Anda di halaman 1dari 311

I

SSN2540-
914X
ISSN 2540-914X

DAFTAR ISI

SUSUNAN DEWAN REDAKSI i


PENGANTAR DARI TIM REDAKSI ii
SAMBUTAN DIREKTUR iii
SAMBUTAN KETUA PANITIA SNA MK 2016 iv
DAFTAR ISI v - vii

MAKALAH UTAMA : LITERASI KEUANGAN (LK)

Literasi Keuangan Ibu Rumah Tangga dalam Membentuk


Perilaku Keuangan Keluarga 1-12
Anis Dwiastanti
Candra Wahyu Hidayat

Pengaruh Literasi Keuangan dan Pendidikan Keuangan Terhadap Perilaku Keuangan,


Sebuah Meta Analisis 13-20
Koko Nakulo Djatikusumo

Kritik Terhadap Kerangka Konseptual


Badan Standar Prinsip-prinsip Akuntansi di Amerika Serikat 21-28
Kariyoto

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN DAN KEPERILAKUAN (AKMK)

Manifestasi Pancasila dalam Bingkai Akuntansi Kreatif Sebagai Upaya Menuju


Akuntansi Ke-Indonesia-an Berwawasan Holistik-Ekologis 29-38
Arrayyan Firdaus

Pemodelan Struktur Variabel Laten Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran


terhadap Kinerja Manajerial pada Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi 39-50
Suryadi

Membangun Corporate Sustainability Melalui Implementasi Green Accounting


untuk Merespon Kebutuhan Pasar 51-62
Muhammad Miqdad

Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, dan Kompetensi


terhadap Kinerja Pegawai 63-72
Dwi Susilowati
Nurul Nukhilizah

Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja 73-80
Pudjiati
Fhajard Achwan Molandha

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja 81-86


Tutik Yuliani

Kesadaran Mengkonsumsi Makanan Halal Bagi Mahasiswa Muslim 87-92


Falikhatun
Sri Hanggana
Anis Widjayanto
Vita Kartika Sari
Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan Anggaran Waktu, Pengaruhnya
terhadap Penerimaan Perilaku Disfungsional Audit 93-106
Yoosita Aulia

Anteseden dan Konsekuen Perilaku Disfungsional Auditor:


Sebuah Perspektif Theory Attitude of Change 107-120
Annisa Fatimah

MAKALAH SISTEM INFORMASI, PENGAUDITAN, DAN ETIKA PROFESI (SIPE)

Pendampingan Pengelolaan Dana Desa dengan Pengembangan BUMDes


Berbasis Sistem Informasi Akuntansi 121-128
Putri Nugrahaningsih
Falikhatun
Jaka Winarna

MAKALAH PERPAJAKAN (PPJK)

Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Ketegasan Sanksi Perpajakan, Kualitas Pelayanan


Petugas Pajak, dan keadilan Perpajakan, terhadap Kepatuhan Wajib Pajak 129-138
Butet Wulan Trifina
Elvira Wijayanti

Pengaruh Corporate Governance, Return on Assets dan Kualitas Audit terhadap


Tax Avoidance 139-148
Ely Kartikaningdyah
Arina Juwita

MAKALAH PENDIDIKAN AKUNTANSI (PAK)

Implementasi Pembaharuan Metode dan Media Pembelajaran dengan Paikem 149-160


Indrayati

MAKALAH SISTEM INFORMASI DAN AUDITING (ASPSIA)

Sebuah Model Penelitian Pengembangan Sistem untuk Keakuratan Informasi


Akuntansi pada Agribisnis Peternakan 161-174
Defia Nurbatin
Hendy Hermawan

MAKALAH GOOD GOVERNANCE (GG)

Penelitian dan Pengembangan Sistem Mutu Manajemen Sumberdaya


Manusia pada Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shodaqoh (LAZIZ) 175-188
Nur Zahrotul Laili
Tasnim Nikmatullah Realita

Pengaruh Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Efektifitas


Pengendalian Anggaran 189-198
Atika Syuliswati
MAKALAH BISNIS DAN MANAJEMEN (BM)

Pendekatan Technology Acceptance Model dan Theory of Reasoned Action


dalam Niat Bisnis Online 199-206
Made Wahyu Adhiputra

Penentu Kepuasan Kerja Karyawan 207-216


Misna Ariani
Syukma Salam

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian 217-224


Nina Indriastuty
Dedy Wibisono

Struktur Modal Optimal dalam Menghasilkan Laba untuk Usaha Kecil Menengah 225-232
Dewi Ratih
MAF. Suprapti

MAKALAH EKONOMI DAN PERBANKAN (EP)

Perbandingan Metode Statistik dalam Memprediksi Sebuah Fenomena 233-242


Melvie Paramitha

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN DAN PASAR MODAL (AKPM)

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Arus Kas Bebas


Terhadap Manajemen Laba 243-250
Nisfatul Cholifah
Aang Afandi
Jaswadi

Pengaruh Earnings Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Return On Assets (ROA), 251-268
dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham
Lilik Indrawati
Novi Darmayanti
Ahmad Syafi’I Syakur

Pengaruh Nilai Tukar (USD) dan Return on Investment terhadap Harga Saham 269-278
Chita Cindy Natalia
Kurnia Ekasari
Muhammad Muwidha

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Usia Perusahaan, Return on Equity, Ukuran Komisaris,


dan Frekuensi Rapat Komisaris terhadap Pengungkapan Modal Intelektual 279-305
Djunaidi Mahari
Ali Sandy Mulya
Literasi Keuangan Ibu Rumah Tangga dalam Membentuk Perilaku
Keuangan Keluarga

Anis Dwiastanti 1) dan Candra Wahyu Hidayat 2)

1,2)
STIE Indocakti Malang

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh Literasi Keuangan Ibu Rumah Tangga
yang diproksikan dengan Pengetahuan Perbankan; Asuransi dan Pegadaian terhadap
Perilaku Pengelo-laan Keuangan Keluarga; dan menganalisis perbedaan antara Perilaku
Pengelolaan Keuangan Ibu Rumah Tangga yang memiliki penghasilan dengan Ibu Rumah
Tangga yang tidak memiliki penghasilan di Kota Malang. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mencari data.
Responden yang dipergunakan sebanyak 177 orang. Terdiri dari Ibu Rumah Tangga yang
memiliki penghasilan dan Ibu Rumah Tangga yang tidak memiliki penghasilan. Analisis
data menggunakan Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian menunjukkan adanya
pengaruh yang signifikan antara Literasi Keuangan Ibu Rumah Tangga yang diproksikan
dengan Pengetahuan Perbankan, Asuransi dan Pegadaian terhadap Perilaku Pengelolaan
Keuangan Keluarga, baik secara bersama-sama maupun secara parsial. Sedangkan perilaku
pengelolaan keuangan Ibu Rumah Tangga yang memiliki penghasilan dengan Ibu Rumah
Tangga yang tidak memiliki penghasilan pada prinsipnya adalah berbeda.

Kata Kunci : Literasi Keuangan, Perilaku Pengelolaan Keuangan

Pendahuluan lang investasi bodong? Karena seringkali


perempuan menjadi pemegang keuangan
Beberapa waktu terakhir ini sering-
dalam rumah tangganya, karena sebagian
kali terjadi penipuan masalah investasi
besar tenaga-tenaga kerja didominasi oleh
dengan menggunakan berbagai macam
perempuan, karena pe-rempuan memiliki
model. Mulai dari adanya investasi yang
sifat konsumerisme yang tinggi, karena
menawarkan tingkat pengembalian yang
perempuan seringkali memiliki keinginta-
tinggi, arisan berantai, sampai dengan in-
huan tentang hal-hal yang baru dan ingin
vestasi dalam bentuk barang-barang mo-
memilikinya berdasarkan egonya, kelom-
dal (emas) yang ternyata memberikan ha-
poknya, dan masih banyak lagi alasan-
rapan palsu.
alasan lain yang mengemuka.
Korban penipuan juga tidak sedikit
Beberapa sebab tersebut dikarena-
baik dari sisi jumlah investornya sampai
kan tingkat literasi keuangan perempuan
dengan jumlah dana yang diinvestasikan.
di Indonesia masih rendah. Isu mengenai
Korban berasal dari berbagai profesi,
literasi keuangan telah menjadi salah satu
mulai pedagang, pegawai swasta, pega-
fokus kebijakan pemerintah dan lembaga
wai negeri, mahasiswa, guru, dosen, juga
keuangan di Indonesia. Terdapat kekha-
dari tenaga-tenaga profesional yang lain.
watiran bahwa konsumen cenderung ku-
Kebanyakan korban adalah perempuan.
rang memahami konsep keuangan dan ti-
Mengapa perempuan seringkali
dak memiliki pengetahuan untuk mem-
menjadi sasaran empuk bagi pialang-pia-
buat keputusan keuangan.

1
2 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm. 1-12

Sebagaimana disampaikan Sugiarto menjadi pelaku ekonomi yang cerdas da-


(2014) bahwa 33% UMKM di Indonesia lam kehidupan saat ini.
dimiliki oleh perempuan. Sehingga pe- Tingkat literasi keuangan masyarakat
rempuan sangat akrab dengan kegiatan terhadap lembaga jasa keuangan, keba-
mengatur keuangan, terutama di ling- nyakan didominasi oleh industri perbank-
kungan keluarganya. Namun dari sumber an, berikutnya disusul asuransi, pegadai-
yang sama menyampaikan, walaupun pe- an, perusahaan pembiayaan, dana pensi-
rempuan akrab dengan pengelolaan unan, dan perusahaan sekuritas atau pasar
keuangan keluarga, ternyata pemahaman modal. Urutan tersebut disusun dari yang
keuangan perempuan di Indonesia masih tertinggi hingga terendah dalam pema-
rendah. haman masyarakat akan Lembaga Jasa
Lebih lanjut dijelaskan Sugiharto Keuangan (LJK).
(2014) menyatakan bahwa tingkat pema- Pada kesempatan ini, peneliti meng-
haman keuangan perempuan Indonesia gunakan pengertian Literasi Keuangan
masih berada di angka 18,84 persen. Se- berdasarkan Buku Seri Literasi Keuangan
mentara, tingkat literasi kaum pria lebih yang dikeluarkan OJK, namun yang dite-
tinggi, yaitu mencapai 24,87 persen. Dite- liti hanya pengetahuan tentang Perbank-
ngarai rendahnya tingkat pemahaman ke- an, Asuransi dan Pegadaian. Alasan yang
uangan perempuan di Indonesia dikarena- mendasari adalah berdasarkan hasil sur-
kan, selama ini edukasi pengetahuan keu- vey yang dilakukan oleh OJK, tiga lem-
angan masih banyak didominasi oleh baga tersebut yang mendominasi tingkat
pria. literasi keuangan masyarakat.
Literasi Keuangan merupakan kebu- Oleh karena itu tujuan penelitian ini
tuhan dasar yang diperlukan seseorang, a- adalah untuk menganalisis pengaruh lite-
gar mereka dapat terhindar dari masalah- rasi keuangan Ibu Rumah Tangga yang
masalah keuangan. Munculnya masalah diproksikan dengan pengetahuan perban-
keuangan bukan saja karena rendahnya kan, pengetahuan asuransi dan pengeta-
tingkat pendapatan, namun juga bisa be- huan pegadaian terhadap perilaku penge-
rasal dari kurangnya pengetahuan sese- lolaan keuangan keluarga di Kota Ma-
orang dalam mengelola keuangannya. lang.
Literasi Finansial menunjukkan kecaka-
pan individu dalam memanfaatkan sum- Rerangka Teoritis dan Hipotesis.
ber daya yang dimilikinya untuk menca- Literasi Keuangan
pai dan meningkatkan kesejahteraan.
Dalam rangka mencapai kesejahte- Menurut Lusardi (2007) literasi keu-
raan keuangan, seseorang perlu memiliki angan diartikan sebagai pengetahuan keu-
pengetahuan, sikap, dan implementasi ke- angan dengan tujuan mencapai kesejahte-
uangan pribadi yang sehat. Sejauh mana raan. Sedangkan menurut Houston (2009)
pengetahuan, sikap dan implementasi se- dalam penelitian Widayati (2012) menya-
seorang dalam mengelola keuangan, di- takan bahwa literasi keuangan terjadi ke-
kenal dengan literasi keuangan. Ibu Ru- tika individu memiliki sekumpulan keah-
mah Tangga umumnya memiliki kebeba- lian dan kemampuan yang membuat o-
san yang lebih besar untuk membuat ke- rang tersebut mampu memanfaatkan sum-
putusan dalam hal keuangan keluarga. ber daya yang ada untuk mencapai tujuan
Banyak Ibu Rumah Tangga belajar masa- yang diharapkan. Remund (2010) dalam
lah keuangan dari trial and error, namun penelitian Widayati (2012) menyatakan
hal itu belum mampu menjadikan mereka ada empat hal yang paling umum dalam
literasi keuangan yaitu penganggaran, ta-
Dwiastanti, Hidayat, Literasi Keuangan Ibu....3

bungan, pinjaman, dan investasi. Literasi dan perilaku investasi, kemudian mem-
keuangan tidak hanya melibatkan penge- bandingkan indeks tersebut dengan skor
tahuan dan kemampuan untuk menangani financial literacy dan menemukan bahwa
masalah keuangan tetapi juga atribut non orang dengan level financial literacy
kognitif. yang lebih tinggi juga memiliki Financial
Menurut Lembaga Otoritas Jasa Keu- Practice Index yang lebih tinggi, yang
angan (2013) secara definisi, literasi mengindikasikan adanya hubungan posi-
diartikan sebagai kemampuan memaha- tif antara perilaku keuangan (financial
mi, jadi literasi keuangan adalah kemam- behavior) dengan financial literacy wa-
puan mengelola dana yang dimiliki agar laupun arah kausalitasnya belum jelas.
berkembang dan hidup bisa lebih sejah- Kausalitasnya mungkin saja berbeda,
tera dimasa yang akan datang, OJK me- dalam arti bahwa peningkatan dalam fi-
nyatakan bahwa misi penting dari pro- nancial literacy yang menyebabkan se-
gram literasi keuangan adalah untuk me- makin baik atau efektifnya perilaku keu-
lakukan edukasi dibidang keuangan ke- angan (financial behavior) serta pengam-
pada masyarakat Indonesia agar dapat bilan keputusan keuangan (financial deci-
mengelola keuangan secara cerdas, supa- sions making) atau malah sebaliknya. Da-
ya rendahnya pengetahuan tentang indus- ri uraian diatas, peneliti merumuskan hi-
tri keuangan dapat diatasi dan masyarakat potesis mayor dengan “terdapat pengaruh
tidak mudah tertipu pada produk-produk Literasi Keuangan Ibu Rumah Tangga
investasi yang menawarkan keuntungan terhadap perilaku pengelolaan keuangan
tinggi dalam jangka pendek tanpa mem- keluarga”
pertimbangkan resikonya.
Seri Literasi Keuangan OJK Metode Penelitian
Otoritas Jasa Keuangan (2013) telah Penelitian ini menggunakan pende-
menerbitkan Seri Literasi Keuangan seba- katan kuantitatif dengan tujuan untuk
gai langkah untuk memberikan edukasi mengetahui tingkat pengaruh, keeratan
kepada mayarakat tentang produk-produk korelasi atau asosiasi antar variabel
keuangan, yang diharapkan akan membe- dengan melakukan pengukuran. Alur
ri manfaat di masa mendatang. Seri Lite- berpikir dilakukan secara deduktif yai-
rasi Keuangan terdiri dari : a) Pengelola- tu peneliti menetapkan variabel kemu-
an Keuangan, b) Bank; c) Asuransi; d) dian mengumpulkan data dan menyim-
Pegadaian; e) Pembiayaan; f) Dana Pen- pulkannya. Pengumpulan data dilakukan
siun dan g) Pasar Modal. dengan menggunakan kuesioner yang di-
sebarkan kepada Ibu Rumah Tangga di
Perilaku Keuangan (Financial Behavior)
Kota Malang.
Sejumlah penelitian menunjukkan Tehnik pengambilan sampel meng-
bahwa financial literacy memiliki hubu- gunakan pedoman dari Ferdinand (2002);
ngan positif dengan perilaku keuangan bahwa dalam mengambil ukuran sampel
(financial behavior). Hilgert, Hogart dan dapat dilakukan melalui beberapa cara :
Beverly (2003) menambahkan financial (a) 100–200 sampel untuk tehnik Maxi-
behavior dan financial lliteracy ke dalam mum Likelihood Estimation, (b) Tergan-
kuesioner pada National Survey of Con- tung pada jumlah parameter yang diesti-
sumer Finances. Mereka membuat Fi- masi. Pedomannya adalah 5-10 kali jum-
nancial Practice Index berdasarkan peri- lah parameter yang diestimasi, (c) Ter-
laku dalam empat variabel : manajemen gantung pada jumlah indikator yang di-
arus kas, manajemen kredit, tabungan, gunakan dalam seluruh variabel laten,
4 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm. 1-12

dan (d) bila sampelnya sangat besar, ma- mulai manfaat, resiko, produk-produk
ka peneliti dapat memilih tehnik estimasi. yang ditawarkan pegadaian sampai de-
Penelitian ini mengambil sampel de- ngan prospek Pegadaian sesuai dengan
ngan dasar yang diberikan oleh Ferdinand tugas dan perannya dalam perekono-
diatas. Dengan perhitungan 5–10 kali mian.
jumlah parameter yang diestimasi, dan
peneliti mengambil nilai tengah yaitu 7 Hasil Penelitian
dikali jumlah parameter yang digunakan 1. Pengetahuan Perbankan (X1)
dalam penelitian ini sebanyak 24, jadi Dari hasil tanggapan responden
total kuesioner yang dibagikan sebanyak terhadap item pernyataan yang berkai-
168, dan dibulatkan menjadi 185 kuesio- tan dengan pengetahuan perbankan di-
ner, agar jika dalam pengujian terdapat peroleh penjelasan bahwa 82,0% res-
kuesioner yang tidak memenuhi syarat, ponden mengenal dengan baik jenis
peneliti tidak perlu mengambil sampel lembaga perbankan, 64,4% mengeta-
ulang. hui manfaat lembaga perbankan dalam
Dari hasil penyebaran kuesioner di kehidupan sehari-hari, 74% mengeta-
lapangan terdapat 177 kuesioner yang da- hui resiko lembaga perbankan, 81,4%
pat diolah lebih lanjut, selebihnya tidak menyatakan sebagai nasabah lembaga
memenuhi syarat. perbankan/memiliki rekening di bank,
65,7% memiliki keyakinan atas eksis-
Definisi Operasional tensi perbankan, dan 45,2% respon-
a. Variabel Dependen (Y) : Perilaku Ke- den berusaha memberi rekomendasi
uangan Keluarga; merupakan perilaku kepada pihak lain tentang perbankan,
yang ditunjukkan oleh Ibu Rumah Ta- 2. Pengetahuan Asuransi (X2)
ngga dalam mengelola keuangannya Dari hasil tanggapan responden
yang menyebabkan mereka sukses da- terhadap item pernyataan yang berkai-
lam mengelola keuangannya untuk tan dengan pengetahuan asuransi dipe-
mencapai kesejahteraan. roleh penjelasan bahwa 91,5% menge-
b. Variabel Independen (X) : Literasi nal dengan baik jenis asuransi; 72,9%
Keuangan Ibu Rumah Tangga yang di- mengetahui manfaat lembaga asuransi,
proksikan dengan pengetahuan Per- 92,9% mengenal atau mengetahui resi-
bankan, Asuransi dan Pegadaian. ko lembaga asuransi, 74,1% menjadi
Pengetahuan Perbankan (X1) adalah nasabah lembaga asuransi, 88,7% me-
pengetahuan yang dimiliki Ibu Rumah miliki keyakinan atas eksistensi asu-
Tangga mengenai seluk beluk Perban- ransi, 85,3% memberi rekomendasi
kan, mulai dari jenis, manfaat, resiko, kepada pihak lain tentang asuransi.
dan prospek perbankan sesuai dengan 3. Pengetahuan Pegadaian (X3)
tugas dan perannya dalam perekono- Dari hasil tanggapan responden ter-
mian. Pengetahuan Asuransi (X2) ada- hadap item pernyataan yang berkaitan
lah pengetahuan yang dimiliki Ibu Ru- dengan pengetahuan pegadaian dipe-
mah Tangga mengenai seluk beluk u- roleh penjelasan bahwa 73,7% menge-
saha jasa Asuransi, mulai dari jenis, nal dengan baik lembaga pegadaian,
manfaat, resiko, dan prospek Asuransi 72,9% mengetahui manfaat pegadaian
sesuai dengan tugas dan perannya da- dalam kehidupan sehari-hari, 70,6%
lam perekonomian. Sedangkan Penge- mengenal atau mengetahui resiko lem-
tahuan Pegadaian (X3) adalah penge- baga pegadaian 70,5% menjadikan Pe-
tahuan yang dimiliki Ibu Rumah Ta- gadaian sebagai salah satu lembaga
ngga mengenai seluk beluk Pegadaian, tujuan mengatasi keuangan RT, 50,9%
Dwiastanti, Hidayat, Literasi Keuangan Ibu....5

memiliki keyakinan atas eksistensi pe-


gadaian, 94,1% memberi rekomendasi Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
kepada pihak lain tentang layanan pe-
gadaian Dependent Variable: Pengel.Keu.
4. Perilaku Keuangan Keluarga(Y)
Dari hasil tanggapan responden 1.0

terhadap item pernyataan yang berkai-


0.8
tan dengan Perilaku Keuangan Keluar-

Expected Cum Prob


ga diperoleh penjelasan bahwa 81,9% 0.6

responden menyusun anggaran rutin


rumah tangganya, 71,4 % melakukan 0.4

pencatatan atas penerimaan dan pe- 0.2


ngeluaran rumah tangganya, 72,8%
melakukan pemantauan atas catatan 0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
yang telah dibuat, 75,1% membuat pe- Observed Cum Prob

rencanaan keuangan untuk jangka pan-


jang 80,3% melakukan evaluasi atas Gambar 1. Distribusi Data
anggaran yang dibuat dengan realisa-
sinya, dan 79,6% melakukan kontrol Melalui pengujian heteroskedastisitas
diri, terutama untuk pengeluaran kon- dapat dilihat dari gambar scatter plotnya
sumsi yang dilakukan. sebagai berikut :
Scatterplot

Untuk membentuk model regresi se-


bagai model yang baik maka model ter- Dependent Variable: Pengel.Keu.
sebut harus memenuhi kriteria BLUE
10
(Best Linear Unbiased Estimator) yang
Regression Deleted (Press) Residual

dapat dicapai bila memenuhi Asumsi


Klasik. Sebagaimana diungkap oleh Gho- 5

zali (2001) bahwa pengujian hipotesis


berdasarkan analisis regresi yang diguna- 0

kan dalam penelitian harus memenuhi


asumsi agar menghasilkan nilai parameter -5

yang benar.
Salah satu syarat model regresi yang
-10
baik adalah mempunyai distribusi data
-3 -2 -1 0 1 2 3
normal yang akan membentuk satu garis Regression Standardized Predicted Value
lurus diagonal, dan ploting data residual
akan dibandingkan dengan garis diago- Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedstisitas
nalnya.
Berdasarkan grafik scatter plot diatas
dapat dilihat bahwa titik-titik yang ada
tidak memilki suatu pola tertentu dan
menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y, maka data dalam vari-
abel penelitian ini diindikasikan tidak
terdapat masalah heterokedastisitas.
Dari tabel berikut dapat dilihat
bahwa dalam korelasi linear berganda
6 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm. 1-12

diperoleh nilai R sebesar 0.752, yang rata dua sampel, seperti nampak dalam
menunjukkan besarnya hubungan antara tabel berikut :
Literasi Keuangan Ibu Rumah Tangga
yang diproxikan dengan pengetahuan Tabel 2.
perbankan, asuransi dan pegadaian de- Uji Beda
ngan Perilaku Keuangan Keluarga di Ma-
lang sebesar 0.752 atau 75,2%. Hubungan
ini dapat dikatakan cukup kuat.
Sedangkan nilai koefisien determi-
nasi R2 menunjukkan 0.565, yang menun-
jukkan peran atau kontribusi variasi Lite-
rasi Keuangan Ibu Rumah Tangga yang
diproksikan dengan pengetahuan perban-
kan, asuransi dan pegadaian dapat menje-
laskan Perilaku Keuangan Keluarga di
Malang sebesar 56,5 % dan sisanya sebe-
sar 43,5% dipengaruhi oleh faktor atau
variabel lain yang tidak dimasukkan da-
lam model penelitian ini, misalnya penge-
tahuan ibu rumah tangga tentang lembaga Berdasarkan hasil perhitungan uji
pembiayaan, dana pensiun, pasar modal, perbedaan dua rata-rata data yang disaji-
sebagaimana pengertian literasi keuangan kan pada tabel diatas diketahui pada ko-
yang disampaikan oleh OJK. Tabel beri- lom Levene's Test for Equality of Varian-
kut akan menunjukkan hasil pengujian ces memiliki nilai signifikansi sebesar
yang telah dilakukan. 0,099 (p > 0,05). Hal tersebut menunjuk-
kan bahwa kedua varians adalah sama,
Tabel 1 maka penggunaan varians untuk mem-
Hasil Uji Regresi bandingkan rata-rata sampel (t-test for
Equality of Means) dalam pengujian t-test
harus dengan dasar equal variance as-
sumed. Pada equal variance assumed di-
peroleh nilai thitung sebesar 4,154 dan taraf
signifikansi p = 0,000. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa p < 0,01, berarti
terdapat perbedaan antara Perilaku Pe-
ngelolaan Keuangan antara Ibu rumah ta-
ngga di Malang yang memiliki penghasi-
lan dengan Ibu rumah tangga yang tidak
memiliki penghasilan. Dapat dikatakan
bahwa Perilaku Pengelolaan Keuangan
Sedangkan untuk menentukan apa- antara Ibu rumah tangga yang memiliki
kah dua sampel yang tidak berhubungan penghasilan dengan yang tidak memiliki
memiliki nilai rata-rata yang berbeda di- penghasilan pada prinsipnya adalah ber-
gunakan Uji beda T-test yang dilakukan beda.
dengan cara membandingkan perbedaan Untuk menganalisis rata-rata dua
antara dua nilai rata-rata dengan t-test for sampel dapat dilihat dalam tabel berikut :
Equality of Means dari perbedaan rata-
Dwiastanti, Hidayat, Literasi Keuangan Ibu....7

Tabel 3 sa perbankan semua pembayaran dapat


Rata-rata grup 2 sampel dilakukan melalui ATM, minimal un-
tuk pembayaran tagihan listrik, air dan
telepon, atau untuk pembelian pulsa.
Kepemilikan rekening di lembaga
perbankan sudah seperti kebutuhan
untuk menunjang kelancaran bertran-
saksi, sehingga responden tidak pernah
lepas dengan transaksi dengan mesin
ATM, atau melalui e-banking. Bahkan
beberapa diantaranya menggunakan
kartu kredit untuk memperlancar ke-
perluan mereka sehari-hari. Pendapat
Dari tabel 3 dapat diketahui bahwa
yang disampaikan oleh pemegang kar-
rata-rata (mean) Ibu rumah tangga yang
tu kredit hampir menuju kepada pen-
memiliki penghasilan adalah 24,7624 dan
dapat yang sama, yaitu adanya kemu-
untuk Ibu rumah tangga yang tidak me-
dahan dan kenyamanan menggunakan
miliki penghasilan adalah 22,6579, arti-
kartu kredit dalam berbelanja kebutu-
nya bahwa rata-rata perilaku pengelolaan
han pokok, asal tidak digunakan untuk
keuangan pada Ibu rumah tangga yang
belanja modal atau belanja barang-
memiliki penghasilan lebih tinggi diban-
barang mewah. Mereka menggunakan
dingkan rata-rata perilaku pengelolaan
kartu kredit untuk memenuhi kebutu-
keuangan pada Ibu rumah tangga yang ti-
han hidupnya selama sebulan, seperti
dak memiliki penghasilan. Perbedaan rata
susu formula, popok bayi, beras, gula,
-rata (mean difference) sebesar 2,10448
minyak dan lain-lain, yang pembaya-
(24,7624 - 22,6579), dan perbedaan ber-
rannya dapat dilakukan melalui kartu
kisar antara 1,10474 sampai 3,10423 (li-
kredit, dengan tenggang waktu satu
hat pada lower dan upper).
bulan kedepan. Inilah yang mereka
anggap sebagai kemudahan dan keun-
Pembahasan
tungan berbelanja dengan kartu kredit.
1. Pengaruh Literasi Keuangan Ibu Ru- Tidak perlu banyak-banyak membawa
mah Tangga terhadap Perilaku Keu- uang tunai, demi keamanan dan kemu-
angan Keluarga di Kota Malang. dahan dalam bertransaksi.
Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian ini sesuai dengan
adanya pengaruh antara Literasi Keu- penelitian yang dilakukan oleh Lem-
angan Ibu Rumah Tangga terhadap Pe- baga Jasa Keuangan (LJK) pada tahun
rilaku Keuangan Keluarga di kota Ma- 2013; yang menyatakan bahwa tingkat
lang. Dukungan ini ditunjukkan de- literasi keuangan masyarakat terhadap
ngan pemahaman responden akan lembaga jasa keuangan, kebanyakan
fungsi dan manfaat keberadaan lemba- didominasi oleh industri perbankan,
ga perbankan, asuransi dan pegadaian berikutnya disusul asuransi, pegadai-
yang dapat menunjang kehidupan me- an, perusahaan pembiayaan, dana pen-
reka, baik untuk pekerjaannya maupun siunan, dan perusahaan sekuritas atau
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya pasar modal. Urutan tersebut disusun
sehari-hari. dari yang tertinggi ke terendah dalam
Lembaga perbankan sangat me- pemahaman masyarakat akan Lemba-
nunjang kelancaran dalam bertransaksi ga Jasa Keuangan (LJK).
sekarang ini. Dengan menggunakan ja-
8 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm. 1-12

Industri perbankan menjadi salah baga asuransi, menuntut responden un-


satu tujuan investasi bagi masyarakat, tuk lebih cerdas dalam mengelola keu-
tidak terkecuali masyarakat di Kota angan yang dimilikinya, agar mereka
Malang, khususnya responden dalam dapat mencapai kesejahteraan di ke-
penelitian ini. Dari hasil analisis data mudian hari.
yang telah dilakukan pengetahuan ma- Pengetahuan tentang lembaga pe-
syarakat tentang perbankan lebih do- gadaian sebagaimana yang diungkap-
minan dibandingkan dengan pegadaian kan responden adalah cukup baik. Na-
dan asuransi. Hal ini dapat dimaklumi, mun hanya beberapa responden yang
mengingat pembelajaran atau propa- menjadi nasabah pegadaian. Rata-rata
ganda mengenai lembaga perbankan responden telah membuat rencana ke-
sangat gencar sejak pemerintahan Or- uangan dengan melakukan pencatatan
de Baru, yang selanjutnya dengan se- atas penerimaan dan pengeluaran yang
makin berkembangnya tehnologi se- mereka lakukan, sehingga jika res-
makin memberikan banyak variasi da- ponden mengalami kesulitan pendana-
lam produk-produk perbankan yang an, pegadaian menjadi alternatif tera-
memberikan kemudahan bagi para na- khir jika dengan industri perbankan
sabahnya. mengalami kesulitan. Oleh karena itu
Pengetahuan lembaga asuransi pengetahuan dan keahlian dalam me-
menduduki posisi kedua setelah indus- ngelola keuangan sangat dibutuhkan
tri perbankan. Sebagaimana dikatakan untuk menghindari kesulitan-kesulitan
Rasyid (2012), bahwa asuransi perlu dalam masalah keuangan.
dimiliki karena semakin meningkatnya Perilaku pengelolaan keuangan
ketidakpastian keuangan saat ini. Asu- didefinisikan oleh Nababan dan Sada-
ransi tidak dimaksudkan untuk meng- lia (2012:5) sebagai sikap dan tata cara
hindar dari peristiwa-peristiwa yang ti- seseorang memperlakukan, mengelola,
dak diinginkan karena pada prinsipnya dan menggunakan sumber daya keu-
peristiwa yang diharapkan dan yang ti- angan yang ada padanya. Ardiani
dak diharapkan memiliki peluang yang (2011 : 120) menjelaskan lebih detail
sama. Oleh karena itu, tujuan pokok lagi tentang mengelola keuangan, yai-
dari asuransi adalah memberikan jami- tu proses yang dimulai dari merenca-
nan ganti rugi agar seseorang tidak nakan, melaksanakan dengan disiplin,
mengalami kerugian yang lebih besar dan melakukan evaluasi atau revisi ji-
jika dibandingkan tanpa kepemilikan ka diperlukan.
asuransi. Oleh sebab itu, dalam mengelola
Sebagaimana hasil penelitian yang keuangan diperlukan peran aktif dari
dilakukan, bahwa rata-rata responden industri lembaga jasa keuangan seba-
memahami dan mengerti tentang asu- gai salah satu roda penggerak dalam
ransi, dan sebagian besar dari mereka aktivitas perekonomian sehari-hari ter-
menjadi nasabah asuransi, minimal masuk untuk aktivitas keuangan pada
memiliki keanggotaan BPJS. Bahkan lingkup rumah tangga, seperti untuk
diantara mereka juga memiliki keang- memperoleh alternatif sumber daya
gotaan asuransi pendidikan, asuransi keuangan. Aktivitas semacam ini seca-
jiwa, asuransi dana pensiun dan seba- ra tidak langsung telah memberikan
gainya. Sehingga pemahaman respon- pembelajaran kepada masyarakat un-
den tentang keberadaan lembaga asu- tuk memiliki perilaku keuangan perso-
ransi dapat dikatakan baik. Dengan pe- nal yang baik agar dapat mengelola
mahaman yang dimiliki tentang lem-
Dwiastanti, Hidayat, Literasi Keuangan Ibu....9

keuangan secara cerdas sehingga dapat kan proteksi atas beberapa kebutuhan
meningkatkan kesejahteraan. yang dianggap penting. Misalnya asu-
Literasi keuangan terjadi ketika ransi kesehatan, asuransi pendidikan
individu memiliki sekumpulan keah- asuransi dana pensiun, asuransi jiwa,
lian dan kemampuan yang membuat dan bahkan ada yang memiliki lebih
orang tersebut mampu memanfaatkan dari 3 asuransi. Hal ini menunjukkan
sumber daya yang ada untuk mencapai adanya kesadaran responden tentang
tujuan. Individu membutuhkan penge- perencanaan dan bagaimana mereka
tahuan keuangan dasar serta skill un- harus mengelola keuangannya untuk
tuk mengelola sumber daya keuangan mencapai kesejahteraan di masa men-
secara efektif demi kesejahteraan hi- datang.
dupnya. Kebutuhan individu dan pro- Bukan berarti responden yang ti-
duk finansial yang semakin kompleks dak bekerja, tidak memiliki kesadaran
menuntut individu untuk memiliki akan masa depannya, namun karena
financial literacy yang memadai. keterbatasan sumber dana yang dimili-
2. Perbedaan antara Perilaku Pengelolaan ki membuat mereka tidak dapat meng-
Keuangan Ibu Rumah Tangga yang ikuti program-program asuransi yang
memiliki penghasilan dengan Ibu Ru- ditawarkan kepada masyarakat. Hal ini
mah Tangga yang tidak memiliki juga dapat dibuktikan dengan adanya
penghasilan. kepemilikan asuransi oleh responden
Dari hasil penelitian menunjukkan yang tidak memiliki penghasilan.
adanya perbedaan perilaku pengelo- BPJS menjadi primadona dikalangan
laan keuangan antara ibu rumah tang- responden. Walaupun mereka tidak
ga yang memiliki penghasilan dengan bekerja dan tidak memiliki penghasi-
ibu rumah tangga yang tidak memiliki lan, namun karena pasangan (suami)
penghasilan. Rata-rata perilaku penge- menjadi karyawan, maka secara oto-
lolaan keuangan pada Ibu rumah tang- matis asuransi kesehatan (BPJS) akan
ga yang memiliki penghasilan lebih tercover oleh kepala keluarga.
tinggi dibandingkan rata-rata perilaku Jika ditinjau dari pola perencana-
pengelolaan keuangan pada Ibu rumah an keuangan yang dilakukan oleh res-
tangga yang tidak memiliki penghasi- ponden menunjukkan kondisi yang ti-
lan. dak banyak berbeda antara mereka
Dari hasil angket yang disebarkan yang memiliki penghasilan dengan
kepada responden menunjukkan bah- yang tidak memiliki penghasilan. Res-
wa perilaku pengelolaan ibu rumah ponden membuat perencanaan keuang-
tangga yang memiliki penghasilan le- an atau anggaran rumah tangga secara
bih terencana dibandingkan ibu rumah berkala. Ada yang melakukannya se-
tangga yang tidak memiliki penghasi- tiap minggu ada pula yang melakukan-
lan, baik untuk masa depan dirinya nya setiap bulan. Dengan pola yang di-
maupun untuk masa depan anggota lakukan responden menunjukkan kesa-
keluarganya. Hal ini dapat dibuktikan daran akan pentingnya membuat pe-
dengan kepemilikan asuransi respon- rencanaan keuangan agar tidak menga-
den. lami kesulitan di kemudian hari.
Alasan yang banyak disampaikan Untuk kredit, yang diproksikan
adalah karena mereka menyadari akan dengan pegadaian, menunjukkan ha-
adanya resiko kehidupan yang tidak nya terdapat beberapa responden yang
dapat dan tidak pernah bisa dipredik- menggunakan jasa pegadaian. Dari
sikan, sehingga mereka perlu melaku- hasil penelitian yang dilakukan dipero-
10 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm. 1-12

leh informasi, bahwa responden meng- dibandingkan Pengetahuan Asuransi


gunakan jasa pegadaian hanya akan di- dan Pengetahuan Pegadaian.
lakukan jika mereka sudah merasa 3. Rata-rata perilaku pengelolaan keu-
terjepit membutuhkan dana yang ber- angan Ibu rumah tangga yang memili-
sifat mendadak dan bersifat jangka ki penghasilan lebih tinggi dibanding-
pendek, maka responden akan kan dengan rata-rata perilaku pengelo-
mendatangi pegadaian untuk memban- laan keuangan pada Ibu rumah tangga
tu mengatasi kebutuhan yang menda- yang tidak memiliki penghasilan. Per-
dak tersebut. Misalnya untuk memba- bedaan rata-rata tersebut menunjukkan
yar kebutuhan sekolah putra-putrinya, bahwa perilaku pengelolaan keuangan
dimana asuransi yang diikuti belum ja- Ibu rumah tangga yang memiliki peng-
tuh tempo, sementara biaya yang harus hasilan dengan yang tidak memiliki
dikeluarkan sudah jatuh tempo. Biasa- penghasilan pada prinsipnya adalah
nya responden akan mendatangi pega- berbeda.
daian atau koperasi untuk melakukan
peminjaman dana. Saran dan Masukan
Dari uraian diatas dapat disimpul- 1. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai
kan bahwa rata-rata ibu-ibu rumah referensi untuk melakukan penelitian
tangga di kota Malang memiliki pe- lanjutan dengan memasukkan pengeta-
ngetahuan keuangan yang dapat ditun- huan lain di bidang keuangan agar ha-
jukkan dengan Literasi Keuangan Ibu sil penelitian lebih bermakna. Sebagai-
Rumah Tangga yang diproksikan de- mana di sampaikan oleh OJK dalam
ngan pengetahuan perbankan, asuransi buku seri Literasi Keuangan yang di-
dan pegadaian. Dengan bekal pengeta- terbitkan OJK terdiri dari Pengelolaan
huan yang dimiliki dapat digunakan Keuangan, Pengetahuan Perbankan,
sebagai dasar untuk membentuk Peri- Asuransi, Pegadaian, Pembiayaan, Da-
laku Keuangan Keluarganya untuk na Pensiun dan Pasar Modal.
mencapai kesejahteraan di masa men- 2. Diharapkan kepada pihak-pihak ter-
datang. kait, seperti OJK, Perbankan, Asuransi
dan Pegadaian, dapat melakukan lang-
Kesimpulan kah-langkah intensifikasi kepada ma-
Dari hasil penelitian yang dilakukan syarakat untuk lebih memberikan edu-
dengan dapat di tarik beberapa kesimpu- kasi tentang produk dan layanannya a-
lan sebagai berikut : gar masyarakat lebih memiliki banyak
1. Secara bersama-sama terdapat penga- pilihan untuk menginvestasikan dana-
ruh antara Literasi Keuangan Ibu Ru- nya guna mencapai kesejahteraan di
mah Tangga yang diproksikan dengan masa mendatang.
Pengetahuan Perbankan, Pengetahuan 3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan
Asuransi dan Pengetahuan Pegadaian tambahan pengetahuan dan juga men-
terhadap Perilaku Keuangan Keluarga jadi rangsangan bagi masyarakat dan
di Kota Malang. pembaca untuk lebih mengenal lem-
2. Secara parsial, Pengetahuan Perbank- baga-lembaga keuangan yang berope-
an, Pengetahuan Asuransi dan Penge- rasi di Indonesia.
tahuan Pegadaian memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Perilaku Ke-
uangan Keluarga di Kota Malang, di-
mana pengetahuan tentang Perbankan
menunjukkan nilai yang paling tinggi
Dwiastanti, Hidayat, Literasi Keuangan Ibu....11

Daftar Rujukan Financial Literacy, and Housing


Wealth”. Journal of Monetary
Anwar, Sanusi. (2011). Metode
Economics, Vol 54, No. 1, Page
Penelitian Bisnis, Salemba Empat,
205-224.
Jakarta.
Malhotra, 2005, Riset Penelitian, Jakarta,
Ardiani Ika S. 2011. Personality Traits
Gramedia Pustaka Utama.
sebagai Penentu Perencanaan
Nababan dan Sadalia (2012), Analisis
Keuangan Keluarga (Suatu Kajian
Personal Financial Literacy dan
Pustaka). Jurnal Pengembangan
Financial Behavior Mahasiswa
Humaniora. Vol. 11, No. 2, Hal.
Strata I Fakultas Ekonomi
118-126
Universitas Sumatera Utara, Jurnal
Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur
Online, diakses melalui
Penelitian, Suatu Pendekatan
http://jurnal.usu.ac.id/index.php/jmi
Praktek, Yogyakarta, Rineka Cipta.
m/article/view/651
Ferdinand, Augusty, 2002, Structural
Otoritas Jasa Keuangan (2013), Buku
Equation Modelling Dalam
Seri Literasi Keuangan, diunggah
Penelitian Manajemen, Semarang,
dari
FE, UNDIP.
http://sikapiuangmu.ojk.go.id/id/art
Ghozali, Imam. (2001). Aplikasi Analisis
icle/175/buku-seri-literasi-
Multivariate dengan Program
keuangan.
SPSS, Badan Penerbit Universitas
Rasyid, Rosyeni, (2012), Analisis Tingkat
Diponegoro, Semarang
Literasi Keuangan Mahasiswa
Hamidi, 2004, Metode Penelitian
Program Studi Manajemen
Kualitatif, (Aplikasi Praktis
Fakultas Ekonomi Universitas
Pembuatan Proposal dan Laporan
Negeri Padang, Jurnal Kajian
Penelitian), Malang UMM.
Manajemen Bisnis, Vol 1, No 2,
Hilgert, Marianne A., Jeanne M. Hogarth,
Hal 91-106
and Sondra Beverly. 2003.
Sandra J. Huston, 2009, Measuring
Household Financial Management:
Financial Literacy, A later version
The Connection between
of this paper was published in The
Knowledge and Behavior. Federal
Reserve Bulletin, 89: 309–322. Journal of Consumer Affairs,
Summer 2010, Vol. 44, No. 2 Pages
Husein, Umar, 2004, Metode Penelitian
296-316.
Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis,
Santoso, Singgih, 2001, Mengolah Data
Cetakan ke-6, Jakarta, PT Rajawali
Statistik Secara Profesional,
Grafindo Persada.
Jakarta, PT Elex Media
Ida dan Dwinta, Cinthia Yohana, 2010,
Komputindo.
Pengaruh Locus Of Control,
Sugiarto, Agus, 2014, OJK Edukasi dan
Financial Knowledge, Income
Sosialisasi Produk dan Jasa
Terhadap Financial Management
Keuangan Untuk Wanita dan
Behavior, Jurnal Bisnis dan
UMKM, diunggah melalui
Akuntansi, Vol 12, No 3, Hal. 131-
http://ift.co.id/posts/ojk-edukasi-
144.
dan-sosialisasi-produk-dan-jasa-
Indriantoro, Nur, dkk. 2002, Metode
keuangan-untuk-wanita-dan-umkm,
Penelitian Bisnis, Yogyakarta,
Sugiyono, 2009, Metode penelitian
BPFE.
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
Lusardi, A & Mitchell, O.S. (2007)
Bandung, Alfabeta.
“Baby Boomer Retirement
Security: The Roles of Planning,
12 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm. 1-12

Widayati, Irin, 2012, Faktor-Faktor yang


Mempengaruhi Literasi Finansial
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Brawijaya,
ASSET: Jurnal Akuntansi dan
Pendidikan, Vol 1, No 1, Hal. 89-
99.
Pengaruh Literasi Keuangan dan Pendidikan Keuangan Terhadap
Perilaku Keuangan, Sebuah Meta Analisis

Koko Nakulo Djatikusumo1)

1)
Politeknik Negeri Malang
1)
koko.phd.prog@gmail.com

Abstract

The increasing complexity in decision making by consumers related to the financial aspect
is one reason for researchers to look further and examine the factors that influence
consumers' financial behavior. One of them is how and to what extent financial literacy and
financial education held so that it can be a solid foundation in financial decision accurately.
This study was conducted using simple meta-analysis of 10 studies conducted within the last
5 years.Several previous studies leads to a conclusion that financial literacy and financial
education to give a significant influence on consumer financial behavior. This study aims to
determine the consistency among these studies by conducting tests on the sample size,
abstraction, research, research variables and mplementation of research. It was concluded
that the presence of extensive and intense socialization as well as their diverse discussion by
academics can give effect to the parties involved in policy-making that can be produced
regulations which can be a tool for consumers to guide their financial behavior. This study
contributes to the understanding of financial literacy in Indonesia, particularly through
education among students

Keywords : meta-analysis, financial education, financial literacy, financial behavior

Abstrak

Meningkatnya kompleksitas dalam pengambilan keputusan oleh konsumen terkait aspek


finansial menjadi salah satu alasan bagi para peneliti untuk melihat lebih jauh dan meneliti
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku keuangan konsumen. Salah satunya adalah
bagaimana dan sejauh apa literasi keuangan dan pendidikan keuangan yang dimiliki sehingga
dapat menjadi dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan keuangan secara akurat.
Penelitian ini dilakukan dengan metode meta analisis sederhana terhadap 10 buah penelitian
yang dilakukan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Beberapa penelitian sebelumnya
mengarah kepada suatu kesimpulan bahwa literasi keuangan dan pendidikan keuangan
memberi pengaruh signifikan terhadap perilaku keuangan konsumen. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui konsistensi diantara beberapa penelitian tersebut dengan melakukan
pengujian terhadap ukuran sampel, abstraksi, hasil penelitian, variabel penelitian dan rentang
waktu pelaksanaan penelitian.Disimpulkan bahwa dengan adanya sosialisasi yang luas dan
intens serta adanya beragam diskusi oleh para akademisi dapat memberikan pengaruh
terhadap para pihak terkait dalam pembuatan kebijakan yang dapat menghasilkan regulasi
yang dapat menjadi alat bagi konsumen untuk menuntun perilaku keuangan mereka.
Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pemahaman tentang literasi keuangan di
Indonesia khususnya melalui pendekatan pendidikan di kalangan mahasiswa.

Keywords : meta-analysis, financial education, financial literacy, financial behavior

13
14 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.13-20

Pendahuluan milikan asing atas aset-aset negara dan


Rendahnya literasi atau pemahaman masyarakat dan pada akhirnya berdampak
terhadap produk lembaga keuangan mem- pada masa depan keuangan negara. Selan-
buat kesadaran masyarakat untuk meng- jutnya akan membawa dampak pada ren-
gunakan produk perbankan atau lembaga dahnya kesejahteraan rakyat di masa yang
keuangan resmi menjadi terbatas. (Kusu- akan datang.
maningtuti, 2016), yang pada gilirannya Individu yang memiliki kemampuan
mengakibatkan banyak masyarakat yang untuk membuat keputusan yang benar ten-
terjebak pada investasi bodong maupun tang keuangan tidak akan memiliki masa-
produk turunan yang lain. lah keuangan di masa depan dan dapat me-
nunjukkan perilaku keuangan yang sehat
Literasi Keuangan
serta mampu menentukan prioritas kebu-
Beberapa survei yang dilakukan oleh
tuhan bukan keinginan (Chinen dan Endo,
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selama ku-
2012).
run 2013-2016 menemukan masih rendah-
Berangkat dari pernyataan ini, pene-
nya tingkat literasi keuangan masyarakat.
liti kemudian melihat dan memberikan
Agus Sugiarto (2016) menyatakan
fokus perhatian terhadap perlu dan pen-
bahwa Indonesia saat ini berada dalam
tingnya pemahaman keuangan terhadap
kondisi Literasi Keuangan yang relatif sa-
masyarakat dan terutama kepada generasi
ngat rendah dan disampaikan bahwa pe-
muda yang dalam hal ini diproksikan se-
merintah telah menetapkan dan mengama-
bagai mahasiswa dan kalangan pelajar.
natkan Kerangka Strategi Nasional Litera-
Karena di masa depan mereka nantilah
si Keuangan yang terdiri dari 3 Pilar yaitu:
yang diharapkan akan mampu membawa
Pilar 1 : Edukasi dan kampanye nasional perubahan dan perbaikan kondisi keuang-
literasi keuangan an negara seiring dengan masuknya mere-
Pilar 2 : Penguatan infrastruktur literasi ka ke fase produktif dan diharapkan juga
keuangan akan mampu meningkatkan level pemaha-
Pilar 3 : Pengembangan produk dan jasa man keuangan masyarakat yang saat ini
keuangan. masih rendah, di kisaran 21,8% sesuai
Ketiga pilar yang diamanatkan ini se- dengan survei yang telah dilakukan oleh
lanjutnya diharapkan akan dapat mencapai Otoritas Jasa Keuangan pada tahun 2013.
sasaran yaitu masyarakat yang well litera- Dikatakan juga oleh Mandell (2006)
ted atau masyarakat yang memiliki tingkat bahwa dampak dari rendahnya atau gap
pemahaman keuangan yang baik, setidak- terhadap pemahaman keuangan juga akan
nya berada pada level minimal 50% ma- membawa dampak terhadap pasar keuang-
syarakat telah memiliki pemahaman yang an, diantaranya adalah untuk investor akan
baik. memunculkan kecenderungan menjadi ir-
Mandell (2006) membuat sebuah per- rasional dan untuk masyarakat akan me-
nyataan yang sangat menarik dan sekaigus nyebabkan inakurasi dalam pengambilan
menjadi peringatan bagi kita semua teruta- keputusan keuangan.
ma pembuat kebijakan dan pemangku ke- Sementara itu situasi ini berbeda de-
pentingan, sebagai berikut : rendahnya ngan yang ada di negara-negara berkem-
tingkat suku bunga tabungan salah satunya bang dan khususnya di Indonesia, peneliti
disebabkan oleh rendahnya pertumbuhan dalam hal ini mengutip salah satu per-
modal dan cadangan devisa serta membe- nyataan peneliti Coogan (2015) yang
rikan kontribusi signifikan terhadap defisit dalam paparannya mengambil contoh
neraca perdagangan yang pada gilirannya kondisi yang ada di Amerika Serikat, se-
akan menyebabkan meningkatnya kepe- bagaimana diungkapkan dalam salah satu
Djatikusumo, Pengaruh Literasi Keuangan ....15

artikel FORBES yang dikutip oleh Coo- gala hal tentang kredit sebelum memu-
gan, bahwa meskipun literasi keuangan tuskan untuk mengambil kredit.
mempunyai kecenderungan pada tingkat Kredit dapat menjadi sangat ber-
maturitas individu dan keberhasilan dalam manfaat dan produktif hanya jika kredit
hidup, FORBES melaporkan bahwa sis- tersebut dikelola dengan baik dan tepat
wa-siswa pada sekolah-sekolah di hampir guna.
17 negara bagian telah mengambil kursus 5. Keamanan Identitas Personal
dan pelatihan terkait dengan literasi ke- Dengan semakin berkembangnya
uangan. Kemudian dilaporkan bahwa kur- praktik e-commerce dan digital ban-
sus dan pelatihan tersebut secara empiris king maupun digital payment, juga
terbukti memberikan dampak langsung membawa konsekuensi semakin me-
terhadap kemampuan pemahaman ke- ningkatnya resiko pencurian data per-
uangan para siswa. Kursus dan pelatihan sonal. Data personal kita menjadi sa-
ini juga terbukti memberikan dampak sig- ngat rentan untuk disalah gunakan. De-
nifikan terhadap kemampuan siswa untuk ngan memiliki pemahaman yang baik
membuat keputusan keuangan yang akurat terhadap praktik keuangan dan imple-
dan bijak, seperti kemampuan pengelolaan mentasi teknologi komunikasi, akan
tabungan dengan baik, pengelolaan ang- membantu kita untuk dapat terhindar
garan dan investasi yang lebih cerdas. dari resiko pencurian data personal
Selanjutnya, FORBES juga menyaji- yang sangat vital. Beberapa contoh
kan 5 kunci utama yang merupakan kon- misal perlindungan akun kita, seperti
sep menuju kearifan dan pemahaman ke- username dan password dan dengan
uangan personal, sebagai berikut : membatasi data personal yang dibagi-
1. Basis Anggaran kan di dunia maya atau online.
Menyusun dan menjaga keber- Sedangkan Hung, Parker, dan Yo-
langsungan anggaran keuangan men- ong (2009) dalam penelitiannya mem-
jadi aspek dasar agar dapat tetap berada berikan kontribusi dengan mengemu-
pada situasi ideal dalam menjaga ke- kakan adanya perdebatan yang luas ter-
uangan personal. kait dengan beberapa telaah teoritis dan
2. Dampak Bunga pendekatan operasional terkait dengan
Bunga yang ditetapkan oleh insti- literasi keuangan dan model konseptual
tusi-institusi keuangan, yang bisa be- sehingga beberapa perdebatan tersebut
rupa bunga pinjaman, bunga simpanan, menjadi lebih jelas dan lebih mudah
maupun bunga obligasi. Dengan me- dipahami oleh para pemerhati.
mahami dengan baik penerapan bunga Willis (2010) memberikan fakta
tersebut, terutama bunga pinjaman, me- menarik dengan menampilkan berupa
mungkinkan kita untuk memiliki alasan model terhadap paradigma literasi ke-
yang cukup kuat dalam menentukan se- uangan ini yaitu: (1) perlunya model
buah keputusan keuangan. pendidikan terkait literasi keuangan da-
3. Tabungan lam pelajaran di tingkat sekolah dan di-
Tabungan merupakan aspek pen- harapkan adanya dukungan dari masya-
ting dalam menjaga kondisi keuangan rakat dalam hal ini peran para orangtua
agar tetap sehat. siswa. (2) perlunya identifikasi secara
4. The Credit-Debt Roller-coaster akurat keterbatasan yang ada dalam pe-
Potensi kegagalan penyelesaian nelitian-penelitian empiris yang digu-
kredit dan mengakibatkan tingginya nakan oleh para pengambil keputusan
ancaman kredit macet. Diperlukan pe- yang berdampak dan berkaitan dengan
mahaman yang sangat baik terkait se- efektifitas pendidikan keuangan di
16 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.13-20

tingkat sekolah. dan (3) rekomendasi kaji keajegan atau ketidakajegan hasil
sejumlah alternatif kebijakan publik se- penelitian yang disebabkan semakin
bagaimana yang disarankan dalam be- banyaknya replikasi atau verifikasi pe-
berapa penelitian tersebut. nelitian yang sering kali justru mem-
perbesar terjadinya variasi hasil pene-
Meta Analisis litian.
Penelitian ini dilakukan dengan me- 4. Soekamto (1998)
nggunakan metode meta analisis sederha- Pemakaian analisis statistik untuk
na dengan tujuan untuk mengetahui ting- memperoleh seri informasi yang ber-
kat konsistensi dan kesesuaian diantara asal dari sejumlah data dari penelitian-
penelitian-penelitian sebelumnya yang penelitian sebelumnya.
5. Sugiyanto (2004)
terkait.
Menganalisis data yang berasal
Meta analisis adalah suatu analisis in-
dari studi primer. Hasil analisis dipakai
tegratif sekunder dengan menerapkan pro- sebagai dasar untuk menerima atau
sedur statistik terhadap hasil-hasil pengu- mendukung hipotesis, menolak atau
jian hipotesis penelitian. Menurut Glass menggugurkan hipotesis yang diajukan
(1981), analisis sekunder itu merupakan oleh beberapa peneliti.
analisis ulang (reanalysis) terhadap data 6. Barbora (2009); Sutrisno, Hery, Karto-
untuk tujuan menjawab pertanyaan pene- no (2007)
litian dengan teknik-teknik statistik yang Teknik merangkum berbagai hasil
lebih baik atau menjawab pertanyaan-per- penelitian secara kuantitatif dengan
tanyaan baru dengan data lama yang dimi- cara mencari nilai effect size.
liki. Berikut beberapa pengertian dari pe-
nelitian meta analisis menurut para ahli : Metodologi
Metodologi atau langkah-langkah da-
1. Glass (1981)
lam melakukan kegiatan penelitian meta
Meta analisis merupakan analisis
analisis menurut Wilson dan Kelley, an-
kuantitatif dan menggunakan sejumlah
tara lain :
data yang cukup banyak, serta mene-
1. Tetapkan masalah yang ingin diteliti;
rapkan metode statistik dengan mem-
2. Tentukan periode dari berbagai peneli-
praktekannya dalam mengorganisasi-
tian yang akan dijadikan sebagai sum-
kan sejumlah informasi yang berasal
ber data (misalnya 10 tahun terakhir).
dari sampel besar yang fungsinya untuk
3. Carilah berbagai penelitian yang berhu-
melengkapi maksud-maksud lainnya.
bungan dengan masalah yang ingin di-
2. Borg (1983)
teliti (penelitian dengan permasalahan
Teknik pengembangan paling baru
sejenis).
untuk menolong peneliti menemukan
4. Bacalah bagian Judul dan Abstrak dari
kekonsistenan atau ketidakkonsistenan
penelitian-penelitian tersebut untuk
dalam pengkajian hasil silang dari hasil
melihat apakah penelitian tersebut se-
penelitian.
suai dengan masalah yang ingin diteliti.
3. Sutjipto (1995)
5. Fokuskan penelitian pada masalah, me-
Meta analisis adalah salah satu
todologi penelitian (jenis, tempat, dan
upaya untuk merangkum berbagai hasil
waktu penelitian; metode; populasi;
penelitian secara kuantitatif. Suatu tek-
sampel; teknik penarikan sampel; dan
nik untuk menganalisis kembali hasil-
teknik analisis data), data, analisis data,
hasil penelitian yang diolah secara sta-
dan hasil (kesimpulan dan saran).
tistik berdasarkan pengumpulan data
primer. Hal ini dilakukan untuk meng-
Djatikusumo, Pengaruh Literasi Keuangan ....17

6. Kategorikan masing-masing penelitian 1. Glass (1981) fokus pada deteksi dari


berdasarkan paradigmanya (misalnya moderator variabel.
penelitian kuantitatif atau penelitian 2. Hedges dan Olkin (1985) memakai tek-
kualitatif). nik weighted least squares.
7. Bandingkan hasil semua penelitian se- 3. Rosenthal dan Rubin (1991) sama
suai dengan kategorinya. seperti Hedges-Olkin, bedanya hanya
8. Analisis kesimpulan yang ditemukan pada test signifikansi untuk mengkom-
dengan mengkaji hasil-hasil penelitian binasikan effect size.
itu, dengan mengkaji metode dan anali- 4. Hunter dan Schmidt (1990) bedanya
sis data dalam setiap penelitian, sehing- dengan yang lain adalah metode ini
ga dapat diketahui keunggulan dan ke- berusaha mengkoreksi error potensial
lemahan penelitian yang dilakukan se- sebelum meta-analysis mengintegrasi-
belumnya. kan effect study antar studi.
9. Tarik kesimpulan penelitian meta ana- 5. Analysis of Moderator Effects berikut
lisis berdasarkan langkah ke-7 dan ke- ini adalah metode umum dalam
8 di atas. Detecting/Assessing Moderator Effects
a) Graphing – OLS regression
d = Xe – Xc
b) Q Stastistics (chi-square test) –
sp WLS regression
c) Variance analysis – Partition test
Keterangan :
d) Outlier test
d = effect sized
6. Mediator Assessment Methods
Xe = kelompok eksperimen
Merupakan teknik yang penting
Xc = kelompok control
dalam metode meta-analysis yang ber-
sp = Standar deviasi
fungsi untuk meng-address hubungan
Hampir sama dengan pendapat Wil- struktural, menganalisa apakah korelasi
son dan Kelley, secara singkat, Glass (da- matriks dari populasi umum mendasari
lam Sutrisno, 2007); Jammie (2004); Su- sebuah himpunan dari hasil empiris
trisno, Hery, Kartono (2007) juga menge- yang didapatkan. Ada dua alternatif
mukakan pendapat mereka mengenai ta- pendekatan untuk mempelajari media-
hapan-tahapan dalam melakukan peneli- tor effect, yaitu :
tian meta analisis, antara lain : a) mengkombinasi dan menganalisa
1. Menetapkan domain penelitian yang korelasi pengembangan meta-analy-
akan dirangkum sis.
2. Memilih jenis publikasi yang akan di- b) studi koefisien secara langsung dari
kumpulkan kepentingan sebagai effect size.
3. Mengumpulkan hasil penelitian atau li-
teratur; Penelitian Terdahulu
4. Mencatat data-data (variabel-variabel) Peneliti membagi menjadi dua, yaitu
penelitian penelitian yang dilakukan di dalam negeri
5. Menghitung effect size per sumber atau
dan penelitian yang dilakukan diluar nege-
penelitian
ri, dan menghasilkan 5 penelitian dalam
6. Menginterpretasi rangkuman dan
membuat laporan. negeri dan 5 penelitian luar negeri. Berikut
hasilnya :
Ada beberapa cara yang dapat dilaku- Laily (2013) menyatakan bahwa pe-
kan untuk melaksanakan suatu meta ana- nelitian yang dilakukan adalah menguji
lisis:
determinan perilaku keuangan mahasiswa
18 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.13-20

jurusan Akuntansi. Dengan mendefinisi- Willis (2008) menyatakan bahwa ter-


kan perilaku keuangan sebagai kemam- dapat kesenjangan empiris terkait efektivi-
puan pengelolaan keuangan secara baik tas pendidikan keuangan. Hal yang paling
berdasarkan tingkat pemahaman keuang- terlihat dalam penelitian Willis adalah
an dari para mahasiswa tersebut. adanya bias dalam pengambilan keputu-
Shalahuddinta dan Susanti (2014) san keuangan.
melakukan penelitian dengan judul Penga- Hathaway and Khatiwada (2008) me-
ruh Pendidikan Keuangan di Keluarga, rekomendasikan perlunya program-pro-
Pengalaman Bekerja dan Pembelajaran di gram yang lebih jelas dan berskala priori-
Perguruan Tinggi Terhadap Literasi Ke- tas tinggi terutama terhadap target audiens
uangan. yang khusus, seperti kalangan pengajar
Margaretha dan Pambudhi (2015) dan siswa, termasuk didalamnya aktivitas
melakukan penelitian dengan judul Ting- keuangan dalam rumah tangga, seperti pe-
kat Literasi Keuangan Pada Mahasiswa S1 ngelolaan kartu kredit, kepemilikan ru-
Fakultas Ekonomi. mah, dan pelatihan-pelatihan khusus.
Andrew dan Linawati (2014) melaku- Lusardi (2006) menemukan bahwa di
kan penelitian dengan judul Hubungan beberapa negara seperti Inggris Raya, Jer-
Faktor Demografi dan Pengetahuan Ke- man, Amerika Serikat, Korea, dan Jepang
uangan dengan Perilaku Keuangan Karya- terdapat variansi hasil terkait dengan li-
wan Swasta di Surabaya. terasi keuangan dikaitkan dengan edukasi
Herawati (2015) melakukan peneliti- keuangan.
an dengan judul Kontribusi Pembelajaran Xu and Zia (2012) mengemukakan
di Perguruan Tinggi dan Literasi Keuang- bahwa literasi keuangan dapat diperoleh
an Terhadap Perilaku Keuangan Maha- melalui pendidikan keuangan dengan me-
siswa. Peneliti bermaksud menentukan ngutamakan aspek entrepreneurship dan
kontribusi dari (1) determine the contribu menitikberatkan pada kemampuan mana-
tion of : (1) dampak pembelajaran di per- gerial.
guruan tinggi terhadap perilaku keuangan
para mahasiswa, (2) pemahaman keuang- Uji Meta Analisis
an mahasiswa terhadap perilaku keuangan
mahasiswa, (3) pengaruh simultan pem- Tabel 1
belajaran di perguruan tinggi dan pemaha- Uji Meta Analisis
man keuangan mahasiswa terhadap perila-
ku keuangan mahasiswa. Desain peneli-
tian ini adalah penelitian eksplanatori de-
ngan menguji kontribusi antara pembela-
jaran di perguruan tinggi dan pemahaman
keuangan terhadap perilaku keuangan ma-
hasiswa.
Agarwal, et al (2013) menyatakan
bahwa penelitian yang dilakukan di wila-
yah negara India menunjukkan bahwa se-
bagian besar responden relatif telah memi-
liki tingkat literasi keuangan yang cukup
baik.
Djatikusumo, Pengaruh Literasi Keuangan ....19

Hasil Penelitian Pada beberapa penelitian di dalam ne-


Berdasarkan tabulasi hasil analisis geri, terlihat dengan jelas terdapat penga-
dan penelitian sebagaimana tabel dibawah ruh ukuran sampel yang dilakukan para
terdapat kesesuaian pada penelitian-pene- peneliti. Adanya perbedaan ukuran sampel
litian yang dilakukan di Indonesia, namun memunculkan hasil yang berbeda pada
sebagian hasil penelitian tersebut memi- konsistensi hasil penelitian.
Hal ini dimungkinkan karena masih
liki kontradiksi dengan hasil penelitian da-
belum banyak penelitian yang dilakukan
ri peneliti-peneliti luar negeri.
di Indonesia terkait dengan literasi ke-
Tabel 2 uangan dan pendidikan keuangan, teruta-
Hasil 1 ma di lingkungan pendidikan menengah
atas dan sampai pada pendidikan tinggi.
Pada penelitian yang dilakukan
Margaretha dan Pambudhi (2015) dengan
jumlah responden 585, hasil penelitian re-
latif inkonsisten dengan beberapa peneli-
tian dari mancanegara. Dari tabel terlihat
bahwa angka koefisien yang ditunjukkan
0.18 menunjukkan adanya effect size dari
sampel penelitian. Dapat diduga bahwa
Tabel 3 responden belum mencerminkan kondisi
Hasil 2 riil sebagaimana yang diharapkan oleh pe-
neliti.
Hal yang sama juga terlihat pada Sha-
lahuddinta dan Susanti (2014) dikarena-
kan minimnya jumlah responden peneli-
tian.

Simpulan dan Saran


Dari pembahasan diatas terlihat bah-
wa relatif terdapat konsistensi hasil peneli-
Diketahui bahwa kesesuaian alur dan tian terutama terkait dengan pernyataan
keselarasan pola penelitian yang dilaku- adanya hubungan yang signifikan antara
kan oleh peneliti-peneliti dalam negeri Literasi Keuangan dengan pendidikan di
maupun peneliti luar yang menunjukkan bidang keuangan.
bahwa literasi keuangan yang dikaitkan Meta analisis selain memiliki kelebi-
dengan pendidikan keuangan dan perilaku han juga mempunyai beberapa kelemahan.
keuangan. Peneliti yang termasuk pertama Pertama, analisis yang dilakukan terhadap
kali memelopori studi terkait literasi ke- beberapa penelitian tersebut terbatas ha-
uangan dan pendidikan keuangan adalah nya pada variabel dan data yang tersedia
Lusardi (2007) yang menyatakan bahwa saat penelitian tersebut dilakukan. Terda-
literasi keuangan dan pendidikan keuang- pat juga kelemahan yang muncul terkait
an berpengaruh sangat signifikan terhadap dengan heterogenitas pada efek ukuran
pengambilan keputusan secara akurat dan sampel pada hasil penelitian banding ter-
perilaku terkait aktivitas keuangan yang hadap hasil penelitian-penelitian yang dia-
cukup baik di lingkungan sekolah mene- nalisis. Diharapkan untuk penelitian beri-
ngah atas dan di kalangan keluarga yang kutnya dapat dilakukan dengan menggu-
berada. nakan instrumen meta analisis yang berbe-
20 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.13-20

da, sehingga akan dapat diketahui hasil Laily, N (2013) Pengaruh Literasi
yang semakin akurat dan konsisten. Keuangan Terhadap Perilaku
Mahasiswa Dalam Mengelola
Daftar Rujukan Keuangan, Jurnal Pendidikan
Andrew, V dan Linawati, N (2014). Akuntansi No. 4 Vol 1 September
Hubungan Faktor Demografi dan 2013
Pengetahuan Keuangan Dengan Margaretha, F dan Pambudhi, R.A (2015).
Perilaku Keuangan Karyawan Tingkat Literasi Keuangan Pada
Swasta di Surabaya, Finesta Vol 02 Mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi
No 02 Herawati, N.T (2015) Kontribusi
Fernandes D, Lynch. Jr., Netemeyer RG Pembelajaran Di Perguruan Tinggi
(2014) Financial Literacy, Financial dan Literasi Keuangan Terhadap
Education and Downstream Perilaku Keuangan Mahasiswa,
Financial Behavior, Journal of Jurnal Pendidikan dan Pengajaran,
Management Science Jilid 48 Nomor 1-3,
(forthcoming). Mandell, L (2006) Financial Literacy: If
http://ekbis.sindonews.com/read/1110079 It’s So Important, Why Isn’t It
/178/ojk-akui-tingkat-literasi- Improving?, Network Financial
keuangan-ri-masih-rendah- Institute, Indiana State University,
1463728941 April 2006
http://elfrieda.wordpress.com/2011/12/03 McCormick, M.H (2009) Effectiveness of
/meta-analisis/ Youth Financial Education: A
http://cobaberbagi.wordpress.com/2010/0 Review of the Literature, Journal of
2/15/meta-analisis/ Financial Counseling and Planning,
http://chatroks.blogspot.com/2012/09/met Vol. 20 Issue 1.
a-analisis.html Sugiarto, A (2016) Implementasi Strategi
http://syehaceh.wordpress.com/2008/05/1 Nasional Literasi Keuangan,
5/konsep-meta-analysis/ Otoritas Jasa Keuangan
http://en.wikipedia.org/wiki/Meta- Xu, L and Zia B (2012) Financial Literacy
analysis Around The World, Policy Research
http://ats.ctsnetjournals.org/cgi/content/fu Working Paper, The World Bank
ll/87/3/985 Development Research Group
http://journals.lww.com/epidem/Abstract/ Finance and Private Sector
2008 Development Team, June
http://www.cochrane- Willis, L.E (2008) Against Financial
net.org/openlearning/html/mod13- Literacy Education, Iowa Law
4.htm Review No. 198
Hogart J (2006). Financial Education and
Economic Development. Paper
presented at Improving Financial
Literacy: International Conference
Hosted by the Russian G8
Presidency in Cooperation with the
OECD. Retrieved June 19, 2008,
from
http://www.Oecd.org/dataoecd/20/5
0/37742200.pdf
Kritik Terhadap Kerangka Konseptual
Badan Standar Prinsip-Prinsip Akuntansi di Amerika Serikat

Kariyoto1)
1)
Universitas Brawijaya Malang
1)
kariyoto@ub.ac.id

Abstract

In America, the criticisms aimed at the conceptual framework project Financial Accounting
Standards Board) (FASB). Although it can not be said that the Conceptual Framework
project fails, at least the conceptual framework running or growing a bit slow. The purpose
of this study to analyze the criticism of the conceptual framework that will allow help to
understand the reasons why this conceptual framework to develop slowly and help the
development possibilities in Indonesia or repair parts that still have weaknesses. The
research method used descriptive qualitative approach. This method is used to get an
understanding and a complete picture about a phenomenon of the literature on the
conceptual framework Standards Board Accounting Principles in Amaerika. There are two
approaches that can be used in the analysis. And the results and conclusions of the research
is twofold: first is to assume that the conceptual framework should be an approach
"scientific" (scientific), which is based on methods umumpya used in scientific research.
Prescription or accounting observations that emerge from this approach should be able to
justify the validity of the observation or the prescriptions based on logic and empirical
evidence. The second is the professional approach that is centered on the selection of actions
considered best by "values prbfesional". This is similar to the constitutional approach in
determining the rules.

Keywords : criticism, concepts, standards, principles, accounting

Abstrak

Di Amerika, berbagai kritik ditujukan pada proyek kerangka konseptual Badan


Standar Prinsip-prinsip Akuntansi (FASB). Meskipun tidak dapat dikatakan bahwa
Proyek Kerangka Konseptual tersebut gagal, paling tidak kerangka konseptual
tersebut berjalan atau berkembang agak lambat. Tujuan penelitian ini menganalisis
terhadap kritik kerangka konseptual yang akan memungkinkan membantu memahami
alasan mengapa kerangka konseptual tersebut berkembang lambat dan membantu
kemungkinan pengembangannya di Indonesia atau memperbaiki bagian-bagian yang
masih memiliki kelemahan. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif
kualitatif. Metode ini digunakan untuk mendapatkan pemahaman dan gambaran yang utuh
mengenai sebuah fenomena pustaka tentang kerangka konseptual Badan Standar Prinsip
Akuntansi di Amaerika. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan dalam analisis
tersebut. Hasil dan dan kesimpulan penelitain ini ada dua pertama adalah dengan
menganggap bahwa kerangka konseptual seharusnya merupakan pendekatan ilmiah"
yang didasarkan pada metode-metode yang umumpya digunakan dalam penelitian
ilmiah. Preskripsi atau observasi akuntansi yang muncul dari pendekatan tersebut
harus mampu membenarkan validitas observasi atau preskripsi tersebut berdasarkan
logika dan bukti empiris. Kedua adalah pendekatan profesional yang dipusatkan pada
pemilihan tindakan yang dianggap paling baik berdasarkan "nilai- nilai prbfesional".
Hal ini serupa dengan pendekatan konstitusional dalam menentukan berbagai
aturan.

Kata kunci : kritik, konsep, standar, prinsip, akuntansi

21
22 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm 21-28

Pendahuluan naran melalui proses induktif yang meng-


Kerangka konseptual berusaha untuk hasilkan prinsip-prinsip akuntansi. Proses
memecahkan perputaran logika dengan ini tidak pernah diuji secara formal mela-
mengacu pada pernyataan bahwa pemakai lui bukti empiris. Otoritas dalam kerangka
laporan keuangan memiliki pengetahuan konseptual dapat dilihat dari opini-opini
yang cukup dan sesuai untuk menentukan individu dan badan yang berwenang. Hal
dan menginterpretasikan laporan keuang- ini yang membuktikan bahwa ilmu penge-
an. Akan tetapi, kerangka konseptual tidak tahuan (science) dan akuntansi kelihatan
memberikan pedoman khusus tentang ba- "terpisah". Lebih lanjut, struktur kerangka
gaimana hal tersebut dapat dicapai. Kare- konseptual memiliki beberapa kesamaan
na kita diasumsikan mengkomunikasikan dengan pendekatan hipothetico-deductive.
realitas, maka jika orang memiliki konsep- Pendekatan ini dalam konteks ilmiah me-
si tertentu tentang realitas, secara alamiah miliki dua konsekuensi. Pertama, menga-
kita harus merefleksikannya. Jika tidak, rah pada hokum / prinsip prinsip universal
orang akan kehilangan kepercayaan kepa- untuk menghasilkan hipotesis yang lebih
da kita. khusus (berlevel rendah). Kedua, ada hu-
Hal di atas menimbulkan masalah ter- bungan yang erat antara penjelasan, pre-
hadap pernyataan bahwa teori yang me- diksi, dan teknik yang digunakan. Con-
landasi kerangka konseptual harus netral, tohnya, kerangka konseptual di Amerika
independen, dan bebas dari bias. Kerangka menggeneralisasikan asumsi-asumsi dan
konseptual tersebut memberikan alat atau tujuan-tujuan yang digunakan untuk
metode obyektif untuk mengukur realitas menghasilkan prinsip (standar) dan prose-
ekonomi karena realitas semacam itu tidak dur (metode dan aturan). Peneliti menin-
bebas dari praktik akuntansi. Hines meli- jau dan menelaah aspek-aspek yang men-
hat bahwa apa yang dilakukan akuntan da- jadi proses kritik terhadap kerangka kon-
lam memutuskan tentang apa yang dimak- septual. Data informasi tambahan digali
sud dengan realitas, telah diwujudkan da- melalui pengalaman praktis sebagai dosen
lam bentuk pengukuran dan pengkomuni- bidang akuntansi. Organisasi hasil peneli-
kasian. Gambaran mengenai realitas me- tian digambarkan melalui analisis deskrip-
rupakan hubungan yang bersifat interact- tif diawali dari pendahuluan, metode pe-
tive biderexional, Hines mengklaim bah- nelitian kemudian hasil dan pembahasan
wa penelitian akuntansi didasarkan pada ditinjau dari beberapa konsep A. Pende-
konsepsi dan asuransi yang bersifat "Ta- katan Ilmiah meliputi : 1. Deskriptif dan
ken-for-granted", yaitu mengambil se- Non Operasional, 2. Asumsi Ontologi dan
suatu yang telah ada di masyarakat. Kon- Epistemolog, 3. Disiplin yang Tidak Il-
sepsi tersebut dipengaruhi oleh pertanyaan miah. B. Nilai Profesional meliputi : 1.
bagaimana realitas sosial muncul dan Kerangka Konseptual Sebagai Dokumen
dipertahankan serta dilegitimasikan. Mi- Kebijakan, 2. Nilai Profesional dan Perlin-
salnya, kerangka konseptual menolak pe- dungan diri, diakhiri dengan kesimpulan
makaian bukti empiris dan deduktif untuk Mampukah Kerangka Konseptual Menye-
memastikan kebenaran. lesaikan Semua Masalah.
Jika pendekatan tersebut digunakan,
maka GAAP akan dihasilkan dari keyaki- Metode Penelitian
nan, tujuan, dan asumsi yang terdapat da- Metode penelitian menggunakan pen-
lam kerangka konseptual. Namun, yang dekatan deskriptif kualitatif Moleong
terjadi justru sebaliknya : Kerangka kon- (2007:24). Metode ini digunakan untuk
septual didasarkan pada GAAP. Elemen- mendapatkan pemahaman dan gambaran
elemen tersebut dipandang sebagai kebe- yang utuh mengenai sebuah fenomena
Kariyoto, Kritik Terhadap Kerangka Konseptual….23

pustaka tentang kritik terhadap kerangka dan filosofi dari kerangka konseptual
konseptual FASB yang jarang ditemukan, menjadi hilang sampai statement tersebut
mungkin merupakan akar penyebab me- dikeluarkan. SFAC No. 5 menyatakan da-
ngapa kritik itu muncul. Peneliti meninjau lam beberapa paragraph (paragrap 35, 51,
dan menelaah aspek-aspek yang menjadi dan 108) bahwa konsep konsensus harus
proses kritik terhadap kerangka konsep- dikembangkan sebagaimana proses pe-
tual. Data informasi tambahan digali me- nentuan standar berkembang. Filosofi
lalui pengalaman praktis. evolusi semacam itu, yang melihat konsep
sebagai residu dari proses penentuan stan-
Hasil dan Pembahasan dar, jelas bertentangan secara langsung
A. Pendekatan Ilmiah dengan tujuan kerangka konseptual.
1. Deskriptif dan Non-perasional Dopuch dan Sunder (1980) lebih lan-
Kita memperhatikan berbagai isu dan jut, memandang bahwa definisi elemen la-
perdebatan dalam akuntansi, kita sering poran keuangan sangat tergantung pada
dihadapkan pada pertanyaan mendasar se- aturan-aturan (rules) dan konvensi yang ti-
perti : apakah yang dimaksud dengan nilai dak spesifik. Mereka mengatakan : "Ba-
(value)? Bagaimana kita menilai elemen gaimana mungkin kerangka konseptual
laporan keuangan seperti aktiva dan hu- memberikan pedoman dalam memilih ber-
tang? Salah satu tujuan dari kerangka kon- bagai prinsip dan aturan jika elemen-ele-
septual adalah untuk menjawab pertanya- men dalam laporan keuangan tersebut di-
an tersebut sehingga dapat menghindari definisikan dalam istilah yang sama". (hal.
argument repetitive terhadap arti dari isti- 4). Dopuch dan Sunder juga beranggapan
lah elemen laporan keuangan. Kesamaan bahwa tidak satupun dalam kerangka kon-
pandangan untuk menjawab pertanyaan septual FASB tersebut kelihatannya mam-
tersebut, paling tidak yang muncul dari pu membantu dalam memecahkan isu-isu
berbagai perbedaan dalam membuat suatu pengungkapan (disclosure) kontemporer.
kebijakan (judgment). Atas dasar hal ter- Mereka mendukung pernyataan ini berda-
sebut jelas bahwa kerangka konseptual di- sarkan isu-isu, seperti : Kredit Pajak
maksudkan sebagai proyek preskriptif Tangguhan (Deferred Taxes Credit), per-
yang bertujuan untuk memberi pedoman lakuan Cost eksplorasi industri Minyak
atau preskripsi bagi akuntan tentang ba- dan Gas serta akuntansi nilai terkini (cur-
gaimana menyajikan informasi yang rele- rent value accounting). Mereka menyim-
van dalam pengambilan keputusan ekono- pulkan sebagai berikut : (1) Definisi hu-
mi. Dalam proyek kerangka konseptual, tang terlalu luas sehingga menyulitkan
isu yang berkaitan dengan pengakuan dan dalam, memprediksi posisi FASB terha-
pengukuran merupakan isu yang sering dap deferred tax credit. (2) Kerangka kon-
muncul. Akibatnya, pada tahun 1984 dike- septual mendukung dua prinsip akuntansi
luarkan Statement of Financial Accoun- yang berlawanan (full cost dan successful
ting Concept No. 5 tentang Pengukuran cost) dan kelihatannya kerangka konsep-
dan Pengakuan. SFAC tersebut pada da- tual tidak berhasil dalam rnemberi pedo-
sarnya menjelaskan deskripsi tentang ele- rnan untuk memecahkan isu tersebut. (3)
men laporan keuangan yang didasarkan Kerangka konseptual membatasi masalah
pada observasi terhadap praktik berjalan. estimasi terhadap usaha-usaha masa lalu
Hines (1987 : p.71) mengungkapkan bah- yang ditujukan untuk mendorong publi-
wa “Sampai dengan dikeluarkannya kasi current value accounting.
SFAC No. 5, pendekatan yang digunakan Gerborth (1987) berpendapat bahwa
FASB hampir seluruhnya deskriptif. Sta- pengetahuan substantif berasal dari inves-
tement No.5 menunjukkan bahwa tujuan tigasi bukannya didasarkan pada kesepa-
24 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm 21-28

katan terhadap definisi. Misalnya, dalam pernyataan atau keyakinan dapat diterima
istilah politik, kata seperti "demokrasi", setelah terbukti kebenarannya sesuai de-
"kedudukan yang sama" (equality) meru- ngan aturan yang disepakati dalam meto-
pakan kata-kata kosong tanpa pemahaman dologi ilmiah. Hines (1988) berpendapat
terhadap masyarakat yang memberi kata- bahwa masalah dalam realisme ekonomi /
kata tersebut dengan suatu substansi. Un- pendekatan pengukuran yang diadopsi
tuk mendukung pernyataan tersebut, Cer- oleh kerangka konseptual di Amerika ada-
borfh mensitir pendapat Popper sebagai lah masalah yang sering dijumpai dalam
berikut : "Dalam science, kita harus mem- masyarakat ilmiah. Realitas dipandang se-
perhatikan bahwa pernyataan yang kita bagai sesuatu yang dibentuk dan diperta-
buat tidak akan pernah tergantung pada ar- hankan oleh praktisi sosial, sehingga "me-
ti dari istilah yang kita gunakan. Sekalipun ngotori" persepsi akuntan terhadap realitas
istilah tersebut didefinisikan, kita tidak ekonomi. Dalam pengetahuan sosial (so-
akan pernah mencoba untuk menarik in- cial science), aktor bertindak sesuai de-
formasi dari definisi tersebut, atau menda- ngan definisi dan konsep-konsep realitas
sarkan argumen pada definisi tersebut. Itu- yang ada.
lah sebabnya istilah-istilah kita sering me- Tujuan utama pendekatan ilmu pe-
nimbulkan masalah. Kita tidak akan ter- ngetahuan adalah untuk meningkatkan pe-
lalu membebani istilah tersebut. Kita men- mahaman tentang lingkungan sehingga
coba untuk memberi istilah tersebut de- memungkinkan untuk beroperasi lebih
ngan dengan bobot yang sekecil mung- efektif dalam lingkungan ter-sebut. Pende-
kin". (hal.5) katan hipothetico-deductive mempengaru-
2. Asumsi Ontologi dan Epistemologi hi asumsi epistemologi dan metodologi
Akuntansi dalam kerangka konsep- tentang pengujian kebenaran dan hal lain
tual disebutkan bahwa dimaksudkan untuk yang berkaitan dengan penelitian akuntan-
memberi informasi yang obyektif dan ti- si. Misalnya fokus penelitian diarahkan
dak bias kepada pemakainya. Hal ini di- pada survey sampel berskala besar, anali-
analogkan oleh Solomon (1978) sebagai sis dengan alat-alat yang layak dalam sta-
pemetaan keuangan. "Akuntansi merupa- tistik, dan penurunan beberapa teori.
kan pemetaan keuangan. Semakin baik Asumsi juga dibuat terhadap karakteristik
memetakannya, semakin lengkap peta ter- perilaku (maksimisasi kemakmuran, ke-
sebut menggambarkan fenomena kom- butuhan informasi pemakai seperti aliran
pleks yang dipetakan. Kita tidak menilai kas masa mendatang dan nilai terkini), dan
suatu peta berdasarkan aspek perilaku cara-cara bagaimana orang berhubungan
yang dihasilkan. Kita menilai suatu peta dengan orang lain dan masyarakat.
berdasarkan seberapa baik peta tersebut 3. Perputaran Logika (Circularity of
menggambarkan kenyataan. Orang kemu- Reasoning)
dian bereaksi terhadap peta tersebut seba- Salah satu tujuan dari kerangka kon-
gaimana mereka akan bereaksi". (hal. 71) septual adalah memberi pedoman bagi
Filosofi realisme tersebut muncul da- praktik akuntansi setiap hari. Apabila di-
lam akuntansi berdasarkan anggapan bah- perhatikan, kerangka konseptual FASB
wa kenyataan ekonomi dapat diobservasi, kelihatan seperti mengikuti alur ilmiah,
diukur, dan dikomunikasikan secara ob- yaitu menghasilkan prinsip-prinsip dan
yektif. Beberapa filsuf pengetahuan, se- praktik akuntansi dari suatu teori yang di-
perti Feyerabend berpendapat bahwa ke- generalisasikan. Namun kenyataannya ke-
benaran ilmiah tidak bersifat absolut. Ke- rangka konseptual tersebut gagal meme-
benaran tersebut mengacu pada pernya- nuhi kriteria pengujian. Kerangka konsep-
taan tentang realitas yang dibentuk. Suatu tual tersebut lebih didasarkan pada "per-
Kariyoto, Kritik Terhadap Kerangka Konseptual….25

putaran logika (circularity of reasoning)" tahap "embrio", dan belum dapat dikate-
yang tidak berujung pangkal dalam ke- gorikan sebagai sesuatu yang ilmiah
rangka itu sendiri. Dalam SFAC No. 2, (scientific).
misalnya, kualitas informasi seperti relia- B. Nilai Profesional
bilitas (reliability) dinyatakan tergantung 1. Kerangka Konseptual Sebagai
pada pencapaian kualitas yang lain seperti Dokumen Kebijakan
: representational faithfulness, neutral- Sebagai seperangkat pengetahuan
lity, dan verifiability. Meskipun demikian, yang digeneralisasikan, kerangka konsep-
kualitas-kualitas tersebut sangat tergan- tual gagal memenuhi pengujian ilmiah.
tung pada kualitas yang tidak operasional Sekalipun kita berargumen bahwa realitas
dan kelihatan tidak jelas. Dalam SFAC hanya merupakan hasil dari konstruksi so-
No. 2 tersebut terdapat pembahasan ten- sial, namun tidak ada proses deduktif yang
tang kualitas yang tergantung pada rele- melekat dalam kerangka konseptual. Ti-
vansi, reliabilitas, dan representational dak dapat dipungkiri bahwa proses terse-
faithfulness (paragrap 98, 100). Namun but sebenarnya diperlukan untuk mene-
demikian, kondisi yang diperlukan untuk rapkan kerangka konseptual pada fenome-
mencapai kualitas tersebut tidak dinyata- na empiris yang ada. Hal ini dimaksudkan
kan dengan jelas. untuk mengubah realitas ke arah tatanan
4. Disiplin Yang Tidak Ilmiah yang lebih disukai sesuai dengan tujuan
Apakah akuntansi dapat dikatakan se- yang diasumsikan. Kenyataan yang me-
bagai ilmu pengetahuan murni (science)? nunjukkan apakah kerangka konseptual
Kerangka konseptual mungkin menga- dapat dipandang sebagai model normatif
dopsi pendekatan ilmiah, akan tetapi pen- untuk praktik akuntansi, juga merupakan
dekatan tersebut dipertanyakan jika akun- masalah. Hal ini disebabkan praktik yang
tansi tidak memenuhi kriteria "science". diterima, sebagian besar didasarkan pada
Stamp (1981) menyatakan bahwa : akun- prosedur yang ada, kemudian dijadikan le-
tansi lebih dekat dengan hukum dari pada gitimasi dalam kerangka konseptual.
pengetahuan fisika, karena baik akuntansi Alternatif untuk memandang kerang-
maupun hukum berkaitan dengan konflik ka konseptual sebagai suatu yang ilmiah
antara kelompok pemakai memiliki perbe- adalah dengan melihatnya sebagai model
daan kepentingan dan tujuan. (hal. 14). kebijakan. Ijiri (1975) membedakan antara
Lebih lanjut Stamp menggambarkan model normatif dan model kebijakan. Mo-
bahwa hukum merupakan disiplin norma- del normatif didasarkan pada asumsi-
tif yang bersifat preskriptif, berisi konsep- asumsi tertentu yang berkaitan dengan tu-
konsep yang dipenuhi dengan nilai-nilai. juan yang akan dicapai. Meskipun model
Akuntansi dihadapkan pada pasar yang ti- normatif memiliki implikasi kebijakan,
dak sempurna dan melibatkan berbagai model tersebut berbeda dengan model ke-
proses pengambilan keputusan manusia bijakan yang melibatkan komitmen terha-
yang dipengaruhi faktor subyektifitas. Se- dap tujuan. Baik berbentuk deskriptif atau
baliknya, fisika dipandang sebagai disiplin normatif, suatu model harus merupakan
ilmu positif, deskriptif, dan berisi konsep- teori yang dapat diuji secara ilmiah. Hal
konsep yang bebas nilai. Elemen-elemen ini berbeda dengan pernyataan kebijakan
empiris dan teoritis, dalam akuntansi dide- yang didasarkan pada pertimbangan nilai.
finisikan secara bebas (loosely). Dengan Lebih lanjut, Ijiri berpendapat bahwa
demikian, akuntansi kehilangan paradig- teori dan kebijakan dalam akuntansi cen-
ma ilmiah yang definitif. Teori akuntansi derung tumpang tindih. Sementara dalam
normatif banyak memiliki kelemahan, se- pengetahuan ilmiah empiris lainnya, per-
dang teori akuntansi positif masih dalam bedaan tersebut dinyatakan secara jelas.
26 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm 21-28

Misalnya, kebijakan ekonomi diperlaku- ngan sendiri, sementara nilai profesional


kan secara berbeda dengan teori ekonomi. mengarah pada idealisme dan ketidakego-
Sebaliknya, teori akuntansi selalu dipan- isan (altruism). Namun demikian, penger-
dang terikat dengan kebijakan Kontroversi tian nilai profesional dapat memiliki bebe-
antara teoritisi akuntansi yang selama ini rapa arti.
muncul, terletak pada bagaimana kebija- Greenwood (1978) mengatakan bah-
kan akuntansi seharusnya dilaksanakan. wa organisasi profesional muncul sebagai
Menurut Ijiri, hal ini merupakan isu yang perwujudan dari kesadaran terhadap pen-
berkaitan dengan kebijakan akuntansi. tingnya profesi dan mempromosikan ke-
Atas dasar kenyataan tersebut, pendekatan pentingan dan tujuan kelompok tertentu.
yang paling realistis mungkin dilakukan Nilai sosial dari kelompok profesi tersebut
dengan menolak kerangka konseptual se- membentuk landasan dasar, yaitu berupa
bagai "body of theory" yang dihasilkan se- pernyataan yang tidak perlu dijawab se-
cara ilmiah. Sebaliknya, pendekatan yang hingga mendukung keberadaan kelompok
lebih baik adalah dengan menerimanya profesi tersebut. Nilai tersebut dapat beru-
sebagai pernyataan kebijakan (policy sta- pa jasa yang diberikan profesi tersebut ke-
tement) yang didasarkan pada pertimba- pada masyarakat dan tanggung jawab me-
ngan nilai. Hal ini beralasan, karena ke- reka yang kuat kepada masyarakat.
rangka konseptual sebenarnya merupakan Gerboth (1973) menegaskan bahwa
refleksi dari nilai-nilai profesional. Perbe- keberadaan tanggung jawab profesional
daan antara teori dan kebijakan merupa- menyebabkan keputusan yang diambil
kan hal yang penting karena isu kebijakan oleh akuntan dianggap obyektif. Obyek-
dapat dipecahkan dengan alat politik. Hal tifitas tersebut terletak pada nilai-nilai
ini menjadi faktor yang penting bila ke- yang dimiliki oleh mereka yang memprak-
rangka konseptual dipandang sebagai in- tikkan akuntansi. Dengan demikian, akun-
terpretasi realita dan proses politik. Ke- tansi seharusnya memusatkan pada tinda-
rangka konseptual mungkin dapat dipan- kan profesional (perilaku akuntan), bukan
dang sebagai refleksi dari keinginan ke- pada konsep-konsep atau struktur intelek-
lompok yang dominan atau konsensus an- tual profesi. Gerboth menambahkan bah-
tara pengaruh-pengaruh politik yang sa- wa segala sesuatu yang menyangkut pe-
ling bertentangan dan bersaing. Panda- ngambilan keputusan yang dilakukan oleh
ngan itu senada dengan apa yang dikata- akuntan didasarkan pada pertimbangan
kan oleh Buckley (1980) sebagai pende- profesional yang dilandasi tanggung ja-
katan konstitusional dalam model kebija- wab profesional, dan bukan didasarkan
kan. Kebenaran seperti continuity, objecti- pada keputusan yang bersifat arbitrer.
vity, consistency, materiality, dan conser- Pada bagian sebelumnya sudah dije-
vatism, mungkin dapat dipandang sebagai laskan bahwa kerangka konseptual tidak
kebenaran yang terbukti dengan sendiri- dioperasikan pada lingkungan yang bebas
nya (self-evident). dari pengaruh sosial. Apabila dalam ma-
2. Nilai Profesional dan Perlindungan syarakat tersebut timbul hubungan antar
Diri (Self-Preservation) pribadi yang berisfat kompleks, kerangka
Penjelasan terhadap kerangka kon- preskriptif dan model keputusan yang
septual dari sisi perlindungan diri (self- komprehensif kemungkinan besar akan
preservation) dan nilai profesional mung- sulit untuk dikembangkan. Hal ini dapat
kin menimbulkan kontradiksi. Kontradiksi dilihat dari analisis yang dilakukan Agra-
tersebut muncul berkaitan dengan arti dari wal terhadap kerangka konseptual FASB.
kedua istilah tersebut. Perlindungan diri Agrawal (1987) menemukan bahwa ber-
memiliki arti pencarian terhadap kepenti- bagai isu yang menyangkut daya banding
Kariyoto, Kritik Terhadap Kerangka Konseptual….27

dan efektifitas biaya tidak dapat dipecah- sehingga penyusunan dan interpretasi ter-
kan dengan kerangka konseptual. Isu ter- hadap laporan keuangan diserahkan pada
sebut hanya dapat dipecahkan dengan akuntan dan auditor. Tindakan ini akhir-
menggunakan pertimbangan yang bersifat nya akan menimbulkan ketidakkonsiste-
subyektif. Sementara, pertimbangan seba- nan antara standar yang ditetapkan dengan
gian besar juga didasarkan pada nilai-nilai kerangka konseptual yang dikembangkan
profesional. untuk tujuan penyajian informasi yang
Adanya ketidaksepakatan terhadap dapat dipercaya, relevan dan obyektif.
standar akuntansi normatif juga didukung
oleh Demski (1973). Dia mengatakan bah- Simpulan dan Saran
wa atas dasar bukti yang ada, secara Secara umum dapat dikatakan bahwa
umum, tidak ada standar yang mampu me- proyek kerangka konseptual FASB meru-
ngidentifikasi alternatif akuntansi yang pakan proyek yang dianggap paling maju
paling disukai tanpa mengkaitkannya de- dalam menciptakan "konstitusi akuntan-
ngan keyakinan dan preferensi pribadi si". Kerangka tersebut harus mampu dite-
(individu). Keyakinan dan preferensi se- rima secara umum, menggambarkan peri-
macam itu merupakan campuran antara laku kolektif, dan melindungi kepentingan
nilai pribadi dan nilai profesional. Oleh publik di bidang kegiatan yang dipenga-
karena itu, Bromwich (1980) yakin bahwa ruhi oleh pelaporan keuangan. Dapatkah
pendekatan yang optimal dalam menen- semuanya dicapai? Kerangka konseptual
tukan standar akuntansi adalah dengan mungkin tidak mampu menyelesaikan se-
mengeluarkan seperangkat standar sepo- mua rnasalah yang berkaitan dengan pe-
tong-potong (parsial) yang membahas nentuan standar akuntansi.
masalah-masalah akuntansi secara terpi- Beberapa masalah tersebut, berkaitan
sah. Jadi, pendekatan ini dilakukan serupa dengan aspek pemilihan sosial. Disaran-
dengan penentuan standar akuntansi ber- kan pengembangan seperangkat standar
dasarkan praktik berjalan sebelum proyek akuntansi yang dapat diterapkan pada se-
kerangka konseptual dibentuk. Dengan ca- mua alternatif akuntansi yang memuaskan
ra demikian, diharapkan bahwa konsensus semua pihak tidak mungkin dilakukan.
diantara pemakai laporan keuangan mu- Kerangka konseptual harus dapat diprak-
dah dilakukan, sumber-sumber yang ter- tikkan dan dapat diterima oleh semua pi-
batas dapat ditargetkan dan disentralisa- hak yang berkepentingan. Kemampuan
sikan, serta standar yang dihasilkan dapat kerangka konseptual untuk dapat diprak-
menghilangkan tekanan pada profesi tikkan mungkin dihadapkan pada masalah
akuntansi. yang berkaitan dengan tingkat "keabstra-
Konsep yang kurang idealis dari nilai- kan" dari karakteristik kualitatif dan reko-
nilai profesional adalah konsep otoritas mendasi lainnya. Keberterimaan kerangka
dan monopoli profesional. Konsep ini se- konseptual mungkin dihadapkan pada ke-
suai dengan pendekatan konstitusi (consti- sulitan untuk memecahkan masalah atau
tutional approach) yang diajukan oleh konflik kepentingan diantara para pema-
Buckley (1980) dan argumen yang menye- kai dan ancaman terhadap kemungkinan
butkan bahwa penentuan standar berkaitan perubahan secara radikal dalam pelaporan
dengan monopoli yang dilakukan oleh keuangan perusahaan. Salah satu cara
profesi akuntan. Hal ini dapat dilakukan yang dapat digunakan untuk menentukan
dengan mengeluarkan konsep dan standar keberterimaan kerangka konseptual ada-
yang rumit. Atas dasar standar yang rumit lah dengan memastikan kelayakan (sound-
tersebut untuk pihak lain tidak mampu ness) atas penalaran yang melandasi ele-
memahami prinsip akuntansi yang sulit men kerangka konseptual.
28 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm 21-28

Daftar Rujukan Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi


Agrawal, S. (1987). A Conceptual Penelitian Kualitatif. Bandung
Framework for Accounting : The Remaja Rosdakarya.
American Models., Chartered Solomon, D. (1983). The Political
Accountant in Australia, Juni. Implication of Accounting and
Bromwich, M. (1980). The Possibility of Accounting Standard Setting.
Partial Accounting Standard. Accounting And Business Research.
Accounting Review. (April) pp. 288- Spring.
300. Stamp, E.. (1981). Why Can Accounting
Buckley, J.. (1980). Policy Models in Not Become a Science Like
Accounting: A Critical Physics?. Abacus. Vol. 17, No. 1.
Commentary, Accounting.
Organisation, and Society, Vol. 5.
No. 1.
Demski, J. (1973). The general
Impossibility of Normative
Accounting.
Standard. Accounting Review. (Oktober).
pp. 718-723.
Dopuch, N., and S. Sunder. (1980).
FASB's Statement on Objectives and
Elements of Financial Accounting.
Accounting Review. (January)
FASB, (1984). Statement of Financial
Accounting Concepts No. 5,
Recognition dan Measurement
in Financial Statement of Business
Enterprises. Stamford, Connecticut.
Gerborth, D. (1973). Research, Intuition
and politics in Accounting Inquiry.
Accounting Review (July).
Gerborth, D. (1987). The Conceptual
Framework : Not Definition, But
Professional Value. Accounting
Horizon. (September)
Greenwood, E., (1978), Atributes of a
Profession", in S.E. Loeb, Ethics in
the Accounting Profession, New
York : John Wiley and Sons.
Hines, R. (1988). Financial Accounting:
In Communicating Reality, We
Construct Reality, Accounting,
Organisation and Society. Vol. 13,
No.3, pp. 251-261.
Ijiri, Y. (1975). Theory of Accounting
Managament. Studies in
Accounting Research. No. 10,
Florida : AAA.
Manfiestasi Pancasila dalam Bingkai Akuntansi Kreatif Sebagai
Upaya Menuju Akuntansi Ke-Indonesia-an Berwawasan Holistik-
Ekologis

Arrayyan Firdaus1)
1)
Politeknik Negeri Malang
1)
arrayyanfirdaus@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendekonstruksi definisi dan teknik-teknik akuntansi kreatif
menggunakan paradigma posmodernisme dalam bingkai Pancasila. Adapun definisi
akuntansi kreatif dalam bingkai Pancasila adalah usaha seseorang untuk menciptakan ide
baru didalam akuntansi dimana nilai-nilai filosofis, konsep, teori, dan praktiknya bertujuan
untuk lebih mendekatkan dirinya kepada Tuhan, mempererat tali persaudaraan antar
sesama, dan meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar sehingga terjadinya
proses transparansi dan transformasi informasi keuangan yang humanis.Kemudian, bentuk
teknik-teknik dari akuntansi kreatif dalam bingkai Pancasilayang dimaksud adalah
responsible to The God, Humans, and the Enviroment, materialistic and egoistic
minimization, income distribution maximization, justice smoothing, dan non-financial
perspective recognition.

Kata Kunci: Definisi, Teknik-Teknik, Akuntansi Kreatif, Posmodernisme, Pancasila.

Pendahuluan yanti, 2012; Afriansyah, 2014; dan Agoes


“Wahai rakyatku, jangan pernah se- dan Ardana, 2014). Proses pengadopsian
kali-kali engkau melupakan sejarah nege- tadi, membuat nilai-nilai budaya Pancasi-
ri ini,” teriak Bung Karno. Namun, sangat la semakin termaginalkan dan membawa
disayangkan, dewasa ini ungkapan tadi resiko dikarenakan budaya barat mengan-
mulai kehilangan bunyinya sebagai akibat dung nilai-nilai kapitalistik yang memili-
bangsa ini mulai tidak memanisfestasikan ki ruh-ruh jahat seperti egoistik, mate-
Pancasila ke dalam proses berkehidupan rialistik, private, kuantitatif, dan masku-
dan bernegara. Sederhananya, pernyataan lin (Lihat Syafe'ie, 2000; Achsin, 2006;
ini dapat terpotret dari ungkapan Mula- dan Triyuwono, 2012) yang tentunya ber-
warman (2012) yang menyebutkan bahwa beda dengan nilai-nilai yang terkandung
sistem pendidikan akuntansi di Indonesia didalam Pancasila. Nilai-nilai kapitalistik
mulai kehilangan ruh Pancasila di seluruh ini disinyalir memang sengaja dirancang
tataran filosofis, konsep, teori, dan prak- dan dikembangkan untuk mencapai tu-
tiknya. Padahal, semestinya Pancasila ha- juan tertentu (Ghozali dan Chariri, 2007)
rus menjadi dasar rekonstruksi ilmu dan sehingga proses pengadopsian ini me-
praktik akuntansi di Perguruan Tinggi ngantarkan sistem akuntansi dan kode
(Ludigdo dan Kamayanti, 2012). etik akuntan Indonesia bersandar pada ni-
Hilangnya ruh Pancasila ketika ber- lai-nilai sekularisasi dengan konsekuensi
bicara akuntansi salah satunya diakibat- ciri utama yang self-interest, menekankan
kan adanya proses pengadopsian oleh IAI bottom line laba dan hanya mengakui rea-
dalam menyusun kode etik akuntan dan litas yang tercandra (Mulawarman, 2006).
sistem akuntansi keuangan Indonesia dari Lebih detail, Harahap (2013) serta
negara barat (Lihat Ludigdo dan Kama- Juniarti dan Corolina (2005) menambah-

29
30 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.29-38

kan bahwa akuntansi modern (akuntansi CA tidak akan mendukung perjalanan


yang terbentuk dari proses pengadopsian) spiritual manusia (Triyuwono, 2006) se-
menuntut adanya pengungkapan informa- bagai suatu proses pencerahan diri (an-
si laba untuk menilai kinerja manajemen, nafs) untuk dapat menjadi diri yang te-
estimasi laba dalam jangka panjang, dan nang (al-nafs mutmainnah) guna menca-
penaksiran risiko. Begitu pentingnya in- pai tindakan berkesadaran Tuhan. Pada-
formasi laba, seolah menjadi batu lonca- hal proses pencapaian kesadaran akan
tan manajemen untuk melakukan perilaku Tuhan memerlukan proses latihan spritual
yang tidak semestinya (disfunctional be- yang panjang dan berkelanjutan.
havior) melalui manajemen laba (Sugiar- Berkaca pada hal tersebut, perlu ada
to, 2003). Asal muasal manajemen laba wawasan atau paradigma baru dalam me-
ini dikarenakan adanya perbedaan kepen- lakukan rekonstruksi bahkan dekons-
tingan dan perbedaan sumber informasi truksi terhadap ilmu akuntansi agar terja-
dikalangan principal dan agent sehingga di harmonisasi dan humanisasi dalam
terjadi asimetri informasi (Lihat Brigham penciptaan kondisi kesadaran ketuhanan.
et al, 2001; Wahidawati, 2002; dan Sulis- Salah satunya adalah dengan memanifes-
tiawan, 2003 dan 2006) yang menjadi pe- tasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam ra-
micu terjadinya moral hazard. him CA. Melalui upaya ini, praktik CA
Kadangkala, manajemen laba juga diharapkan tidak akan membuat penggu-
dilakukan akibat rakusnya pihak-pihak nanya lupa pada tujuan hidup yang hakiki
dalam mencari keuntungan sehingga dan terjebak dalam narasi-narasi moder-
muncul tindakan tidak etis yang dipe- nisme yang hanya mengejar kepentingan
ngaruhi oleh self-interest (Lihat Assih materi semata, dikarenakan Pancasila me-
dan Gudono, 2000; Prasetio et al, 2002; miliki jiwa yang berazaskan ketuhanan,
Triyuwono, 2006; Latif, 2012; dan Arif et kemanusiaan, persatuan, kerakyatan yang
al, 2014) yakni melakukan manipulasi da- dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, dan
ta laporan keuangan yang mengakibatkan keadilan sosial.
penurunan kualitasnya. Pada akuntansi, Penelitian ini bertujuan untuk men-
tindakan ini kemudian disebut dengan dekonstruksi CA agar lebih bernuansa
akuntansi kreatif (kemudian disingkat holistik-ekologis dengan paradigm Pan-
CA). CA sendiri bukan hal yang baru da- casila. Paradigma ini dimaksudkan untuk
lam dunia akuntansi, karena banyak peru- merumuskan konsep dan sistem penguku-
sahaan yang telah mempratekkannya. Be- ran kinerja yang tidak hanya didasarkan
berapa contoh kasus CA di Indonesia ter- pada logika dan prinsip-prinsip ekonomi
jadi pada kasus Bank Lippo, PT Citra semata, melainkan juga memiliki kandu-
Marga Nusapala, Bank Duta, PT Kimia ngan yang mengarahkan pada kepedulian
Farma Tbk, PT Telkom, PT Merck, PT dan kepatuhan pada aturan, logika, dan
Ades Alfindo, dan PT Perusahaan Gas prinsip-prinsip ekologis, dan keterkaitan-
Negara (Lihat Arrozi, 2009; dan Sulistia- nya dengan konteks sosial guna mencip-
wan et al, 2011). takan konsep kinerja yang kondusif dan
CA yang merupakan salah satu pro- pada akhirnya menuntun individu untuk
duk logosentrisme akuntansi modern bertanggung jawab kepada Tuhan, sesa-
akan membentuk realitas kehidupan ma- ma manusia, dan lingkungan (makhluk
nusia menjadi mekanistik yang tidak ber- ciptaan Tuhan lainnya). Harapannya, me-
beda dengan mekanisme kerja sebuah lalui hal ini, sistem akuntansi yang me-
mesin (Triyuwono, 1997) sehingga pen- ngadopsi dari negara barat namun tidak
disiplinan Prinsip Akuntansi Berterima bersesuaian dengan Pancasila dapat ter-
Umum hanyalah sebuah wacana. Alhasil, distorsi secara perlahan.
Firdaus, Manifestasi Pancasila dalam....31

Metode Penelitian neliti peroleh dari berbagai sumber, ba-


Penelitian ini merupakan penelitian han seminar, media masa, media elektro-
kualitatif yang menggunakan paradigma nik, dan lain-lain yang kemudian didu-
posmodernisme sebagai metodologi pe- kung dengan kajian pustaka. Setelah di-
nelitian. Umumnya, alasan para peneliti pelajari, dipahami, dan ditelaah langkah
menggunakan paradigma ini adalah ada- selanjutnya ialah melakukan reduksi data
nya keinginan peneliti untuk tidak hanya dengan membuat abstraksi yang diikuti
melakukan kritik terhadap suatu makna, dengan melakukan kategorisasi data. Ba-
namun juga memasukkan nilai-nilai baru rulah kemudian dilakukan penafsiran dan
dalam makna tersebut (Sitorus, 2015). analisis dengan falsafah Pancasila sebagai
Paradigma ini kerap kali dikaitkan de- alatnya sehingga terbentuklah konsep CA
ngan istilah dekonstruksi. Istilah dekons- yang berbasis Pancasila.
truksi sendiri awalnya diperkenalkan oleh
ahli filsafat bernama Jacques Derrida (Pa- Pembahasan
rikesit, 2012), dimana waktu itu beliau Paradigma Pancasila: Konsep Filosofis
berusaha melakukan kritik atas moder- Akuntansi Ke-Indonesia-an Berwawa-
nitas melalui metode dekonstruksi dan san Holistik-Ekologis
uraian tentang “difference” (Lihat O’Do- Konstruksi ilmu akuntansi perlu di-
nnel, 2009 : 56-57; dan Sitorus 2015). lakukan dengan menggunakan pendeka-
Dengan meminjam pendapat Sitorus tan holistik. Pendekatan holistik dalam
(2015) dapat disimpulkan bahwa dekons- ranah akuntansi telah dilakukan oleh be-
truksi adalah upaya menyeimbangkan sis- berapa peneliti, salah satunya adalah Dar-
tem lama dengan nilai-nilai baru melalui wis (2007). Saat itu, Darwis (2007) me-
proses internalisasi namun tidak bermak- ngusulkan pendeketan holistik yang ber-
sud untuk menghilangkannya. Inilah yang dimensi Spritual, Ekologi, Ekonomi, dan
kemudian disebut dengan usaha peneliti Sosial (SPEC-ECOSI). Beliau menjelas-
untuk mencari alternatif baru sebagai per- kan bahwa di dalam akuntansi sebenar-
wujudan dari kritik yang ingin diberikan nya terjadi proses saling ketergantungan
(Lihat Triyuwono, 2012: 139-140; dan di masing-masing dimensi tersebut. Lebih
Riduwan et al, 2010:38-60). jauh, pandangan ini juga ingin mensiner-
Pada penelitian ini, peneliti menggu- gikan antara dimensi, orientasi, kepenti-
nakan Pancasila dalam mendekonstruksi ngan ekologi, sosial, dan ekonomi yang
CA (posmodernisme Pancasila). Hal ini dijiwai oleh nilai-nilai serta orientasi spi-
dapat dilakukan mengingat Pancasila bisa ritual dalam pengelolaan sumber daya.
dikatakan sebagai ilmu pengetahuan kare- Menurut Capra (2002) (Lihat juga Soe-
na telah memenuhi syarat postulat ontolo- marwoto, 2004; dan Zohar dan Marshall,
gi, epistemologi, hingga aksiologi dan te- 2005) pandangan holistik adalah panda-
lah memiliki empat tiang penyangga ilmu ngan yang melihat suatu objek sebagai
yaitu objek, metode, sistematika dan ar- suatu keseluruhan fungsional yang saling
gumentasi (Lihat Ardi, 2012; dan Mardi- bergantung secara keseluruhan.
ana, 2016). Dengan posmodernisme Pan- Pendekatan holistik juga akan meli-
casila lahirlah posmodernisme baru yang hat kehidupan non manusia (Darwis,
beraqidah kearifan lokal dan berkepriba- 2007), sehingga penelitian ini akan beru-
dian masyarakat Indonesia (Sitorus, saha meneropong sisi ekologis. Panda-
2015). ngan ekologis disini mencakup panda-
Pendekonstruksian CA pada peneli- ngan holistik, tetapi menambahkan per-
tian ini dimulai dengan melakukan pe- sepsi tentang bagaimana suatu objek ter-
ngumpulan data-data sekunder yang pe- sebut berada dalam lingkungan alamiah
32 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.29-38

dan sosialnya. Dengan demikian panda- akuntansi sebenarnya memiliki kesamaan


ngan holistik-ekologis disini adalah suatu pada nilai-nilai universal-holistik yaitu
cara pandang yang mengakui adanya nilai antara lain nilai kejujuran, kepercayaan,
yang melekat pada kehidupan non manu- keadilan, hak dan kewajiban, hati nurani,
sia. Lebih jauh, dengan meminjam penda- tepa slira, empati, dan menghormati
pat Capra (2002) mengenai tiga dalil deep orang lain.
ecology-nya kita dapat memahami lebih
jauh mengenai konsep ekologis ini. Perta- Desain Akuntansi Ke-Indonesian Ber-
ma, deep ecology tidak memisahkan ma- wawasan Holistik-Ekologis : Mempan-
nusia atau apapun dari lingkungan ala- casilakan Konsep CA
miah. Kedua, deep ecology mengakui ni- Melihat kenyataan penerapan CA
lai intrinsik semua makhluk hidup dan yang pada umumnya jauh dari nilai-nilai
memandang manusia tidak lebih dari satu Pancasila, adalah motivasi peneliti untuk
untaian dalam jaringan kehidupan. Ke- mendekonstruksikan makna dari CA.
tiga, kesadaran deep ecology adalah kesa- Pendekontruksian CA nantinya akan
daran akan nilai spiritual atau religius. menggunakan telaah fungsi Pancasila se-
Berkaca pada hal tersebut, sebenar- bagai dasar negara, sumber dari segala
nya Pancasila juga mengandung nilai-ni- sumber hukum, pandangan hidup, jiwa
lai holistik dan ekologis sebagaimana dan kepribadian bangsa, hingga perjan-
yang ditegaskan oleh Mardiana (2016). jian luhur bangsa Indonesia.
Keholistikan Pancasila menurutnya ter- Sebagai dasar negara bearti Pancasila
identifikasi melalui sila-silanya yaitu : 1) dianggap sebagai norma dasar sehingga
sila pertama didahulukan causa prima menempati norma hukum tertinggi bagi
yang harus ada serta tak akan pernah ber- bangsa Indonesia. Sumber dari segala
akhir yaitu Tuhan; 2) sila kedua yang sumber hukum, mengilustrasikan Panca-
menandakan manusia mempunyai keter- sila adalah landasan ideal tempat berpi-
ikatan dengan Tuhan, dirinya sendiri, dan jaknya pemerintah dalam menyusun se-
orang lain sebagai mahluk sosial seutuh- mua aturan (termasuk akuntansi) di Indo-
nya; 3) sila ketiga memiliki makna manu- nesia. Kemudian, sebagai pandangan hi-
sia berada dalam kesatuannya dengan dup sederhananya Pancasila adalah cita-
orang lain; 4) sila keempat berarti manu- cita, serta pegangan dalam membangun
sia memililki hak untuk diakui sebagai bangsa termasuk dalam upaya memecah-
warga dalam kehidupan bersama; dan 5) kan berbagai masalah yang ada. Sebagai
sila kelima mempunyai arti manusia me- jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia,
miliki hubungan dengan benda atau de- Pancasila memiliki nilai-nilai yang men-
ngan orang lain yang terkait hak-haknya cerminkan kepribadian bangsa sebab nilai
yang bersifat kebendaan. Hal ini juga dasarnya berasal dari kearifan budaya lo-
kembali dipertegas oleh Mulawarman kal bangsa Indonesia. Terakhir, sebagai
(2013 : 161) bahwa hembusan nafas Pan- perjanjian luhur bangsa Indonesia, men-
casila lewat sila-silanya terdiri atas unsur- jelaskan bahwa Pancasila lahir dari hasil
unsur seperti sains, agama, kesatuan yang musyawarah para pendiri bangsa.
nyata antara kepentingan obyektifitas dan Kelima fungsi tersebut akan berusaha
subyektivitas, materialitas diri, sosial dan mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia
masyarakat sekaligus batiniah spirituali- yang terpancang pada Pembukaan UUD
tas diri sosial dan masyarakat yang memi- 1945 yaitu “melindungi segenap bangsa
liki nilai Ketuhanan. Lebih detail, melalui Indonesia dan seluruh tumpah darah In-
penelitian Ekasari (2012) dapat disimpul- donesia dan untuk memajukan kesejah-
kan bahwa secara murni Pancasila dan teraan umum, mencerdaskan kehidupan
Firdaus, Manifestasi Pancasila dalam....33

bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban akuntan menerapkan prinsipCA sesuai


dunia berdasarkan kemerdekaan, perda- dengan perintah Tuhannya karena ada ra-
maian abadi dan keadilan sosial”. Nanti- sa takut atas dosa yang akan didapatkan-
nya, agar dalam proses perwujudan cita- nya kelak jika ia melanggarnya. Disam-
cita tersebut selalu bernuansa dan berke- ping itu, para akuntan juga akan merasa
pribadian bangsa, diperlukan adanya eti- diawasi oleh Tuhan dalam melakukan pe-
ka-etika yang pastinya bersumber dari kerjaannya, sehingga ia akan selalu me-
Pancasila itu sendiri antara lain etika ngutamakan kejujuran dan merealisasikan
bertuhan, memanusiakan manusia, persa- fungsi manusia sebagai khalifah di dunia
tuan, bermusyawarah dan bermufakat, yang bertanggung jawab atas perbuatan-
dan keadilan. Kelima etika inilah yang nya. Alhasil, laporan keuangan yang disa-
kemudian akan menyokong Pancasila se- jikan pun sesuai dengan kenyataan tanpa
bagai sebuah paradigma di bidang pem- ditambahkan dan dikurangkan.
bangunan, IPTEK, politik, sosial dan bu- Selanjutnya, apabila penerapan CA
daya, pertahanan dan kemanan, pengem- telah senada dengan nilai-nilai Pancasila,
bangan kehidupan beragama, hingga eko- peneliti meyakini penerapan CA juga
nomi. Pada bidang ekonomi, bisa diang- akan sesuai dengan prinsip-prinsip sya-
gap sebagai awal dari pemikiran peneliti riah yang tidak hanya memandang kehi-
untuk mendekonstruksi CA. dupan di dunia, namun juga akhirat.
Maka daripada itu, bagi peneliti sendiri,
apabila seorang akuntan telah menerap-
kan CA sesuai dengan nilai-nilai Panca-
sila, selanjutnya ia bisa dikatakan telah
menjalankan ibadah kepada Tuhannya.
Konsep ibadah inilah yang menjadi kul-
minasi pemaknaan CA dalam bingkai
Pancasila. Harapan peneliti dengan kon-
sep ibadah tadi juga akan membawa
akuntansi untuk menjadi jembatan manu-
sia dalam memperbaiki hubungannya de-
ngan Tuhan sebagai superioritas.
Tidak hanya itu, dengan menganggap
CA sebagai ibadah, memungkinkan para
akuntan berlomba-lomba mencari ide ba-
Gambar 1. Alur Proses ru (prinsip creative) didalam menerapkan
Pendekonstruksian Akuntansi Kreatif CA dengan tujuan memperoleh pahala
atau amal baik sebanyak-banyaknya. Pen-
Jika melihat gambar satu (1), ada ha- carian ide ini mungkin saja didapatkan
rapan dari peneliti bahwa seluruh aspek dari pengalaman diri-sendiri ataupun
kehidupan manusia harus selalu bernafas- orang lain sehingga terjadi proses silahtu-
kan nilai-nilai Pancasila, termasuk dalam rahmi antar sesama akuntan yang tentu-
hal mempraktikkan CA. Dengan mem- nya akan menguatkan tali persaudaraan.
pancasilakan CA, diyakini hal-hal yang Bahkan, memungkinkan para akuntan
berkaitan dengan kasus dilemma etis da- mencoba melakukan hal-hal diluar du-
lam pembuatan laporan keuangan sema- gaan seperti berdiam diri didalam sebuah
kin berkurang. Hal inilah tujuan dari keli- goa sebagai wujud interaksi dengan alam
ma etika Pancasila tadi. Dengan etika untuk mencari ide tadi. Terlepas darima-
berTuhan misalnya, akan membuat para na ide tersebut muncul, hal yang paling
34 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.29-38

penting adalah ide ini kemudian akan me- Disamping itu, jika makna dari CA
reka aksikan (act) melalui proses kalku- telah berubah seiring dengan proses pen-
lasi dalam bentuk angka (count) saat me- dekonstruksian, maka tujuannya pun akan
nerapkan CA, kemudian melakukan pro- berubah pula. CA yang diinternalisasikan
ses pengambilan keputusan, hingga mela- dengan nilai-nilai Pancasila, setidaknya
kukan perbaikan dengan proses berpikir memiliki lima tujuan. Tujuan pertama di-
(think) (konsep accounting versi penulis). lakukannya CA haruslah berefleksi dan
Terlebih lagi, didalam ajaran agama Is- berorientasi pada agama sebagai wujud
lam misalnya, jika dalam proses act, dari sila pertama, sehingga para pengguna
count, dan think tadi benar-benar dilanda- dapat bertanggung jawab kepada Tuhan
si dengan niat untuk beribadah, maka da- dan Makhluk-Nya. Tujuan kedua berele-
lam setiap langkah diyakini akan selalu vansi dengan sila kedua yaitu konsep CA
mendapatkan bimbingan langsung dari tidak boleh mangandung nilai-nilai yang
Tuhan. menimbulkan kegiatan yang sifatnya me-
Dengan mengkombinasikan konsep maksa kehendak orang lain seperti peme-
pencarian ide baru (creative) dan proses rasan. Selanjutnya, penerapan CA dilaku-
act, count, serta think (accounting) de- kan untuk meningkatkan rasa kekeluarga-
ngan nilai-nilai Pancasila, maka akan ter- an, bahkan sebagai bentuk nyata konsep
bentuklah sebuah definisibaru dalam me- gotong royong (representasi sila ketiga).
mahami CA. CA dalam bingkai Pancasila Sila keempat yang dimanifestasikan ke
dapat dilhami sebagai “usaha seseorang CA memberikan makna bahwa tujuan da-
untuk menciptakan ide baru didalam ri penerapannya haruslah mengutamakan
akuntansi dimana nilai-nilai filosofis, hajat hidup orang banyak sehingga tidak
konsep, teori, dan praktiknya bertujuan sarat akan nilai egoistik. Dan yang ter-
untuk lebih mendekatkan dirinya ke- akhir, tujuan dari CA yang kelima yang
pada Tuhan, mempererat tali persau- terinterpretasi dari sila kelima haruslah
daraan antar sesama, dan meningkat- menjaga keseimbangan antara hak dan
kan kepedulian terhadap lingkungan kewajiban.
sekitar sehingga terjadinya proses trans- Selain itu, CA yang dibingkai dengan
paransi dan transformasi informasi ke- nilai-nilai Pancasila memiliki teknik-tek-
uangan yang humanis.” nik yang berbeda dengan CA pada
Makna kata humanis disini dimak- umumnya dalam proes penerapannya. Ji-
sudkan agar pemilihan perlakuan akutansi ka CA pada umumnya memiliki teknik-
dalam penerapan CA tidak sarat akan ni- teknik sepeti taking bath, income minimi-
lai materialistik, private, kuantitatif, dan zation, income maximization, income
maskulin yang akan memarginalkan nilai- smoothing, dan timing revenue and ex-
nilai spritualis, public, kualitatif, dan fe- pense recognition (Lihat Watts dan Zim-
minim. Akhirnya, ketika berbicara CA merman, 1986), maka pada CA dalam
baik dari segi teoritis hingga praktiknya, bingkai Pancasila memiliki teknik-teknik
kita juga akan berbicara tentang nilai-ni- seperti responsible to The God, Humans,
lai trasendental dengan ciri utama men- and the Enviroment, materialistic and
cari keridhoan Tuhan dalam menentukan egoistic minimization, income distribu-
keadilan sosio-ekonomi, prinsip mema- tion maximization, justice smoothing,
nusiakan manusia dengan merealisasikan dan non-financial perspective recogni-
pendistribusian laba, dan perspektif non tion.
keuangan sebagai indikator mengukur ke- Teknik pertama yaituresponsible to
berhasilan suatu pencapaian. The God, Humans, and the Enviroment
adalah teknik utama yang melandasi tek-
Firdaus, Manifestasi Pancasila dalam....35

nik-teknik lainnya. Utamanya, teknik ini tualisasikan nilai Pancasila khususnya si-
bersifat ingin mengembalikan citra akun- la kedua dan kelima. Teknik ini dapat di-
tansi yang mengandung nilai trasendental interpretasikan dalam bentuk konsep ke-
dengan mencantumkan tulisan “in the na- pemilikan yang lebih humanis, dimana
me of god”pada laporan keuangan seperti suatu entitas dalam melakukan perputaran
yang dilakukan Luca Pacioli (Kamayanti, dana harus didasarkan pada konsep bagi
2012) dan Triyuwono (2012) pada “lapo- hasil dan kerjasama sehingga berorientasi
ran amanah Allah, laporan komitmen tau- pada pemerataan keadilan. Dengan kon-
hid, dan laporan rahmat Allah” menurut sep ini, perusahaan akan sedikit lebih ter-
versinya sebagai bentuk taat kepada Tu- bebaskan dari tanggungan kerugian yang
han. begitu besar (karena dalam konsep bagi
Teknik selanjutnya ialah materialis- hasil, jika rugi, besarnya kerugiaan akan
tic and egoistic minimization. Teknik ini dibagi sesuai dengan kesepakatan sebe-
dilatarbelakangi oleh fenomena penggu- lumnya). Selain itu, konsep perusahaan
naan CA yang sarat akan nilai egoistik. bagi hasil juga akan menghindari
Hal ini terpotret pada perilaku manajer manusia dari riba.
yang hanya menerapkan CA guna mem- Terakhir adalah teknik non-financial
peroleh bonus ataupun adanya perintah perspective recognition. Keberhasilan
dari para stockholder yang menghendaki konsep Kaplan dan Norton yaitu balan-
laporan keuangan “dipercantik” agar nilai ced score card (BSC) sebagai salah satu
perusahaannya meningkat. Adapun, wu- alternatif dalam mengukur kinerja perusa-
jud dari teknik ini penulis mengusulkan haan adalah motivasi penulis mengusul-
bahwa hasil laporan keuangan harus di- kan teknik ini. Jika dicermati secara sek-
pertanggungjawabkan kepada stakeholder sama, dari keempat perspektif BSC yaitu
versi Triyuwono (2012) yaitu Tuhan, ma- learning and growth, internal business,
nusia, dan alam melalui proses transpa- customer value, dan financial, tiga dian-
ransi di dalam pengungkapannya. taranya bersifat non-financial. Hal ini
Income distribution maximization mengindikasikan bahwa unsur-unsur non
adalah teknik yang penulis adopsi dari materi telah dianggap lebih penting dari-
konsep zakat (Islam) dan persepuluhan pada unsur materi. Berkaca pada hal ter-
(Kristen). Bentuk realisasi dari teknik ini sebut, penulis pun termotivasi untuk me-
adalah hadirnya akun baru pada laporan nampilkan unsur-unsur non materi ke
keuangan yaitu “Pendisribusian Laba”. dalam CA. Misalnya, dengan mencan-
Penerapan pendistribusian laba ini dapat tumkan besarnya nilai dari dampak ling-
disamakan dengan konsep dalam berza- kungan dan nilai sosial akibat aktivitas
kat. Misalnya, seperti dalam hal melaku- perusahaan baik yang bisa dikuantifika-
kan penilaian bagian-bagian yang dizaka- sikan dengan nilai uang maupun yang ti-
ti haruslah diukur secara pasar, dibayar- dak. Pencantuman nilai dari dampak ling-
kan kepada delapan asnaf sebagaimana kungan dan nilai sosial menurut Raar
yang dianjurkan oleh Al-Qur'an atau disa- (2004) dapat meningkatkan reputasi dan
lurkan melalui Lembaga Zakat seperti ko- menciptakan kesejahteraan untuk bebera-
perasi dan Baitul Mal (Prasetyo, 2013). pa pihak karena menyangkut masalah
Kemudian, teknik ini tidak memperla- praktek-praktek ketenagakerjaan, dampak
kukan pendistribusian laba sebagai biaya lingkungan, keamanan produk energi
tetapi sebagai bentuk ibadah dalam men- yang digunakan, dan hubungan dengan
capai kesejahteraan sosial. komunitas (Lihat juga Mathews, 1993;
Keempat ialah teknik justice smoot- dan GRI, 2000). Alhasil, non-financial
hing. Teknik ini bertujuan untuk mengak- perspective recognition, akan membuat
36 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.29-38

CA senada dengan tujuan akuntansi sosi- Penutup


al dan akuntansi lingkungan. CA yang merupakan produk dari lo-
Senada dengan praktek akuntansi so- gosentrisme akuntansi modern dirasakan
sial maksudnya CA mempunyai tugas un- sarat akan nilai kapitalistik. Akibatnya,
tuk mengevaluasi mengenai dampak dari dari segi tataran filosofis, konsep, teori,
program CSR, melakukan pengukuran bi- dan praktiknya, CA jarang sekali mem-
aya-biaya sosial yang dipilih, mengukur perhatikan hal-hal yang bersifat non ma-
dampak dari suatu entitas terhadap ma- terial seperti dimensi spritualitas, dimensi
syarakat, dan membuat laporan sosial sosial, hingga lingkungan (ekologi). Kon-
yang berkaitan dengan dampak-dampak disi ini disinyalir akan menimbulkan per-
sosial. Sedangkan senada dengan praktek soalan-persoalan serius dan fundamental
akuntansi lingkungan akan membuat menyangkut tatanan sosial (social order),
makna CA menjadi lebih luas karena tatanan ekologi, dan masalah kemanusian
akan berkaitan dengan etika lingkungan, itu sendiri.
realisasi diri (self-realization) dan peme- Dalam konteks inilah diperlukan wa-
liharaan lingkungan (Andrew, 2000). wasan dan paradigma baru seperti para-
Akhirnya, isu kritis dalam bidang ling- digma posmodernisme Pancasila guna
kungan dan sosial pada CA bukanlah sua- mendekonstruksi makna CA agar praktik-
tu teknik, melainkan suau nilai. Hal ini nya lebih bernuansa humanis dimana se-
pun selaras dengan pernyataan Golder- cara filosofis hingga konseptual praktik
berg dalam Mathews (1993) dimana ia CA akan berusaha menggeser kepenti-
meyebutkan bahwa suatu hari nanti para ngan egoistik dan individualistik menuju
ahli ekonomi dan statistik akan mulai kepentingan yang lebih holistik, yakni
mengkaji implikasi sosial atas teknis pergeseran dari sekularisme ke spiritual-
akuntansi dan pengaruh-pengaruh ekono- lisme, paradigma antroposentrisme ke
mi mengenai konsep-konsep dan prose- biosentrisme, pergeseran pandangan ma-
dur-prosedur akuntansi sehingga tang- terialisme ke altruistik. Alhasil, dengan
gung jawab sosial perusahaan secara te- CA yang telah dibingkai dengan paradig-
rus-menerus mengalami peningkatan. ma Pancasila, akan membuat para pelaku
bisnis sadar bahwa merekaseharusnya ti-
dak hanya peduli pada kepentingannya
sendiri melalui indikator-indikator finan-
ce saja, tetapi juga harus peduli terhadap
kepentingan bersama dan indikator-indi-
kator non finance seperti aspek spritua-
litas, sosial, dan lingkungan.

