SSN2540-
914X
ISSN 2540-914X
DAFTAR ISI
Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja 73-80
Pudjiati
Fhajard Achwan Molandha
Struktur Modal Optimal dalam Menghasilkan Laba untuk Usaha Kecil Menengah 225-232
Dewi Ratih
MAF. Suprapti
Pengaruh Earnings Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Return On Assets (ROA), 251-268
dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham
Lilik Indrawati
Novi Darmayanti
Ahmad Syafi’I Syakur
Pengaruh Nilai Tukar (USD) dan Return on Investment terhadap Harga Saham 269-278
Chita Cindy Natalia
Kurnia Ekasari
Muhammad Muwidha
1,2)
STIE Indocakti Malang
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh Literasi Keuangan Ibu Rumah Tangga
yang diproksikan dengan Pengetahuan Perbankan; Asuransi dan Pegadaian terhadap
Perilaku Pengelo-laan Keuangan Keluarga; dan menganalisis perbedaan antara Perilaku
Pengelolaan Keuangan Ibu Rumah Tangga yang memiliki penghasilan dengan Ibu Rumah
Tangga yang tidak memiliki penghasilan di Kota Malang. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mencari data.
Responden yang dipergunakan sebanyak 177 orang. Terdiri dari Ibu Rumah Tangga yang
memiliki penghasilan dan Ibu Rumah Tangga yang tidak memiliki penghasilan. Analisis
data menggunakan Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian menunjukkan adanya
pengaruh yang signifikan antara Literasi Keuangan Ibu Rumah Tangga yang diproksikan
dengan Pengetahuan Perbankan, Asuransi dan Pegadaian terhadap Perilaku Pengelolaan
Keuangan Keluarga, baik secara bersama-sama maupun secara parsial. Sedangkan perilaku
pengelolaan keuangan Ibu Rumah Tangga yang memiliki penghasilan dengan Ibu Rumah
Tangga yang tidak memiliki penghasilan pada prinsipnya adalah berbeda.
1
2 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm. 1-12
bungan, pinjaman, dan investasi. Literasi dan perilaku investasi, kemudian mem-
keuangan tidak hanya melibatkan penge- bandingkan indeks tersebut dengan skor
tahuan dan kemampuan untuk menangani financial literacy dan menemukan bahwa
masalah keuangan tetapi juga atribut non orang dengan level financial literacy
kognitif. yang lebih tinggi juga memiliki Financial
Menurut Lembaga Otoritas Jasa Keu- Practice Index yang lebih tinggi, yang
angan (2013) secara definisi, literasi mengindikasikan adanya hubungan posi-
diartikan sebagai kemampuan memaha- tif antara perilaku keuangan (financial
mi, jadi literasi keuangan adalah kemam- behavior) dengan financial literacy wa-
puan mengelola dana yang dimiliki agar laupun arah kausalitasnya belum jelas.
berkembang dan hidup bisa lebih sejah- Kausalitasnya mungkin saja berbeda,
tera dimasa yang akan datang, OJK me- dalam arti bahwa peningkatan dalam fi-
nyatakan bahwa misi penting dari pro- nancial literacy yang menyebabkan se-
gram literasi keuangan adalah untuk me- makin baik atau efektifnya perilaku keu-
lakukan edukasi dibidang keuangan ke- angan (financial behavior) serta pengam-
pada masyarakat Indonesia agar dapat bilan keputusan keuangan (financial deci-
mengelola keuangan secara cerdas, supa- sions making) atau malah sebaliknya. Da-
ya rendahnya pengetahuan tentang indus- ri uraian diatas, peneliti merumuskan hi-
tri keuangan dapat diatasi dan masyarakat potesis mayor dengan “terdapat pengaruh
tidak mudah tertipu pada produk-produk Literasi Keuangan Ibu Rumah Tangga
investasi yang menawarkan keuntungan terhadap perilaku pengelolaan keuangan
tinggi dalam jangka pendek tanpa mem- keluarga”
pertimbangkan resikonya.
Seri Literasi Keuangan OJK Metode Penelitian
Otoritas Jasa Keuangan (2013) telah Penelitian ini menggunakan pende-
menerbitkan Seri Literasi Keuangan seba- katan kuantitatif dengan tujuan untuk
gai langkah untuk memberikan edukasi mengetahui tingkat pengaruh, keeratan
kepada mayarakat tentang produk-produk korelasi atau asosiasi antar variabel
keuangan, yang diharapkan akan membe- dengan melakukan pengukuran. Alur
ri manfaat di masa mendatang. Seri Lite- berpikir dilakukan secara deduktif yai-
rasi Keuangan terdiri dari : a) Pengelola- tu peneliti menetapkan variabel kemu-
an Keuangan, b) Bank; c) Asuransi; d) dian mengumpulkan data dan menyim-
Pegadaian; e) Pembiayaan; f) Dana Pen- pulkannya. Pengumpulan data dilakukan
siun dan g) Pasar Modal. dengan menggunakan kuesioner yang di-
sebarkan kepada Ibu Rumah Tangga di
Perilaku Keuangan (Financial Behavior)
Kota Malang.
Sejumlah penelitian menunjukkan Tehnik pengambilan sampel meng-
bahwa financial literacy memiliki hubu- gunakan pedoman dari Ferdinand (2002);
ngan positif dengan perilaku keuangan bahwa dalam mengambil ukuran sampel
(financial behavior). Hilgert, Hogart dan dapat dilakukan melalui beberapa cara :
Beverly (2003) menambahkan financial (a) 100–200 sampel untuk tehnik Maxi-
behavior dan financial lliteracy ke dalam mum Likelihood Estimation, (b) Tergan-
kuesioner pada National Survey of Con- tung pada jumlah parameter yang diesti-
sumer Finances. Mereka membuat Fi- masi. Pedomannya adalah 5-10 kali jum-
nancial Practice Index berdasarkan peri- lah parameter yang diestimasi, (c) Ter-
laku dalam empat variabel : manajemen gantung pada jumlah indikator yang di-
arus kas, manajemen kredit, tabungan, gunakan dalam seluruh variabel laten,
4 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm. 1-12
dan (d) bila sampelnya sangat besar, ma- mulai manfaat, resiko, produk-produk
ka peneliti dapat memilih tehnik estimasi. yang ditawarkan pegadaian sampai de-
Penelitian ini mengambil sampel de- ngan prospek Pegadaian sesuai dengan
ngan dasar yang diberikan oleh Ferdinand tugas dan perannya dalam perekono-
diatas. Dengan perhitungan 5–10 kali mian.
jumlah parameter yang diestimasi, dan
peneliti mengambil nilai tengah yaitu 7 Hasil Penelitian
dikali jumlah parameter yang digunakan 1. Pengetahuan Perbankan (X1)
dalam penelitian ini sebanyak 24, jadi Dari hasil tanggapan responden
total kuesioner yang dibagikan sebanyak terhadap item pernyataan yang berkai-
168, dan dibulatkan menjadi 185 kuesio- tan dengan pengetahuan perbankan di-
ner, agar jika dalam pengujian terdapat peroleh penjelasan bahwa 82,0% res-
kuesioner yang tidak memenuhi syarat, ponden mengenal dengan baik jenis
peneliti tidak perlu mengambil sampel lembaga perbankan, 64,4% mengeta-
ulang. hui manfaat lembaga perbankan dalam
Dari hasil penyebaran kuesioner di kehidupan sehari-hari, 74% mengeta-
lapangan terdapat 177 kuesioner yang da- hui resiko lembaga perbankan, 81,4%
pat diolah lebih lanjut, selebihnya tidak menyatakan sebagai nasabah lembaga
memenuhi syarat. perbankan/memiliki rekening di bank,
65,7% memiliki keyakinan atas eksis-
Definisi Operasional tensi perbankan, dan 45,2% respon-
a. Variabel Dependen (Y) : Perilaku Ke- den berusaha memberi rekomendasi
uangan Keluarga; merupakan perilaku kepada pihak lain tentang perbankan,
yang ditunjukkan oleh Ibu Rumah Ta- 2. Pengetahuan Asuransi (X2)
ngga dalam mengelola keuangannya Dari hasil tanggapan responden
yang menyebabkan mereka sukses da- terhadap item pernyataan yang berkai-
lam mengelola keuangannya untuk tan dengan pengetahuan asuransi dipe-
mencapai kesejahteraan. roleh penjelasan bahwa 91,5% menge-
b. Variabel Independen (X) : Literasi nal dengan baik jenis asuransi; 72,9%
Keuangan Ibu Rumah Tangga yang di- mengetahui manfaat lembaga asuransi,
proksikan dengan pengetahuan Per- 92,9% mengenal atau mengetahui resi-
bankan, Asuransi dan Pegadaian. ko lembaga asuransi, 74,1% menjadi
Pengetahuan Perbankan (X1) adalah nasabah lembaga asuransi, 88,7% me-
pengetahuan yang dimiliki Ibu Rumah miliki keyakinan atas eksistensi asu-
Tangga mengenai seluk beluk Perban- ransi, 85,3% memberi rekomendasi
kan, mulai dari jenis, manfaat, resiko, kepada pihak lain tentang asuransi.
dan prospek perbankan sesuai dengan 3. Pengetahuan Pegadaian (X3)
tugas dan perannya dalam perekono- Dari hasil tanggapan responden ter-
mian. Pengetahuan Asuransi (X2) ada- hadap item pernyataan yang berkaitan
lah pengetahuan yang dimiliki Ibu Ru- dengan pengetahuan pegadaian dipe-
mah Tangga mengenai seluk beluk u- roleh penjelasan bahwa 73,7% menge-
saha jasa Asuransi, mulai dari jenis, nal dengan baik lembaga pegadaian,
manfaat, resiko, dan prospek Asuransi 72,9% mengetahui manfaat pegadaian
sesuai dengan tugas dan perannya da- dalam kehidupan sehari-hari, 70,6%
lam perekonomian. Sedangkan Penge- mengenal atau mengetahui resiko lem-
tahuan Pegadaian (X3) adalah penge- baga pegadaian 70,5% menjadikan Pe-
tahuan yang dimiliki Ibu Rumah Ta- gadaian sebagai salah satu lembaga
ngga mengenai seluk beluk Pegadaian, tujuan mengatasi keuangan RT, 50,9%
Dwiastanti, Hidayat, Literasi Keuangan Ibu....5
yang benar.
Salah satu syarat model regresi yang
-10
baik adalah mempunyai distribusi data
-3 -2 -1 0 1 2 3
normal yang akan membentuk satu garis Regression Standardized Predicted Value
lurus diagonal, dan ploting data residual
akan dibandingkan dengan garis diago- Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedstisitas
nalnya.
Berdasarkan grafik scatter plot diatas
dapat dilihat bahwa titik-titik yang ada
tidak memilki suatu pola tertentu dan
menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y, maka data dalam vari-
abel penelitian ini diindikasikan tidak
terdapat masalah heterokedastisitas.
Dari tabel berikut dapat dilihat
bahwa dalam korelasi linear berganda
6 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm. 1-12
diperoleh nilai R sebesar 0.752, yang rata dua sampel, seperti nampak dalam
menunjukkan besarnya hubungan antara tabel berikut :
Literasi Keuangan Ibu Rumah Tangga
yang diproxikan dengan pengetahuan Tabel 2.
perbankan, asuransi dan pegadaian de- Uji Beda
ngan Perilaku Keuangan Keluarga di Ma-
lang sebesar 0.752 atau 75,2%. Hubungan
ini dapat dikatakan cukup kuat.
Sedangkan nilai koefisien determi-
nasi R2 menunjukkan 0.565, yang menun-
jukkan peran atau kontribusi variasi Lite-
rasi Keuangan Ibu Rumah Tangga yang
diproksikan dengan pengetahuan perban-
kan, asuransi dan pegadaian dapat menje-
laskan Perilaku Keuangan Keluarga di
Malang sebesar 56,5 % dan sisanya sebe-
sar 43,5% dipengaruhi oleh faktor atau
variabel lain yang tidak dimasukkan da-
lam model penelitian ini, misalnya penge-
tahuan ibu rumah tangga tentang lembaga Berdasarkan hasil perhitungan uji
pembiayaan, dana pensiun, pasar modal, perbedaan dua rata-rata data yang disaji-
sebagaimana pengertian literasi keuangan kan pada tabel diatas diketahui pada ko-
yang disampaikan oleh OJK. Tabel beri- lom Levene's Test for Equality of Varian-
kut akan menunjukkan hasil pengujian ces memiliki nilai signifikansi sebesar
yang telah dilakukan. 0,099 (p > 0,05). Hal tersebut menunjuk-
kan bahwa kedua varians adalah sama,
Tabel 1 maka penggunaan varians untuk mem-
Hasil Uji Regresi bandingkan rata-rata sampel (t-test for
Equality of Means) dalam pengujian t-test
harus dengan dasar equal variance as-
sumed. Pada equal variance assumed di-
peroleh nilai thitung sebesar 4,154 dan taraf
signifikansi p = 0,000. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa p < 0,01, berarti
terdapat perbedaan antara Perilaku Pe-
ngelolaan Keuangan antara Ibu rumah ta-
ngga di Malang yang memiliki penghasi-
lan dengan Ibu rumah tangga yang tidak
memiliki penghasilan. Dapat dikatakan
bahwa Perilaku Pengelolaan Keuangan
Sedangkan untuk menentukan apa- antara Ibu rumah tangga yang memiliki
kah dua sampel yang tidak berhubungan penghasilan dengan yang tidak memiliki
memiliki nilai rata-rata yang berbeda di- penghasilan pada prinsipnya adalah ber-
gunakan Uji beda T-test yang dilakukan beda.
dengan cara membandingkan perbedaan Untuk menganalisis rata-rata dua
antara dua nilai rata-rata dengan t-test for sampel dapat dilihat dalam tabel berikut :
Equality of Means dari perbedaan rata-
Dwiastanti, Hidayat, Literasi Keuangan Ibu....7
keuangan secara cerdas sehingga dapat kan proteksi atas beberapa kebutuhan
meningkatkan kesejahteraan. yang dianggap penting. Misalnya asu-
Literasi keuangan terjadi ketika ransi kesehatan, asuransi pendidikan
individu memiliki sekumpulan keah- asuransi dana pensiun, asuransi jiwa,
lian dan kemampuan yang membuat dan bahkan ada yang memiliki lebih
orang tersebut mampu memanfaatkan dari 3 asuransi. Hal ini menunjukkan
sumber daya yang ada untuk mencapai adanya kesadaran responden tentang
tujuan. Individu membutuhkan penge- perencanaan dan bagaimana mereka
tahuan keuangan dasar serta skill un- harus mengelola keuangannya untuk
tuk mengelola sumber daya keuangan mencapai kesejahteraan di masa men-
secara efektif demi kesejahteraan hi- datang.
dupnya. Kebutuhan individu dan pro- Bukan berarti responden yang ti-
duk finansial yang semakin kompleks dak bekerja, tidak memiliki kesadaran
menuntut individu untuk memiliki akan masa depannya, namun karena
financial literacy yang memadai. keterbatasan sumber dana yang dimili-
2. Perbedaan antara Perilaku Pengelolaan ki membuat mereka tidak dapat meng-
Keuangan Ibu Rumah Tangga yang ikuti program-program asuransi yang
memiliki penghasilan dengan Ibu Ru- ditawarkan kepada masyarakat. Hal ini
mah Tangga yang tidak memiliki juga dapat dibuktikan dengan adanya
penghasilan. kepemilikan asuransi oleh responden
Dari hasil penelitian menunjukkan yang tidak memiliki penghasilan.
adanya perbedaan perilaku pengelo- BPJS menjadi primadona dikalangan
laan keuangan antara ibu rumah tang- responden. Walaupun mereka tidak
ga yang memiliki penghasilan dengan bekerja dan tidak memiliki penghasi-
ibu rumah tangga yang tidak memiliki lan, namun karena pasangan (suami)
penghasilan. Rata-rata perilaku penge- menjadi karyawan, maka secara oto-
lolaan keuangan pada Ibu rumah tang- matis asuransi kesehatan (BPJS) akan
ga yang memiliki penghasilan lebih tercover oleh kepala keluarga.
tinggi dibandingkan rata-rata perilaku Jika ditinjau dari pola perencana-
pengelolaan keuangan pada Ibu rumah an keuangan yang dilakukan oleh res-
tangga yang tidak memiliki penghasi- ponden menunjukkan kondisi yang ti-
lan. dak banyak berbeda antara mereka
Dari hasil angket yang disebarkan yang memiliki penghasilan dengan
kepada responden menunjukkan bah- yang tidak memiliki penghasilan. Res-
wa perilaku pengelolaan ibu rumah ponden membuat perencanaan keuang-
tangga yang memiliki penghasilan le- an atau anggaran rumah tangga secara
bih terencana dibandingkan ibu rumah berkala. Ada yang melakukannya se-
tangga yang tidak memiliki penghasi- tiap minggu ada pula yang melakukan-
lan, baik untuk masa depan dirinya nya setiap bulan. Dengan pola yang di-
maupun untuk masa depan anggota lakukan responden menunjukkan kesa-
keluarganya. Hal ini dapat dibuktikan daran akan pentingnya membuat pe-
dengan kepemilikan asuransi respon- rencanaan keuangan agar tidak menga-
den. lami kesulitan di kemudian hari.
Alasan yang banyak disampaikan Untuk kredit, yang diproksikan
adalah karena mereka menyadari akan dengan pegadaian, menunjukkan ha-
adanya resiko kehidupan yang tidak nya terdapat beberapa responden yang
dapat dan tidak pernah bisa dipredik- menggunakan jasa pegadaian. Dari
sikan, sehingga mereka perlu melaku- hasil penelitian yang dilakukan dipero-
10 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm. 1-12
1)
Politeknik Negeri Malang
1)
koko.phd.prog@gmail.com
Abstract
The increasing complexity in decision making by consumers related to the financial aspect
is one reason for researchers to look further and examine the factors that influence
consumers' financial behavior. One of them is how and to what extent financial literacy and
financial education held so that it can be a solid foundation in financial decision accurately.
This study was conducted using simple meta-analysis of 10 studies conducted within the last
5 years.Several previous studies leads to a conclusion that financial literacy and financial
education to give a significant influence on consumer financial behavior. This study aims to
determine the consistency among these studies by conducting tests on the sample size,
abstraction, research, research variables and mplementation of research. It was concluded
that the presence of extensive and intense socialization as well as their diverse discussion by
academics can give effect to the parties involved in policy-making that can be produced
regulations which can be a tool for consumers to guide their financial behavior. This study
contributes to the understanding of financial literacy in Indonesia, particularly through
education among students
Abstrak
13
14 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.13-20
artikel FORBES yang dikutip oleh Coo- gala hal tentang kredit sebelum memu-
gan, bahwa meskipun literasi keuangan tuskan untuk mengambil kredit.
mempunyai kecenderungan pada tingkat Kredit dapat menjadi sangat ber-
maturitas individu dan keberhasilan dalam manfaat dan produktif hanya jika kredit
hidup, FORBES melaporkan bahwa sis- tersebut dikelola dengan baik dan tepat
wa-siswa pada sekolah-sekolah di hampir guna.
17 negara bagian telah mengambil kursus 5. Keamanan Identitas Personal
dan pelatihan terkait dengan literasi ke- Dengan semakin berkembangnya
uangan. Kemudian dilaporkan bahwa kur- praktik e-commerce dan digital ban-
sus dan pelatihan tersebut secara empiris king maupun digital payment, juga
terbukti memberikan dampak langsung membawa konsekuensi semakin me-
terhadap kemampuan pemahaman ke- ningkatnya resiko pencurian data per-
uangan para siswa. Kursus dan pelatihan sonal. Data personal kita menjadi sa-
ini juga terbukti memberikan dampak sig- ngat rentan untuk disalah gunakan. De-
nifikan terhadap kemampuan siswa untuk ngan memiliki pemahaman yang baik
membuat keputusan keuangan yang akurat terhadap praktik keuangan dan imple-
dan bijak, seperti kemampuan pengelolaan mentasi teknologi komunikasi, akan
tabungan dengan baik, pengelolaan ang- membantu kita untuk dapat terhindar
garan dan investasi yang lebih cerdas. dari resiko pencurian data personal
Selanjutnya, FORBES juga menyaji- yang sangat vital. Beberapa contoh
kan 5 kunci utama yang merupakan kon- misal perlindungan akun kita, seperti
sep menuju kearifan dan pemahaman ke- username dan password dan dengan
uangan personal, sebagai berikut : membatasi data personal yang dibagi-
1. Basis Anggaran kan di dunia maya atau online.
Menyusun dan menjaga keber- Sedangkan Hung, Parker, dan Yo-
langsungan anggaran keuangan men- ong (2009) dalam penelitiannya mem-
jadi aspek dasar agar dapat tetap berada berikan kontribusi dengan mengemu-
pada situasi ideal dalam menjaga ke- kakan adanya perdebatan yang luas ter-
uangan personal. kait dengan beberapa telaah teoritis dan
2. Dampak Bunga pendekatan operasional terkait dengan
Bunga yang ditetapkan oleh insti- literasi keuangan dan model konseptual
tusi-institusi keuangan, yang bisa be- sehingga beberapa perdebatan tersebut
rupa bunga pinjaman, bunga simpanan, menjadi lebih jelas dan lebih mudah
maupun bunga obligasi. Dengan me- dipahami oleh para pemerhati.
mahami dengan baik penerapan bunga Willis (2010) memberikan fakta
tersebut, terutama bunga pinjaman, me- menarik dengan menampilkan berupa
mungkinkan kita untuk memiliki alasan model terhadap paradigma literasi ke-
yang cukup kuat dalam menentukan se- uangan ini yaitu: (1) perlunya model
buah keputusan keuangan. pendidikan terkait literasi keuangan da-
3. Tabungan lam pelajaran di tingkat sekolah dan di-
Tabungan merupakan aspek pen- harapkan adanya dukungan dari masya-
ting dalam menjaga kondisi keuangan rakat dalam hal ini peran para orangtua
agar tetap sehat. siswa. (2) perlunya identifikasi secara
4. The Credit-Debt Roller-coaster akurat keterbatasan yang ada dalam pe-
Potensi kegagalan penyelesaian nelitian-penelitian empiris yang digu-
kredit dan mengakibatkan tingginya nakan oleh para pengambil keputusan
ancaman kredit macet. Diperlukan pe- yang berdampak dan berkaitan dengan
mahaman yang sangat baik terkait se- efektifitas pendidikan keuangan di
16 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.13-20
tingkat sekolah. dan (3) rekomendasi kaji keajegan atau ketidakajegan hasil
sejumlah alternatif kebijakan publik se- penelitian yang disebabkan semakin
bagaimana yang disarankan dalam be- banyaknya replikasi atau verifikasi pe-
berapa penelitian tersebut. nelitian yang sering kali justru mem-
perbesar terjadinya variasi hasil pene-
Meta Analisis litian.
Penelitian ini dilakukan dengan me- 4. Soekamto (1998)
nggunakan metode meta analisis sederha- Pemakaian analisis statistik untuk
na dengan tujuan untuk mengetahui ting- memperoleh seri informasi yang ber-
kat konsistensi dan kesesuaian diantara asal dari sejumlah data dari penelitian-
penelitian-penelitian sebelumnya yang penelitian sebelumnya.
5. Sugiyanto (2004)
terkait.
Menganalisis data yang berasal
Meta analisis adalah suatu analisis in-
dari studi primer. Hasil analisis dipakai
tegratif sekunder dengan menerapkan pro- sebagai dasar untuk menerima atau
sedur statistik terhadap hasil-hasil pengu- mendukung hipotesis, menolak atau
jian hipotesis penelitian. Menurut Glass menggugurkan hipotesis yang diajukan
(1981), analisis sekunder itu merupakan oleh beberapa peneliti.
analisis ulang (reanalysis) terhadap data 6. Barbora (2009); Sutrisno, Hery, Karto-
untuk tujuan menjawab pertanyaan pene- no (2007)
litian dengan teknik-teknik statistik yang Teknik merangkum berbagai hasil
lebih baik atau menjawab pertanyaan-per- penelitian secara kuantitatif dengan
tanyaan baru dengan data lama yang dimi- cara mencari nilai effect size.
liki. Berikut beberapa pengertian dari pe-
nelitian meta analisis menurut para ahli : Metodologi
Metodologi atau langkah-langkah da-
1. Glass (1981)
lam melakukan kegiatan penelitian meta
Meta analisis merupakan analisis
analisis menurut Wilson dan Kelley, an-
kuantitatif dan menggunakan sejumlah
tara lain :
data yang cukup banyak, serta mene-
1. Tetapkan masalah yang ingin diteliti;
rapkan metode statistik dengan mem-
2. Tentukan periode dari berbagai peneli-
praktekannya dalam mengorganisasi-
tian yang akan dijadikan sebagai sum-
kan sejumlah informasi yang berasal
ber data (misalnya 10 tahun terakhir).
dari sampel besar yang fungsinya untuk
3. Carilah berbagai penelitian yang berhu-
melengkapi maksud-maksud lainnya.
bungan dengan masalah yang ingin di-
2. Borg (1983)
teliti (penelitian dengan permasalahan
Teknik pengembangan paling baru
sejenis).
untuk menolong peneliti menemukan
4. Bacalah bagian Judul dan Abstrak dari
kekonsistenan atau ketidakkonsistenan
penelitian-penelitian tersebut untuk
dalam pengkajian hasil silang dari hasil
melihat apakah penelitian tersebut se-
penelitian.
suai dengan masalah yang ingin diteliti.
3. Sutjipto (1995)
5. Fokuskan penelitian pada masalah, me-
Meta analisis adalah salah satu
todologi penelitian (jenis, tempat, dan
upaya untuk merangkum berbagai hasil
waktu penelitian; metode; populasi;
penelitian secara kuantitatif. Suatu tek-
sampel; teknik penarikan sampel; dan
nik untuk menganalisis kembali hasil-
teknik analisis data), data, analisis data,
hasil penelitian yang diolah secara sta-
dan hasil (kesimpulan dan saran).
tistik berdasarkan pengumpulan data
primer. Hal ini dilakukan untuk meng-
Djatikusumo, Pengaruh Literasi Keuangan ....17
da, sehingga akan dapat diketahui hasil Laily, N (2013) Pengaruh Literasi
yang semakin akurat dan konsisten. Keuangan Terhadap Perilaku
Mahasiswa Dalam Mengelola
Daftar Rujukan Keuangan, Jurnal Pendidikan
Andrew, V dan Linawati, N (2014). Akuntansi No. 4 Vol 1 September
Hubungan Faktor Demografi dan 2013
Pengetahuan Keuangan Dengan Margaretha, F dan Pambudhi, R.A (2015).
Perilaku Keuangan Karyawan Tingkat Literasi Keuangan Pada
Swasta di Surabaya, Finesta Vol 02 Mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi
No 02 Herawati, N.T (2015) Kontribusi
Fernandes D, Lynch. Jr., Netemeyer RG Pembelajaran Di Perguruan Tinggi
(2014) Financial Literacy, Financial dan Literasi Keuangan Terhadap
Education and Downstream Perilaku Keuangan Mahasiswa,
Financial Behavior, Journal of Jurnal Pendidikan dan Pengajaran,
Management Science Jilid 48 Nomor 1-3,
(forthcoming). Mandell, L (2006) Financial Literacy: If
http://ekbis.sindonews.com/read/1110079 It’s So Important, Why Isn’t It
/178/ojk-akui-tingkat-literasi- Improving?, Network Financial
keuangan-ri-masih-rendah- Institute, Indiana State University,
1463728941 April 2006
http://elfrieda.wordpress.com/2011/12/03 McCormick, M.H (2009) Effectiveness of
/meta-analisis/ Youth Financial Education: A
http://cobaberbagi.wordpress.com/2010/0 Review of the Literature, Journal of
2/15/meta-analisis/ Financial Counseling and Planning,
http://chatroks.blogspot.com/2012/09/met Vol. 20 Issue 1.
a-analisis.html Sugiarto, A (2016) Implementasi Strategi
http://syehaceh.wordpress.com/2008/05/1 Nasional Literasi Keuangan,
5/konsep-meta-analysis/ Otoritas Jasa Keuangan
http://en.wikipedia.org/wiki/Meta- Xu, L and Zia B (2012) Financial Literacy
analysis Around The World, Policy Research
http://ats.ctsnetjournals.org/cgi/content/fu Working Paper, The World Bank
ll/87/3/985 Development Research Group
http://journals.lww.com/epidem/Abstract/ Finance and Private Sector
2008 Development Team, June
http://www.cochrane- Willis, L.E (2008) Against Financial
net.org/openlearning/html/mod13- Literacy Education, Iowa Law
4.htm Review No. 198
Hogart J (2006). Financial Education and
Economic Development. Paper
presented at Improving Financial
Literacy: International Conference
Hosted by the Russian G8
Presidency in Cooperation with the
OECD. Retrieved June 19, 2008,
from
http://www.Oecd.org/dataoecd/20/5
0/37742200.pdf
Kritik Terhadap Kerangka Konseptual
Badan Standar Prinsip-Prinsip Akuntansi di Amerika Serikat
Kariyoto1)
1)
Universitas Brawijaya Malang
1)
kariyoto@ub.ac.id
Abstract
In America, the criticisms aimed at the conceptual framework project Financial Accounting
Standards Board) (FASB). Although it can not be said that the Conceptual Framework
project fails, at least the conceptual framework running or growing a bit slow. The purpose
of this study to analyze the criticism of the conceptual framework that will allow help to
understand the reasons why this conceptual framework to develop slowly and help the
development possibilities in Indonesia or repair parts that still have weaknesses. The
research method used descriptive qualitative approach. This method is used to get an
understanding and a complete picture about a phenomenon of the literature on the
conceptual framework Standards Board Accounting Principles in Amaerika. There are two
approaches that can be used in the analysis. And the results and conclusions of the research
is twofold: first is to assume that the conceptual framework should be an approach
"scientific" (scientific), which is based on methods umumpya used in scientific research.
Prescription or accounting observations that emerge from this approach should be able to
justify the validity of the observation or the prescriptions based on logic and empirical
evidence. The second is the professional approach that is centered on the selection of actions
considered best by "values prbfesional". This is similar to the constitutional approach in
determining the rules.
Abstrak
21
22 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm 21-28
pustaka tentang kritik terhadap kerangka dan filosofi dari kerangka konseptual
konseptual FASB yang jarang ditemukan, menjadi hilang sampai statement tersebut
mungkin merupakan akar penyebab me- dikeluarkan. SFAC No. 5 menyatakan da-
ngapa kritik itu muncul. Peneliti meninjau lam beberapa paragraph (paragrap 35, 51,
dan menelaah aspek-aspek yang menjadi dan 108) bahwa konsep konsensus harus
proses kritik terhadap kerangka konsep- dikembangkan sebagaimana proses pe-
tual. Data informasi tambahan digali me- nentuan standar berkembang. Filosofi
lalui pengalaman praktis. evolusi semacam itu, yang melihat konsep
sebagai residu dari proses penentuan stan-
Hasil dan Pembahasan dar, jelas bertentangan secara langsung
A. Pendekatan Ilmiah dengan tujuan kerangka konseptual.
1. Deskriptif dan Non-perasional Dopuch dan Sunder (1980) lebih lan-
Kita memperhatikan berbagai isu dan jut, memandang bahwa definisi elemen la-
perdebatan dalam akuntansi, kita sering poran keuangan sangat tergantung pada
dihadapkan pada pertanyaan mendasar se- aturan-aturan (rules) dan konvensi yang ti-
perti : apakah yang dimaksud dengan nilai dak spesifik. Mereka mengatakan : "Ba-
(value)? Bagaimana kita menilai elemen gaimana mungkin kerangka konseptual
laporan keuangan seperti aktiva dan hu- memberikan pedoman dalam memilih ber-
tang? Salah satu tujuan dari kerangka kon- bagai prinsip dan aturan jika elemen-ele-
septual adalah untuk menjawab pertanya- men dalam laporan keuangan tersebut di-
an tersebut sehingga dapat menghindari definisikan dalam istilah yang sama". (hal.
argument repetitive terhadap arti dari isti- 4). Dopuch dan Sunder juga beranggapan
lah elemen laporan keuangan. Kesamaan bahwa tidak satupun dalam kerangka kon-
pandangan untuk menjawab pertanyaan septual FASB tersebut kelihatannya mam-
tersebut, paling tidak yang muncul dari pu membantu dalam memecahkan isu-isu
berbagai perbedaan dalam membuat suatu pengungkapan (disclosure) kontemporer.
kebijakan (judgment). Atas dasar hal ter- Mereka mendukung pernyataan ini berda-
sebut jelas bahwa kerangka konseptual di- sarkan isu-isu, seperti : Kredit Pajak
maksudkan sebagai proyek preskriptif Tangguhan (Deferred Taxes Credit), per-
yang bertujuan untuk memberi pedoman lakuan Cost eksplorasi industri Minyak
atau preskripsi bagi akuntan tentang ba- dan Gas serta akuntansi nilai terkini (cur-
gaimana menyajikan informasi yang rele- rent value accounting). Mereka menyim-
van dalam pengambilan keputusan ekono- pulkan sebagai berikut : (1) Definisi hu-
mi. Dalam proyek kerangka konseptual, tang terlalu luas sehingga menyulitkan
isu yang berkaitan dengan pengakuan dan dalam, memprediksi posisi FASB terha-
pengukuran merupakan isu yang sering dap deferred tax credit. (2) Kerangka kon-
muncul. Akibatnya, pada tahun 1984 dike- septual mendukung dua prinsip akuntansi
luarkan Statement of Financial Accoun- yang berlawanan (full cost dan successful
ting Concept No. 5 tentang Pengukuran cost) dan kelihatannya kerangka konsep-
dan Pengakuan. SFAC tersebut pada da- tual tidak berhasil dalam rnemberi pedo-
sarnya menjelaskan deskripsi tentang ele- rnan untuk memecahkan isu tersebut. (3)
men laporan keuangan yang didasarkan Kerangka konseptual membatasi masalah
pada observasi terhadap praktik berjalan. estimasi terhadap usaha-usaha masa lalu
Hines (1987 : p.71) mengungkapkan bah- yang ditujukan untuk mendorong publi-
wa “Sampai dengan dikeluarkannya kasi current value accounting.
SFAC No. 5, pendekatan yang digunakan Gerborth (1987) berpendapat bahwa
FASB hampir seluruhnya deskriptif. Sta- pengetahuan substantif berasal dari inves-
tement No.5 menunjukkan bahwa tujuan tigasi bukannya didasarkan pada kesepa-
24 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm 21-28
katan terhadap definisi. Misalnya, dalam pernyataan atau keyakinan dapat diterima
istilah politik, kata seperti "demokrasi", setelah terbukti kebenarannya sesuai de-
"kedudukan yang sama" (equality) meru- ngan aturan yang disepakati dalam meto-
pakan kata-kata kosong tanpa pemahaman dologi ilmiah. Hines (1988) berpendapat
terhadap masyarakat yang memberi kata- bahwa masalah dalam realisme ekonomi /
kata tersebut dengan suatu substansi. Un- pendekatan pengukuran yang diadopsi
tuk mendukung pernyataan tersebut, Cer- oleh kerangka konseptual di Amerika ada-
borfh mensitir pendapat Popper sebagai lah masalah yang sering dijumpai dalam
berikut : "Dalam science, kita harus mem- masyarakat ilmiah. Realitas dipandang se-
perhatikan bahwa pernyataan yang kita bagai sesuatu yang dibentuk dan diperta-
buat tidak akan pernah tergantung pada ar- hankan oleh praktisi sosial, sehingga "me-
ti dari istilah yang kita gunakan. Sekalipun ngotori" persepsi akuntan terhadap realitas
istilah tersebut didefinisikan, kita tidak ekonomi. Dalam pengetahuan sosial (so-
akan pernah mencoba untuk menarik in- cial science), aktor bertindak sesuai de-
formasi dari definisi tersebut, atau menda- ngan definisi dan konsep-konsep realitas
sarkan argumen pada definisi tersebut. Itu- yang ada.
lah sebabnya istilah-istilah kita sering me- Tujuan utama pendekatan ilmu pe-
nimbulkan masalah. Kita tidak akan ter- ngetahuan adalah untuk meningkatkan pe-
lalu membebani istilah tersebut. Kita men- mahaman tentang lingkungan sehingga
coba untuk memberi istilah tersebut de- memungkinkan untuk beroperasi lebih
ngan dengan bobot yang sekecil mung- efektif dalam lingkungan ter-sebut. Pende-
kin". (hal.5) katan hipothetico-deductive mempengaru-
2. Asumsi Ontologi dan Epistemologi hi asumsi epistemologi dan metodologi
Akuntansi dalam kerangka konsep- tentang pengujian kebenaran dan hal lain
tual disebutkan bahwa dimaksudkan untuk yang berkaitan dengan penelitian akuntan-
memberi informasi yang obyektif dan ti- si. Misalnya fokus penelitian diarahkan
dak bias kepada pemakainya. Hal ini di- pada survey sampel berskala besar, anali-
analogkan oleh Solomon (1978) sebagai sis dengan alat-alat yang layak dalam sta-
pemetaan keuangan. "Akuntansi merupa- tistik, dan penurunan beberapa teori.
kan pemetaan keuangan. Semakin baik Asumsi juga dibuat terhadap karakteristik
memetakannya, semakin lengkap peta ter- perilaku (maksimisasi kemakmuran, ke-
sebut menggambarkan fenomena kom- butuhan informasi pemakai seperti aliran
pleks yang dipetakan. Kita tidak menilai kas masa mendatang dan nilai terkini), dan
suatu peta berdasarkan aspek perilaku cara-cara bagaimana orang berhubungan
yang dihasilkan. Kita menilai suatu peta dengan orang lain dan masyarakat.
berdasarkan seberapa baik peta tersebut 3. Perputaran Logika (Circularity of
menggambarkan kenyataan. Orang kemu- Reasoning)
dian bereaksi terhadap peta tersebut seba- Salah satu tujuan dari kerangka kon-
gaimana mereka akan bereaksi". (hal. 71) septual adalah memberi pedoman bagi
Filosofi realisme tersebut muncul da- praktik akuntansi setiap hari. Apabila di-
lam akuntansi berdasarkan anggapan bah- perhatikan, kerangka konseptual FASB
wa kenyataan ekonomi dapat diobservasi, kelihatan seperti mengikuti alur ilmiah,
diukur, dan dikomunikasikan secara ob- yaitu menghasilkan prinsip-prinsip dan
yektif. Beberapa filsuf pengetahuan, se- praktik akuntansi dari suatu teori yang di-
perti Feyerabend berpendapat bahwa ke- generalisasikan. Namun kenyataannya ke-
benaran ilmiah tidak bersifat absolut. Ke- rangka konseptual tersebut gagal meme-
benaran tersebut mengacu pada pernya- nuhi kriteria pengujian. Kerangka konsep-
taan tentang realitas yang dibentuk. Suatu tual tersebut lebih didasarkan pada "per-
Kariyoto, Kritik Terhadap Kerangka Konseptual….25
putaran logika (circularity of reasoning)" tahap "embrio", dan belum dapat dikate-
yang tidak berujung pangkal dalam ke- gorikan sebagai sesuatu yang ilmiah
rangka itu sendiri. Dalam SFAC No. 2, (scientific).
misalnya, kualitas informasi seperti relia- B. Nilai Profesional
bilitas (reliability) dinyatakan tergantung 1. Kerangka Konseptual Sebagai
pada pencapaian kualitas yang lain seperti Dokumen Kebijakan
: representational faithfulness, neutral- Sebagai seperangkat pengetahuan
lity, dan verifiability. Meskipun demikian, yang digeneralisasikan, kerangka konsep-
kualitas-kualitas tersebut sangat tergan- tual gagal memenuhi pengujian ilmiah.
tung pada kualitas yang tidak operasional Sekalipun kita berargumen bahwa realitas
dan kelihatan tidak jelas. Dalam SFAC hanya merupakan hasil dari konstruksi so-
No. 2 tersebut terdapat pembahasan ten- sial, namun tidak ada proses deduktif yang
tang kualitas yang tergantung pada rele- melekat dalam kerangka konseptual. Ti-
vansi, reliabilitas, dan representational dak dapat dipungkiri bahwa proses terse-
faithfulness (paragrap 98, 100). Namun but sebenarnya diperlukan untuk mene-
demikian, kondisi yang diperlukan untuk rapkan kerangka konseptual pada fenome-
mencapai kualitas tersebut tidak dinyata- na empiris yang ada. Hal ini dimaksudkan
kan dengan jelas. untuk mengubah realitas ke arah tatanan
4. Disiplin Yang Tidak Ilmiah yang lebih disukai sesuai dengan tujuan
Apakah akuntansi dapat dikatakan se- yang diasumsikan. Kenyataan yang me-
bagai ilmu pengetahuan murni (science)? nunjukkan apakah kerangka konseptual
Kerangka konseptual mungkin menga- dapat dipandang sebagai model normatif
dopsi pendekatan ilmiah, akan tetapi pen- untuk praktik akuntansi, juga merupakan
dekatan tersebut dipertanyakan jika akun- masalah. Hal ini disebabkan praktik yang
tansi tidak memenuhi kriteria "science". diterima, sebagian besar didasarkan pada
Stamp (1981) menyatakan bahwa : akun- prosedur yang ada, kemudian dijadikan le-
tansi lebih dekat dengan hukum dari pada gitimasi dalam kerangka konseptual.
pengetahuan fisika, karena baik akuntansi Alternatif untuk memandang kerang-
maupun hukum berkaitan dengan konflik ka konseptual sebagai suatu yang ilmiah
antara kelompok pemakai memiliki perbe- adalah dengan melihatnya sebagai model
daan kepentingan dan tujuan. (hal. 14). kebijakan. Ijiri (1975) membedakan antara
Lebih lanjut Stamp menggambarkan model normatif dan model kebijakan. Mo-
bahwa hukum merupakan disiplin norma- del normatif didasarkan pada asumsi-
tif yang bersifat preskriptif, berisi konsep- asumsi tertentu yang berkaitan dengan tu-
konsep yang dipenuhi dengan nilai-nilai. juan yang akan dicapai. Meskipun model
Akuntansi dihadapkan pada pasar yang ti- normatif memiliki implikasi kebijakan,
dak sempurna dan melibatkan berbagai model tersebut berbeda dengan model ke-
proses pengambilan keputusan manusia bijakan yang melibatkan komitmen terha-
yang dipengaruhi faktor subyektifitas. Se- dap tujuan. Baik berbentuk deskriptif atau
baliknya, fisika dipandang sebagai disiplin normatif, suatu model harus merupakan
ilmu positif, deskriptif, dan berisi konsep- teori yang dapat diuji secara ilmiah. Hal
konsep yang bebas nilai. Elemen-elemen ini berbeda dengan pernyataan kebijakan
empiris dan teoritis, dalam akuntansi dide- yang didasarkan pada pertimbangan nilai.
finisikan secara bebas (loosely). Dengan Lebih lanjut, Ijiri berpendapat bahwa
demikian, akuntansi kehilangan paradig- teori dan kebijakan dalam akuntansi cen-
ma ilmiah yang definitif. Teori akuntansi derung tumpang tindih. Sementara dalam
normatif banyak memiliki kelemahan, se- pengetahuan ilmiah empiris lainnya, per-
dang teori akuntansi positif masih dalam bedaan tersebut dinyatakan secara jelas.
