Dan GDP Sebagai Variabel Kontrol Pada Perbankan Syariah Di Indonesia ISSN : 2477-6157
Abstract
This study aims to analyze the financial risk and health financial level of banks on Islamic
banking in Indonesia. This study aims to get empirical evidence about the possibility of relationship
and influence of financial risks (liquidity risk (Financing to Deposit Ratio), financing risks (Non
Performing Financing) and operational risk (RWA for operational risk) and the financial
soundness of banks (Net Operating margin, Return on Assets and Return on Equity) with the size of
bank, inflation and Gross Domestic Product (GDP) as a control variable in islamic banking in
Indonesia. This study used panel data analysis and used 9 islamic bank with 5 years in a period,
from 2010 to 2014 so the sample used in this study were 45 data. The data were processed using
Microsoft Excel and Eviews software version 8.
The results showed that simultaneously financial risk not significant effect on NOM, but
significant effect on ROA and ROE. Partially NPF variables only significantly influence on NOM,
FDR and NPF variable significant effect on ROA, and FDR variable significant effect on ROE. The
control variables used in this study had no effect on health financial level.
Keywords: financial risk, Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF),
ATMR for operational risk, health financial level of bank, Net Operating Margin
(NOM), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE)
And Efficiency Of Greek Banks. Jenis Bank, terhadap ROE, sedangkan FDR, NPF, dan
laba Bersih Sebelum pajak, BOPO, Risiko BOPO berpengaruh terhadap ROE.
Kredit, dan Tingkat Kecukupan Modal Nuha Fadhlurrahman dan Irni Yunita
sebagai variabel independen dan ROA (2015) yang meneliti analisis pengaruh CAR,
sebagai variabel dependen. Penelitian ini FDR, NPF dan NIM terhadap perubahan laba
menyimpulkan bahwa Jenis Bank, Laba komprehensif di Bank Syariah periode 2012-
bersih sebelum pajak, risiko kredit, BOPO, 2013. Hasil dari penelitian ini adalah CAR,
dan tingkat kecukupan modal berpengaruh FDR, NPF, dan NIM tidak berpengaruh
terhadap ROA. signifikan secara parsial namun berpengaruh
Salman Ahmad, Et All (2012) yang signifikan secara simultan.
meneliti Determinants Of Profitability Of
Pakistani Banks: Panel Data Evidence For Metodologi Penelitian
The Period 2001-2010. Penelitian ini Penelitian ini bertujuan untuk
menyimpulkan bahwa Biaya, Rasio Modal, mendapatkan bukti empiris mengenai risiko
dan CKP berpengaruh Signifikan negatif keuangan (risiko likuiditas yang diukur
terhadap ROA. Abuzar M.A. Eljelly Ahmed dengan FDR, risiko pembiayaan yang diukur
Abdelgadir Elobeed (2013) yang meneliti dengan NPF, dan risiko operasional yang
Performance Indicators Of Banks In A Total diukur dengan ATMR) dan tingkat kesehatan
Islamic Banking System: The Case Of Sudan. keuangan bank (Net Operating Margin,
Variabel independen dalam penelitian ini Return On Asset, dan Return On Equity)
adalah Rasio Likuiditas, Cakupan, cakupan dengan variabel kontrol ukuran bank, inflasi,
Modal, Efisiensi, dan Kontrol. Hasil dari dan pertumbuhan Gross Domestic Product
penelitian ini menyimpulkan bahwa keenam (GDP) pada perbankan syariah di Indonesia.