Daftar Rujukan
Achsin, M. (2006). Menyingkap : Dam-
pak Positivisme Terhadap Esensi
Penciptaan Manusia. TEMA, 7 (1):
35-49.
Afriansyah, Sulton. (2014). Interpretasi
Keberhasilan Kode Etik Akuntan
Indonesia.
Agoes, Sukrisno dan Ardana, I Cenik.
Gambar 2. Desain Akuntansi Kreatif (2014). Etika Bisnis dan Profesi:
Dalam Bingkai Pancasila Tantangan Membangung Manusia
Firdaus, Manifestasi Pancasila dalam....37

Seutuhnya. Jakarta : Salemba Em- GRI. (2000). Sustainability Reporting


pat. Guidliness on Economics, Enviro-
Andrew, Jane. (2000). The Accounting mental, and Social Performance.
Craft and The Enviromental Crisis: Harahap, S. S. (2013). Teori Akuntansi
Reconsidering Enviromental Ethics, (ed.13). Jakarta: Rajawali Pers.
Accounting Forum, Vol. 24, No. 2: Juniarti dan Corolina. (2005). Analisa
197-22, dalam Critical and Faktor-Faktor yang Berpengaruh
Historical Studies Accounting, Edi- Terhadap Perataan Laba Pada Pe-
ted Funnell dan Williams, 2005. rusahaan Go Public, Jurnal Akun-
Ardi, Mulia. (2012). Etika Perpajakan tansi dan Keuangan, Vol. 7, No. 2 :
Berbasis Etika Pancasila. Jurnal 148-162.
Madani Edisi I. Latif, Y. (2012). Negara Paripurna His-
Arif, M.L. Saiful, R. Aulia, dan N. torisitas, Rasionalitas, dan Aktua-
Herawati. (2014). Persepsi Maha- litas Pancasila. Jakarta : PT. Gra-
siswa Akuntansi Tentang Praktik media.
Creative Accounting. Jurnal Akun- Ludigdo, Unti dan Ari Kamayanti.
tansi Multiparadigma, Vol. 5, No. (2012). Pancasila as Accountant
1: 96-112. Ethics Imperealism Liberator.
Arrozi, M.F. (2009). Creative Accoun- World Journal of Social Sciences,
ting. Surabaya : Pascasarjana Uni- Vol.2, No.6: 159-168.
versitas Airlangga. Mardiana. (2016). Urgensi Pemahaman
Assih, Prihat & Gudono, M. (2000). Hu- Pancasila Secara Holistik Bagi Se-
bungan Tindakan Perataan Laba mua Profesi Dan Khususnya Bagi
dengan Reaksi Pasar atas Pengu- Para Pembuat Peraturan Dan Pe-
muman Informasi Laba Perusa- nentu Kebijakan Di Indonesia “Da-
haan yang Terdaftar di Bursa Efek lam Upaya Pengembalian Panca-
Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi sila Kepada Fungsi Sebenar-benar-
Indonesia, Vol.3, No.1 : 353. nya”.
Brigham dan Houston. (2001). Manaje- Mathews. (1993). Socially Responsible
men Keuangan. Jakarta : Erlangga. Accounting, Chapman & Hall, Lon-
Capra, F. (2002). Jaring-Jaring Kehidu- don. Glasgow. New York. Tokyo.
pan : Visi Baru Epistemologi dan Mulawarman, A. D. (2006). Pendidikan
Kehidupan, Terjemahan Pasaribu. Akuntansi Berbasis Cinta : Lepas
Yogjakarta: Fajar Baru Pustaka. dari Hegemoni Korporasi Menuju
Darwis. (2007). Refleksi Paradigma Ho- Pendidikan yang Memberdayakan
listik untuk Merekonstruksi Konsep dan Konsepsi Pembelajaran yang
Kinerja dalam Akuntansi dan CSR. Melampaui.
Disertasi Tidak Terpublikasi. Ma- Mulawarman, A. D. (2012). Pendidikan
lang : Universitas Brawijaya. Akuntansi Indonesia : Pro Neolibe-
Ekasari, Kurnia. (2012). Internalisasi Ni- ral atau Pancasila? Prosiding Kon-
lai-Nilai Pancasila dalam Pendidi- ferensi Nasional Pendidikan Akun-
kan Akuntansi. Prosiding Konferen- tansi Indonesia, Jurusan Akuntansi
si Nasional Pendidikan Akuntansi FEB Universitas Brawijaya & IAI
Indonesia, Jurusan Akuntansi FEB KAPd.
Universitas Brawijaya & IAI Mulawarman, A. D. (2013). Nyanyian
KAPd. Metodologi Akuntansi Ala Nataat
Ghozali dan Chariri, (2007). Teori Akun- madja: Melampaui Derridian Me-
tansi. Semarang : Undip. ngembangkan Pemikiran Bangsa
38 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.29-38

“Sendiri” Jurnal Akuntansi Multi- Creative Accounting. Akuntansi


paradigma. Vol 4, No. 1: 149-164. dan Teknologi Informasi, Vol. 5,
O’Donnel. (2009). Postmoderniesme. No. 2: 115-128.
Yogjakarta: Kanisius. Sulistiawan, D. (2003). Praktik Creative
Parikesit, Bonifasius Santiko. (2012). Accounting : sebuah kajian analitis.
Dekonstruksi Laba Dalam Pers- Akuntansi dan Teknologi Informa-
pektif Pancasila. Skripsi Tidak Ter- si. Vol. 2, No. 1: 1-12.
publikasi. Malang : Universitas Sulistiawan, D, Januarsi, dan Alvia.
Brawijaya. (2011). Creative Accounting : Me-
Prasetio,J. E; Astuti, S; Wiryawan, & ngungkap Manajemen Laba dan
Agung. (2002). Praktik Perataan Skandal Akuntansi. Jakarta : Salem-
Laba dan Kinerja Saham Perusa- ba Empat.
haan Publik di Indonesia. Jurnal Syafe'ie. (2000). Konsep Ilmu Pengeta-
Akuntansi dan Auditing Indonesia, huan Dalam Al-Qur’an, Tela’ah
Vol. 6, No. 2. dan Pendekatan Filsafat Ilmu. Yog-
Prasetyo, Whedy. (2013). Kajian Karak- yakarta : UII Press.
ter Akuntansi Syari’ah: Dulu, Kini, Wahidawati. (2002). Pengaruh Kepemili-
Dan Esok. Jurnal Akuntansi Jem- kan Manajerial dan Kepemilikan
ber. Institusional pada Kebijakan Hu-
Triyuwono, I. (1997). Akuntansi Syariah tang Perusahaan: Sebuah Perspek-
dan Koperasi: Mencari bentuk da- tif Agency Teory. Jurnal Riset
lam Bingkai Metafora Amanah, Jur- Akuntansi Indonesia. Vol. 5, No 5.
nal Akuntansi dan Auditing Indo- Watts, R.L. & Zimmerman, J.L. (1986).
nesia, Vol.1, No. 1. Positive Accounting Theory. Engle-
Triyuwono, I. (2006). Akuntansi Syari’ah wood Cliffs, New Jersey: Prentice-
: Menuju Puncak Kesadaran Ketu- Hal.
hanan Manunggaling Kawulo-Gus- Zohar, Danah, dan Marshal. (2005). SC:
ti. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Spritiual Capital, Memberdayakan
Besar. Malang : Universitas Brawi- SQ di Dunia Bisnis, terjemahan
jaya. Helmi Mustofa. Bandung: PT. Mi-
Triyuwono, I. (2012). Akuntansi Syariah zan Pustaka.
: Perspektif, Metodologi, dan Teori
(ed. dua). Jakarta: Rajawali.
Riduwan, Triyuwono, Irianto, G, &
Ludigdo, U. (2010). Semiotika La-
ba Akuntansi: Studi Kritikal-Pos-
modernis Derridean. Jurnal Akun-
tansi dan Keuangan Indonesia Vol.
7. No. 1.
Sitorus. (2015). Membawa Pancasila Da-
lam Suatu Definisi Akuntansi. Jur-
nal Akuntansi Multiparadigma,
Vol. 6, No. 2: 254-271.
Soemarwoto, Otto. (2004). Ekologi, Ling-
kungan Hidup, dan Pembangunan.
Jakarta : Djambatan.
Sulistiawan, D. (2006). Persepsi Komuni-
tas Akuntansi Terhadap Praktik
Pemodelan Struktur Variabel Laten Antara Partisipasi Penyusunan
Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Pada Kepuasan Kerja,
Komitmen Organisasi

Suryadi1)
1)
Politeknik Negeri Malang
1)
suryadipolinema@yahoo.com

Abtract

This study aimed to describe the dimensions of Managerial Performance (KM) which was
built by the Budget Drafting Variable Participation (PPA), Job satisfaction (KK) and
Organizational Commitment (KO) as an intervening variable. The study involved 58
personnel agencies Vocational College in East Java was chosen from 116 the amount of
data on 34 items of questions prepared than 4 variables (Brownel, Milani and Hohoney),
Nouri and Parker. This type of research is descriptive statistics and Analysis of Structural
Equation Model, measurement the Likert Scala 1-7. Through the preparation of the model
(mathematical) which is then used calculation phases and analyzed with the help of latent
variable models (part diagram) and logical analysis concluded: a. The direct effect of PPA
with KM strengthen Brownel, Milani and Hohoney; b. The indirect effect KK KM KM has
not been able to influence through families (not support) Seton and Liden; c. Indirect
Influence KM KO with significant support Nouri and Parker (positively related). So that the
problems posed and hipotesis on a receipt. There is a direct effect of the PPA with KM H 1
(Direct) b. There is an indirect effect of H2 between KO with KM (Indirect) c. There is no
indirect influence H3 between PPA with KM through KK. Loading empirical evidence on
the results show that the dominant indicator variable bentukannya Kominten biggest
variable Organization.
In order to strengthen the participation of subordinates on the PPA to do one action on
families with a variable remuneration, recognition of achievement and Filling and
Information data the related units, giving confidence and increase skills through team
training in an effort to support the development of institutions Managerial Performance.

Keywords : Budget, Job Satisfaction, Commitment, Managerial Performance

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan dimensi Kinerja Manajerial (KM) yang dibangun
oleh Variabel Partisipasi Penyusun Anggaran(PPA), Kepuasan Kerja(KK) dan Komitmen
Organisasi(KO) sebagai variabel Intervening. Penelitian ini melibatkan 58 orang tenaga
instansi Perguruan Tinggi Vokasi di Jawa Timur terpilih dari jumlah 116 data dipersiapkan
atas 34 item pertanyaan daripada 4 variabel (Brownel, Milani dan Hohoney), Nouri dan
Parker. Jenis penelitian adalah Statistik diskriptif dan Analisis Struktural Equation Model
dengan pengukuran skala likert 1-7.
Melalui penyusunan Model (matematis) yang kemudian digunakan tahapan perhitungan
dan dianalisis dengan bantuan latent variabel model (part diagram) dan logical analysis
disimpulkan : a. Pengaruh langsung PPA dengan KM memperkuat Brownel, Milani dan
Hohoney; b. Pengaruh tidak langsung KK dengan KM belum mampu mempengaruhi KM
melalui KK (tidak mendukung) Seton dan Liden; c. Pengaruh Tidak Langsung KO dengan
KM siginifikan mendukung Nouri dan Parker (berhubungan positif). Sehingga
permasalahan yang diajukan dan diterimanya hiipotesis pada a. Terdapat pengaruh
langsung H1 antara PPA dengan KM (Direct) b. Terdapat pengaruh tidak langsung H2
antara KO dengan KM (Indirect) c. Tidak terdapat pengaruh tidak langsung H3 antara PPA

39
40 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.39-50

dengan KM melalui KK. Bukti empiris pada hasil Loading menunjukkan bahwa variabel
indikator dominan bentukannya terbesar pada variabel Kominten Organisasi.
Guna penguatan partisipasi bawahan atas PPA dapat dilakukan salah satunya tindakan pada
Variabel KK dengan pemberian imbalan, pengakuan atas prestasi dan mengarsipan dan
mengimformasian data dari dan oleh unit terkait, pemberian kepercayaan serta tingkatkan
keahlian melalui tim pelatihan dalam usaha pengembangan lembaga untuk menunjang
Kinerja Manajerial.

Kata Kunci : Anggaran, Kepuasan, Komitmen, Kinerja Manajerial

Pendahuluan ga dapat melalui kepuasan kerja untuk


Penelitian mengenai partisipasi pe- meningkatkan kinerja manajerial, terma-
nyusunan anggaran terhadap kinerja ma- suk juga partisipasi penyusunan anggaran
najerial masih menunjukkan hasil yang melalui komitmen dapat meningkatkan
bertentangan. Beberapa peneliti menun- kinerja manajerial. Dalam komitmen or-
jukkan bukti bahwa partisipasi penyusu- ganisasi yang kuat didefinisikan sebagai
nan anggaran mempunyai efek positif penerimaan terhadap tujuan organisasi
yang kuat terhadap kinerja manajerial dan kemauan untuk mengerahkan segala
(Argyris, 1952; Becker dan Green, 1962 usaha atas nama perusahaan (Porter et al.,
dan Leavitt, 1963). Peneliti lain juga me- 1974; Angle dan Perry, 1981) seperti
laporkan bahwa hubungan tersebut positif yang dikutip Nouri dan Parker (1988).
(Merchant, 1981; Brownel 1982; Brow- Oleh sebab itu Organisasi harus bertang-
nell dan Melnnes, 1986; Frucot Shearon, gungjawab untuk memastikan bahwa kar-
1991 dan Indriantoro, 1993). Sedangkan yawan menerima dukungan anggaran
yang menunjukkan hasil lain bahwa parti- yang memadai, dengan kecukupan angga-
sipasi penyusunan anggaran mempenga- ran dapat memperat hubungan kerja dan
ruhi kinerja secara tidak signifikan adalah kepuasan dengan organisasi dalam komit-
penelitian yang dilakukan oleh Cherring- men organisasi unit kerja, dan komitmen
ton dan Cherington, 1973; Milani, 1975; organisasi yang tinggi akan meningkat-
Kenis 1979; Brownell dan Hirst, 1986. kan kinerja yang tinggi pula (Randall,
Dan pendapat Stedry, 1960; Bryan dan 1990) dalam Nouri dan Parker (1998).
Locke, 1967, melaporkan bahwa partisi- Pada penelitian ini akan menguji
pasi penyusunan anggaran dan kinerja kembali, replika dari variabel Partisipasi
mempunyai hubungan negatif. penyusunan anggaran terhadap kinerja
Ketidakkonsistenan ini mendorong manajerial oleh Brownel (1928b),;
peneliti untuk memeriksa variabel-varia- Browncil & Mclance (1982); Frucot Shu-
bel yang terlibat agar bisa menghubung- cot Shearon (1991); Nuori & Parker
kan partisipasi penyusunan anggaran de- (1998); dan Seield et.al (2000) dengan
ngan kinerja manajerial. Variabel yang hasil positif & signifikan, Sedangkan de-
berperan serta dalam hubungan antara ngan hasil yang tidak signifikan pendapat
partisipasi penyusunan anggaran dan ki- dari Cherrington & Cherrington (1973);
nerja diantaranya motivasi (Brownell dan Milani (1975); Kenis (1979; dan Hirst
Melnnes, 1986), peranan ambiguitas (1986). Dan Juga menguji kembali atas
(Brownell, 1988), Informasi yang berkai- variabel partisipasi anggaran, komitmen
tan dengan pekerjaan (Kren, 1992). organisasi, kinerja manajerial oleh Yunita
Hasil diatas, bahwa partisipasi penyu- (2007); Partisipasi penyusunan anggaran,
sunan anggaran tidak hanya secara lang- kinerja manajerial; kecukupan dan komit-
sung meningkatkan prestasi kerja tapi ju- men organisasi variabel intervening oleh
Suryadi, Permodelan Struktur Variabel.... 41

Haryadi (2002); Kepuasan dan motivasi miliki peranan sebagai perencanaan yaitu
terhadap kinerja karyawan dengan komit- bahwa anggaran berisi tentang ringkasan
men sebagai variabel intervening oleh rencana keuangan organisasi di masa da-
Handayani Persepsi dukungan organisasi, tang dan sebagai penilaian kinerja yaitu
kepuasan kerja dan komitmen, (2007). bahwa anggaran dipakai sebagai sistem
Serta Variabel yang lain seperti Variabel pengendalian untuk mengukur kinerja
Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Ki- manajerial (Schiff dan Lewin, 1970). Pro-
nerja Manajerial, Brownell (1982); Ke- ses penyusunan angaran merupakan ke-
puasan Kerja dan Kinerja Manajerial Set- giatan yang penting dan kompleks, kare-
ton dan Liden (1996); Komitmen Organi- na anggaran memnpunyai dampak fung-
sasi dan Kinerja Manajerial Moncrief et sional dan disfungsional terhadap sikap
al (1997). dan perilaku anggota organisasi (Argyris
Berdasarkan latar belakang tersebut, 1952; Milani 1975).
tujuan penelitian ini adalah untuk mene- Dampak tersebut ditunjukkan oleh
mukan bukti empiris bahwa partisipasi ada tidaknya fungsi angaran sebagai alat
penyusunan anggaran mempunyai penga- pengendalian yang baik untuk memotiva-
ruh terhadap kinerja manajerial melalui si para anggota organisasi meningkatkan
kepuasan kerja dan komitmen organisasi kinerjanya.
sebagai variabel intervening.
Review Penelitian
Kajian Literatur Model teori seperti gambar 1, me-
Integrasi Pendekatan nyajikan model hubungan antara partisi-
Idealnya dalam merancang desain pasi penyusunan anggaran sebagai varia-
penelitian ada dua teori (keprilakuan dan bel independen (Eksogen), dengan kiner-
teori agen) Dalam mengintegrasikan me- ja manajerial sebagai variabel dependen
mang sangat sulit, biasanya hanya men- (Endogen), Dalam kepuasan kerja dan
dasarkan pada suatu teori dan mengabai- komitmen organisasi sebagai variabel in-
kan lain (Ken 1997). Kemungkinan pene- tervening. Dimana tiap hubungan dalam
litian yang mendasarkan pada teori kepri- model penelitianGambar
ini, 1diberi label Hipote-
lakuan mempunyai kelemahan karena ja- sis (Hn) Model Penelitian

rangnya variabel struktur penghargaan di- K E P UAS AN K E R J A


(K K J ) H2

masukkan pada model. Sebaliknya Frede-


P AR T IS IP AS I K INE R J A

rickson (1992) menyimpulkan bahwa teo- P E NY US UNAN


ANG G AR AN
(P P A)
H1
MANAJ E R IAL
(K MG )

ri agen yang mengabaikan faktor-faktor


K O MIT ME N H3

keprilakuan harus diperhatikan secara O R G ANIAS AI


(K O R )

hati-hati.
Pengembangan Model Warren, White and Fuller (1994).

Anggaran dan Kinerja manajerial


Anggaran merupakan pernyataan Gambar 1. Model Penelitian
mengenai apa yang diharapkan, direnca-
nakan atau diperkirakan terjadi dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran dan
periode tertentu pada masa yang akan da- Kinerja Manajerial
tang (Lowe, 1970). Anggaran juga meru- Pengaruh partisipasi penyusunan
pakan alat bagi manajer tingkat atas untuk anggaran pada kinerja manajerial meru-
mengendalikan, mengkoordinasi-kan, pakan tema yang sangat menarik dalam
mengkomunikasikan, mengevaluasi penelitian akuntansi manajemen (Lukka,
kinerja, dan memotiasi bawahannya (Ke- 1988) dalam Supomo (1998). Beberapa
nnis 1979). Anggaran yang disusun me- peneliti yang tertarik untuk meneliti pe-
42 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.39-50

ngaruh partisipasi penyusunan anggaran maka secara otomatis dengan penuh kesa-
dan kinerja manajerial, diantaranya daran mereka akan meningkatkan tingkat
Brownell (1982) yang menyebutkan ala- komitmen. Pendapat dari Luthans (1995)
sannya bahwa partisipasi pada umumnya dan Ganzach (1998) yang menyatakan
dinilai sebagai pendekatan manajerial bahwa variabel yang positif terhadap ke-
yang dapat meningkatkan kinerja anggota puasan kerja yaitu tipe pekerjaan itu sen-
organisasi, dan bahwa penelitian-peneliti- diri, gaji atau bayaran, kesempatan men-
an yang menguji hubungan antara kedua dapatkan promosi, atasan dan rekanan
variabel tersebut menunjukkan hasil yang kerja dapat terpenuhi, maka komitmen
berbeda atau saling bertentangan. Brow- terhadap organisasi akan timbul dengan
nell (1982) dengan sampel 48 manajer baik sehingga kepuasan akan berdampak
tingkat menengah pada perusahaan-peru- komitmen organisasi dan dengan sendiri-
sahaan manufaktur di San Fransisko, me- nya komitmen akan memberikan andil
ngukur partisipasi anggaran mengguna- cukup besar terhadap kinerja manajerial.
kan instrumen Milani (1975), dan mengu- Kepuasan kerja oleh Locke (1986)
kur kinerja manajerial menggunakan ins- dalam Suhartono dan Solichin (2006 : 3)
trumen Mahoney et al. (1963) menemu- merupakan bentuk emosional positif yang
kan hubungan positif dan signifikan an- mencerminkan respon terhadap pengaruh
tara partisipasi anggaran dan kinerja. Se- situasi kerja, penilaian kerja atau pengala-
dangkan penelitian Brownel dan Melnnes man kerja. Sedangkan menurut Viener
(1986) dengan 224 responden manajer (1982) dalam suhartono dan Solichin
tingkat menengah pada perusahaan manu- (2006:4), kepuasan kerja didefinisikan se-
faktur dengan menggunakan instrument bagai suatu sikap yang mengarah pada
yang sama juga menemukan hubungan kondisi, segi atau aspek kerja. Setton dan
yang positif dengan menggunakan instru- Liden (1996) menemukan bahwa motiva-
men yang sama juga menemukan hubu- si kerja berperan sebagai variabel mode-
ngan yang positif antara kedua variabel rating terhadap pengaruh positif antara
tersebut. Pengumpulan informasi pribadi partisipasi penyusunan anggaran dan ki-
dalam proses penyusunan anggaran dari nerja manajerial. Dan hipotesis : H2 = ter-
manajer tingkat bawah dapat membuat dapat pengaruh tidak langsung antara ke-
anggaran lebih akurat dan pencapaian puasan kerja dengan kinerja manajerial.
anggaran tersebut kemungkinan mengha-
silkan kinerja yang lebih baik tinggi dari Komitmen Organisasi dan Kinerja
sudut pandang perusahaan (Waller, Manajerial
1988). Perilaku manajerial itu dapat terja- Hasil penelitian dari Harrison dan
di karena partisipasi memberikan kesem- Hubard (1998) menyatakan bahwa komit-
patan pada bawahan untuk menjalankan men mempengaruhi Outcome (keberhasi-
anggaran yang dapat dicapai dengan lebih lan) organisasi. Kinerja karyawan dipe-
mudah bila dibandingkan tanpa partisipa- ngaruhi oleh komitmen organisasi. Kar-
si. Hipotesis adalah ; H1 = terdapat pe- yawan yang mempunyai keterlibatan
ngaruh antara partisipasi penyusunan tinggi dalam bekerja tidak mempunyai
anggaran dengan kinerja manajerial. keinginan untuk keluar dari perusahaan
dan dalam hal ini merupakan modal dasar
Kepuasan Kerja dan Kinerja untuk mendorong produktivitas yang
Manajerial tinggi. Pendapat tersebut didukung oleh
Para ahli menyatakan bahwa apabila Moncrief et al (1997) yang mengungkap-
seseorang telah terpenuhi semua kebutu- kan bahwa komitmen karyawan terhadap
han dan keinginannya oleh organisasi,
Suryadi, Permodelan Struktur Variabel.... 43

organisasi yang tinggi akan berpengaruh Desain Penelitian


terhadap kinerja karyawan. Desain penelitian merupakan peneliti-
Menurut Randal (1990) dalam Nouri an studi kasus yang menggambarkan ana-
dan Parker (1998) bahwa konsep komit- lisis pengaruh penyusunan anggaran ter-
men organisasi dibedakan menjadi dua hadap kinerja manajerial dengan variabel
yaitu komitmen organisasi efektif dan ko- kepuasan kerja dan komitmen organisasi
mitmen organisasi normatif atau berke- sebagai variabel intervening di Perguruan
lanjutan. Hubungan yang kuat ditunjuk- Tinggi Tinggi Vokasi Malang.
kan oleh konsep komitmen organisasi Untuk menganalisis pengaruh antar
afektif. Dalam penelitian Nouri dan Par- variabel digunakan metode Struktur
ker (1998) menggunakan konsep komit- Equation Model pada pengukuran skala
men organisasi afektif, dihubungkan de- likert 1-7.
ngan kinerja manajerial menunjukkan hu-
bungan yang positif.Dan hipotesi : H3 = Identifikasi dan Definisi operasional
terdapat pengaruh tidak langsung antara Variabel
komitmen organisasi dengan kinerja ma- Identifikasi Variabel
najerial. Untuk mendukung kontruk variabel
dalam penelitian ini diklasifikasikan me-
Metodologi Penelitian nurut kontruk dependen dan independen
Kerangka Pemikiran sebagai berikut:
a. Variabel Independen/Eksogen (Xn).
Variabel yang mempengaruhi atau
KK menjadi sebab perubahannya atau
H21 H22 timbulnya variabel dependen. Dalam
PPA KM
SEM (Stuctural Equation Modeling/
H1
Pemodelan.
H31 H32 b. Variabel Dependen/Endogen (Y) se-
KO
ring disebut variabel output, criteria,
konsekuen atau disebut variabel teri-
kat. Variabel terikat merupakan varia-
Gambar 2. Kerangka Pemikiran bel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas.
Hipotesis Dalam SEM (Struktural Equation
Berdasarkan deskripsi teoritis dan ke- Modeling / Pemodelan.
rangka berpikir tersebut, diajukan hipote-
sis penelitian : Definisi Operasional Variabel
1. Terdapat pengaruh antara partisipasi Dalam penelitian ada 4 variabel yang
akan diukur, yaitu Variabel Independen
penyusunan anggaran terhadap kiner-
adalah PPA (partisipasi penyusunan ang-
ja manajerial. garan), variabel intervening diantaranya
2. Terdahap pengaruh tidak langsung adalah KK (kepuasan kerja) dan KO (ko-
antara kepuasan kerja dengan kinerja mitmen organisasi) serta variabel depen-
manajerial. den adalah KM (kinerja manajerial). Ins-
3. Terdapat pengaruh tidak langsung an- trumen atau pengukuran yang digunakan
pada penelitian ini berdasarkan pada
tara komitmen organisasi dengan ki-
instrumen-instrumen yang dikembangkan
nerja manajerial. dan digunakan oleh peneliti-peneliti ter-
44 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.39-50

dahulu dan telah diuji tingkat validitas sikap pegawai terhadap pekerjaannya
dan reliabilitasnya. yang timbul dari perasaan suka atau tidak
Reabilitas pengukuran ditentukan de- suka, senang atau tidak senang, puas atau
ngan menghitung Cronbach alpa yang di- tidak puas..
pertimbangkan dapat diandalkan jika 2. Komitmen
Cronbach lebih tinggi dari 0,60 (Nunnal- Keinginan pegawai untuk tetap men-
ly, 1994). Uji validitas dan realibitas ter- jadi anggota organisasi yang ditandai de-
hadap alat ukur tersebut diperlukan untuk ngan bekerja keras demi organisasi dan
mengukur obyek yang diteliti. Reliabili- menerima nilai dan tujuan organisasi atau
tas menunjukkan sejauh mana suatu alat Komitmen organisasi dalam hal ini meru-
ukur dapat diandalkan atau dapat diperca- pakan penerimaan dan kepercayaan akan
ya. nilai dan tujuan organisasi. Dalam peneli-
Dengan reliabilitas dapat dilihat kon- tian ini komitmen organisasi diukur ada 9
sistensi alat ukur dalam mengukur gejala item Mowday dkk (1977), dengan me-
yang sama. Validitas mengukuran me- ngacu pada penelitian Nouri dan Parket
nunjukkan kemanpuan alat ukur untuk (1998).
mengukur apa yang seharusnya diukur. 3. Kinerja Manajerial
Walaupun pengukuran yang diguna- Kinerja manajerial merupakan ting-
kan dalam penelitian ini menggunakan kat kecakapan manager/kepala dalam me-
instrumen yang siap pakai dan telah diuji laksanakan aktivitas manajemen yang
reliablitas dan validitasnya oleh peneliti meliputi perencanaan, pengkoordinasian,
sebelumnya. Hal ini dilakukan karena pe- investigasi, pengaturan, negosiasi, perwa-
nelitian ini dilakukan pada lingkungan kilan, pengawasan dan evaluasi. Pengu-
dan waktu yang berbeda dengan peneli- kuran variabel kinerja manajerial ada 9
tian sebelumnya. Pengujian reliabilitas item pertanyaan yang dikembangkan oleh
dan validitas pengukuran dalam peneli- Mahoney et al., (1963)
tian ini ditentukan dengan menggunakan
Cronbach Alpha. Variabel-variabel yang Jenis, Sumber, dan Metode Pengum-
akan diukur tersebut diantaranya adalah : pulan Data
Survei dilakukan terhadap lembaga
Partisipasi dalam penyusunan angga- pendidikan Tinggi Vokasi Di Jawa Timur
ran Kriteria responden di kelompokan pada
Partisipasi dalam penyusunan angga- Responden para manajemen adalah mere-
ran merupakan keterlibatan para pegawai ka sedang menjabat atau pernah menja-
manajer dalam proses penyusunan pada bat, dan kelompok stakeholder.. Survei
pusat pertanggungjawaban yang dipim- dilakukan dengan interview dan pe-
pinnya. Instrumen partisipasi ada 6 item nyebaran kuesioner. Metode pengambilan
pernyataan yang dikembangkan oleh sampel para manajemen menggunakan
Fertakis (1967) dan Searfoss dan Mon- purposive sampling dan responden stake-
czka (1973). holder menggunakan multistage area ran-
1. Kepuasan Kerja dom sampling.
Instrumen yang digunakan dalam pe- Pengumpulan data dilakukan dengan
nelitian ini diadopsi dari Job Descriptive menggunakan metode penyerahkan lang-
Indek (Smith, Kendal dan Hulin dalam sung dan atau inteview atas kuesioner ke-
Luthan 2011) dengan 9 item pertanyaan pada 116 orang kepala/ kepala sub bagian
yaitu Variabel ini merupakan variabel in- yang terkait. Dan jumlah data yang diper-
tervening dimana indikator yang diguna- lukan 58 responden (Slovin) mendasar-
kan untuk mengukur kepuasan kerja dari
Suryadi, Permodelan Struktur Variabel.... 45

kan besarnya sample secara proporsional ret. Dari 100 kuesioner yang disebarkan /
random sampling. diserahkan, 75% telah diterima kembali.
Namun ada beberapa kuesioner tidak da-
Metode Analisis Data pat diproses karena pengisiannya tidak
Guna menganalisis data digunakan lengkap. Hasil Distribusi menurut umur,
dua alat analisis, sesuai dengan fungsi masa kerja dan Pengalaman Kerja atas 58
masing-masing: kuesioner (Solvin) dapat perlihatkan pada
1. Statistik Deskriptif tabel-tabel berikut :
Digunakan untuk menentukan rata-
rata skor empat variabel paada item-item Tabel 1
pertanyaan yang tersedia Distribusi Responden Menurut Umur
2. Analisis Struktur Equation Model
Digunakan untuk menentukan sebe- Umur Frequensi Persen Valid Persen Cumulasi Persen
rapa pengaruh variabel-variabel dan per- 29-34 1 1,72% 1,72% 1,72%
35-40 4 6,90% 6,90% 8,62%
modelan pembentuk struktur laten.
41-46 12 20,69% 20,69% 29,31%
47-51 30 51,72% 51,72% 81,03%
Rumus Model SEM yang digunakan 52-57 11 18,97% 18,97% 100,00%
Y(KM) = H1 + (H21XH22) + (H31XH32) Total 58

Dimana : Tabel 2
KM = Kinerja Manajerial Distribusi Responden Menurut Masa
PPA/H1 = Partisipasi Penyusunan Angga- Kerja
ran
KK/H2 = Kepuasan Kerja Umur Frequensi Persen Valid Persen Cumulasi Persen
KO/H3 = Komitmen Organiasasi 9-14 3 5,17% 5,17% 5,17%
15-20 26 44,83% 44,83% 50,00%
21-26 27 46,55% 46,55% 96,55%
Dasar Interpretasi
27-32 2 3,45% 3,45% 100,00%
Rentang jawaban dari pengisian di-
Total 58
mensi pertanyaan (tertutup) setiap varia-
bel yang diteliti, ditentukan kriteria tiga
Tabel 3
kotak (three box method) (Ferdinand,
Distribusi Responden Menurut
2006). Dalam ini rentang jawaban dimu-
Pengalaman Kerja
lai dari 10 - 100 didapat rentang 90 dibagi
3 menghasilkan nilai sebesar 30 yang di- Umur Frequensi Persen Valid Persen Cumulasi Persen
gunakan dasar interpretasi nilai indeks, 3-4 30 51,72% 51,72% 51,72%
yaitu : 5-6 15 25,86% 25,86% 77,59%
a. Nilai 10,00 – 40,00 = rendah 7-8 7 12,07% 12,07% 89,66%
b. Nilai 40,01 – 70,00 = sedang 9-10 4 6,90% 6,90% 96,55%
c. Nilai 70,01 – 100,00 = Tinggi 11-12 1 1,72% 1,72% 98,28%
>15 1 1,72% 1,72% 100,00%
Total 58
Hasil Dan Pembahasan
Hasil Diskripsif Data Responden
Diskriptif Respon Terhadap Variabel
Data diambil menggunakan angket
1. Hasil Partisipation Penyusunan
dengan menyebarkan 116 kuesioner dan
Anggaran
penyerahan langsung kepada kepala / pe-
Variabel PPA ada 6 item pertanyaan,
ngelola atau setingkat kepala bagian serta
semakin besar skor skala PPA semakin
unit kerja. Penyebaran dilakukan mulai 1
tinggi keterlibatan unit kerja yang dilaku-
Februari dan berakhir pada tanggal 1 Ma-
kan responden seperti tabel berikut :
46 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.39-50

Tabel 4 4. Hasil Kinerja Manajerial


Respon PPA Variabel KK ada 9 item pertanyaan,
semakin besar indek skor KM semakin
Tingkat Partisipasi Penyusunan Anggaran (Skala Linkert)
Indikator
Perhitungan tinggi kepuasan unit kerja dirasa kan res-
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Jml Index ponden seperti tabel berikut :
PPA1 1 10 33 88 80 18 0 230 2,3
PPA2 0 2 36 88 95 18 7 246 2,46
PPA3 0 8 9 96 110 30 0 253 2,53 Tabel 7
PPA4 1 4 24 68 110 42 7 256 2,56 Respon KM
PPA5 1 12 18 76 90 42 7 246 2,46
PPA6 0 6 33 92 65 42 7 245 2,45 Tingkat Komitmen Organisasi(Skala Linkert) Perhitungan
Indikator
Jumlah 3 42 153 508 550 192 28 1476 4,24 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Jml Index
Perhitungan Indel/Jumlah Responden 60,64% KM1 0 10 48 76 70 24 0 228 2,28
KM2 0 10 42 72 95 12 0 231 2,31
Sumber data diolah : Skala Linkert KM3 0 12 15 64 95 72 0 258 2,58
KM4 0 0 36 100 95 12 0 243 2,43
KM5 0 6 39 76 95 18 7 241 2,41
2. Hasil Kepuasan Kerja KM6 1 16 39 48 85 24 21 234 2,34
KM7 0 4 30 84 80 54 0 252 2,52
Variabel KK ada 10 item pertanyaan, KM8 0 4 9 68 95 66 42 284 2,84
semakin besar indek skor KK semakin KM9 0 4 27 80 100 42 0 253 2,53
Jumlah 1 66 285 668 810 324 70 2224 4,26
tinggi kepuasan unit kerja yang dirasakan Perhitungan Indel/Jumlah Responden 60,86%
responden seperti tabel berikut :
5. Hasil Kontruk Eksogen dan Endo-
Tabel 5
gen
Respon KA
Tingkat Kepuasan Kerja(Skala Linkert) Perhitungan
Indikator
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Jml Index
KA1 0 4 21 52 105 66 28 276 2,76
KA2 0 6 45 36 100 54 14 255 2,55
KA3 0 6 3 72 120 66 7 274 2,74
KA4 0 2 9 56 120 84 14 285 2,85
KA5 0 6 39 64 95 30 14 248 2,48
KA6 0 6 42 68 70 60 0 246 2,46
KA7 0 6 30 100 80 24 0 240 2,40
KA8 0 4 33 104 65 36 0 242 2,42
KA9 0 8 33 72 100 24 7 244 2,44
KA10 0 4 6 48 140 78 7 283 2,83
Jumlah 0 48 255 624 855 444 84 2310 4,47
Perhitungan Indel/Jumlah Responden 63,87%
Sumber data diolah : Skala Linkert

3. Hasil Komitmen Organisasi


Variabel KO ada 9 item pertanyaan,
semakin besar indek skor KK semakin
tinggi kepuasan unit kerja yang dirasakan
responden seperti tabel berikut : Gambar 3. Full Model Pengembangan
Tabel 6 Warren, White & Fuller
Respon KO
Tingkat Komitme n Organisasi (Skala Linke rt) Pe rhitungan
Hasil Pengujian Hipotesis dan
Indikator
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Jml Inde x Interpretasi
KO1 0 10 24 68 95 48 7 252 2,52
KO2 0 6 15 80 110 48 0 259 2,59 Setelah melalui proses analisis kon-
KO3 0 6 36 96 70 18 14 240 2,40
KO4 0 12 42 76 70 30 0 230 2,30 firmatori faktor dan analisis terhadap full
KO5 0 2 30 80 90 48 7 257 2,57
KO6 0 10 27 80 95 30 0 242 2,42 model dari SEM (Gb 3) keseluruhan mo-
KO7 0 2 15 68 100 72 21 278 2,78
KO8 0 14 24 60 80 66 7 251 2,51 del dapat diterima dengan baik. Berdasar-
KO9
Jumlah
0
0
4
66
21
234
60
668
125
835
42
402
14 266
70 2275
2,66
4,36
kan hasil analisis terhadap indeks good-
Perhitungan Indel/Jumlah Responden
Sumber data diolah : Skala Linkert
62,26%
ness of fit, model ini telah memenuhi kri-
Suryadi, Permodelan Struktur Variabel.... 47

teria yang disyaratkan yaitu untuk Tabel 8


CMIN/df = 1,6 sedangkan yang lain mar- Hasil Pengujian Hipotesis
ginal diantaranya : Chi-Square = 812,
probabilitas = 0,00; GFI = 0.6; AGFI = Hipotesis Pernyataan Hipotesis Hasil Pengujian
0,6; TLI = 0,7; CFI = 0,5; dan RMSEA = H1 Terdapat pengaruh langsung antara partisipasi penyusunan Diterima
anggaran dengan kinerja manajerial (Direct)
0.10. Artinya model yang terbentuk be-
H2 Terdapat pengaruh tidak langsung antara kepuasan kerja dengan Ditolak
lum baik, Sedangkan pengujiaan hipote- kinerja manajerial (Indirect)
sis sebagai berikut : H3 Terdapat pengaruh tidak langsung antara komitmen organisasi Diterima
dengan kinerja manajerial (Indirect)
Pengujian Hipotesis 1
Hipotesis pertama (H1), terdapat pe- Pembahasan
ngaruh langsung antara PPA dengan KM. Hipotesis H1 : terdapat pengaruh lang-
Parameter estimasi antara PPA dengan sung antara partisipasi penyusunan
KM, yang dibentuk menghasilkan nilai anggaran dengan kinerja manajerial
CR 1,96. Dapat dilihat bahwa nilai CR ± (Direct)
1.96, sehingga hipotesis H1 diterima pada Hasil hipotesis 1, menunjukkan bah-
tingkat signifikansi 5%. Dapat juga dili- wa PPA secara positif mempengaruhi
hat dari P-value. Dari penelitian ini di da- KM. Sehingga penelitin ini mendukug hi-
pat P-value sebesar 0,1, oleh ka-rena P- potesis 1 yang berarti keterlibatan unit
value lebih dari 0,05, maka hipotesis H1 kerja kepala bagian di Pendidikan Vokasi
diterima. di Malang dalam PPA mempengaruhi
KM.
Pengujian Hipotesis 2 Dari hasil penelitian yang dilakukan
Hipotesis kedua (H2), terdapat pe- oleh Brownel (1982) yang mengukur
ngaruh tidak langsung antara KK terha- PPA dengan menggunakan instrument
dap KM. Parameter estimasi antara KK Milani (1975), dan untuk mengukur KM
terhadap KM secara tidak langusung, menggunakan instrument (Hahoney et al,
yang dibentuk menghasilkan nilai CR 1,3. 1963) menemukan hubungan positif anta-
Dapat dilihat bahwa nilai CR ± 1,96, ra PPA dengan KM. Penelitian ini diper-
sehingga hipotesis H2 ditolak pada ting- kuat oleh Brownel dan Mclnnes (1986)
kat signifikansi 5%. Dapat juga dilihat dengan menggabungkan instrumen yang
dari P-value. Dari penelitian ini di dapat sama. Hasil dari penelitian ini memberi-
P-value sebesar 0,3, oleh karena P-value kan bukti bahwa hasil penelitian yang su-
lebih dari 0,05, maka hipoteis H2 ditolak. dah dilakukan oleh peneliti lain diperkuat
oleh peneliti. Sehingga hasil penelitian ini
Pengujian Hipotesis 3 memperkuat dari penelitian yang sudah
Hipotesis ketiga (H3), terdapat pe- dilakukan oleh peneliti sebelumnya ter-
ngaruh tidak langsung antara KO terha- bukti.
dap KM. Parameter estimasi antara KO
terhadap KM secara tidak langsung, yang Hipotesis H2 : terdapat pengaruh tidak
dibentuk menghasilkan nilai CR 2,7. Da- langsung antara kepuasan kerja de-
pat dilihat bahwa hasil nilai CR ± 1,96, ngan kinerja manajerial (Indirect)
sehingga hipotesis H3 diterima pada ting- Hasil hipotesis 2, menunjukkan inte-
kat signifikansi 5%. Dapat juga dilihat raksi antara PPA dan KK dengan KM ti-
dari P-value. Dari penelitian ini di dapat dak signifikan. Artinya KK tidak bisa
P-value sebesar 0,0, oleh karena P-value berperan sebagai variabel moderating /
kurang dari 0,05, maka hipoteis H3 diteri- intervening terhadap pengaruh PPA dan
ma. KM.
48 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.39-50

Penelitian Setton dan Liden (1996) Tabel 9


yang menemukan bahwa KK mampu ber- Struktural Equation Model
Standardized FULL MODEL
tindak sebagai variabel moderating / in- Partisipasi
Penyusunan Komitmen Kepuasan Kerja Kinerja
Variabel Laten
tervening terhadap pengaruh PPA dan Anggaran Organisasi Manajerial
Standardized Direct Estimated 0 0 0 0
KM. Hasil penelitian ini tidak mendu- Komitmen Organisasi 0 0 0 0
kung hipotesis 2. Sehingga hasil peneli- Kepuasan Kerja
Kinerja Manajerial
0
0.25
0
0.54
0
-0.24
0
0
tian ini tidak mampu mendukung dari pe- Standardized Indirect Effect - Estimate
Komitmen Organisasi 0 0 0 0
nelitian yang sudah dilakukan sebelum- Kepuasan Kerja 0 0 0 0
nya. Kinerja Manajerial 0.15 0.6 -0.25 0
Standardized Total Effects - Estimataes
Komitmen Organisasi 0 0 0 0
Hipotesis H3 : Terdapat pengaruh ti- Kepuasan Kerja
Kinerja Manajerial
0
0.4
0
1.14
0
-0.49
0

dak langsung antara komitmen organi- Sumber : Data yang diolah (Lampiran 10 )

sasi dengan kinerja manajerial (Indi-


rect) Hasil ternyata pengaruh langsung
Hasil hipotesis 3, menunjukkan inte- PPA terhadap KM sebesar 0,25 dan tidak
raksi antara partisipasi penyusunan ang- langsung 0,15 dengan total effek PPA
garan dan komitmen organisasi dengan 0,4; untuk pengaruh tidak langsung dari
kinerja manajerial. Hal ini berarti komit- KO mendapatkan estimasi 0,54 dan efek
men berperan sebagai variabel interve- tidak langsungnya adalah 0,6 sehingga to-
ning terhadap pengaruh partisipasi penyu- tal efek dari model terbentuk adalah 1,14;
sunan anggaran. sedangkan pengaruh tidak langsung sebe-
Peneliti yang telah melakukan hal sar -0,25 dan pengaruh langsung -0,24
yang sama oleh Nouri dan Parker (1996) dengan total efek estimasi sebesar 0,49.
yang menguji pengaruh KO terhadap hu- Berarti KO dan KM memberikan kontri-
bungan antara PPA dan senjangan angga- busi yang paling besar yaitu 1,14, dan un-
ran menghasilkan kesimpulan pada saat tuk PPA sebesar 0,4, sedangkan KK
PPA tinggi dan KO yang tinggi cende- mempunyai sumbangan sebesar -0,49 (ti-
rung mengurangi senjangan anggaran. dak berpengaruh) pada KM.
Sehingga akan mempengaruhi kineja ma- Dalam permodelan SEM dengan tu-
najerial. Hasil penelitian ini memperkuat juh langkah dihasilkan pengaruh total ef-
dari hasil peneliti terdahulu. Sehingga ha- fect, total efek merupakan penjumlahan
sil penelitian ini mendukung hipotesis 3. pengaruh langsung dan tidak langsung.
Total pengaruhnya secara langsung antara
Analisis Pengaruh Variabel Eksogen PPA terhadap KM dengan KK dan KO
Terhadap Variabel Endogen adalah 0,40; 0,49 dan 1,14 sehingga KO
Analisis pengaruh yang pertama ada- memberikan pengaruh terbesar terhadap
lah analisis pengaruh langsung. Adapun KM dibandingkan dengan KO sebagai
hasil perhitungan komputasi terhadap variabel intervening. Sehingga urutan pe-
permodelan struktur variabel laten antara ngaruh secara berurutan adalah (1) KO
PPA terhadap KMl dengan KK dan KO (komitmen organisasi) sangat besar, (2)
sebagai variabel intervening dengan alat KK (kepuasan kerja) dan (3) PPA (parti-
bantu program AMOS didapat hasil : sipasi penyusunan anggaran) juga mem-
punyai pengaruh yang relatif besar.

Hasil Analisis Pengaruh


Setelah dilakukan pengujian hubu-
ngan kausalitas dari tiga hipotesis, hasil
menunjukkan 2 hipotesis diterima, dan
Suryadi, Permodelan Struktur Variabel.... 49

hipotesis H2 ditolak. Setelah dilakukan mendukung peneliti Nouri dan Parker


pengujian goodness of fit, diperoleh hasil (1996). Karena KO efektif akan berhu-
bahwa model teoritis yang disampaikan bungan positif dengan KM. Sehingga ba-
dinyatakan Kurang Baik. wahan yang memiliki komitmen tinggi
terhadap perusahaan akan berpikir positif
Simpulan Dan Saran untuk memihak organisasi, sebab bawa-
Pengembangan menguji permodelan han yang mempunyai komitmen tinggi
struktur variabel laten antara PPA terha- pada organisasi menginginkan tujuan or-
dap KM dengan KK dan KO sebagai va- ganisasi berjalan sesuai dengan yang di-
riabel intervening pada Perguruan Tinggi rencanakan.
Vokasi di Malang. Empat variabel adalah Simpulan mengenai masalah penelitian
PPA (Milani, 1975), KK (Weiss et al, Proses penganalisisan dilakukan ang-
1967), KO (Porter et al. 1974), KM ket atau kuesioner sebagai alat untuk me-
(Kalbers dan Forgrty 1978) dengan anali- ngambil data daan telah diuji reliabilitas
sis Confirmatory Factor dan Full Model dan validitasnya dengan hasil reliable dan
dapat disimpulkan : valid. Semua loading factor yang
Simpulan mengenai Hipotesis 1 merupakan ukuran diterima atau ditolak
Pengaruh langsung yang disumbang- variabel indikator sebagai indikator dari
kan antara PPA dengan KM mempunyai suatu faktor mempunyai nilai di atas ≥
hasil yang memperkuat dari penelitian se- 0,40. Hal ini berarti dari 34 item perta-
belumnya diantaranya Brownel (1972) nyaan dalam variabel indikator yang di-
dengan instrumen Milani (1975), sedang- ajukan sebagai permodelan pembentuk
kan instumen pengukuran KM menggu- struktur variabel laten semuanya diterima
nakan instrument (Hahoney et. al. 1963) sebagai variabel indikator laten, karena
cukup memadai. Variabel instrumen memenuhi taraf signifikansi yang ditetap-
pembentuknya dari indikator keterlibatan kan pada taraf signifikansi 5%.
PPA, penilaian tentang alasan, penyataan Permasalahan di ajukan dan diteri-
pendapat, pengaruh pendapat, usulan pen- manya hipotesis (1) Terdapat pengaruh
dapat dan permintaan pendapat atasan, langsung antara PPA dengan KM (di-
sedangkan variabel kinerja manajerial da- rect); (2) Terdapat pengaruh tidak lang-
ri indikator : perencanaan, investigasi, sung antara KO dengan KM (indirect)
pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan, dan (3) Dan tidak diterimanya hipotesis
pemilihan staf, negosiasi, perwakilan dan pengaruh tidak langsung antara PPA de-
evaluasi memberikan pengaruh terhadap ngan KK berarti : penelitian ini mem-
KM, sehingga semakin tinggi PPA, maka buktikan bahwa variabel KO sebagai va-
akan mempengaruhi KK. riabel intervening dan PPA mempunyai
Simpulan mengenai Hipotesis 2 pengaruh yang kuat terhadap KM secara
Pengaruh tidak langsung yang di- penuh. Sedangkan Variabel KK tidak ber-
sumbangkan antara KK dengan KM pengaruh signifikan karena tidak ada ke-
mempunyai hasil yang tidak signifikan. tidakkonsistensian antara beban kerja dan
Hal ini tidak mendukung peneliti Seton pengharapan para pekerja.
dan Liden (1996). Sehingga hasil peneli-
tian ini belum mampu mempengaruhi Saran
KM melalui KK. Hal yang perlu diperhatikan untuk
Simpulan mengenai Hipotesis 3 meningkatkan PPA diantaranya adalah
Pengaruh tidak langsung yang di- melihat variabel indikator PPA,KJ,KO,
sumbangkan antara KO dengan KM Besar loading variabel indikator merupa-
mempunyai hasil yang signifikan. Hal ini kan pentunjuk dari besarnya dominasi va-
50 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.39-50

riabel indikator terhadap variabel bentu- metry on Slack and Performance,


kannya. Ternyata loading yang terbesar The Accounting Review.
untuk KO adalah KO8 (kepedulian ter- Chozali, Imam (2008) Structural Equa-
hadap pengembangan masa depan pada tion Modeling dalam Teori, Kon-
instansi), KO2 (merasa bangga terhadap sep, dan Aplikasi dengan Program
sejawat untuk bekerja), KO5 (Kebang- Lisrel 8. Badan Penerbit Universitas
gaan atas pekerjaan / tugas). Diponegoro, Semarang
Guna meningkatkan partisipasi bawa- Chozali, Imam (2001) Aplikasi Analisis
han agar lebih aktif dalam anggaran akhir Multivariate dengan Program
dapat dilakukan : a) Pemberian imbalan, SPSS. Badan Penerbit Universitras
baik imbalan materi/ non materi; b) Pe- Diponegoro, Semarang.
ngakuan atas hasil sesuatu yang berman- Ferdinand, Augusty, (2000). Structural
faat dan berguna; c) Penyediaan data/ in- Equation Modeling dalam Peneli-
formasi yang diperlukan oleh unit terkait tian Manajemen. Badan Penerbit
dan akses mudah dan valid, d) Memberi- Universitras Diponegoro.
kan kebebasan berekpresi, wujudkan ke- Milani, K (April 1973). The Relationship
dinamisan kinerja pegawai dalam PPA of Participation in Budget Setting to
dan diberi kesempatan untuk memengang Industrial Supervisor Performance
kendali, e) Tingkatkan keahlian karyawan and Attitudes : A Field Study. The
dengan melakukan training dan memberi- Accounting Review Volume 50
kan wawasan tentang perubahan menuju Nouri, H,, & Parker R.J. (1996). The
perkembangan. Effect of Organizational Commit-
ment on Relation Between Budge-
Daftar Pustaka tary Participation and Budgetary
Argyris, C. (1952) The Impact Budget On Slack. Behavioral Research in Ac-
People, The Controllership Foun- counting
dation, Inc. The Scroll of Business Nouri, H., Parker R.J. (1988). The Rela-
and Public Administration, Cornell tionship Between Budget Participa-
University. tion and Job Performance The Ro-
Brownell, Peter (October 1981). Partici- les of Budget Adequary and Or-
pation in Budgeting, Locus of Con- ganizational Commitment. Accoun-
trol and Organizational Effective- ting Organization and Society, Vo-
ness, The Accounting Review. lume 23.
Brownell, Peter (1982). Participation in Warren. R.D, J.K. White, and WA Fuller.
Budgeting Process When It Works 1974.”An Error-In-Variable Analy-
and When It Doesn’t. Journal of sis of Managerial Role Perfor-
Accounting Literature. mance.”Journal of the American
Brownell, Peter, & Melnnes Morris Statistical Association 69.886-893.
(October 1986). Budgetary Partici- Yunita (2006). Pengaruh Partisipasi Pe-
pation, Motivation, and Managerial nyusunan Anggaran terhadap Ki-
Performance, The Accounting Re- nerja Manajerial : Komitmen Orga-
view. nisasi dan Kecukupan Anggaran se-
Chow, C.W., Cooper. J.C & Waller, W.S bagai Variabel Kontinjen. Universi-
(Januari 1988), Participative Bud- tas Dian Nuswantoro, Semarang.
geting : Effect of a Truth – Inducing
Pay Scheme and Information Asym-
Membangun Corporate Sustainability Melalui Implementasi
Green Accounting untuk Merespon Kebutuhan Pasar
Muhammad Miqdad1)
1)
Universitas Jember
1)miqdad31@gmail.com

Abstract

This paper focuses on the topics of social and environmental accounting is primarily
concerned with the company's response to environmental issues. The Company believes
that the concerning of environmental will create new markets and ensuring sustainability in
the long term. Therefore, the purpose of this research was to describe the dimensions that
must be conducted in achieving corporate sustainaibility and to provide an desccribing
trends in the company's environmental performance through a instrument well known by
proper index. To achieve the objectives of the study, the descriptive analysis and proper
indexes used in the study. The results of the study showed that the achievement of corporate
sustainaibility, if the corporate governance can maintain the balancing of economic
dimension, environmental dimensions or (planet dimension) and social dimensions.
Additionally, the dimensions of spirituality is also very important to maintain corporate
sustainability. The other findings of the study were the command approach and control
approach were not enough to improve the environmental performance of the companies.
The participating of the society (people) and the market influence have been believed will
improve the companies environmental performance in the long run. The research has been
expected to contribute in theoretical and practical perspective. The limitations of the
research is not done in-depth interviewed to the informants and market participants yet.

Keywords : social and green accounting, corporate sustainability, economic (company)


dimension, planet dimension, social dimension, sprituality dimension.

Abstrak

Paper ini memfokuskan pada topik-topik akuntansi sosial dan lingkungan terutama
berkaitan dengan respon perusahaan terhadap isu-isu lingkungan. Perusahaan meyakini
bahwa kepedulian terhadap lingkungan akan menciptakan pasar baru dan menjamin
keberlanjutan perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, tujuan riset ini adalah
untuk memberikan gambaran tentang dimensi-dimensi yang harus dilakukan dalam
mencapai corporate sustainaibility dan untuk memberikan gambaran tentang tren kinerja
lingkungan perusahaan melalui indeks proper. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut,
maka analisis deskriptif dan indeks proper digunakan dalam penelitian. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tercapainya corporate sustainaibility, jika tatakelola perusahaan dapat
menjaga keseimbangan dimensi ekonomi (economic dimension), dimensi lingkungan
(planet dimension) dan dimensi sosial (social). Selain itu, dimensi spritualitas (spritual
dimension) juga sangat penting untuk menjaga corporate sustainability. Temuan lain dalam
penelitian ini adalah pendekatan command and control tidak cukup untuk meningkatkan
kinerja lingkungan perusahaan. Peran masyarakat dan pengaruh pasar diyakini akan
meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan. Riset ini diharapkan juga memberikan
kontribusi teoritis dan praktis bagai yang berkepentingan. Keterbatasan riset ini adalah
belum dilakukan kajian secara mendalam terhadap informan dan pelaku pasar.

Kata Kunci : Akuntansi sosial dan akuntansi lingkungan, corporate sustainability, dimensi
ekonomi (perusahaan), dimensi lingkungan, dimensi sosial, dimensi spritual.

51
52 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.51-62

Pendahuluan untuk lebih beretika dalam menjalankan


Di negara-negara maju seperti yang aktivitas bisnis-nya,tentunya dengan
ada di Eropa (Roussey, 1992), Jepang menjaga kepentingan masyarakat dan
(Djogo,2006) perhatian akan isu-isu ling- lingkungannya. Aktifitas bisnis yang ber-
kungan ini berkembang pesat baik secara etika dan berorientasi pada kepentingan
teori maupun praktik. Perusahaan dituntut masyarakat, diharapkan berdampak posi-
untuk tidak hanya mengejar keuntungan tif keberlanjutan perusahaan (sustainabi-
ekonomi saja (profit), tetapi perusahaan lity corporate) dan manfaat ekonomi pe-
juga harus memperhatikan dan terlibat rusahaan dalam jangka panjang.
dalam pemenuhan kesejahteraan masya- Harapan positif masyarakat terhadap
rakat (people), dan turut menjaga kelesta- perusahaan-perusahaan untuk beroperasi
rian lingkungan (Wibisono, 2007: 32). ke arah green company, mendorong kala-
Tatakelola perusahaan yang lebih con- ngan industri tidak hanya dituntut untuk
cern terhadap kepentingan masyarakat sebatas pengolahan limbah, tetapi tuntu-
dan lingkunganya diyakini akan mening- tan masyarakat-konsumen lebih jauh lagi
katkan kinerja perusahaan baik dalam yaitu agar proses produksi suatu barang
perspektif financial maupun non finan- mulai dari pengambilan bahan baku sam-
cial. Harapannya adalah dalam jangka pai ke pembuangan suatu produk setelah
panjang, sustainability perusahaan akan dikonsumsi (digunakan) tidak merusak
tetap terjaga. lingkungan (Idris, 2012). Selain itu, tun-
Aktivitas bisnis korporasi diharapkan tutan dari lembaga-lembaga bukan peme-
tidak merugikan kepentingan masyarakat rintah (NGO) dan peningkatan kesadaran
dan lingkunganya. Hal ini sejalan dengan masyarakat juga menjadi pemicu bagi ka-
Undang-undang PT No. 40 tahun 2007 langan industri untuk tidak sekedar bisnis
bahwa perusahaan berhak menggunakan diidentikan dengan capaian keuntungan
sumber daya alam serta sumber daya semata (profit orientation), akan tetapi
manusia di sekitarnya, tetapi perusahaan yang lebih substantif adalah praktik bis-
juga mempunyai kewajiban untuk mem- nis yang ramah lingkungan dan beretika.
pertanggungjawabkan semua akibat yang Dalam perspsektif bisnis global, pe-
diperoleh dari proses operasionalnya. rusahaan-perusahaan perlu sertifikasi pe-
Dalam bahasa yang lain dapat dikata- ngelolaan lingkungan untuk bersaing di
kan bahwa undang-undang tersebut me- pasar global. International Organisation
wajibkan perusahaan untuk memiliki dan Standarisation (ISO) 14000 berlaku untuk
melaksanakan tanggung jawab sosial se- semua jenis dan ukuran organisasi dan di-
cara langsung kepada masyarakat dan desain untuk mencakup kondisi geogra-
lingkungannya. Artinya eksistensi peru- fis, budaya dan sosial yang beragam.
sahaan tidak hanya untuk memaksima- Isu lingkungan terbukti bukan meru-
lisasi nilai shareholders, akan tetapi juga pakan penghambat investasi, justru meru-
yang lebih penting adalah menjaga ke- pakan peluang untuk menciptakan bisnis
pentingan stakeholders, yakni pihak-pi- baru bagi perusahaan. Filosofi yang digu-
hak yang berkepentingan terhadap eksis- nakan perusahaan sangat menarik yakni
tensi perusahaan seperti karyawan dan meningkatkan kinerja pengelolaan ling-
keluarganya, pelanggan, pemasok, ma- kungan untuk meningkatkan keuntungan
syarakat sekitar perusahaan, lembaga- bagi perusahaan, meningkatkan kinerja
lembaga swadaya masyarakat, media pemberdayaan masyarakat untuk mening-
massa, dan pemerintah selaku regulator. katkan daya saing perusahaan. PT Perta-
Elkington (1998) mengemukakan bahwa mina melalui 4 unit bisnisnya yang mem-
masyarakat mengharapkan dunia usaha peroleh peringkat EMAS tahun 2014
Miqdad, Membangun Corporate Sustainability....53

telah terbukti mampu memperoleh man- dengan lingkungan dan sosial lebih dido-
faat finansial sebesar Rp. 987.657.166. rong oleh faktor voluntary (Ball, 2005;
000,- dari upaya efisiensi energi (Publika- Choi, 1999), kapitalisasi atau pembiayaan
si Proper, 2015) dari permasalahan lingkungan serta ada-
Dalam Laporan publikasi Proper ta- nya kewajiban bersyarat yang diatur da-
hun 2015 disebutkan bahwa dari 323 pe- lam standard akuntansi (Gamble, dkk.,
rusahaan yang dilakukan penilaian Hijau 1995), adanya teori akuntansi positif
dan Emas tercatat dana yang bergulir di (Watts dan Zimmerman’s. 1978), teori
masyarakat melalui Program pemberda- keagenan (Jenssen and Meckling, 1976),
yaan masyarakat sebesar Rp. 2,12 triliun teori legitimasi dan teori ekonomi politik
meningkat 45% dibandingkan dengan ta- (Gray, dkk., 1995).
hun sebelumnya.
Perusahaan dapat memberikan kon- Landasan Teoritis
tribusi yang positif terhadap lapangan pe- Memahami Akuntansi Hijau (Green
kerjaan bagi masyarakat. Dalam menja- Accounting)
lankan aktivitas operasionalnya, perusa- Titik awal lahirnya istilah akuntansi
haan akan berinteraksi dengan lingku- hijau (green accounting); akuntansi ling-
ngan dan masyarakat sekitarnya. Kebera- kungan (environmenal accounting), ada-
daan perusahaan tidak dapat dipisahkan lah seiring dengan perkembangan industri
dengan masyarakat sebagai lingkungan dan gerakan peduli lingkungan (green
eksternalnya yang menyebabkan hubu- movement). Konsep akuntansi hijau
ngan timbal balik antara masyarakat de- (green accounting) mulai berkembang se-
ngan perusahaan. Hal ini membuat peru- jak tahun 1970-an di Eropa. Perkemba-
sahaan memiliki tanggung jawab sosial ngan berikutnya adalah mulai berkem-
pada masyarakat dan lingkungan sekitar- bangnya penelitian-penelitian yang ter-
nya. kait dengan isu green accounting tersebut
Kepedulian terhadap kelestarian ling- di tahun 1980-an (Bebbington, 1997;
kungan dapat digunakan sebagai faktor Gray, dkk., 1995).
pendorong bagi perusahaan untuk mela- Beberapa istilah yang berbeda tetapi
kukan inovasi, menciptakan nilai-nilai memiliki substansi yang sama dengan ter-
dan membangun keuntungan kompetitif. minologi green accounting adalah envi-
Pihak manajemen dapat mengurangi risi- ronmental accounting (Mehenna dan
ko berusaha dengan jalan mengontrol re- Vernon, 2004), Sustainability Accounting
siko lingkungan. Perusahaan juga dapat (McHugh, 2008), Triple Bottom Line Re-
mengurangi biaya dan menciptakan pang- porting (Raar, 2002), Social and Environ-
sa pasar baru dengan menerapkan Eco- mental Reporting (Milne dan Ralph,
Efficiency, Eco-Design, Eco Labelling 1999), Environmental Accounting, Social
atau Eco-Management. Responsibility Accounting (Harahap,
Fakta-fakta tersebut sejalan dengan 2002). Cooper (1992) menjelaskan istilah
pendapat yang dikemukakan oleh Bel- green accounting sebagai berikut :
kaoui (2006) bahwa implementasi green The introduction of “green accounting”,
accounting dapat memberikan informasi however well thoughtout, will, under the
present phallogocentric system of
mengenai sejauh mana organisasi atau accounting, do nothing to avert today’s
perusahaan memberikan kontribusi posi- environmental crisis. In fact, it could
tif maupun negatif terhadap kualitas hi- make matters even worse.
dup manusia dan lingkungannya. Selanjutnya, Bell dan Lehman (1999)
Dalam perspektif teoritis, perusahaan berpendapat bahwa :
yang melaporkan permasalahan berkaitan “Green accounting is one of the
contemporary concepts in accounting
54 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.51-62

that support the green movement in the plier, pasar modal, pesaing, badan indus-
company or organization by recognizing, tri, pemerintah asing dan lain-lain.
quantifying, measuring and disclosing
the contribution of the environment to the
Teori stakeholder menganggap bah-
business process”. wa stakeholder sebagai sistem yang seca-
Definisi ini lebih menenekankan bah- ra eksplisit berbasis pada pandangan ten-
wa akuntansi hijau sebagai salah satu tang suatu organisasi dan lingkungannya,
konsep akuntansi kontemporer, yang mengakui sifat saling mempengaruhi an-
mendukung kepada organisasi atau peru- tara keduanya yang kompleks dan dina-
sahaan yang memiliki kepedulian terha- mis. Artinya secara implisit teori tersebut
dap lingkungan dengan mengakui, me- memiliki 2 perspektif yaitu ; Pertama me-
ngukur dan mengungkapkan masalah-ma- mandang suatu organisasi dan stakehol-
salah lingkungan, sebagai dampak dari ders saling mempengaruhi, yang mana
proses bisnis perusahaan. hubungan sosial keduanya berbentuk res-
Mehenna dan Vernon (2004) menge- ponsibilitas dan akuntabilitas, karena itu
mukakan bahwa akuntansi lingkungan organisasi memiliki akuntabilitas terha-
(environmental accounting) adalah akun- dap stakeholdernya. Kedua, teori stake-
tansi yang dimaksudkan untuk menyedia- holder berhubungan dengan pandangan)
kan informasi tentang pengelolaan ling- mengenai emprical accountability. Teori
kungan, sebagai alat untuk membantu stakeholder mungkin digunakan dengan
manajemen dalam memutuskan harga, ketat dalam suatu organisasi arah terpusat
mengendalikan overhead dan pelaporan (centered way organization). Robert
informasi lingkungan kepada publik. (1992) menyatakan bahwa pengungkapan
Belkaoui (2006: 349) dalam Eko Ga- sosial perusahaan merupakan sarana yang
nis (2010:4) memaknai akuntansi sosial sukses bagi perusahaan untuk menegosia-
dan lingkungan sebagai proses untuk me- sikan hubungan dengan stakeholdernya.
milih variabel, mengukur, dan menghasil- b. Teori Legitimasi
kan pengukuran dari kinerja sosial dalam Teori legitimasi menyatakan bahwa
tingkatan organisasi; yang secara siste- suatu organisasi hanya bisa bertahan, ji-
matis mengembangkan informasi yang ka masyarakat dimana dia berada merasa
berguna untuk evaluasi kinerja sosial or- bahwa organisasi beroperasi berdasarkan
ganisasi tersebut, dan mengkomunikasi- sistem nilai yang sepadan dengan sistem
kan bahwa informasi untuk kelompok-ke- nilai yang dimiliki oleh masyarakat. Peru-
lompok sosial itu adalah suatu hal yang sahaan, sebagai suatu organisasi yang
penting, baik untuk internal maupun eks- berorientasi keuntungan (profit), tentu sa-
ternal organisasi. ja dihadapkaan pada suaut ancaman, baik
Gray et.al (1996) mengungkapkan berasal dari kompetitor maupun masyara-
bahwa untuk menjustifikasi praktik kepe- kat, dampaknya dalah akan menganggu
dulian perusahaan terhadap masalah-ma- “legitimasi” perusahaan dimata stakehol-
salah lingkungan dan sosial, dapat dije- ders. Setiap perusahaan mungkin memili-
laskan dengan dua teori berikut ini yaitu : ki strategi yang berbeda dengan perusa-
a. Stakeholder theory haan yang lain, dalam menghadapi anca-
Stakeholder merupakan pihak-pihak man legimasi.
yang berkepentingan pada perusahaan Elkington (1997) dalam Eko Ganis
yang dapat mempengaruhi atau dapat di- (2010:10) adalah peletak dasar konsep
pengaruhi oleh aktivitas perusahaan. Or- “Triple Bottom Line‘. Konsep akuntansi
ganisasi memiliki banyak stakeholder se- konvensional, yang lebih memfokuskan
perti karyawan, masyarakat, negara, sup- pada keuangan saja, atau “Single Bottom
Line’. Konsep TBL menjadi lebih penting
Miqdad, Membangun Corporate Sustainability....55

untuk dipahami, dalam upaya untuk men- deskriptif. Metode ini mendeskripsikan
jelaskan konsep akuntansi pertanggung- secara detail terhadap fokus objek pe-
jawaban sosial dan lingkungan. Ada 3 nelitian. Selain itu, untuk memberikan
elemen penting dalam konsep Triple gambaran terhadap kinerja lingkungan
Bottom Line‘ (lihat Gambar 1), yaitu : bagi perusahaan-perusahaan digunakan
1) Profit (Keuntungan perusahaan) indeks proper dan analisis tren.
Perusahaan tetap harus berorientasi
untuk mencari keuntungan ekonomi yang Hasil Penelitian
memungkinkan untuk terus beroperasi Corporate Sustainability
dan berkembang. Konsep pembangunan berkelanjutan
2) People (Kesejahteraan manusia / (sustainability development), secara
masyarakat) umum dipahami di tingkat global, akan
Perusahaan harus memiliki kepeduli- lebih sulit ketika konsep tersebut diterap-
an terhadap kesejahteraan manusia. Bebe- kan pada level organisasi (Gray dan Mil-
rapa perusahaan mengembangkan pro- ne, 2002). Pembangunan berkelanjutan
gram Corporate Social Responsibility se- dipahami sebagai suatu proses pemba-
perti pemberian beasiswa, pendirian sara- ngunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat,
na dan prasaran pendidikan dan keseha- dsb) yang berprinsip "memenuhi kebutu-
tan, penguatan ekonomi lokal dan lain- han sekarang tanpa mengorbankan peme-
lain nuhan kebutuhan generasi masa depan"
3) Planet (keberlanjutan lingkungan (Laporan Brundtland dari PBB, 1987).
hidup). Salah satu faktor yang harus dihadapi un-
Perusahaan memiliki kepedulian ter- tuk mencapai pembangunan berkelanju-
hadap lingkungan hidup seperti penghi- tan adalah bagaimana memperbaiki keru-
jauan lingkungan hidup, penyediaan sara- sakan lingkungan tanpa mengorbankan
na air bersih dan lain-lain, hal ini dimak- kebutuhan pembangunan ekonomi dan
sudkan untuk menjamin kerbelangsungan keadilan sosial. Artinya pembangunan
pembangunan yang berkelanjutan. berkelanjutan harus menyeimbangkan ke-
pentingan sosial, kepentingan lingkungan
dan kepentingan ekonomi. Keberlanjutan
(sustainability) akan tercapai karena ada-
nya keseimbangan ketiga hal tersebut.
Dalam Gambar 2 berikut ini digambarkan
bahwa sustainable adalah hasil intersec-
tion dari kepentingan sosial, kepentingan
lingkungan dan kepentingan ekonomi.

Gambar 1. Trippe Bottom Line

Metode Riset
Riset ini termasuk dalam kategori
riset kualitatif atau non mainstraim.
Karena itu dalam riset ini tidak meru-
muskan hipotesis sebagaimana yang
digunakan dalam penelitian dengan pa-
Gambar 2.Tiga faktor Pembentuk
radigma positivistik. Analisis yang di-
Pembangunan Berkelanjutan
gunakan dalam riset ini adalah metode
56 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.51-62

Model sustainaibilitas yang dikem- hadap kepentingan lingkungan dan mas-


bangkan oleh Elkington (1997) memper- yarakat. Perusahaan yang melanggar
timbangkan 3 aspek yaitu kepentingan tersebut dipersepsikan memiliki resiko
sosial, kepentingan lingkungan dan ke- bisnis yang tinggi dan tidak ada jaminan
pentingan ekonomi (perusahaan). Ketiga keberlanjutan perusahaan.
aspek tersebut belum cukup untuk mem- Kewajiban perusahaan terhadap ke-
berikan garansi bagi perusahaan untuk pentingan sosial dan lingkungan, secara
menjaga sustainabilty dalam jangka pan- eksplisit diungkapkan dalam Undang-
jang. Eko Ganis (2010) menambahkan as- Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Per-
pek “Aspek Spritualitas”(Lihat Gambar seroan Terbatas pasal 74 aya1 1 hingga 4
3) menyatakan bahwa :
Perseroan yang menjalankan kegiatan
usahannya di bidang dan /atau berkaitan
dengan sumber daya alam wajib
melaksanakan tanggung jawab sosial dan
lingkungan (2) Tanggung jawab sosial
dan lingkungan sebagaimana yang
dimaksud pada ayat 1 merupakan ke-
wajiban perseroan yang dianggarkan
dan diperhitungkan sebagai biaya per-
seroan yang pelaksanaannya dilakukan
dalam memperhatikan kepatutan dan
kewajaran (3) Perseroan yang tidak
melaksanakan kewajiban sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 dikenai sanksi
Gambar 3. Empat aspek sustainability sesuai dengan ketentuan peraturan per-
Organisasi undang-undangan (4) Ketentuan lebih
lanjut mengenai tanggung jawab sosial
Gray (2006) mengungkapkan bahwa dan lingkungan diatur dengan peraturan
keberberlanjutan perusahaan (corporate pemerintah.
sustainability) dimaknai sebagai suatu Setiap perusahaan (organisasi) me-
situasi, yang mana organisasi (per- miliki asumsi going concern, artinya
usahaan) tersebut harus mencapai kinerja eksistensi perusahaan diasumsikan tetap
tertinggi (highest performance) pada tiga beroperasi dalam jangka panjang. Ke-
perpektif yaitu ekonomi, sosial dan ling- berlanjutan (sustainability) perusahaan
kungan. Strategi bisnis perusahaan se- dalam jangka panjang, setidaknya me-
harusnya diarahkan bagaimana mencip- menuhi dua persyaratan yaitu : 1) Per-
takan keseimbangan antara kepentingan usahaan harus meyakini atas prinsip
ekonomi, sosial dan lingkungan. Alasan- kontinuitas (principle of contiunuity)
nya adalah kesuksesan tersebut diyakini sebagai suatu entitas bisnis, 2) Perusa-
akan menjamin keberlanjutan perusahaan haan tidak menghadapi masalah-masalah
dalam jangka panjang. Dengan semakin keuangan (financial problems) dalam
meningkatnya kesadaran masyarakat ter- jangka panjang.
hadap perlindungan lingkungan, maka in- Keberlanjutan perusahaan (corporate
dustri yang mempunyai reputasi buruk sustainaibility) merupakan hasil interaksi
dalam pengelolaan lingkungan akan di- antara kepentingan ekonomi (perusahaan)
tinggalkan pasar. Masyarakat tidak akan dengan lingkungan, serta antara perusa-
tertarik membeli saham-saham perusa- haan (ekonomi) dengan masyarakat
haan yang diduga ada pelanggaran ter- (society). Interaksi antara economic per-
hadap Undang-Undang, pelanggaran ter- formance (perusahaan) dengan environ-
Miqdad, Membangun Corporate Sustainability....57

mental performance, membutuhkan stra- PROKASIH bisa dikatakan sebagai


tegi eco-effectiveness dan eco-efficiency. suatu pendekatan tatakelola lingkungan
Perusahaan akan mendapatkan kinerja yang bersifat konvensional, lebih me-
ekonomi yang baik, jika tatakelola bisnis nekankan pada formula ‘command and
perusahaan memiliki kepedulian terhadap control’. Pendekatan ini tidak dapat
kepentingan pelanggan dan lingkungan. mendorong perbaikan kinerja lingkungan
Eco-effectiveness dan eco-efficiency ada- perusahaan secara integral. Faktor pe-
lah strategi bisnis perusahaan untuk men- nyebabnya adalah sifat pendekatan pe-
ciptakan balancing antara kepentingan ngelolaan konvensional (command and
bisnis (ekonomi) dan kepedulian terhadap control) yang hanya melibatkan dua ak-
lingkungan. Selain itu, strategi socio- tor, yaitu pemerintah sebagai PENGA-
efficiency dan socio-effectivenss adalah WAS dan industri sebagai pihak yang
strategi yang digunakan perusahaan untuk DIAWASI.
menciptakan keseimbangan antara ke- Di tahun 1990-an, fakta menunjuk-
pentingan ekonomi perusahaan dan ke- kan bahwa kesadaran korporasi untuk
pentingan sosial. Ilustrasi model multidi- menginvestasikan dana nya untuk mem-
mensi Corporate Sustainaibility dapat bangun Instalasi Pengolahan Air Limbah
dilihat pada Gambar 4 berikut ini, (IPAL) masih bisa dikatakan rendah. Fak-
ta ini diperkuat oleh temuan hasil pene-
litian Bank Dunia (1990) bahwa terbukti
adanya ketimpangan dalam pola pem-
buangan beban pencemaran industri ke
sungai.
Pendekatan ‘command and control’
hanya akan efektif jika sistem yang ada
mampu memastikan seluruh entitas yang
diatur patuh terhadap peraturanyang dite-
tapkan. Pelajaran penting lain dari PRO-
KASIH adalah bahwa hanya 10% dari
industri yang membuangair limbah de-
ngan beban pencemaran tinggi, yang
kemudian menjadi target utama penga-
wasan.
Formula ‘command and control’
Gambar 4. Model Multi Dimensi yang digunakan dalam PROKASIH,
Corporate Sustainability terbukti tidak efektif dalam meningkatkan
kinerja lingkungan bagi entitas bisnis
Kinerja Lingkungan dengan khusunya yang beroperasi dalam kegiatan
Instrumen Proper industri. PROPER menawarkan pendeka-
PROKASIH (Program Kali Bersih) tan baru, yaitu dengan memanfaatkan
adalah cikal bakal lahirnya PROPER peran serta masyarakat dan pengaruh
(Program Penilaian Peringkat Kinerja pasar untuk memberikan tekanan kepada
Perusahaan) di Indonesia. PROKASIH, industri agar meningkatkan kinerjanya
dimaksudkan untuk meningkatkan kuali- dalam pengelolaan lingkungan.
tas air sungai yang sudah terindikasi ada PROPER, sebagai instrumen penaat-
pencemaran. Konsep sederhana ini men- an alternatif untuk mengukur kinerja ling-
jadi landasan bagi lahir dan berkem- kungan perusahaan. PROPER telah dipu-
bangnya PROPER. ji berbagai pihak termasuk Bank Dunia,
58 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.51-62

United Nations University Tokyo, dan lingkungan dengan menggunakan PRO-


Harvard Institute for International Deve- PER bersifat selektif. Artinya hanya di-
lopment. Sejak dikembangkan pada 1995, peruntukkan bagi industri yang menim-
PROPER telah dicontoh di beberapa ne- bulkan efek besar dan meluas terhadap
gara di Asia, Amerika Latin dan Afrika.” lingkurngan serta ada kepedulian ter-
(Siti Nurbaya Bakar, Mentri Lingkungan hadap image atau reputasi perusahaan-
Hidup, 2015). nya dimata stakeholders. Dalam perspek-
Industri yang beroperasi dengan ti- tif PROPER, kepedulian perusahaan
dak bertanggung jawab dapat dihukum (industri) terhadap lingkungan atau pe-
oleh masyarakat dengan tidak membe- ningkatan kinerja pengelolaan lingkungan
rikan ‘izin sosial’ bagi industri tersebut. dapat didekati melalui dua strategi yaitu
Dampaknya adalah industri harus mem- peran aktif masyarakat dan tekanan pasar
bayar cost yang tinggi untuk menangani (market preassure).
ketidakharmonisan hubungan dengan ma- Perusahaan-perusahaan yang berope-
syarakat. Selain itu, Pasar juga dapat rasi atau beraktifitas bisnis yang kurang
‘menghukum’perusahaan yang memiliki peduli terhadap lingkungan atau bahkan
reputasi buruk di bidanglingkungan, me- berdampak negatif pada lingkungan dan
lalui mekanisme supply-and-demand. masyarakat diyakini akan berdampak
Konsumen yang sadar lingkungan akan negatif (buruk) pada citra atau reputasi
memilih produk dan jasa yang ramah perusahaan. Keberlangsungan (sustaina-
lingkungan. biity) perusahaan sebagai suatu entitas
PROPER juga mendapatkan apresi- bisnis akan terancam dikarenakan pe-
asi sebagai suatu tool lingkungan yang langgan yang memiliki kesadaran ter-
mampu mendorong dunia usaha untuk hadap lingkungan akan berpindah pasar.
taat terhadap lingkungan, menerapkan Dalam PROPER, informasi menge-
efisiensi pemakaian sumber daya dan nai kinerja perusahaan atas pengelolaan
memberdayakan masyarakat serta mela- lingkungan dengan menggunakan simbol-
kukan inovasi untuk pengelolaan lingku- simbol warna. Hal ini dimaksudkan untuk
ngan. Evaluasi PROPER juga memberi- memudahkan bagi stakeholders dalam
kan masukan untuk perbaikan kebijakan memahami kinerja lingkungan perusa-
pengelolaan lingkungan. Meskipun ting- haan. Tabel 1 berikut ini mendeskripsi-
kat ketaatan perusahaan meningkat 2% kan simbol-simbol warna yang dapat
dari tahun sebelumnya menjadi 74% ta- menjelaskan aktifitas bisnis perusahaan,
hun ini, namun beberapa sektor industri khususnya yang berkaitan dengan akti-
masih memiliki tingkat ketaatan yang vitas pengelolaan lingkungan.
rendah yaitu Rumah Sakit, Pengolahan
Ikan, dan Pengolahan Limbah B3 (Bahan Tabel 1.
Berbahaya Beracun). Masih diperlukan Simbol-simbol warna dalam Instrumen
perbaikan peraturan, peningkatan sum- Proper
berdaya manusia dan perbaikan fasilitas
Hitam Merah Biru
pengelolaan lingkungan untuk mendu- Diberikan kepada Bagi mereka yang Untuk usaha
kung sektor-sektor tersebut menjadi lebih usaha dan/atau telah melakukan dan/atau kegiatan
baik dalam mengelola lingkungan hidup kegiatan yang upaya yang telah
telah dengan pengelolaan melakukan upaya
(Publikasi PROPER, 2015) sengaja lingkungan tetapi pengelolaan
melakukan belum sesuai lingkungan, yang
perbuatan atau dengan dipersyaratkan
Tren Kinerja Lingkungan kelalaian yang persyaratan sesuai dengan
Pemeringkatan perusahaan-perusa- mengakibatkan sebagaimana peraturan
pencemaran atau diatur dalam perundang-
haan yang memiliki kepedulian terhadap kerusakan peraturan undangan yang
Miqdad, Membangun Corporate Sustainability....59

lingkungan, serta perundang- berlaku. Perusahaan-perusahaan yang berada


melanggar undangan.
peraturan pada simbol warna hitam, selama periode
perundang- 2010-2015 relatif mengalami penurunan.
undangan yang
berlaku dan/atau Di tahun 2015, ada 21 perusahaan yang
tidak masuk dalam kategori warna hitam (lihat
melaksanakan
sanksi Gambar 1) . Artinya ke 21 perusahaan
administrasi. tersebut dengan sengaja melakukan per-
Hijau Emas
Diberikan kepada usaha Diberikan kepada usaha buatan atau kelalaian yang mengakibat-
dan/atau kegiatan yang telah dan/atau kegiatan yang telah kan pencemaran atau kerusakan lingku-
melakukan pengelolaan secara konsisten
lingkungan lebih dari yang menunjukkan keunggulan ngan, serta melanggar peraturan perun-
dipersyaratkan dalam lingkungan dalam proses dang-undangan yang berlaku dan/atau ti-
peraturan (beyond produksi atau jasa, serta
compliance) melalui melaksanakan bisnis yang dak melaksanakan sanksi administrasi.
pelaksanaan sistem beretika dan
pengelolaan lingkungan & bertanggungjawab terhadap
mereka telah memanfaatkan masyarakat. Tabel2.
sumber daya secara efisien Tren Ketaatan PROPER 2010-2015
melaksanakan
tanggungjawab sosial
dengan baik. Tahun Hitam Merah Biru Hijau Emas Jumlah
2010- 48 233 603 106 5 995
2011 4,8% 23% 61% 11% 0,5%
Selama periode tahun 2010-2015, 2011- 79 295 805 119 12 1310
perusahaan-perusahaan yang ikut serta 2012 6,0% 23% 62% 9,1% 0,9%
2012- 17 551 1099 113 12 1792
dalam penilaian PROPER terus menga- 2013 0,9% 31% 61% 6,3% 0,7%
lami peningkatan. Di tahun 2015 ada 2013- 21 516 1224 121 9 1891
2014 1,1% 27% 65% 6,4% 0,5%
2076 perusahaan atau mengalami kenai- 2014- 21 529 1406 108 12 2076
kan sebesar 9,78 % dibandingkan dengan 2015 1,0% 26% 68% 5,2% 0,6%
tahun 2014. Perusahaan-perusahaan yang
memiliki keunggulan lingkungan dalam Hasil penilaian PROPER tahun 2015
proses produksi atau jasa, serta melaksa- menunjukkan bahwa ada 12 perusaahan
nakan bisnis yang beretika dan bertang- yang mendapatkan simbol warna emas,
gungjawab terhadap masyarakat diberi simbol warna hijau ada 108 perusahaan,
simbol warna emas. Di tahun 2015 ada simbol warna biru-1406 perusahaan, sim-
12 perusahaan atau sekitar 0,58% yang bol warna merah 529 perusahaan, dan 21
mendapat predikat warna emas, dari jum- perusahaan yang mendapatkan simbol
lah keseluruhan perusahaan yang ikut pe- warna hitam (lihat Gambar 1). Gambar 2
meringkatan PROPER. Capaian tersebut memberikan informasi tentang tren ke-
masih relatif lebih kecil. Artinya kesada- taatan PROPER 2002-2015.
ran perusahaan tentang praktik bisnis
yang berorientasi lingkungan dan beretika
dapat dikatakan masih rendah.
Selama periode tahun 2010-2015,
sebagian besar (sekitar 60%) perusahaan
berada pada simbol warna biru. Artinya
perusahaan-perusahaan tersebut melaku-
kan kegiatan usaha atau beroperasi, dan
telah melakukan upaya pengelolaan ling-
kungan, yang dipersyaratkan sesuai de-
ngan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Gambar 5. Hasil Penilaian PROPER tahun
2015
60 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.51-62

jauh mana organisasi atau perusahaan


memberikan kontribusi positif maupun
negatif terhadap kualitas hidup manusia
dan lingkungannya. Kepedulian perusa-
haan terhadap lingkungan, bukan hanya
disebabkan ketaataan pada kepentingan
regulasi saja, akan tetapi untuk mening-
katkan daya saing perusahaan untuk
mencapai keberlanjutan perusahaan (cor-
porate sustainaibility). Tercapainya cor-
porate sustainaibility, jika tatakelola pe-
rusahaan dapat menjaga keseimbangan
antara kepentingan ekonomi (perusa-
haan), kepentingan lingkungan dan ke-
pentingan masyarakat (society). Selain
ketiga dimensi tersebut, dimensi spritua-
litas juga sangat penting untuk menjaga
corporate sustainability.
Gambar 6. Tren Ketaaan PROPER 2002-
2015 Daftar Pustaka
Ball, A. (2005). “Environmental; accoun-
Kesimpulan ting and change in UK local
Isu lingkungan terbukti bukan meru- government”. Accounting, Auditing
pakan penghambat investasi, justru meru- & Ac-countability Journal. Vol. 18,
pakan peluang untuk menciptakan bisnis No., pp. 46-373.
baru bagi perusahaan. Filosofi yang digu- Belkaoui-A.R., 2004. Accounting Theory,
nakan perusahaan sangat menarik yakni 5th Ed, Thomson Learning, Singa-
meningkatkan kinerja pengelolaan ling- pore.
kungan untuk meningkatkan keuntungan Belkaoui, A. 2006. Teori Akuntansi. Edisi
bagi perusahaan, meningkatkan kinerja 5 Buku 1. Jakarta. Penerbit Salem-
pemberdayaan masyarakat untuk mening- ba Empat.
katkan daya saing perusahaan. Masya- Bell, F dan Lehman, G. 1999. Recent
rakat mengharapkan dunia usaha untuk Trends in Environment Accounting:
lebih beretika dalam menjalankan aktivi- How Green Are Your Account. Ac-
tas bisnisnya, tentunya dengan menjaga counting Forum.
kepentingan masyarakat dan lingkungan- Bebbington, J. (1997). “Engagement,
nya. education, and sustainability”.
Formula ‘command and control’ ku- Accounting, Auditing & Accounta-
rang efektif dalam meningkatkan kinerja bility Journal. Volume 10. No 3.,
lingkungan bagi sentitas bisnis khusunya pp.365-381.
yang beroperasi dalam kegiatan industri. Brundtlan Report (1987): Our Common
PROPER menawarkan pendekatan baru, Future, Oxford: Oxford University
yaitu dengan memanfaatkan peran serta Press, pp. 43. Retrieved: July 2012:
masyarakat dan pengaruh pasar untuk http://www.un-
memberikan tekanan kepada industri agar documents.net/wced-ocf.htm
meningkatkan kinerjanya dalam pengelo- Burrit, R. & Schaltegger, S. (2010):
laan lingkungan. Sustainability Accounting and
Implementasi green accounting da- Repor-ting : Fad or Trend?, Ac-
pat memberikan informasi mengenai se-
Miqdad, Membangun Corporate Sustainability....61

counting, Auditing & Accounta- Gray, R., Kouhy, R. and Lavers S.


bility Journal, 23 (7), 829-846. (1995). “Corporate Social and En-
Choi, J.S. (1999). “An investigation of vironmental Reporting: A Review
theinitial voluntary environmental of the Literature and a Longitudinal
dis-closures made in Korean semi- Study of UK isclosure”. Accoun-
annual financial report”. Pacific ting, Auditing & Accountability
Accounting Review. Palmerston Journal, Vol. 8, 47-77.
North, June, Vol.11, Iss. 1; pp. 73. Gray, R, Owen D., dan Adams, C.
Cooper, C. (1992). The non and nom of (1996), Accounting and Accounta-
accounting for (m)other nature. bility, Prentice Hall Europe
Accounting, Auditing & Accounta- Gray, R., Bebbington, J. (2001). Accoun-
bility Journal, Vol. 5 No.3, pp. 16- ting for the Environment (2nd
39. edition), Sage Publications Ltd
Cooper, S. M., dan D. L. Owen, 2007, Gray, R. (2006): Does sustainability
Corporate social reporting and reporting improve corporate beha-
stake-holder accountability : The viour? Wrong question? Right ti-
missing link, Accounting, Orga- me? Accounting and Business Re-
nization, and Society, 32, 649- 667. search, International Accounting
Club of Economics in Miskolc' TMP Vol. Policy Forum, pp.65-88.
8., Nr. 2., pp. 23-30. 2012. Green Hernadi., Bettina Hodi, Green Accoun-
Accounting for Corporate Sustaina- ting for Sustainability, Club of
bility BETTINA HÓDI HERNÁDI Economics in Miskolc' TMP Vol.
Djogo, T. (2006). Akuntansi Lingkungan. 8., Nr. 2., pp. 23-30. 2012.
www.beritabumi h-2.com Implementation Opportunities of Green
Elkington, John. 1997. Cannibals woth Accounting for Activity-Based
Forks: The Triple Bottom Line of Costing (ABC) in Romania Imple-
21th Century Business. Capstone mentation Opportunities of Green
Publish-ing. Oxford. Accounting for Activity-Based
Eko Ganis S. (2010). Metamorfosis Costing (ABC) in Romania Sorinel
Akuntansi Sosial dan Lingkungan: Cãpuºneanu Ph.D. Lecturer ARTI-
Mengkonstruksi Akuntansi Sustai- FEX University, Bucu-reºti
nabilitas Berdimensi Spritualitas, Harahap, S.S. (2002). Teori Akuntansi.
Pidato Pengukuhan Guru Besar Fa- Edisi revisi. Jakarta: Raja Grafindo
kultas Ekonomi-Akuntansi Univer- Persada.
sitas Brawijaya, Malang. Idris. 2012. Akuntansi Lingkungan Seba-
Gamble, G.O et al. (1995). Environmen- gai Instrumen Pengungkapan Tang-
tal disclosures in annual reports gung Jawab Perusahaan Terhadap
and 10Ks: An Examination. Lingkungan Di Era Green Market.
Accounting Horizons. Sarasota, Universitas Negeri Padang/
September. Vol. 9. Iss. 3, pp. 34. idris_unp@yahoo.co.id
Green accounting – a proposition for Jensen, Michael C. and William H.
EA/ER conceptual implementation Meckling.1976. Theory of the Firm
methodology Heba Y. M. Abdel- : Managerial Behavior, Agency
RahimSadat Academy for Manage- Costs and Ownership Structure.
rial Science, Assiut, Egypt. Univer- Journal of Financial Economics,
sity of Florida,Yousef M. Abdel- October, 1976, V. 3, No. 4, pp.
Rahim King Saud University, Saudi 305-360.
Arabia Assiut University, Egypt Laporan Publikasi Proper, 2015.
62 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.51-62

McHugh, J. 2008. Accountants have key dards”. The Accounting Review,


role in sustainability. Public Finan- 53,112-134.
ce; Dec 14, Academic Research Li- Wibisono, Y. 2007. Membedah Konsep
brary. dan Aplikasi CSR. Fascho Publish-
Mehenna, Y. and Vernon P. D., (2004). ing. Gresik.
“Environmental Accounting: An
Essential Component Of Business
Strategy”.Business Strategy and the
Environment. Bus. Strat. Env. 13,
65–77.
Milne, M.J. and Ralph, W. A. (1999).
“Exploring the reliability of social
and environmental disclosures con-
tent analysis”. Accounting, Auditing
& Accountability Journal. Brad-
ford: 1999. Vol. 12, Iss. 2; pg. 237
Open Journal of Accounting, 2013, 2, 4-7
Green Accounting : Cost Measures
Krishna Moorthy, Peter Yacob
Facul-ty of Business Finance,
University Tunku Abdul Rahman,
Kampar, Pe-rak, Malaysia
Peter Bartelmus 1 (1999), Analysis Green
accounting for a sustainable eco-
nomy Policy use and analysis of en-
vironmental accounts in the
Philippines, Ecological Economics
Journal 29, 155–170.
Raar, J. 2002 . Environmental initiatives:
Towards triple-bottom line repor-
ting. Corporate Communications.
Bradford: Vol.7, Iss. 3; pg. 169, 15
pgs
Roberts, R.W. (1992), "Determinants of
corporate social responsibility dis-
closure : an application of stakehol-
der theory", Accounting, Organiza-
tions and Society Vol. 17 No. 6, pp.
595-612
Undang-Undang Republik Indonesia No-
mor 25 Tahun 2007 tentang Pena-
naman Modal
Undang-undang Republik Indonesia No-
mor 40 Tahun 2007 tentang Per-
seroan Terbatas.
Watts, R.L. and Zimmerman, J.L. (1978).
“Towards a Positive Theory of the
Determination of Accounting Stan-
Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, dan Kompetensi
terhadap Kinerja Pegawai
Dwi Susilowati1) dan Nurul Nukhilizah2)

1,2)
Universitas Balikpapan

Abstract

Influence of Leadership Style, Organizational Culture and Employee Performance Against


Competence Penajam District of Paser Utara. The research objective was to analyze the
effect of variable Influence of Leadership Style, Organizational Culture and Employee
Performance Against Competence Penajam District of Paser Utara and obtained by the
equation.
Values obtained simultaneous testing using Fisher's exact test analysis is obtained value of
F-count equal while the F table with a degree of confidence of 95% (α = 0.05), it is known
F-count = 16.78> F-table = 2.75 on sig of 0.000 <0.05 and obtained the correlation
coefficient (R) = 0.672 means there is a strong correlation between leadership style
variable (X1), Cultural Organization (X2), Competence (X3), the variable Employee
performance Penajam District of Paser north correlation coefficient (R) = 0.672 which is
very close to 1.
While the value of the coefficient of determination (R ²) = 0.452 This value indicates that
the influence jointly Leadership Style variables (X1), Cultural Organization (X2),
Competence (X3), the variable Employee Performance Penajam District of Paser Utara
amounted to 45.2% and the balance of 54.8% is the contribution of other variables that do
not make this analysis. Based on the partial test variable organizational culture (X2) is a
variable that domianan have an influence on employee performance variables Penajam
District of Paser Utara for the value t count = 2,737> t-table 2.021 sig = 0.008 <0.05 and
partial correlation coefficients ( r) of 0.331 which is greater than the four other
independent variables.

Keywords : Leadership Style, Organizational Culture, Competency and Performance

Pendahuluan juannya. Seorang pegawai yang


Tenaga kerja atau sumber daya ma- memiliki kinerja (hasil kerja atau karya
nusia dapat diartikan sebagai buruh, yang dihasilkan) yang tinggi dan baik
karyawan, pekerja atau pegawai yang dapat menunjang tercapainya tujuan dan
memiliki keahlian dibidangnya masing- sasa-ran yang telah ditetapkan oleh
masing pada hakikatnya mempunyai suatu peru-sahaan.
maksud yang sama untuk mencapai Kinerja mempunyai arti penting
suatu tujuan organisasi atau perusahaan. bagi pegawai, adanya penilaian kinerja
De-ngan demikian maka manajemen berarti pegawai mendapat perhatian dari
sumber daya manusia mempunyai peran atasan, disamping itu akan menambah
penting dalam menentukan keberhasilan gairah kerja pegawai karena dengan
suatu organisasi. penilaian kinerja ini mungkin pegawai
Sebagai kunci pokok, sumber daya yang berprestasi dipromosikan,
manusia dapat menentukan keberhasilan dikembangkan dan diberi penghargaan
pelaksanaan kegiatan dalam organisasi. atas prestasi, se-baliknya pegawai yang
Oleh karena itu berhasil tidaknya suatu tidak berprestasi mungkin akan
organisasi atau institusi atau Instansi didemosikan. Kinerja me-rupakan suatu
akan ditentukan oleh faktor manusianya hal yang tidak dapat di-pisahkan dengan
atau karyawannya dalam mencapai tu- perusahaan. Dukungan dari perusahaan

63
64 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.63-72

berupa pengarahan dari seorang dan semakin besar ko-mitmen mereka


pemimpin, motivasi yang dibe-rikan pada nilai-nilai tersebut dan semakin
sebagai penyemangat pegawai, tata kuat budaya organisasinya. Hal ini
tertib yang diterapkan, suasana kerja diartikan jika nilai pokok or-ganisasi
yang nyaman dan dukungan sumber dapat dipahami secara jelas dan
daya se-perti, memberikan peralatan diterima secara luas oleh para
yang mema-dai sebagai sarana untuk karyawan, maka para karyawan tersebut
memudahkan pencapaian tujuan yang akan mengetahui apa yang harus
ingin dicapai sa-ngat diperlukan untuk dikerjakannya dan apa yang bisa
kinerja pegawai. diharapkan dari diri mereka, sehingga
Kepemimpinan didefinisikan mereka selalu bertindak dengan cepet
sebagai kemampuan yang dimiliki untuk mengatasi berbagai permasalahan
seseorang un-tuk mempengaruhi orang yang ada, dan jika sebuah organisasi
lain agar beker-ja mencapai tujuan dan memiliki budaya yang kuat maka para
sasaran, Patola (2011:6) karyawan akan memberikan kesetiaan
mengemukakan bahwa Kemam-puan yang lebih besar dibandingakan para
mempengaruhi yang dimiliki se-orang pegawai dalam organisasi yang
pimpinan akan menentukan cara yang memiliki budaya lemah. Kesetiaan
digunakan karyawan dalam menca-pai inilah yang akan menjadikan komitmen
hasil kerja. Hal ini didasarkan pada para pegawai untuk tetap berada pada
argument yang menyatakan bahwa se- orga-nisasi dan bekerja serta
orang pemimpin memiliki otoritas mengabdikan diri untuk organisasinya.
dalam merencanakan, mengarahkan, Wibowo (2012:324)
mengkoor-dinasikan, dan mengawasi mengemukakan kompetensi adalah
perilaku kar-yawan sesuai dengan suatu kemampuan un-tuk melaksanakan
fungsi dari manaje-men. atau melakukan suatu pekerjaan atau
Seorang pemimpin dianggap baik tugas yang dilandasi atas keterampilan
jika mau menerima adanya perubahan, dan pengetahuan serta di-dukung oleh
mau menerima kritik dan saran dari ba- sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan
wahan secara terbuka, dan sering mem- tersebut.
perhatikan kesejateraan mereka. Marshall (2003:36), kompetensi
Pemim-pin organisasi dapat me-rupakan suatu hal yang sulit ditiru,
mempengaruhi peri-laku dengan cara karena karakteristiknya memang
menciptakan sistem dan proses berbeda dan spesifik bagi masing-
organisasi yang sesuai kebutuhan, baik masing individu. Kompetensi pegawai
kebutuhan individu, kebutuhan ke- merupakan kemam-puan seseorang
lompok maupun kebutuhan organisasi. pegawai dalam melaksa-nakan
Robbins (2010:64) menyatakan kewajiban-kewajiban secara ber-
bah-wa kekuatan budaya organisasi tanggung jawab dan layak. Kompetensi
akan menghasilkan kinerja organisasi didefinisikan sebagai karakteristik yang
yang baik, karena anggapannya bahwa mendasari seseorang dan berkaitan de-
budaya yang kuat adalah budaya yang ngan efektivitas kinerja individu dalam
menanam-kan nilai-nilai utama secara pekerjaannya dalam melaksanakan
kokoh dan diterima secara luas di kewa-jiban-kewajibannya dapat
kalangan para kar-yawan atau dalam dipertanggung jawabkan secara layak.
penelitian ini adalah pegawai. Semakin Pemahaman mengenai kinerja
tinggi tingkat peneri-maan para pegawai pegawai, dalam kaitan ini yaitu seluruh
terhadap nilai-nilai pokok organisasi pegawai dalam organisasi dapat
Susilowati, Nurkhilizah, Pengaruh Gaya Kepemimpinan...65

berperan secara efektif dalam pada ke-nyataannya belum sepenuhnya


melaksanakan pe-kerjaan. Tugas dan tercapai, mulai dari perencanaan, proses
fungsi atau tanggung jawab yang kerja maupun hasil kerja yang
diembannya dapat dilaksana-kan sesuai diwujudkan oleh Kecamatan Andir,
dengan rencana dan tepat pada sasaran secara umum belum sepenuhnya sesuai
sesuai dengan yang diinginkan. Artinya, dengan harapan atau belum sesuai
didalam interaksi bekerja tum-buh suatu dengan rencana yang telah ditetapkan.
keharmonisan yang sinergis an-tara Pegawai Kecamatan Panajam Paser
tanggung jawab pegawai, pimpinan dan Utara dalam pelaksanaan kerjanya
kebijakan-kebijakan yang akan dilak- masih jauh dari harapan, karena masih
sanakan sejalan dengan tujuan yang banyak kekurangan dan kelemahan
dise-pakati bersama yang berorientasi dalam melak-sanakan proses kerjanya,
pada hasil kerja pegawai. Oleh karena sehingga pene-liti menduga bahwa
itu, per-lu diantisipasi atau dihindarkan kinerja pegawai yang ada masih rendah.
adanya pelemparan tanggung jawab Rendahnya kinerja pe-gawai tersebut
yang tum-pang tindih dan tidak efektif. berdampak pada hasil kerja yang
Hal ini bisa terjadi karena diakibatkan diperolehnya. Dengan demi-kian, dari
adanya keti-dakjelasan wewenang dan sisi kualitas, mutu maupun waktu tidak
tanggung ja-wab atas beban pekerjaan menunjukkan perkembangan yang
yang diemban. Optimalisasi kinerja berarti sesuai dengan rencana dan
yang dimaksud me-miliki tujuan, agar harapan. Berdasarkan pengamatan
para pegawai dapat bekerja secara peneli-ti pada Kantor Kecamatan
proporsional, efektif dan efisien Penajam Paser Utara permasalahan
terutama dalam proses implemen-tasi yang berkaitan de-ngan kinerja pegawai
kebijakan yang ada dalam organisasi sebagai salah satu variabel dalam
atau institusinya sesuai dengan rencana menentukan keberhasilan organisasi
program agar tujuan yang telah ditentu- untuk mencapai tujuannya ma-sih
kan dapat tercapai, khususnya di lingku- rendah. Indikasi-indikasi rendahnya
ngan Kantor Kecamatan Penajam Kabu- kinerja pegawai tersebut adalah
paten Paser Utara. Motivasi kerja rendah, contoh: didalam
Pemerintah Kecamatan proses pembuatan Kartu Tanda
sebagaimana dalam paradigma baru Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga
yang dituangkan dalam Undang-undang (KK) masih adanya kesalahan
Nomor 32 Tahun 2004 tentang menuliskan identitas penduduk
Pemerintahan Daerah meru-pakan kesalahan tersebut rata-rata mencapai
perangkat daerah (perangkat de- 30% dari 1005 pelayanan yang
sentralisasi), yang dalam implementasi- diberikan. Keahlian,
nya Camat mendapatkan pelimpahan se- kecakapan/kehandalan masih rendah,
bagian kewenangan dari Walikota yang contoh : banyak pegawai yang belum
kemudian harus mampu mengoprasikan komputer
mempertanggungjawab-kannya kepada sehingga laporan-laporan bulanan yang
Walikota. Walaupun saat ini semestinya sudah dilaporkan sebelum
kewenangan yang diberikan kepada tanggal 5 setiap bulannya tetapi ke-
Camat belum seluruhnya dilaksanakan nyataannya masih ada yang melaporkan
tetapi pada prinsipnya Kecamatan mem- tidak sesuai dengan waktu yang telah
punyai kewajiban untuk dapat melaksa- ditetapkan.
nakan visi dan misi dari Pemerintah Melihat latar belakang yang telah
Kota. Pencapaian sasaran dan tujuan penulis kemukakan tersebut maka
66 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.63-72

penulis memilih judul penelitian ini da-lam suatu lingkungan bersaing


adalah : “Pe-ngaruh Gaya pengaruh tersebut dapat lebih besar
Kepemimpinan, Budaya Organisasi, daripada fak-tor-faktor lain seperti
dan Kompetensi Terhadap Kinerja struktur organisasi, alat analisis
Pegawai Kecamatan Penajam keuangan, kepemimpinan dan lain–lain.
Kabupaten Paser Utara”. Budaya organisasi yang mudah
Adapun rumusan masalah yang menyesuaikan dengan perubahan jaman
diru-muskan berdasarkan pendahuluan (adaptif) adalah yang dapat me-
dalam penelitian ini adalah : apakah ningkatkan kinerja. Budaya organisasi
secara si-multan dan secara parsial yang kuat akan membantu organisasi
Variabel Gaya Kepemimpinan, Budaya da-lam memberikan kepastian kepada
Organisasi, dan Kompetensi selu-ruh pegawai untuk berkembang
mempunyai pengaruh Terha-dap bersama, tumbuh dan berkembangnya
Kinerja Pegawai Kecamatan Penajam instansi. Pe-mahaman tentang budaya
Kabupaten Paser Utara? organisasi perlu ditanamkan sejak dini
kepada pegawai. Bila pada waktu
permulaan masuk kerja, mereka masuk
ke instansi dengan berba-gai
Kajian Literatur karakteristik dan harapan yang ber-
Hubungan Antara Gaya beda–beda, maka melalui training,
Kemimpinan dengan Variabel orien-tasi dan penyesuaian diri, pegawai
Kinerja akan menyerap budaya organisasi yang
Gaya kepemimpinan pada dasarnya kemu-dian akan berkembang menjadi
menekankan untuk menghargai tujuan budaya kelompok, dan akhirnya diserap
individu sehingga nantinya para sebagai budaya pribadi. Bila proses
individu akan memiliki keyakinan internalisasi budaya organisasi menjadi
bahwa kinerja aktual akan melampaui budaya priba-di telah berhasil, maka
harapan kinerja mereka. Seorang pegawai akan me-rasa identik dengan
pemimpin harus mene-rapkan gaya instansinya, merasa menyatu dan tidak
kepemimpinan untuk menge-lola ada halangan untuk mencapai kinerja
bawahannya, karena seorang pemim-pin yang optimal. Ini adalah kondisi yang
akan sangat mempengaruhi keberha- saling menguntungkan, baik bagi
silan organisasi dalam mencapai tujuan- instansi maupun pegawai.
nya (Waridin dan Bambang Guritno, Hubungan Antara Variabel Kompe-
2005). Suranta (2002) dan Tampubolon tensi dengan Variabel Kinerja
(2007) menyatakan bahwa faktor kepe- Menurut Spencer (1993) hubungan
mimpinan juga berpengaruh terhadap antara kompetensi pegawai dengan
ki-nerja karyawan. Dari pendapat para kiner-ja adalah sangat erat dan penting
ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa sekali, relevansinya ada dan kuat akurat,
terda-pat hubungan yang erat dan bahkan pegawai apabila ingin
pengaruh antara faktor kepemimpinan meningkatkan ki-nerjanya seharusnya
dan faktor kinerja karyawan. mempunyai kompe-tensi yang sesuai
Hubungan Antara Variabel Budaya dengan tugas pekerjaan-nya.
Organisasi dengan Variabel Kinerja Kompetensi dapat menyebabkan atau
Kotter dan Heskett (1997) menga- digunakan untuk memprediksi ki-nerja
takan bahwa budaya yang kuat dapat seseorang artinya jika mempunyai
menghasilkan efek yang sangat mempe- kompetensi yang tinggi, maka akan
ngaruhi individu dan kinerja, bahkan mem-punyai kinerja yang tinggi pula.
Susilowati, Nurkhilizah, Pengaruh Gaya Kepemimpinan...67

Palan (2007) mengatakan bahwa yang wai Kecamatan Penajam Kabupaten


mendo-rong organisasi untuk fokus Paser Utara.
pada kompe-tensi adalah organisasi 5. Bahwa Budaya Organisasi (X2)
harus selalu me-ningkatkan kompetensi mempunyai pengaruh yang dominan
pegawai agar ber-prestasi dan sukses. terhadap kinerja (Y) pegawai Keca-
Sekarang organisasi-organisasi matan Penajam Kabupaten Penajam
melakukan upaya besar-be-saran agar Paser Utara.
berkinerja unggul, yang hanya dapat
dicapai dengan berinvestasi pada tenaga Metode Penelitian
kerja yang kompeten. Berdasarkan Hasil analisis dengan
Kompetensi dapat juga digunakan menggunakan SPSS versi 20 diperoleh
sebagai kriteria untuk menentukan pe- hasil analisis yang penulis tuangkan ke
nempatan kerja pegawai. Pegawai yang dalam tabel-tabel berikut :
ditempatkan pada tugas tertentu akan
me-ngetahui kompetensi apa yang Tabel 1
diper-lukan, serta jalan yang harus Hasil Analisis secara Simultan
ditempuh untuk mencapainya dengan
mengevaluasi kompetensi-kompetensi
yang sesuai de-ngan tolok ukur
penilaian kinerja. Se-hingga sistem
pengelolaan sumber daya manusia lebih Tabel 2
terarah, pegawai dapat dikembangkan Hasil Analisis Secara Parsial
untuk meningkatkan pe-ngetahuan,
ketrampilan, keahlian, tingkat
kompetensi dan kinerjanya.