26 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm 21-28
dan efektifitas biaya tidak dapat dipecah- sehingga penyusunan dan interpretasi ter-
kan dengan kerangka konseptual. Isu ter- hadap laporan keuangan diserahkan pada
sebut hanya dapat dipecahkan dengan akuntan dan auditor. Tindakan ini akhir-
menggunakan pertimbangan yang bersifat nya akan menimbulkan ketidakkonsiste-
subyektif. Sementara, pertimbangan seba- nan antara standar yang ditetapkan dengan
gian besar juga didasarkan pada nilai-nilai kerangka konseptual yang dikembangkan
profesional. untuk tujuan penyajian informasi yang
Adanya ketidaksepakatan terhadap dapat dipercaya, relevan dan obyektif.
standar akuntansi normatif juga didukung
oleh Demski (1973). Dia mengatakan bah- Simpulan dan Saran
wa atas dasar bukti yang ada, secara Secara umum dapat dikatakan bahwa
umum, tidak ada standar yang mampu me- proyek kerangka konseptual FASB meru-
ngidentifikasi alternatif akuntansi yang pakan proyek yang dianggap paling maju
paling disukai tanpa mengkaitkannya de- dalam menciptakan "konstitusi akuntan-
ngan keyakinan dan preferensi pribadi si". Kerangka tersebut harus mampu dite-
(individu). Keyakinan dan preferensi se- rima secara umum, menggambarkan peri-
macam itu merupakan campuran antara laku kolektif, dan melindungi kepentingan
nilai pribadi dan nilai profesional. Oleh publik di bidang kegiatan yang dipenga-
karena itu, Bromwich (1980) yakin bahwa ruhi oleh pelaporan keuangan. Dapatkah
pendekatan yang optimal dalam menen- semuanya dicapai? Kerangka konseptual
tukan standar akuntansi adalah dengan mungkin tidak mampu menyelesaikan se-
mengeluarkan seperangkat standar sepo- mua rnasalah yang berkaitan dengan pe-
tong-potong (parsial) yang membahas nentuan standar akuntansi.
masalah-masalah akuntansi secara terpi- Beberapa masalah tersebut, berkaitan
sah. Jadi, pendekatan ini dilakukan serupa dengan aspek pemilihan sosial. Disaran-
dengan penentuan standar akuntansi ber- kan pengembangan seperangkat standar
dasarkan praktik berjalan sebelum proyek akuntansi yang dapat diterapkan pada se-
kerangka konseptual dibentuk. Dengan ca- mua alternatif akuntansi yang memuaskan
ra demikian, diharapkan bahwa konsensus semua pihak tidak mungkin dilakukan.
diantara pemakai laporan keuangan mu- Kerangka konseptual harus dapat diprak-
dah dilakukan, sumber-sumber yang ter- tikkan dan dapat diterima oleh semua pi-
batas dapat ditargetkan dan disentralisa- hak yang berkepentingan. Kemampuan
sikan, serta standar yang dihasilkan dapat kerangka konseptual untuk dapat diprak-
menghilangkan tekanan pada profesi tikkan mungkin dihadapkan pada masalah
akuntansi. yang berkaitan dengan tingkat "keabstra-
Konsep yang kurang idealis dari nilai- kan" dari karakteristik kualitatif dan reko-
nilai profesional adalah konsep otoritas mendasi lainnya. Keberterimaan kerangka
dan monopoli profesional. Konsep ini se- konseptual mungkin dihadapkan pada ke-
suai dengan pendekatan konstitusi (consti- sulitan untuk memecahkan masalah atau
tutional approach) yang diajukan oleh konflik kepentingan diantara para pema-
Buckley (1980) dan argumen yang menye- kai dan ancaman terhadap kemungkinan
butkan bahwa penentuan standar berkaitan perubahan secara radikal dalam pelaporan
dengan monopoli yang dilakukan oleh keuangan perusahaan. Salah satu cara
profesi akuntan. Hal ini dapat dilakukan yang dapat digunakan untuk menentukan
dengan mengeluarkan konsep dan standar keberterimaan kerangka konseptual ada-
yang rumit. Atas dasar standar yang rumit lah dengan memastikan kelayakan (sound-
tersebut untuk pihak lain tidak mampu ness) atas penalaran yang melandasi ele-
memahami prinsip akuntansi yang sulit men kerangka konseptual.
28 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm 21-28
Arrayyan Firdaus1)
1)
Politeknik Negeri Malang
1)
arrayyanfirdaus@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendekonstruksi definisi dan teknik-teknik akuntansi kreatif
menggunakan paradigma posmodernisme dalam bingkai Pancasila. Adapun definisi
akuntansi kreatif dalam bingkai Pancasila adalah usaha seseorang untuk menciptakan ide
baru didalam akuntansi dimana nilai-nilai filosofis, konsep, teori, dan praktiknya bertujuan
untuk lebih mendekatkan dirinya kepada Tuhan, mempererat tali persaudaraan antar
sesama, dan meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar sehingga terjadinya
proses transparansi dan transformasi informasi keuangan yang humanis.Kemudian, bentuk
teknik-teknik dari akuntansi kreatif dalam bingkai Pancasilayang dimaksud adalah
responsible to The God, Humans, and the Enviroment, materialistic and egoistic
minimization, income distribution maximization, justice smoothing, dan non-financial
perspective recognition.
29
30 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.29-38
penting adalah ide ini kemudian akan me- Disamping itu, jika makna dari CA
reka aksikan (act) melalui proses kalku- telah berubah seiring dengan proses pen-
lasi dalam bentuk angka (count) saat me- dekonstruksian, maka tujuannya pun akan
nerapkan CA, kemudian melakukan pro- berubah pula. CA yang diinternalisasikan
ses pengambilan keputusan, hingga mela- dengan nilai-nilai Pancasila, setidaknya
kukan perbaikan dengan proses berpikir memiliki lima tujuan. Tujuan pertama di-
(think) (konsep accounting versi penulis). lakukannya CA haruslah berefleksi dan
Terlebih lagi, didalam ajaran agama Is- berorientasi pada agama sebagai wujud
lam misalnya, jika dalam proses act, dari sila pertama, sehingga para pengguna
count, dan think tadi benar-benar dilanda- dapat bertanggung jawab kepada Tuhan
si dengan niat untuk beribadah, maka da- dan Makhluk-Nya. Tujuan kedua berele-
lam setiap langkah diyakini akan selalu vansi dengan sila kedua yaitu konsep CA
mendapatkan bimbingan langsung dari tidak boleh mangandung nilai-nilai yang
Tuhan. menimbulkan kegiatan yang sifatnya me-
Dengan mengkombinasikan konsep maksa kehendak orang lain seperti peme-
pencarian ide baru (creative) dan proses rasan. Selanjutnya, penerapan CA dilaku-
act, count, serta think (accounting) de- kan untuk meningkatkan rasa kekeluarga-
ngan nilai-nilai Pancasila, maka akan ter- an, bahkan sebagai bentuk nyata konsep
bentuklah sebuah definisibaru dalam me- gotong royong (representasi sila ketiga).
mahami CA. CA dalam bingkai Pancasila Sila keempat yang dimanifestasikan ke
dapat dilhami sebagai “usaha seseorang CA memberikan makna bahwa tujuan da-
untuk menciptakan ide baru didalam ri penerapannya haruslah mengutamakan
akuntansi dimana nilai-nilai filosofis, hajat hidup orang banyak sehingga tidak
konsep, teori, dan praktiknya bertujuan sarat akan nilai egoistik. Dan yang ter-
untuk lebih mendekatkan dirinya ke- akhir, tujuan dari CA yang kelima yang
pada Tuhan, mempererat tali persau- terinterpretasi dari sila kelima haruslah
daraan antar sesama, dan meningkat- menjaga keseimbangan antara hak dan
kan kepedulian terhadap lingkungan kewajiban.
sekitar sehingga terjadinya proses trans- Selain itu, CA yang dibingkai dengan
paransi dan transformasi informasi ke- nilai-nilai Pancasila memiliki teknik-tek-
uangan yang humanis.” nik yang berbeda dengan CA pada
Makna kata humanis disini dimak- umumnya dalam proes penerapannya. Ji-
sudkan agar pemilihan perlakuan akutansi ka CA pada umumnya memiliki teknik-
dalam penerapan CA tidak sarat akan ni- teknik sepeti taking bath, income minimi-
lai materialistik, private, kuantitatif, dan zation, income maximization, income
maskulin yang akan memarginalkan nilai- smoothing, dan timing revenue and ex-
nilai spritualis, public, kualitatif, dan fe- pense recognition (Lihat Watts dan Zim-
minim. Akhirnya, ketika berbicara CA merman, 1986), maka pada CA dalam
baik dari segi teoritis hingga praktiknya, bingkai Pancasila memiliki teknik-teknik
kita juga akan berbicara tentang nilai-ni- seperti responsible to The God, Humans,
lai trasendental dengan ciri utama men- and the Enviroment, materialistic and
cari keridhoan Tuhan dalam menentukan egoistic minimization, income distribu-
keadilan sosio-ekonomi, prinsip mema- tion maximization, justice smoothing,
nusiakan manusia dengan merealisasikan dan non-financial perspective recogni-
pendistribusian laba, dan perspektif non tion.
keuangan sebagai indikator mengukur ke- Teknik pertama yaituresponsible to
berhasilan suatu pencapaian. The God, Humans, and the Enviroment
adalah teknik utama yang melandasi tek-
Firdaus, Manifestasi Pancasila dalam....35
nik-teknik lainnya. Utamanya, teknik ini tualisasikan nilai Pancasila khususnya si-
bersifat ingin mengembalikan citra akun- la kedua dan kelima. Teknik ini dapat di-
tansi yang mengandung nilai trasendental interpretasikan dalam bentuk konsep ke-
dengan mencantumkan tulisan “in the na- pemilikan yang lebih humanis, dimana
me of god”pada laporan keuangan seperti suatu entitas dalam melakukan perputaran
yang dilakukan Luca Pacioli (Kamayanti, dana harus didasarkan pada konsep bagi
2012) dan Triyuwono (2012) pada “lapo- hasil dan kerjasama sehingga berorientasi
ran amanah Allah, laporan komitmen tau- pada pemerataan keadilan. Dengan kon-
hid, dan laporan rahmat Allah” menurut sep ini, perusahaan akan sedikit lebih ter-
versinya sebagai bentuk taat kepada Tu- bebaskan dari tanggungan kerugian yang
han. begitu besar (karena dalam konsep bagi
Teknik selanjutnya ialah materialis- hasil, jika rugi, besarnya kerugiaan akan
tic and egoistic minimization. Teknik ini dibagi sesuai dengan kesepakatan sebe-
dilatarbelakangi oleh fenomena penggu- lumnya). Selain itu, konsep perusahaan
naan CA yang sarat akan nilai egoistik. bagi hasil juga akan menghindari
Hal ini terpotret pada perilaku manajer manusia dari riba.
yang hanya menerapkan CA guna mem- Terakhir adalah teknik non-financial
peroleh bonus ataupun adanya perintah perspective recognition. Keberhasilan
dari para stockholder yang menghendaki konsep Kaplan dan Norton yaitu balan-
laporan keuangan “dipercantik” agar nilai ced score card (BSC) sebagai salah satu
perusahaannya meningkat. Adapun, wu- alternatif dalam mengukur kinerja perusa-
jud dari teknik ini penulis mengusulkan haan adalah motivasi penulis mengusul-
bahwa hasil laporan keuangan harus di- kan teknik ini. Jika dicermati secara sek-
pertanggungjawabkan kepada stakeholder sama, dari keempat perspektif BSC yaitu
versi Triyuwono (2012) yaitu Tuhan, ma- learning and growth, internal business,
nusia, dan alam melalui proses transpa- customer value, dan financial, tiga dian-
ransi di dalam pengungkapannya. taranya bersifat non-financial. Hal ini
Income distribution maximization mengindikasikan bahwa unsur-unsur non
adalah teknik yang penulis adopsi dari materi telah dianggap lebih penting dari-
konsep zakat (Islam) dan persepuluhan pada unsur materi. Berkaca pada hal ter-
(Kristen). Bentuk realisasi dari teknik ini sebut, penulis pun termotivasi untuk me-
adalah hadirnya akun baru pada laporan nampilkan unsur-unsur non materi ke
keuangan yaitu “Pendisribusian Laba”. dalam CA. Misalnya, dengan mencan-
Penerapan pendistribusian laba ini dapat tumkan besarnya nilai dari dampak ling-
disamakan dengan konsep dalam berza- kungan dan nilai sosial akibat aktivitas
kat. Misalnya, seperti dalam hal melaku- perusahaan baik yang bisa dikuantifika-
kan penilaian bagian-bagian yang dizaka- sikan dengan nilai uang maupun yang ti-
ti haruslah diukur secara pasar, dibayar- dak. Pencantuman nilai dari dampak ling-
kan kepada delapan asnaf sebagaimana kungan dan nilai sosial menurut Raar
yang dianjurkan oleh Al-Qur'an atau disa- (2004) dapat meningkatkan reputasi dan
lurkan melalui Lembaga Zakat seperti ko- menciptakan kesejahteraan untuk bebera-
perasi dan Baitul Mal (Prasetyo, 2013). pa pihak karena menyangkut masalah
Kemudian, teknik ini tidak memperla- praktek-praktek ketenagakerjaan, dampak
kukan pendistribusian laba sebagai biaya lingkungan, keamanan produk energi
tetapi sebagai bentuk ibadah dalam men- yang digunakan, dan hubungan dengan
capai kesejahteraan sosial. komunitas (Lihat juga Mathews, 1993;
Keempat ialah teknik justice smoot- dan GRI, 2000). Alhasil, non-financial
hing. Teknik ini bertujuan untuk mengak- perspective recognition, akan membuat
36 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.29-38
Daftar Rujukan
Achsin, M. (2006). Menyingkap : Dam-
pak Positivisme Terhadap Esensi
Penciptaan Manusia. TEMA, 7 (1):
35-49.
Afriansyah, Sulton. (2014). Interpretasi
Keberhasilan Kode Etik Akuntan
Indonesia.
Agoes, Sukrisno dan Ardana, I Cenik.
Gambar 2. Desain Akuntansi Kreatif (2014). Etika Bisnis dan Profesi:
Dalam Bingkai Pancasila Tantangan Membangung Manusia
Firdaus, Manifestasi Pancasila dalam....37
Suryadi1)
1)
Politeknik Negeri Malang
1)
suryadipolinema@yahoo.com
Abtract
This study aimed to describe the dimensions of Managerial Performance (KM) which was
built by the Budget Drafting Variable Participation (PPA), Job satisfaction (KK) and
Organizational Commitment (KO) as an intervening variable. The study involved 58
personnel agencies Vocational College in East Java was chosen from 116 the amount of
data on 34 items of questions prepared than 4 variables (Brownel, Milani and Hohoney),
Nouri and Parker. This type of research is descriptive statistics and Analysis of Structural
Equation Model, measurement the Likert Scala 1-7. Through the preparation of the model
(mathematical) which is then used calculation phases and analyzed with the help of latent
variable models (part diagram) and logical analysis concluded: a. The direct effect of PPA
with KM strengthen Brownel, Milani and Hohoney; b. The indirect effect KK KM KM has
not been able to influence through families (not support) Seton and Liden; c. Indirect
Influence KM KO with significant support Nouri and Parker (positively related). So that the
problems posed and hipotesis on a receipt. There is a direct effect of the PPA with KM H 1
(Direct) b. There is an indirect effect of H2 between KO with KM (Indirect) c. There is no
indirect influence H3 between PPA with KM through KK. Loading empirical evidence on
the results show that the dominant indicator variable bentukannya Kominten biggest
variable Organization.
In order to strengthen the participation of subordinates on the PPA to do one action on
families with a variable remuneration, recognition of achievement and Filling and
Information data the related units, giving confidence and increase skills through team
training in an effort to support the development of institutions Managerial Performance.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan dimensi Kinerja Manajerial (KM) yang dibangun
oleh Variabel Partisipasi Penyusun Anggaran(PPA), Kepuasan Kerja(KK) dan Komitmen
Organisasi(KO) sebagai variabel Intervening. Penelitian ini melibatkan 58 orang tenaga
instansi Perguruan Tinggi Vokasi di Jawa Timur terpilih dari jumlah 116 data dipersiapkan
atas 34 item pertanyaan daripada 4 variabel (Brownel, Milani dan Hohoney), Nouri dan
Parker. Jenis penelitian adalah Statistik diskriptif dan Analisis Struktural Equation Model
dengan pengukuran skala likert 1-7.
Melalui penyusunan Model (matematis) yang kemudian digunakan tahapan perhitungan
dan dianalisis dengan bantuan latent variabel model (part diagram) dan logical analysis
disimpulkan : a. Pengaruh langsung PPA dengan KM memperkuat Brownel, Milani dan
Hohoney; b. Pengaruh tidak langsung KK dengan KM belum mampu mempengaruhi KM
melalui KK (tidak mendukung) Seton dan Liden; c. Pengaruh Tidak Langsung KO dengan
KM siginifikan mendukung Nouri dan Parker (berhubungan positif). Sehingga
permasalahan yang diajukan dan diterimanya hiipotesis pada a. Terdapat pengaruh
langsung H1 antara PPA dengan KM (Direct) b. Terdapat pengaruh tidak langsung H2
antara KO dengan KM (Indirect) c. Tidak terdapat pengaruh tidak langsung H3 antara PPA
39
40 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.39-50
dengan KM melalui KK. Bukti empiris pada hasil Loading menunjukkan bahwa variabel
indikator dominan bentukannya terbesar pada variabel Kominten Organisasi.
Guna penguatan partisipasi bawahan atas PPA dapat dilakukan salah satunya tindakan pada
Variabel KK dengan pemberian imbalan, pengakuan atas prestasi dan mengarsipan dan
mengimformasian data dari dan oleh unit terkait, pemberian kepercayaan serta tingkatkan
keahlian melalui tim pelatihan dalam usaha pengembangan lembaga untuk menunjang
Kinerja Manajerial.
Haryadi (2002); Kepuasan dan motivasi miliki peranan sebagai perencanaan yaitu
terhadap kinerja karyawan dengan komit- bahwa anggaran berisi tentang ringkasan
men sebagai variabel intervening oleh rencana keuangan organisasi di masa da-
Handayani Persepsi dukungan organisasi, tang dan sebagai penilaian kinerja yaitu
kepuasan kerja dan komitmen, (2007). bahwa anggaran dipakai sebagai sistem
Serta Variabel yang lain seperti Variabel pengendalian untuk mengukur kinerja
Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Ki- manajerial (Schiff dan Lewin, 1970). Pro-
nerja Manajerial, Brownell (1982); Ke- ses penyusunan angaran merupakan ke-
puasan Kerja dan Kinerja Manajerial Set- giatan yang penting dan kompleks, kare-
ton dan Liden (1996); Komitmen Organi- na anggaran memnpunyai dampak fung-
sasi dan Kinerja Manajerial Moncrief et sional dan disfungsional terhadap sikap
al (1997). dan perilaku anggota organisasi (Argyris
Berdasarkan latar belakang tersebut, 1952; Milani 1975).
tujuan penelitian ini adalah untuk mene- Dampak tersebut ditunjukkan oleh
mukan bukti empiris bahwa partisipasi ada tidaknya fungsi angaran sebagai alat
penyusunan anggaran mempunyai penga- pengendalian yang baik untuk memotiva-
ruh terhadap kinerja manajerial melalui si para anggota organisasi meningkatkan
kepuasan kerja dan komitmen organisasi kinerjanya.
sebagai variabel intervening.
Review Penelitian
Kajian Literatur Model teori seperti gambar 1, me-
Integrasi Pendekatan nyajikan model hubungan antara partisi-
Idealnya dalam merancang desain pasi penyusunan anggaran sebagai varia-
penelitian ada dua teori (keprilakuan dan bel independen (Eksogen), dengan kiner-
teori agen) Dalam mengintegrasikan me- ja manajerial sebagai variabel dependen
mang sangat sulit, biasanya hanya men- (Endogen), Dalam kepuasan kerja dan
dasarkan pada suatu teori dan mengabai- komitmen organisasi sebagai variabel in-
kan lain (Ken 1997). Kemungkinan pene- tervening. Dimana tiap hubungan dalam
litian yang mendasarkan pada teori kepri- model penelitianGambar
ini, 1diberi label Hipote-
lakuan mempunyai kelemahan karena ja- sis (Hn) Model Penelitian
hati-hati.
Pengembangan Model Warren, White and Fuller (1994).
ngaruh partisipasi penyusunan anggaran maka secara otomatis dengan penuh kesa-
dan kinerja manajerial, diantaranya daran mereka akan meningkatkan tingkat
Brownell (1982) yang menyebutkan ala- komitmen. Pendapat dari Luthans (1995)
sannya bahwa partisipasi pada umumnya dan Ganzach (1998) yang menyatakan
dinilai sebagai pendekatan manajerial bahwa variabel yang positif terhadap ke-
yang dapat meningkatkan kinerja anggota puasan kerja yaitu tipe pekerjaan itu sen-
organisasi, dan bahwa penelitian-peneliti- diri, gaji atau bayaran, kesempatan men-
an yang menguji hubungan antara kedua dapatkan promosi, atasan dan rekanan
variabel tersebut menunjukkan hasil yang kerja dapat terpenuhi, maka komitmen
berbeda atau saling bertentangan. Brow- terhadap organisasi akan timbul dengan
nell (1982) dengan sampel 48 manajer baik sehingga kepuasan akan berdampak
tingkat menengah pada perusahaan-peru- komitmen organisasi dan dengan sendiri-
sahaan manufaktur di San Fransisko, me- nya komitmen akan memberikan andil
ngukur partisipasi anggaran mengguna- cukup besar terhadap kinerja manajerial.
kan instrumen Milani (1975), dan mengu- Kepuasan kerja oleh Locke (1986)
kur kinerja manajerial menggunakan ins- dalam Suhartono dan Solichin (2006 : 3)
trumen Mahoney et al. (1963) menemu- merupakan bentuk emosional positif yang
kan hubungan positif dan signifikan an- mencerminkan respon terhadap pengaruh
tara partisipasi anggaran dan kinerja. Se- situasi kerja, penilaian kerja atau pengala-
dangkan penelitian Brownel dan Melnnes man kerja. Sedangkan menurut Viener
(1986) dengan 224 responden manajer (1982) dalam suhartono dan Solichin
tingkat menengah pada perusahaan manu- (2006:4), kepuasan kerja didefinisikan se-
faktur dengan menggunakan instrument bagai suatu sikap yang mengarah pada
yang sama juga menemukan hubungan kondisi, segi atau aspek kerja. Setton dan
yang positif dengan menggunakan instru- Liden (1996) menemukan bahwa motiva-
men yang sama juga menemukan hubu- si kerja berperan sebagai variabel mode-
ngan yang positif antara kedua variabel rating terhadap pengaruh positif antara
tersebut. Pengumpulan informasi pribadi partisipasi penyusunan anggaran dan ki-
dalam proses penyusunan anggaran dari nerja manajerial. Dan hipotesis : H2 = ter-
manajer tingkat bawah dapat membuat dapat pengaruh tidak langsung antara ke-
anggaran lebih akurat dan pencapaian puasan kerja dengan kinerja manajerial.
anggaran tersebut kemungkinan mengha-
silkan kinerja yang lebih baik tinggi dari Komitmen Organisasi dan Kinerja
sudut pandang perusahaan (Waller, Manajerial
1988). Perilaku manajerial itu dapat terja- Hasil penelitian dari Harrison dan
di karena partisipasi memberikan kesem- Hubard (1998) menyatakan bahwa komit-
patan pada bawahan untuk menjalankan men mempengaruhi Outcome (keberhasi-
anggaran yang dapat dicapai dengan lebih lan) organisasi. Kinerja karyawan dipe-
mudah bila dibandingkan tanpa partisipa- ngaruhi oleh komitmen organisasi. Kar-
si. Hipotesis adalah ; H1 = terdapat pe- yawan yang mempunyai keterlibatan
ngaruh antara partisipasi penyusunan tinggi dalam bekerja tidak mempunyai
anggaran dengan kinerja manajerial. keinginan untuk keluar dari perusahaan
dan dalam hal ini merupakan modal dasar
Kepuasan Kerja dan Kinerja untuk mendorong produktivitas yang
Manajerial tinggi. Pendapat tersebut didukung oleh
Para ahli menyatakan bahwa apabila Moncrief et al (1997) yang mengungkap-
seseorang telah terpenuhi semua kebutu- kan bahwa komitmen karyawan terhadap
han dan keinginannya oleh organisasi,
Suryadi, Permodelan Struktur Variabel.... 43
dahulu dan telah diuji tingkat validitas sikap pegawai terhadap pekerjaannya
dan reliabilitasnya. yang timbul dari perasaan suka atau tidak
Reabilitas pengukuran ditentukan de- suka, senang atau tidak senang, puas atau
ngan menghitung Cronbach alpa yang di- tidak puas..
pertimbangkan dapat diandalkan jika 2. Komitmen
Cronbach lebih tinggi dari 0,60 (Nunnal- Keinginan pegawai untuk tetap men-
ly, 1994). Uji validitas dan realibitas ter- jadi anggota organisasi yang ditandai de-
hadap alat ukur tersebut diperlukan untuk ngan bekerja keras demi organisasi dan
mengukur obyek yang diteliti. Reliabili- menerima nilai dan tujuan organisasi atau
tas menunjukkan sejauh mana suatu alat Komitmen organisasi dalam hal ini meru-
ukur dapat diandalkan atau dapat diperca- pakan penerimaan dan kepercayaan akan
ya. nilai dan tujuan organisasi. Dalam peneli-
Dengan reliabilitas dapat dilihat kon- tian ini komitmen organisasi diukur ada 9
sistensi alat ukur dalam mengukur gejala item Mowday dkk (1977), dengan me-
yang sama. Validitas mengukuran me- ngacu pada penelitian Nouri dan Parket
nunjukkan kemanpuan alat ukur untuk (1998).
mengukur apa yang seharusnya diukur. 3. Kinerja Manajerial
Walaupun pengukuran yang diguna- Kinerja manajerial merupakan ting-
kan dalam penelitian ini menggunakan kat kecakapan manager/kepala dalam me-
instrumen yang siap pakai dan telah diuji laksanakan aktivitas manajemen yang
reliablitas dan validitasnya oleh peneliti meliputi perencanaan, pengkoordinasian,
sebelumnya. Hal ini dilakukan karena pe- investigasi, pengaturan, negosiasi, perwa-
nelitian ini dilakukan pada lingkungan kilan, pengawasan dan evaluasi. Pengu-
dan waktu yang berbeda dengan peneli- kuran variabel kinerja manajerial ada 9
tian sebelumnya. Pengujian reliabilitas item pertanyaan yang dikembangkan oleh
dan validitas pengukuran dalam peneli- Mahoney et al., (1963)
tian ini ditentukan dengan menggunakan
Cronbach Alpha. Variabel-variabel yang Jenis, Sumber, dan Metode Pengum-
akan diukur tersebut diantaranya adalah : pulan Data
Survei dilakukan terhadap lembaga
Partisipasi dalam penyusunan angga- pendidikan Tinggi Vokasi Di Jawa Timur
ran Kriteria responden di kelompokan pada
Partisipasi dalam penyusunan angga- Responden para manajemen adalah mere-
ran merupakan keterlibatan para pegawai ka sedang menjabat atau pernah menja-
manajer dalam proses penyusunan pada bat, dan kelompok stakeholder.. Survei
pusat pertanggungjawaban yang dipim- dilakukan dengan interview dan pe-
pinnya. Instrumen partisipasi ada 6 item nyebaran kuesioner. Metode pengambilan
pernyataan yang dikembangkan oleh sampel para manajemen menggunakan
Fertakis (1967) dan Searfoss dan Mon- purposive sampling dan responden stake-
czka (1973). holder menggunakan multistage area ran-
1. Kepuasan Kerja dom sampling.
Instrumen yang digunakan dalam pe- Pengumpulan data dilakukan dengan
nelitian ini diadopsi dari Job Descriptive menggunakan metode penyerahkan lang-
Indek (Smith, Kendal dan Hulin dalam sung dan atau inteview atas kuesioner ke-
Luthan 2011) dengan 9 item pertanyaan pada 116 orang kepala/ kepala sub bagian
yaitu Variabel ini merupakan variabel in- yang terkait. Dan jumlah data yang diper-
tervening dimana indikator yang diguna- lukan 58 responden (Slovin) mendasar-
kan untuk mengukur kepuasan kerja dari
Suryadi, Permodelan Struktur Variabel.... 45
kan besarnya sample secara proporsional ret. Dari 100 kuesioner yang disebarkan /
random sampling. diserahkan, 75% telah diterima kembali.
Namun ada beberapa kuesioner tidak da-
Metode Analisis Data pat diproses karena pengisiannya tidak
Guna menganalisis data digunakan lengkap. Hasil Distribusi menurut umur,
dua alat analisis, sesuai dengan fungsi masa kerja dan Pengalaman Kerja atas 58
masing-masing: kuesioner (Solvin) dapat perlihatkan pada
1. Statistik Deskriptif tabel-tabel berikut :
Digunakan untuk menentukan rata-
rata skor empat variabel paada item-item Tabel 1
pertanyaan yang tersedia Distribusi Responden Menurut Umur
2. Analisis Struktur Equation Model
Digunakan untuk menentukan sebe- Umur Frequensi Persen Valid Persen Cumulasi Persen
rapa pengaruh variabel-variabel dan per- 29-34 1 1,72% 1,72% 1,72%
35-40 4 6,90% 6,90% 8,62%
modelan pembentuk struktur laten.
41-46 12 20,69% 20,69% 29,31%
47-51 30 51,72% 51,72% 81,03%
Rumus Model SEM yang digunakan 52-57 11 18,97% 18,97% 100,00%
Y(KM) = H1 + (H21XH22) + (H31XH32) Total 58
Dimana : Tabel 2
KM = Kinerja Manajerial Distribusi Responden Menurut Masa
PPA/H1 = Partisipasi Penyusunan Angga- Kerja
ran
KK/H2 = Kepuasan Kerja Umur Frequensi Persen Valid Persen Cumulasi Persen
KO/H3 = Komitmen Organiasasi 9-14 3 5,17% 5,17% 5,17%
15-20 26 44,83% 44,83% 50,00%
21-26 27 46,55% 46,55% 96,55%
Dasar Interpretasi
27-32 2 3,45% 3,45% 100,00%
Rentang jawaban dari pengisian di-
Total 58
mensi pertanyaan (tertutup) setiap varia-
bel yang diteliti, ditentukan kriteria tiga
Tabel 3
kotak (three box method) (Ferdinand,
Distribusi Responden Menurut
2006). Dalam ini rentang jawaban dimu-
Pengalaman Kerja
lai dari 10 - 100 didapat rentang 90 dibagi
3 menghasilkan nilai sebesar 30 yang di- Umur Frequensi Persen Valid Persen Cumulasi Persen
gunakan dasar interpretasi nilai indeks, 3-4 30 51,72% 51,72% 51,72%
yaitu : 5-6 15 25,86% 25,86% 77,59%
a. Nilai 10,00 – 40,00 = rendah 7-8 7 12,07% 12,07% 89,66%
b. Nilai 40,01 – 70,00 = sedang 9-10 4 6,90% 6,90% 96,55%
c. Nilai 70,01 – 100,00 = Tinggi 11-12 1 1,72% 1,72% 98,28%
>15 1 1,72% 1,72% 100,00%
Total 58
Hasil Dan Pembahasan
Hasil Diskripsif Data Responden
Diskriptif Respon Terhadap Variabel
Data diambil menggunakan angket
1. Hasil Partisipation Penyusunan
dengan menyebarkan 116 kuesioner dan
Anggaran
penyerahan langsung kepada kepala / pe-
Variabel PPA ada 6 item pertanyaan,
ngelola atau setingkat kepala bagian serta
semakin besar skor skala PPA semakin
unit kerja. Penyebaran dilakukan mulai 1
tinggi keterlibatan unit kerja yang dilaku-
Februari dan berakhir pada tanggal 1 Ma-
kan responden seperti tabel berikut :
46 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.39-50
dak langsung antara komitmen organi- Sumber : Data yang diolah (Lampiran 10 )
Abstract
This paper focuses on the topics of social and environmental accounting is primarily
concerned with the company's response to environmental issues. The Company believes
that the concerning of environmental will create new markets and ensuring sustainability in
the long term. Therefore, the purpose of this research was to describe the dimensions that
must be conducted in achieving corporate sustainaibility and to provide an desccribing
trends in the company's environmental performance through a instrument well known by
proper index. To achieve the objectives of the study, the descriptive analysis and proper
indexes used in the study. The results of the study showed that the achievement of corporate
sustainaibility, if the corporate governance can maintain the balancing of economic
dimension, environmental dimensions or (planet dimension) and social dimensions.
Additionally, the dimensions of spirituality is also very important to maintain corporate
sustainability. The other findings of the study were the command approach and control
approach were not enough to improve the environmental performance of the companies.
The participating of the society (people) and the market influence have been believed will
improve the companies environmental performance in the long run. The research has been
expected to contribute in theoretical and practical perspective. The limitations of the
research is not done in-depth interviewed to the informants and market participants yet.
Abstrak
Paper ini memfokuskan pada topik-topik akuntansi sosial dan lingkungan terutama
berkaitan dengan respon perusahaan terhadap isu-isu lingkungan. Perusahaan meyakini
bahwa kepedulian terhadap lingkungan akan menciptakan pasar baru dan menjamin
keberlanjutan perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, tujuan riset ini adalah
untuk memberikan gambaran tentang dimensi-dimensi yang harus dilakukan dalam
mencapai corporate sustainaibility dan untuk memberikan gambaran tentang tren kinerja
lingkungan perusahaan melalui indeks proper. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut,
maka analisis deskriptif dan indeks proper digunakan dalam penelitian. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tercapainya corporate sustainaibility, jika tatakelola perusahaan dapat
menjaga keseimbangan dimensi ekonomi (economic dimension), dimensi lingkungan
(planet dimension) dan dimensi sosial (social). Selain itu, dimensi spritualitas (spritual
dimension) juga sangat penting untuk menjaga corporate sustainability. Temuan lain dalam
penelitian ini adalah pendekatan command and control tidak cukup untuk meningkatkan
kinerja lingkungan perusahaan. Peran masyarakat dan pengaruh pasar diyakini akan
meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan. Riset ini diharapkan juga memberikan
kontribusi teoritis dan praktis bagai yang berkepentingan. Keterbatasan riset ini adalah
belum dilakukan kajian secara mendalam terhadap informan dan pelaku pasar.
Kata Kunci : Akuntansi sosial dan akuntansi lingkungan, corporate sustainability, dimensi
ekonomi (perusahaan), dimensi lingkungan, dimensi sosial, dimensi spritual.
51
52 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.51-62
telah terbukti mampu memperoleh man- dengan lingkungan dan sosial lebih dido-
faat finansial sebesar Rp. 987.657.166. rong oleh faktor voluntary (Ball, 2005;
000,- dari upaya efisiensi energi (Publika- Choi, 1999), kapitalisasi atau pembiayaan
si Proper, 2015) dari permasalahan lingkungan serta ada-
Dalam Laporan publikasi Proper ta- nya kewajiban bersyarat yang diatur da-
hun 2015 disebutkan bahwa dari 323 pe- lam standard akuntansi (Gamble, dkk.,
rusahaan yang dilakukan penilaian Hijau 1995), adanya teori akuntansi positif
dan Emas tercatat dana yang bergulir di (Watts dan Zimmerman’s. 1978), teori
masyarakat melalui Program pemberda- keagenan (Jenssen and Meckling, 1976),
yaan masyarakat sebesar Rp. 2,12 triliun teori legitimasi dan teori ekonomi politik
meningkat 45% dibandingkan dengan ta- (Gray, dkk., 1995).
hun sebelumnya.
