Anda di halaman 1dari 8

The 9th University Research Colloqium 2019

Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENGARUH ISLAMICITY PERFORMANCE INDEX TERHADAP


PROFITABILITAS DENGAN INTELLECTUAL CAPITAL SEBAGAI
VARIABEL MODERATING PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
1)
Lulu Hardina, 2)Noer Sasongko, 3)Erma Setiawati
Program Studi Magister Akuntansi, Fakultas Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani, Mendungan, Pabelan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah 57162
Email: Luluhardina0@gmail.com, Noer.sasongko@gmail.com, Setiawatierma@ymail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Islamicity Performance Index yang
diproksi dengan Profit Sharing Ratio, Zakat Performance Ratio dan Islamic Income terhadap
profitabilitas dan menganalisis Intellectual Capital dalam memoderasi pengaruh Islamicity
Performance Index terhadap profitabilitas pada perbankan syariah di Indonesia. Penelitian ini
menggunakan 8 sampel perbankan syariah di Indonesia. Metode analisis data pada penelitian ini
menggunakan Moderated Regression Anlyisis (MRA). Hasil analisis menunjukkan bahwa Profit Sharing
Ratio berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, Zakat Performance Ratio dan Islamic Income
tidak berpengaruh terhadap profitabilitas, Intellectual Capital memoderasi pengaruh Profit Sharing
Ratio terhadap profitabilitas dan Intellectual Capital tidak memoderasi pengaruh Zakat Performance
Ratio dan Islamic Income terhadap profitabilitas.

Kata Kunci: islamicity performance index, profitabilitas, IC.

PENDAHULUAN
Dimulai dengan berdirinya Bank dan bank syariah secara bersama-
Muammalat pada tahun 1991, perbankan sama/berdampingan (Anshori, 2007:33).
syariah di Indonesia berkembang semakin Perkembangan bank umum syariah
pesat. Perkembangan pesat bank syariah di yang pesat menjadikan banyaknya bank
Indonesia terlihat dari data statistik syariah tersebut belum
perbankan syariah (SPS) dikeluarkan oleh mengoperasionalkan bisnisnya sesuai
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2017. prinsip syariah yang ditetapkan. Ini
Perbankan syariah Indonesia pada akhir menjadikan masyarakat masih belum
tahun 2016 memperlihatkan pertumbuhan percaya sepenuhnya dengan bank syariah
aset, dana pihak ketiga (DPK) dan sehingga menyebabkan perkembangan
pembiayaan yang diberikan (PYD) yaitu perbankan syariah lebih lambat
masing-masing sebesar 20,28%, 20,84% dibandingkan perbankan konvensional.
dan 16,41%. Sedangkan untuk total aset, Selain itu terdapat juga masalah pada
DPK dan PYD perbankan syariah di standarisasi produk perbankan syariah dan
Indonesia pada tahun 2016 masing- ketersediaan produk. Masalah
masing mencapai sebesar Rp365,6 triliun, ketidaksesuaian pelaksanaan yang ada
Rp285,2 triliun dan Rp254,7 triliun. dengan prinsip syariah yang telah
(Otoritas Jasa Keuangan 2017). ditetapkan, menjadikan perbankan syariah
Kebijakan mengenai perbankan di juga perlu diukur dari segi tujuan kinerja
Indonesia meperbolehkan adanya dual sesuai prinsip syariah yang ada. Dengan
banking system, yaitu pelaksanaan demikian, akan terlihat bagaimana kinerja
perbankan yang diatur dalam berbagai perbankan yang telah dijalankan, apakah
peraturan perundang-undangan yang sesuai dengan prinsip syariah yang ada dan
berlaku dengan menyelenggarakan dua akan mempengaruhi kinerja keuangan
sistem perbankan yaitu, bank konvensional perbankan syariah itu sendiri.