Pengembangan Hipotesis
Adapun hipotesis yang merupakan
dugaan sementara yang akan dibuktikan Regresi Linear Berganda
kebenarannya dalam analisis dan Berdasarkan tabel 1 tersebut
pemba-hasan adalah: diperoleh hasil analisis secara statistik
1. Bahwa secara bersama-sama persamaan regresi linier berganda untuk
Pengaruh Gaya Kepemimpinan (X1), hasil penelitian pengaruh variabel Gaya
Budaya Organisasi (X2) dan Kepemimpinan (X1), Budaya
Kompetensi (X3) Terhadap Kinerja Organisasi (X2), Kompetensi (X3)
(Y) Pegawai Keca-matan Penajam terhadap variabel Kinerja pegawai (Y)
Kabupaten Paser Uta-ra. di Kecamatan Pena-jam dan Pegawai
2. Bahwa Gaya Kepemimpinan (X1) Negeri Sipil Empat Ke-lurahan di
mempunyai pengaruh terhadap Wilayah Kecamatan Penajam yaitu :
Kinerja (Y) Pegawai Kecamatan
Penajam Ka-bupaten Paser Utara. Y = 0,422 + 0, 353X1 + 0, 380 X2
3. Bahwa Budaya Organisasi (X2) +0,209 X3
peker-jaan mempunyai pengaruh
terhadap Kinerja (Y) Pegawai Memperhatikan hasil persamaan re-
Kecamatan Pena-jam Kabupaten gresi berganda tersebut dapat dijelaskan
Paser Utara. pengertian berdasarkan analisis statistik
4. Bahwa Kompetensi (X3) mempunyai adalah nilai koefisien konstanta sebesar
pengaruh terhadap Kinerja (Y) Pega- bo = 0,422 menunjukan pada saat
68 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.63-72

varia-bel Gaya Kepemimpinan (X1), Hubungan variabel Kompetensi


Budaya Organisasi (X2), Kompetensi (X3) terhadap perubahan variabel
(X3) nilai-nya menunjukkan nilai Kinerja pe-gawai (Y) di Kecamatan
konstan atau nol maka variabel Penajam dan Pegawai Negeri Sipil
Kinerja pegawai (Y) di Kecamatan Empat Kelurahan di Wilayah
Penajam dan Pegawai Negeri Sipil Kecamatan Penajam dengan nilai
Empat Kelurahan di Wila-yah Koefisien regresi b3 sebesar 0,209
Kecamatan Penajam sebesar bo = adalah menunjukkan setiap kenaikan
0,422. variabel Kompetensi (X3) sebesar satu
Adapun berdasarkan analisis statis- sa-tuan akan mempengaruhi terhadap
tik pada tabel 2 dengan nilai dari koefi- peru-bahan variabel Kinerja pegawai
sien regresi dijabarkan sebagai berikut : (Y) di Kecamatan Penajam dan
Hubungan antara variabel Gaya Pegawai Negeri Sipil Empat Kelurahan
Kepemimpinan (X1) terhadap variabel di Wilayah Keca-matan Penajam
Kinerja pegawai (Y) di Kecamatan sebesar 0,209 dengan asumsi variabel
Pena-jam dan Pegawai Negeri Sipil Gaya Kepemimpinan (X1), Budaya
Empat Ke-lurahan di Wilayah Organisasi (X2) nilainya konstan.
Kecamatan Penajam dengan nilai Pengujian Hipotesis
Koefisien regresi b1 sebesar 0,353 Hasil analisis yang dikemukakan
adalah menunjukkan setiap kenai-kan pada tabel 1 diperoleh nilai pengujian
variabel Gaya Kepemimpinan (X1) secara simultan dengan menggunakan
sebesar satu satuan akan analisis Fisher test yaitu diperoleh nilai
mempengaruhi terhadap peningkatan F-hitung sebesar sedangkan F tabel
variabel Kinerja pegawai (Y) di 2,75 dengan derajat keyakinan 95 % (α
Kecamatan Penajam dan Pegawai = 0,05) maka diketahui F-hitung =
Negeri Sipil Empat Kelurahan di 16,782 > F-tabel = 2,75 pada sig
Wilayah Kecamatan Penajam sebesar sebesar 0,000 < 0,05 berarti secara
0,353 dengan variabel Budaya simultan terbukti bah-wa variabel Gaya
Organisasi (X2), Kompetensi (X3) Kepemimpinan (X1), Budaya
nilainya konstan. Organisasi (X2), Kompetensi (X3)
Hubungan variabel Budaya Organi- mempunyai pengaruh secra ber-sama-
sasi (X2) terhadap perubahan variabel sama terhadap variabel Kinerja pe-
Ki-nerja pegawai (Y) di Kecamatan gawai (Y) di Kecamatan Penajam dan
Penajam dan Pegawai Negeri Sipil Pegawai Negeri Sipil Empat Kelurahan
Empat Kelu-rahan di Wilayah di Wilayah Kecamatan Penajam dan
Kecamatan Penajam dengan nilai diperoleh hasil koefisien korelasi (R) =
Koefisien regresi b2 sebesar 0,380 0, 672 berarti terdapat adanya
adalah menunjukkan setiap kenai-kan hubungan yang kuat antara variabel
variabel Budaya Organisasi (X2) se- pengaruh variabel Gaya
besar satu satuan akan mempengaruhi Kepemimpinan (X1) , Bu-daya
terhadap perubahan variabel Kinerja pe- Organisasi (X2), Kompetensi (X3)
gawai (Y) di Kecamatan Penajam dan terhadap variabel Kinerja pegawai (Y)
Pegawai Negeri Sipil Empat Kelurahan di Kecamatan Penajam dan Pegawai
di Wilayah Kecamatan Penajam sebesar Nege-ri Sipil Empat Kelurahan di
0,380 dengan asumsi variabel Gaya Ke- Wilayah Kecamatan Penajam dengan
pemimpinan (X1), Kompetensi (X3) ni- nilai koe-fisien korelasi (R) = 0,672
lainya konstan. yang mende-kati angka 1. Sedangkan
nilai koefisien determinasi (R²) = 0,452
Susilowati, Nurkhilizah, Pengaruh Gaya Kepemimpinan...69

nilai ini menunjukkan bahwa Wilayah Kecamatan Penajam dengan


kontribusi variabel Gaya pengujian secara parsial dengan
Kepemimpinan (X1), Budaya Or- diperoleh hasil t-hitung = 2,737 > t-
ganisasi (X2), Kompetensi (X3) tabel 2,021 = sig 0,008 < 0,05 dan nilai
terhadap perubahan variabel Kinerja koefisien korelasi parsialnya (r) sebesar
pegawai (Y) di Kecamatan Penajam 0,331 yang berarti bahwa Budaya
dan Pegawai Negeri Sipil Empat Organisasi (X2) terbukti mempunyai
Kelurahan di Wila-yah Kecamatan pengaruh terhadap variabel Kinerja
Penajam sebesar 45,2 % dan sisanya pegawai (Y) di Kecamatan Pe-najam
sebesar 54,8% merupakan kontribusi dan Pegawai Negeri Sipil Empat
variabel lain yang tidak ma-suk Kelurahan di Wilayah Kecamatan
analisis penelitian ini. Pena-jam.
Berdasarkan hal tersebut berarti hi- Pengaruh variabel Kompetensi
potesis pertama : Bahwa secara (X3) terhadap variabel Kinerja pegawai
bersama-sama Pengaruh Gaya (Y) di Kecamatan Penajam dan
Kepemimpinan, Budaya Organisasi Pegawai Nege-ri Sipil Empat
dan Kompetensi Ter-hadap Kinerja Kelurahan di Wilayah Kecamatan
Pegawai Kecamatan Penajam Penajam dengan pengujian secara
Kabupaten Paser Utara telah terbukti parsial diperoleh hasil t-hitung = 2,093
kebenarannya dan diterima dan > t-tabel = 2,021 sig 0,041 < 0,05 dan
terbukti. Hasil pengujian ini sejalan nilai koefisien korelasi parsialnya (r)
dengan hasil penelitian Yunita Sari sebesar 0,259 yang berarti bahwa
Mustikaningsih, Abdul Mu’minin, varia-bel Kompetensi (X3) terbukti
Ester Manik, H. Ismail Lawasa, Heri mempu-nyai pengaruh terhadap
Susanto dimana pengujian secara variabel Kinerja pegawai (Y) di
simultan berpe-ngaruh secar signifikan Kecamatan Penajam dan Pegawai
terhadap variabel Kinerja. Negeri Sipil Empat Kelurahan di
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Wilayah Kecamatan Penajam.
(X1) terhadap variabel Kinerja pegawai Dengan nilai analisis dan pengu-
(Y) di Kecamatan Penajam dan jian secara Parsial tersebut diketahui
Pegawai Nege-ri Sipil Empat bahwa variabel Budaya Organisasi (X2)
Kelurahan di Wilayah Ke-camatan mem-punyai pengaruh dominan
Penajam dengan hasil secara parsial terhadap va-riabel Kinerja pegawai (Y)
dengan pengujian signifikansi t-hitung di Kecamatan Penajam dan Pegawai
= 2,672 > t-tabel = 2,021 pada sig Negeri Sipil Em-pat Kelurahan di
0,010 < 0,05 dan nilai koefisien Wilayah Kecamatan Penajam dengan
korelasi parsialnya (r) sebesar 0,324 hasil t hitung 2,737> t tabel = 2,021
yang berarti bahwa Gaya sig 0,008 < 0,05 dan nilai koefisien
Kepemimpinan (X1) terbuk-ti korelasi parsialnya (r) sebesar 0,331
mempunyai pengaruh terhadap varia- dimana hasil t-hitung dan koefi-sien
bel Kinerja pegawai (Y) di Kecamatan korealsi parsial (r) pada variabel bu-
Penajam dan Pegawai Negeri Sipil daya Organisasi (X2) ini lebih besar ni-
Em-pat Kelurahan di Wilayah lainya dibanding nilai t hitung pada va-
Kecamatan Penajam. riabel bebas lainnya dengan demikian
Pengaruh Budaya Organisasi (X2) maka hipotesis kelima yaitu : Bahwa
terhadap variabel Kinerja pegawai (Y) Bu-daya Organisasi pekerjaan
di Kecamatan Penajam dan Pegawai mempunyai pengaruh yang dominan
Nege-ri Sipil Empat Kelurahan di terhadap Kiner-ja Pegawai Kecamatan
70 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.63-72

Penajam Kabupa-ten Paser Utara Wilayah Keca-matan Penajam maka


hipotesis ini terbukti dan dapat diterima kebijakan organi-sasi dan pimpinan
kebenarannya. hendaknya memperha-tikan kelebihan
Hasil pengujian secara parsial ini yang dimiliki pegawai sehingga potensi
berbeda dengan hasil penelitian dari pegawai dapat di man-faatkan serta
Ab-dul Mu’minin adalah Kompetensi diberi peluang untuk me-ningkatkan
sum-ber daya manusia berpengaruh kinerja pegawai.
signi-fikan dan mempunyai pengaruh
dominan terhadap kinerja karyawan. Daftar Rujukan
Terhadap Pe-nelitian H. Ismail Lawasa As’ad .(2001), Seri Ilmu Sumber Daya
ada perbedaan variabel yang dominan Manusia; Psikologi Industri,
adalah Kompe-tensi berpengaruh Pener-bit: Gramedia Pustaka
dominan dan signifi-kan terhadap Utama. Jakarta
kinerja anggota DPRD Se-Provinsi Buchanan dan Huczyski. (2007),
Sulawesi Tenggara, sedangkan dalam Organizational behaviour , Terje-
penelitian ini yang dominan mem- mahan, Penerbit Andi, Yogya-
pengaruhi Kinerja adalah Budaya karta.
Orga-nisasi. Gomes Faustino Cardoso. (2003),
Manajemen Sumber Daya Manu-
Simpulan dan Saran sia, Penerbit Andi Yogyakarta.
Dari hasil penelitian ini terbukti Handayani Rini, (2014). Jurnal Media
variabel gaya kepemimpinan, budaya Ekonomi Dan Manajemen Vol. 29
or-ganisasi dan Kompetensi secara No. 1 Januari 2014, Pengaruh
bersama-sama (simultan) memberikan Gaya Kepemimpinan, Budaya Or-
pengaruh terhadap kinerja pegawai di ganisasi, Komitmen Organisasi
Kecamatan Penajam dan Pegawai Dan Remunerasi Terhadap Kiner-
Negeri Sipil Em-pat Kelurahan di ja Karyawan.
Wilayah Kecamatan Pe-najam sebesar Handoko T.Hani. (2011), Manajemen
45,2%. Artinya, apabila ingin Personalia dan Sumber Daya Ma-
meningkatkan kinerja pegawai di nusia, Penerbit: BPFE Yogyakar-
Kecamatan Penajam dan Pegawai ta.
Negeri Sipil Empat Kelurahan di Hasibuan. (2003), Manajemen Sumber
Wilayah Keca-matan Penajam maka Daya Manusia. Penerbit, PT. Bu-
maka hendaknya pimpinan dapat mi Aksara, Jakarta.
memimpin dengan gaya kepemimpinan Judge. (2008), Perilaku dan Manajemen
yang dapat diterima oleh pegawai Organisasi, Penerbit Erlangga Ja-
seperti gaya kepemimpinan Kha- karta
rismatik atau demokrasi, dan untuk bu- Luthans. (2008),Organizational Culture
daya organisasi maka hendaknya tata and Leadership, terjemahan Nur-
cara kerja yang berlangsung selama ini janah, Penerbit: Gramedia Pustaka
dapat dipertahankan dan juga dapat Utama. Jakarta.
ditingkat-kan sesuai dengan Tupoksi Mangkunegara. (2002), Manajemen
pegawai. De-ngan diketahuinya Sumber Daya Manusia Perusa-
variabel Kompetensi terbukti haan, Penerbit PT Refika Aditama
mempunyai pengaruh signifikan Bandung.
terhadap variabel Kinerja pegawai (Y) Manik Ester. (2015). Jurnal Ekonomi,
di Kecamatan Penajam dan Pegawai Bisnis & Entrepreneurship Vol. 9,
Negeri Sipil Empat Kelurahan di No. 1, April 2015, 56-67 ISSN
Susilowati, Nurkhilizah, Pengaruh Gaya Kepemimpinan...71

2443-2121, Pengaruh Fungsi Rivai Veithzal . (2009), Manajemen


Kepemimpinan, Kompetensi Dan Sumber Daya Manusia untuk Pe-
Budaya Organisasi Terhadap Ki- rusahaan : dari Teori Ke Praktik,
nerja Pegawai Pada Direktorat Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Jenderal Energi baru, terbarukan Robbins. (2001). Prinsip-prinsip Peri-
dan Konservasi Energi (DJEB- laku Organisasi, Penerbit Salemba
TKE). Empat Jakarta.
Marshall. (2003), Manajemen Persona- Sedarmayanti . (2007), Manajemen
lia dan SDM. Edisi ke 2, Penerbit Sumber Daya Manusia, Penerbit
BPFE Yogyakarta Salemba Empat Jakarta.
Mathis dan Jackson. (2002), Manaje- Simamora Hendry . (2006), Manajemen
men Sumber Daya Manusia, Edisi Sumber Daya Manusia Mengha-
Pertama, Penerbit Salemba Empat dapi Abad ke 21, Penerbit, STIE
Jakarta. YKPN Yogyakarta
Moeljono Djokosantoso. (2005), Mema- Simanjuntak Payaman. (2002), Eko-
hami Aspek-aspek Pengelolaan nomi Sumber Daya Manusia, Pe-
Sumber Daya Manusia dalam nerbit Erlangga Jakarta
Organisasi, Penerbit. Elex Media Siswandoko. (2011), Budaya. Organi-
Komputindi. Jakarta sasi, Lembaga Penerbit Fakultas
Mu’minin Abdul, jurnal Al’Kalam Ekonomi Iniversitas Indonesia Ja-
jurnal Komunikasi, Bisnis dan karta.
Manajemen Vol 2 No 1, tahun Siswanto dan Agus . (2008), Manaje-
2015 Nomor ISSN 2355-3804) men Sumber Daya Manusia: Buku
Pengaruh Kompetensi SDM, Bu- Panduan, Penerbit Damar Mulia
daya Organisasi Dan gaya Kepe- Pustaka.Jakarta
mimpinan Terhadap Kinerja Kar- Sujak.(2000), Kepemimpinan Manajer,
yawan Pada Perusahaan Pelayaran Penerbit Rajawali, Jakarta
Pengangkut Batu Bara Kota Ban- Sutrisno Edy. (2011), Manajemen Sum-
jarmasin. ber Daya Manusia, Penerbit Pus-
Muchlas.(2005), Manajemen Sumber taka Setia Bandung
Daya Manusia : Memimpin Tampubolon. (2007), Sistem Manaje-
Manusia (Buku 1), Penerbit Er- men Sumber Daya Manusia. Pe-
langga Jakarta. nerbit Ghalia Indonesia Jakarta
Notoatmodjo Soekidjo . (2009), Kinerja Thoha Miftah. (2010), Menuju SDM
Organisasi Publik, Penerbit PT Berdaya : Dengan Kepemimpinan
Ra-ja grafindo Persada Depok. Efektif dan Manajemen, Lembaga
Palan.(2007), Kompetensi untuk Me- Penerbit Fakultas Ekonomi Uni-
ningkatkan Daya Saing Organi- versitas Indonesia
sasi, Penerbit PPM Jakarta Vita Bernadine, jurnal Serviens Univer-
Panggabean Mutiara .(2002), Perilaku sitas Atma Jaya Yogyakarta, Pe-
Organisasi”, Edisi Sepuluh, Pe- ngaruh Gaya Kepemimpinan, Bu-
nerbit Andi, Yogyakarta. daya Organisasi Dan Lingkungan
Prasetyo. (2008). Perilaku dan Manaje- Kerja terhadap Kinerja Guru dan
men Organisasi, Penerbit Erlang- karyawan Pada Yayasan Tri Asih
ga Jakarta. Jakarta.
Rahadi. (2010), Pengembangan Sumber Wahyuni Evi. (2015).Jurnal Nominal
Daya Manusia, Penerbit Alfabeta Vol IV Nomor 1 Tahun 2015
Bandung Univer-sitas Negeri Yogyakarta,
72 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.63-72

Pengaruh Budaya Organisasi Dan


Gaya Kepemimpinan Terhadap
Kinerja Pegawai bagian Keuang-
an Organisasi Sektor Publik
Dengan Motivasi kerja sebagai
Variabel Intervening (Studi Kasus
Pada Pegawai Pemerintah Kota
Tasikmalaya)
Wibowo .(2012), Budaya Organisasi,
Penerbit PT Raja grafindo Persada
: Depok.
Wirawan. (2009), Evaluasi Kinerja
Sumber Daya Manusia Teori
Aplikasi dan Penelitian, Penerbit:
Bumi Aksara Jakarta.
Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap
Kinerja

Pudjiati1) dan Fhajard Achwan Molandha2)


1,2)
Universitas Balikpapan

Abstract

Effect of Motivation, Discipline Work and Work Culture on Performance


Employees PT. Angkasa Pura I Balikpapan. The study aims to analyze pengauh
variables of motivation, work discipline and work culture on employee performance PT.
Angkasa Pura I Balikpapan.
The multiple regression equation with the effects of motivation variable (X1), Work
Discipline (X2), and Work Culture (X3) on employee performance (Y) PT. Angkasa
Pura I Balikpapan. Analysis of F test is obtained by the F-count equal while the F table
with a degree of confidence of 95% (α = 0.05), it is known F-count = 19.185> F-table
= 2,79 on a sig of 0.000 <0.05 and obtained the correlation coefficient (R) = 0.735
means there is a strong correlation between the variables of motivation (X1), Work
Discipline (X2), and Work Culture (X3) on employee performance (Y) PT. Angkasa
Pura I Balikpapan with correlation coefficient (R) = 0.735 which is very close to 1.
While the value of the coefficient of determination (R²) = 0.540 This value indicates that
the influence jointly motivation variable (X1), Work Discipline (X2), and Work Culture
(X3) on employee performance (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan by 54% and the
remaining 46% is contributed by other variables not get in this analysis.
Based on that means the first hypothesis: That the motivation variable (X1), Work
Discipline (X2), and Work Culture (X3) together have an influence on employee
performance (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan-proven and accepted and proven.
Based on the partial test work culture variable (X3) is a variable that domianan have an
influence on employee performance variable (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan t value
= 3,615> t-table 2.021 sig = 0.001 <0.05 and partial correlation coefficient (r) of
0.459 greater than the two other independent variables.

Keywords: Motivation, Work Discipline, Work Culture, Employee Performance

Pendahuluan perusahaan melainkan juga tergantung


Sumber daya manusia manusia pada aspek sumber daya manusia yang
memiliki posisi sangat strategis dalam dimiliki oleh perusahaan.
organisasi, artinya unsur manusia meme- Pentingnya peranan sumber daya
gang peranan penting dalam melakukan manusia bagi setiap organisasi diharap-
aktivitas untuk mencapai tujuan. Untuk kan dapat meningkatkan kinerja karya-
itulah eksistensi sumber daya manusia wan, untuk itu sumber daya manusia
dalam organisasi sangat kuat. Manusia perlu memiliki skill atau keterampilan
selalu berperan aktif dan dominan dalam yang handal dalam menangani setiap
setiap kegiatan organisasi karena manusia pekerjaan, sebab dengan adanya skill
menjadi perencana, pelaku, dan penentu yang handal maka secara langsung dapat
terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan meningkatkan kinerja karyawan. Keber-
tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif hasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh
karyawan meskipun alat-alat yang dimi- kinerja individu karyawannya, suatu or-
liki perusahaan begitu canggihnya. Oleh ganisasi akan berupaya untuk meningkat-
karena itu keberhasilan suatu perusahaan kan kinerja pegawainya dengan harapan
tidak hanya tergantung dengan teknologi tujuan perusahaan dapat tercapai. Kinerja

73
74 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.73-80

karyawan adalah yang mempengaruhi se- tertulis maupun tidak tertulis. Disiplin
berapa banyak mereka memberi kontribu- merupakan tindakan manajemen untuk
si kepada organisasi antara lain termasuk mendorong para anggota organisasi me-
kuantitas output, kualitas output, jangka menuhi tuntutan berbagai ketentuan yang
waktu output, kehadiran di tempat kerja harus ditaati oleh karyawan.
dan sikap kooperatif. Budaya organisasi pada umumnya
Kinerja adalah hasil atau tingkat ke- merupakan pernyataan filosofis, dapat di-
berhasilan seseorang secara keseluruhan fungsikan sebagai tuntutan yang mengi-
selama periode tertentu dalam melaksana- kat para karyawan karena dapat diformu-
kan tugas dibandingkan dengan berbagai lasikan secara formal dalam berbagai pe-
kemungkinan standar hasil kerja, target raturan dan ketentuan perusahaan. De-
atau sasaran atau kriteria yang ditentukan ngan membakukan budaya organisasi, se-
terlebih dahulu dan telah disepakati ber- bagai suatu acuan bagi ketentuan atau pe-
sama. Kinerja adalah hasil kerja secara raturan yang berlaku, maka para pemim-
kualitas dan kuantitas yang tercapai oleh pin dan karyawan secara tidak langsung
seseorang karyawan dalam melaksanakan akan terikat sehingga dapat membentuk
tugasnya sesuai tanggungjawab yang di- sikap dan perilaku sesuai dengan visi dan
berikan kepadanya. Dengan demikian, misi serta strategi perusahaan. Proses
kinerja merupakan hal yang penting bagi pembentukan tersebut pada akhirnya akan
organisasi atau perusahaan serta dari menghasilkan pemimpin dan karyawan
pihak pegawai itu sendiri. Oleh karena professional yang mempunyai integritas
itu, kinerja karyawan akan berjalan de- yang tinggi.
ngan efektif apabila didukung dengan PT. Angkasa Pura I Balikpapan
motivasi kerja, disiplin kerja dan budaya merupakan BUMN (Badan Usaha Milik
organisasi. Negara) di sektor perhubungan yang ber-
Motivasi kerja adalah sesuatu yang gerak di bidang pelayanan jasa keban-
menimbulkan dorongan atau semangat darudaraan, mempunyai komitmen untuk
kerja atau dengan kata lain pendorong memberikan yang terbaik bagi pengguna
semangat kerja. Tanpa motivasi, seorang jasa, pemegang saham, dan berbagai pi-
karyawan tidak dapat memenuhi peker- hak terkait, tercermin pada tekad manaje-
jaannya sesuai standar atau melampui men dalam memenuhi tuntutan standar
standar karena apa yang menjadi motivasi yang tinggi dalam pengelolaan bandar
dalam bekerja tidak terpenuhi. Sekalipun udara melalui ketersediaan SDM yang
seorang karyawan yang memiliki kemam- kompeten. SDM merupakan faktor yang
puan dalam bekerja tinggi tetapi tidak sangat berperan dalam peningkatan pela-
memiliki motivasi untuk menyelesaikan yanan kepada publik. Dengan demikian
tugasnya maka hasil akhir dalam peker- motivasi, budaya organisasi dan disiplin
jaannya tidak akan memuaskan. kerja yang diberikan oleh PT. Angkasa
Disiplin adalah prosedur yang me- Pura I Balikpapan sangat besar manfaat-
ngoreksi atau menghukum bawahan kare- nya dalam mendorong timbulnya usaha
na melanggar peraturan atau prosedur. karyawan untuk meningkatkan kemam-
Disiplin merupakan bentuk pengendalian puan dan karyawan yang bersangkutan
diri pegawai dan pelaksanaan yang tera- mampu mengemban tugas menurut bi-
tur dan menunjukan tingkat kesungguhan dangnya masing-masing agar dapat men-
tim kerja didalam sebuah organisasi. Di- capai efektivitas kerja yang tinggi.
siplin juga dapat dikatakan sebagai suatu Berdasarkan uraian yang telah dike-
sikap, perilaku dan perbuatan yang sesuai mukakan, maka penulis merasa tertarik
dengan peraturan dari perusahaan, baik dan mencoba untuk melakukan penelitian
Pudjiati, Molandha, Pengaruh Motivasi, Disiplin....75

dengan judul “Pengaruh Motivasi, Disi- Hubungan Antara Variabel Disiplin


plin Kerja dan Budaya Organisasi Ter- Kerja Dengan Kinerja Karyawan
hadap Kinerja Karyawan PT. Angkasa Disiplin kerja adalah suatu alat yang
Pura I Balikpapan.” digunakan para manajer untuk berkomu-
Rumusan masalah adalah : apakah nikasi dengan karyawan agar mereka ber-
variabel motivasi, disiplin kerja, dan bu- sedia untuk mengubah suatu perilaku ser-
daya organisasi mempunyai pengaruh ter- ta sebagai suatu upaya untuk mening-
hadap kinerja karyawan PT. Angkasa Pu- katkan kesadaran dan kesediaan se-
ra I Balikpapan? seorang mentaati semua peraturan perusa-
haan dan norma-norma sosial yang berla-
Kajian Literatur ku (Rivai, 2008:444). Disiplin kerja pada
Hubungan Antara Variabel Motivasi dasarnya selalu diharapkan menjadi ciri
Kerja Dengan Kinerja Karyawan setiap sumber daya manusia dalam
Motivasi merupakan masalah yang organisasi, karena dengan kedisplinan or-
kompleks dalam organisasi, karena setiap ganisasi akan berjalan dengan baik dan
kebutuhan dan keinginan tiap individu bisa mencapai tujuannya dengan baik pu-
berbeda. Seseorang yang termotivasi la (Setiyawan dan Waridin, 2006:189).
tinggi akan menyelesaikan semua tugas Disiplin kerja mempunyai pengaruh posi-
yang diberikan kepadanya. Manfaat uta- tif terhadap kinerja karyawan. Karyawan
ma dari motivasi adalah meningkatkan yang disiplin dalam bekerja sejak berang-
gairah kerja sehingga produktivitas kerja kat, saat kerja dan saat pulang kerja serta
tercapai. Sementara itu, manfaat yang sesuai aturan dalam bekerja, biasanya
diperoleh karena bekerja dengan orang- akan memiliki kinerja yang baik. Dapat
orang yang termotivasi adalah pekerjaan disimpulkan, semakin tinggi disiplin
dapat diselesaikan dengan tepat. Artinya kerja, maka semakin tinggi kinerja kar-
pekerjaan dilakukan sesuai standar yang yawan.
benar dan dalam skala waktu yang di-
tentukan, serta orang senang melakukan Hubungan Antara Variabel Budaya
pekerjaannya (Suharto & Cahyono 2005). Organisasi Terhadap Kinerja Karya-
Dalam teori Abraham Maslow dinya- wan
takan bahwa kebutuhan manusia terdapt Robbins, (2010:721) Budaya
lima tingkatan, yaitu kebutuhan fisiolo- organisasi adalah sistem makna bersama
gis, kebutuhan akan rasa aman, kebutu- yang dianut oleh anggota-anggota yang
han sosial, kebutuhan penghargaan dan membedakan organisasi itu dari organi-
kebutuhan aktualisasi diri. Menurut Mas- sasi-organisasi lain. Setiyawan dan Wari-
low bila kebutuhan tingkatan pertama ter- din (2006:190), Dalam setiap organisasi,
penuhi, kebutuhan tingkat berikutnya budaya organisasi selalu diharapkan baik
akan menjadi domianan. Manusia akan karena baiknya budaya organisasi akan
didorong untuk memenuhi kebutuhan berhubungan dengan berhasil atau tidak-
yang paling kuat sesuai waktu, keadaan nya tujuan organisasi dicapai. Dengan bu-
dan pengalaman yang bersangkutan me- daya organisasi yang baik, biasanya orga-
ngikuti suatu hirarki. Proses diatas me- nisasi akan mudah mengatasi masalah
nunjukkan bahwa kebutuhan – kebutuhan yang dihadapi dan bisa mencapai tujuan
sebagai target dan saling menopang. organisasi dengan mengandalkan kekua-
Kebutuhan yang telah terpuaskan akan tan yang ada di organisasi. Adanya buda-
berhenti menjadi motivasi utama dari ya organisasi yang baik, biasanya dapat
perilaku. mempengaruhi kinerja karyawannya.
Dapat disimpulkan, semakin baik budaya
76 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.73-80

suatu organisasi, maka semakin baik variabel Kinerja Karyawan (Y) PT.
kinerja karyawan. Angkasa Pura I Balikpapan :

Pengembangan Hipotesis Y = b0 + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e1
Berdasarkan kerangka pemikiran ter-
sebut diatas, maka dapat dirumuskan Dimana :
suatu hipotesis penelitian, yaitu: Y = Variabel Kinerja Karyawan
1. Bahwa secara bersama-sama variabel X1 = Variabel Motivasi
motivasi (X1), disiplin kerja (X2), dan X2 = Variabel Disiplin Kerja
budaya organisasi (X3) mempunyai X3 = Variabel Budaya Organisasi
pengaruh terhadap kinerja karyawan bo = Koefisien konstanta
(Y) PT.Angkasa Pura I Balikpapan. b1, b2, b3 = Koefesien Regresi
2. Bahwa variabel motivasi (X1) mempu- e1 = Koefisien Error
nyai pengaruh terhadap kinerja karya-
wan (Y) PT. Angkasa Pura I Balik- Berdasarkan Hasil analisis dengan
papan. menggunakan SPSS versi 20 diperoleh
3. Bahwa variabel disiplin kerja (X2) hasil yang dituangkan ke dalam tabel-ta-
mempunyai pengaruh terhadap kinerja bel berikut :
karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I
Balikpapan. Tabel 1
4. Bahwa variabel budaya organisasi Hasil secara Simultan
(X3) mempunyai pengaruh terhadap
kinerja karyawan (Y) PT. Angkasa
Pura I Balikpapan.
5. Bahwa variabel Budaya Organisasi
(X2) mempunyai pengaruh dominan
terhadap kinerja karyawan (Y) PT. Tabel 2
Angkasa Pura I Balikpapan. Hasil Koefisien Regresi, Korelasi dan Uji
t
Metode Penelitian
Analisis ditujukan untuk menjelas-
kan pengaruh Variabel motivasi (X1), Di-
siplin Kerja (X2), Budaya Organisasi (X3)
mempunyai pengaruh terhadap Kinerja
Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balik-
papan. Sedangkan analisis juga dilaksa-
nakan untuk mengkaji hipotesis yang di-
ajukan dalam penelitian dan menganalisis
data secara keseluruhan dengan metode
statistik menggunakan program komputer
statistik SPSS, Perhitungan persamaan re-
gresi berganda (Multiple Regression) me-
nurut J. Supranto dalam buku Ekonome- Regresi Linear Berganda
trika (2004:18) Persamaan Regresi linear Berdasarkan tabel 2 diperoleh hasil
berganda untuk menganalisis pengaruh analisis secara statistik persamaan regresi
Variabel Motivasi (X1), Disiplin Kerja linier berganda untuk hasil penelitian
(X2), Budaya Organisasi (X3), terhadap pengaruh variabel Motivasi (X1), Disiplin
Kerja (X2), dan Budaya organisasi (X3)
Pudjiati, Molandha, Pengaruh Motivasi, Disiplin....77

terhadap Kinerja Karyawan (Y) PT. Ang- pengaruhi terhadap peningkatan variabel
kasa Pura I Balikpapan yaitu : Kinerja Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura
I Balikpapan sebesar 0,408 dengan
Y = 0,683 + 0,295X1 + 0,201X2 + asumsi variabel Motivasi (X1) dan Disi-
0,408X3 plin Kerja (X2) nilainya konstan.

Memperhatikan hasil persamaan re- Pengujian Hipotesis


gresi linear berganda tersebut dapat dije- Berdasarkan hipotesis dalam peneli-
laskan pengertian berdasarkan analisis tian ini, setelah di uji hasilnya adalah se-
statistik adalah hasil nilai koefisien kons- bagai berikut :
tanta sebesar bo = 0,683 menunjukan pa-
da saat variabel-variabel Motivasi (X1), Hipotesis pertama
Disiplin kerja (X2), dan Budaya organi- Hasil analisis yang dikemukakan pa-
sasi (X3) nilainya menunjukkan nilai da tabel 2 diperoleh nilai pengujian seca-
konstan atau nol maka variabel Kinerja ra simultan dengan menggunakan analisis
Karyawan PT. Angkasa Pura I Balikpa- Fisher test yaitu diperoleh nilai Fhitung
pan sebesar bo = 0,683. sebesar sedangkan Ftabel dengan derajat
Hubungan antara variabel motivasi keyakinan 95 % (α = 0,05) maka dike-
(X1) terhadap variabel kinerja karyawan tahui Fhitung = 19,185 > Ftabel = 2,79 pada
(Y) di PT. Angkasa Pura I Balikpapan sig sebesar 0,000 < 0,05 dan diperoleh
dengan nilai koefisien regresi b1 sebesar hasil koefisien korelasi (R) = 0,735
0,295 adalah menunjukkan setiap kenai- berarti terdapat adanya hubungan yang
kan variabel Motivasi (X1) sebesar satu kuat antara variabel Motivasi (X1), Disi-
satuan akan mempengaruhi terhadap pe- plin Kerja (X2), dan Budaya organisasi
ningkatan variabel Kinerja Karyawan (Y) (X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y) PT.
PT. Angkasa Pura I Balikpapan sebesar Angkasa Pura I Balikpapan dengan nilai
0,295 dengan asumsi variabel Disiplin koefisien korelasi (R) = 0,735 yang men-
Kerja (X2), dan Budaya organisasi (X3) dekati angka 1. Sedangkan nilai koe-
nilainya konstan. fisien determinasi (R²) = 0,540 nilai ini
Hubungan antara variabel disiplin menunjukkan bahwa pengaruh secara
kerja (X2) terhadap variabel kinerja kar- bersama-sama variabel Motivasi (X1),
yawan (Y) di PT. Angkasa Pura I Balik- Disiplin Kerja (X2), dan Budaya orga-
papan dengan nilai koefisien regresi b2 nisasi (X3) terhadap Kinerja Karyawan
sebesar 0,201 adalah menunjukkan setiap (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan sebe-
kenaikan variabel Disiplin Kerja (X2) sar 54 % dan sisanya sebesar 46 % me-
sebesar satu satuan akan mempengaruhi rupakan kontribusi variabel lain yang ti-
terhadap peningkatan variabel Kinerja dak masuk analisis penelitian ini.
Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balik- Berdasarkan hal tersebut berarti
papan sebesar 0,201 dengan asumsi varia- hipotesis pertama : Bahwa variabel Moti-
bel Motivasi (X1) dan Budaya organisasi vasi (X1), Disiplin Kerja (X2), dan Buda-
(X3) nilainya konstan. ya organisasi (X3) secara bersama-sama
Hubungan antara variabel budaya mempunyai pengaruh terhadap Kinerja
organisasi (X3) terhadap variabel kinerja Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balik-
karyawan (Y) di PT. Angkasa Pura I papan telah terbukti kebenarannya dan di-
Balikpapan dengan nilai koefisien regresi terima dan terbukti.
b3 sebesar 0,408 adalah menunjukkan
setiap kenaikan variabel Budaya organi-
sasi (X3) sebesar satu satuan akan mem-
78 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.73-80

Hipotesis kedua kedua variabel bebas lainnya. Dengan


Pengaruh Variabel Motivasi (X1) demikian hipotesis yang menyatakan
terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) bahwa variabel budaya organisasi yang
PT. Angkasa Pura I Balikpapan dengan dominan dapat diterima dan terbukti ke-
hasil secara parsial dengan pengujian benarannya.
signifikansi t-hitung = 3,235 > t-tabel =
2,021 pada sig 0,002 < 0,05 dan nilai Simpulan
koefisien korelasi parsialnya (r) sebesar Dari hasil penelitian ini terbukti va-
0,420 yang berarti bahwa variabel Mo- riabel motivasi, disiplin dan budaya orga-
tivasi (X1) terbukti mempunyai pengaruh nisasi secara bersama-sama (simultan)
Kinerja Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura memberikan pengaruh terhadap kinerja
I Balikpapan. pegawai PT. Angkasa Pura I Balikpapan
sebesar 54,0%. Artinya, apabila ingin me-
Hipotesis ketiga ningkatkan kinerja pegawai di PT. Ang-
Pengaruh Disiplin Kerja (X2) kasa Pura I Balikpapan maka harus mem-
terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) bangkitkan motivasi kerja pegawai yang
PT. Angkasa Pura I Balikpapan dengan tinggi, menanamkan disiplin pegawai,
pengujian secara parsial dengan dipero- dan menciptakan budaya organisasi yang
leh hasil t-hitung = 2,399 > t-tabel = kondusif. Maka akan berimbas pada pe-
2,021 sig 0,020< 0,05 dan nilai koefisien ningkatan kinerja pegawai terutama di
korelasi parsialnya (r) sebesar 0,324 PT. Angkasa Pura I Balikpapan.
yang berarti bahwa variabel Disiplin
Kerja (X2) terbukti mempunyai pengaruh Daftar Rujukan
terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) As’ad, Mohammad. 2001. Psikologi
PT. Angkasa Pura I Balikpapan. Industri. Liberti. Yogyakarta.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian
Hipotesis keempat Kuantitatif Suatu Pendekatan
Pengaruh variabel Budaya organisa- Praktik, Jakarta: Bina Aksara,
si (X3) terhadap variabel Kinerja Karya- 2006.
wan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan
dengan pengujian secara parsial dipero- Christia Katiandagho, Silvya L, Mandey,
leh hasil t-hitung = 3,615 > t-tabel = Lisbeth Mananeke, Pengaruh
2,021 sig 0,001< 0,05 dan nilai koefisien Disiplin Kerja, Kepemimpinan dan
korelasi parsialnya (r) sebesar 0,459 Motivasi Terhadap Kinerja
yang berarti bahwa variabel Budaya or- Pegawai Pada PT. PLN
ganisasi (X3) terbukti mempunyai pe- (PERSERO) Wilayah Suluttenggo
ngaruh terhadap variabel Kinerja Karya- Area Menado, Jurnal EMBA Vol.2
wan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan. No.3 September 2014, Hal.1592-
1602 ISSN 2303-1174
Hipotesis kelima Diah Indriani Suwondo, Eddy Madiono
Dengan nilai analisis dan pengujian Sutanto, Hubungan Lingkungan
secara parsial tersebut diketahui bahwa Kerja, Disiplin dan Kinerja
variabel budaya organisasi (X3) mempu- Karyawan. JMK Vol.17 No.2
nyai pengaruh dominan terhadap varia- September 2015 hal 135-144 ISSN
bel kinerja karyawan (Y) di PT. Angkasa 1411-1438
Pura I Balikpapan dengan nilai t hitung =
3,615 dan koefisien korelasi parsial (r)
sebesar 0,459 yang lebih besar dibanding
Pudjiati, Molandha, Pengaruh Motivasi, Disiplin....79

Gomes, Faustino Cardoso. 2000. Siagian, Sondang P. 2007. Manajemen


Manajemen Sumber Daya Manusia. Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Yogyakarta: Andi Ofset. Bumi Aksara.
Handoko, Hani. 2000. Manajemen Simamora, Henry. 2004. Manajemen
Personalia dan Sumber Daya Sumber Daya Manusia.
Manusia. Yogyakarta: BPFE UGM. Yogyakarta: STIE YKPN.
Hasibuan,S.P Malayu. 2008. Manajemen Slamet, Achmad. 2007. Manajemen
Dasar, Pengertian dan Masalah. Sumber Daya Manusia. Unnes
Bandung: PT.Bumi Aksara. Press.Semarang
Mangkunegara, Anwar P.2005. Sugiyono. 2011. Metodelogi Penelitian
Manajemen Sumber Daya Manusia Administrasi dilengkapi dengan
Perusahaan. Bandung: Remaja R&D. Bandung: Alfabeta.
Rosdakarya. Sucipto, Agus, dan Siswanto, 2008. Teori
Mangkunegara, Anwar P.2006. Evaluasi dan Perilaku Organisasi. UIN
Kinerja Sumber Daya Manusia. Malang. Press.
Bandung: PT. Refika Aditama.
Supardi dan Anwar,S. 2007. Dasar-
Mangkunegara, Anwar P.2008. Dasar Perilaku Organisasi.
Manajemen Sumber Daya Manusia Yogyakarta. UII Press
Perusahaan Cetakan Ke-8. Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber
Bandung : Rosdakarya Daya Manusia. Ed. 1 Jakarta:
Mathis, Robert L. dan John H. Jackson. Kencana Prenada Media Group.
2009. Manajemen Sumber Daya Suharto & Cahyo, B. 2005. Pengaruh
Manusia.Jilid 1. Jakarta : Salemba Budaya Organisasi, Kepemimpinan
Empat. dan Motivasi Kerja Terhadap
Robbins, Stephen, P. 2010. Perilaku Kinerja Sumber Daya Manusia, di
Organisasi. Jakarta: Gramedia. secretariat DPRD Propinsi Jawa
Tengah, JRBI. Vol.1 No.1, Januari
Riani.A.L.2013. Manajemen Sumber
2005:13-30
Daya Manusia Masa Kini.
Yogyakarta: Graha Ilmu. Umar, Husein. 2011. Metode Penelitian
untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.
Rivai, Veithzal. 2010. Manajemen
EdisiBaru. Jakarta. PT. Raja
Sumber Daya Manusia Untuk
Grafindo Persada.
Perusahaan. Cetakan ke 3. Jakarta:
Rajawali Pers. Windy J.Sumaki, Rita N. Taroreh,
Djuwarti Soepeno, Pengaruh
Sedarmayanti, 2009. Manajemen Sumber
Disiplin Kerja, Budaya Organisasi,
Daya Manusia. Bandung: Refika
dan Komunikasi Terhadap Kinerja
Aditama.
Karyawan PT. PLN (PERSERO)
Sastrohadiwiryo, Siswanto, Manajemen Wilayah Suluttenggo Area Menado,
Tenaga Kerja Indonesia Jurnal Berkala Ilmiah Effiensi
Pendekatan Administratif dan Volume 15 No.05 Tahun 2015
Operasional, Jakarta: Bumi Aksara,
Zainul Hidayat,MM & Muchamad
2005.
Taufiq,MH. Pengaruh Lingkungan
Kerja dan Disiplin Kerja Serta
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
80 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.73-80

Karyawan Perusahaan Daerah Air


Minum (PDAM) Kabupaten
Lumajang, Jurnal WIGA Vol. 2,
Maret 2012 ISSN No 2008-0944
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Tutik Yuliani1)
1)
Universitas Balikpapan
1)
yulianie_tutik@yahoo.com

Abstract

This study aims to determine the factors that affect job satisfaction of Junior High School
teachers in North Balikpapan . Factors that influence job satisfaction of Junior High School
teachers in North Balikpapan were organised culture, work climate and work motivation.
This type of research is quantitative .The population were Junior High School teachers in
North Balikpapan in 2015. Data collection techniques were using questionnaires of
organised culture, work climate, work motivation and job satisfaction. To answer the
purpose of this study, the researcher used t test and F test. The results of the study are:
simultaneously, organised culture, work climate and work motivation had influence on
teacher performance; partially, the greatest influence on teacher satisfaction of Junior High
School teachers in North Balikpapan is work motivation.

Keywords : organizational culture, work climate, work motivation, job satisfaction of


teachers.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
guru SMP Negeri Balikpapan Utara. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja guru
SMP Negeri Balikpapan Utara adalah budaya organiasi, iklim kerja dan motivasi kerja.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi penelitian ini guru SMP Negeri di
Balikpapan Utara tahun 2015. Teknik pengumpulan data budaya organiasi, iklim kerja,
motivasi kerja dan kepuasan kerja dilakukan dengan menggunakan angket. Untuk menjawab
tujuan penelitian ini menggunakan uji t dan uji F. Hasil dalam penelitian ini adalah Secara
simultan budaya organiasi, iklim kerja dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja
guru. Sedangkan secara parsial yang memberikan pengaruh yang terbesar pada kepuasan
guru SMP Negeri Balikpapan Utara adalah motivasi kerja.

Kata Kunci : Budaya organisasi, iklim kerja, motivasi kerja, kepuasan kerja guru

Pendahuluan independen dan dependen. Menurut Nur-


Kepuasan kerja adalah keadaan syirwan & Sanusi (1989) maupun Purno-
emosional yang menyenangkan atau tidak mosidhi (1990) mengemukakan bahwa
menyenangkan dimana para karyawan indikator dari kepuasan kerja adalah
memandang pekerjaannya (Danang Su- sebagai berikut : rasa aman dalam bekerja
nyoto,2013:15). Kepuasan kerja mencer- dengan kelompok, kepuasan terhadap ata-
minkan perasaan seseorang terhadap pe- san, kepuasaan terhadap pekerjaan itu
kerjaanya. Hal ini nampak pada sikap sendiri, gaji, kemajuan, kesempatan un-
positif, karyawan terhadap pekerjaan dan tuk maju.
segala sesuatu yang dihadapi di lingku- Kepuasan kerja dipengaruhi oleh ba-
ngan kerjanya. Indikator juga merupakan nyak hal baik faktor internal maupun eks-
peranan penting dalam kepuasan kerja ternal. Budaya organisasi merupakan sa-
dikarenakan indikator adalah variabel lah satu faktor yang mempengaruhi ke-

81
82 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm 81-86

puasan kerja. Menurut Fahmi,2013:50, membuat guru tersebut merasa bangga


budaya organisasi adalah suatu kebiasaan akan pekerjaannya dan membuat seorang
yang telah berlangsung lama dan dipakai guru bisa bekerja dengan hasil yang baik.
serta diterapkan dalam kehidupan aktivi- Menurut Sunyoto,2013:1, pengertian mo-
tas kerja sebagai salah satu pendorong tivasi kerja adalah sebagai keadaan yang
untuk meningkatkan kualitas kerja para mendorong keinginan individu untuk me-
karyawan dan manager perusahaan. Me- lakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk
nurut Robbins (1996) ada 7 karakteristik mencapai keinginannya.
primer yang secara bersama-sama me- Berdasarkan hasil observasi ke SMP
nangkap hakikat budaya organisasi yaitu Negeri Balikpapan Timur Kepuasan kerja
(1) Inovasi dan berani mengambil resiko; guru masih kurang hal ini terlihat dari
(2) Perhatian ke hal yang rinci; (3) Orien- suasana yang kurang nyaman dan kurang
tasi hasil; (4) Orientasi orang; (5) Orien- komunikasi antar guru yang membuat
tasi tim; (6) Keagresifan; (7) Kemanta- para guru kurang motivasi dalam bekerja.
pan. Sehingga motivasi kerja guru menurun
Budaya organisasi bisa berjalan sesuai dengan kondisi yang tidak nyaman
dengan baik apabila iklim kerja disekolah yang dirasakannya. Dilihat dari budaya
kondusif. Iklim kerja yang kondusif organisasi para guru kurang berinterikasi
membuat para guru bisa mengajar dengan dan berkomunikasi dengan baik sehingga
baik dan nyaman. Iklim kerja disekolah apabila mereka mengalami kesulitan da-
itu dapat berupa iklim kerja positif dan lam bekerja belum dapat diselesaikan
negatif. Iklim kerja positif adalah iklim bersama-sama. Tujuan penelitian ini ada-
kerja yang menunjukkan kolerasi yang lah untuk mengetahui Pengaruh Kemam-
akrab antara satu dengan lainnya seperti puan Mengajar, Motivasi kerja, dan Su-
gotong royong, bertanggung jawab, dan pervisi Kepala Sekolah, Terhadap Kinerja
musyarawah. Sedangkan iklim kerja ne- Guru SMA Negeri di Balikpapan Kota.
gatif biasanya terlihat dari sikap kontra
produktif dari system yang diharapkan Metode Penelitian
seperti malas, iri hati, masa bodoh dan Jenis penelitian ini adalah penelitian
egois. Menurut Marzuki, 1997 : 84 iklim kuantitatif. Penelitian dibagi dalam bebe-
kerja disekolah/madrasah adalah, “keada- rapa tahap, yaitu tahap perencanaan, ta-
an sekitar sekolah/madrasah dan suasana hap pelaksanaan, tahap penyelesaian. Da-
yang ‘sunyi dan nyaman’ yang sesuai dan lam penelitian ini yang dijadikan populasi
kondusif untuk pembelajaran yang dapat adalah semua guru SMP Negeri di Balik-
meningkatkan prestasi akademik Menurut papan Utara dan teknik pengambilan
Taguiri yang termasuk unsur – unsur sampelnya dengan metode sampling je-
iklim kerja tersebut antara lain ekologi / nuh yaitu mengambil semua populasi se-
fisik, aspek sosial, sistem sosial dalam bagai sampel. Sehingga yang menjadi
organisasi, budaya sekolah. sampel dalam penelitian ini adalah semua
Selain dari budaya organisasi dan guru SMP Negeri di Balikpapan Utara.
iklim kerja, motivasi kerja guu merupa- Teknik Pengumpulan Data dalam peneli-
kan hal yang sangat penting dalam bagian tian ini menggunakan teknik kuesioner
kepuasan kerja guru. Motivasi kerja ada- (angket), dokumentasi. Instrumen pe-
lah sebagai keadaan yang mendorong ngumpulan data dengan angket menggu-
keinginan individu untuk melakukan nakan pertanyaan tertutup. Teknik Anali-
kegiatan-kegiatan tertentu untuk menca- sis Data dalam membuktikan hipotesa
pai keinginannya. Dengan adanya moti- menggunakan uji t yang digunkana untuk
vasi kerja didalam diri seorang guru dapat mengetahui faktor-faktor yang mempe-
Yuliani, Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi…83

ngaruhi kepuasan kerja guru secara par- organisasi, iklim kerja dan motivasi kerja
sial dan uji F yang digunakan untuk me- tetap memiliki pengaruh yang signifikan.
ngetahui faktor-faktor yang mempenga- Budaya organisasi memilki pengaruh
ruhi kepuasan kerja guru secara bersama- terhadap kepuasan kerja guru sebesar
sama. 29.4%. Budaya organisasi meliputi ino-
vasi dan berani mengambil resiko, perha-
Hasil dan Pembahasan tian ke hal yang rinci, orientasi hasil,
Kepuasan kerja guru dipengaruhi orientasi orang, orientasi tim, keagresifan
oleh banyak faktor, baik yang berasal dari dan kemantapan. Dalam penelitian ini se-
luar diri guru (faktor ekstern) maupun da- suai dengan yang dikemukakan oleh Fah-
ri dalam diri guru itu sendiri (faktor in- mi, yaitu suatu budaya yang dipakai dan
tern). Pada penelitian ini dikaji mengenai diterapkan dalam kehidupan selama pe-
pengaruh pengaruh budaya organisasi, riode waktu yang lama akan mempenga-
iklim organisasi dan motivasi kerja terha- ruhi pola pembentukan dari suatu masya-
dap kepuasan kerja guru SMP Negeri rakat seperti kebiasan rajin bekerja dan
Balikpapan Utara. kebiasaan ini berpengaruh secara jangka
panjang. Begitu pula dengan budaya ber-
Tabel 1 organisasi sama halnya dengan semangat
Hasil Analisis kerja. Budaya organisasi mampu mem-
buat seseorang untuk semangat dalam hal
membangun suatu dimensi kerja. Sehing-
ga dengan adanya budaya organisasi yang
baik maka akan tercipta rasa kepuasan
kerja tersendiri. Dengan adanya kepuasan
kerja ini mampu menciptakan suasana
dalam bekerja kelompok merasa nyaman.
Iklim kerja memiliki pengaruh terha-
dap kepuaaan kerja guru sebesar 28.2%.
Iklim kerja meliputi ekologi/fisik, mi-
liu/aspek sosial, sistem sosial dalam orga-
Pengaruh Budaya Organisasi, Iklim nisasi dan budaya sekolah. Hasil ini sama
Kerja dan Motivasi Kerja dengan pendapat Creemers dan Scheerens
Berdasarkan dari hasil penelitian yaitu hubungan yang mesra pada iklim
menunjukkan bahwa budaya organisasi, kerja di sekolah/madrasah terjadi : “kare-
iklim kerja dan motivasi kerja secara si- na disebabkan terdapat hubungan yang
multan mempunyai pengaruh yang positif baik diantara kepala sekolah dan guru dan
dan signifikan terhadap kepuasan kerja di antara guru dan peserta didik Sehing-
guru. Pengaruh yang positif dan signifi- ga dengan selalu meningkatkan iklim ker-
kan tersebut dapat dilihat dari hasil ja yang menyenangkan maka akan me-
peneiltian yang dilakukan. Dari tabel ha- nimbulkan kepuasan kerja yang tinggi.
sil analisis menunjukkan hasil uji F bah- Iklim kerja yang positif menunjukkan ko-
wa Fhitung (6.567) > Fkritis (3.178) hal ini relasi yang akrab antara satu sama lain-
dapat disimpulkan yaitu Budaya Organi- nya.
sasi, Iklim Kerja dan Motivasi Kerja se- Dan untuk variabel motivasi kerja
cara bersama-sama berpengaruh terhadap memiliki pengaruh terhadap kepuasan
Kepuasan Kerja Guru. Secara parsial kerja sebesar 29.2%. motivasi kerja meli-
pengaruh setiap variabel yaitu budaya puti kebutuhan fisiologis, kebutuhan ke-
selamatan dan keamanan, kebutuhan
84 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm 81-86

sosial, kebutuhan dihargai dan kebutuhan kepuasan kerja guru SMP Negeri Balik-
aktualisasi diri. Apabila semua unsur da- papan Utara akan tinggi pula. Koefisien
lam motivasi kerja terpenuhi maka akan determinasi parsial diperoleh kesimpulan
menciptakan motivasi kerja yang tinggi bahwa besarnya kontribusi motivasi kerja
sehingga memiliki semangat akan kerja. terhadap kepuasan kerja guru SMP Nege-
motivasi kerja adalah sebagai keadaan ri Balikpapan Utara adalah sebesar 29.2%
yang mendorong keinginan individu un- yang artinya motivasi kerja mempengaru-
tuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu hi kepuasan kerja guru SMP Negeri
untuk mencapai keinginannya. Hasil pe- Balikpapan Utara.
nelitian ini sejalan dengan pendapat Akan tetapi setelah dilakukan peneli-
Sunyoto bahwa motivasi yang ada pada tian, variabel budaya organisasi (X1) me-
seseorang merupakan kekuatan yang akan nunjukkan hasil uji parsial (uji t) sebesar
mewujudkan suatu perilaku dalam men- 2.352 yang bearti X1 > tkritis dan nilai sig-
capai tujuan kepuasan dirinya pada tipe nifikan <0.05. Koefisien determinasi
kegiatan yang spesifik dan arah tersebut parsial diperoleh kesimpulan bahwa be-
positif dengan mengarah mendekati objek sarnya kontribusi budaya organisasi ter-
yang menjadi tujuan. Dengan motivasi hadap kepuasan kerja guru di SMP Ne-
kerja yang tinggi maka akan menghasil- geri 3 Balikpapan adalah sebesar 29.4%.
kan hasil kerja baik dan memiliki kepua- Variabel budaya organisasi (X1) memi-
san kerja yang tinggi. liki koefisien determinasi parsial lebih
Hasil penelitian ini sejalan dengan tinggi daripada variabel motivasi kerja
penelitian yang pernah dilakukan oleh (X3). Walaupun hanya memiliki sedikit
Nyoman Yasa (2013) yang diperoleh ha- perbedaan kedua variabel tersebut sama-
sil bahwa terdapat pengaruh secara bersa- sama memberikan pengaruh yang positif.
ma-sama. Hipotesis pertama dalam pene- Hasil penelitian ini tidak sejalan
litian ini adalah terdapat pengaruh budaya dengan penelitian yang pernah dilakukan
organisasi, iklim kerja dan motivasi kerja oleh Muhammad Ali Rifaldi (2014) yang
terhadap kepuasan kerja guru secara ber- diperoleh hasil bahwa berpengaruhnya
sama-sama. Hasil data analisis dalam pe- motivasi kerja guru terhadap kepuasan
nelitian ini menunnjukkan bahwa terdapat kerja guru menunjukkan bahwa apabila
pengaruh budaya organisasi, iklim kerja motivasi kerja guru tinggi akan memberi-
dan motivasi kerja terhadap kepuasan kan kontribusi nyata terhadap peningka-
kerja guru SMP Negeri Balikpapan Utara tan kepuasan kerja guru. Hipotesis kedua
secara bersama – sama. dalam penelitian ini adalah motivasi kerja
memiliki pengaruh yang dominan terha-
Motivasi Kerja Memiliki Pengaruh dap kepuasan kerja guru. Hasil analisa
Yang Dominan terhadap Kepuasan data penelitian ini menunjukkan motivasi
Kerja Guru kerja tidak memiliki pengaruh yang do-
Dilihat dari uji hipotesis hasil peneli- minan terhadap kepuasan kerja guru.
tian ini menunjukkan hasil uji parsial (uji Akan tetapi budaya organisasi yang me-
t) sebesar 2.076 yang bearti X1 > tkritis dan miliki pengaruh yang dominan terhadap
nilai signifikan <0.05. Kesimpulan yang kepuasan kerja.
di dapat bahwa motivasi kerja yang dimi-
liki guru SMP Negeri Balikpapan Utara Simpulan dan Saran
memiliki pengaruh terhadap kepuasan Berdasarkan hasil penelitian dapat
kerja guru. Dari hasil penelitian ini me- diambil beberapa kesimpulan, antara lain:
ngandung makna semakin tinggi motivasi a. Terdapat pengaruh secara bersama-
kerja guru dalam bekerja maka akan sama antara variabel budaya organi-
Yuliani, Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi…85

sasi, iklim kerja dan motivasi kerja ter- Enterprise, Jubilee. (2014). SPSS untuk
hadap kepuasan kerja guru SMP Ne- Pemula. Jakarta: PT. Elex Media
geri Balikpapan Utara dilihat dari uji f Komputindo.
sebesar Fhitung (6.567) > Fkritis (3.178) Fahmi, Irham. (2013). Perilaku
jadi H0 ditolak. Organisasi : Teori, Aplikasi dan
b. Variabel budaya organisasi (X1) me- Kasus. Bandung: CV.Alfabeta.
miliki pengaruh yang paling dominan Gunawan, M.A. (2013). Statistik
terhadap kepuasan kerja guru SMP Penelitian Pendidikan. Yogyakarta:
Negeri Balikpapan Utara dibanding- Parama Publishing Priyatno,Duwi.
kan variabel iklim kerja (X2) dan mo- (2013). Analisis Korelasi, Regresi
tivasi kerja (X3) yaitu dengan melihat dan Multivariate dengan SPSS.
nilai koefisien determinasi parsial un- Yogyakarta: Penerbit Gaya Media.
tuk variabel budaya organisasi (X1) Natanael, Yonathan & Sufren. (2014).
sebesar 29.4%, variabel iklim kerja Belajar Otodidak SPSS Pasti Bisa.
(X2) sebesar 28.2% dan variabel moti- Jakarta: PT. Elex Media
vasi kerja (X3) sebesar 29.2%. Komputindo.
Berdasarkan hasil penelitian dan Priyatno,Duwi. (2013). Analisis Korelasi,
analisa hasil penelitian, ada beberapa sa- Regresi dan Multivariate dengan
ran yang dapat berikan, antara lain: SPSS. Yogyakarta: Penerbit Gaya
a. Guru sebaiknya mengembangkan dan Media.
meningkatkan budaya organisasi yang Rangkuti, Freddy. (2009) Mengukur
ada disekolah secara menyeluruh agar Efektivitas Program Promosi &
guru dapat bekerja sama dan saling Analisis Kasus Menggunakan SPSS.
membantu dalam segala hal termasuk Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
saling membantu dalam hal mendidik Sanjaya, Wina. (2013). Penelitian
dan mengajar peserta didik. Pendidikan : Jenis, Metode, dan
b. Guru sebaiknya selalu meningkatkan Prosedur. Jakarta: Kencana Prenada
motivasi kerja yang tinggi dan tidak Media Group.
cepat puas diri agar selalu termotivasi Siagin,P,Sondang (2004). Teori Motivasi
untuk selalu maju dan berkembang. dan Aplikasinya. Jakarta: PT
Serta para guru diharapkan untuk sela- Rineka Cipta.
lu memberikan motivasi kerja antara Sopiah. (2008). Perilaku Organisasional.
satu dengan lainnya. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
c. Sekolah diharapkan untuk melengkapi Sudarmanto, Gunawan R. (2013).
sarana dan prasarana bagi guru yaitu Statistik Terapan Berbasis
LCD agar guru lebih termotivasi da- Komputer Dengan Program IBM
lam memberikan pembelajaran. Serta SPSS Statistics 19. Jakarta: Mitra
sekolah sebaiknya selalu meningkat- Wacana Media.
kan iklim kerja yang positif dan kon- Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
dusif agar para guru bisa melakukan Pendidikan (Pendekatan
keberhasilan dalam melakukan penga- Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
jaran dan pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta.
Sunyoto, Danang. (2013). Teori,
Daftar Rujukan Kuesioner, Dan Proses Analisa
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Data Perilaku Organisasional.
Penelitian Suatu Pendekatan Yogyakarta: CAPS (Center for
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Academic Publishing Service).
86 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm 81-86

Supardi. (2014). Kinerja Guru. Jakarta:


PT. Rajagrafindo Persada.
Widiyanto, Joko. (2012). SPSS For
Windows. Surakarta: Badan
Penerbit FKIP Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Sudjana, Nana. (2005), Metode Statistika.
Bandung: Tarsito. Jurnal
Universitas Pendidikan Ganesha
Volume 4 Tahun 2013.
Wirawan. (2007). Budaya dan Iklim
Kerja: teori, aplikasi dan
penelitian. Jakarta:Salemba Empat.
Jurnal Universitas Pendidikan
Ganesha Volume 4 Tahun 2013.
Widodo. (2012). Cerdik Menyusun
Proposal Penelitian Skripsi, Tesis,
& Disertasi. Jakarta: Magna Script
Publishing.
Kesadaran Mengkonsumsi Makanan Halal
bagi Mahasiswa Muslim

Falikhatun1), Sri Hanggana,2)Anis Widjayanto3), Vita Kartika Sari4)


1,2,3,4)
Universitas Sebelas Maret
1)
falie_008@yahoo.com

Abstract

For a Muslim, consuming halal products is a requirement, thus its availability is very
important. The lack of information related to halal products leads to uncertainty for the
consumers, especially Muslim consumers who are interested to purchase the product.This
study aims to obtain empirical evidence about the perception of Muslim’s students to the
awareness of consuming halal products. Perception is measured by four variables:
security, religious values, health and exclusivity of the product. Research conducted at the
Muslim Student in Surakarta, with the number of samples for 80 people. The results
showed that all variables simultaneously affect the awareness of Muslim’s students to
consume of halal products.

Keywords : Awareness, Halal Product, Muslim’s Student

Pendahuluan Penelitian yang terkait dengan kesa-


Indonesia merupakan Negara dengan daran masyarakat terhadap konsumsi
penduduk mayoritas Muslim terbesar di produk halal belum banyak dilakukan, na-
dunia, namun sangat ironis ketika masya- mun ada beberapa penelitian yang ber-
rakatnya justru belum menyadari penting- hasil di akses antara lain Hanzaee and
nya mengkonsumsi produk halal. Perma- Ramzani (2011) yang melakukan riset
salahan ini semakin serius ketika produ- tentang intensi konsumen terhadap pro-
sen juga belum memberikan informasi duk halal. Hasil penelitian menyimpulkan
yang memadai terkait dengan kehalalan bahwa konsumen sangat memperhatikan
produk yang dijualnya. Label halal yang kesehatan, kualitas produk dan kesesu-
disampaikan/dibuat oleh produsen seba- aiannya dengan syariah Islam. Selanjut-
gian besar masih belum terstandarisasi, nya Rahim, Syafi’i and Syahwan (2013)
sehingga dapat menimbulkan keraguan menyimpulkan bahwa beberapa faktor
bagi konsumen. yang mempengaruhi kesadaran untuk
Beberapa kasus terkait dengan kera- mengkonsumsi produk halal antara lain
guan konsumen terhadap produk halal di informasi halal, ketersediaan informasi,
Indonesia antara lain kasus lemak babi halal berdasarkan media dan program-
yang terjadi pada tahun 1988 dan berdam- program halal.
pak sangat fatal. Begitu pula kasus MSG Adapun Mashitoh, Rafida and Alina
yang tercemar dengan enzim babi pada (2013) menyimpulkan bahwa terdapat hu-
tahun 2000 menyebabkan banyak masya- bungan yang positif antara persepsi dan
rakat yang protes, sehingga produk ter- kesadaran masyarakat terhadap produk
sebut ditarik dari pasar dan nilai saham halal di Malaysia. Terakhir penelitian
perusahaan penghasil MSG itu pun yang dilakukan oleh Tong, Khin, and
anjlok. Khatibi (2015) terhadap konsumen da-
ging ayam di Malaysia. Hasil penelitian

87
88 Prosiding SNA MK, September 2016, hlm.87-92

menyimpulkan bahwa gaya hidup (life- dari Reason Action Theory yang dike-
style) konsumen untuk membeli produk mukakan oleh Fishbein and Ajzen (1975).
halal dilakukan dengan melakukan seleksi Fokus utama dari Theory of Planned Be-
yang ketat terhadap produk daging ayam havior adalah intensi individu untuk
yang beredar di pasar. melakukan perilaku tertentu. Intensi
Di Indonesia, riset-riset yang terkait dianggap dapat melihat faktor-faktor mo-
dengan produk halal masih sangat sedikit tivasi yang mempengaruhi perilaku.
dan hanya berkaitan dengan konten-kon- Intensi juga merupakan indikasi sese-
ten produk halal. Riset yang terkait orang untuk mencoba dan berusaha keras
dengan pemahaman, persepsi dan kesa- dalam mencapai kesadaran tertentu.
daran tentang produk halal baik dari Selanjutnya Persepsi tentang Keama-
perspektif produsen maupun konsumen nan yaitu proses yang menggambarkan
belum banyak diinvestigasi secara men- seorang konsumen (Muslim) untuk memi-
dalam. Beberapa riset yang berhasil diak- lih, mengorganisasi, dan menginterpreta-
ses antara lain Huda (2012) yang mela- sikan informasi tentang produk halal yang
kukan penelitian tentang faktor yang dipajang pada supermarket yang memiliki
mempengaruhi produsen untuk melaku- keamanan baik dari bahan bakunya mau-
kan sertifkasi produk halal di Surakarta. pun dari prosesnya (Nasir and Chiew,
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa se- 2010).
bagian produsen memahami maksud dan Sementara itu Persepsi tentang Nilai-
tujuan serta urgensi sertifikasi halal dan nilai Keagamaan, yaitu proses yang me-
sebagian yang lain belum memahaminya. nggambarkan seorang konsumen (Mus-
Namun penelitian yang terkait dengan lim) untuk memilih, mengorganisasi, dan
kesadaran konsumen dalam mengkon- menginterpretasikan informasi tentang
sumsi produk halal di wilayah Surakarta produk halal yang dipajang pada super-
belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, market yang memiliki nilai-nilai keaga-
penelitian ini bertujuan untuk menginves- maan (Raihana, Haji and Nasirudin,
tigasi faktor-faktor yang berpengaruh ter- 2014). Adapun Persepsi tentang Keseha-
hadap kesadaran konsumen muslim ter- tan yaitu proses yang menggambarkan se-
utama mahasiswa terhadap produk halal orang konsumen (Muslim) untuk memi-
di wilayah Surakarta. lih, mengorganisasi, dan menginterpre-
tasikan informasi tentang produk halal
Kajian Literatur yang dipajang supermarket yang memili-
Definisi Produk Halal ki aspek kesehatan (Bone, 2005). Ter-
Produk halal menurut Undang- akhir Persepsi tentang Eksklusifitas, yaitu
undang Nomor 33 tahun 2014 adalah proses yang menggambarkan seorang
produk yang telah dinyatakan halal sesuai konsumen (Muslim) untuk memilih,
syariat Islam. Produk ini meliputi barang mengorganisasi, dan menginterpretasikan
dan/atau jasa yang terkait dengan maka- informasi tentang produk halal yang
nan, minuman, obat, kosmetik, produk ki- dipajang supermarket merupakan produk
miawi, produk biologi, produk rekaya- eksklusif. Alasan memisahkan produk ha-
sa genetik, serta barang gunaan yang di- lal dengan produk non halal adalah agar
pakai, digunakan / dimanfaatkan masya- produk halal tidak terkontaminasi produk-
rakat. produk non halal (Teng, 2013).
Persepsi tentang keamanan, nilai-
Theory of Planned Behavior (TPB) nilai keagamaan, kesehatan dan ekslusi-
TPB dikembangkan oleh Ajzen fitas produk halal memiliki korelasi
(2005) yang merupakan penyempurnaan positif terhadap kesadaran mengkonsumsi
Falikhatun, Hanggana, Widjayanto, Sari, Kesadaran Mengkonsumsi Makanan...89

produk halal (Masliya, Nurfarahetika, and meliputi kesukaan, ketertarikan, Kenya-


Sundram, 2015). Kesadaran mengkon- manan dan kepuasan dalam meng-
sumsi produk halal di Malaysia sangat konsumsi produk halal. Semua indikator
tinggi dengan nilai 86,5%, sedangkan diukur dengan skala likert 1 sampai 5.
sisanya sebesar 13,5% memiliki kesa- Nilai 5 artinya seseorang merasa suka,
daran tingkat moderat (Mashitoh, Rafida, tertarik, nyaman dan puas dalam meng-
and Alina, 2013). Dengan demikian hi- konsumsi produk halal, sedangkan nilai 1
potesis yang diuji adalah terdapat penga- menunjukkan hal yang sebaliknya.
ruh persepsi tentang aspek keamanan, Selanjutnya variabel independen
nilai-nilai keagamaan, aspek kesehatan, meliputi persepsi tentang aspek keama-
dan eksklusifitas produk terhadap kesa- nan, ketaatan terhadap nilai-nilai keaga-
daran mengkonsumsi produk halal. maan, aspek kesehatan dan eksklusifitas
produk halal yang dipajang pada super-
Metode Penelitian market. Masing-masing variabel memiliki
Penelitian ini menggunakan metoda indikator yang diukur dengan skala Likert
kuantitatif dengan pengujian hipotesis dengan nilai 1 sampai dengan nilai 5.
sebagai sarana untuk membuktikan data Nilai 1 menunjukkan persepsi yang ren-
empiris yang didapatkan dari lapangan. dah terhadap aspek keamanan, ketaatan
Sumber data berasal dari data primer, dan terhadap nilai-nilai keagamaan, aspek ke-
metode pengumpulan data dilakukan de- sehatan, dan eksklusifitas produk halal,
ngan membagikan kuesioner kepada res- sedang nilai 5 menunjukkan persepsi
ponden yang dianggap memenuhi syarat yang tinggi terhadap masing-masing indi-
dan dapat memberi informasi yang dibu- kator untuk setiap variabel independen.
tuhkan dalam penelitian ini. Pengujian hipotesis dalam pene-litian
Populasi dalam penelitian ini adalah ini menggunakan analisis regresi linier
Mahasiswa dan Mahasiswi Universitas berganda dan bertujuan untuk menguji
Sebelas Surakarta. Dipilihnya mahasiswa pengaruh lebih dari satu variabel bebas
sebagai obyek penelitian ini didasarkan terhadap variabel terikat (Ghozali, 2009 :
pada pertimbangan bahwa mahasiswa 105). Analisis regresi linear ber-ganda
memiliki pengetahuan yang lebih luas yang digunakan adalah pengujian koefi-
dan mendalam dibandingkan dengan ma- sien regresi secara simultan (uji F), pe-
syarakat Muslim pada umumnya. Pe- ngujian koefesien determinasi (uji R), dan
nyampelan diambil dengan metode pur- pengujian koefisien regresi parsial (uji-t).
posive sampling yaitu pengambilan
sampel berdasarkan pertimbangan sub- Hasil dan Pembahasan
jektif peneliti. Beberapa pertimbangan Deskripsi mengenai responden yang
yang digunakan adalah, (1) Mahasiswa menjadi sampel dalam penelitian ini
beragama Islam, (2) Telah menempuh ku- dapat diketahui berdasarkan karakteristik
liah minimal 2 semester, dan (3) bersedia demografinya. Beberapa variabel demo-
untuk dimintai data yang terkait dengan grafi yang tercatat yaitu jenis kelamin,
materi penelitian. usia, pekerjaan, dan pendidikan. Data res-
Variabel dependen dalam penelitian ponden menunjukkan bahwa jenis ke-
ini adalah kesadaran mengkonsumsi lamin laki-laki sebanyak 32,5%, dan sisa-
produk halal. Kesadaran didefinisikan nya sebanyak 67,5% responden perem-
sebagai kondisi seseorang yang memiliki puan. Selanjutnya sebagain besar repon-
kendali penuh terhadap stimulus internal den mempunyai usia 20 – 25 tahun yaitu
maupun stimulus eksternal. Variabel ini sebanyak 80 % dengan tingkat pendidi-
diukur dengan empat indikator yang kan Diploma sebanyak 90%.
90 Prosiding SNA MK, September 2016, hlm.87-92

Hasil statistik deskriptif untuk 71,4% masih ditentukan oleh variabel-


masing-msaing variabel dapat ditunjuk- variabel lain di luar model ini.
kan pada tabel berikut. Secara simultan semua variabel yang
meliputi Persepsi tentang Keamanan, Ni-
Tabel 1 lai-nilai Keagamaan, Aspek Kesehatan
Statistik Deskriptif dan Eksklusifitas Produk berpengaruh ter-
hadap Kesadaran Mengkonsumsi Produk
Mini Maxi Rata- Deviasi
Variabel N
mum mum rata Standar
Halal. Namun apabila dilihat dari masing-
Keamanan 80 5 25 20,91 2,816
masing variabel, hanya variabel Persepsi
Nilai-nilai
tentang Kese-hatan yang meliputi indika-
80 3 15 13,50 1,312 tor pola hidup sehat, kepedulian terhadap
Keagamaan
Kesehatan 80 4 20 16,25 3,112 kesehatan, dan asupan gizi harian yang
Eksklusifitas berpengaruh terhadap Kesadaran Meng-
80 5 25 22,20 2,487
Produk konsumsi Produk Halal. Nilai koefisien
Kesadaran yang positif menunjukkan bahwa semakin
80 4 20 16,30 2,821
Konsumsi
tinggi Persepsi tentang aspek Kesehatan
semakin tinggi pula Kesadaran Mengkon-
Pengujian hipotesis dilakukan de- sumsi Produk Halal bagi Mahasiswa
ngan regresi linier berganda dan menun- Muslim di Universitass Sebelas Maret
jukkan hasil sebagai berikut. Surakarta. Hasil penelitian ini konsisten
dengan penelitian sebelumnya yaitu Bone
Tabel 2
(2005) dan Hanzaee and Ramzani (2011).
Hasil Analisis Regresi Linier
Sementara itu untuk variabel Per-
Berganda
sepsi terhadap Kemanan, tidak berpenga-
Variabel B t P-value ruh terhadap Kesadaran Mengkonsumsi
Constant 1.762 0,494 0,623 Produk Halal. Hasil tersebut berbeda de-
Keamanan 0,130 1.114 0,269 ngan penelitian sebelumnya yang menya-
Keagamaan 0,284 1,026 0,309 takan bahwa Persepsi tentang Keamanan
Kesehatan 0,267 2,336 0,023 baik dari bahan bakunya mau-pun dari
Eksklusifitas 0,160 1,125 0,265 prosesnya berpengaruh terhadap Kesada-
Adjusted R
Square (R2)
0,286 ran Mengkonsumsi Produk Halal ( (Nasir
6,601
F
0,000* and Chiew, 2010). Perbedaan hasil terse-
P
but dimungkinkan karena menurut pe-
* Signifikan pada  = 0,05 ngalaman Mahasiswa Muslim di Surakar-
ta sebagian produsen produk halal di
Surakarta sudah menggunakan bahan-ba-
Koefisien regresi semua indikator han yang halal serta melakukan proses
yaitu Persepsi tentang Kemananan, Nilai- produksi secara halal juga.
nilai Keagamaan, Aspek Kesehatan dan Selanjutnya untuk variabel Per-sepsi
Eksklusifitas Produk menunjukkan nilai Nilai-nilai Keagamaan juga tidak berpe-
positif, artinya semakin tinggi nilai-nilai ngaruh terhadap Kesadaran Mengkon-
indikator tersebut semakin tinggi pula sumsi Produk Halal. Hal tersebut tidak
Kesadaran Mengkonsumsi Produk Halal konsisten dengan hasil penelitian Raiha-
oleh Mahasiswa Muslim tersebut. Selan- na, Haji and Nasirudin, 2014. Hal terse-
jutnya nilai Adjusted R Square sebesar but diduga karena menurut persepsi Ma-
0,286 menyiratkan bahwa model yang hasiswa mayoritas produsen produk halal
dibangun dalam penelitian ini hanya beragama Islam, sehingga mereka diang-
mampu mendeskripsikan kondisi riil gap memiliki pemahaman yang memadai
sebesar 28,6%, sedangkan sisanya sebesar
Falikhatun, Hanggana, Widjayanto, Sari, Kesadaran Mengkonsumsi Makanan...91

tentang perbedaan antara bahan baku dan Research. Addison-Wesley, Rea-


proses produksi yang halal dan haram. ding, MA, pp. 129 -385
Adapun untuk variabel terakhir yaitu Per- Ajzen, I. 2005. Attitude, Personality, and
sepsi terhadap Eksklusifitas Produk tidak Behavior. 2nd Edition, McGraw Hill
berpengaruh terhadap Kesadaran Meng- Professional Publishing, Berkshire,
konsumsi Produk Halal. Hasil tersebut GBR.
bertentangan dengan hasil penelitian Bonne, K and Verbeke, W. 2008. Muslim
Teng (2013). Perbedaan tersebut dimung- Consumer Trust in Halal Meet Sta-
kinkan karena pada toko-toko yang dite- tus and Control in Belgium. Meat
mui oleh Mahasiswa sehari-hari pada ke- Science, Vol. 79, pp 113 -123.
nyataannya memang belum memisahkan Golnas, R., Zainalabidin, M., Mad Nasir,
displai antara Produk Halal dan Produk S., and Eddie Chiew, F.C., 2010.
Non Halal. Non-Muslim’s Awareness of Halal
Principle and Related Foo Product
Simpulan dan Saran in Malaysia. International Food
Secara keseluruhan hasil penelitian Research Journal, Vol. 17, pp 667 -
ini konsisten dengan penelitian sebelum- 674.
nya yang menyimpulkan bahwa kesada- Hanzaee, Kambiz Heidarzadeh and Ra-
ran mengkonsumsi produk halal dipenga- mezani, Mohammad Reza. Inten-
ruhi oleh persepsi mahasiswa terhadap tion to Halal Products in the World
keamanan produk, nilai-nilai keagamaan, Markets. Interdisciplinary Journal
aspek kesehatan, dan eksklusifitas pro- of Research in Business Vol. 1,
duk. Namun apabila dilihat dari hasil uji Issue. 5, pp. 01-07.
parsial hanya variabel yang berkaitan de- Huda, Nurul. 2012. Pemahaman Produsen
ngan aspek kesehatan saja yang berpe- Makanan tentang Sertifikasi Halal
ngaruh terhadap kesadaran mengkonsum- (studi kasus di Surakarta). Ishraqi,
si produk hala, sedangkan tiga variabel Vol 10. No. 1 hal. 1-11.
lainnya tidak berpengaruh terhadap kesa- Mashitoh, A. Siti, Rafida, A.R. Nurha-
daran mengkonsumsi produk halal. yati, Alina, A. R. 2013. Perception
Selanjutnya untuk penelitian ber- towards Halal Awareness and its
ikutnya dapat dilakukan dengan menggu- Correlation with Halal Certification
nakan sampel yang lebih beragam dan among Muslims. Middle-East Jour-
lebih besar dengan jenis produk halal nal of Scientific Research 13 (Ap-
tertentu. Penelitian lain juga dapat dila- proaches of Halal and Thoyyib for
kukan dengan menginvestigasi faktor- Society, Wellness and Health): 01-
faktor yang berkaitan dengan kemauan 04, 2013, ISSN 1990-9233, pp. 1-4
produsen untuk memberikan informasi Rahim, Norafni Farlina, Syafi’i Zurina,
yang terkait dengan kehalalan produk and Shahwan, Syahidawati. 2013.
yang dibuktikan dengan adanya sertifikasi Awareness and Perception of Mus-
halal yang dikeluarkan oleh regulator da- lim Consumers on Non-Food Halal
lam hal ini (LPPOM) Majelis Ulama In- Product. Journal of Social and De-
donesia. velopment Sciences, Vol. 4, No. 10,
pp. 478-487, Oct 2013 (ISSN 2221-
Daftar Rujukan 1152), pp. 478-487.
Ajzen, I. & Fishbien, M. 1975. Belief, Teng, P.K. & Wan Jason, W.J. 2013.
Attitude, Intention, and Behavior: Investigating Student’s Awarenes
An Introduction of Theory and and Usage Intention toward Halal
Labelled Cosmetics and Personal
92 Prosiding SNA MK, September 2016, hlm.87-92

Care Products in Malaysia. Paper


presented at 4th International Con-
fernce on Business and Economics
Research (4th ICBER), Bandung,
Indonesia.
Tong, Fuu Weng, Khin, Aye Aye and
Khatibi Ali. 2015. Impact of Cha-
nging Consumer Lifestyles on In-
tention to Purchase towards Green
and Halal Foods of the Chicken
Meat Industry in Malaysia. Interna-
tional Journal of Marketing
Studies; Vol. 7, No. 6; ISSN 1918-
719X E-ISSN 1918-7203, pp. 155 -
161
www.halalmui.org

.
Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan
Anggaran Waktu, Pengaruhnya Terhadap Penerimaan Perilaku
Disfungsional Audit

Yoosita Aulia1)
1)
Universitas Airlangga
1)
yoosita.aulia@gmail.com
Abstract

The main objective of this paper is to analize and review comprehensively the effect of
personal auditor characteristic (locus of control, organizational commitment, auditor
performance, and turn over intention) to the budget time pressure partially nor
simultaneously. This research also analize and review comprehensively the effect of
personal auditor characteristic (locus of control, organizational commitment, auditor
performance, and turn over intention) to the acceptance of dysfunctional audit behaviour
partially nor simultaneously. This paper uses quantitative approach. Questonaire is used
for obtaining data, had been distributed to KAP in Surabaya. Surabaya is the capital city of
JawaTimur that is considered to represent the performance of auditor. The sampling is
done using nonprobability sampling, convenience sampling. Data were analyzed using
Confirmatory Faktor Analysis (CFA). Hypothesis were tested using Structural Equation
Model (SEM).
The result shows that all the variables studied has not been much empirical support to the
theoritical basis that drafted. Auditor personal characteristic comprise: locus of control,
organizational commitment, auditor performance, and turn over intention do not affect the
acceptance of dysfunctional audit behaviour. Only variabel perceived time budget pressure
have a significant impact on the acceptance of dysfunctional audit behaviour.

Keywords : locus of control, dysfunctional audit behaviour.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji secara komprehensif pengaruh
karakteristik personal auditor yaitu locus of control dan komitmen organisasi, kinerja
auditor, dan turn over intention terhadap tekanan anggaran waktu baik secara parsial
maupun simultan. Penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji secara
komprehensif pengaruh karakteristik personal auditor yaitu locus of control dan komitmen
organisasi, kinerja auditor, dan turn over intention terhadap penerimaan perilaku
disfungsional audit baik secara parsial maupun simultan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan kuesioner
sebagai cara untuk memeroleh data. Kuesioner penelitian dibagikan pada KAP di Surabaya,
karena Surabaya merupakan ibu kota propinsi, dianggap dapat mewakili kinerja auditor di
Jawa Timur. Penentuan sampel dilakukan dengan tehnik non probabilty sampling, yaitu
convenience sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji Confirmatory Faktor
Analysis (CFA). Hipotesis diuji dengan menggunakan Structural Equation Modelling
(SEM). Penelitian ini memberikan temuan bahwa semua variabel yang diteliti yaitu locus of
control dan komitmen organisasi, kinerja auditor, dan turn over intention tidak berpengaruh
terhadap penerimaan perilaku disfungsional audit. Hanya variabel tekanan anggaran waktu
yang berpengaruh signifikan terhadap penerimaan perilaku disfungsional audit.

Kata Kunci: Locus of Control, Penerimaan Perilaku Disfungsional Audit.

93
94 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.93-106

Pendahuluan menurunkan kualitas audit. Penyim-


Saat ini arus globalisasi telah terjadi pangan perilaku ini dikenal dengan istilah
di berbagai sektor kehidupan. Arus glo- perilaku audit disfungsional (dysfunc-
balisasi sebagaimana dimaksud, termasuk tional audit behavior). Penelitian Basuki
didalamnya adalah jasa akuntan. Adanya dan Mahardani (2006), Malone dan Ro-
globalisasi tersebut, menjadi tantangan bert (1996), dan Outley dan Pierce
tersendiri bagi profesi akuntan, baik (1996a) menunjukkan bahwa tindakan
akuntan dalam negeri maupun akuntan disfungsional audit terjadi dalam pelak-
asing. Sementara ini, cukup banyak akun- sanaan prosedur audit.
tan asing bekerja di Indonesia berafiliasi Berdasarkan pada hasil-hasil empiris
dengan akuntan publik yang telah ada. sebelumnya ada beberapa faktor yang
Adanya globalisasi dan keberadaan akun- menyebabkan adanya penerimaan terha-
tan asing akan meningkatkan persaingan dap perilaku disfungsional audit. Bebe-
di antara KAP yang ada, sehingga meng- rapa faktor tersebut adalah karakteristik
haruskan para akuntan dapat bekerja se- personal auditor, kinerja auditor dan turn
cara profesional dan berintegritas tinggi. over intention serta faktor situasional.
Hal ini diperlukan agar pihak yang berke- Karakteristik personal auditor yang diuji
pentingan terhadap laporan audit percaya dalam penelitian ini adalah locus of
dengan laporan kinerja manajemen, baik control dan komitmen organisasi. Faktor
bagi perusahaan publik maupun pemerin- situasional yang diteliti dalam penelitian
tahan. Mereka mengharapkan mendapat- ini adalah tekanan anggaran waktu dalam
kan laporan audit yang berkualitas dari pelaksanaan audit.
auditor. Beberapa penelitian empiris yang ada
Laporan audit yang berkualitas mengungkapkan bahwa locus of control
tinggi berhubungan dengan karakteristik auditor berkaitan dengan penerimaan
personal auditor. Karakteristik personal auditor terhadap perilaku disfungsional
auditor (Locus of Control dan komitmen dalam audit. Hasil penelitian Donelly et
organisasi), kinerja auditor, keinginan al., (2003) mengungkapkan adanya hubu-
pindah kerja (turnover intention) auditor, ngan positif antara locus of control eks-
serta tekanan anggaran waktu yang dira- ternal dengan penerimaan perilaku dis-
sakan auditor dapat berpengaruh terhadap fungsional audit. Penelitian Shapeero et
penerimaan perilaku disfungsional audit, al., (20003) menemukan adanya hubu-
baik secara langsung maupun tidak lang- ngan positif antara individu yang me-
sung melalui tekanan anggaran waktu miliki locus of control eksternal dan ke-
yang dirasakan auditor. Oleh karenanya, inginan untuk melalukan manipulasi ter-
agar hasil audit dapat dipercaya oleh pu- hadap pencapaian tujuan personal. Se-
blik, auditor harus memiliki integritas mentara itu hasil penelitian Hastuti
dalam menjalankan profesinya, serta ti- (2013) menyatakan bahwa locus of con-
dak melakukan penerimaan perilaku dis- trol internal berpengaruh negatif terhadap
fungsional audit. Auditor mempunyai pe- perilaku penurunan kualitas audit, se-
ranan penting dalam rangka membentuk dangkan locus of control eksternal berpe-
kepercayaan para pemakai informasi ngaruh positif terhadap perilaku penu-
pelaporan keuangan. runan kualitas audit. Faktor lain yang ber-
Kegiatan audit tidak terlepas dari pengaruh terhadap penerimaan perilaku
permasalahan keperilakuan, seperti ke- disfungsional audit adalah komitmen or-
mungkinan adanya auditor yang melaku- ganisasi. Komitmen organisasi adalah si-
kan penyimpangan perilaku dalam pelak- kap yang mencerminkan loyalitas karya-
sanaan prosedur audit sehingga dapat wan pada organisasi dan berkelanjutan
Aulia, Karakteristik Personal Auditor....95

sehingga anggota organisasi dapat mereka terhadap pengukuran kinerja dan


mengekspresikan perhatiannya terhadap promosi.
organisasi dan keberhasilan, serta kema-
juan yang berkelanjutan (Luthans, 2006: Kajian Literatur dan Pengembangan
249). Hasil penelitian Outley dan Pierce Hipotesis
(2012) menunjukkan adanya hubungan Teori Atribusi
signifikan antara antara komitmen orga- Teori ini dikemukakan oleh Fritz
nisasi dengan perilaku disfungsional Heider (1958) yang menyampaikan
audit. Selain itu penelitian Paino et al., bahwa perilaku seorang individu diten-
(2011) mengemukakan bahwa komitmen tukan oleh kekuatan internal dan eks-
organisasi berpengaruh negatif terhadap ternal (Suartana, 2010). Kekuatan internal
perilaku disfungsional audit. merupakan faktor-faktor yang berasal
Selain faktor komitmen organisasi dari dalam diri seseorang yang memenga-
yang dapat memengaruhi penerimaan ruhi perilakunya. Sedangkan kekuatan
perilaku disfungsional audit, terdapat ki- eksternal adalah faktor-faktor yang bera-
nerja auditor dan turn over intention (kei- sal dari luar diri seseorang yang berpe-
nginan untuk berpindah kerja). Kinerja ngaruh terhadap perilakunya (Robbins
auditor adalah tindakan atau pelaksanaan 2008 : 177). Dalam penelitian ini teori
tugas pemeriksaan yang telah diselesai- atribusi digunakan untuk menjelaskan pe-
kan oleh auditor dalam kurun waktu ter- ngaruh karakteristik personal auditor (lo-
tentu (Trisnaningsih, 2003). Hasil peneli- cus of control / Loc dan komitmen orga-
tian Irawati (2005) menunjukkan bahwa nisasi), kinerja auditor dan turn over in-
auditor yang memiliki persepsi yang ren- tention terhadap penerimaan perilaku dis-
dah terhadap kinerjanya dianggap akan fungsional audit melalui tekanan angga-
memperlihatkan penerimaan perilaku dis- ran waktu.
fungsional audit. Hal ini dikarenakan Teori Model Stress Kerja
auditor dengan kinerja rendah akan me- Stress kerja diidentikkan dengan
rasa harus meningkatkan dengan berbagai tekanan yang dirasakan oleh individu
tindakan termasuk salah satunya perilaku sebagai akibat stressor (penyebab stress)
disfungsional audit, seperti menghentikan yang didapatkan di lingkungan kerja yang
satu atau beberapa prosedur audit tanpa selanjutnya akan memengaruhi sikap,
menghentikan prosedur lainnya untuk intensi, dan perilaku individual (Silaban,
mencapai waktu tugas yang ditetapkan 2009). Penyebab stress yang diterima
oleh atasan. individu dalam lingkungan kerja bisa
Di samping kinerja auditor, turn over berasal dari faktor eksternal maupun
intention juga memengaruhi penerimaan internal. Faktor eksternal yang sering
perilaku disfungsional audit. Turn over dijumpai adalah urusan keluarga dan
intention adalah keinginan individu untuk urusan pribadi lainnya, sementara faktor
meninggalkan perusahaan (organisasi). internalnya adalah beban kerja, konflik
Malone dan Robert (1996) berpendapat peran, kondisi lingkungan kerja dan
bahwa auditor yang memiliki keinginan kendala anggaran waktu. Individu akan
untuk meninggalkan perusahaan audit ke- mngalami stress ketika kondisi lingku-
mungkinan terlibat dalam perilaku dis- ngannya memaksa untuk memenuhi per-
fungsional audit karena takut terhadap mintaan di luar kemampuannya. Namun
kemungkinan penghentian perilaku mere- demikian, tidak semua individu akan
ka terdeteksi menurun. Keinginan untuk merespon permintaan tersebut sebagai
meninggalkan perusahaan berkaitan de- potensi penyebab stress. Hal ini dikarena-
ngan dampak negatif potensial perilaku kan kemampuan tiap individu dalam me-
96 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.93-106

respon permintaan berbeda antara satu mewakili kinerja auditor eksternal di


dengan lainnya (Gibson et al., dalam Sila- provinsi Jawa Timur.
ban, 2009). Populasi pada penelitian ini adalah
Keterbatasan anggaran waktu audit auditor yang bekerja di Kantor Akuntan
dapat mengakibatkan auditor mengalami Publik (KAP) yang berada di Surabaya
suatu tekanan dalam melaksanakan tugas sebanyak 16 KAP, dan terdaftar dalam
audit tertentu, yang selanjutnya akan direktori KAP tahun 2013. Pengambilan
berpengaruh terhadap perilaku auditor sampel dalam penelitian ini dilakukan
dalam melaksanakan program audit. Hal secara non probabilitas (non probability
tersebut sesuai dengan yang dinyatakan sampling), yaitu convenience sampling.
dalam literature stress yang berkaitan Pengumpulan data pada penelitian
dengan pekerjaan (stress-kerja), bahwa dilakukan dengan cara menyebarkan se-
stressor (penyebab stress) yang dihadapi jumlah kuesioner pada KAP yang ada di
oleh individual di lingkungan kerja dapat Surabaya disesuaikan dengan jumlah
mengakibatkan individu merasakan ada- auditor yang ada pada KAP tersebut.
nya tekanan dalam melaksanakan suatu
pekerjaan, yang selanjutnya akan dapat Variabel-variabel Penelitian
memengaruhi sikap, intense, dan perilaku Variabel dependen pada penelitian
individu (Silaban, 2009). ini adalah Penerimaan Perilaku Disfung-
sional Audit, yaitu sikap auditor mene-
Model Penelitian rima perilaku disfungsional dalam proses
Berdasarkan kajian teori dan pe- audit (Donnely, et.al, 2002), serta va-
ngembangan hipotesis di atas dapat di- riabel tekanan anggaran waktu auditor
gambarkan sebagai berikut : yang dipandang sebagai variabel mediasi.
Variabel independen adalah variabel
Locus of Control
yang mempengaruhi variabel lain, meli-
(LO)
H2 H6
puti; Locus of control, kinerja, komitmen
H5
organisasi, kinerja auditor, turnover
Komitmen
Tekanan
Anggaran Waktu
intention, serta tekanan anggaran waktu.
Organisasi Yang dirasakan
(KA) Auditor (TAWD)
H1 H6
H9 Aksepbilitas
Perilaku
Disfungsional
Analisis data
H
3
Auditor(APDA)
Berbagai macam analisis akan
Kinerja
Auditor (KI)
H4
H7

H8
dilakukan peneliti untuk mengolah data
penelitian, yaitu analisis deskriptif, uji
Turnover
Intention (TO)
non response bias, uji CFA (Confirma-
tory Factor Analysis), dan uji hipotesis
Gambar 1. Model Penelitian dengan menggunakan program Structural
Equation Modelling (SEM) Amos 6.
Metode Penelitian Analisis deskriptif
Jenis penelitian ini menggunakan Analisis deskriptif ditujukan untuk
pendekatan kuantitatif, dan dilakukan memberikan gambaran mengenai demo-
pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang grafi responden. Analisis deskriptif dalam
ada di Surabaya dengan menggunakan penelitian ini diolah dengan Statistical
kuisioner dalam mengumpulkan data. Package for Social Sciences 20 (SPSS
Pemilihan lokasi penelitian di Surabaya, 20), yaitu software yang berfungsi untuk
karena Kota Surabaya merupakan Ibukota menganalisis data, melakukan perhitu-
Provinsi di Jawa Timur yang menjadi ngan statistik, baik untuk statistik para-
populasi penelitian ini sehingga dapat
Aulia, Karakteristik Personal Auditor....97

metrik dan non-parametrik dengan basis sional audit pada KAP di


windows. Surabaya.
Uji Hipotesis Hipotesis 4 : Tekanan anggaran waktu
Pengukuran konstruk dan hubungan memediasi pengaruh Turn-
antar variabel akan dinilai dengan meng- over intention terhadap pe-
gunakan SEM dari paket software nerimaan perilaku disfung-
statistik AMOS 6. sional audit pada KAP di
Surabaya.
Model Persamaan struktural diagram Hipotesis 5 : komitmen organisasi ber-
jalur dalam penerimaan perilaku pengaruh terhadap peneri-
disfungsional dirumuskan sebagai maan perilaku disfungsio-
berikut : nal audit pada KAP di
Surabaya.
TAWD = γ1.1 LoC + γ1.2 KO + γ1.3 Hipotesis 6 : locus of control berpenga-
KA + γ 1.4 TO + ruh terhadap penerimaan
z1….................(1) perilaku disfungsional au-
PPDA = γ2.1 LoC + γ2.2 KO + γ2.3 dit pada KAP di Suraba-
TAWD + γ 2.4 KA + γ2.5 TO + ya.
z2…......................................(2) Hipotesis 7 : kinerja auditor berpengaruh
terhadap penerimaan peri-
Keterangan : laku disfungsional audit
PPDA =Penerimaan Perilaku Dis- pada KAP di Surabaya.
fungsional Auditor Hipotesis 8 : Turnover intention berpe-
TAWD =Tekanan Anggaran Waktu ngaruh terhadap peneri-
Yang Dirasakan maan perilaku disfungsio-
LoC = Locus of control nal audit pada KAP di Su-
KO = Komitmen organisasi rabaya.
KA = Kinerja Auditor Hipotesis 9 : tekanan anggaran waktu
TO = Turnover Intention (TAWD) berpengaruh ter-
hadap penerimaan perilaku
Temuan Hasil penelitian disfungsional audit pada
Pengujian (pengembangan) hipotesis KAP di Surabaya.
Hipotesis 1 : Tekanan anggaran waktu Uji prasyarat
memediasi pengaruh ko- Pengujian Normalitas
mitmen organisasi terha- Untuk menguji normalitas distribusi
dap penerimaan perilaku data yang digunakan dalam analisis dapat
disfungsional audit pada menggunakan uji-uji statistik. Nilai statis-
KAP di Surabaya. tik untuk menguji normalitas itu disebut
Hipotesis 2 : Tekanan anggaran waktu Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai
memediasi pengaruh locus kritis maka dapat diduga bahwa distribusi
of control terhadap peneri- data adalah tidak normal. Nilai kritis da-
maan perilaku disfungsio- pat ditentukan berdasarkan tingkat signi-
nal audit pada KAP di fikansi 0,01 [1%] yaitu sebesar ± 2,58
Surabaya. (Ferdinand, 2005-139-140). Hasil pengu-
Hipotesis 3 : Tekanan anggaran waktu jian normalitas dapat dilihat Tabel 1
memediasi pengaruh ki-
nerja auditor terhadap pe-
nerimaan perilaku disfung-
98 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.93-106

Tabel 1 lebih besar dari nol. Jadi dapat


Hasil analisis uji normalitas distribusi data disimpulkan tidak ada bukti adanya
penelitian
(Assessment of normality)
multikolinearitas atau singularitas dalam
kombinasi variabel data ini, jadi data
penelitian ini dapat dianalisis lebih lanjut
(Ferdinand, 2006:355).
Model Struktural dan Analisis
Persamaan Struktural
Setelah uji persyaratan SEM
terpenuhi maka memasuki langkah pe-
ngujian kesesuaian model dimana meru-
pakan derajat kesesuaian hasil estimasi
model dengan input matriks data pene-
litian. Berikut adalah hasil pengujian
struktural model. Model setelah modifi-
kasi dapat dilihat Gambar 2.
.01
-.04 -.01
-.08

.01
.02

.31 .00 .17


e9 e10 e11 .28
1 1 1 .24
1
z1 ta1 e21
ko1 ko2 ko3 1.00
1 .06
1.00 1.41 1.07 1
.03 1.15
.19
ta2 e22
-.12 .09
TAW D 1.06
1
komitmen organisasi
ta3
.55 e23
.28
-.01 1 -.05
ta4 e24
-.02
.34 .14
.13 .17 1
pp1 e31
-.03 z2
1.00
1
.15
1
.98 .05
.00 pp2 e32
.11
1.07 1 .02 -.02
.07
1 .01 APDA pp3 e33
e5 loc1 1.16 .05
1
.82 -.16 -.03 1.14
pp4 e34
1 1.00
.05
e4 loc2 .74 .66 -.01 1
-.07 -.03 .03
.11
1 .92
pp5 e35
.05 e3 loc3 locus of control
.10 .88
1 -.73
e2 loc4

-.16 -.04

-.02

.10 .01
.03
-.05
komitmen auditor
-2.51
-1.93 1.00-2.72 .19
.02 .05

ka1 ka2 ka3 ka4 turnover intention


1 1 1 1 -.04 .98
.43 .34 .30 .21 .94 .02 1.00
-.03 1.05

Berdasarkan Tabel 1 hasil uji e6 e7 e8 .13


e19
toi4 toi3 toi2 toi1
1
.11 1
.14 1
.13 1 .15
Chi-Square=204.149
.16 .04
Prob=.425 .03-.09 e18 e17 e16 e15

GFI=.875 -.06

menunjukkan bahwa pada kolom c.r ni- AGFI=.813


TLI=.997
RMSEA=.012
.04
.04
-.03
.02

lainya masuk dalam rentang ± 2,58, itu -.05 -.04


-.05

berarti asumsi normalitas terpenuhi (Fer- Gambar 2. Model Struktural Pengujian


dinand, 2005:140)
Uji Validitas dan Reliabilitas konstruk Analisis Kesesuaian Model (Goodness
dan variance extracted of Fit Test)
Multikolinearitas atau singularitas Melalui tahapan pencarian dan pe-
dapat dideteksi dari determinan matriks ngembangan sebuah model dengan jus-
kovarians. Nilai determinan matriks tifikasi yang kuat sebagai model yang di-
kovarians yang sangat kecil memberi pakai untuk membuktikan kausalitas teo-
indikasi adanya problem multikolineari- ritis melalui uji coba data empirik untuk
tas atau singularitas (Tabachnich & Fidel, menunjukkan pengaruh karakter indivi-
1998:716, dalam Ferdinand, 2002:108- dual locus of control, komitmen organisa-
109). si, tekanan anggaran waktu, kinerja in-
Selanjutnya dalam program AMOS, dividual, serta turnover berpengaruh ter-
aplikasi akan segera memberikan peri- hadap penerimaan perilaku disfungsional
ngatan bila terjadi singularitas pada ma- auditor.
triks, kovariansnya (Ferdinand, 2002 : Sebagai perbandingan, dilakukan pe-
109). Dari hasil pengujian AMOS dipero- meriksaan terhadap indeks-indeks good-
leh bahwa nilai determinan matriks kova- ness off fit yang lain. Hasil pemeriksaan
rian adalah 95.903 (lampiran) yang masih indeks-indeks goodness of fit tersebut
dapat dilihat pada Tabel 2.
Aulia, Karakteristik Personal Auditor....99

Tabel 2 tersebut baik (better fit), dimana nilai


Indeks Structural Equation Modelling GFI berada antara 0 (poor fit) sampai
dengan 1,0 (perfect fit). Nilai > 0,90
Goodness of Cut-off Hasil Evaluasi merupakan model yang baik (better
Fit Measure Value Analisis Model fit).
2 –chi- Kecil 204.149
4. Berdasarkan Tabel 5.2 didapat nilai
square
Significant > 0.05 Baik
AGFI (Adjusted Goodness of Fit)
0.425 sebesar 0,813, dimana tingkat pene-
Probability
RMSEA > 0.08 0.012 Marginal rimaan yang direkomendasi adalah
GFI > 0.90 0.875 Cukup bila AGF1 > 0,90, sehingga dapat di-
Baik interpretasikan bahwa model berada
AGFI > 0.90 0.813 Cukup
pada tingkatan yang kurang baik good
Baik
CMIN/DF ≤ 2.0 1.016 Baik overall model fit.
TLI > 0.95 0.997 Baik 5. Berdasarkan Tabel 5.2 didapat nilai
CFI > 0.95 0.998 Baik CMIN/DF (The Minimum Sample
Discrepancy Function) sebesar 1,016,
Berdasarkan Tabel 2 bahwa uji per- sedangkan nilai 2 relatif < 2,0 atau
syaratan SEM telah terpenuhi, ternyata bahkan kadang < 3,0 adalah indikasi
dari indeks Structural Equation Model- dari acceptable fit antara model de-
ling tetap menunjukkan nilai yang baik ngan data, sehingga dapat disim-
meskipun pada nilai RMSEA yang ku- pulkan bahwa ada indikasi dari ac-
rang sesuai dengan kriteria yang telah di- ceptable fit antara model dengan data.
tentukan (marginal), berikut ini penjela- 6. Berdasarkan Tabel 5.2 didapat nilai
san dari masing-masing : TLI (Tucker Lewis Index) sebesar
1. Berdasarkan Tabel 5.2 didapat nilai 0,997, dimana nilai yang direkomen-
2-chi-square yang didapat sebesar dasikan sebagai acuan untuk diterima-
204.149. Semakin kecil nilai Statistik nya sebuah model adalah penerimaan
Chi-Square (2) maka semakin baik > 0,95, sehingga dapat disimpulkan
model itu (karena dalam uji beda chi- bahwa model yang diuji terhadap se-
square, 2 = 0, berarti benar-benar buah baseline model adalah baik.
tidak ada perbedaan, Ho diterima) dan 7. Berdasarkan Tabel 5.2 didapat nilai
diterima berdasarkan probabilitas CFI (Comparative Fit Index) sebesar
dengan cut off value sebesar p > 0,05 0,998, dimana, nilai yang direkomen-
atau p > 0,10. dasikan adalah CFI > 0,95, sehingga
2. Berdasarkan Tabel 5.2 didapat nilai dapat disimpulkan bahwa model sa-
RMSEA (The Root Mean Square ngat baik untuk mengukur tingkat
Error Approximation) sebesar 0,012, penerimaan sebuah model.
jadi dapat disimpulkan bahwa tidak Pengujian Hipotesis
dapat diterimanya suatu model yang Langkah selanjutnya adalah menguji
menunjukkan sebagai model yang hipotesis kausalitas, yaitu menguji apa-
baik, karena nilai RMSEA yang lebih kah antar variabel penelitian sesuai de-
kecil atau sama dengan 0,08 meru- ngan hipotesis yng telah ditentukan. Ber-
pakan indeks untuk dapat diterimanya kaitan dengan ini, maka hasil analisis pe-
model yang menunjukkan sebagai se- ngujian hipotesis didapatkan hasil seba-
buah close fit dari model berdasarkan gaimana dapat dilihat Tabel 3.
derajat kebebasan.
3. Berdasarkan Tabel 5.2 didapat nilai
GFI sebesar 0,875, sehingga model
100 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.93-106

Tabel 3 ngan tingkat signifikansi 0,209 (lebih


Hasil Pengujian Hipotesis besar dari 0,05)
Hipotesis 6 locus of control tidak berpe-
ngaruh terhadap penerimaan perilaku dis-
fungsional audit (PPDA) pada KAP di
Surabaya. Hal ini ditunjukkan dengan
tingkat signifikansi 0,585 (lebih besar
dari 0,05)
Hipotesis 7 kinerja auditor tidak ber-
pengaruh terhadap penerimaan perilaku
disfungsional audit (PPDA) pada KAP di
Surabaya dapat diterima. Hal ini ditun-
jukkan dengan tingkat signifikansi 0,227
(lebih besar dari 0,05)
Hipotesis 8 Turnover intention tidak
Berdasarkan Tabel 3 hasil pengujian berpengaruh terhadap penerimaan perila-
hipotesis dapat dijelaskan sebagai beri- ku disfungsional audit (PPDA)pada KAP
kut: di Surabaya. Hal ini ditunjukkan dengan
Hipotesis 1 Tekanan anggaran waktu tingkat signifikansi 0,366 (lebih besarl
tidak memediasi pengaruh komitmen dari 0,05)
organisasi terhadap penerimaan perilaku Hipotesis 9 tekanan anggaran waktu
disfungsional audit pada KAP di Suraba- (TAWD) berpengaruh terhadap peneri-
ya. Hal ini ditunjukkan dari besarnya maan perilaku disfungsional audit (PP-
tingkat signifikansi 0,372 (lebih besar DA) pada KAP di Surabaya. Hal ini di-
dari 0,05) tunjukkan dengan tingkat signifikansi
Hipotesis 2 Tekanan anggaran waktu 0,001 (lebih kecil dari 0,05)
tidak memediasi pengaruh locus of con- Hasil pengujian atas model pengu-
trol terhadap penerimaan perilaku dis- kuran, model persamaan struktural secara
fungsional audit pada KAP di Surabaya. keseluruhan, dan model persamaan struk-
Hal ini ditunjukkan dengan besarnya tural tersebut menunjukkan model fit de-
tingkat signifikansi 0,720 (lebih besar ngan data. Begitu juga hasil pengujian
dari 0,05) atas reliabilitas dan validitas konstruk ju-
Hipotesis 3 Tekanan anggaran waktu ti- ga menunjukkan semua konstruk memi-
dak memediasi pengaruh kinerja auditor liki validitas yang baik. Selanjutnya hasil
terhadap penerimaan perilaku disfung- evaluasi atas asumsi-asumsi model persa-
sional audit pada KAP di Surabaya. Hal maan struktural menunjukkan data pene-
ini ditunjukkan dari besarnya tingkat litian memiliki distribusi normal, bebas
signifikansi 0,794 (lebih besar dari 0,05) dari data outliers, dan tidak terdapat
Hipotesis 4 Tekanan anggaran waktu multikolinearitas.
tidak memediasi pengaruh turnover inten- Diskusi Hasil Temuan Penelitian
tion terhadap penerimaan perilaku dis- Berdasarkan landasan teoritik dan
fungsional audit pada KAP di Surabaya. empiris telah disusun hipotesis pada
Hal ini ditunjukkan dengan tingkat sig- penelitian ini secara simultan, dimana
nifikansi 0,746 (lebih besar dari 0,05) faktor karakteristik personal auditor ; lo-
Hipotesis 5 komitmen organisasi tidak cus of control dan komitmen organisasi,
berpengaruh terhadap penerimaan perila- kinerja auditor, serta turnover intention
ku disfungsional audit (PPDA) pada berpengaruh terhadap penerimaaan peri-
KAP di Surabaya. Hal ini ditunjukkan de- laku disfungsional audit melalui tekanan
Aulia, Karakteristik Personal Auditor....101

anggaran waktu bagi auditor. Begitu pula dan landasan teoritik, terutama berkaitan
karakter individual locus of control dan dengan akuntansi keperilakuan.
komitmen organisasi, tekanan anggaran Berdasarkan hasil analisis data dan
waktu, kinerja auditor, serta turnover in- pengujian hipotesis, penelitian ini meng-
tention berpengaruh terhadap penerima- hasilkan beberapa temuan yang dapat
an perilaku disfungsional auditor. dijelaskan sebagai berikut : Pertama;
Berdasarkan hasil temuan penelitian Tekanan anggaran waktu tidak meme-
ini diketahui bahwa secara simultan se- diasi pengaruh Komitmen organisasi ter-
mua variabel penelitian tidak memberi- hadap penerimaan perilaku disfungsional
kan pengaruh signifikan terhadap peneri- audit yang ditunjukkan dengan tingkat
maan perilaku disfungsional audit melalui signifikansi 0,372 (lebih besar dari 0,05).
tekanan anggaran waktu yang dirasakan, Kedua; Tekanan anggaran waktu tidak
begitu juga semua variabel dalam peneli- memediasi pengaruh Locus of control
tian ini tidak memberikan pengaruh ter- terhadap penerimaan perilaku disfung-
hadap penerimaan perilaku disfungsional sional audit yang ditunjukkan dengan
audit, hanya variabel tekanan anggaran tingkat signifikansi 0,720 (lebih besar
waktu yang dirasakan memberikan pe- dari 0,05). Ketiga; Tekanan anggaran
ngaruh signifikan terhadap penerimaan waktu tidak memediasi pengaruh kinerja
perilaku disfungsional audit. Hasil peneli- auditor terhadap penerimaan perilaku
tian ini menunjukkan bahwa faktor utama disfungsional audit dengan ditunjukkan
yang mendorong auditor dalam melaku- dengan tingkat signifikansi 0,794 (lebih
kan perilaku audit disfungsional adalah besar dari 0,05). Keempat; Tekanan ang-
karena faktor tekanan anggaran waktu garan waktu tidak memediasi pengaruh
yang dirasakan. Hal ini sejalan dengan Turnover intention terhadap penerimaan
pendapat Alderman dan Deitrick (1982); perilaku disfungsional audit yang ditun-
Kelley dan Margheim, 1990; Otley dan jukkan dengan tingkat signifikansi 0,746
Pierce, 1996a; Pierce dan Sweeney, (lebih besarl dari 0,05). Kelima: Komit-
2004). Adanya tekanan anggaran waktu men organisasi tidak berpengaruh terha-
yang dirasakan auditor dapat mengaki- dap penerimaan perilaku disfungsional
batkan auditor dapat merasakan tekanan audit (PPDA) yang ditunjukkan dengan
dalam pelaksanakan program audit akibat tingkat signifikansi 0,209 (lebih besar
ketidakseimbangan antara waktu yang dari 0,05). Keenam; Locus of control ti-
diberikan dengan waktu yang dibutuhkan dak berpengaruh terhadap penerimaan
untuk menyelesaikan tugas audit. Kondi- perilaku disfungsional audit (PPDA) yang
si ini selanjutnya dapat mendorong audi- ditunjukkan dengan tingkat signifikansi
tor melakukan tindakan audit disfung- 0,585 (lebih besar dari 0,05). Ketujuh;
sional. Kinerja auditor tidak berpengaruh terha-
Penelitian ini memang untuk menguji dap penerimaan perilaku disfungsional
model penerimaan perilaku disfungsional audit (PPDA)yang ditunjukkan dengan
audit dengan menghubungkan karakteris- tingkat signifikansi 0,227 (lebih besar
tik individual auditor (locus of control dari 0,05). Kedelapan: Turnover inten-
dan komitmen organisasi), kinerja audi- tion tidak berpengaruh terhadap peneri-
tor, serta turnover) terhadap penerimaan maan perilaku disfungsional audit (PP-
perilaku disfungsional audit mealaui teka- DA) yang ditunjukkan dengan tingkat
nan anggaran waktu yang dirasakan audi- signifikansi 0,366 (lebih besarl dari 0,05);
tor. Model penerimaan perilaku disfung- serta Kesembilan; Tekanan anggaran
sional audit ini diuji dan dibangun ber- waktu (TAWD) berpengaruh terhadap
dasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu penerimaan perilaku disfungsional audit
102 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.93-106

(PPDA) Hal ini ditunjukkan dengan praktis. Secara teoritis, temuan hasil pe-
tingkat signifikansi 0,001 (lebih kecil dari nelitian ini mengonfirmasi hasil-hasil
0,05). Karakteristik personal auditor yang penelitian terdahulu dan memberikan pe-
terdiri dari locus of control dan komitmen ngetahuan baru tentang pengaruh karak-
organisasi, kinerja auditor, dan turn over teristik personal auditor, kinerja auditor,
intention dalam penelitian ini mem- dan turnover intention terhadap peneri-
berikan temuan yang tidak berpengaruh maan perilaku disfungsional audit melalui
terhadap penerimaan perilaku disfungsio- tekanan anggaran waktu yang dirasakan.
nal auditor. Hal ini berdasarkan pada data Hasil temuan penelitian terhadap
yang diperoleh bahwa kondisi ini dise- semua variabel yang diteliti belum ba-
babkan KAP di Surabaya telah mem- nyak memberikan dukungan secara empi-
berikan kesejahteraan yang lebih baik ris terhadap landasan teori yang disusun.
kepada para karyawannya sehingga kar- Hanya variabel pengaruh tekanan ang-
yawannya mampu bertahan lama di garan waktu yang dirasakan memberikan
dalam suatu KAP serta karakteristik pengaruh signifikan terhadap penerimaan
personal para auditornya yang rata-rata perilaku disfungsional audit, sehingga hal
loyal, memiliki komitmen organisasi dan ini telah memberikan dukungan secara
kepribadian locus of control internal yang empiris.
tinggi, dan kompetensi yang tinggi, Hasil temuan penelitian ini belum
sehingga menghasilkan kinerja yang baik dapat dijadikan sebagai bahan masukan
bagi institusi tempat mereka bekerja. bagi pimpinan KAP dalam mengevaluasi
KAP-KAP di Surabaya memiliki banyak kebijakan untuk menciptakan lingkungan
job, baik di dalam maupun di luar kota kerja yang dapat mencegah kemungkinan
dan beberapa proyek besar, sehingga auditor melakukan penerimaan perilaku
dapat memberikan kesejahteraan bagi disfungsional audit. Kebijakan ini, misal-
para karyawannya. Adanya kondisi nya dalam hal penyusunan anggaran wak-
positif yang berasal dari dalam KAP, dan tu audit, sistem evaluasi terhadap kinerja
didukung oleh individu-individu yang personel auditor, rekruitmen auditor baru,
berkarakteristik locus of control internal dan sebagainya.
yang tinggi, akan meningkatkan komit- Peneliti menyadari hasil penelitian
men para karyawannya terhadap organi- ini masih banyak memiliki beberapa
sasi KAP sehingga individu-individu keterbatasan dan kelemahan yang dapat
tersebut dapat memberikan kinerja yang digunakan sebagai arah untuk perbaikan
positif bagi KAP. Berdasarkan hasil penelitian mendatang. Penelitian selanjut-
penelitian ini, maka karakteristik personal nya dapat dilakukan untuk membuktikan
auditor yang terdiri dari locus of control lebih lanjut atas karakteristik personal au-
dan komitmen organisasi; kinerja audi- ditor ini pengaruhnya terhadap terhadap
tor, dan turn over intention dalam peneli- penerimaan perilaku disfungsional audit
tian ini memberikan temuan yang tidak dengan menambah jumlah responden dan
berpengaruh terhadap penerimaan perila- jumlah KAP yang lebih besar dalam jang-
ku disfungsional auditor. kauan wilayah yang lebih luas lagi agar
Temuan hasil penelitian ini memberi hasilnya dapat dijadikan rujukan yang
masukan berharga pada literatur akuntan- dapat dipertanggungjawabkan.
si keperilakuan, terutama karakteristik
personal auditor, kinerja auditor dan turn- Kesimpulan dan saran
over intention pengaruhnya terhadap pe- Penelitian ini dilakukan untuk mem-
nerimaan perilaku disfungsional audit buktikan pengaruh hubungan antara va-
yang memiliki implikasi teoritis dan riabel-variabel penelitian yang diamati,
Aulia, Karakteristik Personal Auditor....103

yaitu karakteristik personal auditor yaitu ngan dan gambaran awal untuk dilakukan
locus of control dan komitmen organi- penelitian lebih lanjut dalam skala peneli-
sasi; kinerja auditor, turnover intention tian dengan wilayah yang lebih luas de-
dan tekanan anggaran waktu, baik secara ngan jumlah responden yang lebih besar.
langsung dan tidak langsung terhadap
penerimaan perilaku disfungsional audit. Daftar Rujukan
Penelitian ini menggunakan analisis Adanan Silaban, 2009, Perilaku
Structural Equation Modelling, dimana Disfungsional Auditor Dalam
berdasarkan hasil analisis uji normalitas, Pelaksanaan Program Audit (Studi
validitas dan reliabilitas konstruk, serta Empiris di Kantor Akuntan Publik),
kesesuaian model telah terpenuhi, sehing- Disertasi, Program Doktor Ilmu
ga persyaratan penggunaan SEM dapat Ekonomi Konsentrasi Akuntansi,
dilakukan dengan indeks Structural Universitas Diponegoro Semarang.
Equation Modelling menunjukkan nilai Annisa Fatimah, 2012, Karakteristik
yang baik, meskipun nilai RMSEA yang personal auditor sebagai anteseden
kurang sesuai dengan kriteria yang telah perilaku disfungsional auditor dan
ditentukan (marginal). pengaruhnya terhadap kualitas hasil
Hasil penelitian ini menunjukkan audit, Jurnal Manajemen dan
bahwa variable Komitmen organisasi dan Akuntansi Volume 1, Nomor 1, April
Locus of control; Kinerja auditor, serta 2012, Sekolah Tinggi Ekonomi Asia
Turnover intention terbukti tidak berpe- Malang.
ngaruh signifikan terhadap penerimaan Alderman, C.W., and Deitrick, J.W.
perilaku disfungsional audit melalui Te- 1982. “Auditor’s Perceptions of Time
kanan Anggaran Waktu yang dirasakan Budget Pressure and Premature Sign-
auditor. atau dapat dikatakan dalam pene- 0ffs: A Replication and Extension”.
litian ini, tekanan anggaran waktu tidak Auditing: A Journal of Practice and
bisa memediasi pengaruh komitmen orga- Theory. Vol 1 No.2, pp. 54-58.
nisasi dan locus of control; kinerja audi- Azad, A.N. 1994, Time Budget Pressure
tor, dan turnover intention terhadap pene- and Filtering of Time Practices in
rimaan perilaku disfungsional audit. Internal Auditing: A
Begitu pula variabel Locus of control dan Survey,Managerial Auditing Journal,9
Komitmen organisasi; Kinerja Auditor (6):17-25.
dan Turnover intention, tidak terbukti Alvaro Amaral Menezes, 2008, Analisis
berpengaruh terhadap Penerimaan perila- dampak locus of control terhadap
ku disfungsional audit, sementara hanya kinerja dan kepuasan kerja internal
variabel Tekanan anggaran waktu yang auditor (Penelitian Terhadap Internal
dirasakan auditor memberikan pengaruh Auditor Di Jawa Tengah), Tesis,
signifikan terhadap variabel Penerimaan Magister Akuntansi Universitas
perilaku disfungsional audit. Diponegoro, Semarang.
Penelitian tentang keperilakuan audi- Basuki dan Mahardani, Y. K. 2006.
tor ini memang masih banyak keterbata- “Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu
san, antara lain jumlah sampel penelitian terhadap Perilaku Disfungsional
yang masih rendah hanya 16 KAP di Auditor dan Kualitas Audit pada
Surabaya dengan jumlah responden seba- Kantor Akuntan Publik di Surabaya”,
nyak 105 auditor, sehingga hasilnya me- Jurnal Maksi, Vol 6, No. 2, pp. 203-
nunjukkan hasil yang tidak sesuai rumu- 223.
san hipotesis. Namun demikian semoga Agustia, Dian., 2005, Pengaruh
penelitian ini dapat memberikan tanta- profesionalisme auditor terhadap
104 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.93-106

kepuasan kerja, komitmen organisasi Beehr, T. 1998, An Organizational


dan prestasi kerja, serta turnover Psychology Meta-Model of
intention di Jawa dan Bali, Disertasi Occupational Stress, In C.L. Cooper
PDIE, Universitas Airlangga. (Eds), Theories of Organizational
Ardiansah, Muhammad N. (2003), Stress. New York, Oxford University
Pengaruh Gender dan Locus of Press.
Control terhadap Byrne, B. M. 2001, Structural Equation
Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi Modeling With AMOS: Basic
dan Keinginan Berpindah Kerja (Studi Concepts, Applications, and
pada Programming, New Jersey, Lawrence
Auditor di Pulau Jawa),Tesis, S2 UNDIP, Erlbaum Associates.
Semarang. Choo, F., 1986, “Job Stress, Job
Shapeero, M., Koh, H.C., and Killough, Performance, and Auditor Personality
L.N. 2003,“Underreporting Time and Characteristics”, Auditing: A Journal
Premature of Practice and Theory, Vol. 5 No.2,
Sign-off in Public Accounting” pp. 17-34.
,Managerial Auditing Journal”, Vol. ------, 1995, “Auditors’ Judgment
18.No. 6/7. pp. 478-489. Performance Under Stress: A Test of
Frucot, Veronique; Shearon, T., Winston. The Predicted Relationship by Three
1991,Budgetary Participation, Locus Theoritical Models”,Journal of
of Control, and Mexican Managerial Accounting, Auditing and Finance,
Performance and Job Satisfaction,The Vol. 10. Summer, pp. 611-641.
AccountingReview, Vol. 66, No. 1, pp. Cook, E. and Kelley, T. 1988, “Auditor
80-99. Stress and Time Budgets”, The CPA
Harini, Dwi, Agus Wahyudin, dan Indah Journal, Vol. 58, No. 7, pp. 83-86.
Anisykurlillah. 2010, “Analisis Donnely, David P., Jeffrey J. Q, and
Penerimaan Auditor atas David O., 2003, ”Auditor Acceptance
Dysfunctional Audit Behavior : of Dysfunctional Audit Behavior : An
Sebuah Pendekatan Karakteristik Explanatory Model Using Auditors
Personal Auditor” ,Simposium ’Personal Characteristics” , Journal of
Nasional Akuntansi XIII. Behavioral Research In Accounting:
Castillo, Joan Joseph. 2009, vol 15.
www.experiment-resources.com, Donnely, David P., Jeffrey J. Q, dan
Diakses tanggal 2 Oktober 2011. David O. 2003, Auditor Acceptance of
Hair Jr., Joseph F., William C. Black, Dysfunctional Audit Behavior: An
Barry J. Babin, and Rolph E. Explanatory Model Using Auditors’
Anderson. 2010,Multivariate Data Personal Characteristics, Journal of
Analysis : A Global Perspective, New Behavioral Research in Accounting,
Jersey : Pearson Prentice Hall. 15:87-107.
Lefcourt, H. 1982,Locus of Control: DeZoort, F. T. 1998, “Time Pressure
Current Trends in Theory and Research in Auditing: Implications for
Research,Second Edition, Hillsdale, Practice”. The Auditor’s Report, Vol.
NJ: Lawrence Erlbaum. 22. No.1. pp. 11-14.
Luthans, F.D Back, dan L. Taylor, 1987, ------, and Lord, A. T. 1997, “A Review
Organizational Commitments: and Synthesis of Pressure Effects
Analysis of Antecendens, Human Research In
Relations, Vol. 40: 219-236 Ghozali, I., dan Fuad 2005, Structural
Equation Modeling: Teori Konsep dan
Aulia, Karakteristik Personal Auditor....105

Aplikasi dengan Program Lisrel 8.54. Indrianto, N., dan Supomo, B. 2002,
Semarang, Badan Penerbit Universitas Metodologi Penelitian Bisnis,Edisi
Diponegoro. Pertama, Cetakan Kedua Yogyakarta,
Ghozali, I. 2005, Aplikasi Analisis BPFE.
Multivariate dengan Program SPSS, Irawati, Y., Petrolina, A.T., dan
Edisi Ketiga, Semarang, Badan Mukhlasin. 2005, “Hubungan
Penerbit Universitas Diponegoro. Karakteristik Personal Auditor
------, 2005. Model Persamaan Struktual: Terhadap Tingkat Penerimaan
Konsep Aplikasi dengan Program Penyimpangan Perilaku Dalam
Amos Ver. 5.0, Semarang, Badan Audit”,Simposium Nasional
Penerbit Universitas Diponegoro. Akuntansi VIII di Solo.
------, 2008, Model Persamaan Struktual: Jennings, B. M. 1990, “Stress, Locus of
Konsep Aplikasi dengan Program Control, Social Support, and
Amos 16.0, Semarang, Badan Penerbit Psychological Symptoms Among
Universitas Diponegoro. Head Nurses”, Research in Nursing
Heriningsih, S. 2002, “Penghentian and Health,December, pp. 393-401.
Prematur Atas Prosedur Audit: Sebuah Kelley, T. and Margheim, L. 1990, “The
Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Impact of Time Budget Pressure,
Publik”,Wahana, Vol 2, pp. 111-122. Personality and Leadership Variabel
Herningsih, Sucahyo. (2001), on Dysfunctional Behavior”, Auditing:
Penghentian Prematur atas Prosedur A Journal of Practice and Theory, Vol
Audit: Studi Empiris pada Kantor 9. No. 2. pp. 21-41.
Akuntan Publik, Tesis, Universitas ------, and Seiler, R. E. 1982, “Auditor
Gajah Mada Yogyakarta. Stress and Time Budget”,The CPA
Hyatt, T., and D. Prawitt. 2001, “Does Journal, December, pp. 24-34.
Congruence Between Audit Structure Lee, K., Carswell J. J., and Allen N. J.
and Auditors Locus of Control Affect 2000, “A Meta-Analysis Review of
Job Performance?,” The Accounting Occupational Commitment Relations
Review 76. IAI, Media Akuntansi No. With Person and Work-Related
20/ th.IV/1997. Variabel”,Journal of Applied
Imam Ghozali, 2004, Pergeseran Psychology, Vol. 85 No. 95. pp. 799-
paradigma akuntansi dari positif ke 811.
perspektif sosiologis dan implikasinya Maryanti, P, 2005, “Analisis Penerimaan
terhadap pendidikan akuntansi di Auditor Atas Dysfungctional Audit
Indonesia, Pidato Pengukuhan Jabatan Behavior: Pendekatan Karakteristik
Guru Besar dalam Ilmu Akuntansi Individual Auditor (Studi Empiris
pada Fakultas Ekonomi Universitas PadaKantor Akuntan Publik di
Diponegoro, Semarang. Jawa)”,Jurnal Manajemen Akuntansi
Irawati, Y., dan Mukhlasin, T.A.P. dan Sistem Informasi, Vol 5. No. 2.
2005,Hubungan Karakteristik Personal pp. 213-225.
Auditor Terhadap Tingkat Penerimaan Malone, C.F., and Robert, R. W. 1996,
Penyimpangan Perilaku Dalam “Faktors Associated With the
Audit,Prosiding Simposium Nasional Incidence of Reduced Audit Quality
Akuntansi, VIII Solo, 929-940. Jurnal Behavior”, Auditing: A Journal of
Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Practice and Theory, Vol. 15. No. 2:
Nomor 1, April 2012 12 Karakteristik pp. 49-64.
Personal Auditor… (Annisa Fatimah) Malone, Charles F., dan Robin W.
Roberts. 1996,Faktors Associated
106 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.93-106

With The Incidence of Reduced Audit Kantor Akuntan Publik di Jawa), Tesis
Quality Behavior, Auditing: A Journal S2, PPS Magister Sains Akuntansi,
of Practice & Theory, 15 (2):49-64. Universitas Diponegoro, Semarang.
Margheim, L., and Pany K. 1986. Ress, D. W., and Cooper, C. L., 1992,
“Quality Control, Prematur Sign-off “The Occupational Stress Indicator
and Underreporting of Time: Some Locus of Control Scale: Should this be
Empirical Findings,” Auditing: A Regarded as a State Rather than Trait
Journal of Practice and Theory, Vol. Measure?” ,Work and Stress January-
5. No. 2. pp. 50-63. March, pp. 45-48.
Nurofik, 2012, Pengungkapan Rasuli, L.O. 2009. Pengaruh Time
tanggungjawab sosial perusahaan : Budget Pressure, Perilaku
Analisis faktor-faktor keperilakuan Disfungsional dan Komitmen
yang mempengaruhinya dan Organisasional Terhadap Kualitas
hubungannya dengan kinerja Audit. Studi Pada Kantor Akuntan
keuangan. Disertasi, Program doktor Publik di Jawa Timur, Tesis, Malang:
Ilmu Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya.
dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada, Robbins, S.P dan Timothy A.J.
Yogyakarta. 2008,Organizational Behavior, Edisi
Otley, David T., dan Pierce, Bernard J. 12, Buku 1, Jakarta: Salemba Empat.
1996. Auditor Time Budget Pressure: Robbins, S.P., 2001,Organizational
Consequences and Antecedents, Behavior, New Jersey: Prentice-Hall.
Accounting. Auditing and Siegel, G., dan H.R. Marconi. 1989,
Accountability Journal. 9: 31-58. Behavioral Accounting. South-
Otley, D. T., and Pierce, B. J. 1996a, Western: Publishing Co.
“Audit Time Budget Pressure: Setiawan, I. A., dan Ghozali, I.
Consequence and 2006,Akuntansi Keperilakuan: Konsep
Antecendents”,Accounting, Auditing dan Kajian Empiris Perilaku Akuntan,
and Accountability Journal, Vol. 9 Semarang, Badan Penerbit Universitas
No. 1. pp. 31-58. Diponegoro.
------, and ------.1996b, “The Operation of Wilopo, 2006. Faktor-faktor yang
Control System in Large Audit berpengaruh terhadap perilaku
Firms”, Auditing: A Journal of disfungsional audit: Studi pada
Practice and Theory, Vol.15, No. 2, Kantor Akuntan Publik di Jawa Timur.
pp. 65-84. Jurnal Akuntansi dan Teknologi
Pierce, B, and Sweeney, B. 2004, “Cost- Informasi, Vol 5 No, 2 November
Quality Conflict in Audit Firms: An 2006, STIE Perbanas, Surabaya.
Empirical Investigation”,Europan Yuskar & Selly Devisia, 2011, Pengaruh
Accounting Review, Vol. 13. No. 1. independensi auditor, komitmen
pp. 415-441. organisasi, pemahaman good
Parkes, K. 1984, “Locus of Control, governance, integritas auditor, budaya
Cognitive Appraisal and Stressful organisasi, dan etos kerja terhadap
Episode”,Journal of Personality and kinerja auditor (Studi Empiris pada
Social Psychologi”, Vol. 43, March, Kantor Akuntan Publik Big Four yang
655-688. Berafiliasi di Indonesia Tahun 2011),
Puji Maryanti, 2005, Analisis penerimaan Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
auditor atas dysfungsional audit Universitas Andalas, Padang.
behavior: Pendekatan karakteristik Standard Profesional Akuntan
personal auditor (Studi empiris pada Publik,2011.
Anteseden dan Konsekuen Perilaku Disfungsional Auditor:
Sebuah Perspektif Theory Attitude of Change

Annisa Fatimah1)
1)Politeknik
Negeri Malang
1)
annisafatimah2011@gmail.com

Abstract

This research confirm the theory of attitude change, including of consistency and
dissonance theory and functional theory through the analysis of various factors that
decrease the quality of the audit results from auditor behavior perspective. The variables
(locus of control, turnover intention, self rate employee performance, time budget pressure,
role stress, work-family conflict, and dysfunctional behavior) becomes antecedents variable
with the quality of audit results as a consequent variable.Using purposive sampling
method, the research select 86 auditors who have worked over one year in KAP throughout
East Java. Using a Likert scale questionnaire, this research used path analysis to examine
the effect of variables.The results of this research support the theory of attitude change and
the result of previous studies. The phenomenon of decreasing quality of audit proved to be
significantly influenced by dysfunctional behavior, while the dysfunctional behavior is also
significantly influenced by several factors, they are the locus of control, a desire to stop
working, the level of personal performance of employees, time budget pressure, and
pressure roles. However, this study can not prove the effect of work-family conflict against
dysfunctional behavior and quality of audit results.

