Anda di halaman 1dari 12

Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Menurut Risk Based Bank Rating terhadap Kinerja

Keuangan (Studi pada Bank Umum Syariah di Indonesia)

Puji Astutik
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya
Jl. MT. Haryono 165 Malang
teh.puji@gmail.com
Dosen Pembimbing :
Dr. Atim Djazuli,SE.,MM
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya
Jl. MT. Haryono 165 Malang

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh tingkat kesehatan bank
berdasarkan metode Risk Based Bank Rating terhadap kinerja keuangan bank umum syariah di
Indonesia yang diproksi dengan Return on Asset (ROA). Sedangkan rasio yang digunakan
dalam pengukuran Risk Based Bank Rating mencangkup risiko kedit (Non Performing
Financing/NPF), risiko likuiditas (Financing to Deposit Ratio/FDR), nilai komposit Good
Corporate Governance, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Net
Operating Margin (NOM), dan Capital Adequacy Ratio (CAR). Penelitian ini merupakan
penelitian kausalitas dengan data sekunder yang berasal dari laporan keuangan tahunan bank
syariah di Indonesia periode 2010-2013 dengan sampel sebanyak 8 bank. Hasilnya
menunjukkan bahwa melalui uji F NPF, FDR, GCG, BOPO, NOM dan CAR berpengaruh
terhadap kinerja keuangan (ROA) sebesar 60,8%. Sedangkan melalui uji t hanya variabel FDR
dan NOM yang berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA). Dari kedua
variabel tersebut FDR adalah variabel yang paling dominan mempengaruhi ROA.

Kata Kunci :Bank Umum Syariah, Kesehatan Bank, Risk Based Bank Rating, Kinerja
Keuangan, ROA

Abstract : This research aims put to the explain and analysis effect of soundness of banking use
risk based bank rating method toward financial performance (ROA) of Islamic Banking in
Indonesia. Whereas, ratios of risk based bank rating measured using risk profile (Non
Performing Financing and Financing to Deposit Ratio), composite value of good corporate
governance,earning (operating expenses to operating revenue and Net Operating Margin) then
capital (capital adequacy ratio). This research included was causal research with secondary
data from annual report Islamic Bank 2010-2013. Sample data tecnique used purposive
sampling method in order to obtain 8 Islamic bank in Indonesia. The result show NPF, FDR,
GCG, BOPO, NOM and CAR using F test had an effect on financial performance (ROA)

1
amount 60,8%. Whereas using t test only FDR and NOM that a positive effect on financial
performance (ROA). Out of both FDR is dominant variable effect on ROA.

Keywords : Islamic Bank, Soundness of Bank, Risk Based Bank Rating, Financial
Performance, ROA

