Anda di halaman 1dari 7

KEPEMIMPINAN MILITERISTIK

Oleh : … Npm : …

ABSTRACT

The type of militaristic leadership is the same leadership as the authoritarian type, in which from

this leadership, subordinates have no right to convey suggestions, opinions, and criticisms. In

this leadership, a leader considers himself to be everything who has the power and authority over

his subordinates according to his will.

This leadership is more synonymous with the system of one person in power, who has the right

to determine policies, has the right to make decisions on a problem in the organization. This

leadership is limited only by law.

Key Word : Militaristic Leadership

PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang paling populer dewasa ini adalah masalah kepemimpinan.
Pentingnya manajemen merupakan salah satu alat dalam kehidupan suatu organisasi, terutama
dalam bidang kehidupan manusia selalu mendapat perhatian khusus. Dalam hal ini selalu dititik
beratkan kepada pimpinan. Pimpinanlah yang merupakan motor penggerak dari sesuatu usaha
atau kegiatan. Pimpinan tersebut harus mampu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen,
terutama dalam pengambilan keputusan dan kebijaksanaan yang dapat mempermudah
pencapaian tujuan dari organisasi itu secara efektif dan efisien.
Bertitik tolak dari hal-hal tersebut, maka berhasil tidaknya suatu usaha pencapaian tujuan
yang telah ditentukan itu sebagian besar akan ditentukan oleh kemampuan pimpinan yang
memegang peranan penting dalam rangka menggerakkan orang-orang bawahannya,
Keterampilan kepemimpinan (Leadership Skill) yang baik dan efektif sangat penting untuk
membangun, mendorong dan mempromosikan budaya dalam perusahaan yang kuat dan akhirnya
mencapai kesuksesan. Dengan demikian, keterampilan kepemimpinan diperlukan untuk
memaksimalkan efisiensi dan mencapai tujuan organisasi.
Sebuah organisasi hanya akan berkembang dan maju apabila cepat tanggap terhadap
perubahan yang pasti akan terjadi. Pemimpin masa kini dan masa depan dituntut untuk tidak
sekedar bersikap luwes dan beradaptasi dengan lingkungan yang bergerak sangat dinamis, akan
tetapi juga mampu mengantisipasi berbagai bentuk perubahan dan secara proaktif menyusun
berbagai program perubahan yang diperlukan.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk berbagi informasi kepada kita semua 
tentang bagaimana tipe kepemimpinan militeristik dalam sebuah organisasi, dan khususnya kami
sebagai penulis mengajak untuk menjadi pemimpin yang baik dan jujur dalam sebuah organisasi.

PEMBAHASAN
Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan faktor kunci dalam suksesnya suatu organisasi serta
manajemen. Kepemimpinan adalah entitas yang mengarahkan kerja para anggota organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan yang baik diyakini mampu mengikat,
mengharmonisasi, serta mendorong potensi sumber daya organisasi agar dapat bersaing secara
baik.
Pengertian Kepemimpinan Menurut Para ahli :
Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu
kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada
kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang
diinginkan kelompok.
Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi
yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk
berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus
yang tepat bagi situasi yang khusus.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan
kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan
tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang
yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok

Fungsi Kepemimpinan
Menjadi seorang pemimpin berarti siap untuk bertanggungjawab atas fungsi jabatan,
kekuasaan yang dimilikinya. Dengan demikian, inti kepemimpinan bukan pertama-tama terletak
pada kedudukannya dalam organisasi, melainkan bagaimana pemimpin melaksanakan fungsinya
sebagai pemimpin.
Fungsi kepemimpinan yang hakiki adalah :
a. Selaku penentu arah yang akan ditempuh dalam usaha untuk pencapaian tujuan
b. Sebagai wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak luar.
c. Sebagai komunikator yang efektif.
d. Sebagai integrator yang efektif, rasional, objektif, dan netral.
e. Pengambilan keputusan
f. Pengembangan imajinasi
g. Pendelegasian wewenang kepada bawahan
h. Pengembangan kesetiaan para bawahan
i. Penggiatan dan pengendalian rencana-rencana
j. Pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya
k. Pelaksanaan keputusan dan pemberian dorongan kepada para pelaksana
l. Pelaksanaan kontrol dan perbaikan kesalahan-kesalahan
m. Pemberian tanda penghargaan kepada bawahan yang berprestasi

Tugas Kepemimpinan
Secara umum, tugas-tugas pokok pemimpin antara lain :
a. Melaksanaan Fungsi Managerial, yaitu berupa kegiatan pokok meliputi pelaksanaan :
- Penyusunan Rencana
- Penyusunan Organisasi Pengarahan Organisasi Pengendalian Penilaian
- Pelaporan
b. Mendorong (memotivasi) bawahan untuk dapat bekerja dengan giat dan tekun
c. Membina bawahan agar dapat memikul tanggung jawab tugas masing-masing secara
baik
d. Membina bawahan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien
e. Menciptakan iklim kerja yang baik dan harmonis
f. Menyusun fungsi manajemen secara baik
g. Menjadi penggerak yang baik dan dapat menjadi sumber kreatifitas
h. Menjadi wakil dalam membina hubungan dengan pihak luar

Kepemimpinan Tipe Militeristik


Militerisme adalah suatu pemerintahan yang didasarkan pada jaminan keamanannya terletak
pada kekuatan militernya dan mengklaim bahwa perkembangan dan pemeliharaan militernya
untuk menjamin kemampuan itu adalah tujuan terpenting dari masyarakat

Pemimpin militerisrik dalam praktik memimpin ialah  mengutamakan kekuasaan (power).