Keyword : the theory of attitude change, locus of control, turnover intention, self rate
employee performance, time budget pressure, role stress, work-family conflict,
and dysfunctional behavior, the quality of audit results

Abstrak

Penelitian ini berusaha mengonfirmasi theory of attitude change, yaitu consistency and
dissonance theory serta functional theory melalui analisis berbagai faktor yang dapat
menurunkan kualitas hasil audit dilihat dari perspektif perilaku auditor. Beberapa variabel
(lokus kendali, keinginan untuk berhenti bekerja, tingkat kinerja pribadi, tekanan anggaran
waktu, tekanan peran, konflik pekerjaan-keluarga, dan perilaku disfungsional) menjadi
variabel anteseden dengan kualitas hasil audit sebagai variabel konsekuen. Melalui
purposive sampling terpilih 86 auditor yang telah bekerja di atas 1 tahun pada KAP
seluruh Jawa Timur. Menggunakan kuesioner yang diukur dengan skala likert, penelitian
ini menggunakan Path Analysis untuk menguji pengaruh variabel-variabel tersebut.
Hasil penelitian ini memberikan dukungan terhadap theory of attitude change dan sebagian
hasil penelitian-penelitian sebelumnya. Fenomena penurunan kualitas audit terbukti
dipengaruhi secara signifikan oleh perilaku disfungsional, sedangkan perilaku
disfungsional juga dipengaruhi secara signifikan oleh beberapa faktor, yaitu lokus kendali,
keinginan untuk berhenti bekerja, tingkat kinerja pribadi karyawan, tekanan anggaran
waktu, dan tekanan peran. Namun, penelitian ini tidak dapat membuktikan adanya
pengaruh konflik pekerjaan-keluarga terhadap perilaku disfungsional maupun kualitas hasil
audit.

Kata Kunci: theory of attitude change, locus of control, keinginan untuk berhenti
bekerja, tingkat kinerja pribadi karyawan, perilaku disfungsional auditor,
kualitas hasil audit.

107
108 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.107-120

Pendahuluan Fenomena penurunan kualitas audit


Kantor Akuntan Publik (KAP) yang dipengaruhi oleh perilaku auditor
merupakan salah satu organisasi bisnis ini sebenarnya telah digambarkan pada
yang bergerak di bidang jasa yang beberapa Theory of Attitude Change
kompetitif dalam mengeluarkan produk- antara lain Consistency dan Dissonance
nya, salah satunya adalah opini audit. Theory serta Functional Theory. Dari
Oleh karena itu, KAP dituntut untuk penjelasan beberapa teori attitude change
berusaha maksimal dalam memenuhi ini dapat disimpulkan bahwa seseorang
keinginan klien. Rasuli (2009) bahkan mengubah sikap dan perilaku untuk
berpendapat bahwa auditor eksternal memenuhi kebutuhannya. Jadi, dapat
yang memiliki pandangan profesiona- disimpulkan bahwa perilaku disfung-
lisme yang tinggi akan memberikan kon- sional dapat disebabkan oleh faktor
tribusi yang dapat dipercaya oleh para internal dan eksternal manusia itu. Faktor
pengambil keputusan. internal kemungkinan besar dipengaruhi
Namun Suryanita (2006) memberi- oleh karakteristik personal seorang
kan gambaran yang mengejutkan bahwa auditor, sedangkan tekanan pekerjaan
kenyataan di lapangan sungguh berbeda menjadi faktor eksternal.
dari kondisi ideal. Fenomena perilaku Karakteristik personal auditor
pengurangan kualitas audit (Reduced menurut Donnelly et al. (2003) adalah
Audit Quality / RAQ behaviors) atau yang berupa lokus kendali terdiri dari lokus
juga disebut sebagai perilaku disfung- kendali internal (internal locus of
sional (Dysfunctional Behavior) semakin control) maupun lokus kendali eksternal
banyak terjadi (Alderman dan Deitrick, (external locus of control), keinginan
1982; Raghunathan, 1991; Malone dan untuk berhenti bekerja (turnover
Roberts, 1996; Soobaroyen dan Chenga- intention), dan tingkat kinerja pribadi
broyan, 2005; Donnely et al., 2003). Hal karyawan (self rate employee perfor-
ini menimbulkan perhatian yang lebih mance) yang dimiliki oleh para auditor.
terhadap cara auditor dalam melakukan Sedangkan untuk faktor eksternal,
audit. peneliti berusaha mengembangkan di-
Perilaku disfungsional diketahui mensi tekanan pekerjaan seperti tekanan
bukanlah faktor yang dengan sendirinya anggaran waktu (time budget pressure),
berpengaruh terhadap penurunan kualitas tekanan peran (role stress), serta konflik
hasil audit. Perilaku disfungsional dapat pekerjaan-keluarga (work-family conflict)
muncul jika disebabkan oleh faktor lain dari beberapa penelitian sebelumnya (Al-
yang terjadi lebih dahulu. derman dan Deitrick, 1982; Fisher dan
Seperti yang telah diindikasikan oleh Gittelson, 1983; Fogarty et al., 2000;
Siegel dan Marconi (1989) bahwa Almer dan Kaplan, 2002; serta
pembentukan sikap dan perilaku berda- Netemeyer et al., 1996). Hal tersebut di
sarkan dari psikologis (psychological), atas diharapkan dapat menambah
personalitas (personal), dan faktor sosial keunikan dari penelitian ini daripada
(social). Hal tersebut penting untuk dipa- penelitian–penelitian sebelumnya.
hami karena manusia merupakan salah Peneliti menganggap penggabungan
satu unsur penting dalam suatu organisasi faktor karakteristik personal auditor
yang dapat menentukan keberhasilan (lokus kendali, keinginan untuk berhenti
pencapaian tujuan organisasi. Efektivitas bekerja, dan tingkat kinerja pribadi) dan
setiap manusia dalam suatu organisasi tekanan pekerjaan (tekanan anggaran
sangat dipengaruhi oleh perilaku manusia waktu, tekanan peran, serta konflik
itu sendiri. pekerjaan-keluarga) akan merepresentasi-
Fatimah, Anteseden dan Konsekuen....109

kan hasil yang lebih menyeluruh ketika mencapai tujuan mereka sehingga dapat
diteliti secara bersamaan karena me- disusun hipotesis pertama, yaitu :
nyangkut pengaruh di dalam diri individu H1: Lokus kendali berpengaruh terhadap
auditor dan pengaruh lingkungan di luar perilaku disfungsional
diri auditor dengan objek penelitian yang Onyemah (2008) berpendapat bahwa
sama. kepuasan kerja, kinerja, serta keinginan
untuk berhenti bekerja memiliki akibat
Kajian Literatur cyclical behavior (efek berputar). Auditor
Salah satu teori yang direkomenda- yang memiliki keinginan untuk mening-
sikan Siegel dan Marconi (1989) dalam galkan perusahaannya lebih dapat terlibat
memprediksi sikap dan perilaku adalah dalam perilaku disfungsional untuk
Theory of attitude change yang terdiri memenuhi kebutuhannya sesuai dengan
atas berbagai macam teori yang pernyataan teori fungsional. Dari penjela-
dinaunginya. Dalam penelitian ini akan san tersebut hipotesis selanjutnya disusun
dijelaskan mengenai Consistency and sebagai berikut :
Dissonance Theories dan Functional H2: Keinginan untuk berhenti bekerja
Theory karena dianggap relevan dengan berpengaruh terhadap perilaku
masalah penelitian yang diangkat. disfungsional
Consistency Theories memegang Irawati dan Mukhlasin (2006)
bahwa hubungan antara sikap dan berpendapat bahwa auditor yang memili-
perilaku adalah seimbang ketika tidak ada ki persepsi rendah terhadap tingkat
tekanan kognitif dalam sistem. Lain kinerja mereka dianggap akan memper-
halnya dengan dissonance theory atau lihatkan penerimaan terhadap perilaku
teori ketidaksesuaian yang memiliki disfungsional sejak mereka melihat diri
asumsi bahwa ketidaksesuaian kognitif mereka tidak mampu untuk bertahan da-
ada ketika seseorang memiliki dua lam pekerjaan. Penurunan kualitas audit
keadaan yang berlawanan. yang dihasilkan dari tindakan tersebut di
Teori tersebut menjelaskan bahwa atas mungkin digambarkan sebagai
ketidaksesuaian memotivasi seseorang pengorbanan yang diperlukan individu
untuk mengurangi atau mengeliminasi untuk bertahan dalam lingkungan audit.
ketidaksesuaian tersebut. Cara selanjut- Sehingga dapat disusun hipotesis:
nya untuk mengurangi ketidaksesuaian H3: Tingkat kinerja pribadi karyawan
adalah mengubah salah satu unsur yang berpengaruh terhadap perilaku dis-
tidak sesuai agar tidak ada ketidakkonsis- fungsional
tenan apapun lagi. Berbagai tekanan yang didapatkan
Teori fungsional dari perubahan auditor pada saat melakukan tugasnya
sikap menyatakan bahwa sikap berlaku yang berasal dari keluarga maupun ling-
untuk memenuhi kebutuhan seseorang. kungannya pada penelitian ini disebut
Jadi, seorang auditor dapat melakukan tekanan pekerjaan. Tekanan pekerjaan
tindakan apapun termasuk perilaku me- dapat timbul dari tekanan anggaran wak-
nyimpang untuk memenuhi kebutuhan tu, tekanan peran, atau konflik pekerjaan-
akan kesesuaian tuntutan yang diperoleh- keluarga.
nya. Liyanarachchi dan McNamara
Beberapa penelitian menunjukkan (2007) berpendapat serupa bahwa
bahwa terdapat korelasi positif yang kuat tekanan anggaran waktu yang tinggi
antara individual’s external locus of dapat meningkatkan perilaku disfung-
control dengan keinginan untuk melaku- sional auditor, yang dapat memberikan
kan kecurangan atau manipulasi untuk implikasi yang serius bagi kualitas audit,
110 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.107-120

etika, dan kesejahteraan auditor sehingga Analysis (analisis jalur) karena


dapat disusun hipotesis sebagai berikut: merupakan analisis yang digunakan untuk
H4: Tekanan anggaran waktu melukiskan dan menguji model hubungan
berpengaruh terhadap perilaku antar variabel yang berbentuk sebab
disfungsional akibat.
Akibat dari tekanan peran yang dapat Penelitian ini dilaksanakan pada
diidentifikasi pada pekerjaan yang KAP di Jawa Timur karena jumlah KAP
berhubungan dengan stres memungkin- di Jawa Timur dianggap representatif
kan untuk menurunkan kemampuan kar- karena banyak cabang dari KAP yang
yawan terhadap kinerjanya (Gilboa et al, masuk dalam the big four (Rasuli, 2008).
2008). Ketika kinerja menurun dapat Melalui purposive sampling, dari 281
membuat hasil kinerja auditor tidak se- auditor, sampel yang dapat dipergunakan
suai dengan atribut kualitas hasil audit dalam penelitian ini sejumlah 86 auditor.
yang telah ditentukan secara tidak lang- Kriteria yang telah ditetapkan
sung meningkatkan penyimpangan peri- peneliti di antaranya:
laku atau perilaku disfungsional sehingga a. Auditor yang menangani masalah
hipotesis yang dapat disusun untuk va- akuntansi perusahaan
riabel tersebut di atas adalah : b. Status perkawinan auditor telah
H5: Tekanan peran berpengaruh menikah (untuk meningkatkan
terhadap perilaku disfungsional kevalidan hasil penelitian yang
Konflik dapat timbul dari konflik berhubungan dengan variabel tekanan
pekerjaan-keluarga karena adanya keti- pekerjaan-keluarga).
dakseimbangan antara peran sebagai au- c. Auditor telah bekerja pada KAP yang
ditor KAP dengan peran sebagai anggota sama minimum 1 tahun karena
keluarga (Lathifah, 2009). Konflik dianggap telah melakukan adaptasi
pekerjaan-keluarga ditengarai dapat me- terhadap sistem budaya organisasi
nimbulkan kestresan dan penurunan ki- pada KAP tersebut.
nerja (Netemeyer et al., 1996), sedangkan Teknik pengumpulan data yang
kinerja yang menurun akan meningkatkan digunakan adalah teknik pengumpulan
perilaku disfungsional. Sehingga dapat data survei dengan questionnaires (kue-
disusun hipotesis sebagai berikut: sioner) dengan skala Likert 1 hingga 5.
H6: Konflik pekerjaan-keluarga berpe- Lokus Kendali (Locus Of Control -
ngaruh terhadap perilaku disfung- X1) adalah cara pandang seseorang
sional terhadap suatu peristiwa apakah dia dapat
Perilaku disfungsional berdampak atau tidak dapat mengendalikan peristiwa
pada reliabilitas dari sebuah proses audit yang terjadi padanya. Diukur dengan
serta mengancam masa depan keberlang- indikator dari instrumen Spector (1988)
sungan organisasi KAP, sehingga me- yang diadopsi oleh Donnely et al. (2003)
ningkatnya tindakan perilaku disfung- semakin tinggi skor pada skala tersebut
sional akan menurunkan kualitas hasil mengindikasikan semakin tinggi derajat
audit. Dari penjelasan di atas dapat lokus kendali eksternal pada seorang
disusun hipotesis terakhir, yaitu : auditor.
H8: Perilaku disfungsional berpengaruh Keinginan Untuk Berhenti Bekerja
terhadap kualitas hasil audit (Turnover Intention - X2) merupakan
salah satu dimensi dari keinginan untuk
Metode Penelitian berhenti bekerja ditujukan jika seseorang
Pendekatan yang digunakan adalah memiliki keinginan untuk meninggalkan
pendekatan kuantitatif dengan Path organisasi tempat mereka bekerja yang
Fatimah, Anteseden dan Konsekuen....111

diukur dengan pertanyaan milik Donnely Perilaku disfungsional – Y1


et al. (2003) dan Ahuja et al. (2007). (dysfunctional behavior) dalam penelitian
Tingkat Kinerja Pribadi Karyawan ini adalah perubahan perilaku auditor
(Self Rate Employee Performance - X3) yang dapat mengancam suatu sistem
merupakan hasil dari perilaku anggota audit meliputi underreporting of audit
organisasi, yang mana tujuan aktual yang time, premature signing-off, serta reduced
dicapai adalah dengan adanya perilaku. audit quality behavior.
Kinerja adalah merupakan hasil usaha Kualitas Hasil Audit (Y2) adalah
sendiri dalam menyelesaikan segala kualitas pekerjaan auditor berhubungan
tugas. Indikator variabel tingkat kinerja dengan kualifikasi keahlian, ketepatan
pribadi karyawan dilihat dari persepsi waktu penyelesaian pekerjaan dan standar
kemampuan diri yang baik dalam umum, kecukupan bukti pemeriksaan,
melakukan berbagai tugas. dan sikap independensinya terhadap
Tekanan Anggaran Waktu (Time klien. Indikator kualitas hasil audit pada
Budget Pressure - X4) merupakan penelitian terdiri atas 3 hal yaitu taat pada
keketatan anggaran waktu serta tekanan standar umum, melakukan pekerjaan
terhadap ketercapaian anggaran waktu. lapangan dengan tepat, serta memiliki
Peneliti memodifikasi instrumen milik standar etika yang tinggi.
Kingori (1998), Rasuli (2008), serta
Kelley et al. (1999). Semakin tinggi skor Hasil dan Pembahasan
pada skala tersebut mengindikasikan Instrumen pada penelitian ini telah
semakin tinggi tingkat tekanan anggaran diuji validitas dan reliabilitasnya saat
waktu yang dialami auditor. pilot study yang dilakukan pada akuntan
Tekanan Peran (Role Stress - X5) yang pernah ataupun sedang bekerja pada
adalah tekanan yang dialami seseorang KAP. Hasil uji menunjukkan semua item
dalam lingkungan pekerjaannya. pertanyaan mempunyai nilai Rhitung lebih
Indikator dari tekanan ini terdiri atas besar dari Rtabel (0.3494) dengan nilai
konflik peran, ambiguitas peran, serta signifikansi yang lebih kecil dari alpha
kelebihan beban kerja yang dialami 0,05 sehingga tidak ada item instrumen
seorang auditor. Pengukuran yang yang harus dikeluarkan dari pengujian,
dilakukan menggunakan pertanyaan yang sedangkan untuk reliabilitas
dimodifikasi dari Rizzo et al. (1970), menunjukkan bahwa hasil perhitungan
Ahuja et al. (2007), Tordera et al. (2000), standardized item alpha (SIA) lebih besar
serta Beehr (1976). dari nilai reliabilitas yang diperbolehkan
Konflik Pekerjaan-Keluarga (Work- menurut Singarimbun (1995), yaitu 0,6.
Family Conflict - X6) didefinisikan Dengan demikian, maka butir-butir
sebagai adanya tekanan secara bersamaan item yang digunakan sebagai pengukur
antara peran pekerjaan dan keluarga yang variabel yang diuji adalah valid dan
bertentangan satu sama lainnya. reliabel. Dengan kata lain, berapa kalipun
Pengukuran variabel ini dilakukan pertanyaan pada kuisioner ditanyakan
dengan 2 indikator yaitu masalah kepada responden yang berbeda, hasilnya
pekerjaan seringkali terbawa ke tidak akan terlalu jauh berbeda.
rumah/keluarga dan seringnya Hasil uji asumsi klasik, yang terdiri
meninggalkan keluarga untuk masalah dari uji normalitas, heteroskedastisitas
pekerjaan. Indikator tersebut dijabarkan dan multikolinearitas, sebagai uji syarat
menjadi pertanyaan lima poin skala likert sebelum Path Analysis juga telah
yang dikembangkan dari Netemeyer et al. dilakukan dan hasilnya menunjukkan
(1996).
112 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.107-120

bahwa data yang dihasilkan lolos uji


asumsi klasik.
Adapun analisis jalur untuk
keseluruhan model dapat digambarkan
pada Gambar 1 di bawah ini:

Gambar 2. Hasil Path Analysis


Keseluruhan Model

Berdasarkan hasil analisis jalur


hubungan di atas dapat diketahui bahwa
koefisien hubungan langsung Lokus
Gambar 1. Path Analysis Keseluruhan Kendali (X1), Keinginan Untuk Berhenti
Model Bekerja (X2), Tingkat Kinerja Pribadi
Karyawan (X3), Tekanan Anggaran Wak-
tu (X4), Tekanan Peran (X5), Konflik Pe-
Pengaruh X1 hingga X6 terhadap
kerjaan-Keluarga (X6) terhadap Perilaku
Perilaku Disfungsional (Y1) Secara
Disfungsional (Y1) digambarkan dengan
Langsung
koefisien beta (β) p1 = 0.279 (p = 0.003),
Hasil pengujian secara statistik
p2 = 0.192 (p = 0.019), p3 = 0.166 (p =
menghasilkan koefisien jalur dan nilai
0.033), p4 = 0.174 (p = 0.011), p5 =
probabilitasnya (probability value).
0.296 (p = 0.002), dan p6 = 0.016 (p =
Analisis regresi berganda yang pertama
0.800).
menghasilkan persamaan berikut ini:
Dengan menggunakan taraf
ZY1 = P1 ZX1 + P2 ZX2 + P3 ZX3 + P4 ZX4
signifikansi 0,05, tampak bahwa nilai
+ P5 ZX5 + P6 ZX6 + ε1
probabilitasnya atau signifikansi X1-X5
Berikut disajikan hasil analisis untuk
lebih kecil dari 0,05 atau taraf
model pertama.
kepercayaan 95% (p<0.05, tolak Ho),
sedangkan untuk X6 nilai probabilitasnya
Tabel 1
atau signifikansi lebih besar dari 0,05
Hasil Analisis Pengaruh X1- X6 Terhadap
atau taraf kepercayaan 95% (p>0.05,
Perilaku Disfungsional (Y1)
tolak Ha).
Dengan demikian, berdasar hasil
analisis terdapat pengaruh langsung yang
signifikan antara Lokus Kendali (X1),
Keinginan Untuk Berhenti Bekerja (X2),
Tingkat Kinerja Pribadi Karyawan (X3),
Tekanan Anggaran Waktu (X4), Tekanan
Peran (X5) terhadap Perilaku
Disfungsional (Y1), sedangkan untuk
Hasil analisis jalur untuk keseluruhan
pengaruh langsung Konflik Pekerjaan-
model dapat digambarkan pada Gambar 2
Keluarga (X6) terhadap Perilaku
di bawah ini :
Disfungsional (Y1) dinyatakan
berpengaruh tidak signifikan.
Hal tersebut dikarenakan
berdasarkan kuesioner, sebagian besar
Fatimah, Anteseden dan Konsekuen....113

auditor tidak merasa kehidupan rumah Berdasarkan theory triming maka


tangganya terganggu oleh urusan jalur-jalur yang tidak signifikan
pekerjaan dan auditor tidak sulit dihilangkan sehingga diperoleh model
memenuhi tanggung jawab keluarganya. baru yang didukung data empirik seperti
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian di bawah ini:
besar auditor cenderung tidak merasa
perlu melakukan perilaku disfungsional
jika dikarenakan urusan keluarga.
Namun, ketidakkonsistenan hasil
penelitian tersebut mungkin dapat
disebabkan oleh perbedaan gender
responden, yang mana jawaban
responden didominasi jenis kelamin laki-
laki serta usia pernikahan yang tidak
diketahui. Alasannya, perbedaan gender Gambar 3. Analisis Jalur (Path Analysis)
terbukti berpengaruh terhadap jawaban Keseluruhan Model Setelah Variabel
responden tentang konflik pekerjaan- Konflik Pekerjaan-Keluarga (X6)
keluarga. Hal tersebut dijelaskan oleh Dihilangkan
teori peran gender yang menyatakan
bahwa wanita dan pria berbeda dalam hal Berdasarkan model path di atas,
menggunakan waktu dan energi untuk didapatkan hasil analisis sebagai berikut:
kewajiban atau tugas pekerjaan dan Tabel 2
keluarga (Gutek et al., 1991 dan Hasil Analisis Pengaruh X1- X5 Terhadap
Parasuraman dan Simmers, 2001). Perilaku Disfungsional (Y1)
Bagaimanapun, secara psikologis
pria dinilai lebih terlibat dalam pekerjaan
dan menggunakan waktunya lebih banyak
untuk menyelesaikan atau memenuhi
peran pekerjaannya daripada wanita.
Menurut Parasuraman dan Simmers
(2001) pria memiliki komitmen terhadap
pekerjaan lebih besar daripada wanita
sehingga mengurangi waktu dan
energinya untuk keluarga. Usia Hasil analisis regresi yang pertama
pernikahan dinilai juga berpengaruh menghasilkan persamaan berikut ini :
terhadap perbedaan tanggung jawab dan ZY1 = P1 ZX1 + P2 ZX2 + P3 ZX3 + P4 ZX4
beban yang diterima responden. + P5 ZX5 + ε1
Ketika seseorang belum memiliki ZY1 = 0.279 ZX1 + 0.190 ZX2 + 0.167
banyak anggota keluarga atau tidak ZX3 + 0.174 ZX4 + 0.298 ZX5 + 0.322
memiliki anggota keluarga (misalnya
Berdasarkan hasil analisis jalur
anak) yang masih membutuhkan waktu,
hubungan di atas dapat diketahui bahwa
perhatian, serta energi dari orang tua,
koefisien hubungan langsung Lokus
maka peran pekerjaan dan keluarga
Kendali (X1), Keinginan Untuk Berhenti
mungkin lebih dapat diseimbangkan
Bekerja (X2), Tingkat Kinerja Pribadi
daripada seseorang yang memiliki
Karyawan (X3), Tekanan Anggaran
anggota keluarga yang masih
Waktu (X4), Tekanan Peran (X5) terhadap
membutuhkan waktu, perhatian, serta
Perilaku Disfungsional (Y1)
energi.
digambarkan dengan koefisien beta (β)
114 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.107-120

p1= 0.279 (p=0.003), p2=0.190 Meskipun para auditor sebenarnya


(p=0.019), p3=0.167 (p=0.030), memiliki keyakinan bahwa peran
p4=0.174 (p=0.010), dan p5=0.298 pengetahuan atau keahlian seseorang
(p=0.002). Dengan menggunakan taraf berimbang dengan peran konektivitas
signifikansi 0,05, tampak bahwa nilai terhadap orang lain dalam mencapai
probabilitasnya atau signifikansi X1-X5 sebuah kesuksesan yang dalam hal ini
lebih kecil dari 0,05 atau taraf adalah mendapatkan pekerjaan,
kepercayaan 95% (p<0.05, tolak Ho). konektivitas terhadap orang lain dianggap
Nilai koefisien beta terstandarisasi lebih menentukan kesuksesan
(standardized coefficients) untuk variabel mendapatkan pekerjaan.
X1 hingga X5 masing-masing mempunyai Pada auditor dengan lokus kendali
pengaruh positif yang cukup kuat internal, tekanan tersebut membuat
terhadap Perilaku Disfungsional (Y1). Hal auditor dengan lokus kendali internal
tersebut menginterpretasikan bahwa berpikir secara rasional untuk
adanya peningkatan Lokus Kendali (X1), menyelesaikan proses audit yang sedang
Keinginan Untuk Berhenti Bekerja (X2), dikerjakannya, namun bagi auditor
Tingkat Kinerja Pribadi Karyawan (X3), dengan lokus kendali eksternal akan
Tekanan Anggaran Waktu (X4), Tekanan merasakan stres, depresi, dan hanya
Peran (X5) dapat meningkatkan Perilaku berpikir tidak akan dapat mengendalikan
Disfungsional (Y1). akibat buruk jika tidak memiliki koneksi
Koefisien residual pada Blok I ini atau tidak mengenal “orang yang tepat”
adalah sebesar 0.322. Koefisien residual yang memiliki kekuasaan di atas
e1 untuk jalur pengaruh blok I diperoleh supervisor sehingga jalan lain untuk
dengan menggunakan rumus sebagai “menghindari nasib buruk” adalah
berikut: dengan melakukan beberapa perilaku
e1 = (1-Adj R²)= (1-0.678) = 0.322 disfungsional untuk menyelesaikan
Penjelasan logis yang dapat disusun proses audit,.
oleh peneliti mengenai variabel-variabel Penjelasan berikutnya mengenai
tersebut akan dijelaskan lebih lanjut. variabel keinginan untuk berhenti
Sejalan dengan Dissonance Theory bekerja. Rata-rata auditor ragu-ragu
Ketika seorang auditor cenderung terhadap rencana untuk tetap bekerja
memiliki lokus kendali eksternal hingga 2 tahun mendatang bahkan hingga
mengalami tuntutan pekerjaan yang 5 tahun ke depan.
tinggi, dia akan merasa cemas dan Seperti yang telah dinyatakan dalam
berusaha melakukan tindakan apapun Dissonance Theory ketika seseorang
untuk mengurangi ketidaksesuaian memiliki 2 kondisi berlawanan, akan
kondisi tersebut, seperti tindakan perilaku melakukan tindakan untuk mengeliminasi
disfungsional. ketidaksesuaian tersebut. Jika auditor
Hasil kuesioner mendukung teori memiliki keinginan untuk meninggalkan
tersebut dengan menunjukkan bahwa ada KAP tempatnya bekerja, kurang
kecenderungan sebagian besar responden memperhatikan akibat yang berpotensi
terhadap lokus kendali eksternal, rata-rata kurang baik terhadap kinerja dan promosi
auditor tidak yakin bahwa mereka sehingga cenderung untuk melakukan
mampu mendapatkan pekerjaan yang perilaku disfungsional.
mereka inginkan atau dengan kata lain, Ketika seorang auditor tidak lagi
para auditor tersebut memiliki keyakinan memperhatikan promosi dan kemajuan
bahwa lingkungan yang mempengaruhi karirnya pada KAP saat ini maka terdapat
kesuksesan mereka. kemungkinan auditor akan melakukan
Fatimah, Anteseden dan Konsekuen....115

pekerjaan tanpa kinerja yang memadai dilakukan, dihilangkan agar anggaran


karena tingkat komitmen terhadap waktu dan persiapan agendanya sesuai.
organisasi telah menurun. Hal tersebut Hasil kuesioner juga menunjukkan
mengakibatkan kualitas pekerjaan yang bahwa sebagian besar auditor sebenarnya
buruk karena tujuan mengerjakan proses jarang mencapai pemenuhan target
audit bukan untuk promosi dan anggaran waktu jika tidak melakukan
peningkatan karir yang dapat perilaku disfungsional. Hal ini
memberikan motivasi bagi auditor, akan menunjukkan bahwa sebagian besar
tetapi lebih cenderung sekedar auditor dapat mencapai target anggaran
menjalankan tugas sehingga kehati-hatian waktu yang telah ditentukan dengan
dan ketelitian bisa menjadi korban. melakukan perilaku disfungsional.
Seorang auditor yang sekedar Consistency theory memegang
menjalankan tugas tanpa memperhatikan prinsip bahwa perilaku seseorang akan
kualitasnya akan enggan untuk seimbang jika tidak ada stres dalam
melakukan proses audit sesuai dengan sistem. Ketika anggaran waktu yang telah
prosedur yang ditentukan. ditetapkan sesuai dengan kemampuannya,
Dissonance Theory jika dikaitkan auditor akan melakukan penyelesaian
dengan tingkat kinerja pribadi karyawan, proses audit sesuai dengan aturan dan
ketika individu melakukan kinerja di standar yang berlaku, sebaliknya
bawah ekspektasi atasannya akan Dissonance Theory berperan ketika
cenderung terlibat untuk melakukan terjadi tekanan anggaran waktu yang
perilaku disfungsional karena timbul dari adanya keterbatasan sumber
menganggap bahwa mereka tidak dapat daya manusia dalam rangka penyelesaian
mencapai tujuan yang diperlukan untuk tugas audit (yang mungkin dipengaruhi
bertahan dalam sebuah perusahaan oleh pertimbangan atas keterbatasan
melalui usahanya sendiri sehingga personel, pertimbangan laba, dan
penyimpangan perilaku dianggap perlu hambatan fee), auditor akan melakukan
dalam situasi ini untuk menghindari perilaku disfungsional untuk memenuhi
ketidaksesuaian kondisi tersebut. Hasil tenggat waktu yang telah ditetapkan.
penelitian ini mendukung hasil penelitian Di lain pihak, tekanan peran juga
sebelumnya milik Donelly et al. (2003) dapat berakibat buruk bagi karyawan
karena tingkat kinerja pribadi karyawan dalam hal ini auditor. Hal tersebut
berpengaruh signifikan terhadap perilaku menginterpretasikan dukungan terhadap
disfungsional. Consistency dan Dissonance Theory
Ketika seorang auditor memiliki ketika terjadi tekanan peran yang dialami
kinerja terkait perencanaan (menentukan auditor, akan ada tindakan yang
anggaran, persiapan agenda) yang rendah, dilakukan auditor untuk mengeliminasi
akan mengakibatkan anggaran waktu dan konflik/masalah dikarenakan
persiapan agenda tahap audit yang harus ketidaksesuaian kondisi auditor dengan
dilakukan menjadi tidak relevan dan ekspektasi atasan. Tindakan tersebut bisa
terdapat kemungkinan waktu yang saja berupa perilaku disfungsional.
dianggarkan dengan agenda tahapan audit Perilaku disfungsional dilakukan semata-
tidak sebanding. Hal tersebut mata karena kebutuhan auditor dan
menyebabkan pekerjaan yang tergesa- fenomena ini telah digambarkan oleh
gesa serta tidak terorganisir dengan baik Functional theory.
sehingga ketelitian menurun bahkan Berdasarkan kuesioner yang
prosedur audit yang seharusnya diberikan, sebagian besar auditor ragu-
ragu tentang seberapa besar otoritas yang
116 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.107-120

dimiliki untuk menyelesaikan sebuah saja hanya unyuk memenuhi pekerjaan


tugas. Sebagian besar auditor merasa yang diminta tanpa tahu untuk apa
mereka bekerja di bawah kebijakan atau pekerjaan tersebut dtujukan.
pedoman yang tidak sesuai dan merasa Ketika seorang auditor tidak tahu
ragu-ragu tentang apa tanggung jawabnya tujuan pekerjaan tersebut dilakukan maka
karena auditor menerima tugas tanpa kinerjanya akan terganggu dan berakibat
sumber daya dan materi yang cukup kualitas pekerjaan akan menjadi korban
untuk melaksanakannya. karena auditor lebih mungkin melakukan
Tekanan peran dalam pekerjaan yang pekerjaan tanpa pedoman yang jelas yang
sering dihadapi seseorang dalam peker- bararti auditor melakukan perilaku dis-
jaan di antaranya adalah konflik peran, fungsional seperti gagal meneliti prinsip
ambiguitas peran, serta kelebihan beban akuntansi, melakukan premature sign-off,
kerja. Meskipun belum terdapat peneli- underreporting of chargeable time, dan
tian yang secara langsung menguji keluar dari program tahap audit.
pengaruh tekanan peran terhadap perilaku
disfungsional, penelitian ini menunjukkan Pengaruh Perilaku Disfungsional (Y1)
bahwa tekanan peran berpengaruh ter- terhadap Kualitas Hasil Audit (Y2)
hadap perilaku disfungsional, bahkan te- Secara Langsung
kanan peran dapat dianggap paling Hasil analisis regresi menghasilkan
berpengaruh terhadap kualitas hasil audit persamaan berikut ini:
dibandingkan tekanan anggaran waktu. ZY2 = P8ZY1 + ε2
Hal tersebut menginterpretasikan ZY2 = -0.425 ZY1 + 0.829
bahwa hasil penelitian secara tidak
langsung mendukung penelitian serupa Tabel 3
milik Henle dan Blanchard (2008) yang Hasil Analisis Pengaruh Perilaku
menyatakan jika stress tingkat tinggi Disfungsional (Y1) Terhadap Kualitas
telah dialami berkali-kali, konsekuensi Hasil Audit (Y2)
negatif yang akan terjadi, sedangkan
salah satu sumber stress atau tekanan
adalah terperangkapnya auditor dalam
situasi ketika auditor tidak dapat lepas
dari tekanan peran dalam pekerjaan.
Ketika seorang auditor tidak yakin
Berdasarkan hasil analisis jalur
seberapa besar otoritas yang dimiliki,
pengaruh di atas dapat diketahui bahwa
tidak ada panduan yang memadai untuk
koefisien pengaruh langsung Perilaku
menyelesaikan pekerjaan, tidak yakin
Disfungsional (Y1) dengan Kualitas Hasil
bagaimana pekerjaan yang dilakukan
Audit (Y2) digambarkan dengan koefisien
akan terhubung, dan tidak mengetahui
beta (β) p8= -0.425 (p=0.000). Dengan
tujuan yang jelas terhadap pekerjaannya
menggunakan taraf signifikansi 0,05,
akan membuat auditor tersebut kebosa-
tampak bahwa nilai probabilitasnya atau
nan dan kejenuhan lebih mudah dialami
signifikansi Perilaku Disfungsional (Y1)
auditor.
lebih kecil dari 0,05 atau taraf
Ketika perasaan tersebut dialami
kepercayaan 95% (p<0.05, tolak Ho). Hal
auditor, pekerjaan auditorpun akan
tersebut menunjukkan terdapat pengaruh
terganggu karena merasa pekerjaannya
Perilaku Disfungsional (Y1) terhadap
tidak memiliki pengukur kesuksesan yang
Kualitas Hasil Audit (Y2) sehingga dapat
jelas. Hal tersebut dapat mengakibatkan
dinyatakan bahwa hipotesis yang
auditor melakukan pekerjaan sekedarnya
menyatakan bahwa Perilaku
Fatimah, Anteseden dan Konsekuen....117

Disfungsional (Y1) berpengaruh terhadap melalui Perilaku Disfungsional sebagai


Kualitas Hasil Audit (Y2) tidak ditolak. variabel intervening.

Pengaruh Tidak Langsung X1 hingga Simpulan dan Saran


X5 terhadap Kualitas Hasil Audit (Y2) Penelitian ini menjelaskan ketika
melalui Perilaku Disfungsional (Y1) seorang auditor memiliki kecenderungan
Setelah mengetahui pengaruh secara terhadap karakteristik personal tertentu,
langsung dari setiap variabel eksogen yaitu cenderung memiliki lokus kendali
terhadap variabel endogen baik model eksternal, memiliki niat untuk berhenti
persamaan regresi pertama sampai kedua, dari tempat auditor bekerja, dan memiliki
kemudian selanjutnya dihitung pengaruh tingkat kinerja pribadi di bawah rata
tidak langsung dari variabel Lokus terbukti berpengaruh terhadap tindakan
Kendali (X1), Keinginan Untuk Berhenti perilaku disfungsional yang secara
Bekerja (X2), Tingkat Kinerja Pribadi langsung berpengaruh signifikan pula
Karyawan (X3), Tekanan Anggaran terhadap kualitas hasil audit.
Waktu (X4), Tekanan Peran (X5) terhadap Penelitian ini juga memberikan bukti
Kualitas Hasil Audit (Y2) melalui bahwa Perilaku Disfungsional berpenga-
Perilaku Disfungsional (Y1) sehingga ruh negatif terhadap Kualitas Hasil Audit
dapat disusun model lintasan dalam sehingga adanya peningkatan Perilaku
analisis jalur sebagai berikut: Disfungsional dapat menurunkan Kua-
litas Hasil Audit dan jika Perilaku
Disfungsional semakin rendah, hal ini
akan dapat meningkatkan Kualitas Hasil
Audit. Fenomena tersebut mengindikasi-
kan dukungan terhadap theory of attitude
change yang menyatakan bahwa attitude
(sikap) dan behavior (perilaku) seseorang
akan seimbang jika tidak ada cognitive
Gambar 3. Hasil Analisis Jalur (Path stress dalam sistem (Consistency Theo-
Analysis) Keseluruhan Model Baru ry), sedangkan Dissonance Theory me-
nyatakan bahwa cognitive dissonance
Berdasarkan analisis data di atas, akan terjadi ketika sesorang memiliki dua
maka besarnya pengaruh langsung dan keadaan yang bertentangan dan attitude
tidak langsung dari analisis jalur ini dapat seseorang sebenarnya ada untuk meme-
dirinci sebagai berikut: nuhi kebutuhannya (Functional theory).
Penelitian ini tidak dapat
Tabel 4 membuktikan adanya pengaruh konflik
Nilai Koefisien Korelasi (Pengaruh) pekerjaan-keluarga terhadap perilaku
Antar Variabel disfungsional maupun kualitas hasil
audit. Dengan demikian, penelitian ini
tidak dapat mendukung Lathifah (2009)
yang menyatakan bahwa salah satu
penyebab tekanan pekerjaan adalah
konflik pekerjaan-keluarga. Namun,
Dari Tabel di atas dapat diketahui ketidakkonsistenan hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa variabel yang tersebut mungkin dapat disebabkan oleh
paling berpengaruh terhadap Kualitas perbedaan gender responden, yang mana
Hasil Audit adalah Tekanan Peran jawaban responden didominasi jenis
118 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.107-120

kelamin laki-laki serta usia pernikahan dinilai dapat memengaruhi


yang tidak diketahui. Alasannya, keputusan atau persepsi seseorang
perbedaan gender terbukti berpengaruh terhadap variabel tersebut.
terhadap jawaban responden tentang 3. Penelitian lebih lanjut yang
konflik pekerjaan-keluarga. Hal tersebut dapat dikembangkan dalam
dijelaskan oleh teori peran gender yang penelitian ini adalah dengan
menyatakan bahwa wanita dan pria memasukkan variabel komitmen
berbeda dalam hal menggunakan waktu organisasi dan motivasi agar lebih
dan energi untuk kewajiban atau tugas memberikan gambaran tentang
pekerjaan dan keluarga. pengaruh determinan perilaku
Pada penelitian ini terdapat disfungsional secara lebih
keterbatasan penelitian di antaranya: menyeluruh karena terdapat banyak
1. Peneliti tidak dapat menentukan penelitian yang membuktikan
jumlah populasi seluruh auditor yang bahwa komitmen organisasi dan
terdapat di Jawa Timur secara pasti motivasi berpengaruh terhadap job
dikarenakan keterbatasan data yang outcomes maupun tingkat kinerja
diberikan oleh KAP. pribadi karyawan.
2. Penelitian ini menggunakan
purposive sampling sehingga Daftar Rujukan
memiliki tingkat generalisasi Ahuja, M.K., D.H. McKnight, K.M.
penelitian yang rendah. Chudoba, J.F. George, dan C.J.
3. Penelitian ini menggunakan mail Kacmar. (2007). It Road Warriors:
questionaries sehingga tidak dapat Balancing Work-Family Conflict, Job
memastikan apakah jawaban yang Autonomy, and Work Overload to
diberikan benar-benar diisi oleh Mitigate Turnover Intentions, MIS
responden yang dituju sehingga Quarterly 31 (1): 1-17
dapat menimbulkan bias. Alderman, C. W., dan J. W. Deitrick,
Untuk meningkatkan perkembangan (1982). Auditors Perceptions of Time-
penelitian selanjutnya, saran yang dapat Budget Pressures and Premature Sign-
diajukan adalah sebagai berikut : Off: A Replication and Extension,
1. Meskipun tujuan menggunakan Auditing: A Journal of Practice &
purposive sampling terkait dengan Theory 2 : 54-68.
variabel konflik pekerjaan-
keluarga, sebaiknya penelitian Almer, E.D., dan S. E.Kaplan. (2002).
selanjutnya tidak memberikan The Effect of Flexible Work
kriteria terhadap auditor yang Arrangement and Stressor, Burn Out,
berstatus menikah. sehingga and Behavioral Job Outcomes in
penelitian selanjutnya dapat Public Accounting. Behavioral
dilakukan dengan menggunakan Research in Accounting 14 : 1-37.
jumlah sampel yang lebih besar Beehr, T, J. Welsh., dan T. Taber. (1976).
agar estimasi terhadap Relationship of Stress to Individually
parameter populasi dapat and Organizationally Valued States:
dilakukan dengan akurat dan presisi. Higher Order Needs as Moderator.
2. Penelitian selanjutnya dapat Journal Applied Psychology 61:41-47
kembali menguji pengaruh tekanan Donnely, David P., Jeffrey J. Q, dan
pekerjaan-keluarga dengan memberi David O. (2003). Auditor Acceptance
perbandingan hasil terhadap of Dysfunctional Audit Behavior : An
perbedaan gender karena gender Explanatory Model Using Auditors’
Fatimah, Anteseden dan Konsekuen....119

Personal Characteristics. Journal of Studi Empiris Pada Auditor Kantor


Behavioral Research in Accounting 15 Akuntan Public di Indonesia.
:87-107. Prosiding Simposium Nasional
Fisher, C.D. dan Gittelson, R. (1983). A Akuntansi XII Palembang (SIAE). 1-
Meta Analysis of The Correlate of 25
Role Conflict and Role Ambiguity, Liyanarachchi, G.A., dan S.M.
Journal of Applied Psychology McNamara. (2007). Auditor of Time
68:320-333. Budget Pressure: A Comparison
Across Different Auditor Positions
Fogarty, T.J, J. Singh, G.K. Roads dan and Different Types of Firms. New
R.K. Moore. (2000). Antecedent and Zealand.
Consequences of Burnout in Malone, Charles F., dan Robin W.
Accounting: Beyond The Role Stress Roberts. (1996). Factors Associated
Model, Behavioral Research in With The Incidence of Reduced Audit
Accounting 12:31-67. Quality Behavior, Auditing: A Journal
Gutek, B. A., S. Searle, dan L. Klepa. of Practice & Theory 15 (2) : 49-64.
(1991). Rational Versus Gender Role
Explanations For Work-Family Netemeyer, R. G., J. S. Boles, dan R. Mc
Conflict, Journal of Applied Murrian. (1996). Development and
Psychology 76(4):560-568. Validation of Work-Family Conflict
Henle, C.A., dan A.L Blanchard. (2008). Scales, Journal of Applied Psychology
Interaction of Work Stressors and 81(4) : 400-410.
Organizational Sanctions on Onyemah, V. (2008). Role Ambiguity,
Cyberloafing, Journal of Management Role Conflict, dan Performance :
Issues 20 (3) : 383-400 Empirical Evidence of An Inverted-U
Irawati, Y., dan Mukhlasin, T.A.P. Relationship, Journal of Personal
(2005). Hubungan Karakteristik Selling and Sales Management 28 (3):
Personal Auditor Terhadap Tingkat 299-313.
Penerimaan Penyimpangan Perilaku Parasuraman S., dan C. A. Simmers.
Dalam Audit. Prosiding Simposium (2001). Type Of Employment, Work-
Nasional Akuntansi VIII Solo. 929- Family Conflict and Well-Being” A
940. Comparative Study, Journal of
Kelley, T., Margheim, L., dan Pattison, Organizational Behavior Research in
D. (1999). Survey on The Differential Accounting Environment 8:91-113.
Effects of Time Deadline Pressure Raghunathan, B., (1991), Premature
Versus Time Budget Pressure on Signing-Off of Audit Procedure: An
Auditor Behavior, The Journal of Analysis, Accounting Horizon,
Applied Business Research 15(4) : Juni:71-9.
117-128.
Kingori, J. (2003). The Reduction of Rasuli, L.O. (2009). Pengaruh Time
Dysfunctional Audit Practices Budget Pressure, Perilaku
Through The Amplification of Ethical Disfungsional dan Komitmen
Obligation. Disertasi. Southern Ilionis Organisasional Terhadap Kualitas
University Carbondale. Audit. Studi Pada Kantor Akuntan
Lathifah, I. (2009). Pengaruh Konflik Publik di Jawa Timur. Tesis.
Pekerjaan - Keluarga Terhadap Universitas Brawijaya. Malang.
Turnover Intention Dengan Kepuasan Rizzo, J, J House, dan S Lirtzman.
Kerja Sebagai Variabel Intervening. (1970). Role Conflict and Ambiguity
in Complex Organization.
120 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.107-120

Administrative Science Quartely 15:150-


163.
Siegel, G., dan H.R. Marconi. (1989).
Behavioral Accounting. South-
Western Publishing Co.
Singarimbun, M. (1995). Metode
Penelitian Survei. Edisi Revisi.
Cetakan ke-2. PT Pustaka LP3ES
Indonesia. Jakarta.
Solimun. (2002). Structural Equation
Modeling LISREL dan AMOS.
Universitas Negeri Malang. Malang.
Soobaroyen, T. dan C. Chengabroyan,
(2005). Auditor’s Perception of Time
Budget Pressure, Premature Sign-Off
and Under Reporting of Chargeable
Time: Evidence From A Developing
Country. International Journal of
Audit. 201-218
Sososutikno, C. (2003). Hubungan
Tekanan Anggaran Waktu Dengan
Perilaku Disfungsional Serta
Pengaruhnya Terhadap Kualitas Audit.
Prosiding Simposium Nasional
Akuntansi VI Surabaya. 1116-1128
Spector, P.G. (1982). Behavior in
Organization as A Function of
Employee’s Locus of Control,
Psychological Bulletin 91: 482-
497.
Suryanita, W., D. Setiawan, dan H.
Triatmoko. (2006). Penghentian
Prematur Atas Prosedur Audit.
Prosiding Simposium Nasional
Akuntansi IX Padang. 1-33.
Tordera, N., Vincente, G.R, dan Peiro,
J.M. (2008). The Moderator Effect of
Psychological Climate on The
Relationship Between Leader-Member
Exchange (LMX), European Journal
of Work and Organizational
Psychology 17 (1) : 55-72
Pendampingan Pengelolaan Dana Desa Dengan Pengembangan
BUMDes Berbasis Sistem Informasi Akuntansi

Putri Nugrahaningsih1), Falikhatun2), dan Jaka Winarna3)


1,2,3)
Universitas Sebelas Maret
1)
pu3alys@yahoo.com

Abstract

Law of The Republic of Indonesia number 6 of 2014, including its implementation


regulation, has mandated that village government to be more independent in term of
managing its administration and other natural resource they have, including the financial
and assets management. The method used in this research is descriptive qualitative, data
collection techniques include focus group discussions, in-depth interview, observation, and
documentation. The place of research in the Bulusulur village, Wonogiri, Central Java. The
results showed that the implementation of village fund is executed with the establishment of
Village BUM which has 5 units Enterprises, that is Keceh Swimming Pool, Campgrounds,
Clean Water Facilities, Waste Bank, And Integrated Agriculture. However, in practice
there are some constraints such as the difference in the paradigm of the stakeholders
associated with the management of the Village Funds, lack of participation of the village
community in the implementation of the job program of Village BUM, and a lack of
knowledge related to the establishment of work plans and financial statements of Village
BUM. The solution that is proposed includes competency enhancement training to Village
BUM manager, start from strategic planning, programming, budgeting, implementation,
and accompaniment of the Village BUM financial statements.

Keywords: Village-Owned Enterprises, Village Fund

Abstrak

UU Nomor 6 Tahun 2014 beserta peraturan pelaksanaanya telah mengamanatkan


pemerintah desa untuk lebih mandiri dalam mengelola pemerintahan dan berbagai sumber
daya alam yang dimiliki, termasuk di dalamnya pengelolaan keuangan dan kekayaan milik
desa. Metoda penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik
pengumpulan data meliputi focus group discussion, in-depth interview, observasi dan
dokumentasi. Tempat penelitian di Desa Bulusulur, Wonogiri, Wonogiri, Jawa Tengah.
Hasil penelitian menemukan bahwa implementasi Dana Desa dilakukan dengan
Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang memiliki lima unit Usaha, yaitu
Kolam Keceh, Bumi Perkemahan, Sarana Air Bersih, Bank Sampah, dan Pertanian
Terpadu. Namun dalam pelaksanaannya terdapat beberapa kendala antara lain adanya
perbedaan paradigma dari Stakeholder terkait dengan pengelolaan Dana Desa, kurangnya
partisipasi masyarakat dalam implementasi program kerja BUMDes, dan kurangnya
pengetahuan yang berkaitan dengan pembuatan rencana kerja dan laporan keuangan
BUMDes. Adapun solusi yang diusulkan meliputi pelatihan peningkatan kompetensi
pengelola BUMDes, mulai dari perencanaan strategis, pemrogramam, penganggaran,
implementasi, maupun pendampingan pembuatan laporan keuangan BUMDes.

Kata Kunci: Badan Usaha Milik Desa, Dana Desa

121
122 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.121-128

Pendahuluan dipertanggungjawabkan kepada masya-


Berdasarkan amanat Undang- rakat desa sesuai dengan ketentuan.
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Dalam hal keuangan desa, peme-
Desa dan disertai dengan dikeluarkannya rintah desa wajib menyusun Laporan
Peraturan Menteri Desa Pembangunan Realisasi Pelaksanaan APB Desa dan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Laporan Pertanggungjawaban Realisasi
Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pelaksanaan APB Desa. Laporan ini
Pengurusan, Pengelolaan dan Pembu- dihasilkan dari suatu siklus pengelolaan
baran Badan Usaha Milik Desa, diharap- keuangan desa, yang dimulai dari
kan mendorong desa untuk mengelola tahapan perencanaan dan pengang-
sumber daya yang ada di desa, termasuk garan; pelaksanaan dan penatausahaan;
pengembangan ekonomi masyarakatnya. hingga pelaporan dan pertanggungjawa-
Salah satu cara untuk mengelola ekono- ban pengelolaan keuangan desa.
mi masyarakat desa adalah dengan di- Dalam tahap perencanaan dan
bentuk Badan Usaha Milik Desa penganggaran, pemerintah desa harus
(BUMDesa). Oleh karena itu, BUMDesa melibatkan masyarakat desa yang
wajib untuk melaporkan perkembangan direpresentasikan oleh Badan Permusya-
kegiatan BUMDesa kepada Pemerintah waratan Desa (BPD), sehingga program
Daerah. kerja dan kegiatan yang disusun dapat
UU Nomor 6 Tahun 2014 beserta mengakomodir kepentingan dan kebutu-
peraturan pelaksanaanya telah menga- han masyarakat desa serta sesuai dengan
manatkan pemerintah desa untuk lebih kemampuan yang dimiliki oleh desa
mandiri dalam mengelola pemerintahan tersebut. Selain itu pemerintah desa
dan berbagai sumber daya alam yang harus bisa menyelenggarakan pencata-
dimiliki, termasuk di dalamnya pe- tan, atau minimal melakukan pembu-
ngelolaan keuangan dan kekayaan milik kuan atas transaksi keuangannya sebagai
desa. Dalam APBN-P 2015 telah wujud pertanggungjawaban keuangan
dialokasikan Dana Desa sebesar ± Rp yang dilakukannya.
20,776 triliun kepada seluruh desa yang Namun demikian, peran dan
tersebar di Indonesia. Jumlah desa yang tanggung jawab yang diterima oleh desa
ada saat ini sesuai Permendagri 39 belum diimbangi dengan sumber daya
Tahun 2015 sebanyak 74.093 desa manusia (SDM) yang memadai baik dari
(Juklak Bimkonkeudesa, 2015). Selain segi kuantitas maupun kualitas. Kendala
Dana Desa, sesuai UU Desa pasal 72, umum lainnya yaitu desa belum
Desa memiliki Pendapatan Asli Desa memiliki prosedur serta dukungan
dan Pendapatan Transfer berupa Alokasi sarana dan prasarana dalam pengelolaan
Dana Desa; Bagian dari Hasil Pajak dan ke-uangannya serta belum kritisnya
Retribusi Kabu-paten/Kota; dan Bantuan masyarakat atas pengelolaan anggaran
Keuangan dari APBD Provinsi/ pendapatan dan belanja desa. Besarnya
Kabupaten/Kota. Peran besar yang dana yang harus dikelola oleh
diterima oleh desa, tentunya disertai pemerintah desa memiliki risiko yang
dengan tanggung jawab yang besar pula. cukup tinggi dalam pengelolaannya,
Oleh karena itu pemerintah desa harus khususnya bagi aparatur pemerintah
bisa menerapkan prinsip akuntabilitas desa.
dalam tata peme-rintahannya, dimana Dalam Undang-undang nomor 12
semua akhir kegiatan penyelenggaraan tahun 2008 perubahan atas Undang-
pemerintahan desa harus dapat undang nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah pada Pasal 213
Nugrahaningsih, Falikhatun, Winarna, Pendampingan Penge…123

ayat (1) disebutkan bahwa “Desa dapat perlindungan yang jelas terhadap
mendirikan badan usaha milik desa masyarakat.
sesuai dengan kebutuhan dan potensi Berdasarkan kondisi existing desa,
desa. Logika pendirian BUMDes masih banyak kendala ditemukan dalam
didasarkan pada kebutuhan dan potensi pelaksanaannya diantaranya, masih
desa, sebagai upaya peningkatan terdapat desa yang belum menyusun
kesejahteraan masyarakat. Berkenaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
dengan perencanaan dan pendiriannya, (APBDesa), kurangnya kompetensi Tim
BUMDes dibangun atas prakarsa Pelaksana Kegiatan Desa dalam
(inisiasi) masyarakat, serta mendasarkan menyusun laporan pertanggungjawaban
pada prinsip-prinsip kooperatif, alokasi dana desa sebagai bagian
partisipatif, (‘user-owned, user- pelaksanaan rencana pembangunan,
benefited, and user-controlled’), bentuk partisipasi masyarakat yang
transparansi, emansipatif, akuntable, kurang maksimal, serta kurangnya
dan sustainable dengan mekanisme partisipasi Badan Permusyawaratan
member-base dan self-help. Dari semua Desa (BPD).
itu yang terpenting adalah bahwa Tujuan penelitian ini adalah
pengelolaan BUMDes harus dilakukan memastikan seluruh ketentuan dan
secara profesional dan mandiri. kebijakan keuangan dan Pembangunan
Sesuai dengan amanat Undang- Desa dilaksanakan dengan baik sehingga
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang pemanfaatan dana desa menjadi lebih
Desa, Pemerintah akan mengalokasikan optimal. Ruang Lingkupnya meliputi
Dana Desa, melalui mekanisme transfer kebijakan keuangan dan pembangunan
kepada Kabupaten/Kota. Penelitian ini desa beserta implementasi dana desa
dilaksanakan atas dasar penelitian- dengan pembentukan Badan Usaha
penelitian sebelumnya yang membahas Milik Desa (BUMDes) oleh Pemerintah
mengenai pengelolaan keuangan dana Desa.
desa dan alokasinya yang merupakan
keseluruhan kegiatan yang meliputi Kajian Literatur
perencanaan, pelaksanaan, penata- Definisi Desa
usahaan, pelaporan, dan pertang- Berdasarkan UU Nomor 6 Tahun
gungjawaban keuangan desa. 2014, pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa
Dalam pemberdayaan masyarakat desa adalah desa dan desa adat atau yang
pedesaan diperlukan konsistensi. Hal itu disebut dengan nama lain, selanjutnya
harus menjadi konsepsi yang benar- disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat
benar memungkinkan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
pedesaan untuk dapat bertahan dalam berwenang untuk mengatur dan mengurus
situasi perekonomian yang serba sulit urusan pemerintahan, kepentingan
seperti saat ini. Selain itu, meningkatkan masyarakat setempat berdasarkan
harkat dan martabat serta kemampuan prakarsa masyarakat, hak asal usul,
dan kemandirian yang nantinya dapat dan/atau hak tradisional yang diakui dan
menciptakan suasana kondusif. Jadi, hal dihormati dalam sistem pemerintahan
itu memungkinkan masyarakat pedesaan Negara Kesatuan Republik Indonesia
untuk berkembang dan memperkuat sedangkan pengertian Pemerintahan Desa
daya saing serta potensi yang dimiliki. adalah penyelenggaraan urusan
Pemberdayaan masyarakat pedesaan pemerintahan dan kepentingan
juga harus mampu memberikan masyarakat setempat dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik
124 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.121-128

Indonesia. Desa berkedudukan di wilayah usaha BUMDes harus bersumber dari


kabupaten/kota. masyarakat. Meskipun demikian, tidak
Pemerintah desa menggunakan dana menutup kemungkinan BUMDes dapat
APB Desa untuk membiayai pelaksanaan mengajukan pinjaman modal kepada
kewenangan desa dalam bentuk berbagai pihak luar, seperti dari Pemerintah Desa
kegiatan pembangunan dan pemberdaya- atau pihak lain, bahkan melalui pihak
an masyarakat desa. Selain itu pemerintah ketiga. Penjelasan ini sangat penting
desa wajib menyelenggarakan pengelo- untuk mempersiapkan pendirian
laan keuangan dengan tertib dan sesuai BUMDes, karena implikasinya akan
dengan ketentuan. bersentuhan dengan pengaturannya dalam
Dana Desa Peraturan Daerah (Perda) maupun
Berdasarkan UU Nomor 6 Tahun Peraturan Desa (Perdes).
2014, Dana Desa adalah dana yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Sistem Informasi Akuntansi BUMDes
Belanja Negara yang diperuntukkan bagi BUMDes merupakan lembaga
Desa yang ditransfer melalui Anggaran ekonomi desa yang bersifat terbuka.
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupa- Untuk itu, diperlukan penyusunan desain
ten/Kota dan digunakan untuk membiayai sistem pemberian informasi kinerja
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksa- BUMDes dan aktivitas lain yang
naan pembangunan, pembinaan kemasya- memiliki hubungan dengan kepentingan
rakatan, dan pemberdayaan masyarakat. masyarakat umum sehingga keberadaan-
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) nya sebagai lembaga ekonomi desa mem-
Berdasarkan UU Nomor 6 Tahun peroleh dukungan dari banyak pihak.
2014, Pasal 1, Badan Usaha Milik Desa, Secara umum, prinsip pembukuan
yang selanjutnya disebut BUMDes adalah keuangan BUMDes tidak berbeda dengan
badan usaha yang seluruh atau sebagian pembukuan keuangan lembaga lain pada
besar modalnya dimiliki oleh Desa umumnya. BUMDes harus melakukan
melalui penyertaan secara langsung yang pencatatan atau pembukuan yang ditulis
berasal dari kekayaan Desa yang dipi- secara sistematis dari transaksi yang ter-
sahkan guna mengelola aset, jasa pela- jadi setiap hari. Pencatatan transaksi itu
yanan, dan usaha lainnya untuk sebesar- umumnya menggunakan sistem akuntan-
besarnya kesejahteraan masya-rakat si. Fungsi dari akuntansi adalah untuk
Desa. menyajikan informasi keuangan kepada
BUMDes merupakan pilar kegiatan pihak internal dan eksternal dan sebagai
ekonomi di desa yang berfungsi sebagai dasar membuat keputusan. Pihak internal
lembaga sosial (social institution) dan ko- BUMDes adalah pengelola dan Dewan
mersial (commercial institution). BUM- Komisaris, sedangkan pihak eksternal
Des sebagai lembaga sosial berpi-hak adalah pemerintah kabupaten, perbankan,
kepada kepentingan masyarakat melalui dan masyarakat yang memberikan pe-
kontribusinya dalam penyediaan pelaya- nyertaan modal, serta petugas pajak.
nan sosial sedangkan sebagai lembaga Proses pembukuan untuk BUMDes
komersial bertujuan mencari keuntungan sendiri bisa dilakukan dengan sistem
melalui penawaran sumber-daya lokal yang diterapkan dalam akuntansi sederha-
(barang dan jasa) ke pasar. na, yakni dengan membuat dan mengum-
BUMDes sebagai suatu lembaga pulkan bukti transaksi, seperti kwitansi,
ekonomi modal usahanya dibangun atas nota atau bon pembelian maupun pen-
inisiatif masyarakat dan menganut asas jualan. Dari hasil mengumpulkan bukti
mandiri. Ini berarti pemenuhan modal transaksi kemudian menyusun buku kas
Nugrahaningsih, Falikhatun, Winarna, Pendampingan Penge…125

harian atau arus kas (Cash Flow) ke dalam Fasilitator Desa, Aparat pengawas
bentuk buku kas harian. Dari Buku Kas Kecamatan dan Kabupaten; dan 2)
Harian ini dapat diketahui berapa Sumber data sekunder: data yang
besarnya uang masuk dan keluar serta diperoleh melalui beberapa informasi
saldo atau sisa dana dalam setiap harinya. antara lain dokumen (meliputi profil desa
Penting untuk dipahami bahwa jangan Bulusulur, peraturan-peraturan terkait
sampai uang yang keluar lebih besar dari desa), buku teori (ilmiah), dan hasil
yang masuk agar tidak terjadi defisit. penelitian (artikel dan jurnal).
Untuk memudahkan penggunaan Pengumpulan data dilakukan melalui
buku harian kas diperlukan membuat teknik focus group discussion,
sebuah kelompok rekening yang akan wawancara secara mendalam (in-depth
memudahkan pengguna laporan keuang- interview), observasi, dan dokumentasi.
an dalam membuat, mengelompokkan Analisis data menggunakan analisis
dan menyusun pembukuan. Apabila interaktif (Huberman dalam Sugiyono,
BUMDes mengalami perkembangan se- 2012: 246) mengemukakan bahwa
hingga transaksinya bertambah banyak aktivitas dalam analisis data yaitu
setiap harinya, maka pembukuannya pengumpulan data (data collection),
dapat ditambah dengan membuat laporan reduksi data (data reduction), penyajian
neraca saldo dan laporan keuangan. data (data display), dan penarikan
Laporan keuangan diperlukan untuk kesimpulan (conclusion). Metode tersebut
mengetahui kinerja keuangan BUMDes dilakukan dengan membandingkan antara
secara keseluruhan selama satu periode hasil wawancara dengan hasil observasi
(biasanya satu tahun). Laporan keuangan dan antara hasil wawancara dan
akuntansi umum terdiri dari neraca, dokumentasi yang diperoleh.
laporan laba/rugi dan laporan perubahan
modal. Hasil dan Pembahasan
Keberadaan dan Kontribusi BUMDes
Metode Penelitian di Desa Bulusulur
Penelitian ini adalah penelitian Salah satu cara untuk mengelola
kualitatif dengan pendekatan deskriptif. ekonomi masyarakat desa itu adalah
Fokus dalam penelitian ini adalah: (1) dengan dibentuk Badan Usaha Milik
keberadaan dan kontribusi Badan Usaha Desa (BUMDes). Berdasarkan hasil in-
Milik Desa (2) pelaksanaan pen- depth interview dan observasi, bahwa
dampingan pengadministrasian dana desa optimalisasi dana desa di Bulusulur yaitu
(3) faktor penghambat dan pendukung dengan implementasi pembentukan
keberadaan BUMDes sebagai penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
ekonomi desa. Lokasi penelitian yang yang memiliki lima (5) unit Usaha, yaitu
akan dijadikan mitra adalah Desa 1) Kolam Keceh, 2) Bumi Perkemahan,
Bulusulur, Kecamatan Wonogiri. Sumber 3) Sarana Air Bersih, 4) Bank Sampah,
data yang digunakan dalam penelitian ini dan 5) Pertanian Terpadu. Masing-
adalah 1) sumber data primer: data yang masing unit usaha memiliki Manajer Unit
diperoleh melalui informan dengan cara Usaha yang bertanggung jawab mulai
melakukan tanya jawab secara langsung dari perencanaan sampai dengan
dan dipandu dengan pedoman wawancara pelaporan. Kelima Unit Usaha tersebut
terstruktur yang sesuai dengan fokus dipimpin dan dikoordinasikan oleh
penelitian, yakni Kepala Desa Bulusulur, seorang Direktur BUMDes yaitu Bp.
beserta perangkatnya, Direktur BUMDes, Anggoro. Unit Usaha yang menjadi
Unit Pengelola kelompok UKM, prioritas utama adalah kolam keceh, bumi
126 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.121-128

perkemahan, dan sarana air bersih. belum berkontribusi penuh sebagai lem-
Kolam keceh merupakan sebuah taman baga yang bergerak di bidang ekonomi
setengah jadi terhampar di salah satu Pelaksanaan Pendampingan Pengad-
kawasan di Dusun Kedungsono, ministrasian Dana Desa
Bulusulur dengan dua kolam renang yang Khalayak sasaran yang diundang
dialiri air kolam jernih dan dingin yang pada pelatihan ini adalah Kepala Desa,
berasal dari sumber air yang berada beserta perangkatnya, Direktur BUMDes,
hanya 3 meter dari kolam kemudian Unit Pengelola kelompok UKM, Fasi-
terdapat fasilitas seperti pendapa, litator Desa, Aparat pengawas Kecamatan
panggung, dan fasilitas toilet. Bumi dan Kabupaten. Pelaksanaan program
perkemahan juga berada satu lokasi di penelitian ini akan dilakukan melalui
seputar area bermain dan acara-acara beberapa tahapan. Tahapan tersebut
perkemahan sekolah. Selanjutnya, prio- adalah 1) Pemaparan dan diskusi melalui
ritas yang ketiga tepatnya di Dusun focus group discussion dengan stake-
Klemud dan Dusun Malangsari yang holder terkait dengan pengumpulan
telah membangun unit usaha Sumber informasi mengenai keadaan existing
Agung, sejenis PDAM yang memberikan profil dan penyusunan Anggaran Penda-
fasilitas air bersih kepada tak kurang 300 patan dan Belanja Desa (APBDes) Desa
KK. Seperti PDAM umumnya, perusa- Bulusulur, Wonogiri; 2) Pengusul akan
haan kecil ini juga menarik biaya dari melakukan koordinasi baik meliputi
pelanggannya, namun nilainya jauh lebih Pemerintah Desa dan BPD, serta masya-
terjangkau. Pembentukan BUMDes yang rakat dalam proses perencanaan, pelaksa-
ada di desa Bulusulur ini sudah sesuai naan, pemanfaatan, dan pemeliharaan
dengan peraturan desa yang ada dimulai hasil-hasil pembangunan dana desa; 3)
dari dasar hukum yang melandasi, Pengusul dan tim melakukan Workshop
anggaran dasar maupun anggaran rumah Penyusunan Rencana Pengembangan
tangga yang tersusun, dan struktur Desa; dan 4) Pengusul melakukan bimbi-
organisasinya. Mekanisme penyaluran ngan teknis dan Konsultasi (Bimkon) Pe-
dan pemanfaatan dana ke BUMDes sudah ngelolaan Keuangan Desa.
jelas, bahwa dana awal yang dimiliki oleh Faktor Penghambat Keberadaan
bumdes ini berasal dari dana hibah yang Bumdes
diberikan oleh pemerintah desa ke badan Bahwa permasalahan teknis ataupun
usaha milik desa. yang ingin memberikan administratif yang teridentifikasi dan
pinjaman modal. menjadi prioritas untuk diselesaikan oleh
Kontribusi BUMDes dalam rangka desa dalam setiap segi sosial dan
kemandirian ekonomi desa, bahwa sum- ekonomi perlu segera diselesaikan
ber-sumber dana untuk peningkatan pen- adalah:
dapatan desa yang diberikan oleh BUM- a) Proses perencanaan yang tidak
Des masih belum dapat dikatakan memadai, misalnya tidak melibatkan
memenuhi dan tidak meningkatkan semua aspek/elemen desa, maka
pendapatan desa. Pembangunan desa perencanaan penggunaan Dana Desa
secara mandiri seharusnya dengan tidak optimal mengakomodasi
berdirinya badan usaha milik desa ini, kebutuhan desa. Upaya menggali
desa sudah dianggap menjadi desa yang potensi desa menjadi gagal.
mandiri. Seharusnya inilah yang menjadi b) Perbedaan paradigma diantara
motivasi tersendiri bagi Desa Bulusulur. stakeholder desa terhadap apa yang
Akan tetapi yang terjadi di lapangan ialah telah direncanakan, pemahaman
bahwasanya BUMDes ini juga masih (interpretasi) bagaimana mengelola
Nugrahaningsih, Falikhatun, Winarna, Pendampingan Penge…127

atau menggunakan Dana Desa tidak dapat digunakan untuk kegiatan


sama antara satu pihak dengan pihak pembangunan desa. (2) BUMDes harus
yang lain. dikelola secara profesional dan mandiri
c) Muncul potensi pengelolaan atau sehingga diperlukan orang-orang yang
penggunaan dana desa tidak sesuai memiliki kompetensi untuk mengelola-
petunjuk teknis dan petunjuk nya. Setiap akhir periode tahun anggaran,
pelaksanaan dapat terjadi, dan pada pengelola wajib menyusun laporan per-
akhirnya penyimpangan pelaksanaan tanggungjawaban untuk disampaikan da-
terjadi. lam forum musyawarah desa yang meng-
d) Dalam hal pencatatan keuangan, hadirkan elemen Pemerintahan Desa,
kesiapan SDM BUMDes dalam elemen masyarakat serta seluruh keleng-
menyusun pelaporan keuangan belum kapan struktur organisasi BUMDes. Se-
memadai, para pengelola unit usaha lanjutnya yang ke (3) ditemukannya be-
belum sepenuhnya memahami berapa kendala antara lain adanya
pengklasifikasian transaksi dan pos- perbedaan paradigma dari Stakeholder
pos (akun) laporan keuangan terkait dengan pengelolaan Dana Desa,
e) Aspek-aspek yang harus diawasi kurangnya partisipasi masyarakat dalam
dalam pengelolaan Dana Desa belum implementasi program kerja BUM Des,
begitu jelas meskipun telah diatur dan kurangnya pengetahuan yang ber-
dalam Undang-Undang Desa Nomor kaitan dengan pembuatan rencana kerja
6 tahun 2014 seperti halnya, petunjuk dan laporan keuangan BUMDes. Adapun
manual dan software resmi terkait solusi yang diusulkan meliputi pelatihan
pengadministrasian dana desa dari peningkatan kompetensi pengelola BUM-
Pemerintah Pusat belum ada panduan Des, mulai dari perencanaan strategis,
dan peraturan khususnya terkait pemrogramam, penganggaran, implemen-
pelaporan keuangan dana desa. tasi, maupun pendampingan pembuatan
f) Implementasi pengawasan Dana keuangan BUMDes.
Desa belum dapat diketahui secara
teknis, sehingga masih ada Daftar Rujukan
kekhawatiran apakah pelaksanaan Departemen Pendidikan Nasional.
pengawasan ini mampu mengawal (2007). Buku Panduan Pendirian dan
pelaksanaan Dana Desa dijalankan Pengelolaan BUMDes. PKDSP: FE
sesuai dengan aturan yang berlaku. Universitas Brawijaya.
Halim, Abdul. Akuntansi Keuangan
Simpulan dan Saran Daerah. (2008). Jakarta: Salemba
Hasil penelitian secara keseluruhan Empat
menyimpulkan bahwa (1) terkait dengan Kurnia, Dadang. (2015). Pengawalan
implementasi Dana Desa, maka proses Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
penguatan ekonomi desa melalui Desa. BPKP. Jakarta.
BUMDes diharapkan akan lebih Mardiasmo. (2009). Akuntansi Sektor
berdayaguna. Hal ini disebabkan adanya Publik. Jakarta: CV Andi Offset.
penopang yakni dana anggaran desa yang Nordiawan, Deddi, Iswahyudi Sondi
semakin besar sehingga memungkinkan Putra, dan Maulidah Rahmawati.
ketersediaan permodalan yang cukup (2009). Akuntansi Pemerintahan.
untuk pendirian BUMDes. Jika ini Yogyakarta: Salemba Empat.
berlaku sejalan, maka akan terjadi Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan dan
peningkatan PADesa yang selanjutnya Konsultasi Pengelolaan Keuangan
Desa (Juklak Bimkon). (2015). BPKP.
128 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.121-128

Petunjuk Teknis Perencanaan


Pembangunan Desa, Lampiran
Surat Edaran Menteri Dalam
Negeri Nomor 414.2/1408/PMD
Tanggal 31 Maret 2010.
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Permendagri Nomor 113 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan
Desa.
Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun
2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.
Santri, Premanita. (2015). Akuntabilitas
Keuangan Desa: Evaluasi
Pengelolaan Alokasi Dana Desa
(ADD) di Kabupaten Wonogiri
Tahun 2014. Universitas Sebelas
Maret.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Taman, Abdullah., dkk. (2015).
Pelatihan Penyusunan Laporan
Keuangan Dana Desa Bagi
Perangkat Desa Di Kecamatan
Gamping Sleman. Universitas
Negeri Yogjakarta.
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
UU Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Pemerintahan Daerah.
Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Ketegasan Sanksi
Perpajakan, Kualitas Pelayanan Petugas Pajak, dan Keadilan
Perpajakan, terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Butet Wulan Trifina1), dan Elvira Wijayanti2)
1,2)
Universitas Balikpapan
1)
bwtrifina.pakpahan@gmail.com

Abstract

The purpose of this study was to determine whether the tax knowledge, firmness tax
penalties, quality of service tax officials and tax fairness has a significant influence on tax
compliance SMEs. The sample in this study was 50 SMEs in the Village Margasari
Balikpapan City. Methods of data collection using questionnaire. Method sampling used
is simple random sampling and analysis model data used is multiple linear regression
analysis. The results showed that partial tax knowledge, quality of service tax officials, and
the fairness of tax effect on tax compliance SMEs, while firmness tax penalty has no effect
on tax compliance SMEs. Simultaneously variable tax knowledge, firmness tax penalties,
the tax officer service quality and fairness of tax effect on tax compliance SMEs.

Keywords : Knowledge Taxation, Assertiveness Sanctions Taxation, Tax Service


Quality Officer, Justice Taxation, Taxpayer Compliance SMEs

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengetahuan perpajakan, ketegasan
sanksi perpajakan, kualitas pelayanan petugas pajak,dan keadilan perpajakan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Sampel dalam
penelitian ini adalah 50 UMKM di Kelurahan Margasari Kota Balikpapan. Metode
pengumpulan data menggunakan kuesioner.Metode pengambilan sampel yang digunakan
adalah simple random sampling dan model analisis data yang digunakan adalah analisis
regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial pengetahuan
perpajakan, kualitas pelayanan petugas pajak, dan keadilan perpajakan berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM, sedangkan ketegasan sanksi perpajakan tidak
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Secara simultan variabel
pengetahuan perpajakan, ketegasan sanksi perpajakan, kualitas pelayanan petugas pajak,
dan keadilan perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM.

Kata Kunci : Pengetahuan Perpajakan, Ketegasan Sanksi Perpajakan, Kualitas


Pelayanan Petugas Pajak, Keadilan Perpajakan, Kepatuhan Wajib Pajak
UMKM

Pendahuluan jumlah pajak yang disetorkan.


Pajak merupakan pengetahuan yang Suatu kebijakan berupa pengenaan
harus dimiliki oleh setiap wajib pajak. sanksi dapat dipergunakan untuk 2 (dua)
Penguasaan terhadap pengetahuan per- maksud, yang pertama adalah untuk
pajakan bagi wajib pajak akan me- mendidik dan yang kedua adalah meng-
ningkatkan kepatuhan kewajiban perpa- hukum. Dengan mendidik dimaksudkan
jakan agar dapat melakukan tindakan agar mereka yang dikenakan sanksi akan
pajak seperti menghitung, memperhi- menjadi lebih baik dan lebih mengetahui
tungkan, membayar, dan melaporkan hak dan kewajibannya sehingga tidak la-

129
130 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.129-138

gi melakukan hal yang sama. Meng- Kajian Literatur


hukum yang dimaksud adalah pengena- Pengetahuan Perpajakan
an sanksi, sehingga pihak yang terhukum Menurut Kamus Besar Bahasa Indo-
akan menjadi jera (Mulyodiwarno, 2007 nesia tahun 2015, pengetahuan berarti
: 22). segala sesuatu yang diketahui, kepandai-
Keadilan perpajakan dalam pemu- an, atau segala sesuatu yang diketahui
ngutan pajak dengan mengenakan pa- berkenaan dengan hal (mata pelajaran)
jak secara merata terhadap wajib pajak (http://kbbi.web.id/tahu). Terkait dengan
dan setiap sumbangan wajib pajak un- perpajakan, pengetahuan adalah segala
tuk pemerintah sebanding dengan kepen- sesuatu yang diketahui mengenai keten-
tingan dan manfaat yang diminta. Keadi- tuan umum perpajakan. Pengetahuan ter-
lan perpajakan Dilakukan pemerintah sebut berupa pengetahuan mengenai per-
dalam tujuan pengelolaan uang pajak aturan perpajakan, pengetahuan menge-
dapat mempengaruhi kepatuhan wajib nai tata cara menghitung maupun mela-
pajak dalam membayar pajak. porkan kewajiban perpajakan, serta pe-
Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, ngetahuan tentang fungsi dan peranan
dan Menengah (UMKM) di Indonesia pajak.
dari tahun ke tahun mengalami pening-
katan yang sangat pesat. Hal ini ter- Ketegasan Sanksi Perpajakan
bukti dengan meningkatnya jumlah Ketegasan sanksi perpajakan meru-
UMKM di Indonesia dari tahun 2012- pakan ketegasan atas jaminan bahwa ke-
2013 yaitu mencapai 1.361.227 unit tentuan peraturan perundang-undangan
dan memiliki kontribusi mencapai perpajakan (norma perpajakan) akan di-
99,9% terhadap struktur usaha di Indo- turuti atau dipatuhi, atau bisa dengan ka-
nesia (Dikutip dari depkop.go.id). Pe- ta lain sanksi perpajakan yang tegas me-
ningkatan jumlah UMKM dari tahun ke rupakan alat pencegah (preventif) agar
tahun juga dialami di Kota Balikpapan. wajib pajak tidak melanggar norma per-
Jumlah UMKM di Kota Balikpapan pajakan (Mardiasmo, 2011:59).
hingga tahun 2015 sudah terdaftar se-
banyak 18.255 unit (Sumber: Dinas Per- Kualitas Pelayanan Petugas Pajak
dagangan dan Koperasi Kota Balikpa- Kualitas adalah tingkat baik buruk-
pan). Namun, peningkatan jumlah nya atau taraf atau derajat sesuatu (Wiki-
UMKM tersebut tidak diimbangi de- pedia Bahasa Indonesia, 2013). Masdar,
ngan peningkatan kepatuhan dan kontri- dkk (2009:36), menyatakan pelayanan
busi para pemilik UMKM dalam meme- adalah suatu aktivitas atau serangkaian
nuhi kewajiban perpajakan-nya. Bagi pe- aktivitas yang bersifat tidak kasat mata
laku UMKM, pajak masih dilihat seba- (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai
gai beban, yang sebisa mungkin harus akibat adanya interaksi antara konsumen
dihindari. dengan karyawan atau hal-hal lain yang
Tujuan penelitian ini adalah untuk disediakan oleh perusahaan pemberi pe-
mengetahui Pengaruh Pengetahuan Per- layanan yang dimaksudkan untuk meme-
pajakan, Ketegasan Sanksi Perpajakan, cahkan permasalahan konsumen.
Kualitas Pelayanan Petugas Pajak dan Pelayanan pada sektor perpajakan
Keadilan Perpajakan Terhadap Kepatu- dapat diartikan sebagai pelayanan yang
han Wajib Pajak UMKM Di Kota Balik- diberikan kepada wajib pajak oleh Di-
papan. rektorat Jenderal Pajak untuk membantu
wajib pajak dalam memenuhi kewajiban
perpajakannya. Pelayanan pajak terma-
Trivina, Wijayanti, Pengaruh Pengetahuan…131

suk dalam pelayanan publik karena se- tong pajak, dan pemungut pajak, yang
tiap kegiatan dilakukan oleh instansi pe- mempunyai hak dan kewajiban perpa-
merintah yang bertujuan untuk meme- jakan sesuai dengan ketentuan peraturan
nuhi kebutuhan masyarakat dan tidak perundang-undangan perpajakan.
untuk mengambil keuntungan atau la-
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
ba (Masdar, dkk, 2009:42).
Menurut Undang-undang No. 20
Keadilan Perpajakan tahun 2008 tentang UMKM, terdapat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indo- beberapa definisi yang dapat mengklasi-
nesia tahun 2015, adil adalah (1) sama fikasikan suatu entitas ke dalam 3 jenis
berat, tidak berat sebelah, tidak me- yaitu :
mihak; (2) berpihak kepada yang be- 1. Usaha Mikro adalah usaha produk-
nar, berpegang pada kebenaran; dan (3) tif milik orang perorangan atau ba-
sepatutnya, tidak sewenang-wenang. Se- dan usaha perorangan yang memenu-
dangkan keadilan adalah sifat (perbua- hi kriteria usaha mikro sebagaimana
tan, perlakuan, dan sebagainya) yang diatur dalam undang-undang.
adil (http://kbbi.web.id/adil). Jadi dapat 2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi
disimpulkan bahwa keadilan pajak ada- produktif yang berdiri sendiri,
lah sifat (perbuatan, perlakuan, dan seba- yang dilakukan oleh orang perora-
gainya) yang tidak sewenang-wenang ngan atau badan usaha yang bukan
atas sistem perundang-undangan perpa- merupakan anak perusahaan atau ca-
jakan yang berlaku. bang perusahaan yang dimiliki, di-
Mardiasmo (2011:2), mengutara- kuasai, atau menjadi bagian baik
kan bahwa sesuai dengan tujuan hu- langsung maupun tidak langsung da-
kum yakni mencapai keadilan, undang- ri usaha menengah atau usaha besar
undang dan pelaksanaan pemungutan ha- yang memenuhi kriteria usaha kecil
rus adil. Adil dalam perundang-unda- sebagaimana diatur dalam undang-
ngan diantaranya mengenakan pajak se- undang.
cara umum dan merata, serta disesuaikan 3. Usaha Menengah adalah usaha
dengan kemampuan masing-masing. Se- ekonomi produktif yang berdiri
dangkan adil dalam pelaksanaannya yai- sendiri, yang dilakukan oleh orang
tu dengan memberikan hak kepada wajib perorangan atau badan usaha yang
pajak untuk mengajukan keberatan, pe- bukan merupakan anak perusahaan
nundaan dalam pembayaran dan menga- atau cabang perusahaan yang di-
jukan banding kepada Majelis Pertimba- miliki, dikuasai, atau menjadi ba-
ngan Pajak. gian baik langsung maupun tidak
Kepatuhan Wajib Pajak langsung dengan usaha kecil atau
usaha besar dengan jumlah kekayaan
Kepatuhan berasal dari kata dasar bersih atau hasil penjualan tahunan
patuh, yang menurut Kamus Besar Ba- sebagaimana diatur dalam undang-
hasa Indonesia tahun 2015, patuh berarti undang.
suka menurut perintah, taat pada perin-
tah atau aturan, berdisiplin (http://kbbi. Metode Penelitian
web.id/patuh). Sedangkan kepatuhan
berarti bersifat patuh, ketaatan, tunduk, Definisi Operasional Variabel
atau patuh pada ajaran atau aturan. Wa- Penelitian ini dilakukan dengan
jib pajak adalah orang pribadi atau ba- menggunakan dua variabel yaitu:
dan, meliputi pembayaran pajak, pemo- 1. Variabel Bebas (Independent Vari-
132 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.129-138

able) Populasi dan Sampel


a. Pengetahuan Perpajakan (X1) : 1. Populasi
Perpajakan adalah pengetahuan Populasi dalam penelitian ini ada-
mengenai peraturan perpajakan, pe- lah wajib pajak orang pribadi yang me-
ngetahuan mengenai tata cara meng- miliki usaha UMKM di kelurahan
hitung maupun melaporkan kewajiban Margasari Kota Balikpapan. Jumlah po-
perpajakan, serta pengetahuan tentang pulasi sekitar 100 wajib pajak.
fungsi dan peranan pajak. 2. Sampel
b. Ketegasan Sanksi Perpajakan (X2): Sampel diambil dengan mengguna-
Ketegasan sanksi perpajakan me- kan rumus slovin, maka penelitian ini
rupakan ketegasan atas jaminan bahwa mengambil minimal sampel dari popu-
ketentuan peraturan perpajakan akan lasi yaitu 50 wajib pajak orang pribadi
dituruti atau dipatuhi, dengan kata lain yang memiliki usaha UMKM di kelura-
sanksi perpajakan yang tegas merupa- han Margasari Kota Balikpapan. Teknik
kan alat pencegah agar wajib pajak ti- pengambilan sampel menggunakan Sim-
dak melanggar norma perpajakan. ple Random Sampling.
c. Kualitas Pelayanan Petugas Pajak
(X3) : Metode Analisis Data
Kualitas pelayanan dapat diketa-
Analisis Regresi Linier Berganda
hui dengan cara membandingkan per-
sepsi para konsumen atas layanan Metode analisis regresi linier ber-
yang akan konsumen terima dengan ganda digunakan untuk mengukur pe-
layanan yang sesungguhnya konsumen ngaruh hubungan variabel independen
harapkan. dengan variabel dependen. Analisis li-
d. Keadilan Perpajakan (X4) : nier berganda dalam penelitian ini digu-
Keadilan perpajakan adalah sifat nakan untuk mengetahui pengaruh pe-
(perbuatan atau perlakuan) yang tidak ngetahuan perpajakan, ketegasan sanksi
sewenang-wenang atas sistem perpaja- perpajakan, kualitas pelayanan petugas
kan yang berlaku. Adil dalam pelaksa- pajak, dan keadilan perpajakan terhadap
naannya yaitu harus adil dalam mem- kepatuhan wajib pajak UMKM. Rumus
berikan hak kepada wajib pajak. dalam analisis regresi linier berganda
2. Variabel Terikat (Dependent Variable) adalah (Ghozali, 2011:96) :
a. Kepatuhan Wajib Pajak UMKM (Y)
Kepatuhan wajib pajak UMKM Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +
merupakan adanya kesediaan wajib b4X4 + e
pajak orang pribadi yang memiliki
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Keterangan :
(UMKM) untuk melaksanakan hak
Y = Kepatuhan Wajib Pajak UMKM
perpajakan dan memenuhi semua ke-
a = Nilai Konstanta
wajiban perpajakannya secara disi-
b = Koefisien Regresi
plin sesuai dengan peraturan perun-
X1 = Pengetahuan Perpajakan
dang-undangan perpajakan serta tata
cara perpajakan yang berlaku tanpa X2 = Ketegasan Sanksi Perpajakan
perlu diadakan pemeriksaan, peringa- X3 = Kualitas Pelayanan Petugas Pajak
tan maupun ancaman dan penerapan X4 = Keadilan Perpajakan
sanksi baik sanksi hukuman maupun e = Error
sanksi administrasi.
Trivina, Wijayanti, Pengaruh Pengetahuan…133

Hasil dan Pembahasan Berdasarkan tabel 1 di atas, maka


Analisis indeks jawaban per variabel persamaan regresi linier berganda yang
ini bertujuan mengetahui gambaran des- diperoleh adalah sebagai berikut :
kriptif mengenai responden dan variabel
yang digunakan dalam penelitian ini. Y = 3,909 + 0,539 X1 – 0,127X2 +
Jumlah pertanyaan dalam penelitian 0,198X3 + 0,188X4 + e
sesuai dengan jumlah pertanyaan pada
setiap variabel, untuk jumlah pertanyaan Pada persamaan regresi linier ber-
5 (lima) dan 1 (satu) pada setiap variabel ganda di atas menunjukkan bahwa nilai
maka teknik skoring yang digunakan konstanta kepatuhan wajib pajak
adalah dengan skor maksimal 5 dan UMKM adalah sebesar 3,909, yang arti-
minimal 1. Hasil penelitian di dapat dari nya semua variabel bebas yang terdiri
kuesioner yang disebarkan pada pengu- dari pengetahuan perpajakan (X1), kete-
saha UMKM di Kelurahan Margasari gasan sanksi perpajakan (X2), kualitas
Kecamatan Balikpapan Barat Kota Balik-
pelayanan petugas pajak (X 3), dan ke-
papan dengan judul pengaruh pengeta-
huan perpajakan, ketegasan sanksi perpa- adilan perpajakan (X4) adalah konstan
jakan, kualitas pelayanan petugas pajak, atau tetap, maka besarnya pengaruh
dan keadilan perpajakan terhadap kepa- terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM
tuhan wajib pajak UMKM. adalah sebesar 3,909 Nilai koefisien re-
gresi pengetahuan perpajakan (X1) sebe-
Uji Regresi Linier Berganda sar 0,539, artinya apabila pengetahuan
Berdasarkan hasil perhitungan re- perpajakan mengalami peningkatan se-
gresi linier berganda, hasil analisis me- besar satu satuan (semakin baik), maka
ngenai koefisien model regresi dengan akan meningkatkan keptuhan wajib pa-
menggunakan program SPSS adalah jak UMKM sebesar 0,539, dengan asum-
sebagai berikut : si ketegasan sanksi perpajakan, kualitas
pelayanan petugas pajak, dan keadilan
Tabel 1 perpajakan dalam keadaan konstan atau
Hasil Uji Regresi Linier Berganda tetap.Nilai koefisien regresi ketegasan
sanksi perpajakan (X2) sebesar -0,127,
artinya apabila ketegasan sanksi perpa-
jakan mengalami peningkatan sebesar
satu satuan (semakin tinggi), maka akan
menurunkan kepatuhan wajib pajak
UMKM sebesar 0,127, dengan asumsi
pengetahuan perpajakan, kualitas pelaya-
nan petugas pajak, dan keadilan perpaja-
kan dalam keadaan konstan atau tetap.
Nilai koefisien regresi kualitas pela-
yanan petugas pajak (X3) sebesar 0,198,
artinya apabila kualitas pelayanan petu-
gas pajak mengalami peningkatan sebe-
sar satu satuan (semakin baik), maka
akan meningkatkan kepatuhan wajib pa-
jak UMKM sebesar 0,198, dengan asum-
si pengetahuan perpajakan, ketegasan
sanksi perpajakan, dan keadilan perpaja-
134 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.129-138

kan dalam keadaan konstan atau tetap. kan terhadap Kepatuhan Wajib
Nilai koefisien regresi keadilan perpa- Pajak UMKM. Dari tabel terlihat bah-
jakan (X4) sebesar 0,188, artinya apa- wa nilai koefisien regresi pengeta-
bila keadilan perpajakan mengalami pe- huan perpajakan memiliki tingkat
ningkatan sebesar satu satuan (semakin signifikansi 0,000 nilai ini lebih
baik), maka akan meningkatkan kepatu- kecil dari 0,05 atau nilai signifikan
han wajib pajak UMKM sebesar 0,188, Sig < α. Selain itu diperoleh nilai t
dengan asumsi pengetahuan perpajakan, hitung 3.846 lebih besar dari t tabel
ketegasan sanksi perpajakan, dan kua- 2.014. Hal ini berarti hipotesis pene-
litas pelayanan petugas pajak dalam litian yang menyatakan pengetahuan
keadaan konstan atau tetap. perpa-jakan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kepatuhan wajib
Koefisien Determinasi
pajak UMKM diterima.
Berdasarkan hasil perhitungan Variabel Ketegasan Sanksi Per-
dengan bantuan program SPSS 20,0 pajakan terhadap Kepatuhan Wajib
dapat diketahui bahwa nilai R Square Pajak UMKM. Dari tabel terlihat
yang diperoleh sebesar 0,461 atau bahwa nilai koefisien regresi ketega-
46,1% sedangkan nilai Adjusted R san sanksi perpajakan memiliki nilai
Square yang diperoleh adalah sebesar tingkat signifikansi 0,328 nilai ini le-
0,413 atau 41,3%. Karena dalam bih besar dari 0,05 atau nilai signifi-
penelitian ini digunakan empat variabel kan Sig > α. Selain itu diperoleh nilai
bebas maka koefisien determinasi yang t hitung -0,989 lebih kecil dari t tabel
digunakan adalah angka dari nilai R 2.014. Hal ini berarti hipotesis peneli-
Square sebesar 46,1%. Angka tersebut tian yang menyatakan ketegasan
memberikan bukti bahwa kepatuhan sanksi perpajakan memiliki pengaruh
wajib pajak UMKM dipengaruhi oleh yang signifikan terhadap kepatuhan
pengetahuan perpajakan, ketegasan wajib pajak UMKM ditolak.
sanksi perpajakan, kualitas pelayanan Variabel Kualitas Pelayanan Pe-
petugas pajak, dan keadilan perpajakan tugas Pajak terhadap Kepatuhan
sebesar 46,1% sedangkan sisanya sebe- Wajib Pajak UMKM. Dari tabel ter-
sar 53,9% dipengaruhi oleh variabel lain lihat bahwa nilai koefisien regresi
di luar penelitian ini. kualitas pelayanan petugas pajak
Pengujian Hipotesis Regresi Linier memiliki nilai tingkat signifikansi
Berganda 0,020 nilai ini lebih kecil dari 0,05
atau nilai signifikan Sig < α. Selain
1. Uji F itu diperoleh nilai t hitung 2.422 lebih
Hasil perhitungan statistik me- besar dari t tabel 2.014. Hal ini berarti
nunjukkan nilai F hitung = 9.610 hipotesis penelitian yang menyatakan
dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Hal kualitas pelayanan petugas pajak
ini berarti bahwa secara bersama- sa- memiliki pengaruh yang signifikan
ma pengetahuan perpajakan, ketega- terhadap kepatuhan wajib pajak
san sanksi perpajakan, kualitas pela- UMKM diterima.
yanan petugas pajak, dan keadilan Variabel Keadilan Perpajakan
perpajakan mempunyai pengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
yang signifikan terhadap kepatuhan UMKM Dari tabel terlihat bahwa ni-
wajib pajak UMKM. lai koefisien regresi keadilan perpaja-
2. Uji T kan memiliki nilai tingkat signifi-
Variabel Pengetahuan Perpaja- kansi 0,035 nilai ini lebih kecil dari
Trivina, Wijayanti, Pengaruh Pengetahuan…135

0,05 atau nilai signifikan Sig < α. Berdasarkan uji parsial yang te-
Selain itu diperoleh nilai t hitung lah dilakukan antara ketegasan sanksi
2.178 > dari t tabel 2.014. Hal ini perpajakan (X2) terhadap kepatuhan
berarti hipotesis penelitian yang me- wajib pajak UMKM (Y) menunjuk-
nyatakan keadilan perpajakan memili- kan bahwa ketegasan sanksi perpaja-
ki pengaruh yang signifikan terhadap kan tidak memiliki pengaruh yang
kepatuhan wajib pajak UMKM dite- signifikan terhadap kepatuhan wajib
rima. pajak UMKM. Hal ini disebabkan
Berdasarkan analisis secara si- karena banyak wajib pajak UMKM
multan atau keseluruhan menunjuk- yang tidak dikenakan sanksi, selain
kan bahwa pengetahuan perpajakan itu banyak wajib pajak UMKM yang
(X1), ketegasan sanksi perpajakan belum mengetahui sanksi pajak yang
(X2), kualitas pelayanan petugas pa- akan diterima apabila wajib pajak
jak (X3), dan keadilan perpajakan melakukan pelanggaran. Hasil peneli-
(X4) bersama-sama berpe-ngaruh se- tian ini sama dengan penelitian yang
dilakukan oleh Susmiatun (2014)
cara signifikan terhadap kepatuhan
yang menyatakan bahwa ketegasan
wajib pajak UMKM (Y). Hasil pene-
sanksi perpajakan tidak berpengaruh
litian ini sama dengan penelitian Sus-
terhadap kepatuhan wajib pajak
miatun (2014), dan Surliani (2011).
UMKM. Hasil penelitian ini berbeda
Berdasarkan hasil uji parsial
dengan Surliani (2011) yang me-
yang telah dilakukan antara penge-
nyatakan ketegasan sanksi perpaja-
tahuan perpajakan (X1) terhadap ke-
kan berpengaruh terhadap kepatuhan
patuhan wajib pajak UMKM (Y) wajib pajak.
membuktikan bahwa pengetahuan
Berdasarkan uji parsial yang te-
perpajakan memiliki pengaruh yang
lah dilakukan antara kualitas pelaya-
signifikan terhadap kepatuhan wajib
nan petugas pajak (X3) terhadap ke-
pajak UMKM. Hal ini dikarenakan
pengetahuan perpajakan dan pengeta- patuhan wajib pajak UMKM (Y) me-
huan tentang peraturan perpajakan nunjukkan bahwa kualitas pelayanan
yang dimiliki oleh wajib pajak petugas pajak memiliki pengaruh
UMKM dapat menumbuhkan kesa- yang signifikan terhadap kepatuhan
daran dalam diri wajib pajak UMKM wajib pajak UMKM. Hal ini dikare-
untuk memenuhi kewajiban perpaja- nakan baik buruknya kualitas pelaya-
kannya sesuai dengan self assess- nan yang diberikan oleh petugas
ment system, yaitu mendaftarkan di- pajak kepada wajib pajak dalam hal
pengadaan fasilitas yang menunjang
ri ketika membuka usaha untuk
kenyamanan para wajib pajak, pe-
memperoleh NPWP, menghitung sen-
nampilan gedung yang lebih mo-
diri besarnya pajak terutang, mem-
dern dan rapi serta pelayanan yang
bayar pajak sesuai dengan jumlah
lebih cepat dan baik dari petugas pa-
yang harus dibayarkan dan melapor-
jak dapat meningkatkan kepuasan wa-
kan SPT tepat waktu. Hasil penelitian
jib pajak sehingga berdampak terha-
ini sama dengan penelitian yang di-
dap kepatuhan wajib pajak. Hasil
lakukan oleh Susmiatun (2014), Roh-
penelitian ini sejalan dengan peneli-
mawati (2013), dan Sara (2013) yang
tian yang dilakukan oleh Fuadi
menyatakan pengetahuan perpajakan
(2013), dan Surliani (2011) yang
merupakan faktor dominan terhadap
menyatakan kualitas pelayanan petu-
kepatuhan wajib pajak UMKM.
gas pajak berpengaruh signifikan ter-
136 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.129-138

hadap kepatuhan wajib pajak. kepatuhan wajib pajak UMKM di


Berdasarkan uji parsial yang te- Kota Balikpapan.
lah dilakukan antara keadilan perpaja- 4. Secara parsial variabel keadilan
kan (X4) terhadap kepatuhan wajib perpajakan memiliki pengaruh yang
pajak UMKM (Y) menunjukkan bah- signifikan terhadap kepatuhan wajib
wa keadilan perpajakan memiliki pe- pajak UMKM di Kota Balikpapan.
ngaruh yang signifikan terhadap ke- 5. Secara simultan variabel indepen-
patuhan wajib pajak UMKM. Hal ini dent yaitu pengaruh pengetahuan
dikarenakan semakin tinggi tingkat perpajakan, ketegasan sanksi perpa-
keadilan yang dirasakan oleh wajib jakan, kualitas pelayanan petugas pa-
pajak terhadap pajak maka akan me- jak, dan keadilan perpajakan memili-
ningkatkan kesukarelaan wajib pajak ki pengaruh yang signifikan terhadap
UMKM untuk membayar pajak. Hasil variabel dependent kepatuhan wajib
penelitian ini sejalan dengan peneli- pajak UMKM di Kota Balikpapan.
tian yang dilakukan oleh Asbar Saran
(2014) yang menyatakan keadilan
perpajakan berpengaruh terhadap ke- Berdasarkan pada analisis dan
patuhan wajib pajak. Hasil penelitian kesimpulan yang berkaitan dengan
ini berbeda dengan penelitian yang penelitian ini, maka saran-saran yang
dilakukan oleh Susmiatun (2014) diberikan oleh penulis adalah :
yang menyatakan keadilan perpajakan 1. Bagi Direktorat Jendral Pajak,
tidak berpengaruh terhadap kepatu- diharapkan penelitian ini dapat
han wajib pajak. memberikan pandangan kepada pihak
terkait. Hendaknya pihak-pihak ter-
Simpulan dan Saran kait tersebut dapat memper-
timbangkan faktor-faktor yang
Simpulan mempengaruhi wajib pajak dalam
Berdasarkan hasil uji penelitian pelaporan kewajiban perpajakannya
mengenai pengaruh pengetahuan perpa- terutama mengenai faktor penge-
jakan, ketegasan sanksi perpajakan, kua- tahuan wajib pajak mengenai
litas pelayanan petugas pajak, dan kea- perpajakan dan peraturan perpajakan.
dilan perpajakan terhadap kepatuhan wa- 2. Bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil,
jib pajak UMKM di Kota Balikpapan dan Menengah (UMKM), diha-
Studi Kasus Pada Kelurahan Margasari rapkan agar dapat memahami tentang
Kota Balikpapan, dapat diambil kesim- pengetahuan perpajakan dan sanksi
pulan bahwa : perpajakan sehingga dapat mematuhi
1. Secara parsial variabel pengetahuan peraturan perpajakan yang telah di
perpajakan memiliki pengaruh yang tetapkan oleh pemerintah.
signifikan terhadap kepatuhan wajib
pajak UMKM di Kota Balikpapan. Daftar Rujukan
2. Secara parsial variabel ketegasan Asbar, Akromi Khairina, Fitros, Ruhul,
sanksi perpajakan tidak memiliki dan Rusli. 2014. Pengaruh Tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Pelayanan, Pemahaman
kepatuhan wajib pajak UMKM di Perpajakan, Keadilan Perpajakan,
Kota Balikpapan. Sanksi Perpajakan, dan Kesadaran
3. Secara parsial variabel kualitas Perpajakan Terhadap Tingkat
pelayanan petugas pajak memiliki Kepatuhan Wajib Pajak Orang
pengaruh yang signifikan terhadap Pribadi Pada KPP Pratama
Trivina, Wijayanti, Pengaruh Pengetahuan…137

Senapelan Pekanbaru. Jurnal Undang- Undang KUP 2007”.


Akuntansi Fakultas Ekonomi Jakarta: Inside Tax.
Universitas Riau. JOM FEKOM
Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Tahun Rohmawati, Lusia, Prasetyono, dan
2014, Hal 1-15. Rimawati, Yuni. 2013. Pengaruh
Sosialisasi dan Pengetahuan
Fuadi, Arabella Oentari dan Mangoting, Perpajakan Terhadap Tingkat
Yenni. 2013. Pengaruh Kualitas Kesadaran dan Kepatuhan Wajib
Pelayanan Petugas Pajak, Sanksi Pajak (Studi pada Wajib Pajak
Perpajakan dan Biaya Kepatuhan Orang Pribadi yang Melakukan
pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Kegiatan Usaha dan Pekerjaan
Pajak UMKM. Jurnal Akuntansi Bebas pada KPP Pratama Gresik
Pajak Universitas Kristen Petra. Utara). Prosiding Simposium
Tax & Accounting Review Vol.1 Nasional Perpajakan 4. Hal 1-16.
No.1Tahun 2013, Hal 1-10.
Sara, Lusiana Jayati, dan Rahmat, Ery.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis 2013. Pengaruh Pengetahuan Pajak
Multivariate Dengan Program IBM dan Sistem Administrasi
SPSS 19. Edisi 5. Semarang: Badan Perpajakan Modern Terhadap
Penerbit Universitas Diponegoro. Kepatuhan Wajib Pajak (Survey
Wajib Pajak Orang Pribadi Pada
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2015. KPP Pratama Bandung Karees).
Adil, Kepatuhan, Pengetahuan. Jurnal Riset Akuntansi Fakultas
http://kbbi.web.id/. Diakses pada Ekonomi Universitas Komputer
tanggal 23 November 2015. Pukul Indonesia. Vol 5 No. 2 Oktober
21.27 WITA. 2013. ISSN: 2086-0447.
Kementerian Koperasi dan UKM Supramono, dan Damayanti, Theresia
Republik Indonesia, 2015. Data dan Woro. 2010. Perpajakan Indonesia:
Informasi. Mekanisme dan Perhitungan. Edisi
http://www.depkop.go.id/index.php 1.Yogyakarta: Andi.
?option=com_phocadownload&vie
w=s ections&Itemid=93. Diakses Susmiatun, dan Kusmuriyanto. 2014.
pada tanggal 21 Oktober 2015. Pengaruh Pengetahuan Perpajakan,
Pukul 19.58 WITA. Ketegasan Sanksi Perpajakan, dan
Keadilan Perpajakan Terhadap
Mardiasmo. 2011. Perpajakan. Edisi Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di
Revisi. Yogyakarta: Andi. Kota Semarang. Accounting
Masdar, Sjahrazad, Asmorowati, Sulikah, Analysis Journal ISSN: 2252-6765 Tahun
dan Irianto, Jusuf. 2009. 2014, hal 1-9.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Berbasis Kompetensi untuk Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009,
Pelayanan Publik. Surabaya: tentang Ketentuan Umum dan Tata
Airlangga University Press. Cara Perpajakan.
Mulyodiwarno, Nuryadi. 2007. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008,
“Catatan Tentang Kebijakan tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Sanksi Perpajakan Sejak Undang- Menengah.
Undang KUP 1983 Hingga
138 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.129-138

Wikipedia Bahasa Indonesia. 2013.


Kualitas. www. id.wikipedia.org.
Diakses pada tanggal 20 November
2015. Pukul 17.56 WITA.
Pengaruh Corporate Governance, Return On Assets
dan KualitasAudit Terhadap Tax Avoidance

Ely Kartikaningdyah1), dan Arina Juwita2)


1,2)
Politeknik Negeri Batam
1)
ely@polibatam.ac.id

Abstract

A developing country or who have advanced greatly in need of funds for development. One
of the biggest sources of funding are taxes. However, there are still many taxpayers,
especially companies that do not comply. This makes noncompliance questionable
corporate governance on the incidence of tax avoidance. This study aims to investigate the
influence of corporate governance (audit committees, educational background of
commissioners, commissioner’s women), return on assets and the quality of audits to tax
avoidance on manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange 2010-2013 and
the total of samples are 240. This study also uses a controls of variable are size and
leverage. We calculate the tax avoidance using the long run tax avoidance (4 years). The
analysis technique is using multiple linear regression analysis. Results of this study are the
audit committee, the educational background of commissioners and commissioner’s
women, haven’t effect on tax avoidance. But the return on assets and the quality of audit
there are significant negative effect on tax avoidance. From these results, the management
companies us expected to pay more attention to governance of the company and decision
making in profit and taxation. This study is limited to the company’s manufacturing sector,
it is suggested further research to add the sector of sample and add other variables

Keywords: The audit committee, the educational background of commissioners,


commissioners women, return on assets, quality of audit, size, leverage, tax
avoidance

Abstrak

Negara yang sedang berkembang maupun yang telah maju sangat membutuhkan dana untuk
pembangunan. Salah satu sumber dana terbesar adalah pajak Namun, masih banyak wajib
pajak khususnya perusahaan yang tidak patuh. Ketidakpatuhan ini membuat corporate
governance dipertanyakan atas timbulnya upaya penghindaran pajak (tax avoidance).
Penelitian ini bertujuan meneliti pengaruh corporate governance (komite audit, latar
belakang pendidikan komisaris, dewan komisaris wanita), return on assets dan kualitas
audit terhadap tax avoidance pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia 2010-2013, dengan jumlah sampel 240. Penelitian ini juga menggunakan variabel
kontrol yaitu size dan leverage, serta menghitung tax avoidance menggunakan long run tax
avoidance (4 tahun). Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil
penelitian ini menemukan bahwa komite audit, latar belakang pendidikan komisaris, dan
dewan komisaris wanita tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tax avoidance.
Sedangkan return on assets dan kualitas audit terdapat pengaruh negatif yang signifikan
terhadap tax avoidance. Dari hasil penelitian ini, manajemen perusahaan diharapkan lebih
memperhatikan tata kelola perusahaannya dan setiap tindakan dan pengambilan keputusan
dalam hal laba dan perpajakan. Penelitian ini terbatas pada perusahaan sektor manufaktur,
disarankan peneliti selanjutnya menambah sektor sampel yang digunakan dan juga
menambah variabel lain untuk diteliti.

Kata Kunci: komite audit, latar belakang pendidikan komisaris, dewan komisaris wanita,
return on assets, kualitas audit, size, leverage, tax avoidance

139
140 Prosiding SNA MK, 28 Sepetember 2016, hlm.139-148

Pendahuluan tetapi disisi lain perencanaan pajak


Negara yang sedang berkembang tergantung dinamika corporate
maupun yang telah maju sangat governance dalam perusahaan (A Friese,
membutuhkan dana untuk pembangunan. S Link, and S Mayer, 2006). Penelitian
Salah satu sumber dana terbesar adalah ini bertujuan untuk menguji pengaruh
pajak. Namun, masih banyak wajib pajak corporate governance (komite audit,
khususnya perusahaan yang tidak dewan komisaris wanita dan latar
patuh.atas kewajibannya membayar belakang pendidikan komisaris), return
pajak. Ketidakpatuhan wajib pajak dapat on assets dan kualitas audit terhadap tax
menimbulkan upaya penghindaran pajak. avoidance dengan variabel kotrol size dan
Salah satu penghindaran pajak legal yang leverage.
dilakukan wajib pajak adalah tax
avoidance, yang berusaha mengurangi Kajian Literatur
jumlah pajak terutangnya dengan mencari Teori Agensi
kelemahan peraturan (Hutagoal, 2007). Perspektif hubungan keagenan me-
Perusahaan yang melakukan praktik rupakan dasar yang digunakan untuk
penghindaran pajak tidaklah sedikit. Di memahami corporate governance. Jensen
Indonesia pada tahun 2005 terdapat & Mecking pada tahun 1976 meng-
kurang lebih 750 perusahaan Penanaman gambarkan hubungan agensi sebagai
Modal Asing yang diketahui melakukan suatu kontrak dibawah satu atau lebih
penghindaran pajak dengan melaporkan (prinsipal) yang melibatkan orang lain
perusahaan mengalami rugi selama 5 (agen) untuk melaksanakan beberapa
tahun berturut-turut (Bapenas, 2005). layanan bagi mereka dengan melibatkan
Timbulnya kasus-kasus seperti usaha pendelegasian wewenang pengambilan
untuk memperkecil beban pajak yang keputusan kepada agen. Teori keagenan
harus dibayar melalui upaya ditekankan oleh K M Eisenhardt pada
penghindaran pajak menimbulkan tahun 1989 untuk mengatasi dua
pertanyaan bagi pihak terhadap tata permasalahan yang dapat terjadi dalam
kelola perusahaan dan pola kepemilikan hubungan keagenan yaitu masalah
terdistribusi luas atau lebih dikenal keagenan yang timbul pada saat tujuan
dengan corporate governance. (Haruman, prinsipal dan agen berlawanan, dan
2008) corporate governance ialah tata masalah pembagian resiko pada saat
kelola perusahaan untuk menjelaskan prinsipal dan agen memiliki sikap yang
hubungan berbagai pihak dalam berbeda terhadap resiko.
perusahaan yang menentukan arah kinerja
perusahaan. Bila konsep corporate Corporate Governance
governance diterapkan dengan baik pada Frasa corporate governance terdiri
perusahaan maka diharapkan dari dua kata, yaitu corporate yang
pertumbuhan ekonomi akan terus bermakna berbagai sifat yang berkaitan
menanjak seiring dengan transparansi dengean korporasi atau perusahaan, dan
pengelolaan perusahaan yang makin baik governance yang bermakna pengelolaan
dan menguntungkan banyak pihak (Warsono, Sony, Amalia, and Rahajeng,
(Nasution, Setiawan, 2007). 2009). Menurut Peraturan Menteri
Sebuah perusahaan yang merupakan Negara BUMN, Nomor
wajib pajak kenyataannnya merupakan PER/01/MB4/2011 tentang Good
aturan struktur corporate governance corporate governance secara definisi
yang mempengaruhi cara perusahaan merupakan sisterm yang mengatur serta
untuk memenuhi kewajiban pajaknya, mengendalikan perusahaan agar tercipta
Kartikaningdyah, Juwita, Pengaruh Corporate Governance…141

nilai tambah bagi semua stockholder. belakang pendidikan bisnis atau ekonomi,
Prinsip-prinsip good corporate governan- (Kusumastuti, Supatmi, and Sastra, 2007)
ce meliputi transparansi, akuntabilitas,
Dewan komisaris wanita
pertanggungjawaban, kemandirian dan Dewan komisaris wanita dilihat dari
kewajaran. keberadaan wanita dalam anggota dewan
Kepemilikan institusional komisaris. wanita memiliki sikap kehati-
Struktur kepemilikan dibagi menjadi hatian yang sangat tinggi, lebih memilih
kepemilikan manajerial dan institusional. untuk menghindari risiko, dan lebih teliti
Kepemilikan manajerial dilaksanakan dibandingkan pria. Wanita dalam jajaran
oleh dewan komisaris dan dewan direksi, direksi dapat membantu mengambil
sedangkan kepemilikan institusional keputusan yang lebih tepat dan dapat
dijalankan oleh investor aktif. Shleifer mengurangi pengambilan resiko.
and R Vishney dalam Annisa and Lulus (Kusumastuti, Supatmi, and Sastra, 2007)
Kurniasih (2012) pemilik institusional
Return on assets (ROA)
berdasarkan besar hak suara yang ROA dapat mengukur sejauh mana
dimiliki dapat memaksa manajer agar efektifitas perusahaan dalam
berfokus pada kinerja ekonomi serta memanfaatkan seluruh sumber daya yang
menghindari perluang untuk berprilaku dimilikinya. Menurut Chen X, Cheng Q,
mementingkan diri sendiri. Shelvin T Chen S, 2010) perusahaan
Struktur dewan komisaris yang memiliki profitabilitas (ROA) yang
Dewan komisaris adalah lembaga tinggi, memiki kesempatan untuk
yang bertugas mengawasi atas jalannya memposisikan diri dalam tax planning
perusahaan yang dipimpin dewan direksi untuk mengurangi jumlah beban
(Emirzon, 2011). Pembentukan kewajiban perpajakan.
Komisaris ini didasari oleh keinginan
Kualitas audit
untuk memberikan perlindungan terhadap Didalam corporate governance
pemegang saham minoritas. terdapat elemen penting salah satunya
Komite audit adalah transparasi. Upaya agar
Komite audit yang efektif juga transparasi berjalan baik adalah dengan
termasuk salah satu kriteria penilaian mengukur kualitas auditnya. Kualitas
dalam pelaksanaan good corporate audit ini dilihat dari kemampuan auditor
governance. Dalam pelaksanaan untuk mengurangi bahkan
tugasnya, komite audit dengan menghilangkan noise dan bias, serta
pengetahuan serta pengalaman berkaitan meningkatkan kemurnian Watkin, et all
dengan perusahaan dan keuangannya, (2004).
diharapkan dapat memacu peningkatkan
Tax avoidance
kinerja perusahaan (Iqbal, Syaiful dan Tax avoidance sebagai pengurangan
Nurul, Fachriyah. 2007) pajak secara eksplisit (Dyreng & Hanlon,
Latar belakang pendidikan komisaris 2010). Tax avoidance menggambarkan
Komisaris utama yang memiliki latar sebuah kelanjutan dari strategi
belakang pendidikan bisnis atau ekonomi, perencanaan perpajakan perusahaan.
berpengaruh terhadap pengetahuan yang Kegiatan tax avoidance memunculkan
dimiliki, meskipun bukan keharusan, kesempatan bagi manajemen dalam
tetap akan lebih baik jika dewan melakukan kegiatan yang dibuat untuk
komisaris utama mempunyai latar menutupi berita buruk bagi investor
(Desa and D Dharmapala , 2006).
142 Prosiding SNA MK, 28 Sepetember 2016, hlm.139-148

Pengembangan Hipotesis H3: Dewan komisaris wanita


Komite audit berdasarkan fungsinya berpengaruh terhadap tax
tersebut membantu dewan komisaris agar avoidance
tidak terjadi asimetri informasi dengan
melakukan pengawasan serta Return on assets yang merupakan
memberikan rekomendasi kepada gambaran dari kinerja keuangan
manajemen dan dewan komisaris perusahaan. Perusahaan yang mempunyai
terhadap pengendalian yang telah ROA tingggi cenderung melakukan
berjalan. Fadhilah, (2014) dan Annisa & perencanaan pajak yang matang,
Kurniasih (2012) menemukan komite sehingga menghasilkan pajak yang
audit berpengaruh positif terhadap tax optimal. Kurniasih and Sari, (2013)
avoidance. Lain halnya dengan Zaitul dan menemukan bahwa ROA berpengaruh
Putri, (2014) yang mengemukakan bahwa secara signifikan terhadap penghindaran
komite audit tidak berpengaruh terhadap pajak, Berbeda dengan Prakosa(2014)
tax avoidance. Berdasarkan penelitian yang menemukan bahwa ROA
tersebut, maka peneliti mengajukan berpengaruh negatif terhadap
hipotesis : penghindaran pajak. Berdasarkan
penjelasan tersebut, maka peneliti
H1: Komite audit berpengaruh terhadap mengajukan hipotesis:
tax avoidance
H4: ROA berpengaruh terhadap tax
Komisaris yang memiliki latar avoidance
belakang pendidikan ekonomi dan bisnis
diharapkan mampu memahami tentang Menilai transparasi informasi pada
pengelolaan perusahaan serta suatu perusahaan salah satunya dengan
pengambilan keputusan bisnis, sehingga kualitas audit. Ketut & Suardana (2014)
diharapkan dapat meningkatkan menemukan bahwa kualitas audit
kepatuhan pengungkapan wajib. Riyanto berpengaruh negatif terhadap tax
(2011) latar belakang pendidikan avoidance, sedangkan Annisa &
komisaris tidak berpengaruh terhadap Kurniasih, (2012) mengemukakan bahwa
kinerja keuangan, maka peneliti kualitas audit tidak berpengaruh terhadap
mengajukan hipotesis: tax avoidance. Berdasarkan penjelasan
tersebut dapat dIkembangkan hipotesis
H2: Latar belakang pendidikan penelitian sebagai berikut:
komisaris berpengaruh terhadap
tax avoidance H5: Kualitas audit berpengaruh
terhadap tax avoidance
(Kusumastuti, Supatmi, and Sastra,
2007) Wanita cenderung lebih beretika Metode Penelitian
dalam membuat pertimbangan dan Instrumen Penelitian dan Operasional
berperilaku dibanding pria serta Variabel
keberadaan wanita dalam jajaran top Instrumen penelitian yang digunakan
manajemen akan memberikan hambatan dalam penelitian adalah tes dan
pada praktik manipulasi laba karena dokumentasi. Tes dilakukan dengan cara
adanya keterlibatan isu gender mengukur dan menghitung perngaruh
didalamnya, maka, hipotesis yang coporate governance (komite audit, latar
diajukan: belakang pendidikan komisaris, dan
dewan komisaris wanita), return on
Kartikaningdyah, Juwita, Pengaruh Corporate Governance…143

assets dan kualitas audit terhadap tax Tabel 1


avoidance dengan menggunakan metode Sampel Perusahaan
analisis regresi linear berganda yang
diolah menggunakan SPSS versi 20 Tahun Observasi
Deskripsi data Total
2010 2011 2012 2013
Dokumentasi dilakukan dengan meneliti Perusahaan
dan mengolah laporan tahunan manufaktur
139 133 139 137 548
perusahaan manufaktur yang terdaftar di yang terdaftar
di BEI
Bursa Efek Indonesia. Memiliki total
Variabel dependen dalam penelitian 6 7 6 5 (24)
aset negatif
ini adalah tax avoidance yang diukur Pengungkapan
menggunakan long run tax avoidance corporate
governance,
yang dikembangkan Dessai & Darmapala laporan
17 20 15 14 (66)
(2007). Variabel independen komite audit tahunannya
diukur dengan menghitung jumlah dan laporan
keuangannya
anggota komite audit dalam perusahaan. tidak lengkap
Variabel latar belakang pendidikan Tidak
komisaris diukur dengan mencari menggunakan
10 11 11 12 (44)
mata uang
persentase (%) dari dewan komisaris rupiah
yang mempunyai latar belakang Mengalami
50 41 42 41 (174)
pendidikan dibidang ekonomi, keuangan kerugian
Total sampel
atau bisnis terhadap jumlah dewan perusahaan
56 54 65 65 240
komisaris. Variabel dewan komisaris
wanita diukur dengan mencari persentase Hasil dan Pembahasan
(%) dari jumlah dewan komisaris wanita Pada tabel 2 menunjukkan nilai rata-
terhadap jumlah dewan komisaris. rata komite audit sebesar 3.1958, nilai
Variabel return on assets diukur dengan rata-rata latar belakang pendidikan
ratio dari laba bersih setelah pajak komisaris sebesar 0.4017, nilai rata-rata
terhadap total aset. Variabel kualitas audit dewan komisaris wanita sebesar 0.0761,
yang merupakan variabel dummy, jka nilai rata-rata return on assets sebesar
auditor berasal dari KAP Big Four maka 9.8517, nilai rata-rata size sebesar
diberi nilai 1, sedangkan jika auditor 14.3079, nilai rata-rata leverage sebesar
bukan berasal dari KAP Big Four maka 5.0935, dan nilai rata-rata tax avoidance
diberi nilai 0. Variabel kontrol leverage sebesar 0.6241
diukur menggunakan rasio total hutang
terhadap total ekuitas. Variabel kontorl
size diukur menggunakan nilai natural
log total asset perusahaan pada akhir
tahun.
Deskripsi Objek Penelitian
Penelitian ini menggunakan sampel
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013.
Jenis data yang digunakan adalah
crosssection. Sampel diseleksi dengan
menggunakan metode purposive
sampling. Berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan, diperoleh sampel sebanyak
240.
144 Prosiding SNA MK, 28 Sepetember 2016, hlm.139-148

Tabel 2 bebas dalam model regresi ini. Nilai


Statistik Deskriptif durbin Watson pada pengujian ini juga
lebih besar dari nilai du 1,857. Hal ini
Std.
Keterangan N Min Max Mean
Deviation menunjukkan bahwa nilai DW berada
Komite
240 3.00 5.00 3.1958 .50849
pada daerah bebas autokorelasi. Pada
audit hasil pengujian uji glejser, nilai sig_ABS
Latar
belakang menunjukkan bahwa nilai tersebut berada
pendidikan
240 .00 1.00 .4017 .24841
komisaris
di atas 0,05. Maka regresi ini tidak
Dewan mengandung heterokedastisitas. Nilai
komisaris 240 .00 .66 .0761 .13659 adjusted r squre pada pengujian di atas
wanita
Return on berada dibawah 1. Hal ini menunjukkan
240 .05 43.22 9.8517 8.61138
assets kemampuan variabel independen dan
Size 240 11.27 19.18 14.3079 1.56674
Leverage 240 .02 66.41 5.0935 12.27005
kontrol dalam menjelaskan variabel
Tax dependen sangat lemah.
Avoidance
240 .02 1.52 .6241 .33902
Valid N
240
(listwise) Tabel 5
Uji Multikolinearitas, Heterokedastisitas
Pada tabel 3, diketahui bahwa dan Autokorelasi
perusahaan yang diaudit oleh KAP Big
four sebesar 54.6% sedangkan Durbin Adj. R
Ket VIF Sig_ABS
perusahaan yang diaudit oleh KAP non Watson Square
Big four sebesasr 45.4%. KA 1.119 1.887 .055 .009
LBK 1.012 1.890 .736 .012
DKW 1.005 1.891 .687 .011
Tabel 3 ROA 1.001 1.904 .122 .034
Frekuensi Kualitas Audit QA 1.050 1.886 .831 .027
Ket: Tabel ini mempresentasikan hasil
Keterangan Frequency Percent asumsi klasik pada setiap hipotesis. Variabel
1 (Jika Big Four) 131 54.6 dependen dalam model ini yaitu tax
0 (Jika lainnya) 109 45.4 avoidance, sedangkan variabel kontrolnya
Total sampel (N) 240 100.0 adalah size dan leverage.

Tabel 4 menunjukkan uji normalitas


menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov.
Nilai signifikansi sebesar 0.116 > 0.05
yang berarti data residual telah
terdistribusi secara normal.

Tabel 4
Uji Normalitas
Unstandardized
Residual
Kolmogrov-Smirnov Z 1.193
Asymp.Sig (2 tailed) .116

Pada tabel 5, semua nilai VIF pada


variabel tersebut berada dibawah 10 atau
< 10, sehingga dapat disimpulkan tidak
terjadi multikolinieritas antar variabel
Kartikaningdyah, Juwita, Pengaruh Corporate Governance…145

Tabel 6 mempunyai latar belakang pendidikan


Hasil Pengujian Hipotesis ekonomi & bisnis belum cukup karena
dewan komisaris tidak hanya memikirkan
No. Hipotesis Sig Hasil pajak tetapi juga kelangsungan
Komite audit
perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan
berpengaruh Tidak dengan peneliti terdahulu yaitu dengan
1 0.390 Riyanto (2011), Reza (2012) dan (Puspita
tehadap tax terdukung
avoidance & Harto). Dewan komisaris wanita tidak
Latar belakang memiliki pengaruh terhadap tax
pendidikan
avoidance. Ini dapat terjadi karena
komisaris Tidak
2 0.626 Indonesia menganut sistem kekerabatan
berpengaruh terdukung
terhadap tax patrilineal (garis keturunan ayah).
avoidance Keberadaan dewan komisaris wanita juga
Komisaris masih tergolong jarang pada perusahaan
wanita manufaktur. Hasil penelitian ini sejalan
Tidak
3 berpengaruh 0.536
terhadap tax
terdukung dengan Khaula & Ali (2012) dan Ridwan
avoidance & Yuliastia (2014). ROA memiliki
Return on assets pengaruh yang negatif terhadap tax
bepengaruh 0.001** avoidance, karena perusahaan yang
4 Terdukung
terhadap tax * memperoleh laba besar, maka jumlah
avoidance
Kualitas audit
pajak penghasilan akan meningkat sesuai
berpengaruh 0.002** dengan peningkatan laba, maka
5 Terdukung perusahaan akan melakukan perencanaan
terhadap tax *
avoidance pajak yang matang sehingga
*** Signifikan pada level 1%. **Signifikan pada menghasilkan pajak yang optimal,
level 5%. *Signifikan pada level 10%
sehingga kecenderungan melakukan
Ket: Tabel ini mempresentasikan hasil hipotesis.
Variabel dependen dalam model ini adalah tax penghindaran pajak akan menurun. Hasil
avoidance, dan variabel kontrolnya adalah size dan ini sejalan dengan penelitian yang
leverage. dilakukan oleh Annisa & Kurniasih
(2012), Prakosa (2014) dan Ketut &
Komite audit tidak memiliki Suardana (2014). Kualitas audit memiliki
pengaruh terhadap tax avoidance. Hal ini pengaruh negatif yang signifikan
diduga dapat terjadi karena pengawasan terhadap tax avoidance. Hal ini
dan saran-saran yang diberikan komite disebabkan auditor yang termasuk Big
audit masih kurang, sehingga tidak four lebih kompeten dan profesional
memberikan pengaruh terhadap jumlah dibanding dengan auditor non Big four
pajak perusahaan. Hasil penelitian ini sehingga ia memiliki pengetahuan yang
sejalan dengan peneliti sebelumnya Zaitul lebih banyak tentang cara mendeteksi
dan Putri (2014), Sari dan Martani (2010) kejanggalan yang ada di laporan
dan Rizal (2014). Latar belakang keuangan peusahaan. Apabila suatu
pendidikan komisaris tidak memiliki perusahaan diaudit oleh Kantor Akuntan
pengaruh terhadap tax avoidance. Hal ini Publik (KAP) The Big Four akan
dikarenakan dewan komisaris yang semakin sulit melakukan kebijakan
berlatar belakang pendidikan ekonomi penghindaran pajak. penelitian
dan bisnis selama periode 2010-2013 sebelumnya yaitu Ketut & Suardana
masih tergolong rendah yaitu 40%. Tax (2014), Fadhillah (2014), Rijal (2014),
avoidance merupakan hal yang dan Annisa & Kurniasih (2012).
kompleks, sehingga dewan komisaris
146 Prosiding SNA MK, 28 Sepetember 2016, hlm.139-148

Simpulan dan Saran Powered Incentives," Journal of


Dari hasil penelitian ini, komite Financial Economics 79, pp. 145-179.
audit, latar belakang pendidikan 2007). Corporate Tax Avoidance and
komisaris dan dewan komisaris wanita Firm Value, Journal of Financial
tidak memiliki pengaruh terhadap tax Ecooimics.
avoidance. Return on asets dan kualitas Emirzon, Joni. (2007). Prinsip-Prinsip
audit memiliki pengaruh terhadap tax Good Corporate Governance :
avoidance. Keterbatasan penelitian ini Paradigma Baru dalam Praktik Bisnis
adalah periode penelitian yang hanya Indonesia. Yogyakarta: Genta Press.
mengambi sampel pada 2010-2013 pada
perusahaan manufaktur. Pengukuran tax Eisenhardt, K M. (1989) "Building
avoidance yang dirasa masih kurang Theories from Case Study Research,"
menunjukkan nilai penghindaran pajak Academy of Management Review, pp.
perusahaan. Saran bagi perusahaan terkait 532-550.
corporate governance agar lebih Fadhilah, Rahmi. (2014) Pengaruh good
diperhatikan lagi setiap tindakan dan Corporate Governance terhadap Tax
risiko yang akan diambil terlebih dalam Avoidance.
keputusan hal laba dan perpajakan.
Peneliti selanjutnya disarankan Friese, A. Link S and Mayer, S. (2006).
menambah rentang waktu tahun "Taxation and Corporate Governance,"
penelitian minimal lima tahun agar dapat Working Paper.
melihat jelas lagi perilaku perusahaan dan Haruman, Tendi. Pengaruh Struktur
menambah sampel penelitian seperti Kepemilikan terhadap Keputusan
perusahaan jasa dan perbankan. Keuangan dan Nilai Perusahaan:
Survey pada Perusahaan Manufaktur
Daftar Rujukan di Bursa Efek Indonesia, Simposium
Annisa, Nuralifmida Ayu and Kurniasih, Nasional Akuntansi XI, 2008.
Lulus (2012). Pengaruh Corporate
Governance terhadap Tax avoidance, Hutagoal.J, (2007). Perpajakan : Isu-isu
Jurnal Akuntansi & Auditing Volume Kontemporer, Graha Ilmu,
8, pp. 95-189. Yogyakarta.