Perusahaan dapat memberikan kon- Landasan Teoritis
tribusi yang positif terhadap lapangan pe- Memahami Akuntansi Hijau (Green
kerjaan bagi masyarakat. Dalam menja- Accounting)
lankan aktivitas operasionalnya, perusa- Titik awal lahirnya istilah akuntansi
haan akan berinteraksi dengan lingku- hijau (green accounting); akuntansi ling-
ngan dan masyarakat sekitarnya. Kebera- kungan (environmenal accounting), ada-
daan perusahaan tidak dapat dipisahkan lah seiring dengan perkembangan industri
dengan masyarakat sebagai lingkungan dan gerakan peduli lingkungan (green
eksternalnya yang menyebabkan hubu- movement). Konsep akuntansi hijau
ngan timbal balik antara masyarakat de- (green accounting) mulai berkembang se-
ngan perusahaan. Hal ini membuat peru- jak tahun 1970-an di Eropa. Perkemba-
sahaan memiliki tanggung jawab sosial ngan berikutnya adalah mulai berkem-
pada masyarakat dan lingkungan sekitar- bangnya penelitian-penelitian yang ter-
nya. kait dengan isu green accounting tersebut
Kepedulian terhadap kelestarian ling- di tahun 1980-an (Bebbington, 1997;
kungan dapat digunakan sebagai faktor Gray, dkk., 1995).
pendorong bagi perusahaan untuk mela- Beberapa istilah yang berbeda tetapi
kukan inovasi, menciptakan nilai-nilai memiliki substansi yang sama dengan ter-
dan membangun keuntungan kompetitif. minologi green accounting adalah envi-
Pihak manajemen dapat mengurangi risi- ronmental accounting (Mehenna dan
ko berusaha dengan jalan mengontrol re- Vernon, 2004), Sustainability Accounting
siko lingkungan. Perusahaan juga dapat (McHugh, 2008), Triple Bottom Line Re-
mengurangi biaya dan menciptakan pang- porting (Raar, 2002), Social and Environ-
sa pasar baru dengan menerapkan Eco- mental Reporting (Milne dan Ralph,
Efficiency, Eco-Design, Eco Labelling 1999), Environmental Accounting, Social
atau Eco-Management. Responsibility Accounting (Harahap,
Fakta-fakta tersebut sejalan dengan 2002). Cooper (1992) menjelaskan istilah
pendapat yang dikemukakan oleh Bel- green accounting sebagai berikut :
kaoui (2006) bahwa implementasi green The introduction of “green accounting”,
accounting dapat memberikan informasi however well thoughtout, will, under the
present phallogocentric system of
mengenai sejauh mana organisasi atau accounting, do nothing to avert today’s
perusahaan memberikan kontribusi posi- environmental crisis. In fact, it could
tif maupun negatif terhadap kualitas hi- make matters even worse.
dup manusia dan lingkungannya. Selanjutnya, Bell dan Lehman (1999)
Dalam perspektif teoritis, perusahaan berpendapat bahwa :
yang melaporkan permasalahan berkaitan “Green accounting is one of the
contemporary concepts in accounting
54 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.51-62
that support the green movement in the plier, pasar modal, pesaing, badan indus-
company or organization by recognizing, tri, pemerintah asing dan lain-lain.
quantifying, measuring and disclosing
the contribution of the environment to the
Teori stakeholder menganggap bah-
business process”. wa stakeholder sebagai sistem yang seca-
Definisi ini lebih menenekankan bah- ra eksplisit berbasis pada pandangan ten-
wa akuntansi hijau sebagai salah satu tang suatu organisasi dan lingkungannya,
konsep akuntansi kontemporer, yang mengakui sifat saling mempengaruhi an-
mendukung kepada organisasi atau peru- tara keduanya yang kompleks dan dina-
sahaan yang memiliki kepedulian terha- mis. Artinya secara implisit teori tersebut
dap lingkungan dengan mengakui, me- memiliki 2 perspektif yaitu ; Pertama me-
ngukur dan mengungkapkan masalah-ma- mandang suatu organisasi dan stakehol-
salah lingkungan, sebagai dampak dari ders saling mempengaruhi, yang mana
proses bisnis perusahaan. hubungan sosial keduanya berbentuk res-
Mehenna dan Vernon (2004) menge- ponsibilitas dan akuntabilitas, karena itu
mukakan bahwa akuntansi lingkungan organisasi memiliki akuntabilitas terha-
(environmental accounting) adalah akun- dap stakeholdernya. Kedua, teori stake-
tansi yang dimaksudkan untuk menyedia- holder berhubungan dengan pandangan)
kan informasi tentang pengelolaan ling- mengenai emprical accountability. Teori
kungan, sebagai alat untuk membantu stakeholder mungkin digunakan dengan
manajemen dalam memutuskan harga, ketat dalam suatu organisasi arah terpusat
mengendalikan overhead dan pelaporan (centered way organization). Robert
informasi lingkungan kepada publik. (1992) menyatakan bahwa pengungkapan
Belkaoui (2006: 349) dalam Eko Ga- sosial perusahaan merupakan sarana yang
nis (2010:4) memaknai akuntansi sosial sukses bagi perusahaan untuk menegosia-
dan lingkungan sebagai proses untuk me- sikan hubungan dengan stakeholdernya.
milih variabel, mengukur, dan menghasil- b. Teori Legitimasi
kan pengukuran dari kinerja sosial dalam Teori legitimasi menyatakan bahwa
tingkatan organisasi; yang secara siste- suatu organisasi hanya bisa bertahan, ji-
matis mengembangkan informasi yang ka masyarakat dimana dia berada merasa
berguna untuk evaluasi kinerja sosial or- bahwa organisasi beroperasi berdasarkan
ganisasi tersebut, dan mengkomunikasi- sistem nilai yang sepadan dengan sistem
kan bahwa informasi untuk kelompok-ke- nilai yang dimiliki oleh masyarakat. Peru-
lompok sosial itu adalah suatu hal yang sahaan, sebagai suatu organisasi yang
penting, baik untuk internal maupun eks- berorientasi keuntungan (profit), tentu sa-
ternal organisasi. ja dihadapkaan pada suaut ancaman, baik
Gray et.al (1996) mengungkapkan berasal dari kompetitor maupun masyara-
bahwa untuk menjustifikasi praktik kepe- kat, dampaknya dalah akan menganggu
dulian perusahaan terhadap masalah-ma- “legitimasi” perusahaan dimata stakehol-
salah lingkungan dan sosial, dapat dije- ders. Setiap perusahaan mungkin memili-
laskan dengan dua teori berikut ini yaitu : ki strategi yang berbeda dengan perusa-
a. Stakeholder theory haan yang lain, dalam menghadapi anca-
Stakeholder merupakan pihak-pihak man legimasi.
yang berkepentingan pada perusahaan Elkington (1997) dalam Eko Ganis
yang dapat mempengaruhi atau dapat di- (2010:10) adalah peletak dasar konsep
pengaruhi oleh aktivitas perusahaan. Or- “Triple Bottom Line‘. Konsep akuntansi
ganisasi memiliki banyak stakeholder se- konvensional, yang lebih memfokuskan
perti karyawan, masyarakat, negara, sup- pada keuangan saja, atau “Single Bottom
Line’. Konsep TBL menjadi lebih penting
Miqdad, Membangun Corporate Sustainability....55
untuk dipahami, dalam upaya untuk men- deskriptif. Metode ini mendeskripsikan
jelaskan konsep akuntansi pertanggung- secara detail terhadap fokus objek pe-
jawaban sosial dan lingkungan. Ada 3 nelitian. Selain itu, untuk memberikan
elemen penting dalam konsep Triple gambaran terhadap kinerja lingkungan
Bottom Line‘ (lihat Gambar 1), yaitu : bagi perusahaan-perusahaan digunakan
1) Profit (Keuntungan perusahaan) indeks proper dan analisis tren.
Perusahaan tetap harus berorientasi
untuk mencari keuntungan ekonomi yang Hasil Penelitian
memungkinkan untuk terus beroperasi Corporate Sustainability
dan berkembang. Konsep pembangunan berkelanjutan
2) People (Kesejahteraan manusia / (sustainability development), secara
masyarakat) umum dipahami di tingkat global, akan
Perusahaan harus memiliki kepeduli- lebih sulit ketika konsep tersebut diterap-
an terhadap kesejahteraan manusia. Bebe- kan pada level organisasi (Gray dan Mil-
rapa perusahaan mengembangkan pro- ne, 2002). Pembangunan berkelanjutan
gram Corporate Social Responsibility se- dipahami sebagai suatu proses pemba-
perti pemberian beasiswa, pendirian sara- ngunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat,
na dan prasaran pendidikan dan keseha- dsb) yang berprinsip "memenuhi kebutu-
tan, penguatan ekonomi lokal dan lain- han sekarang tanpa mengorbankan peme-
lain nuhan kebutuhan generasi masa depan"
3) Planet (keberlanjutan lingkungan (Laporan Brundtland dari PBB, 1987).
hidup). Salah satu faktor yang harus dihadapi un-
Perusahaan memiliki kepedulian ter- tuk mencapai pembangunan berkelanju-
hadap lingkungan hidup seperti penghi- tan adalah bagaimana memperbaiki keru-
jauan lingkungan hidup, penyediaan sara- sakan lingkungan tanpa mengorbankan
na air bersih dan lain-lain, hal ini dimak- kebutuhan pembangunan ekonomi dan
sudkan untuk menjamin kerbelangsungan keadilan sosial. Artinya pembangunan
pembangunan yang berkelanjutan. berkelanjutan harus menyeimbangkan ke-
pentingan sosial, kepentingan lingkungan
dan kepentingan ekonomi. Keberlanjutan
(sustainability) akan tercapai karena ada-
nya keseimbangan ketiga hal tersebut.
Dalam Gambar 2 berikut ini digambarkan
bahwa sustainable adalah hasil intersec-
tion dari kepentingan sosial, kepentingan
lingkungan dan kepentingan ekonomi.
Metode Riset
Riset ini termasuk dalam kategori
riset kualitatif atau non mainstraim.
Karena itu dalam riset ini tidak meru-
muskan hipotesis sebagaimana yang
digunakan dalam penelitian dengan pa-
Gambar 2.Tiga faktor Pembentuk
radigma positivistik. Analisis yang di-
Pembangunan Berkelanjutan
gunakan dalam riset ini adalah metode
56 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.51-62
1,2)
Universitas Balikpapan
Abstract
63
64 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.63-72
Pengembangan Hipotesis
Adapun hipotesis yang merupakan
dugaan sementara yang akan dibuktikan Regresi Linear Berganda
kebenarannya dalam analisis dan Berdasarkan tabel 1 tersebut
pemba-hasan adalah: diperoleh hasil analisis secara statistik
1. Bahwa secara bersama-sama persamaan regresi linier berganda untuk
Pengaruh Gaya Kepemimpinan (X1), hasil penelitian pengaruh variabel Gaya
Budaya Organisasi (X2) dan Kepemimpinan (X1), Budaya
Kompetensi (X3) Terhadap Kinerja Organisasi (X2), Kompetensi (X3)
(Y) Pegawai Keca-matan Penajam terhadap variabel Kinerja pegawai (Y)
Kabupaten Paser Uta-ra. di Kecamatan Pena-jam dan Pegawai
2. Bahwa Gaya Kepemimpinan (X1) Negeri Sipil Empat Ke-lurahan di
mempunyai pengaruh terhadap Wilayah Kecamatan Penajam yaitu :
Kinerja (Y) Pegawai Kecamatan
Penajam Ka-bupaten Paser Utara. Y = 0,422 + 0, 353X1 + 0, 380 X2
3. Bahwa Budaya Organisasi (X2) +0,209 X3
peker-jaan mempunyai pengaruh
terhadap Kinerja (Y) Pegawai Memperhatikan hasil persamaan re-
Kecamatan Pena-jam Kabupaten gresi berganda tersebut dapat dijelaskan
Paser Utara. pengertian berdasarkan analisis statistik
4. Bahwa Kompetensi (X3) mempunyai adalah nilai koefisien konstanta sebesar
pengaruh terhadap Kinerja (Y) Pega- bo = 0,422 menunjukan pada saat
68 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.63-72
Abstract
73
74 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.73-80
karyawan adalah yang mempengaruhi se- tertulis maupun tidak tertulis. Disiplin
berapa banyak mereka memberi kontribu- merupakan tindakan manajemen untuk
si kepada organisasi antara lain termasuk mendorong para anggota organisasi me-
kuantitas output, kualitas output, jangka menuhi tuntutan berbagai ketentuan yang
waktu output, kehadiran di tempat kerja harus ditaati oleh karyawan.
dan sikap kooperatif. Budaya organisasi pada umumnya
Kinerja adalah hasil atau tingkat ke- merupakan pernyataan filosofis, dapat di-
berhasilan seseorang secara keseluruhan fungsikan sebagai tuntutan yang mengi-
selama periode tertentu dalam melaksana- kat para karyawan karena dapat diformu-
kan tugas dibandingkan dengan berbagai lasikan secara formal dalam berbagai pe-
kemungkinan standar hasil kerja, target raturan dan ketentuan perusahaan. De-
atau sasaran atau kriteria yang ditentukan ngan membakukan budaya organisasi, se-
terlebih dahulu dan telah disepakati ber- bagai suatu acuan bagi ketentuan atau pe-
sama. Kinerja adalah hasil kerja secara raturan yang berlaku, maka para pemim-
kualitas dan kuantitas yang tercapai oleh pin dan karyawan secara tidak langsung
seseorang karyawan dalam melaksanakan akan terikat sehingga dapat membentuk
tugasnya sesuai tanggungjawab yang di- sikap dan perilaku sesuai dengan visi dan
berikan kepadanya. Dengan demikian, misi serta strategi perusahaan. Proses
kinerja merupakan hal yang penting bagi pembentukan tersebut pada akhirnya akan
organisasi atau perusahaan serta dari menghasilkan pemimpin dan karyawan
pihak pegawai itu sendiri. Oleh karena professional yang mempunyai integritas
itu, kinerja karyawan akan berjalan de- yang tinggi.
ngan efektif apabila didukung dengan PT. Angkasa Pura I Balikpapan
motivasi kerja, disiplin kerja dan budaya merupakan BUMN (Badan Usaha Milik
organisasi. Negara) di sektor perhubungan yang ber-
Motivasi kerja adalah sesuatu yang gerak di bidang pelayanan jasa keban-
menimbulkan dorongan atau semangat darudaraan, mempunyai komitmen untuk
kerja atau dengan kata lain pendorong memberikan yang terbaik bagi pengguna
semangat kerja. Tanpa motivasi, seorang jasa, pemegang saham, dan berbagai pi-
karyawan tidak dapat memenuhi peker- hak terkait, tercermin pada tekad manaje-
jaannya sesuai standar atau melampui men dalam memenuhi tuntutan standar
standar karena apa yang menjadi motivasi yang tinggi dalam pengelolaan bandar
dalam bekerja tidak terpenuhi. Sekalipun udara melalui ketersediaan SDM yang
seorang karyawan yang memiliki kemam- kompeten. SDM merupakan faktor yang
puan dalam bekerja tinggi tetapi tidak sangat berperan dalam peningkatan pela-
memiliki motivasi untuk menyelesaikan yanan kepada publik. Dengan demikian
tugasnya maka hasil akhir dalam peker- motivasi, budaya organisasi dan disiplin
jaannya tidak akan memuaskan. kerja yang diberikan oleh PT. Angkasa
Disiplin adalah prosedur yang me- Pura I Balikpapan sangat besar manfaat-
ngoreksi atau menghukum bawahan kare- nya dalam mendorong timbulnya usaha
na melanggar peraturan atau prosedur. karyawan untuk meningkatkan kemam-
Disiplin merupakan bentuk pengendalian puan dan karyawan yang bersangkutan
diri pegawai dan pelaksanaan yang tera- mampu mengemban tugas menurut bi-
tur dan menunjukan tingkat kesungguhan dangnya masing-masing agar dapat men-
tim kerja didalam sebuah organisasi. Di- capai efektivitas kerja yang tinggi.
siplin juga dapat dikatakan sebagai suatu Berdasarkan uraian yang telah dike-
sikap, perilaku dan perbuatan yang sesuai mukakan, maka penulis merasa tertarik
dengan peraturan dari perusahaan, baik dan mencoba untuk melakukan penelitian
Pudjiati, Molandha, Pengaruh Motivasi, Disiplin....75
suatu organisasi, maka semakin baik variabel Kinerja Karyawan (Y) PT.
kinerja karyawan. Angkasa Pura I Balikpapan :
Pengembangan Hipotesis Y = b0 + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e1
Berdasarkan kerangka pemikiran ter-
sebut diatas, maka dapat dirumuskan Dimana :
suatu hipotesis penelitian, yaitu: Y = Variabel Kinerja Karyawan
1. Bahwa secara bersama-sama variabel X1 = Variabel Motivasi
motivasi (X1), disiplin kerja (X2), dan X2 = Variabel Disiplin Kerja
budaya organisasi (X3) mempunyai X3 = Variabel Budaya Organisasi
pengaruh terhadap kinerja karyawan bo = Koefisien konstanta
(Y) PT.Angkasa Pura I Balikpapan. b1, b2, b3 = Koefesien Regresi
2. Bahwa variabel motivasi (X1) mempu- e1 = Koefisien Error
nyai pengaruh terhadap kinerja karya-
wan (Y) PT. Angkasa Pura I Balik- Berdasarkan Hasil analisis dengan
papan. menggunakan SPSS versi 20 diperoleh
3. Bahwa variabel disiplin kerja (X2) hasil yang dituangkan ke dalam tabel-ta-
mempunyai pengaruh terhadap kinerja bel berikut :
karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I
Balikpapan. Tabel 1
4. Bahwa variabel budaya organisasi Hasil secara Simultan
(X3) mempunyai pengaruh terhadap
kinerja karyawan (Y) PT. Angkasa
Pura I Balikpapan.
5. Bahwa variabel Budaya Organisasi
(X2) mempunyai pengaruh dominan
terhadap kinerja karyawan (Y) PT. Tabel 2
Angkasa Pura I Balikpapan. Hasil Koefisien Regresi, Korelasi dan Uji
t
Metode Penelitian
Analisis ditujukan untuk menjelas-
kan pengaruh Variabel motivasi (X1), Di-
siplin Kerja (X2), Budaya Organisasi (X3)
mempunyai pengaruh terhadap Kinerja
Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balik-
papan. Sedangkan analisis juga dilaksa-
nakan untuk mengkaji hipotesis yang di-
ajukan dalam penelitian dan menganalisis
data secara keseluruhan dengan metode
statistik menggunakan program komputer
statistik SPSS, Perhitungan persamaan re-
gresi berganda (Multiple Regression) me-
nurut J. Supranto dalam buku Ekonome- Regresi Linear Berganda
trika (2004:18) Persamaan Regresi linear Berdasarkan tabel 2 diperoleh hasil
berganda untuk menganalisis pengaruh analisis secara statistik persamaan regresi
Variabel Motivasi (X1), Disiplin Kerja linier berganda untuk hasil penelitian
(X2), Budaya Organisasi (X3), terhadap pengaruh variabel Motivasi (X1), Disiplin
Kerja (X2), dan Budaya organisasi (X3)
Pudjiati, Molandha, Pengaruh Motivasi, Disiplin....77
terhadap Kinerja Karyawan (Y) PT. Ang- pengaruhi terhadap peningkatan variabel
kasa Pura I Balikpapan yaitu : Kinerja Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura
I Balikpapan sebesar 0,408 dengan
Y = 0,683 + 0,295X1 + 0,201X2 + asumsi variabel Motivasi (X1) dan Disi-
0,408X3 plin Kerja (X2) nilainya konstan.
Tutik Yuliani1)
1)
Universitas Balikpapan
1)
yulianie_tutik@yahoo.com
Abstract
This study aims to determine the factors that affect job satisfaction of Junior High School
teachers in North Balikpapan . Factors that influence job satisfaction of Junior High School
teachers in North Balikpapan were organised culture, work climate and work motivation.
This type of research is quantitative .The population were Junior High School teachers in
North Balikpapan in 2015. Data collection techniques were using questionnaires of
organised culture, work climate, work motivation and job satisfaction. To answer the
purpose of this study, the researcher used t test and F test. The results of the study are:
simultaneously, organised culture, work climate and work motivation had influence on
teacher performance; partially, the greatest influence on teacher satisfaction of Junior High
School teachers in North Balikpapan is work motivation.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
guru SMP Negeri Balikpapan Utara. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja guru
SMP Negeri Balikpapan Utara adalah budaya organiasi, iklim kerja dan motivasi kerja.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi penelitian ini guru SMP Negeri di
Balikpapan Utara tahun 2015. Teknik pengumpulan data budaya organiasi, iklim kerja,
motivasi kerja dan kepuasan kerja dilakukan dengan menggunakan angket. Untuk menjawab
tujuan penelitian ini menggunakan uji t dan uji F. Hasil dalam penelitian ini adalah Secara
simultan budaya organiasi, iklim kerja dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja
guru. Sedangkan secara parsial yang memberikan pengaruh yang terbesar pada kepuasan
guru SMP Negeri Balikpapan Utara adalah motivasi kerja.
Kata Kunci : Budaya organisasi, iklim kerja, motivasi kerja, kepuasan kerja guru
81
82 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm 81-86
ngaruhi kepuasan kerja guru secara par- organisasi, iklim kerja dan motivasi kerja
sial dan uji F yang digunakan untuk me- tetap memiliki pengaruh yang signifikan.
ngetahui faktor-faktor yang mempenga- Budaya organisasi memilki pengaruh
ruhi kepuasan kerja guru secara bersama- terhadap kepuasan kerja guru sebesar
sama. 29.4%. Budaya organisasi meliputi ino-
vasi dan berani mengambil resiko, perha-
Hasil dan Pembahasan tian ke hal yang rinci, orientasi hasil,
Kepuasan kerja guru dipengaruhi orientasi orang, orientasi tim, keagresifan
oleh banyak faktor, baik yang berasal dari dan kemantapan. Dalam penelitian ini se-
luar diri guru (faktor ekstern) maupun da- suai dengan yang dikemukakan oleh Fah-
ri dalam diri guru itu sendiri (faktor in- mi, yaitu suatu budaya yang dipakai dan
tern). Pada penelitian ini dikaji mengenai diterapkan dalam kehidupan selama pe-
pengaruh pengaruh budaya organisasi, riode waktu yang lama akan mempenga-
iklim organisasi dan motivasi kerja terha- ruhi pola pembentukan dari suatu masya-
dap kepuasan kerja guru SMP Negeri rakat seperti kebiasan rajin bekerja dan
Balikpapan Utara. kebiasaan ini berpengaruh secara jangka
panjang. Begitu pula dengan budaya ber-
Tabel 1 organisasi sama halnya dengan semangat
Hasil Analisis kerja. Budaya organisasi mampu mem-
buat seseorang untuk semangat dalam hal
membangun suatu dimensi kerja. Sehing-
ga dengan adanya budaya organisasi yang
baik maka akan tercipta rasa kepuasan
kerja tersendiri. Dengan adanya kepuasan
kerja ini mampu menciptakan suasana
dalam bekerja kelompok merasa nyaman.
Iklim kerja memiliki pengaruh terha-
dap kepuaaan kerja guru sebesar 28.2%.
Iklim kerja meliputi ekologi/fisik, mi-
liu/aspek sosial, sistem sosial dalam orga-
Pengaruh Budaya Organisasi, Iklim nisasi dan budaya sekolah. Hasil ini sama
Kerja dan Motivasi Kerja dengan pendapat Creemers dan Scheerens
Berdasarkan dari hasil penelitian yaitu hubungan yang mesra pada iklim
menunjukkan bahwa budaya organisasi, kerja di sekolah/madrasah terjadi : “kare-
iklim kerja dan motivasi kerja secara si- na disebabkan terdapat hubungan yang
multan mempunyai pengaruh yang positif baik diantara kepala sekolah dan guru dan
dan signifikan terhadap kepuasan kerja di antara guru dan peserta didik Sehing-
guru. Pengaruh yang positif dan signifi- ga dengan selalu meningkatkan iklim ker-
kan tersebut dapat dilihat dari hasil ja yang menyenangkan maka akan me-
peneiltian yang dilakukan. Dari tabel ha- nimbulkan kepuasan kerja yang tinggi.
sil analisis menunjukkan hasil uji F bah- Iklim kerja yang positif menunjukkan ko-
wa Fhitung (6.567) > Fkritis (3.178) hal ini relasi yang akrab antara satu sama lain-
dapat disimpulkan yaitu Budaya Organi- nya.
sasi, Iklim Kerja dan Motivasi Kerja se- Dan untuk variabel motivasi kerja
cara bersama-sama berpengaruh terhadap memiliki pengaruh terhadap kepuasan
Kepuasan Kerja Guru. Secara parsial kerja sebesar 29.2%. motivasi kerja meli-
pengaruh setiap variabel yaitu budaya puti kebutuhan fisiologis, kebutuhan ke-
selamatan dan keamanan, kebutuhan
84 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm 81-86
sosial, kebutuhan dihargai dan kebutuhan kepuasan kerja guru SMP Negeri Balik-
aktualisasi diri. Apabila semua unsur da- papan Utara akan tinggi pula. Koefisien
lam motivasi kerja terpenuhi maka akan determinasi parsial diperoleh kesimpulan
menciptakan motivasi kerja yang tinggi bahwa besarnya kontribusi motivasi kerja
sehingga memiliki semangat akan kerja. terhadap kepuasan kerja guru SMP Nege-
motivasi kerja adalah sebagai keadaan ri Balikpapan Utara adalah sebesar 29.2%
yang mendorong keinginan individu un- yang artinya motivasi kerja mempengaru-
tuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu hi kepuasan kerja guru SMP Negeri
untuk mencapai keinginannya. Hasil pe- Balikpapan Utara.
nelitian ini sejalan dengan pendapat Akan tetapi setelah dilakukan peneli-
Sunyoto bahwa motivasi yang ada pada tian, variabel budaya organisasi (X1) me-
seseorang merupakan kekuatan yang akan nunjukkan hasil uji parsial (uji t) sebesar
mewujudkan suatu perilaku dalam men- 2.352 yang bearti X1 > tkritis dan nilai sig-
capai tujuan kepuasan dirinya pada tipe nifikan <0.05. Koefisien determinasi
kegiatan yang spesifik dan arah tersebut parsial diperoleh kesimpulan bahwa be-
positif dengan mengarah mendekati objek sarnya kontribusi budaya organisasi ter-
yang menjadi tujuan. Dengan motivasi hadap kepuasan kerja guru di SMP Ne-
kerja yang tinggi maka akan menghasil- geri 3 Balikpapan adalah sebesar 29.4%.
kan hasil kerja baik dan memiliki kepua- Variabel budaya organisasi (X1) memi-
san kerja yang tinggi. liki koefisien determinasi parsial lebih
Hasil penelitian ini sejalan dengan tinggi daripada variabel motivasi kerja
penelitian yang pernah dilakukan oleh (X3). Walaupun hanya memiliki sedikit
Nyoman Yasa (2013) yang diperoleh ha- perbedaan kedua variabel tersebut sama-
sil bahwa terdapat pengaruh secara bersa- sama memberikan pengaruh yang positif.
ma-sama. Hipotesis pertama dalam pene- Hasil penelitian ini tidak sejalan
litian ini adalah terdapat pengaruh budaya dengan penelitian yang pernah dilakukan
organisasi, iklim kerja dan motivasi kerja oleh Muhammad Ali Rifaldi (2014) yang
terhadap kepuasan kerja guru secara ber- diperoleh hasil bahwa berpengaruhnya
sama-sama. Hasil data analisis dalam pe- motivasi kerja guru terhadap kepuasan
nelitian ini menunnjukkan bahwa terdapat kerja guru menunjukkan bahwa apabila
pengaruh budaya organisasi, iklim kerja motivasi kerja guru tinggi akan memberi-
dan motivasi kerja terhadap kepuasan kan kontribusi nyata terhadap peningka-
kerja guru SMP Negeri Balikpapan Utara tan kepuasan kerja guru. Hipotesis kedua
secara bersama – sama. dalam penelitian ini adalah motivasi kerja
memiliki pengaruh yang dominan terha-
Motivasi Kerja Memiliki Pengaruh dap kepuasan kerja guru. Hasil analisa
Yang Dominan terhadap Kepuasan data penelitian ini menunjukkan motivasi
Kerja Guru kerja tidak memiliki pengaruh yang do-
Dilihat dari uji hipotesis hasil peneli- minan terhadap kepuasan kerja guru.
tian ini menunjukkan hasil uji parsial (uji Akan tetapi budaya organisasi yang me-
t) sebesar 2.076 yang bearti X1 > tkritis dan miliki pengaruh yang dominan terhadap
nilai signifikan <0.05. Kesimpulan yang kepuasan kerja.
di dapat bahwa motivasi kerja yang dimi-
liki guru SMP Negeri Balikpapan Utara Simpulan dan Saran
memiliki pengaruh terhadap kepuasan Berdasarkan hasil penelitian dapat
kerja guru. Dari hasil penelitian ini me- diambil beberapa kesimpulan, antara lain:
ngandung makna semakin tinggi motivasi a. Terdapat pengaruh secara bersama-
kerja guru dalam bekerja maka akan sama antara variabel budaya organi-
Yuliani, Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi…85
sasi, iklim kerja dan motivasi kerja ter- Enterprise, Jubilee. (2014). SPSS untuk
hadap kepuasan kerja guru SMP Ne- Pemula. Jakarta: PT. Elex Media
geri Balikpapan Utara dilihat dari uji f Komputindo.
sebesar Fhitung (6.567) > Fkritis (3.178) Fahmi, Irham. (2013). Perilaku
jadi H0 ditolak. Organisasi : Teori, Aplikasi dan
b. Variabel budaya organisasi (X1) me- Kasus. Bandung: CV.Alfabeta.
miliki pengaruh yang paling dominan Gunawan, M.A. (2013). Statistik
terhadap kepuasan kerja guru SMP Penelitian Pendidikan. Yogyakarta:
Negeri Balikpapan Utara dibanding- Parama Publishing Priyatno,Duwi.
kan variabel iklim kerja (X2) dan mo- (2013). Analisis Korelasi, Regresi
tivasi kerja (X3) yaitu dengan melihat dan Multivariate dengan SPSS.
nilai koefisien determinasi parsial un- Yogyakarta: Penerbit Gaya Media.
tuk variabel budaya organisasi (X1) Natanael, Yonathan & Sufren. (2014).
sebesar 29.4%, variabel iklim kerja Belajar Otodidak SPSS Pasti Bisa.
(X2) sebesar 28.2% dan variabel moti- Jakarta: PT. Elex Media
vasi kerja (X3) sebesar 29.2%. Komputindo.
Berdasarkan hasil penelitian dan Priyatno,Duwi. (2013). Analisis Korelasi,
analisa hasil penelitian, ada beberapa sa- Regresi dan Multivariate dengan
ran yang dapat berikan, antara lain: SPSS. Yogyakarta: Penerbit Gaya
a. Guru sebaiknya mengembangkan dan Media.
meningkatkan budaya organisasi yang Rangkuti, Freddy. (2009) Mengukur
ada disekolah secara menyeluruh agar Efektivitas Program Promosi &
guru dapat bekerja sama dan saling Analisis Kasus Menggunakan SPSS.
membantu dalam segala hal termasuk Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
saling membantu dalam hal mendidik Sanjaya, Wina. (2013). Penelitian
dan mengajar peserta didik. Pendidikan : Jenis, Metode, dan
b. Guru sebaiknya selalu meningkatkan Prosedur. Jakarta: Kencana Prenada
motivasi kerja yang tinggi dan tidak Media Group.
cepat puas diri agar selalu termotivasi Siagin,P,Sondang (2004). Teori Motivasi
untuk selalu maju dan berkembang. dan Aplikasinya. Jakarta: PT
Serta para guru diharapkan untuk sela- Rineka Cipta.
lu memberikan motivasi kerja antara Sopiah. (2008). Perilaku Organisasional.
satu dengan lainnya. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
c. Sekolah diharapkan untuk melengkapi Sudarmanto, Gunawan R. (2013).
sarana dan prasarana bagi guru yaitu Statistik Terapan Berbasis
LCD agar guru lebih termotivasi da- Komputer Dengan Program IBM
lam memberikan pembelajaran. Serta SPSS Statistics 19. Jakarta: Mitra
sekolah sebaiknya selalu meningkat- Wacana Media.
kan iklim kerja yang positif dan kon- Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
dusif agar para guru bisa melakukan Pendidikan (Pendekatan
keberhasilan dalam melakukan penga- Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
jaran dan pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta.
Sunyoto, Danang. (2013). Teori,
Daftar Rujukan Kuesioner, Dan Proses Analisa
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Data Perilaku Organisasional.
Penelitian Suatu Pendekatan Yogyakarta: CAPS (Center for
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Academic Publishing Service).
86 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm 81-86
Abstract
For a Muslim, consuming halal products is a requirement, thus its availability is very
important. The lack of information related to halal products leads to uncertainty for the
consumers, especially Muslim consumers who are interested to purchase the product.This
study aims to obtain empirical evidence about the perception of Muslim’s students to the
awareness of consuming halal products. Perception is measured by four variables:
security, religious values, health and exclusivity of the product. Research conducted at the
Muslim Student in Surakarta, with the number of samples for 80 people. The results
showed that all variables simultaneously affect the awareness of Muslim’s students to
consume of halal products.
87
88 Prosiding SNA MK, September 2016, hlm.87-92
menyimpulkan bahwa gaya hidup (life- dari Reason Action Theory yang dike-
style) konsumen untuk membeli produk mukakan oleh Fishbein and Ajzen (1975).
halal dilakukan dengan melakukan seleksi Fokus utama dari Theory of Planned Be-
yang ketat terhadap produk daging ayam havior adalah intensi individu untuk
yang beredar di pasar. melakukan perilaku tertentu. Intensi
Di Indonesia, riset-riset yang terkait dianggap dapat melihat faktor-faktor mo-
dengan produk halal masih sangat sedikit tivasi yang mempengaruhi perilaku.
dan hanya berkaitan dengan konten-kon- Intensi juga merupakan indikasi sese-
ten produk halal. Riset yang terkait orang untuk mencoba dan berusaha keras
dengan pemahaman, persepsi dan kesa- dalam mencapai kesadaran tertentu.
daran tentang produk halal baik dari Selanjutnya Persepsi tentang Keama-
perspektif produsen maupun konsumen nan yaitu proses yang menggambarkan
belum banyak diinvestigasi secara men- seorang konsumen (Muslim) untuk memi-
dalam. Beberapa riset yang berhasil diak- lih, mengorganisasi, dan menginterpreta-
ses antara lain Huda (2012) yang mela- sikan informasi tentang produk halal yang
kukan penelitian tentang faktor yang dipajang pada supermarket yang memiliki
mempengaruhi produsen untuk melaku- keamanan baik dari bahan bakunya mau-
kan sertifkasi produk halal di Surakarta. pun dari prosesnya (Nasir and Chiew,
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa se- 2010).
bagian produsen memahami maksud dan Sementara itu Persepsi tentang Nilai-
tujuan serta urgensi sertifikasi halal dan nilai Keagamaan, yaitu proses yang me-
sebagian yang lain belum memahaminya. nggambarkan seorang konsumen (Mus-
Namun penelitian yang terkait dengan lim) untuk memilih, mengorganisasi, dan
kesadaran konsumen dalam mengkon- menginterpretasikan informasi tentang
sumsi produk halal di wilayah Surakarta produk halal yang dipajang pada super-
belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, market yang memiliki nilai-nilai keaga-
penelitian ini bertujuan untuk menginves- maan (Raihana, Haji and Nasirudin,
tigasi faktor-faktor yang berpengaruh ter- 2014). Adapun Persepsi tentang Keseha-
hadap kesadaran konsumen muslim ter- tan yaitu proses yang menggambarkan se-
utama mahasiswa terhadap produk halal orang konsumen (Muslim) untuk memi-
di wilayah Surakarta. lih, mengorganisasi, dan menginterpre-
tasikan informasi tentang produk halal
Kajian Literatur yang dipajang supermarket yang memili-
Definisi Produk Halal ki aspek kesehatan (Bone, 2005). Ter-
Produk halal menurut Undang- akhir Persepsi tentang Eksklusifitas, yaitu
undang Nomor 33 tahun 2014 adalah proses yang menggambarkan seorang
produk yang telah dinyatakan halal sesuai konsumen (Muslim) untuk memilih,
syariat Islam. Produk ini meliputi barang mengorganisasi, dan menginterpretasikan
dan/atau jasa yang terkait dengan maka- informasi tentang produk halal yang
nan, minuman, obat, kosmetik, produk ki- dipajang supermarket merupakan produk
miawi, produk biologi, produk rekaya- eksklusif. Alasan memisahkan produk ha-
sa genetik, serta barang gunaan yang di- lal dengan produk non halal adalah agar
pakai, digunakan / dimanfaatkan masya- produk halal tidak terkontaminasi produk-
rakat. produk non halal (Teng, 2013).
Persepsi tentang keamanan, nilai-
Theory of Planned Behavior (TPB) nilai keagamaan, kesehatan dan ekslusi-
TPB dikembangkan oleh Ajzen fitas produk halal memiliki korelasi
(2005) yang merupakan penyempurnaan positif terhadap kesadaran mengkonsumsi
Falikhatun, Hanggana, Widjayanto, Sari, Kesadaran Mengkonsumsi Makanan...89
.
Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan
Anggaran Waktu, Pengaruhnya Terhadap Penerimaan Perilaku
Disfungsional Audit
Yoosita Aulia1)
1)
Universitas Airlangga
1)
yoosita.aulia@gmail.com
Abstract
The main objective of this paper is to analize and review comprehensively the effect of
personal auditor characteristic (locus of control, organizational commitment, auditor
performance, and turn over intention) to the budget time pressure partially nor
simultaneously. This research also analize and review comprehensively the effect of
personal auditor characteristic (locus of control, organizational commitment, auditor
performance, and turn over intention) to the acceptance of dysfunctional audit behaviour
partially nor simultaneously. This paper uses quantitative approach. Questonaire is used
for obtaining data, had been distributed to KAP in Surabaya. Surabaya is the capital city of
JawaTimur that is considered to represent the performance of auditor. The sampling is
done using nonprobability sampling, convenience sampling. Data were analyzed using
Confirmatory Faktor Analysis (CFA). Hypothesis were tested using Structural Equation
Model (SEM).
The result shows that all the variables studied has not been much empirical support to the
theoritical basis that drafted. Auditor personal characteristic comprise: locus of control,
organizational commitment, auditor performance, and turn over intention do not affect the
acceptance of dysfunctional audit behaviour. Only variabel perceived time budget pressure
have a significant impact on the acceptance of dysfunctional audit behaviour.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji secara komprehensif pengaruh
karakteristik personal auditor yaitu locus of control dan komitmen organisasi, kinerja
auditor, dan turn over intention terhadap tekanan anggaran waktu baik secara parsial
maupun simultan. Penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji secara
komprehensif pengaruh karakteristik personal auditor yaitu locus of control dan komitmen
organisasi, kinerja auditor, dan turn over intention terhadap penerimaan perilaku
disfungsional audit baik secara parsial maupun simultan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan kuesioner
sebagai cara untuk memeroleh data. Kuesioner penelitian dibagikan pada KAP di Surabaya,
karena Surabaya merupakan ibu kota propinsi, dianggap dapat mewakili kinerja auditor di
Jawa Timur. Penentuan sampel dilakukan dengan tehnik non probabilty sampling, yaitu
convenience sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji Confirmatory Faktor
Analysis (CFA). Hipotesis diuji dengan menggunakan Structural Equation Modelling
(SEM). Penelitian ini memberikan temuan bahwa semua variabel yang diteliti yaitu locus of
control dan komitmen organisasi, kinerja auditor, dan turn over intention tidak berpengaruh
terhadap penerimaan perilaku disfungsional audit. Hanya variabel tekanan anggaran waktu
yang berpengaruh signifikan terhadap penerimaan perilaku disfungsional audit.
93
94 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.93-106
H8
dilakukan peneliti untuk mengolah data
penelitian, yaitu analisis deskriptif, uji
Turnover
Intention (TO)
non response bias, uji CFA (Confirma-
tory Factor Analysis), dan uji hipotesis
Gambar 1. Model Penelitian dengan menggunakan program Structural
Equation Modelling (SEM) Amos 6.