Seorang pemimpin bertipe militeristik menganggap dirinya adalah segala-galanya. Egonya
kokoh menyatakan dirinya adalah pusat kekuasaan dan kewenangan, sehingga ia berhak
menjadikan anak buah sesuai dengan kehendaknya, bawahan tidak boleh membantah atau
mengajukan saran. Kekuasaan pemimpin yang otokratis hanya dibatasi oleh undang-undang.
Pemimpin jenis militerisrik biasanya sangat perhatian terhadap efisiensi dan efektivitas
kerja, tetapi meninggalkan perhatian pada peran anak buah dalam satu kesatuan gerak guna
keberhasilan kepemimpinannya. Pemimpin yang militerisrik tidak menghendaki rapat-rapat atau
musyawarah. Setiap perbedaan pendapat diantara para bawahannya diartikan sebagai kepicikan,
pembangkangan, atau pelanggaran disiplin terhadap perintah atau instruksi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemimpin Dalam Memilih Tipe Kepemimpinannya
Dalam melaksanakan aktivitasnya bahwa pemimpin dipengaruhi oleh berbagai macam
faktor. Faktor-faktor tersebut sebagaimana dikemukakan oleh H. Jodeph Reitz (1981)
1. Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini mencakup
nilai-nilai, latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan gaya
kepemimpinan.
2. Harapan dan perilaku atasan.
3. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya
kepemimpinan.
4. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya pemimpin.
5. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.
6. Harapan dan perilaku rekan

Sifat Pemimpin Militeristik

Sifat-sifat pemimpin yang militeristis antara lain ialah:

a. Dalam menggerakkan bawahan untuk yang ditetapkan, perintah mencapai tujuan digunakan
sebagai alat utama
b. Dalam komunikasi menggunakan saluran formal
c. Menggunakan sistem komando dalam perintah
d. Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pengkat dan jabatannya
e. Senang kepada formalitas yang berlebihan
f. Menuntun disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan
g. Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.

Perilaku Pemimpin Militeristik


Perilaku seorang pemimpin militerisrik tampak dari kegiatannya memimpin anak buah.
Perilaku itu akan menunjukkan tipe kepemimpinannya antara lain yaitu:

a. Mempraktekkan komunikasi satu arah (one way traffic of communication).


b. Pengawasan kepada anak buah ketat.
c. Saran, pertimbangan, pendapat dari bawahan bersifat tertutup

Sikap Menghadapi Bawahan


Sikap tipe perilaku militeristik jika menghadapi bawahan:
a. Mementingkan tugas dibandingkan pendekatan kemanusiaan.
b. Memaksa, mengancam, menghukum atau mengintimidasi kepada anak buah.
c. Serba intruksi dan perintah.
d. Kaku dalam pergaulan terutama kepada anak buah.
e. Mencari perhatian keatasan kalau ia memimpin tingkat Lini dan Menengah.
f. Lebih banyak kritik dari pada memuji bawahan

Kelebihan Dan Kelemahan Tipe Militeristik


a. Kelebihan    
· Tegas dan tidak memiliki keraguan dalam bertindak dan mengambil keputusan
· Bawahan akan memiliki disiplin yang tinggi
· Bawahan akan merasa aman dan terlindungi
· Hanya ada satu garis komando, sehingga jelas wewenang dan tanggung jawabnya
· Keputusan mudah diambil
· Adanya kejelasan peran dan tanggung jawab masing-masing dengan tingkat
konsekuensi yang tinggi.

b. Kelemahan
· Bawahan/anggota tidak memiliki hak dan kontribusi apapun dalam pengambilan
keputusan, terlalu kaku dan formal
· Kurang menghargai pendapat anggota, anggota hanya bisa berpendapat jika diminta
pendapatnya saja serta terlalu bergantung pada atasan.
· Suasana cenderung kaku karena lingkungan yang formal
· Pemimpin sukar dalam menerima kritikan dan saran dari bawahan
· Bawahan akan merasa tertekan dan tidak nyaman karena banyak aturan dan sifat
keras dari pemimpin

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Tipe kepemimpinan militeristik adalah kepemimpinan yang sama dengan tipe otoriter,
yang mana dari kepemimpinan ini, bawahan tidak berhak menyampaikan saran, pendapat, dan
kritik. Dalam kepemimpinan ini seorang pemimpin menganggap dirinya adalah segala-galanya
yang memiliki kekuasaan dan kewenangan atas anak buah sesuai dengan kehendaknya.
  Kepemimpinan ini lebih identik dengan system satu orang yang berkuasa, yang berhak
menentukan kebijakan, berhak dalam mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan dalam
organisasi. Kepemimpinan ini hanya dibatasi dengan undang-undang saja.

Saran
Sebaiknya dalam memimpin suatu organisasi kita tidak menggunakan tipe kepemimpinan
militeristik karena tipe ini hanya berpusat kepada satu orang sehingga komunikasi antara
bawahan dan atasan tidak berjalan lancar. Sehingga dalam kepemimpinanpun jarang sekali tipe
ini berhasil untuk memajukan suatu organisasi atau perusahaan, karena pemimpin dalam tipe ini
hanya memperhatikan keputusannya sendiri, tanpa mendengarkan saran dan kritik dari bawahan.

Anda mungkin juga menyukai