Anda di halaman 1dari 6

ARTIKEL RUANG 6

ARTIKEL ILMIAH

OLEH :

ETTI MARDIANI

1640100070

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGERI

PADDANGSIDIMPUAN

2017
ANALISIS EFISIENSI TEKNIK

PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGAN METODE

DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

(Studi Pada 11 Bank Syariah Tahun 2005-2008)

ETTI MARDIANI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PADANG SIDIMPUAN

ABSTRACT

Nowdays, the problem of the market share of islamic banking in Indonesia


could not be reached maximally. This condition can be seen from market share of
islamic banking is relatively coming from small rate of national banking. At the
end of 2008, 5 percent in target could not be reached, eventhough surveys
from.Bank Indonesia stated that the potention of islamic banking in Indonesia is
very great.
To find out the performance of islamic banking is through observing the
efficiency rate of this bank. Dealing with this phenomena, the main purpose from
this research are to determine and analyze technical efficiency rate of islamic
banking in Indonesia (study at 11 islamic banks in 2005-2008) which the consist
of Islamic Commercial Bank (BUS) and Islamic Business Unit of a Conventional
Bank (UUS). In analyzing the data, the writer used Data Envelopment Analysis
(DEA) method which used input variables (deposit, asset and labor cost) and
output variables (financing and operational income). From this research, the
writer concluded that islamic banks in Indonesia that show 100 percent in
technical efficiency rate are Bank Muamalat Indonesia as BUS and Bank Niaga
Syariah with Bank Permata Syariah as UUS, while the others bank were in
fluctuation or even inefficiency for the time there were observed.
Keywords: Technical Efficiency Rate, Islamic Bank, BUS, UUS and DEA
ABSTRAK

Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah pangsa pasar dari


perbankan syariah di Indonesia belum dapat dicapai secara maksimal sampai pada
saat ini. Hal ini dapat dilihat dari kondisi jumlah pangsa pasar perbankan syariah
yang relatif masih kecil dalam perbankan nasional dan target 5 persen hingga
akhir tahun 2008 belum juga tercapai, meskipun survey-survey dari Bank
Indonesia pada tahun 2000-2005 yang menyebutkan bahwa potensi pangsa pasar
perbankan syariah di Indonesia sangat besar. Salah satu cara mengetahui kinerja
perbankan syariah sendiri dapat dilihat dari tingkat efisiensinya, sehingga
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat efisiensi
teknik perbankan syariah di Indonesia (studi pada 11 bank syariah tahun 2005-
2008) yang terdiri dari Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah.
(UUS). Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Data
Envelopment Analysis (DEA), di mana variabel yang digunakan terdiri dari input
(simpanan, aset dan biaya tenaga kerja) dan ouput (pembiayaan dan pendapatan
operasional). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bank-bank syariah yang
tetap mengalami efisiensi 100 persen adalah Bank Muamalat Indonesia pada BUS
serta Bank Niaga Syariah dan Bank Permata Syariah pada UUS, sedangkan bank-
bank syariah lainnya mengalami fluktuasi dan cenderung mengalami inefisiensi
selama tahun pengamatan.