Metode Penelitian Analisis deskriptif
Jenis penelitian ini menggunakan Analisis deskriptif ditujukan untuk
pendekatan kuantitatif, dan dilakukan memberikan gambaran mengenai demo-
pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang grafi responden. Analisis deskriptif dalam
ada di Surabaya dengan menggunakan penelitian ini diolah dengan Statistical
kuisioner dalam mengumpulkan data. Package for Social Sciences 20 (SPSS
Pemilihan lokasi penelitian di Surabaya, 20), yaitu software yang berfungsi untuk
karena Kota Surabaya merupakan Ibukota menganalisis data, melakukan perhitu-
Provinsi di Jawa Timur yang menjadi ngan statistik, baik untuk statistik para-
populasi penelitian ini sehingga dapat
Aulia, Karakteristik Personal Auditor....97
.01
.02
-.16 -.04
-.02
.10 .01
.03
-.05
komitmen auditor
-2.51
-1.93 1.00-2.72 .19
.02 .05
GFI=.875 -.06
anggaran waktu bagi auditor. Begitu pula dan landasan teoritik, terutama berkaitan
karakter individual locus of control dan dengan akuntansi keperilakuan.
komitmen organisasi, tekanan anggaran Berdasarkan hasil analisis data dan
waktu, kinerja auditor, serta turnover in- pengujian hipotesis, penelitian ini meng-
tention berpengaruh terhadap penerima- hasilkan beberapa temuan yang dapat
an perilaku disfungsional auditor. dijelaskan sebagai berikut : Pertama;
Berdasarkan hasil temuan penelitian Tekanan anggaran waktu tidak meme-
ini diketahui bahwa secara simultan se- diasi pengaruh Komitmen organisasi ter-
mua variabel penelitian tidak memberi- hadap penerimaan perilaku disfungsional
kan pengaruh signifikan terhadap peneri- audit yang ditunjukkan dengan tingkat
maan perilaku disfungsional audit melalui signifikansi 0,372 (lebih besar dari 0,05).
tekanan anggaran waktu yang dirasakan, Kedua; Tekanan anggaran waktu tidak
begitu juga semua variabel dalam peneli- memediasi pengaruh Locus of control
tian ini tidak memberikan pengaruh ter- terhadap penerimaan perilaku disfung-
hadap penerimaan perilaku disfungsional sional audit yang ditunjukkan dengan
audit, hanya variabel tekanan anggaran tingkat signifikansi 0,720 (lebih besar
waktu yang dirasakan memberikan pe- dari 0,05). Ketiga; Tekanan anggaran
ngaruh signifikan terhadap penerimaan waktu tidak memediasi pengaruh kinerja
perilaku disfungsional audit. Hasil peneli- auditor terhadap penerimaan perilaku
tian ini menunjukkan bahwa faktor utama disfungsional audit dengan ditunjukkan
yang mendorong auditor dalam melaku- dengan tingkat signifikansi 0,794 (lebih
kan perilaku audit disfungsional adalah besar dari 0,05). Keempat; Tekanan ang-
karena faktor tekanan anggaran waktu garan waktu tidak memediasi pengaruh
yang dirasakan. Hal ini sejalan dengan Turnover intention terhadap penerimaan
pendapat Alderman dan Deitrick (1982); perilaku disfungsional audit yang ditun-
Kelley dan Margheim, 1990; Otley dan jukkan dengan tingkat signifikansi 0,746
Pierce, 1996a; Pierce dan Sweeney, (lebih besarl dari 0,05). Kelima: Komit-
2004). Adanya tekanan anggaran waktu men organisasi tidak berpengaruh terha-
yang dirasakan auditor dapat mengaki- dap penerimaan perilaku disfungsional
batkan auditor dapat merasakan tekanan audit (PPDA) yang ditunjukkan dengan
dalam pelaksanakan program audit akibat tingkat signifikansi 0,209 (lebih besar
ketidakseimbangan antara waktu yang dari 0,05). Keenam; Locus of control ti-
diberikan dengan waktu yang dibutuhkan dak berpengaruh terhadap penerimaan
untuk menyelesaikan tugas audit. Kondi- perilaku disfungsional audit (PPDA) yang
si ini selanjutnya dapat mendorong audi- ditunjukkan dengan tingkat signifikansi
tor melakukan tindakan audit disfung- 0,585 (lebih besar dari 0,05). Ketujuh;
sional. Kinerja auditor tidak berpengaruh terha-
Penelitian ini memang untuk menguji dap penerimaan perilaku disfungsional
model penerimaan perilaku disfungsional audit (PPDA)yang ditunjukkan dengan
audit dengan menghubungkan karakteris- tingkat signifikansi 0,227 (lebih besar
tik individual auditor (locus of control dari 0,05). Kedelapan: Turnover inten-
dan komitmen organisasi), kinerja audi- tion tidak berpengaruh terhadap peneri-
tor, serta turnover) terhadap penerimaan maan perilaku disfungsional audit (PP-
perilaku disfungsional audit mealaui teka- DA) yang ditunjukkan dengan tingkat
nan anggaran waktu yang dirasakan audi- signifikansi 0,366 (lebih besarl dari 0,05);
tor. Model penerimaan perilaku disfung- serta Kesembilan; Tekanan anggaran
sional audit ini diuji dan dibangun ber- waktu (TAWD) berpengaruh terhadap
dasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu penerimaan perilaku disfungsional audit
102 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.93-106
(PPDA) Hal ini ditunjukkan dengan praktis. Secara teoritis, temuan hasil pe-
tingkat signifikansi 0,001 (lebih kecil dari nelitian ini mengonfirmasi hasil-hasil
0,05). Karakteristik personal auditor yang penelitian terdahulu dan memberikan pe-
terdiri dari locus of control dan komitmen ngetahuan baru tentang pengaruh karak-
organisasi, kinerja auditor, dan turn over teristik personal auditor, kinerja auditor,
intention dalam penelitian ini mem- dan turnover intention terhadap peneri-
berikan temuan yang tidak berpengaruh maan perilaku disfungsional audit melalui
terhadap penerimaan perilaku disfungsio- tekanan anggaran waktu yang dirasakan.
nal auditor. Hal ini berdasarkan pada data Hasil temuan penelitian terhadap
yang diperoleh bahwa kondisi ini dise- semua variabel yang diteliti belum ba-
babkan KAP di Surabaya telah mem- nyak memberikan dukungan secara empi-
berikan kesejahteraan yang lebih baik ris terhadap landasan teori yang disusun.
kepada para karyawannya sehingga kar- Hanya variabel pengaruh tekanan ang-
yawannya mampu bertahan lama di garan waktu yang dirasakan memberikan
dalam suatu KAP serta karakteristik pengaruh signifikan terhadap penerimaan
personal para auditornya yang rata-rata perilaku disfungsional audit, sehingga hal
loyal, memiliki komitmen organisasi dan ini telah memberikan dukungan secara
kepribadian locus of control internal yang empiris.
tinggi, dan kompetensi yang tinggi, Hasil temuan penelitian ini belum
sehingga menghasilkan kinerja yang baik dapat dijadikan sebagai bahan masukan
bagi institusi tempat mereka bekerja. bagi pimpinan KAP dalam mengevaluasi
KAP-KAP di Surabaya memiliki banyak kebijakan untuk menciptakan lingkungan
job, baik di dalam maupun di luar kota kerja yang dapat mencegah kemungkinan
dan beberapa proyek besar, sehingga auditor melakukan penerimaan perilaku
dapat memberikan kesejahteraan bagi disfungsional audit. Kebijakan ini, misal-
para karyawannya. Adanya kondisi nya dalam hal penyusunan anggaran wak-
positif yang berasal dari dalam KAP, dan tu audit, sistem evaluasi terhadap kinerja
didukung oleh individu-individu yang personel auditor, rekruitmen auditor baru,
berkarakteristik locus of control internal dan sebagainya.
yang tinggi, akan meningkatkan komit- Peneliti menyadari hasil penelitian
men para karyawannya terhadap organi- ini masih banyak memiliki beberapa
sasi KAP sehingga individu-individu keterbatasan dan kelemahan yang dapat
tersebut dapat memberikan kinerja yang digunakan sebagai arah untuk perbaikan
positif bagi KAP. Berdasarkan hasil penelitian mendatang. Penelitian selanjut-
penelitian ini, maka karakteristik personal nya dapat dilakukan untuk membuktikan
auditor yang terdiri dari locus of control lebih lanjut atas karakteristik personal au-
dan komitmen organisasi; kinerja audi- ditor ini pengaruhnya terhadap terhadap
tor, dan turn over intention dalam peneli- penerimaan perilaku disfungsional audit
tian ini memberikan temuan yang tidak dengan menambah jumlah responden dan
berpengaruh terhadap penerimaan perila- jumlah KAP yang lebih besar dalam jang-
ku disfungsional auditor. kauan wilayah yang lebih luas lagi agar
Temuan hasil penelitian ini memberi hasilnya dapat dijadikan rujukan yang
masukan berharga pada literatur akuntan- dapat dipertanggungjawabkan.
si keperilakuan, terutama karakteristik
personal auditor, kinerja auditor dan turn- Kesimpulan dan saran
over intention pengaruhnya terhadap pe- Penelitian ini dilakukan untuk mem-
nerimaan perilaku disfungsional audit buktikan pengaruh hubungan antara va-
yang memiliki implikasi teoritis dan riabel-variabel penelitian yang diamati,
Aulia, Karakteristik Personal Auditor....103
yaitu karakteristik personal auditor yaitu ngan dan gambaran awal untuk dilakukan
locus of control dan komitmen organi- penelitian lebih lanjut dalam skala peneli-
sasi; kinerja auditor, turnover intention tian dengan wilayah yang lebih luas de-
dan tekanan anggaran waktu, baik secara ngan jumlah responden yang lebih besar.
langsung dan tidak langsung terhadap
penerimaan perilaku disfungsional audit. Daftar Rujukan
Penelitian ini menggunakan analisis Adanan Silaban, 2009, Perilaku
Structural Equation Modelling, dimana Disfungsional Auditor Dalam
berdasarkan hasil analisis uji normalitas, Pelaksanaan Program Audit (Studi
validitas dan reliabilitas konstruk, serta Empiris di Kantor Akuntan Publik),
kesesuaian model telah terpenuhi, sehing- Disertasi, Program Doktor Ilmu
ga persyaratan penggunaan SEM dapat Ekonomi Konsentrasi Akuntansi,
dilakukan dengan indeks Structural Universitas Diponegoro Semarang.
Equation Modelling menunjukkan nilai Annisa Fatimah, 2012, Karakteristik
yang baik, meskipun nilai RMSEA yang personal auditor sebagai anteseden
kurang sesuai dengan kriteria yang telah perilaku disfungsional auditor dan
ditentukan (marginal). pengaruhnya terhadap kualitas hasil
Hasil penelitian ini menunjukkan audit, Jurnal Manajemen dan
bahwa variable Komitmen organisasi dan Akuntansi Volume 1, Nomor 1, April
Locus of control; Kinerja auditor, serta 2012, Sekolah Tinggi Ekonomi Asia
Turnover intention terbukti tidak berpe- Malang.
ngaruh signifikan terhadap penerimaan Alderman, C.W., and Deitrick, J.W.
perilaku disfungsional audit melalui Te- 1982. “Auditor’s Perceptions of Time
kanan Anggaran Waktu yang dirasakan Budget Pressure and Premature Sign-
auditor. atau dapat dikatakan dalam pene- 0ffs: A Replication and Extension”.
litian ini, tekanan anggaran waktu tidak Auditing: A Journal of Practice and
bisa memediasi pengaruh komitmen orga- Theory. Vol 1 No.2, pp. 54-58.
nisasi dan locus of control; kinerja audi- Azad, A.N. 1994, Time Budget Pressure
tor, dan turnover intention terhadap pene- and Filtering of Time Practices in
rimaan perilaku disfungsional audit. Internal Auditing: A
Begitu pula variabel Locus of control dan Survey,Managerial Auditing Journal,9
Komitmen organisasi; Kinerja Auditor (6):17-25.
dan Turnover intention, tidak terbukti Alvaro Amaral Menezes, 2008, Analisis
berpengaruh terhadap Penerimaan perila- dampak locus of control terhadap
ku disfungsional audit, sementara hanya kinerja dan kepuasan kerja internal
variabel Tekanan anggaran waktu yang auditor (Penelitian Terhadap Internal
dirasakan auditor memberikan pengaruh Auditor Di Jawa Tengah), Tesis,
signifikan terhadap variabel Penerimaan Magister Akuntansi Universitas
perilaku disfungsional audit. Diponegoro, Semarang.
Penelitian tentang keperilakuan audi- Basuki dan Mahardani, Y. K. 2006.
tor ini memang masih banyak keterbata- “Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu
san, antara lain jumlah sampel penelitian terhadap Perilaku Disfungsional
yang masih rendah hanya 16 KAP di Auditor dan Kualitas Audit pada
Surabaya dengan jumlah responden seba- Kantor Akuntan Publik di Surabaya”,
nyak 105 auditor, sehingga hasilnya me- Jurnal Maksi, Vol 6, No. 2, pp. 203-
nunjukkan hasil yang tidak sesuai rumu- 223.
san hipotesis. Namun demikian semoga Agustia, Dian., 2005, Pengaruh
penelitian ini dapat memberikan tanta- profesionalisme auditor terhadap
104 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.93-106
Aplikasi dengan Program Lisrel 8.54. Indrianto, N., dan Supomo, B. 2002,
Semarang, Badan Penerbit Universitas Metodologi Penelitian Bisnis,Edisi
Diponegoro. Pertama, Cetakan Kedua Yogyakarta,
Ghozali, I. 2005, Aplikasi Analisis BPFE.
Multivariate dengan Program SPSS, Irawati, Y., Petrolina, A.T., dan
Edisi Ketiga, Semarang, Badan Mukhlasin. 2005, “Hubungan
Penerbit Universitas Diponegoro. Karakteristik Personal Auditor
------, 2005. Model Persamaan Struktual: Terhadap Tingkat Penerimaan
Konsep Aplikasi dengan Program Penyimpangan Perilaku Dalam
Amos Ver. 5.0, Semarang, Badan Audit”,Simposium Nasional
Penerbit Universitas Diponegoro. Akuntansi VIII di Solo.
------, 2008, Model Persamaan Struktual: Jennings, B. M. 1990, “Stress, Locus of
Konsep Aplikasi dengan Program Control, Social Support, and
Amos 16.0, Semarang, Badan Penerbit Psychological Symptoms Among
Universitas Diponegoro. Head Nurses”, Research in Nursing
Heriningsih, S. 2002, “Penghentian and Health,December, pp. 393-401.
Prematur Atas Prosedur Audit: Sebuah Kelley, T. and Margheim, L. 1990, “The
Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Impact of Time Budget Pressure,
Publik”,Wahana, Vol 2, pp. 111-122. Personality and Leadership Variabel
Herningsih, Sucahyo. (2001), on Dysfunctional Behavior”, Auditing:
Penghentian Prematur atas Prosedur A Journal of Practice and Theory, Vol
Audit: Studi Empiris pada Kantor 9. No. 2. pp. 21-41.
Akuntan Publik, Tesis, Universitas ------, and Seiler, R. E. 1982, “Auditor
Gajah Mada Yogyakarta. Stress and Time Budget”,The CPA
Hyatt, T., and D. Prawitt. 2001, “Does Journal, December, pp. 24-34.
Congruence Between Audit Structure Lee, K., Carswell J. J., and Allen N. J.
and Auditors Locus of Control Affect 2000, “A Meta-Analysis Review of
Job Performance?,” The Accounting Occupational Commitment Relations
Review 76. IAI, Media Akuntansi No. With Person and Work-Related
20/ th.IV/1997. Variabel”,Journal of Applied
Imam Ghozali, 2004, Pergeseran Psychology, Vol. 85 No. 95. pp. 799-
paradigma akuntansi dari positif ke 811.
perspektif sosiologis dan implikasinya Maryanti, P, 2005, “Analisis Penerimaan
terhadap pendidikan akuntansi di Auditor Atas Dysfungctional Audit
Indonesia, Pidato Pengukuhan Jabatan Behavior: Pendekatan Karakteristik
Guru Besar dalam Ilmu Akuntansi Individual Auditor (Studi Empiris
pada Fakultas Ekonomi Universitas PadaKantor Akuntan Publik di
Diponegoro, Semarang. Jawa)”,Jurnal Manajemen Akuntansi
Irawati, Y., dan Mukhlasin, T.A.P. dan Sistem Informasi, Vol 5. No. 2.
2005,Hubungan Karakteristik Personal pp. 213-225.
Auditor Terhadap Tingkat Penerimaan Malone, C.F., and Robert, R. W. 1996,
Penyimpangan Perilaku Dalam “Faktors Associated With the
Audit,Prosiding Simposium Nasional Incidence of Reduced Audit Quality
Akuntansi, VIII Solo, 929-940. Jurnal Behavior”, Auditing: A Journal of
Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Practice and Theory, Vol. 15. No. 2:
Nomor 1, April 2012 12 Karakteristik pp. 49-64.
Personal Auditor… (Annisa Fatimah) Malone, Charles F., dan Robin W.
Roberts. 1996,Faktors Associated
106 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.93-106
With The Incidence of Reduced Audit Kantor Akuntan Publik di Jawa), Tesis
Quality Behavior, Auditing: A Journal S2, PPS Magister Sains Akuntansi,
of Practice & Theory, 15 (2):49-64. Universitas Diponegoro, Semarang.
Margheim, L., and Pany K. 1986. Ress, D. W., and Cooper, C. L., 1992,
“Quality Control, Prematur Sign-off “The Occupational Stress Indicator
and Underreporting of Time: Some Locus of Control Scale: Should this be
Empirical Findings,” Auditing: A Regarded as a State Rather than Trait
Journal of Practice and Theory, Vol. Measure?” ,Work and Stress January-
5. No. 2. pp. 50-63. March, pp. 45-48.
Nurofik, 2012, Pengungkapan Rasuli, L.O. 2009. Pengaruh Time
tanggungjawab sosial perusahaan : Budget Pressure, Perilaku
Analisis faktor-faktor keperilakuan Disfungsional dan Komitmen
yang mempengaruhinya dan Organisasional Terhadap Kualitas
hubungannya dengan kinerja Audit. Studi Pada Kantor Akuntan
keuangan. Disertasi, Program doktor Publik di Jawa Timur, Tesis, Malang:
Ilmu Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya.
dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada, Robbins, S.P dan Timothy A.J.
Yogyakarta. 2008,Organizational Behavior, Edisi
Otley, David T., dan Pierce, Bernard J. 12, Buku 1, Jakarta: Salemba Empat.
1996. Auditor Time Budget Pressure: Robbins, S.P., 2001,Organizational
Consequences and Antecedents, Behavior, New Jersey: Prentice-Hall.
Accounting. Auditing and Siegel, G., dan H.R. Marconi. 1989,
Accountability Journal. 9: 31-58. Behavioral Accounting. South-
Otley, D. T., and Pierce, B. J. 1996a, Western: Publishing Co.
“Audit Time Budget Pressure: Setiawan, I. A., dan Ghozali, I.
Consequence and 2006,Akuntansi Keperilakuan: Konsep
Antecendents”,Accounting, Auditing dan Kajian Empiris Perilaku Akuntan,
and Accountability Journal, Vol. 9 Semarang, Badan Penerbit Universitas
No. 1. pp. 31-58. Diponegoro.
------, and ------.1996b, “The Operation of Wilopo, 2006. Faktor-faktor yang
Control System in Large Audit berpengaruh terhadap perilaku
Firms”, Auditing: A Journal of disfungsional audit: Studi pada
Practice and Theory, Vol.15, No. 2, Kantor Akuntan Publik di Jawa Timur.
pp. 65-84. Jurnal Akuntansi dan Teknologi
Pierce, B, and Sweeney, B. 2004, “Cost- Informasi, Vol 5 No, 2 November
Quality Conflict in Audit Firms: An 2006, STIE Perbanas, Surabaya.
Empirical Investigation”,Europan Yuskar & Selly Devisia, 2011, Pengaruh
Accounting Review, Vol. 13. No. 1. independensi auditor, komitmen
pp. 415-441. organisasi, pemahaman good
Parkes, K. 1984, “Locus of Control, governance, integritas auditor, budaya
Cognitive Appraisal and Stressful organisasi, dan etos kerja terhadap
Episode”,Journal of Personality and kinerja auditor (Studi Empiris pada
Social Psychologi”, Vol. 43, March, Kantor Akuntan Publik Big Four yang
655-688. Berafiliasi di Indonesia Tahun 2011),
Puji Maryanti, 2005, Analisis penerimaan Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
auditor atas dysfungsional audit Universitas Andalas, Padang.
behavior: Pendekatan karakteristik Standard Profesional Akuntan
personal auditor (Studi empiris pada Publik,2011.
Anteseden dan Konsekuen Perilaku Disfungsional Auditor:
Sebuah Perspektif Theory Attitude of Change
Annisa Fatimah1)
1)Politeknik
Negeri Malang
1)
annisafatimah2011@gmail.com
Abstract
This research confirm the theory of attitude change, including of consistency and
dissonance theory and functional theory through the analysis of various factors that
decrease the quality of the audit results from auditor behavior perspective. The variables
(locus of control, turnover intention, self rate employee performance, time budget pressure,
role stress, work-family conflict, and dysfunctional behavior) becomes antecedents variable
with the quality of audit results as a consequent variable.Using purposive sampling
method, the research select 86 auditors who have worked over one year in KAP throughout
East Java. Using a Likert scale questionnaire, this research used path analysis to examine
the effect of variables.The results of this research support the theory of attitude change and
the result of previous studies. The phenomenon of decreasing quality of audit proved to be
significantly influenced by dysfunctional behavior, while the dysfunctional behavior is also
significantly influenced by several factors, they are the locus of control, a desire to stop
working, the level of personal performance of employees, time budget pressure, and
pressure roles. However, this study can not prove the effect of work-family conflict against
dysfunctional behavior and quality of audit results.
Keyword : the theory of attitude change, locus of control, turnover intention, self rate
employee performance, time budget pressure, role stress, work-family conflict,
and dysfunctional behavior, the quality of audit results
Abstrak
Penelitian ini berusaha mengonfirmasi theory of attitude change, yaitu consistency and
dissonance theory serta functional theory melalui analisis berbagai faktor yang dapat
menurunkan kualitas hasil audit dilihat dari perspektif perilaku auditor. Beberapa variabel
(lokus kendali, keinginan untuk berhenti bekerja, tingkat kinerja pribadi, tekanan anggaran
waktu, tekanan peran, konflik pekerjaan-keluarga, dan perilaku disfungsional) menjadi
variabel anteseden dengan kualitas hasil audit sebagai variabel konsekuen. Melalui
purposive sampling terpilih 86 auditor yang telah bekerja di atas 1 tahun pada KAP
seluruh Jawa Timur. Menggunakan kuesioner yang diukur dengan skala likert, penelitian
ini menggunakan Path Analysis untuk menguji pengaruh variabel-variabel tersebut.
Hasil penelitian ini memberikan dukungan terhadap theory of attitude change dan sebagian
hasil penelitian-penelitian sebelumnya. Fenomena penurunan kualitas audit terbukti
dipengaruhi secara signifikan oleh perilaku disfungsional, sedangkan perilaku
disfungsional juga dipengaruhi secara signifikan oleh beberapa faktor, yaitu lokus kendali,
keinginan untuk berhenti bekerja, tingkat kinerja pribadi karyawan, tekanan anggaran
waktu, dan tekanan peran. Namun, penelitian ini tidak dapat membuktikan adanya
pengaruh konflik pekerjaan-keluarga terhadap perilaku disfungsional maupun kualitas hasil
audit.
Kata Kunci: theory of attitude change, locus of control, keinginan untuk berhenti
bekerja, tingkat kinerja pribadi karyawan, perilaku disfungsional auditor,
kualitas hasil audit.
107
108 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.107-120
kan hasil yang lebih menyeluruh ketika mencapai tujuan mereka sehingga dapat
diteliti secara bersamaan karena me- disusun hipotesis pertama, yaitu :
nyangkut pengaruh di dalam diri individu H1: Lokus kendali berpengaruh terhadap
auditor dan pengaruh lingkungan di luar perilaku disfungsional
diri auditor dengan objek penelitian yang Onyemah (2008) berpendapat bahwa
sama. kepuasan kerja, kinerja, serta keinginan
untuk berhenti bekerja memiliki akibat
Kajian Literatur cyclical behavior (efek berputar). Auditor
Salah satu teori yang direkomenda- yang memiliki keinginan untuk mening-
sikan Siegel dan Marconi (1989) dalam galkan perusahaannya lebih dapat terlibat
memprediksi sikap dan perilaku adalah dalam perilaku disfungsional untuk
Theory of attitude change yang terdiri memenuhi kebutuhannya sesuai dengan
atas berbagai macam teori yang pernyataan teori fungsional. Dari penjela-
dinaunginya. Dalam penelitian ini akan san tersebut hipotesis selanjutnya disusun
dijelaskan mengenai Consistency and sebagai berikut :
Dissonance Theories dan Functional H2: Keinginan untuk berhenti bekerja
Theory karena dianggap relevan dengan berpengaruh terhadap perilaku
masalah penelitian yang diangkat. disfungsional
Consistency Theories memegang Irawati dan Mukhlasin (2006)
bahwa hubungan antara sikap dan berpendapat bahwa auditor yang memili-
perilaku adalah seimbang ketika tidak ada ki persepsi rendah terhadap tingkat
tekanan kognitif dalam sistem. Lain kinerja mereka dianggap akan memper-
halnya dengan dissonance theory atau lihatkan penerimaan terhadap perilaku
teori ketidaksesuaian yang memiliki disfungsional sejak mereka melihat diri
asumsi bahwa ketidaksesuaian kognitif mereka tidak mampu untuk bertahan da-
ada ketika seseorang memiliki dua lam pekerjaan. Penurunan kualitas audit
keadaan yang berlawanan. yang dihasilkan dari tindakan tersebut di
Teori tersebut menjelaskan bahwa atas mungkin digambarkan sebagai
ketidaksesuaian memotivasi seseorang pengorbanan yang diperlukan individu
untuk mengurangi atau mengeliminasi untuk bertahan dalam lingkungan audit.
ketidaksesuaian tersebut. Cara selanjut- Sehingga dapat disusun hipotesis:
nya untuk mengurangi ketidaksesuaian H3: Tingkat kinerja pribadi karyawan
adalah mengubah salah satu unsur yang berpengaruh terhadap perilaku dis-
tidak sesuai agar tidak ada ketidakkonsis- fungsional
tenan apapun lagi. Berbagai tekanan yang didapatkan
Teori fungsional dari perubahan auditor pada saat melakukan tugasnya
sikap menyatakan bahwa sikap berlaku yang berasal dari keluarga maupun ling-
untuk memenuhi kebutuhan seseorang. kungannya pada penelitian ini disebut
Jadi, seorang auditor dapat melakukan tekanan pekerjaan. Tekanan pekerjaan
tindakan apapun termasuk perilaku me- dapat timbul dari tekanan anggaran wak-
nyimpang untuk memenuhi kebutuhan tu, tekanan peran, atau konflik pekerjaan-
akan kesesuaian tuntutan yang diperoleh- keluarga.
nya. Liyanarachchi dan McNamara
Beberapa penelitian menunjukkan (2007) berpendapat serupa bahwa
bahwa terdapat korelasi positif yang kuat tekanan anggaran waktu yang tinggi
antara individual’s external locus of dapat meningkatkan perilaku disfung-
control dengan keinginan untuk melaku- sional auditor, yang dapat memberikan
kan kecurangan atau manipulasi untuk implikasi yang serius bagi kualitas audit,
110 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.107-120
Abstract
Abstrak
121
122 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.121-128
ayat (1) disebutkan bahwa “Desa dapat perlindungan yang jelas terhadap
mendirikan badan usaha milik desa masyarakat.
sesuai dengan kebutuhan dan potensi Berdasarkan kondisi existing desa,
desa. Logika pendirian BUMDes masih banyak kendala ditemukan dalam
didasarkan pada kebutuhan dan potensi pelaksanaannya diantaranya, masih
desa, sebagai upaya peningkatan terdapat desa yang belum menyusun
kesejahteraan masyarakat. Berkenaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
dengan perencanaan dan pendiriannya, (APBDesa), kurangnya kompetensi Tim
BUMDes dibangun atas prakarsa Pelaksana Kegiatan Desa dalam
(inisiasi) masyarakat, serta mendasarkan menyusun laporan pertanggungjawaban
pada prinsip-prinsip kooperatif, alokasi dana desa sebagai bagian
partisipatif, (‘user-owned, user- pelaksanaan rencana pembangunan,
benefited, and user-controlled’), bentuk partisipasi masyarakat yang
transparansi, emansipatif, akuntable, kurang maksimal, serta kurangnya
dan sustainable dengan mekanisme partisipasi Badan Permusyawaratan
member-base dan self-help. Dari semua Desa (BPD).
itu yang terpenting adalah bahwa Tujuan penelitian ini adalah
pengelolaan BUMDes harus dilakukan memastikan seluruh ketentuan dan
secara profesional dan mandiri. kebijakan keuangan dan Pembangunan
Sesuai dengan amanat Undang- Desa dilaksanakan dengan baik sehingga
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang pemanfaatan dana desa menjadi lebih
Desa, Pemerintah akan mengalokasikan optimal. Ruang Lingkupnya meliputi
Dana Desa, melalui mekanisme transfer kebijakan keuangan dan pembangunan
kepada Kabupaten/Kota. Penelitian ini desa beserta implementasi dana desa
dilaksanakan atas dasar penelitian- dengan pembentukan Badan Usaha
penelitian sebelumnya yang membahas Milik Desa (BUMDes) oleh Pemerintah
mengenai pengelolaan keuangan dana Desa.
desa dan alokasinya yang merupakan
keseluruhan kegiatan yang meliputi Kajian Literatur
perencanaan, pelaksanaan, penata- Definisi Desa
usahaan, pelaporan, dan pertang- Berdasarkan UU Nomor 6 Tahun
gungjawaban keuangan desa. 2014, pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa
Dalam pemberdayaan masyarakat desa adalah desa dan desa adat atau yang
pedesaan diperlukan konsistensi. Hal itu disebut dengan nama lain, selanjutnya
harus menjadi konsepsi yang benar- disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat
benar memungkinkan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
pedesaan untuk dapat bertahan dalam berwenang untuk mengatur dan mengurus
situasi perekonomian yang serba sulit urusan pemerintahan, kepentingan
seperti saat ini. Selain itu, meningkatkan masyarakat setempat berdasarkan
harkat dan martabat serta kemampuan prakarsa masyarakat, hak asal usul,
dan kemandirian yang nantinya dapat dan/atau hak tradisional yang diakui dan
menciptakan suasana kondusif. Jadi, hal dihormati dalam sistem pemerintahan
itu memungkinkan masyarakat pedesaan Negara Kesatuan Republik Indonesia
untuk berkembang dan memperkuat sedangkan pengertian Pemerintahan Desa
daya saing serta potensi yang dimiliki. adalah penyelenggaraan urusan
Pemberdayaan masyarakat pedesaan pemerintahan dan kepentingan
juga harus mampu memberikan masyarakat setempat dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik
124 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.121-128
harian atau arus kas (Cash Flow) ke dalam Fasilitator Desa, Aparat pengawas
bentuk buku kas harian. Dari Buku Kas Kecamatan dan Kabupaten; dan 2)
Harian ini dapat diketahui berapa Sumber data sekunder: data yang
besarnya uang masuk dan keluar serta diperoleh melalui beberapa informasi
saldo atau sisa dana dalam setiap harinya. antara lain dokumen (meliputi profil desa
Penting untuk dipahami bahwa jangan Bulusulur, peraturan-peraturan terkait
sampai uang yang keluar lebih besar dari desa), buku teori (ilmiah), dan hasil
yang masuk agar tidak terjadi defisit. penelitian (artikel dan jurnal).
Untuk memudahkan penggunaan Pengumpulan data dilakukan melalui
buku harian kas diperlukan membuat teknik focus group discussion,
sebuah kelompok rekening yang akan wawancara secara mendalam (in-depth
memudahkan pengguna laporan keuang- interview), observasi, dan dokumentasi.
an dalam membuat, mengelompokkan Analisis data menggunakan analisis
dan menyusun pembukuan. Apabila interaktif (Huberman dalam Sugiyono,
BUMDes mengalami perkembangan se- 2012: 246) mengemukakan bahwa
hingga transaksinya bertambah banyak aktivitas dalam analisis data yaitu
setiap harinya, maka pembukuannya pengumpulan data (data collection),
dapat ditambah dengan membuat laporan reduksi data (data reduction), penyajian
neraca saldo dan laporan keuangan. data (data display), dan penarikan
Laporan keuangan diperlukan untuk kesimpulan (conclusion). Metode tersebut
mengetahui kinerja keuangan BUMDes dilakukan dengan membandingkan antara
secara keseluruhan selama satu periode hasil wawancara dengan hasil observasi
(biasanya satu tahun). Laporan keuangan dan antara hasil wawancara dan
akuntansi umum terdiri dari neraca, dokumentasi yang diperoleh.
laporan laba/rugi dan laporan perubahan
modal. Hasil dan Pembahasan
Keberadaan dan Kontribusi BUMDes
Metode Penelitian di Desa Bulusulur
Penelitian ini adalah penelitian Salah satu cara untuk mengelola
kualitatif dengan pendekatan deskriptif. ekonomi masyarakat desa itu adalah
Fokus dalam penelitian ini adalah: (1) dengan dibentuk Badan Usaha Milik
keberadaan dan kontribusi Badan Usaha Desa (BUMDes). Berdasarkan hasil in-
Milik Desa (2) pelaksanaan pen- depth interview dan observasi, bahwa
dampingan pengadministrasian dana desa optimalisasi dana desa di Bulusulur yaitu
(3) faktor penghambat dan pendukung dengan implementasi pembentukan
keberadaan BUMDes sebagai penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
ekonomi desa. Lokasi penelitian yang yang memiliki lima (5) unit Usaha, yaitu
akan dijadikan mitra adalah Desa 1) Kolam Keceh, 2) Bumi Perkemahan,
Bulusulur, Kecamatan Wonogiri. Sumber 3) Sarana Air Bersih, 4) Bank Sampah,
data yang digunakan dalam penelitian ini dan 5) Pertanian Terpadu. Masing-
adalah 1) sumber data primer: data yang masing unit usaha memiliki Manajer Unit
diperoleh melalui informan dengan cara Usaha yang bertanggung jawab mulai
melakukan tanya jawab secara langsung dari perencanaan sampai dengan
dan dipandu dengan pedoman wawancara pelaporan. Kelima Unit Usaha tersebut
terstruktur yang sesuai dengan fokus dipimpin dan dikoordinasikan oleh
penelitian, yakni Kepala Desa Bulusulur, seorang Direktur BUMDes yaitu Bp.
beserta perangkatnya, Direktur BUMDes, Anggoro. Unit Usaha yang menjadi
Unit Pengelola kelompok UKM, prioritas utama adalah kolam keceh, bumi
126 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.121-128
perkemahan, dan sarana air bersih. belum berkontribusi penuh sebagai lem-
Kolam keceh merupakan sebuah taman baga yang bergerak di bidang ekonomi
setengah jadi terhampar di salah satu Pelaksanaan Pendampingan Pengad-
kawasan di Dusun Kedungsono, ministrasian Dana Desa
Bulusulur dengan dua kolam renang yang Khalayak sasaran yang diundang
dialiri air kolam jernih dan dingin yang pada pelatihan ini adalah Kepala Desa,
berasal dari sumber air yang berada beserta perangkatnya, Direktur BUMDes,
hanya 3 meter dari kolam kemudian Unit Pengelola kelompok UKM, Fasi-
terdapat fasilitas seperti pendapa, litator Desa, Aparat pengawas Kecamatan
panggung, dan fasilitas toilet. Bumi dan Kabupaten. Pelaksanaan program
perkemahan juga berada satu lokasi di penelitian ini akan dilakukan melalui
seputar area bermain dan acara-acara beberapa tahapan. Tahapan tersebut
perkemahan sekolah. Selanjutnya, prio- adalah 1) Pemaparan dan diskusi melalui
ritas yang ketiga tepatnya di Dusun focus group discussion dengan stake-
Klemud dan Dusun Malangsari yang holder terkait dengan pengumpulan
telah membangun unit usaha Sumber informasi mengenai keadaan existing
Agung, sejenis PDAM yang memberikan profil dan penyusunan Anggaran Penda-
fasilitas air bersih kepada tak kurang 300 patan dan Belanja Desa (APBDes) Desa
KK. Seperti PDAM umumnya, perusa- Bulusulur, Wonogiri; 2) Pengusul akan
haan kecil ini juga menarik biaya dari melakukan koordinasi baik meliputi
pelanggannya, namun nilainya jauh lebih Pemerintah Desa dan BPD, serta masya-
terjangkau. Pembentukan BUMDes yang rakat dalam proses perencanaan, pelaksa-
ada di desa Bulusulur ini sudah sesuai naan, pemanfaatan, dan pemeliharaan
dengan peraturan desa yang ada dimulai hasil-hasil pembangunan dana desa; 3)
dari dasar hukum yang melandasi, Pengusul dan tim melakukan Workshop
anggaran dasar maupun anggaran rumah Penyusunan Rencana Pengembangan
tangga yang tersusun, dan struktur Desa; dan 4) Pengusul melakukan bimbi-
organisasinya. Mekanisme penyaluran ngan teknis dan Konsultasi (Bimkon) Pe-
dan pemanfaatan dana ke BUMDes sudah ngelolaan Keuangan Desa.
jelas, bahwa dana awal yang dimiliki oleh Faktor Penghambat Keberadaan
bumdes ini berasal dari dana hibah yang Bumdes
diberikan oleh pemerintah desa ke badan Bahwa permasalahan teknis ataupun
usaha milik desa. yang ingin memberikan administratif yang teridentifikasi dan
pinjaman modal. menjadi prioritas untuk diselesaikan oleh
Kontribusi BUMDes dalam rangka desa dalam setiap segi sosial dan
kemandirian ekonomi desa, bahwa sum- ekonomi perlu segera diselesaikan
ber-sumber dana untuk peningkatan pen- adalah:
dapatan desa yang diberikan oleh BUM- a) Proses perencanaan yang tidak
Des masih belum dapat dikatakan memadai, misalnya tidak melibatkan
memenuhi dan tidak meningkatkan semua aspek/elemen desa, maka
pendapatan desa. Pembangunan desa perencanaan penggunaan Dana Desa
secara mandiri seharusnya dengan tidak optimal mengakomodasi
berdirinya badan usaha milik desa ini, kebutuhan desa. Upaya menggali
desa sudah dianggap menjadi desa yang potensi desa menjadi gagal.
mandiri. Seharusnya inilah yang menjadi b) Perbedaan paradigma diantara
motivasi tersendiri bagi Desa Bulusulur. stakeholder desa terhadap apa yang
Akan tetapi yang terjadi di lapangan ialah telah direncanakan, pemahaman
bahwasanya BUMDes ini juga masih (interpretasi) bagaimana mengelola
Nugrahaningsih, Falikhatun, Winarna, Pendampingan Penge…127
Abstract
The purpose of this study was to determine whether the tax knowledge, firmness tax
penalties, quality of service tax officials and tax fairness has a significant influence on tax
compliance SMEs. The sample in this study was 50 SMEs in the Village Margasari
Balikpapan City. Methods of data collection using questionnaire. Method sampling used
is simple random sampling and analysis model data used is multiple linear regression
analysis. The results showed that partial tax knowledge, quality of service tax officials, and
the fairness of tax effect on tax compliance SMEs, while firmness tax penalty has no effect
on tax compliance SMEs. Simultaneously variable tax knowledge, firmness tax penalties,
the tax officer service quality and fairness of tax effect on tax compliance SMEs.
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengetahuan perpajakan, ketegasan
sanksi perpajakan, kualitas pelayanan petugas pajak,dan keadilan perpajakan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Sampel dalam
penelitian ini adalah 50 UMKM di Kelurahan Margasari Kota Balikpapan. Metode
pengumpulan data menggunakan kuesioner.Metode pengambilan sampel yang digunakan
adalah simple random sampling dan model analisis data yang digunakan adalah analisis
regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial pengetahuan
perpajakan, kualitas pelayanan petugas pajak, dan keadilan perpajakan berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM, sedangkan ketegasan sanksi perpajakan tidak
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Secara simultan variabel
pengetahuan perpajakan, ketegasan sanksi perpajakan, kualitas pelayanan petugas pajak,
dan keadilan perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM.
129
130 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.129-138
suk dalam pelayanan publik karena se- tong pajak, dan pemungut pajak, yang
tiap kegiatan dilakukan oleh instansi pe- mempunyai hak dan kewajiban perpa-
merintah yang bertujuan untuk meme- jakan sesuai dengan ketentuan peraturan
nuhi kebutuhan masyarakat dan tidak perundang-undangan perpajakan.
untuk mengambil keuntungan atau la-
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
ba (Masdar, dkk, 2009:42).
Menurut Undang-undang No. 20
Keadilan Perpajakan tahun 2008 tentang UMKM, terdapat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indo- beberapa definisi yang dapat mengklasi-
nesia tahun 2015, adil adalah (1) sama fikasikan suatu entitas ke dalam 3 jenis
berat, tidak berat sebelah, tidak me- yaitu :
mihak; (2) berpihak kepada yang be- 1. Usaha Mikro adalah usaha produk-
nar, berpegang pada kebenaran; dan (3) tif milik orang perorangan atau ba-
sepatutnya, tidak sewenang-wenang. Se- dan usaha perorangan yang memenu-
dangkan keadilan adalah sifat (perbua- hi kriteria usaha mikro sebagaimana
tan, perlakuan, dan sebagainya) yang diatur dalam undang-undang.
adil (http://kbbi.web.id/adil). Jadi dapat 2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi
disimpulkan bahwa keadilan pajak ada- produktif yang berdiri sendiri,
lah sifat (perbuatan, perlakuan, dan seba- yang dilakukan oleh orang perora-
gainya) yang tidak sewenang-wenang ngan atau badan usaha yang bukan
atas sistem perundang-undangan perpa- merupakan anak perusahaan atau ca-
jakan yang berlaku. bang perusahaan yang dimiliki, di-
Mardiasmo (2011:2), mengutara- kuasai, atau menjadi bagian baik
kan bahwa sesuai dengan tujuan hu- langsung maupun tidak langsung da-
kum yakni mencapai keadilan, undang- ri usaha menengah atau usaha besar
undang dan pelaksanaan pemungutan ha- yang memenuhi kriteria usaha kecil
rus adil. Adil dalam perundang-unda- sebagaimana diatur dalam undang-
ngan diantaranya mengenakan pajak se- undang.
cara umum dan merata, serta disesuaikan 3. Usaha Menengah adalah usaha
dengan kemampuan masing-masing. Se- ekonomi produktif yang berdiri
dangkan adil dalam pelaksanaannya yai- sendiri, yang dilakukan oleh orang
tu dengan memberikan hak kepada wajib perorangan atau badan usaha yang
pajak untuk mengajukan keberatan, pe- bukan merupakan anak perusahaan
nundaan dalam pembayaran dan menga- atau cabang perusahaan yang di-
jukan banding kepada Majelis Pertimba- miliki, dikuasai, atau menjadi ba-
ngan Pajak. gian baik langsung maupun tidak
Kepatuhan Wajib Pajak langsung dengan usaha kecil atau
usaha besar dengan jumlah kekayaan
Kepatuhan berasal dari kata dasar bersih atau hasil penjualan tahunan
patuh, yang menurut Kamus Besar Ba- sebagaimana diatur dalam undang-
hasa Indonesia tahun 2015, patuh berarti undang.
suka menurut perintah, taat pada perin-
tah atau aturan, berdisiplin (http://kbbi. Metode Penelitian
web.id/patuh). Sedangkan kepatuhan
berarti bersifat patuh, ketaatan, tunduk, Definisi Operasional Variabel
atau patuh pada ajaran atau aturan. Wa- Penelitian ini dilakukan dengan
jib pajak adalah orang pribadi atau ba- menggunakan dua variabel yaitu:
dan, meliputi pembayaran pajak, pemo- 1. Variabel Bebas (Independent Vari-
132 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.129-138
kan dalam keadaan konstan atau tetap. kan terhadap Kepatuhan Wajib
Nilai koefisien regresi keadilan perpa- Pajak UMKM. Dari tabel terlihat bah-
jakan (X4) sebesar 0,188, artinya apa- wa nilai koefisien regresi pengeta-
bila keadilan perpajakan mengalami pe- huan perpajakan memiliki tingkat
ningkatan sebesar satu satuan (semakin signifikansi 0,000 nilai ini lebih
baik), maka akan meningkatkan kepatu- kecil dari 0,05 atau nilai signifikan
han wajib pajak UMKM sebesar 0,188, Sig < α. Selain itu diperoleh nilai t
dengan asumsi pengetahuan perpajakan, hitung 3.846 lebih besar dari t tabel
ketegasan sanksi perpajakan, dan kua- 2.014. Hal ini berarti hipotesis pene-
litas pelayanan petugas pajak dalam litian yang menyatakan pengetahuan
keadaan konstan atau tetap. perpa-jakan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kepatuhan wajib
Koefisien Determinasi
pajak UMKM diterima.