indikator memiliki hubungan yang signifikan Dengan demikian, terdapat enam hipotesis
terhadap kinerja. sebagai berikut:
Hussein A. Hassan (2015) yang meneliti H1: Risiko keuangan (risiko likuiditas, risiko
Financial Risk And Islamic Banks’ pembiayaan, dan risiko operasional)
Performance In The Gulf Cooperation berhubungan signifikan dengan tingkat
Council Countries. Variabel independen kesehatan keuangan (NOM) pada
dalam penelitian ini adalah Risiko Kredit, perbankan syariah di Indonesia
Likuiditas, Risiko Modal, Risiko Operasional, H2: Risiko keuangan (risiko likuiditas, risiko
sedangkan variabel dependennya adalah ROA pembiayaan, dan risiko operasional)
dan ROE. Hasil penelitian ini menyimpulkan berhubungan dengan tingkat kesehatan
bahwa Risiko Modal dan Risiko Operasional keuangan (ROA) pada perbankan
berpengaruh negatif secara signifikan syariah di Indonesia
terhadap kinerja (ROA dan ROE). H3: Risiko keuangan (risiko likuiditas, risiko
Tyas Rafelia dan Moh. Didik Ardiyanto pembiayaan, dan risiko operasional)
(2013) yang meneliti pengaruh CAR, FDR, berhubungan dengan tingkat kesehatan
NPF, BOPO terhadap ROE di Bank Syariah keuangan (ROE) pada perbankan
Mandiri periode 2008-2012. Hasil penelitian syariah di Indonesia
ini menunjukkan CAR tidak berpengaruh H4: Risiko keuangan (risiko likuiditas, risiko
pembiayaan, dan risiko operasional)
berpengaruh signifikan dengan tingkat Syariah yang ada di Indonesia dari tahun
kesehatan keuangan (NOM) pada 2010- 2014. Sampel dalam penelitian ini
perbankan syariah di Indonesia ditentukan dengan menggunakan metode
H5: Risiko keuangan (risiko likuiditas, risiko purposive sampling. Metode pengambilan
pembiayaan, dan risiko operasional) sampel tersebut menggunakan kriteria sampel
berpengaruh signifikan dengan tingkat yang ditentukan oleh peneliti. Menurut
kesehatan keuangan (ROA) pada dimensi waktunya, penelitian ini merupakan
perbankan syariah di Indonesia penelitian pooled yang merupakan gabungan
H6: Risiko keuangan (risiko likuiditas, risiko dari times series yaitu penelitian yang
pembiayaan, dan risiko operasional) menggunakan dimensi satu waktu dengan
berpengaruh signifikan dengan tingkat menggunakan beberapa objek penelitian
kesehatan keuangan (ROE) pada (cross section). Variabel penelitian yang
perbankan syariah di Indonesia digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
Dilihat dari Hipotesis pertama, kedua dan adalah:
ketiga, maka dapat dikatakan bahwa jika 1. Variabel dependen (Y), yaitu variabel yang
menunjukkan hubungan positif, maka nilainya dipengaruhi oleh variabel
semakin tinggi risiko, semakin banyak independen. Variabel dependen dalam
keuntungan (tingkat kesehatan keuangan) dan penelitian ini adalah Net Operating Margin
sebaliknya. Namun, hubungan yang negatif (NOM), Return On Asset (ROA), dan
dapat terjadi apabila risiko likuiditas Return On Equity (ROE).
meningkat, yang berarti bank tidak dapat 2. Variabel Independen (X), yaitu variabel
memberikan pinjaman atau mengembalikan yang menjadi sebab terjadinya atau
uang deposan, hal ini akan mempengaruhi terpengaruhinya variabel dependen.
pendapatan atau keuntungan (menurunnya Variabel independen dalam penelitian ini
tingkat kesehatan keuangan). Tujuan dari adalah risiko keuangan yang dibedakan
hipotesis keempat, kelima, dan keenam adalah menjadi: risiko likuiditas (Financing
untuk menguji seberapa besar pengaruh dan Deposit Ratio-FDR), risiko pembiayaan
kepentingan relatif dari setiap jenis risiko (Non Performing Financing-NPF), dan
keuangan. risiko operasional (ATMR untuk risiko
Jenis penelitian ini adalah penelitian operasional).
kausalitas dengan pendekatan kuantitatif. 3. Variabel kontrol, yaitu variabel yang
Penelitian kausalitas adalah desain penelitian menyebabkan hubungan variabel bebas
yang disusun untuk meneliti kemungkinan dan terikat tetap konstan. variabel kontrol
adanya hubungan sebab akibat antar variabel dalam penelitian ini adalah inflasi, ukuran
(Sanusi, 2014:14). Menggunakan data bank, dan pertumbuhan GDP.