Kata Kunci: Tingkat Efisiensi Teknik, Bank Syariah, BUS, UUS, DEA
PENDAHULUAN referensi bagi penelitian yang lebih
lanjut.
Perbankan di Indonesia telah
menjadi tulang punggung Negara METODE PENELITIAN
dimana sebagai salah satu pelaku
Dalam pembuatan artikel ini
utama. Di Indonesia,perbankan
penulis menggunakan pendekatan
mempunyai pangsa pasar sebesar 80
penelitian kepustakaan yaitu dengan
persen dari keseluruhan system
mengumpulkan berbagai sumber dari
keuangan yang ada. Perkembangan
internet mengenai analisis efisiensi
sektor keuangan khususnya
teknik perbankan syariah di
perbankan di Indonesia sangat pesat
Indonesia(studi pada 11 bank syariah
setelah adanya liberalisasi keuangan
tahun 2005-20080).
dengan di berlakukannya berbagai
kebijakan perbankan diantaranya HASIL PENELITIAN
paket kebijakan Juni 1983 ( Pakjun
Bank syariah merupakan bank
1983 ).
yang beroperasi dengan tidak
Namun sejalan perkembangan mengandalkan bunga, atau lembaga
yang pesat tersebut menjadikan keuangan yang operasional dan
perbankan juga di anggap produknya dikembangkan
mempunyai peran besar sebagai berlandaskan Al-qur’ an dan Hadis
faktor pemicu krisis moneter pada nabi Muhammad SAW.
tahun 1997 yang melanda Indonesia.
Efisiensi merupakan rasio antara
Tujuan mengetahui dan menganalisis
output dan input dan, perbandingan
efesiensi teknik perbankan syariah di
antara masukan dan keluaran.
Indonesia ( studi pada 11 bank
Masukan serta angka perbandingan
syariah 2005-2008 ). Dan
tersebut diperoleh, akan tergantung
kegunaannya adalah dapat menjadi
dari tujuan penggunaan tolak ukur
pertimbangan bagi perbankan syariah
tersebut.
untuk meningkatkan efisiensi pada
periode berikutnya sejalan dengan Suatu proses produksi di katakan
kebijakan yang berlaku dan sebagai efisien, apabila pada penggunaan
input sejumlah tertentu dapat di Perbankan syariah di Indonesia
hasilkan output yang maksimum atau berkembang baik dari segi kuantitas
maupun kualitas. Segi kuantitas
Untuk menghasilkan output sejumlah
dapat dilihat dari jumlah kantor dan
tertentu di gunakan input yang paling
jaringannya, sedangkan segi kualitas
minimum.
dapat dilihat dari kinerjanya yang
Data Envelopment Analysis( DEA) semakin baik dari tahun ke
di rancang untuk mengukur efisiensi tahun.perkembangan tersebut
suatu Unit Kegiatan Ekonomi tentunya didukung dari berbagai
( UKE ). kebijakan yang telah dikeluarkan
oleh pemerintah dan khususnya
DEA lebih memfokuskan
otoritas moneter sebagai upaya
tujuannya yaitu mengevaluasi
optimalisasi peran perbankan
kinerja suatu Unit Kegiatan Ekonomi
syariah, setelah penetapan sistem
( UKE ) . Analisis yang dilakukan
dual system banking.
berdasarkan evaluasi terhadap bank
yang sebanding.

DEA dirancang untuk mengukur


efisiensi relatif suatu Unit Kegiatan
Ekonomi ( UKE ) yang
menggunakan input dan output yang
lebih dari satu, dimana
penggabungan tersebut tidak
mungkin dilakukan.

Perbankan syariah telah mengalami


inefesiensi pada tahun 1998-1999,
sedangkan kondisi perbankan syariah
tahun 1997 dan 2000 lebih efisien.
Besarnya inefiensi pada tahun 1998-
1999 lebih efisien.
KESIMPULAN SARAN

Bank syariah adalah bank yang Saya menyadari bahwa artikel ini
beroperasi dengan tidak mempunyai banyak kekurangan.Saya
mengandalkan bunga atau mohon kritik dan saran yang sifat
operasional keuangan yang di nya membangun.
kembangkan berlandaskan Al-quran
dan Hadis Nabi Muhammad SAW.
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil perhitungan
DEA sebagian bank-bank syariah i Muharram, H. dan Pusvitasari, R. 2007.
“Analisis Perbandingan Efisiensi Bank
( studi pada 11 bank syariah ) masih
mengalami inefisiensi. Ketidak Syariah di Indonesia dengan Metode
Data Envelopmet Analysis (Periode
efisienan bank tersebut dapat berasal
dari variable input ( simpanan, aset Tahun 2005).” Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Islam, Vol II, No. 3,
maupun biaya tenaga kerja ).ketidak
efisienan input simpanan dan aset Yogyakarta.

hanya terjadi pada beberapa bank Lestari, E. P. 2003. “Efisiensi Teknik


dan tidak terjadi setiap tahun, Perbankan Indonesia.” Jurnal Empirika.

sedangkan biaya tenaga kerja terjadi Vol. 16. No. 2.


pada seluruh bank-bank syariah yang
tergolong inefisien, dimana
inefisiensi ini dialami setiap tahun.

Anda mungkin juga menyukai