Reveiw Paper
Review Paper
Tugas Mata Kuliah Islamic Accounting Theory
Dosen Pengampu: Dr. Rochania Ayu Yundanda, S.E.I., M.Sc. (Acc)
Disusun oleh
Kelompok 3
Anggota :
1. Rajib Iham : 2010102019
2. Feri Apriansyah : 2010102082
3. Habib Fauzan : 2010102020
Kelas : ASY 20 C HP
AKUNTANSI SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM TAZKIA BOGOR
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS SYARIAH
2022M /1444H
REVIEW PAPER
I. PAPER 1 (GOING CONCERN IN ISLAMIC OF VIEW)
Nama Penulis Andar Febyansyah, Agus Sihon
Hasil Penelitian/ Konsep "Going Concern" dalam perspektif Islam memiliki relevansi
Kesimpulan yang tinggi dalam praktik akuntansi dan keuangan syariah, karena
melibatkan prinsip-prinsip etika dan nilai-nilai Islam dalam
mengelola entitas ekonomi.
Prinsip "Going Concern" dalam perspektif Islam menekankan
pentingnya keberlanjutan dan kelangsungan entitas ekonomi dalam
mempertimbangkan penilaian aset, liabilitas, dan pengungkapan
dalam laporan keuangan, dengan memperhatikan prinsip keadilan,
kehati-hatian, dan transparansi.
Dalam perspektif Islam, konsep "Going Concern" lebih berfokus
pada aspek moral dan etis, seperti keberlanjutan operasional yang
berkaitan dengan pengelolaan yang bijaksana, keadilan dalam
transaksi, penghindaran riba dan gharar, serta pemenuhan kewajiban
terhadap stakeholders yang berbasis pada prinsip syariah.
Implementasi prinsip "Going Concern" dalam perspektif Islam
memerlukan pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip
akuntansi Islam, hukum syariah, dan praktik akuntansi yang sesuai
dengan nilai-nilai Islam. Hal ini dapat melibatkan peran ulama,
akuntan syariah, dan pengambil keputusan dalam organisasi yang
mengikuti prinsip syariah.
Kesimpulan dari penelitian ini memberikan pandangan yang lebih
komprehensif mengenai konsep "Going Concern" dalam perspektif
Islam, dan dapat menjadi dasar untuk pengembangan regulasi,
pedoman, atau praktik akuntansi yang lebih sesuai dengan prinsip-
prinsip Islam dalam mempertimbangkan aspek keberlanjutan entitas
ekonomi.
1. II. PAPER 2 ( AGENCY THEORY FROM ISLAMIC PERSPECTIVE )
Nama Penulis Mariska Dewi Anggraeni
Judul “Akuntansi dalam perspektif islam”
Referensi/Sumber 1. Adnan, M. Akhyar. 1997. “The Shariah, Islamic bank and
Accounting Concept”,
2. Karim, Adiwarman. 2004. Bank Islam: Analisis Fiqih dan
Keuangan, Edisi Dua. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
3. Harahap, Sofyan. S. 1992. Akuntansi, Pengawasan, Manajemen
Dalam Perspektif Islam. Jakarta: FE Trisakti.
4. Hayashi, Toshikabu. 1989. “On Islamic Accounting, Its Future
Impact on Western Accounting”.
5. Taymiya, Ibn. 1982. Public Duties in Islam: The Institution of
the Hisba. London: Islamic Foundation.
Tahun Publikasi 2022
Tujuan Penelitian Menguji Kesesuaian Prinsip-prinsip Akuntansi dalam Perspektif Islam:
Penelitian ini dapat bertujuan untuk mengevaluasi prinsip-prinsip
akuntansi yang digunakan dalam praktik akuntansi konvensional dan
menguji kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip yang berlaku dalam
perspektif Islam, seperti prinsip keadilan (adil), prinsip transparansi
(syura), prinsip kemaslahatan (maslahah), prinsip pencegahan kerugian
(dharar), dan prinsip menghindari riba (riba).