275
The 9th University Research Colloqium 2019
Universitas Muhammadiyah Purworejo

Hameed et. al. (2004) merumuskan penilaian dalam menentukan nilai


sebuah alternatif pengukuran kinerja perusahaan.
keuangan untuk perbankan syariah, yaitu Tujuan dari penelitian ini adalah
dengan menggunakan Islamicity untuk menganalisis pengaruh Profit
Performance Index. Islamicity Indices. Sharing Ratio, Zakat Performance Ratio
Islamicity Indices ini terdiri dari dua dan Islamic income terhadap profitabilitas
komponen, yaitu Islamicity Disclosure perbankan syariah di Indonesia, dan juga
Index dan Islamicity Performance Index. untuk menganalisis Intelectual Capital
Untuk pengukuran kinerja dari segi tujuan dalam memoderasi pengaruh Profit
syariah bisa menggunakan Islamicity Sharing Ratio Zakat Performance Ratio
performance index. Indeks ini bertujuan dan Islamic income terhadap profitabilitas
untuk mengetahui apakah kinerja keuangan perbankan syariah di Indonesia.
perbankan syariah telah dijalankan sesuai
dengan prinsip syariah yang telah METODE
ditetapkan. Komponen dari Islamicity Penelitian ini menggunakan metode
performance index adalah, , equitable kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini
distribution ratio, profit sharing ratio, adalah Bank Umum Syariah (BUS) di
islamic investment vs non-islamic Indonesia. Metode pengambilan sampel
investment, director-employees welfare adalah purposive sampling. Sampel dipilih
ratio, zakat performing ratio, islamic berdasarkan berdasarkan kriteria-kriteria
income vs non-islamic income, dan tertentu.
AAOIFI index. Adapun kriteria tersebut adalah :
Kepatuhan perbankan syariah dalam 1) Perusahaan perbankan umum syariah
melaksanakan prinsip syariah yang yang terdaftar di Bank Indonesia dari
ditetapkan dalam penerapannya akan tahun 2013-2017.
berkaitan dengan tingkat kepahaman dan 2) Perusahaan yang lengkap
kesadaran diri pelaku bisnis untuk mempublikasikan laporan tahunan
menjalankan bisnisnya sesuai ketentuan selama tahun 2013-2017 selama lima
syariah yang ditetapkan. Dengan tingkat tahun tersebut secara berturut-turut.
kepahaman dan kesadaran diri dari sumber 3) Memiliki data yang lengkap terkait
daya manusia yang dimiliki perbankan dengan variabel – variabel yang
syariah akan kewajiban yang harus digunakan dalam penelitian.
dilakukan oleh perusahaan dan Pengujian hipotesis yang digunakan dalam
konsekuensi yang diterima apabila penelitian ini adalah Moderated
perbankan syariah tidak melaksanakan Regression Anlyisis (MRA). Uji asumsi
prinsip syariah dalam menjalankan klasik yang digunakan adalah uji
bisnisnya. Tingkat kepahaman atau normalitas, uji multikolinieritas, uji
pengetahuan yang dimiliki sumber daya autokorelasi dan uji heterokedastisitas.
dalam perusahaan juga akan menambah Selain itu terdapat juga uji t dan uji F pada
nilai-nilai unggul yang dimiliki level signifikan 5% serta koefisien
perusahaan. Nilai-nilai pengetahuan yang determinasi.
unggul yang dimiliki sumber daya manusia
perusahaan akan menciptkan nilai tambah Klasifikasi Type Moderasi
(value added) dalam perusahaan. Menurut PRF = α +β1PSR +β2ZPR +β3II +β4IC
Guthrie dan Petty (2000) aset pengetahuan +β5ǀPSR-ICǀ +β6ǀZPR-ICǀ +β7ǀII-
dapat diukur dan dinilai dengan salah satu ICǀ +ε
pendekatan yaitu intellectual capital. Dari persamaan regresi diatas
Keguanaan intellectual capital merupakan klasifikasi type moderasi dibagi menjadi
salah satu instrumen pengukuran dan empat kelompok seperti berikut :
1. Pure Moderator (Variabel Moderasi