Berdasarkan hasil perhitungan Variabel Ketegasan Sanksi Per-
dengan bantuan program SPSS 20,0 pajakan terhadap Kepatuhan Wajib
dapat diketahui bahwa nilai R Square Pajak UMKM. Dari tabel terlihat
yang diperoleh sebesar 0,461 atau bahwa nilai koefisien regresi ketega-
46,1% sedangkan nilai Adjusted R san sanksi perpajakan memiliki nilai
Square yang diperoleh adalah sebesar tingkat signifikansi 0,328 nilai ini le-
0,413 atau 41,3%. Karena dalam bih besar dari 0,05 atau nilai signifi-
penelitian ini digunakan empat variabel kan Sig > α. Selain itu diperoleh nilai
bebas maka koefisien determinasi yang t hitung -0,989 lebih kecil dari t tabel
digunakan adalah angka dari nilai R 2.014. Hal ini berarti hipotesis peneli-
Square sebesar 46,1%. Angka tersebut tian yang menyatakan ketegasan
memberikan bukti bahwa kepatuhan sanksi perpajakan memiliki pengaruh
wajib pajak UMKM dipengaruhi oleh yang signifikan terhadap kepatuhan
pengetahuan perpajakan, ketegasan wajib pajak UMKM ditolak.
sanksi perpajakan, kualitas pelayanan Variabel Kualitas Pelayanan Pe-
petugas pajak, dan keadilan perpajakan tugas Pajak terhadap Kepatuhan
sebesar 46,1% sedangkan sisanya sebe- Wajib Pajak UMKM. Dari tabel ter-
sar 53,9% dipengaruhi oleh variabel lain lihat bahwa nilai koefisien regresi
di luar penelitian ini. kualitas pelayanan petugas pajak
Pengujian Hipotesis Regresi Linier memiliki nilai tingkat signifikansi
Berganda 0,020 nilai ini lebih kecil dari 0,05
atau nilai signifikan Sig < α. Selain
1. Uji F itu diperoleh nilai t hitung 2.422 lebih
Hasil perhitungan statistik me- besar dari t tabel 2.014. Hal ini berarti
nunjukkan nilai F hitung = 9.610 hipotesis penelitian yang menyatakan
dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Hal kualitas pelayanan petugas pajak
ini berarti bahwa secara bersama- sa- memiliki pengaruh yang signifikan
ma pengetahuan perpajakan, ketega- terhadap kepatuhan wajib pajak
san sanksi perpajakan, kualitas pela- UMKM diterima.
yanan petugas pajak, dan keadilan Variabel Keadilan Perpajakan
perpajakan mempunyai pengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
yang signifikan terhadap kepatuhan UMKM Dari tabel terlihat bahwa ni-
wajib pajak UMKM. lai koefisien regresi keadilan perpaja-
2. Uji T kan memiliki nilai tingkat signifi-
Variabel Pengetahuan Perpaja- kansi 0,035 nilai ini lebih kecil dari
Trivina, Wijayanti, Pengaruh Pengetahuan…135
0,05 atau nilai signifikan Sig < α. Berdasarkan uji parsial yang te-
Selain itu diperoleh nilai t hitung lah dilakukan antara ketegasan sanksi
2.178 > dari t tabel 2.014. Hal ini perpajakan (X2) terhadap kepatuhan
berarti hipotesis penelitian yang me- wajib pajak UMKM (Y) menunjuk-
nyatakan keadilan perpajakan memili- kan bahwa ketegasan sanksi perpaja-
ki pengaruh yang signifikan terhadap kan tidak memiliki pengaruh yang
kepatuhan wajib pajak UMKM dite- signifikan terhadap kepatuhan wajib
rima. pajak UMKM. Hal ini disebabkan
Berdasarkan analisis secara si- karena banyak wajib pajak UMKM
multan atau keseluruhan menunjuk- yang tidak dikenakan sanksi, selain
kan bahwa pengetahuan perpajakan itu banyak wajib pajak UMKM yang
(X1), ketegasan sanksi perpajakan belum mengetahui sanksi pajak yang
(X2), kualitas pelayanan petugas pa- akan diterima apabila wajib pajak
jak (X3), dan keadilan perpajakan melakukan pelanggaran. Hasil peneli-
(X4) bersama-sama berpe-ngaruh se- tian ini sama dengan penelitian yang
dilakukan oleh Susmiatun (2014)
cara signifikan terhadap kepatuhan
yang menyatakan bahwa ketegasan
wajib pajak UMKM (Y). Hasil pene-
sanksi perpajakan tidak berpengaruh
litian ini sama dengan penelitian Sus-
terhadap kepatuhan wajib pajak
miatun (2014), dan Surliani (2011).
UMKM. Hasil penelitian ini berbeda
Berdasarkan hasil uji parsial
dengan Surliani (2011) yang me-
yang telah dilakukan antara penge-
nyatakan ketegasan sanksi perpaja-
tahuan perpajakan (X1) terhadap ke-
kan berpengaruh terhadap kepatuhan
patuhan wajib pajak UMKM (Y) wajib pajak.
membuktikan bahwa pengetahuan
Berdasarkan uji parsial yang te-
perpajakan memiliki pengaruh yang
lah dilakukan antara kualitas pelaya-
signifikan terhadap kepatuhan wajib
nan petugas pajak (X3) terhadap ke-
pajak UMKM. Hal ini dikarenakan
pengetahuan perpajakan dan pengeta- patuhan wajib pajak UMKM (Y) me-
huan tentang peraturan perpajakan nunjukkan bahwa kualitas pelayanan
yang dimiliki oleh wajib pajak petugas pajak memiliki pengaruh
UMKM dapat menumbuhkan kesa- yang signifikan terhadap kepatuhan
daran dalam diri wajib pajak UMKM wajib pajak UMKM. Hal ini dikare-
untuk memenuhi kewajiban perpaja- nakan baik buruknya kualitas pelaya-
kannya sesuai dengan self assess- nan yang diberikan oleh petugas
ment system, yaitu mendaftarkan di- pajak kepada wajib pajak dalam hal
pengadaan fasilitas yang menunjang
ri ketika membuka usaha untuk
kenyamanan para wajib pajak, pe-
memperoleh NPWP, menghitung sen-
nampilan gedung yang lebih mo-
diri besarnya pajak terutang, mem-
dern dan rapi serta pelayanan yang
bayar pajak sesuai dengan jumlah
lebih cepat dan baik dari petugas pa-
yang harus dibayarkan dan melapor-
jak dapat meningkatkan kepuasan wa-
kan SPT tepat waktu. Hasil penelitian
jib pajak sehingga berdampak terha-
ini sama dengan penelitian yang di-
dap kepatuhan wajib pajak. Hasil
lakukan oleh Susmiatun (2014), Roh-
penelitian ini sejalan dengan peneli-
mawati (2013), dan Sara (2013) yang
tian yang dilakukan oleh Fuadi
menyatakan pengetahuan perpajakan
(2013), dan Surliani (2011) yang
merupakan faktor dominan terhadap
menyatakan kualitas pelayanan petu-
kepatuhan wajib pajak UMKM.
gas pajak berpengaruh signifikan ter-
136 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.129-138
Abstract
A developing country or who have advanced greatly in need of funds for development. One
of the biggest sources of funding are taxes. However, there are still many taxpayers,
especially companies that do not comply. This makes noncompliance questionable
corporate governance on the incidence of tax avoidance. This study aims to investigate the
influence of corporate governance (audit committees, educational background of
commissioners, commissioner’s women), return on assets and the quality of audits to tax
avoidance on manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange 2010-2013 and
the total of samples are 240. This study also uses a controls of variable are size and
leverage. We calculate the tax avoidance using the long run tax avoidance (4 years). The
analysis technique is using multiple linear regression analysis. Results of this study are the
audit committee, the educational background of commissioners and commissioner’s
women, haven’t effect on tax avoidance. But the return on assets and the quality of audit
there are significant negative effect on tax avoidance. From these results, the management
companies us expected to pay more attention to governance of the company and decision
making in profit and taxation. This study is limited to the company’s manufacturing sector,
it is suggested further research to add the sector of sample and add other variables
Abstrak
Negara yang sedang berkembang maupun yang telah maju sangat membutuhkan dana untuk
pembangunan. Salah satu sumber dana terbesar adalah pajak Namun, masih banyak wajib
pajak khususnya perusahaan yang tidak patuh. Ketidakpatuhan ini membuat corporate
governance dipertanyakan atas timbulnya upaya penghindaran pajak (tax avoidance).
Penelitian ini bertujuan meneliti pengaruh corporate governance (komite audit, latar
belakang pendidikan komisaris, dewan komisaris wanita), return on assets dan kualitas
audit terhadap tax avoidance pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia 2010-2013, dengan jumlah sampel 240. Penelitian ini juga menggunakan variabel
kontrol yaitu size dan leverage, serta menghitung tax avoidance menggunakan long run tax
avoidance (4 tahun). Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil
penelitian ini menemukan bahwa komite audit, latar belakang pendidikan komisaris, dan
dewan komisaris wanita tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tax avoidance.
Sedangkan return on assets dan kualitas audit terdapat pengaruh negatif yang signifikan
terhadap tax avoidance. Dari hasil penelitian ini, manajemen perusahaan diharapkan lebih
memperhatikan tata kelola perusahaannya dan setiap tindakan dan pengambilan keputusan
dalam hal laba dan perpajakan. Penelitian ini terbatas pada perusahaan sektor manufaktur,
disarankan peneliti selanjutnya menambah sektor sampel yang digunakan dan juga
menambah variabel lain untuk diteliti.
Kata Kunci: komite audit, latar belakang pendidikan komisaris, dewan komisaris wanita,
return on assets, kualitas audit, size, leverage, tax avoidance
139
140 Prosiding SNA MK, 28 Sepetember 2016, hlm.139-148
nilai tambah bagi semua stockholder. belakang pendidikan bisnis atau ekonomi,
Prinsip-prinsip good corporate governan- (Kusumastuti, Supatmi, and Sastra, 2007)
ce meliputi transparansi, akuntabilitas,
Dewan komisaris wanita
pertanggungjawaban, kemandirian dan Dewan komisaris wanita dilihat dari
kewajaran. keberadaan wanita dalam anggota dewan
Kepemilikan institusional komisaris. wanita memiliki sikap kehati-
Struktur kepemilikan dibagi menjadi hatian yang sangat tinggi, lebih memilih
kepemilikan manajerial dan institusional. untuk menghindari risiko, dan lebih teliti
Kepemilikan manajerial dilaksanakan dibandingkan pria. Wanita dalam jajaran
oleh dewan komisaris dan dewan direksi, direksi dapat membantu mengambil
sedangkan kepemilikan institusional keputusan yang lebih tepat dan dapat
dijalankan oleh investor aktif. Shleifer mengurangi pengambilan resiko.
and R Vishney dalam Annisa and Lulus (Kusumastuti, Supatmi, and Sastra, 2007)
Kurniasih (2012) pemilik institusional
Return on assets (ROA)
berdasarkan besar hak suara yang ROA dapat mengukur sejauh mana
dimiliki dapat memaksa manajer agar efektifitas perusahaan dalam
berfokus pada kinerja ekonomi serta memanfaatkan seluruh sumber daya yang
menghindari perluang untuk berprilaku dimilikinya. Menurut Chen X, Cheng Q,
mementingkan diri sendiri. Shelvin T Chen S, 2010) perusahaan
Struktur dewan komisaris yang memiliki profitabilitas (ROA) yang
Dewan komisaris adalah lembaga tinggi, memiki kesempatan untuk
yang bertugas mengawasi atas jalannya memposisikan diri dalam tax planning
perusahaan yang dipimpin dewan direksi untuk mengurangi jumlah beban
(Emirzon, 2011). Pembentukan kewajiban perpajakan.
Komisaris ini didasari oleh keinginan
Kualitas audit
untuk memberikan perlindungan terhadap Didalam corporate governance
pemegang saham minoritas. terdapat elemen penting salah satunya
Komite audit adalah transparasi. Upaya agar
Komite audit yang efektif juga transparasi berjalan baik adalah dengan
termasuk salah satu kriteria penilaian mengukur kualitas auditnya. Kualitas
dalam pelaksanaan good corporate audit ini dilihat dari kemampuan auditor
governance. Dalam pelaksanaan untuk mengurangi bahkan
tugasnya, komite audit dengan menghilangkan noise dan bias, serta
pengetahuan serta pengalaman berkaitan meningkatkan kemurnian Watkin, et all
dengan perusahaan dan keuangannya, (2004).
diharapkan dapat memacu peningkatkan
Tax avoidance
kinerja perusahaan (Iqbal, Syaiful dan Tax avoidance sebagai pengurangan
Nurul, Fachriyah. 2007) pajak secara eksplisit (Dyreng & Hanlon,
Latar belakang pendidikan komisaris 2010). Tax avoidance menggambarkan
Komisaris utama yang memiliki latar sebuah kelanjutan dari strategi
belakang pendidikan bisnis atau ekonomi, perencanaan perpajakan perusahaan.
berpengaruh terhadap pengetahuan yang Kegiatan tax avoidance memunculkan
dimiliki, meskipun bukan keharusan, kesempatan bagi manajemen dalam
tetap akan lebih baik jika dewan melakukan kegiatan yang dibuat untuk
komisaris utama mempunyai latar menutupi berita buruk bagi investor
(Desa and D Dharmapala , 2006).
142 Prosiding SNA MK, 28 Sepetember 2016, hlm.139-148
Tabel 4
Uji Normalitas
Unstandardized
Residual
Kolmogrov-Smirnov Z 1.193
Asymp.Sig (2 tailed) .116
Indrayati1)
1)
Politeknik Negeri Malang
indrayati@polinema.ac.id
Abstrak
Pembelajaran SIA dan Auditing di Polinema masih belum dapat memberikan hasil yang
sesuai dengan kebutuhan dunia nyata yaitu yang memenuhi aspek kognitif, psikomotorik
maupun aspek afektif karena penggunaan metode pembelajaran tradisional yaitu ceramah
dengan media papan tulis. Oleh karena itu dalam pembelajaran yang akan datang peneliti
mengembangkan metode yang baru yaitu Paikem berdasarkan Project based learning dan
Cooperative learning serta pembaharuan dalam media pembelajaran yaitu dengan
penggunaan bahan ajar, power point multimedia, adanya RPS, SILABI, GBPP, SAP.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan menerapkan metode Paikem
berbasis proyek dan pemanfaatan multimedia agar pembelajaran SIA di jurusan akuntansi
Polinema dapat menghasilkan SDM dengan kualitas yang tinggi yang mampu bersaing di
pasar global atau internasional. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian
terapan-kualitatif dengan penelitian tindakan kelas. Peneliti mengidentifikasi permasalahan
yang terjadi di kelas, memeriksa di lapangan, kemudian membuat rencana proyek-proyek
pembelajaran, pelaksanaan dan observasi yang datanya diambil dari industri kemudian
evaluasi. Permasalahan yang timbul akan dianalisis dan dipecahkan oleh mahasiswa dengan
kemampuan berdasarkan teori yang ada, dipresentasikan di kelas dan didiskusikan secara
kelompok dengan menggunakan media multimedia dan bahan ajar. Hasil dari penelitian ini
adalah mahasiswa menjadi lebih berkompeten dalam memahami dan mengaplikasikan teori
Auditing ke dalam dunia nyata serta mampu memecahkan permasalahan yang ada di dunia
nyata. Kesimpulan yang didapatkan adalah metode pembelajaran proyect based learning
berhasl diterapkan pada pembelajaran mata kuliah Auditing di Politeknik Negeri Malang.
Kata kunci : Paikem berbasis Project based learning dan Cooperative Learning
149
150 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.149-160
dan menjawab tantangan yang selalu dalam penelitian ini adalah implementasi
berkembang. Dalam hal ini, pendidik pembaharuan metode pembelajaran
dituntut tidak sekedar sebagai pentransfer pada mata kuliah SIA dan Auditing
ilmu, namun lebih dari itu juga berperan dengan Paikem dengan penggunaan
sebagai agen pencerahan. Idealisme multimedia dan bahan ajar.
pendidik, meminjam istilah Socrates Sehubungan dengan permasalahan
adalah eutika, bidang yang membantu seperti yang dijelaskan di atas, maka
peserta didik melahirkan inovasi dan tujuan penelitian ini adalah usulan
pengetahuan. pengembangan model pembelajaran
Helts 2003-2010 yang dikeluarkan untuk diterapkan pada mata kuliah SIA
Detjen Dikti bulan April 2010 memberi dan Auditing adalah metode Paikem
amanah yang salah satunya adalah berdasarkan project based learning
penerapan prinsip Student-Centered denagn memanfaatkan bahan ajar, alat
Learning (SCL) dalam proses peraga dengan multimedia serta laporan
pembelajaran. Terdapat beragam metode implementasi SIA ke dunia nyata yaitu
pembelajaran dalam Student-Centered UMKM. Sedangkan tujuan khususnya
Learning (SCL) diantaranya adalah Case- adalah (1) untuk merubah metode
Based Learning, Cooperative Learning pembelajaran dari teacher-centered-
dan Project Based Learning. learning menjadi student-centered-
Proses pembelajaran yang banyak learning (2) untuk mengkonstruksi atau
dipraktekkan sekarang ini sebagian besar mendesain metode pembelajaran yang
adalah berbentuk ceramah (lecturing). baru yaitu Paikem dengan siswa aktif
Pada saat mengikuti kuliah atau (Student-centered-learning) dengan
mendengarkan ceramah, mahasiswa menggunakan proyect-based-learning
sebatas memahami sambil membuat dan cooperative learning(3)
catatan dan kadang mengantuk. Dosen meningkatkan kreativitas mahasiswa
menjadi pusat peran dalam pencapaian dalam mengkaji teori dan menerapkan
hasil pembelajaran (teacher-centered dalam praktek untuk mengatasi
learning) dan seakan-akan menjadi satu- permasalahan yang ada dalam dunia
satunya sumber ilmu. nyata (4) membuat buku ajar Auditing (5)
Pola pembelajaran dosen aktif dengan membuat suasana pembelajaran yang
mahasiswa pasif ini mempunyai efektif sesuai dengan rencana yang ada
efektivitas pembelajaran yang rendah. dalam kompetensi atau kurikulum
Efektivitas pembelajaran mahasiswa berbasis kompetensi (6) membuat
umumnya terbatas, terjadi pada saat-saat suasana pembelajaran menjadi
akhir mendekati ujian. Pembelajaran menyenangkan dengan menggunakan
yang diterapkan saat ini berfokus pada sarana multimedia serta alat peraga.
pemahaman materi saja. Dari metode
yang diterapkan itu, mahasiswa tidak Kajian Literatur
memiliki gambaran penerapan materi Paikem adalah singkatan dari
pada dunia bisnis. Karena itu metode pembelajaran aktif, inovatif, kreatif,
pembelajaran saat ini belum dapat efektif dan menyenangkan. Adapun
mengasah kemmpuan analisis mahasiswa, maksud dari masing-masing kata
kepekaan terhadap permasalahan, melatih PAIKEM menurut Suparlan dkk
pemecahan masalah serta kemampuan (2008:70) yaitu:
mengevaluasi permasalahan secara
holistic. Berdasarkan pada latar belakang 1. Aktif dimaksudkan bahwa dalam
pendahuluan, maka rumusan masalah proses pembelajaran guru/dosen
Indrayati, Implementasi Pembaharuan Metode....151
telah dibuat sebuah perusahaan dengan dunia nyata membut mahasiswa menjadi
begitu kita dapat memperbaiki sistem lebih paham. Dan penggunaan
yang telah dibuat untuk menciptakan multimedia yaitu power point dengan
sistem informasi akuntansi yang lebih animasi cukup baik sehingga mahasiswa
baik. Pembelajaran menjadi lebih akan lebih tertarik dalam memahami
menyenangkan dan mudah dengan materi.
menggunakan modul/bahan ajar dan Iritan Permata Sandy,
multimedia. SIA merupakan mata kuliah yang
Dinda Ayu Kristalia, dapat dibilang membosankan, tetapi
Menurut saya, pembelajaran dengan adanya Project based learning
berdasarkan proyek yang diberikan cukup kami lebih dapat mencerna SIA sehingga
efektif, itu bisa membuat mahasiswa bisa SIA yang rumit dapat dimengerti.
semakin kreatif dan inovatif. Selain itu Pengajar sayapun sangat dekat dengan
dari situ kita bisa menerapkan teori SIA mahasiswa/I sehingga mahasiswa/I enjoy
yang sudah diajarkan dalam proyek dalam menerima materi. Dengan adanya
tersebut, serta dapat melatih mahasiswa power point dan animasi yang menarik
agar bisa terjun langsung dalam dapat menambah semangat dalam
pembelajaran project based learning dan pembelajaran. Modul/bahan ajar yang
multimedia. telah disusun menjadi lebih mudah bagi
Leila Nur Chasanah, kami untuk mempelajari atau mendalami
Menurut saya, mata kuliah SIA dan SIA.
Auditing dengan menggunakan project Dwi Argo Putro,
based learning lebih tepat, karena saya Menurut saya, mata kuliah SIA dan
menjadi lebih paham untuk mempelajari Auditing dengan menggunakan project
cara praktek untuk membuat laporan based learning lebih tepat saya lebih
keuangan di suatu perusahaan. Tidak paham untuk mempelajarinya dengan
hanya itu, saya juga dapat mengerti cara praktek untuk membuat laporan
kekurangan sistem yang sudah dibuat keuangan di suatu perusahaan. Dan tidak
oleh perusahaan tersebut. Jadi saya dapat hanya itu saya lebih mengerti tentang
memperbaiki sistem tersebut sehingga kelebihan atau kekurangan dari SIA yang
bisa menjadi lebih baik lagi. telah disusun oleh perusahaan. Saya
Erza Putra Rizky R, dapat memperbaiki kekurangan SIA
Menurut saya metode pembelajaran perusahaan dengan adanya project ini.
SIA dan Auditing dengan menggunakan Pada intinya saya sangat senang dan saya
project based learning and multimedia sangat mendukung dengan adanya
membuat mahasiswa sangat aktif, kreatif, pembuatan project ini.
pembelajaran efektif, inovatif, Othy Happy D.S,
menyenangkan, karena mendorong Pendapat saya tentang pembelajaran
mahasiswa untuk mengerti materi SIA SIA dan Auditing berdasarkan proyek
dan dapat mengaplikasikan ke dunia yaitu: 1) saya lebih mengerti dan
kerja/nyata. memahami konsep serta penerapan desain
Rizki Tri Anugrahsari, SIA dalam perusahaan, 2) kegunaan
Menurut saya, pemeblajaran desain SIA ini ternyata sangat membantu
berdasarkan proyek cukup efektif perusahaan dalam mencatat/memposting
diberikan kepada mahasiswa. Karena keluar masuk transaksi yang dilakukan
dengan membuat proyek kita terjun serta lebih efisien dalam penggunaannya,
langsung ke praktek dan 3) dengan pembelajaran SIA project
mengaplikasikannya ke perusahaan atau
Indrayati, Implementasi Pembaharuan Metode....159
Abstract
The purpose of this study to produce a model of quality system of accounting in the form of
Standard Operating Procedures (SOP) as a guide agribusiness transactions along with its
financial reporting to improve the accuracy of accounting information for agribusiness in
Blitar. The method used in this study is a research & development models DBR (Design
Based Research) on Purwiyanto (2014) were modified. The research phase starting from
problem identification, data collection, product formulation, product testing (validation
expert) and the refinement of the final product. Data collection techniques that focus group
discussions, observation, interviews, and questionnaires (questionnaire). Questionnaire as
an instrument of expert validation consists of four aspects, namely ratings aspects of
usability, convenience, comprehensiveness and readability. The technique used to analyze
the data validation scoring result is the percentage by category using the technique
technique interval Before-After. This research has resulted in three quality systems that
demonstrate the application of SOP SOP to be effective to implement with evidence of the
average percentage of near-perfect and according to user needs.
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan model sistem mutu akuntansi berbentuk Standard
Operating Procedures (SOP) sebagai panduan transaksi agribisnis peternakan beserta
pelaporan keuangannya untuk meningkatkan keakuratan informasi akuntansi bagi
peternakan di Blitar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah research &
development model DBR (Design Based Research) dari Purwiyanto (2014) yang
dimodifikasi. Tahap penelitian dimulai dari identifikasi masalah, pengumpulan data,
penyusunan produk, uji produk (validasi ahli) dan penyempurnaan produk akhir. Tehnik
pengumpulan data yaitu Focus Group Discussion, observasi, wawancara, dan kuisioner
(angket). Angket sebagai instrumen validasi ahli terdiri dari 4 aspek penilaian yaitu aspek
kegunaan, kemudahan, kelengkapan, dan keterbacaan. Tehnik yang digunakan untuk
menganalisis data hasil skoring validasi adalah menggunakan tehnik prosentase dengan
kategori interval tehnik Before-After. Penelitian ini menghasilkan sistem mutu dalam
bentuk tiga SOP yang menunjukkan penerapan SOP dapat berjalan dengan efektif untuk
diimplementasikan dengan bukti hasil prosentase rata-rata mendekati sempurna dan sesuai
dengan kebutuhan pengguna.
161
162 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.161-174
taan produk peternakan. Tujuan pemba- tungan dalam hal ini pencapaian target
ngunan peternakan pada era globalisasi laba, bagi UMKM masih merupakan ken-
bertujuan untuk mewujudkan masyarakat dala karena sebagian besar UM-KM
yang sehat, produktif dan kreatif melalui khususnya pada usaha agribisnis peter-
peternakan yang tangguh berbasis sumber nakan ayam potong belum memiliki sis-
daya lokal, sehingga produk ayam lokal tem dengan benar mulai dari pengelolaan
bisa bersaing dengan adanya ayam impor keuangan sampai pelaporan keuangan-
yang sudah mulai membanjiri Indonesia. nya. Kendala tersebut karena kelemahan
Selain itu menurut Simatupang et al. UMKM dalam penyusunan laporan ke-
(2004) dilihat dari segi peluang pasar, uangan disebabkan rendahnya pendidikan
pengembangan agribisnis peternakan me- dan kurangnya pemahaman terhadap
miliki prospek yang baik khususnya da- Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
lam memenuhi kebutuhan domestik yang Rendahnya penyusunan laporan ke-
semakin meningkat. Hal tersebut didu- uangaan disebabkan karena tidak adanya
kung dengan mulai berkembangnya kepe- peraturan yang mewajibkan penyusunan
milikan peternakan ayam lokal khususnya laporan keuangan bagi UMKM. Namun
di pedesaan, sehingga dapat mendorong dengan adanya Peraturan Pemerintah
timbulnya usaha baru sekaligus lapangan terbaru yaitu PP no 46 tahun 2013 tentang
kerja bagi masyarakat. pajak penghasilan atas UMKM,
Perkembangan usaha kepemilikan pemerintah akan menetapkan tarif pajak
peternakan ayam lokal di pedesaan dise- sebesar 1% bagi para pemilik usaha
babkan peternakan ayam merupakan usa- UMKM yang memiliki laba kurang dari
ha yang dapat dibagi sesuai dengan status 4,8 Milyar per tahun. Dengan adanya per-
produksinya yaitu ayam potong lokal aturan pemerintah ini, seharusnya bagi
diawali dengan usaha memproduksi telur para pemilik UKM menggunakan kaidah
tetas, dilanjutkan dengan usaha menetas- akuntansi yang benar dalam proses pe-
kan telur, dan terakhir usaha mempro- laporan keuangan. Hal ini bertujuan agar
duksi ayam siap potong atau menyuplai dapat memaksimalkan laba yang ingin
daging ayam potong. Segmen-segmen diperolehnya dan tidak terkena peraturan
usaha tersebut dapat di implementasikan tentang ketentuan pajak saat ini.
di suatu wilayah atau kelompok tani Namun demikian, masih banyak
ternak yang anggotanya dapat memilih Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
usaha sesuai dengan keahliannya masing- yang belum menyelenggarakan pencata-
masing. Oleh karena pangsa pasar ayam tan atas laporan keuangan usahanya. Aki-
potong lokal masih terbuka, sehingga batnya, UMKM tersebut sulit mendapat-
jumlah petani atau peternak yang terlibat kan kredit sehingga sulit mengembang-
dalam rangkaian usaha tersebut cende- kan usahanya lebih baik lagi. Pencatatan
rung makin meningkat. atas laporan keuangan dalam sistem
Menurut Prasetyo (2012), paradigma akuntansi akan memberikan kemudahan
pembangunan peternakan yang mampu tidak hanya kemudahan dari kreditur, na-
memberikan peningkatan pendapatan pe- mun juga pengendalian aset dapat dilaku-
ternak rakyat dan menciptakan daya saing kan, kewajiban dan modal serta memu-
global produk peternakan adalah paradig- dahkan para wiraswasta untuk melakukan
ma pembangunan agribisnis berbasis pe- perencanaan pendapatan dan efisiensi
ternakan. Agribisnis secara singkat meru- biaya-biaya yang terjadi yang pada akhir-
pakan kegiatan atau usaha pertanian luas nya sebagai alat untuk pengambilan ke-
yang bertujuan untuk menghasilkan keun- putusan usaha ke depan. Untuk bisa me-
tungan. Namun untuk mencapai keun- lakukan kegiatan pengelolaan keuangan
Nurbatin, Hermawan, Sebuah Model Penelitian....163
dan pelaporan keuangan dalam hal ini sis- landaskan pada sistem manajemen kua-
tem akuntansi yang baik sesuai Standar litas (Quality Management System). Ma-
Akuntansi Keuangan (SAK) diperlukan najemen kualitas adalah sekumpulan pro-
adanya pedoman (panduan) yang berupa sedur yang terdokumentasi dan praktek-
Standard Operating Procedures (SOP). praktek standar untuk manajemen sistem
Penggunaan SOP ini dimaksudkan agar yang bertujuan menjamin kesesuaian dari
pelaporan keuangan dapat memiliki kua- suatu proses dan produk (barang dan/atau
litas (mutu) yang baik. Karena dengan jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan
mutu dapat meningkatkan keuntungan tertentu.
(laba). SOP akuntansi berisi tentang pro- Standar Operasional Prosedur (SOP)
sedur-prosedur dalam akuntansi khusus- Standard Operating Procedure ada-
nya bagi agribisnis peternakan ayam po- lah suatu perangkat lunak pengatur yang
tong di Blitar. mengatur tahapan suatu proses kerja atau
Berdasarkan latar belakang yang prosedur kerja. Menurut Nurbatin (2016)
telah diuraikan maka permasalahan yang SOP adalah prosedur kerja bersifat tetap,
diangkat pada penelitian ini adalah ba- rutin, dan tidak berubah-ubah dan prose-
gaimana pengembangan model sistem dur kerja tersebut dibakukan menjadi do-
akuntansi untuk meningkatkan keakura- kumen tertulis. Tujuan dibuatnya SOP
tan informasi akuntansi pada usaha agri- antara lain adalah supaya karyawan selalu
bisnis peternakan ayam potong di Blitar? bisa menjaga konsistensi dalam menja-
lanakan pekerjaan sehari-hari. Dengan
Kajian Literatur adanya SOP, karyawan akan tahu dengan
Sistem Mutu jelas peran dan tanggung jawabnya kare-
Sistem secara umum merupakan na dalam SOP sudah diterangkan dengan
sekelompok unsur yang erat hubungan- rinci alur tugas masing-masing. Berdasar-
nya satu dengan yang lain yang berfungsi kan pemahaman tersebut dapat disimpul-
bersama-sama untuk mencapai tujuan ter- kan bahwa SOP merupakan perangkat
tentu. Sebuah sistem memiliki karakteris- lunak pengatur yang mengatur tahapan
tik atau sifat-sifat tertentu. Karakteristik suatu proses atau prosedur kerja tertentu
sistem yaitu sebagai komponen sistem dengan tujuan mempermudah setiap
(components), sebagai batasan sistem proses kerja dan meminimalisir adanya
(boundary), sebagai lingkungan luar sis- kesalahan didalam proses pengerjaannya.
tem (environment), sebagai penghubung Sistem Akuntansi
sistem (interface) yang menghubungkan Sistem akuntansi dapat digunakan
sistem dengan subsistem lain, sebagai untuk memberikan informasi keuangan
masukan sistem (input), sebagai keluaran yang dibutuhkan oleh manajemen suatu
sistem (output), sebagai pengolahan sis- perusahaan guna memudahkan pengelola-
tem (proses), dan sebagai sasaran sistem an keuangan perusahaan. Dengan adanya
(objective) (Mulyadi, 2016:2). sistem akuntansi yang baik, maka diha-
Sistem mutu menurut Nurbatin (20- rapkan perusahaan akan dengan mudah
16) merupakan konsep dan teori dari pe- untuk mengelola berbagai hal yang ber-
ngelolaan kegiatan yang telah dikem- kaitan dengan pengelolaan keuangan pe-
bangkan sejak awal abad lalu dan men- rusahaan.
dorong dikembangkannya konsep mutu Sistem akuntansi terdiri dari doku-
pengelolaan keuangan dan jasa pelayanan men atas bukti transaksi, alat-alat penca-
yang menghasilkan suatu instrumen pe- tatan, laporan dan prosedur yang diguna-
ngelolaan bisnis manajemen, oleh karena kan perusahaan untuk mencatat transaksi-
itu Standar Operasional Prosedur ber- transaksi dan kemudian melaporkan ha-
164 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.161-174
silnya. Menurut Rizqisenoaji (2014) ope- Dapat disimpulkan bahwa Sistem In-
rasional dari sistem akuntansi ada tiga formasi adalah kumpulan peranti keras,
tahapan yaitu (1) harus mengenal doku- peranti lunak, data orang dan prosedur
men bukti transaksi yang digunakan per- yang saling bekerja sama untuk mencip-
usahaan, baik jumlah fisik maupun jum- takan informasi yang berkualitas. Oleh
lah nominalnya; (2) berkaitan dengan karenanya sistem informasi mendukung
transaksi perusahaan; (3) harus menge- aktivitas harian, jangka pendek dan jang-
lompokkan dan mencatat data yang ter- ka panjang dari pengguna.
cantum dalam bukti transaksi perusahaan Agribisnis Peternakan
ke dalam catatan-catatan akuntansi; (4) Pada awalnya agribisnis diartikan se-
harus meringkas informasi yang ada da- bagai kegiatan usaha menyangkut subsek-
lam catatan akuntansi menjadi laporan tor masukan (input) dan subsektor pro-
untuk manajemen dan pihak yang ber- duksi (on farm). Namun pada perkem-
kepentingan lainnya. bangan selanjutnya, agribisnis didefinisi-
Sistem Informasi kan sebagai kegiatan usaha yang tidak ha-
Menurut Jogiyanto (2009:1), sis- nya menyangkut subsektor masukan dan
tem adalah jaringan kerja dari prose- produksi, tetapi juga menyangkut subsek-
dur-prosedur yang saling berhubungan, tor pascaproduksi, meliputi pemrosesan,
berkumpul bersama-sama untuk melaku- penyebaran, dan penjualan produk (Bu-
kan suatu kegiatan atau menyelesaikan diarsa dan Hidayat, 2012). Dengan demi-
suatu sasaran tertentu. Sedangkan infor- kian agribisnis peternakan merupakan ke-
masi adalah data yang diolah menjadi giatan usaha subsektor peternakan yang
bentuk yang berarti bagi penerimanya dan dimulai dari penyediaan sarana produksi,
bermanfaat dalam mengambil kepu-tusan proses produksi (budidaya), penanganan
saat ini atau mendatang. Dasar dari pascapanen, pengolahan, sampai pemasa-
informasi adalah data, kesalahan dalam ran produk ke konsumen.
mengambil atau memasukkan data, dan Agribisnis dalam perekonomian In-
kesalahan dalam mengolah data akan donesia memiliki peranan yang begitu
menyebabkan kesalahan dalam memberi- krusial dalam pengembagan ekonomi se-
kan informasi. cara keseluruhan. Oleh karenanya menu-
Data yang didapatkan dan diinput- rut Prasetyo (2012), peranan agribisnis
kan harus valid (benar) hingga bentuk pe- yaitu (1) Pembentukan Pendapatan Do-
ngolahannya, agar bisa menghasilkan in- mestik Bruto (PDB); (2) Agribisnis men-
formasi yang dapat dipercaya. Data ada- jadi penyerap tenaga kerja nasional yang
lah representasi fakta dunia nyata yang terbesar; (3) Perolehan devisa agribisnis
mewakili suatu obyek seperti manusia mampu memberikan net-ekspor secara
(pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), ba- konsisten; (4) Penyediaan bahan pangan
rang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan baik pangan hewani ataupun pangan na-
dan sebagainya, yang direkam dalam ben- bati; (5) kegiatan agibisnis yang berlan-
tuk angka huruf, simbol, teks, gambar, daskan pada pendayagunaan keanekara-
bunyi atau kombinasinya (Mukhyidin, gaman ekosistem di seluruh tanah air me-
2013). Sedangkan basis data adalah him- miliki potensi melestarikan lingkungan
punan kelompok data (arsip) yang saling hidup.
berhubungan yang diorganisasi sedemi- Berdasarkan hal diatas, agribisnis pe-
kian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan ternakan merupakan segala aktivitas bis-
kembali dengan cepat dan mudah (Shelly, nis yang terkait dengan kegiatan budi
2007:536). daya ternak, industri hulu, industri hilir
dan lembaga-lembaga pendukung. Agri-
Nurbatin, Hermawan, Sebuah Model Penelitian....165
bisnis tersebut merupakan salah satu bi- plasma-inti, faktor-faktor produksi seperti
dang yang sangat penting bagi hajat hi- bibit anak ayam atau DOC (Day Old
dup masyarakat dan memiliki potensi di- Chicken), pakan, obat-obatan, vaksinasi,
jadikan sebagai penggerak utama ekono- dan vitamin tidak harus dibayar langsung
mi nasional. Usaha peternakan bahkan oleh peternak kesil atau plasma ke per-
mampu meningkatkan ekonomi pedesaan usahaan inti sebagai pemasok (suplier)
dan sekaligus meningkatkan pendapatan faktor-faktor produksi ternak tersebut.
masyarakat desa (Subkhie dan Suryadi, Faktor-faktor produksi tersebut sudah
2012). bisa dipakai untuk diproduksi selama ma-
Usaha Peternakan Ayam Potong Broi- sa produksi yaitu selama 30-40 hari dan
ler baru bisa dibayar setelah ayam broiler
Usaha peternakan ayam pedaging dipanen oleh peternak plasma sebagai
atau ayam broiler pada awalnya merupa- pihak pemelihara ternak.
kan usaha sampingan dari usaha peterna- Usaha peternakan ayam broiler dapat
kan ayam petelur. Seiring dengan berja- diusahakan dalam berbagai skala produk-
lannya waktu, industri peternakan ayam si, baik skala besar maupun skala kecil.
broiler saat ini telah banyak berdiri. Me- Saat ini telah banyak para pelaku. usaha
lalui aktivitas bisnisnya yaitu mempro- ayam broiler yang menggabungkan bebe-
duksi ayam pedaging, yang meliputi bu- rapa unit usaha menjadi satu kesatuan
didaya ayam broiler (farming operation) unit usaha yang terintegrasi (integrated).
dan industri pengolahan daging ayam, in- Misalnya usaha pembibitan ayam ber-
dustri peternakan ayam broiler telah gabung dengan usaha pakan ternak, usaha
memberikan peranan yang nyata terhadap beternak ayam broiler komersial, dan
perkembangan sub sektor peternakan di proses pemotongan ayam. Bahkan ba-
Indonesia. Usaha peternakan ayam broi- nyak diantaranya yang menggabungkan
ler saat ini berkembang sangat pesat, baik usahanya dengan usaha pengolahan
dari segi skala usaha maupun dari segi ayam, sehingga ayam potong yang dijual
tingkat efisiennya. Banyak para pelaku tidak hanya dalam bentuk ayam hidup
usaha menekuni usaha peternakan ayam ataupun dalam bentuk karkas tetapi bisa
broiler, baik secara sistem mandiri mau- berupa produk hasil olahan seperti fillet
pun secara sistem plasma. Alasannya atau nugget. Produk hasil olahan ini
adalah selain jumlah permintaan daging diproduksi berdasarkan permintaan kon-
ayam yang terus meningkat, perputaran sumen yang terus berkembang (Rasyaf,
modal yang sangat cepat merupakan daya 2003 :67).
tarik tersendiri bagi para pelaku usaha Usaha peternakan dapat digolong-
untuk menekuni usaha peternakan ayam kan menjadi beberapa bagian. Menurut
broiler ini. Surat Keputusan Menteri Pertanian
Ayam potong (broiler) adalah jenis No.472/Kpts/TN.330/6/96, usaha peter-
ayam hasil budidaya teknologi peterna- nakan terbagi menjadi tiga kategori, yaitu
kan yang memiliki karakteristik ekonomi Peternak rakyat, Pengusaha Kecil Peter-
dengan ciri khas pertumbuhan yang ce- nakan, dan Pengusaha Peternakan. Peter-
pat, penghasil daging dengan konversi nak Rakyat adalah peternak yang meng-
pakan irit dan siap potong pada usia rela- usahakan budidaya ayam dengan jumlah
tif muda, serta pada umumnya ayam broi- populasi maksimal 15.000 ekor per pe-
ler ini siap panen pada usia 28-45 hari riode. Pengusaha kecil peternakan adalah
dengan bobot tubuh tertentu (Solehah, peternak yang membudidayakan ayam
2016). Khusus untuk usaha peternakan dengan jumlah populasi maksimal 65.000
ayam potong broiler dengan pola sistem ekor per periode (Rasyaf, 2003 : 207).
