Anda di halaman 1dari 3

komunikasi yang baik sangatlah penting dimiliki oleh seorang pemimpin karena berkaitan dengan

tugasnya untuk bisa mempengaruhi, mengarahkan, serta mendorong anggota untuk melakukan
aktivitas tertentu guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta mencapai efektivitas dalam
kepemimpinan.

Kepemimpinan yang Karismatik

Pemimin yang memiliki kemampuan menggunakan keistimewaan atau kelebihan sifat kepribadian
dalam mempengaruhi pikiran, perasaan dan tingkah laku orang lain, sehingga dalam suasana batin
mengagumi dan mengagungkan pemimpin bersedia berbuat sesuatu yang dikehendaki oleh pemimpin.

Nah jadi, Pemimpin disini dipandang istimewa karena sifat-sifat kepribadiannya yang mengagumkan
dan berwibawa. Dalam kepribadian itu pemimpin diterima dan dipercayai sebagai orang yang dihormati,
disegani, dipatuhi dan ditaati secara rela dan ikhlas. Contoh: Presiden pertama Indonesia, Ir. Sukarno

Pemimpin yang berkarismatik itu, di lahirkan atau diciptakan?

Menurut si Robbins:

seseorang bisa belajar menjadi karismatik dengan mengikuti proses yang terdiri atas tiga tahap:

1. Seseorang perlu mengembangkan aura karisma dengan cara mempertahankan cara pandang
yang optimis; menggunakan kesabaran sebagai katalis untuk menghasilkan antusiasme; dan
berkomunikasi dengan keseluruhan tubuh, bukan cuma dengan kata-kata.

2. Seseorang menarik orang lain dengan cara menciptakan ikatan yang menginspirasi orang lain
tersebut untuk mengikutinya.

3. Seseorang menyebarkan potensi kepada para pengikutnya dengan cara menyentuh emosi
mereka.

Great-Man Theory

Bahwa hanya orang-orang yang diberkahi dengan potensi heroik yang bisa menjadi pemimpin.
Dia berpendapat bahwa orang-orang besar dilahirkan, bukan diciptakan dengan perspektif yang
menyoroti dampak yang bisa dibuat oleh Manusia luar biasa tersebut. Great-Man Theory menganggap
bahwa kapasitas untuk kepemimpinan melekat, bahwa pemimpin besar dilahirkan, bukan dibuat. Ini
teori sering menggambarkan pemimpin sebagai heroik, mitos dan ditakdirkan untuk naik ke
kepemimpinan saat dibutuhkan.

Bagaimana Pemimpin yang Karismatik Mempengaruhi Pengikutnya ? Yaitu dengan


menyampaikan visi yang menarik serta strategi dalam jangka panjang untuk memperoleh suatu tujuan
dengan mengaitkan masa sekarang dan masa depan yang lebih baik bagi organisasi. Visi-visi yang
diinginkan dapat menyesuaikan dengan waktu dan keadaan serta mencerminkan keunikan organisasi.

Kepemimpinan Transformasional

Menurut Indeed, adalah cara seorang pemimpin memotivasi dan memberdayakan orang-orang di
bawah tanggung jawabnya untuk bekerja sama mewujudkan visi perusahaan.

Nah, jadi transformasional mengubah organisasi melalui visi bersama dan fokus pada peningkatan dan
pengembangan semua pengikut.

Cara kerja: Kepemimpinan transformasional mendorong hal positif perilaku dan mendorong budaya
serta praktik sumber daya manusia yang mampu memotivasi karyawan untuk berpartisipasi dalam
pengembangan organisasi.

Contoh: ketika seorang manajer yang memberikan ruang sebesar-besarnya untuk anggotanya agar
mampu mengeluarkan kreasi terbaiknya.

Pertanyaan? Kepemimpinan Karismatik VS Transformasional


Kepemimpinan Karismatik Versus Kepemimpinan Transformasional Kepemimpinan karismatik
dan transformasional hendaknya tidak dipandang sebagai pendekatan yang saling
bertentangan. Kedua jenis kepemimpinan ini saling melengkapi, tetapi tidak berarti keduanya sama
penting.

Menurut Bernard Bass (1994), menganggap karisma merupakan bagian dari kepemimpinan
transformasional, kepemimpinan transformasional lebih luas daripada karisma, dan karisma itu sendiri
tidak memadai untuk menjelaskan proses transformasional. Pemimpin yang karismatik
menginginkan pengikutnya untuk mengikuti pandangannya dan tidak perlu memikirkan hal
yang lain sedangkan pemimpin transformasional tidak hanya memberikan visi, akan tetapi
mendorong pengikutnya untuk mengimplementasikan visi tersebut.