Bappenas. (2005) Badan Perencanaan Iqbal Syaiful and Fachriyah Nurul,


Pembangunan Nasional. [Online]. (2007). Corporate Governance sebagai
www. Bappenas.go.id Alat Pereda Praktik Manajemen Laba
(Earnings Masnagement), VENTURA
Chen X, Cheng Q, Shelvin T Chen S, Vol.8 No.3.
(2010). Are family firm more tax
aggressive than non family firms? Jensen, M C and Meckling, (1976)
Journal of financial economics, vol. William H, "Theory of The Firm:
95, pp. 41-61. Managerial Behavior, Agency Cost
adn Ownership Structure," Journal of
Dyreng, D Scott, Hanlon, Michelle. and Financial Economics 3, pp. 305-306.
Maydew, Edward L. (2010) "The
Effect of Executives on Corporate Tax Ketut, I Gusti and Suardana, Ketut Alit.
Avoidance," The Accounting Review (2014). Pengaruh Corporate
85, pp. 1163-1189. Governance, Profitabiitas, dan
Karakteristik Eksekutif terhadap Tax
Desai, M A and Dharmapala, D (2006). Avoidance Perusahaan Manufaktur,"
Corporate Tax Avoidance & High
Kartikaningdyah, Juwita, Pengaruh Corporate Governance…147

E-Journal Akuntansi Universitas Ridwan, Yakob and Yulistia, Resty.


Udayana. (2014), Pengaruh Gender Diversity
dalam Dewan Komisaris Independen,
Khaoula, Aliani and Ali, Zerai M. (2012).
Ukuran Dewan Komisaris terhadap
Demographic Diversity in the Board
Perencanaan Pajak," Kumpulan Jurnal
and Corporate Tax," Business
Akuntansi Universitas Bung Hatta ,
Management and Strategy, vol. 3.
vol. 6.
Kurniasih, Tommy and Sari, Maria M.
Rijal, Saipul (2014). Pengaruh Good
Ratna (2013). Pengaruh Return on
Corporate Governance terhadap Tax
Asssets, Leverage, Corporate
Avoidance pada Perusahaan Otomotif
Governance, Ukuran Perusahaan, dan
yang terdaftar di BEI. Jurnal
Kompensasi Rugi Fiskal pada Tax
Akuntansi & AuditingVolume 8
Avoidance," Bulletin Studi Ekonomi
No.2/Mei 2012. 95-189.
Volume 18.
Riyanto, Ardian Ganang, (2011). Analisis
Kusumastuti, Supatmi, and Sastra (2007),
Pengaruh Mekanisme Good Corporate
Pengaruh Board Diversity terhadap
Governance dan Privatisasi terhadap
Nilai Perusahaan dalam Perspektif
Kinerja Keuangan (Studi pada BUMN
Corporate Governance, Jurnal
yang tercatat di BEI periode privatisasi
Akuntansi Keuangan, Universitas
2002-2006), Skripsi Universitas
Kristen Petra Surabaya. Vol.9 No.2.
Negeri Diponegoro.
hal.88-98.
Sari, Dewi Kartika and Martani, D.
Nasution and Setiawan, (2007). Pengaruh
(2010). Ownership Characteristics,
Corporate Governance terhadap
Corporate Governance and Tax
Manajemen Laba di Industri
Aggressiveness, Tesis Proram Studi
Perbankan Indonesia , Jurnal
Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi
Simposium Nasional Akuntansi X,
Universitas Indonesia.
Univ Hasanudin, Makasar.
Shleifer, A and Vishney, R. (1986), Large
Puspita, Silvia Ratih and Harto, Ratih.
Shareholders and Corporate Control,
(2014), Pengaruh Tata Kelola
Journal of Political Economics 94, pp.
Perusahaan terhadap Penghindaran
461-488.
Pajak, Diponegoro Journal of
Accounting.Vol.3 No.2. hal.1-13. Warsono, Sony, Amalia, and Rahajeng,
(2009) "Corporate Governance
Prakosa, Kesit Bambang (2014).
Concept and Model," Center of Good
Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan
Corporate Governance Fakultas
Keluarga, Corporate Governance
Ekonomi dan Bisnis UGM.
terhadap Penghindaran Pajak di
Indonesia," SNA 17 Mataram. Watkins, A L. Hillison, W. and
Morecraft, Se.E, (2004), Audit
Republik Indonesia, (2011). Peraturan
Quality: A Synthesis of Theory and
Menteri Negara BUMN
Emperical Evidence," Journal of
PER/01/MB4/2011, tentang Penerapan
Accounting Literature 23, pp. 153-
Tata Kelola Perusahaan.
193.
Reza, Faisal (2012). Pengaruh Dewan
Zaitul dan Putri, Herawati. (2014).
Komisaris dan Komite Audit terhadap
Pengaruh Mekanisme Corporate
Penghindaran Pajak. Jurnal akuntansi
Governance dan Corporate Social
dan Keuangan Universitas Indonesia.
Responsibility terhadap Tax
148 Prosiding SNA MK, 28 Sepetember 2016, hlm.139-148

Avoidance, Jurnal Kajian akuntansi


dan Auditing, Universitas Bung Hatta,
Vol. 4 No. 1
Implementasi Pembaharuan Metode dan
Media Pembelajaran dengan Paikem

Indrayati1)
1)
Politeknik Negeri Malang
indrayati@polinema.ac.id

Abstrak

Pembelajaran SIA dan Auditing di Polinema masih belum dapat memberikan hasil yang
sesuai dengan kebutuhan dunia nyata yaitu yang memenuhi aspek kognitif, psikomotorik
maupun aspek afektif karena penggunaan metode pembelajaran tradisional yaitu ceramah
dengan media papan tulis. Oleh karena itu dalam pembelajaran yang akan datang peneliti
mengembangkan metode yang baru yaitu Paikem berdasarkan Project based learning dan
Cooperative learning serta pembaharuan dalam media pembelajaran yaitu dengan
penggunaan bahan ajar, power point multimedia, adanya RPS, SILABI, GBPP, SAP.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan menerapkan metode Paikem
berbasis proyek dan pemanfaatan multimedia agar pembelajaran SIA di jurusan akuntansi
Polinema dapat menghasilkan SDM dengan kualitas yang tinggi yang mampu bersaing di
pasar global atau internasional. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian
terapan-kualitatif dengan penelitian tindakan kelas. Peneliti mengidentifikasi permasalahan
yang terjadi di kelas, memeriksa di lapangan, kemudian membuat rencana proyek-proyek
pembelajaran, pelaksanaan dan observasi yang datanya diambil dari industri kemudian
evaluasi. Permasalahan yang timbul akan dianalisis dan dipecahkan oleh mahasiswa dengan
kemampuan berdasarkan teori yang ada, dipresentasikan di kelas dan didiskusikan secara
kelompok dengan menggunakan media multimedia dan bahan ajar. Hasil dari penelitian ini
adalah mahasiswa menjadi lebih berkompeten dalam memahami dan mengaplikasikan teori
Auditing ke dalam dunia nyata serta mampu memecahkan permasalahan yang ada di dunia
nyata. Kesimpulan yang didapatkan adalah metode pembelajaran proyect based learning
berhasl diterapkan pada pembelajaran mata kuliah Auditing di Politeknik Negeri Malang.

Kata kunci : Paikem berbasis Project based learning dan Cooperative Learning

Pendahuluan bidang akuntansi dan mampu bersaing di


Politeknik Negeri Malang adalah pasar global sesuai dengan visi-misinya.
perguruan tinggi dengan latar belakang Penilaian kualitas produk pendidikan
pendidikan profesional yang pertama-tama terlihat pada
mengutamakan peningkatan kemampuan perkembangan sikap dasar seperti sikap
penerapannya (skill) atau ketrampilan kritis akademis ilmiah dan kesediaan
untuk menyiapkan mahasiswa menjadi terus mencari kebenaran . Oleh karena
anggota masyarakat yang memiliki itu konsep pendidikan tidak direduksi
kemampuan profesional yang dapat pada ujian yang hanya mengukur transfer
menerapkan, mengembangkan dan ilmu pengetahuan saja (kognitif) , namun
menyebarluaskan ilmu penegtahuan dan lebih luas mencakup pembentukan
teknologi dan mempunyai ketrampilan ketrampilan (skill) (psikomotorik) dan
yang memadai. Program studi akuntansi sikap dasar (basic attitude) atau afektif,
merupakan salah satu jurusan di seperti kekritisan, kreativitas dan
Politeknik Negeri Malang yang keterbukaan terhadap inovasi dan aneka
mengemban tugas untuk menghasilkan penemuan. Semua itu amat diperlukan
alumni yang siap kerja, terampil dalam agar peserta didik mampu bertahan hidup

149
150 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.149-160

dan menjawab tantangan yang selalu dalam penelitian ini adalah implementasi
berkembang. Dalam hal ini, pendidik pembaharuan metode pembelajaran
dituntut tidak sekedar sebagai pentransfer pada mata kuliah SIA dan Auditing
ilmu, namun lebih dari itu juga berperan dengan Paikem dengan penggunaan
sebagai agen pencerahan. Idealisme multimedia dan bahan ajar.
pendidik, meminjam istilah Socrates Sehubungan dengan permasalahan
adalah eutika, bidang yang membantu seperti yang dijelaskan di atas, maka
peserta didik melahirkan inovasi dan tujuan penelitian ini adalah usulan
pengetahuan. pengembangan model pembelajaran
Helts 2003-2010 yang dikeluarkan untuk diterapkan pada mata kuliah SIA
Detjen Dikti bulan April 2010 memberi dan Auditing adalah metode Paikem
amanah yang salah satunya adalah berdasarkan project based learning
penerapan prinsip Student-Centered denagn memanfaatkan bahan ajar, alat
Learning (SCL) dalam proses peraga dengan multimedia serta laporan
pembelajaran. Terdapat beragam metode implementasi SIA ke dunia nyata yaitu
pembelajaran dalam Student-Centered UMKM. Sedangkan tujuan khususnya
Learning (SCL) diantaranya adalah Case- adalah (1) untuk merubah metode
Based Learning, Cooperative Learning pembelajaran dari teacher-centered-
dan Project Based Learning. learning menjadi student-centered-
Proses pembelajaran yang banyak learning (2) untuk mengkonstruksi atau
dipraktekkan sekarang ini sebagian besar mendesain metode pembelajaran yang
adalah berbentuk ceramah (lecturing). baru yaitu Paikem dengan siswa aktif
Pada saat mengikuti kuliah atau (Student-centered-learning) dengan
mendengarkan ceramah, mahasiswa menggunakan proyect-based-learning
sebatas memahami sambil membuat dan cooperative learning(3)
catatan dan kadang mengantuk. Dosen meningkatkan kreativitas mahasiswa
menjadi pusat peran dalam pencapaian dalam mengkaji teori dan menerapkan
hasil pembelajaran (teacher-centered dalam praktek untuk mengatasi
learning) dan seakan-akan menjadi satu- permasalahan yang ada dalam dunia
satunya sumber ilmu. nyata (4) membuat buku ajar Auditing (5)
Pola pembelajaran dosen aktif dengan membuat suasana pembelajaran yang
mahasiswa pasif ini mempunyai efektif sesuai dengan rencana yang ada
efektivitas pembelajaran yang rendah. dalam kompetensi atau kurikulum
Efektivitas pembelajaran mahasiswa berbasis kompetensi (6) membuat
umumnya terbatas, terjadi pada saat-saat suasana pembelajaran menjadi
akhir mendekati ujian. Pembelajaran menyenangkan dengan menggunakan
yang diterapkan saat ini berfokus pada sarana multimedia serta alat peraga.
pemahaman materi saja. Dari metode
yang diterapkan itu, mahasiswa tidak Kajian Literatur
memiliki gambaran penerapan materi Paikem adalah singkatan dari
pada dunia bisnis. Karena itu metode pembelajaran aktif, inovatif, kreatif,
pembelajaran saat ini belum dapat efektif dan menyenangkan. Adapun
mengasah kemmpuan analisis mahasiswa, maksud dari masing-masing kata
kepekaan terhadap permasalahan, melatih PAIKEM menurut Suparlan dkk
pemecahan masalah serta kemampuan (2008:70) yaitu:
mengevaluasi permasalahan secara
holistic. Berdasarkan pada latar belakang 1. Aktif dimaksudkan bahwa dalam
pendahuluan, maka rumusan masalah proses pembelajaran guru/dosen
Indrayati, Implementasi Pembaharuan Metode....151

harus menciptakan suasana lingkungan sedemikian rupa agar proses


sedemikian rupa sehingga peserta pembelajaran menjadi aktif, inovatif,
didik aktif mengajukan kreatif, efektif dan menyenangkan.
pertanyaan, mengemukakan
gagasan, dan memecahkan Menurut Tarmizi (2009) PAIKEM
masalah. adalah singkatan dari pembelajaran aktif,
2. Inovatif yaitu guru/dosen harus inovatif, kreatif, efektif dan
menciptakan kondisi belajar dan menyenangkan. Aktif dimaksudkan
kegiatan pembelajaran yang baru bahwa dalam proses pembelajaran
sesuai tuntutan dan perkembangan
guru/dosen harus menciptakan suasana
pendidikan seperti penggunaan
project-based-learning, sedemikian rupa sehingga siswa aktif,
cooperative-learning, case-based- bertanya, mempertanyakan,
learning. mengemukakan gagasan, memecahkan
3. Kreatif yaitu guru menciptakan masalah. Pembelajaran inovatif bisa
kegiatan belajar yang beragam mengadaptasi dari model pembelajaran
sehingga memenuhi berbagai yang menyenangkan seperti pembelajaran
tingkat kemampuan siswa atau
berdasarkan proyek, kooperatif, kasus,
kreativitas siswa dalam
memecahkan permasalahan. tugas serta penggunaan multimedia serta
4. Efektif yaitu menghasilkan apa alat peraga.
yang harus dikuasai siswa setelah
proses pembelajaran yakni Metode Paikem merupakan salah satu
mencapai tujuan/kompetensi yang model pembelajaran yang ideal. Metode
ditetapkan. Paikem membantu siswa mendapatkan
5. Menyenangkan yaitu guru/dosen ide-ide sendiri dalam pembelajaran yang
harus mampu menciptakan berlangsung dengan pendekatan
suasana belajar mengajar yang lingkungan sekitar. Dampak positif
menyenangkan tidak diterapkannya model PAIKEM yaitu
membosankan sehingga siswa siswa dapat terpacu sikap rasa
memusatkan perhatiannya tinggi keingintahuannya tentang sesuatu yang
dan pembelajaran menjadi cepat ada di lingkungannya. Seandainya kita
seperti adanya alat peraga maupun renungi empat pilar pendidikan yaitu
bahan ajar (handout) dalam learning to how (belajar untuk
pembelajaran, serta penggunaan mengetahui), learning to be ( belajar
multimedia dan website. untuk menjadi diri sendiri), learning to
Menurut Ahmadi (2011:30) PAIKEM do ( belajar untuk mengerjakan), dan
merupakan pembelajaran aktif, inovatif, learning to live together (belajar untuk
kreatif, efektif dan menyenangkan. hidup bersama-sama)
Menurut Syah dan Kariadinata (2009:1) Project based learning atau
PAIKEM merupakan singkatan dari pembelajaran berbasis proyek merupakan
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, pendekatan atau strategi pembelajaran
Efektif dan Menyenangkan. Selanjutnya yang antara lain dirancang untuk lebih
PAIKEM dapat didefinisikan sebagai mendekatkan calon lulusan pendidikan
pendekatan mengajar (approach to tinggi kepada dunia kerja dengan adanya
teaching) yang digunakan bersama proyek untuk membuat laporan hasil
metose tertentu dan pelbagai media observasi di dunia bisnis dan industri
pengajaran yang disertai penataan sebagai salah satu tugas dari pelaksanaan
152 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.149-160

pendekatan ini. Project based learning prinsip


ini akan efektif jika didukung oleh Belajar Pengembanga
teknologi. Teknologi yang dibelajarkan keterampila n
kepada mahasiswa selama proses n keterampilan
pembelajaran berlangsung adalah multi “building- pemecahan
media dan alat peraga. Multi Media dan block” masalah
alat peraga yang dibelajarkan kepada dalam kompleks
mahasiswa dimaksudkan untuk isolasi
meningaktkan kualitas hasil proyek dari Lingkup Mengikuti Mengikuti
pelaksanaan project based learning. Hasil dan urutan minat
yang diperoleh dari pelaksanaan project Urutan kurikulum pebelajar
based learning bukan hanya berupa secara ketat
laporan tertulis (text) namun juga paket Berjalan Unit-unit
presentasi dengan multimedia yang dapat dari blok ke besar
ditampilkan melalui gabungan antara blok atau terbentuk dari
grafis, foto, slide, tape, animasi, video unit ke unit problem dan
dan audio dan alat peraga atau sering kita isu yang
sebut dengan e-learning. Presentasi ini kompleks
dapat ditampilkan melalui Web Site, Memusat, Meluas, fokus
Computer Presentation, Video Program fokus interdisipliner
(San Mateo County Office of Education berbasis
2011). Dengan strategi pembelajaran disiplin
semacam ini diharapkan skills mahasiswa Peranan Pencerama Penyedia
akan meningkat dan sesuai dengan guru/dos h dan sumber
spesifikasi yang dibutuhkan oleh pasar en direktur belajar dan
kerja untuk bidang-bidang pekerjaan pembelajar partisipan di
yang relevan. an dalam
Beberapa aspek yang membedakan kegiatan
pembelajaran Berbasis Proyek dengan belajar
pembelajaran tradisional dideskripsikan Ahli Pembimbing/
oleh Thomas, Mergendoller, & partner
Michaelson (2006) sebagaimana dalam Fokus Produk Proses dan
Tabel 2 berikut. pengukur produk
an
Tabel 1 Skor tes Pencapaian
Perbedaan Pembelajaran Berbasis Proyek yang nyata
Dan Pembelajaran Tradisional Membandin Unjuk kerja
gkan standard dan
Aspek Penekanan Penekanan dengan kemajuan dari
Pendidik Tradisional Berbasis yang lain waktu ke
an Proyek waktu
Fokus Cakupan isi Kedalaan Reproduksi Demonstrasi
kurikulu pemahaman informasi pemahaman
m Bahan- Teks, Langsung
Pengetahua Penguasaan bahan ceramah, sumber-
n tentang konsep- Pembelaj Dan sumber asli:
fakta-fakta konsep dan aran presentasi bahan-bahan
prinsip- tercetak,
Indrayati, Implementasi Pembaharuan Metode....153

interviu, menyelesai sendiri dan


dokumen, dll. kan tugas- bekerja secara
Kegiatan Data dan tugas independen
dan lembar bahan laporan dalam waktu
latihan dikembangka pendek yang besar
dikembang n oleh Tujuan Pengetahua Pemahaman
kan guru pebelajar jangka n tentang dan aplikasi
Penggun Penyokong, Utama, pendek fakta, ide dan proses
aan periferal integral istilah, dan yang
teknologi isi kompleks
Dijalankan Diarahkan Tujuan Luas Dalam
guru pebelajar jangka pengetahua pengetahuan
Kegunaan Kegunaan panjang n
untuk untuk Lulusan Lulusan yang
perluasan memperluas yang berwatak dan
presentasi presentasi memiliki terampil
guru pebelajar atau pengetahua mengembang
penguatan n yang kan diri,
kemampuan berhasil mandiri, dan
pebelajar pada tes belajar
Konteks Pebelajar Pebelajar standard sepanjang
kelas bekerja bekerja dalam pencapaian hanyat.
sendiri kelompok belajar
Pebelajar Pebelajar
kompetisi kolaboratif
satu dengan satu dengan Keuntungan Belajar Berbasis Proyek
lainnya lainnya 1. Meningkatkan motivasi. Laporan-
Pebelajar Pebelajar laporan tertulis tentang proyek itu
menerima mengkonstruk banyak yang mengatakan bahwa siswa
informasi si, suka tekun sampai kelewat batas
dari guru berkontribusi, waktu, berusaha keras dalam mencapai
dan proyek. Guru juga melaporkan
melakukan pengembangan dalam kehadiran dan
sintesis berkuranngnya keterlambatan. Siswa
informasi melaporkan bahwa belajar dalam
Peranan Menjalanka Melakukan proyek lebih fun daripada komponen
pebelajar n perintah kegiatan kurikulum yang lain.
guru belajar yang 2. Meningkatkan kemampuan
diarahkan memecahkan masalah. Penelitian
oleh diri pada pengembangan ketrampilan
sendiri kognitif tingkat tinggi siswa
menekankan perlunya bagi siswa
Pengingat Pengkaji,
untuk terlibat di dalam tugas-tugas
dan integrator, dan
pemecahan masalah dan perlunya
pengulang penyaji ide
untuk pembelajaran khusus pada
fakta
bagaimana menemukan dan
Pembelajar Pebelajar
memecahkan masalah. Banyak
menerima menentukan
sumber yang mendiskripsikan
dan tugas mereka
154 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.149-160

lingkungan belajar berbasis proyek Smith dan MacGregor (2007)


membuat siswa menjadi lebih aktif mendefinisikan cooperative learning
dan berhasil memecahkan problem- sebagai “the most carefully structured
problem yang kompleks. end of the coolaborative learning
3. Meningkatkan kecakapan continuum” (Ravenscroft, 2006).
kolaboratif. Pentingnya kerja Johnon, Johnson and Holubec (2008)
kelompok dalam proyek memerlukan mendefinisikan cooperative learning
siswa mengembangkan dan sebagai “ the instructional use of small
mempraktikkan keterampilan groups so that students work together to
komunikasi. Kelompok kerja maximize their own and each other’s
kooperatif, evaluasi siswa, pertukaran learning” (Phipps et al., 2011).
informasi online adalah aspek-aspek Berbagai riset tentang cooperative
kolaboratif dari sebuah proyek. Teori- learning menunjukkan hasil yang
teori kognitif yang baru dan konsisten bahwa cooperative learning
konstruktivistik menegaskan bahwa akan meningkatkan prestasi, hubungan
belajar adalah fenomena sosial, dan interpersonal yang lebih positif dan self-
bahwa siswa akan belajar lebih di esteem yang lebih tinggi dibandinkan
dalam lingkungan kolaboratif . upaya kompetitif atau individualistis
4. Meningkatkan keterampilan (Phipps et al., 2011).
mengelola sumber. Bagian dari Upaya cooperative learning
menjadi siswa yang independen adalah diharapkan menjadi lebih produktif
bertanggungjawab untuk dibanding upaya kompetitif ataupun
menyelesaikan tugas yang kompleks. individualistis, bila upaya kooperatif
Pembelajaran Berbais Proyek yang tersebut di dalam kondisi tertentu.
diimplementasikan secara baik Kondisi ini kemudian merupakan elemen
memberikan kepada siswa dasar cooperative learning mencakup
pembelajaran dan praktik dalam perlunya independensi positif, adanya
mengorganisasi proyek, dan membuat interaksi tatap-muka (face-to-face
alokasi waktu dan sumber-sumber lain interaction), dimilikinya individual
seperti perlengkapan untuk accountability, digunakannya
menyelesaikan tugas. collaborative skills dan adanya group
Model pembelajaran kooperatif adalah processing.
rangkaian kegiaatn belajar yang Adapun 4 unsur penting dalam
dilakukan oleh siswa dalam kelompok- pembelajaran kooperatif yaitu: 1) adanya
kelompok tertentu untuk mencapai tujuan peserta dalam kelompok, 2) adanya
pembelajaran yang telah dirumuskan. aturan kelompok, 3) adanya upaya belajar
Ada tiga cara dasar bagaimana setiap kelompok,, 4) adanya tujuan yang
mahasiswa dapat berinteraksi satu sama harus dicapai dalam kelompok belajar.
lain, yaitu kompetitif, individualistic dan Pembelajaran ini berdasarkan sistem
kooperatif. Mahasiswa dapat pengelompokan tim kecil, yaitu antara 2
berkompetisi untuk melihat siapa yang sampai 4 orang, yang mempunyai latar
terbaik, mereka daapt bekerja belakang kemampuan akademik, jenis
individualistis untuk mencapai tujuan kelamin, ras, atau suku yang berbeda
tanpa member perhatian kepada (heterogen), sistem penilaian dilakukan
mahasiswa lain, atau mereka dapat terhadap kelompok. Setiap kelompok
bekerjasama and saling member akan memperoleh penghargaan (reward),
perhatian. jika kelompok tersebut menunjukkan
prestasi yang dipersyaratkan.
Indrayati, Implementasi Pembaharuan Metode....155

Pembentukan kelompok ini bertujuan Metode Penelitian


untuk memberikan kesempatan kepada Rancangan Penelitian adalah peneli-
semua siswa untuk dapat terlibat secara tian kualitatif terapan dengan Penelitian
aktif dalam proses berpikir dan kegiatan Tindakan Kelas. Model Lewin yang
belajar. ditafsirkan oleh Kemmis dan Carr
Sasaran belajar dari pembelajaran (2005). Kedua penulis ini mengemukakan
kooperatif ini antara lain untuk bahwa: Penelitian Tindakan Kelas
mengembangkan aneka kemampuan merupakan suatu bentuk penelitian yang
sebagai berikut: 1) ketrampilan bersifat reflektif yang dilakukan oleh
berkomunikasi, 2) ketrampilan ini pada pelaku dalam masyarakat sosial dan
dasarnya berkenaan dengan kemampuan bertujuan untuk memperbaiki
menangkap pengertian atau makna dari pekerjaannya, memahami pekerjaan serta
apa yang di dengar, dibaca, dilihat, situasi dimana pekerjaan ini dilakukan,
dicium, diraba, atau dilakukan dan termasuk di dalamnya bidang pendidikan.
kemudian menjelaskan pengertian atau (Kemmis & Carr, 2005).
makna hasil tangkapan dan pengolahan
pikiran dengan bahasa atau kata-kata
REFLECT
sendiri sehingga dipahami oleh orang
lain., 3) Inisiatif and kreatifitas, PLAN
Kemampuan ini pada intinya merupakan
kesediaan atau kesiapan kemampuan,
keberanian untuk mealakukan suatu hal
baru atau cara lain dalam menangani ACT & OBSERVE
suatu pekerjaan atau memanfaatkan
sumberdaya atau memecahkan persoalan,
4) Sinergi atau kerjasama. Sinergi atau
kerjasama adalah semangat dan kesediaan REFLECT

untuk berbuat bersama orang lain secara


REVISED PPLAN
kelompok dalam menangani suatu
kegiatan yang secara sadar di rancang
bersama guna mendapatkan kemanfaatan
sebeasr-besarnya. ACT & OBSERVE
Penelitian mengenai student active
learning dan project based learning telah Gambar 1. The Action Research Spiral by
dilakukan oleh Waras Kamdi (2010). Kemmis & Taggart, 2005
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
student active learning dan proyect based
learning sangat baik diterapkan untuk Penelitian Tindakan Kelas juga
pendidikan vokasi karena mahasiswa digambarkan sebagai suatu proses yang
akan lebih mengetahui, mempraktekkan dinamis dimana keempat aspek yaitu
atau mengaplikasikan lebih dulu dalam perencanaan, tindakan, observasi dan
dunia praktek atau dunia kerja nyata refleksi harus dipahami bukan sebagai
sebelum mahasiswa terjun di dunia langkah-langkah yang statis, terselesaikan
kerja/dunia nyata. dengan sendirinya, tetapi lebih
merupakan momen-momen dalam bentuk
spiral yang terkait dengan perencanaan,
tindakan, pengamatan dan refleksi
(Kemmis dan Taggart,1988). Sebagai
156 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.149-160

subyek dalam penelitian ini adalah 300 Tabel 2


mahasiswa, semester ke tiga dan ke Proses dan Hasil Penilaian
empat Angkatan 2014/2015 yang
menempuh mata kuliah SIA Jurusan Interval Nilai
Akuntansi Politeknik Negeri Malang. (dalam huruf)
Penelitian ini direncanakan akan 80-100 A
melibatkan industri atau UMKM sebagai 71-79 B+
implementasi dari mata kuliah Sistem 66-70 B
Informasi Akuntansi berbasis SAK Etap 61-65 C+
ke dalam dunia nyata dan mahasiswa 51-60 C
jurusan akuntansi Politeknik Negeri 40-50 D
Malang klas D3- 0-39 E
IIA,IIB,IIC,IID,IIE,IIF,IIRKI dan D4-
IIA, IIB,IIC,IID,IIE . Metode Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pengumpulan Data adalah data Hasil Penelitian
dikumpulkan dengan metode wawancara Hasil penelitian implementasi
dan dokumentasi terhadap obyek pembaharuan model pembelajaran mata
penelitian. Adapun teknik analisis data kuliah SIA dan Auditing ini adalah
adalah peneliti mengidentifikasi terciptanya rencana pengembangan
permasalahan yang terjadi di kelas, pembelajaran, satuan acara perkuliahan,
memeriksa di lapangan, kemudian garis besar program pembelajaran, bahan
membuat rencana proyek-proyek ajar SIA dan Auditing, alat peraga SIA
pembelajaran, pelaksanaan dan observasi, dan Auditing dengan power point serta
yang datanya diambil dari UMKM dan animasi, laporan hasil implementasi SIA
evaluasi. Permasalahan yang timbul akan ke UMKM yang telah dilakukan oleh
dianalisis dan dipecahkan oleh mahasiswa yang dibagi secara kelompok.
mahasiswa dengan kemmapuan Masing-masing kelompok 3 orang. Serta
berdasarkan teori yang ada, hasil penilaian terhadap 300 mahasiswa
dipresentasikan di kelas dan didiskusikan yang menempuh mata kuliah SIA dengan
secara kelompok dengan menggunakan ranking nilai yang mendapat nilai A
multimedia. Kriteria Keberhasilan sebanyak 85 %, nilai B+ sebanyak 10 %
(Indikator Capaian) adalah program dan nilai B sebanyak 5 %,C+ sebanyak
evaluasi yang direncanakan dalam 5%. Sedangkan untuk mata kuliah
penelitian ini adalah “ multiple Auditing yang mendapat nilai A
strategies” dalam melihat perkembangan sebanyak 80%, nilai B+ sebanyak 15%,
maupun penilaian pada hasil produk dan nilai B sebanyak 5%. Sedangkan
yang disesuiakan dengan tujuan tanggapan mahasiswa terhadap model
pembelajaran yaitu pre-test, kuis, uts, test pembelajaran mata kuliah SIA dan
harian, uas, tugas project based learning. Auditing yang baru yaitu proyect based
Adapun komponen proses dan hasil learning adalah 90 % setuju
penilaian terhadap proses pembelajaran diterapkannya model pembelajaran
mahasiswa tampak pada tabel 2. proyect based learning, karena
pembelajaran ini membuat mahasiswa
aktif, inovatif, kreatif, efektif serta
menyenangkan, membuat mahasiswa
lebih berkompeten terhadap mata kuliah
SIA dan Auditing baik dalam
pengetahuan maupun ketrampilan,
Indrayati, Implementasi Pembaharuan Metode....157

sedangkan 10% masih senang dengan keuangannya. Pembelajaran menjadi


pembelajaran tradisional yaitu metode lebih mudah, tidak membosankan
ceramah. Berikut gambar mahasiswa mahasiswa lebih paham akan teori dan
belajar dan ujian SIA dan Pengauditan. kemudian memecahkan permasalahan
yang ada di dunia nyata sehingga aspek
kognitif, psikomotorik dan afektif dapat
tercapai. Dalam pembelajaran Auditing
mahasiswa diberi kasus atau soal untuk
dapat mengaudit suatu laporan keuangan
perusahaan kemudian membuat kertas
kerja, dan memberikan pendapat auditor
atas hasil audit yang telah dilakukan oleh
Pembahasan mahasiswa. Di bawah ini hasil
Hasil penelitian implementasi wawancara dengan responden atau
pembaharuan model pembelajaran mata informan yaitu beberapa mahasiswa yang
kuliah SIA dan Auditing ini adalah telah menempuh mata kuliah SIA dan
terciptanya kompetensi untuk mata kuliah Auditing dengan metode pembelajaran
SIA dan Auditing , Rencana yang baru yaitu project based learning
pengembangan pembelajaran, Garis-garis dan pemanfaatan bahan ajar dan
besar program pembelajaran, satuan acara multimedia.
perkuliahan, bahan ajar SIA dan Anggun Rikmawati,
Auditing, alat peraga SIA dan Auditing Menurut saya sistem pembelajaran
dengan power point serta animasi, SIA dan Auditing dengan menggunakan
laporan hasil implementasi SIA ke project based learning lebih akurat,
UMKM. Berdasarkan SAK Etap. efisien karena terhubung langsung di
Penelitian ini mengimplementasikan dunia kerja/nyata. Kita lebih mudah
metode pembelajaran yang baru terhadap memahaminya, apalagi dengan adanya
mata kuliah Sistem Informasi akuntansi panduan modul/bahan ajar dan
dan Auditing dengan motede proyect multimedia berupa power point animasi.
based learning dan pemanfaatan bahan Karena pada dasarnya apapun yang
ajar serta alat peraga yang menggunakan dikerjakan langsung/praktek akan lebih
multimedia serta mahasiswa diberi mudah dibandingkan hanya belajar teori
proyek /tugas untuk mendesain dan saja. Dan sistem ini juga
membuat laporan keuangan dengan mengajarkan/melatih skill pada saat kerja
desain sistem tersebut pada UMKM nanti.
berdasarkan SAK Etap serta memecahkan Lisna Hilmiyanti,
permasalahan yang terjadi. Desain Menurut saya, mata kuliah SIA dan
didasarkan pada teori dan konsep yang Auditing yang selama ini diterapkan
telah diajarkan di kelas atau sesuai menggunakan project based learning
dengan kurikulum berbasis kompetensi membuat saya menjadi lebih paham
atau sesuai dengan bahan ajar yang telah karena hasil pembelajaran yang saya
dibuat oleh dosen. Proyek mendesain terima tidak hanya berupa teori tetapi
sistem ini akan sangat membantu juga praktek untuk menyusun sistem
perusahaan dalam pembuatan laporan informasi akuntansi yang terdapat dalam
keuangan karena selama ini masih suatu perusahaan baik perusahaan
banyak UMKM yang belum mempunyai manufaktur, jasa atau dagang. Tak hanya
sistem akuntansi, sehingga mereka itu kita juga dapat mengetahui
kesulitan dalam pembuatan laporan kekurangan/kelemahan dari sistem yang
158 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.149-160

telah dibuat sebuah perusahaan dengan dunia nyata membut mahasiswa menjadi
begitu kita dapat memperbaiki sistem lebih paham. Dan penggunaan
yang telah dibuat untuk menciptakan multimedia yaitu power point dengan
sistem informasi akuntansi yang lebih animasi cukup baik sehingga mahasiswa
baik. Pembelajaran menjadi lebih akan lebih tertarik dalam memahami
menyenangkan dan mudah dengan materi.
menggunakan modul/bahan ajar dan Iritan Permata Sandy,
multimedia. SIA merupakan mata kuliah yang
Dinda Ayu Kristalia, dapat dibilang membosankan, tetapi
Menurut saya, pembelajaran dengan adanya Project based learning
berdasarkan proyek yang diberikan cukup kami lebih dapat mencerna SIA sehingga
efektif, itu bisa membuat mahasiswa bisa SIA yang rumit dapat dimengerti.
semakin kreatif dan inovatif. Selain itu Pengajar sayapun sangat dekat dengan
dari situ kita bisa menerapkan teori SIA mahasiswa/I sehingga mahasiswa/I enjoy
yang sudah diajarkan dalam proyek dalam menerima materi. Dengan adanya
tersebut, serta dapat melatih mahasiswa power point dan animasi yang menarik
agar bisa terjun langsung dalam dapat menambah semangat dalam
pembelajaran project based learning dan pembelajaran. Modul/bahan ajar yang
multimedia. telah disusun menjadi lebih mudah bagi
Leila Nur Chasanah, kami untuk mempelajari atau mendalami
Menurut saya, mata kuliah SIA dan SIA.
Auditing dengan menggunakan project Dwi Argo Putro,
based learning lebih tepat, karena saya Menurut saya, mata kuliah SIA dan
menjadi lebih paham untuk mempelajari Auditing dengan menggunakan project
cara praktek untuk membuat laporan based learning lebih tepat saya lebih
keuangan di suatu perusahaan. Tidak paham untuk mempelajarinya dengan
hanya itu, saya juga dapat mengerti cara praktek untuk membuat laporan
kekurangan sistem yang sudah dibuat keuangan di suatu perusahaan. Dan tidak
oleh perusahaan tersebut. Jadi saya dapat hanya itu saya lebih mengerti tentang
memperbaiki sistem tersebut sehingga kelebihan atau kekurangan dari SIA yang
bisa menjadi lebih baik lagi. telah disusun oleh perusahaan. Saya
Erza Putra Rizky R, dapat memperbaiki kekurangan SIA
Menurut saya metode pembelajaran perusahaan dengan adanya project ini.
SIA dan Auditing dengan menggunakan Pada intinya saya sangat senang dan saya
project based learning and multimedia sangat mendukung dengan adanya
membuat mahasiswa sangat aktif, kreatif, pembuatan project ini.
pembelajaran efektif, inovatif, Othy Happy D.S,
menyenangkan, karena mendorong Pendapat saya tentang pembelajaran
mahasiswa untuk mengerti materi SIA SIA dan Auditing berdasarkan proyek
dan dapat mengaplikasikan ke dunia yaitu: 1) saya lebih mengerti dan
kerja/nyata. memahami konsep serta penerapan desain
Rizki Tri Anugrahsari, SIA dalam perusahaan, 2) kegunaan
Menurut saya, pemeblajaran desain SIA ini ternyata sangat membantu
berdasarkan proyek cukup efektif perusahaan dalam mencatat/memposting
diberikan kepada mahasiswa. Karena keluar masuk transaksi yang dilakukan
dengan membuat proyek kita terjun serta lebih efisien dalam penggunaannya,
langsung ke praktek dan 3) dengan pembelajaran SIA project
mengaplikasikannya ke perusahaan atau
Indrayati, Implementasi Pembaharuan Metode....159

based learning memberi kesan menarik 4. Mahasiswa lebih kompeten dalam


untuk diri saya karena tidak hanya konsep mengaudit laporan keuangan
teori yang wajib kita pelajari tetapi juga perusahaan.
dengan adanya proyek langsung dalam 5. Hasil survey menunjukkan bahwa
konteks perusahaan yang membuat saya mahasiswa lebih senang dengan
lebih mengerti penerapan/aplikasi SIA metode pembelajaran proyect based
dalam dunia kerja. learning dan cooperative learning.
Dita Octavia P, 6. Nilai mahasiswa menjadi lebih baik
SIA dan Auditing merupakan salah dari sebelumnya.
satu mata kuliah yang sangat memerlukan
konsentrasi total karena banyak Saran
mengandung teori-teori yang harus Sebaiknya inovasi metode pembelajaran
dipahami didalamnya. Dalam yang baru yaitu Paikem ini berdasarkan
pengaplikasiannya menggunakan project metode proyect based dan cooperative
based learning dengan pemanfaatan learning digunakan untuk pembelajaran
bahan ajar dan multimedia power point di pendidikan vokasi yaitu Politeknik
serta animasi terkesan lebih efektif. Saya Negeri Malang maupun pendidikan
merasa sangat nyaman dengan metode vokasi yang lainnya.
yang diterapkan, karena sangat
membantu dalam penyerapan teori dan Daftar Rujukan
aplikasi ke dalam praktek penyusunan Ahmadi, 2011, Makalah Pembelajaran
sistem sampai pembuatan laporan Paikem, Jakarta.
keuangan suatu entitas usaha. Anonim. 2010. Tanya Jawab Seputar
Rizky Putri, Unit dan Proses Pembelajaran di
Pembelajaran SIA dan Auditing Perguruan Tinggi. Bagian
dengan project based learning membuat Kurikulum Depdiknas Ditjen Dikti
mahasiswa lebih memahami konsep teori Direktorat Pembinaan akademik dan
dan pengaplikasiannya ke dalam dunia Kemahasiswaan.
kerja/nyata/entitas usaha. Modul/bahan Anonimous, 2015, Pembelajaran Aktif,
ajar juga sangat mendukung dalam Buletin P & P, Verksi Eletronik, Edisi
pembelajaran serta penggunaan 3 (April-Juni 2015).
multimedia dengan power point dan Baer, John. Grouping and Achievement in
animasi juga sangat membantu dalam Cooperative Learning. College
pemahaman konsep teori. Teaching. Vol. 51 No. 4.
Blumenfeld et al., 2011. Motivating
Kesimpulan Project Based Learning: Sustaining
Berdasarkan hasil penelitian, maka The Doing, Supporting The Learning.
kesimpulan yang didapat adalah : Journal Educational Psychologist.
1. Metode pembelajaran project based Vol. 26 No. 3-4 p. 369-398.
learning telah berhasil diterapkan di Carr, Kemmis, 2005, Penelitian Tindakan
pendidikan vokasi yaitu Politeknik Kelas, Bandung.
Negeri Malang. Chong, Vineent K. 2012. Cooperative
2. Terciptanya RPP, SILABI, SAP, learning: The Role of Feedback and
GBPP, bahan ajar, power point dengan Use of Lecture Activities on Student’t
animasi (multimedia) untuk mata Academic Performance.
kuliah SIA dan Pengauditan. Cook, Ellen D.,, anita C. Hazelwood.
3. SIA berhasil di implementasi kan ke 2012. An Active Learning Strategy for
UMKM. the Classroom ”Who Wants to Win
160 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.149-160

Some Mini Chips Ahoy ? /Journal of Indrayati, 2016, Pengauditan, Edisi 1,


Accounting Education 20 pp. 297- Penerbit Aditia Media, Malang.
306. Jauhar.Muhammad.2011, Implementasi
Depdiknas. Tanpa Tahun. Konsep PAIKEM, Jakarta, Prestasi Pustaka.
Paikem.http://akhmadsudrajat.wordpr Karim.M.2014.Makalah dan Sosialisasi
ess.com/Bahan ajar/konsep- KBK, Cirebon.
pakem/feed, Nofember,23,2010. Kamdi, Waras, 2010, Project Based
Dewajani, Sylvi. 2012. Belajar Mandiri Learning, Tesis, Universitas Negeri
Belajar Aktif Strategi Kognitif, Malang
makalah disampaikan pada Pelatihan Kartadinata, Syah, 2009, Metode
Active Learning yang Pembelajaran paikem, Jakarta.
diselenggarakan PHK A3 Jurusan Rohani, Ahmad, 2014, Pengelolaan
IESP Undip di Semarang. Pengajaran, PT Rineka Cipta,
_____________, 2013. Case-Based Jakarta.
Learning. Makalah disampaikan pada Soemanto, Wasty, 2014, Psikologi
Pelatihan Active Learning yang Pendidikan (Landasan Kerja
diselenggarakan PHK A3 Jurusan Pimpinan Pendidikan), Bina Aksara.
IESP Undip di Semarang. Suparlan, 2008, Pembelajaran paikem,
Dit. Teknik. 2010. Pembelajaran Malang.
Berbasis PAIKEM (CTL, Tarmizi, 2009, Pembelajaran paikem,
Pembelajaran Terpadu, Malang.
Pembelajaran Tematik), Jakarta, Tim DBE2, 2014. Pengenalan
Kemendiknas. Pembelajaran Efektif Dalam Mata
Edgar Dale, 2013. Audio-Visual Methods Pelajaran Pokok, Jakarta.
in Teaching (3 rd edition) Holt, Widjajanto,Nugroho, 2011, Sistem
Tinehart and Winston, 1969. Informasi Akuntansi, Penerbit
Hall, James.A, 2015, Sistem Informasi Erlangga, Jakarta.
Akuntansi, Edisi 4, Penerbit Salemba Wiriatmadja,Rochiati, 2015, Metode
Empat, Jakarta. Penelitian Tindakan Kelas, Untuk
Handoko, Ham. 2015. Metode Kasus Meningkatkan Kinerja Guru dan
dalam Pengajaran (Manajemen), Dosen, Program Pasca Sarjana
Makalah disampaikan pada Universitas Pendidikan Indonesia,
Lokakarya Peningkatan Kemampuan Bandung.
Penyusunan dan Penerapan Kasus
untuk Pengajaran, Semarang 23
Nopember.
Http://Unikharinizar.multiply.com/journa
l/item/8/desain-pesan pembelajaran
Paikem.
Http://makalahkumakalahmu.wordpress.c
om./2010/11/05/pembelajaran
Paikem.
Http://sunartombs.wordpress.com./2011/
12/25/paikem-pembelajaran-aktif-
kreatif-efektif dan-menyenangkan.
Indrayati, 2015, Sistem Informasi
Akuntansi, Edisi 1, Penerbit Aditia
Media, Malang.
Sebuah Model Penelitian Pengembangan Sistem Keakuratan
Informasi Akuntansi pada Agribisnis Peternakan

Defia Nurbatin1), dan Hendy Hermawan2)


1,2)
STIE INDOCAKTI Malang
1)
devia.nurbatin@gmail.com

Abstract

The purpose of this study to produce a model of quality system of accounting in the form of
Standard Operating Procedures (SOP) as a guide agribusiness transactions along with its
financial reporting to improve the accuracy of accounting information for agribusiness in
Blitar. The method used in this study is a research & development models DBR (Design
Based Research) on Purwiyanto (2014) were modified. The research phase starting from
problem identification, data collection, product formulation, product testing (validation
expert) and the refinement of the final product. Data collection techniques that focus group
discussions, observation, interviews, and questionnaires (questionnaire). Questionnaire as
an instrument of expert validation consists of four aspects, namely ratings aspects of
usability, convenience, comprehensiveness and readability. The technique used to analyze
the data validation scoring result is the percentage by category using the technique
technique interval Before-After. This research has resulted in three quality systems that
demonstrate the application of SOP SOP to be effective to implement with evidence of the
average percentage of near-perfect and according to user needs.

Keywords : Quality System, Standard Operating Procedures, Accounting Information

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan model sistem mutu akuntansi berbentuk Standard
Operating Procedures (SOP) sebagai panduan transaksi agribisnis peternakan beserta
pelaporan keuangannya untuk meningkatkan keakuratan informasi akuntansi bagi
peternakan di Blitar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah research &
development model DBR (Design Based Research) dari Purwiyanto (2014) yang
dimodifikasi. Tahap penelitian dimulai dari identifikasi masalah, pengumpulan data,
penyusunan produk, uji produk (validasi ahli) dan penyempurnaan produk akhir. Tehnik
pengumpulan data yaitu Focus Group Discussion, observasi, wawancara, dan kuisioner
(angket). Angket sebagai instrumen validasi ahli terdiri dari 4 aspek penilaian yaitu aspek
kegunaan, kemudahan, kelengkapan, dan keterbacaan. Tehnik yang digunakan untuk
menganalisis data hasil skoring validasi adalah menggunakan tehnik prosentase dengan
kategori interval tehnik Before-After. Penelitian ini menghasilkan sistem mutu dalam
bentuk tiga SOP yang menunjukkan penerapan SOP dapat berjalan dengan efektif untuk
diimplementasikan dengan bukti hasil prosentase rata-rata mendekati sempurna dan sesuai
dengan kebutuhan pengguna.

Kata Kunci : Sistem Mutu, Standart Operating Procedures, Informasi Akuntansi

Pendahuluan sumber pertumbuhan baru dalam pereko-


Ditengah laju pertumbuhan ekonomi nomian Indonesia. Meningkatnya jumlah
yang masih dikatakan belum menentu penduduk dan taraf hidup masyarakat
stabil kepulihannya akibat krisis eko- Indonesia serta meningkatnya kesadaran
nomi, subsektor peternakan mempunyai masyarakat akan pemenuhan protein,
potensi dan peluang yang besar sebagai akan cenderung meningkatkan permin-

161
162 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.161-174

taan produk peternakan. Tujuan pemba- tungan dalam hal ini pencapaian target
ngunan peternakan pada era globalisasi laba, bagi UMKM masih merupakan ken-
bertujuan untuk mewujudkan masyarakat dala karena sebagian besar UM-KM
yang sehat, produktif dan kreatif melalui khususnya pada usaha agribisnis peter-
peternakan yang tangguh berbasis sumber nakan ayam potong belum memiliki sis-
daya lokal, sehingga produk ayam lokal tem dengan benar mulai dari pengelolaan
bisa bersaing dengan adanya ayam impor keuangan sampai pelaporan keuangan-
yang sudah mulai membanjiri Indonesia. nya. Kendala tersebut karena kelemahan
Selain itu menurut Simatupang et al. UMKM dalam penyusunan laporan ke-
(2004) dilihat dari segi peluang pasar, uangan disebabkan rendahnya pendidikan
pengembangan agribisnis peternakan me- dan kurangnya pemahaman terhadap
miliki prospek yang baik khususnya da- Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
lam memenuhi kebutuhan domestik yang Rendahnya penyusunan laporan ke-
semakin meningkat. Hal tersebut didu- uangaan disebabkan karena tidak adanya
kung dengan mulai berkembangnya kepe- peraturan yang mewajibkan penyusunan
milikan peternakan ayam lokal khususnya laporan keuangan bagi UMKM. Namun
di pedesaan, sehingga dapat mendorong dengan adanya Peraturan Pemerintah
timbulnya usaha baru sekaligus lapangan terbaru yaitu PP no 46 tahun 2013 tentang
kerja bagi masyarakat. pajak penghasilan atas UMKM,
Perkembangan usaha kepemilikan pemerintah akan menetapkan tarif pajak
peternakan ayam lokal di pedesaan dise- sebesar 1% bagi para pemilik usaha
babkan peternakan ayam merupakan usa- UMKM yang memiliki laba kurang dari
ha yang dapat dibagi sesuai dengan status 4,8 Milyar per tahun. Dengan adanya per-
produksinya yaitu ayam potong lokal aturan pemerintah ini, seharusnya bagi
diawali dengan usaha memproduksi telur para pemilik UKM menggunakan kaidah
tetas, dilanjutkan dengan usaha menetas- akuntansi yang benar dalam proses pe-
kan telur, dan terakhir usaha mempro- laporan keuangan. Hal ini bertujuan agar
duksi ayam siap potong atau menyuplai dapat memaksimalkan laba yang ingin
daging ayam potong. Segmen-segmen diperolehnya dan tidak terkena peraturan
usaha tersebut dapat di implementasikan tentang ketentuan pajak saat ini.
di suatu wilayah atau kelompok tani Namun demikian, masih banyak
ternak yang anggotanya dapat memilih Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
usaha sesuai dengan keahliannya masing- yang belum menyelenggarakan pencata-
masing. Oleh karena pangsa pasar ayam tan atas laporan keuangan usahanya. Aki-
potong lokal masih terbuka, sehingga batnya, UMKM tersebut sulit mendapat-
jumlah petani atau peternak yang terlibat kan kredit sehingga sulit mengembang-
dalam rangkaian usaha tersebut cende- kan usahanya lebih baik lagi. Pencatatan
rung makin meningkat. atas laporan keuangan dalam sistem
Menurut Prasetyo (2012), paradigma akuntansi akan memberikan kemudahan
pembangunan peternakan yang mampu tidak hanya kemudahan dari kreditur, na-
memberikan peningkatan pendapatan pe- mun juga pengendalian aset dapat dilaku-
ternak rakyat dan menciptakan daya saing kan, kewajiban dan modal serta memu-
global produk peternakan adalah paradig- dahkan para wiraswasta untuk melakukan
ma pembangunan agribisnis berbasis pe- perencanaan pendapatan dan efisiensi
ternakan. Agribisnis secara singkat meru- biaya-biaya yang terjadi yang pada akhir-
pakan kegiatan atau usaha pertanian luas nya sebagai alat untuk pengambilan ke-
yang bertujuan untuk menghasilkan keun- putusan usaha ke depan. Untuk bisa me-
tungan. Namun untuk mencapai keun- lakukan kegiatan pengelolaan keuangan
Nurbatin, Hermawan, Sebuah Model Penelitian....163

dan pelaporan keuangan dalam hal ini sis- landaskan pada sistem manajemen kua-
tem akuntansi yang baik sesuai Standar litas (Quality Management System). Ma-
Akuntansi Keuangan (SAK) diperlukan najemen kualitas adalah sekumpulan pro-
adanya pedoman (panduan) yang berupa sedur yang terdokumentasi dan praktek-
Standard Operating Procedures (SOP). praktek standar untuk manajemen sistem
Penggunaan SOP ini dimaksudkan agar yang bertujuan menjamin kesesuaian dari
pelaporan keuangan dapat memiliki kua- suatu proses dan produk (barang dan/atau
litas (mutu) yang baik. Karena dengan jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan
mutu dapat meningkatkan keuntungan tertentu.
(laba). SOP akuntansi berisi tentang pro- Standar Operasional Prosedur (SOP)
sedur-prosedur dalam akuntansi khusus- Standard Operating Procedure ada-
nya bagi agribisnis peternakan ayam po- lah suatu perangkat lunak pengatur yang
tong di Blitar. mengatur tahapan suatu proses kerja atau
Berdasarkan latar belakang yang prosedur kerja. Menurut Nurbatin (2016)
telah diuraikan maka permasalahan yang SOP adalah prosedur kerja bersifat tetap,
diangkat pada penelitian ini adalah ba- rutin, dan tidak berubah-ubah dan prose-
gaimana pengembangan model sistem dur kerja tersebut dibakukan menjadi do-
akuntansi untuk meningkatkan keakura- kumen tertulis. Tujuan dibuatnya SOP
tan informasi akuntansi pada usaha agri- antara lain adalah supaya karyawan selalu
bisnis peternakan ayam potong di Blitar? bisa menjaga konsistensi dalam menja-
lanakan pekerjaan sehari-hari. Dengan
Kajian Literatur adanya SOP, karyawan akan tahu dengan
Sistem Mutu jelas peran dan tanggung jawabnya kare-
Sistem secara umum merupakan na dalam SOP sudah diterangkan dengan
sekelompok unsur yang erat hubungan- rinci alur tugas masing-masing. Berdasar-
nya satu dengan yang lain yang berfungsi kan pemahaman tersebut dapat disimpul-
bersama-sama untuk mencapai tujuan ter- kan bahwa SOP merupakan perangkat
tentu. Sebuah sistem memiliki karakteris- lunak pengatur yang mengatur tahapan
tik atau sifat-sifat tertentu. Karakteristik suatu proses atau prosedur kerja tertentu
sistem yaitu sebagai komponen sistem dengan tujuan mempermudah setiap
(components), sebagai batasan sistem proses kerja dan meminimalisir adanya
(boundary), sebagai lingkungan luar sis- kesalahan didalam proses pengerjaannya.
tem (environment), sebagai penghubung Sistem Akuntansi
sistem (interface) yang menghubungkan Sistem akuntansi dapat digunakan
sistem dengan subsistem lain, sebagai untuk memberikan informasi keuangan
masukan sistem (input), sebagai keluaran yang dibutuhkan oleh manajemen suatu
sistem (output), sebagai pengolahan sis- perusahaan guna memudahkan pengelola-
tem (proses), dan sebagai sasaran sistem an keuangan perusahaan. Dengan adanya
(objective) (Mulyadi, 2016:2). sistem akuntansi yang baik, maka diha-
Sistem mutu menurut Nurbatin (20- rapkan perusahaan akan dengan mudah
16) merupakan konsep dan teori dari pe- untuk mengelola berbagai hal yang ber-
ngelolaan kegiatan yang telah dikem- kaitan dengan pengelolaan keuangan pe-
bangkan sejak awal abad lalu dan men- rusahaan.
dorong dikembangkannya konsep mutu Sistem akuntansi terdiri dari doku-
pengelolaan keuangan dan jasa pelayanan men atas bukti transaksi, alat-alat penca-
yang menghasilkan suatu instrumen pe- tatan, laporan dan prosedur yang diguna-
ngelolaan bisnis manajemen, oleh karena kan perusahaan untuk mencatat transaksi-
itu Standar Operasional Prosedur ber- transaksi dan kemudian melaporkan ha-
164 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.161-174

silnya. Menurut Rizqisenoaji (2014) ope- Dapat disimpulkan bahwa Sistem In-
rasional dari sistem akuntansi ada tiga formasi adalah kumpulan peranti keras,
tahapan yaitu (1) harus mengenal doku- peranti lunak, data orang dan prosedur
men bukti transaksi yang digunakan per- yang saling bekerja sama untuk mencip-
usahaan, baik jumlah fisik maupun jum- takan informasi yang berkualitas. Oleh
lah nominalnya; (2) berkaitan dengan karenanya sistem informasi mendukung
transaksi perusahaan; (3) harus menge- aktivitas harian, jangka pendek dan jang-
lompokkan dan mencatat data yang ter- ka panjang dari pengguna.
cantum dalam bukti transaksi perusahaan Agribisnis Peternakan
ke dalam catatan-catatan akuntansi; (4) Pada awalnya agribisnis diartikan se-
harus meringkas informasi yang ada da- bagai kegiatan usaha menyangkut subsek-
lam catatan akuntansi menjadi laporan tor masukan (input) dan subsektor pro-
untuk manajemen dan pihak yang ber- duksi (on farm). Namun pada perkem-
kepentingan lainnya. bangan selanjutnya, agribisnis didefinisi-
Sistem Informasi kan sebagai kegiatan usaha yang tidak ha-
Menurut Jogiyanto (2009:1), sis- nya menyangkut subsektor masukan dan
tem adalah jaringan kerja dari prose- produksi, tetapi juga menyangkut subsek-
dur-prosedur yang saling berhubungan, tor pascaproduksi, meliputi pemrosesan,
berkumpul bersama-sama untuk melaku- penyebaran, dan penjualan produk (Bu-
kan suatu kegiatan atau menyelesaikan diarsa dan Hidayat, 2012). Dengan demi-
suatu sasaran tertentu. Sedangkan infor- kian agribisnis peternakan merupakan ke-
masi adalah data yang diolah menjadi giatan usaha subsektor peternakan yang
bentuk yang berarti bagi penerimanya dan dimulai dari penyediaan sarana produksi,
bermanfaat dalam mengambil kepu-tusan proses produksi (budidaya), penanganan
saat ini atau mendatang. Dasar dari pascapanen, pengolahan, sampai pemasa-
informasi adalah data, kesalahan dalam ran produk ke konsumen.
mengambil atau memasukkan data, dan Agribisnis dalam perekonomian In-
kesalahan dalam mengolah data akan donesia memiliki peranan yang begitu
menyebabkan kesalahan dalam memberi- krusial dalam pengembagan ekonomi se-
kan informasi. cara keseluruhan. Oleh karenanya menu-
Data yang didapatkan dan diinput- rut Prasetyo (2012), peranan agribisnis
kan harus valid (benar) hingga bentuk pe- yaitu (1) Pembentukan Pendapatan Do-
ngolahannya, agar bisa menghasilkan in- mestik Bruto (PDB); (2) Agribisnis men-
formasi yang dapat dipercaya. Data ada- jadi penyerap tenaga kerja nasional yang
lah representasi fakta dunia nyata yang terbesar; (3) Perolehan devisa agribisnis
mewakili suatu obyek seperti manusia mampu memberikan net-ekspor secara
(pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), ba- konsisten; (4) Penyediaan bahan pangan
rang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan baik pangan hewani ataupun pangan na-
dan sebagainya, yang direkam dalam ben- bati; (5) kegiatan agibisnis yang berlan-
tuk angka huruf, simbol, teks, gambar, daskan pada pendayagunaan keanekara-
bunyi atau kombinasinya (Mukhyidin, gaman ekosistem di seluruh tanah air me-
2013). Sedangkan basis data adalah him- miliki potensi melestarikan lingkungan
punan kelompok data (arsip) yang saling hidup.
berhubungan yang diorganisasi sedemi- Berdasarkan hal diatas, agribisnis pe-
kian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan ternakan merupakan segala aktivitas bis-
kembali dengan cepat dan mudah (Shelly, nis yang terkait dengan kegiatan budi
2007:536). daya ternak, industri hulu, industri hilir
dan lembaga-lembaga pendukung. Agri-
Nurbatin, Hermawan, Sebuah Model Penelitian....165

bisnis tersebut merupakan salah satu bi- plasma-inti, faktor-faktor produksi seperti
dang yang sangat penting bagi hajat hi- bibit anak ayam atau DOC (Day Old
dup masyarakat dan memiliki potensi di- Chicken), pakan, obat-obatan, vaksinasi,
jadikan sebagai penggerak utama ekono- dan vitamin tidak harus dibayar langsung
mi nasional. Usaha peternakan bahkan oleh peternak kesil atau plasma ke per-
mampu meningkatkan ekonomi pedesaan usahaan inti sebagai pemasok (suplier)
dan sekaligus meningkatkan pendapatan faktor-faktor produksi ternak tersebut.
masyarakat desa (Subkhie dan Suryadi, Faktor-faktor produksi tersebut sudah
2012). bisa dipakai untuk diproduksi selama ma-
Usaha Peternakan Ayam Potong Broi- sa produksi yaitu selama 30-40 hari dan
ler baru bisa dibayar setelah ayam broiler
Usaha peternakan ayam pedaging dipanen oleh peternak plasma sebagai
atau ayam broiler pada awalnya merupa- pihak pemelihara ternak.
kan usaha sampingan dari usaha peterna- Usaha peternakan ayam broiler dapat
kan ayam petelur. Seiring dengan berja- diusahakan dalam berbagai skala produk-
lannya waktu, industri peternakan ayam si, baik skala besar maupun skala kecil.
broiler saat ini telah banyak berdiri. Me- Saat ini telah banyak para pelaku. usaha
lalui aktivitas bisnisnya yaitu mempro- ayam broiler yang menggabungkan bebe-
duksi ayam pedaging, yang meliputi bu- rapa unit usaha menjadi satu kesatuan
didaya ayam broiler (farming operation) unit usaha yang terintegrasi (integrated).
dan industri pengolahan daging ayam, in- Misalnya usaha pembibitan ayam ber-
dustri peternakan ayam broiler telah gabung dengan usaha pakan ternak, usaha
memberikan peranan yang nyata terhadap beternak ayam broiler komersial, dan
perkembangan sub sektor peternakan di proses pemotongan ayam. Bahkan ba-
Indonesia. Usaha peternakan ayam broi- nyak diantaranya yang menggabungkan
ler saat ini berkembang sangat pesat, baik usahanya dengan usaha pengolahan
dari segi skala usaha maupun dari segi ayam, sehingga ayam potong yang dijual
tingkat efisiennya. Banyak para pelaku tidak hanya dalam bentuk ayam hidup
usaha menekuni usaha peternakan ayam ataupun dalam bentuk karkas tetapi bisa
broiler, baik secara sistem mandiri mau- berupa produk hasil olahan seperti fillet
pun secara sistem plasma. Alasannya atau nugget. Produk hasil olahan ini
adalah selain jumlah permintaan daging diproduksi berdasarkan permintaan kon-
ayam yang terus meningkat, perputaran sumen yang terus berkembang (Rasyaf,
modal yang sangat cepat merupakan daya 2003 :67).
tarik tersendiri bagi para pelaku usaha Usaha peternakan dapat digolong-
untuk menekuni usaha peternakan ayam kan menjadi beberapa bagian. Menurut
broiler ini. Surat Keputusan Menteri Pertanian
Ayam potong (broiler) adalah jenis No.472/Kpts/TN.330/6/96, usaha peter-
ayam hasil budidaya teknologi peterna- nakan terbagi menjadi tiga kategori, yaitu
kan yang memiliki karakteristik ekonomi Peternak rakyat, Pengusaha Kecil Peter-
dengan ciri khas pertumbuhan yang ce- nakan, dan Pengusaha Peternakan. Peter-
pat, penghasil daging dengan konversi nak Rakyat adalah peternak yang meng-
pakan irit dan siap potong pada usia rela- usahakan budidaya ayam dengan jumlah
tif muda, serta pada umumnya ayam broi- populasi maksimal 15.000 ekor per pe-
ler ini siap panen pada usia 28-45 hari riode. Pengusaha kecil peternakan adalah
dengan bobot tubuh tertentu (Solehah, peternak yang membudidayakan ayam
2016). Khusus untuk usaha peternakan dengan jumlah populasi maksimal 65.000
ayam potong broiler dengan pola sistem ekor per periode (Rasyaf, 2003 : 207).
166 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.161-174

Kegiatan usaha peternakan bertujuan litian terapan (applied research). Lebih


untuk adalah mencari keuntungan dengan lanjut Nurbatin (2016) menyatakan bah-
penerapan prinsip-prinsip pengelolaan ke- wa untuk penelitian analisis kebutuhan
uangan dan manajemen pada faktor-faktor sehingga mampu dihasilkan produk yang
produksi yang telah dikombinasikan secara bersifat hipotetik sering digunakan meto-
optimal. Kegiatan di bidang peternakan da- de penelitian dasar (basic research). Se-
pat dibagi atas dua golongan, yaitu peter- lanjutnya untuk menguji produk yang
nakan hewan besar seperti sapi, kerbau dan masih bersifat hipotetik tersebut, diguna-
kuda, sedang kelompok kedua yaitu peter- kan eksperimen atau action research. Se-
nakan hewan kecil seperti ayam, kelinci. telah produk teruji, maka dapat diapli-
Ayam broiler merupakan ayam penghasil
kasikan.
daging yang memiliki beberapa keunggulan
Proses pengujian produk dengan
diantaranya, laju perputaran modal yang
cepat dan waktu pemeliharaan yang singkat
eksperimen tersebut dinamakan peneli-
yaitu dalam lima minggu ayam broiler su- tian terapan (applied research). Oleh ka-
dah dapat dipanen dengan bobot 1,5 renanya, salah satu kategori dari pene-
kg/ekor. Hal inilah yang mendorong ba- litian terapan adalah penelitian pengem-
nyak peternak yang mengusahakan peter- bangan. Penelitian pengembangan bertu-
nakan ayam broiler (Rasyaf, 2003 : 109). juan untuk menemukan, mengembang-
Dengan demikian, peternakan ayam peda- kan, dan memvalidasi suatu produk. Jadi
ging mempunyai prospek yang sangat baik penelitian pengembangan bersifat longi-
untuk dikembangkan, baik dalam skala tudinal (bertahap bisa multi years) dan
peternakan besar maupun skala peternakan merupakan penelitian yang menghasilkan
kecil (peternakan rakyat) khususnya bentuk produk. Produk yang ditemukan bisa be-
agribisnis ternak dengan skala Usaha Mik- rupa model, pola, prosedur, atau sistem.
ro Kecil Menengah (UMKM). Berdasarkan hal tersebut diatas,
peneliti menggunakan model penelitian
Metode Penelitian pengembangan karena peneliti membuat
Model Penelitian dan Pengembangan kerangka berfikir yang didasarkan pada
Sugiyono (2009:407) berpendapat analisis kebutuhan yang kemudian di-
bahwa penelitian pengembangan adalah tuangkan dalam bentuk Standard Opera-
metode penelitian yang digunakan untuk ting Procedure (SOP). Langkah-langkah
menghasilkan produk tertentu, dan me- pengembangan yang dilakukan oleh pe-
nguji kefektifan produk tersebut. Untuk neliti mengikuti pendekatan model Pur-
dapat menghasilkan produk tertentu digu- wiyanto (2014) yaitu Design Based
nakan penelitian yang bersifat analisis Research (DBR). Tahapan pendekatan
kebutuhan (digunakan metode survei atau DBR yaitu (1) Identifikasi Masalah; (2)
kualitatif) dan untuk menguji keefektifan Identifikasi kebutuhan, (3) Penyusunan
produk tersebut supaya dapat berfungsi di desain dan struktur isi bahan pelatihan;
masyarakat luas, maka diperlukan pene- (4) Uji Coba; (5) Evaluasi hasil uji coba;
litian untuk menguji kefektifan produk (6) Komunikasi hasil evaluasi dengan re-
tersebut (digunakan metode eksperimen). visi akhir. Berdasarkan langkah-langkah
Penelitian pengembangan merupakan tersebut, peneliti melakukan modifikasi
bagian dari penelitian desain yang digu- yang disesuaikan dengan tujuan dan
nakan sebagai salah satu metode ilmiah kebutuhan penelitian dengan tahapan
untuk mencari solusi memperbaiki prak- pendekatan yaitu :
tik dari fenomena-fenomena dalam prak- 1. Identifikasi masalah dan kebutuhan
tik pembelajaran melalui perpaduan pene- 2. Pengumpulan data dan Informasi
litian dasar (basic research) dengan pene-
Nurbatin, Hermawan, Sebuah Model Penelitian....167

3. Perencanaan dan penyusunan Standar sedur yang telah ada sebelumnya di


Operasional Prosedur (SOP) peternakan Blitar. Untuk tujuan di
4. Uji Coba Produk atau validasi oleh tahap ini dilakukan tehnik Focus
ahli (akademisi dan praktisi) Group Discussion yang melibatkan
5. Penyempurnaan produk akhir Tim peneliti, Dosen bidang Keuangan
Alasan pemilihan pendekatan dan Pemilik Peternakan.
DBR, sebagai acuan untuk membuat mo- 2. Pengumpulan Data. Data yang di-
difikasi prosedur penelitian pengembang- kumpulkan merupakan bahan dalam
an, adalah (1) Langkah-langkah peneli- pengembangan produk sistem mutu
tian pengembangannya adalah sederhana yang berwujud SOP. Tujuannya agar
dan mudah diaplikasikan; (2) Proses pe- peneliti dapat menentukan beberapa
ngumpulan data yang dilakukan dapat aspek dalam SOP yang kemudian
membantu peneliti untuk membuat SOP dikembangkan menjadi produk akhir
sesuai kebutuhan agribisnis peternakan; yang dapat mengatasi permasalahan
(3) Urutan tiap tahapan tersusun secara dalam prosedur usaha antara peternak
sistematis sehingga pelaksanaan lebih ter- plasma dengan perusahaan inti (sup-
kontrol dengan baik; (4) penghematan plier sarana produksi ternak) agar
waktu, biaya, dan tenaga sehingga me- sama-sama saling menguntungkan
nguntungkan bagi peneliti dalam mela- dalam kontrak kemitraan agribisnis
kukan uji coba produk atau tahap validasi peternakan. Data dikumpulkan de-
produk; (5) uji coba pemakaian dan revisi ngan cara:
produk berikutnya tidak digunakan, kare- a. Wawancara untuk mendapatkan
na setelah dilakukan revisi produk dari gambaran umum permasalahan
pihak ahli akademisi dan praktisi lang- yang ada dalam peternakan “Cak
sung dilakukan penyempurnaan produk Wanto” sebagai peternak plasma
akhir atau dicetak berupa buku sistem di Blitar;
mutu berwujud SOP di bidang (unit ker- b. Pengamatan yang dilakukan de-
ja) Agribisnis, Akuntansi dan Keuangan. ngan melihat aktivitas di lapangan
Prosedur Penelitian Pengembangan terkait efektivitas operasional dan
Penelitian pengembangan dilakukan pembukuan peternakan melalui
dalam lima tahapan prosedur, yaitu: proses pemeliharaan bibit ayam
1. Identifikasi Masalah dan Kebutuhan. hingga siap panen
merupakan tahap awal dari pengem- c. Dokumentasi untuk mengumpul-
bangan sistem mutu bidang Akuntansi kan data yang diambil dari doku-
dan Keuangan melalui observasi dan men fisik terkait operasional dan
wawancara. Dari hasil observasi dan pembukuan peternakan; dan
wawancara dengan pemilik, diperoleh d. Kuesioner (angket) yang dilaku-
informasi bahwa agribisnis peterna- kan untuk menguji tingkat validi-
kan plasma belum memiliki sistem tas (uji coba) dari sistem mutu
mutu terkait pencatatan laporan ke- yang berwujud SOP.
uangan dan pengelolaan keuangan un- 3. Perencanaan dan Penyusunan SOP.
tuk usaha bisnis ternak. Sistem yang Bertujuan untuk mendesain dan me-
ada adalah tidak tertulis sehingga pe- ngembangkan SOP sebagai hasil akhir
ternak mengalami kesulitan dalam hal penelitian;
pembukuan keuangan sehingga pen- 4. Uji Produk/Validasi Ahli. Kegiatan
capaian laba tidak maksimal dari hasil ini bertujuan untuk mengetahui apa-
ternak daging ayam. Oleh karenanya kah SOP yang telah dibuat layak pa-
dilakukan revisi produk terhadap pro- kai. Validator terdiri dari satu akade-
168 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.161-174

misi (Dosen Ekonomi STIE Indocak- (SOP). Efektivitas model sistem ma-
ti) dan satu praktisi lapangan dari pe- najemen keuangan dan sistem akun-
ternakan. Dosen validator merupakan tansi diukur dengan membandingkan
dosen jurusan ekonomi yang memiliki skor O1 dengan O2. Jika skor O2 lebih
keahlian dan pengalaman dalam pe- besar daripada O1, maka model SOP
nulisan SOP, khususnya bidang ke- dikatakan efektif. Produk ini adalah
uangan. Praktisi yang menjadi vali- akhir dari revisi yang sesuai dengan
dator adalah salah satu dari beberapa saran dari validator, sehingga produk
peternak ayam di wilayah Blitar yang telah memiliki relevansi dan kesesuai-
juga satu-satunya pemilik peternakan an antara isi SOP yang diciptakan
ayam potong “Cak Wanto” yang dengan SOP yang dikembangkan se-
memakai pola kemitraan, yaitu kerja- hingga dapat bermanfaat bagi agribis-
sama peternak plasma sebagai peme- nis peternakan.
liharaan bibit ayam hingga panen de- Validasi Produk (Uji Coba Produk)
ngan perusahaan inti sebagai supplier Validasi produk merupakan kegiatan
sarana produksi ternak. Dipilihnya untuk menilai dan menguji apakah ranca-
praktisi ini, selain sebagai peternak ngan produk, dalam hal ini sistem kerja
telur ayam di Blitar yang menjalan- baru secara rasional akan lebih efektif
kan agribinsis peternakan juga me- dari yang lama atau tidak (Sugiono, 2009
ngetahui informasi alur transaksi jual :302). Uji coba produk ini dilakukan
beli pola kemitraan peternak plasma untuk mengetahui apakah produk yang
pada umumnya. Berikut adalah iden- telah dirancang dalam penelitian ini yaitu
titas dari validator untuk penelitian produk SOP layak digunakan atau tidak.
ini: Uji coba produk ini juga dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana produk ini dapat
Tabel 1. mencapai tujuan bagi objek yang diteliti.
Identitas Validator Ahli Validasi atau Uji coba produk dalam
No Nama Validator penelitian ini meliputi tahap-tahap seba-
1. Mohammad Rofiudin, SE.,M.Si gai berikut:
(Dosen STIE Indocakti 1. Desain Validasi. Tahap uji coba pro-
Malang) duk pengembangan ini merupakan
2. Siswanto tahap dilaksanakannya evaluasi for-
(Peternak Plasma di Blitar) matif yang terdiri atas uji validasi ah-
li. Tujuan dilakukannya tahap ini ada-
5. Penyempurnaan Produk Akhir. Ke- lah untuk mengetahui tingkat kegu-
giatan ini merupakan hasil yang dipe- naan, kemudahan penggunaan, dan
roleh dari uji lapangan dengan mem- kelengkapan produk yang sedang di-
bandingkan pengelolaan keuangan kembangkan sebelum produk diguna-
dan sistem akuntansi antara sesudah kan. Hasil akhir dari kegiatan ini be-
dengan sebelum adanya pedoman rupa desain produk lengkap dengan
(SOP) dengan teknik before-after spesifikasinya yang kemudian siap
(Purwiyanto, 2014) dengan pola O1 untuk diuji coba. Desain produk yang
>< O2. O1 adalah skor angket tingkat disusun berupa sistem mutu dalam
pengelolaan keuangan dan sistem bentuk SOP.
akuntansi sebelum adanya pedoman 2. Subjek Validasi. Subjek uji coba yang
(SOP). O2 adalah skor angket tingkat terkait dengan pengembangan produk
pengelolaan keuangan dan sistem sistem mutu bidang akuntansi dan
akuntansi setelah adanya pedoman
Nurbatin, Hermawan, Sebuah Model Penelitian....169

keuangan agribisnis peternakan terdiri melakukan wawancara, peneliti


dari Pihak Akademisi dan Praktisi. menggunakan langkah-langkah
3. Jenis Data yang diperoleh merupakan antara lain: menentukan topik,
data primer dan data sekunder. Data menentukan narasumber lain, dan
Primer merupakan teknik pengambi- menyusun kerangka wawancara
lan data dengan survei yang dilaku- (topik dan susunan pertanyaan).
kan melalui wawancara kepada peter- d. Kuesioner untuk mendapatkan va-
nak plasma beserta pihak terkait lidasi. Ini merupakan teknik pe-
usaha peternakan di Blitar. Selain itu ngumpulan data yang dilakukan
juga dilakukan observasi lapangan dengan cara memberi seperangkat
untuk mengumpulkan data pendu- pertanyaan/pernyataan tertulis.
kung bagi penelitian ini. Sedangkan Pernyataan tertulis digunakan un-
data sekunder diambil dari survei tuk memperoleh informasi dari 2
yang dilakukan untuk melengkapi da- orang nara sumber yaitu seorang
ta primer berupa kajian literatur yang ahli di bidang akademisi ekonomi
berkaitan. Pengumpulan data sekun- dan seorang ahli praktisi lapangan
der juga diambil berupa data informa- yaitu peternak plasma sebagai pe-
si alur transaksi jual beli sebelum dan milik agribisnis peternakan. Lem-
sesudah masa panen ayam. bar validasi akan dianalisis untuk
4. Instrumen Pengumpulan Data yang menentukan kelayakan sistem se-
akan digunakan dalam penelitian dan kaligus sebagai panduan dalam re-
pengembangan untuk menghasilkan visi produk. Lembar validasi digu-
produk sebagaimana tujuan dilakukan nakan untuk mengumpulkan data
penelitian ini, yaitu : sebagai aspek penilaian terkait
a. Focus Group Discussion dengan manfaat SOP, kemudahan peng-
Tim peneliti, Dosen bidang Ke- gunaan SOP, kelengkapan SOP,
uangan dan Pemilik/peternak plas- dan keterbacaan SOP. Adapun
ma untuk mengidentifikasi masa- lembar validasi ahli terdiri dari 2
lah dan kebutuhan terkait dengan lembar validasi penilaian atau
alur transaksi hingga pelaporan tanggapan masing-masing untuk
keuangan yang terstandar sistem pihak akademisi dan pihak prak-
mutu akuntansi dan keuangan pa- tisi. Instrumen validasi ahli yang
da agribisnis peternakan ayam po- digunakan adalah perpaduan ang-
tong Cak Wanto di Blitar sebagai ket tertutup dan terbuka. Angket
upaya meningkatkan laba hasil tertutup adalah angket yang sudah
ternak. Berdasarkan hal tersebut disediakan jawabannya sehingga
dapat digunakan sebagai acuan responden tinggal memilih. Ben-
dalam menyusun SOP. tuk angket penilaian mengguna-
b. Lembar observasi sebagai rubrik kan format rating scale terhadap
penilaian yang digunakan peneliti produk yang dikembangkan. Isi
untuk pengamatan dan pencatatan angket tersebut berupa pernyataan
secara langsung serta sistematik judul-judul SOP yang terkait
terhadap sistem dan prosedur agri- dengan pengelolaan keuangan dan
bisnis pola kemitraan peternakan operasional pelayanan. Rating
ayam potong di Blitar. scale menggunakan skala Likert
c. Wawancara dengan peternak plas- dengan 5 kategori skor. Tiap skor
ma yang sekaligus sebagai pemi- memiliki bobot yaitu skor 1=
lik agribisnis peternakan. Untuk Sangat Rendah; skor 2= Rendah;
170 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.161-174

skor 3= Cukup; skor 4= Tinggi; daripada O1, maka model dikatakan


dan skor 5= Sangat Tinggi. Ang- efektif.
ket tertutup digunakan untuk me-
mudahkan pengisian jawaban Hasil dan Pembahasan
yang praktis dan cepat bagi res- Paparan Data Objek Penelitian
ponden dan memudahkan bagi pe- Objek penelitian ini adalah usaha
neliti untuk menganalisis data ternak ayam potong “Cak Wanto” yang
kuantitaif. Angket terbuka diguna- dijalankan oleh Siswanto sebagai pemilik
kan untuk memberikan data kuali- semenjak tahun 2000. Usaha peternakan
tatif berupa revisi, saran, dan ko- ayam potong yang dirintis Siswanto me-
mentar dari responden terkait sis- rupakan ayam ras pedaging (ayam broi-
tem mutu bidang akuntansi dan ler). Awal mula dari hobi berternak yaitu
keuangan. membeli bibit ayam broiler sebanyak 20
5. Tehnik Analisis Data. Mengukur res- ekor di toko peternakan. Seiring waktu
pon pengguna dan tim ahli terkait de- hingga meningkatnya permintaan pasar,
ngan kelayakan desain produk. Pe- di tahun 2004 peternak Siswanto harus
ngujian dilakukan dengan teknik pro- membangun kandang rumah ayam broiler
sentase mengikuti model Purwiyanto yang lebih luas untuk memelihara ayam
(2014) dan Sudarwati (2012) dengan ternak hingga 3000 ekor. Rumah kandang
formula: ayam broiler ini berukuran panjang 65
meter, lebar 9,5 meter sehingga total
luasnya adalah 2 x (65+9,5)=149 meter
Hasil perhitungan dikonversi yang terletak di Desa Pohgajih Keca-
pada tabel kategori interval untuk matan Selorejo Kabupaten Blitar. Rumah
menunjukkan posisi hasil pada garis kandang di lahan tanah yang cukup luas
respon (Purwiyanto, 2014) berikut: tersebut berdekatan dengan rumah pribadi
peternak Siswanto. Oleh karenanya, se-
tiap hari peternak Siswanto dapat me-
ngontrol pertumbuhan ayam broiler,
memberi makanan 3x dalam sehari, me-
nyediakan air minum, menyediakan vita-
Berdasarkan hasil prosentase min untuk menjaga kekebalan tubuh
membandingkan pengelolaan ke- ayam broiler dari virus penyakit dan me-
uangan dan sistem akuntansi antara ngupayakan kebersihan kandang ayam
sesudah dengan sebelum adanya pe- setiap hari.
doman (SOP) dengan teknik before- Peternak ayam selain memelihara
after dengan pola O1 >< O2. O1 ada- mulai dari bibit ayam hingga siap panen
lah skor angket tingkat pengelolaan ayam pedaging, dilakukan seorang diri
keuangan dan sistem akuntansi sebe- meski kadang dibantu para tetangga yang
lum adanya pedoman (SOP). O2 ada- diupah sebagai karyawan harian bila pa-
lah skor angket tingkat pengelolaan nen ternak lebih dari target. Mulai dari
keuangan dan sistem akuntansi sete- pembelian bibit ayam, penyediaan sarana
lah adanya pedoman (SOP) . Efek- produksi ternak dan operasional peme-
tivitas model sistem manajemen ke- liharaan tumbuh kembang bibit ternak
uangan dan sistem akuntansi diukur ayam hingga siap panen (dijual) ke
dengan membandingkan skor O1 de- supplier dilakukan sendiri oleh peternak
ngan O2. Jika skor O2 lebih besar Siswanto tanpa prosedur yang tersiste-
matis dengan pencatatan alur transaksi
Nurbatin, Hermawan, Sebuah Model Penelitian....171

yang sangat manual sehingga tidak jarang beban operasional yang dikeluar-kan
kesulitan menghitung pencapaian target ke penyedia sarana produksi ter-nak
keuntungan penjualan panen. Visi dan (kandang dan kebutuhan pakan obat
misi usaha ternak ayam potong “Cak ternak) saat pemeliharaan serta
Wanto” ini yaitu menjadi usaha agribisnis pencatatan pendapatan per hasil panen
ternak ayam potong yang berkualitas dan yang diperoleh saat penjualan.
halal serta mampu menciptakan peluang Berdasarkan hasil penelitian dan pe-
usaha ternak baru yang menguntungkan ngembangan model sistem mutu akun-
seperti pengembangan agribisnis ayam tansi pada agribisnis peternakan ayam
petelur kampung yang saat ini dirintis “Cak Wanto” di Blitar dengan pola
bersamaan dengan ayam potong pedaging kemitraan yang diperoleh melalui proses
broiler. Sebagai upaya pencapaian target observasi langsung di lapangan dan
laba dengan meminimumkan beban ope- wawancara, maka dihasilkan suatu Sis-
rasional pemeliharaan ternak, usaha ter- tem Mutu berbentuk Standar Operasional
nak “Cak Wanto” ini menggunakan pola Prosedur (SOP). Terdapat 3 produk SOP
kerjasama kemitraan yaitu peternak plas- yang dihasilkan dalam penelitian ini,
ma dengan perusahaan inti. Peternak yaitu SOP di bidang (unit kerja) Agri-
plasma dalam hal ini adalah Siswanto bisnis, Akuntansi dan Keuangan dengan
yang bertugas memelihara ternak bibit masing-masing bentuk format, desain
ayam hingga siap panen, sedangkan PT. data flow dan format grafik. Berikut ini
Sinar Sarana Sentosa sebagai supplier pa- adalah hasil Validasi pada tiga Sistem
nen ternak yang berperan selain sebagai Mutu berupa Standar Operating Proce-
penyedia Sarana Produksi Ternak (Sapro- dure (SOP) yaitu SOP Perjanjian Jual-
nak) kepada peternak Siswanto, juga Beli Model Kemitraan antara Perusahaan
menjual hasil panen ternak ke pedagang- Inti dan Plasma Peternak, SOP Sistem
pedagang besar di kota misal ke beberapa Informasi Akuntansi bidang Akuntansi
franchise bisnis restauran. dan SOP Bagi Hasil Model Kemitraan
Agribisnis Peternakan Ayam Potong
Analisis Data (Broiler) bidang Keuangan.
Berdasarkan hasil wawancara dan
observasi peneliti dengan pemilik / peter- Tabel 2
nak, diperoleh informasi bahwa tidak Hasil Analisis SOP Perjanjian Jual-Beli
adanya keakuratan informasi akuntansi Model Kemitraan antara Perusahaan Inti
yang terstandar umum yang seharusnya dan Plasma Peternak
dijalankan untuk kemajuan agribisnis pe- Aspek Yang Skor Sebelum Skor Setelah
Dinilai ada SOP ada SOP
ternakan di Blitar. Hal tersebut ditemukan
beberapa hal yaitu: 1 Mudah 2 5
dimengerti
1. Tidak ada pedoman standar tertulis 2 Mudah 2 4
terkait pengelolaan usaha agribisnis Dilaksanakan
3 Kelengkapan 1 5
ternak saat memulai pemeliharaan dan 4 Mudah 2 4
tumbuh kembang bibit ayam ternak diubah sesuai
kebutuhan
(Day Old Chicken) hingga saat panen Total 7 18
ternak sebagai ayam pedaging yang Prosentase (7/20)*100% (18/20)*100%=
memiliki standar kualitas jual di pasar; =46% 90%
Hasil Cukup Efektif Sangat Efektif
2. Tidak ada sistem akutansi sebagai in-
Sumber : Data Validasi Ahli Praktisi (2016)
formasi pembukuan melalui alur tran-
saksi kas masuk dan kas keluar saat Berdasarkan Tabel 2 hitungan nilai
jual beli. Misalnnya seperti pencatatan prosentase dari setelah ada uji coba
172 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.161-174

pemakaian Standar Operational Prosedur si memiliki prosentase sebesar 95% atau


(SOP) Perjanjian Jual-Beli Kemitraan dengan kata lain mendekati sempurna
antara Perusahaan Inti dan Plasma (100%), yang artinya sesuai dengan kate-
Peternak memiliki prosentase sebesar gori interval bahwa penerapan SOP Sis-
90% atau dengan kata lain mendekati tem Informasi Akuntansi dapat dinyata-
sempurna (100%), yang artinya sesuai kan sangat efektif dalam hal pelaksanaan
dengan kategori interval bahwa penera- di Usaha ternak Ayam Potong “Cak
pan SOP Perjanjian Jual-Beli Kemitraan Wanto”. Hal ini sangat berbeda dengan
antara Perusahaan Inti dan Plasma sebelum ada SOP Sistem Informasi
Peternak dapat dinyatakan sangat efektif Akuntansi yang memiliki prosentase
dalam hal pelaksanaan di Usaha ternak hanya 30% . Sesuai dengan kategori
Ayam Potong “Cak Wanto”. Hal ini interval, hal ini bisa diartikan bahwa
sangat berbeda dengan sebelum ada SOP sebelum ada SOP, Sistem Informasi
Perjanjian Jual-Beli Kemitraan antara Akuntansi cukup efektif untuk dilaksana-
Perusahaan Inti dan Plasma Peternak kan. Secara umum kesimpulan yang da-
yang memiliki prosentase hanya 46% . pat ditarik dari hasil diatas adalah model
Sesuai dengan kategori interval, l hal ini Sistem Informasi Akuntansi dapat dikata-
bisa diartikan bahwa sebelum ada SOP, kan efektif untuk dilaksanakan. Hal ini
Perjanjian Jual-Beli Kemitraan antara Pe- dapat dilihat dari skor sebelum adanya
rusahaan Inti dan Plasma Peternak cukup SOP dan setelah adanya SOP yang me-
efektif untuk dilaksanakan. Secara umum nunjukkan hasil bahwa prosentase setelah
kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil adanya SOP lebih tinggi dibandingkan
diatas adalah model Perjanjian Jual-Beli sebelum ada SOP.
Kemitraan antara Perusahaan Inti dan Tabel 4
Plasma Peternak dapat dikatakan efektif Hasil Analisis SOP Bagi Hasil Model
untuk dilaksanakan. Hal ini dapat dilihat Kemitraan Agribisnis Peternakan Ayam
dari skor sebelum adanya SOP dan Potong
setelah adanya SOP yang menunjukkan Aspek Yang Skor Sebelum Skor Setelah
Dinilai ada SOP ada SOP
hasil bahwa prosentase setelah adanya
SOP lebih tinggi dibandingkan sebelum 1 Mudah 2 4
dimengerti
ada SOP. 2 Mudah 2 4
Tabel 3 Dilaksanakan
3 Kelengkapan 2 4
Hasil Analisis SOP Sistem Informasi 4 Mudah 2 5
Akuntansi diubah sesuai
Aspek Yang Skor Sebelum Skor Setelah kebutuhan
Dinilai ada SOP ada SOP Total 8 17
Prosentase (8/20)*100% (17/20)*100%=
1 Mudah dimengerti 1 5 =40% 85%
2 Mudah 1 5 Hasil Cukup Efektif Sangat Efektif
Dilaksanakan Sumber : Data Validasi Ahli Praktisi (2016)
3 Kelengkapan 2 5
4 Mudah diubah 2 4
sesuai kebutuhan Berdasarkan Tabel 4 hitungan nilai
Total 6 19
prosentase dari setelah ada uji coba pe-
Prosentase (6/20)*100% (19/20)*100%= makaian SOP Model Kemitraan Agribis-
=30% 95% nis Peternakan Ayam Potong (Broiler)
Hasil Cukup Efektif Sangat Efektif
memiliki prosentase sebesar 85% atau
Sumber : Data Validasi Ahli Praktisi (2016)
dengan kata lain mendekati sempurna
Berdasarkan Tabel 3 hitungan nilai (100%), yang artinya sesuai dengan kate-
prosentase dari setelah ada uji coba pe- gori interval bahwa penerapan SOP Mo-
makaian SOP Sistem Informasi Akuntan- del Kemitraan Agribisnis Peternakan
Nurbatin, Hermawan, Sebuah Model Penelitian....173

Ayam Potong (Broiler) dapat dinyatakan untuk diimplementasikan dengan


sangat efektif dalam hal pelaksanaan di bukti bahwa hasil prosentase menun-
Usaha ternak Ayam Potong “Cak Wan- jukkan hasil di atas 95% atau men-
to”. Hal ini sangat berbeda dengan sebe- dekati sempurna (100%), jika diban-
lum ada SOP Sistem Informasi Akuntansi dingkan dengan sebelum adanya SOP
yang memiliki prosentase hanya 40% . yang hanya menunjukkan hasil cukup
Sesuai dengan kategori interval, hal ini efektif (30%)
bisa diartikan bahwa sebelum ada SOP, c. Model sistem mutu bidang Keuangan
Model Kemitraan Agribisnis Peternakan yang telah disusun oleh peneliti
Ayam Potong (Broiler) cukup efektif un- yakni SOP Bagi Hasil Model Kemi-
tuk dilaksanakan. Secara umum kesimpu- traan Agribisnis Peternakan Ayam
lan yang dapat ditarik dari hasil diatas Potong (Broiler), menunjukkan hasil
adalah Model Kemitraan Agribisnis Pe- bahwa setelah adanya penerapan dari
ternakan Ayam Potong (Broiler) dapat SOP tersebut, model kemitraan agri-
dikatakan efektif untuk dilaksanakan. Hal bisnis peternakan ayam potong dapat
ini dapat dilihat dari skor sebelum adanya berjalan dengan sangat efektif untuk
SOP dan setelah adanya SOP yang me- diimplementasikan dengan bukti
nunjukkan hasil bahwa prosentase setelah bahwa hasil prosentase menunjukkan
adanya SOP lebih tinggi dibandingkan hasil di atas 85% atau mendekati
sebelum ada SOP. sempurna (100%), jika dibandingkan
dengan sebelum adanya SOP yang
Kesimpulan dan Saran hanya menunjukkan hasil cukup
Kesimpulan efektif (40%)
Berdasarkan hasil penelitian di atas Saran
diperoleh hasil bahwa : Adapun saran-saran yang perlu pene-
a. Model sistem mutu bidang Agribis- liti sampaikan adalah sebagai berikut :
nis yang telah disusun oleh peneliti a. Dengan adanya penelitian yang
yakni SOP Perjanjian Jual-Beli Mo- menghasilkan model pengembangan
del Kemitraan antara Plasma Peter- sistem mutu berupa Standar Opera-
nak dan Perusahaan Inti, menunjuk- sional Prosedur (SOP) bidang Agri-
kan hasil bahwa setelah adanya pene- bisnis, Akuntansi dan Keuangan, ma-
rapan dari SOP tersebut perjanjian ka usaha ayam potong “Cak Wanto”
jual beli kemitraan dapat berjalan dengan pola kemitraan dapat meng-
dengan sangat efektif untuk dimple- aplikasikan SOP yang telah dibuat
mentasikan dengan bukti bahwa hasil tersebut sesuai kebutuhan khususnya
prosentase menunjukkan hasil di atas bagi peternak plasma (Siswanto) dan
90% atau mendekati sempurna perusahaan inti (supplier), serta dapat
(100%), jika dibandingkan dengan melakukan perbaikan secara terus
sebelum adanya SOP yang hanya menerus terkait SOP yang telah di-
menunjukkan hasil cukup efektif buat.
(46%) b. Bagi peneliti selanjutnya dapat me-
b. Model sistem mutu bidang Akuntansi nambah atau mengembangkan SOP
yang telah disusun oleh peneliti seperti SOP Sistem Informasi Admi-
yakni SOP Sistem Informasi nistrasi (Pendapatan dan Biaya Tran-
Akuntansi, menunjukkan hasil bahwa saksi) dalam Pola Kemitraan Peter-
setelah adanya penerapan dari SOP nakan Ayam Potong dan SOP peme-
tersebut, sistem informasi akuntansi liharaan dan produksi ternak ayam
dapat berjalan dengan sangat efektif potong Pola Kemitraan. Dengan pe-
174 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.161-174

ngembangan SOP tersebut dapat sa- Rizqisenoaji, Aditya. 2014. GAP Analisis
ling melengkapi dan dijadikan acuan Penerapan SAK ETAP Pada
bagi bisnis sejenis. Penyusunan Laporan Keuangan
UKM di Kabupaten Kudus. Skripsi.
Daftar Rujukan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Budiarsana, IGM dan Hidayat, C. 2012. Universitas Diponegoro, Semarang.
Model Kemitraan dan Dukungan Rasyaf, M. 2003. Beternak Ayam
Teknologi pada Agribisnis Pedaging. Penerbit Swadaya.
Peternakan Ayam Lokal. Jakarta.
Workshop dan Jurnal Nasional Sudarwati, Ninik. 2012. Pengembangan
Unggas Lokal 2012. Balai Modul Pelatihan Kewirausahaan
Penelitian Ternak Po Box 221, Pada Lembaga Kursus
Bogor 16002. Keterampilan Jasa, Disertasi.
Jogiyanto, HM. 2009. Analisis & Universitas Negeri Malang.
Disain Sistem Informasi: Sugiono. 2010. Metoda Penelitian
Pendekatan Terstruktur Teori dan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Praktek Aplikasi Bisnis. Penerbit Penerbit Alfabeta: Bandung
ANDI: Yogyakarta. Shelly. 2007. Discovering Computers,
Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Menjelajah dunia komputer
Cetakan ke-4 Edisi Ketiga. Penerbit Fundamental. Jakarta : Salemba
Salemba Empat: Jakarta. Infotek.
Mukhyidi, 2013. Analisa dan Desain Simatupang, P., S. Nizwar, dan P. U.
Website sebagai Media Informasi Hadi. 2004. Arah dan Kebijakan
dan Publikasi pada Pengurus Pengembangan Agribisnis
wilayah Nahdlatul Ulama Daerah Peternakan di Indonesia. Seminar
Istimewa Yogyakarta. Skripsi. Nasional:Komunikasi Hasil-Hasil
Sekolah Tinggi Manajemen Penelitian Ternak Dan Usaha
Informatika dan Komputer Pengembangan Peternakan Dalam
Yogyakarta. Sistem Usaha Tani Lahan Kering.
Nurbatin, Defia. 2016. Sebuah Model BPTP Nusa Tenggara Timur,
Penelitian dan Pengembangan Waingapu 23-24 Agustus 2004.
Sistem untuk Pengelolaan Subkhie, Hasan dan Suryadi. 2012.
Keuangan dan Pelayanan Pada Analisis Kelayakan Usaha
Bisnis Internet. Jurnal Riset dan Peternakan Ayam Pedaging dengan
Aplikasi Akuntansi dan Manajemen Pola Kemitraan di Kecamatan
(JRAAM) Polinema. Vol 1, No 3, Ciampea Kabupaten Bogor.
Maret 2016, ISSN 2443 – 3381 Manajemen IKM, Februari 2012
Prasetyo, Enggar. 2012. Analisis (54-63); Vol 7, No 1; ISSN 2085-
Agribisnis Peternakan Ayam 8418.
Potong Lokal di Kabupaten Batang. Solehah, Halimatus. 2016. Analisis
Tesis. Program Studi Magister Perhitungan Harga Pokok Produksi
Agribisnis Universitas Diponegoro, Ayam Potong (Broiler) dengan
Semarang. Metode Full Costing pada
Purwiyanto. 2014. Pengembangan Peternakan ABSHAR selaku Mitra
Scorpion Model Bahan Pelatihan Usaha CV. Mutiara Sinar Abadi
Memantapkan Niat Berwirausaha. Samarinda. e-Journal Ilmu
Disertasi. Universitas Negeri Administrasi Bisnis; 4(1): 1-14.
Malang ISSN 2355-5408.
Penelitian dan Pengembangan Sistem Mutu Manajemen Sumberdaya
Manusia pada Lembaga Amil Zakat, Infaq, Dan Shodaqoh (LAZIS)

Nur Zahrotul Laili1), dan Tasnim Nikmatullah Realita2)


1,2)
STIE INDOCAKTI
1)
zahro_21@rocketmail.com

Abstract

This research was conducted with the aim to develop a quality system in amil zakat
institutions, infaq, and sodaqoh (LAZIS) Sabilillah in Malang and produce the final product
in the form of Standard Operating Procedure (SOP) in the field of human resource
management. The method used in this research is the Research and Development (R & D),
while the steps of product development following the steps proposed by Sugiyono (2016).
Data analysis was performed using a test average. From the analysis of the data, obtained
an average yield of respondents gave ratings between 4 to 5 for each aspect of each SOP.
This means that the respondents rate the SOP prepared easy to understand, easy to
implement, easy to control, and easily modified according to the development. Suggested to
the organization to implement the SOP compiled consistently, and supervision in its
implementation to ensure successful implementation of the procedure. For further research
are expected to explore a wider range of organizations, so as to present a more complete
SOP

Keyword : Research, Development, Quality Systems, Human Resource Management,


LAZIS.

Abstrak

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan sistem mutu pada lembaga
amil zakat, infaq, dan sodaqoh (LAZIS) Sabilillah di kota Malang dan menghasilkan
produk akhir berupa Standart Operating Procedure (SOP) dalam bidang manajemen
sumber daya manusia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Research and Development (R&D), sedangkan langkah-langkah pengembangan produk
mengikuti langkah-langkah yang dikemukakan oleh Sugiyono ( 2016). Analisis data
dilakukan dengan menggunakan uji rata-rata. Dari hasil analisis data, diperoleh hasil rata-
rata responden memberikan penilaian antara 4 sampai 5 untuk tiap aspek pada masing-
masing SOP. Hal ini berarti bahwa responden menilai SOP yang disusun mudah
dimengerti, mudah dilaksanakan, mudah dikontrol, dan mudah diubah sesuai
perkembangan. Disarankan kepada organisasi untuk dapat melaksanakan SOP yang disusun
secara konsisten, serta dilakukan pengawasan dalam pelaksanaannya untuk menjamin
keberhasilan pelaksanaan prosedur. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan
eksplorasi lebih luas terhadap organisasi, sehingga dapat menyajikan SOP secara lebih
lengkap

Keyword : Penelitian, Pengembangan, Sistem Mutu, Manajemen Sumber Daya Manusia,


LAZIS.

Pendahuluan rena itu SDM harus dikelola dengan baik


Sumber daya manusia (SDM) meru- untuk meningkatkan efektivitas dan efi-
pakan salah satu faktor yang sangat pen- siensi organisasi, sebagai salah satu fung-
ting dalam suatu perusahaan di samping si dalam perusahaan yang dikenal dengan
faktor yang lain seperti modal. Oleh ka-

175
176 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.175-188

manajemen sumber daya manusia (MS- memunculkan berbagai macam pertanya-


DM). an. Salah satunya adalah bagaimana lem-
Pengelolaan sumber daya manusia, baga / yayasan tersebut mengelola sum-
tidak dapat dipungkiri telah menjadi tema ber daya manusia atau karyawannya. Me-
penting dalam upaya meraih keunggulan liputi proses dan prosedur memperoleh
kompetitif (Competitive Advantage) peru- sumber daya manusia, melatih, pembe-
sahaan atau organisasi. Meraih keung- rian kompensasi, hingga membangun hu-
gulan kompetitif melalui sumber daya bungan organisasi dengan karyawan.
manusia, berarti menempatkan setiap Dalam laporan akhir Tim Pengkajian
anggota organisasi sebagai bagian pen- Hukum Pengelolaan Zakat Oleh Negara Bagi
ting dari upaya perbaikan kualitas terha- Kepentingan Masyarakat (2011) disebutkan
dap proses, sistem, maupun produk. bahwa selama ini Lembaga Amil Zakat telah
Sangat penting bagi organisasi untuk berupaya mengelola zakat, infaq dan
shodaqoh dengan baik tetapi belum optimal,
menyusun rencana dan tata kelola karya- disebabkan beberapa faktor antara lain faktor
wan yang efektif dan efisien sehingga sumber daya manusia, kesadaran masyarakat,
profesionalisme, transparansi dan keung- faktor kelembagaan dan pengelolaan di lapa-
gulan kompetitif dapat diraih. Rencana ngan.
dan tata kelola tersebut tertuang dalam Aziz (2010: 241) menyatakan bahwa
praktik-praktik manajemen sumber daya dana zakat, infaq dan shodaqoh harus
manusia seperti dikemukakan Usmara dikelola dengan profesional dan didistri-
(2006:13) yaitu: Perencanaan sumber da- busikan serta dimanage (dikelola) dengan
ya manusia, meliputi perencanaan kua- orientasi pengembangan kesejahteraan umat
litas dan kuantitas SDM serta job design, (manusia) agar bisa memberikan dampak
Perolehan dan penempatan SDM meliputi positif bagi pengembangan perekonomian
umat.
rekrutmen, seleksi, penempatan, dan
Sementara di LAZIS Sabilillah Ma-
orientasi, Pengembangan SDM, meliputi
lang belum memiliki Standart Operating
pengembangan kemampuan kerja dan
Procedure (SOP) sehingga dalam men-
pengembangan karir, Perancangan sistem
jalankan aktivitas-aktivitas sumber daya
pemberian penghargaan, perancangan sis-
manusia (recruitmen, selection, place-
tem penilaian kinerja dan perancangan
ment dan development) masih belum
sistem balas jasa.
efektif dan efisien.
Praktik-praktik manajemen SDM ter-
Dalam pengelolaan LAZIS Sabilil-
sebut dapat diimplementasikan hampir
lah, para pengurus di beberapa bidang
pada semua organisasi, termasuk pada
masih dikekola secara langsung oleh
lembaga / yayasan penghimpun dana
Bapak – Bapak Takmir pada saat itu. Na-
Zakat, Infaq, dan Sodaqoh (LAZIS) yang
mun, semakin berkembangnya program
dewasa ini semakin menunjukkan eksis-
dan capaian lembaga dari para pengurus
tensinya. Hal tersebut dibuktikan dengan
yang ada banyak yang tidak aktif,
semakin banyaknya lembaga-lembaga
sehingga menyebabkan terjadinya double
penghimpun dana Zakat, Infaq dan Sho-
tugas dan fungsi. Disisi lain memegang
daqoh (ZIS) yang didirikan, besarnya
kepengelolaan dan disisi lain juga berada
dana publik yang dikelola, dan beragam-
pada struktur pengurus aktif.
nya program-program bantuan penyalu-
Pengelola atau karyawan yang bergu-
ran dana yang dikelola oleh yayasan
lat setiap harinya tidak lebih dari 5 – 6
penghimpun dan pengelola ZIS tersebut.
orang. Hampir semuanya berada di struk-
Semakin banyaknya lembaga / yaya-
tur kepengurusan aktif, yang mana
san pengelola dana zakat, infaq, dan so-
semuanya tanpa melalui perekrutan,
daqoh (ZIS) di tengah masyarakat saat ini
screening karyawan (seleksi karyawan)
Laili, Realita, Penelitian dan Pengembangan....177

dan penempatan karyawan sesuai dengan yang sudah lama (pelatihan masing-
bidangnya. Hingga pada tahun 2009 masing bidang).
dikarenakan banyaknya problem ketidak- Sangat penting bagi organisasi untuk
aktifan para pengurus menyebabkan be- memiliki prosedur standar dalam melaku-
berapa bidang di LAZIS Sabilillah kan praktik-praktik sumber daya manusia
mengalami kekosonganan, sampai pada tersebut, untuk memastikan organisasi
akhirnya secara langsung dipegang oleh atau Lembaga Zakat, Infaq dan Shodaqoh
pengelola yang masih aktif dan terjadi (LAZIS) memperoleh sumberdaya manu-
double job. Padahal dalam pengelolaan sia (pengelola) LAZIS yang tepat dengan
membutuhkan tenaga baru yang jumlah- cara yang benar, kompetensi yang mema-
nya pun tidaklah banyak hanya sekitar 2 dai, dan komitmen yang tinggi supaya
sampai 3 orang. Semuanya masih me- kualitas kontribusi mereka terhadap pen-
ngambil orang terdekat, baik dari pengu- capaian visi, misi, dan tujuan organisasi
rus yang ada membawa kenalan atau dapat dimaksimalkan.
orang yang direkomendasikan dan lain- Namun permasalahan yang dihadapi
nya diangkat dari remaja masjid yang disini adalah beberapa lembaga zakat,
aktif tanpa mengetahui kecakapan atau infaq, dan shodaqoh (LAZIS) termasuk
keahlian di bidangnya. LAZIS Sabilillah yang beralamatkan di
Untuk penempatan karyawan di Jl. A. Yani No. 15 Blimbing Malang
LAZIS Sabilillah sesuai dengan kebutu- belum memiliki prosedur standar dalam
han atau fungsi semua berdasarkan pemi- pengelolaan sumber daya manusia yang
lihan keahlian dan kemampuan dari ma- tertulis dan didokumentasikan dengan
sing – masing bagian yang berasal dari orang baik, yang dapat digunakan sebagai
terdekat. pedoman baku pengelolaan sumber daya
Sedangkan untuk pengembangan manusia.
karyawan berupa pelatihan, seminar dan Untuk bisa melakukan kegiatan pe-
workshop. Hampir disemua bidang pe- ngelolaan sumber daya manusia, dalam
ngelolaan sudah pernah mengikuti ber- hal ini diperlukan adanya pedoman (pan-
bagai macam pelatihan, diantaranya: duan) yang berupa Standart Operating
pelatihan tentang penggunaan website Procedure (SOP), SOP manajemen sum-
untuk lembaga sosial yang diikuti oleh ber daya manusia berisi tentang prosedur-
tim marketing, pelatihan dan pendam- prosedur dalam pengelolaan sumber daya
pingan penggunaan software keuangan manusia. Penggunaan SOP manajemen
yang diikuti oleh bendahara, seminar sumber daya manusia ini dimaksudkan
pemberdayaan zakat dan fungsi zakat agar pengimplementasian praktik-praktik
yang diikuti oleh tim manajemen, work- sumber daya manusia memiliki kualitas
shop dan pelatihan penyembelihan & (mutu) yang baik. Dengan mutu SDM
pengelolaan qurban yang diikuti oleh tim yang baik, maka akan lebih mudah dalam
pendayagunaan. Akan tetapi pelatihan mencapai tujuan, visi dan misi organisasi.
dan pengembangan karyawan tersebut SOP yang akan disusun dalam bentuk ta-
tidak diadakan oleh LAZIS Sabilillah bel yang terdiri dari aspek definisi, tu-
sendiri, padahal untuk memiliki karya- juan, prinsip, prosedur, bagian terkait, pe-
wan (pengelola) yang selalu bisa profe- rangkat yang dibutuhkan dan dokumen-
sional, memiliki etos kerja yang baik dan tasi-dokumentasi yang dibutuhkan pada
memiliki kemampuan yang selalu dina- saat implementasi SOP manajemen sum-
mis dibutuhkan adanya pelatihan-pelati- berdaya manusia.
han yang berkesinambungan baik untuk Berpijak dari argumentasi tersebut
karyawan yang baru maupun karyawan diatas, maka peneliti tertarik melakukan
178 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.175-188

penelitian dengan judul “Pengembangan 2. Priscyllia Surya Hadiwiyono dan


Sistem Mutu Manajemen Sumber Daya Togar Panjaitan (2013) dari Univer-
Manusia (Studi kasus di Lembaga Zakat, sitas Kristen Petra Surabaya, Fakultas
Infaq dan Shodaqoh (LAZIS) Sabilillah Teknologi Industri, Progam Studi
Malang”. Teknik Industri melakukan sebuah
Adapun tujuan dari penelitian ini yai- penelitian yang berjudul Perancangan
tu untuk mengembangkan dan menyusun Standart Operating Prosedure (SOP)
sistem mutu manajemen sumberdaya ma- Human Resourse (HR) di PT. X.
nusia dalam bentuk Standart Operating Metode yang digunakan dalam penyu-
Procedure (SOP) untuk kegiatan sumber sunan SOP yang baru adalah pengem-
daya manusia di Lembaga amil zakat, bangan berkala, dalam metode ini bisa
Infaq dan Shodaqoh (LAZIS) Sabilillah memilih dua metode dalam pengem-
Malang. bangan berkala yaitu pegembangan
sebagian dan keseluruhan. Format pe-
Kajian Literatur nyusunan yang digunakan adalah flow-
Jurnal Hasil Penelitian chart, karena proses yang disusun
1. Ratih Nugraheni, Apriatni EP, Agung memiliki banyak keputusan yang
Budiatmo (2013) dari Universitas Di- harus diambil dalam proses tersebut.
ponegoro, Fakultas Ilmu Sosial dan Flowchart dalam penulisannya meng-
Ilmu Politik, Jurusan Administrasi gunakan simbol-simbol yang sudah
Bisnis melakukan penelitian yang ber- ditentukan bersama oleh perusahaan,
judul Pengaruh Standart Operasional dimana setiap simbol mempresentasi-
Prosedur dan Pengawasan Terhadap kan makna tertentu dari kegiatan atau
Kinerja Pramuniaga Pasaraya Sriratu keputusan tertentu.
Pemuda Semarang. Penelitian tersebut Ada 6 SOP yang tidak sesuai
bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara HR sub-Department yang
SOP dan pengawasan terhadap kinerja menghasilkan salah paham pada prak-
pramuniaga. Tipe penelitian yang teknya seperti Training, Kesehatan,
digunakan dalam penelitian tersebut Seragam, Leave khusus, ID card,
adalah explanatory research dengan pension. Karena itu SOP baru tersebut
63 responden yang diambil meng- memiliki hubungan yang diperlukan
gunakan teknik sensus. Metode anali- untuk mengakomodasi semua peruba-
sis yang digunakan dalam penelitian han yang terjadi. Saat ini SOP tidak
ini menggunakan analisis korelasi, berhubungan, di masa depan yang di-
koefisiensi determinasi, table silang, butuhkan PIC yang bertanggung jawab
regresi. Skala pengukuran likert. Pada untuk memperbarui SOP dengan
analisis digunakan uji linier dan uji menggunakan metode template yang
singnifikasi dengan menggunakan siap digunakan jadi akan sesuai atau
bantuan program SPSS 16.0 Hasil seragam antara SOP dan HR sub
penelitian menunjukan adanya penga- Department.
ruh positif dan signifikan antara stan- 3. Penelitian yang dilakukan oleh Delvis
dart operasional prosedur (SOP) dan Agusman, Lithrone Laricha dan Meta-
pengawasan terhadap kinerja pramu- silani (2013) dengan judul manajemen
niaga secara persial, adanya pengaruh sistem kerja untuk peningkatan kinerja
positif dan signifikan antara standar karyawan PT. CP. Tujuan dari pene-
operasional prosedur (SOP) dan pe- litian tersebut adalah Untuk menge-
ngawasan secara gabungan terhadap tahui dan mengukur kinerja karyawan
kinerja pramuniaga. di PT. CP, menentukan indikator yang
Laili, Realita, Penelitian dan Pengembangan....179

paling berpengaruh dalam meningkat- PT Degepharm Semarang. Penelitian


kan kinerja karyawan di PT. CP, dan ini mencoba mengkaji penyelesaian
meningkatkan kinerja karyawan dan masalah produk cacat melalui upaya
menciptakan SOP di PT. CP. Tahapan- pendokumentasian system manajemen
tahapan yang dilakukan dalam peneli- mutu. Dokumentasi tersebut dituang-
tian ini dimulai dari penelitian penda- kan dalam bentuk SOP terstandar pada
huluan, kemudian identifikasi masa- beberapa departemen. Pengumpulan
lah, setelah itu menentukan tujuan dari data dilakukan dengan menggunakan
penelitian dan dilanjutkan dengan pe- teknik observasi dan evaluasi terhadap
ngumpulan menggunakan kuisioner, dokumen-dokumen serta wawancara
data yang dikumpulkan diuji reabilitas kepada bagian penjaminan mutu dan
dan validitas menggunakan software pihak lain yang ada di PT Degepharm
aplikasi pengolahan data statistik, Semarang. Hasil penelitian ini berupa
kemudian pengolahan data untuk me- prosedur mutu atau Standart Opera-
ngukur kinerja karyawan mengguna- sional Prosedur (SOP) untuk bagian
kan metode Human Resources Score gudang, prosedur mutu bagian produk-
Card dan metode Analytical Hierar- si, prosedur mutu bagian keuangan,
chy Process. Hasil dari penelitian ini dan prosedur mutu bagian penga-
adalah kinerja karyawan di PT. CP wasan mutu.
yang perlu ditingkatkan adalah pers- 6. Penelitian yang dilakukan Lionisia
pektif pembelajaran dan pertumbuhan, Merdekawati Handoko dengan judul
juga kinerja yang paling baik dari Penyusunan Standar Operasional Pro-
perspektif keuangan sedur Pada Operasional Toko Di Su-
4. Kusumastuti, Purwanto, dan Yuwono permarket Ufo (United Fashion
juga melakukan penelitian berjudul Outlet) Surabaya juga membahas ten-
Pengaruh Pembuatan Standar Opera- tang sistem mutu berupa Standart
tional Procedure terhadap kinerja pa- Operating Procedure (SOP). Tujuan
da PT Wangsa Jatra Lestari yang di- dari penelitian ini adalah untuk meng-
laksanakan tahun 2014. Subyek pene- analisis kelemahan dan memberikan
litian adalah karyawan bagian produk- solusi dalam mengatasi problem PT.
si PT Wangsa Jatra Lestari. Pengum- Darmo Lestari Sentosa. Tahapan yang
pulan data dilakukan menggunakan dilakukan dalam penelitian ini adalah
wawancara dan observasi. Analisis da- dengan melakukan pengamatan dan
ta menggunakan teknik evaluasi pro- penyebaran kuisioner kepada karya-
ject. Hasil penelitian yang menunjuk- wan PT. Darmo Lestari Sentosa. Ke-
kan bahwa setelah disusun SOP, kiner- mudian hasil pengisian kuisioner di
ja menjadi lebih baik. 90% atasan se- analisis sehingga diketahui karyawan
nang karena order dapat diselesaikan memahami SOP atau tidak. Hasil dari
tepat waktu, 80% customer senang ka- penelitian ini adalah karyawan belum
rena order dating tepat waktu, dan terbiasa menggunakan SOP yang su-
85% rekan kerja senang karena tidak dah disusun, kurangnya sosialisasi se-
harus selalu bertanya kepada rekan cara berkala oleh atasan baik HRD,
kerja sehingga proses kerja lebih cepat operation manager dan general mana-
selesai. ger sehingga karyawan tidak mema-
5. Penelitian yang mendukung juga telah hami dengan baik apa itu SOP dan isi
dilakukan oleh Sari dkk (2015). Me- dari SOP tersebut.
ngambil judul Perancangan Sistem
Mutu berdasarkan ISO 9001 : 2008 di
180 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.175-188

Kajian Teori Dari uraian definisi di atas dapat


Sistem Mutu disimpulkan bahwa SOP merupakan
Sistem mutu adalah prosedur terdo- serangkaian tahapan yang dibakukan dan
kumentasi dan praktek-praktek standar didokumentasikan untuk menyelesaikan
untuk manajemen sistem, yang bertujuan kegiatan atau proses kerja tertetentu yang
menjamin kesesuaian dari suatu proses dilakukan secara berulang pada sebuah
dan produk (barang atau jasa) terhadap organisasi.
kebutuhan atau persyaratan tertentu, di- SOP dibuat dengan beberapa tujuan,
mana kebutuhan atau persyaratan tertentu diantaranya :
tersebut ditentukan atau dispesifikasikan 1. Agar petugas/pegawai menjaga kon-
oleh pelanggan dan organisasi (Quality sistensi dan tingkat kinerja petugas /
Management Systems, ISO 9001:2008). pegawai atau tim dalam organisasi
Ishikawa dalam Nasution (2003) me- atau unit kerja.
nyebutkan beberapa manfaat sistem mu- 2. Agar mengetahui dengan jelas peran
tu, diantaranya: (1) Meningkatkan image dan fungsi tiap-tiap posisi dalam orga-
positif perusahaan; (2) Sistem terdoku- nisasi.
mentasi; (3) Media untuk pelatihan dan 3. Memperjelas alur tugas, wewenang
pendidikan; (4) Sebagai alat analisa kom- dan tanggungjawab dari petugas / pe-
petitor perusahaan; (5) meningkatkan mo- gawai terkait.
tivasi, moral dan kinerja karyawan; (6) 4. Melindungi organisasi/unit kerja dan
Jaminan kualitas produk dan proses. petugas/pegawai dari malpraktek atau
Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem kesalahan administrasi lainnya.
mutu bermanfaat untuk meningkatkan 5. Untuk menghindari kegagalan / kesa-
kualitas sistem operasional dalam organi- lahan, keraguan, duplikasi dan inefi-
sasi. Dengan adanya sistem mutu, me- siensi
ningkatkan peluang organisasi untuk Selain tujuan, SOP juga mempunyai
meraih competitive advantage. manfaat jika diterapkan pada suatu
Ishikawa dalam Nasution (2003) perusahaan, diantaranya :
menyebutkan beberapa jenis sistem mutu, 1. Dapat digunakan sebagai sarana untuk
diantaranya : mengkomunikasikan pelaksanaan sua-
1. Quality manual (manual mutu / pedo- tu pekerjaan di perusahaan.
man mutu). 2. Dapat digunakan sebagai sarana acuan
2. Prosedur mutu (prosedur sistem, dan dalam melakukan penilaian terhadap
instruksi kerja). proses layanan di Perusahaan.
3. Formulir-formulir. 3. Dapat digunakan sebagai sarana pela-
4. Peraturan dan persyaratan. tihan bagi staff / karyawan baru se-
hingga mengurangi waktu yang ter-
Standart Operating Procedure (SOP) buang untuk memberikan pengarahan.
SOP adalah serangkaian instruksi 4. Dapat digunakan sebagai sarana me-
yang menggambarkan pendokumentasian ngendalikan dan menggantisipasi apa-
dari kegiatan yang dilakukan secara bila terdapat suatu perubahan sistem di
berulang pada sebuah organisasi (EPA, perusahaan.
2001). Sedangkan menurut Aldy (2012) 5. Dapat digunakan sebagai sarana audit
mengemukakan SOP merupakan tatacara di perusahaan.
atau tahapan yang dibakukan dan yang Dalam pembuatan SOP, kita wajib
harus dilalui untuk menyelesaikan suatu mengetahui Kriteria SOP yaitu : (Budi-
proses kerja tertentu. harjo, 2016 )
Laili, Realita, Penelitian dan Pengembangan....181

1. Penyusunan kalimat dengan bahasa dengan Keputusan Menteri Agama No.


yang sederhana 581 tahun 1999 tentang Pelaksanaan
2. Mudah diaplikasikan Undang-Undang No. 38 tahun 1999 dan
3. Mudah dikontrol Keputusan Direktur Jendaral Bimbingan
4. Mudah diaudit Masyarakat Islam dan Urusan Haji No.
5. Mudah diubah, sesuai dengan perkem- D/291 tahun 2000 tentang Pedoman
bangan. Teknis Pengelolaan Zakat. Meskipun
peraturan tersebut tidak terdapat sanksi
Manajemen Sumberdaya Manusia pada muzakki tapi Undang-Undang
Praktik-praktik manajemen sumber tersebut mendorong upaya pembentukan
daya manusia seperti dikemukakan lembaga pengelola zakat yang amanah,
Usmara ( 2006 ) yaitu: kuat dan dipercaya oleh masyarakat.
1. Perencanaan sumber daya manusia, Dalam Bab II Pasal 5 Undang-
meliputi perencanaan kualitas dan Undang tersebut dikemukakan bahwa
kuantitas SDM serta job design. pengelolaan zakat bertujuan untuk:
2. Perolehan dan penempatan SDM meli- 1. Meningkatkan pelayanan bagi masya-
puti rekrutmen, seleksi, penempatan, rakat dalam menunaikan zakat sesuai
dan orientasi. dengan tuntutan agama.
3. Pengembangan SDM, meliputi pe- 2. Meningkatkan fungsi dan peranan
ngembangan kemampuan kerja dan pranata keagamaan dalam upaya me-
pengembangan karir wujudkan kesejahteraan masyarakat
4. Perancangan sistem pemberian peng- dan keadilan sosial.
hargaan 3. Meningkatkan hasil guna dan daya gu-
5. Perancangan sistem penilaian kinerja na zakat.
6. Perancangan sistem balas jasa Menurut Tim Pengkajian Hukum
Sedangkan Hariandja (2007:4) me- Pengelolaan Zakat Oleh Negara Bagi
ngatakan bahwa kegiatan atau aktivitas Kepentingan Masyarakat (2011) lingkup
MSDM secara umum dapat dikategorikan kewenangan pengumpulan zakat melipu-
menjadi empat, yaitu: ti: zakat, infaq, shodaqoh, hibah, wasiat,
1. Persiapan dan pengadaan waris dan kafarat.
2. Pengembangan dan penilaian Menurut Hafidhuddin (2002: 126),
3. Pengkompensasian dan perlindungan lembaga pengelola zakat memiliki
4. Hubungan-hubungan kepegawaian. kekuatan hukum formil yang memiliki
keuntungan sebagai berikut:
Lembaga Amil Zakat (LAZ) 1. Untuk menjamin kepastian dan
Menurut Tim Pengkajian Hukum disiplin pembayar zakat.
Pengelolaan Zakat Oleh Negara Bagi 2. Untuk menjaga perasaan rendah diri
Kepentingan Masyarakat ( 2011) para mustahiq zakat apabila
Lembaga Amil Zakat adalah: berhadapan langsung untuk menerima
“Institusi pengelola zakat yang di- zakat dari para muzakki.
bentuk oleh masyarakat dan dikukuh- 3. Untuk mencapai efisien dan
kan oleh pemerintah untuk melaku- efektivitas, serta sasaran yang tepat
kan kegiatan pengumpulan, pendis- dalam penggunaan harta zakat
tribusian dan pendayagunaan zakat menurut skala prioritas yang ada pada
sesuai dengan ketentuan agama” suatu tempat.
Di Indonesia pengelolaan zakat 4. Untuk memperlihatkan syiar Islam
diatur berdasarkan Undang-Undang No. dalam semangat penyelenggaraan
38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat pemerintahan yang Islami.
182 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.175-188