276
The 9th University Research Colloqium 2019
Universitas Muhammadiyah Purworejo

Murni) Moderasi Potensial)


Pure Moderator merupakan Homologister Moderator
variabel yang memoderasi hubungan merupakan variabel moderasi yang
antara variabel prediktor/independen potensial yang mempengaruhi
dan variabel tergantung/dependen kekuatan hubungan antara variabel
dimana variabel moderasi murni prediktor/independen dengan variabel
berinterkasi dengan variabel tergantung/dependen. Variabel
prediktor/independen tanpa menjadi Moderasi Potensial ini tidak
variabel prediktor/ independen berinteraksi dengan variabel
(Ghozali, 2011). prediktor/independen dan tidak
Dapat dikatakan sebagai Pure mempunyai hubungan yang signifikan
Moderator yaitu apabila nilai dengan variabel tergantung/dependen.
koefisien dari β1, β2, β3 dan β4 Variabel Moderasi Potensial
dinyatakan tidak signifikan sedangkan dapat diketahui melalui nilai koefisien
nilai koefisien β5 , β6 dan β7 dinyatakan β4 dan β5, β4 dan β6, β4 dan β7 yaitu jika
signifikan secara statistik. nilai koefisien β4 dinyatakan tidak
2. Quasi Moderator (Variabel Moderasi signifikan secara statistik dan nilai
Semu) koefisien β5 , β6 dan β7 dinyatakan juga
Quasi Moderator merupakan tidak signifikan secara statistik.
variabel yang memoderasi hubungan 4. Predictor Variabel (Variabel
antara variabel prediktor/independen Prediktor Moderasi)
dan variabel tergantung/dependen Predictor Variabel merupakan
dimana variabel moderasi semu variabel moderasi yang hanya
berinteraksi dengan variabel berperan sebagai variabel prediktor/
prediktor/independen sekaligus independen dalam hubungan yang
menjadi variabel prediktor/ ada/dibentuk (Ghozali, 2011).
independen (Ghozali, 2011). Variabel Prediktor Moderasi
Dapat dikatakan sebagai Quasi dapat diketahui melalui nilai koefisien
Moderator yaitu apabila nilai β4 dan β5, β4 dan β6, β4 dan β7 yaitu jika
koefisien dari β1, β2, β3 dan β4 nilai koefisien β4 dinyatakan
dinyatakan signifikan sedangkan nilai signifikan secara statistik dan nilai
koefisien β5 , β6 dan β7 dinyatakan koefisien β5 , β6 dan β7 dinyatakan tidak
signifikan secara statistik. signifikan secara statistik.
3. Homologister Moderator (Variabel

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1
Hasil Uji Regresi
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model B Std. Error t Sig.
1 (Constant) ,005 ,002 2,552 ,016
Profit Sahring Ratio (PSR) -,010 ,002 -4,795 ,000
Zakat Performance Ratio (ZPR) -,001 ,001 -,524 ,604
Islamic Income (II) -,001 ,002 -,483 ,633
Intellectual Capital (IC) ,008 ,002 4,626 ,000
ǀPSR-ICǀ -,006 ,003 -2,119 ,043
ǀZPR-ICǀ ,001 ,001 ,414 ,682