Mengidentifikasi Konsep Akuntansi dalam Al-Quran dan Hadis:
Penelitian ini dapat bertujuan untuk mengidentifikasi konsep-konsep
akuntansi yang terdapat dalam Al-Quran dan Hadis, sebagai sumber
utama hukum dalam Islam. Hal ini dapat melibatkan analisis terhadap
ayat-ayat Al-Quran dan Hadis yang relevan dengan akuntansi, serta
penginterpretasian konsep-konsep akuntansi dalam konteks ajaran
Islam.
Menganalisis Praktik Akuntansi dalam Lembaga Keuangan Syariah:
Penelitian ini dapat bertujuan untuk menganalisis praktik akuntansi
yang digunakan dalam lembaga keuangan syariah, seperti bank syariah,
perusahaan asuransi syariah, dan lembaga keuangan mikro syariah.
Tujuan penelitian ini bisa mencakup analisis terhadap pengakuan,
pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi keuangan dalam
perspektif akuntansi syariah.
Meningkatkan Pemahaman Praktisi Akuntansi dan Pendidik dalam
Penggunaan Akuntansi dalam Perspektif Islam: Penelitian ini dapat
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman praktisi akuntansi,
akademisi, dan pendidik terhadap penggunaan akuntansi dalam
perspektif Islam. Penelitian ini dapat menghasilkan rekomendasi praktis
bagi praktisi akuntansi dalam menerapkan prinsip-prinsip akuntansi
Islam dalam praktik sehari-hari mereka, serta dapat digunakan sebagai
bahan pengajaran dalam program pendidikan akuntansi yang berbasis
pada perspektif Islam.
Memberikan Kontribusi terhadap Pengembangan Pengetahuan dalam
Akuntansi Islam: Penelitian ini dapat bertujuan untuk memberikan
kontribusi terhadap pengembangan pengetahuan dalam bidang
akuntansi Islam. Penelitian ini dapat menghasilkan temuan baru, konsep
baru, atau teori baru dalam akuntansi Islam yang dapat diterapkan dan
dikembangkan lebih lanjut oleh peneliti dan praktisi akuntansi di masa
depan.
Latar Belakang Melatarbekangi adanya system ekonomi islam diatas tentu tidak
Penelitian terlepas pada factor yang mendukung tercapainya bangunan ekonomi
yang ideal. Salahsatu factor yang mendukung adalah system informasi,
alat ukur, dan alat pertanggungjawaban yang sudah dikenal dengan
nama akutansi atau nasabah.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan riset kepustakaan (Libarary Research) yang
merupakan salah satu jenis metode penelitian kualitatif. Data-data atau
bahan-bahan kajian dalam penelitian sepenuhnya bersumber dari jurnal-
jurnal ilmiah di Internet
Hasil 1. Teori Akuntansi dalam Sejarah Islam
Penelitian/Kesimpulan Sejarah telah mencatat dan membuktikan adanya system
perdagangan yang sudah berkembang di madinah Al Munawarah
tahun 622 dilakukannya pencatatan dan pemeriksaan oleh petugas
dewan dimasa khalifah Umar Khatab Akuntansi Pengawasan dan
Manajemen Dalam Perspektif Islam, membahas tentang teori
Akuntansi Islam.
Perkembangan akuntansi tentunya tidak berhenti pada zaman
khalifah, melainkan dikembangkan oleh filsuf Islam seperti Imam
Syafi‟I (768 – 820 M) dengan menjelaskan bagaimana fungsi
akuntansi sebagai Review Book atau Auditing.
2. Permasalahan yang dihadapi dalam penerapan akutansi islam
a. Penerapan sistem accrual basis dalam laporan keuangan yang
ditetapkan oleh PSAK 101 tahun 2009, kemungkinan besar akan
sulit dilakukan pencatatan untuk pembiayaan mudharabah.
b. Kurangnya Sumber Daya Insani terhadap pemahaman
implementasi konsepkonsep akuntansi.
c. Dalam Laporan Laba Rugi tentu dijumpai pembebanan pajak &
zakat, sehingga membuat faktor pengurang laba bersih lebih besar.
Seharusnya potongan pajak tidak perlu hanya dikenakan pada zakat
saja,