tersebut dapat direalisasikan.
Setiap rencana kerja berfungsi sebagai dokumen perencanaan dan dokumen koordinasi implementasi
rencana dan menjadi landasan dalam mengevaluasi kegiatan dan program jangka menengah. Untuk
menjamin kesinambungan rencana kerja pemerintah (RKP) daerah, RPJMD memuat sasaran hasil
pembangunan tahunan untuk setiap tahun rencana ditambah dengan sasaran hasil pembangunan satu
tahun setelah 5 tahun kepala daerah menjabat.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah paling
lambat 3 (tiga) bulan, terhitung setelah Kepala Daerah dilantik.