Menurut Fakhruddin (2008: 288), Potensi Pengum


Desain
secara struktur organisasi lembaga penge- dan pulan
Produk
Masalah Data
lola zakat di Indonesia terdiri dari 2 ma-
cam, yaitu Badan Amil Zakat (BAZ) dan Uji Revisi Validasi
Lembaga Amil Zakat (LAZ). Badan Amil Coba Desain Desain
Zakat dibentuk oleh pemerintah, sedang- Produk
kan Lembaga Amil Zakat didirikan oleh Uji
Revisi Revisi
Coba
masyarakat. Untuk terwujudnya suatu Produk
Pemakai
Produk
organisasi/lembaga yang baik, perlu 1 2
an
dirumuskan beberapa hal yaitu :
1. Adanya tujuan yang akan dicapai. Produk
Masal
2. Adanya penetapan dan pengelompo-
kan pengerjaan. Gambar 1 Model Sugiono Desain
3. Adanya wewenang dan tanggung ja- Research and Development
wab.
4. Adanya hubungan (relationship) satu Pengumpulan Desain
Potensi dan
sama lain. Masalah
data: produk
• Data literature • Pembuatan SOP
5. Adanya penetapan orang-orang yang
akan melakukan pekerjaan atau tugas-
tugas yang diembankan kepadanya.
Uji Coba Revisi Validasi
Produk Desain Desain
Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2011) Metode
Penelitian dan Pengembangan adalah me-
Produk
tode penelitian yang digunakan untuk Akhir
menghasilkan produk tertentu, dan me-
nguji keefektifan produk tersebut supaya
dapat menghasilkan produk tertentu. Pro- Gambar 2. Prosedur Desain Research
duk yang dihasilkan dapat berupa produk and Development
yang betul-betul baru atau produk hasil
pengembangan dari produk yang sudah Berkaitan dengan adanya asumsi dan
ada. Menurut Sugiyono (2011) langkah – keterbatasan penelitian, sehingga peneliti
langkah pelaksanaan strategi penelitian hanya mengadopsi 6 prosedur dari 10
dan pengembangan yang dilakukan untuk prosedur penelitian yang ada. Berikut
menghasilkan produk tertentu dan untuk diuraikan 7 prosedur penelitian yang
menguji keefektifan produk yang dimak- digunakan :
sud, adalah :
1. Potensi dan Masalah
Merupakan prosedur pengkajian
terhadap potensi atau keunggulan Lem-
baga Zakat Sabilillah. Potensi ini dapat
berasal dari lokasi, program-program
yang ditawarkan, jumlah donator dan lain
sebagainya. Selanjutnya proses identify-
kasi untuk menemukan gap antara kondi-
si ideal yang diinginkan dengan kenya-
taan yang dihadapi. Gap ini dapat menja-
di sumber masalah bagi organisasi yang
Laili, Realita, Penelitian dan Pengembangan....183

membutuhkan penyelesaian. Lembaga Validasi ahli merupakan prosedur


Zakat Masjid Sabilillah merupakan satu menelaah SOP yang dilakukan oleh ahli,
dari sekian banyak lembaga pengelola da- dalam hal ini melibatkan ahli akademisi
na ZIS yang bernaung dibawah satu ya- yang berasal dari perguruan tinggi dan
yasan dengan Masjid. Fakta ini tentu ahli praktisi yang berasal dari praktisi
menjadi keunggulan organisasi dalam dalam bidang pengelolaan dana ZIS.
upaya menjaring muzakki. Rekam jejak Prosedur validasi dilakukan untuk
kegiatan penyaluran dana ZIS yang juga menilai kelayakan SOP sebelum diuji
sudah dipublikasikan dalam bentuk maja- coba penerapan dalam aktivitas keseha-
lah, merupakan pondasi bangunan keper- rian organisasi. Hasil penilaian dan reko-
cayaan para Muzakki. Namun demikian, mendasi dari validator selanjutnya akan
Lembaga Zakat Masjid Sabilillah masih menjadi bahan masukan untuk perbaikan
menghadapi permasalahan yang juga SOP sampai dinyatakan layak untuk di uji
banyak dialami oleh lembaga zakat lain- coba penerapan.
nya. Masalah muncul dalam bidang
pengelolaan sumberdaya manusia. 5. Perbaikan Produk
Perbaikan dilakukan jika pada tahap
2. Mengumpulkan Informasi dan validasi produk mengalami kesalahan
Studi Literatur atau penyesuaian dengan kondisi lapa-
Berdasarkan pemetaan pada tahap ngan. Perbaikan dilakukan atas dasar re-
identifikasi potensi dan masalah, selanjut- komendasi yang diberikan oleh validator.
nya dilakukan pengumpulan informasi Perbaikan atau revisi berikutnya dila-
melalui studi pada hasil penelitian terda- kukan berdasarkan hasil uji coba pema-
hulu, kajian terhadap peraturan perun- kaian atau penerapan SOP manajemen
dang-undangan, dan proses wawancara sumber daya manusia dan rekomendasi
dalam rangka menemukan bentuk produk dari relawan sebagai responden.
yang tepat untuk menyelesaikan masalah
yang dihadapi. 6. Uji Coba Produk
Prosedur uji coba dilakukan setelah
3. Desain Produk rancangan produk divalidasi, memperoleh
Pada tahap ini, dalam rangka menye- masukan untuk kebutuhan revisi, dan
lesaikan masalah manajemen sumberdaya direvisi sesuai rekomendasi validator. Uji
manusia yang sedang dihadapi oleh Lem- coba pemakaian dilakukan dengan cara
baga Zakat Masjid Sabilillah maka akan memberikan kuesioner kepada responden,
disusun Standart Operating Procedur yaitu relawan Lembaga Zakat Masjid
(SOP) dalam bidang manajemen sumber- Sabilillah.
daya manusia.
7. Produk Akhir
4. Validasi Ahli Produk ini adalah akhir dari perbai-
Kegiatan ini bertujuan untuk menge- kan yang sesuai dengan saran dari res-
tahui apakah rancangan SOP yang disu- ponden, sehingga produk telah memiliki
sun dapat diterapkan oleh Lembaga Zakat relevansi dan kesesuaian antara isi SOP
Masjid Sabilillah. Subyek validasi ahli dengan kebutuhan Lembaga Amil Zakat,
adalah satu orang pimpinan perusahaan Infaq dan Shodaqoh (LAZIS) Sabilillah
sebagai validator praktisi. Dan satu dosen Malang serta dapat diterapkan sebagai
STIE Indoçakti sebagai validator akade- panduan pelaksanaan kegiatan manaje-
misi. men sumberdaya manusia.
184 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.175-188

Uji Coba Skala Pengukuran


1. Desain Uji Coba Penilaian jawaban pada angket
Uji coba dilakukan dengan cara tertutup untuk setiap aspek pada masing-
memberikan kuesioner kepada responden, masing SOP diukur menggunakan skala
dalam hal ini adalah relawan Lembaga pengukuran skala Likert dengan rentang
Zakat Masjid Sabilillah. Responden akan skor 1- 5. Interpretasi untuk masing-
menerapkan prosedur yang tercantum da- masing skor disajikan sebagai berikut :
lam SOP manajemen sumber daya manu- Skor 1 = sangat tidak baik
sia untuk kemudian memberikan penilai- Skor 2 = tidak baik
an terhadap SOP yang disusun berda- Skor 3 = cukup
sarkan kriteria yang telah ditentukan. Skor 4 = baik
2. Subyek Uji Coba Skor 5 = sangat baik
Uji coba dilakukan kepada relawan
Lembaga Zakat Masjid Sabilillah sejum- Teknik Analisis Data
lah 7 orang, representasi dari divisi-divisi Data yang terkumpul akan dianalisis
yang ada di organisasi (LAZIS Sabilillah menggunakan teknik analisis rata – rata
Malang) dengan rumus yang tercantum dalam
Sugiyono ( 2013 )sebagai berikut:
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah ∑ 𝑋𝑖
Me =
data primer dan data sekunder. 𝑛

a. Data primer
Dimana :
Dalam penelitian ini, data primer
Me = Mean ( rata-rata )
diperoleh melalui observasi yang berupa
∑ = Epsilon ( baca jumlah )
pengamatan terhadap sistem kerja
Xi = nilai X ke i sampai ke n
karyawan atau pengelola LAZIS Sabilil-
n = Jumlah individu
lah Malang. Sedangkan penyebaran kue-
sioner kepada responden yaitu karyawan
Hasil Dan Pembahasan
(pengelola) LAZIS Sabilillah Malang.
Hasil validasi ahli
Serta wawancara secara langsung mau-
Berikut disajikan hasil pengumpulan
pun tidak langsung dilakukan dengan be-
dan pengolahan data validasi ahli serta
berapa orang perwakilan dari responden.
rekomendasi dari 2 orang validator.
b. Data sekunder.
Data sekunder dalam penelitian ini
berupa data company profile, data nama-
nama pengurus dan karyawan, aktivitas
karyawan (sumber daya manusia) Lem-
baga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh
(LAZIS) Sabilillah Malang dan data
pendukung lainnya.
Pengumpulan data untuk mempero-
leh data pendukung penelitian dilakukan
dengan cara observasi, pemberian angket,
dan melakukan wawancara.
Laili, Realita, Penelitian dan Pengembangan....185

Tabel 1. disusun juga mudah diubah sesuai per-


Hasil validasi ahli kembangan diihat dari adanya keterli-
batan beberapa pihak dalam pelaksanaan-
Nilai rata-rata tiap aspek nya, sehingga memungkinkan munculnya
Mudah
N Judul Mudah Mudah Mudah diubah
gagasan-gagasan baru terkait penyempur-
o SOP dimenger diaplikasik di sesuai naan prosedur.
ti an kontrol perkemba Revisi Produk
ngan
SOP
Berdasarkan hasil analisis data
1 Rekrutmen 4,5 5 4,5 4,5 validasi ahli, diperoleh rata-rata nilai SOP
Internal untuk masing-masing kriteria berkisar
SOP antara 4 dan 5. Hasil ini menunjukkan
2 Rekrutmen 5 4,5 4,5 5
Eksternal bahwa SOP sudah baik dan dapat
Sop Seleksi diujicobakan kepada responden, dengan
3 Administra 5 5 5 5 beberapa revisi sesuai rekomendasi
si
SOP validator sebagai berikut:
Seleksi 1. Konsistensi penomoran SOP pada
4 Akademik 4,5 4,5 4,5 4,5 Angket dengan lampiran isian nilai.
dan
Psikotest 2. Menajamkan uraian prinsip pada
SOP SOP Penempatan Karyawan yaitu
5 Seleksi 5 5 4,5 5 penempatan karyawan sesuai dengan
Wawancara
SOP Tes
kualifikasi yang dimiliki karyawan
6 5 5 4,5 5 dan ketersediaan posisi yang kosong.
Kesehatan
SOP 3. Lengkapi prosedur dalam SOP OJT
Penempata
7 n Tenaga 5 4,5 4,5 4,5
dengan menambahkan kegiatan
Kerja ( perencanaan.
Karyawan ) Hasil uji coba
SOP On Berikut dibawah adalah tabel hasil
8 The Job 4,5 4,5 4,5 5
Training uji coba penerapan pada responden yaitu
SOP karyawan LAZIS Sabilillah Malang
Pengemban sebanyak 7 orang.
9 gan dan 4,5 4,5 4,5 4,5
Pelatihan
Karyawan Tabel 2.
Hasil uji coba
Pembahasan
Hasil validasi ahli menunjukkan bah- Nilai rata-rata tiap aspek
wa rata-rata nilai yang diberikan untuk 9 Mu Mudah
Muda
N Judul Mudah dah diubah
SOP bervariasi pada rentang skor 4 h
o SOP diaplika di sesuai
dimen
sampai 5. Hasil penilaian validasi terse- gerti
sikan kont perkemb
but merupakan petunjuk bahwa baik ahli rol angan
SOP
akademisi maupun ahli praktisi sepakat Rekrutm
1 4,7 4,4 4,6 4,7
menyatakan prosedur yang termuat dalam en
SOP mudah dimengerti bahasa dan Internal
SOP
struktur kalimatnya, mudah diaplikasikan Rekrutm
2 4,4 4,4 4,7 4,7
atau dilaksanakan karena prosedurnya en
jelas, mudah dikontrol karena dalam pro- Eksternal
Sop
sedur juga dimuat pihak yang melak- Seleksi
sanakan serta dokumen-dokumen pendu- 3 4,4 4,3 4,7 4,6
Administ
kungnya. Yang terakhir, SOP SDM yang rasi
4 SOP 4,7 4,6 4,4 4,6
186 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.175-188

Seleksi Produk akhir dari penelitian ini ada-


Akademi
k dan
lah sistem mutu manajemen sumberdaya
Psikotest manusia berupa manual mutu Standart
SOP Operating Procedur (SOP) kegiatan pe-
Seleksi
5
Wawanc
4,6 4,4 4,4 4,6 ngadaan sumberdaya manusia pada LA-
ara ZIS SABILILLAH kota Malang.
SOP Tes
6 Kesehata 4,6 4,7 4,3 4,9
n Kesimpulan Dan Saran
SOP Kesimpulan
Penempa
tan Dari hasil analisis data yang telah
7 Tenaga 4,6 4,4 4,4 4,4 dilaksanakan, dapat ditarik beberapa
Kerja kesimpulan sebagai berikut:
(Karyaw
an ) 1. Hasil analisis data menunjukkan
SOP On
8 The Job 4,7 4,6 4,4 4,7
bahwa nilai rata-rata untuk 9 SOP
Training SDM yang telah disusun berkisar
SOP antara 4 sampai 5. Skor tersebut
Pengemb
angan
terdistribusi merata pada tiap aspek
9 dan 4,7 4,6 4,6 4,7 pada masing-masing SOP, aspek-
Pelatihan aspek yang menjadi kriteria penilaian
Karyawa
n
adalah aspek mudah dimengerti,
mudah diaplikasikan, mudah di
Uji coba penerapan Standard Ope- kontrol, dan mudah diubah sesuai
rating Procedure (SOP) manajemen perkembangan.
Sumber Daya Manusia pada responden 2. Produk yang dihasilkan dari penelitian
menunjukkan bahwa nilai rata-rata pada dan pengembangan ini berupa manual
tiap aspek penilaian berada pada rentang mutu SOP Manajemen Sumber daya
skor antara 4 dan 5. Nilai tersebut menun- Manusia.
jukkan bahwa prosedur pada 9 SOP ma- Saran
najemen Sumber Daya Manusia yang ter- Berdasarkan paparan data serta
diri dari SOP rekruitmen internal, SOP permasalahan dan solusi yang telah
rekruitmen eksternal, SOP seleksi admi- dikemukakan, berikut saran-saran yang
nistrasi, SOP seleksi akademik dan psiko- dapat peneliti sampaikan:
test, SOP seleksi wawancara, SOP Tes
1. Hendaknya SOP SDM yang telah di
kesehatan, SOP penempatan karyawan
rekomendasikan dapat dijalankan
(tenaga kerja), SOP On The Job Training
secara konsisten sebagai salah satu
dan SOP pengembangan dan pelatihan
upaya perbaikan pelaksanaan aktivitas
karyawan mudah di mengerti bahasanya,
SDM
mudah diaplikasikan karena prosedurnya
2. Disarankan kepada LAZIS Sabilillah
jelas, mudah di kontrol karena jelas siapa
Malang untuk terus melakukan
saja pelaksana kegiatan beserta dokumen
observasi dan evaluasi terhadap
pendukungnya, mudah diubah sesuai per-
pelaksanaan prosedur dalam SOP dan
kembangan karena keterlibatan beberapa
melakukan perbaikan sesuai
pihak yang memungkinkan munculnya
kebutuhan
masukan-masukan berkaitan dengan
3. SOP yang telah disusun bukanlah
prosedur serta fleksibilitas prosedur.
prosedur yang kaku, sehingga dalam
Produk Akhir beberapa waktu kedepan perlu
Laili, Realita, Penelitian dan Pengembangan....187

dilakukan penyesuaian-penyesuaian Operating Procedure. Jakarta:


dengan perkembangan aktivitas Penerbit Raih Asa sukses
organisasi. Fakhruddin. 2008. Fiqh & Manajemen
4. Bagi peneliti selanjutnya di sarankan Zakat di Indonesia. Malang : UIN-
untuk memperluas kajian dan maping Malang Press
permasalahan sehingga dapat disusun
SOP lebih detail untuk lebih banyak Hafidhuddin, Didi. 2002. Zakat dalam
kegiatan. Baik kegiatan manajemen Perekonomian Modern. Jakarta:
sumberdaya manusia maupun untuk Gema Insani.
kegiatan-kegiatan lain. Hadiwiyono, Pricylli surya & Panjaitan,
Togar. W.S. 2013. Perancangan
Daftar Rujukan Standart Operating
Agusman, Delvis, Lithrone Laricha dan Prosedure (SOP) Human Resourse
Metasilani. 2013. Manajemen (HR) di PT.X / Jurnal Titra, Vol.
Sistem Kerja Untuk Peningkatan 1, No. 2, Juli 2013, pp. 227-23
Kinerja Karyawan PT. CP. Jurnal
Ilmiah Teknik Industri (2013), Vol Handoko, Hani. 2001. Manajemen
I No. 2, 103-108 Personalia dan Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta:
Azis, Abdul. 2010. Manajemen Investasi Penerbit BFFE
Syariah. Bandung: Penerbit
Alfabeta Handoko, Lionisia Merdekawati. 2014.
Penyusunan standard Operasional
Budihardjo, M. 2016. Panduan Praktis
Menyususn SOP Standart
Procedure pada Supermarket UFO Martoyo, Susilo. 2000 .Manajemen
(United Fashion Outlet Sumber Daya Manusia edisi 4.
Surabaya). Yogyakarta: Penerbit BPFE-
YOGYAKARTA.
ISO 9001: 2008. 2008. Quality
Management Systems - Nasution, M.N. 2003. Manajemen Mutu
Requirements. Jakarta: Terpadu. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Badan Standardisasi Nasional.
Nawawi, Hadari. 2008 Manajemen
Kusumastuti,Suryaning dkk. 2014.
Sumber Daya Manusia,
Pengaruh Pembuatan Standar
Yogyakarta: Penerbit Gajah Mada
Operational Procedure Terhadap
University Press.
Kinerja pada PT Wangsa Jatra
Lestari. Program Pendidikan Nugraheni, Ratih. Aprianti & Budiatno,
Magister Psikologi Profesi. Agung. 2013. Pengaruh Standart
Fakultas Psikologi Universitas Operasional Prosedur dan
Muhammadiyah Surakarta pengawasan terhadap kinerja
pramuniaga Pasaraya Sriratu
Marihot, Tua Efendi Hariandja, Drs.,
Pemuda Semarang.
M.Si. 2007. Manajemen sumber
Ratihmarsono@yahoo.co.id. Di
daya manusia; pengadaan,
akses pada 21 Mei 2016.
pengembangan,
pengkompensasian, dan Rachmawati, Ike Kusdyah. 2007.
peningkatan produktivitas Manajemen Sumber Daya
pegawai. Jakarta; penerbit PT. Manusia, Yogyakarta: Penerbit
Grasindo Andi
188 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.175-188

Sari, Dian Puspita dkk. 2015.


Perancangan Sistem Dokumentasi
Mutu Berdasarkan ISO 9001
:2008 di PT Degepharm
Semarang. Seminar Nasional
IENACO, ISSN : 2337 - 4349
Sugiono. 2011. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
Bandung, Penerbit CV Alfabeta.
Tim Pengkajian Hukum Pengelolaan
Zakat Oleh Negara Bagi
Kepentingan Masyarakat. 2011.
Laporan Akhir Tim Pengkajian
Hukum . Jakarta
Usmara. A. 2006. Praktik Manajemen
SDM: Unggul Melalui Orientasi
dan Pelatihan Karyawan,
Yogyakarta: Penerbit Santusta.
Pengaruh Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja
Terhadap Efektifitas Pengendalian Anggaran

Atika Syuliswati1)
1)
Politeknik Negeri Malang
1)
Atikasyuliswati@gmail.com

Abstract

This study aims to find out the effect of the application of performance-based budgeting to
the effectiveness of budgetary control at State Polytechnic Of Malang. The variables in this
study are the application of performance-based budgeting as an independent variable (X)
and the effectiveness of budgetary control as the dependent variable (Y). The dimensions of
the indicators of variable X include the budgeting planning (X1), budgeting implementation
(X2), budgeting reporting (X3), budgeting evaluation (X4). In this study population taken
were 49 people, they are director, deputy director, head of department, secretary of
department, head of study program, head of technical unit and there are whole sample.
Data collected through direct observation and surveys obtained by the division of
questionnaires to the respondents. Multiple linear regression formula is used in this study
with software SPSS 20.0. The results of this research proves that simultaneously and
partially budgeting planning, budgeting implementation, budgeting reporting, and
budgeting evaluation have a significant and positive effect to effectiveness of budgetary
control.

Keywords : Performance Based Budgeting, budgeting planning, budgeting implementation,


budgeting reporting, budgeting evaluation

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan apakah penerapan anggaran berbasis kinerja
berpengaruh terhadap efektifitas pengendalian anggaran di Politeknik Negeri Malang.
Variabel dalam penelitian ini penerapan anggaran berbasis kinerja sebagai variabel
independen (X) dan efektifitas pengendalian anggaran sebagai variabel dependen (Y).
Variabel X terdiri dari perencanaan anggaran (X1), pelaksanaan anggaran (X2), pelaporan
anggaran (X3), dan evaluasi anggaran (X4). Dalam penelitian ini, populasi yang diambil
adalah 49 orang yang terlibat dalam penyusunan anggaran berbasis kinerja meliputi
direktur, wakil direktur, ketua jurusan, sekretaris jurusan, ketua program studi, dan ketua
UPT yang keseluruhannya dijadikan sampel. Pengumpulan data dilakukan melalui survei
yang diperoleh dengan cara pembagian kuesioner kepada para responden. Penelitian ini
menggunakan model analisis regresi linier berganda dengan software SPSS 20.0. Hasil
penelitian menunjukkan secara simultan dan parsial perencanaan, pelaksanaan, pelaporan,
dan evaluasi anggaran berpengaruh signifikan dan positif terhadap efektifitas pengendalian
anggaran.

Kata Kunci : Anggaran Berbasis Kinerja, Perencanaan Anggaran, Pelaksanaan Anggaran,


Pelaporan Anggaran, Evaluasi Anggaran

Pendahuluan anggaran berbasis kinerja. Dengan basis


kinerja ini, arah penggunaan dana
Salah satu agenda reformasi keuangan
pemerintah tidak lagi berorientasi pada
di Indonesia adalah adanya pergeseran
input, tetapi pada output. Perubahan ini
dari anggaran tradisional menjadi
penting dalam rangka proses

189
190 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.189-198

pembelajaran untuk menggunakan dan/atau jasa yang dijual tanpa


sumber daya pemerintah yang makin mengutamakan mencari keuntungan dan
terbatas, tetapi tetap dapat memenuhi dalam melakukan kegiatannya didasarkan
kebutuhan dana yang makin tinggi. pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
Anggaran yang berorientasi pada output BLU bertujuan untuk meningkatkan
merupakan praktik yang telah dianut luas pelayanan kepada masyarakat dalam
oleh pemerintahan modern di berbagai rangka memajukan kesejahteraan umum
negara. Pendekatan anggaran yang dan mencerdaskan kehidupan bangsa
demikian sangat diperlukan bagi satuan dengan memberikan fleksibilitas dalam
kerja instansi pemerintah yang pengelolaan keuangan berdasarkan
memberikan pelayanan kepada publik. prinsip ekonomi dan produktivitas, dan
Ketentuan tentang anggaran tersebut telah penerapan praktik bisnis yang sehat. Pada
dituangkan dalam UU No.17/2003 tahun 2012, berdasarkan Keputusan
tentang Keuangan Negara. Menteri Keuangan No.
Selanjutnya UU No.1/2004 tentang 58/KMK.05/2012, Politeknik Negeri
perbendaharaan negara membuka koridor Malang (POLINEMA) secara resmi
baru bagi penerapan anggaran berbasis berstatus sebagai BLU penuh.
kinerja di lingkungan pemerintah. Sebagai wujud dari kinerja institusi
Dengan pasal 68 dan 69 Undang-undang pendidikan, diperlukan kewajiban
tersebut, instansi pemerintah yang tugas pertanggungjawaban mulai dari
pokok dan fungsinya memberi pelayanan perencanaan, penyusunan dan
kepada masyarakat dapat menerapkan pelaksanaan atas tugas dan fungsinya
pengelolaan keuangan yang fleksibel dalam mewujudkan visi dan misi serta
dengan menonjolkan produktivitas, tujuan yang telah ditetapkan sehingga
efisiensi, dan efektivitas. Prinsip-prinsip dapat dilaporkan dan
pokok yang tertuang dalam kedua dipertanggungjawabkan kepada
undang-undang tersebut menjadi dasar masyarakat yang diwujudkan dalam
penetapan instansi pemerintah untuk bentuk penerapan anggaran berbasis
menerapkan pengelolaan keuangan kinerja. Penerapan anggaran berbasis
Badan Layanan Umum (BLU). BLU ini kinerja menjadi suatu hal yang sangat
diharapkan dapat menjadi langkah awal relevan dan penting karena dampaknya
dalam pembaharuan manajemen terhadap efektifitas pengendalian
keuangan sektor publik, demi anggaran, sehubungan dengan fungsi
meningkatkan pelayanan pemerintah instansi pendidikan dalam memberikan
kepada masyarakat. Instansi di pelayanan kepada masyarakat.
lingkungan Pemerintah yang dibentuk Hal ini diperlukan agar optimalisasi
untuk memberikan pelayanan kepada dalam pelayanan publik menjadi prioritas
masyarakat berupa penyediaan barang utama karena masih ditemui banyak
dan/atau jasa yang dijual tanpa keluhan masyarakat mengenai
mengutamakan mencari keuntungan dan pengalokasian anggaran yang tidak sesuai
dalam melakukan kegiatannya didasarkan dengan kebutuhan dan skala prioritas
pada prinsip efisiensi dan produktivitas masyarakat serta berbagai bentuk
(Pasal 1 UU No. 1/2004 tentang pengalokasian anggaran yang kurang
Perbendaharaan Negara). mencerminkan aspek ekonomis, efisiensi
BLU adalah instansi di lingkungan dan efektivitas dalam pengelolaan
pemerintah yang dibentuk untuk anggaran (Mardiasmo, 2002). Salah satu
memberikan pelayanan kepada prioritas dalam pelayanan publik adalah
masyarakat berupa penyediaan barang bidang pendidikan. Mengingat
Syuliswati, Pengaruh Penerapan Anggaran....191

pendidikan merupakan salah satu mempengaruhi tingkat efisiensi dan


kebutuhan dasar masyarakat maka efektivitas unit kerja POLINEMA.
pendidikan adalah hak bagi setiap warga Dalam penerapan anggaran berbasis
negara yang dilindungi oleh Undang- kinerja ada beberapa tahapan yang harus
undang Dasar. dilakukan, yaitu perencanaan anggaran,
Dengan adanya struktur anggaran implementasi anggaran,
berbasis kinerja ini akan tampak secara pelaporan/pertanggungjawaban anggaran
jelas besarnya surplus dan defisit dan evaluasi anggaran. Penerapan
anggaran serta strategi pembiayaan Anggaran berbasis kinerja diukur
apabila terjadi defisit fiskal sehingga berdasarkan empat variabel sebagai
masyarakat/publik lebih mudah berikut: (1) Perencanaan Anggaran, (2)
melakukan analisis, evaluasi, dan Pelaksanaan Anggaran, (3) Pelaporan
pengawasan atas pelaksanaan dan Anggaran, dan (4) Evaluasi Anggaran.
pengelolaan keuangan (Anggarini dan Dimana, keempat variabel tersebut
Puranto, 2010). Mardiasmo (2002) memiliki pengaruh terhadap efektifitas
menjelaskan anggaran merupakan suatu pengendalian anggaran.
alat pengendalian, anggaran sebagai alat
pengendalian memberikan rencana detail Kajian Literatur
atas pendapatan dan pengeluaran agar
Pengertian Anggaran Berbasis Kinerja
pembelanjaan yang dilakukan dapat
(Performance Budgeting)
dipertanggungjawabkan kepada publik.
Anggaran berbasis kinerja adalah
Tanpa adanya anggaran instansi tidak
sistem anggaran yang berorientasi pada
dapat mengendalikan pemborosan-
output organisasi dan berkaitan sangat
pemborosan pengeluaran.
erat dengan visi, misi, serta rencana
Anggaran berbasis kinerja adalah
strategis organisasi (Bastian, 2010).
anggaran yang disusun dengan
Anggaran berbasis kinerja
menghubungkan pengeluaran dan hasil
mengalokasikan sumber daya ke program
yang akan dicapai, mengidentifikasi
bukan ke unit organisasi semata dan
input, output dan outcome yang
memakai pengukuran output (output
dihasilkan oleh suatu program dan
measurement) sebagai indikator kinerja
kegiatan. Sistem anggaran berbasis
organisasi.
kinerja telah diterapkan oleh POLINEMA
Anggaran dengan pendekatan kinerja
mulai tahun 2012 sampai sekarang.
ini disusun dengan orientasi output. Jadi
Anggaran menjadi suatu kebutuhan yang
apabila menyusun anggaran dengan
sangat strategis dalam membiayai
pendekatakan kinerja, maka mindset
berbagai program kegiatan di
harus fokus pada “apa yang ingin
POLINEMA dan melalui anggaran juga
dicapai”. Anggaran berbasis kinerja
akan dapat diketahui seberapa besar
merupakan suatu sistem anggaran yang
kemampuan POLINEMA dalam
mengutamakan kepada upaya pencapaian
melaksanakan berbagai urusan yang
hasil kerja dari perencanaan biaya yang
menjadi wewenang dan tanggung jawab
ditetapkan. Dengan memperhatikan
serta faktor-faktor yang menjadi kendala.
proses penyusunan anggaran dalam
Kendala yang mungkin terjadi adalah
performance budgeting system ini, maka
karena lemahnya perencanaan anggaran
anggaran yang dihasilkan jelas
pada akhirnya akan memunculkan
merupakan suatu program kerja. Menurut
kemungkinan underfinancing atau
Mardiasmo (2002) tahapan anggaran
overfinancing, yang kesemuanya
yang dikenal dengan siklus anggaran
terdiri dari empat tahap yang meliputi:
192 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.189-198

a. Tahap Perencanaan Anggaran yang telah dianggarkan, boleh jadi dua


Dalam tahap ini dilakukan taksiran kali lebih besar atau bahkan tiga kali
pengeluaran atas dasar pendapatan lebih besar daripada yang telah
yang tersedia. dianggarkan.
b. Tahap Pelaksanaan Anggaran Efektifitas pengendalian terhadap
Tahap ini memiliki sistem informasi anggaran adalah proses untuk
dan sistem pengendalian menejemen. memastikan bahwa anggaran sampai hal
Manajer Keuangan dalam hal ini yang spesifik dilaksanakan secara tepat
Kepala Bagian Keuangan dan efisien. Pengendalian terhadap
bertanggung jawab untuk pelaksanaan anggaran dilakukan dengan
menciptakan sistem akuntansi dalam tujuan menjamin agar pengumpulan
hal pelaksanaan anggaran yang penerimaan instansi dan penyaluran
memadai dan handal. pengeluaran-pengeluaran instansi, tidak
c. Tahap Pelaporan Anggaran menyimpang dari rencana yang telah
Dalam tahapan ini terkait dengan digariskan dalam anggaran instansi
aspek akuntabilitas. Bila tahap (Baswir, 2000).
pelaksanaan telah didukung dengan
sistem yang pengendalian manajemen Metode Penelitian
yang baik, maka diharapkan pada Jenis Penelitian
tahap ini tidak akan banyak menemui Penelitian ini tergolong sebagai
masalah. hypothesis testing. Menurut Sekaran
d. Tahap Evaluasi Anggaran (2003) hypothesis testing merupakan
Suatu proses yang obyektif dan suatu penelitian yang sudah memiliki
sistematis dalam mengumpulkan, kejelasan gambaran, pengujian hipotesis
menganalisa dan menggunakan dimaksudkan untuk menjelaskan
informasi untuk menentukan seberapa hubungan kausal antara variabel-variabel
efektif dan efisien suatu kegiatan dan penelitian.
sasaran yang dicapai. Lokasi dan Rancangan Penelitian
Pengertian Efektifitas Pengendalian Penelitian ini dilakukan di wilayah
Anggaran kerja Politeknik Negeri Malang. Jenis
Mardiasmo (2002) mengungkapkan penelitian yang digunakan adalah
pengertian efektivitas adalah ukuran observasional dengan menggunakan
berhasil tidaknya suatu organisasi desain cross sectional study.
mencapai tujuannya. Apabila suatu Populasi dan Sampel
organisasi mencapai tujuan, maka Populasi dalam penelitian ini terdiri
organisasi tersebut dikatakan telah dari direktur (1 orang), wakil direktur (4
berjalan dengan efektif. Efektivitas juga orang), ketua jurusan (7 orang), sekretaris
dapat diartikan seberapa jauh tujuan dari jurusan (7 orang), ketua program studi
didirikannya organisasi pelayanan publik (18 orang), dan ketua UPT (12 orang).
tersebut tercapai. Hal tersebut erat Populasi dalam penelitian ini berjumlah
kaitannya organisasi rasionalitas teknis, 49 orang yang kesemuanya menjadi
nilai, misi, tujuan organisasi serta fungsi sampel (sampel jenuh).
agen pembangunan. Metode Pengumpulan Data
Hal terpenting yang perlu dicatat Metode yang digunakan adalah
adalah bahwa efektivitas tidak metode survei dengan menggunakan
menyatakan tentang besar biaya yang kuisioner yang diberikan kepada
telah dikeluarkan untuk mencapai tujuan responden untuk dijawab. Pertanyaan
tersebut. Biaya boleh jadi melebihi apa
Syuliswati, Pengaruh Penerapan Anggaran....193

dalam kuesioner menggunakan skala Selama tahap pelaksanaan anggaran


likert. (X2), pimpinan instansi
Metode Analisis Data bertanggungjawab untuk memonitor
Metode analisis data yang digunakan pelaksanaan kegiatan, dan bagian
dalam penelitian ini adalah Regresi akuntansi melakukan pencatatan atas
Linear Berganda (Multiple Linear penggunaan anggaran (input) dan
Regression Analysis) yang digunakan outputnya dalam sistem akuntansi
untuk menganalisis pengaruh lebih dari keuangan.
satu variabel independen terhadap Pelaporan anggaran (X3) dalam hal
variabel dependen. Untuk keabsahan ini mencakup besarnya alokasi anggaran
hasil analisis regresi berganda terlebih unit kerja, besarnya anggaran yang telah
dahulu dilakukan uji kualitas instrumen dikeluarkan beserta pencapaian hasil
pengamatan, uji normalitas data dan uji kerja atau kegiatan atau program yang
asumsi klasik. Pengolahan data telah dilaksanakan.
menggunakan software SPSS. 20.0. Evaluasi anggaran (X4) dilakukan
Model analisis regresi linier berganda atas laporan kinerja, pimpinan bisa
dalam penelitian ini dapat dirumuskan melakukan evalusi sehingga bisa
sebagai berikut: mengetahui dan menganalisis upaya
Y = α+β1X1+ β2X2+β3X3+ β4X4+e pencapaian tujuan yang telah ditetapkan,
Teknik Analisis Data manakala terjadi penyimpangan atau
Teknik analisis data pada penelitian hambatan dalam pelaksanaan anggaran,
ini adalah dengan menggunakan model maka pimpinan bisa mengambil langkah
regresi. Dalam suatu penelitian, atau kebijakan untuk mengatasi
kemungkinan munculnya masalah dalam penyimpangan atau hambatan tersebut.
analisis regresi cukup sering dalam Efektivitas pengendalian anggaran
mencocokkan model prediksi ke dalam (Y) adalah proses yang digunakan untuk
sebuah model yang dimasukkan ke dalam melakukan hal pengendalian strategi,
serangkaian data. Penelitian diuji dengan sebagai proses penentuan, apa yang harus
beberapa uji statistik yang terdiri dari uji dicapai, proses untuk menjamin
kualitas data, uji asumsi klasik, statistik terciptanya kinerja yang efektif yang
deskriptif, dan uji statistik untuk memungkinkan tercapainya tujuan
pengujian hipotesis. perusahaan.
Definisi Operasional Variabel
Penelitian ini menggunakan empat Hasil dan Pembahasan
variabel independen yaitu perencanaan, Hasil Penelitian
pelaksanaan, pelaporan, dan evaluasi Uji Kualitas Data
anggaran dan satu variabel dependen Pengujian validitas instrumen dengan
yaitu efektifitas pengendalian anggaran. bantuan perangkat lunak SPSS, nilai
Definisi perencanaan, pelaksanaan, validitas dapat dilihat pada kolom
pelaporan, evaluasi anggaran serta Corrected Item-Total Correlation. Jika
efektifitas pengendalian anggaran (BPKP, nilai pearson correlation yang diperoleh
2005) diuraikan sebagai berikut: lebih besar daripada angka kritik (r hitung
Perencanaan anggaran (X1) adalah > r tabel) maka instrumen tersebut
tahap estimasi pengeluaran untuk dikatakan valid. Angka kritik pada
pelaksanaan kegiatan yang harus sesuai penelitian ini adala N-2 = 30-2 = 28
dengan visi, misi, tujuan, sasaran, dan dengan taraf signifikan 5% atau df = (α,
kebijakan yang telah dirumuskan dalam n-2) maka angka kritik untuk uji validitas
renstra organisasi. pada penelitian ini adalah 0,374.
194 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.189-198

Berdasarkan pengujian validitas Uji Multikolinearitas


instrumen, nilai Corrected Item-Total Multikolinieritas adalah suatu
Correlation bernilai positif dan di atas keadaan dimana variabel independen
nilai r tabel (0,374) yang artinya semua saling berkorelasi satu dengan yang
butir pertanyaan dapat dikatakan valid. lainnya. Persamaan regresi berganda
Untuk mengetahui apakah kuesioner yang baik adalah persamaan yang bebas
tersebut telah reliabel, maka dilakukanlah dari adanya multikolinearitas antara
pengujian reliabilitas kuesioner dengan variabel independen. Alat ukur yang
bantuan komputer program SPSS. Uji sering digunakan untuk mengukur ada
reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan tidaknya variabel yang berkorelasi, maka
sejauh mana suatu alat pengukur dapat digunakan alat uji atau deteksi Variance
dipercaya. Secara umum suatu instrumen Inflation Factor (VIF) dimana nilai VIF
dikatakan bagus jika memiliki koefisien tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance
Cronbach’s alpha sebesar > 0,6. Nilai tidak kurang dari 1. Dalam penelitian ini
Croncbach’s Alpha untuk variabel tolerance < 1 dan nilai VIF < 10 maka
efektifitas pengendalian anggaran (Y), kesimpulannya tidak terjadi
perencanaan anggaran (X1), pelaksanaan multikolinearitas.
anggaran (X2), pelaporan anggaran (X3) Uji Heteroskedastisitas
dan evaluasi anggaran (X4) lebih besar Uji heteroskedastisitas dilakukan
dari 0,6 (Croncbach’s Alpha > 0,6), maka untuk menguji apakah dalam sebuah
dapat disimpulkan bahwa instrumen model regresi, terjadi ketidaksamaan
penelitian tersebut realibel. varian dari residual dari satu pengamatan
Uji Asumsi Klasik ke pengamatan yang lain. Jika varian dari
Sebelum melakukan pengujian residual dari suatu pengamatan ke
hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengamatan yang lain tetap maka disebut
pengujian asumsi klasik, pengujian ini homoskedastisistas, dan jika varian
dilakukan untuk mendeteksi terpenuhinya berbeda disebut heteroskedastisitas.
asumsi-asumsi dalam model regresi Model regresi yang baik adalah tidak
berganda dan untuk menginterpretasikan terjadi heteroskedastisitas. Dalam
data agar lebih relevan dalam penelitian ini menunjukkan tidak ada pola
menganalisis. Pengujian asumsi klasik yang jelas dan menandakan bahwa tidak
meliputi: terjadi heteroskedastisitas untuk variabel
Uji Normalitas penelitian, dengan demikian asumsi dasar
Uji normalitas bertujuan untuk bahwa variasi residual sama untuk semua
menguji apakah model regresi antara pengamatan terpenuhi.
variabel dependen (terikat) dan variabel Uji autokorelasi
independen (bebas) keduanya memiliki Uji Autokorelasi merupakan uji
distribusi normal atau tidak. Dalam asumsi klasik yang bertujuan untuk
analisis ini, dengan alpha 0,05 maka menguji apakah dalam model regresi
apabila: linear terdapat korelasi antara kesalahan
ASYMP SIG > 0,05 Hipotesis pengganggu pada periode t-1
Diterima (sebelumnya). Model yang baik adalah
ASYMP SIG < 0,05 Hipotesis model regresi yang bebas autokorelasi.
Ditolak Apabila:
Dalam penelitian ini ASYMP SIG dU<d<4-dU maka hipotesis diterima
yang dihasilkan masing-masing > 0,05 (tidak terjadi autokorelasi)
maka hipotesis diterima yang berarti data d<dL atau d>4-dLmaka hipotesis ditolak
terdistribusi dengan normal. (terjadi autokorelasi)
Syuliswati, Pengaruh Penerapan Anggaran....195

dL<d<dL atau 4-dU<d<4-dL (tidak ada Nilai t hitung dari hasil regresi
kesimpulan) tersebut untuk mengetahui pengaruh
Hasil: d hitung = 1,881 variabel independen secara parsial
Pada taraf 0,05; n = 49; k (jumlah terhadap variabel dependen dengan
variabel independen) = 4 tingkat kepercayaan 95% atau pada alpha
dU = 1,764; dL = 1,615 5%. Dengan syarat apabila nilai variabel
Berarti 4 - dU = 4 - 1,764 = 2,236 independen signifikan terhadap variabel
4 - dL = 4 – 1,615 = 2,385 dependen maka terdapat pengaruh antara
Sehingga (dU<d<4-dU) = (1,764 < variabel independen terhadap variabel
1,881 < 2,236) dan hipotesis diterima dependen, sedangkan apabila tidak
maka kesimpulannya tidak terjadi signifikan maka tidak terdapat pengaruh
autokorelasi. antara variabel independen terhadap
Pengujian Hipotesis variabel dependen. Pada penelitian ini uji
Untuk menguji hipotesis bahwa t digunakan untuk menguji apakah
perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian
evaluasi anggaran berpengaruh terhadap ini diterima atau tidak dengan
efektifitas pengendalian anggaran secara mengetahui apakah variabel independen
simultan dengan uji F dan uji parsial secara individual mempengaruhi variabel
dengan uji T. dependen.
Pengujian Hipotesis Dengan Uji F Adapun metode dalam penentuan t
Pengaruh variabel independen secara tabel menggunakan ketentuan tingkat
simultan terhadap variabel dependen signifikansi 5%, dengan df=n-k-1 (pada
dianalisis dengan menggunakan uji F, penelitian ini df=49-5-1=43), sehingga
yaitu dengan memperhatikan signifikansi didapat nilai t tabel sebesar 0,297.
nilai F pada output perhitungan dengan Diketahui nilai t hitung dari masing-
tingkat alpha 5%. Jika nilai signifikansi masing variabel independen. Dari nilai
uji F lebih kecil dari 5% maka terdapat tersebut yang kemudian dibandingkan
pengaruh antara semua variabel dengan nilai t tabel. Sehingga didapatkan
independen terhadap variabel dependen. hasil variabel Perencanaan anggaran (X1),
Pada hasil uji regresi dalam penelitian Pelaksanaan anggaran (X2), Pelaporan
ini, diketahui nilai uji F sebesar 22.628 anggaran (X3) dan Evaluasi anggaran
dengan signifikansi 0,000. Dimana (X4) secara parsial mempunyai pengaruh
disyaratkan nilai signifikansi F lebih kecil yang signifikan terhadap Efektifitas
dari 5%. Dengan demikian dapat pengendalian anggaran (Y).
disimpulkan bahwa semua variabel Hasil Persamaan Regresi
independen dalam penelitian ini secara Untuk mempermudah pembacaan
bersama-sama (simultan) berpengaruh hasil dan interpretasi analisis regresi
terhadap efektifitas pengendalian maka digunakan bentuk persamaan.
anggaran (Y). Hal tersebut berarti jika Persamaan atau model tersebut berisi
perencanaan anggaran (X1), pelaksanaan konstanta dan koefisien-koefisien regresi
anggaran (X2), pelaporan anggaran (X3), yang didapat dari hasil pengolahan data
evaluasi anggaran (X4) secara bersama yang telah dilakukan sebelumnya.
sama mengalami peningkatan maka akan Persamaan regresi yang telah dirumuskan
berdampak pada peningkatan efektifitas kemudian dengan bantuan program SPSS
pengendalian anggaran (Y), begitu juga dilakukan pengolahan data sehingga
sebaliknya. didapat persamaan akhir sebagai berikut:
Pengujian Hipotesis Dengan Uji T Y=11,183+0,259β1+0,672β2+0,960β3+0,7
70β4
196 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.189-198

Koefisien Determinasi (R2) kinerja sangat menekankan pada konsep


Besarnya koefisien determinasi (R2) value for money dan pengawasan atas
sebesar 87%. Sehingga dapat dikatakan kinerja output. Pendekatan ini juga
bahwa 87% variasi variabel dependen mengutamakan mekanisme penentuan
dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu dan pembuatan prioritas tujuan serta
variabel perencanaan anggaran (X1), pendekatan yang sistematik dan rasional
pelaksanaan anggaran (X2), pelaporan dalam proses pengambilan keputusan.
anggaran (X3), evaluasi anggaran (X4) Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
sedangkan sisanya sebesar 13% penelitian yang dilakukan Dwiputrianti
dipengaruhi oleh variabel lain di luar dan Suharsini (2012) penerapan anggaran
model. berbasis kinerja berpengaruh terhadap
efisiensi, efektifitas, dan akuntabilitas
Pembahasan Hasil Penelitian pada pusat pendidikan dan pelatihan
Pada pengujian hipotesis berdasarkan Kementerian Dalam Negeri Regional
hasil perhitungan dapat dikatakan bahwa Bandung.
perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, Dengan demikian maka dapat
evaluasi anggaran berpengaruh signifikan dikatakan bahwa penerapan anggaran
terhadap efektifitas pengendalian berbasis kinerja diharapkan menghasilkan
anggaran baik secara simultan maupun anggaran yang lebih berkualitas sehingga
parsial telah terbukti. Dari hasil ini dapat lebih efektif dalam pengendaliannya.
dilihat bahwa semakin baik perencanaan, Sistem anggaran berbasis kinerja
pelaksanaan, pelaporan, dan evaluasi mensyaratkan pengelola anggaran untuk
anggaran tentunya memberikan menspesifikasikan sasaran yang ingin
kontribusi yang baik terhadap efektifitas dicapai, mempertimbangkan alat untuk
pengendalian anggaran. mencapainya, menetapkan indikator, dan
Hal ini sesuai dengan teori yang melakukan analisis biaya manfaat.
dikemukakan oleh Bastian (2010) bahwa Kejelasan target kinerja atau prestasi
upaya untuk menciptakan pengelolaan kerja yang akan dicapai dalam model
anggaran berbasis kinerja diharapkan anggaran berbasis kinerja ini
akan mampu memenuhi berbagai tuntutan menunjukkan bahwa model anggaran ini
dan kebutuhan masyarakat, yaitu lebih memfokuskan pada kejelasan tujuan
terbentuknya semangat desentralisasi, yang ingin dicapai oleh anggaran,
demokratisasi, transparansi, dan sehingga anggaran berbasis kinerja dapat
akuntabilitas dalam proses digunakan untuk pengendalian kinerja
penyelenggaraan instansi pada umumnya atau prestasi kerja yang dicapai. Untuk
dan proses pengelolaan anggaran pada dapat melakukan pengendalian kinerja
khususnya. Artinya anggaran berbasis tersebut tentunya target dan indikator
kinerja dapat mendukung efektivitas kinerja yang ingin dicapai oleh suatu unit
pengendalian anggaran. organisasi dapat ditentukan kinerja yang
Merujuk pada pendapat Mardiasmo dalam penerapan anggarannya didasarkan
(2002) anggaran berbasis kinerja disusun pada kejelasan target kinerja seharusnya
untuk mengatasi berbagai kelemahan dapat digunakan sebagai alat
yang terdapat dalam anggaran tradisional, pengendalian kinerja disamping juga
khususnya kelemahan yang disebabkan sebagai alat pengendalian anggaran. Hal
oleh tidak adanya tolok ukur yang dapat ini disebabkan adanya kejelasan indikator
digunakan untuk mengukur kinerja dalam kinerja yang akan memudahkan dalam
pencapaian tujuan dan sasaran pelayanan pengendalian target kinerja yang telah
publik. Anggaran dengan pendekatan ditetapkan dalam anggaran.
Syuliswati, Pengaruh Penerapan Anggaran....197

Pengaruh Perencanaan Anggaran tinggi efektifitas pengendalian anggaran.


Terhadap Efektifitas Pengendalian Selama tahap pelaksanaan pimpinan
Anggaran instansi bertanggungjawab untuk
Dengan demikian dapat disimpulkan memonitor pelaksanaan kegiatan, dan
bahwa ketika perencanaan anggaran yang bagian akuntansi melakukan pencatatan
dilakukan semakin baik, maka semakin atas penggunaan anggaran (input) dan
tinggi efektifitas pengendalian anggaran. outputnya dalam sistem akuntansi
Sehingga untuk meningkatkan efektifitas keuangan.
pengendalian anggaran perlu dilakukakan Pengaruh Pelaporan Anggaran
perencanaan anggaran yang baik karena Terhadap Efektifitas Pengendalian
perencanaan merupakan pondasi dalam Anggaran
menentukan keberhasilan atau kegagalan Dengan demikian dapat disimpulkan
dalam sebuah organisasi atau instansi. bahwa ketika pelaporan anggaran yang
Perencanaan anggaran merupakan tahap dilakukan semakin baik, maka semakin
estimasi pengeluaran untuk pelakasanaan tinggi efektifitas pengendalian anggaran.
kegiatan yang harus sesuai dengan visi, Sehingga untuk meningkatkan efektifitas
misi, tujuan, sasaran, dan kebijakan yang pengendalian anggaran perlu dilakukakan
telah dirumuskan dalam renstra pelaporan anggaran sesuai dengan aturan
organisasi. yang telah ditetapkan terkait dengan
Perencanaan anggaran di Polinema pelaporan anggaran.
merupakan dasar bagi penerapan Pelaporan anggaran dilakukan untuk
anggaran berbasis kinerja. Indikator- menguatkan pilar akuntabilitas dan
indikator kinerja dirumuskan dan transparansi. Dalam rangka pengelolaan
ditetapkan sesuai dengan informasi keuangan daerah yang akuntabel dan
kinerja yang diinginkan oleh organisasi. transparan, instansi wajib menyampaikan
Informasi kinerja yang terdapat dalam pertanggungjawaban berupa: (1) Laporan
perencanaan kinerja merupakan dasar Realisasi Anggaran, (2) Neraca, (3)
alokasi anggaran berbasis kinerja. Dalam Laporan Arus Kas, dan (4) Catatan atas
sistem Penganggaran Berbasis Kinerja Laporan Keuangan.
ini, manfaat perencanaan kinerja adalah Pelaporan dalam hal ini mencakup
sebagai berikut: besarnya alokasi anggaran unit kerja,
a. Menghubungkan perencanaan besarnya anggaran yang telah dikeluarkan
strategis dan perencanaan operasional beserta pencapaian hasil kerja atau
secara terinci. kegiatan atau program yang telah
b. Membantu pencapaian hasil dilaksanakan.
pelaksanaan program. Pengaruh Evaluasi Anggaran
c. Memudahkan proses pengukuran dan Terhadap Efektifitas Pengendalian
penilaian kinerja. Anggaran
d. Membantu dalam menetapkan target Dengan demikian dapat disimpulkan
kinerja. bahwa ketika evaluasi anggaran yang
e. Membantu pemantauan dan evaluasi dilakukan semakin baik, maka semakin
kinerja tinggi efektifitas pengendalian anggaran.
Pengaruh Pelaksanaan Anggaran Evaluasi anggaran dilakukan atas laporan
Terhadap Efektifitas Pengendalian kinerja, pimpinan bisa melakukan
Anggaran evaluasi sehingga bisa mengetahui dan
Dengan demikian dapat disimpulkan menganalisis upaya pencapaian tujuan
bahwa ketika pelaksanaan anggaran yang yang telah ditetapkan, manakala terjadi
dilakukan semakin baik, maka semakin penyimpangan atau hambatan dalam
198 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.189-198

implementasi anggaran, maka pimpinan pelaksanaannya serta terus


bisa mengambil langkah atau kebijakan memperbaiki sistem akuntansi
untuk mengatasi penyimpangan atau keuangan dalam hal pencatatan
hambatan tersebut. penggunaan anggaran.
Tujuan dilakukannya evaluasi 3. Untuk peneliti selanjutnya yang
anggaran adalah agar organisasi yang tertarik menguji kembali penelitian
bersangkutan mengetahui pencapaian ini, kiranya menambah sampel juga
realisasi, kemajuan dan kendala yang objek penelitian, serta menambah
dijumpai atau sebab-sebab tidak variabel lain yang ikut mempengaruhi
tercapainya kinerja dalam rangka efektivitas pengendalian anggaran.
pencapaian misi yang sudah direncanakan
sehingga diharapkan instansi tersebut Daftar Rujukan
dapat meningkatkan kinerjanya di masa Anggarini, Yunita, Hendra Puranto, 2010.
yang akan datang. Anggaran Berbasis Kinerja
Keterbatasan Penelitian Penyusunan APBD Secara
Penelitian ini dilakukan di Politeknik Komprehensif. UPP STIM YPKN.
Negeri Malang dengan sampel penelitian Yogyakarta
terbatas jumlahnya 49 orang. Anonimous, 2003, Undang -Undang
Implikasi Penelitian No.17 tahun 2003 tentang
Dari hasil penelitian ini terdapat Keuangan Negara.
implikasi yang disampaikan penulis yaitu Anonimous, 2004, Undang - Undang
pelaksanaan anggaran berbasis kinerja No.1 tahun 2004 tentang
serta sumbangan konseptual berupa dalil Perbendaharaan Negara.
atau prinsip–prinsip dalam pelaksanaan Bastian, Indra, 2010, Akuntansi Sektor
anggaran berbasis kinerja pada satuan Publik, Jakarta: Erlangga.
kerja (satker) Politeknik Negeri Malang. Baswir, Revrisond. 2000. Akuntansi
Pemerintahan Indonesia.
Simpulan dan Saran Yogyakarta: BPFE.
BPKP, 2005, Pedoman Penyusunan
Simpulan
Anggaran Berbasis Kinerja
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian,
(Revisi), Jakarta: BPKP.
maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
Dwiputrianti, Septiana, dan Suharsini,
Secara simultan dan parsial faktor
2012, Analisis Penerapan
perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, dan
Anggaran Berbasis Kinerja (ABK)
evaluasi anggaran berpengaruh signifikan
Terhadap Efisiensi, Efektifitas Dan
terhadap efektifitas pengendalian
Akuntabilitas Pada Pusat
anggaran.
Pendidikan Dan Pelatihan
Saran
Kementerian Dalam Negeri
Untuk penyempurnaan pelaksanaan
Regional Bandung, Jurnal Ilmu
anggaran berbasis kinerja disampaikan
Administrasi Volume IX Nomor 3
beberapa saran yaitu:
hal 309-329.
1. Politeknik Negeri Malang perlu
Mardiasmo, 2002, Akuntansi Sektor
meningkatkan perencanaan anggaran
Publik, Yogyakarta:Andi.
dalam program atau kegiatan terkait
Sekaran, Umar, 2003, Research Methods
pencapaian visi dan misi.
For Business: A Skill Building
2. Dalam pelaksanaan anggaran
Approach, USA: John Wiley &
Politeknik Negeri Malang sebaiknya
Sons, Inc.
lebih memonitoring pelaksanaan
program/kegiatan dan seberapa jauh
Pendekatan Technology Acceptance Model & Theory Of Reasoned
Action dalam Niat Bisnis Online

Made Wahyu Adhiputra1)


1)
Universitas Mahendradatta
1)
madewahyuadhiputra@gmail.com

Abstract

This research performed to determine the influence among perceived easy of use, perceived
usefulness, attitude, subjective norm on re-intention to adopt online business. Respondents
of this study were students of high school and university in Denpasar, Bali. GeSCA was
implemented to analysis data since it is claimed more powerful than others multivariate
analysis. The results showed that all variables of antecedent of Technology Acceptance
Model (TAM), namely perceived easy to use, perceived usefulness, and attitude effect to re-
intention. However, another antecedent variable-subjective norm- of Theory Reasoned
Action (TRA) does not influence re-intention.

Keywords : TAM, TRA, Online Business, Attitude and Intention

Pendahuluan
Urgensitas penciptaan wirausaha adalah kemampuan untuk bertindak
baru begitu terasa jika melihat jumlah efisien dengan tidak melupakan pencip-
wirausaha Indonesia saat ini yang hanya taan nilai tambah untuk kemakmuran.
0,24% dari total populasi. Idealnya, Secara teoritis, model yang
Indonesia membutuhkan 2% wirausaha berpengaruh langsung terhadap adopsi
dari total populasi atau sekitar 4,7 juta teknologi adalah Technology Acceptance
orang (www.jurryhatammimi.wordpress. Model (Davis et. al., 1989). Pengemba-
com). Di sisi lain, berdasarkan survey ngan model tersebut diikuti dengan
internet world stats (2010) pengguna penggunaan model dari Davis dengan dua
internet di Indonesia menempati urutan variabel utama yaitu usefullness dan ease
ke-5 terbesar di Asia. Indonesia memiliki of use sebagai variabel utama dalam
pengguna internet sebanyak 30 juta. Technology Acceptance Model (TAM).
Sementara Riset Mark Plus Insight tahun Variabel usefullness merujuk pada situasi
2011 menunjukkan bahwa pertumbuhan dimana konsumen menyadari manfaat
jual-beli online sebesar 100 persen pada dari penggunaan suatu teknologi, se-
tahun 2011 dibanding tahun 2010. dangkan variabel easy of use merupakan
Seperempat pengguna internet memiliki kesadaran bahwa teknologi tersebut dapat
alat untuk melakukan e-payment (www. konsumen aplikasikan tanpa mengalami
tekno.kompas.com). Hal ini mengindikasi banyak hambatan. Model utama dalam
potensi besar ranah internet untuk pendekatan niat adalah theory of rea-
menyumbangkan peluang bagi pening- soned action (Fishbein dan Ajzen, 1981).
katan potensi wirausaha. Salah satu pilar Theory of Reasoned Action (TRA)
dalam pembentukan softskill wirausaha menyatakan bahwa perilaku individu

199
200 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.199-206

secara ilmiah bisa diprediksi dan dipaha- menggunakan sesuatu (Fishbein & Ajzen
mi. Faktor internal, yakni sikap meru- dalam Chan et. al., 2001). Perhatian
pakan variabel yang mempengaruhi niat, untuk menggunakan ditunjukkan oleh
begitupula faktor eksternal yakni interaksi seseorang dengan suatu media
subjective norm merupakan variabel yang baik secara langsung maupun tidak
juga mempengaruhi niat indvidu untuk langsung yang mendorong untuk
bertindak. Pada saat yang bersamaan mengoperasikan suatu aplikasi. Sikap
intention itu sendiri merupakan adalah tendensi psikologis yang
antecedent dari behavior (Ajzen, 2006). diekpresikan melalui derajad yang mana
seseorang melakukan evaluasi yang
Kajian Literatur bersifat favorable atau tidak favorabel
Adopsi teknologi inovasi saat ini atas perilakunya (Roberts, 2008). Ajzen
sudah banyak dikembangkan oleh para (1991) menyatakan bahwa perasaan
peneliti. Surry dalam Dunn (2004) favorable atau tidak favorable dikaitkan
mengklasifikasikan studi tentang adopsi dengan penerimaan seseorang terhadap
teknologi dalam 2 kategori yaitu secara stimulus dari suatu objek yang dinilainya.
mikro dan makro. Menurut teori makro, Penilaian individu dalam hal ini terkait
model adopsi teknologi mengarah pada kuat pengalaman individu bersangkutan.
resrukturisasi suatu institusi dengan Perceived usefulness dapat didefi-
membuat perubahan secara sistematis. nisikan sebagai tingkat kepercayaan sese-
Disisi lain, teori mikro tentang adopsi orang bahwa suatu teknologi yang
teknologi mengarah pada bagaimana digunakan akan mampu meningkatkan
meningkatkan penggunaan melalui kinerjanya (Davis, 1989). Pengertian ini
instruksi atau pedoman pemakaian suatu menunjukkan bahwa persepsi keman-
teknologi kepada pengguna potensial faatan merupakan sebuah ukuran dari
(Dunn, 2004). Penggunaan teknologi kesulitan atau usaha yang berat pada
adalah jumlah pemakaian suatu teknologi akhirnya akan menimbulkan perhatian
dalam unit per waktu (Morris & Dillon, untuk menggunakan suatu teknologi.
1997). Penggunaan teknologi juga dapat Persepsi kemanfaatan merupakan sebuah
dilihat dari tujuan penggunaannya, dari ukuran dari suatu harapan atas peng-
yang bersifat sederhana sampai pada gunaan suatu sistem. Perceived useful-
tujuan – tujuan khusus (Brown, 2002). ness juga dapat diartikan sebagai besar-
Secara teoritis penggunaan merupakan nya persepsi konsumen mengenai kegu-
hasil dari perhatian yang terus meningkat. naan e-commerce. Perceived ease of use
Adopsi teknologi oleh individu dibentuk adalah tingkat kepercayaan seseorang
oleh beberapa variabel. TAM bahwa dalam menggunakan suatu system
menjelaskan bahwa niat untuk adopsi akan terbebas dari usaha (Davis, 1989).
teknologi dipengaruhi oleh sikap terhadap Perilaku penggunaan teknologi
teknologi tersebut, perceived usefulness dipengaruhi oleh persepsi seseorang
dan perceived easy to use (Davis, 1989). bahwa teknologi tersebut mudah
Niat didefinisikan sebagai suatu digunakan dan bermanfaat (Lee et. al.,
kekuatan dari perhatian seseorang untuk 2001). Hal ini merujuk pada definisi dari
Adhiputra, Pendekatan Technology Acceptance....201

“kemudahan” yaitu bebas dari kesulitan perceived easy to use dan perceived
atau usaha yang berat. Usaha merupakan usefulness, selain itu TAM
sumber yang terbatas yang akan mengeliminasi subjective norm. Jadi,
dialokasikan seseorang pada sebuah teori utama niat berperilaku yang
aktivitas sebagai bentuk dari tanggung dikembangkan oleh Fishbein dan
jawab (Radner & Rothschild dalam Ajzen(1981) bertumpu pada variabel
Leong, 2003). sikap dan norma subjektif sebagai
Persepsi bahwa suatu teknologi anteseden niat bertindak. Lebih lanjut niat
mudah digunakan (Perceived ease of use) berpengaruh terhadap perilaku (action).
ditentukan oleh karakteristik teknologi Norma subjektif adalah sebuah
dan karakteristik penggunanya (Brown, fungsi dari satu set belief yang
2002). Brown (2002) berpendapat bahwa dipengaruhi oleh individu-individu utama
teknologi yang mempunyai perintah- disekitar seseorang, seperti orangtua,
perintah yang mudah ditemukan dan suami/istri, teman dan sebagianya, yang
mudah dimengerti akan mempengaruhi mana individu-individu tersebut
persepsi seseorang bahwa teknologi seringkali menyatakan “persetujuan atau
tersebut mudah digunakan. Sistem tidak persetujuan” terhadap perilaku
informasi yang dipersepsikan lebih orang yang bersangkutan (Roberts, 2008).
mudah oleh pengguna dan mempunyai E-commerce adalah merujuk pada
kompleksitas yang lebih sedikit akan berbagai aktivitas bisnis yang berbasis
memiliki kemungkinan yang lebih tinggi elektronik, seperti order via elektronik,
untuk diadopsi dan digunakan (Teo et. penggunaan e-mail dalam transaksi
al., dalam Lee et. al., 2001). Kemudahan bisnis, serta penggunaan internet dan jasa
transaksi lewat internet muncul jika online ( Kotler, 2000). Terjadi perubahan
konsumen dapat mengakses berbagai trend sebagai dampak perkembangan IT
situs dan membeli sesuatu yang dalam dunia pemasaran, yakni
diperlukan tanpa harus mendatangi toko berlangsungnya transaksi secara online.
karena barang akan segera dikirim Periode awal adopsi e-commerce
melalui jasa pos segera setelah dilakukan kebanyakan terjadi di bidang hardware &
transaksi lewat jasa kurir. Menurut software komputer, buku, dan musik.
beberapa penelitian dalam konteks TAM, Namun, perkembangan e-commerce telah
persepsi kemudahan penggunaan akan memasuki hampir seluruh bidang bisnis,
terlihat mempengaruhi perilaku melalui seperti pakaian, kerajinan, dan
dua jalur, berpengaruh langsung pada sebagainya.
perilaku dan berpengaruh secara tidak
langsung pada perilaku melalui persepsi Hubungan Perceived Easy of Use,
kemanfaatan. Perceived Usefulness dan Sikap
Telaah lebih lanjut menunjukkan Agarwal dan Prasad (1999)
bahwa TAM yang dikembangkan Davis menyatakan bahwa ada hubungan yang
merupakan adopsi dari TRA. TAM positif antara perceived ease of use
melakukan extended TRA dengan dengan perceived usefullness. Moon dan
variabel pembentuk sikap yang meliputi Kim (2001) menyatakan bahwa teknologi
202 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.199-206

informasi yang mudah digunakan akan Model dalam kajian ini didasarkan
mengurangi kekuatiran pengguna. Kedua pada model TAM yang dikembangkan
penelitian tersebut juga menjelaskan Davis, et al (1989) dan TRA (Fishbein
bahwa perceived ease of use mempunyai dan Ajzen, 1981). TAM menyatakan
pengaruh positif terhadap perceived bahwa niat adopsi teknologi dipengaruhi
usefulness dan sikap. oleh sikap dan juga perceived usefulness.
Selain itu, perceived easy to use bersama
H1 : Perceived ease of use berpengaruh dengan perceived usefulness membentuk
terhadap perceived usefulness. sikap individu dalam adopsi teknologi.
H2 : Perceived ease of use berpengaruh Sedangkan TRA menyatakan bahwa niat
terhadap sikap. dalam bertindak dibentuk oleh sikap dan
H3 : Perceived usefulness berpengaruh juga norma subyektif. Sikap merupakan
terhadap sikap. kekuatan internal individu, norma
subyektif merupakan faktor eksternal
Hubungan Perceived Usefulness, Sikap indvidu. Kedua teori tersebut memiliki
dan Niat persamaan dalam pembentukan niat
Penelitian dalam IS community juga melalui jalur sikap.
menyatakan bahwa terdapat hubungan Penelitian ini menguji hubungan
yang positif antara perceived usefulness antara lima variabel, yakni perceived easy
dengan niat (Agarwal dan Prasad,1999). to use, perceived usefulness, sikap, noma
Davis, Bagozzi dan Warshaw (1989) subjektif, dan niat ulang untuk berbisnis
menyatakan bahwa keinginan untuk online. Setiap indikator dari variabel
menggunakan dipengaruhi oleh sikap diukur dengan skala interval pendekatan
konsumen terhadap penggunaannya. Likert lima point, yakni sangat tidak
setuju, tidak setuju, tidak berpendapat,
H4 : Perceived usefulness berpengaruh setuju, dan sangat setuju. Instrumen
terhadap niat. penelitian diadopsi dari penelitian Davis
H5 : Sikap berpengaruh terhadap niat. (1989), Fishbein dan Ajzen (1981), dan
Hubungan Norma Subjektif dan Niat Ajzen dan Sheikh (2013).
Populasi penelitian ini adalah pelajar
Ajzen (1991) menyatakan bahwa dan atau mahasiswa di Denpasar yang
variabel yang mempengaruhi niat berniat melakukan kembali aktifitas
individu dalam melakukan sesuatu adalah bisnis online. Sampel diperoleh dengan
variabel sikap dan norma. Hasil convenience sampling method.
penelitian Ajzen ini memperkuat TRA Responden penelitian ini diperoleh
(Fisbein & Ajzen, 1975;Ajzen & Fisbein, dengan memanfaatkan jejaring sosial dan
1980 dalam Ajzen,1991). network via online. Pengambilan data
dilakukan pada bulan Februari, Maret,
H6 : Norma subjektif berpengaruh dan April 2014 dengan fasilitas google
terhadap niat. drive. Selama kurun waktu tersebut
sejumlah 171 kuesioner kembali, namun
Adhiputra, Pendekatan Technology Acceptance....203

yang bisa dianalisis lanjut adalah mengindikasikan bahwa kuesioner


sebanyak 121. penelitian memenuhi uji validitas.
Selanjutnya, pengujian reliabilitas
Profile Responden menunjukkan bahwa kelima variabel
Mayoritas responden penelitian ini amatan memiliki nilai cronbach alpha
berstatus sebagai mahasiswa (73,2%), yang tinggi, yakni diatas 0,8. Hasil ini
berikutnya adalah pelajar. Hasil ini berimplikasi bahwa kuesioner penelitian
mengindikasi bahwa kalangan mahasiswa memenuhi kaidah pengujian reliabilitas.
lebih banyak yang melakukan bisnis Measures of Fit
online dibandingkan pelajar. Berdasarkan Program Generalized Structured
usia responden, mayoritas responden Component Analysis (GSCA-GeSCA)
penelitian ini berusia antara 20 tahun diaplikasikan dalam analisis data pene-
sampai dengan 24 tahun. Hasil ini sesuai litian ini untuk pengujian hipotesis. Ana-
dengan status responden yang mayoritas lisis GeSCA diklaim powerful dibanding-
mahasiswa. Data selanjutnya kan beberapa alat analisis multivariat
menunjukkan bahwa mayoritas (Solimun, 2013). GeSCA mampu menga-
responden penelitian ini adalah wanita nalisis hubungan yang kompleks antar
(69,3%). Hasil ini memperkuat temuan variabel amatan baik yang model hubu-
terkait dengan jenis usaha yang digeluti, ngan variabel latent bersifat formatif
yakni bidang industri kreatif feminis. maupun reflektif.
Lebih lanjut, GeSCA tidak mensya-
Uji Validitas dan Reliabilitas ratkan asumsi kecukupan sampel. Hal ini
Hasil pengujian instrumen penelitian memungkinkan dilakukan karena GeSCA
dengan uji validitas (confirmatory factor dilengkapi dengan fasilitas bootstrap.
analysis (CFA)) dan reliabilitas Dampak lanjutan dengan kemampuan
(cronbach alpha) menunjukkan bahwa bootstrap GeSCA, GeSCA juga tidak
beberapa item pernyataan didrop karena memerlukan asumsi normalitas. Sedang-
loading factor kurang dari 0,5. Item kan analisis measures of fit dalam Ge-
tersebut adalah perceived easy to use SCA terdiri atas measures of fit
(PEU3), perceived usefulness measurement model, measures of fit
(PU1,PU2,PU3,PU4,PU5), dan norma structural model dan measures of fit
subjektif-subjective norm (S3). overall model (www.sem-GeSCA.org).
Selanjutnya, item yang lolos uji validitas
dilakukan uji reliabilitas dengan cut off Pengujian Hipotesis
cronbach alpha sama dengan atau diatas Analisis GeSCA mengindikasikan
0,7. Tabel 1 dalam lampiran menjelaskan bahwa secara keseluruhan hubungan
hasil uji validitas dan tabel 2 dalam antar variabel amatan memiliki pengaruh
lampiran menjelaskan uji reliabilitas. dengan derajad signifikansi 1%, hanya
Berdasar uji validitas dengan CFA ada satu hubungan yang tidak signifikan,
disimpulkan bahwa item-item kuesioner yakni antara variabel norma subjektif
penelitian ini terekstrak dalam 5 kolom dengan niat. Tabel 3 dalam lampiran
dengan loading factor diatas 0,5. Hal ini merupakan output GeSCA tentang
204 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.199-206

hubungan antara variabel amatan. memiliki hasil yang berbeda ketika


Hubungan antara perceived easy to use diimplementasikan. Pertama, hasil
dengan perceived usefulness memiliki penelitian ini memperkuat TAM.
skor CR 3,11 dengan skor estimate Keseluruhan variabel amatan yang
sebesar 0,351. Hasil ini menunjukkan diadopsi dari TAM menunjukkan adanya
bahwa hipotesis pertama didukung pada pengaruh. Perceived easy to use,
level signifikansi sebesar 5%, yakni perceived usefulness, sikap, dan niat
terdapat pengaruh perceived easy to use secara keseluruhan tidak ada yang tidak
terhadap perceived usefulness. Hubungan didukung. Variabel sikap memiliki
selanjutnya antara perceived easy to use pengaruh yang besar dalam menciptakan
dengan sikap memiliki skor CR sebesar variabel niat. Oleh karena itu usaha
3,05 dengan nilai estimate sebesar 0,341. membangun niat ulang untuk berbisnis
Hasil ini mengindikasi bahwa perceived online akan menjadi lebih mudah ketika
easy to use berpengaruh terhadap sikap, sikap terhadap bisnis online sudah
sehingga hipotesis kedua didukung. terbentuk secara positif, sebaliknya bila
Pengujian hipotesis ketiga menunjukkan sikap terhadp bisnis online negatif maka
bahwa terdapat pengaruh antara niat ulang berbisnis online semakin
perceived usefulness terhadap sikap. Skor lemah. Kedua, hasil penelitian ini
CR sebesar 2,21 dengan estimate 0,190. berbeda dengan TRA. TRA menyatakan
Jadi, hipotesis ketiga didukung. bahwa niat dibentuk melalui sikap
Selanjutnya hipotesis keempat yang (internal faktor) dan norma subjektif
menyatakan bahwa perceived usefulness sebagai faktor eksternal. Kedua variabel
berpengaruh terhadap niat ulang berbisnis tersebut merupakan anteseden niat
online didukung. Hal ini berdasarkan individu dalam bertindak. Hasil ini
nilai CR sebesar 3,10 dan estimate 0,410. mengindikasi bahwa hanya sikap saja
Hipotesis kelima tentang pengaruh sikap yang membentuk niat, sedangkan norma
terhadap niat ulang berbisnis online juga subjektif tidak berpengaruh. Analisis
didukung. Nilai CR sebesar 3,99 dan lanjut menunjukkan bahwa responden
estimate sebesar 0,514 menunjukkan penelitian ini adalah individu yang
bahwa hipotesis kelima didukung pada pernah berbisnis online dan berniat untuk
level signifikansi 1%. Hasil yang berbeda melakukan bisnis online kembali. Jadi,
terjadi untuk hipotesis keenam yang responden penelitian ini telah memiliki
menyatakan bahwa terdapat pengaruh pengalaman berbisnis online. Hal ini
antara norma subjektif dengan niat ulang berdampak pada lemahnya faktor
berbisnis online. Hasil GeSCA eksternal dalam mempengaruhi niat
memperlihatkan bahwa nilai CR sebesar individu. Sebaliknya, faktor internal
0,79 dan estimate sebesar 0, 061. Jadi, semakin kuat sebagai dampak telah
hipotesis keenam tidak didukung. memiliki pengalaman.

Pembahasan Kesimpulan
Temuan dalam penelitian ini Secara keseluruhan hasil penelitian
menunjukkan bahwa TAM dan TRA ini mengindikasi bahwa dalam setting
Adhiputra, Pendekatan Technology Acceptance....205

adopsi teknologi informasi, TAM technology”, MIS Quarterly, Vol.


memiliki konsistensi yang tinggi dalam 13 No.3,pp.318-39
prediksian hubungan antar variabel http://tekno.kompas.com/read/2011/10/28
amatan yang meliputi perceived easy to /16534635/Naik.13.Juta..Pengguna.
use, perceived usefulness, sikap, dan niat. Internet.Indonesia.55.Juta.Orang
Faktor obyek yang sudah memiliki http://www.worldbank.or.id/
pengalaman tidak mempengaruhi Klopping, I.M.,& McKinney, E.
kekuatan prediksian TAM. Sebaliknya, 2004.Extending the technology
TRA menunjukkan hasil yang berbeda. acceptance model and the task-
Variabel norma subjektif tidak technology fit model to consume e-
mempengaruhi variabel niat. Faktor commerce.Information Technology,
pengalaman obyek diduga kuat Learning, and Performance
berpengaruh terhadap aplikasi TRA. Journal, Vol 22, spring
Daftar Rujukan Leong, Leslie. 2001. Theoritical Models
Agarwal, R. and Prasad, J. 1999. ”Are in IS Research and The Technology
individual differences germane to Acceptance Model (TAM),
the acceptance of new information Information system Research,
technologies?”, Decision Sciences, www.brint.org/technologyacceptanc
Vol.30 No.2,pp.361-91 e.pdf
Agarwal, R. Sambamurthy, V. and Stair, Pikkarainen, et al.2004.Consumer
R.M. 2000. “research report: the acceptance of online banking: an
evolving relationship between extension of the technology
general and specific computer self acceptance model. Internet
efficacy – an empirical assessment”, Research, Vol 14,p:224-235
Information System Research, Roberts, K.R. 2008.Using the theory of
Vol.11 No., pp.418-30 planned behavior to explore
Blanchard, et al. 2003. Is the Theory of restaurant managers support for
Planned Behavior a Useful employee safety food training. An
Framework for Understanding abstract of a dessertation.
Exercise Adherence During Phase Solimun.2013.Penguatan Metodologi
II Cardiac Rehabilitation?.Journal Penelitian “Generalized Structured
of Cardiopulmonary Component Analysis-GSCA”
Rehabilitation;23:29-39 disampaikan dalam Technical
Brown, T.J. 2002.Individual and Assistance Jurs Manajemen FEB
Technological Factors Affecting UNS
Country, The Electronic Journal on Venkatesh, Vismanath, & Davis, Fred.
Information Sytems in Developing 2000. A Theoritical Extension of
Countries, http://www.ejisdc.org. The Technology Acceptance
Davis, F.D. 1989. “Perceived usefulness, Model: Four Longitudinal Field
perceived ease of use and user Studies. Management Science. Nol.
acceptance of information 46, No.2, pp:186-204.
206 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.199-206

Wang, et al. 2003.Determinants of use


acceptance of internet banking: an
emperical study. International
Journal of Service Industry
Management, vol 14, p:501-519.
Penentu Kepuasan Kerja Karyawan

Misna Ariani1), dan Syukma Salam2)


1,2)
Universitas Balikpapan
1)
dinarariani@yahoo.com

Abstract

The purpose of this study was to identify the determinants of job satisfaction of employee
PT Ossiana Sakti Ekamaju Balikpapan tire retreading field and employee satisfaction is the
responsibility of the individual and the company. Human resources are one of the
important factors affecting the survival and the success of the company in a competitive
environment.
The number of sample used were permanent employees as many as 94 people, and the data
obtained using questionnaires given to employees, then analyzed using multiple linear
regression
The research proves that the determinants of job satisfaction of employees together are
leadership, work environment, job stress, and compensation.
Partial leadership has a positive and significant impact; work environment has a positive
and significant effect; work stress has a negative and significant impact; compensation has
a positive and significant impact; and compensation is the dominant influence on employee
job satisfaction

Keywords: Job Satisfaction, Leadership, Work Environment, work stress and


Compensation

Pendahuluan dapat diartikan sebagai sikap (positif)


Pemanfaatan dan pengelolaan tenaga kerja terhadap pekerjaannya,
sumber daya manusia oleh perusahaan yang timbul berdasarkan penilaian
merupakan salah satu fokus yang dapat terhadap situasi kerja. Persaingan dan
memberikan dampak positif yang baik tuntutan profesionalitas yang semakin
bagi perusahaan yaitu menimbulkan tinggi menimbulkan banyaknya tekanan-
kepuasan kerja bagi karyawannya. tekanan yang harus dihadapi individu
Kepuasan kerja menurut Hasibuan dalam lingkungan kerja.
(2009:202) merupakan sikap emosional Selain tekanan yang berasal dari
yang ditunjukkan oleh seorang karyawan lingkungan kerja, lingkungan keluarga
yang menunjukkan sikap menyenangi dan lingkungan sosial juga sangat
dan mencintai pekerjaannya. Tindakan berpotensial menimbulkan kecemasan.
tersebut dicerminkan melalui moral Interaksi antara teman sekerja dan
kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Di pimpinan dapat mempengaruhi emosi
sisi lain, Robbins dalam bukunya seseorang. Stress kerja yang dialami
(2008:40) mendefinisikan kepuasan oleh karyawan juga dapat memberikan
kerja merujuk pada suatu perasaan pengaruh terhadap kepuasan kerja
positif tentang pekerjaan seseorang yang karyawan. Menurut Handoko (2008:200)
merupakan hasil dari evaluasi stress kerja adalah suatu kondisi
karakteristiknya. Sedangkan Umam, ketegangan yang mempengaruhi emosi,
2010:192, menyatakan bahwa kepuasan proses berpikir dan kondisi seseorang.
kerja merupakan hal lumrah yang dicari Menejerial atau kepimimpinan yang
oleh karyawan. Kepuasan kerja juga efektif, menurut Winarno (2011:49),

207
208 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.207-216

menyatakan bahwa kepemimpinan pada b. Penempatan yang tepat sesuai dengan


intinya merupakan proses mempengaruhi keahlian
orang lain dalam, mencapai tujuan yang c. Berat ringannya pekerjaan
ditetapkan. d. Suasana dan lingkungan pekerjaan
Kompensasi dari perusahaan juga e. Peralatan yang menunjang
merupakan salah satu faktor penting pelaksanaan pekerjaan
yang dapat menimbulkan kepuasan kerja f. Sikap pimpinan dalam
bagi karyawan. Rivai (2009:357) kepemimpinannya
mengemukakan bahwa kompensasi g. Sifat pekerjaan monoton atau tidak
merupakan sesuatu yang diterima
karyawan sebagai pengganti kontribusi Sedangkan Mangkunegara
jasa mereka pada perusahaan. Sedangkan (2008:120) menyatakan ada dua faktor
menurut Hasibuan, Malayu (2016:118) yang mempengaruhi kepuasan kerja,
Kompensasi adalah semua pendapatan yaitu :
yang berbentuk uang, barang langsung a. Faktor Pegawai, yaitu kecerdasan,
atau tidak langsung yang diterima kecapakan khusus, umur, jenis
karyawan sebagai imbalan atas jasa yang kelamin, kondisi fisik, pendidikan,
diberikan kepada perusahaan. pengalaman kerja, masa kerja,
Kompensasi berbentuk uang, artinya kepribadian, emosi, cara berfikir,
kompensasi dibayar dengan sejumlah persepsi dan sikap kerja.
uang kartal kepada karyawan b. Faktor pekerjaan, yaitu jenis
bersangkutan. Kompensasi berbentuk pekerjaan, struktur organisasi, pangkat
barang, artinya kompensasi dibayar (golongan), kedudukan, mutu
dengan barang. pegawai, jaminan financial,
Penelitian kepuasan kerja sudah kesempatan promosi jabatan, interaksi
sering dilakukan, namum penelitian ini sosial dan hubungan kerja.
adalah ingin mengidentifikasi penentu
kepuasan kerja perusahaan swasta di Kepemimpinan
Balikpapan yaitu perusahaan swasta PT. Winarno (2011:49) dalam bukunya
Ossiana Sakti Ekamaju Balikpapan. menyatakan bahwa kepemimpinan pada
intinya merupakan proses mempengaruhi
Tinjauan Pustaka orang lain dalam mencapai tujuan yang
Kepuasan Kerja ditetapkan. Sedangkan menurut Robbins
Kepuasan menurut Rivai (2008:475) dan Judge (2011 : 410) menyatakan
merupakan evaluasi yang bahwa kepemimpinan adalah kemampuan
menggambarkan seseorang atas perasaan memengaruhi suatu kelompok menuju
sikapnya senang atau tidak senang, puas pencapaian sebuah visi atau serangkaian
atau tidak puas dalam bekerja. Karena tujuan. Yulk, Gary (2015:9) menyatakan
perasaan terkait dengan sikap seseorang. bahwa kepemimpinan adalah yang
Sedangkan faktor yang memiliki dibutuhkan dalam melaksanakan tugas
hubungan dengan pekerjaan, kondisi dan bagaimana melakukan tugas itu, serta
pekerjaan teman sekerja, pengawasan, proses untuk memfasilitasi upaya
promosi dan upah (gaji). individu dan kolektif guna mencapai
Hasibuan (2008:48) menyatakan tujuan bersama.
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi Salah satu indicator umum
kepuasan kerja adalah : keefektifan kepemimpinan adalah hingga
a. Balas jasa yang adil dan layak sejauh mana kinerja tim atau unit
organisasi itu meningkatkan dan sejauh
Ariani, Salam, Penentu Kepuasan Kerja....209

mana pencapaian tujuan difasilitasi. 2. Lingkungan Kerja Non Fisik


Contoh ukuran kinerja yang objektif Ada 5 aspek lingkungan kerja non
mencakup volume penjualan, laba bersih, fisik yang bisa mempengaruhi perilaku
margin laba, pangsa pasar, pengembalian karyawan, yaitu :
atas investasi, pengembalian atas asset, a. Struktur kerja, yaitu sejauh mana
produktivitas, biaya per unit output, biaya bahwa pekerjaan yang diberikan
yang berkaitan dengan pengeluaran yang kepadanya memiliki struktur kerja
dianggarkan, dan perubahan nilai saham dan organisasi yang baik.
perusahaan, (Yulk,Gary:2015:11). b. Tanggung jawab kerja, yaitu
Keberadaan seorang pemimpin sejauh mana pekerja merasakan
dengan gaya kepemimpinan yang tepat bahwa pekerjaan mengerti
sangat dibutuhkan untuk mengkoordinir tanggung jawab mereka serta
seluruh aktifitas kelompok organisasi bertanggung jawab atas tindakan
serta mengarahkan karyawan dalam yang mereka lakukan.
segala aktifitasnya, sehingga pada c. Perhatian dan dukungan
akhirnya dapat pula menciptakan pemimpin, yaitu sejauh mana
profesionalitas dari karyawan itu sendiri. karyawan merasakan bahwa
Lingkungan Kerja pimpinan sering memberikan
Sedarmayanti (2009:21) mendefinisi- pengarahan, keyakinan, perhatian
kan Lingkungan kerja fisik adalah semua serta mengahargai mereka.
keadaan berbentuk fisik yang terdapat di d. Kerja sama antar kelompok, yaitu
sekitar tempat kerja yang dapat sejauh mana karyawan merasakan
mempengaruhi karyawan baik secara ada kerjasama yang baik diantara
langsung maupun secara tidak langsung. kelompok kerja yang ada.
Sedangkan lingkungan kerja nonfisik e. Kelancaran komunikasi, yaitu
adalah semua keadaan yang terjadi sejauh mana karyawan merasakan
berkaitan dengan hubungan kerja, baik adanya komunikasi yang baik,
hubungan dengan atasan maupun dengan terbuka, dan lancar, baik antara
rekan kerja, ataupun hubungan dengan teman sekerja ataupun dengan
bawahan. pimpinan.
Secara garis besar, jenis lingkungan Stress Kerja
kerja terbagi menjadi 2, yaitu : Siagian (2008:300) dalam bukunya
1. Lingkungan Kerja Fisik menyatakan bahwa stress merupakan
Lingkungan kerja fisik adalah semua kondisi ketegangan yang berpengaruh
keadaan berbentuk fisik yang terdapat terhadap emosi, jalan pikiran, dan kondisi
disekitar tempat kita kerja dimana fisik seseorang. Stress adalah respons
dapat mempengaruhi karyawan baik adaptif terhadap situasi eksternal yang
langsung maupun tidak langsung menghasilkan penyimpangan fisik,
(Sedarmayanti, 2009:51), adalah psikologis, dan atau prilaku pada anggota
sebagai berikut : organisasi.
a. Penerangan/cahaya di tempat Mangkunegara (2008) berpendapat
kerja bahwa: “Penyebab stress kerja antara lain
b. Sirkulasi udara ditempat kerja beban kerja yang dirasakan terlau berat,
c. Kebisingan di tempat kerja waktu kerja yang mendesak, kualitas
d. Bau tidak sedap di tempat pengawasan kerja yang rendah, iklim
kerja kerja yang tidak sehat, perbedaan nilai
e. Keamanan di tempat kerja antara karyawan dengan pemimpin yang
f. Kebersihan frustasi dalam kerja.”
210 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.207-216

Stres dalam pekerjaan dapat dicegah d. Penghargaan terhadap perilaku yang


timbulnya dan dapat dihadapi tanpa diinginkan
memperoleh dampak yang negatif. e. Mengendalikan biaya
Manajemen stres lebih dari pada sekedar f. Mengikuti aturan hukum
mengatasinya, yakni belajar g. Memfasilitasi pengertian
menanggulanginya secara adaptif dan h. Meningkatkan efisiensi administrasi
efektif. Hampir sama pentingnya untuk Kompensasi dapat dibedakan men-
mengetahui apa yang tidak boleh dan apa jadi dua yaitu:
yang harus dicoba. Sebagian para a. Kompensasi langsung (financial) ada-
pengidap stres di tempat kerja akibat lah kompensasi langsung dirasakan
persaingan, sering melampiaskan dengan oleh penerimanya, yakni berupa gaji,
cara bekerja keras yang berlebihan. Ini tunjungan, dan insentif merupakn hal
bukanlah cara efektif yang bahkan tidak karyawan dan kewajiban karyawan
menghasilkan apa-apa untuk dan perusahaam wajib untuk memba-
memecahkan sebab dari stres, justru akan yarnya.
menambah masalah lebih jauh. 1. Gaji adalah balas jasa yang dibayar
Kompensasi secara periodik kepada karyawan
Suwatno dan Priansa (2011:220) me- tetap serta mempunyai jaminan
ngemukakan bahwa ”Kompensasi adalah pasti.
setiap bentuk pembayaran yang diberikan 2. Tunjangan adalah kompensasi
kepada bawahan. ”Dengan demikian, yang diberikan perusahaan kepada
kompensasi mempunyai arti yang luas, para karyawan, Karen karyawan
selain terdiri dari gaji, dan upah, dapat tersebut dianggap telah ikut ber-
pula berbentuk fasilitas perumahan, fasi- partisipasi dengan baik dalam
litas kendaraan, pakaian seragam, tun- mencapai tujuan perusahaan.
jangan keluarga, tunjangan kesehatan, 3. Insentif adalah kompensasi yang
tunjangan pangan dan masih banyak lagi diberikan kepada karyawan ter-
yang lainnya yang dapat dinilai dengan tentu kerena keberhasilan prestasi-
uang serta cenderung diterima oleh kar- nya atau mencapi target.
yawan secara tetap. b. Kompensasi tidak langsung (non fi-
Sedarmayanti (2016:263) mengemu- nancial) adalah kompensasi yang ti-
kakan bahwa kompensasi adalah segala dak dapat dirasakan secara langsung
sesuatu yang diterima oleh karyawan se- oleh karyawan yakni binefit dan ser-
bagai balas jasa kerja mereka. Sedangkan vices (tunjangan pelayanan) benefit
Hasibuan, Malayu dalam bukunya (2016 : dan services adalah tambahan yang
118) mengemukakan bahwa : ”Kompen- diberikan berdarkan kebijaksanaan
sasi adalah semua pendapatan yang ber- perusahaan terhadap semua karyawan
bentuk uang, barang langsung atau tidak dalam usaha meningkatkan kesejahte-
langsung yang diterima karyawan sebagai raan mereka, seperti uang pensiun.
imbalan atas jasa yang diberikan kepada
perusahaan.” Metode Penelitian
Tujuan pemberian kompensasi me- Penelitian dalam penulisan ini di-
nurut Rivai (2009:359) meliputi : lakukan pada karyawan tetap PT. Ossiana
a. Memperoleh sumber daya manusia Sakti Ekamaju yang bergerak dalam
yang berkualitas bidang vulkanisir ban. Data yang digu-
b. Mempertahankan karyawan yang ada nakan adalah data primer dan data
c. Menjamin keadilan sekunder. Data primer adalah data yang
diperoleh dari sumber pertama, baik dari
Ariani, Salam, Penentu Kepuasan Kerja....211

individu atau perseorangan, dengan bertujuan untuk menguji pengaruh


menggunakan kuesioner. Adapun data kepemimpinan, lingkungan kerja, stress
sekunder adalah data yang diperoleh kerja dan kompensasi terhadap kepuasan
melalui studi pustaka dengan cara kerja karyawan. Dengan menggunakan
mempelajari berbagai penulisan yang rumus regresi linear berganda yang
berkaitan dengan Perilaku organisasi, dikutip dari buku Usman dan Akbar
manajemen sumber daya manusia serta (2006 : 241) yaitu :
data-data yang ada kaitannya dengan
penelitian ini. Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4+ e
Populasi menurut Sugiyono
(2007:57) adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek, subjek yang Di mana :
mempunyai kuantitas dan karakteristik a = kontsanta
tertentu. Populasi adalah seluruh b1..b4 = koefisien regresi
karyawan berjumlah 124 orang Y= Variabel Kepuasan Kerja
karyawan. Sedangkan Sampel yang X1 = Variabel Kepemimpinan
digunakan dalam penelitian jika X2 = Variabel Lingkungan Kerja
menggunakan rumus Slovin dengan X3 = Variabel Stres kerja
tingkatan kepercayaan 95%, dan tingkat X4 = Variabel Kompensasi
eror 5% adalah : e = stochastic disturbance atau sto-
chastic error term

n = jumlah sample Uji F adalah pengujian terhadap


N = jumlah populasi Koefisien Regresi secara simultan.
e = batas toleransi kesalahan Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji
F-test. Menurut Ghozali (2005:84) uji
N= 124 karyawan statistik F pada dasarnya menunjukkan
e2= (5%) = 0,05 apakah semua variabel independen atau
bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen atau
terikat dengan α 0,05.
Setelah uji F dilakukan pengujian
Berdasarkan perhitungan rumus di secara Parsial (Uji t), yaitu untuk menguji
atas, jumlah sampel dalam penelitian ini dan menentukan koefisien regresi (b1)
adalah sebanyak 94 orang responden. yang paling besar. Selanjutnya dilakukan
Analisis Data dengan melakukan uji pengujian secara parsial melalui uji-t.
validitas dan uji reliabilitas. Suatu kui-
sioner dinyatakan reliabel atau handal ji- Hasil Penelitian
ka jawaban seseorang terhadap pernya- Karakteristik responden ditunjukkan
taan adalah konsisten atau stabil dari oleh Tabel 1 bahwa yang menjadi
waktu ke waktu. Suatu konstruk atau va- responden dalam penelitian ini lebih
riabel dikatakan reliabel jika memberikan banyak karyawan laki-laki sebanyak 86
nilai α > 0,60 dan tidak reliable jika nilai (91,5%) dibandingkan perempuan sebesar
α < 0,60 (Ghozali, 2009 : 42). 8 (8,5%). Hal ini disebabkan karena
Pengujian Hipotesis dengan kegiatan pekerjaan lebih banyak
menggunakan analisis regresi linier dilakukan di pabrik sehingga dalam
berganda yaitu suatu analisis yang
212 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.207-216

prosesnya perusahaan ini lebih banyak 7,806. Pengujian secara simultan (Uji F)
membutuhkan tenaga kerja laki-laki merupakan uji untuk mengetahui apakah
variabel bebas secara bersama-sama ber-
Tabel 1 pengaruh nyata atau tidak terhadap
Karakteristik Responden Berdasarkan variabel tidak bebasnya. Dalam pengujian
Jenis kelamin ini Fhitung dibandingkan dengan Ftabel
dengan derajat signifikan 5% atau dengan
melihat probabilitas kesalahan kurang
Jenis Jumlah
Kelamin dari 5% berarti variabel bebas secara
Frekuensi Persentase % bersama-sama memang berpengaruh
Perempuan 8 8,5%
sangat nyata terhadap variabel tidak
Laki-laki 86 91,5%
Total 94 100%
bebasnya. Teknik anilisis yang diper-
gunakan untuk membuktikan kebenaran
Deskripsi responden dengan tingkat analisis regresi linear berganda dan hasil
pendidikan dapat dilihat pada tabel 2 di yang diperoleh yaitu berbagai nilai
bawah ini : koefisien korelasi dan regresi, dengan
menggunkan F Test (Fisher Test) pada
Tabel 2 Conviden level 95 a = 0,05 degree of
Karakteristik Responden Berdasarkan freedom (df2) = n – k = 94 – 4 =90
Pendidikan maka diperoleh Ftabel = 2,474 dan secara
bersama-sama ditunjukkan olah nilai
Pendidik Jumlah koefisien korelasi simultan (R) sebesar
No
an Frekuensi Persentasi% 0,704, R square sebesar 0,496 dan Adjust
1 SMP 7 7,4% R Square sebesar 0,473, hal ini berarti
2 SMA 73 77,7%
3 Diploma 4 4,3%
kontribusi dari berbagai variabel bebas
4 S1 10 10,6% terhadap perubahan variabel dependen
TOTAL 94 100% (kepuasan kerja karyawan) paling tinggi
70,4% ini menunjukan adanya hubungan
Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa yang sangat erat antara variabel bebas X
distribusi tingkat pendidikan terbanyak dengan Variabel terikat Y, dan kontribusi
pada penelitian ini adalah SMA sebanyak yang telah disesuaikan sebesar 47,3%
77,7%, pendidikan Sarjana (S1) sebanyak sedangkan sisanya 52,7% dipegaruhi oleh
10,6%, SMP sebanyak 7,4% terakhir faktor-faktor lain yang tidak diteliti.
Diploma sebanyak 4,3%.
Berdasarkan tabel 3 hasil yang dapat Tabel 3
diperoleh untuk model regresi linier Hasil Uji Regresi Linier Berganda
berganda sebagai berikut:

Y = 7,806 + 0,139X1 + 0,355X2 –


0,318X3 + 0,420X4

Nilai koefisien konstanta b0 sebesar


7,806 mengidentifikasikan bahwa pada
saat variabel kepemimpinan (X1),
lingkungan kerja (X2), stress kerja (X3),
dan kompensasi nilainya menunjukkan
nilai konstanta atau 0, maka variabel
kepuasan kerja karyawan (Y) sebesar
Ariani, Salam, Penentu Kepuasan Kerja....213

Pengujian secara simultan (Uji F) (Y), dibuktikan dengan Uji t dimana thitung
dapat ditunjukkan juga pada uji ANOVA 2,234 > ttabel 1,958, dan pada taraf
pada tabel 4.4 analisis ragam satu arah signifikan α = 0,028 < α = 0,05 (5%)
(ANOVA) mengindikasikan bahwa yaitu taraf kepercayaan dalam pengujian
regesi secara statistik sangat signifikan. sebesar 95%, hal ini menunjukkan bahwa
Secara bersama-sama dapat dilihaat Kepemimpinan (X1) mempunyai
pengaruh dari kepemimpinan, lingkungan pengaruh yang signifikan terhadap
kerja, stress kerja dan kompensasi Kepuasan Kerja Karyawan. Berdasarkan
terhadap kepuasan kerja adalah signifikan r2 partial adalah sebesar 0,230, artinya
yaitu 0,000 atau lebih kecil dari a = 0,50 bahwa variabel Kepemimpinan (X1)
(<5%), dengan nilai F adalah sebesar mempunyai kontribusi sebesar 23%
21,891 sedangkan nilai df = 89, Uji –F. terhadap Kepuasan Kerja Karyawan, hal
Pada penelitian ini diperoleh nilai ini sesuai dengan penelitian yang
Fhitung = 21,891 lebih besar dari Ftabel = dilakukan oleh Fauzan Muttaqien (2014)
2,474 dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa secara parsial
pertama yang diajukan dalam penelitian variabel kepemimpinan berpengaruh
ini terbukti kebenarannya yaitu bahwa secara positif dan signifikan terhadap
variabel kepemimpinan (X1), lingkungan kepuasan kerja karyawan pada PT. BRI
kerja (X2), stress kerja (X3), dan (Persero),Tbk. Demikian pula hasil
kompensasi (X4) mempunyai pengaruh penelitian Randeree, Kasim & Chaudhry,
secara bersama-sama terhadap kepuasan Abdul Ghaffar (2012:61-85) bahwa ke-
kerja karyawan (Y). Hal ini sesuai puasan kerja karyawan sangat dipenga-
dengan penelitian yang dilakukan oleh ruhi oleh kepemimpinan.
Siti Arofah (2015) yang menyatakan Variabel lingkungan kerja (X2)
bahwa kepemimpinan, lingkungan kerja, secara parsial memberikan kontribusi
dan kompensasi berpengaruh secara pengaruhnya terhadap kepuasan kerja
simultan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) PT. Ossiana Sakti Ekamaju
karyawan. Balikpapan (Y), dibuktikan dengan Uji t
dimana thitung 4,052 > ttabel 1,958, dan
Tabel 4 pada taraf signifikan α = 0,000 < α = 0,05
Hasil Uji ANOVAb (5%) yaitu taraf kepercayaan dalam
pengujian sebesar 95%, hal ini menun-
jukkan bahwa Lingkungan Kerja (X2)
mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap Kepuasan Kerja Karyawan.
Berdasarkan r2 partial adalah sebesar
0,395, artinya bahwa variabel Ling-
kungan Kerja (X2) mempunyai kontribusi
a. Predictors: (Constant), Kompensasi sebesar 39,50% terhadap Kepuasan Kerja
(X4), Kepemimpinan (X1), Karyawan, hal ini sesuai dengan pene-
Lingkungan Kerja (X2), Stress Kerja litian yang dilakukan oleh Siti Arofah
(X3) (2015) yang menyatakan bahwa ling-
b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja kungan kerja berpengaruh secara positif
(Y) dan signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan pada Bank Permata Cabang
Variabel kepemimpinan (X1) secara Bangkong Semarang.
parsial memberikan kontribusi pengaruh- Variabel stress kerja (X3) secara
nya terhadap kepuasan kerja karyawan parsial memberikan kontribusi penga-
214 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.207-216

ruhnya terhadap kepuasan kerja karyawan ttabel (4,985 > 1,958) dengan r2 sebesar
(Y), dibuktikan dengan taraf signifikan α 46,70% lebih besar dari ke tiga variabel
= 0,010 < α = 0,05 (5%) yaitu taraf bebas lainnya.
kepercayaan dalam pengujian sebesar
95% dan thitung 2,622 > ttabel 1,958, dan Kesimpulan
hal ini menunjukkan bahwa Stress Kerja Kepemimpinan organisasi atau
mempunyai pengaruh yang negatif lembaga mengacu kepada gaya pemimpin
signifikan terhadap Kepuasan Kerja yaitu memberikan arahan, melaksanakan
Karyawan. Berdasarkan r2 partial adalah rencana dan memotivasi karyawan. Fe-
sebesar 0,268, artinya bahwa variabel nomena yang berhubungan dengan pe-
Stress Kerja (X2) mempunyai kontribusi kerjaan seperti kepuasan kerja terkait de-
sebesar 26,80% terhadap Kepuasan Kerja ngan hubungan karyawan dengan rekan-
Karyawan, hal ini sesuai dengan rekan dan atasan.
penelitian yang dilakukan oleh Ni Putu Penelitian ini mengidentifikasi dan
Enika Lestari Dewi dan I Gusti Salit ingin membuktikan penentu kepuasan
Ketut Netra (2015) yang menyatakan kerja karyawan PT. Ossiana Sakti Eka-
bahwa variabel stress kerja berpengaruh maju Balikpapan dan berdasarkan pada
secara negatif dan signifikan terhadap hasil penelitian terbukti, bahwa secara
kepuasan kerja karyawan pada Bungalow bersama-sama variabel bebas yang me-
Restaurant and SPA Legian Kuta-Bali. liputi Kepemimpinan, Lingkungan Kerja,
Variabel kompensasi (X4) secara par- Stress Kerja, dan Kompensasi secara
sial memberikan kontribusi pengaruhnya bersama-sama berpengaruh secara
terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) signifikan terhadap Kepuasan Kerja Kar-
PT. Ossiana Sakti Ekamaju Balikpapan yawan.
(Y), dibuktikan dengan Uji t dimana thitung Secara parsial kepemimpinan
4,985 > ttabel 1,958, dan pada taraf mempunyai pengaruh yang positif dan
signifikan α = 0,000 < α = 0,05 (5%) signifikan terhadap kepuasan kerja
yaitu taraf kepercayaan dalam pengujian karyawan; lingkungan kerja mempunyai
sebesar 95%, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh yang positif dan signifikan
Kompensasi (X4) mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan; stress
yang positif signifikan terhadap kerja mempunyai pengaruh negatif dan
Kepuasan Kerja Karyawan. Berdasarkan signifikan terhadap kepuasan kerja
r2 partial adalah sebesar 0,467, artinya karyawan; kompensasi mempunyai
bahwa variabel Kompensasi (X4) mem- pengaruh positif dan signifikan
punyai kontribusi sebesar 46,70% ter- terhadap kepuasan kerja; dan penentu
hadap Kepuasan Kerja Karyawan, hal ini dominan yang mempengaruhi kepuasan
sesuai dengan penelitian yang dilakukan kerja karyawan adalah kompensasi.
oleh Aprilia Christy Mawei, Olivia
Nelwan dan Yantje Uhing (2014) yang Daftar Rujukan
menyatakan bahwa variabel kompensasi Aprilia Christy Mawei, dkk. 2014.
berpengaruh secara positif dan signifikan Kepemimpinan, Penempatan, dan
terhadap kepuasan kerja karyawan pada Kompensasi Pengaruhnya Terhadap
PT. Bank BNI (Persero)Tbk, Kantor Kepuasan Kerja Karyawan Pada
Cabang Utama Manado. PT. Bank BNI (Persero), tbk KCU
Berdasarkan Uji Partial, bahwa Manado. Jurnal EMBA ISSN 2303-
variabel yang dominan mempengaruhi 1174. Diakses : 10 November 2015.
Kepuasan Kerja Karyawan (Y) adalah
variabel Kompensasi (X4), karena thitung >
Ariani, Salam, Penentu Kepuasan Kerja....215

Basuki, dan Indah Susilowati. 2005. haan. Raja Grafindo Persada : Ja-
Dampak Kepemimpinan dan karta.
Lingkungan Kerja Terhadap
Semangat Kerja. Jurnal JRBI. Vol 1 Robbins, Stephen P, 2006, Perilaku
No. 1. Hal : 31-47. Organisasi, Edisi Kesepuluh. PT
Indeks : Jakarta
Fauzan Muttaqien. 2014. Pengaruh
Kepemipinan dan Kompensasi Rocky Potale dan Yantje Uhing. 2014.
Terhadap Kepuasan Kerja Pengaruh Kompensasi dan Stress
Karyawan Outsourcing Pada PT. Kerja terhadap Kepuasan Kerja
BRI (Perseo), tbk Cabang Karyawan pada PT. Bank Sulut
Lumajang. Jurnal WIGA Vol. 4 No. Cabang Utama Manado. Jurnal
1. ISSN No 2088-0944. Diakses : EMBA ISSN 2303-1174. Diakses :
10 November 2015. 11 November 2015.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Sedarmayanti, 2009. Sumber Daya


Multivariate Dengan Program Manusia dan Produktivitas Kerja.
SPSS. Edisi Keempat.: Undip : Ilham Jaya : Bandung.
Semarang.
Hasibuan, Malayu S.P. 2016. Manajemen ___________ 2016. Manajemen Sumber
Sumber Daya Manusia. edisi revi- Daya Manusia: Reformasi Birokra-
si. cetakan kesembilanbelas. PT. si dan Manajemen Pegawai Negeri
Bumi Aksara : Jakarta. Sipil. Edisi Revisi, Cetakan kelima.
PT Refika Aditama: Bandung.
Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. 2008.
Evaluasi Kinerja SDM. Refika Siagian, Sondang P. 2008. Manajemen
Aditama : Bandung. Sumber Daya Manusia. PT. Bumi
Aksara : Jakarta.
Ni Putu Enika Lestari Dewi, dkk. 2015.
Pengaruh Sterss Kerja dan Motivasi Siti Arofah. 2015. Pengaruh Kompensasi,
Kerja terhadap Kepuasan Kerja Keahlian dan Lingkungan Kerja
Karyawan Pada Matahari terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Bungalow Restaurant and Spa pada Bank Permata Cabang
Legian Kuta Bali. E-jurnal Bangkong Semarang. Jurnal
Manajemen Unud, Vol.4, No. 7, Manajemen Vol.1. No. 1. ISSN
ISSN : 2302-8912. Diakses : 10 2442-4064. Diakses : 16 November
November 2015. 2015.

Randeree, Kasim & Chaudhry, Abdul Sugiyono. 2007. Metode Penelitian


Ghaffar. 2012. Leadership-style, Kuantitatif Kualitatif & RND.
Satisfaction and Commitment. Alfabeta : Bandung.
Engineering, Construction and Suwatno dan Donni Juni Priansa, 2011,
Architectural Management Vol.19 Manajemen Sumber Daya Manusia,
No.1, 2012 pp.61-85. Emerald Dalam Organisasi Publik dan
Group Publishing Limited. Bisnis, cetakan pertama. Alfabeta :
Bandung.
Rivai, Veithzal. 2009. Manajemen Sum-
ber Daya Manusia Untuk Perusa-
216 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.207-216

Umam, K. 2010. Perilaku Organisasi.


CV. Cetakan 1. CV Pustaka Setia :
Bandung.

Winarno, 2011. Pengembangan Sikap


Enterpreneurship dan Intrapre-
neurship. PT. Indeks :Jakarta.
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

Nina Indriastuty1), dan Dedy Wibisono2)

1,2)
Universitas Balikpapan
1)
nina15bpn@yahoo.com

Abstract

This research was conducted in order to determine whether the product, price, distribution
and promotion have an influence simultaneously and partially on purchasing decisions
LCD TV in the city of Balikpapan. The population in this study were 1,039 respondents in
six Districts in Balikpapan. The sample used in this study were 100 respondents. This study
using purposive sampling and sampling accindental. The data used is primary and
secondary data. Methods of data collection using questionnaires. The analysis technique
used is multiple linear regression. The results showed that four independent variables of
marketing such as product mix , pricing, distribution , and sale simultaneously or together
have a significant influence on purchasing decisions . The independent variables were the
dominant influence is variable Product Purchasing Decisions . By looking at the results ,
manufacturers should retain what is already good to continue to bring the latest products
with the best quality again so that consumers always wait and buy these products with high
quality and quality.

Keywords : Product , Price , Distribution , Promotion and Purchase Decision.

Abstrak

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah produk, harga, distribusi
dan, promosi mempunyai pengaruh secara simultan dan parsial terhadap keputusan
pembelian LCD TV di Kota Balikpapan. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 1.039
responden dari enam Kecamatan di Balikpapan. Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini sebanyak 100 responden. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan
accindental sampling. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan skunder. Metode
pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi
linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat variabel bebas bauran
pemasaran seperti produk, harga, distribusi, dan promosi secara simultan atau bersama-
sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Variabel bebas
yang dominan mempengaruhi Keputusan Pembelian adalah variabel Produk. Dengan
melihat hasil penelitian, hendaknya produsen mempertahankan apa yang sudah baik dengan
terus memunculkan produk terbaru dengan kualitas terbaik lagi agar konsumen selalu
menunggu dan membeli produk tersebut dengan kualitas dan mutu yang tinggi

Kata Kunci : Produk, Harga, Distribusi, Promosi dan Keputusan Pembelian.

Pendahuluan pasar yang menginginkan suatu produk


Perkembangan, penemuan, dan elektronik yang sarat akan teknologi dan
perubahan teknologi yang sangat pesat hemat energi menghasilkan persaingan
seperti sekarang ini memunculkan suatu diantara perusahaan pengembang
peluang dan tantangan pada perusahaan elektronik di Indonesia menjadi semakin
pengembang elektronik yang berada di kuat dan kompetitif.
Indonesia. Permintaan yang tinggi dari

217
218 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.217-224

Televisi melalui perkembangannya Di Balikpapan salah satu jenis televi-


dari tahun ke tahun kini menjadi salah si yang banyak di minati saat ini ialah
satu barang primer dalam usaha televisi jenis LCD, dimana LCD TV
pemenuhan kebutuhan oleh sebagian merek LG banyak diminati oleh kon-
konsumen, selain berfungsi sebagai sumen, karena bukan dari tampilannya
sarana media hiburan, televisi oleh yang simpel, namun baiknya teknologi
sebagian orang saat ini sudah dianggap yang ada di perangkat LCD TV LG ini
sebagai pemenuhan sumber informasi, membuat para konsumen tertarik untuk
wawasan, maupun pengetahuan yang memilikinya. Tujuan penelitian ini adalah
teraktual karena selalu menyajikan ingin mengetahui pengaruh bauran
informasi baik bersifat keilmuan maupun pemasaran yaitu produk, harga, distribusi
pengetahuan umum yang ditayangkan dan promosi terhadap keputusan
secara massive dan selalu mengalami pembelian LCD TV Merek LG di Kota
pergantian dari satu periode ke periode Balikpapan.
selanjutnya mengikuti dengan
perkembangan informasi yang beredar Kajian Literatur
diseluruh penjuru dunia. Produsen Bauran Pemasaran
elektronik melalui beberapa terobosannya Salah satu unsur dari strategi
dalam menghasilkan produk televisi terus pemasaran adalah strategi bauran
berlomba dan berinovasi dalam pemasaran (Marketing Mix), merupakan
memenuhi keinginan konsumennya yang strategi yang dijalankan oleh perusahaan
menginginkan adanya suatu perubahan yang berkaitan dengan penentuan
yang radikal baik meliputi segi desain, bagaimana perusahaan menyajikan
kualitas gambar, pencahayaan, suara yang penawaran produk pada segmen tertentu.
dihasilkan, dan sarat dengan muatan Disamping itu Marketing Mix merupakan
teknologi dalam menghasilkan sebuah kombinasi atau bauran dari empat
televisi generasi masa depan. Akhirnya variabel atau kegiatan yang sangat
lahirlah beberapa jenis televisi yang penting dalam mempengaruhi keberha-
diharapkan mampu memenuhi keinginan silan suatu pemasaran.
konsumennya beberapa diantaranya Menurut Alma (2005 : 205), mende-
adalah melalui produk Plasma TV, LCD finisikan Bauran Pemasaran (Marketing
TV, LED TV. Mix) sebagai “strategi mengkombinasi-
Di Indonesia sendiri, dengan kan kegiatan-kegiatan marketing, agar
banyaknya jenis serta merek televisi yang tercipta kombinasi maksimal sehingga
hadir meramaikan persaingan di dunia memunculkan hasil paling memuaskan”.
elektronik, menjadikan produsen ikut Swastha dan Irawan (2008 : 78),
berlomba untuk menampilkan produk mendefinisikan Bauran Pemasaran
yang berkualitas dan mampu bersaing (Marketing Mix) sebagai “kombinasi dari
dengan produsen lain, diantaranya adalah empat variabel atau kegiatan yang
produk LG yang memiliki media elek- merupakan inti dari sistem pemasaran
tronik jenis LCD TV. yakni produk, struktur harga, kegiatan
promosi dan sistem distribusi”.
Indriastuty, Wibisono, Pengaruh Bauran Pemasaran....230
219

Sedangkan Menurut Kotler dan Amstrong TERHADAP KEPUASAN


(2008 : 63), bahwa Bauran Pemasaran KONSUMEN PENGGUNA MOBIL
(Marketing Mix) merupakan kombinasi TOYOTA AVANZA VELOZ PT.
dari ke empat variabel yaitu produk, HASJRAT ABADI MANADO
harga, saluran distribusi dan promosi, menunjukkan bahwa Produk
dimana ke empat variabel tersebut yang berpengaruh signifikan terhadap
membentuk Marketing Mix saling Kepuasan Konsumen pengguna
mempengaruhi dalam keberadaannya Toyota Avanza Veloz di Manado.
pada kebijakan perusahaan. Variabel Menurutnya produk yang baik akan
Marketing Mix adalah sebagai berikut : meningkatkan kepuasan konsumen
a. Produk, merupakan unsur pertama dan serta kebutuhan konsumen untuk
paling penting yang ada di dalam menggunakan produk tersebut.
Bauran Pemasaran, sebab tanpa Penelitian lain yang dilakukan oleh,
adanya kegiatan pemasaran tidak Akash B. Shah (2012), The Extended
dapat dilaksanakan karena tidak ada Services Marketing Mix Used By
barang dan jasa yang dipasarkan. Restaurant And Bangking Industry
Kotler (2008 : 4), Produk adalah menunjukkan bahwa barang yang
“segala sesuatu yang dapat ditawarkan diproduksi oleh produsen untuk
ke pasar untuk memuaskan keinginan pengguna akhir yang disebut produk.
atau kebutuhan. Produk-produk yang Produk terdiri dari dua jenis - produk
dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, nyata dan produk tidak berwujud
pengalaman, acara-acara, orang, (jasa). Produk dalam bauran
tempat, properti, organisasi dan pemasaran jasa tidak berwujud di
gagasan”. Sedangkan menurut industri pendidikan, transportasi,
Angipora (2002 : 152), Produk adalah industri perbankan, dan restoran dapat
“sekumpulan atribut yang nyata dan menjadi contoh terbaik dari produk
tidak di dalamnya sudah tercakup jasa. Untuk restoran, makanan yang
warna, harga, kemasan, prestise pabrik mereka melayani produk sedangkan
dan pengecer serta pelayanan dari untuk industri perbankan, berbagai
pabrik dan pengecer yang mungkin deposito dan skema pinjaman yang
diterima oleh pembeli sebagai sesuatu mereka tawarkan dengan skema yang
yang bisa memuaskan keinginannya”. berbeda disebut sebagai produk.
Dari definisi tersebut dapat b. Harga. Menurut Kotler dan Amstrong
disimpulkan bahwa semua product, (2008 : 63), Harga adalah “sejumlah
meliputi barang dan jasa, merupakan uang yang harus dibayar oleh
suatu kombinasi dari unsur-unsur yang pelanggan untuk memperoleh
menimbulkan daya tarik kepada produk”. Sedangkan menurut
pelanggan yaitu : corak, mode, Angipora (2002 : 268), mendefinisikan
kegunaan, desain, pengemasan warna, harga sebagai “jumlah uang
ukuran dan prestise. Hasil penelitian (kemungkinan ditambah beberapa
Valdy Ronald Wowor (2013), Bauran barang) yang dibutuhkan untuk
Pemasaran Jasa, PENGARUHNYA memperoleh beberapa kombinasi
220 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.217-224

sebuah produk dan pelayanan yang pemberian informasi dan


menyertainya”. Harga semata-mata mempengaruhi perilaku pelanggan,
tergantung pada kebijakan perusahaan dalam tujuan untuk mempertinggi citra
atau organisasi itu sendiri, tetapi tentu perusahaan atau meningkatkan
saja dengan mempertimbangkan penjualan produk suatu perusahaan.
berbagai hal. Murah atau mahalnya Keputusan Pembelian
harga suatu produk sangat relatif Kotler dan Amstrong (2006 : 129),
sifatnya. Perusahaan perlu memonitor mendefinisikan Keputusan Pembelian
harga yang ditetapkan oleh para konsumen sebagai “perilaku pembelian
pesaing agar harga yang ditentukan akhir dari konsumen baik individual
oleh perusahaan tidak terlalu, mahal, maupun rumah tangga, yang membeli
tinggi atau sebaliknya. barang-barang dan jasa untuk konsumsi
c. Distribusi. Kotler dan Amstrong (2008 pribadi”. Menurut Kotler (2003 : 224),
: 63), menyatakan tempat (distribusi) proses pengambilan keputusan pembelian
adalah “kegiatan yang dilakukan pada konsumen di bagi menjadi lima
perusahaan yang membuat produk tahapan, yaitu pengenalan masalah,
tersedia bagi pelanggan sasaran”. pencarian informasi, evaluasi alternatif,
Sedangkan menurut Angipora (2002 : keputusan pembelian, dan perilaku pasca
295), Distribusi adalah “suatu jalur pembelian.
yang dilalui oleh arus barang-barang Lamb, et al (2001: 188) menyatakan
dari produsen ke perantara dan bahwa, ketika membeli produk secara
akhirnya sampai kepada pemakai”. umum konsumen mengikuti proses
Perusahaan harus membuat dua pengambilan keputusan.
keputusan yang saling terkait tentang
pendistribusian produk atau jasa, yaitu
desain saluran dan manajemen saluran.
Desain saluran meliputi
pengembangan struktur saluran yang
menghubungkan strategi dengan
kebutuhan pasar sasaran. Manajemen Gambar 1. Proses Pengambilan
saluran merupakan perkembangan dari Keputusan
kebijakan dan prosedur untuk
memperoleh dan mempertahankan Dengan demikian, dalam penelitian
kerjasama berbagai lembaga yang ini penulis menduga bahwa adalah :
berada di dalam saluran distribusi bahwa secara bersama-sama bahwa
perusahaan. Variabel Bauran Pemasaran seperti
d. Promosi. Menurut Kotler dan Produk, Harga, Distribusi dan Promosi
Amstrong (2008 : 63), promosi adalah mempunyai pengaruh terhadap
“aktivitas yang menyampaikan Keputusan Pembelian LCD TV merek
manfaat produk dan membujuk LG di Kota Balikpapan dan variabel
pelanggan untuk membelinya”. Produk adalah variabel yang paling
Promosi meliputi unsur-unsur dominan berpengaruh terhadap
Indriastuty, Wibisono, Pengaruh Bauran Pemasaran....221

Keputusan Pembelian LCD TV merek X1 = Variabel Produk


LG di Kota Balikpapan. X2 = Variabel Harga
X3 = Variabel Promosi
Metode Penelitian X4 = Variabel Distribusi
Penelitian ini dilakukan masyarakat e = error
atau konsumen yang membeli dan
menggunakan LCD TV merek LG Hasil Dan Pembahasan
ukuran 32 inch dengan jumlah populasi Hasil pengujian yang diperoleh
sebanyak 1.039 responden dari enam adalah secara Simultan atau secara
kecamatan yang berada di Kota bersama-sama maupun secara Parsial.
Balikpapan dari September hingga Variabel Bauran Pemasaran secara
Januari 2016. Suharsimi Arikunto (2002 : simultan berpengaruh positif terhadap
112) berpendapat bahwa apabila subyek Keputusan Pembelian LCD TV merek
kurang dari 100 konsumen, lebih baik LG di Kota Balikpapan. Pengujian secara
sampel diambil semua, selanjutnya jika Simultan adalah dilaksanakan untuk
subyek besar dapat diambil antara 10% - melihat hubungan maupun pengaruh
15% atau 20% - 25% atau lebih. Maka secara bersama-sama variabel Produk
untuk menentukan besarnya besarnya (X1), variabel Harga (X2), variabel
sampel dalam penelitian ini digunakan Distribusi (X3) dan variabel Promosi232 (X4)
10% dari jumlah populasi yaitu sebanyak sebagai variabel independen terhadap
1.039 x 10% = 103 responden, variabel Keputusan Pembelian (Y) LCD
digenapkan menjadi 100 responden. TV merek LG di Kota Balikpapan
Untuk mekanisme pembobotan setiap sebagai variabel dependen.
jawaban kuesioner dengan tehnik Pengujian Secara Simultan
berdasarkan skala Likert. Berdasarkan hasil perhitungan
Analisis Regresi Berganda digunakan menunjukan bahwa Fhitung sebesar 39,764
untuk meramalkan pengaruh dua atau lebih besar dari Ftabel sebesar 2,47. Hal ini
lebih variabel Predictor (variabel bebas) menunjukan bahwa variabel Produk (X1),
terhadap satu variabel Kriterium (variabel Harga (X2), Distribusi (X3), Promosi (X4)
terikat) atau untuk membuktikan ada atau secara bersama sama mempengaruhi
tidaknya hubungan fungsional antara terhadap variabel Keputusan Pembelian
variabel Bauran Pemasaran seperti (Y). Berdasarkan hasil analisis diperoleh
Produk (X1), Harga (X2), Distribusi (X3) koefisien korelasi (R) sebesar 79,1%
dan Promosi (X4) terhadap variabel yang artinya terdapat hubungan yang
Keputusan Pembelian (Y) LCD TV kuat antara variabel Produk (X1), Harga
merek LG di Kota Balikpapan. Rumus (X2), Distribusi (X3), Promosi (X4)
(Usman dan Akbar, 2006 : 241) : terhadap Keputusan Pembelian (Y).
Y = a + b1 X1 + b2 X 2 + b3 X3 + b4 X4 Berdasarkan analisis, bahwa ke empat
+e variabel mempunyai pengaruh atau
a = konstanta kontribusi R Square sebesar 0,626 atau
b1… b4 = koefisien regresi sebesar 62,6% terhadap variabel
Y = Variabel Keputusan Pembelian Keputusan Pembelian (Y), dan sisanya
222 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.217-224

sebesar 37,4% dipengaruh oleh variabel (Y) adalah signifikan, dibuktikan dengan
lain yang tidak diteliti dalam penelitian thitung > ttabel (2,424 > 1,661). Hal ini juga
ini. dibuktikan bahwa koefisien korelasi
Tabel 1. parsial sebesar 0,241 atau 24,1% yang
Hasil Uji Regresi Linear Berganda artinya bahwa variabel Harga
memberikan kontribusi sebesar 24,1%
terhadap Keputusan Pembelian Produk
LCD TV merek LG di Kota Balikpapan.
Pengaruh variabel Distribusi (X3)
terhadap variabel Keputusan Pembelian
(Y) adalah signifikan, dibuktikan dengan
thitung > ttabel (2,016 > 1,661). Hal ini juga
dibuktikan bahwa koefisien korelasi
parsial sebesar 0,203 atau 20,3% yang
artinya bahwa variabel Distribusi
memberikan kontribusi sebesar 20,3%
terhadap Keputusan Pembelian Produk
LCD TV merek LG di Kota Balikpapan.
Tabel 1 menunjukkan bahwa
Pengaruh variabel Promosi (X4)
penelitian terhadap Keputusan Pembelian
terhadap variabel Keputusan Pembelian
LCD TV merek LG di Kota Balikpapan
(Y) adalah signifikan, dibuktikan dengan
adalah terbukti kebenarannya.Secara
thitung > ttabel (3,868 > 1,661). Hal ini juga
individu variabel Produk (X1), Harga
dibuktikan bahwa koefisien korelasi
(X2), Distribusi (X3) dan Promosi (X4)
parsial sebesar 0,369 atau 36,9% yang
terhadap variabel Keputusan Pembelian
artinya bahwa variabel Promosi
(Y) LCD TV merek LG di Kota
memberikan kontribusi sebesar 36,9%
Balikpapan mempengaruhi variabel
terhadap Keputusan Pembelian Produk
Keputusan Pembelian (Y) LCD TV
LCD TV merek LG di Kota Balikpapan.
merek LG di Kota Balikpapan.
Dengan ke empat variabel diatas
Pengujian Secara Parsial
dapat diketahui bahwa variabel Produk
Pengaruh variabel Produk (X1)
(X1) mempunyai pengaruh yang dominan
terhadap variabel Keputusan Pembelian
terhadap Keputusan Pembelian LCD TV
(Y) adalah signifikan, dibuktikan dengan
merek LG di Kota Balikpapan, karena
thitung > ttabel (4,424 > 1,661). Hal ini juga
thitung dan r parsialnya paling besar jika
dibuktikan bahwa koefisien korelasi
dibandingkan variabel harga, distribusi,
parsial sebesar 0,413 atau 41,3% yang
dan promosi.
artinya bahwa variabel Produk
memberikan kontribusi sebesar 41,3%
terhadap Keputusan Pembelian Produk
LCD TV merek LG di Kota Balikpapan.
Pengaruh variabel Harga (X2)
terhadap variabel Keputusan Pembelian
Indriastuty, Wibisono, Pengaruh Bauran Pemasaran....223

Tabel 2. Untuk melengkapi hasil penelitian ini,


Hasil Uji Parsial (Hasil Uji t) penulis memberikan suatu saran yang
sekiranya bermanfaat, yaitu:
1. Produk merupakan variabel yang
dominan mempengaruhi variabel
Keputusan Pembelian LCD TV merek
LG di Kota Balikpapan, maka
hendaknya produsen mempertahan-
kan apa yang sudah baik dengan terus
memunculkan produk terbaru dengan
kualitas terbaik lagi agar konsumen
selalu menunggu dan membeli produk
tersebut dengan kualitas dan mutu
Dengan demikian dapat dikatakan
yang tinggi.
pengaruh Variabel Produk (X1) yang
2. Variabel Distribusi yang walaupun
dominan terhadap Variabel Keputusan
mempengaruhi secara signifikan teta-
Pembelian LCD TV merek LG di Kota
pi nilainya yang paling kecil di ban-
Balikpapan, dan dapat dibuktikan kebe-
ding Variabel Harga dan Variabel
narannya yaitu nilai Koefisien korelasi
Promosi maka PT. LG Electronics
parsial pada Variabel Produk (X1) lebih
Indonesia diharapkan dapat menam-
besar nilainya dibanding nilai yang dimi-
bah store - store tempat penjualan
liki variabel lainnya yaitu nilai kontribusi
produk tersebut agar mudah di jang-
pengaruhnya sebesar 41,3% dan t
kau konsumen di Kota Balikpapan dan
hitungnya sebesar 4,424 > 1,661 pada sig
sekitarnya.
0,00 < 0.05. Tabel 2 menunjukkan
variabel tidak bebas dalam penelitian ini
pada tingkat kepercayaan 95% adalah Daftar Rujukan
Alma, Buchari. 2004. Manajemen
signifikan.
Pemasaran dan Pemasaran Jasa.
Bandung : CV Alfabeta.
Kesimpulan Dan Saran
_____2005. Manajemen Pemasaran dan
Peneliti mencoba mengutarakan suatu
Pemasaran Jasa. Cetakan 5.
kesimpulan yaitu :
Bandung : CV Alfabeta.
1. Secara bersama-sama terdapat
Angipora, Marius. 2002. Dasar-Dasar
hubungan dan pengaruh yang berarti
Pemasaran. Edisi ke dua, Penerbit
(signifikan) antara Variabel Bauran
PT. Raga Grafindo Persada,
Pemasaran seperti Produk, Harga,
Jakarta.
Distribusi dan Promosi terhadap
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2003.
Keputusan Pembelian LCD TV merek
Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid 1,
LG di Kota Balikpapan.
Edisi kesembilan, Jakarta, PT.
2. Variabel Produk adalah variabel yang
Indeks Gramedia
mempunyai pengaruh dominan
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008.
terhadap Keputusan Pembelian LCD
Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1
TV merek LG di Kota Balikpapan.
224 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.217-224

Edisi ke duabelas. Terjemahan Bob


Sabran. Jakarta : Erlangga.
______. 2006. Manajemen Pemasaran.
Jilid 2, Edisi kesebelas, Penerbit :
Intermedia, Jakarta
Lamb, Charles W. Jr., Joseph F. Hair, Jr.
dan Carl McDaniel. 2001.
Pemasaran. Alih bahasa David
Octarevia, jilid 2 edisi pertama.
Salemba empat, Jakarta
Swastha, Basu dan Irawan. 2008.
Manajemen Pemasaran Modern.
Liberty, Yogyakarta.
Wowor, Valdy Ronald. Bauran
Pemasaran Jasa, Pengaruhnya
terhadap Kepuasan Konsumen
Pengguna Mobil Toyota Avanza
Veloz PT. Hasjrat Abadi Manado.
Jurnal EMBA 1229 Vol.1 No.4
Desember 2013, Hal. 1229-1239.
ISSN 2303-1174.
Shah, Akash B. The Extended Services
Marketing Mix Used By Restaurant
And Bangking Industry.
International Journal of Retailing
& Rural Business Perspectives ©
Pezzottaite Journals. Volume 1,
Number 2, October-December’
2012. ISSN (P):2279-0934,
(O):2279-0942.
Struktur Modal Optimal dalam Menghasilkan Laba
Untuk Usaha Kecil Menengah

Dewi Ratih1), dan MAF. Suprapti2)


1,2)
Universitas Widya Karya Malang
1)
dewiratih@widyakarya.ac.id

Abstract

This study aims to find out more about the policy of the existing capital structure at the
Small and Medium Enterprises (SMEs), the influence of the ratio of debt to assets, the ratio
of sales to assets, the loan term to the benefit of business, types of financial institutions, and
the loan term to profitability which measures the continuity of their business.
This study is a combination of quantitative research by using statistical tests. and also the
qualitative research through general least square (GLS) to test the variable sales to total
assets and the ratio of debt to total assets.
The object of research is SMEs spread across the city of Malang by viewing the source of
funding and the type of financial institution that is accessible related to profitability. The
sample selection using purposive sampling technique with the SME population in the city of
Malang, gained as much as 62 SMEs as the sample population of data collected so far by
16 SMEs. The sample is an SME that is included in the population sample that met the
selection criteria.
Result analysis to model shows that the profitability of SMEs in Malang influenced by the
explanatory variables used in the capital structure research by 74.20% and the only range
of approximately 25% is influenced by other factors.