166 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.161-174
misi (Dosen Ekonomi STIE Indocak- (SOP). Efektivitas model sistem ma-
ti) dan satu praktisi lapangan dari pe- najemen keuangan dan sistem akun-
ternakan. Dosen validator merupakan tansi diukur dengan membandingkan
dosen jurusan ekonomi yang memiliki skor O1 dengan O2. Jika skor O2 lebih
keahlian dan pengalaman dalam pe- besar daripada O1, maka model SOP
nulisan SOP, khususnya bidang ke- dikatakan efektif. Produk ini adalah
uangan. Praktisi yang menjadi vali- akhir dari revisi yang sesuai dengan
dator adalah salah satu dari beberapa saran dari validator, sehingga produk
peternak ayam di wilayah Blitar yang telah memiliki relevansi dan kesesuai-
juga satu-satunya pemilik peternakan an antara isi SOP yang diciptakan
ayam potong “Cak Wanto” yang dengan SOP yang dikembangkan se-
memakai pola kemitraan, yaitu kerja- hingga dapat bermanfaat bagi agribis-
sama peternak plasma sebagai peme- nis peternakan.
liharaan bibit ayam hingga panen de- Validasi Produk (Uji Coba Produk)
ngan perusahaan inti sebagai supplier Validasi produk merupakan kegiatan
sarana produksi ternak. Dipilihnya untuk menilai dan menguji apakah ranca-
praktisi ini, selain sebagai peternak ngan produk, dalam hal ini sistem kerja
telur ayam di Blitar yang menjalan- baru secara rasional akan lebih efektif
kan agribinsis peternakan juga me- dari yang lama atau tidak (Sugiono, 2009
ngetahui informasi alur transaksi jual :302). Uji coba produk ini dilakukan
beli pola kemitraan peternak plasma untuk mengetahui apakah produk yang
pada umumnya. Berikut adalah iden- telah dirancang dalam penelitian ini yaitu
titas dari validator untuk penelitian produk SOP layak digunakan atau tidak.
ini: Uji coba produk ini juga dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana produk ini dapat
Tabel 1. mencapai tujuan bagi objek yang diteliti.
Identitas Validator Ahli Validasi atau Uji coba produk dalam
No Nama Validator penelitian ini meliputi tahap-tahap seba-
1. Mohammad Rofiudin, SE.,M.Si gai berikut:
(Dosen STIE Indocakti 1. Desain Validasi. Tahap uji coba pro-
Malang) duk pengembangan ini merupakan
2. Siswanto tahap dilaksanakannya evaluasi for-
(Peternak Plasma di Blitar) matif yang terdiri atas uji validasi ah-
li. Tujuan dilakukannya tahap ini ada-
5. Penyempurnaan Produk Akhir. Ke- lah untuk mengetahui tingkat kegu-
giatan ini merupakan hasil yang dipe- naan, kemudahan penggunaan, dan
roleh dari uji lapangan dengan mem- kelengkapan produk yang sedang di-
bandingkan pengelolaan keuangan kembangkan sebelum produk diguna-
dan sistem akuntansi antara sesudah kan. Hasil akhir dari kegiatan ini be-
dengan sebelum adanya pedoman rupa desain produk lengkap dengan
(SOP) dengan teknik before-after spesifikasinya yang kemudian siap
(Purwiyanto, 2014) dengan pola O1 untuk diuji coba. Desain produk yang
>< O2. O1 adalah skor angket tingkat disusun berupa sistem mutu dalam
pengelolaan keuangan dan sistem bentuk SOP.
akuntansi sebelum adanya pedoman 2. Subjek Validasi. Subjek uji coba yang
(SOP). O2 adalah skor angket tingkat terkait dengan pengembangan produk
pengelolaan keuangan dan sistem sistem mutu bidang akuntansi dan
akuntansi setelah adanya pedoman
Nurbatin, Hermawan, Sebuah Model Penelitian....169
yang sangat manual sehingga tidak jarang beban operasional yang dikeluar-kan
kesulitan menghitung pencapaian target ke penyedia sarana produksi ter-nak
keuntungan penjualan panen. Visi dan (kandang dan kebutuhan pakan obat
misi usaha ternak ayam potong “Cak ternak) saat pemeliharaan serta
Wanto” ini yaitu menjadi usaha agribisnis pencatatan pendapatan per hasil panen
ternak ayam potong yang berkualitas dan yang diperoleh saat penjualan.
halal serta mampu menciptakan peluang Berdasarkan hasil penelitian dan pe-
usaha ternak baru yang menguntungkan ngembangan model sistem mutu akun-
seperti pengembangan agribisnis ayam tansi pada agribisnis peternakan ayam
petelur kampung yang saat ini dirintis “Cak Wanto” di Blitar dengan pola
bersamaan dengan ayam potong pedaging kemitraan yang diperoleh melalui proses
broiler. Sebagai upaya pencapaian target observasi langsung di lapangan dan
laba dengan meminimumkan beban ope- wawancara, maka dihasilkan suatu Sis-
rasional pemeliharaan ternak, usaha ter- tem Mutu berbentuk Standar Operasional
nak “Cak Wanto” ini menggunakan pola Prosedur (SOP). Terdapat 3 produk SOP
kerjasama kemitraan yaitu peternak plas- yang dihasilkan dalam penelitian ini,
ma dengan perusahaan inti. Peternak yaitu SOP di bidang (unit kerja) Agri-
plasma dalam hal ini adalah Siswanto bisnis, Akuntansi dan Keuangan dengan
yang bertugas memelihara ternak bibit masing-masing bentuk format, desain
ayam hingga siap panen, sedangkan PT. data flow dan format grafik. Berikut ini
Sinar Sarana Sentosa sebagai supplier pa- adalah hasil Validasi pada tiga Sistem
nen ternak yang berperan selain sebagai Mutu berupa Standar Operating Proce-
penyedia Sarana Produksi Ternak (Sapro- dure (SOP) yaitu SOP Perjanjian Jual-
nak) kepada peternak Siswanto, juga Beli Model Kemitraan antara Perusahaan
menjual hasil panen ternak ke pedagang- Inti dan Plasma Peternak, SOP Sistem
pedagang besar di kota misal ke beberapa Informasi Akuntansi bidang Akuntansi
franchise bisnis restauran. dan SOP Bagi Hasil Model Kemitraan
Agribisnis Peternakan Ayam Potong
Analisis Data (Broiler) bidang Keuangan.
Berdasarkan hasil wawancara dan
observasi peneliti dengan pemilik / peter- Tabel 2
nak, diperoleh informasi bahwa tidak Hasil Analisis SOP Perjanjian Jual-Beli
adanya keakuratan informasi akuntansi Model Kemitraan antara Perusahaan Inti
yang terstandar umum yang seharusnya dan Plasma Peternak
dijalankan untuk kemajuan agribisnis pe- Aspek Yang Skor Sebelum Skor Setelah
Dinilai ada SOP ada SOP
ternakan di Blitar. Hal tersebut ditemukan
beberapa hal yaitu: 1 Mudah 2 5
dimengerti
1. Tidak ada pedoman standar tertulis 2 Mudah 2 4
terkait pengelolaan usaha agribisnis Dilaksanakan
3 Kelengkapan 1 5
ternak saat memulai pemeliharaan dan 4 Mudah 2 4
tumbuh kembang bibit ayam ternak diubah sesuai
kebutuhan
(Day Old Chicken) hingga saat panen Total 7 18
ternak sebagai ayam pedaging yang Prosentase (7/20)*100% (18/20)*100%=
memiliki standar kualitas jual di pasar; =46% 90%
Hasil Cukup Efektif Sangat Efektif
2. Tidak ada sistem akutansi sebagai in-
Sumber : Data Validasi Ahli Praktisi (2016)
formasi pembukuan melalui alur tran-
saksi kas masuk dan kas keluar saat Berdasarkan Tabel 2 hitungan nilai
jual beli. Misalnnya seperti pencatatan prosentase dari setelah ada uji coba
172 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.161-174
ngembangan SOP tersebut dapat sa- Rizqisenoaji, Aditya. 2014. GAP Analisis
ling melengkapi dan dijadikan acuan Penerapan SAK ETAP Pada
bagi bisnis sejenis. Penyusunan Laporan Keuangan
UKM di Kabupaten Kudus. Skripsi.
Daftar Rujukan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Budiarsana, IGM dan Hidayat, C. 2012. Universitas Diponegoro, Semarang.
Model Kemitraan dan Dukungan Rasyaf, M. 2003. Beternak Ayam
Teknologi pada Agribisnis Pedaging. Penerbit Swadaya.
Peternakan Ayam Lokal. Jakarta.
Workshop dan Jurnal Nasional Sudarwati, Ninik. 2012. Pengembangan
Unggas Lokal 2012. Balai Modul Pelatihan Kewirausahaan
Penelitian Ternak Po Box 221, Pada Lembaga Kursus
Bogor 16002. Keterampilan Jasa, Disertasi.
Jogiyanto, HM. 2009. Analisis & Universitas Negeri Malang.
Disain Sistem Informasi: Sugiono. 2010. Metoda Penelitian
Pendekatan Terstruktur Teori dan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Praktek Aplikasi Bisnis. Penerbit Penerbit Alfabeta: Bandung
ANDI: Yogyakarta. Shelly. 2007. Discovering Computers,
Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Menjelajah dunia komputer
Cetakan ke-4 Edisi Ketiga. Penerbit Fundamental. Jakarta : Salemba
Salemba Empat: Jakarta. Infotek.
Mukhyidi, 2013. Analisa dan Desain Simatupang, P., S. Nizwar, dan P. U.
Website sebagai Media Informasi Hadi. 2004. Arah dan Kebijakan
dan Publikasi pada Pengurus Pengembangan Agribisnis
wilayah Nahdlatul Ulama Daerah Peternakan di Indonesia. Seminar
Istimewa Yogyakarta. Skripsi. Nasional:Komunikasi Hasil-Hasil
Sekolah Tinggi Manajemen Penelitian Ternak Dan Usaha
Informatika dan Komputer Pengembangan Peternakan Dalam
Yogyakarta. Sistem Usaha Tani Lahan Kering.
Nurbatin, Defia. 2016. Sebuah Model BPTP Nusa Tenggara Timur,
Penelitian dan Pengembangan Waingapu 23-24 Agustus 2004.
Sistem untuk Pengelolaan Subkhie, Hasan dan Suryadi. 2012.
Keuangan dan Pelayanan Pada Analisis Kelayakan Usaha
Bisnis Internet. Jurnal Riset dan Peternakan Ayam Pedaging dengan
Aplikasi Akuntansi dan Manajemen Pola Kemitraan di Kecamatan
(JRAAM) Polinema. Vol 1, No 3, Ciampea Kabupaten Bogor.
Maret 2016, ISSN 2443 – 3381 Manajemen IKM, Februari 2012
Prasetyo, Enggar. 2012. Analisis (54-63); Vol 7, No 1; ISSN 2085-
Agribisnis Peternakan Ayam 8418.
Potong Lokal di Kabupaten Batang. Solehah, Halimatus. 2016. Analisis
Tesis. Program Studi Magister Perhitungan Harga Pokok Produksi
Agribisnis Universitas Diponegoro, Ayam Potong (Broiler) dengan
Semarang. Metode Full Costing pada
Purwiyanto. 2014. Pengembangan Peternakan ABSHAR selaku Mitra
Scorpion Model Bahan Pelatihan Usaha CV. Mutiara Sinar Abadi
Memantapkan Niat Berwirausaha. Samarinda. e-Journal Ilmu
Disertasi. Universitas Negeri Administrasi Bisnis; 4(1): 1-14.
Malang ISSN 2355-5408.
Penelitian dan Pengembangan Sistem Mutu Manajemen Sumberdaya
Manusia pada Lembaga Amil Zakat, Infaq, Dan Shodaqoh (LAZIS)
Abstract
This research was conducted with the aim to develop a quality system in amil zakat
institutions, infaq, and sodaqoh (LAZIS) Sabilillah in Malang and produce the final product
in the form of Standard Operating Procedure (SOP) in the field of human resource
management. The method used in this research is the Research and Development (R & D),
while the steps of product development following the steps proposed by Sugiyono (2016).
Data analysis was performed using a test average. From the analysis of the data, obtained
an average yield of respondents gave ratings between 4 to 5 for each aspect of each SOP.
This means that the respondents rate the SOP prepared easy to understand, easy to
implement, easy to control, and easily modified according to the development. Suggested to
the organization to implement the SOP compiled consistently, and supervision in its
implementation to ensure successful implementation of the procedure. For further research
are expected to explore a wider range of organizations, so as to present a more complete
SOP
Abstrak
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan sistem mutu pada lembaga
amil zakat, infaq, dan sodaqoh (LAZIS) Sabilillah di kota Malang dan menghasilkan
produk akhir berupa Standart Operating Procedure (SOP) dalam bidang manajemen
sumber daya manusia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Research and Development (R&D), sedangkan langkah-langkah pengembangan produk
mengikuti langkah-langkah yang dikemukakan oleh Sugiyono ( 2016). Analisis data
dilakukan dengan menggunakan uji rata-rata. Dari hasil analisis data, diperoleh hasil rata-
rata responden memberikan penilaian antara 4 sampai 5 untuk tiap aspek pada masing-
masing SOP. Hal ini berarti bahwa responden menilai SOP yang disusun mudah
dimengerti, mudah dilaksanakan, mudah dikontrol, dan mudah diubah sesuai
perkembangan. Disarankan kepada organisasi untuk dapat melaksanakan SOP yang disusun
secara konsisten, serta dilakukan pengawasan dalam pelaksanaannya untuk menjamin
keberhasilan pelaksanaan prosedur. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan
eksplorasi lebih luas terhadap organisasi, sehingga dapat menyajikan SOP secara lebih
lengkap
175
176 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.175-188
dan penempatan karyawan sesuai dengan yang sudah lama (pelatihan masing-
bidangnya. Hingga pada tahun 2009 masing bidang).
dikarenakan banyaknya problem ketidak- Sangat penting bagi organisasi untuk
aktifan para pengurus menyebabkan be- memiliki prosedur standar dalam melaku-
berapa bidang di LAZIS Sabilillah kan praktik-praktik sumber daya manusia
mengalami kekosonganan, sampai pada tersebut, untuk memastikan organisasi
akhirnya secara langsung dipegang oleh atau Lembaga Zakat, Infaq dan Shodaqoh
pengelola yang masih aktif dan terjadi (LAZIS) memperoleh sumberdaya manu-
double job. Padahal dalam pengelolaan sia (pengelola) LAZIS yang tepat dengan
membutuhkan tenaga baru yang jumlah- cara yang benar, kompetensi yang mema-
nya pun tidaklah banyak hanya sekitar 2 dai, dan komitmen yang tinggi supaya
sampai 3 orang. Semuanya masih me- kualitas kontribusi mereka terhadap pen-
ngambil orang terdekat, baik dari pengu- capaian visi, misi, dan tujuan organisasi
rus yang ada membawa kenalan atau dapat dimaksimalkan.
orang yang direkomendasikan dan lain- Namun permasalahan yang dihadapi
nya diangkat dari remaja masjid yang disini adalah beberapa lembaga zakat,
aktif tanpa mengetahui kecakapan atau infaq, dan shodaqoh (LAZIS) termasuk
keahlian di bidangnya. LAZIS Sabilillah yang beralamatkan di
Untuk penempatan karyawan di Jl. A. Yani No. 15 Blimbing Malang
LAZIS Sabilillah sesuai dengan kebutu- belum memiliki prosedur standar dalam
han atau fungsi semua berdasarkan pemi- pengelolaan sumber daya manusia yang
lihan keahlian dan kemampuan dari ma- tertulis dan didokumentasikan dengan
sing – masing bagian yang berasal dari orang baik, yang dapat digunakan sebagai
terdekat. pedoman baku pengelolaan sumber daya
Sedangkan untuk pengembangan manusia.
karyawan berupa pelatihan, seminar dan Untuk bisa melakukan kegiatan pe-
workshop. Hampir disemua bidang pe- ngelolaan sumber daya manusia, dalam
ngelolaan sudah pernah mengikuti ber- hal ini diperlukan adanya pedoman (pan-
bagai macam pelatihan, diantaranya: duan) yang berupa Standart Operating
pelatihan tentang penggunaan website Procedure (SOP), SOP manajemen sum-
untuk lembaga sosial yang diikuti oleh ber daya manusia berisi tentang prosedur-
tim marketing, pelatihan dan pendam- prosedur dalam pengelolaan sumber daya
pingan penggunaan software keuangan manusia. Penggunaan SOP manajemen
yang diikuti oleh bendahara, seminar sumber daya manusia ini dimaksudkan
pemberdayaan zakat dan fungsi zakat agar pengimplementasian praktik-praktik
yang diikuti oleh tim manajemen, work- sumber daya manusia memiliki kualitas
shop dan pelatihan penyembelihan & (mutu) yang baik. Dengan mutu SDM
pengelolaan qurban yang diikuti oleh tim yang baik, maka akan lebih mudah dalam
pendayagunaan. Akan tetapi pelatihan mencapai tujuan, visi dan misi organisasi.
dan pengembangan karyawan tersebut SOP yang akan disusun dalam bentuk ta-
tidak diadakan oleh LAZIS Sabilillah bel yang terdiri dari aspek definisi, tu-
sendiri, padahal untuk memiliki karya- juan, prinsip, prosedur, bagian terkait, pe-
wan (pengelola) yang selalu bisa profe- rangkat yang dibutuhkan dan dokumen-
sional, memiliki etos kerja yang baik dan tasi-dokumentasi yang dibutuhkan pada
memiliki kemampuan yang selalu dina- saat implementasi SOP manajemen sum-
mis dibutuhkan adanya pelatihan-pelati- berdaya manusia.
han yang berkesinambungan baik untuk Berpijak dari argumentasi tersebut
karyawan yang baru maupun karyawan diatas, maka peneliti tertarik melakukan
178 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.175-188
a. Data primer
Dimana :
Dalam penelitian ini, data primer
Me = Mean ( rata-rata )
diperoleh melalui observasi yang berupa
∑ = Epsilon ( baca jumlah )
pengamatan terhadap sistem kerja
Xi = nilai X ke i sampai ke n
karyawan atau pengelola LAZIS Sabilil-
n = Jumlah individu
lah Malang. Sedangkan penyebaran kue-
sioner kepada responden yaitu karyawan
Hasil Dan Pembahasan
(pengelola) LAZIS Sabilillah Malang.
Hasil validasi ahli
Serta wawancara secara langsung mau-
Berikut disajikan hasil pengumpulan
pun tidak langsung dilakukan dengan be-
dan pengolahan data validasi ahli serta
berapa orang perwakilan dari responden.
rekomendasi dari 2 orang validator.
b. Data sekunder.
Data sekunder dalam penelitian ini
berupa data company profile, data nama-
nama pengurus dan karyawan, aktivitas
karyawan (sumber daya manusia) Lem-
baga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh
(LAZIS) Sabilillah Malang dan data
pendukung lainnya.
Pengumpulan data untuk mempero-
leh data pendukung penelitian dilakukan
dengan cara observasi, pemberian angket,
dan melakukan wawancara.
Laili, Realita, Penelitian dan Pengembangan....185
Atika Syuliswati1)
1)
Politeknik Negeri Malang
1)
Atikasyuliswati@gmail.com
Abstract
This study aims to find out the effect of the application of performance-based budgeting to
the effectiveness of budgetary control at State Polytechnic Of Malang. The variables in this
study are the application of performance-based budgeting as an independent variable (X)
and the effectiveness of budgetary control as the dependent variable (Y). The dimensions of
the indicators of variable X include the budgeting planning (X1), budgeting implementation
(X2), budgeting reporting (X3), budgeting evaluation (X4). In this study population taken
were 49 people, they are director, deputy director, head of department, secretary of
department, head of study program, head of technical unit and there are whole sample.
Data collected through direct observation and surveys obtained by the division of
questionnaires to the respondents. Multiple linear regression formula is used in this study
with software SPSS 20.0. The results of this research proves that simultaneously and
partially budgeting planning, budgeting implementation, budgeting reporting, and
budgeting evaluation have a significant and positive effect to effectiveness of budgetary
control.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan apakah penerapan anggaran berbasis kinerja
berpengaruh terhadap efektifitas pengendalian anggaran di Politeknik Negeri Malang.
Variabel dalam penelitian ini penerapan anggaran berbasis kinerja sebagai variabel
independen (X) dan efektifitas pengendalian anggaran sebagai variabel dependen (Y).
Variabel X terdiri dari perencanaan anggaran (X1), pelaksanaan anggaran (X2), pelaporan
anggaran (X3), dan evaluasi anggaran (X4). Dalam penelitian ini, populasi yang diambil
adalah 49 orang yang terlibat dalam penyusunan anggaran berbasis kinerja meliputi
direktur, wakil direktur, ketua jurusan, sekretaris jurusan, ketua program studi, dan ketua
UPT yang keseluruhannya dijadikan sampel. Pengumpulan data dilakukan melalui survei
yang diperoleh dengan cara pembagian kuesioner kepada para responden. Penelitian ini
menggunakan model analisis regresi linier berganda dengan software SPSS 20.0. Hasil
penelitian menunjukkan secara simultan dan parsial perencanaan, pelaksanaan, pelaporan,
dan evaluasi anggaran berpengaruh signifikan dan positif terhadap efektifitas pengendalian
anggaran.
189
190 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.189-198
dL<d<dL atau 4-dU<d<4-dL (tidak ada Nilai t hitung dari hasil regresi
kesimpulan) tersebut untuk mengetahui pengaruh
Hasil: d hitung = 1,881 variabel independen secara parsial
Pada taraf 0,05; n = 49; k (jumlah terhadap variabel dependen dengan
variabel independen) = 4 tingkat kepercayaan 95% atau pada alpha
dU = 1,764; dL = 1,615 5%. Dengan syarat apabila nilai variabel
Berarti 4 - dU = 4 - 1,764 = 2,236 independen signifikan terhadap variabel
4 - dL = 4 – 1,615 = 2,385 dependen maka terdapat pengaruh antara
Sehingga (dU<d<4-dU) = (1,764 < variabel independen terhadap variabel
1,881 < 2,236) dan hipotesis diterima dependen, sedangkan apabila tidak
maka kesimpulannya tidak terjadi signifikan maka tidak terdapat pengaruh
autokorelasi. antara variabel independen terhadap
Pengujian Hipotesis variabel dependen. Pada penelitian ini uji
Untuk menguji hipotesis bahwa t digunakan untuk menguji apakah
perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian
evaluasi anggaran berpengaruh terhadap ini diterima atau tidak dengan
efektifitas pengendalian anggaran secara mengetahui apakah variabel independen
simultan dengan uji F dan uji parsial secara individual mempengaruhi variabel
dengan uji T. dependen.
Pengujian Hipotesis Dengan Uji F Adapun metode dalam penentuan t
Pengaruh variabel independen secara tabel menggunakan ketentuan tingkat
simultan terhadap variabel dependen signifikansi 5%, dengan df=n-k-1 (pada
dianalisis dengan menggunakan uji F, penelitian ini df=49-5-1=43), sehingga
yaitu dengan memperhatikan signifikansi didapat nilai t tabel sebesar 0,297.
nilai F pada output perhitungan dengan Diketahui nilai t hitung dari masing-
tingkat alpha 5%. Jika nilai signifikansi masing variabel independen. Dari nilai
uji F lebih kecil dari 5% maka terdapat tersebut yang kemudian dibandingkan
pengaruh antara semua variabel dengan nilai t tabel. Sehingga didapatkan
independen terhadap variabel dependen. hasil variabel Perencanaan anggaran (X1),
Pada hasil uji regresi dalam penelitian Pelaksanaan anggaran (X2), Pelaporan
ini, diketahui nilai uji F sebesar 22.628 anggaran (X3) dan Evaluasi anggaran
dengan signifikansi 0,000. Dimana (X4) secara parsial mempunyai pengaruh
disyaratkan nilai signifikansi F lebih kecil yang signifikan terhadap Efektifitas
dari 5%. Dengan demikian dapat pengendalian anggaran (Y).
disimpulkan bahwa semua variabel Hasil Persamaan Regresi
independen dalam penelitian ini secara Untuk mempermudah pembacaan
bersama-sama (simultan) berpengaruh hasil dan interpretasi analisis regresi
terhadap efektifitas pengendalian maka digunakan bentuk persamaan.
anggaran (Y). Hal tersebut berarti jika Persamaan atau model tersebut berisi
perencanaan anggaran (X1), pelaksanaan konstanta dan koefisien-koefisien regresi
anggaran (X2), pelaporan anggaran (X3), yang didapat dari hasil pengolahan data
evaluasi anggaran (X4) secara bersama yang telah dilakukan sebelumnya.
sama mengalami peningkatan maka akan Persamaan regresi yang telah dirumuskan
berdampak pada peningkatan efektifitas kemudian dengan bantuan program SPSS
pengendalian anggaran (Y), begitu juga dilakukan pengolahan data sehingga
sebaliknya. didapat persamaan akhir sebagai berikut:
Pengujian Hipotesis Dengan Uji T Y=11,183+0,259β1+0,672β2+0,960β3+0,7
70β4
196 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.189-198
Abstract
This research performed to determine the influence among perceived easy of use, perceived
usefulness, attitude, subjective norm on re-intention to adopt online business. Respondents
of this study were students of high school and university in Denpasar, Bali. GeSCA was
implemented to analysis data since it is claimed more powerful than others multivariate
analysis. The results showed that all variables of antecedent of Technology Acceptance
Model (TAM), namely perceived easy to use, perceived usefulness, and attitude effect to re-
intention. However, another antecedent variable-subjective norm- of Theory Reasoned
Action (TRA) does not influence re-intention.
Pendahuluan
Urgensitas penciptaan wirausaha adalah kemampuan untuk bertindak
baru begitu terasa jika melihat jumlah efisien dengan tidak melupakan pencip-
wirausaha Indonesia saat ini yang hanya taan nilai tambah untuk kemakmuran.
0,24% dari total populasi. Idealnya, Secara teoritis, model yang
Indonesia membutuhkan 2% wirausaha berpengaruh langsung terhadap adopsi
dari total populasi atau sekitar 4,7 juta teknologi adalah Technology Acceptance
orang (www.jurryhatammimi.wordpress. Model (Davis et. al., 1989). Pengemba-
com). Di sisi lain, berdasarkan survey ngan model tersebut diikuti dengan
internet world stats (2010) pengguna penggunaan model dari Davis dengan dua
internet di Indonesia menempati urutan variabel utama yaitu usefullness dan ease
ke-5 terbesar di Asia. Indonesia memiliki of use sebagai variabel utama dalam
pengguna internet sebanyak 30 juta. Technology Acceptance Model (TAM).
Sementara Riset Mark Plus Insight tahun Variabel usefullness merujuk pada situasi
2011 menunjukkan bahwa pertumbuhan dimana konsumen menyadari manfaat
jual-beli online sebesar 100 persen pada dari penggunaan suatu teknologi, se-
tahun 2011 dibanding tahun 2010. dangkan variabel easy of use merupakan
Seperempat pengguna internet memiliki kesadaran bahwa teknologi tersebut dapat
alat untuk melakukan e-payment (www. konsumen aplikasikan tanpa mengalami
tekno.kompas.com). Hal ini mengindikasi banyak hambatan. Model utama dalam
potensi besar ranah internet untuk pendekatan niat adalah theory of rea-
menyumbangkan peluang bagi pening- soned action (Fishbein dan Ajzen, 1981).
katan potensi wirausaha. Salah satu pilar Theory of Reasoned Action (TRA)
dalam pembentukan softskill wirausaha menyatakan bahwa perilaku individu
199
200 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.199-206
secara ilmiah bisa diprediksi dan dipaha- menggunakan sesuatu (Fishbein & Ajzen
mi. Faktor internal, yakni sikap meru- dalam Chan et. al., 2001). Perhatian
pakan variabel yang mempengaruhi niat, untuk menggunakan ditunjukkan oleh
begitupula faktor eksternal yakni interaksi seseorang dengan suatu media
subjective norm merupakan variabel yang baik secara langsung maupun tidak
juga mempengaruhi niat indvidu untuk langsung yang mendorong untuk
bertindak. Pada saat yang bersamaan mengoperasikan suatu aplikasi. Sikap
intention itu sendiri merupakan adalah tendensi psikologis yang
antecedent dari behavior (Ajzen, 2006). diekpresikan melalui derajad yang mana
seseorang melakukan evaluasi yang
Kajian Literatur bersifat favorable atau tidak favorabel
Adopsi teknologi inovasi saat ini atas perilakunya (Roberts, 2008). Ajzen
sudah banyak dikembangkan oleh para (1991) menyatakan bahwa perasaan
peneliti. Surry dalam Dunn (2004) favorable atau tidak favorable dikaitkan
mengklasifikasikan studi tentang adopsi dengan penerimaan seseorang terhadap
teknologi dalam 2 kategori yaitu secara stimulus dari suatu objek yang dinilainya.
mikro dan makro. Menurut teori makro, Penilaian individu dalam hal ini terkait
model adopsi teknologi mengarah pada kuat pengalaman individu bersangkutan.
resrukturisasi suatu institusi dengan Perceived usefulness dapat didefi-
membuat perubahan secara sistematis. nisikan sebagai tingkat kepercayaan sese-
Disisi lain, teori mikro tentang adopsi orang bahwa suatu teknologi yang
teknologi mengarah pada bagaimana digunakan akan mampu meningkatkan
meningkatkan penggunaan melalui kinerjanya (Davis, 1989). Pengertian ini
instruksi atau pedoman pemakaian suatu menunjukkan bahwa persepsi keman-
teknologi kepada pengguna potensial faatan merupakan sebuah ukuran dari
(Dunn, 2004). Penggunaan teknologi kesulitan atau usaha yang berat pada
adalah jumlah pemakaian suatu teknologi akhirnya akan menimbulkan perhatian
dalam unit per waktu (Morris & Dillon, untuk menggunakan suatu teknologi.
1997). Penggunaan teknologi juga dapat Persepsi kemanfaatan merupakan sebuah
dilihat dari tujuan penggunaannya, dari ukuran dari suatu harapan atas peng-
yang bersifat sederhana sampai pada gunaan suatu sistem. Perceived useful-
tujuan – tujuan khusus (Brown, 2002). ness juga dapat diartikan sebagai besar-
Secara teoritis penggunaan merupakan nya persepsi konsumen mengenai kegu-
hasil dari perhatian yang terus meningkat. naan e-commerce. Perceived ease of use
Adopsi teknologi oleh individu dibentuk adalah tingkat kepercayaan seseorang
oleh beberapa variabel. TAM bahwa dalam menggunakan suatu system
menjelaskan bahwa niat untuk adopsi akan terbebas dari usaha (Davis, 1989).
teknologi dipengaruhi oleh sikap terhadap Perilaku penggunaan teknologi
teknologi tersebut, perceived usefulness dipengaruhi oleh persepsi seseorang
dan perceived easy to use (Davis, 1989). bahwa teknologi tersebut mudah
Niat didefinisikan sebagai suatu digunakan dan bermanfaat (Lee et. al.,
kekuatan dari perhatian seseorang untuk 2001). Hal ini merujuk pada definisi dari
Adhiputra, Pendekatan Technology Acceptance....201
“kemudahan” yaitu bebas dari kesulitan perceived easy to use dan perceived
atau usaha yang berat. Usaha merupakan usefulness, selain itu TAM
sumber yang terbatas yang akan mengeliminasi subjective norm. Jadi,
dialokasikan seseorang pada sebuah teori utama niat berperilaku yang
aktivitas sebagai bentuk dari tanggung dikembangkan oleh Fishbein dan
jawab (Radner & Rothschild dalam Ajzen(1981) bertumpu pada variabel
Leong, 2003). sikap dan norma subjektif sebagai
Persepsi bahwa suatu teknologi anteseden niat bertindak. Lebih lanjut niat
mudah digunakan (Perceived ease of use) berpengaruh terhadap perilaku (action).
ditentukan oleh karakteristik teknologi Norma subjektif adalah sebuah
dan karakteristik penggunanya (Brown, fungsi dari satu set belief yang
2002). Brown (2002) berpendapat bahwa dipengaruhi oleh individu-individu utama
teknologi yang mempunyai perintah- disekitar seseorang, seperti orangtua,
perintah yang mudah ditemukan dan suami/istri, teman dan sebagianya, yang
mudah dimengerti akan mempengaruhi mana individu-individu tersebut
persepsi seseorang bahwa teknologi seringkali menyatakan “persetujuan atau
tersebut mudah digunakan. Sistem tidak persetujuan” terhadap perilaku
informasi yang dipersepsikan lebih orang yang bersangkutan (Roberts, 2008).
mudah oleh pengguna dan mempunyai E-commerce adalah merujuk pada
kompleksitas yang lebih sedikit akan berbagai aktivitas bisnis yang berbasis
memiliki kemungkinan yang lebih tinggi elektronik, seperti order via elektronik,
untuk diadopsi dan digunakan (Teo et. penggunaan e-mail dalam transaksi
al., dalam Lee et. al., 2001). Kemudahan bisnis, serta penggunaan internet dan jasa
transaksi lewat internet muncul jika online ( Kotler, 2000). Terjadi perubahan
konsumen dapat mengakses berbagai trend sebagai dampak perkembangan IT
situs dan membeli sesuatu yang dalam dunia pemasaran, yakni
diperlukan tanpa harus mendatangi toko berlangsungnya transaksi secara online.
karena barang akan segera dikirim Periode awal adopsi e-commerce
melalui jasa pos segera setelah dilakukan kebanyakan terjadi di bidang hardware &
transaksi lewat jasa kurir. Menurut software komputer, buku, dan musik.
beberapa penelitian dalam konteks TAM, Namun, perkembangan e-commerce telah
persepsi kemudahan penggunaan akan memasuki hampir seluruh bidang bisnis,
terlihat mempengaruhi perilaku melalui seperti pakaian, kerajinan, dan
dua jalur, berpengaruh langsung pada sebagainya.
perilaku dan berpengaruh secara tidak
langsung pada perilaku melalui persepsi Hubungan Perceived Easy of Use,
kemanfaatan. Perceived Usefulness dan Sikap
Telaah lebih lanjut menunjukkan Agarwal dan Prasad (1999)
bahwa TAM yang dikembangkan Davis menyatakan bahwa ada hubungan yang
merupakan adopsi dari TRA. TAM positif antara perceived ease of use
melakukan extended TRA dengan dengan perceived usefullness. Moon dan
variabel pembentuk sikap yang meliputi Kim (2001) menyatakan bahwa teknologi
202 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.199-206
informasi yang mudah digunakan akan Model dalam kajian ini didasarkan
mengurangi kekuatiran pengguna. Kedua pada model TAM yang dikembangkan
penelitian tersebut juga menjelaskan Davis, et al (1989) dan TRA (Fishbein
bahwa perceived ease of use mempunyai dan Ajzen, 1981). TAM menyatakan
pengaruh positif terhadap perceived bahwa niat adopsi teknologi dipengaruhi
usefulness dan sikap. oleh sikap dan juga perceived usefulness.
Selain itu, perceived easy to use bersama
H1 : Perceived ease of use berpengaruh dengan perceived usefulness membentuk
terhadap perceived usefulness. sikap individu dalam adopsi teknologi.
H2 : Perceived ease of use berpengaruh Sedangkan TRA menyatakan bahwa niat
terhadap sikap. dalam bertindak dibentuk oleh sikap dan
H3 : Perceived usefulness berpengaruh juga norma subyektif. Sikap merupakan
terhadap sikap. kekuatan internal individu, norma
subyektif merupakan faktor eksternal
Hubungan Perceived Usefulness, Sikap indvidu. Kedua teori tersebut memiliki
dan Niat persamaan dalam pembentukan niat
Penelitian dalam IS community juga melalui jalur sikap.
menyatakan bahwa terdapat hubungan Penelitian ini menguji hubungan
yang positif antara perceived usefulness antara lima variabel, yakni perceived easy
dengan niat (Agarwal dan Prasad,1999). to use, perceived usefulness, sikap, noma
Davis, Bagozzi dan Warshaw (1989) subjektif, dan niat ulang untuk berbisnis
menyatakan bahwa keinginan untuk online. Setiap indikator dari variabel
menggunakan dipengaruhi oleh sikap diukur dengan skala interval pendekatan
konsumen terhadap penggunaannya. Likert lima point, yakni sangat tidak
setuju, tidak setuju, tidak berpendapat,
H4 : Perceived usefulness berpengaruh setuju, dan sangat setuju. Instrumen
terhadap niat. penelitian diadopsi dari penelitian Davis
H5 : Sikap berpengaruh terhadap niat. (1989), Fishbein dan Ajzen (1981), dan
Hubungan Norma Subjektif dan Niat Ajzen dan Sheikh (2013).
Populasi penelitian ini adalah pelajar
Ajzen (1991) menyatakan bahwa dan atau mahasiswa di Denpasar yang
variabel yang mempengaruhi niat berniat melakukan kembali aktifitas
individu dalam melakukan sesuatu adalah bisnis online. Sampel diperoleh dengan
variabel sikap dan norma. Hasil convenience sampling method.
penelitian Ajzen ini memperkuat TRA Responden penelitian ini diperoleh
(Fisbein & Ajzen, 1975;Ajzen & Fisbein, dengan memanfaatkan jejaring sosial dan
1980 dalam Ajzen,1991). network via online. Pengambilan data
dilakukan pada bulan Februari, Maret,
H6 : Norma subjektif berpengaruh dan April 2014 dengan fasilitas google
terhadap niat. drive. Selama kurun waktu tersebut
sejumlah 171 kuesioner kembali, namun
Adhiputra, Pendekatan Technology Acceptance....203
Pembahasan Kesimpulan
Temuan dalam penelitian ini Secara keseluruhan hasil penelitian
menunjukkan bahwa TAM dan TRA ini mengindikasi bahwa dalam setting
Adhiputra, Pendekatan Technology Acceptance....205
Abstract
The purpose of this study was to identify the determinants of job satisfaction of employee
PT Ossiana Sakti Ekamaju Balikpapan tire retreading field and employee satisfaction is the
responsibility of the individual and the company. Human resources are one of the
important factors affecting the survival and the success of the company in a competitive
environment.
The number of sample used were permanent employees as many as 94 people, and the data
obtained using questionnaires given to employees, then analyzed using multiple linear
regression
The research proves that the determinants of job satisfaction of employees together are
leadership, work environment, job stress, and compensation.
Partial leadership has a positive and significant impact; work environment has a positive
and significant effect; work stress has a negative and significant impact; compensation has
a positive and significant impact; and compensation is the dominant influence on employee
job satisfaction
207
208 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.207-216
prosesnya perusahaan ini lebih banyak 7,806. Pengujian secara simultan (Uji F)
membutuhkan tenaga kerja laki-laki merupakan uji untuk mengetahui apakah
variabel bebas secara bersama-sama ber-
Tabel 1 pengaruh nyata atau tidak terhadap
Karakteristik Responden Berdasarkan variabel tidak bebasnya. Dalam pengujian
Jenis kelamin ini Fhitung dibandingkan dengan Ftabel
dengan derajat signifikan 5% atau dengan
melihat probabilitas kesalahan kurang
Jenis Jumlah
Kelamin dari 5% berarti variabel bebas secara
Frekuensi Persentase % bersama-sama memang berpengaruh
Perempuan 8 8,5%
sangat nyata terhadap variabel tidak
Laki-laki 86 91,5%
Total 94 100%
bebasnya. Teknik anilisis yang diper-
gunakan untuk membuktikan kebenaran
Deskripsi responden dengan tingkat analisis regresi linear berganda dan hasil
pendidikan dapat dilihat pada tabel 2 di yang diperoleh yaitu berbagai nilai
bawah ini : koefisien korelasi dan regresi, dengan
menggunkan F Test (Fisher Test) pada
Tabel 2 Conviden level 95 a = 0,05 degree of
Karakteristik Responden Berdasarkan freedom (df2) = n – k = 94 – 4 =90
Pendidikan maka diperoleh Ftabel = 2,474 dan secara
bersama-sama ditunjukkan olah nilai
Pendidik Jumlah koefisien korelasi simultan (R) sebesar
No
an Frekuensi Persentasi% 0,704, R square sebesar 0,496 dan Adjust
1 SMP 7 7,4% R Square sebesar 0,473, hal ini berarti
2 SMA 73 77,7%
3 Diploma 4 4,3%
kontribusi dari berbagai variabel bebas
4 S1 10 10,6% terhadap perubahan variabel dependen
TOTAL 94 100% (kepuasan kerja karyawan) paling tinggi
70,4% ini menunjukan adanya hubungan
Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa yang sangat erat antara variabel bebas X
distribusi tingkat pendidikan terbanyak dengan Variabel terikat Y, dan kontribusi
pada penelitian ini adalah SMA sebanyak yang telah disesuaikan sebesar 47,3%
77,7%, pendidikan Sarjana (S1) sebanyak sedangkan sisanya 52,7% dipegaruhi oleh
10,6%, SMP sebanyak 7,4% terakhir faktor-faktor lain yang tidak diteliti.