Kepemimpinan yang Autentik: Etika dan Kepercayaan

Kepemimpinan Autentik merupakan gaya kepemimpinan yang berfokus pada penyelarasan karakter
seseorang dengan nilai yang ada di dalam kelompok atau organisasi agar berjalan secara efektif.
Seseorang dengan gaya kepemimpinan ini harus mampu jujur pada dirinya sendiri dan pengikutnya
terkait nilai apa yang hendak dibawa agar dapat bekerja sama secara maksimal.

Jadi, seorang pemimpin yang mampu jujur pada dirinya sendiri dan para pengikutnya. Pemimpin
otentik harus menyadari akan dirinya untuk bisa menumbuhkan kesadaran diri para karyawannya untuk
bekerja secara maksimal.

Kualitas utama yang dihasilkan oleh kepemimpinan yang autentik adalah Kepercayaan

Kepemimpinan yang Beretika = Pemimpin yang beretika menghormati karyawannya, mendengarkan


mereka, menghargai pendapat mereka, mengakui kontribusi setiap orang, dan memperlakukan
bawahan sebagai partner penting dalam proses pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan
bersama.

Kepemimpinan yang Melayani = memiliki hubungan antara pemimpin dengan bawahannya


berorientasi pada sifat melayani dengan standar moral spiritual. Pemimpin sebagai pelayan
mempunyai tanggung jawab untuk melayani kepentingan bawahannya agar mereka menjadi lebih
sejahtera, sebaliknya para bawahan memiliki komitmen penuh dalam bekerja untuk mencapai tujuan
organisasi dan keberhasilan pemimpin. Kepemimpinan yang melayani dapat diterapkan di lingkungan
Organisasi Perangkat Daerah dan pemerintahan karena kepelayanan bersifat universal.

Contoh: Mohammad Hatta merupakan pemimpin di Indonesia yang penuh dengan keteladanan. Ia
selalu memperjuangkan hak-hak rakyat Indonesia. Selama menjabat sebagai wakil negara, ia
memperjuangkan pendidikan rakyat dan berusaha memajukan ekonomi negara melalui pembentukan
koperasi. Ia tidak pernah meminta sesuatu dari individu atau bahkan dari negara walaupun jasanya
untuk negara sudah banyak. Mohammad Hatta termasuk pemimpin yang menerapkan servant
leadership karena selalu mementingkan kebutuhan rakyat Indonesia.

Kepercayaan dan Kepemimpinan

Kepercayaan = Suatu ekspetasi positif yang orang lain tidak akan bertindak secara oportunis.

Oportunis = orang yang paham dan semata–mata hendak mengambil keuntungan untuk diri sendiri
dari kesempatan yang ada tanpa berpegang pada prinsip tertentu.
Ada 3 hal dalam menyakini bahwa seorang pemimpin layak untuk dipercayai;

• Integritas mengacu pada kejujuran dan kebenaran. Integritas juga berarti memiliki
konsistensi diantara apa yang kita lakukan dengan yang kita dikatakan.
• Kebajikan berarti bahwa orang yang dipercaya itu akan memikat ketertarikan dihati kita,
bahkan kalau kita tidak bersama dengan orang itu.
• Kemampuan mencakup pengetahuan individu serta interpersonal. Jadi jika ada orang yang
sangat berprinsip punya niat baik dalam melakukan sesuatu itu tidak akan dipercaya. Kenapa?
karena jika kita sendiri aja tidak memiliki keyakinan atas kemampuannya untuk menyelesaikan
pekerjaan itu.

Menemukan dan Menciptakan para pemimpin yang Efektif

Cara:

- Memilih para pemimpin


Nah, jadi sebelum diangkat jdi pemimin, kita harus tinjau ualng pengetahuannya, keahliannya, dan
kemampuan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaannya secara efektif. Dan bisa juga dengan
tes kepribadiannya terkait kepemimpinan yang ekstrovert dan bisa memiliki jiwa keterbukaan pada
pengalaman.

- Pelatihan para pemimpin. Misal program pelatihan eksekutif


Yang dimana bertujuan agar;
1. Pelatihan cenderung lebih berhasil dengan pengawasan diri sendiri yang tinggi
2. Dapat mengajarkan keahlian implementasi
3. Dapat mengajarkan keahlian misalnya; membangun kepercayaan dan pendampingan
4. Dapat meningkatkan kemampuan perorangan untuk memperlihatkan kualitas kepemimpinan
yang karismatik.

Anda mungkin juga menyukai