Keywords: small business, capital structure, profitability, debt to total assets, Seles to asset
ratio.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam mengenai kebijakan struktur modal
yang ada pada Usaha Kecil Menengah (UKM), bagaimana pengaruh rasio hutang dengan
asset, rasio penjualan dengan asset, jangka waktu pinjaman terhadap keuntungan usaha, jenis
lembaga keuangan, dan jangka waktu pinjaman terhadap profitabilitas yang menjadi ukuran
kelangsungan usaha mereka.
Penelitian ini merupakan gabungan dari penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat uji
statistik. dan juga merupakan penelitian kualitatif melalui general least square (GLS) untuk
menguji variable sales to total asset dan rasio debt to total asset.
Objek penelitian adalah UKM yang tersebar di kota Malang dengan melihat sumber
pendanaan dan jenis lembaga keuangan yang diakses terkait dengan profitabilitasnya.
Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan populasi UKM yang ada
di Kota Malang, didapatkan sebanyak 62 pengusaha UKM sebagai populasi dan sampel
sejauh ini data terkumpul sebanyak 16 UKM. Sampel tersebut merupakan UKM yang
termasuk dalam populasi yang memenuhi kriteria pemilihan sampel.
Hasil analisis untuk model terlihat bahwa profitabilitas UKM di Kota Malang dipengaruhi
oleh variable-variabel penjelas struktur modal yang digunakan dalam penelitian sebesar
74,20% dan hanya berkisar kurang lebih 25% dipengaruhi oleh faktor lain.

Kata Kunci : usaha kecil, struktur modal, profitabilitas, debt to total asset, seles to asset
ratio

225
226 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.225-232

Pendahuluan UKM yang berkualitas unggul dan siap


Usaha Kecil Menengah atau yang bersaing secara lokal hingga
sering disingkat UKM merupakan salah internasional. UKM ini tersebar di
satu bagian penting dari perekonomian berbagai sektor usaha seperti kerajinan,
suatu negara maupun daerah, begitu juga jasa, makanan olahan, konveksi, dan lain-
dengan Indonesia. UKM ini juga sangat lain.
membantu negara atau Pemerintah dalam Pada tahun 2013, berdasarkan data
hal penciptaan lapangan kerja baru dan yang dipaparkan oleh Deputi III Bidang
lewat UKM juga banyak tercipta unit-unit Pembiayaan Kementrian Koperasi dan
kerja baru yang menggunakan tenaga- Usaha Kecil Menengah (KUKM) jumlah
tenaga baru yang dapat mendukung UKM mencapai kurang lebih 57,18 juta.
pendapatan rumah tangga. Selain dari itu Angka ini mengindikasikan peningkatan
UKM juga memiliki fleksibilitas yang yang sangat signifikan dibandingkan
tinggi jika dibandingkan dengan usaha tahun 2012 yang hanya mencapai angka 5
yang berkapasitas lebih besar. UKM ini jutaan. Namun sebagian besar UKM
perlu perhatian yang khusus dan belum berkembang optimal karena
didukung oleh informasi yang akurat, beberapa masalah yang menjadi kendala
agar terjadi hubungan bisnis yang terarah utama pengembangannya. Berdasarkan
antara pelaku usaha kecil dan menengah hasil penelitian yang dilakukan oleh Biro
dengan elemen daya saing usaha, yaitu Kredit Bank Indonesia Surabaya pada
jaringan pasar. tahun 2005 terhadap profil UKM di Jawa
Usaha Kecil Menengah (UKM) Timur mengindikasikan bahwa ada
merupakan salah satu sektor ekonomi sejumlah aspek yang menjadi kendala
yang memiliki peranan besar terhadap dalam pengembangan dan pemberdayaan
pertumbuhan perekonomian di Indonesia UKM diantaranya adalah aspek
terutama dalam penyerapan tenaga kerja. manajemen, aspek legalitas, aspek
Disamping itu sektor UKM telah terbukti permodalan, aspek pemasaran dan aspek
tangguh, ketika terjadi Krisis Ekonomi produksi. Dari beberapa permasalahan
1998, usaha sektor UKM mampu yang pantas dicermati, permasalahn yang
bertahan dalam keadaan ekonomi yang sering dikeluhkan oleh para pengusaha
tidak menentu saat itu, sementara sektor UKM adalah masalah permodalan,
yang lebih besar justru tumbang oleh terutama mengenai cara memperoleh
krisis. Berdasarkan laporan Kementrian bantuan kredit, jaminan dan prosedur
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah kredit yang dinilai terlalu memberatkan.
(KUKM) pada tahun 2008, kontribusi Sehingga terhadap aspek permodalan,
UKM (Usaha Kecil dan Menengah) UKM masih sulit untuk mengakses kredit
terhadap penciptaan devisa nasional ke lembaga perbankan dengan adanya
melalui ekspor non migas mengalami kendala kewajiban pemenuhan berbagai
peningkatan sebesar Rp.40,75 triliun atau persyaratan perizinan, retribusi, dan
28,49% yaitu sebesar Rp.183,76 triliun kewajiban lainnya yang diatur melalui
atau 20,17% dari total nilai ekspor non berbagai peraturan pemerintah yang pada
migas nasional (www.depkop.go.id). akhirnya akan membebani UKM.
Statistik menunjukkan bahwa pelaku Namun demikian usaha-usaha kecil
usaha kecil di Indonesia mampu tersebut dimungkinkan menggunakan
menyerap tenaga kerja sebesar kebijakan modal sasaran seperti halnya
90.896.270 orang atau 97,04% dari total dalam teori trade-off dan teori pecking
penyerapan tenaga kerja yang ada. Di order sehingga lebih menggambarkan
kota Malang sendiri memiliki banyak perilaku keuangan UKM. Menyediakan
Ratih, Suprapti, Struktur Modal Optimal....227

modal usaha pada dasarnya bisa Malang. Berdasarkan uraian yang telah
menggunakan sumber pendanaan dengan dikemukakan, maka permasalahan yang
cara meminjam dari pihak lain atau akan dikaji dalam penelitian ini adalah
hutang/debt dan dapat juga dengan bagaimanakah pengaruh rasio penjualan,
menggunakan modal sendiri atau equity. rasio hutang terhadap asset, jangka waktu
Sehingga dengan melakukan analisa pinjaman/hutang, dan umur usaha UKM
faktor-faktor yang menjadi penentu di Malang terhadap profitabilitasnya?
pemilihan sumber pendanaan diharapkan
akan lebih mudah dalam mengevaluasi
Kajian Literatur
pertumbuhan UKM-UKM di kota Malang
Struktur Modal
dalam upaya peningkatan Pendapatan asli
Wasis (1981) menyatakan bahwa
daerah (PAD) serta mendorong
struktur modal harus dapat dibedakan
masyarakat untuk lebih tergerak
dengan struktur keuangan. Struktur
menciptakan lapangan pekerjaan.
keuangan menyatakan dengan cara
bagaimana harta perusahaan dibiayai.
Perumusan Masalah
Oleh karena itu struktur keuangan adalah
Perencanaan strategis jangka
keseluruhan yang terdapat di dalam
panjang bagi Usaha Kecil Menengah
Neraca sebelah kredit. Pada neraca
(UKM) ikut berperan dalam menentukan
sebelah kredit terdapat hutang jangka
pilihan sumber permodalan selain
panjang maupun jangka pendek, dan
kemudahan dalam proses perolehan
modal sendiri baik jangka panjang
pinjaman dari lembaga finansial. Pada
maupun jangka pendek. Jadi struktur
kenyataannya tidak sedikit UKM
keuangan mencakup semua pembelanjaan
kesulitan dalam menentukan sumber
baik jangka panjang maupun jangka
pendanaan mereka. Berbagai faktor
pendek. Sebaliknya struktur modal hanya
menjadi kendala, diantaranya skala usaha
menyangkut pembelanjaan jangka
yang masih dikategorikan kecil menjadi
panjang saja. Tidak termasuk
penghalang dalam upaya mendapatkan
pembelanjaan jangka pendek.
kredit dari lembaga keuangan, selain itu
Weston dan Copeland (1992)
juga adanya potensi pajk bagi usaha kecil
memberikan definisi struktur modal
dan menengah. Dalam Kurniadi (2002)
sebagai pembiayaan permanen yang
bagi UKM yang terpenting adalah bukan
terdiri dari hutang jangka panjang, saham
bunga pinjaman yang rendah akan tetapi
preferen, dan modal pemegang saham.
akses kelembaga keuangan yang
Nilai buku dari modal pemegang saham
memberikan pinjaman tanpa anggunan
terdiri dari saham biasa, modal disetor
dengan prosedur yang tidak sulit serta
atau surplus modal dan akumulasi laba
dapat dicairkan pada waktu yang tepat.
ditahan. Bila perusahaan memiliki saham
Melalui analisa yang menyeluruh
preferen, maka saham tersebut akan
dan mengkaitkan dengan teori-teori yang
ditambahkan pada modal pemegang
mendasari kebijakan modal bagi usaha
saham.
kecil dan menengah diharapkan akan
Menurut Lawrence, Gitman (2000),
menemukan pola perilaku permodalan
definisi struktur modal adalah sebagai
UKM dalam upaya menemukan struktur
berikut: ”Capital Structure is the mix of
modal optimal khususnya di Malang.
long term debt and equity maintained by
Makalah ini menganalisis pilihan sumber
the firm”. Struktur modal perusahaan
pendanaan melalui faktor-faktor
menggambarkan perbandingan antara
determinasi struktur modal untuk usaha
hutang jangka panjang dan modal sendiri
kecil dan menengah (UKM) khususnya di
yang digunakan oleh perusahaan. Ada
228 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.225-232

dua macam tipe modal menurut 316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni


Lawrence, Gitman (2000) yaitu modal 1994
hutang (debt capital) dan modal sendiri Pengertian Usaha Kecil Menengah:
(equity capital). Tetapi dalam kaitannya Didefinisikan sebagai perorangan atau
dengan struktur modal, jenis modal badan usaha yang telah melakukan
hutang yang diperhitungkan hanya hutang kegiatan usaha yang mempunyai
jangka panjang. penjualan atau omset per tahun setinggi-
Penelitian terkait struktur modal tingginya Rp 600.000.000 atau asset atau
pada UKM menurut Purwanto Widodo, aktiva setinggi-tingginya Rp 600.000.000
2011 dalam Media Riset Bisnis dan (di luar tanah dan bangunan yang
Manajemen mampu menjawab ditempati) terdiri dari:
permasalahan serupa. Dalam a. Bidang usaha (Fa, CV, PT, dan
penelitiannya dikatakan sebagian besar koperasi)
UKM menggunakan jasa perbankan b. Perorangan (Pengrajin/industri rumah
dalam memenuhi kebutuhan modal tangga, petani, peternak, nelayan,
kerjanya. Dimana pemanfaatan hutang perambah hutan, penambang,
tersebut memberikan tingkat keuntungan pedagang barang dan jasa)
yang positif terhadap keuntungan atau 4. Menurut UU No 20 Tahun 2008
laba usaha. Pengertian Usaha Kecil Menengah,
Undang undang tersebut membagi
Usaha Kecil Menengah (UKM) kedalam dua pengertian yakni:
Usaha Kecil dan Menengah a. Usaha Kecil adalah entitas yang
disingkat UKM adalah sebuah istilah memiliki kriteria sebagai berikut:
yang mengacu ke jenis usaha kecil yang  Kekayaan bersih lebih dari
memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
Rp200.000.000 tidak termasuk tanah dan rupiah) sampai dengan paling
bangunan tempat usaha. Dan usaha yang banyak Rp500.000.000,00 (lima
berdiri sendiri. Adapun beberapa definisi ratus juta rupiah) tidak termasuk
UKM adalah: tanah dan bangunan tempat usaha.
1. Menurut Keputusan Presiden RI no.  Memiliki hasil penjualan tahunan
99 tahun 1998 lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga
Pengertian Usaha Kecil Menengah: ratus juta rupiah) sampai dengan
Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala paling banyak Rp2.500.000.000,00
kecil dengan bidang usaha yang secara (dua milyar lima ratus juta rupiah).
mayoritas merupakan kegiatan usaha b. Sementara itu, yang disebut dengan
kecil dan perlu dilindungi untuk Usaha Menengah adalah entitas usaha
mencegah dari persaingan usaha yang yang memiliki kriteria sebagai berikut:
tidak sehat.  Kekayaan bersih lebih dari
2. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
Pengertian Usaha Kecil Menengah: rupiah) sampai dengan paling
Berdasarkan kuantitas tenaga kerja. banyak Rp10.000.000.000,00
Usaha kecil merupakan entitas usaha (sepuluh milyar rupiah) tidak
yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d termasuk tanah dan bangunan
19 orang, sedangkan usaha menengah tempat usaha.
merupakan entitias usaha yang memiliki  Memiliki hasil penjualan tahunan
tenaga kerja 20 s.d. 99 orang. lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua
3. Berdasarkan Keputuasan Menteri milyar lima ratus juta rupiah)
Keuangan Nomor sampai dengan paling banyak
Ratih, Suprapti, Struktur Modal Optimal....229

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh berbeda dalam menentukan kebijakan


milyar rupiah). stuktur modalnya.
Model penelitian yang digunakan
Metode Penelitian untuk menguji hipotesis adalah:
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah PROFIT = β_0+ β_1 STA+ β_2 GROW+
data sekunder. Perusahaan yang dipilih β_3 DEBT+ β_4 YD
untuk penelitian ini adalah perusahaan
yang masuk dalam criteria usaha kecil Dimana:
menengah (UKM), bukan sektor PROFIT : Tingkat laba
finansial, karena masalah struktur STA : Sales to total asset
permodalan yang dianalisis dalam teori GROW : Lama usaha
capital structure tidak relevan untuk DEBT : Hutang
perusahaan yang bergerak di bidang YD : Jangka waktu pinjaman
keuangan seperti perbankan, asuransi,
multifinance dan semacamnya. Data Pada dasarnya analisis faktor-faktor
sekunder berupa laporan keuangan dan mencoba menemukan hubungan
atau catatan keuangan baik berupa (interrelationship) antar sejumlah
dokumen maupun hasil interview. Dalam variabel-variabel yang saling independen
penelitian ini populasi yang digunakan satu dengan yang lainnya, sehingga bisa
adalah semua perusahaan UKM yang dibuat satu atau beberapa kumpulan
terdaftar atau terdata oleh Dinas Koperasi variabel yang lebih sedikit dari jumlah
dan UKM di kota Malang. Pengambilan variabel awal. Tujuan analisis faktor
sampel dalam penelitian ini dilakukan adalah mengidentifikasi adanya
dengan menggunakan metode purposive hubungan antar variabel dengan
sampling. Kriteria perusahaan yang melakukan uji korelasi. Prinsip utama
dijadikan sampel dalam penelitian ini analisis faktor adalah korelasi, maka
adalah UKM yang telah menggunakan asumsi yang terkait dengan korelasi
hutang dalam kegiatan usahanya. adalah: besarnya korelasi antar
independen variable harus cukup kuat (di
Metode Penelitian atas 0,5)
Rancangan penelitian ini
menggunakan penelitian kuantitatif dan Hasil dan Pembahasan
kualitatif dengan mencari solusi dengan Penelitian ini menggunakan populasi
alat uji statistik yaitu uji F, pengujian seluruh pengusaha UKM yang ada di
homogenitas variance, dan multivariate Kota Malang tahun 2012. Pengertian
normality. Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam
Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini berdasarkan kuantitas
penelitian ini; jenis industri UKM, tenaga kerja sesuai dengan klasifikasi
lembaga keuangan, profitabilitas, lama yang digunakan oleh BPS, dimana usaha
usaha, dan sales to total asset yang kecil merupakan entitas usaha yang
keseluruhan pengukuran variabel memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19
menggunakan skala likert. Variabel ini orang, sedangkan usaha menengah
dipilih karena peneliti menganggap masih merupakan entitas usaha yang memiliki
perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tenaga kerja 20 s.d. 99 orang.
sebagai indikator untuk mengetahui Berdasarkan hal tersebut sesuai data yang
apakah UKM memiliki arah yang diperoleh dari BPS Kota Malang
230 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.225-232

diperoleh sebanyak 62 pengusaha dengan keuangan mikro. Kredit komersial atau


klasifikasi usaha sebagai berikut: dana pinjaman yang diberikan merupakan
Tabel 1 suatu bentuk penyaluran dana bank (use
Klasifikasi Jenis Usaha Responden 2012 of fund) yang diperuntukan bagi
Jenis Frequen Perce Valid Cumulati perdagangan maupun pembangunan yang
Usaha cy nt Perce ve bersifat komersial sebagai penggerak
nt Percent
dalam kegiatan sektor riil. Dana pinjaman
Industri 15 24.19 24.19 24.19
Makanan yang digunakan oleh UKM-UKM
Konveks 17 27.42 27.42 51.61 tersebut berkisar antara 100 juta rupiah
i sampai 500 juta rupiah setiap kali mereka
Manufak 30 48.39 48.39 100.00 mengajukan pinjaman dengan berbagai
tur
tingkat bunga.
Total 62 100 100
Sumber: BPS Kota Malang, diolah Secara umum terjadi peningkatan
yang signifikan pada kualitas perbankan,
Angka dalam tabel menunjukkan dalam statistic diskriptif suku bunga
bahwa mayoritas jenis usaha kecil pinjaman yang dilansir oleh Bank
menengah di Kota Malang adalah sektor Indonesia tahun 2015, karena penurunan
manufatur sebesar 48,39%, dimana pada suku bunga kredit komersial
pengusaha UKM di sini memproduksi merupakan salah satu indikator ekonomi
sekaligus memasarkan hasil produksinya. yang berarti memberikan kesempatan
Rata-rata UKM-UKM dalam kategori yang lebih besar pada pelaku dunia usaha
jenis usaha manufaktur ini memproduksi (sektor riil) untuk memperoleh kredit.
alat-alat pertanian, industri rokok, dan Penurunan suku bunga ini, dilakukan
peralatan rumah tangga, selain terdapat Pemerintah sebagai stimulus bagi
beberapa UKM tersebut bergerak dalam perekonomian dalam meningkatkan
industri otomotif dengan memproduksi permintaan kredit dalam dunia usaha
knalpot dan perlengkapan otomotif sehingga dapat menjaga sektor riil dari
lainnya. Dari 62 UKM sebagai populasi keterpurukan. Namun penurunan tingkat
dalam tabel 1, didapat sebanyak 16 UKM suku bunga tidak secara nyata mampu
sebagai sampel penelitian dengan menggerakkan sektor riil, hal ini
pertimbangan akses data dan penggunaan dikarenakan perbankan tidak serta merta
sumber modal usahanya. UKM yang mengucurkan kreditnya ke dalam sektor
dijadikan sampel merupakan UKM yang riil karena menjaga tingkat non
menggunakan dana pinjaman melalui performing loans (kredit macet) yang
lembaga keuangan yang informasinya masih tinggi. Dampak dari perilaku
dirasa akurat dan transparan dengan kata lembaga keuangan maupun perbankan ini
lain informasi yang diberikan oleh UKM terhadap sektor riil terlebih UKM
merupakan informasi yang sebenarnya mengakibatkan mereka belum siap dan
dan telah dilakukan interview secara cukup andal dalam menangani
langsung oleh peneliti. konsekuansi kredit serta banyaknya
UKM yang sesuai kriteria BPS yang unused plafond dan undistributed loan.
mana memiliki pekerja sebanyak 20-99 Hasil dari observasi dalam penelitian
orang membutuhkan cukup banyak modal ini memperlihatkan bahwa modal awal
kerja disamping untuk operasional juga yang digunakan oleh UKM rata-rata
diperuntukkan untuk melakukan investasi menggunakan modal sendiri, hal ini
demi kelanjutan usaha. Salah satu sumber terlihat dari jangka waktu dan awal UKM
dana yang mereka akses adalah dana berhutang. Melalui kebijakan Pemerintah
pinjaman dari lembaga keuangan baik melalui regulasi tingkat suku bunga
dari bank komersial maupun lembaga
Ratih, Suprapti, Struktur Modal Optimal....231

pinjaman tersebut dan kondisi riil dari Memalui hutang atau dana pinjaman
kesulitan-kesulitan UKM, disajikan tersebut, kelangsungan usaha mereka
dalam tabel berikut hasil dari analisa lebih terjamin dan lebih cepat dibanding
model penelitian yang melihat hubungan hanya dengan menggunakan modal
antara profitabilitas dengan struktur sendiri, meskipun pada kenyataannya
modal usaha : tidak mudah untuk mendapatkan dana
pinjaman tersebut dari lembaga keuangan
Tabel 2 atau perbankan.
Hasil Analisis Model Saran
Penelitian ini masih sangat
Variable Coefficient Std. t- Sig. membutuhkan pengembangan lebih lanjut
Error Statistic dalam hal variabel maupun objek
STA 0.651 0.0939 4.221 0.001 penelitian. Melalui jenis usaha dan jenis
GROW -0.376 0.0124 -2.080 0.062
DEBT 1.014 0.0035 3.263 0.008 lembaga keuangan yang diakses oleh
UKM akan lebih baik hasil yang
YD -0.520 0.0091 -1.764 0.105 diperoleh dan lebih dapat mengetahui
R Square 0.7420 perilaku UKM dalam kebijakan struktur
Adjusted 0.6480 modalnya. Objek penelitian sangat
R Square 7.8920
F 0.0003 disrankan untuk lebih luas wilayah
Statistic populasinya demi mendapatkan
Sig. kesimpulan yang lebih akurat.

Hasil analisis terlihat bahwa Daftar Rujukan


profitabilitas UKM di Kota Malang Arikunto, S., 2005. Manajemen
dipengaruhi oleh variabel-variabel Penelitian. Penerbit Rineka Citra,
penjelas struktur modal yang digunakan Jakarta.
dalam penelitian sebesar 74,20% dan Basri, Faisal, 2000. Perekonomian
hanya berkisar kurang lebih 25% Indonesia. Penerbit Erlangga,
dipengaruhi oleh faktor lain. Jakarta.
Brata, Aloysius Gunadi, 2003. Distribusi
Simpulan dan Saran Spasial UKM di masa Krisis
Simpulan Ekonomi. Jurnal Ekonomi
Struktur modal yang favorable untuk Rakyat.Juli Vol. II
jenis usaha kecil menengah (UKM) Brigham, Eugene F., 1983.
adalah melibatkan hutang atau dana “Fundamentals of Financial
pinjaman. Hutang dalam struktur modal Management”. Third
UKM tidak menjadikan pajak sebagai Edition. Holt-Saunders Japan: The
pertimbangan akan tetapi variabel hutang Dryden Press.
di sini memiliki peran peting dalam Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston,
menciptakan laba atau tingkat (2001). Manajemen Keuangan,
profitabilitas UKM. Meskipun terlihat Edisi 8, Erlangga, Jakarta.
dalam hasil observasi modal awal UKM- Eugene F. Brigham & Louis C.Gapenski,
UKM di kota Malang berasal dari modal 1996, Intermediate Financial
sendiri, akan tetapi dalam perkembangan Management, Fifth edition-
usahanya selain sebagai dukungan International edition, The Dryden
operasional dan dalam hal menciptakan Press
laba, UKM-UKM tersebut mengandalkan
dana pinjaman.
232 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.225-232

Fama, Eugene, and Kenneth French,


2002, Testing trade-off and pecking
order predictions about dividends
and debt, Review of Financial
Studies 15, 1-33.
Francisco, Mira, 2002. Pecking Order
Versus Trade-off: An Empirical
Approach to The Small and
Medium Enterprise Capital
Stracture. Journal of Finance. Vol.
LVII, No. 1.
Imam Ghozali, 2006, Analisis
Multivariate Lanjutan dengan
Program SPSS. Edisi 1. Semarang:
Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Kurniadi, T.F., 2002. Keuangan Mikro
sebagai Salah Satu Cara Efektif
untuk Mengentaskan Kemiskinan
dan Menggerakkan Ekonomi
Rakyat. Jurnal Ekonomi Rakyat.
Munawir, S., 2000. Analisa Laporan
Keuangan. Liberty, Yogyakarta.
Imam Ghozali, 2006, Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program
SPSS. Edisi 4. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
http://galeriukm.web.id/news/kriteria-
usaha-mikro-kecil-dan-menengah-
umkm
Perbandingan Metode Statistik dalam Memprediksi
Sebuah Fenomena

Melvie Paramitha1)
1)
Universitas Airlangga Surabaya
1)
melvieparamitha24@gmail.com

Abstract

Statistical tools are very helpful in testing quantitative research. The development of
statistical methods quickly enough so that the classical statistical methods will be equipped
with the new method. The purpose of writing this article is to compare the three methods of
statistical tools in the classification and prediction using the same data so it can be inferred
statistical tools which are able to predict better. The statistical method used is logistic
regression, multiple discriminant analysis and artificial neural networks.
The data used is the data bank in 1999 to predict bank bankruptcy. There are four
independent variables namely CAR, ROA, ROA, and LDR. The dependent variable is the
status of bankrupt or insolvent by Bank Indonesia policy.
The test results showed that the method of artificial neural networks have better predictive
ability than the two classical methods. The implications of this research is that it can be
used as reference material and other considerations in the use of statistical methods in
predicting the bankruptcy of the banking sector with a more appropriate that the statistical
method of artificial neural networks. Thus, research on the prediction of bankruptcy of the
banking sector can use statistical methods of artificial neural networks.

Keywords : logistic regression, multiple discriminant analysis, artificial neural networks,


bankruptcy, prediction

Abstrak

Alat statistik sangat membantu dalam pengujian penelitian kuantitatif. Perkembangan


metode statistik cukup cepat sehingga metode statistik yang klasik akan dilengkapi dengan
metode yang baru. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk membandingkan ketiga
alat statistik dalam metode klasifikasi dan prediksi dengan menggunakan data yang sama
sehingga dapat disimpulkan alat statistik mana yang mampu memprediksi lebih baik.
Metode statistik yang digunakan adalah logistic regression, multiple discriminant analysis,
dan artificial neural networks.
Data yang digunakan adalah data perbankan pada tahun 1999 untuk memprediksi
kebangkrutan bank. Terdapat empat variabel independen yaitu CAR, ROA, BOPO, dan
LDR. Variabel dependen adalah status bangkrut atau tidak bangkrut berdasarkan kebijakan
Bank Indonesia.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa metode artificial neural networks memiliki
kemampuan prediksi yang lebih baik dibanding dua metode yang klasik. Implikasi dari
penelitian ini yaitu dapat digunakan sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam
penggunaan metode statistik dalam memprediksi kebangkrutan sektor perbankan dengan
lebih tepat yaitu metode statistik artificial neural networks. Dengan demikian, penelitian-
penelitian mengenai prediksi kebangkrutan sektor perbankan dapat menggunakan metode
statistik artificial neural networks.

Kata kunci : logistic regression, multiple discriminant analysis, artificial neural network,
kebangkrutan, prediksi

233
234 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.233-242

Pendahuluan berbeda dikarenakan alat dan metode


Dalam bidang ilmu ekonomi, banyak statistik yang berbeda. Peneliti dapat
fenomena yang membutuhkan suatu dengan bebas menentukan alat statistik
prediksi di masa depan. Sebagai contoh, yang akan digunakan sesuai tujuan dalam
prediksi tentang tingkat inflasi, tingkat penelitian yang dilakukannya.
suku bunga, tingkat pengangguran, Artikel ini membahas penggunaan
kebangkrutan perusahaan. Dengan dan perbandingan tiga (3) alat statistik
adanya prediksi tersebut, dapat digunakan yang digunakan sebagai metode
sebagai salah satu pertimbangan dalam klasifikasi. Ketiga alat statistik tersebut
pembuatan keputusan. Dalam adalah :
memprediksi sebuah fenomena, prediksi 1. Logistic regression
tersebut bisa tepat atau kurang tepat. 2. Multiple discriminant analysis
Ketepatan dalam memprediksi sebuah 3. Artificial neural networks
fenomena tergantung pada alat atau Penelitian di Indonesia dengan topik
metode yang digunakan dalam prediksi kebangkrutan bank, lebih sering
memprediksi. menggunakan statisitik multiple
Munculnya berbagai model prediksi discriminant analysis. Metode tersebut
kebangkrutan merupakan antisipasi dan lebih dikenal analisis Z-score Altman.
sistem peringatan dini terhadap financial Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
distress karena model tersebut dapat membandingkan ketiga alat statistik
digunakan sebagai sarana untuk dalam metode klasifikasi dan prediksi
mengidentifikasikan bahkan memperbaiki dengan menggunakan data yang sama
kondisi sebelum sampai pada kondisi sehingga dapat disimpulkan alat statistik
krisis atau kebangkrutan. Hal lain yang mana yang mampu memprediksi lebih
mendorong perlunya peringatan dini baik.
adalah munculnya problematik keuangan Dalam penelitian ini, kasus yang
yang mengancam operasional digunakan untuk prediksi yaitu kasus
perusahaan. Faktor modal dan risiko kebangkrutan bank pada tahun 1999.
keuangan ditengarai mempunyai peran Telah diketahui bersama bahwa pada
penting dalam menjelaskan fenomena tahun 1999 banyak bank yang mengalami
kepailitan/tekanan keuangan perusahaan kebangkrutan dan dilikuidasi. Bank
tersebut. Dengan terdeteksinya lebih awal Indonesia telah memberikan status
kondisi perusahaan, sangat bangkrut atau tidak pada bank-bank yang
memungkinkan bagi perusahaan, investor ada saat itu dengan berdasarkan beberapa
dan para kreditur (lembaga keuangan) rasio keuangan. Rasio keuangan yang
serta pemerintah melakukan langkah- digunakan adalah Capital Adequacy
langkah antisipatif untuk mencegah agar Ratio (CAR), Return on Assets (ROA),
krisis keuangan segera tertangani. Beban Operasional dibagi Pendapatan
Alat statistik yang digunakan untuk Operasional (BOPO), dan Loan to
membantu pengolahan data penelitian Deposit Ratio (LDR). Dengan data yang
terkait dengan prediksi semakin ada, maka peneliti melihat metode mana
berkembang dan bermacam-macam yang lebih tepat dalam memprediksi
jenisnya. Dengan adanya alat statistik status yang telah ditetapkan oleh Bank
yang bermacam-macam tersebut, maka Indonesia tersebut.
menjadikan penelitian semakin
berkembang pula. Penelitian dengan Kajian Literatur
menggunakan topik yang sama, akan A. Penelitian Sebelumnya
memberikan hasil dan kontribusi yang
Paramitha, Perbandingan Metode Statistik....235

Di luar Indonesia, penelitian juga menyatakan bahwa apabila


mengenai penggunaan alat statistik debitur adalah perusahaan perbankan,
dalam memprediksi kebangkrutan maka permohonan pernyatan pailit
telah lama dilakukan oleh beberapa hanya dapat di ajukan oleh Bank
peneliti. Coakley (2000) memberikan Indonesia
pemaparan mengenai penggunaan Pengertian likuidasi menurut SK
artificial neural networks dalam bi- Direksi BI No. 32/53/KEP DIR
dang ilmu akuntansi dan keuangan. Tanggal 14 Mei 1999 adalah tindakan
Zhang et al. (1999) melakukan pene- penyelesaian seluruh hak dan
litian untuk menyajikan peranan kewajiban bank sebagai akibat
artificial neural networks dalam mem- pencabutan izin usaha dan
prediksi kebangkrutan perusahaan. pembubaran badan hukum bank.
Penelitian menjadi berkembang Sedangkan pencabutan izin usaha
dengan tujuan untuk membandingkan dalam proses likuidasi perbankan oleh
berbagai alat statistik yang dapat Bank Indonesia tersebut di lakukan
digunakan dalam memprediksi ke- apabila:
bangkrutan. Peneliti ingin mengetahui a. Tindakan penyelamatan yang telah
dari berbagai alat statistik yang ber- di lakukan belum cukup untuk
kembang (baik tradisional maupun mengatasi kesulitan yang di alami
artifial intelligent), mana yang mampu bank.
memberikan keakuratan yang paling b. Menurut penilaian Bank Indonesia
baik dalam memprediksi kebangkrutan keadaan suatu bank dapat
perusahaan (Bakar & Tahir, 2009; membahayakan sistem perbankan
Boyacioglu et al., 2009; Fong Tsai & nasional.
Wei Wu, 2008; Huei Lin, 2009; Sen c. Terdapat permintaan dari pemilik
Chen & Kuan Du, 2009). atau pemegang saham bank
Penelitian ini masih jarang tersebut.
dilakukan di Indonesia. Lagipula, pe-
nelitian di Indonesia mengenai pre- C. Logistic Regression
diksi kebangkrutan bank dan peru- Logistic Regression merupakan
sahaan di sektor lain, lebih sering suatu model matematik yang
menggunakan metode Z-score dari digunakan untuk mempelajari
Altman daripada menggunakan meto- hubungan satu atau beberapa variabel
de yang lain (Boedi & Tiara, 2013; independen dengan satu variabel
Hosen & Nada, 2013; Nafisatin et al., dependen yang bersifat dikotomi
2014; Sagho & Merkusiwati, 2015; (binary) atau kategorikal (Hair, 2010).
Syilviana & Rachmawati, 2016; Variabel binary adalah variabel yang
Tambunan et al., 2015). hanya memiliki dua nilai, misalnya
sakit / sehat, bangkrut / tidak bangkrut.
B. Kebangkrutan Bank Variabel Independen (prediktor) yang
Kebangkrutan menurut Undang- digunakan dapat bersifat metric
Undang no. 4 tahun 1998 adalah di maupun non metric.
mana suatu institusi dinyatakan oleh Tujuan analisis logistic regression
keputusan pengadilan bila debitur adalah:
memiliki dua atau lebih kreditur dan 1. Mengidentifikasi variabel-variabel
tidak membayar sedikitnya satu independen yang mempengaruhi
hutang yang telah jatuh tempo dan keanggotaan grup / model
dapat di tagih. Undang-undang ini
236 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.233-242

persamaan dengan variabel metrik (interval dan rasio). Sedangkan


dependen. dalam regresi berganda variabel
2. Membangun sistem klasifikasi dependennya harus metrik dan jika
berdasar model logistik yang variabelnya independen, bisa metrik
dihasilkan untuk menentukan maupun nonmetrik.
anggota grup/ model persamaan. Model Analisis Diskriminan
Dalam menguji hubungan antara memiliki ciri khusus yaitu data
variabel dependen dan independen, variabel dependen yang harus berupa
logistic regression memiliki data kategori, sedangkan data
persamaan berikut ini: independen justru berupa data non
kategori. Hal ini dapat dimodelkan
Y1 = X1 + X2 + X3 + … + Xn sebagai berikut :
(binary (nonmetric and metric)
nonmetric) Y1 = X1 + X2 + X3 + … + Xn
(nonmetric) (metric)
Fungsi dalam logistic regression
adalah sebagai berikut: dengan :
Variabel Independen (X1 dan
seterusnya) adalah data metrik, yaitu
data berskala interval atau rasio.
Variabel Dependen (Y1) adalah data
kategorikal atau nominal.
D. Multiple Discriminant Analysis
Analisis Diskriminan adalah salah Jika data kategorikal tersebut
satu teknik analisa statistik dependensi hanya terdiri dari 2 kode saja disebut
yang memiliki kegunaan untuk “Two-Groups Discriminant Analysis”.
mengklasifikasikan objek beberapa Namun apabila lebih dari 2 kategori
kelompok. Pengelompokan dengan disebut “Multiple Discriminant
analisis diskriminan ini terjadi karena Dnalysis”.
ada pengaruh satu atau lebih variabel Tujuan discriminant analysis
lain yang merupakan variabel yaitu:
independen. Kombinasi linier dari 1. Mengetahui perbedaan yang jelas
variabel-variabel ini akan membentuk antar grup pada variabel dependen;
suatu fungsi diskriminan. 2. Jika ada perbedaan, variabel
Analisis diskriminan adalah independen manakah pada fungsi
teknik multivariate yang termasuk diskriminan yang membuat
dependence method, yakni adanya perbedaan tersebut;
variabel dependen dan variabel 3. Membuat fungsi atau model
independen (Hair, 2010). Dengan diskriminan;
demikian ada variabel yang hasilnya 4. Melakukan klasifikasi terhadap
tergantung dari data variabel obyek ke dalam kelompok (grup).
independen. Analisis diskriminan Asumsi penting yang harus
mirip regresi linier berganda dipenuhi agar model diskriminan
(multivariable regression). dapat digunakan antara lain :
Perbedaannya analisis diskriminan 1. Variabel bebas harus terdistribusi
digunakan apabila variabel normal (adanya normalitas);
dependennya kategorikal (skala 2. Matriks kovarians semua variabel
ordinal dan nominal) dan variabel bebas harus sama (equal);
independennya menggunakan skala
Paramitha, Perbandingan Metode Statistik....237

3. Tidak terjadi multikolinearitas weight. Ide dasarnya adalah


(tidak berkorelasi) antar variabel mengadopsi cara kerja otak manusia
bebas; yang memiliki ciri-ciri parallel
4. Tidak terdapat data yang ekstrim processing, processing element dalam
(outlier). jumlah besar dan fault tolerance.
Prediksi neural networks lebih
Dengan discriminant analysis, bermanfaat ketika suatu kegiatan
pada akhirnya akan dibuat sebuah memiliki proses yang kompleks.
model seperti regresi yaitu satu Sebagai contoh: meramalkan
variabel dependen dan banyak variabel permintaan konsumen berdasarkan
independen. Prinsip Diskriminan data jumlah produksi dan biaya
adalah ingin membuat model yang delivery, mendeteksi transaksi
dapat secara jelas menunjukkan kesalahan yang disengaja pada
perbedaan (diskriminasi) antar isi pengajuan klaim asuransi (IBM
variabel dependen. Persamaan tersebut Corporation, 2011). Neural networks
dapat dimodelkan sebagai berikut bebas dari asumsi-asumsi dan
(Hair, 2010): merupakan pengujian non parametric.
Pada umumnya, neural networks
dibagi berdasarkan layer-layer yaitu
input layer, hidden layer, dan output
dengan : layer. Setiap node pada masing-
= dicriminant Z score of masing layer memiliki suatu error rate
discriminant function j for object yang akan digunakan untuk proses
k training. Dalam neural networks,
= intercept pengujian dapat dilakukan berulang-
= discriminant weigh for ulang dengan menggunakan jumlah
independent variable i hidden layer yang berbeda dengan
= independent variable i for object tujuan untuk memperoleh model
k prediksi yang paling baik. Grafik
dalam neural networks dapat
Untuk melakukan prediksi digambarkan sebagai berikut:
kebangkrutan bank, banyak penelitian
yang menggunakan metode ini, yang
lebih dikenal dengan istilah analisis Z-
score. Analisis Z-score yang sangat
terkenal yaitu dengan menggunakan
model Altman.

E. Artificial Neural Networks


Artificial neural networks
merupakan suatu metode artificial
intelligence yang konsepnya meniru
sistem jaringan syaraf yang ada pada
tubuh manusia yang mana bagian Gambar 1. Gambar Artificial Neural Networks
node-node saling berhubungan satu
dengan yang lainnya. Node-node
tersebut terhubung melalui suatu link Metode Penelitian
yang biasa disebut dengan istilah
238 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.233-242

Perbandingan antara ketiga alat


statistik ini menggunakan data perbankan
pada tahun 1999. Data tersebut diperoleh Tabel 1.
dari penelitian yang ditulis Santoso Hasil Pengolahan Logistic Regression
(2006).
Data perbankan tersebut meliputi Ketera Beta Standard Signifi
data CAR, ROA, BOPO, LDR dan status ngan Error kansi
CAR 0.258 0.119 0.031
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
ROA -1.776 1.290 0.169
Variabel independen terdiri dari empat BOPO 0.358 0.178 0.044
variabel yaitu CAR, ROA, BOPO, dan LDR 0.069 0.033 0.037
LDR. Sedangkan untuk variabel Konsta
-41.805 19.788 0.035
dependen yaitu Status dari Bank nta
Indonesia yang merupakan variabel
kategorikal yaitu 0 adalah tidak bangkrut Dari hasil tersebut maka dapat
dan 1 adalah bangkrut. disusun persamaan logistic regression
Data perbankan tersebut akan yaitu :
diklasifikasi dan diprediksi menggunakan
tiga metode statistik yaitu logistic f(Z) = -41.805 + 0.258 CAR - 1.776 ROA
regression, multiple discriminant + 0.358 BOPO - 0.069 LDR
analysis, dan artificial neural networks
dengan alat multilayer perceptron. Data Persamaan tersebut akan
diuji menggunakan jumlah data 66 bank digunakan untuk memprediksi secara
dengan mengeluarkan empat bank yaitu manual data bank yang tidak
Bank Tiara Asia, Bank Muamalat, Bank digunakan dalam pengujian statistik.
Prima Express, dan Bank Alfa Tujuan pengujian secara manual
dikarenakan memiliki data yang ekstrem. adalah untuk melihat keakuratan
Dari 66 data bank, yang digunakan model dalam memprediksi status
sebagai sampel pengujian untuk bangkrut atau tidak bangkrut suatu
membentuk model penelitian adalah 50 bank.
bank. Sedangkan 16 bank digunakan
untuk prediksi dengan menggunakan Tabel 2.
penghitungan secara manual. Ketepatan Prediksi Secara Manual

Hasil Penelitian Status Ketepatan Prosentase


Hasil yang akan disampaikan Observasi Prediksi
selanjutnya adalah hasil pengujian 0 1
dengan tiga metode menggunakan 66 0 (tidak
8 7 50
bangkrut)
data bank dengan mengeluarkan data 1
bank yang ekstrem. 1 - 6.25
(bangkrut)
Total 50
A. Logistic Regression
Hasil pengolahan untuk regresi Hasil pengujian secara manual
logistik yaitu dapat dilihat pada tabel menunjukkan bahwa model persamaan
dibawah ini : logistic tersebut memiliki kemampuan
memprediksi dengan tepat sebanyak
50%.
Hasil regresi menggunakan
statistik juga memperlihatkan
Paramitha, Perbandingan Metode Statistik....239

ketepatan prediksi dengan Z = -5.786 - 0.018 CAR + 0.116 ROA


menggunakan data yang ada. Berikut - 0.051 BOPO + 0.010 LDR
tabel ketepatan prediksi: Hasil regresi menggunakan
statistik juga memperlihatkan
Tabel 3. ketepatan prediksi dengan
Ketepatan Prediksi Logistic Regression menggunakan data yang ada. Berikut
tabel ketepatan prediksi :
Status Ketepatan Prosentase
Observasi Prediksi Tabel 5.
0 1 Ketepatan Prediksi Analisis Diskriminan
0 (tidak
33 2 94.3
bangkrut)
1 Status Ketepatan Prediksi Total
4 11 73.3 Observasi
(bangkrut)
Total 88.0 0 1
0 (tidak
34 1 35
bangkrut)
Dari tabel tersebut dapat dilihat 1 (bangkrut) 6 9 15
bahwa dari 50 data yang digunakan Prosentase 97.1% 2.9% 100%
dalam artikel ini, model dapat 40.0% 60.0% 100%
memprediksi dengan tepat untuk bank
yang berstatus tidak bangkrut Dari tabel tersebut dapat dilihat
sebanyak 33 bank dan 2 bank bahwa dari 50 data yang digunakan
diprediksi bangkrut. Untuk bank yang dalam artikel ini, model dapat
berstatus bangkrut, model mampu memprediksi dengan tepat untuk bank
memprediksi dengan tepat sebanyak yang berstatus tidak bangkrut
11 bank dan 4 bank diprediksi tidak sebanyak 25 bank dan 10 bank
bangkrut. Dengan demikian, model diprediksi bangkrut. Untuk bank yang
persamaan logistic ini memiliki berstatus bangkrut, model mampu
kemampuan memprediksi dengan memprediksi dengan tepat sebanyak
tepat sebanyak 88%. 10 bank dan 5 bank diprediksi tidak
bangkrut. Dengan demikian, model
B. Multiple Discriminant Analysis persamaan analisis diskriminan ini
Hasil pengolahan untuk analisis memiliki kemampuan memprediksi
diskriminan dapat dilihat pada tabel dengan tepat sebanyak 86%.
dibawah ini :
C. Artificial Neural Networks
Tabel 4. Dalam artikel ini menggunakan
Hasil Pengolahan Analisis Diskriminan dua sampai dengan lima hidden layer
dalam pengujian neural networks.
Keterangan Beta Metode yang digunakan adalah
CAR 0.018 multilayer perceptron. Hasil
ROA 0.116 pengolahan neural networks dapat
BOPO 0.051
LDR 0.010
dilihat pada tabel di bawah ini :
Konstanta -5.786

Dari hasil tersebut maka dapat


disusun persamaan analisis
diskriminan yaitu :
240 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.233-242

yang relatif lebih mudah. Perbandingan


tersebut dapat dilihat di tabel berikut:
Tabel 6.
Hasil Pengolahan Artificial Neural Tabel 7.
Networks Perbandingan Kemampuan Prediksi
Ketiga Metode Klasifikasi
Keter 2 3 4 5
angan Layer Layer Layer Layer No Metode Kemampuan
0 1 0 1 0 1 0 1 Prediksi
Traini 0 18 4 27 0 26 1 20 1 (66 data bank)
ng 1 0 4 2 9 2 5 4 7 1. Logistic 88%
Testin 0 12 1 8 0 8 0 13 1 regression
g 1 0 1 0 4 3 5 1 3 2. Multiple 86%
Prose 88. 94. 92. 84. discriminant
ntase 9% 7% 1% 4% analysis
92. 10 81. 88. 3. Artificial neural 94.7% dan 100%
9% 0% 2% 9% networks (menggunakan 3
hidden layer)
Berdasarkan hasil tersebut, maka
dapat dilihat bahwa model neural Dari tabel tersebut dapat dilihat
networks yang mampu memprediksi bahwa kemampuan prediksi dari metode
dengan lebih baik yaitu model dengan statistik artificial neural networks
menggunakan tiga (3) layer. Hal itu mencapai lebih dari 90%. Sedangkan
dapat dilihat dari nilai prosentase metode yang lain hanya sekitar 80%.
ketepatan dalam memprediksi untuk Metode multiple discriminant analysis
training dan testing yaitu sebesar memiliki kemampuan prediksi yang
94.7% dan 100%. Nilai prosentase paling rendah. Kemungkinan hal ini
tersebut lebih tinggi dibandingkan disebabkan oleh untuk menggunakan
dengan pengunaan hidden layer yang metode tersebut, data yang akan diolah
lain. harus memenuhi asumsi-asumsi sehingga
apabila tidak memenuhi asumsi tersebut
Pembahasan Hasil Penelitian maka data tidak dapat diolah
Artikel ini bertujuan untuk untuk menggunakan multiple discriminant
membandingkan ketiga alat statistik analysis. Hasil tersebut memperkuat hasil
dalam metode klasifikasi dan prediksi penelitian sebelumnya yang menyatakan
dengan menggunakan data yang sama bahwa metode statistik artificial neural
sehingga dapat disimpulkan alat statistik networks memiliki keakuratan prediksi
mana yang mampu memprediksi lebih kebangkrutan lebih baik dibanding
baik. Dengan menggunakan data dengan metode statistik yang lain.
perbankan untuk memprediksi
kebangkrutan, terlihat bahwa metode/alat Simpulan dan Saran
statistik artificial neural networks Metode pengujian statistik
memiliki kemampuan prediksi yang lebih berkembang terus. Muncul metode-
baik dibandingkan dengan metode metode baru untuk melengkapi
logistic regression dan multiple kelemahan-kelemahan metode yang lama.
discriminant analysis. Salah satu metode modern dalam
Neural networks merupakan metode pengklasifikasian dan prediksi adalah
statistik yang lebih baik dalam metode artificial neural networks.
memprediksi sebuah data karena Metode tersebut muncul untuk
kekuatan, fleksibilitas, dan penggunaan
Paramitha, Perbandingan Metode Statistik....241

melengkapi metode klasik prediksi yaitu Machines and Multivariate


logistic regression dan multiple Statistical Methods: A Comparative
discriminant analysis. Analysis in the Sample of Savings
Hasil dalam artikel ini menunjukkan Deposit Insurance Fund (SDIF)
bahwa kemampuan prediksi dari metode Transferred Banks in Turkey.
artificial neural networks lebih baik dari Expert Systems with Applications
metode klasik. Penggunaan metode 36: 3355–3366.
tersebut juga tidak memerlukan asumsi- Coakley, James R. and Carol E. Brown.
asumsi yang harus dipenuhi. Meskipun (2000). Artificial Neural Networks
penggunaan dan prosedur metode in Accounting and Finance:
artificial neural networks yang cukup Modeling Issues. International
rumit, tetapi akan menghasilkan hasil Journal of Intelligent Systems in
pengujian statistik yang lebih baik. Accounting, Finance &
Implikasi dari penelitian ini dapat Management 9: 119–144.
digunakan sebagai bahan acuan dan Fong Tsai, Chih and Jhen-Wei Wu.
pertimbangan dalam penggunaan metode (2008). Using Neural Network
statistik dalam memprediksi Ensembles for Bankruptcy
kebangkrutan sektor perbankan dan Prediction and Credit Scoring.
sektor perusahaan lain dengan lebih tepat Expert Systems with Applications
yaitu metode statistik artificial neural 34: 2639–2649.
networks. Dengan demikian, penelitian- Hair, Joseph F. et al. (2010). Multivariate
penelitian mengenai kebangkrutan Data Analysis, Seventh Edition,
perusahaan dapat menggunakan metode Pearson Prentice Hall.
statistik artificial neural networks. Hosen, M., N. & Nada, S. (2013).
Peneliti mengharapkan agar metode Pengukuran Tingkat Kesehatan dan
pengujian statistik berkembang terus agar Gejala Financial Distress Bank
dapat memberi pandangan baru bagi Umum Syariah. Jurnal Economia
peneliti-peneliti dan ilmuwan dalam Vol. 6 No. 2: 215-226.
melakukan pengujian penelitian. Huei Lin, T. (2009). A Cross Model
Study of Corporate Financial
Daftar Rujukan Distress Prediction in Taiwan:
Bakar, N. M. A. & Tahir, I. M. (2009). Multiple Discriminant Analysis,
Applying Multiple Linear Logit, Probit and Neural Networks
Regression and Neural Network to Models. Neurocomputing 72:
Predict Bank Performance. 3507–3516.
International Business Research IBM Corporation. (2011). IBM SPSS
Vol. 2 No. 4: 176-183. Neural Networks 20.
Boedi, S. & Tiara, P. (2013). Analisis Nafisatin, M., Suhadak, & Hidayat, R.
Prediksi Kebangkrutan Perusahaan (2014). Implementasi Penggunaan
Telekomunikasi yang Terdaftar di Metode Altman (Z-Score) untuk
Bursa Efek Indonesia dengan Menganalisis Estimasi
Metode Altman Revisi. Jurnal Kebangkrutan (Studi pada PT
Manajemen dan Akuntansi Vol. 14 Bursa Efek Indonesia Periode
No. 1: 63-70. 2011-2013). Jurnal Administrasi
Boyacioglu, M. A., Kara, Y., & Baykan, Bisnis Vol. 10 No.1: 1-8.
O. K. Baykan. (2009). Predicting Prihanthini, N. M. E. D. & Sari, M. M. R.
Bank Financial Failures Using (2013). Prediksi Kebangkrutan
Neural Networks, Support Vector dengan Model Grover, Altman Z-
242 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.233-242

Score, Springate dan Zmijewski Yuliastary, E. C. & Wirakusuma, M. G.


pada Perusahaan Food and (2014). Analisis Financial Distress
Beverage di Bursa Efek Indonesia. dengan Menggunakan Metode Z-
E-Jurnal Akuntansi Universitas Score Altman, Springate,
Udayana 5.2: 417-435. Zmijewski. E-Jurnal Akuntansi
Tambunan, R.W., Dwiatmanto., Endang, Universitas Udayana 6.3: 379-389.
M. G. N. P. (2015). Analisis Zhang, G., Hu, M. Y., Patuwo, B. E., &
Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Indro, D. C. (1999). Artificial
dengan Menggunakan Metode Neural Networks in Bankruptcy
Altman (Z-Score) (Studi pada Prediction: General Framework and
Subsektor Rokok yang Listing dan Cross-Validation Analysis.
Perusahaan Delisting Di Bursa Efek European Journal of Operational
Indonesia Tahun 2009-2013). Research 116: 16-32.
Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 2
No. 1: 1-11.
Sagho, M. F., & Merkusiwati, N. K. L. A.
(2015). Penggunaan Metode
Altman Z-Score Modifikasi untuk
Memprediksi Kebangkrutan Bank
yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana 11.3: 730-
742.
Santoso, R. C. (2006). Analisa
Perbandingan Metode Memprediksi
Kebangkrutan dalam Lembaga
Perbankan (Kasus Likuidasi
Perbankan di Indonesia Tahun
1999). Skripsi. Surabaya:
Universitas Kristen Petra.
Sen Chen,W. & Yin-Kuan D. (2009).
Using Neural Networks and Data
Mining Techniques for the
Financial Distress Prediction
Model. Expert Systems with
Applications 36: 4075–4086.
Syilviana, & Rachmawati, T. (2016).
Analisis Kebangkrutan dengan
Menggunakan Model Altman Z-
Score pada Perusahaan Asuransi
yang Go Publik di Bursa Efek
Indonesia (Periode Tahun 2010-
1013). Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Vol. 1 No. 1: 61-74.
Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan Arus Kas Bebas
Terhadap Manajemen Laba

Nisfatul Cholifah1), Aang Afandi2), dan Jaswadi3)


1,2,3)
Akuntansi Manajemen Politeknik Negeri Malang
1)
nisfatulc@gmail.com

Abstract

The purposes of this study were to find out the influence of profitability (ROA), leverage
(DAR) and free cash flow partially and simultaneously to earning management.The data
were analyzed by using multiple linear regression with SPSS software version 17. The data
consisted of annual report of manufacture companies basic industry and chemical sector
listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) from 2011-2015. The samples of this study
selected 85 companies from 330 companies by using purposive sampling. The results of
analysis indicate that the profitability has positive effect but it is not significant on earning
management. Meanwhile, leverage and free cash flow have a positive significant effect on
earning management. The results of the simultan test indicate that profitability, leverage
and free cash flow have a influence on earning management. It is better for the
management to be careful in maximizing and minimizing profit for the company’s image on
public.

Keywords : Profitability, Leverage, Free Cash Flow, Earning Management

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh parsial dan simultan profitabilitas
(ROA), leverage (DAR) dan arus kas bebas terhadap manajemen laba. Metode analisis data
yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan menggunakan software SPSS versi
17. Data yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor industri
dasar dan kimia yang terdaftar di BEI periode 2011-2015. Jumlah sampel yang terpilih
adalah 85 perusahaan dari 330 perusahaan, pengambilan sampel menggunakan teknik
purposive sampling. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh
positif tidak siginifikan terhadap manajemen laba. Sedangkan, leverage dan arus kas bebas
berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba. Hasil dari uji simultan
menunjukkan bahwa profitabilitas, leverage, dan arus kas bebas secara bersama-sama
mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini diharapkan membantu
manajemen untuk lebih memperhatikan tindakan dalam menurunkan dan menaikkan laba
yang berlebihan agar tidak mempengaruhi citra perusahaan dimata publik.

Kata Kunci: Profitabilitas, Leverage, Arus Kas Bebas, Manajemen Laba

Pendahuluan manajemen adalah laba. Informasi laba


Ghozali dan Chariri (2007, p. 350) merupakan perhatian utama untuk
menyebutkan bahwa salah satu elemen menaksir kinerja atau prestasi
penting dalam laporan keuangan yang manajemen. Selain itu informasi laba
digunakan untuk mengukur kinerja juga digunakan oleh investor atau pihak

243
244 Prosiding SNA MK, 28 September 2016,hlm.243-250

lain yang berkepentingan sebagai kebijakan akuntansi untuk mencapai


indikator efisiensi penggunaan dana yang beberapa tujuan yang spesifik dan
tertanam dalam perusahaan yang kebijakan akuntansi yang dimaksud
diwujudkan dalam tingkat pengembalian adalah penggunaan accrual dalam
dan indikator untuk kenaikan menyusun laporan keuangan (Scott,
kemakmuran. 2006, p. 344).
Manajemen laba merupakan tindakan 2. Pola Manajemen Laba
manajemen dalam memperbaiki kualitas Menurut Scott (2007, p.346)
laporan keuangan agar laporan keuangan adalah sebagai berikut :
tersebut memberikan dampak yang baik a) Taking a bath, dilakukan dengan
bagi perusahaan seperti bertambahnya cara menjadikan laba perusahaan
investor, kepentingan perpajakan dan pada periode berjalan menjadi
pengambilan keputusan bagi manajemen sangat rendah (rugi) atau sangat
perusahaan sendiri. Penyebab terjadinya tinggi dibandingkan dengan laba
manajemen laba sering kali terjadi pada periode sebelumnya atau
dikarenakan adanya perbedaan sesudahnya.
kepentingan antara manajemen (agent) b) Income Minimization, dilakukan
dan pemilik saham (principal) sering dengan cara menjadikan laba
disebut dengan agency theory. Manajer pada laporan keuangan periode
merupakan pihak internal yang lebih berjalan lebih rendah daripada
banyak mendapatkan informasi laba sesungguhnya.
dibandingkan dengan pihak eksternal c) Income Maximization, dilakukan
perusahaan. Dengan memanfaatkan dengan cara menjadikan laba
informasi, manajer dapat merekayasa pada laporan keuangan periode
laba untuk menyajikannya kepada pihak berjalan lebih tinggi daripada
eksternal untuk kepentingan pribdai laba sesungguhnya.
sehingga pihak eksternal tidak d) Income Smoothing , dilakukan
mendapatkan informasi yang dengan cara membuat laba
sesungguhnya, kondisi ini diartikan akuntansi relatif konsisten (rata
sebagai asimetri informasi. atau smooth) dari periode ke
periode.
Kajian Literatur Profitabilitas
Teori Keagenan Rasio profitabilitas dapat
Menurut Sulistyanto (2008, p. 117) memberikan ukuran tingkat efektivitas
hubungan agensi ini seharusnya dapat manajemen suatu perusahaan yang
membuat perusahaan meningkatkan ditunjukkan dari laba yang dihasilkan
nilainya karena dikelola oleh orang yang dari penjualan atau dari pendapatan
memahami dengan baik bagaimana investasi. Artinya jika perusahaan mampu
menjalankan usaha serta diawasi dengan memanfaatkan aktiva atau modalnya
ketat oleh pemilik, namun yang terjadi dalam memenuhi target laba yang telah
sebaliknya muncul permasalahan agensi ditetapkan maka perusahaan tersebut
yang mempunyai keinginan untuk dikatakan memiliki rasio profitabilitas
mementingkan kesejahteraan pribadi yang baik (Kasmir, 2012, p.196).
meski harus merugikan pihak lain. Leverage
Manajemen Laba Rasio leverage menurut Kasmir
1. Definisi Manajemen Laba (2012, p. 151) adalah rasio yang
Manajemen laba merupakan digunakan untuk mengukur sejumlah
suatu tindakan manajer yang memilih mana aktiva perusahaan dibiayai dengan
Cholifah, Afandi, Jaswadi, Analisis Pengaruh Profitabilas..245

hutang. Artinya berapa besar beban dengan pihak ketiga atau kreditur untuk
hutang yang ditanggung perusahaan kepentingan ekspansi perusahaan
dibandingkan dengan aktivanya. Dalam (Sulistiawan, Januarsi dan Alvia, 2011, p.
arti luas dikatakan bahwa rasio 32). Perjanjian tersebut berupa
solvabilitas atau leverage digunakan ketersediaan pembayaran kewajiban
untuk mengukur kemampuan perusahaan perusahaan kepada kreditur, sebelum
untuk membayar seluruh kewajibannya, melakukan perjanjian pihak kreditur
baik jangka pendek maupun jangka memastikan apakah laporan keuangan
panjang apabilasi perusahaan terancam perusahaan mampu membiayai kewajiban
likuidasi. dengan membandingkan total hutang
Arus Kas Bebas (Free Cash Flow) dengan total aset. Tingginya rasio
Menurut Gitman (2009, p. 115) arus leverage menyebabkan manajer
kas bebas merupakan jumlah arus kas melakukan tindakan manajemen laba
yang tersedia bagi investor (kreditur dan dengan meningkatkan laba untuk
pemilik) setelah perusahaan telah menyajikan laporan keuangan yang baik.
memenuhi semua kebutuhan operasi dan H2 : Leverage berpengaruh signifikan
dibayar untuk investasi pada aktiva tetap terhadap manajemen laba
bersih dan aktiva lancar.
Pengembangan Hipotesis Pengaruh Arus Kas Bebas terhadap
Pengaruh Profitabilitas terhadap Ma- Manajemen Laba
Arus kas bebas bisa digunakan untuk
najemen Laba
Menurut Sartono (2010, p 122), pengembangan atau ekspansi perusahaan
profitabilitas merupakan indikator yang dengan membeli aset, membayar utang
menunjukkan seberapa besar kemampuan dan membayarkan deviden selain itu arus
kas bebas dapat digunakan manajer untuk
perusahaan untuk memperoleh laba baik
meratakan dan meningkatkan laba sesuai
dalam hubungannya dengan penjualan,
dengan kebutuhan perusahaan. Pihak
aset maupun laba. Apabila rasio
manajemen lebih banyak mengetahui
profitabilitas ini rendah maka manajer
akan melakukan tindakan manajemen informasi mengenai kondisi perusahaan
laba dengan meningkatkan laba yang dikarenakan pihak manajemen terjun
dimilikinya agar rasio profitabilitas langsung dalam proses kegiatan dalam
menunjukkan angka yang tinggi. pencapaian tujuan perusahaan, sehingga
Manajemen laba yang dilakukan oleh informasi yang disampaikan kepada
manajemen dapat berupa pengakuan pihak pemegang saham dan pemangku
kepentingan (principal) tidak semua
pendapatan diawal untuk meningkatkan
diberikan. Dalam hal ini arus kas bebas
laba perusahaan. Dengan rasio
dapat digunakan oleh manajemen untuk
profitabilitas yang tinggi diharapkan
kesejahteraan pribadinya seperti
investor lebih tertarik dan tidak ragu
untuk menanamkan modal ke perusahaan. menggunakan arus kas bebas untuk
H1: Profitabilitas berpengaruh signifikan perataan laba dan memaksimalkan laba
tanpa mementingkan kepentingan
terhadap manajemen laba.
principal.
Pengaruh Leverage terhadap H3: Arus kas bebas berpengaruh
Manajemen Laba signifikan terhadap manajemen laba
Dalam melakukan manajemen laba
manajer memiliki motivasi dalam
melakukan hal tersebut, salah satunya
adalah motivasi perjanjian/kontrak utang
246 Prosiding SNA MK, 28 September 2016,hlm.243-250

Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan H4 : Profitabilitas, leverage dan arus kas


Arus Kas Bebas terhadap Manajemen bebas berpengaruh secara simultan
Laba terhadap manajemen laba
Rasio profitabilitas dapat
memberikan ukuran tingkat efektivitas Metodologi Penelitian
manajemen suatu perusahaan yang 1. Mencari nilai ROA (X1) dengan
ditunjukkan dari laba yang dihasilkan menggunakan rumus :
dari penjualan atau dari pendapatan
ROA = EAT/Total Aset x 100%
investasi. Artinya jika perusahaan mampu
memanfaatkan aktiva atau modalnya 2. Mencari nilai DAR (X2) dengan
dalam memenuhi target laba yang telah menggunakan rumus :
ditetapkan maka perusahaan tersebut
DAR = Total Hutang/Total Aset x 100%
dikatakan memiliki rasio profitabilitas
yang baik (Kasmir, 2012, p.196). Apabila 3. Menentukan nilai Arus Kas Bebas
rasio profitabilitas yang rendah dengan menggunakan rumus:
menyebabkan manajer melakukan FCF = NOPAT - Investasi Bersih
tindakan manajemen laba dengan pada Modal Operasi
meningkatkan laba yang dimilikinya agar
rasio profitabilitas menunjukkan angka Keterangan :
NOPAT = EBIT x (1-Tarif Pajak)
yang tinggi. Investasi Bersih Modal Operasi = Total
Rasio solvabilitas atau rasio leverage Modal Operasit - Total Modal Operasit-1
menurut Kasmir (2012, p. 151) adalah Total Modal Operasi = Modal Kerja Operasi
rasio yang digunakan untuk mengukur Bersih + Aset Tetap Bersih
sejumlah mana aktiva perusahaan Modal Kerja Operasi Bersih = Aset Lancar –
Kewajiban Lancar
dibiayai dengan hutang. Apabila rasio
leverage yang dimiliki perusahaan tinggi
4. Menghitung manajemen laba dengan
perusahaan cenderung melakukan
menggunakan rumus Modified Jones
manajemen laba yang bertujuan untuk
Model, sebagai berikut :
menjaga perjanjian hutang dan untuk
a. Menentukan nilai total akrual
menjaga rasio leverage agar pengguna
laporan keuangan yakin bahwa TAC = NIt - CFOt
perusahaan tersebut mampu membayar
hutang dengan aset yang dimiliki. Keterangan :
Pengelolaan arus kas bebas TACit :Total accrual pada tahun t
seringkali terjadi asimetri informasi NIt :Laba bersih pada tahun t
dimana manajer dan pemegang saham CFOt :Kas dari aktivitas operasi
memiliki kepentingan yang berbeda. pada tahun t
Manajer mengelola arus kas bebas untuk
kepentingan operasional perusahaan b. Nilai total akrual diestimasi
seperti pembelian aset, pembayaran dengan persamaan regresi linier
hutang dan yang menjadi sorotan adalah berganda dengan rumus sebagai
penggunaan arus kas bebas untuk berikut :
meningkatkan laba dan mengurangi
kemungkinan terjadinya kegagalan dalam TACit/Ait-1 = β1 (1/Ait-1) + β2(ΔREVt/Ait-
1) + β3(PPEit/Ait-1) + e
pembayaran kewajiban.
Cholifah, Afandi, Jaswadi, Analisis Pengaruh Profitabilas..247

Keterangan : kriteria-kriteria yang diajukan pada


TACit/Ait-1 :Total akrual tahun t dibagi pemilihan sampel, maka terdapat 85
dengan total aset tahun perusahaan.
sebelum Statistik Deskriptif
DA (Y) memiliki nilai terendah -
c. Dengan menggunakan koefisien 0,16, nilai tertinggi 2,73, sedangkan rata-
regresi diatas nilai non rata sebesar 0,62 dan standar deviasi
discretionary accrual (NDA) dapat sebesar 0,39. ROA (X1) memiliki nilai
dihitung dengan rumus : terendah 0,22, nilai tertinggi 32,11
sedangkan rata-rata sebesar 9,28 dan
NDAit = β1(1/At-1) + β2(ΔRevt/Ait-1-
ΔRect/Ait -1) + β3(PPEt/Ait -1)
standar deviasi 7,04. DAR (X2) memiliki
nilai terendah 13,32, nilai tertinggi 82,38,
rata-rata sebesar 37,51, dan standar
Keterangan : deviasi sebesar 18,4. Arus Kas Bebas
NDAt :Non discretionary accruals (X3) memiliki nilai terendah -
perusahaan i pada periode ke 2.228.118.400.000, nilai tertinggi
t 4.943.872.000.000 sedangkan nilai rata-
Ait-1 :Total aset perusahaan i rata adalah 111.424.628.713,1 dan
periode sebelum standar deviasi 843.753.300.489,30.
ΔRevt :Total Pendapatan tahun t-
Analisis Regresi Berganda
total pendapatan tahun
sebelum
Y = -14,035 + 0,096X1 + 0,660X2 + 0,157X3
ΔRect :Total Piutang tahun t-total
piutang perusahaan i di tahun
sebelum Konstanta sebesar -14,305, jika tidak
PPEt : Total Aset Tetap tahun t ada pengaruh dari variabel X1, X2, X3
maka nilai Y diprediksikan akan menurun
d. Menghitung nilai Discretionary secara konstan.
Accruals (DA), merupakan tingkat Apabila ROA naik sebesar 1 satuan
akrual yang tidak wajar yang akan mengakibatkan kenaikan
dilakukan oleh manajer dengan manajemen laba sebesar 0,096 dengan
merekayasa laba dengan rumus anggapan bahwa variabel independen
sebagai berikut : lainnya konstan. Apabila DAR sebesar 1
satuan mengakibatkan kenaikan
DAt = TACt – NDAt
manajemen laba sebesar 0,660 dengan
Keterangan : anggapan bahwa variabel independen
DAt :Discretionary accruals lainnya konstan. Apabila AKB sebesar 1
periode t satuan mengakibatkan kenaikan
TACt :Total accruals perusahaan i manajemen laba sebesar 0,157 dengan
periode t
NDAt :Non Discretionary accruals
anggapan bahwa variabel independen
periode ke t lainnya konstan.
Hasil Dan Pembahasan Uji normalitas menggunakan one
Populasi dan Sampel sample kolmogrov-smirnov test diketahui
Perusahaan yang menjadi objek bahwa nilai dari asymp. sig. (2-tailed)
dalam penelitian ini adalah perusahaan sebesar 0,496>0,05 sehingga asumsi
manufaktur sektor industri dasar dan normalitas terpenuhi.
kimia yang terdaftar di Bursa Efek Nilai VIF untuk ROA adalah 1,032,
Indonesia pada periode 2011-2015 nilai VIF untuk DAR adalah 1,483, dan
sebanyak 330 perusahaan. Berdasarkan nilai VIF untuk AKB adalah 1,522. Dapat
248 Prosiding SNA MK, 28 September 2016,hlm.243-250

dikatakan bahwa nilai VIF<10. Uji sebesar 4,167>1,990 dan didapatkan nilai
asumsi tidak adanya multikolinearitas signifikansi sebesar 0,000<0,05. Hasil
dapat terpenuhi. pengujian ini menunjukkan bahwa H3
Hasil dari uji heterokedastisitas dalam diterima yaitu arus kas bebas
penelitian ini menunjukkan bahwa regresi berpengaruh signifikan terhadap
layak untuk digunakan dikarenakan pada manajemen laba atau DA.
grafik scatterplot titik-titik menyebar dan 2. Uji Simultan (Uji F)
secara merata diatas maupun dibawah
nilai 0 sumbu y dan tidak membentuk Tabel 2
pola tertentu. Hasil Uji Simultan
Hasil perhitungan uji autokorelasi
didapatkan nilai du<d<4-du = 1,721< Sum of Mean
Model df F Sig.
Squares Square
1,733< 2,279 yang berarti bahwa nilai Regression 119.510 3 39,837 30,416 000a
Durbin-Watson masih berada pada Residual 106.087 81 1,31
Total 225.597 84
rentang daerah bebas autokorelasi.
Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis Keempat (H4)
1. Uji Parsial (Uji-t)
Nilai F hitung 30,416>2,717 dan
signifikansi sebesar 0,000<0,05. Hasil ini
Tabel 1
menunjukkan bahwa ROA, DAR dan
Hasil Uji Parsial
arus kas bebas secara simultan
Standa berpengaruh terhadap DA, sehingga H4
Unstandardized rdized diterima.
Coefficients Coeffic
Model ients Pengaruh Profitabilitas terhadap
B Std. Error Beta t Sig. Manajemen Laba
(Constant) 14.305 1.504 9.33 .000
ROA .096 .057 .130 1.67 .098
Menurut Kasmir (2011, p. 196) rasio
DAR .660 .153 .399 4.30 .000 profitabilitas merupakan rasio untuk
AKB .157 .038 .392 4.16 .000 menilai kemampuan perusahaan dalam
mencari keuntungan, baik dalam
hubungannya dengan penjualan, aset
Pengujian Hipotesis Pertama (H1) maupun laba. Dengan melihat rasio
ROA (X1) memiliki nilai t hitung profitabilitas yang tinggi maka investor
sebesar 1,674 < 1,990 yang lebih besar dapat memprediksi seberapa deviden
dari t hitung dan didapatkan nilai yang akan diterima. Hasil pengujian dari
signifikansi sebesar 0,098>0,05. Hasil variabel profitabilitas menunjukan bahwa
pengujian ini menunjukkan ROA profitabilitas tidak berpengaruh terhadap
berpengaruh tetapi tidak signifikan manajemen laba. Hasil ini sejalan dengan
terhadap manajemen laba atau DA, penelitian yang dilakukan oleh Gunawan,
sehingga H1 ditolak. Darmawan, dan Purnawati (2015) yang
menyatakan bahwa apabila nilai rasio
Pengujian Hipotesis Kedua (H2) profitabilitas perusahaan tinggi bukan
DAR (X2) memiliki nilai t hitung merupakan tindakan manajer yang
sebesar 4,303>1,990 dan nilai berkaitan dengan manajemen laba.
signifikansi 0,000 < 0,05. Hasil pengujian Pengaruh Leverage terhadap
ini menunjukkan bahwa H2 diterima yaitu Manajemen Laba
DAR berpengaruh signifikan terhadap Kreditur tidak akan meminjamkan
manajemen laba atau DA. dana apabila rasio leverage perusahaan
Pengujian Hipotesis Ketiga (H3) tinggi, karena risiko yang dihadapi
AKB (X3) memiliki nilai t hitung perusahaan tinggi yang berarti
Cholifah, Afandi, Jaswadi, Analisis Pengaruh Profitabilas..249

kemampuan perusahaan untuk melunasi kinerjanya yang baik untuk tujuan


hutangnya semakin kecil. Dengan rasio mendapatkan bonus dari prinsipal,
leverage yang tinggi manajer cenderung sedangkan pihak prinsipal menginginkan
mengatur laba yang disajikan lebih besar arus kas bebas tersebut dibagikan untuk
(overstatement) dari laba yang meningkatkan kesejahteraan (dividen).
sebenarnya yang memberikan Hasil ini sejalan dengan penelitian yang
kepercayaan kepada kreditur bahwa dilakukan oleh Zuhri (2011) yang
perusahaan mampu membayar hutang menyatakan bahwa arus kas bebas
yang akan dipinjam. Manajemen diduga berpengaruh terhadap manajemen laba.
akan memilih prosedur akuntansi yang Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan
meningkatkan aktiva, mengurangi utang, Arus Kas Bebas terhadap Manajemen
dan meningkatkan pendapatan dengan Laba
tujuan untuk menghindari pelanggaran Para pengguna laporan keuangan
perjanjian utang. khususnya investor dan kreditur
Hal ini sesuai dengan motivasi seringkali mengukur produktivitas
manajer dalam melakukan manajemen perusahaan dari rasio profitabilitas yang
laba untuk menghindari perjanjian hutang dimiliki. Dengan hanya melihat rasio ini
yang telah disepakati agar tetap berjalan investor mampu mengestimasi berapa
sesuai dengan kontraknya, tindakan deviden yang akan diterima dan jumlah
tersebut termasuk dalam manajemen laba aset untuk membayar kewajiban yang
yang bersifat oppurtunistic yaitu manajer nantinya akan dipinjamkan oleh kreditur.
mempertahankan kinerja keuangan Motif ini yang mempengaruhi manajer
perusahaan agar dapat dipercaya di mata untuk melakukan manajemen laba untuk
kreditur, investor dan publik. Penelitian tetap menjaga rasio profitabilitas tetap
ini mendukung penelitian yang dilakukan konsisten.
oleh Yatulhusna (2015) yang menyatakan Leverage yang tinggi menunjukkan
bahwa leverage perusahaan berpengaruh bahwa total hutang yang dimiliki oleh
signifikan terhadap manajemen laba. perusahaan lebih tinggi dari aset yang
Pengaruh Arus Kas Bebas terhadap dimiliki sehingga menunjukkan performa
Manajemen Laba yang kurang baik dalam pandangan
Arus kas bebas dapat digunakan investor. Untuk itu manajer seringkali
untuk ekspansi perusahaan, pembagian melakukan pemindahan laba atau
deviden, dan pembayaran hutang. pengakuan lebih cepat untuk menutup
Seringkali arus kas bebas menjadi kekurangan tersebut sehingga laporan
penyebab munculnya masalah keagenan keuangan dalam kondisi stabil.
adalah perbedaan kepentingan antara Dalam mengelola arus kas bebas
agen dengan prinsipal yang sering seringkali terjadi asimetri informasi
memicu munculnya manajemen laba. dimana manajer dan pemegang saham
Teori keagenan memiliki asumsi bahwa memiliki kepentingan yang berbeda.
masing-masing individu termotivasi oleh Manajer mengelola arus kas bebas untuk
kepentingan diri sendiri sehingga kepentingan operasional perusahaan
menimbulkan konflik kepentingan antara seperti pembelian aset (investasi),
prinsipal dan agen. pembayaran hutang dan yang menjadi
Manajer memiliki dorongan untuk sorotan adalah penggunaan arus kas
memilih mendistribusikan arus kas bebas bebas untuk meningkatkan laba dan
untuk perataan laba untuk mengurangi mengurangi kemungkinan terjadinya
resiko kegagalan dalam pembayaran kegagalan dalam pembayaran kewajiban.
kewajiban yang dapat memperlihatkan Hasil penelitian ini sejalan dengan
250 Prosiding SNA MK, 28 September 2016,hlm.243-250

penelitian yang dilakukan oleh Peni Profitabilitas Terhadap Praktik


(2015) yang menyatakan bahwa Manajemen Laba. Skripsi.
profitabilitas, leverage, dan arus kas Universitas Sebelas Maret.
bebas secara simultan mempengaruhi Surakarta.
manajemen laba. Sartono, Agus.2010.“Manajemen
Keuangan Teori dan Aplikasi”. Edisi
Simpulan dan Saran Empat. Yogyakarta: BBFE.
Profitabilitas tidak berpengaruh Scott, W.R. 2007. Financial Accounting
terhadap manajemen laba, sedangkan Theory. Second Edition.Ontario:
leverage dan arus kas bebas berpengaruh Prentice Hall Canada Inc.
signifikan terhadap manajemen laba. Subramanyam, K. R., Wild, J. J., &
Profitabilitas, leverage dan arus kas Hasley, R. F. 2010. Financial
bebas secara simultan mempunyai
pengaruh terhadap manajemen laba. Statement Analysis : Analysis
Untuk penelitian selanjutnya Laporan Keuangan (Edisi 10 ed.).
diharapkan menggunakan sampel peru- Jakarta: Salemba Empat.
sahaan telekomunikasi dan transportasi Sulistiawan, D., Januarsi, Y., dan Alvia,
dimana beberapa penelitian perusahaan L. 2011. Creative Accounting:
tersebut belum ditemukannya adanya Mengungkap Manajemen Laba dan
praktik manajemen laba. Dan diharapkan Skandal Akuntansi. Jakarta: Salemba
untuk penelitian selanjutnya Empat.
menggunakan model yang dikembangkan Sulistyanto, S. 2008. Manajemen Laba:
oleh Roychowdhury yang mendeteksi Teori dan Model Empiris. Grasindo.
manajemen laba bukan dengan dilakukan Jakarta.
dengan menghitung aliran kas abnormal Yatulhusna, Najmi. 2015 Pengaruh
dan biaya produksi abnormal. Profitabilitas, Leverage, Umur dan
Ukuran Perusahaan Terhadap
Daftar Rujukan Manajemen Laba Pada perusahaan
Ghozali dan Chariri, 2007. Teori manufaktur yang terdaftar di Bursa
Akuntansi. Semarang: Badan Efek Indonesia Periode 2010-2013.
Penerbit Undip. Skripsi. Universitas Islam Negeri
Gitman, Lawrence J. 2006 Principle of Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Managerial Finance. Eleventh Zuhri, Akhmad B. 2011. Pengaruh Arus
Edition, New Jersey : Person Kas Bebas dan Komite Audit
Education, Inc. terhadap Manajemen Laba. Skripsi.
Gunawan, I Ketut., Darmawan, Nyoman Universtitas Diponegoro.
Ari Surya., Purnamawati, I Gusti
Ayu. 2015. Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas, Dan
Leverage Terhadap Manajemen Laba
Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal. Universitas Pendidikan Bali.
Kasmir. 2012. Analisis Laporan
Keuangan. PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Peni, Dewi Tri Tasik. 2011. Pengaruh
Arus Kas Bebas, Leverage, dan
Pengaruh Earnings Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), Return
on Assets (ROA), dan Net Profit Margin (NPM)
terhadap Harga Saham
Lilik Indrawati1), Novi Darmayanti2), Ahmad Syafi’i Syakur3)
1,2,3)
Universitas Islam Darul ‘Ulum Lamongan
1)
lilikindrawati93@gmail.com

Abstract

The study purposed to examine the effect of EPS, ROE, ROA and NPM on stock prices.
This research was conducted by an explanatory research with a quantitative approach,
where data is used in the form of secondary data. The population in this study is the
Property and Real Estate companies listed in Indonesian Stock Exchange in 2010-2014
were 50 companies. The samples used were 21 companies with purposive sampling
technique. Methods of data analysis using multiple linear regression analysis were
processed with SPSS. The results of this study indicate that in partial (t test) EPS and
ROA significant and positive impact on stock prices, and ROE significant and negative
effect on stock prices. Meanwhile, NPM variables no significant effect on stock prices.
While simultaneously (F test) indicates that the variable EPS, ROE, ROA and NPM
jointly significant effect on stock prices.

Keywords : Earnings Per Share ( EPS ), Return on Equity ( ROE ), Return on Assets (
ROA ), Net Profit Margin (NPM ), and Stock Price

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh EPS, ROE, ROA, dan NPM terhadap
harga saham. Penelitian ini dilakukan dengan metode explanatory research dengan
pendekatan kuantitatif, dimana data yang digunakan berupa data sekunder. Populasi dalam
penelitian ini adalah perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2010-2014 yang berjumlah 50 perusahaan. Jumlah sampel yang digunakan
sebanyak 21 perusahaan dengan teknik Purposive Sampling. Metode analisis data
menggunakan analisis regresi linier berganda yang diolah dengan SPSS. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa secara parsial (uji t) variabel EPS dan ROA berpengaruh signifikan
dan positif terhadap harga saham, dan variabel ROE berpengaruh signifikan dan negatif
terhadap harga saham. Sedangkan variabel NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap
harga saham. Sedangkan secara simultan (uji F) menunjukkan bahwa variabel EPS, ROE,
ROA, dan NPM secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Kata Kunci : Earnings Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Return On Assets
(ROA), Net Profit Margin (NPM), dan Harga Saham.

Pendahuluan hal tersebut, perusahaan harus mampu


Seiring dengan kemajuan teknolo-gi, mempertahankan dan meningkatkan ki-
informasi, dan komunikasi di era glo- nerja untuk menjaga kelangsungan usa-
balisasi saat ini, dunia usaha menjadi se- hanya. Salah satunya dengan meningkat-
makin kompetitif sehingga menuntut pe- kan modal yang dimiliki yaitu dengan
rusahaan untuk mampu beradaptasi agar melakukan penjualan saham di bursa efek
terhindar dari kebangkrutan dan unggul atau pasar modal. Menurut Tandelilin
dalam persaingan. Untuk mengantisipasi (2010:26) pasar modal merupakan perte-

251
252 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.251-268

muan antara pihak yang memiliki dana Return On Equity (ROE) adalah per-
dengan pihak yang membutuhkan dana bandingan antara laba bersih dengan total
dengan memperjualbelikan sekuritas. ekuitas yang dimiliki oleh perusa-haan.
Oleh karena itu, pasar modal digunakan ROE merupakan rasio yang digu-nakan
sebagai sarana pendanaan bagi peru- untuk mengukur seberapa banyak
sahaan maupun institusi pemerintah, dan keuntungan yang menjadi hak pemilik
sebagai sarana investasi. modal sendiri (saham). Semakin besar
Investasi saham merupakan bentuk ROE berarti semakin optimalnya peng-
investasi yang menarik dan menguntung- gunaan modal sendiri suatu perusahaan
kan, namun juga berisiko tinggi. Karena dalam menghasilkan laba. Semakin besar
sifat komoditasnya yang sangat peka ter- laba maka besar pula minat investor da-
hadap perubahan yang terjadi, baik peru- lam menginvestasikan dananya untuk
bahan di luar negeri maupun di dalam memiliki saham tersebut (Patriawan,
negeri, perubahan politik, ekonomi, dan 2011).
moneter. Perubahan tersebut dapat ber- Return On Assets (ROA) adalah ra-
dampak positif yang berarti naiknya har- sio yang menunjukkan kemampuan pe-
ga saham atau berdampak negatif yang rusahaan dengan menggunakan seluruh
berarti turunnya harga saham (Patriawan, aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan
2011). laba setelah pajak (Sudana, 2011:22).
Harga saham perusahaan berfluktua- Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini
si setiap tahunnya. Ketidakstabilan harga maka semakin baik produktivitas as-set
saham sangat menyulitkan investor da- dalam memperoleh keuntungan ber-sih.
lam melakukan investasi, oleh karena itu Hal ini selanjutnya akan mening-katkan
investor tidak sembarangan dalam mela- daya tarik perusahaan kepada in-vestor
kukan investasi atas dana yang dimiliki- untuk investasi. Sehingga nanti-nya akan
nya, terlebih dahulu mereka harus mem- berpengaruh pada naiknya har-ga saham.
pertimbangkan berbagai informasi baik Net Profit Margin (NPM) adalah
yang bersifat fundamental maupun tekni- perbandingan antara laba bersih dengan
kal. Salah satu hal paling mendasar sebe- penjualan. Semakin besar NPM, maka
lum investor meginvestasikan modalnya kinerja perusahaan akan semakin pro-
adalah menilai kinerja perusahaan mela- duktif, sehingga akan meningkatkan ke-
lui laporan keuangan dengan analisis percayaan investor untuk menanamkan
rasio. Dalam penelitian ini menggunakan modalnya pada perusahaan tersebut.
rasio Earnings Per Share (EPS), Return (Rinati, 2009).
On Equity (ROE), Return On Asset Berdasarkan uraian diatas, penulis
(ROA), dan Net Profit Margin (NPM) tertarik untuk melakukan penelitian lebih
sebagai alternative investor untuk meni- lanjut tentang faktor-faktor yang mem-
lai pengaruh harga saham. pengaruhi harga saham, dengan judul
Earnings Per Share (EPS) adalah penelitian “Pengaruh Earnings Per
rasio yang menunjukkan besarnya laba Share (Eps), Return On Equity (Roe),
bersih perusahaan yang siap dibagikan Return On Assets (Roa), Dan Net Profit
bagi semua pemegang saham perusaha- Margin (Npm) Terhadap Harga Saham
an. Apabila EPS perusahaan tinggi, akan Pada Perusahaan Property Dan Real
semakin banyak investor yang mau Estate Yang Terdaftar Di Bei Tahun
membeli saham tersebut sehingga me- 2010-2014”.
nyebabkan harga saham akan tinggi Berdasarkan uraian dari latar bela-
(Shidiq, 2012). kang diatas, maka rumusan masalah ya-
Indrawati, Darmayanti, Syakur, Pengaruh Earning Per Share....253

ng di kaji dalam penelitian ini adalah se- Penelitian ini diharapkan dapat
bagai berikut : menjadi bahan informasi mengenai
1. Apakah EPS, ROE, ROA, dan NPM analisis fundamental (Rasio Earnings
secara parsial berpengaruh terhadap Per Share, Return On Equity, Return
Harga Saham pada Perusahaan Pro- On Assets, dan Net Profit Margin) ya-
perty dan Real Estate yang terdaftar di ng dapat digunakan sebagai bahan per-
BEI? timbangan dalam pengambilan keputu-
2. Apakah EPS, ROE, ROA, dan NPM san investasi dalam bentuk saham,
secara simultan berpengaruh terhadap khususnya pada perusahaan sektor
Harga Saham pada Perusahaan Pro- property dan real estate.
perty dan Real Estate yang terdaftar di 5. Bagi Emiten
BEI? Bagi manajemen perusahaan, di-
Berdasarkan rumusan masalah di- harapkan penelitian ini dapat men-
atas, maka tujuan dari penelitian ini ada- jadikan motivasi untuk meningkatkan
lah: kinerja manajemen dalam memaksi-
1. Untuk mengetahui pengaruh EPS, malkan profitabilitas perusahaan, se-
ROE, ROA, dan NPM secara parsial hingga dapat tercermin dalam laporan
terhadap Harga Saham pada Perusa- keuangan yang disusun. Sehingga, pe-
haan Property dan Real estate yang rusahaan mempunyai daya tarik ter-
terdaftar di BEI. sendiri dimata para investor dan calon
2. Untuk mengetahui pengaruh EPS, investor dalam keputusan investasi-
ROE, ROA, dan NPM secara simul- nya.
tan terhadap harga saham pada peru-
sahaan property dan real estate yang Kajian Literatur
terdaftar di BEI. a. Teori Sinyal
Manfaat penelitian yang dapat dipe- Teori sinyal (signalling theory)
roleh dari penelitian ini adalah sebagai membahas bagaimana seharusnya si-
berikut : nyal-sinyal keberhasilan atau kegagalan
1. Bagi Universitas manajemen disampaikan kepada pemi-
Menambah referensi atau bahan lik. Penyampaian laporan keuangan da-
bacaan diperguruan tinggi khususnya pat dianggap sinyal apakah agen telah
tentang Pengaruh EPS, ROE, ROA, berbuat sesuai dengan kontrak. Dalam
dan NPM Terhadap Harga Saham. hubungan keagenan, manajer memiliki
2. Bagi Peneliti Berikutnya asimetri informasi terhadap pihak eks-
Sebagai informasi yang dapat ternal perusahaan seperti kreditor dan
menambah pengetahuan dan juga se- investor (Maryanne, 2009).
bagai bahan referensi untuk penelitian a. Pasar modal
lebih lanjut khususnya mengenai Pe- Undang-undang Pasar Modal No. 8
ngaruh EPS, ROE, ROA, dan NPM tahun 1995 tentang pasar modal men-
Terhadap Harga Saham. definisikan pasar modal sebagai “ke-
3. Bagi Penulis giatan yang bersangkutan dengan Pe-
Sebagai hasil dari penerapan il- nawaran Umum dan perdagangan
mu, dan juga untuk menambah penge- Efek, Perusahaan Publik yang berkai-
tahuan dan keterampilan dalam mela- tan dengan Efek yang diterbitkannya,
kukan penganalisaan mengenai faktor serta lembaga dan profesi yang berkai-
yang mempengaruhi harga saham. tan dengan efek”.
4. Bagi Investor dan Calon Investor Menurut Aziz, dkk. (2015:15) bah-
wa pasar modal (capital market)
254 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.251-268

merupakan pasar untuk berbagai ins- Yaitu nilai yang ditetapkan oleh
trument keuangan jangka panjang ya- perusahaan penerbit saham (emi-
ng bisa diperjualbelikan, baik surat ten) untuk menilai setiap lembar
utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa- saham.
dana, instrument derivatif maupun ins- 2. Harga Perdana
trument lainnya. Yaitu harga sebelum saham
Factor-faktor yang mempengaruhi tersebut dicatat dibursa efek.
keberhasilan pasar modal 3. Harga Pasar
Menurut Wiasta (2010) faktor- Yaitu nilai jual dari investor yang
faktor yang mempengaruhi keberha- satu ke investor yang lain.
silan pasar modal adalah : 4. Harga Pembukaan
1. Supply sekuritas Yaitu harga yang diminta antara
2. Demand akan sekuritas penjual dan pembeli pada saat jam
3. Kondisi politik dan ekonomi bursa dibuka.
4. Masalah hukum dan peraturan 5. Harga Penutupan
5. Keberadaan lembaga yang menga- Yaitu harga yang diminta antara
tur dan mengawasi pasar modal penjual dan pembeli pada saat jam
b. Saham akhir bursa.
Menurut Purnomo, dkk (2013:21), 6. Harga Tertinggi
saham adalah tanda penyertaan modal Yaitu harga paling tinggi yang
dari seseorang atau badan usaha di da- terjadi pada saat transaksi jual beli
lam suatu perusahaan perseroan terba- saham pada hari bursa.
tas (PT). 7. Harga terendah, yaitu harga
Sedangkan menurut Shidiq (2012), sa- paling rendah pada saat transaksi.
ham atau sekuritas merupakan secarik Dalam melakukan analisis saham
kertas yang menunjukkan hak pemilik perusahaan dimasa yang akan datang
kertas tersebut untuk memperoleh ba- sebagai penentuan keputusan
gian dari prospek atau kekayaan peru- investasi terdapat 2 (dua) pendekatan
sahaan yang menerbitkan sekuritas ter- dasar, yaitu Analisis Fundamental dan
sebut dan berbagai kondisi untuk me- Analisis Teknikal.
laksanakan hak tersebut. d. Earnings Per Share (EPS)
Secara umum, terdapat dua jenis Earnings Per Share (EPS) adalah
saham yang bisa diterbitkan oleh suatu rasio menggambarkan jumlah rupiah
perusahaan, yang dapat dibeli sebagai yang diperoleh untuk setiap lembar
instrument investasi jangka panjang saham biasa. Para calon pemegang
yaitu: saham biasa dan saham prefe- saham tertarik dengan earnings per
ren. share yang besar, karena hal ini
c. Harga saham merupakan salah satu indikator
Menurut Hutami (2012) bahwa har- keberhasilan suatu perusahaan
ga saham adalah harga selembar sa- (Syamsuddin, 2011:66).
ham yang berlaku dalam pasar saat ini Menurut Kasmir (2014:207) Rasio
di bursa efek. Laba Per Lembar Saham (Earnings
Menurut Rohman (2015) menyata- Per Share) atau disebut juga rasio nilai
kan ada beberapa definisi tentang har- buku merupakan rasio yang digunakan
ga yang berkaitan dengan saham, anta- untuk mengukur keberhasilan
ra lain: manajemen dalam mencapai
1. Harga Nominal keuntungan bagi pemegang saham.
Indrawati, Darmayanti, Syakur, Pengaruh Earning Per Share....255

Rasio ini mencerminkan efisiensi


e. Return On Equity (ROE) seluruh bagian, yaitu produksi,
Return on Equity adalah mengukur personalia, pemasaran, dan keuangan
kemampuan perusahaan untuk yang ada dalam perusahaan.
menghasilkan laba setelah pajak NPM merupakan rasio yang
dengan menggunakan modal sendiri menunjukkan seberapa besar
yang dimiliki perusahaan. Semakin persentase laba bersih yang diperoleh
tinggi rasio ini berarti semakin efisien dari setiap penjualan (Hutami, 2012).
penggunaan modal sendiri yang
dilakukan pihak manajemen
perusahaan (Sudana, 2011:22). Banyak penelitian yang telah
Menurut Syamsuddin (2011:64) dilakukan untuk melihat hubungan
Return On Equity merupakan suatu informasi fundamental dengan harga
pengukuran dari penghasilan yang saham, diantarannya:
tersedia bagi para pemiik perusahaan Penelitian yang dilakukan oleh
(baik pemegang saham biasa maupun Zulia Hanum (2009) tentang Pengaruh
pemegang saham preferen) atas modal ROA, ROE, dan EPS terhadap harga
yang mereka investasikan di dalam saham pada perusahaan otomotif tahun
perusahaan. 2008-2011, menggunakan metode
analisis regresi linier berganda. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa
ROA tidak berpengaruh terhadap harga
saham sedangkan ROE berpengaruh
f. Return On Assets (ROA) negative dan EPS berpengaruh positif
Return On Assets atau sering juga secara signifikan terhadap harga saham
disebut dengan Return On Investment perusahaan manufaktur bidang
(ROI) digunakan untuk mengukur otomotif.
efektivitas perusahaan dalam Penelitian yang dilakukan Janu
mengahasilkan keuntungan dengan Widi Wiasta (2010) tentang analisis
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya pengaruh profitabilitas terhadap harga
(Hanum, 2009). saham lembaga keuangan tahun 2004-
Sedangkan menurut Kasmir 2007. Hasil penelitiannya adalah secara
(2014:201), menyatakan bahwa ROA parsial EPS berpengaruh positif, ROA
merupakan rasio yang menunjukkan berpengaruh secara negative terhadap
hasil (return) atas jumlah aktiva yang harga saham. Sedangkan ROE dan
digunakan dalam perusahaan, yang NPM tidak berpengaruh terhadap harga
juga merupakan suatu ukuran tentang saham. kemudian, secara simultan
efektivitas manajemen dalam keempat variabel berpengaruh
mengelola investasinya. signifikan.
Penelitian yang dilakukan Achmad
Husaini (2012) tentang Pengaruh ROA,
ROE, NPM, & EPS terhadap harga
saham perusahaan food and beverages
g. Net Profit Margin (NPM) yang terdaftar di BEI tahun 2007-2009,
Menurut Sudana (2011:23) bahwa yang hasilnya adalah secara parsial
net profit margin digunakan untuk ROA dan EPS berpengaruh signifikan
mengukur kemampuan perusahaan dan positif terhadap harga saham.
untuk menghasilkan laba bersih dari sedangkan ROE dan NPM tidak
penjualan yang dilakukan perusahaan.
256 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.251-268

berpengaruh terhadap harga saham. H2 = Return On Equity (ROE)


secara simulatan keempatnya berpengaruh signifikan terhadap
mempunyai pengaruh yang signifikan Harga Saham
terhadap harga saham. H3 = Return On Assets (ROA)
Penelitian yang dilakukan oleh Egi berpengaruh signifikan terhadap
Ferdianto (2014) tentang pengaruh Harga Saham
ROA, DER, NPM, dan CR terhadap H4= Net Profit Margin (NPM)
harga saham pada perusahaan tambang Berpengaruh Signifikan Terhadap
tahun 2011-2013, yang hasilnya Harga Saham
menunjukkan bahwa ROA berpengaruh H5= EPS, ROE, ROA, dan NPM
signifikan sedangkan NPM tidak berpengaruh secara simultan
berpengaruh terhadap harga saham. terhadap Harga Saham
Kerangka berfikir merupakan
model konseptual tentang bagaimana Metode Penelitian
teori berhubungan dengan berbagai Dalam penelitian ini menggunakan
faktor yang telah diidentifikasi sebagai metode Explanatory Research, dengan
masalah yang penting (Sugiyono, pendekatan kuantitatif. Metode
2014:283). Kerangka konseptual dari penelitian explanatory yaitu Suatu
penelitian ini adalah sebagai berikut: metode penelitian yang bermaksud
menjelaskan kedudukan variabel-
variabel yang ditulis dan menjelaskan
hubungan kausal antara variabel satu
dengan yang lainnya melalui pengujian
hipotesis (Permadi (2013).
Pendekatan kuantitatif menurut
Sugiyono (2014:8) adalah Suatu metode
penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis
Pengembangan Hipotesis yang telah ditetapkan.
Hipotesis dapat diartikan sebagai Obyek penelitian ini adalah
suatu jawaban yang bersifat sementara perusahaan property dan real estate,
terhadap permasalahan penelitian, dengan lokasi penelitian di Bursa Efek
sampai terbukti melalui data yang Indonesia yang menyediakan informasi
terkumpul (Arikunto, 2013:110). laporan keuangan perusahaan dengan
Berdasarkan perumusan masalah, tujuan mengakses situs resmi Bursa Efek
penelitian dan tinjauan pustaka yang Indonesia yaitu www.idx.co.id.
telah diuraikan sebelumnya, maka dapat Populasi dalam penelitian ini
dirumuskan hipotesis sebagai berikut: adalah perusahaan property dan real
H1 = Earnings Per Share (EPS) estate yang go public dan terdaftar di
berpengaruh signifikan terhadap BEI pada periode 2010-2014 yaitu
Harga Saham sebanyak 50 perusahaan property dan
real estate yang terdaftar di BEI.
Indrawati, Darmayanti, Syakur, Pengaruh Earning Per Share....257

Teknik sampling yang digunakan Data yang digunakan dalam


dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah data kuantitatif,
penelitian ini adalah purposive yaitu data yang dinyatakan dalam
sampling. Menurut Sugiyono (2014:85) angka-angka, yang bersumber dari data
purposive sampling adalah teknik sekunder berupa data laporan keuangan
penentuan pengambilan sampel yang dan data harga saham penutupan
didasarkan pada kriteria-kriteria (closing price) 31 desember tahun
tertentu. 2010-2014.
1. Perusahaan property dan real estate Sedangkan instrumen data yang
yang telah go public, dan tercatat digunakan dalam penelitian ini berupa
sebagai emiten sejak tahun 2010- studi pustaka dan dokumentasi.
2014 secara terus menerus. a. Variabel Dependen (variabel terikat)
2. Perusahaan Property dan Real Estate Adapun yang menjadi variabel
yang menerbitkan laporan keuangan dependen adalah harga saham. Harga
dan laporan profile perusahaan saham yang digunakan sebagai
secara lengkap periode 2010-2014 indikator pengukurannya adalah
dan sahamnya tidak mengalami stock harga saham penutupan (closing
split. price) per 31 Desember pada
3. Perusahaan Property dan Real masing-masing perusahaan property
Estate yang konsisten laba dari tahun dan real estateyang terdaftar di BEI
2010-2014. periode 2010 sampai 2014.
Berdasarkan kriteria teknik b. Variabel independen (variabel bebas)
sampling diatas maka jumlah sampel 1. Earnings per Share (EPS)
yang digunakan dalam penelitian ini Earnings per Share (EPS)
adalah 21 perusahaan Property dan Real merupakan rasio keuangan yang
Estate dari 50 perusahaan Property dan digunakan untuk membandingkan
Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek laba bersih dengan laba per lembar
Indonesia tahun 2010-2014. saham yang beredar pada perusahaan
Adapun perusahaan yang termasuk Property dan Real Estate yang
dalam sampel penelitian ini dapat terdaftar di BEI periode 2010 sampai
dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut: 2014.
2. Return on Equity (ROE)
Tabel 3 Return on Equity (ROE) adalah
Daftar Sampel Perusahaan Property rasio profitabilitas yang digunakan
dan Real Estate untuk membandingkan laba bersih
setelah pajak dengan total ekuitas
pada perusahaan Property dan Real
Estate yang terdaftar di BEI periode
2010 sampai 2014.
3. Return On Assets (ROA)
Return on Assets merupakan
Rasio keuangan yang digunakan
untuk membandingkan laba bersih
setelah pajak dengan total aktiva
(kekayaan) pada perusahaan
Property dan Real Estate yang
terdaftar di BEI periode 2010 sampai
2014.
258 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.251-268

4. Net Profit Margin (NPM) β₁, β₂, β3, β4 = Koefisien


Net Profit Margin merupakan Regresi
rasio yang menunjukkan seberapa e = error
besar persentase laba bersih setelah c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
pajak yang diperoleh dari setiap Analisis ini digunakan untuk
penjualan pada perusahaan Property mengetahui seberapa besar sumbangan
dan Real Estate yang terdaftar di BEI yang diberikan variabel independen
periode 2010 sampai 2014. terhadap variabel dependen yang
a. Analisis Statistik Deskriptif ditunjukkan dengan persentase. Uji R2
Statistik deskriptif adalah bagian merupakan pengujian yang digunakan
dari statistik yang berkaitan dengan untuk seberapa besar variabel
pengumpulan suatu data yang dependen (Harga Saham) dapat
bertujuan untuk mendeskripsikan data dijelaskan oleh variabel independen
lalu disajikan baik secara numeric (EPS, ROE, ROA, dan NPM).
(distribusi frekuensi, nilai sentral, d. Uji Hipotesis
penyimpangan data, ukuran 1. Uji t (uji secara parsial)
penempatan, dan distribusi data) Uji t dapat digunakan untuk
maupun grafis (grafik, tabel, maupun menguji signifikan atau tidaknya
diagram) agar lebih mudah dibaca dan pengaruh antara variabel
disimpulkan (Yudaruddin, 2014:37). independen (EPS, ROE, ROA, dan
b. Analisis Regresi Linier Berganda NPM) secara parsial terhadap
Dalam penelitian ini metode variabel dependen (harga saham),
analisis data yang digunakan adalah dengan prosedur dan ketentuan
teknik regresi berganda atau multiple pengujian sebagai berikut:
regression untuk menguji pengaruh 1) Jika nilai thitung < ttabel atau nilai
EPS, ROE, ROA, dan NPM terhadap probabilitas > 0,05, maka maka
variabel dependen yaitu harga saham. Ho diterima dan Ha di tolak.
Model regresi berganda adalah teknik 2) Jika nilai thitung > ttabel atau nilai
analisis regresi yang menjelaskan probabilitas < 0,05, maka maka
hubungan antara variabel dependen Ho di tolak dan Ha diterima.
dengan beberapa variabel independen. 3) Level of significance (α = 0,05)
Dengan analisis regresi, akan 4) Derajat kebebasan = (0,05) ; (n-
diketahui variabel independen yang k)
benar-benar signifikan mempengaruhi 2. Uji F (uji secara simultan)
variabel dependen, dengan model Uji F dilakukan untuk menguji
persamaan sebagai berikut : apakah terdapat varians yang
signfikan antara EPS (X1), ROE
Keterangan : (X2), ROA (X3), dan NPM (X4)
Y = Harga Saham secara simultan terhadap harga
X₁ = Earnings Per Share saham (Y). Prosedur Uji F dengan
(EPS) kriteria sebagai berikut:
X₂ = Return On Equity 1) Jika nilai Fhitung < Ftabel atau
(ROE) probabilitas > 0,05, maka maka
X3 = Return On Asset (ROA) Ho diterima dan Ha di tolak..
X4 = Net Profit Margin 2) Jika nilai Fhitung > Ftabel atau
(NPM) probabilitas < 0,05, maka maka
β₀ = Konstanta Ho di tolak dan Ha diterima
(Rohman, 2015).
Indrawati, Darmayanti, Syakur, Pengaruh Earning Per Share....259

3) level of significance (α = 0,05) terjadi pada PT Modernland Realty


4) Derajat kebebasan (dk) = (k); (n- (MDLN) Tbk di tahun 2013.
l-k) Berdasarkan hasil deskriptif
statistik pada tabel 4.1 diketahui bahwa
Hasil dan Pembahasan nilai rata-rata ROA sebesar 7,0271 dan
Analisis Statistik Deskriptif standar deviasinya sebesar 4,91242.
Analisis deskriptif dalam penelitian Selain itu, nilai minimum dari ROA
ini berisi tentang jumlah sampel yang sebesar 0,42 yang diperoleh dari PT
diteliti, nilai minimum dan maksimum, Sentul City Tbk (BKSL) di tahun 2014.
mean (rata-rata) dari 21 perusahaan, dan Sedangkan nilai maksimum sebesar
standar deviasi dari masing-masing 31,61 diperoleh dari PT Danayasa
variabel. Arthatama Tbk (SCBD) di tahun 2013.
Tabel 4 Berdasarkan hasil deskriptif
statistik pada tabel 4.1 diketahui bahwa
NPM memiliki nilai rata-rata sebesar
30,1561 dengan standar deviasi sebesar
19,94774. Selain itu, NPM juga
memiliki nilai minimum sebesar 2,39
yang terjadi pada PT Plaza Indonesia
Realty Tbk (PLIN) di tahun 2013.
Sedangkan nilai maksimum sebesar
Berdasarkan hasil deskriptif
140,95 terjadi pada PT Modernland
statistik pada tabel 4.1 menunjukkan
Realty Tbk (MDLN) di tahun 2013.
bahwa nilai rata–rata dari harga saham
4.1. Analisis Regresi Linier Berganda
sebesar 1370,4762 dan standar deviasi
Dengan analisis regresi ini dapat
sebesar 2299,52978. Selain itu, nilai
dilihat estimasi secara kuantitatif berapa
minimum sebesar Rp.50 diperoleh PT
perubahan yang dihasilkan dari variabel
Bekasi Asri Pemula Tbk (BAPA) dan 09 yang satu terhadap variabel yang lain.
nilai maksimum sebesar Rp.15.300
Berikut ini adalah hasil dari analisis
diperoleh PT Metropolitan Kentjana
regresi linier berganda.
Tbk (MKPI).
Tabel 4.2
Berdasarkan uji deskriptif statistik
Hasil Regresi Linier Berganda
pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa
nilai rata-rata EPS sebesar 132,8839 dan
standar deviasinya sebesar 230,13335.
Adapun nilai minimum dari Earnings
Per Share (EPS) sebesar 1,70 yang
terjadi pada PT Sentul City Tbk (BKSL)
di tahun 2014 dan nilai maksimum
sebesar 1212.82 terjadi pada PT Lippo
Cikarang Tbk (LPCK) di tahun 2014.
Berdasarkan uji deskriptif statistik Berdasarkan tabel 4.7 diatas, hasil
pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa penghitungan regresi yang telah diolah
nilai rata-rata ROE sebesar 13,2331 dan dengan menggunakan program SPSS,
standar deviasinya sebesar 9,25370. diperoleh nilai konstanta dari harga
Adapun nilai minimum dari Return On saham sebesar 576,033, nilai koefisien
Equity (ROE) sebesar 0,66 terjadi pada regresi dari keempat variabel
PT Sentul City Tbk (BKSL) di tahun independen yaitu b1 (EPS) sebesar
2014 dan nilai maksimum sebesar 52,43 7,724, nilai b2 (ROE) sebesar (-
260 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.251-268

106,540), nilai b3 (ROA) sebesar saham sebesar 168,004, dengan


168,004 dan nilai b4 (NPM) sebesar (- asumsi variabel independen lainnya
0,089). Sehingga bentuk persamaan tetap konstan.
regresi linier berganda adalah sebagai e. Nilai b4 yang merupakan koefisien
berikut: regresi dari variabel X4 (NPM)
Y = 576,033 + 7,724 X1 - 106,540 X2 + bernilai negatif yaitu sebesar -0,089.
168,004 X3 - 0,089 X4 + e Hal ini menunjukkan bahwa NPM
Berdasarkan hasil persamaan mempunyai hubungan yang
regresi linier berganda di atas dapat berlainan arah dengan dengan harga
diuraikan sebagai berikut: saham, atau setiap kenaikan dari
a. Nilai konstanta dari harga saham variabel ROA sebesar 1%, maka
bernilai positif yaitu sebesar 576,033, akan menyebabkan penurunan harga
hal ini menunjukkan bahwa jika saham sebesar 0,089, dengan asumsi
variabel EPS, ROE, ROA, dan NPM variabel independen lainnya tetap
konstan, maka harga saham akan konstan .
naik sebesar 576,033. 4.2. Uji Koefisien Determinasi (R2)
b. Nilai b1 yang merupakan koefisien Koefisien determinasi (R2) pada
regresi dari variabel X1 (EPS) intinya digunakan untuk mengukur
bernilai positif yaitu sebesar 7,724. seberapa jauh kemampuan variabel
Hal ini menunjukkan bahwa EPS independen (EPS, ROE, ROA, dan
mempunyai hubungan yang searah NPM) dalam menerangkan variabel
dengan harga saham, atau setiap dependennya (harga saham). Hasil
kenaikan dari variabel EPS sebesar perhitungan koefisien determinasi ini
1%, maka akan menyebabkan dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.
peningkatan harga saham sebesar
7,724, dengan asumsi variabel Tabel
independen lainnya tetap konstan. Uji Koefisien Determinasi (R2)
c. Nilai b2 yang merupakan koefisien
regresi dari variabel X2 (ROE)
bernilai negatif yaitu sebesar -
106,540. Hal ini menunjukkan bahwa
ROE mempunyai hubungan yang
berlainan arah dengan harga saham,
Berdasarkan hasil uji koefisien
atau dalam setiap kenaikan ROE
determinasi (R2) diatas dapat diketahui
sebesar 1%, maka akan meyebabkan
bahwa nilai R-square sebesar 0,558.
harga saham mengalami penurunan
Hal ini menunjukkan bahwa variabel
sebesar 106,540, dengan asumsi
EPS, ROE, ROA, dan NPM dapat
variabel independen lainnya tetap
mempengaruhi variabel Harga Saham
konstan.
sebesar 55,8% dan sisanya sebesar
d. Nilai b3 yang merupakan koefisien
44,2% dipengaruhi oleh faktor lain
regresi dari variabel X3 (ROA)
yang tidak termasuk dalam variabel
bernilai positif yaitu sebesar
penelitian yang dilakukan, seperti faktor
168,004. Hal ini menunjukkan bahwa
ekonomi Negara misalnya inflasi,
ROA mempunyai hubungan yang
tingkat suku bunga, volume
searah dengan harga saham, atau
perdagangan saham dan pengaruh
setiap kenaikan dari variabel ROA
perubahan politik.
sebesar 1%, maka akan
Selain itu, hasil uji koefisien
menyebabkan peningkatan harga
determinasi (R2) juga menyebutkan
Indrawati, Darmayanti, Syakur, Pengaruh Earning Per Share....261

bahwa Standar Error of the Estimate diterima H0 ditolak. Dengan demikian


sebesar (1558.80670 < 2299.52978) hasil ini menunjukkan bahwa variabel
Standar Deviasi (dari tabel 4.1), hal ini Earnings Per Share (EPS) mempunyai
menunjukkan bahwa model regresi pengaruh signifikan dan positif
tersebut layak untuk digunakan. terhadap Harga Saham Perusahaan
4.3. Uji Hipotesis Property dan real estate yang terdaftar
1. Uji t di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-
Uji t digunakan untuk menguji 2014.
seberapa jauh pengaruh masing- b. Pengujian H2
masing variabel independen (EPS, H2 :Return On Equity (X2)
ROE, ROA, dan NPM) secara berpengaruh signifikan
individual atau parsial dalam terhadap Harga Saham
menerangkan variasi variabel Pengaruh ROE yang diuji terhadap
dependen (harga saham). Pengujian harga saham menunjukkan hasil
regresi menggunakan α = 5% yang bahwa nilai thitung sebesar –2,645 (arah
berarti bahwa tingkat keyakinan negatif) dengan nilai signifikansi
adalah sebesar 95%. Hasil perhitungan variabel sebesar 0,009 dan ttabel sebesar
uji t dapat dilihat pada tabel dibawah 1,984 dengan taraf signifikansinya α =
ini. 0,05. Dari data tersebut menunjukkan
Tabel 4.4 bahwa thitung > ttabel (2,645 > 1,984)
Hasil Uji t- statistic dengan tingkat signifikansi 0,009 <
0,05. Maka H2 diterima H0 ditolak.
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa variabel Return On Equity
(ROE) mempunyai pengaruh
signifikan dan negatif terhadap Harga
Saham Perusahaan Property dan real
estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2010-2014.
c. Pengujian H3
Berdasarkan hasil statistik Uji t H3 :Return On Assets (X3)
pada tabel 4.4 di atas dapat dapat berpengaruh signifikan
diketahui hasil penelitian sebagai terhadap Harga Saham
berikut: Pengaruh ROA yang diuji terhadap
a. Pengujian H1 harga saham menunjukkan hasil
H1 :Earnings Per Share (X1) bahwa nilai thitung sebesar 2,163
berpengaruh signifikan dengan nilai signifikansi variabel
terhadap Harga Saham sebesar 0,033 dan ttabel sebesar 1,984
Pengaruh EPS yang diuji terhadap dengan taraf signifikansinya α = 0,05.
harga saham menunjukkan hasil Dari data tersebut menunjukkan
bahwa nilai thitung sebesar 9,401 bahwa thitung > ttabel (2,163 > 1,984)
dengan nilai signifikansi variabel dengan tingkat signifikansi 0,033 <
sebesar 0,000 dan ttabel sebesar 1,984 0,05. Maka H3 diterima H0 ditolak.
dengan taraf signifikansinya α = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan
Dari data tersebut menunjukkan bahwa variabel Return On Assets
bahwa thitung > ttabel (9,401 > 1,984) (ROA) mempunyai pengaruh
dengan tingkat probabilitas signifikan dan positif terhadap Harga
signifikansi 0,000 < 0,05. Maka H1 Saham Perusahaan Property dan real
262 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.251-268

estate yang terdaftar di Bursa Efek menunjukkan bahwa nilai Fhitung


Indonesia tahun 2010-2014. sebesar 31,581 sedangkan Ftabel
d. Pengujian H4 sebesar 2,46 dengan taraf signifikan α
H4 :Net Profit Margin (X4) = 0.05. Dari data tersebut
berpengaruh signifikan menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel
terhadap Harga Saham (31,581 > 2,46) dan probabilitas
Pengaruh NPM yang diuji terhadap signifikansi 0.000 < 0.05. Maka H5
harga saham menunjukkan hasil diterima dan H0 ditolak, sehingga
bahwa nilai thitung sebesar 0.009 dapat disimpulkan bahwa variabel
dengan nilai signifikansi variabel atau EPS (X1), ROE (X2), ROA (X3), dan
probabilitas sebesar 0,993 dan ttabel NPM (X4) secara simultan atau secara
sebesar 1,984 dengan taraf bersama-sama berpengaruh signifikan
signifikansinya α = 0,05. Dari data terhadap harga saham Perusahaan
tersebut menunjukkan bahwa thitung < Property dan real estate yang terdaftar
ttabel (0.009 < 1,984) dengan tingkat di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-
probabilitas signifikansi 0,993 > 0,05. 2014.
Maka H4 ditolak dan H0 diterima.
Dengan demikian hipotesis keempat Hasil dan Pembahasan
yang menyatakan NPM berpengaruh
secara signifikan terhadap harga Pengaruh Earnings Per Share (EPS)
saham adalah tidak terbukti. Artinya, terhadap Harga Saham Perusahaan
variabel Net Profit Margin (NPM) Property dan Real Estate yang
tidak berpengaruh signifikan terhadap terdaftar di BEI tahun 2010-2014
Harga Saham Perusahaan Property Berdasarkan hasil Pengujian secara
dan real estate yang terdaftar di Bursa parsial (uji t) dapat diketahui bahwa nilai
Efek Indonesia tahun 2010-2014. thitung > ttabel (9,401 > 1,984) dengan nilai
2. Uji F signifikansi 0,000 < 0,05 dan hasil uji
Uji F digunakan untuk mengetahui regresi menunjukkan nilai koefisien
apakah semua variabel independen sebesar 7,72 dengan arah positif, hal ini
yaitu EPS, ROE, ROA, dan NPM menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai
secara bersama-sama dapat EPS yang diperoleh perusahaan maka
berpengaruh terhadap variabel harga saham juga semakin naik. Sehingga
dependen yaitu Harga Saham. Berikut dapat disimpulkan hipotesis satu (H1)
ini adalah hasil dari Uji signifikasi diterima dan H0 ditolak, artinya variabel
Simultan (Uji Statistik F): Earnings Per Share (X1) berpengaruh
signifikan dan positif atau EPS mampu
Tabel memprediksi perubahan harga saham (Y).
Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik Berpengaruhnya variabel EPS
F) terhadap harga saham disebabkan karena
rasio ini menunjukan laba bersih yang
berhasil diperoleh perusahaan untuk
setiap lembar saham selama suatu periode
tertentu menghasilkan keuntungan yang
maksimal, sehingga akan menghasilkan
keuntungan yang maksimal pula bagi
para pemegang saham. Secara teori
Berdasarkan tabel 4.5 Uji ANOVA semakin tinggi EPS, harga saham
(Analysis of Varians) atau Uji F diatas, cenderung naik. EPS yang meningkat
Indrawati, Darmayanti, Syakur, Pengaruh Earning Per Share....263

menandakan bahwa peusahaan tersebut bahwa EPS berpengaruh signifikan dan


behasil meningkatkan taraf kemakmuran positif terhadap Harga Saham.
investor dan hal ini akan mendorong
investor untuk manambah jumlah modal Pengaruh Return On Equity (ROE)
yang ditanamkan pada perusahaan terhadap Harga Saham Perusahaan
tersebut. Pada akhirnya peningkatan Property dan Real Estate yang
jumlah permintaan terhadap saham terdaftar di BEI tahun 2010-2014
mendorong harga saham juga ikut naik. Hasil pengujian dengan uji secara
Hasil penelitian ini juga didukung parsial (uji t) diketahui bahwa nilai thitung
oleh penelitian Ellen Rusliati dan Galih > ttabel (2,645 > 1,984) dengan nilai
Prasetyo (2011) yang menunjukkan signifikansi 0,009 < 0,05 dan hasil uji
bahwa EPS berpengaruh positif terhadap regresi menunjukkan nilai koefisien
harga saham. Ellen Rusliati dan Galih sebesar -106,540 dengan arah negative,
Prasetyo juga menyatakan dalam hal ini menunjukkan bahwa semakin
penelitiannya bahwa EPS merupakan tinggi nilai ROE yang diperoleh
salah satu alat ukur tingkat profitabilitas, perusahaan maka harga saham akan
yang mana tingkat profitabilitas tersebut turun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
akan mempengaruhi tingkat harga saham. Hipotesis dua (H2) diterima dan H0
Hal tersebut dikarenakan apabila ditolak, artinya variabel ROE (X2)
perusahaan mampu meningkatkan laba berpengaruh signifikan dan negatif atau
untuk tiap lembar sahamnya, maka ROE mampu memprediksi perubahan
investor menganggap bahwa perusahaan harga saham (Y).
mampu memberikan dividen per lembar Berpengaruhnya variabel ROE
saham yang besar pula. Hal ini akan terhadap harga saham disebabkan karena
menambah tingkat kepercayaan investor ROE merupakan rasio penting bagi para
terhadap emiten. Kepercayaan investor pemilik dan pemegang saham karena
terhadap emiten akan selalu dibarengi rasio tersebut menunjukkan kemampuan
dengan permintaan akan saham emiten. perusahaan dalam mengelola modal dari
Permintaan saham emiten yang pemegang saham untuk mendapatkan
meningkat, mengakibatkan harga saham laba bersih. Secara teori bahwa kenaikan
juga akan meningkat. Return on Equity biasanya diikuti oleh
Penelitian yang dilakukan Yuyun kenaikan harga saham perusahaan
Yuliani dan Yoyon Supriadi (2014) juga tersebut. Semakin tinggi ROE berarti
menunjukkan bahwa EPS berpengaruh semakin baik kinerja perusahaan dalam
signifikan dan positif terhadap harga mengelola modalnya untuk menghasilkan
saham dimana Nilai EPS yang tinggi, keuntungan bagi pemegang saham. Dapat
menunjukkan perusahaan mampu dikatakan bahwa perusahaan tersebut
memperoleh laba bagi para pemegang dapat menggunakan modal dari
saham. Hal ini mendorong investor untuk pemegang saham secara efektif dan
menambah jumlah modal yang efisien untuk memperoleh laba.
ditanamkan. Peningkatan jumlah Pengaruh negatif ROE menunjukkan
permintaan terhadap saham perusahaan bahwa kinerja perusahaan dalam kondisi
mendorong harga saham naik. Selain itu, kurang baik, ini disebabkan karena
penelitian yang dilakukan oleh Zulia kurang efisiennya perusahaan dalam
Hanum (2009), Janu Widi Wiasta (2010), mengelola modal sendiri yang dimiliki,
Achmad Husaini (2012), Lidya Agustina sehingga kurang menghasilkan laba yang
dan Sany Noviri (2013) serta Dedi optimal. Oleh karena itu, minat investor
Suselo, dkk (2015) juga menunjukan terhadap harga saham perusahaan
264 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.251-268

menjadi berkurang dan menyebabkan signifikan dan positif, atau ROA mampu
harga saham menjadi turun. Hal yang memprediksi perubahan harga saham (Y).
harus dilakukan perusahaan untuk Berpengaruhnya variabel ROA
meningkatkan ROE yaitu perusahaan terhadap harga saham disebabkan karena
harus manambah modal dan Return on Assets (ROA) merupakan
meningkatkan penggunaan modal untuk kemampuan dari modal yang
meningkatkan laba sehingga ROE diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva
menjadi tinggi dan akan meningkatkan untuk menghasilkan keuntungan bagi
harga saham perusahaan. semua investor. Hasil penelitian ini
Hasil penelitian ini didukung dengan didukung dengan penelitian yang
penelitian yang dilakukan oleh Dedi dilakukan oleh Ina Rinati (2009) yang
Suselo, dkk (2015) yang menunjukan menunjukkan bahwa ROA berpengaruh
bahwa ROE berpengaruh signifikan dan signifikan dan positif terhadap harga
negatif terhadap Harga Saham. Hal ini saham, yang juga menyatakan bahwa
disebabkan dari total modal yang ada Semakin tinggi rasio ini maka semakin
manajemen tidak dapat menghasilkan baik produktivitas asset dalam
keuntungan dengan kemampuan modal memperoleh keuntungan bersih atau laba.
sendiri sehingga tidak dapat Hal ini selanjutnya akan meningkatkan
menguntungkan para pemegang saham. daya tarik perusahaan kepada investor.
Hasil ini memberikan indikasi bahwa Peningkatan daya tarik perusahaan
tingkat pengembalian investasi yang akan menjadikan perusahaan tersebut makin
diterima investor rendah, sehingga diminati investor, karena tingkat
investor tidak tertarik untuk menanamkan pengembalian akan semakin besar. Hal
modalnya pada perusahaan tersebut, ini juga akan berdampak bahwa harga
sehingga menyebabkan akan menurunnya saham dari perusahaan tersebut di Pasar
harga saham. Selain itu, penelitian yang Modal juga akan semakin meningkat
dilakukan Zulia Hanum (2009) yang juga karena permintaan saham di pasar
menunjukkan bahwa ROE berpengaruh melebihi penawaran. Oleh karena itu,
signifikan dan positif terhadap harga keputusan yang harus diambil oleh
saham. pemilik perusahaan yaitu pemilik
perusahaan harus meningkatkan laba
Pengaruh Return On Assets (ROA) dengan cara pendayagunaan asset
terhadap Harga Saham Perusahaan semaksimal mungkin supaya ROA
Property dan Real Estate yang meningkat sehingga harga saham juga
terdaftar di BEI tahun 2010-2014 meningkat.
Hasil uji secara parsial (uji t) dapat Selain itu, penelitian yang dilakukan
diketahui bahwa nilai nilai thitung > ttabel oleh Sri Zuliarni (2012), Achmad Husaini
(2,163 > 1,984) dengan nilai signifikansi (2012), Lidya Agustina dan Sany Noviri
0,033 < 0,05 dan hasil uji regresi (2013), serta Dedi Suselo, dkk. (2015)
menunjukkan nilai koefisien sebesar juga menunjukkan bahwa ROA
168,004 dengan arah positif, hal ini berpengaruh signifikan dan positif
menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai terhadap harga saham.
ROA yang diperoleh perusahaan maka
harga saham juga semakin naik. Sehingga Pengaruh Net Profit Margin (NPM)
dapat disimpulkan bahwa Hipotesis tiga terhadap Harga Saham Perusahaan
(H3) diterima dan H0 ditolak, artinya Property dan Real Estate yang
variabel ROA (X3) berpengaruh terdaftar di BEI tahun 2010-2014
Indrawati, Darmayanti, Syakur, Pengaruh Earning Per Share....265

Hasil uji secara parsial (uji t) pada Hasil penelitian ini didukung
variabel Net Profit Margin (NPM) dapat penelitian yang dilakukan oleh Janu Widi
diketahui bahwa thitung < ttabel (0.009 < Wiasta (2010), Achmad Husaini (2012),
1,984) dengan nilai signifikansi 0,993 > dan Egi Ferdianto (2014) yang juga
0,05 dan hasil uji regresi menunjukkan menunjukkan bahwa NPM tidak
nilai koefisiensi sebesar -0,089 dengan berpengaruh signifikan terhadap harga
arah negatif. Sehingga dapat disimpulkan saham.
bahwa hipotesis empat (H4) ditolak dan
H0 diterima atau variabel NPM (X4) tidak Pengaruh EPS, ROE, ROA, dan NPM
berpengaruh signifikan atau NPM tidak secara simultan terhadap Harga
mampu memprediksi perubahan harga Saham Perusahaan Property dan Real
saham (Y). Hal ini berarti setiap kenaikan Estate yang terdaftar di BEI tahun
ataupun perununan nilai NPM tidak akan 2010-2014
mempengaruhi fluktuasi harga saham. Hasil pengujian secara simultan (uji
Net Profit Margin (NPM) merupakan f) dapat diketahui bahwa nilai
rasio antara laba setelah pajak dengan signifikansi 0,00 lebih rendah dari tingkat
penjualan yang mengukur laba bersih signifikan 0,05 dan Fhitung > Ftabel (31,581
yang dihasilkan dari setiap rupiah > 2,46) sehingga dapat disimpulkan
penjualan. Di samping itu rasio ini juga Hipotesis lima (H5) diterima dan H0
bermanfaat untuk mengukur tingkat ditolak atau variabel EPS (X1), ROE (X2),
efisiensi total pengeluaran biaya-biaya ROA (X3), dan NPM (X4) secara
operasional dalam perusahaan. Semakin bersama-sama mampu memprediksi
efisien suatu perusahaan dalam perubahan harga saham (Y), atau yang
pengeluaran biaya-biayanya, maka berarti keempat variabel tersebut
semakin besar tingkat keuntungan mempunyai pengaruh yang signifikan
(return) yang akan diperoleh perusahaan terhadap harga saham perusahaan
tersebut. property dan real estate yang terdaftar di
Tidak signifikannya variabel ini Bursa Efek Indonesia tahun 2010-1014.
disebabkan karena kemampuan Berpengaruhnya variabel EPS, ROE,
perusahaan dalam mendapatkan laba ROA, dan NPM secara bersama-sama
melalui penjualan dianggap cukup terhadap harga saham Perusahaan
rendah. Selain itu, kemampuan Property dan Real Estate ini disebabkan
perusahaan dalam menekan pengeluaran karena keempat variabel tersebut
biaya-biaya yang dilakukan perusahaan merupakan rasio yang dapat dijadikan
kurang efisien sehingga mengurangi laba sebagai dasar dalam memprediksi harga
yang diperoleh perusahaan. Hal ini saham, apabila masing-masing variabel
menunjukkan bahwa kinerja perusahaan tersebut mengalami kenaikan maka dapat
tidak produktif, sehingga akan mencerminkan kinerja perusahaan dalam
mengurangi kepercayaan investor untuk keadaan baik, sehingga akan banyak
menanamkan modalnya pada perusahaan investor yang tertarik untuk berinvestasi.
tersebut. Penyebab lainnya karena Semakin banyak permintaan terhadap
investor dalam melakukan investasi tidak saham suatu perusahaan maka harga
memperhitungkan variabel NPM untuk saham juga akan mengalami kenaikan.
memprediksi harga saham sehingga Begitupun juga sebaliknya.
variabel NPM tidak berpengaruh terhadap Hasil penelitian ini didukung dengan
Harga Saham Perusahaan Property dan penelitian yang dilakukan oleh Janu Widi
Real Estate di Bursa Efek Indonesia. Wiasta (2010), dan Achmad Husaini
(2012) yang juga menunjukkan bahwa
266 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.251-268

variabel EPS, ROE, ROA dan NPM perusahaan setiap tahunnya sehingga
secara bersama-sama berpengaruh secara persepsi investor terhadap prospek
signifikan terhadap harga saham kinerja perusahaan di masa depan
dapat dijaga dengan baik. Kinerja
Simpulan dan Saran keuangan perusahaan tersebut dapat
Berdasarkan hasil analisa dan ditunjukkan dengan meningkatkan
pembahasan yang telah dilakukan rasio EPS, ROE, ROA, dan NPM.
terhadap lima hipotesis yang telah diuji Hal tersebut dapat meningkatkan
menggunakan analisis regresi berganda, ketertarikan dan kepercayaan
diperoleh kesimpulan sebagai berikut: investor untuk menanamkan dananya
1. Hasil uji secara parsial menunjukkan pada perusahaan pun dapat
bahwa Earning Per Share (EPS) dan dipertahankan karena investor dapat
Return On Assets (ROA) menilai bahwa perusahaan tersebut
berpengaruh signifikan dan positif cukup profitable.
terhadap harga saham, Return On 3. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya
Equity (ROE) juga berpengaruh dapat menggunakan faktor-faktor
signifikan dan positif terhadap harga internal lainnya untuk menambah
saham. Sedangkan Net Profit Margin variabel independen selain yang
(NPM) tidak berpengaruh signifikan digunakan dalam penelitian ini
terhadap harga saham perusahaan seperti likuiditas, solvabilitas,
property dan real estate yang aktivitas atau menggunakan faktor-
terdaftar di BEI periode 2010 sampai faktor eksternal yang kemungkinan
2014. mempengaruhi harga saham seperti
2. Hasil uji F menunjukkan bahwa inflasi, tingkat suku bunga,
Earning Per Share (EPS), Return On pertumbuhan ekonomi Indonesia
Equity (ROE), Return On Assets atau kurs valuta asing. Selain itu,
(ROA), dan Net Profit Margin peneliti selanjutnya juga dapat
(NPM) secara simultan berpengaruh memperluas penelitian dengan cara
signifikan terhadap harga saham memperpanjang periode penelitian
perusahaan property dan real estate dengan menambah tahun
yang terdaftar di BEI periode 2010 pengamatan, memperbanyak jumlah
sampai 2014. sampel atau melakukan penelitian
Berdasarkan kesimpulan diatas, untuk sektor perusahaan lain selain
maka saran yang dapat penulis ajukan perusahaan property dan real estate.
adalah sebagai berikut:
1. Bagi investor dan calon investor Daftar Rujukan
yang ingin melakukan investasi Agustina, Lidya dan Sany Noviri. 2013.
dalam bentuk saham sebaiknya lebih Pengaruh ROA, EPS, dan Tingkat
teliti dalam mengamati Suku Bunga SBI Terhadap Harga
perkembangan kinerja perusahaan, Saham (studi pada Indeks LQ45
terutama dalam hal rasio EPS, ROE, Tahun 2010). Jurnal Akuntansi,
ROA dan NPM agar dapat Vol.5, No.1, Mei 2013: 1-23.
memprediksi keuntungan yang akan Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur
diperoleh dari investasi di pasar Penelitian. Suatu Pendekatan
modal. Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
2. Bagi pihak perusahaan sebaiknya Aziz, Musdalifah, dkk. 2015. Manajemen
meningkatkan kinerja keuangan Investasi Fundamental, Teknikal,
maupun kinerja manajemen Perilaku Investor, dan Return
Indrawati, Darmayanti, Syakur, Pengaruh Earning Per Share....267

Saham. Cetakan pertama. Edisi Bursa Efek Indonesia periode 2006-


pertama. Jakarta: Deepublish. 2010. Jurnal Nominal, volume 1
Ferdianto, Egi. 2014. Analisis pengaruh nomor, tahun 2012.
ROA, DER, NPM, dan CR terhadap Kasmir. 2014. Analisis Laporan
Harga Saham Perusahaan Tambang Keuangan. Cetakan ketujuh. Edisi
yang Terdaftar di BEI tahun 2011- pertama. Jakarta: PT RajaGrafindo.
2013. Skripsi. Jurusan Akuntansi Maryanne, Donna Menina Della.2009.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Suku
Universitas Islam Negeri Bunga SBI, Volume Perdagangan
Hidayatullah Jakarta. Saham Terhadap Harga Saham (studi
Hanum, Zulia. 2009. Pengaruh ROA, empiris pada perusahaan sektor
ROE, dan EPS Terhadap Harga perbankan di BEI periode 2004-
Saham pada Perusahaan Otomotif 2007). Tesis. Program studi magister
yang Terdaftar di BEI periode 2008- manajemen program pascasarjana
2011. Jurnal Manajemen & Bisnis, universitas diponegoro semarang.
Vol 08, No.2, April 2009, ISSN:1693- Patriawan, Dwiatma. 2011. Analisis
7619. Pengaruh Earning Per Share (EPS),
Husaini, Achmad. 2012. Pengaruh Return On Equity (ROE), dan Debt
Variabel Return On Assets , Return To Equity Ratio (Der) Terhadap
On Equity, Net Profit Margin Dan Harga Saham Pada perusahaan
Earning Per Share Terhadap Harga wholesale and retail trade Yang
Saham Perusahaan. Jurnal Profit, terdaftar di bursa efek indonesia
Volume 6, Nomor 1, juni. (BEI) Tahun 2006–2008. Skripsi.
Hutami, Rescyana Putri. 2012. Pengaruh Fakultas Ekonomi Universitas
Dividend Per Share, Return On Diponegoro Semarang.
Equitydan Net Profit Margin Permadi, Angga. 2013. Pengaruh
Terhadap Harga Saham Perusahaan Penerapan System Akuntansi
Industri Manufaktur yang tercatat di
Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Tahun 2009-2013). Skripsi. Jurusan
Laporan Keuangan Pemerintah Akuntansi Universitas Islam Darul
Daerah. Skripsi. Fakutas Ekonomi Ulum Lamongan.
Universitas Widyatama. Rusliati, Ellen dan Galih Prasetyo. 2011.
Purnomo, Serfianto, dkk. 2013. Buku Pengaruh Financial Laverage,
Pintar Pasar Uang Dan Pasar Earning Per Share, dan Dividend
Valas. Jakarta: PT Gramedia Per Share Terhadap Harga Saham.
Pustaka Utama. JurnalTrikonomika, Volume 10,
Rinati, Ina. 2009. Pengaruh Net Profit No.1, Juni 2011, Hal. 31-39, ISSN:
Margin (NPM), Return On Assets 1411-514X.
(ROA) Dan Return On Equity Shidiq, Niekie Arwiyati. 2012. Pengaruh
(ROE) Terhadap Harga Saham Pada EVA, Rasio Profitabilitas Dan EPS
Perusahaan Yang Tercantum Dalam Terhadap Harga Saham Pada
Indeks Lq45. Jurnal Ilmiah Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar
Akuntansi. Di Bursa Efek Indonesia Tahun
Rohman, Khoirur. 2015. Pengaruh Rasio 2006-2010. Skripsi. Fakultas
Profitabilitas Dan Rasio Pasar Ekonomi Universitas Diponegoro
Terhadap Harga Saham (Studi Semarang.
Empiris pada Perusahaan Sektor
Perbankanyang Terdaftar di BEI
268 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.251-268

Sudana, I Made. 2011. Manajemen


Keuangan Perusahaan. Teori dan
Praktek. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Suselo,dkk. 2015. Pengaruh Variabel
Fundamental dan Makro Ekonomi
Terhadap Harga Saham (Studi pada
Perusahaan yang Masuk dalam
Indeks LQ45).Jurnal Alplikasi
Manajemen (JAM), Volume 13,
No.1, ISSN:1693-5241.
Syamsuddin, Lukman. 2011. Manajemen
Keuangan Perusahaan. Konsep
Aplikasi dalam Perencanaan,
Pengawasan, dan Pengambilan
Keputusan. Jakarta: Rajawali Pers.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio
Dan Investasi. Teori Dan Aplikasi,
Edisi Pertama. Yogyakarta:
Kanisius.
Wiasta, Janu Widi. 2010. Analisis
Pengaruh Profitabilitas Terhadap
Harga Saham Pada Lembaga
Keuangan Yang Go Pubic di bei
tahun 2004-2007. Skripsi. Fakultas
Ekonomi Manajemen Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Yudaruddin, Rizky. 2014. Statistik
Ekonomi; Aplikasi dengan Program
SPSS Versi 20. Yogyakarta:
Interpena.
Yuliani, Yuyun dan Yoyon
Supriadi.2014. Pengaruh EPS dan
DPS Terhadap Harga Saham
Perusahaan Yang Go Public.Jurnal
Ilmiah Manajemen Kesatuan, Vol.2,
No.2, pp. 111-118, ISSN: 2337-
7860.
Zuliarni, Sri. 2012. Pengaruh Kinerja
Keuangan Terhadap Harga Saham
Pada Perusahaan Mining And
Mining Service Di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Jurnal Aplikasi
Bisnis Vol. 3 No. 1, oktober.
Pengaruh Nilai Tukar (USD) dan Return on Investment
terhadap Harga Saham

Chita Cindy Natalia1), Kurnia Ekasari2), Muhamad Muwidha3)


1,2,3)
Politeknik Negeri Malang
1)
chitacindyn@gmail.com

Abstract

The purpose of this research is to determine the effect of the exchange rate (USD),
and return on investment to the stock price on food and beverage companies either
partially or simultaneously. Purposive sampling is a method which is used to obtain
samples which are match to the criteria. This research use multiple linear regression to
analyze the data. But before the multiple linear regression was done, the writer had done
classical assumption test to ensure that the model has fulfilled the BLUE assumption (best,
linier, unbiased, estimated). The result show that exchange rate (USD)and return on
investment have positive influence on stock prices simultaneously. However, only the return
on investment that affecting stock prices partially. The significant level of exchange rate
(USD) and return on investment are 0,096 ; 0,000. Coefficient determinant of the research
is 68.4%, which means the influence of independent variables on stock prices by 68.4% and
the remaining 31.6% is influenced by other variables that are not included in this research.