Diploma sebanyak 4,3%.
Berdasarkan tabel 3 hasil yang dapat Tabel 3
diperoleh untuk model regresi linier Hasil Uji Regresi Linier Berganda
berganda sebagai berikut:
Pengujian secara simultan (Uji F) (Y), dibuktikan dengan Uji t dimana thitung
dapat ditunjukkan juga pada uji ANOVA 2,234 > ttabel 1,958, dan pada taraf
pada tabel 4.4 analisis ragam satu arah signifikan α = 0,028 < α = 0,05 (5%)
(ANOVA) mengindikasikan bahwa yaitu taraf kepercayaan dalam pengujian
regesi secara statistik sangat signifikan. sebesar 95%, hal ini menunjukkan bahwa
Secara bersama-sama dapat dilihaat Kepemimpinan (X1) mempunyai
pengaruh dari kepemimpinan, lingkungan pengaruh yang signifikan terhadap
kerja, stress kerja dan kompensasi Kepuasan Kerja Karyawan. Berdasarkan
terhadap kepuasan kerja adalah signifikan r2 partial adalah sebesar 0,230, artinya
yaitu 0,000 atau lebih kecil dari a = 0,50 bahwa variabel Kepemimpinan (X1)
(<5%), dengan nilai F adalah sebesar mempunyai kontribusi sebesar 23%
21,891 sedangkan nilai df = 89, Uji –F. terhadap Kepuasan Kerja Karyawan, hal
Pada penelitian ini diperoleh nilai ini sesuai dengan penelitian yang
Fhitung = 21,891 lebih besar dari Ftabel = dilakukan oleh Fauzan Muttaqien (2014)
2,474 dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa secara parsial
pertama yang diajukan dalam penelitian variabel kepemimpinan berpengaruh
ini terbukti kebenarannya yaitu bahwa secara positif dan signifikan terhadap
variabel kepemimpinan (X1), lingkungan kepuasan kerja karyawan pada PT. BRI
kerja (X2), stress kerja (X3), dan (Persero),Tbk. Demikian pula hasil
kompensasi (X4) mempunyai pengaruh penelitian Randeree, Kasim & Chaudhry,
secara bersama-sama terhadap kepuasan Abdul Ghaffar (2012:61-85) bahwa ke-
kerja karyawan (Y). Hal ini sesuai puasan kerja karyawan sangat dipenga-
dengan penelitian yang dilakukan oleh ruhi oleh kepemimpinan.
Siti Arofah (2015) yang menyatakan Variabel lingkungan kerja (X2)
bahwa kepemimpinan, lingkungan kerja, secara parsial memberikan kontribusi
dan kompensasi berpengaruh secara pengaruhnya terhadap kepuasan kerja
simultan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) PT. Ossiana Sakti Ekamaju
karyawan. Balikpapan (Y), dibuktikan dengan Uji t
dimana thitung 4,052 > ttabel 1,958, dan
Tabel 4 pada taraf signifikan α = 0,000 < α = 0,05
Hasil Uji ANOVAb (5%) yaitu taraf kepercayaan dalam
pengujian sebesar 95%, hal ini menun-
jukkan bahwa Lingkungan Kerja (X2)
mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap Kepuasan Kerja Karyawan.
Berdasarkan r2 partial adalah sebesar
0,395, artinya bahwa variabel Ling-
kungan Kerja (X2) mempunyai kontribusi
a. Predictors: (Constant), Kompensasi sebesar 39,50% terhadap Kepuasan Kerja
(X4), Kepemimpinan (X1), Karyawan, hal ini sesuai dengan pene-
Lingkungan Kerja (X2), Stress Kerja litian yang dilakukan oleh Siti Arofah
(X3) (2015) yang menyatakan bahwa ling-
b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja kungan kerja berpengaruh secara positif
(Y) dan signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan pada Bank Permata Cabang
Variabel kepemimpinan (X1) secara Bangkong Semarang.
parsial memberikan kontribusi pengaruh- Variabel stress kerja (X3) secara
nya terhadap kepuasan kerja karyawan parsial memberikan kontribusi penga-
214 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.207-216
ruhnya terhadap kepuasan kerja karyawan ttabel (4,985 > 1,958) dengan r2 sebesar
(Y), dibuktikan dengan taraf signifikan α 46,70% lebih besar dari ke tiga variabel
= 0,010 < α = 0,05 (5%) yaitu taraf bebas lainnya.
kepercayaan dalam pengujian sebesar
95% dan thitung 2,622 > ttabel 1,958, dan Kesimpulan
hal ini menunjukkan bahwa Stress Kerja Kepemimpinan organisasi atau
mempunyai pengaruh yang negatif lembaga mengacu kepada gaya pemimpin
signifikan terhadap Kepuasan Kerja yaitu memberikan arahan, melaksanakan
Karyawan. Berdasarkan r2 partial adalah rencana dan memotivasi karyawan. Fe-
sebesar 0,268, artinya bahwa variabel nomena yang berhubungan dengan pe-
Stress Kerja (X2) mempunyai kontribusi kerjaan seperti kepuasan kerja terkait de-
sebesar 26,80% terhadap Kepuasan Kerja ngan hubungan karyawan dengan rekan-
Karyawan, hal ini sesuai dengan rekan dan atasan.
penelitian yang dilakukan oleh Ni Putu Penelitian ini mengidentifikasi dan
Enika Lestari Dewi dan I Gusti Salit ingin membuktikan penentu kepuasan
Ketut Netra (2015) yang menyatakan kerja karyawan PT. Ossiana Sakti Eka-
bahwa variabel stress kerja berpengaruh maju Balikpapan dan berdasarkan pada
secara negatif dan signifikan terhadap hasil penelitian terbukti, bahwa secara
kepuasan kerja karyawan pada Bungalow bersama-sama variabel bebas yang me-
Restaurant and SPA Legian Kuta-Bali. liputi Kepemimpinan, Lingkungan Kerja,
Variabel kompensasi (X4) secara par- Stress Kerja, dan Kompensasi secara
sial memberikan kontribusi pengaruhnya bersama-sama berpengaruh secara
terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) signifikan terhadap Kepuasan Kerja Kar-
PT. Ossiana Sakti Ekamaju Balikpapan yawan.
(Y), dibuktikan dengan Uji t dimana thitung Secara parsial kepemimpinan
4,985 > ttabel 1,958, dan pada taraf mempunyai pengaruh yang positif dan
signifikan α = 0,000 < α = 0,05 (5%) signifikan terhadap kepuasan kerja
yaitu taraf kepercayaan dalam pengujian karyawan; lingkungan kerja mempunyai
sebesar 95%, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh yang positif dan signifikan
Kompensasi (X4) mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan; stress
yang positif signifikan terhadap kerja mempunyai pengaruh negatif dan
Kepuasan Kerja Karyawan. Berdasarkan signifikan terhadap kepuasan kerja
r2 partial adalah sebesar 0,467, artinya karyawan; kompensasi mempunyai
bahwa variabel Kompensasi (X4) mem- pengaruh positif dan signifikan
punyai kontribusi sebesar 46,70% ter- terhadap kepuasan kerja; dan penentu
hadap Kepuasan Kerja Karyawan, hal ini dominan yang mempengaruhi kepuasan
sesuai dengan penelitian yang dilakukan kerja karyawan adalah kompensasi.
oleh Aprilia Christy Mawei, Olivia
Nelwan dan Yantje Uhing (2014) yang Daftar Rujukan
menyatakan bahwa variabel kompensasi Aprilia Christy Mawei, dkk. 2014.
berpengaruh secara positif dan signifikan Kepemimpinan, Penempatan, dan
terhadap kepuasan kerja karyawan pada Kompensasi Pengaruhnya Terhadap
PT. Bank BNI (Persero)Tbk, Kantor Kepuasan Kerja Karyawan Pada
Cabang Utama Manado. PT. Bank BNI (Persero), tbk KCU
Berdasarkan Uji Partial, bahwa Manado. Jurnal EMBA ISSN 2303-
variabel yang dominan mempengaruhi 1174. Diakses : 10 November 2015.
Kepuasan Kerja Karyawan (Y) adalah
variabel Kompensasi (X4), karena thitung >
Ariani, Salam, Penentu Kepuasan Kerja....215
Basuki, dan Indah Susilowati. 2005. haan. Raja Grafindo Persada : Ja-
Dampak Kepemimpinan dan karta.
Lingkungan Kerja Terhadap
Semangat Kerja. Jurnal JRBI. Vol 1 Robbins, Stephen P, 2006, Perilaku
No. 1. Hal : 31-47. Organisasi, Edisi Kesepuluh. PT
Indeks : Jakarta
Fauzan Muttaqien. 2014. Pengaruh
Kepemipinan dan Kompensasi Rocky Potale dan Yantje Uhing. 2014.
Terhadap Kepuasan Kerja Pengaruh Kompensasi dan Stress
Karyawan Outsourcing Pada PT. Kerja terhadap Kepuasan Kerja
BRI (Perseo), tbk Cabang Karyawan pada PT. Bank Sulut
Lumajang. Jurnal WIGA Vol. 4 No. Cabang Utama Manado. Jurnal
1. ISSN No 2088-0944. Diakses : EMBA ISSN 2303-1174. Diakses :
10 November 2015. 11 November 2015.
1,2)
Universitas Balikpapan
1)
nina15bpn@yahoo.com
Abstract
This research was conducted in order to determine whether the product, price, distribution
and promotion have an influence simultaneously and partially on purchasing decisions
LCD TV in the city of Balikpapan. The population in this study were 1,039 respondents in
six Districts in Balikpapan. The sample used in this study were 100 respondents. This study
using purposive sampling and sampling accindental. The data used is primary and
secondary data. Methods of data collection using questionnaires. The analysis technique
used is multiple linear regression. The results showed that four independent variables of
marketing such as product mix , pricing, distribution , and sale simultaneously or together
have a significant influence on purchasing decisions . The independent variables were the
dominant influence is variable Product Purchasing Decisions . By looking at the results ,
manufacturers should retain what is already good to continue to bring the latest products
with the best quality again so that consumers always wait and buy these products with high
quality and quality.
Abstrak
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah produk, harga, distribusi
dan, promosi mempunyai pengaruh secara simultan dan parsial terhadap keputusan
pembelian LCD TV di Kota Balikpapan. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 1.039
responden dari enam Kecamatan di Balikpapan. Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini sebanyak 100 responden. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan
accindental sampling. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan skunder. Metode
pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi
linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat variabel bebas bauran
pemasaran seperti produk, harga, distribusi, dan promosi secara simultan atau bersama-
sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Variabel bebas
yang dominan mempengaruhi Keputusan Pembelian adalah variabel Produk. Dengan
melihat hasil penelitian, hendaknya produsen mempertahankan apa yang sudah baik dengan
terus memunculkan produk terbaru dengan kualitas terbaik lagi agar konsumen selalu
menunggu dan membeli produk tersebut dengan kualitas dan mutu yang tinggi
217
218 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.217-224
sebesar 37,4% dipengaruh oleh variabel (Y) adalah signifikan, dibuktikan dengan
lain yang tidak diteliti dalam penelitian thitung > ttabel (2,424 > 1,661). Hal ini juga
ini. dibuktikan bahwa koefisien korelasi
Tabel 1. parsial sebesar 0,241 atau 24,1% yang
Hasil Uji Regresi Linear Berganda artinya bahwa variabel Harga
memberikan kontribusi sebesar 24,1%
terhadap Keputusan Pembelian Produk
LCD TV merek LG di Kota Balikpapan.
Pengaruh variabel Distribusi (X3)
terhadap variabel Keputusan Pembelian
(Y) adalah signifikan, dibuktikan dengan
thitung > ttabel (2,016 > 1,661). Hal ini juga
dibuktikan bahwa koefisien korelasi
parsial sebesar 0,203 atau 20,3% yang
artinya bahwa variabel Distribusi
memberikan kontribusi sebesar 20,3%
terhadap Keputusan Pembelian Produk
LCD TV merek LG di Kota Balikpapan.
Tabel 1 menunjukkan bahwa
Pengaruh variabel Promosi (X4)
penelitian terhadap Keputusan Pembelian
terhadap variabel Keputusan Pembelian
LCD TV merek LG di Kota Balikpapan
(Y) adalah signifikan, dibuktikan dengan
adalah terbukti kebenarannya.Secara
thitung > ttabel (3,868 > 1,661). Hal ini juga
individu variabel Produk (X1), Harga
dibuktikan bahwa koefisien korelasi
(X2), Distribusi (X3) dan Promosi (X4)
parsial sebesar 0,369 atau 36,9% yang
terhadap variabel Keputusan Pembelian
artinya bahwa variabel Promosi
(Y) LCD TV merek LG di Kota
memberikan kontribusi sebesar 36,9%
Balikpapan mempengaruhi variabel
terhadap Keputusan Pembelian Produk
Keputusan Pembelian (Y) LCD TV
LCD TV merek LG di Kota Balikpapan.
merek LG di Kota Balikpapan.
Dengan ke empat variabel diatas
Pengujian Secara Parsial
dapat diketahui bahwa variabel Produk
Pengaruh variabel Produk (X1)
(X1) mempunyai pengaruh yang dominan
terhadap variabel Keputusan Pembelian
terhadap Keputusan Pembelian LCD TV
(Y) adalah signifikan, dibuktikan dengan
merek LG di Kota Balikpapan, karena
thitung > ttabel (4,424 > 1,661). Hal ini juga
thitung dan r parsialnya paling besar jika
dibuktikan bahwa koefisien korelasi
dibandingkan variabel harga, distribusi,
parsial sebesar 0,413 atau 41,3% yang
dan promosi.
artinya bahwa variabel Produk
memberikan kontribusi sebesar 41,3%
terhadap Keputusan Pembelian Produk
LCD TV merek LG di Kota Balikpapan.
Pengaruh variabel Harga (X2)
terhadap variabel Keputusan Pembelian
Indriastuty, Wibisono, Pengaruh Bauran Pemasaran....223
Abstract
This study aims to find out more about the policy of the existing capital structure at the
Small and Medium Enterprises (SMEs), the influence of the ratio of debt to assets, the ratio
of sales to assets, the loan term to the benefit of business, types of financial institutions, and
the loan term to profitability which measures the continuity of their business.
This study is a combination of quantitative research by using statistical tests. and also the
qualitative research through general least square (GLS) to test the variable sales to total
assets and the ratio of debt to total assets.
The object of research is SMEs spread across the city of Malang by viewing the source of
funding and the type of financial institution that is accessible related to profitability. The
sample selection using purposive sampling technique with the SME population in the city of
Malang, gained as much as 62 SMEs as the sample population of data collected so far by
16 SMEs. The sample is an SME that is included in the population sample that met the
selection criteria.
Result analysis to model shows that the profitability of SMEs in Malang influenced by the
explanatory variables used in the capital structure research by 74.20% and the only range
of approximately 25% is influenced by other factors.
Keywords: small business, capital structure, profitability, debt to total assets, Seles to asset
ratio.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam mengenai kebijakan struktur modal
yang ada pada Usaha Kecil Menengah (UKM), bagaimana pengaruh rasio hutang dengan
asset, rasio penjualan dengan asset, jangka waktu pinjaman terhadap keuntungan usaha, jenis
lembaga keuangan, dan jangka waktu pinjaman terhadap profitabilitas yang menjadi ukuran
kelangsungan usaha mereka.
Penelitian ini merupakan gabungan dari penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat uji
statistik. dan juga merupakan penelitian kualitatif melalui general least square (GLS) untuk
menguji variable sales to total asset dan rasio debt to total asset.
Objek penelitian adalah UKM yang tersebar di kota Malang dengan melihat sumber
pendanaan dan jenis lembaga keuangan yang diakses terkait dengan profitabilitasnya.
Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan populasi UKM yang ada
di Kota Malang, didapatkan sebanyak 62 pengusaha UKM sebagai populasi dan sampel
sejauh ini data terkumpul sebanyak 16 UKM. Sampel tersebut merupakan UKM yang
termasuk dalam populasi yang memenuhi kriteria pemilihan sampel.
Hasil analisis untuk model terlihat bahwa profitabilitas UKM di Kota Malang dipengaruhi
oleh variable-variabel penjelas struktur modal yang digunakan dalam penelitian sebesar
74,20% dan hanya berkisar kurang lebih 25% dipengaruhi oleh faktor lain.
Kata Kunci : usaha kecil, struktur modal, profitabilitas, debt to total asset, seles to asset
ratio
225
226 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.225-232
modal usaha pada dasarnya bisa Malang. Berdasarkan uraian yang telah
menggunakan sumber pendanaan dengan dikemukakan, maka permasalahan yang
cara meminjam dari pihak lain atau akan dikaji dalam penelitian ini adalah
hutang/debt dan dapat juga dengan bagaimanakah pengaruh rasio penjualan,
menggunakan modal sendiri atau equity. rasio hutang terhadap asset, jangka waktu
Sehingga dengan melakukan analisa pinjaman/hutang, dan umur usaha UKM
faktor-faktor yang menjadi penentu di Malang terhadap profitabilitasnya?
pemilihan sumber pendanaan diharapkan
akan lebih mudah dalam mengevaluasi
Kajian Literatur
pertumbuhan UKM-UKM di kota Malang
Struktur Modal
dalam upaya peningkatan Pendapatan asli
Wasis (1981) menyatakan bahwa
daerah (PAD) serta mendorong
struktur modal harus dapat dibedakan
masyarakat untuk lebih tergerak
dengan struktur keuangan. Struktur
menciptakan lapangan pekerjaan.
keuangan menyatakan dengan cara
bagaimana harta perusahaan dibiayai.
Perumusan Masalah
Oleh karena itu struktur keuangan adalah
Perencanaan strategis jangka
keseluruhan yang terdapat di dalam
panjang bagi Usaha Kecil Menengah
Neraca sebelah kredit. Pada neraca
(UKM) ikut berperan dalam menentukan
sebelah kredit terdapat hutang jangka
pilihan sumber permodalan selain
panjang maupun jangka pendek, dan
kemudahan dalam proses perolehan
modal sendiri baik jangka panjang
pinjaman dari lembaga finansial. Pada
maupun jangka pendek. Jadi struktur
kenyataannya tidak sedikit UKM
keuangan mencakup semua pembelanjaan
kesulitan dalam menentukan sumber
baik jangka panjang maupun jangka
pendanaan mereka. Berbagai faktor
pendek. Sebaliknya struktur modal hanya
menjadi kendala, diantaranya skala usaha
menyangkut pembelanjaan jangka
yang masih dikategorikan kecil menjadi
panjang saja. Tidak termasuk
penghalang dalam upaya mendapatkan
pembelanjaan jangka pendek.
kredit dari lembaga keuangan, selain itu
Weston dan Copeland (1992)
juga adanya potensi pajk bagi usaha kecil
memberikan definisi struktur modal
dan menengah. Dalam Kurniadi (2002)
sebagai pembiayaan permanen yang
bagi UKM yang terpenting adalah bukan
terdiri dari hutang jangka panjang, saham
bunga pinjaman yang rendah akan tetapi
preferen, dan modal pemegang saham.
akses kelembaga keuangan yang
Nilai buku dari modal pemegang saham
memberikan pinjaman tanpa anggunan
terdiri dari saham biasa, modal disetor
dengan prosedur yang tidak sulit serta
atau surplus modal dan akumulasi laba
dapat dicairkan pada waktu yang tepat.
ditahan. Bila perusahaan memiliki saham
Melalui analisa yang menyeluruh
preferen, maka saham tersebut akan
dan mengkaitkan dengan teori-teori yang
ditambahkan pada modal pemegang
mendasari kebijakan modal bagi usaha
saham.
kecil dan menengah diharapkan akan
Menurut Lawrence, Gitman (2000),
menemukan pola perilaku permodalan
definisi struktur modal adalah sebagai
UKM dalam upaya menemukan struktur
berikut: ”Capital Structure is the mix of
modal optimal khususnya di Malang.
long term debt and equity maintained by
Makalah ini menganalisis pilihan sumber
the firm”. Struktur modal perusahaan
pendanaan melalui faktor-faktor
menggambarkan perbandingan antara
determinasi struktur modal untuk usaha
hutang jangka panjang dan modal sendiri
kecil dan menengah (UKM) khususnya di
yang digunakan oleh perusahaan. Ada
228 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.225-232
pinjaman tersebut dan kondisi riil dari Memalui hutang atau dana pinjaman
kesulitan-kesulitan UKM, disajikan tersebut, kelangsungan usaha mereka
dalam tabel berikut hasil dari analisa lebih terjamin dan lebih cepat dibanding
model penelitian yang melihat hubungan hanya dengan menggunakan modal
antara profitabilitas dengan struktur sendiri, meskipun pada kenyataannya
modal usaha : tidak mudah untuk mendapatkan dana
pinjaman tersebut dari lembaga keuangan
Tabel 2 atau perbankan.
Hasil Analisis Model Saran
Penelitian ini masih sangat
Variable Coefficient Std. t- Sig. membutuhkan pengembangan lebih lanjut
Error Statistic dalam hal variabel maupun objek
STA 0.651 0.0939 4.221 0.001 penelitian. Melalui jenis usaha dan jenis
GROW -0.376 0.0124 -2.080 0.062
DEBT 1.014 0.0035 3.263 0.008 lembaga keuangan yang diakses oleh
UKM akan lebih baik hasil yang
YD -0.520 0.0091 -1.764 0.105 diperoleh dan lebih dapat mengetahui
R Square 0.7420 perilaku UKM dalam kebijakan struktur
Adjusted 0.6480 modalnya. Objek penelitian sangat
R Square 7.8920
F 0.0003 disrankan untuk lebih luas wilayah
Statistic populasinya demi mendapatkan
Sig. kesimpulan yang lebih akurat.
Melvie Paramitha1)
1)
Universitas Airlangga Surabaya
1)
melvieparamitha24@gmail.com
Abstract
Statistical tools are very helpful in testing quantitative research. The development of
statistical methods quickly enough so that the classical statistical methods will be equipped
with the new method. The purpose of writing this article is to compare the three methods of
statistical tools in the classification and prediction using the same data so it can be inferred
statistical tools which are able to predict better. The statistical method used is logistic
regression, multiple discriminant analysis and artificial neural networks.
The data used is the data bank in 1999 to predict bank bankruptcy. There are four
independent variables namely CAR, ROA, ROA, and LDR. The dependent variable is the
status of bankrupt or insolvent by Bank Indonesia policy.
The test results showed that the method of artificial neural networks have better predictive
ability than the two classical methods. The implications of this research is that it can be
used as reference material and other considerations in the use of statistical methods in
predicting the bankruptcy of the banking sector with a more appropriate that the statistical
method of artificial neural networks. Thus, research on the prediction of bankruptcy of the
banking sector can use statistical methods of artificial neural networks.
Abstrak
Kata kunci : logistic regression, multiple discriminant analysis, artificial neural network,
kebangkrutan, prediksi
233
234 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.233-242
Abstract
The purposes of this study were to find out the influence of profitability (ROA), leverage
(DAR) and free cash flow partially and simultaneously to earning management.The data
were analyzed by using multiple linear regression with SPSS software version 17. The data
consisted of annual report of manufacture companies basic industry and chemical sector
listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) from 2011-2015. The samples of this study
selected 85 companies from 330 companies by using purposive sampling. The results of
analysis indicate that the profitability has positive effect but it is not significant on earning
management. Meanwhile, leverage and free cash flow have a positive significant effect on
earning management. The results of the simultan test indicate that profitability, leverage
and free cash flow have a influence on earning management. It is better for the
management to be careful in maximizing and minimizing profit for the company’s image on
public.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh parsial dan simultan profitabilitas
(ROA), leverage (DAR) dan arus kas bebas terhadap manajemen laba. Metode analisis data
yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan menggunakan software SPSS versi
17. Data yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor industri
dasar dan kimia yang terdaftar di BEI periode 2011-2015. Jumlah sampel yang terpilih
adalah 85 perusahaan dari 330 perusahaan, pengambilan sampel menggunakan teknik
purposive sampling. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh
positif tidak siginifikan terhadap manajemen laba. Sedangkan, leverage dan arus kas bebas
berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba. Hasil dari uji simultan
menunjukkan bahwa profitabilitas, leverage, dan arus kas bebas secara bersama-sama
mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini diharapkan membantu
manajemen untuk lebih memperhatikan tindakan dalam menurunkan dan menaikkan laba
yang berlebihan agar tidak mempengaruhi citra perusahaan dimata publik.
243
244 Prosiding SNA MK, 28 September 2016,hlm.243-250
hutang. Artinya berapa besar beban dengan pihak ketiga atau kreditur untuk
hutang yang ditanggung perusahaan kepentingan ekspansi perusahaan
dibandingkan dengan aktivanya. Dalam (Sulistiawan, Januarsi dan Alvia, 2011, p.
arti luas dikatakan bahwa rasio 32). Perjanjian tersebut berupa
solvabilitas atau leverage digunakan ketersediaan pembayaran kewajiban
untuk mengukur kemampuan perusahaan perusahaan kepada kreditur, sebelum
untuk membayar seluruh kewajibannya, melakukan perjanjian pihak kreditur
baik jangka pendek maupun jangka memastikan apakah laporan keuangan
panjang apabilasi perusahaan terancam perusahaan mampu membiayai kewajiban
likuidasi. dengan membandingkan total hutang
Arus Kas Bebas (Free Cash Flow) dengan total aset. Tingginya rasio
Menurut Gitman (2009, p. 115) arus leverage menyebabkan manajer
kas bebas merupakan jumlah arus kas melakukan tindakan manajemen laba
yang tersedia bagi investor (kreditur dan dengan meningkatkan laba untuk
pemilik) setelah perusahaan telah menyajikan laporan keuangan yang baik.
memenuhi semua kebutuhan operasi dan H2 : Leverage berpengaruh signifikan
dibayar untuk investasi pada aktiva tetap terhadap manajemen laba
bersih dan aktiva lancar.
Pengembangan Hipotesis Pengaruh Arus Kas Bebas terhadap
Pengaruh Profitabilitas terhadap Ma- Manajemen Laba
Arus kas bebas bisa digunakan untuk
najemen Laba
Menurut Sartono (2010, p 122), pengembangan atau ekspansi perusahaan
profitabilitas merupakan indikator yang dengan membeli aset, membayar utang
menunjukkan seberapa besar kemampuan dan membayarkan deviden selain itu arus
kas bebas dapat digunakan manajer untuk
perusahaan untuk memperoleh laba baik
meratakan dan meningkatkan laba sesuai
dalam hubungannya dengan penjualan,
dengan kebutuhan perusahaan. Pihak
aset maupun laba. Apabila rasio
manajemen lebih banyak mengetahui
profitabilitas ini rendah maka manajer
akan melakukan tindakan manajemen informasi mengenai kondisi perusahaan
laba dengan meningkatkan laba yang dikarenakan pihak manajemen terjun
dimilikinya agar rasio profitabilitas langsung dalam proses kegiatan dalam
menunjukkan angka yang tinggi. pencapaian tujuan perusahaan, sehingga
Manajemen laba yang dilakukan oleh informasi yang disampaikan kepada
manajemen dapat berupa pengakuan pihak pemegang saham dan pemangku
kepentingan (principal) tidak semua
pendapatan diawal untuk meningkatkan
diberikan. Dalam hal ini arus kas bebas
laba perusahaan. Dengan rasio
dapat digunakan oleh manajemen untuk
profitabilitas yang tinggi diharapkan
kesejahteraan pribadinya seperti
investor lebih tertarik dan tidak ragu
untuk menanamkan modal ke perusahaan. menggunakan arus kas bebas untuk
H1: Profitabilitas berpengaruh signifikan perataan laba dan memaksimalkan laba
tanpa mementingkan kepentingan
terhadap manajemen laba.
principal.
Pengaruh Leverage terhadap H3: Arus kas bebas berpengaruh
Manajemen Laba signifikan terhadap manajemen laba
Dalam melakukan manajemen laba
manajer memiliki motivasi dalam
melakukan hal tersebut, salah satunya
adalah motivasi perjanjian/kontrak utang
246 Prosiding SNA MK, 28 September 2016,hlm.243-250
dikatakan bahwa nilai VIF<10. Uji sebesar 4,167>1,990 dan didapatkan nilai
asumsi tidak adanya multikolinearitas signifikansi sebesar 0,000<0,05. Hasil
dapat terpenuhi. pengujian ini menunjukkan bahwa H3
Hasil dari uji heterokedastisitas dalam diterima yaitu arus kas bebas
penelitian ini menunjukkan bahwa regresi berpengaruh signifikan terhadap
layak untuk digunakan dikarenakan pada manajemen laba atau DA.
grafik scatterplot titik-titik menyebar dan 2. Uji Simultan (Uji F)
secara merata diatas maupun dibawah
nilai 0 sumbu y dan tidak membentuk Tabel 2
pola tertentu. Hasil Uji Simultan
Hasil perhitungan uji autokorelasi
didapatkan nilai du<d<4-du = 1,721< Sum of Mean
Model df F Sig.
Squares Square
1,733< 2,279 yang berarti bahwa nilai Regression 119.510 3 39,837 30,416 000a
Durbin-Watson masih berada pada Residual 106.087 81 1,31
Total 225.597 84
rentang daerah bebas autokorelasi.
Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis Keempat (H4)
1. Uji Parsial (Uji-t)
Nilai F hitung 30,416>2,717 dan
signifikansi sebesar 0,000<0,05. Hasil ini
Tabel 1
menunjukkan bahwa ROA, DAR dan
Hasil Uji Parsial
arus kas bebas secara simultan
Standa berpengaruh terhadap DA, sehingga H4
Unstandardized rdized diterima.
Coefficients Coeffic
Model ients Pengaruh Profitabilitas terhadap
B Std. Error Beta t Sig. Manajemen Laba
(Constant) 14.305 1.504 9.33 .000
ROA .096 .057 .130 1.67 .098
Menurut Kasmir (2011, p. 196) rasio
DAR .660 .153 .399 4.30 .000 profitabilitas merupakan rasio untuk
AKB .157 .038 .392 4.16 .000 menilai kemampuan perusahaan dalam
mencari keuntungan, baik dalam
hubungannya dengan penjualan, aset
Pengujian Hipotesis Pertama (H1) maupun laba. Dengan melihat rasio
ROA (X1) memiliki nilai t hitung profitabilitas yang tinggi maka investor
sebesar 1,674 < 1,990 yang lebih besar dapat memprediksi seberapa deviden
dari t hitung dan didapatkan nilai yang akan diterima. Hasil pengujian dari
signifikansi sebesar 0,098>0,05. Hasil variabel profitabilitas menunjukan bahwa
pengujian ini menunjukkan ROA profitabilitas tidak berpengaruh terhadap
berpengaruh tetapi tidak signifikan manajemen laba. Hasil ini sejalan dengan
terhadap manajemen laba atau DA, penelitian yang dilakukan oleh Gunawan,
sehingga H1 ditolak. Darmawan, dan Purnawati (2015) yang
menyatakan bahwa apabila nilai rasio
Pengujian Hipotesis Kedua (H2) profitabilitas perusahaan tinggi bukan
DAR (X2) memiliki nilai t hitung merupakan tindakan manajer yang
sebesar 4,303>1,990 dan nilai berkaitan dengan manajemen laba.
signifikansi 0,000 < 0,05. Hasil pengujian Pengaruh Leverage terhadap
ini menunjukkan bahwa H2 diterima yaitu Manajemen Laba
DAR berpengaruh signifikan terhadap Kreditur tidak akan meminjamkan
manajemen laba atau DA. dana apabila rasio leverage perusahaan
Pengujian Hipotesis Ketiga (H3) tinggi, karena risiko yang dihadapi
AKB (X3) memiliki nilai t hitung perusahaan tinggi yang berarti
Cholifah, Afandi, Jaswadi, Analisis Pengaruh Profitabilas..249
Abstract
The study purposed to examine the effect of EPS, ROE, ROA and NPM on stock prices.
This research was conducted by an explanatory research with a quantitative approach,
where data is used in the form of secondary data. The population in this study is the
Property and Real Estate companies listed in Indonesian Stock Exchange in 2010-2014
were 50 companies. The samples used were 21 companies with purposive sampling
technique. Methods of data analysis using multiple linear regression analysis were
processed with SPSS. The results of this study indicate that in partial (t test) EPS and
ROA significant and positive impact on stock prices, and ROE significant and negative
effect on stock prices. Meanwhile, NPM variables no significant effect on stock prices.
While simultaneously (F test) indicates that the variable EPS, ROE, ROA and NPM
jointly significant effect on stock prices.
Keywords : Earnings Per Share ( EPS ), Return on Equity ( ROE ), Return on Assets (
ROA ), Net Profit Margin (NPM ), and Stock Price
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh EPS, ROE, ROA, dan NPM terhadap
harga saham. Penelitian ini dilakukan dengan metode explanatory research dengan
pendekatan kuantitatif, dimana data yang digunakan berupa data sekunder. Populasi dalam
penelitian ini adalah perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2010-2014 yang berjumlah 50 perusahaan. Jumlah sampel yang digunakan
sebanyak 21 perusahaan dengan teknik Purposive Sampling. Metode analisis data
menggunakan analisis regresi linier berganda yang diolah dengan SPSS. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa secara parsial (uji t) variabel EPS dan ROA berpengaruh signifikan
dan positif terhadap harga saham, dan variabel ROE berpengaruh signifikan dan negatif
terhadap harga saham. Sedangkan variabel NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap
harga saham. Sedangkan secara simultan (uji F) menunjukkan bahwa variabel EPS, ROE,
ROA, dan NPM secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Kata Kunci : Earnings Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Return On Assets
(ROA), Net Profit Margin (NPM), dan Harga Saham.
251
252 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.251-268
muan antara pihak yang memiliki dana Return On Equity (ROE) adalah per-
dengan pihak yang membutuhkan dana bandingan antara laba bersih dengan total
dengan memperjualbelikan sekuritas. ekuitas yang dimiliki oleh perusa-haan.
Oleh karena itu, pasar modal digunakan ROE merupakan rasio yang digu-nakan
sebagai sarana pendanaan bagi peru- untuk mengukur seberapa banyak
sahaan maupun institusi pemerintah, dan keuntungan yang menjadi hak pemilik
sebagai sarana investasi. modal sendiri (saham). Semakin besar
Investasi saham merupakan bentuk ROE berarti semakin optimalnya peng-
investasi yang menarik dan menguntung- gunaan modal sendiri suatu perusahaan
kan, namun juga berisiko tinggi. Karena dalam menghasilkan laba. Semakin besar
sifat komoditasnya yang sangat peka ter- laba maka besar pula minat investor da-
hadap perubahan yang terjadi, baik peru- lam menginvestasikan dananya untuk
bahan di luar negeri maupun di dalam memiliki saham tersebut (Patriawan,
negeri, perubahan politik, ekonomi, dan 2011).
moneter. Perubahan tersebut dapat ber- Return On Assets (ROA) adalah ra-
dampak positif yang berarti naiknya har- sio yang menunjukkan kemampuan pe-
ga saham atau berdampak negatif yang rusahaan dengan menggunakan seluruh
berarti turunnya harga saham (Patriawan, aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan
2011). laba setelah pajak (Sudana, 2011:22).
Harga saham perusahaan berfluktua- Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini
si setiap tahunnya. Ketidakstabilan harga maka semakin baik produktivitas as-set
saham sangat menyulitkan investor da- dalam memperoleh keuntungan ber-sih.
lam melakukan investasi, oleh karena itu Hal ini selanjutnya akan mening-katkan
investor tidak sembarangan dalam mela- daya tarik perusahaan kepada in-vestor
kukan investasi atas dana yang dimiliki- untuk investasi. Sehingga nanti-nya akan
nya, terlebih dahulu mereka harus mem- berpengaruh pada naiknya har-ga saham.
pertimbangkan berbagai informasi baik Net Profit Margin (NPM) adalah
yang bersifat fundamental maupun tekni- perbandingan antara laba bersih dengan
kal. Salah satu hal paling mendasar sebe- penjualan. Semakin besar NPM, maka
lum investor meginvestasikan modalnya kinerja perusahaan akan semakin pro-
adalah menilai kinerja perusahaan mela- duktif, sehingga akan meningkatkan ke-
lui laporan keuangan dengan analisis percayaan investor untuk menanamkan
rasio. Dalam penelitian ini menggunakan modalnya pada perusahaan tersebut.
rasio Earnings Per Share (EPS), Return (Rinati, 2009).
On Equity (ROE), Return On Asset Berdasarkan uraian diatas, penulis
(ROA), dan Net Profit Margin (NPM) tertarik untuk melakukan penelitian lebih
sebagai alternative investor untuk meni- lanjut tentang faktor-faktor yang mem-
lai pengaruh harga saham. pengaruhi harga saham, dengan judul
Earnings Per Share (EPS) adalah penelitian “Pengaruh Earnings Per
rasio yang menunjukkan besarnya laba Share (Eps), Return On Equity (Roe),
bersih perusahaan yang siap dibagikan Return On Assets (Roa), Dan Net Profit
bagi semua pemegang saham perusaha- Margin (Npm) Terhadap Harga Saham
an. Apabila EPS perusahaan tinggi, akan Pada Perusahaan Property Dan Real
semakin banyak investor yang mau Estate Yang Terdaftar Di Bei Tahun
membeli saham tersebut sehingga me- 2010-2014”.
nyebabkan harga saham akan tinggi Berdasarkan uraian dari latar bela-
(Shidiq, 2012). kang diatas, maka rumusan masalah ya-
Indrawati, Darmayanti, Syakur, Pengaruh Earning Per Share....253
ng di kaji dalam penelitian ini adalah se- Penelitian ini diharapkan dapat
bagai berikut : menjadi bahan informasi mengenai
1. Apakah EPS, ROE, ROA, dan NPM analisis fundamental (Rasio Earnings
secara parsial berpengaruh terhadap Per Share, Return On Equity, Return
Harga Saham pada Perusahaan Pro- On Assets, dan Net Profit Margin) ya-
perty dan Real Estate yang terdaftar di ng dapat digunakan sebagai bahan per-
BEI? timbangan dalam pengambilan keputu-
2. Apakah EPS, ROE, ROA, dan NPM san investasi dalam bentuk saham,
secara simultan berpengaruh terhadap khususnya pada perusahaan sektor
Harga Saham pada Perusahaan Pro- property dan real estate.
perty dan Real Estate yang terdaftar di 5. Bagi Emiten
BEI? Bagi manajemen perusahaan, di-
Berdasarkan rumusan masalah di- harapkan penelitian ini dapat men-
atas, maka tujuan dari penelitian ini ada- jadikan motivasi untuk meningkatkan
lah: kinerja manajemen dalam memaksi-
1. Untuk mengetahui pengaruh EPS, malkan profitabilitas perusahaan, se-
ROE, ROA, dan NPM secara parsial hingga dapat tercermin dalam laporan
terhadap Harga Saham pada Perusa- keuangan yang disusun. Sehingga, pe-
haan Property dan Real estate yang rusahaan mempunyai daya tarik ter-
terdaftar di BEI. sendiri dimata para investor dan calon
2. Untuk mengetahui pengaruh EPS, investor dalam keputusan investasi-
ROE, ROA, dan NPM secara simul- nya.
tan terhadap harga saham pada peru-
sahaan property dan real estate yang Kajian Literatur
terdaftar di BEI. a. Teori Sinyal
Manfaat penelitian yang dapat dipe- Teori sinyal (signalling theory)
roleh dari penelitian ini adalah sebagai membahas bagaimana seharusnya si-
berikut : nyal-sinyal keberhasilan atau kegagalan
1. Bagi Universitas manajemen disampaikan kepada pemi-
Menambah referensi atau bahan lik. Penyampaian laporan keuangan da-
bacaan diperguruan tinggi khususnya pat dianggap sinyal apakah agen telah
tentang Pengaruh EPS, ROE, ROA, berbuat sesuai dengan kontrak. Dalam
dan NPM Terhadap Harga Saham. hubungan keagenan, manajer memiliki
2. Bagi Peneliti Berikutnya asimetri informasi terhadap pihak eks-
Sebagai informasi yang dapat ternal perusahaan seperti kreditor dan
menambah pengetahuan dan juga se- investor (Maryanne, 2009).
bagai bahan referensi untuk penelitian a. Pasar modal
lebih lanjut khususnya mengenai Pe- Undang-undang Pasar Modal No. 8
ngaruh EPS, ROE, ROA, dan NPM tahun 1995 tentang pasar modal men-
Terhadap Harga Saham. definisikan pasar modal sebagai “ke-
3. Bagi Penulis giatan yang bersangkutan dengan Pe-
Sebagai hasil dari penerapan il- nawaran Umum dan perdagangan
mu, dan juga untuk menambah penge- Efek, Perusahaan Publik yang berkai-
tahuan dan keterampilan dalam mela- tan dengan Efek yang diterbitkannya,
kukan penganalisaan mengenai faktor serta lembaga dan profesi yang berkai-
yang mempengaruhi harga saham. tan dengan efek”.