sekunder yaitu laporan keuangan dari 9 Bank
Tabel 1
Sampel Penelitian
No Nama Bank Tahun No Nama Bank Tahun
Penelitian Penelitian
1 BCA Syariah 2010 – 2014 6 Muamalat 2010 – 2014
2 BNI Syariah 2010 – 2014 7 Panin Syariah 2010 – 2014
3 BRI Syariah 2010 – 2014 8 Bank Jawa Barat Syariah 2010 – 2014
4 Bukopin Syariah 2010 – 2014 9 Mega Syariah 2010 – 2014
5 Mandiri Syariah 2010 – 2014
Tabel 2
Pengukuran Variabel
No Variabel Pengukuran
( )
1 NOM
( )
2 ROA
3 ROE
4 FDR
5 NPF
ATMR untuk risiko 12,5 x beban modal Risiko Operasional (15% x rata-rata pendapatan bruto 3
6
Operasinal tahun terakhir)
7 Inflasi
8 Ukuran Bank Total Aktiva
9 GDP
Tabel 3
Hasil Uji Korelasi
NOM ROA ROE FDR NPF ATMR SIZE INFLASI GDP
NOM 1.00 0.09 0.06 -0.14 -0.29 -0.32 -0.33 -0.05 0.11
ROA 0.09 1.00 0.75 0.48 -0.27 -0.02 -0.01 -0.23 -0.10
ROE 0.06 0.75 1.00 0.35 -0.10 0.27 0.24 -0.15 0.10
FDR -0.14 0.48 0.35 1.00 -0.17 -0.11 -0.07 -0.15 -0.09
NPF -0.29 -0.27 -0.10 -0.17 1.00 0.55 0.54 0.03 -0.41
ATMR -0.32 -0.02 0.27 -0.11 0.55 1.00 0.97 -0.13 -0.31
SIZE -0.33 -0.01 0.24 -0.07 0.54 0.97 1.00 -0.12 -0.30
INFLASI -0.05 -0.23 -0.15 -0.15 0.03 -0.13 -0.12 1.00 0.26
GDP 0.11 -0.10 0.10 -0.09 -0.41 -0.31 -0.30 0.26 1.00
Sumber : Hasil output Eviews 8 dan olahan Microsoft Excel 2016
Hubungan korelasi antar variabel dapat kontrol (inflasi, dan GDP) dan hubungan
dilihat pada Tabel 3 yang menunjukkan negatif yang sangat lemah dengan ukuran
bahwa variabel NOM memiliki hubungan bank. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
negatif yang lemah dengan kedua variabel kecil NPF, ATMR untuk risiko operasional,
independen (FDR dan NPF) dan hubungan ukuran bank, inflasi, dan GDP maka akan
negatif yang sedang dengan ATMR untuk meningkatkan ROA. Berbanding terbalik
risiko operasional, sedangkan untuk variabel dengan sebelumnya, apabila FDR
kontrol, NOM memiliki hubungan negatif meningkat, maka ROA juga akan
yang lemah dengan ukuran bank, hubungan meningkat. Penelitian ini mendukung
yang negatif sangat lemah dengan inflasi; penelitian yang dilakukan oleh Husein et al
dan memiliki hubungan positif yang lemah (2015), Saira Javaid (2011), dan Burki and
dengan GDP. Hal ini menunjukkan bahwa Niazi (2006).
semakin kecil FDR, NPF, ATMR untuk Variabel ROE memiliki hubungan
risiko operasional, ukuran bank, dan inflasi, positif yang sedang dengan variabel
maka akan meningkatkan NOM. Berbanding independen FDR, hubungan positif yang
terbalik dengan sebelumnya, apabila GDP lemah dengan ATMR untuk risiko
meningkat, maka NOM juga akan operasional, dan memiliki hubungan negatif
meningkat.Widati (2012) menyebutkan yang sangat lemah dengan variabel NPF.
bahwa bank memiliki kinerja yang baik Untuk variabel kontrol, ROE memiliki
apabila mampu menjaga keseimbangan hubungan positif yang sedang dengan
antara pemeliharaan likuiditas yang cukup ukuran bank, hubungan positif yang lemah
baik dengan pencapaian rentabilitas yang dengan GDP; dan memiliki hubungan
wajar serta pemenuhan modal yang negatif yang lemah dengan Inflasi. Hal ini
memadai. Penelitian ini menguatkan menunjukkan bahwa semakin kecil NPF dan
penelitian yang dilakukan oleh Romdayanah inflasi, maka akan meningkatkan ROE.
(2011), Sherty Junita (2015), Taufik Berbanding terbalik dengan sebelumnya,
Ariyanto (2012), Neni (2008), dan apabila FDR, ATMR untuk risiko
Manurung (2014). operasional, ukuran bank, dan GDP
Variabel ROA memiliki hubungan meningkat, maka ROE juga akan meningkat.
negatif yang lemah dengan NPF, hubungan Penelitian ini mendukung penelitian yang
negatif yang sangat lemah dengan ATMR dilakukan oleh Husein et al (2015) yang
untuk risiko operasional, dan hubungan menyatakan bahwa terdapat hubungan
positif yang sedang dengan FDR. Untuk antara risko keuangan dengan kinerja yang
variabel kontrol, ROA memiliki hubungan diukur dengan ROE.