Keywords : Exchange Rate (USD), Return on Investment, Stock Price, Multiple Linear
Regression

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai tukar (USD) dan return on
investment terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman baik secara
parsial maupun simultan. Purposive sampling merupakan metode yang digunakan untuk
mendapatkan sampel sesuai dengan kriteria penelitian. Penelitian ini menggunakan regresi
linier berganda guna menganalisa data yang ada. Akan tetapi, sebelum uji regresi liner
berganda dilakukan, peneliti melakukan uji asumsi klasik untuk memastikan bahwa model
regresi telah memenuhi asumsi BLUE (best, linier, unbiased, estimated). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara simultan nilai tukar (USD) dan return on investment
berpengaruh positif terhadap harga saham. Akan tetapi, hanya return on investment yang
mempengaruhi harga saham secara parsial. Hasil uji T dari nilai tukar (USD) dan return on
investment ialah sebesar 0.096; 0.000. Koefisiein determinasi dari penelitian ini sebesar
68.4% yang berarti besar pengaruh variabel independen terhadap harga saham sebesar
68.4% dan sisanya sebesar 31.6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk di
dalam penelitian ini.

Kata Kunci : Nilai Tukar (USD), Return On Investment, Harga Saham, Regresi Liner
Berganda

Pendahuluan tersebut. Fluktuasi dan gejolak dalam per-


ekonomian merupakan hal yang wajar.
Keadaan ekonomi suatu Negara ter-
Adanya fluktuasi atau gejolak dalam sek-
cermin dari kemampuan Negara untuk
tor finansial dapat dikatakan sebagai kri-
mengelola dan mencapai tujuan yang te-
sis ekonomi, sedangkan krisis finansial
lah ditentukan. Akan tetapi, seringkali
dapat ditandai dengan terjadinya depre-
terdapat kendala dalam pencapaian tujuan

269
270 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.269-278

siasi nilai tukar yang cukup tinggi 2008. Tingkat inflasi yang tidak stabil
(Prasetyantoko, 2008). menyebabkan kondisi sosial ekonomi
Krisis ekonomi maupun krisis finan- ber-angsur-angsur melemah. Menurut
sial dapat terjadi apabila variabel makro- Bank Indonesia, inflasi yang tidak stabil
ekonomi bergejolak atau sedang berada akan menciptakan ketidakpastian bagi
pada posisi downturn, yaitu dimana varia- pelaku ekonomi dalam mengambil
bel makroekonomi seperti pertumbuhan keputusan.
ekonomi, tingkat pendapatan nasional, Semua dampak makroekonomi terse-
investasi nasional, jumlah uang yang ber- but mengarah pada kinerja perusahaan.
edar, nilai tukar dan tingkat bunga berge- Sehingga perusahaan yang mampu berta-
rak menurun selama minimal dua triwu- han dan melalui masa krisis pada tahun
lan secara berturut-turut, hal ini sering di- 2008 sebaiknya mempertimbangkan stra-
sebut juga sebagai resesi (Rahardja, tegi yang akan digunakan guna memu-
2008:303). Menurut Sudiyanto (2010:3) lihkan kondisi perusahaan. Perusahaan
faktor makroekonomi merupakan faktor harus menunjukkan kinerja yang cukup
yang paling banyak mendapatkan perha- baik, sehingga dapat menarik perhatian
tian dari para pelaku pasar modal, dalam investor untuk menanamkan modal. Ki-
hal ini ialah inflasi, tingkat bunga dan nerja perusahaan dapat di nilai melalui
nilai tukar yang memiliki kecenderungan banyak cara, salah satunya dengan meng-
mempengaruhi pasar modal baik secara gunakan rasio-rasio keuangan. Pada
langsung dan tidak langsung. pene-litian yang dilakukan oleh Hapsari
Krisis ekonomi tidak dapat di predik- (2008) Return on Investment yang
si, sebagai contoh ialah krisis yang di ala- merupakan bagian dari rasio profitabilitas
mi oleh Amerika pada tahun 2008. Krisis berpenga-ruh signifikan terhadap harga
tersebut tidak pernah terprediksi oleh saham. Lalu bagaimana cara investor
para investor, dikarenakan pada awal menenentukan investasi yang tepat dan
tahun 2007 pertumbuhan Amerika cukup menguntungkan. Investor dapat
stabil. Terbukti dari tingkat menganilisis saham de-ngan berbagai
pengangguran di Amerika sebesar 4,4% teknik, salah satunya ialah dengan
dengan tingkat in-flasi yang cukup menggunakan analisis fundamen-tal yang
rendah yaitu sebesar 2,1%. Sedangkan memperhatikan sektor makro-ekonomi
pada saat krisis tahun 2008, tingkat dan juga kondisi perusahaan itu sendiri.
pengangguran di Amerika meningkat Sehingga dengan mempertimbang-
menjadi 6,8% dengan tingkat inflasi 5,6% kan sektor makroekonomi, penelitian ini
(Nezky, 2013). Krisis terse-but me-nggunakan variabel nilai tukar rupiah
berdampak pada negara-negara ber- ter-hadap US Dollar. Return on
kembang melalui dua sektor penting, Investment juga dipilih sebagai variabel
yaitu sektor financial dan makroekonomi dikarenakan pertimbangan analisis funda-
(Bank Indonesia, 2009). Indonesia pun mental yang tidak hanya mempertim-
merasakan efek domino dari krisis ekono- bangkan suatu investasi beradasarkan
mi yang di alami oleh Amerika (Bank sektor makro ekonomi tetapi juga mem-
Indonesia, 2009). Hal tersebut berimbas pertimbangkan kinerja perusahaan.
pada stabilitas pasar modal dan pasar Penelitian ini dilakukan guna melengkapi
uang di Indonesia. Tidak hanya pasar mo- dan menyempurnakan penelitian terda-
dal yang merasakan dampak krisis ekono- hulu yang dilakukan oleh Safitri (2009)
mi yang dialami Amerika, nilai tukar akan tetapi penelitian ini tidak
rupiah pun menurun tajam hingga men- menggunakan variabel suku bunga dan
capai Rp 10.900 pada akhir Desember inflasi. Perusahaan pada sektor maka-nan
Natalia, Ekasari, Muwidha, Pengaruh Nilai Tukar…271

dan minuman dipilih menjadi objek pada pe-rusahaan. Apabila kinerja perushaan
penelitian ini dikarenakan volume impor da-lam keadaan yang baik, hal tersebut
yang cukup tinggi pada kelompok bahan akan meningkatkan kredibiltas dari
makanan dan binatang hidup; dan perusahaan tersebut dan mempengaruhi
kelompok minuman dan tembakau. Vo- harga saham.
lume impor yang cukup tinggi merupakan Faktor yang kedua ialah teori per-
salah satu faktor melemahnya nilai tukar mintaan dan penawaran. Permintaan dan
(Simorangkir dan Suseno, 2004). Dari penawaran merupakan salah satu penye-
gambaran latar belakang tersebut, penulis bab fluktuasi harga saham. Peningkatan
tertarik untuk melakukan penelitian untuk harga saham karena terlalu banyak per-
mengetahui pengaruh nilai tukar (USD) mintaan dan ketika pasokan turun, harga
dan return on investment terhadap harga saham akan berada di posisi tinggi. Ting-
saham pada perusahaan makanan dan kat bunga juga menjadi salah satu faktor
minuman. yang mempengaruhi harga saham. Dika-
renakan ketika tingkat bunga naik, biasa-
nya investor akan berinvestasi pada pasar
Kajian Literatur
uang dibandingkan pasar modal. Dikare-
Saham merupakan surat bukti bahwa nakan instrument dari pasar uang memi-
kepemilikan atas asset-asset perusahaan liki resiko yang lebih rendah daripada
yang menerbitkan saham. Dengan memi- ins-trument dari pasar modal. Apabila
liki saham suatu perusahaan, maka banyak investor yang berpindah pada
inves-tor akan mempunyai hak terhadap pasar uang, maka hal itu akan
penda-patan dan kekayaan perusahaan, mempengaruhi penu-runan harga saham.
setelah dikurangi dengan pembayaran Faktor yang terakhir ialah nilai
semua ke-wajiban perusahaan tukar/kurs.
(Tandelilin,2001:18). Harga saham Di Indonesia, Dollar AS adalah nilai
ditentukan oleh harga yang digunakan tukar yang dominan. Dollar AS mempe-
pada setiap transaksinya. Ber-dasarkan ngaruhi nilai tukar lain dari negara lain.
fungsinya, nilai saham dibagi menjadi Menurut Simorangkir dan Suseno (2004)
tiga jenis yaitu par value (nilai nominal), terdapat tiga faktor yang mempengaruhi
harga perdana dan harga pasar. permintaan nilai tukar asing, yaitu faktor
Par value merupakan nilai yang pembiayaan impor, faktor aliran modal
tercantum untuk tujuan akuntansi, nilai keluar dan kegiatan spekulasi. Biasanya
tersebut tercantum dalam rupiah. Harga ketika USD semakin kuat pada rupiah,
perdana berfungsi untuk mengukur harga investor mencoba untuk memprediksi
dasar. Akan tetapi, harga dasar akan me- pergerakan USD. Jika investor mempre-
ngikuti aktivitas perusahaan. Sedangkan diksi bahwa USD akan menguat untuk
harga pasar ialah harga saham penutupan waktu yang lama, mereka akan membeli
pada setiap hari kerja di bursa utama USD sebanyak mungkin sebelum USD
(Anoraga dan Pakarti, 2006:58). Hampir akan lebih tinggi. Ketika permintaan
semu harga saham yang ada di bursa meningkat USD, investor akan menjual-
berfluktuasi, hal tersebut disebabkan oleh nya kembali. Dan hal tersebut akan mem-
beberapa faktor. Faktor yang pertama pengaruhi pasar saham. Apabila dilihat
ialah kondisi fundamental perusahaan. dari sisi nilai impor. Semakin tinggi nilai
Faktor fundamental terdiri dari manaje- impor baik dalam barang maupun jasa,
men organisasi, sumber daya manusia maka semakin besar demand dari nilai
dan keuangan. Faktor fundamental dapat tukar asing yang bersangkutan dengan
di analisis dengan menganalisis kinerja negara pengimpor.
272 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.269-278

Keempat faktor tersebut menyebab- Brigham (2005:107) return on investment


kan harga saham berfluktuasi. Fluktuasi ialah rasio yang mencerminkan kemam-
saham tersebut yang menjadi salah satu puan manajemen untuk mengelola asset
resiko dari investasi saham. Menurut secara optimal untuk mencapai laba ber-
Lubis (2008) resiko saham terdiri dari sih yang diharapkan.
company specific risk dan resiko pasar.
Resiko pasar merupakan resiko yang ter- Pengambangan Hipotesis
diri dari faktor makroekonomi yang ber- 1. Hipotesis Pertama (H 1)
kaitan dengan perusahaan. Terdapat pengaruh parsial dari nilai
Terdapat beberapa faktor makroeko- tukar (USD) dan return on investment
nomi seperti, inflasi, suku bunga atau ni- terhadap harga saham perusahaan
lai tukar. Akan tetapi tidak semua faktor makanan dan minuman.
makroekonomi berpengaruh terhadap in- 2. Hipotesis Kedua (H 2)
vestasi dalam saham. Menurut Copeland Terdapat pengaruh simultan dari nilai
(2000:58) nilai tukar ialah ukuran dari tukar (USD) dan return on investment
mata uang asing, yang di tafsir dengan terhadap harga saham perusahaan
mata uang dalam negeri. Nilai tukar makanan dan minuman.
merupakan faktor makroekonomi yang
cukup volatile. Terdapat beberapa nilai Metode Penelitian
tukar, setiap negara memiliki kebijakan
Penelitian ini merupakan penelitian
mengenai nilai tukar yang diterapkan.
Terdapat empat jenis sistem nilai tukar kuantitatif. Menurut Arikunto (2006:212)
yang sering digunakan yaitu, sistem nilai penelitian kuantitatif ialah bidang kajian
tukar dipatok, sistem nilai tukar tetap, yang menggunakan kelompok data, inter-
sistem nilai tukar mengambang bebas dan prestasi data dan hasil penelitian. Peneli-
sistem nilai tukar mengambang terkendali tian kuantitatif yang dilakukan oleh pene-
Sedangkan Company specific risk ia- liti merupakan penelitian yang merepli-
lah resiko yang terjadi karena aktifitas
kasi penelitian terdahulu dengan variable
tertentu yang dilakukan oleh perusahaan
atau dapat disebut dengan resiko internal. yang berbeda namun dengan kerangka
Adanya resiko tersebut yang menyebab- pemikiran yang sama.
kan investor harus memperhatikan kondi- Populasi terdiri dari semua anggota
si internal perusahaan yang dapat dinilai dari objek yang diteliti (Sugiyono, 2009).
dengan menggunakan berbagai macam Adapun populasi di dalam penelitian ini
rasio keuangan. Salah satu rasio terdiri dari 18 perusahaan makanan dan
keuangan ialah rasio profitabilitas.
minuman yang terdaftar pada BEI (Bursa
Beberapa ukuran profitabilitas
berhubungan dengan ke-mampuan Efek Indonesia) di tahun 2010-2015. De-
perusahaan dalam mengelola penjualan, ngan menggunakan teknik purposive
asset dan ekuitas. Rasio pro-fitabilitas sampling telah ditetapkan sebanyak 12
ialah rasio keuangan yang paling mudah perusahaan yang menjadi sampel dalam
untuk diamati dan banyak digunakan. penelitian ini. Adapun kriteria yang digu-
Return on Assets (ROA) yang sering
nakan ada pada Tabel 1.
disebut sebagai Return on Investment
(ROI) digunakan untuk mengukur efekti-
fitas perusahaan dalam menggunakan
asset perusahaan untuk mengembalikan-
nya pada pemegang saham. Menurut
Natalia, Ekasari, Muwidha, Pengaruh Nilai Tukar…273

Tabel 1 Hasil dan Pembahasan


Pemilihan Sampel Penelitian Analisis regresi berganda bertujuan
untuk mengetahui pengaruh variabel
Jumlah Populasi 18 independen terhadap variabel dependen.
Perusahaan yang tidak meme- Adapun variabel independennya ialah
nuhi kriteria sampel: nilai tukar (USD) dan ROI, dan variabel
Perusahaan yang tidak
mempublikasikan laporan
dependennya ialah harga saham pada
1. 1 perusahaan makanan dan minuman.
keuangannya pada periode
2010-2014 Pada awalnya penelitian ini hanya
Perusahaan yang menga- bertujuan untuk mengetahui pengaruh an-
2. 2
lami kerugian tar variabel independen terhadap variabel
Perusahaan yang tidak dependen pada tahun 2010-2014. Akan
memiliki aktivitas interna- tetapi pergerakan nilai tukar (USD) pada
3. 3
sional seperti ekspor dan
tahun 2015 cukup berfluktuatifdan nilai
impor
Jumlah perusahaan yang tidak
kurs tengah tahunan pada tahun 2015 me-
5 rupakan nilai tertinggi selama sewindu
memenuhi kriteria sampel:
Jumlah sampel yang diteliti 12 terakhir yaitu sebesar Rp. 13.391,97. Se-
hingga peneliti memperpanjang rentang
tahun penelitian hingga tahun 2015. Beri-
Penelitian ini menggunakan dua va-
kut ini hasil analisis regresi berganda pa-
riabel bebas yaitu nilai tukar dan return
da penelitian yang sama dengan rentang
on investment, dan variabel terikat harga
tahun yang berbeda.
saham. Nilai tukar yang digunakan pada
penelitian ini merupakan nilai tukar USD Tabel 2
transaksi tengah tahunan yang tercatat Hasil Regresi Linier Berganda
pada website Bank Indonesia. Sedangkan
return on investment pada penelitian ini
didapat dengan membagi laba kompre-
hensif tahun berjalan dengan total asset
pada perusahaan makanan minuman yang
tercatat pada BEI di periode 2010-2015.
Sedangkan untuk harga saham, menggu-
nakan rata-rata harga saham penutupan
bulanan.
Metode analisis data yang digunakan
ialah regresi linier berganda. Metode ini
bertujuan untuk menguji pengaruh dua Dari data diatas maka persamaan
atau lebih variabel independen terhadap regresi pada penelitian di tahun 2010 -
variabel dependen. Data yang akan digu- 2015 adalah
nakan terlebih dahulu di uji dengan
menggunakana uji asumsi klasik yang Harga Saham = -0.958 + 1.653USD +
ter-diri dari uji normalitas, uji multikolli- 2,428ROI + e
nearitas, uji heterosdasitas, uji autokore-
lasi dan uji linearitas, yang bertujuan un- Sedangkan dari hasil penelitian di tahun
tuk memenuhi asumsi BLUE (best, linier, 2010-2014 di dapati persamaan sebegai
unbiased, estimated). berikut :
274 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.269-278

Harga Saham = -39.468+ 4,786USD + tukar tengah tahunan mencapai titik


1,829ROI+ e tertinggi sejak krisis ekonomi di tahun
2008 yaitu sebesar Rp 13.389,41.
a. Konstanta (a) Sehingga nilai mempengaruhi kenai-
Berdasarkan hasil persamaan kan harga saham, namun tidak signifi-
regresi pada penelitian dengan rentang kan dibandingkan pada penelitian ta-
tahun 2010-2015 diketahui nilai kons- hun 2010-2014.
tanta sebesar -0.958 sedangkan di ta-
hun 2010-2014 nilai konstanta sebesar c. Koefisen Return on Investment
-39.468. Koefisen konstanta yang ber- Berdasarkan hasil persamaan
nilai negatif menyatakan bahwa de- regresi pada penelitian dengan rentang
ngan mengasumsikan ketiadaan varia- tahun 2010-2015 diketahui nilai kons-
bel nilai tukar (USD), inflasi dan ROI tanta sebesar 2,428 sedangkan di tahun
maka harga saham akan mengalami 2010-2014 nilai konstanta sebesar
penurunan sebesar nilai konstanta 1.829. Koefisen ini menunjukkan bah-
tersebut atau dapat dikatakan harga wa apabila terdapat peningkatan pada
saham turun sebesar nilai konstanta variabel Return on Investment sebesar
apabila dipengaruhi oleh variabel lain 1% maka akan berakibat pada kenai-
selain variabel independen yang digu- kan variabel dependen yaitu harga sa-
nakan pada penelitian ini. Terdapat se- ham sebesar nilai koefisen tersebut.
lisih sebesar -38.51 point, yang berarti
harga saham cenderung mengalami Uji Hipotesis
penurunan lebih besar pada penelitian Terdapat dua variabel independen ya-
tahun 2010-2014 yang disebabkan ng akan diuji dengan menggunakan uji T.
oleh variabel lain diluar variabel inde- Akan tetapi uji T yang dilakukan pada
penden yang digunakan pada pene- pe-nelitian ini dilakukan pada dua
litian ini. Maka dapat diasumsikan va- penelitian dengan rentang tahun yang
riabel independen yang digunakan pa- berbeda yaitu pada 2010-2014 dan 2010-
da penelitian di tahun 2010-2014 tidak 2015.
memiliki pengaruh yang besar terha-
dap penurunan harga saham. Tabel 3
Hasil Uji T
b. Koefisien Nilai Tukar (USD) 2010-2014 2010-2015
Berdasarkan hasil persamaan re-
gresi pada penelitian dengan rentang t Sig. t Sig.
tahun 2010-2015 diketahui nilai kons-
tanta sebesar 1.653 sedangkan di tahun (Constant) -2.699 .009 -.106 .916
2010-2014 nilai konstanta sebesar USD 3.018 .004 1.686 .096
4.786. Koefisen ini menunjukkan bah- ROI 11.958 .000 12.203 .000
wa apabila terdapat peningkatan pada
variabel nilai tukar (USD sebesar 1 ru- Dari tabel diatas dapat diketahui pe-
piah maka akan berakibat pada kenai- ngaruh secara parsial masing-masing va-
kan variabel dependen yaitu harga sa- riabel independen terhadap variabel de-
ham sebesar koefisien nilai tukar terse- penden. Adapun variabel independennya
but. Nilai tukar mempengaruhi kenai- ialah :
kan harga saham secara tidak signi-
fikan yaitu hanya sebesar 1.653 point.
Dikarenakan pada tahun 2015, nilai
Natalia, Ekasari, Muwidha, Pengaruh Nilai Tukar…275

a. Nilai Tukar (X1) Uji F digunakan untuk menguji hipo-


Hipotesis yang diajukan dalam uji se- tesis kedua yang isinya ialah terdapat pe-
cara parsial untuk variabel nilai tukar ngaruh simultan dari nilai tukar (USD),
(USD) ialah: dan return on investment terhadap harga
Ho = Nilai tukar (USD) tidak memiliki saham. Akan tetapi uji F yang dilakukan
pengaruh secara parsial yang signi- pada penelitian ini dilakukan pada dua
fikan terhadap harga saham. penelitian dengan rentang tahun yang
H1 = Nilai tukar (USD) memiliki penga- ber-beda yaitu di tahun 2010-2014 dan
ruh secara parsial yang signifikan 2010-2015
terhadap harga saham. Tabel 4
Hasil Uji F
Berdasarkan tabel diatas dapat dike-
tahui bahwa hasil uji T pada variabel nilai 2010-2014 2010-2015
tukar (USD) di tahun 2010-2014 berbeda F Sig. F Sig.
dengan hasil uji T di tahun 2010-2015. Di 72.633 a
.000 74.678 .000a
tahun 2010-2014 signifikansi dari nilai
Hipotesis yang diajukan dalam uji
tukar (USD) < 0,005 maka nilai tukar
secara simultan untuk variabel nilai tukar
(USD) berpengaruh terhadap harga
(USD), dan Return on Investment ialah:
saham. Sedangkan pada tahun 2010-2015
nilai tukar (USD) tidak berpengaruh ter-
Ho = Nilai tukar (USD), dan Return on
hadap harga saham dikarenakan signifi-
Investment tidak memiliki penga-
kansinya > 0,005. Hal tersebut dapat ter-
ruh secara simultan yang
jadi dikarenakan nilai tukar (USD) yang
signifikan terhadap harga saham.
terlalu ekstrim dan perusahaan yang me-
H1 = Nilai tukar (USD), dan Return on
ngalami kenaikan harga saham hanya se-
Investment memiliki pengaruh se-
besar 16,7%. Sehingga variabel nilai tu-
cara simultan yang signifikan ter-
kar (USD) pada penelitian tahun 2010-
hadap harga saham.
2015 tidak berpengaruh terhadap harga
saham.
Berdasarkan tabel diatas dapat di-
ketahui bahwa hasil uji F di tahun 2010-
b. Return on Investment (X2)
2014 sama dengan hasil uji F di tahun
Hipotesis yang diajukan dalam uji
2010-2015. Dikarenakan di tahun 2010-
secara parsial untuk variabel Return on
2014 dan 2010-2014 signifikansi < 0,005
Investment ialah:
maka dapat disimpulkan pada penelitian
Ho = Return on Investment tidak
di tahun 2010-2014 dan 2010-2015 nilai
memiliki pengaruh secara parsial
tukar (USD), dan return on investment
yang signi-fikan terhadap harga
mempengaruhi harga saham secara simul-
saham.
tan.
H1= Return on Investment memiliki pe-
ngaruh secara parsial yang signi-
fikan terhadap harga saham. Koefisien Determinasi (R2)
Pada penelitian ini terdapat dua hasil
Berdasarkan tabel diatas dapat dike- dari dua penelitian yang berbeda. Berikut
tahui bahwa hasil uji T pada variabel ROI ini hasil perhitungan uji koefisien deter-
di tahun 2010-2014 sama dengan hasil uji minasi pada penelitian di tahun 2010-
T di tahun 2010-2015. Dikarenakan di 2014 dan 2010-2015.
tahun 2010-2014 dan 2010-2014 signi-
fikansi dari ROI < 0,005 maka ROI ber-
pengaruh terhadap harga saham.
276 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.269-278

Tabel 5 Hasil tersebut berbeda dengan hasil


Hasil Koefisien Determinasi penelitian yang sama sebelumnya pa-
da tahun 2010-2014, diketahui bahwa
Tahun R Square nilai tukar (USD) berpengaruh secara
2010-2014 .701 parsial terhadap harga saham perusa-
2010-2015 .684 haan makanan dan minuman. Perbe-
daan hasil tersebut dapat terjadi dika-
Berdasarkan hasil pengujian tersebut renakan nilai tukar (USD) di tahun
dapat diketahui bahwa hasil Koefisien 2015 cukup berfluktuasi dan menca-
Determinasi (R2) di tahun 2010-2014 pai angka tertinggi sejak tahun 2007.
sebesar 0,701. Dan pada tahun 2010-2015 c. Return on investment yang menjadi
hasilnya sebesar 0,684. Hasil dari perhi- salah satu dari variabel independen
tungan tersebut mendekati nilai satu. Se- dalam penelitian ini dinyatakan mem-
hingga dapat dikatakan bahwa model pengaruhi harga saham pada perusa-
regresi yang digunakan sudah cukup baik. haan makanan dan minuman yang ter-
Koefiien determinasi menjelaskan besar catat di Bursa Efek Indonesia. Hal itu
pengaruh variabel independen yang terdi- di dukung oleh hasil yang menyata-
ri dari nilai tukar (USD), inflasi dan ROI kan bahwa signifikansi dari return on
terhadap harga saham. investment lebih kecil dari 0,05 yaitu
Pada penelitian yang dilakukan di 0,00. Dengan koefisien 2,428 yang
tahun 2010-2014 di ketahui bahwa ter- berarti ketika terjadi peningkatan
dapat dua variabel independen yang pada variabel maka akan berakibat
mempengaruhi harga saham, yaitu ROI pada kenaikan harga saham sebagai
dan nilai tukar (USD). Akan tetapi pada varia-bel dependen sebesar 2,428.
penelitian yang dilakukan di tahun 2010- Besarnya pengaruh variabel ROI
2015 di dapati bahwa hanya ROI yang terhadap harga saham pada peru-
mempengaruhi harga saham. Hal tersebut sahaan makanan dan minuman
dapat menyebabkan penurunan besarnya sebesar 82,9% yang di tan-dai dengan
pengaruh variabel independen secara ke- beta sebesar 0,829. Hasil penelitian
seluruhan. tersebut sama dengan hasil penelitian
yang sama sebelumnya pa-da tahun
Simpulan dan Saran 2010-2014, akan tetapi be-sarnya
hasil uji T berbeda. Hal terse-but
Berdasarkan penelitian yang telah di-
dapat terjadi dikarenakan ROI di
lakukan dapat disimpulkan bahwa: tahun 2015 rata-rata ROI tahunan
a. Nilai tukar (USD), inflasi dan return cenderung menurun.
on investment (ROI) sebagai variabel d. Model regresi yang digunakan dapat
independen berpengaruh secara si- dinyatakan sebagai model regresi ya-
multan terhadap harga saham peru- ng sudah cukup baik, hal tersebut di
sahaan makanan dan minuman yang buktikan oleh hasil dari koefisien de-
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. terminasi pada penelitian tahun 2010-
b. Dari penelitian yang telah dilakukan 2014 dan tahun 2010-2015 mendekati
diketahui bahwa nilai tukar (USD) ti- angka satu, yaitu sebesar 0,701 dan
dak berpengaruh secara parsial ter- 0,684.
hadap harga saham perusahaan maka-
nan dan minuman. Hal itu ditandai
dengan tingkat signifikansi yang lebih
besar dari 0,005 yaitu sebesar 0,096.
Natalia, Ekasari, Muwidha, Pengaruh Nilai Tukar…277

Untuk pengembangan dan penelitian Copeland, L. (2005). Exchange Rates and


lanjutan, diberikan saran: International Finance. British.
a. Diharapkan dengan adanya penelitian Financial Times Pranctic Hall.
ini investor dapat mempertimbangkan Gitman, L. J.(2003) Priciples of
pengambilan keputusan dalam memi- Managerial Finance, New York.
lih investasi dalam bentuk saham.
b. Diharapkan investor dapat memper- Hapsari, T. (2008). Analisis Pengaruh
timbangkan variabel makroekonomi EVA, MVA dan ROI terhadap
seperti nilai tukar (USD), inflasi mau- Harga Saham. Skripsi. Fakultas
pun variabel makro ekonomi yang la- Ilmu Administrasi. Universitas
in yang tidak digunakan pada pene- Brawijaya.
litian ini seperti suku bunga atauGDP. Lubis,A F. (2008). Pasar Modal.
c. Diharapkan peneliti dapat memper- Lembaga Penerbit fakultas
timbangkan variabel lain yang dapat Ekonomi Universitas Indonesia.
mendukung model regresi yang men-
dekati model regresi yang sempurna Nezky, M. (2013). Pengaruh Krisis
dengan variabel independen yang Ekonomi Amerika Serikat terhadap
lain. Bursa Saham & Perdagangan
d. Diharapkan peneliti dapat memper- Indonesia. Jurnal. Buletin Ekonomi
timbangkan objek penelitian yang lain Moneter dan Perbankan.
yang memiliki hubungan dengan va- Nopirin. (2000). Ekonomi Moneter.
riabel makroekonomi. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta.

Daftar Rujukan Prasetyantoko, A. (2008). Bencana


Anoraga, P., Pakarti, P. (2006). Finansial. Jakarta. Kompas Media
Pengantar Pasar Modal (edisi Nusantara.
revisi). Jakarta. Rineka Cipta. Rahardja, P.,Manurung, M. (2008)
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian : Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta.
Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta. Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Atfi, A. (2009). Pengaruh Profitabilitas,
Nilai Tukar (Kurs) USD, Tingkat Sugiyono. (2009). Metodologi Penelitian.
Suku Bunga SBI dan Inflasi Bandung. Alfabeta.
Terhadap Harga Saham. Skripsi. Tandelilin, Eduardus.( 2001) Analisis
Fakultas Ekonomi. Investasi dan Manajemen
Bank Indonesia.(2009). Outlook Ekonomi Portofolio. Yogyakarta. BPFE-
Indonesia – Krisis Finansial Global Yogyakarta.
dan Dampaknya terhadap Sudiyanto, B. (2010). Peran Kinerja
Perekonomian Indonesia. Jakarta . Perusahaan Dalam Menentukan
Biro Riset Ekonomi Direktorat Pengaruh Faktor fundamental
Riset Ekonomi dan Kebijakan Makroekonomi, risiko Sistematis
Moneter. dan Kebijakan Perusahaan
Brigham, E., Houston, J. ( 2006). Dasar- Terhadap Nilai Perusahaan
Dasar Manajemen Keuangan. Manufaktur di Bursa Efek
Jakarta. Salemba Empat. Indonesia. Disertasi. Semarang.
Universitas Diponegoro.
278 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.269-278

Simorangkir, I. Suseno. (2004). Sistem


dan Kebijakan Nilai Tukar. Jakarta.
Pusat Pendidikan dan Studi
Kebanksentralan (PPSK). Bank
Indonesia.
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Usia Perusahaan, Return On Equity,
Ukuran Komisaris dan Frekuensi Rapat Komisaris terhadap
Pengungkapan Modal Intelektual

Djunaidi Mahari1), dan Ali Sandy Mulya2)


1,2)
Universitas Budi Luhur
1)
alisandy@outlook.com

Abstrak

Laporan keuangan belum mampu menyajikan keberadaan modal intelektual dalam suatu
perusahaan. Sesuai dengan teori signaling, direksi perusahaan berusaha memberikan sinyal
positif kepada para pemangku kepentingan dengan meyajikan keberadaan modal intelektual
melalui penyajian dalam laporan tahunan. Kenyataannya, pengungkapan keberadaan modal
intelektual yang diukur dengan Indek Pengungkapan Modal Intelektual ternyata berbeda
termasuk perusahaan asuransi yang dalam operasinya banyak menggunakan modal
intelektual.
Tujuan penelitian untuk mencari determinan pengungkapan modal intelektual pada perusahaan
asuransi yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan metode pengujian
menggunakan regresi linear berganda. Hasil pengujian menunjukkan secara simultan ukuran
perusahaan, usia perusahaan, return on equity, ukuran komisaris dan frekuensi rapat komisaris
berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan modal intelektual. Implikasinya menjadi
pembuka jalan bagi akademisi untuk melakukan penelitian mengenai modal intelektual
berikutnya pada perusahaan asuransi dan menambah khazanah penelitian mengenai
asuransi di Indonesia yang memang masih sedikit jumlahnya.

Kata kunci : pengungkapan modal intelektual, ukuran perusahaan, usia perusahaan, ROE,
ukuran komisaris, frekuensi rapat komisaris.

Pendahuluan menjadi berdasarkan pengetahuan


Pada beberapa dekade yang lalu, (knowledge based business) .
kuantitas dan kualitas fisik alat dan Perusahaan yang menerapkan
sarana produksi merupakan suatu strategi knowledge based business
komponen utama dalam menentukan menciptakan nilai tambah dengan
keberhasilan perusahaan. Namun seiring mengelola nilai-nilai yang tidak tampak
dengan meningkatnya tuntutan jaman (hidden value) yang ada pada aset tak
yang kini lebih dikendalikan oleh berwujud. Salah satu pendekatan yang
teknologi dan pengetahuan, keberhasilan digunakan dalam penilaian dan
perusahaan tidak lagi dinilai dari pengukuran aset tidak berwujud adalah
seberapa banyak perusahaan mampu melalui modal intelektual (Guthrie,
menjual produknya, namun lebih 2004). Model mengenai kategori atau
ditentukan oleh kemampuan perusahaan komponen modal intelektual yang sudah
dalam memproduksi dan menyediakan diterima secara luas yaitu human capital,
produk/jasa yang dapat dijual. Hal ini relational capital, dan structural capital
secara tidak langsung memaksa (Pablo, 2003).
perusahaaan untuk mengubah strategi Dalam rangka mempertahankan
bisnisnya, dari bisnis yang berdasarkan posisi kompetitif perusahaan, investasi
tenaga kerja (labor based business) harus dilakukan pada komponen modal
intelekual seperti sumber daya manusia,

279
280 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm. 279-305

penelitian dan pengembangan (R&D), depan (Goh & Lim, 2004). Beberapa
dan teknologi informasi (Canibano et al., penelitian juga menunjukkan tingginya
2000). Sebagian besar investasi dalam urgensitas pengungkapan modal
modal intelektual ini tidak dapat intelektual. Salah satunya, yaitu
dikapitilisir rmenjadi aset dan harus penelitian yang dilakukan oleh Price
menjadi pengeluaran pendapatan Waterhouse Coopers yang menemukan
(revenue expenditure) sehingga menjadi bahwa lima dari sepuluh informasi yang
beban periode berjalan. PSAK no. 19 dibutuhkan oleh user adalah informasi
tahun 2012 tentang Aset Tak Berwujud mengenai modal intelektual.
yang diadopsi dari International Pengugkapan modal intelektual
Accounting Standard (IAS) no. 38 tidak dalam laporan tahunan perusahaan di
memperkenankan mencatat pengeluaran Indonesia dinilai masih rendah. Fatimah
untuk pendidikan karyawan sebagai aset & Purnamasari (2013) menunjukkan
tak berwujud sepanjang perusahan tidak tingkat pengungkapan modal intelektual
mempunyai kekuatan untuk mencegah pada perusahaan publik di Indonesia
karyawan untuk berhenti bekerja pada masih kurang dari 50%. Selain jumlahnya
perusahan tersebut (PSAK 19, 2012). yang rendah, tingkat pengungkapan
Akibatnya laporan posisi keuangan modal intelektual dari setiap perusahaan
perusahaan tidak dapat menyajikan juga bervariasi (Stephanie & Yuyetta,
keberadaan modal intelektual (Canibano 2013). Hal ini disebabkan oleh beberapa
et al., 2000), sehingga adanya faktor, di antaranya faktor biaya
peningkatan perbedaan antara nilai buku pengungkapan yang cenderung mahal
dan nilai pasar perusahaan, merupakan (Fatimah & Purnamasari, 2013) dan
bukti bahwa akuntansi tradisional karakteristik perusahaan yang mencakup
menjadi berkurang manfaatnya karena jenis industri, ukuran perusahaan, usia
tidak dapat menggambarkan nilai perusahaan tingkat profitabilitas,
perusahaan secara lengkap (Lev, 2001). penerapan tatakelola yang baik.
Perusahaan semakin bergantung pada Pengungkapan modal intelektual pada
modal intelektual maka akan semakin laporan tahunan 2014 beberapa
kurang bermanfaat prosedur akuntansi perusahaan publik di Indonesia yang
keuangan dan pelaporannya untuk dihitung dengan menggunakan metode
merepresentasikan kesehatan perusahaan yang digunakan oleh Li et al. (2008)
(Roslender & Fincham, 2004). terlihat dalam
Pendekatan yang sesuai untuk ===== Lampiran 1=====
meningkatkan nilai guna laporan Sebagian literatur tentang
keuangan dengan cara meningkatkan pengungkapan modal intelektual
pengungkapan informasi mengenai aset merupakan studi deskriptif yang tidak
pengetahuan (Canibano et al., 2000). menguji alasan adanya perbedaan tingkat
Pengungkapan informasi mengenai pengungkapan modal intelektual antar
aset pengetahuan yang kemudian dikenal perusahaan (Whiting & Miller, 2008).
dengan nama modal intelektual Sementara itu, penelitian lainnya menguji
(intellectual capital) di dalam laporan faktor-faktor apa saja yang dapat
keuangan tahunan telah menjadi tema mempengaruhi praktek pengungkapan
yang menarik, mengingat modal modal intelektual, hasilnya masih tidak
intelektual merupakan salah satu konsisten karena terdapat perbedaan hasil
informasi yang dibutuhkan oleh investor pengujian atas beberapa variabel yang
untuk menilai kemampuan perusahaan diprediksi menjadi determinan
dalam menciptakan kekayaan di masa pengungkapan modal intelektual. Hal ini
Mahari, Mulya, Pengaruh Ukuran Perusahaan...281

sejalan dengan penelitian Bruggen et al. a. Apakah ukuran perusahaan


(2009) bahwa modal intelektual belum berpengaruh terhadap pengungkapan
ada hasil yang pasti dan jelas mengenai modal intelektual ?
faktor-faktor yang menjadi determinan b. Apakah usia perusahaan berpengaruh
pengungkapan modal intelektual. terhadap pengungkapan modal intelektual
Penelitian ini meneliti faktor apa ?
saja yang diperkirakan mempengaruhi c. Apakah return on equity berpengaruh
pengungkapan modal intelektual yang terhadap pengungkapan modal intelektual
disajikan dalam laporan tahunan ?
perusahaan. Faktor-faktor tersebut d. Apakah ukuran komisaris
meliputi ukuran perusahaan, umur berpengaruh terhadap pengungkapan
perusahaan, penerapan tata kelola yang modal intelektual ?
baik dengan mengukur jumlah komisaris e. Apakah frekuensi rapat komisaris
dan frequensi pertemuan komisaris, serta berpengaruh terhadap pengungkapan
profitabilitas perusahaan dengan modal
mengunakan return on equity (ROE). intelektual ?
Adapun alasan memilih perusahaan f. Apakah ukuran perusahaan, usia
asuransi sebagai objek penelitian: (a) perusahaan, return on equity, ukuran
Industri asuransi seperti industri jasa komisaris dan
keuangan, dalam operasinya sangat frekuensi rapat komisaris
mengandalkan kapabilitas karyawan dan berpengaruh terhadap pengungkapan
kehandalan sistem operasi serta jaringan modal intelektual ?
bisnis dimana ketiga hal tersebut menjadi Sedangkan tujuan penelitian ini
unsur dalam modal intelektual, (b) untuk meneliti seberapa jauh faktor yang
Beberapa transaksi penjualan saham mempengaruhi pengungkapan modal
perusahaan asuransi kepada pihak asing intelektual yang disajikan dalam laporan
dalam beberapa tahun terakhir ini dengan tahunan perusahaan. Faktor-faktor
harga yang berlipat-lipat dari nilai tersebut meliputi ukuran perusahaan, usia
bukunya mengindikasikan tingginya nilai perusahaan; penerapan tata kelola yang
modal intelektual dalam perusahaan baik (good corporate governance)
asuransi tersebut sebagai contoh Mitsui dengan mengukur jumlah komisaris dan
Sumitomo Insurance Co, Ltd mengambil frequensi pertemuan komisaris, serta
alih 50% saham PT. Asuransi Jiwa profitabilitas perusahaan yang diukur dari
Sinarmas dengan membayar Rp. 8 triliun ROE.
(press release PT. AJS. 01 Mei 2011),
kurang lebih delapan kali nilai bukunya, Landasan Teori
(c) Kurangnya penelitian akuntansi dalam Signalling Theory
industri asuransi di Indonesia Teori Sinyal merupakan salah satu
Luasnya kontruk yang dibangun teori pilar dalam memahami akuntansi.
dan didasarkan latar belakang seperti Secara umum teori sinyal diartikan
dijelaskan di atas, penelitian ini sebagai isyarat yang dilakukan oleh
memotivasi model tentang pengaruh perusahaan (agen) kepada pihak luar
ukuran perusahaan, usia perusahaan, (investor) . Sinyal tersebut bisa dalam
return on equity, ukuran komisaris dan berbagai bentuk, baik yang langsung bisa
frekuensi rapat komisaris terhadap diamati ataupun yang memerlukan
pengungkapan modal intelektual, yang penelaahan lebih mendalam untuk
selanjutnya dirumuskan dalam bentuk memahaminya. Apapun bentuk atau jenis
pertanyaan sebagai berikut: sinyalnya, semuanya menyiratkan sesuatu
282 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm. 279-305

dengan harapan pasar atau pihak dalam pengendalian manajemen, dan


eksternal merubah penilaiannya atas memiliki manfaat ekonomi masa depan.
perusahaan, atau dengan kata lain sinyal Jadi, tidak semua penggunaan sumber
yang dikeluarkan harus memiliki daya ataupun peningkatan liabilitas dalam
kekuatan informasi untuk merubah rangka perolehan, pengembangan,
penilaian pihak eksternal atas perusahaan. pemeliharaan atau peningkatan sumber
Agen sebagai pihak yang ditunjuk daya tak berwujud, seperti ilmu
untuk mengelola perusahaan, memiliki pengetahuan atau teknologi, desain dan
informasi mengenai perusahaan lebih implementasi sistem atau proses baru,
banyak dan lebih cepat daripada yang lisensi, hak kekayaan intelektual,
dimiliki oleh pihak luar perusahaan pengetahuan mengenai pasar, merek
seperti investor atau kreditor. Kondisi ini dagang, loyalitas pelanggan dan
yang disebut sebagai kondisi informasi sebagainya, secara otomatis dapat dicatat
asimetris. Kurangnya informasi yang sebagai aset tak berwujud. Modal
diperoleh pihak luar tentang perusahaan intelektual tidak selalu indentik dengan
menyebabkan pihak luar melindungi diri aset tak berwujud, karena tidak semua
dengan memberikan nilai yang rendah bentuk modal intelektual dapat tercatat
terhadap perusahaan tersebut. Agen dapat dalam laporan posisi keuangan, karena
meningkatkan nilai perusahaan dengan tidak memenuhi kriteria untuk dapat
cara mengurangi informasi asimetris, dicatat sebagai aset tak berwujud.
salah satu caranya adalah dengan Untuk mempermudah pemahaman
memberikan signal kepada pihak luar mengenai modal intelektual, maka
berupa informasi keuangan yang dapat beberapa peneliti mengklasifikasikan
dipercaya sehingga dapat mengurangi modal intelektual ke dalam beberapa
ketidakpastian mengenai prospek kategori. Choong (2008) menemukan
perusahaan pada masa yang akan datang. adanya dua alasan mengapa pemahaman
Laporan tentang kinerja perusahaan yang dengan menggunakan kategorisasi lebih
baik akan meningkatkan nilai perusahaan. baik dalam menggambarkan apakah itu
modal intelektual dibandingkan dengan
Modal Intelektual menggunakan pendekatan definisi.
Berbagai definisi mengenai modal Pertama, karena modal intelektual tidak
intelektual telah dibuat para peneliti. dapat dilihat (invisible) maka akan lebih
Diantaranya Sullivan (2000) menyatakan sulit untuk mendefinisikannya
“intellectual capital is knowledge that dibandingkan dengan item lain. Kedua,
can be converted into profit”. Kemudian penelitian mengenai modal intelektual
Steward (1997) menyatakan “IC is relatif masih baru sehingga sulit untuk
intellectual material-knowledge, memberikan batasan tentang aktivitas
information, intellectual property, yang berhubungan dengan modal
experience that can be put to use to intelektual yang dapat didefmisikan.
create wealth-collective brainpower”. Keberadaan modal intelektual
Sedangkan PSAK 19 tahun 2012 dalam disajikan oleh perusahaan dalam laporan
paragraph 8 menyatakan bahwa aset tak tahunan perusahaan, dalam bentuk narasi,
berwujud adalah aset non moneter angka-angka, grafik, visual yang bersifat
teridentifikasi tanpa wujud. Selanjutnya keuangan dan non keuangan seperti
pada paragraph 10 dinyatakan bahwa perputaran karyawan, pelatihan
untuk dapat dicatat secara akuntansi karyawan, kepuasan pelanggan, beban
sebagai aset tak berwujud harus penelitian dan pengembangan dan
memenuhi syarat keteridentifikasian, sebagainya.
Mahari, Mulya, Pengaruh Ukuran Perusahaan...283

intelektual memuat berbagai informasi


Pengungkapan Modal Intelektual keuangan dan non- keuangan seperti
Permintaan akan pengungkapan perputaran karyawan dan kepuasan kerja,
modal intelektual terus meningkat akhir- pelatihan karyawan, kepuasan pelanggan,
akhir ini, karena akuntansi tradisioanal beban penelitian dan pengembangan dan
atas aset tidak dapat lagi menjadi sebagainya. Mouritsen et al. (2001)
komponen terbesar untuk menjelaskan menemukan bahwa pengungkapan modal
harga pasar perusahaan (Ballow et al., intelektual bersifat kompleks karena
2004). Hasil penelitian Ballow et al. dapat berisikan angka-angka, narasi, dan
tahun 2004 atas rasio market to book visualisasi, untuk itu keterangan yang
value pada perusahaan yang tergabung dapat digunakan untuk merepresentasikan
dalam S&P 500 di Amerika Serikat, informasi mengenai modal intelektual
menunjukkan bahwa pada masa 20 tahun dapat kuantitatif maupun kualitatif.
sebelum penelitian dilakukan 80 % harga Pengukuran dengan menganalisis isi
pasar dapat dijelaskan oleh akuntansi laporan tahunan perusahaan berdasarkan
tradisioanal atas aset, tetapi sejak tahun data tersebut merupakan hal penting
2003, hanya 15 % dari rasio market to untuk melengkapi pengukuran yang
book value saja yang dapat dijelaskan terdapat dalam laporan keuangan.
oleh akuntansi tradisioanal atas aset. Perusahaan mengungkapkan modal
Ballow et al (2004) menyimpulkan intelektual dalam laporan tahunannya,
bahwa penyebabnya karena ada aset lain dapat diukur dengan salah satu cara yang
yang tidak dapat diliput oleh akuntansi disebut sebagai content analysis atas
tradisional, dan aset tersebut disebut laporan tahunan tersebut. Guthrie et. al
dengan modal intelektual (intellectual (2004) menyatakan bahwa content
capital). analysis merupakan metode untuk
Di Indonesia, tidak semua modal mengukur tingkat pengungkapan modal
intelektual dapat dilaporkan sebagai aset intelektual. Teknik ini merupakan cara
dalam laporan keuangan perusahaan, pengumpulan data dengan membuat kode
karena tidak memenuhi definisi secara sistematis, obyektif dan reliabel,
pengakuan aset dalam conceptual berdasarkan informasi kuantitatif maupun
framework. PSAK 19 (2012) menyatakan kualitatif ke dalam kategori yang telah
bahwa aset tidak berwujud diakui jika ditentukan untuk mendapatkan pola
dan hanya jika kemungkinan besar dalam pelaporan informasi. Biasanya
perusahaan akan memperoleh manfaat teknik ini menghasilkan indeks mengenai
ekonomis masa depan dari aset tersebut, tingkat pelaporan modal intelektual.
dan biaya perolehan aset tersebut dapat Komponen yang akan digunakan untuk
diukur secara andal serta aset tersebut melakukan content analysis terhadap
dapat dikendalikan oleh perusahaan. praktek pengungkapan modal intelektual
Kriteria pengakuan yang demikian, maka dalam penelitian ini akan diadopsi dari
akan sangat sulit untuk dapat mengakui daftar item (Li et al.,2008).
semua modal intelektual sebagai aset
tidak berwujud dalam laporan keuangan Ukuran Perusahaan
perusahaan . Ukuran perusahaan banyak
Pengungkapan modal intelektual digunakan sebagai variabel penjelas
masih dalam taraf pengembangan dan dalam studi empiris tentang
masih kurang didefinisikan dalam laporan pengungkapan akuntansi (Rashid et al.,
tahunan (Vergauwen et al., 2007). ). 2012). Beberapa peneliti misalnya
Secara umum, pengungkapan modal Oliveira et al. (2006), Cordazzo (2007),
284 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm. 279-305

Cerbioni dan Parbonetti (2007) dan penelitian menggunakan data dari


Rashid et al.(2012) telah menggunakan perusahan yang telah listing di bursa
berbagai proxy untuk ukuran perusahaan efek. Bukh et al. (2005) menyatakan usia
misalnya total assets, jumlah karyawan, perusahaan seringkali mencerminkan
total pendapatan dan nilai pasar risiko sehingga seberapa jauh tingkat
perusahaan, yang disesuaikan dengan pengungkapan perusahaan akan
tujuan penelitian. berhubungan dengan seberapa banyak
Penelitian Hamadeen dan Suwaidan tahun-tahun yang dilewati perusahaan
(2014) menunjukkan bahwa hampir 17% dimana perusahaan bisa bertahan dalam
dari variasi dalam pengungkapan bisnis. Sebaliknya White et al. (2007)
informasi IC antara perusahaan dapat memprediksi bahwa perusahaan yang
dijelaskan oleh beberapa faktor penyebab baru berdiri akan tergantung pada modal
yaitu ukuran perusahaan yang diproxy intelektual sehingga akan lebih banyak
dengan total asets, struktur modal, melakukan pengungkapan modal
profitabilitas, konsentrasi kepemilikan, intelektual.
kepemilikan institusional, usia Berdasarkan hal tersebut diatas,
perusahaan, dan jenis auditor. Namun penelitian ini menggunakan umur
hanya variabel ukuran perusahaan dan alamiah perusahaan sebagai proxy dari
konsentrasi kepemilikan yang umur perusahaan yang dihitung dari sejak
berpengaruh signifikan. Hal ini perusahan didirikan sampai dengan tahun
membuktikan bahwa perusahaan besar dari laporan tahunan.
dengan konsentrasi kepemilikan yang
lebih tinggi cenderung untuk Return on Equity (ROE)
mengungkapkan informasi lebih luas Salah satu ukuran profitabilitas
tentang modal intelektual mereka perusahaan adalah ROE yang dihitung
(Hamadeen dan Suwaidan, 2014). dari laba bersih dibagi dengan jumlah
Jumlah ekuitas sebagai proxy ukuran ekuitas. Perusahaan mungkin akan
perusahaan karena ukuran total asset melakukan lebih banyak pengungkapan
terdistorsi dengan penerapan PSAK no. 1 tentang modal intelektual mereka sebagai
(revisi 2009) tentang penyajian laporan sinyal kepada investor mengenai investasi
keuangan yang diterapkan pada tahun mereka guna peningkatan pertumbuhan
2011, Total aset perusahaan asuransi dan jangka panjang atas nilai perusahaan.
reasuransi meningkat dengan signifikan Profitabilitas semakin tinggi, berarti
pada tahun 2011 karena penyajian premi perusahaan telah melakukan banyak
yang belum merupakan pendapatan yang investasi dalam modal intelektual
tadinya sebelum penerapan PSAK no. 1 sehingga mereka diprediksi juga akan
(revisi 2009) disajikan secara net dirubah melakukan pengungkapan modal
menjadi secara gross yang menyebabkan intelektual lebih banyak. Hal ini sejalan
aset dan kewajiban perusahaan asuransi dengan signalling theory, bahwa
dan reasuransi meningkat sangat perusahaan dengan tingkat profitabilitas
signifikan. tinggi akan mengungkapkan hal ini
sebagai good news untuk mengantisipasi
Usia Perusahaan undervaluation atas sahamnya.
Usia perusahaan dapat diukur dari William (2001) menemukan adanya
sejak berdirinya. Namun demikian, hubungan negatif antara profitabilitas dan
banyak penelitian menggunakan umur pengungkapan modal intelektual, hal ini
listing, yaitu seberapa lama perusahaan disebabkan jika perusahaan telah
telah terdaftar di bursa efek, apabila mencapai tingkat kinerja tertentu, akan
Mahari, Mulya, Pengaruh Ukuran Perusahaan...285

menurunkan tingkat pengungkapan untuk Penelitian ini mencoba


mempertahankan keunggulan bersaing menganalisa sejauh mana jenis industri,
mereka. Cerbioni dan Parbonetti (2007) ukuran perusahaan, usia perusahaan,
dalam penelitian menunjukkan bahwa return on equity, ukuran komisaris serta
ukuran perusahaan dan profitabilitas frekuensi rapat komisaris mempengaruhi
berpengaruh positif terhadap jumlah pengungkapan modal intelektual pada
pengungkapan sukarela modal perusahaan perasuransian yang terdaftar
intelektual. Berdasarkan hal tersebut di Bursa Efek Indonesia (BEI).
diatas, penelitian ini menggunakan ROE Berdasarkan paparan diatas, model
sebagai ukuran probitabilitas perusahaan. kerangka penelitian ini ditampilkan pada
===== lampiran 2 =====
Ukuran Komisaris dan Frekuensi Pengembangan Hipotesis
Rapat Komisaris Berdasarkan kerangka penelitian
Penerapan tata kelola perusahaan yang dijelaskan di atas, hipotesa
yang baik diharapkan dapat memberikan penelitian ini dapat dijelaskan berikut ini.
nilai tambah bagi para pemangku
kepentingan. Penerapan prinsip-prinsip Pengaruh Ukuran Perusahaan
tata kelola perusahaan yang baik, terhadap Indeks Pengungkapan Modal
otomatis modal intelektual dapat terkelola Intelektual
dengan baik. Salah satu aspek penerapan Ukuran perusahaan banyak
corporate governance (CG) adalah digunakan sebagai variabel penjelas
keberadaan komisaris termasuk di dalam studi empiris tentang
dalamnya komisaris independen, yang pengungkapan akuntansi (Rashid et al.,
bertugas mengawasi direksi dan memberi 2012). Beberapa peneliti misalnya
saran-saran kepada komisaris. Seperti Oliveira et al. (2006), Cordazzo (2007)
yang diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa dan Cerbioni dan Parbonetti (2007) telah
Keuangan (OJK) no. 2/POJK.05/2014 menggunakan berbagai proxy untuk
tentang Tata Kelola Perusahaan Yang ukuran perusahaan misalnya total assets,
Baik Bagi Perusahaan Perasuransian jumlah karyawan, total pendapatan dan
jumlah komisaris independen pada nilai pasar perusahaan, yang disesuaikan
perusahaan asuransi minimal 50 % dari dengan tujuan penelitian. Penelitian ini,
jumlah komisaris. Komisaris independen proxy ukuran perusahaan menggunakan
yang mewakili pemegang saham logarithma jumlah ekuitas.
minoritas diharapkan dapat mengimbangi Jumlah ekuitas sebagai proxy
pemegang saham pengendali sehingga ukuran perusahaan karena ukuran total
kepentingan pemegang saham dapat assets terdistorsi dengan penerapan
terlindungi. PSAK no. 1 (revisi 2009) tentang
penyajian laporan keuangan yang
Kerangka Penelitian diterapkan pada tahun 2011, yang
Sesuai dengan teori signal, manajer menyebabkan aset total perusahaan
berusaha untuk mengungkapkan good asuransi dan reasuransi meningkatkan
news kepada para pemangku kepentingan dengan signifikan pada tahun 2011
untuk mengurangi asimetri information karena penyajian premi yang belum
(Olievera et al., 2006). Pengungkapan merupakan pendapatan yang tadinya
bisa menjadi sinyal yang dapat sebelum penerapan PSAK no. 1 (revisi
dihandalkan, sehingga nilai pasar saham 2009) disajikan secara net dirubah
perusahaan dapat mencerminkan nilai menjadi secara gross yang menyebabkan
perusahaan ( Hughes, 2007). aset dan kewajiban perusahaan asuransi
286 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm. 279-305

dan reasuransi meningkat sangat banyak pengungkapan tentang modal


signifikan. intelektual memberikan sinyal kepada
Berdasarkan uraian tersebut, investor mengenai peningkatan
penelitian ini memprediksi bahwa pertumbuhan jangka panjang atas nilai
semakin besar ukuran perusahaan, maka perusahaan. Profitabilitas semakin tinggi,
akan semakin meningkat jumlah berarti perusahaan telah melakukan
pengungkapan modal intelektual dalam banyak investasi dalam modal
laporan tahunan perusahaan, maka intelektual. Hal ini sejalan dengan
dikembangkan signalling theory, bahwa perusahaan
Hipotesa 1: Ukuran perusahaan dengan tingkat profitabilitas tinggi akan
berpengaruh terhadap indeks mengungkapkan hal ini sebagai good
pengungkapan news untuk mengantisipasi
modal intelektual. undervaluation atas sahamnya. Meek &
Gray (1988) menemukan bahwa
Pengaruh Usia Perusahaan terhadap mekanisme untuk membedakan
Indeks Pengungkapan Modal perusahaan tingkat profitabilitasnya
Intelektual tinggi dengan perusahaan yang tingkat
Setiap perusahaan harus secara profitabilitasnya rendah adalah dengan
berkelanjutan mencari cara untuk melihat tingkat pengungkapan
menunjukkan keberlanjutan usahanya sukarelanya.
berada dalam norma yang berlaku di Anggapan ini dilandaskan pada
masyarakat (Guthrie & Parker, 1989). teori sinyal yang menyatakan bahwa
Perusahaan yang sudah lama superior and profitable firm (perusahaan
berkecimpung di dunia bisnis, maka besar dan memiliki profitabilitas tinggi)
semakin banyak cara yang telah cenderung mengungkapkan lebih banyak
dilakukannya agar tetap diterima oleh informasi kepada investor
masyarakat, salah satunya melalui (Purnomosidhi, 2006). Semakin tinggi
pengungkapan informasi modal profitabilitas yang berarti semakin besar
intelektual (Fatimah & Purnamasari, dukungan finansial perusahaan, maka
2013). akan semakin banyak pengungkapan
Berdasarkan hal tersebut diatas, informasi termasuk informasi mengenai
penelitian ini mengambil hipotesa bahwa modal intelektual. Berdasarkan hal
semakin tua usia perusahaan, semakin tersebut diatas, penelitian ini
meningkat pengungkapan modal mengajukan
intelektualnya, sehingga hipotesanya Hipotesa 3: Return on equity
adalah berpengaruh terhadap indeks
Hipotesa 2: Usia perusahaan pengungkapan modal
berpengaruh terhadap intelektual.
indeks pengungkapan
modal Pengaruh Ukuran Komisaris terhadap
intelektual. Indeks Pengungkapan Modal
Intelektual
Pengaruh ROE terhadap Indeks Dewan komisaris merupakan salah
Pengungkapan Modal Intelektual satu mekanisme di dalam corporate
Salah satu ukuran profitabilitas governance (CG). CG merupakan
perusahaan adalah ROE yang dihitung sekumpulan mekanisme yang
dari laba bersih dibagi dengan jumlah mempengaruhi keputusan yang akan
ekuitas. Perusahaan melakukan lebih diambil oleh seorang manajer.
Mahari, Mulya, Pengaruh Ukuran Perusahaan...287

Pemisahan antara kepemilikan dan tersebut di atas, maka penelitian ini


pengendalian, beberapa dari mengajukan
pengendalian ini terletak pada fungsi dari Hipotesa 5: Frequensi rapat komisaris
dewan direksi, pemegang saham berpengaruh terhadap indeks
institusional, dan pengendalian dari pengungkapan modal
mekanisme pasar (Wardhani, 2007). intelektual.
Klapper & Love (2003) menenukan Secara simultan peneliti mengajukan:
adanya tingkat korelasi yang tinggi Hipotesa 6: Ukuran perusahaan, usia
antara indikator mekanisme corporate perusahaan, return on equity,
governance dengan kinerja dan market ukuran komisaris dan
valuation. Hasil penelitian secara empiris frequensi rapat komisaris
menjelaskan bahwa corporate berpengaruh terhadap indeks
governance yang diukur secara berbeda- pengungkapan modal
beda berpengaruh positif terhadap kinerja intelektual.
perusahaan (Erdianti & Djakman, 2011).
Berdasarkan hal tersebut di atas maka Metode Penelitian
hipotesis yang diambil adalah Desain Penelitian
Hipotesa 4: Ukuran komisaris Penelitian ini tergolong ke dalam
berpengaruh terhadap penelitian kausalitas yaitu penelitian
Indeks pengungkapan yang menganalisai hubungan sebab
modal intelektual. akibat antara variabel bebas
(independent) dengan variabel terikat
Pengaruh Frekuensi Rapat Komisaris (dependent),
terhadap Indeks Pengungkapan Modal Penelitian ini menggunakan data
Intelektual sekunder yaitu laporan tahunan (annual
Peraturan OJK no. 2/POJK.05/2014 report) perusahaan yang terdaftar pada
tentang Tata kelola Perusahaan Yang Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode
Baik bagi Perusahaan Perasuransian 2006 - 2014 yang diunduh dari situs
mewajibkan dewan komisaris perusahaan resmi BEI.
asuransi dan reasuransi melakukan rapat
minimal 12 kali dalam satu tahun, Populasi, Sampel dan Metode
merupakan cerminan bahwa pemantauan Pengunpulan Data
dan pengawasan komisaris adalah bagian Populasi penelitian ini adalah
penting dalam penegakan CG. Struktur perusahaan perasuransian yang terdaftar
CG, pemantauan dewan komisaris adalah pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
fungsi dari pengawasan diukur bukan periode 2006 s/d 2014. sebanyak 9
hanya dari komposisi dewan, tetapi juga perusahaan pada
dari frekuensi pertemuan atau rapat yang ===== lampiran
dilakukan komisaris (Cotter & Silvester, 5 =====.
2003). Metode pemilihan perusahaan
Efektifitas pengawasan yang sebagai sampel yang digunakan dalam
dilakukan oleh komisaris tidak saja dari penelitian ini adalah purposive sampling,
besarnya jumlah komisaris, tetapi yang yaitu sampel yang diambil dari
lebih penting seberapa intens komisaris pertimbangan tertentu berdasarkan
melakukan pengawasan dengan tujuan (Sekaran, 2011). Kriteria
melakukan pertemuan dengan direksi dan pengambilan sampel:
atau sesama komisaris dan jajaran komite 1. Perusahaan perasuransian yang
pendukungnya. Berdasarkan alasan terdaftar pada BEI tahun 2006
288 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm. 279-305

sampai dengan tahun 2014. digunakan analisa konten (content


2. Menerbitkan laporan tahunan dari analysis) dari laporan tahunan dengan
tahun 2006 sampai dengan tahun teknik “ada” (presence) dan “tidak ada”
2014. (absence). Masing-masing item akan
3. Tidak di delisting selama periode diberikan skor 1 jika suatu perusahaan
anatara tahun 2006 – 2014. melakukan pengungkapan atas item
4. Perusahaan perasuransian. tersebut, dan skor 0 bila tidak melakukan
pengungkapan. Skor ini kemudian akan
Operasional Variabel dijumlahkan dengan seluruh skor yang
Operasionalisasi variabel dapat diperoleh dalam setiap kategori dan
dijelaskan sebagai berikut : dibobot dengan total item per kategori
1. Variabel Dependen (Y) sehingga didapatkan indeks untuk setiap
Variabel dependen dalam penelitian kategori. Indeks pengungkapan modal
ini adalah Indeks Pengungkapan Modal intelektual merupakan total indeks dari
Intelektual (Intellectual Capital tiga indeks kategori yang terdiri dari
Disclosure Index; ICDI). ICDI dihitung human capital, structural capital dan
dengan melakukan content analysis atas relational capital. Adapun penjelasan
laporan tahunan perusahaan. lengkapnya ada pada di
Komponen yang digunakan untuk =====lampiran 3=====
mengukur tingkat pengungkapan modal Rasio tingkat pengungkapan modal
intelektual adalah komponen yang intelektual dari masing-masing
diambil dari Li et al. (2008). Li et al. perusahaan diperoleh dengan membagi
(2008) mengembangkan daftar yang total skor pengungkapan pada setiap
komprehensif tentang informasi modal perusahaan dengan total item dalam
intelektual yang terdiri dari 61 indeks pengungkapan modal intelektual.
komponen yang merupakan hasil dari Persentase pengungkapan modal
review dari beberapa penelitian intelektual dihitung dengan rumus
sebelumnya (seperti Guthrie dan Petty, berikut:
2007; Bozzolan et al., 2003; Beattie dan m
Thomson, 2004). Sejalan dengan dimana: ICDI = ( ∑ di/M) x 100%
penelitian sebelumnya ( Guthrie et al., i=1
2007; Li et al., 2008; Sonnier, 2008,
Vergauwen et.al., 2007 dan Mangena, ICDI : Indeks pengungkapan modal
2010) dan tujuan dari penelitian ini, intelektual perusahaan
komponen pengungkapan modal di : Skor total pengungkapan modal
intelektual dibagi menjadi modal intelektual pada laporan
intelektual manusia, modal intelektual tahunan
struktural dan modal intelektual perusahaan
relasional. Ukuran pengungkapan modal M : Total item dalam indeks
manusia (HCDI) terdiri dari 22
komponen, pengungkapan modal pengungkapan modal intelektual
struktural (STCDI) terdiri dari 18 2. Variabel Independen (X)
komponen, dan pengungkapan modal Variabel independen dalam penelitian ini
relasional (RCDI) terdiri dari 21 terdiri dari :
komponen. Sehingga akan terdapat 61 a. Ukuran Perusahaan (X1)
komponen yang akan dianalisis. Ukuran perusahaan dapat ditentukan
Untuk membuat indeks dengan berbagai cara seperti besarnya
pengungkapan modal intelektual, jumlah aset, jumlah ekuitas, besarnya
Mahari, Mulya, Pengaruh Ukuran Perusahaan...289

jumlah penjualan, nilai kapitalisasi pasar. lintang (cross section). Data panel sering
Penilitian ini menggunakan logarithma juga disebut pooled data, micropanel
natural dari jumlah ekuitas. Tidak data, longitudal data, event history
digunakannya total aset karena analysis, dan cohort analysis (Ghozali &
penerapan SAK No. 1 (Revisi 2009) Ratmono, 2013).
tentang Penyajian Laporan Keuangan Ghozali & Ratmono (2013)
yang mulai diterapkan pada 2011 yang menyatakan bahwa penggunaan data
menyebabkan asset total perusahaan panel memiliki beberapa keuntungan
asuransi dan reasuransi terdistorsi. utama dibandingkan dengan data cross
b. Usia Perusahaan (X2) section maupun time series, yaitu :
Usia perusahaan dapat diukur dari 1. Data panel dapat memberikan peneliti
sejak berdirinya. Namun demikian, jumlah pengamatan yang besar,
banyak penelitian menggunakan umur meningkatkan degree of freedom, data
listing, yaitu seberapa lama perusahaan memiliki variabilitas yang besar dan
telah terdaftar di bursa efek, apabila mengurangi kolinieritas antar variable
penelitian menggunakan data dari independen sehingga dapat
perusahan yang telah terdaftar di bursa menghasilkan estimasi ekonometri
efek. Penelitian ini mengukur usia yang efisien.
perusahaan dihitung dari sejak berdiri 2. Data panel dapat memberikan
sampai dengan tahun laporan tahunan, informasi lebih banyak yang tidak
dinyatakan dalam tahun dengan dapat diberikan hanya oleh data cross
pembulatan 6 bulan ke atas dianggap section atau time series saja.
satu tahun. 3. Data panel dapat memberikan
c. Return on Equity (X3) penyelesaian yang lebih baik dalam
Return on equity (ROE) adalah salah inferensi perubahan dinamis
satu ukuran tingkat keuntungan dibandingkan data cross section.
perusahaan yang dihitung dari laba Analisa data akan menggunakan
bersih setetelah pajak dibagi dengan perangkat lunak Eviews 9 yang
jumlah ekuitas perusahaan. dikembangkan oleh Quantitative Micro
ROE = Laba Bersih setelah pajak Software (QMS) sebagai penerus
Total Ekuitas program TSP. Program eviews dipilih
d. Ukuran Komisaris (X4) karena kemampuannya mengolah
Variabel Ukuran Komisaris diambil berbagai jenis data seperti cross-section,
dari jumlah komisaris yang dilaporkan time series dan panel.
dalam laporan tahunan. Dalam ukuran
komisaris ini termasuk jumlah komisaris HASIL ANALISIS PENELITIAN
independen. DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN
e. Frequensi Rapat Komisaris (X5) Hasil Analisis Data
Variabel frekuensi rapat komisaris Dalam penelitian ini analisa
diambil dari berapa kali komisaris regresi yang digunakan adalah analisa
melakukan rapat komisaris dalam satu regresi linear berganda, yang dirumuskan
tahun buku, yang diperoleh datanya dari sebagai berikut :
laporan tahunan. Y = α + β1X1 +β2X2 + β3X3 + β4X4 +
βX5 + ὲ
Metode Analisis Data Dimana :
Data yang akan dianalisa adalah Y = Indeks Pengungkapan Modal
data panel yaitu gabungan antara data Intelektual (ICDI)
lintas waktu (time series) dan data kerat α = Konstanta
290 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm. 279-305

β = Slope atau koefisien regresi adanya pengaruh usia perusahaan


X1 = Ukuran Perusahaan (UKPER) terhadap pengungkapan modal intelektual
X2 = Usia Perusahaan (USPER) artinya semakin tinggi usia perusahaan
X3 = Return On Equity (ROE) semakin berpengaruh terhadap tingkat
X4 = Ukuran Komisaris (UKKOM) pengungkapan modal intelektual
X5 = Frequensi Komisaris (FREKOM) perusahaan dan ini sesuai dengan hasil
ὲ = Error penelitian White et al. (2007) yang
Pengujian dilakukan dengan melakukan penelitian pada perusahaan
perangkat lunak Eviews 9 dengan biotechnology.
menggunakan Ordinary Least Square c. Pengaruh return on equity (ROE)
(OLS) dengan menggunakan model efek terhadap indeks pengungkapan modal
tetap (fixed effect model). Hasil uji intelektual (ICDI).
ditampilkan pada ROE tidak ada pengaruh terhadap
===== lampiran 8 ===== indeks pengungkapan modal inteletual
yang ditunjukkan dengan probabilitasnya
Diskusi Hasil Penelitian
(nilai sig) variabel ROE = 0.0829 > 0.05).
a. Pengaruh ukuran perusahaan
Hasil penelitian ini sesuai pula dengan
(UKPER) terhadap indeks
hasil penelitian Meca dan Martinez
pengungkapan modal intelektual
(2005) pada 257 laporan perusahaan yang
(ICDI)
terdaftar pada bursa saham Madrid,
UKPER ada pengaruh terhadap
Spanyol.
indeks pengungkapan modal intelektual
Hasil penelitian ini tidak sesuai
yang ditunjukkan dengan probabilitasnya
dengan teori signalling karena
(nilai sig) variabel UKPER = 0.0475 <
manajemen perusahaan tidak berusaha
0.05. Hasil penelitian ini sama dengan
memberi sinyal yang bagus kepada para
penelitian Oliveira et al. (2006) yang
pemangku kepentingan untuk
menunjukkan adanya pengaruh yang
menggambarkan keadaan perusahaan
positip ukuran perusahaan terhadap
melalui laporan tahunan.
indeks pengungkapan modal intelektual.
d. Pengaruh ukuran komisaris
Hal ini disebabkan adanya
(UKKOM) terhadap indeks
ketentuan OJK yang menetapkan ekuitas
pengungkapan modal intelektual
minimum perusahaan asuransi Rp. 100
(ICDI).
milyar dan Rp. 200 milyar untuk
UKKOM ada pengaruh terhadap
perusahaan reasuransi yang harus
indeks pengungkapan modal intelektual
dipenuhi pada akhir tahun 2014, sehingga
yang ditunjukkan dengan probabilitasnya
perusahaan asuransi berusaha
(nilai sig) variabel UKKOM = 0.0422 <
meningkatkan ekuitasnya untuk
0.05. Hasil penelitian ini sesuai dengan
memenuhi ketentuan OJK tersebut, yang
hasil penelitian yang dilakukan oleh Li et
diikuti dengan peningkatan yang sama
al. (2008) atas 100 perusahaan yang
pada pengungkapan modal
terdaftar pada bursa efek London tahun
intelektualnya.
2004 dan 2005, yang membuktikan
b. Pengaruh usia perusahaan (USPER)
bahwa semua struktur corporate
terhadap indeks pengungkapan
governance yang diproksikan dengan
modal intelektual (ICDI).
ukuran komisaris berpengaruh terhadap
USPER ada pengaruh terhadap
pengungkapan suka rela modal
indeks pengungkapan modal intelektual
intelektual.
yang ditunjukkan dengan probabilitasnya
Hal ini dewan komisaris tidak
(nilai sig) variabel USPER = 0.0000 <
membatasi pengungkapan modal
0.05. Hasil penelitian ini menunjukkan
Mahari, Mulya, Pengaruh Ukuran Perusahaan...291

intelektual untuk melindungi kompetitif dalam penelitian ini adalah ukuran


perusahaan dari para pesaingnya. perusahaan, usia perusahaan, ROE,
jumlah dewan komisaris dan frekuensi
e. Pengaruh frekuensi rapat komisaris rapat dewan komisaris. Beberapa
(FREKOM) terhadap indeks kesimpulan yang dapat diambil dari hasil
pengungkapan modal intelektual pengujian dalam penelitian ini adalah
(ICDI). sebagai berikut:
FREKOM tidak ada pengaruh 1. Pengungkapan modal intelektual pada
terhadap indeks pengungkapan modal perusahaan perasuransian rata-rata
intelektual yang ditunjukkan dengan 48.2 % dari 61 item, pengungkapan
probabilitasnya (nilai sig) variabel tergolong masih rendah. Penyusunan
FREKOM = 0.4947 > 0.05. Hasil laporan tahunan perusahaan mengacu
penelitian tidak sesuai dengan yang kepada peraturan OJK No. X.K.6
dilakukan oleh Faniyya dan Sudarno tentang Kewajiban Penyampaian
(2012) atas laporan tahunan 100 Laporan Tahunan bagi Emiten atau
perusahaan yang terdaftar pada Bursa Perusahaan Publik yang bersifat
Efek Indonesia menunjukkan frekuensi mandatory sehingga penekanan
rapat komite audit berpengaruh positip pengungkapan modal intelektual
secara signifikan terhadap pengungkapan hanya pada aspek-aspek tertentu saja
modal intelektual. sesuai peraturan tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukkan 2. Secara keseluruhan terdapat
bahwa bukan jumlahnya, tetapi seberapa kecenderungan peningkatan
intens komisaris mengawasi direksi yang pengungkapan modal intelektual dari
direpresentasikan oleh jumlah pertemuan periode 2006 sampai dengan 2014.
komisaris yang lebih menentukan luasnya 3. Hasil penelitian ukuran perusahan
pengungkapan modal intelektual dalam menggunakan proksi total ekuitas.
laporan tahunan. Kemungkinan besar ini disebabkan
f. Pengaruh ukuran perusahaan, usia karena perusahaan perasuransian pada
perusahaan, return on equity, jumlah periode 2010-2014 berkonsentrasi
komisaris, frekuensi rapat komisaris untuk meningkatkan ekuitasnya untuk
secara bersama-sama terhadap indeks memenuhi ketentuan OJK mengenai
pengungkapan modal intelektual ekuitas minimum dan tingkat
(ICDI). kesehatan keuangan. Peningkatan
Hasil uji determinasi yang ekuitas ini tidak diimbangi dengan
menghasilkan koefisien (adjusted R- peningkatan pengungkapan modal
squared) sebesar 92 % mengindikasikan intelektual, sehingga secara statistik
bahwa ukuran perusahaan, usia terjadi hubungan yang negatip.
perusahaan, return on equity, jumlah 4. Grafik ICDI yang meningkat
komisaris dan frekuensi rapat komisaris mengindikasikan bahwa semakin
sangat kuat mempengaruhi lama semakin perusahaan
pengungkapan modal intelektual dalam perasuransian menyadari perlunya
perusahaan. pengungkapan sukarela atas
keberadaan modal intelektual mereka.
Simpulan Dan Saran Kesadaran bahwa landasan bisnis
Penelitian ini bertujuan untuk asuransi adalah trust dari para
menguji faktor-faktor yang tertanggung/pemegang polis kepada
mempengaruhi pengungkapan modal perusahaan perasuransian mestinya
intelektual. Faktor-faktor yang diteliti menjadi insentip bagi perusahaan
292 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm. 279-305

untuk memberikan sinyal positif b. Penelitian ini hanya menggunakan


kepada para pemangku kepentingan satu sektor industri yaitu
termasuk tertanggung/pemegang polis peransuransian di Indonesia sehingga
dengan mengungkapkan keberadaan hasil penelitian ini daya bandingnya
modal intelektualnya dalam laporan dengan industri lain dan negara lain
tahunan. terbatas.
Implikasi hasil penelitian ini adalah Saran bagi penelitian selanjutnya
sebagai berikut. adalah,
a. Sudah selayaknya perusahaan 1. Mengacu kepada uji determinasi
perasuransian meningkatkan trust sebesar 92.29%, berarti masih ada
para tertanggung/pemegang polis dan 27.71% lagi variabel independen lain
pemangku kepentingan lainnya yang belum teidentifikasi. Penelitian
dengan memberikan pengungkapan berikutnya dapat memasukkan
yang lebih luas atas keberadaan variabel lain dari corporate
modal intelektualnya. governance seperti komisaris
b. Jika perusahaan asuransi dan independen, jumlah komite audit,
reasuransi mematuhi peraturan ini frekuensi rapat komite audit.
akan terjadi peningkatan dalam 2. Penelitian ini menggunakan content
pengungkapan modal intelektual. analysis untuk menghitung ICDI dan
Indikasinya sudah terlihat dari grafik diharapkan peneliti lain dapat
ICDI yang meningkat tajam pada menggunakan metode word count
2014, lihat pada untuk menghitung ICDI.
===== lampiran 9 =====
c. Pembuka jalan bagi penelitian Daftar Rujukan
mengenai modal intelektual Accounting Standards Board (ASB,
berikutnya pada perusahaan asuransi 2007). A review of narrative
dan menambah khazanah penelitian reporting by UK listed companies
mengenai asuransi di Indonesia yang in 2006, London: FRC.
memang masih sedikit jumlahnya. Ballow, J., Burgman, R. and Molnar, J.
Sedangkan keterbatasan pada (2004), ―Managing for shareholder
penelitian ini adalah, value:
a. Item-item pengungkapan yang dipakai intangibles,future value and
dalam penelitian ini tidak ditujukan investment decision‖, Journal of
khusus untuk sektor perasuransian Business Strategy, Vol. 25 No. 3,pp.
saja sementara sampel yang 26-34.
digunakan adalah perusahaan asuransi Beattie, V. dan Thomson, S.J. (2004). A
dan reasuransi sehingga terdapat Comprehensive Analysis of
kemungkinan adanya item-item Intellectual Capital Categories as a
pengungkapan lain yang seharusnya Precursor to Empirical
dimasukkan dalam penelitian ini. Investigation of Disclosures in
Sebaiknya penelitian mengenai Annual Reports, Paper presented
pengungkapan modal intelektual at the Annual Financial Reporting
berikutnya dapat membangun item- and Business Communication
item sesuai sampel penelitian yang Conference, Cardiff Wales, July.
digunakan sehingga hasil penelitian Beattie, V. dan Thomson, S.J. (2007).
dapat di analisis lebih akurat dan Lifting the Lid on The Use of
menghasilkan kesimpulan yang Content Analysis to Investigate
relevan. Intellectual Capital Disclosures,
Mahari, Mulya, Pengaruh Ukuran Perusahaan...293

Accounting Forum, 31: 129-163. Mataram Lombok.


Bozzolan, S., Favotto, F. dan Ricceri, F. Fatimah, Nurul dan Purnamasari, Imas.
(2003). Italian Annual Intellectual (2013). Pengaruh Karakteristik
Capital Disclosure: An Empirical Perusahaan terhadap Tingkat
Analysis. Journal of Intellectual Pengungkapan Modal Intelektual
Capital, 4(4), 543-558. (Studi pada Perusahaan Go Public
Bruggen, A., Vergauwen, P., Dao, M. yang Tergabung dalam Indeks
(2009). Determinants of Intellectual LQ45 Tahun 2012 di Bursa Efek
Capital Disclosure: Evidence From Indonesia), Simposium Nasional
Australia. Management Decision, Akuntansi 16, Manado.
47 (2), 233-245. FASB (2001). Business and Financial
Burgman, R. dan Roos, G. (2007). The Reporting: Challenges From the
Importance of Intellectual Capital New Economy, New York:
Reporting: Evidence and Financial Accounting Standards
Implications, Journal of Intellectual Board.
Capital, 8(1): 7-51. Fernando,G.D., Meguid, A.M.A, dan
Canibano, L., Garcia-Ayuso, M. dan Elder, R.J. (2010). Audit Quality
Sanchez, P. (2000). The Value Attributes, Client Size and Cost of
Relevance and Managerial Equity. Review of Accounting and
Implications of Intangibles: A Finance. Vol. 9 No.4:363-381.
Literature Review. The Journal of Francis, J., dan Schipper, K. (1999).
Accounting Literature, 19, 102-30. Have Financial Statements Lost
Cerbioni, F., dan Parbonetti, A. (2007). their Relevance ? Journal of
Exploring The Effects of Corporate accounting research. Vol.37(2),
Governance on Intellectual Capital 319-352.
Disclosure: An Analysis of Ghozali, Imam; Fuad. (2005). Structural
European BiotecTmoiogy Quation Modelling. Badan
Companies, European Accounting Penerbit Universitas Diponegoro.
Review, 16 (4), 791-826. Ghozali, Imam dan Dwi Ratmono
Choong, Kwee Keong (2008). (2013). Analisa Multivariat dan
Intellectual Capital : Definitions, Ekonometrika, Teori, Konsep dan
Categorization and Reporting Aplikasi dengan Eviews 8. Badan
models. Journal of Intellectual Penerbit Universitas Diponegoro.
Capital, Vol. 9 no. 4; 609-638. Goh, P.C dan K.P, Lim. (2004).
Cordazzo, M. (2007). Intangibles and Disclosing Intellectual Capital in
Italian IPO Prospectuses : A Company Annual Reports:
Disclosure Analysis. Journal of Evidence from Malaysia. Journal of
Intellectual Capital, Vol. 8 No. 2 : Intellectual Capital.5, 3: 500.
288-305. Guthrie, J., Petty, R. dan Ricceri, F.
Cotter, J., and Silvester, M. (2007). Intellectual Capital
(2003). ̳Board and Monitoring Committee reporting Investigations into
Independence‘, Australia and Hong Kong.
Abacus , 39 (2): 211- 232. Edinburgh: Institute of Chartered
Erdianthy, D. dan Djakman, C.D. (2014). Accountants of Scotland.
Pengungkapan Modal Intelektual, Guthrie, J., Petty, R., Yongvanich, K. dan
Proposi Komisaris Independen dan Ricceri, F. (2004). Using Content
Kinerja Bank di Indonesia, Analysis as A Research Method to
Simposium Nasional Akuntansi 17, Inquire Into Intellectual Capital
294 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm. 279-305

Reporting. Journal of Intellectual Cambridge, MA.


Capital, 5 (2), 282-93. Lambert, R.C., Leuz, C. dan Verrecchia,
Hail, L. (2002). The Impact of Voluntary R. (2007). Accounting Information,
Corporate Disclosures On The Ex- Disclosure, And The Cost of
Ante Cost Of Capital For Swiss Capital, Journal of Accounting
Firms, European Accounting Research, 45 (2): 385-420.
Review, 11 (4): 741-773. Lee, Y.M., Whiting, R.H.,dan Williams,
Hamadeen, R. dan Suwaidan, M. (2014), K.W. (2011). Technology
Content and Determinants of Intellectual Capital Disclosure and
Intellectual Capital Disclosure : Cost of Capital. International
Evidence from Annual Report of Journal on GSTF Business Review.
the Jordanian Industrial Public Vol. 1 No. 1.
Listed Company. International Leuz, C. dan Verrecchia, R. (2000). The
Journal of Business and Social Economic Consequences of
Science. Vol 5. No. 8 : 165-175. Increased Disclosure. Journal of
Handa, P. dan Linn, S. (1993). Arbitrage Accounting Research, 38
Pricing with Estimation Risk, (Supplement), 91-124.
Journal of Financial and Lev, B. (2001). Intangibles:
Quantitative Analysis, 28 (1): 81- Management, Measurement and
100. Reporting. Washington, D.C., WA:
Healy, EM. dan Palepu, K.G. (2001). Brookings Institution Press.
Information Asymmetry, Corporate Li, J., Pike, R. dan Haniffa, R. (2008).
Disclosure, and The Capital Intellectual Capital Disclosure and
Markets: A review of The Corporate Governance Structure in
Empirical Disclosure Literature. UK firms. Accounting and
Journal of Accounting and Business Research, 38 (2), 137-
Economics, Vol. 31 (1-3), pp. 405- 159.
440. Mangena, M., Pike, R. dan Li, J. (2010)
Hughes, JS., Liu, J dan Liu, J. (2007). Intellectual Capital Disclosure
Information Asymmetry Practices and Effects on the Cost
Diversification and Cost of Capital. of Equity Capital: Uk Evidence,
The Accounting Review; May 2007; The Institute of Chartered
82, 3: pg. 705. Accountants of Scotland,
IAI (2012), Pernyataan Standar Edinburgh.
Akuntansi No. 19: Aset Tak Marr, B., Schiuma, G. dan Neely, A.
Berwujud. Ikatan Akuntan (2004). Intellectual Capital:
Indonesia. Defining Key Performance
IASB (2002). International Accounting Indicators for Organisational
Standards Committee Foundation, Knowledge Assets, Business
Annual Report, London: Process Management Journal, 10
International Accounting Standards (5): 551-569.
Board. Maury, B. (2006). Family Ownership and
ICAEW (2003). Information for markets: Firm Performance Empirical
New reporting models for business, Evidence-from Western European
London: Institute of Chartered Corporations. Journal of Corporate
Accountants in England and Wales. Finance 12: 321– 341.
Itami, H. (1991). Mobilizing Invisible Meek, G.K., dan S.J., Gray. (1988). The
Assets. Harvard University Press, Value Added Statement: An
Mahari, Mulya, Pengaruh Ukuran Perusahaan...295

Innovation For The US Companies. Accounting, 10 (1), 11-33.


Accounting Horizons,. 12 (2), 73- Ousama, A.A., Fatima, A.H., dan Majdi,
81. A.R.H. (2012). Determinants of
Mouritsen, J., Bukh, P.N. Larsen, H.T. Intellectual Capital Reporting
dan Johansen, M.R. (2002). Evidence from Annual Reports of
Developing and Managing Malaysian. Journal of Accounting
Knowledge Through Intellectual in Emerging Economies. Vol. 2 No.
Capital Statements. Journal of 2:119-139.
Intellectual Capital, 3 (1), 10-29. Pablo, Patricia Ordenez. (2003).
Mouritsen, J., Bukh, P.N., Larsen, H.T. Intellectual Capital Reporting in
dan Johansen, M.R. (2001). Spain: a comparative review.
Reading an Intellectual Capital Journal of Intellectual Capital. Vol.
Statement: Describing and 4 No. 1: 61-81.
Prescribing Knowledge Petty, R. dan Cuganesan, S. (2005).
Management Strategies. Journal of Voluntary Disclosure of
Intellectual Capital, 2 (4), 359-83. Intellectual Capital by Hong Kong
Nachrowi, Djalal. (2006). Ekonometrika Companies: Examining Size,
untuk Analisis Ekonomi dan Industry and Growth Effects Over
Keuangan. Lembaga Penerbit FE- Time. Australian Accounting
UI. Review, 15 (2), 40.
OECD (2014). Intellectual Assets and Pulic, A. (1998). Measuring The
Value Creation: Implications for Performance of Intellectual
Corporate Reporting, Potential in Knowledge Economy,
www.oecd.org/dataoecd/2/40/3781 www.measuring-ip.at.
1196.pdf (Accessed October 2015). Pulic, A. dan M. Bomemann. (1999).
Ohlson, J.A. (1995). Earnings, Equity The Physical and Intellectual
Book Values, and Dividends in Capital of Austrian Banks,
Equity Valuation. Contemporary www.measuring-ip.at
Accounting Research, 11 (2), 661- Purnomosidhi, Bambang. 2006. Praktik
87. Pengungkapan Modal Intelektual
Oliveira L., Rodrigues, L.L. dan Craig, pada Perusahaan Publik di BEJ.
R. (2006). Firm-Specific Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.
Determinants of Intangibles Vol 9, No.1, 1-20.
Reporting: Evidence From The Rashid, A.A., Ibrahim, M.K., Othman, R.
Portuguese Stock Market. Journal dan See, K.F. (2012). Disclosures in
of Human Resource Costing and IPO Prospectuses : Evidence from
Malaysia. Journal of Intellectual Capital. and Society, 26 (7-8): 597-616.
Vol. 13 No. 1: 57-80. Roslender, R. dan Fincham, R., (2004).
Riahi-Belkaoui, A. (2003). Intellectual Intellectual Capital Accounting in
Capital and Firm Performance of the UK. Accounting, Auditing and
US Multinational Firms: A Study Accountability Journal, Vol. 17
of The Resource-Based and No. 2, 178 – 209.
Stakeholder Views. Journal of Sekaran, Uma and Bougie, R. (2011).
Intellectual Capital, 4 (2), 215-26 Research methods, for business a
Richardson, A.J. dan Welker, M., (2001). spill building approach, John Wiley
Social Disclosure, Financial & Sons Ltd, The Atrium, Southern
Disclosure and The Cost of Equity Gate, Chichester, WestSussex,
Capital, Accounting, Organisations PO19 8SQ, United Kingdom.
296 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm. 279-305

Singh, I. dan Van der Zahn, J.L.WM. Vergauwen, P., Bollen, L, dan Oirbans,
(2007). Does Intellectual Capital E. (2007). Intellectual Capital
Disclosure Reduce an IPO’s Cost of Disclosure and Intangible Value
Capital: The Case of Underpricing, Drivers: An Empirical Study.
Journal of Intellectual Capital, 8 Journal of Intellectual Capital,
(3): 494-516. 45(1), 1163-1180.
Singh, I. dan Van der Zahn J.L.W.M. White, G., Lee, A., dan Tower, G.,
(2008). Determinants of Intellectual (2007). Drivers of Voluntary
Capital Disclosure in Prospectuses Intellectual Capital Disclosure in
of Initial Public Offerings. Listed Biotechnology Companies.
Accounting & Business Research, Journal of Intellectual Capital, 8
vol. 38, pp. 409-431. (3), 517-537.
Sonnier, B.M. (2008). Intellectual Whiting, Rosalind H., dan Miller, James
Capital Disclosure: High-tech C., (2008). Voluntary Disclosure of
Versus Traditional Sector Intellectual Capital in New Zealand
Companies, Journal of Intellectual Annual Reports and the “hidden
Capital, 9 (4): 705-722. value”", Journal of Human
Stewart. T.A. (1997). Intellectual Resource Costing & Accounting,
Capital-the New Wealth of Vol. 12 lss 1 pp, 26-50.
Organizations Nicholas Brealey Widarjoni, Agus (2007). Ekonometrika,
Publishing Limited. London. teori dan aplikasi, Fakultas
Steptiana, G.R. & Yuyetta, E.N.A., Ekonomi, UII, Sleman, Jogyakarta.
(2013) Analisis faktor faktor yang Williams, S.M (2001). Are IC
mempengaruhi pengungkapan Performance and Disclosure
intellectual capital pada prospectus Practice Related ?. Journal of
IPO, Diponegoro Journal of Intellectual Capital, 2 (3), 192-
Accounting, Vol.2, No. 3, hal 1- 203.
15. Wright, EM., McMahan, G.C.,
Sullivan, P.H. (2000). Value-Driven McCormick, B. dan Sherman, W.S.
Intellectual Capital: How to (1998). Strategy, Core Competence,
Convert Intangible Corporate and Human Resource Involvement
Assets into Market Value. Wiley, as Determinants of Human
New York. Resouces Effectiveness and
Swart, J. (2006), Intellectual Capital: Refinery performance, Human
Disentangling An Enigmatic Resource Management, 37 (1): 17-
Concept, Journal of Intellectual 29.
Capital, Vol. 7 No. 2, pp. 136-159.
Mahari, Mulya, Pengaruh Ukuran Perusahaan...297

Lampiran 1
Tingkat Pengungkapan Modal Intelektual Beberapa Perusahaan Publik
Pada Laporan Tahunan 2014

N0 Kode Saham Nama Perusahaaan Bidang Usaha ICDI*)


1 RUIS PT. Radians Utama Interinsco Tbk. Pertambangan 44%
.2 CTTH PT. Citatah Tbk. Batu Marmer 27%
3 BIRD PT. Blue Bird Tbk. Transportasi 40%
4 ZBRA PT, Zebra Nusantara Tbk. Transportasi 18%
5 LSIP PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk. Perkebunan 49%
6 GGRM PT. Gudang Garam Tbk. Industri rokok 33%
7 HMSP PT.Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Industri rokok 31%
*) ICDI (Intellectual Capital Disclosure Index, Tingkat Pengungkapan Modal Intelektual, skala 1% s/d 100%).

Lampiran 2
Model Kerangka Penelitian

Ukuran
Perusahaan (X1)

H1
Umur
Perusahaan (X2)

H2 ICDI
(Y)
Return H3
On Equity (X3)

H4
Ukuran
Komisaris (X4)
H5

Frequensi Rapat
Komisaris (X5)
H6
Jenis Industri
298 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm. 279-305

Lampiran 3
Deskripsi Pengungkapan Modal Intelektual Human Capital

1. Number of employees Employee count of a firm, employee breakdown by e.g.


market (business operation or geographical segments),
department and job function, and information about its
changes and reasons for such changes.
2. Employee age Biological age of employees in the firm. Include qualitative
description of age-related advantages/strengths of a
company’s employees, and indicators such a average age of
a company’s employees and age distribution.
3. Employee diversity Diversity is defined as a division of classes among a certain
population. The item refers to the mix of, e.g. ethnicity,
gender, color, and sexual orientation. Relevant disclosures
include employee diversity policy, the mix and breakdown
of employee by race, religion, and culture.
4. Employee equity Equal treatment of people irrespective of social and culture
differences. Related disclosures include employee equality
policy and initiatives taken for enforcement, senior
management bu gender, percentage of disabled employees.
5. Employee relationship The recognition of importance of employees, employee
appreciation, dependence on key employees, employee
satisfaction, loyalty, Health & safety and working
environment. It also includes initiatives to built and
improve employee relationship, e.g. trade union activities,
promotion in share ownership and employee contractual
relationships.
6. Employee education Education of directors as well as other employees.
Employees’ professional recognition is classified under
employee work-related competences.
7. Skills/know-how Disclosures can be description of knowledge, know-how,
expertise or skills of directors and other employees.
Matrices could also be shown indicating number of
employees with skills, etc.
8 Employee work-related The knowledge and skills that can be useful to accomplish
Competences jobs. It refers to, e.g. current position held outside the
company by directors, professional
recognition/qualification, awards won (external), and
employee publications.
9. Employee work-related What is acquired during the job in the term of tacit, explicit
Knowledge and implicit knowledge. It mainly relates to knowledge that
employees have related to their current job description,
including employees’ previous working experiences.
10. Employee It reflects how employees are working. Relevant disclosure
attitudes/Behaviour could be, e.g. employee friendliness, welcoming, hard
working, optimism, enthusiasm, and identification of
individuals with company’s goals.
11. Employee commitments It refer to employees being bound
emotionality/intellectually to the organization. It covers e.g.
description of employee commitments, employee
commitment matrix/index, and indicators such as
attendance of meetings.
12. Employee motivation Policies, initiatives and evidence of motivation of directors
Mahari, Mulya, Pengaruh Ukuran Perusahaan...299

and other employees. It includes reward (internal) and


incentives systems, e.g. employee explicit recognition,
performance/psychometric/occupational assessment, and
indicators of such as employee turnover, stability, absence,
and seniority
13. Employee productivity It is typically measured as output per employee or output
per labor-hour, an output which could be measured in
physical terms or in price terms. It shows the value added
and efficiency of employees. Indicators include, e.g.
employee value added, revenue or customers per employee.
14. Employee training It includes, e.g. training policies, training programmers,
training time, attendance, investment in training, number of
employees trained per period and training
result/effectiveness/efficiency.
15. Vocational qualifications It refers to education, managed and monitored by trade and
professional organizations (Brooking, 1996), received by
an employee for particular vacation that proves the skill,
knowledge and understanding he/she has to do a job well.
16. Employee development Employee career development. Disclosures include
employee development policies and programs (e.g.
succession planning), recruitments policies (e.g. internal
promotion). Indicators include change of employee
seniority, and rate of internal promotion.
17. Employee flexibility Strategies used by employers to adapt the work of
employees to their production/business cycles; and a
method to enable worker to adjust working life and
working hours to their own preferences. For example,
temporary/fixed term contracts, relaxed hiring and firing
regulations, adjustable working hours or schedules (e.g.
part-time, flexible working hours/shifts, working time
accounts, leave, and overtime), outsourcing, job rotation,
home-worker, outworkers.
18. Entrepreneurial spirit It refers to, e.g. employee engagement (e.g. employee
suggestion systems/consultations, rate of employee
suggestion acceptance), empowerment (responsibility
taking), creativity (e.g. valuing creativity, tolerance of
creative people), innovativeness, knowledge sharing, and
employee proactive/reactive ability.
19. Employee capabilities Other employee abilities apart from the above discussed
e.g. communication ability, interpersonal ability, sensitivity
(e.g. thoughtful), flexibility, and management quality.
20. Employee teamwork Teamwork is the concept of people working together
cooperatively. It covers information about culture of
teamwork (expert teams and network, teamwork capacity),
programmers that enhance relationships between
employees within/across departments.
21. Employee involvement Employee social competence cam be reflected by their
involvement with community. It is defined as providing
employees opportunities for contact with an often
concealed but significant part of the firm’s stakeholders.
22. Other employee features It refers to the special display or attraction of, or gives
special prominence to, employees of the firm, e.g.
photographs of employees, other employee profile
300 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm. 279-305

information (e.g. positions held).

Structural capital
1. Intellectual property It is a term that encompasses patent, copyrights,
trademarks, trade secrets, licenses commercial rights
and other related fields. It covers the assets of a
company which is protected by law.
2. Process It normally refers to a company’s managements (sales
tools, company co-operation forms, corporate
specialization, operational or administrative processes).
It includes utilization of organization resource,
processes/procedures/routines, and documentations
which enables the company or employees to follow.
Indicators are e.g. efficiency, effectiveness, and
productivity.
3. Management philosophy “The way leaders in the firm think about the firm and
its employees” (Brooking, 1996:62), i.e. the way a
firm’s managed.
4. Corporate culture The set of key values, beliefs, attitudes and
understanding shared by people and groups in an
organization, which controls the way members of the
organization interact with each other and with other
stakeholders. It covers information about, e.g.
description of the firm’s corporate culture and value,
stories and myths that build up about people, events
and history conveying a message about what is valued
within a firm.
5. Organization flexibility A company’s ability to face challenges and changes,
such as specific processes firms use to alter their
resource base.
6. Organization structure Reporting lines, hierarchies, and the way that work
flows through the business, including management
structure and business models.
7. Organization learning A characteristic of an adaptive organization. It covers
what firms learn from experience and incorporate the
learning as feedback into their planning process.
8. Research & It refers to future-oriented, longer-term activities in
Development (R & D) business practice, which can achieve higher levels of
knowledge and improvement in business includes e.g.
R&D policies, programmers, planning, progress,
budgets, successful rate, rate of peer-reviewed
publications.
9. Innovation Defined as the successful implementation of creative
ideas within a firm by introducing something new and
useful (radical or incremental changes to products,
processes or services)
10. Technology A collection of techniques, which is the current state of
humanity’s knowledge of how to combine resources to
produce desired product, to solve problems, fulfil
needs, or satisfy wants. It includes machines, IT (e.g.
computer hardware and software), IS (e.g. SAP,
Mahari, Mulya, Pengaruh Ukuran Perusahaan...301

PeopleSoft, database), technical methods, and


techniques.
11. Financial dealings Defined as the favourable relationships the firm has
with investors, banks and other financiers, financial
ratings, financial facilities available, and listings.
12. Customer support Functions for customers support, such as customer
Function support centre (e.g. call centre) and other related
activities and programmers.
13. Knowledge-based It includes, e.g. documented materials (e.g. shared
database) that a firm shares amongst employees,
facilities or centre (knowledge centre, laboratories) for
training & learning, and knowledge management and
sharing programs/policies/facilities.
14. Quality management & Practices in maintaining and improving quality
improvement standards of products and services. Information
considered relevant includes, e.g. policies and
objectives, programmers, control activities (e.g. TQM),
description of quality performance, and existence of
quality committee.
15. Accreditations A process in which certification of competency,
(certificate) authority, or credibility is presented. It has been
broadly referred to as quality certificates. “Investor in
people’ accreditation represents a firm’s commitment
to is employees; hence classified under employee
relationship.
16. Overall Infrastructure/Capabilities of a firms that cannot be
infrastructure/Capability classified under the other 17 structural capital items.
Where acquisition are stated to add a firm’s capability
of products and services provision, such information is
included under this item.
17. Networking The systems available in a firm that allows interaction
of people via abroad array of communication media
and devices, e.g. voicemail, e-mail, voice or video
conferencing, the internet, groupware and corporate
intranets, personal digital assistants, and newsletters.
18. Distribution network Internal network of distribution, such as distribution
centre. It is what a company owns and forms a very
essential part of the business supply chain.

Relational capital
1. Customers General customers information, e.g. type of customers,
customers names, reputation of customers, customers base,
knowledge of market/customers, and customer purchasing
histories.
2. Market presence It covers target markets of a firm, geographically or by market
segmentation, percentage of sales represented by each market
segment, and market share.
3. Customer relationships It includes policies and program for building customer
relationships (e.g. customer loyalty schemes, customer
302 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm. 279-305

satisfaction survey and initiatives taken for improvement,


complaints management), current relationship with customers
(e.g. customers satisfaction and loyalty, customer
recommendation, recognition of defence on key customers,
customers perception (e.g. expressed by direct quotes), and
various activities/indicators that enhance customer
relationships, such as on-time deliveries, convenience of
returning good, value for money).
It refers to a company’s new customers/contracts (unless
4. Customer acquisition identified as favourite contracts). It also includes a company’s
effort on acquiring new or more customers, such as
investments/costs.
It focuses on retaining the existing customers. Relevant
5. Customer retention information includes e.g. the number of repeated
customers/contracts, renewed contracts, backlog orders, and
customer repurchase.
Customer training & education (CTE), such as presentation,
6. CTE road shows, exhibitions, etc
It focuses in customer consultation on product or service
7. Customer involvement development, which could also include customer and company
connectivity.
It refers to the evaluation / perception of a firm by its
8. Company stakeholder in terms of their effect, esteem, and knowledge,
image/Reputation and what a company stand for.
It includes award to a company which is not specially to other
9. Company awards aspects, such as innovation or employee.
It is that managing of outside communication of an
10. Public relation organization to create and maintain a positive image. Public
relations involve, e.g. popularizing successes and
11. Diffusion & networking downplaying failures.
It includes taking part in social events, courses, conference,
12. Brands lectures, or other presentations or seminars.
Information about, e.g. brand names, brand images brand
awareness, brand loyalty (e.g. word of mouth advocacy),
brand-building strategies and activities, and brand-related
sales.
Defined as appropriate mechanism of getting products and
13. Distribution channels services into the market (brooking, 1996). It refers to various
third party distribution channels, e.g. distribution, agents,
dealers.
It includes, e.g. knowledge of suppliers, relationships with
14. Relationship with them (such as reliance on key suppliers, bargaining power
against suppliers, support of suppliers, and payment terms).
Collaborations established with other business partners. It
covers issues such as strategic alliances, joint venture and
15. Business collaboration partnership for the purpose of working together to improve
effectiveness and efficiency by combining each other’s
advantages.
It includes such as licensing and franchising agreements.
However, the transactions are not within a consolidated group
16. Business agreements of companies.
A contract obtained because of the unique market position
held by the firm (Brooking, 1996). It includes description of
Mahari, Mulya, Pengaruh Ukuran Perusahaan...303

17. Favourite contracts the contract and the favourable relationships.


Collaboration with scientific associations or institutions (e.g.
schools and university) for research or development purposes
for the benefit of the company or the community.
18. Research collaboration It includes, e.g. marketing initiatives, investment, strategies,
capabilities, and effects (e.g. awareness raised or sales created)
A firm’s relationship with stakeholder, which cannot be
covered by relationship with customers, suppliers and
19. Marketing shareholder, e.g. community, government and competitors.
A firm’s leadership in various markets or top positions.
Market share supplementing market leadership statement is
20. Relationship with also included.
Stakeholder

21. Marketing leadership

Lampiran 4
Operasional Variabel

No. Variabel Penjelasan Proxy/Ukuran Skala


1 Pengungkapan Seberapa luas pengungkapan ICDI Rasio
Modal Intelektual MI dalam laporan tahunan
2 Ukuran Perusahaan Besarnya perusahaan Logarithma Rasio
Jumlah Ekuitas
3 Usia Perusahaan Umur perusahaan dihitung dari Umur perusahaan Rasio
tahun berdirinya dinyatakan dalam
tahun
4 ROE Ukuran profitabilitas ROE Rasio
perusahaan
5 Ukuran Komisaris Jumlah komisaris yang ada Jumlah komisaris Rasio
termasuk komisaris
independen
6 Frekuensi Rapat Berapa kali rapat komisaris Jumlah rapat Rasio
Komsaris dalam satu tahun buku komisaris
Lampiran 5
Daftar perusahaan yang menjadi sampel
Kode Nama Tahun
No
Saham Emiten Berdiri
1 ABDA Asuransi Bina Dana Artha Tbk. 1982
2 AHAP Asuransi Aman Harta Pratama Tbk. 1981
3 AMAG Asuransi Multi Artha Guna Tbk. 1980
4 ASBI Asuransi Bintang Tbk. 1955
5 ASDM Asuransi Dayin Mitra Tbk. 1982
6 ASIT Asuransi Jasa Tania Tbk. 1979
7 ASRM Asuransi Ramayana Tbk. 1956
8 LPGI Lippo General Insurance Tbk. 1963
9 MREI Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. 1953

Lampiran 6
304 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm. 279-305

Statistik Deskriptif Model Penelitian

Lampiran 7
Eliminasi Pemilihan Sampel

Jumlah sampel perusahaan perasuransian yang 81 sampel


terdaftar di bursa efek tahun 2006 – 2014
Pengurang : (9 sampel)
Outlier pada variabel ROE

Jumlah sampel final 72 sampel

Lampiran 8
HASIL UJI OLS DENGAN FIXED EFFECT MODEL
Dependent Variable: ICDI
Method: Panel Least Squares
UKPER USPER ROE UKKOM FREKOM ICDI
Mean 288,000,000,000 39.5 13.9475 3.347222 6.930556 0.482013
Median 140,000,000,000 32.5 14.625 3 6 0.483607
Maximum 1,320,000,000,000 62 26.32 6 12 0.721311
Minimum 28,400,000,000 24 2.04 2 3 0.262295
Std. Dev. 310,000,000,000 12.58996 6.49948 0.73465 2.519369 0.125323
Keterangan Tabel: Tabel ini merepresentasikan statistik deskriptif masing-masing variabel yang digunakan dalam
model penelitian. Tujuan dari tabel ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai kondisi penyebaran dan
distribusi dari data yang digunakan. Variabel dependen dalam model ini adalah ICDI (Intellectual Capital
Disclosure Index). Variabel independen adalah UKPER, USPER, ROE, UKKOM dan FREKOM. Definisi
operasional masing-masing variabel adalah sebagai berikut: (i) ICDI Intellectual Capital Disclosure Index:,
meruapakan index pengungkapan modal intelektual dengan menggunakan variabel dummy. (ii) UKPER: Ukuran
perusahaan dengan menggunakan pengukuran nilai ekuitas (iii)USPER: Umur perusahaan (iv) ROE: return on
equity (v) UKKOM: jumlah total dewan komisaris (vi) FREKOM : frekuensi rapat Dewan Komisaris.
Date: 01/25/16 Time: 20:51
Sample: 2006 2014
Periods included: 9
Cross-sections included: 9
Total panel (unbalanced) observations: 72

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.300652 0.303875 0.989393 0.3266


UKPER -0.072761 0.035942 -2.024384 0.0475
USPER 0.026082 0.003633 7.178202 0.0000
ROE 0.002142 0.001214 1.764460 0.0829
UKKOM -0.020957 0.010086 -2.077796 0.0422
FREKOM 0.001635 0.002379 0.687234 0.4947

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)


Mahari, Mulya, Pengaruh Ukuran Perusahaan...305

R-squared 0.937022 Mean dependent var 0.482013


Adjusted R-squared 0.922906 S.D. dependent var 0.125323
S.E. of regression 0.034797 Akaike info criterion -3.705918
Sum squared resid 0.070227 Schwarz criterion -3.263233
Log likelihood 147.4131 Hannan-Quinn criter. -3.529684
F-statistic 66.38129 Durbin-Watson stat 0.921808
Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 9
Grafik Ukuran Perusahaan
Tahun 2006 - 2014

Anda mungkin juga menyukai