4. Bagi Investor dan Calon Investor Menurut Aziz, dkk. (2015:15) bah-
wa pasar modal (capital market)
254 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.251-268
merupakan pasar untuk berbagai ins- Yaitu nilai yang ditetapkan oleh
trument keuangan jangka panjang ya- perusahaan penerbit saham (emi-
ng bisa diperjualbelikan, baik surat ten) untuk menilai setiap lembar
utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa- saham.
dana, instrument derivatif maupun ins- 2. Harga Perdana
trument lainnya. Yaitu harga sebelum saham
Factor-faktor yang mempengaruhi tersebut dicatat dibursa efek.
keberhasilan pasar modal 3. Harga Pasar
Menurut Wiasta (2010) faktor- Yaitu nilai jual dari investor yang
faktor yang mempengaruhi keberha- satu ke investor yang lain.
silan pasar modal adalah : 4. Harga Pembukaan
1. Supply sekuritas Yaitu harga yang diminta antara
2. Demand akan sekuritas penjual dan pembeli pada saat jam
3. Kondisi politik dan ekonomi bursa dibuka.
4. Masalah hukum dan peraturan 5. Harga Penutupan
5. Keberadaan lembaga yang menga- Yaitu harga yang diminta antara
tur dan mengawasi pasar modal penjual dan pembeli pada saat jam
b. Saham akhir bursa.
Menurut Purnomo, dkk (2013:21), 6. Harga Tertinggi
saham adalah tanda penyertaan modal Yaitu harga paling tinggi yang
dari seseorang atau badan usaha di da- terjadi pada saat transaksi jual beli
lam suatu perusahaan perseroan terba- saham pada hari bursa.
tas (PT). 7. Harga terendah, yaitu harga
Sedangkan menurut Shidiq (2012), sa- paling rendah pada saat transaksi.
ham atau sekuritas merupakan secarik Dalam melakukan analisis saham
kertas yang menunjukkan hak pemilik perusahaan dimasa yang akan datang
kertas tersebut untuk memperoleh ba- sebagai penentuan keputusan
gian dari prospek atau kekayaan peru- investasi terdapat 2 (dua) pendekatan
sahaan yang menerbitkan sekuritas ter- dasar, yaitu Analisis Fundamental dan
sebut dan berbagai kondisi untuk me- Analisis Teknikal.
laksanakan hak tersebut. d. Earnings Per Share (EPS)
Secara umum, terdapat dua jenis Earnings Per Share (EPS) adalah
saham yang bisa diterbitkan oleh suatu rasio menggambarkan jumlah rupiah
perusahaan, yang dapat dibeli sebagai yang diperoleh untuk setiap lembar
instrument investasi jangka panjang saham biasa. Para calon pemegang
yaitu: saham biasa dan saham prefe- saham tertarik dengan earnings per
ren. share yang besar, karena hal ini
c. Harga saham merupakan salah satu indikator
Menurut Hutami (2012) bahwa har- keberhasilan suatu perusahaan
ga saham adalah harga selembar sa- (Syamsuddin, 2011:66).
ham yang berlaku dalam pasar saat ini Menurut Kasmir (2014:207) Rasio
di bursa efek. Laba Per Lembar Saham (Earnings
Menurut Rohman (2015) menyata- Per Share) atau disebut juga rasio nilai
kan ada beberapa definisi tentang har- buku merupakan rasio yang digunakan
ga yang berkaitan dengan saham, anta- untuk mengukur keberhasilan
ra lain: manajemen dalam mencapai
1. Harga Nominal keuntungan bagi pemegang saham.
Indrawati, Darmayanti, Syakur, Pengaruh Earning Per Share....255
menjadi berkurang dan menyebabkan signifikan dan positif, atau ROA mampu
harga saham menjadi turun. Hal yang memprediksi perubahan harga saham (Y).
harus dilakukan perusahaan untuk Berpengaruhnya variabel ROA
meningkatkan ROE yaitu perusahaan terhadap harga saham disebabkan karena
harus manambah modal dan Return on Assets (ROA) merupakan
meningkatkan penggunaan modal untuk kemampuan dari modal yang
meningkatkan laba sehingga ROE diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva
menjadi tinggi dan akan meningkatkan untuk menghasilkan keuntungan bagi
harga saham perusahaan. semua investor. Hasil penelitian ini
Hasil penelitian ini didukung dengan didukung dengan penelitian yang
penelitian yang dilakukan oleh Dedi dilakukan oleh Ina Rinati (2009) yang
Suselo, dkk (2015) yang menunjukan menunjukkan bahwa ROA berpengaruh
bahwa ROE berpengaruh signifikan dan signifikan dan positif terhadap harga
negatif terhadap Harga Saham. Hal ini saham, yang juga menyatakan bahwa
disebabkan dari total modal yang ada Semakin tinggi rasio ini maka semakin
manajemen tidak dapat menghasilkan baik produktivitas asset dalam
keuntungan dengan kemampuan modal memperoleh keuntungan bersih atau laba.
sendiri sehingga tidak dapat Hal ini selanjutnya akan meningkatkan
menguntungkan para pemegang saham. daya tarik perusahaan kepada investor.
Hasil ini memberikan indikasi bahwa Peningkatan daya tarik perusahaan
tingkat pengembalian investasi yang akan menjadikan perusahaan tersebut makin
diterima investor rendah, sehingga diminati investor, karena tingkat
investor tidak tertarik untuk menanamkan pengembalian akan semakin besar. Hal
modalnya pada perusahaan tersebut, ini juga akan berdampak bahwa harga
sehingga menyebabkan akan menurunnya saham dari perusahaan tersebut di Pasar
harga saham. Selain itu, penelitian yang Modal juga akan semakin meningkat
dilakukan Zulia Hanum (2009) yang juga karena permintaan saham di pasar
menunjukkan bahwa ROE berpengaruh melebihi penawaran. Oleh karena itu,
signifikan dan positif terhadap harga keputusan yang harus diambil oleh
saham. pemilik perusahaan yaitu pemilik
perusahaan harus meningkatkan laba
Pengaruh Return On Assets (ROA) dengan cara pendayagunaan asset
terhadap Harga Saham Perusahaan semaksimal mungkin supaya ROA
Property dan Real Estate yang meningkat sehingga harga saham juga
terdaftar di BEI tahun 2010-2014 meningkat.
Hasil uji secara parsial (uji t) dapat Selain itu, penelitian yang dilakukan
diketahui bahwa nilai nilai thitung > ttabel oleh Sri Zuliarni (2012), Achmad Husaini
(2,163 > 1,984) dengan nilai signifikansi (2012), Lidya Agustina dan Sany Noviri
0,033 < 0,05 dan hasil uji regresi (2013), serta Dedi Suselo, dkk. (2015)
menunjukkan nilai koefisien sebesar juga menunjukkan bahwa ROA
168,004 dengan arah positif, hal ini berpengaruh signifikan dan positif
menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai terhadap harga saham.
ROA yang diperoleh perusahaan maka
harga saham juga semakin naik. Sehingga Pengaruh Net Profit Margin (NPM)
dapat disimpulkan bahwa Hipotesis tiga terhadap Harga Saham Perusahaan
(H3) diterima dan H0 ditolak, artinya Property dan Real Estate yang
variabel ROA (X3) berpengaruh terdaftar di BEI tahun 2010-2014
Indrawati, Darmayanti, Syakur, Pengaruh Earning Per Share....265
Hasil uji secara parsial (uji t) pada Hasil penelitian ini didukung
variabel Net Profit Margin (NPM) dapat penelitian yang dilakukan oleh Janu Widi
diketahui bahwa thitung < ttabel (0.009 < Wiasta (2010), Achmad Husaini (2012),
1,984) dengan nilai signifikansi 0,993 > dan Egi Ferdianto (2014) yang juga
0,05 dan hasil uji regresi menunjukkan menunjukkan bahwa NPM tidak
nilai koefisiensi sebesar -0,089 dengan berpengaruh signifikan terhadap harga
arah negatif. Sehingga dapat disimpulkan saham.
bahwa hipotesis empat (H4) ditolak dan
H0 diterima atau variabel NPM (X4) tidak Pengaruh EPS, ROE, ROA, dan NPM
berpengaruh signifikan atau NPM tidak secara simultan terhadap Harga
mampu memprediksi perubahan harga Saham Perusahaan Property dan Real
saham (Y). Hal ini berarti setiap kenaikan Estate yang terdaftar di BEI tahun
ataupun perununan nilai NPM tidak akan 2010-2014
mempengaruhi fluktuasi harga saham. Hasil pengujian secara simultan (uji
Net Profit Margin (NPM) merupakan f) dapat diketahui bahwa nilai
rasio antara laba setelah pajak dengan signifikansi 0,00 lebih rendah dari tingkat
penjualan yang mengukur laba bersih signifikan 0,05 dan Fhitung > Ftabel (31,581
yang dihasilkan dari setiap rupiah > 2,46) sehingga dapat disimpulkan
penjualan. Di samping itu rasio ini juga Hipotesis lima (H5) diterima dan H0
bermanfaat untuk mengukur tingkat ditolak atau variabel EPS (X1), ROE (X2),
efisiensi total pengeluaran biaya-biaya ROA (X3), dan NPM (X4) secara
operasional dalam perusahaan. Semakin bersama-sama mampu memprediksi
efisien suatu perusahaan dalam perubahan harga saham (Y), atau yang
pengeluaran biaya-biayanya, maka berarti keempat variabel tersebut
semakin besar tingkat keuntungan mempunyai pengaruh yang signifikan
(return) yang akan diperoleh perusahaan terhadap harga saham perusahaan
tersebut. property dan real estate yang terdaftar di
Tidak signifikannya variabel ini Bursa Efek Indonesia tahun 2010-1014.
disebabkan karena kemampuan Berpengaruhnya variabel EPS, ROE,
perusahaan dalam mendapatkan laba ROA, dan NPM secara bersama-sama
melalui penjualan dianggap cukup terhadap harga saham Perusahaan
rendah. Selain itu, kemampuan Property dan Real Estate ini disebabkan
perusahaan dalam menekan pengeluaran karena keempat variabel tersebut
biaya-biaya yang dilakukan perusahaan merupakan rasio yang dapat dijadikan
kurang efisien sehingga mengurangi laba sebagai dasar dalam memprediksi harga
yang diperoleh perusahaan. Hal ini saham, apabila masing-masing variabel
menunjukkan bahwa kinerja perusahaan tersebut mengalami kenaikan maka dapat
tidak produktif, sehingga akan mencerminkan kinerja perusahaan dalam
mengurangi kepercayaan investor untuk keadaan baik, sehingga akan banyak
menanamkan modalnya pada perusahaan investor yang tertarik untuk berinvestasi.
tersebut. Penyebab lainnya karena Semakin banyak permintaan terhadap
investor dalam melakukan investasi tidak saham suatu perusahaan maka harga
memperhitungkan variabel NPM untuk saham juga akan mengalami kenaikan.
memprediksi harga saham sehingga Begitupun juga sebaliknya.
variabel NPM tidak berpengaruh terhadap Hasil penelitian ini didukung dengan
Harga Saham Perusahaan Property dan penelitian yang dilakukan oleh Janu Widi
Real Estate di Bursa Efek Indonesia. Wiasta (2010), dan Achmad Husaini
(2012) yang juga menunjukkan bahwa
266 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.251-268
variabel EPS, ROE, ROA dan NPM perusahaan setiap tahunnya sehingga
secara bersama-sama berpengaruh secara persepsi investor terhadap prospek
signifikan terhadap harga saham kinerja perusahaan di masa depan
dapat dijaga dengan baik. Kinerja
Simpulan dan Saran keuangan perusahaan tersebut dapat
Berdasarkan hasil analisa dan ditunjukkan dengan meningkatkan
pembahasan yang telah dilakukan rasio EPS, ROE, ROA, dan NPM.
terhadap lima hipotesis yang telah diuji Hal tersebut dapat meningkatkan
menggunakan analisis regresi berganda, ketertarikan dan kepercayaan
diperoleh kesimpulan sebagai berikut: investor untuk menanamkan dananya
1. Hasil uji secara parsial menunjukkan pada perusahaan pun dapat
bahwa Earning Per Share (EPS) dan dipertahankan karena investor dapat
Return On Assets (ROA) menilai bahwa perusahaan tersebut
berpengaruh signifikan dan positif cukup profitable.
terhadap harga saham, Return On 3. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya
Equity (ROE) juga berpengaruh dapat menggunakan faktor-faktor
signifikan dan positif terhadap harga internal lainnya untuk menambah
saham. Sedangkan Net Profit Margin variabel independen selain yang
(NPM) tidak berpengaruh signifikan digunakan dalam penelitian ini
terhadap harga saham perusahaan seperti likuiditas, solvabilitas,
property dan real estate yang aktivitas atau menggunakan faktor-
terdaftar di BEI periode 2010 sampai faktor eksternal yang kemungkinan
2014. mempengaruhi harga saham seperti
2. Hasil uji F menunjukkan bahwa inflasi, tingkat suku bunga,
Earning Per Share (EPS), Return On pertumbuhan ekonomi Indonesia
Equity (ROE), Return On Assets atau kurs valuta asing. Selain itu,
(ROA), dan Net Profit Margin peneliti selanjutnya juga dapat
(NPM) secara simultan berpengaruh memperluas penelitian dengan cara
signifikan terhadap harga saham memperpanjang periode penelitian
perusahaan property dan real estate dengan menambah tahun
yang terdaftar di BEI periode 2010 pengamatan, memperbanyak jumlah
sampai 2014. sampel atau melakukan penelitian
Berdasarkan kesimpulan diatas, untuk sektor perusahaan lain selain
maka saran yang dapat penulis ajukan perusahaan property dan real estate.
adalah sebagai berikut:
1. Bagi investor dan calon investor Daftar Rujukan
yang ingin melakukan investasi Agustina, Lidya dan Sany Noviri. 2013.
dalam bentuk saham sebaiknya lebih Pengaruh ROA, EPS, dan Tingkat
teliti dalam mengamati Suku Bunga SBI Terhadap Harga
perkembangan kinerja perusahaan, Saham (studi pada Indeks LQ45
terutama dalam hal rasio EPS, ROE, Tahun 2010). Jurnal Akuntansi,
ROA dan NPM agar dapat Vol.5, No.1, Mei 2013: 1-23.
memprediksi keuntungan yang akan Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur
diperoleh dari investasi di pasar Penelitian. Suatu Pendekatan
modal. Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
2. Bagi pihak perusahaan sebaiknya Aziz, Musdalifah, dkk. 2015. Manajemen
meningkatkan kinerja keuangan Investasi Fundamental, Teknikal,
maupun kinerja manajemen Perilaku Investor, dan Return
Indrawati, Darmayanti, Syakur, Pengaruh Earning Per Share....267
Abstract
The purpose of this research is to determine the effect of the exchange rate (USD),
and return on investment to the stock price on food and beverage companies either
partially or simultaneously. Purposive sampling is a method which is used to obtain
samples which are match to the criteria. This research use multiple linear regression to
analyze the data. But before the multiple linear regression was done, the writer had done
classical assumption test to ensure that the model has fulfilled the BLUE assumption (best,
linier, unbiased, estimated). The result show that exchange rate (USD)and return on
investment have positive influence on stock prices simultaneously. However, only the return
on investment that affecting stock prices partially. The significant level of exchange rate
(USD) and return on investment are 0,096 ; 0,000. Coefficient determinant of the research
is 68.4%, which means the influence of independent variables on stock prices by 68.4% and
the remaining 31.6% is influenced by other variables that are not included in this research.
Keywords : Exchange Rate (USD), Return on Investment, Stock Price, Multiple Linear
Regression
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai tukar (USD) dan return on
investment terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman baik secara
parsial maupun simultan. Purposive sampling merupakan metode yang digunakan untuk
mendapatkan sampel sesuai dengan kriteria penelitian. Penelitian ini menggunakan regresi
linier berganda guna menganalisa data yang ada. Akan tetapi, sebelum uji regresi liner
berganda dilakukan, peneliti melakukan uji asumsi klasik untuk memastikan bahwa model
regresi telah memenuhi asumsi BLUE (best, linier, unbiased, estimated). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara simultan nilai tukar (USD) dan return on investment
berpengaruh positif terhadap harga saham. Akan tetapi, hanya return on investment yang
mempengaruhi harga saham secara parsial. Hasil uji T dari nilai tukar (USD) dan return on
investment ialah sebesar 0.096; 0.000. Koefisiein determinasi dari penelitian ini sebesar
68.4% yang berarti besar pengaruh variabel independen terhadap harga saham sebesar
68.4% dan sisanya sebesar 31.6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk di
dalam penelitian ini.
Kata Kunci : Nilai Tukar (USD), Return On Investment, Harga Saham, Regresi Liner
Berganda
269
270 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.269-278
siasi nilai tukar yang cukup tinggi 2008. Tingkat inflasi yang tidak stabil
(Prasetyantoko, 2008). menyebabkan kondisi sosial ekonomi
Krisis ekonomi maupun krisis finan- ber-angsur-angsur melemah. Menurut
sial dapat terjadi apabila variabel makro- Bank Indonesia, inflasi yang tidak stabil
ekonomi bergejolak atau sedang berada akan menciptakan ketidakpastian bagi
pada posisi downturn, yaitu dimana varia- pelaku ekonomi dalam mengambil
bel makroekonomi seperti pertumbuhan keputusan.
ekonomi, tingkat pendapatan nasional, Semua dampak makroekonomi terse-
investasi nasional, jumlah uang yang ber- but mengarah pada kinerja perusahaan.
edar, nilai tukar dan tingkat bunga berge- Sehingga perusahaan yang mampu berta-
rak menurun selama minimal dua triwu- han dan melalui masa krisis pada tahun
lan secara berturut-turut, hal ini sering di- 2008 sebaiknya mempertimbangkan stra-
sebut juga sebagai resesi (Rahardja, tegi yang akan digunakan guna memu-
2008:303). Menurut Sudiyanto (2010:3) lihkan kondisi perusahaan. Perusahaan
faktor makroekonomi merupakan faktor harus menunjukkan kinerja yang cukup
yang paling banyak mendapatkan perha- baik, sehingga dapat menarik perhatian
tian dari para pelaku pasar modal, dalam investor untuk menanamkan modal. Ki-
hal ini ialah inflasi, tingkat bunga dan nerja perusahaan dapat di nilai melalui
nilai tukar yang memiliki kecenderungan banyak cara, salah satunya dengan meng-
mempengaruhi pasar modal baik secara gunakan rasio-rasio keuangan. Pada
langsung dan tidak langsung. pene-litian yang dilakukan oleh Hapsari
Krisis ekonomi tidak dapat di predik- (2008) Return on Investment yang
si, sebagai contoh ialah krisis yang di ala- merupakan bagian dari rasio profitabilitas
mi oleh Amerika pada tahun 2008. Krisis berpenga-ruh signifikan terhadap harga
tersebut tidak pernah terprediksi oleh saham. Lalu bagaimana cara investor
para investor, dikarenakan pada awal menenentukan investasi yang tepat dan
tahun 2007 pertumbuhan Amerika cukup menguntungkan. Investor dapat
stabil. Terbukti dari tingkat menganilisis saham de-ngan berbagai
pengangguran di Amerika sebesar 4,4% teknik, salah satunya ialah dengan
dengan tingkat in-flasi yang cukup menggunakan analisis fundamen-tal yang
rendah yaitu sebesar 2,1%. Sedangkan memperhatikan sektor makro-ekonomi
pada saat krisis tahun 2008, tingkat dan juga kondisi perusahaan itu sendiri.
pengangguran di Amerika meningkat Sehingga dengan mempertimbang-
menjadi 6,8% dengan tingkat inflasi 5,6% kan sektor makroekonomi, penelitian ini
(Nezky, 2013). Krisis terse-but me-nggunakan variabel nilai tukar rupiah
berdampak pada negara-negara ber- ter-hadap US Dollar. Return on
kembang melalui dua sektor penting, Investment juga dipilih sebagai variabel
yaitu sektor financial dan makroekonomi dikarenakan pertimbangan analisis funda-
(Bank Indonesia, 2009). Indonesia pun mental yang tidak hanya mempertim-
merasakan efek domino dari krisis ekono- bangkan suatu investasi beradasarkan
mi yang di alami oleh Amerika (Bank sektor makro ekonomi tetapi juga mem-
Indonesia, 2009). Hal tersebut berimbas pertimbangkan kinerja perusahaan.
pada stabilitas pasar modal dan pasar Penelitian ini dilakukan guna melengkapi
uang di Indonesia. Tidak hanya pasar mo- dan menyempurnakan penelitian terda-
dal yang merasakan dampak krisis ekono- hulu yang dilakukan oleh Safitri (2009)
mi yang dialami Amerika, nilai tukar akan tetapi penelitian ini tidak
rupiah pun menurun tajam hingga men- menggunakan variabel suku bunga dan
capai Rp 10.900 pada akhir Desember inflasi. Perusahaan pada sektor maka-nan
Natalia, Ekasari, Muwidha, Pengaruh Nilai Tukar…271
dan minuman dipilih menjadi objek pada pe-rusahaan. Apabila kinerja perushaan
penelitian ini dikarenakan volume impor da-lam keadaan yang baik, hal tersebut
yang cukup tinggi pada kelompok bahan akan meningkatkan kredibiltas dari
makanan dan binatang hidup; dan perusahaan tersebut dan mempengaruhi
kelompok minuman dan tembakau. Vo- harga saham.
lume impor yang cukup tinggi merupakan Faktor yang kedua ialah teori per-
salah satu faktor melemahnya nilai tukar mintaan dan penawaran. Permintaan dan
(Simorangkir dan Suseno, 2004). Dari penawaran merupakan salah satu penye-
gambaran latar belakang tersebut, penulis bab fluktuasi harga saham. Peningkatan
tertarik untuk melakukan penelitian untuk harga saham karena terlalu banyak per-
mengetahui pengaruh nilai tukar (USD) mintaan dan ketika pasokan turun, harga
dan return on investment terhadap harga saham akan berada di posisi tinggi. Ting-
saham pada perusahaan makanan dan kat bunga juga menjadi salah satu faktor
minuman. yang mempengaruhi harga saham. Dika-
renakan ketika tingkat bunga naik, biasa-
nya investor akan berinvestasi pada pasar
Kajian Literatur
uang dibandingkan pasar modal. Dikare-
Saham merupakan surat bukti bahwa nakan instrument dari pasar uang memi-
kepemilikan atas asset-asset perusahaan liki resiko yang lebih rendah daripada
yang menerbitkan saham. Dengan memi- ins-trument dari pasar modal. Apabila
liki saham suatu perusahaan, maka banyak investor yang berpindah pada
inves-tor akan mempunyai hak terhadap pasar uang, maka hal itu akan
penda-patan dan kekayaan perusahaan, mempengaruhi penu-runan harga saham.
setelah dikurangi dengan pembayaran Faktor yang terakhir ialah nilai
semua ke-wajiban perusahaan tukar/kurs.
(Tandelilin,2001:18). Harga saham Di Indonesia, Dollar AS adalah nilai
ditentukan oleh harga yang digunakan tukar yang dominan. Dollar AS mempe-
pada setiap transaksinya. Ber-dasarkan ngaruhi nilai tukar lain dari negara lain.
fungsinya, nilai saham dibagi menjadi Menurut Simorangkir dan Suseno (2004)
tiga jenis yaitu par value (nilai nominal), terdapat tiga faktor yang mempengaruhi
harga perdana dan harga pasar. permintaan nilai tukar asing, yaitu faktor
Par value merupakan nilai yang pembiayaan impor, faktor aliran modal
tercantum untuk tujuan akuntansi, nilai keluar dan kegiatan spekulasi. Biasanya
tersebut tercantum dalam rupiah. Harga ketika USD semakin kuat pada rupiah,
perdana berfungsi untuk mengukur harga investor mencoba untuk memprediksi
dasar. Akan tetapi, harga dasar akan me- pergerakan USD. Jika investor mempre-
ngikuti aktivitas perusahaan. Sedangkan diksi bahwa USD akan menguat untuk
harga pasar ialah harga saham penutupan waktu yang lama, mereka akan membeli
pada setiap hari kerja di bursa utama USD sebanyak mungkin sebelum USD
(Anoraga dan Pakarti, 2006:58). Hampir akan lebih tinggi. Ketika permintaan
semu harga saham yang ada di bursa meningkat USD, investor akan menjual-
berfluktuasi, hal tersebut disebabkan oleh nya kembali. Dan hal tersebut akan mem-
beberapa faktor. Faktor yang pertama pengaruhi pasar saham. Apabila dilihat
ialah kondisi fundamental perusahaan. dari sisi nilai impor. Semakin tinggi nilai
Faktor fundamental terdiri dari manaje- impor baik dalam barang maupun jasa,
men organisasi, sumber daya manusia maka semakin besar demand dari nilai
dan keuangan. Faktor fundamental dapat tukar asing yang bersangkutan dengan
di analisis dengan menganalisis kinerja negara pengimpor.
272 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.269-278
Abstrak
Laporan keuangan belum mampu menyajikan keberadaan modal intelektual dalam suatu
perusahaan. Sesuai dengan teori signaling, direksi perusahaan berusaha memberikan sinyal
positif kepada para pemangku kepentingan dengan meyajikan keberadaan modal intelektual
melalui penyajian dalam laporan tahunan. Kenyataannya, pengungkapan keberadaan modal
intelektual yang diukur dengan Indek Pengungkapan Modal Intelektual ternyata berbeda
termasuk perusahaan asuransi yang dalam operasinya banyak menggunakan modal
intelektual.
Tujuan penelitian untuk mencari determinan pengungkapan modal intelektual pada perusahaan
asuransi yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan metode pengujian
menggunakan regresi linear berganda. Hasil pengujian menunjukkan secara simultan ukuran
perusahaan, usia perusahaan, return on equity, ukuran komisaris dan frekuensi rapat komisaris
berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan modal intelektual. Implikasinya menjadi
pembuka jalan bagi akademisi untuk melakukan penelitian mengenai modal intelektual
berikutnya pada perusahaan asuransi dan menambah khazanah penelitian mengenai
asuransi di Indonesia yang memang masih sedikit jumlahnya.
Kata kunci : pengungkapan modal intelektual, ukuran perusahaan, usia perusahaan, ROE,
ukuran komisaris, frekuensi rapat komisaris.
279
280 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm. 279-305
penelitian dan pengembangan (R&D), depan (Goh & Lim, 2004). Beberapa
dan teknologi informasi (Canibano et al., penelitian juga menunjukkan tingginya
2000). Sebagian besar investasi dalam urgensitas pengungkapan modal
modal intelektual ini tidak dapat intelektual. Salah satunya, yaitu
dikapitilisir rmenjadi aset dan harus penelitian yang dilakukan oleh Price
menjadi pengeluaran pendapatan Waterhouse Coopers yang menemukan
(revenue expenditure) sehingga menjadi bahwa lima dari sepuluh informasi yang
beban periode berjalan. PSAK no. 19 dibutuhkan oleh user adalah informasi
tahun 2012 tentang Aset Tak Berwujud mengenai modal intelektual.
yang diadopsi dari International Pengugkapan modal intelektual
Accounting Standard (IAS) no. 38 tidak dalam laporan tahunan perusahaan di
memperkenankan mencatat pengeluaran Indonesia dinilai masih rendah. Fatimah
untuk pendidikan karyawan sebagai aset & Purnamasari (2013) menunjukkan
tak berwujud sepanjang perusahan tidak tingkat pengungkapan modal intelektual
mempunyai kekuatan untuk mencegah pada perusahaan publik di Indonesia
karyawan untuk berhenti bekerja pada masih kurang dari 50%. Selain jumlahnya
perusahan tersebut (PSAK 19, 2012). yang rendah, tingkat pengungkapan
Akibatnya laporan posisi keuangan modal intelektual dari setiap perusahaan
perusahaan tidak dapat menyajikan juga bervariasi (Stephanie & Yuyetta,
keberadaan modal intelektual (Canibano 2013). Hal ini disebabkan oleh beberapa
et al., 2000), sehingga adanya faktor, di antaranya faktor biaya
peningkatan perbedaan antara nilai buku pengungkapan yang cenderung mahal
dan nilai pasar perusahaan, merupakan (Fatimah & Purnamasari, 2013) dan
bukti bahwa akuntansi tradisional karakteristik perusahaan yang mencakup
menjadi berkurang manfaatnya karena jenis industri, ukuran perusahaan, usia
tidak dapat menggambarkan nilai perusahaan tingkat profitabilitas,
perusahaan secara lengkap (Lev, 2001). penerapan tatakelola yang baik.
Perusahaan semakin bergantung pada Pengungkapan modal intelektual pada
modal intelektual maka akan semakin laporan tahunan 2014 beberapa
kurang bermanfaat prosedur akuntansi perusahaan publik di Indonesia yang
keuangan dan pelaporannya untuk dihitung dengan menggunakan metode
merepresentasikan kesehatan perusahaan yang digunakan oleh Li et al. (2008)
(Roslender & Fincham, 2004). terlihat dalam
Pendekatan yang sesuai untuk ===== Lampiran 1=====
meningkatkan nilai guna laporan Sebagian literatur tentang
keuangan dengan cara meningkatkan pengungkapan modal intelektual
pengungkapan informasi mengenai aset merupakan studi deskriptif yang tidak
pengetahuan (Canibano et al., 2000). menguji alasan adanya perbedaan tingkat
Pengungkapan informasi mengenai pengungkapan modal intelektual antar
aset pengetahuan yang kemudian dikenal perusahaan (Whiting & Miller, 2008).
dengan nama modal intelektual Sementara itu, penelitian lainnya menguji
(intellectual capital) di dalam laporan faktor-faktor apa saja yang dapat
keuangan tahunan telah menjadi tema mempengaruhi praktek pengungkapan
yang menarik, mengingat modal modal intelektual, hasilnya masih tidak
intelektual merupakan salah satu konsisten karena terdapat perbedaan hasil
informasi yang dibutuhkan oleh investor pengujian atas beberapa variabel yang
untuk menilai kemampuan perusahaan diprediksi menjadi determinan
dalam menciptakan kekayaan di masa pengungkapan modal intelektual. Hal ini
Mahari, Mulya, Pengaruh Ukuran Perusahaan...281
jumlah penjualan, nilai kapitalisasi pasar. lintang (cross section). Data panel sering
Penilitian ini menggunakan logarithma juga disebut pooled data, micropanel
natural dari jumlah ekuitas. Tidak data, longitudal data, event history
digunakannya total aset karena analysis, dan cohort analysis (Ghozali &
penerapan SAK No. 1 (Revisi 2009) Ratmono, 2013).
tentang Penyajian Laporan Keuangan Ghozali & Ratmono (2013)
yang mulai diterapkan pada 2011 yang menyatakan bahwa penggunaan data
menyebabkan asset total perusahaan panel memiliki beberapa keuntungan
asuransi dan reasuransi terdistorsi. utama dibandingkan dengan data cross
b. Usia Perusahaan (X2) section maupun time series, yaitu :
Usia perusahaan dapat diukur dari 1. Data panel dapat memberikan peneliti
sejak berdirinya. Namun demikian, jumlah pengamatan yang besar,
banyak penelitian menggunakan umur meningkatkan degree of freedom, data
listing, yaitu seberapa lama perusahaan memiliki variabilitas yang besar dan
telah terdaftar di bursa efek, apabila mengurangi kolinieritas antar variable
penelitian menggunakan data dari independen sehingga dapat
perusahan yang telah terdaftar di bursa menghasilkan estimasi ekonometri
efek. Penelitian ini mengukur usia yang efisien.
perusahaan dihitung dari sejak berdiri 2. Data panel dapat memberikan
sampai dengan tahun laporan tahunan, informasi lebih banyak yang tidak
dinyatakan dalam tahun dengan dapat diberikan hanya oleh data cross
pembulatan 6 bulan ke atas dianggap section atau time series saja.
satu tahun. 3. Data panel dapat memberikan
c. Return on Equity (X3) penyelesaian yang lebih baik dalam
Return on equity (ROE) adalah salah inferensi perubahan dinamis
satu ukuran tingkat keuntungan dibandingkan data cross section.
perusahaan yang dihitung dari laba Analisa data akan menggunakan
bersih setetelah pajak dibagi dengan perangkat lunak Eviews 9 yang
jumlah ekuitas perusahaan. dikembangkan oleh Quantitative Micro
ROE = Laba Bersih setelah pajak Software (QMS) sebagai penerus
Total Ekuitas program TSP. Program eviews dipilih
d. Ukuran Komisaris (X4) karena kemampuannya mengolah
Variabel Ukuran Komisaris diambil berbagai jenis data seperti cross-section,
dari jumlah komisaris yang dilaporkan time series dan panel.
dalam laporan tahunan. Dalam ukuran
komisaris ini termasuk jumlah komisaris HASIL ANALISIS PENELITIAN
independen. DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN
e. Frequensi Rapat Komisaris (X5) Hasil Analisis Data
Variabel frekuensi rapat komisaris Dalam penelitian ini analisa
diambil dari berapa kali komisaris regresi yang digunakan adalah analisa
melakukan rapat komisaris dalam satu regresi linear berganda, yang dirumuskan
tahun buku, yang diperoleh datanya dari sebagai berikut :
laporan tahunan. Y = α + β1X1 +β2X2 + β3X3 + β4X4 +
βX5 + ὲ
Metode Analisis Data Dimana :
Data yang akan dianalisa adalah Y = Indeks Pengungkapan Modal
data panel yaitu gabungan antara data Intelektual (ICDI)
lintas waktu (time series) dan data kerat α = Konstanta
290 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm. 279-305
Singh, I. dan Van der Zahn, J.L.WM. Vergauwen, P., Bollen, L, dan Oirbans,
(2007). Does Intellectual Capital E. (2007). Intellectual Capital
Disclosure Reduce an IPO’s Cost of Disclosure and Intangible Value
Capital: The Case of Underpricing, Drivers: An Empirical Study.
Journal of Intellectual Capital, 8 Journal of Intellectual Capital,
(3): 494-516. 45(1), 1163-1180.
Singh, I. dan Van der Zahn J.L.W.M. White, G., Lee, A., dan Tower, G.,
(2008). Determinants of Intellectual (2007). Drivers of Voluntary
Capital Disclosure in Prospectuses Intellectual Capital Disclosure in
of Initial Public Offerings. Listed Biotechnology Companies.
Accounting & Business Research, Journal of Intellectual Capital, 8
vol. 38, pp. 409-431. (3), 517-537.
Sonnier, B.M. (2008). Intellectual Whiting, Rosalind H., dan Miller, James
Capital Disclosure: High-tech C., (2008). Voluntary Disclosure of
Versus Traditional Sector Intellectual Capital in New Zealand
Companies, Journal of Intellectual Annual Reports and the “hidden
Capital, 9 (4): 705-722. value”", Journal of Human
Stewart. T.A. (1997). Intellectual Resource Costing & Accounting,
Capital-the New Wealth of Vol. 12 lss 1 pp, 26-50.
Organizations Nicholas Brealey Widarjoni, Agus (2007). Ekonometrika,
Publishing Limited. London. teori dan aplikasi, Fakultas
Steptiana, G.R. & Yuyetta, E.N.A., Ekonomi, UII, Sleman, Jogyakarta.
(2013) Analisis faktor faktor yang Williams, S.M (2001). Are IC
mempengaruhi pengungkapan Performance and Disclosure
intellectual capital pada prospectus Practice Related ?. Journal of
IPO, Diponegoro Journal of Intellectual Capital, 2 (3), 192-
Accounting, Vol.2, No. 3, hal 1- 203.
15. Wright, EM., McMahan, G.C.,
Sullivan, P.H. (2000). Value-Driven McCormick, B. dan Sherman, W.S.
Intellectual Capital: How to (1998). Strategy, Core Competence,
Convert Intangible Corporate and Human Resource Involvement
Assets into Market Value. Wiley, as Determinants of Human
New York. Resouces Effectiveness and
Swart, J. (2006), Intellectual Capital: Refinery performance, Human
Disentangling An Enigmatic Resource Management, 37 (1): 17-
Concept, Journal of Intellectual 29.
Capital, Vol. 7 No. 2, pp. 136-159.
Mahari, Mulya, Pengaruh Ukuran Perusahaan...297
Lampiran 1
Tingkat Pengungkapan Modal Intelektual Beberapa Perusahaan Publik
Pada Laporan Tahunan 2014
Lampiran 2
Model Kerangka Penelitian
Ukuran
Perusahaan (X1)
H1
Umur
Perusahaan (X2)
H2 ICDI
(Y)
Return H3
On Equity (X3)
H4
Ukuran
Komisaris (X4)
H5
Frequensi Rapat
Komisaris (X5)
H6
Jenis Industri
298 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm. 279-305
Lampiran 3
Deskripsi Pengungkapan Modal Intelektual Human Capital
Structural capital
1. Intellectual property It is a term that encompasses patent, copyrights,
trademarks, trade secrets, licenses commercial rights
and other related fields. It covers the assets of a
company which is protected by law.
2. Process It normally refers to a company’s managements (sales
tools, company co-operation forms, corporate
specialization, operational or administrative processes).
It includes utilization of organization resource,
processes/procedures/routines, and documentations
which enables the company or employees to follow.
Indicators are e.g. efficiency, effectiveness, and
productivity.
3. Management philosophy “The way leaders in the firm think about the firm and
its employees” (Brooking, 1996:62), i.e. the way a
firm’s managed.
4. Corporate culture The set of key values, beliefs, attitudes and
understanding shared by people and groups in an
organization, which controls the way members of the
organization interact with each other and with other
stakeholders. It covers information about, e.g.
description of the firm’s corporate culture and value,
stories and myths that build up about people, events
and history conveying a message about what is valued
within a firm.
5. Organization flexibility A company’s ability to face challenges and changes,
such as specific processes firms use to alter their
resource base.
6. Organization structure Reporting lines, hierarchies, and the way that work
flows through the business, including management
structure and business models.
7. Organization learning A characteristic of an adaptive organization. It covers
what firms learn from experience and incorporate the
learning as feedback into their planning process.
8. Research & It refers to future-oriented, longer-term activities in
Development (R & D) business practice, which can achieve higher levels of
knowledge and improvement in business includes e.g.
R&D policies, programmers, planning, progress,
budgets, successful rate, rate of peer-reviewed
publications.
9. Innovation Defined as the successful implementation of creative
ideas within a firm by introducing something new and
useful (radical or incremental changes to products,
processes or services)
10. Technology A collection of techniques, which is the current state of
humanity’s knowledge of how to combine resources to
produce desired product, to solve problems, fulfil
needs, or satisfy wants. It includes machines, IT (e.g.
computer hardware and software), IS (e.g. SAP,
Mahari, Mulya, Pengaruh Ukuran Perusahaan...301
Relational capital
1. Customers General customers information, e.g. type of customers,
customers names, reputation of customers, customers base,
knowledge of market/customers, and customer purchasing
histories.
2. Market presence It covers target markets of a firm, geographically or by market
segmentation, percentage of sales represented by each market
segment, and market share.
3. Customer relationships It includes policies and program for building customer
relationships (e.g. customer loyalty schemes, customer
302 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm. 279-305
Lampiran 4
Operasional Variabel
Lampiran 6
304 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm. 279-305
Lampiran 7
Eliminasi Pemilihan Sampel
Lampiran 8
HASIL UJI OLS DENGAN FIXED EFFECT MODEL
Dependent Variable: ICDI
Method: Panel Least Squares
UKPER USPER ROE UKKOM FREKOM ICDI
Mean 288,000,000,000 39.5 13.9475 3.347222 6.930556 0.482013
Median 140,000,000,000 32.5 14.625 3 6 0.483607
Maximum 1,320,000,000,000 62 26.32 6 12 0.721311
Minimum 28,400,000,000 24 2.04 2 3 0.262295
Std. Dev. 310,000,000,000 12.58996 6.49948 0.73465 2.519369 0.125323
Keterangan Tabel: Tabel ini merepresentasikan statistik deskriptif masing-masing variabel yang digunakan dalam
model penelitian. Tujuan dari tabel ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai kondisi penyebaran dan
distribusi dari data yang digunakan. Variabel dependen dalam model ini adalah ICDI (Intellectual Capital
Disclosure Index). Variabel independen adalah UKPER, USPER, ROE, UKKOM dan FREKOM. Definisi
operasional masing-masing variabel adalah sebagai berikut: (i) ICDI Intellectual Capital Disclosure Index:,
meruapakan index pengungkapan modal intelektual dengan menggunakan variabel dummy. (ii) UKPER: Ukuran
perusahaan dengan menggunakan pengukuran nilai ekuitas (iii)USPER: Umur perusahaan (iv) ROE: return on
equity (v) UKKOM: jumlah total dewan komisaris (vi) FREKOM : frekuensi rapat Dewan Komisaris.
Date: 01/25/16 Time: 20:51
Sample: 2006 2014
Periods included: 9
Cross-sections included: 9
Total panel (unbalanced) observations: 72
Effects Specification
Lampiran 9
Grafik Ukuran Perusahaan
Tahun 2006 - 2014