negatif yang lemah dengan kedua variabel
Tabel 4
Hasil Uji Regresi NOM
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
Tabel 5
Hasil Uji Regresi ROA
Unweighted Statistics
Koefisien regresi variabel NPF Hasil dari uji F pada tabel 4.11, uji F
diperoleh nilai sebesar 1,22031325267, hitung sebesar 2,970766 dengan nilai
artinya apabila terjadi penurunan NPF signifikasi P = 0,017718< 0.05 sehingga
sebesar 1%, maka meningkatkan ROA dapat dikatakan bahwa Financing to
sebesar 1,2203%. Koefisien regresi Deposit Ratio (FDR), Non Performing
variabel ATMR untuk risiko operasional Financing (NPF), ATMR untuk risiko
diperoleh nilai sebesar 0,661890318379, operasional, ukuran bank, inflasi, dan
artinya apabila terjadi kenaikan atau Gross Domestic Product (GDP) secara
peningkatan ATMR untuk risiko bersama – sama berpengaruh signifikan
operasional sebesar 1%, maka terhadap Return On Asset (ROA).
meningkatkan ROA sebesar 0,6619%. Hal yang sama juga ditunjukkan oleh
Pengaruh variabel Financing to penelitian Puji Astutik (2015), Bakti S.R
Deposit Ratio, Non Performing Financing, (2014) dan Edy Satrio Wibowo (2013)
dan ATMR untuk risiko operasional yang menerangkan bahwa FDR
terhadap variabel ROA sebesar 0,211817. berpengaruh signifikan terhadap ROA,
Hal ini menunjukkan bahwa persentase sedangkan NPF tidak berpengaruh
sumbangan pengaruh variabel Financing to signifikan terhadap ROA. Hal ini dapat
Deposit Ratio, Non Performing Financing, dilihat dari nilai NPF yang relative rendah
dan ATMR untuk risiko operasional memungkinkan bahwa kredit macet di
terhadap variabel ROA hanya mampu bank syariah juga rendah. Adanya kredit
dijelaskan sebesar 21,18 persen, sedangkan bermasalah akan menyebabkan kredit yang
sisanya sebesar 78,82 persen dipengaruhi disalurkan tidak memberikan kontribusi
oleh faktor lain. yang baik. Penelitian ini juga didukung
Variabel bebas Financing to Deposit oleh Suyono (2005) dan Ponco (2008).
Ratio (FDR) berpengaruh signifikan pada Penelitian ini juga menguatkan penelitian
pada Return On Asset (ROA) karena nilai t Adi Setyawan (2009) dan Supriyanti
sebesar 3,898103 dan (p = 0,0004 <0,05), (2009) yang menguji tingkat kesehatan
Non Performing Financing (NPF) keuangan bank umum konvensional dan
berpengaruh signifikan pada Return On bank umum syariah. Hasilnya
Asset (ROA) karena nilai t sebesar menunjukkan pada bank Financing to
2,461869 dan (p = 0,0185 <0,05), dan Deposit Ratio (FDR) berpengaruh positif
ATMR untuk risiko operasional dan signifikan terhadap Return on Asset
berpengaruh tidak signifikan pada pada (ROA). Untuk variabel kontrol (Ukuran
Return On Asset (ROA) karena nilai t bank, inflasi dan GDP) berpengaruh tidak
sebesar 0,349979 dan (p = 0,7283 >0,05). signifikan terhadap ROA.
Tabel 6
Hasil Uji Regresi ROE
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
sisanya sebesar 77,71 persen dipengaruhi sampel yang digunakan dalam penelitian ini
oleh faktor lain. sebanyak 9 bank syariah dari tahun 2010-
Variabel bebas Financing to Deposit 2014. Penelitian ini menggunakan variabel
Ratio (FDR) berpengaruh signifikan pada independen Financing to Deposit Ratio
pada Return On Equity (ROE) karena nilai (FDR), Non Performing Financing (NPF),
t sebesar 3,206291 dan (p =0,0027 < 0,05), ATMR untuk risiko operasional; variabel
Non Performing Financing (NPF) dependen Net Operating Margin (NOM),
berpengaruh tidak signifikan pada Return Return On Asset (ROA), Return On Equity
On Equity (ROE) karena nilai t sebesar (ROE); serta menggunakan variabel kontrol
1,142291 dan (p = 0,2605 > 0,05), dan ukuran bank, inflasi, dan Gross Domestic
ATMR untuk risiko operasional Product (GDP). Berdasarkan hasil analisis
berpengaruh tidak signifikan pada pada menunjukkan bahwa:
Return On Equity (ROE) karena nilai t a. Terdapat hubungan negatif antara FDR,
sebesar 1,799879 dan (p = 0,0798 > 0,05). NPF, ATMR risiko operasional, Ukuran
Hasil uji F pada tabel 6, uji F hitung bank, Inflasi dengan NOM, sedangkan
sebesar 3,103308 dengan nilai signifikasi P GDP mempunyai hubungan positif dengan
= 0,014239 < 0.05 sehingga dapat NOM.