277
The 9th University Research Colloqium 2019
Universitas Muhammadiyah Purworejo

ǀII-ICǀ ,001 ,002 ,538 ,595


2
Adj. R = 0,453 Fhitung = 5,260
R2 = 0,559 Sig = 0,01

1) Pengaruh Profit Sharing Ratio (PSR) lebih besar dari 0,05 sehingga H2 ditolak,
terhadap profitabilitas. berarti ZPR tidak berpengaruh terhadap
Berdasarkan hasil analisis diketahui profitabilitas. Hal ini dikarenakan
nilai PSR mempunyai signifikan 0,000 walaupun perbankan syariah sudah
lebih kecil dari 0,05 sehingga H1 diterima, menjalankan perannya suntuk menyalurkan
berarti PSR berpengaruh signifikan zakat kepada yang berhak menerimanya
terhadap profitabilitas. Hal ini menjelaskan tetapi dalam laporan sumber dana dan
bahwa transaksi bagi hasil yaitu penggunaan zakat terlihat bahwa
mudharabah dan musyarakah merupakan perbankan syariah sendiri masih sangat
inti dari perbankan syariah dimana kecil untuk mengeluarkan dana zakat, lebih
transaksi dalam perbankan syariah lebih banyak sumber dana zakat berasal dari
banyak menggunakan bagi hasil dan tentu zakat diluar entitas perbankan syariah.
terlepas dari transkasi riba dan juga Zakat yang dikeluarkan oleh
transaksi bagi hasil juga dianggap sudah perbankan syariah harus berdasarkan atas
sesuai dengan ketentuan syariah yang ada. kekayaan yang dimiliki perbankan syariah,
Besarnya transaksi bagi hasil yang tetapi perbankan syariah masih belum
merupakan inti dari perbankan syariah membayarkan zakatnya sesuai dengan
pada akhirnya akan mempengaruhi kekayaan yang dimiliki. Sedangkan zakat
profitabilitas yang ada di dalam perbankan yang berasal dari luar entitas itu berasal
syariah. Sehingga hal ini mengakibatkan dari nasabah dan masyarakat umum yang
profit sharing ratio berpengaruh terhadap diamanahkan kepada bank syariah untuk
profitabilitas. menyalurkannya kepada pihak yang
Temuan penelitian ini relevan membutuhkan. Jadi perbankan syariah
dengan penelitian yang pernah dilakukan dalam penyaluran zakat lebih banyak
oleh Maisaroh (2015), Dewananta dan menggunakan sumber dana zakat dari luar
Hamidah (2016) dan Khasanah (2016) entitas perbankan syariah yaitu dana zakat
bahwa PSR berpengaruh signifikan yang diamanahkan masyarakat kepada
terhadap profitabilitas. perbankan bukan dana zakat yang
2) Pengaruh Zakat Performance Ratio dibayarkan oleh perbankan sendiri.
(ZPR) terhadap profitabilitas.
Berdasarkan hasil analisis diketahui
nilai ZPR mempunyai signifikan 0,604
Sehingga hal ini mengakibatkan berpengaruh terhadap profitabilitas. Hal ini
pembayaran zakat tidak mempengaruhi terjadi karena ada faktor lain dari variabel
profitabilitas perbankan syariah. yang mempengaruhi. Selain itu juga
Temuan penelitian ini relevan sumber dana utama aktivitas tanggung
dengan penelitian yang pernah dilakukan jawab/ peran sosial perbankan syariah
oleh Listiani (2016) dan Khasanah (2016) (pendapatan halal dan non-halal) berasal
bahwa ZPR tidak berpengaruh terhadap dari dana kebajikan dan dana sosial lain
profitabilitas. yang juga dihimpun oleh perbankan
3) Pengaruh Islamic Income (II) syariah.
terhadap profitabilitas. Perbankan syariah sebagian besar
Berdasarkan hasil analisis diketahui masih memiliki pendapatan non-halal yang
nilai islamic income mempunyai signifikan berasal dari riba atas rekening diluar negeri
0,633 lebih besar dari 0,05 sehingga H3 dan/atau dalam negeri pada perbankan
ditolak, berarti islamic income tidak konvensional, yang digunakan untuk lalu

278
The 9th University Research Colloqium 2019
Universitas Muhammadiyah Purworejo

lintas pembayaran pada transaksi tertentu Temuan penelitian ini relevan


sehingga akan timbul pendapatan bunga dengan penelitian yang pernah dilakukan
yang tidak bisa dihindari oleh perbankan oleh Khasanah (2016) dan Listianai (2016)
syariah. Hal ini menunjukkan bahwa bahwa islamic income tidak berpengaruh
banyak perbankan syariah yang masih terhadap profitabilitas.
mempunyai pendapatan non-halal dan 4) Intelectual Capital (IC) memoderasi
belum secara penuh melakukan kegiatan pengaruh Profit Sharing Ratio (PSR)
operasional sesuai dengan prinsip syariah. terhadap profitabilitas.

PSR Sig. PRF

Sig.
Sig.
IC
untuk meningkatkan dan mengawasi
Berdasarkan hasil analisis setelah transaksi bagi hasil tersebut, seperti
pengujian interaksi dengan tambahan bagaimana harus mengawasai atau
variabel IC sebagai variabel moderating memonitor para nasabah dalam transaksi
diketahui nilai signifikan IC sebesar 0,000 bagi hasil, yang mana masyarakat
dan nilai signifikan dari ǀPSR-ICǀ sebesar Indoensia masih terbiasa dengan transaksi
0,043 berarti IC signifikan dan ǀPSR-ICǀ riba atau bunga.
signifikan (β4 signifikan dan β5 signifikan) Maka dengan adanya intellectual
sehingga masuk kedalam kategori quasi capital yang dimiliki perbankan syariah
moderator. Berarti bahwa variabel IC akan menciptakan nilai tambah untuk
merupakan variabel moderasi antara PSR perbankan syariah, sehingga intellectual
terhadap profitabilitas. Maka hipotesis capital dapat memoderasi hubungan profit
yang diajukan yaitu H4 diterima. sharing ratio atau transaksi bagi hasil
Transaksi bagi hasil yang terhadap keuntungan atau profitabilitas
merupakan salah satu inti produk dari perbankan Syariah.
perbankan syariah. Untuk menjalankan 5) Intelectual Capital (IC) memoderasi
transaksi bagi hasil tersebut tidak terlepas pengaruh Zakat Performance Ratio
dari kepahaman sumber daya manusia (ZPR) terhadap profitabilitas.
yang ada dalam perbankan syariah, yang
mana transaksi bagi hasil tersebut tidak ada
dalam perbankan konvensional. Maka
dibutuhkan lebih banyak pengetahuan
Tidak Sig.
ZPR PRF
Tidak Sig.
Sig.
IC
signifikan) sehingga masuk kedalam
Berdasarkan hasil analisis setelah kategori predictor variabel. Maka berarti
pengujian interaksi dengan tambahan bahwa bahwa variabel IC bukan variabel
variabel IC sebagai variabel moderating moderasi antara ZPR terhadap
diketahui nilai signifikan IC sebesar 0,000 profitabilitas. Kesimpulannya adalah
dan nilai signifikan untuk ǀZPR-ICǀ sebesar bahwa hipotesis yang diajukan yaitu H5
0,682 berarti IC signifikan dan ǀZPR-ICǀ ditolak.
tidak signifikan (β4 signifikan dan β6 tidak
279
The 9th University Research Colloqium 2019
Universitas Muhammadiyah Purworejo

Hasil penelitian ini menunjukkan syariah. Terlihat dari nominal sumber dana
bahwa intellectual capital tidak zakat dari pihak luar perbankan lebih besar
memoderasi zakat performance ratio dari pada sumber dana zakat yang berasal
terhadap profitabilitas. Hal ini dikarenakan dari entitas perbankan sendiri. Sehingga
dalam laporan sumber dana dan untuk penyaluran zakat kepada pihak yang
penggunaan zakat terlihat bahwa sumber membutuhkan lebih besar menggunakan
dana zakat tidak hanya berasal dari dalam sumber dana zakat dari luar perbankan
entitas perbankan syariah itu sendiri tetapi syariah. Hal ini menjadikan intellectual
juga dari luar perbankan syariah. Sehingga capital tidak memoderasi hubungan zakat
perbankan syariah cenderung tidak performance ratio terhadap keuntungan
membayarkan zakat nya berdasarkan atau profitabilitas perbankan Syariah.
dengan aset yang dimiliki dan lebih 6) Intelectual Capital (IC) Memoderasi
memilih untuk mengajak pihak diluar Pengaruh Islamic Income (II)
entitas untuk berzakat melalui perbankan terhadap profitabilitas.