dikatakan bahwa Financing to Deposit b. Terdapat hubungan positif antara FDR
Ratio (FDR), Non Performing Financing dengan ROA, sedangkan NPF, ATMR
(NPF), ATMR untuk risiko operasional, untuk risiko operasional, ukuran bank,
ukuran bank, inflasi, dan Gross Domestic inflasi, dan GDP mempunyai hubungan
Product (GDP) secara bersama – sama negatif dengan ROA.
berpengaruh signifikan terhadap Return On c. Terdapat hubungan positif antara FDR,
Asset (ROE). ATMR untuk risiko operasional, Ukuran
Koefisien estimasi dari tiga variabel bank, GDP dengan ROE, sedangkan NPF
independen signifikan secara statistik pada dan Inflasi mempunyai hubungan negatif
tingkat 5 persen dalam kasus risiko dengan ROE.
likuiditas (FDR) dan 10 persen dalam d. Hasil dari uji F, risiko keuangan (FDR,
kasus risiko operasional terhadap ROE. NPF, dan ATMR untuk risiko operasional)
Temuan ini konsisten dengan berpengaruh tidak signifikan terhadap
Wasiuzzaman dan Gunasegavan (2013), tingkat kesehatan keuangan bank (NOM).
Pupik (2012), Hasan et al (2015), dan Tyas Risiko keuangan yang dihadapi oleh bank,
Rafelia dan Moh. Didik Ardiyanto (2013). tidak berpengaruh secara langsung
terhadap NOM. Untuk memperoleh
Kesimpulan pembiayaan yang lancar, bank harus
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan strategi yang membutuhkan
mendapatkan bukti empiris mengenai risiko biaya. Untuk itu, pembiayaan yang besar
keuangan (risiko likuiditas, risiko dan lancar belum tentu berdampak
pembiayaan, dan risiko operasional) dan langsung terhadap NOM. Ini juga
tingkat kesehatan keuangan bank pada dikarenakan pengelolaan aktiva yang
perbankan syariah di Indonesia. Penelitian ini produktif juga berpengaruh terhadap
menggunakan analisis data panel, jumlah besarnya nilai NOM.
e. Hasil dari uji F, risiko keuangan (FDR, akan mengakibatkan menurunnya tingkat
NPF, dan ATMR untuk risiko operasional) kesehatan keuangan bank tersebut.
berpengaruh signifikan terhadap tingkat f. Hasil dari uji F, risiko keuangan (FDR,
kesehatan bank (ROA). Secara parsial/ NPF, dan ATMR untuk risiko operasional)
hasil dari perhitungan uji t hanya FDR dan berpengaruh signifikan terhadap tingkat
NPF yang berpengaruh secara signifikan kesehatan keuangan bank (ROE). Hasil
dengan ROA. Ini menunjukkan bahwa dari uji t menunjukkan bahwa hanya FDR
semakin besar risiko likuiditas yang yang berpengaruh terhadap ROE. Hal ini
dihadapi oleh bank, maka tingkat menunjukkan bahwa semakin tinggi FDR
kesehatan bank tersebut akan meningkat, sebuah bank, maka ROE akan meningkat.
dan semakin tinggi risiko pembiayaan yang Bank Indonesia menambahkan bahwa
ada pada sebuah bank, maka akan terjadi kriteria kinerja dari kesehatan sebuah bank
penurunan tingkat kesehatan bank tersebut. mengacu pada penilaian yang berorientasi
Sebuah bank dengan pembiayaan yang pada risiko, materialitas, proporsionalitas,
besar, diharapkan mampu untuk dan signifikansi serta komprehensif dan
meningkatkan laba dari bank tersebut. terstruktur. Untuk itu risiko keuangan
Namun bank juga harus hati-hati dalam sangat berperan penting dalam menentukan
mengambil keputusan, dikarenakan tingkat kesehatan keuangan bank syariah.
besarnya pembiayaan yang bermasalah