Tidak Sig.
II PRF
Tidak Sig.
Sig.
IC

Berdasarkan hasil analisis setelah pendapatan halal saja tetapi juga ada dari
pengujian interaksi dengan tambahan pendapatan non halal seperti pendapatan
variabel IC sebagai variabel moderating bunga atas rekening yang dimiliki
diketahui nilai signifikan IC sebesar 0,000 perbankan syariah di dalam dan/atau diluar
dan nilai signifikan untuk ǀII-ICǀ sebesar negeri dalam bank konvensional dan juga
0,595 berarti IC signifikan dan ǀII-ICǀ pada pendapatan non halal tersebut
tidak signifikan (β4 signifikan dan β7 tidak disumbangkan kepada yang membutuhkan
signifikan) sehingga masuk kedalam masih menjadi kontroversi dalam
kategori predictor variabel. Maka berarti masyarakat karena pada hakekatnya
bahwa bahwa variabel IC bukan variabel pendapatan tersebut adalah pendapatan
moderasi antara II terhadap profitabilitas. haram. Sehingga kepercayaan nasabah dan
Kesimpulannya adalah bahwa hipotesis masyarakat terhadap perbankan syariah
yang diajukan yaitu H6 ditolak. menjadi relatif masih kecil. Hal ini
Hasil dari penelitian ini menjadikan intellectual capital tidak
menunjukkan bahwa intellectual capital memoderasi hubungan islamic income
tidak memoderasi islamic income terhadap terhadap keuntungan atau profitabilitas
profitabilitas. Hal ini dikarenakan dalam perbankan syariah.
prakteknya, pendapatan yang diterima
perbankan syariah tidak hanya berasal dari

KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian diatas adalah profit sharing ratio berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas, zakat performance ratio berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas,
islamic income tidak berpengaruh terhadap profitabilitas, intellectual capital memoderasi
hubungan profit sharing ratio terhadap profitabilitas, intellectual capital tidak memoderasi
hubungan Zakat performance ratio terhadap profitabilitas, intellectual capital tidak
memoderasi hubungan Islamic income terhadap profitabilitas.

DAFTAR PUSTAKA
280
The 9th University Research Colloqium 2019
Universitas Muhammadiyah Purworejo

Abdul Ghofur Anshori, 2007, Perbankan Syariah di Indonesia, UGM, Yogyakarta

Amirah dan Raharjo, Teguh Budi. (2014). Pengaruh Alokasi Dana Zakat Terhadap Kinerja
Keuangan Perbankan Syariah. Seminar Nasional Dan Call For Paper. Program Studi
Akuntansi-FEB UMS, 25 Juni 2014.

Bustamam, B dan Aditia, Dhenni. (2016). Pengaruh Intellectual Capital, Biaya Intermediasi
Dan Islamicity Performance Index Terhadap Profitabilitas Syariah Di Indonesia.
Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis FEB-Universitas Syah Kuala. Vol.3 No.1, 17-
25.

Cooper, D.R. & Schindler, P.S. (2008). Business Research Methods. Tenth Edition. New York:
McGraw-Hill.

Dewananta dan Hamidah (2016). The Effect of Intellectual Capital and Islamicity Performance
Index to the Performance of Islamic Bank in Indonesia 2010-2014 Period. Jurnal Riset
Manajemen Sains Indonesia. Vol 7, No. 2, 2016.

Falikhatun dan Assegaf, Yasmin Umar. (2012). Bank Syariah di Indonesia: Ketaatan pada
Prinsip-Prinsip Syariah dan Kesehatan Finansial. Proceeding of Conference in
Business, Accounting and Management (CABM). Vol. 1 No. 1, 245-254.

Firer, S., and S.M. Williams. 2003. “Intellectual capital and traditional measures of corporate
performance”. Journal of Intellectual Capital. Vol. 4 No. 3. pp. 348-360.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : BP
Universitas Diponegoro.

Gitman, Lawrence. 2009. Principles of Manajerial Finance. United States: Pearson Addison
Wesley.

Hameed, Shahul et al. (2004). Alternative Disclosure & Performance Measures For Islamic
Banks. Second Conference on Administrative Sciences: Meeting the Challenges of
the Globalization Age, King Fahd University of Petroleum & Minerals, Dhahram,
Saudi Arabia.

Haron, Sudin. (2004). Determinants Of Islamic Bank Profitability. Global Journal of


Finance and Economics USA. Vol.1, No.1, March 2004.

Helena dan Therese. 2005.Stewardship Theory.Harkes Ingvild.

Khasanah, A.N. (2016). Pengaruh Intellectual Capital dan Islamicity Performance Index
Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah di Indonesia. Skripsi. Universitas
Negeri Yogyakarta.

Kurniawansyah, Deddy dan Agustia, Dian. (2016). Profit Loss Sharing Funding dan
Financing Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia dengan Efisiensi
dan Risiko Sebagai Mediasi. Simposium Nasional Akuntansi XIX, Lampung.

281
The 9th University Research Colloqium 2019
Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lewis, Mervin K dan Algoud, Latifa M. (2007). Perbankan Syariah Prinsip, Praktek, dan
Prospek. Diterjemahkan oleh Burhan Subrata. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.

Listiani. (2016). Pengaruh Islamicity Performance Index Terhadap Profitability Bank Jabar
Banten Syariah Tahun 2011-2014. Prosiding Seminar Nasional Multi Displin Ilmu &
Call For Paper Unisbank.

Maisaroh, Siti. 2015. “Pengaruh Intellectual Capital Dan Islamicity Performance Index
Terhadap Profitability Perbankan Syariah Indonesia”. Jurnal Fakultas Ekonomi UIN
Malang.

Nizar. (2017). Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil dan Intellectual Capital
terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah. AKRUAL. Vol. 6, No. 2 : 127-143.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (2016). LaporanPerkembangan Keuangan Syariah. Outlook


OJK. Diperoleh tanggal 01 Mei 2018 dari www.ojk.co.id.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (2017). Laporan Perkembangan Keuangan Syariah. Outlook
OJK. Diperoleh tanggal 01 Mei 2018 dari www.ojk.co.id.

Pulic, A. 1998. “Measuring the performance of intellectual potential in knowledge economy”.


Paper presented at the 2nd McMaster Word Congress on Measuring and Managing
Intellectual Capital by the Austrian Team for Intellectual Potential.
_______. 1999. “Basic information on VAIC™”. available online at: www.vaic-on.net.

Rivai, Veithzal dan Arifin, Arvian. (2010). Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep, Dan
Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Sartono, Agus. (2001). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE

Solikhah, Badingatus, Abdul Rohman,Wahyu Meiranto. 2010. Implikasi Intellectual Capital


terhadap Financial Performance, Growth dan Market Value; Studi Empiris dengan
Pendekatan Simplisitic Specification. Makalah Disampaikan dalam Simposium
Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto: 13-15 Oktober.

Sugiyono.(2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D). Bandung: Alfabeta.
Suyanto, M. (2006). Pengaruh Pelaksanaan Prinsip Syariah Terhadap Kinerja Dan
Kesejahteraan Masyarakat Dalam Lingkungan Kegiatan Bank Syariah Di Indonesia.
Jurnal Optimal. STIE IEU. Vol. 4, No.1, 23-49

Ulum, Ihyaul. (2013). Model Pengukuran Kinerja Intellectual Capital dengan iB-VAIC di
Perbankan Syariah. INFERENSI Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan. Vol. 7 No. 1,
185-206.

282

Anda mungkin juga menyukai