PENDAHULUAN bahwa CAMEL tidak mampu


menggambarkan keseluruhan kinerja bank.
Krisis yang terjadi pada 1997-1998
Untuk itu, melalui peraturan Bank
mengakibatkan ketidakstabilan industri
Indonesia No. 13/1/PBI/2011 sebagaimana
perbankan di Indonesia. Dampak yang
diatur dalam surat edaran No. 13/24/DPNP
ditimbulkan bagi industri perbankan pada saat
tanggal 25 Oktober 2011 Bank Indonesia
itu adalah ditutupnya 16 bank umum setelah
menetapkan penilaian tingkat kesehatan Bank
terjadi rush besar-besaran oleh nasabah bank
didasarkan pada pendekatan risiko (risk based
tersebut sehingga perbankan kehilangan
bank rating). Dengan sistem penilaian yang
likuiditasnya. Meskipun demikian, industri
baru ini, diharapkan bank mampu
perbankan syariah di Indonesia merupakan
mengidentifikasi masalah sejak dini,
industri perbankan yang relatif stabil. Bahkan,
melakukan tindak lanjut perbaikan yang
bank syariah telah menunjukkan kualitas
sesuai dan lebih cepat serta menerapkan good
kinerjanya dengan pertumbuhan pangsa pasar
corporate governance dan manajemen risiko
sebesar 4,8% dari total perbankan nasional
yang lebih baik. Meskipun telah diberlakukan
pada 2013 dan diperkirakan mencapai 5,25%-
sistem penialian yang baru namun, kinerja
6,25% di akhir 2014 (Siregar,2013).
bank umum syariah sempat mengalami
Permasalahan mengenai perbankan penurunan. Hal tersebut dapat dilihat pada
tidak hanya diakibatkan oleh krisis semata, tabel berikut ;
kasus Bank Century atas tidak terpenuhinya
Tabel1. Rata-rata Ikhtisar Rasio
CAR sebesar 8% sepertihalnya ketentuan
Keuangan Bank Syariahdan Unit
Bank Indonesia juga merupakan masalah
Usaha Syariah 2009-2013
yang belum dapat terselesaikan hingga saat
ini. Untuk itu, Bank Indonesia membentuk Rasio 2009 2010 2011 2012 2013
otoritas pengawas keuangan (OJK) dan mulai
merevisi sistem penilaian kesehatan bank. ROA 1,48% 1,67% 1,79% 2,14% 2,00%
Dalam perkembangannya parameter NPF 4,01% 3,02% 2,52% 2,22% 2,62%
pengukuran kesehatan bank dilakukan dengan
metode CAMELS (Capital,Asset Quality, FDR 89,70% 89,67% 88,94% 100,00% 100,32%
Management, Earning, Liquidity dan
BOPO 84,39% 80,54% 78,41% 74,97% 78,21%
Sensitivity of Risk). Seiring dengan peraturan
tersebut Muhari (2013) dalam penelitiannya CAR 10,77% 16,25% 16,63% 14,13% 14,42%
juga menyarankan komponen kuantitatif
CAEL pada metode CAMELS perlu Sumber. Otoritas Jasa Keuangan,2014, Data Diolah
dilakukan peninjauan ulang dalam Berdasarkan tabel tersebut di atas, terjadi
menentukan bobot komponen efisiensi (Biaya penurunan ROA yang diikuti dengan
Operasional terhadap Pendapatan kenaikan NPF, FDR, BOPO dan CAR pada
Operasional) agar pihak perbankan dapat bank umum syariah. Untuk itu, perlu
beroperasi lebih efisien dan menerapkan dilakukan penilaian dari berbagai aspek
prinsip kehati-hatian. Sejalan dengan mengenai hal – hal yang mempengaruhi
penelitian Wirnkar dan Tanko dalam Putri kinerja tersebut melalui berbagai aspek baik
dan Damayanthi (2013) yang menyatakan finansial maupun non finansial. Hal ini
dikarenakan, tingkat kinerja keuangan suatu

2
bank dapat mempengaruhi kepercayaan mempunyai tingkat efisiensi tertinggi dalam
masyarakat terhadap bank tersebut. karena indikator manajemen, pendapatan dan
pada dasarnya penilaian masyarakat dilihat profitabilitas diantara bank lainnya. Selain itu,
dari ukuran tersirat seperti fasilitas, pelayanan Archer dan Rifaat (2009) menemukan bahwa
dan tingkat keuntungan. Sehingga sebagai kurangnya manajemen modal (pengelolaan
lembaga yang dalam kegiatanya kecukupan modal) dan penerapan good
menggunakan dana dari masyarakat bank corporate governance menyebabkan bank
dituntut untuk mempertahankan dan Islam di Inggris, Malaysia, Yordania, dan
meningkatkan kinerjanya. Sumarta dalam Qatar menempatkan investasi bagi hasil
Widati (2012) menyebutkan bahwa bank sebagai modal sehingga likuiditas bank
dikatakan memiliki kinerja yang baik jika tersebut bermasalah. Penemuan tersebut
mampu menjaga keseimbangan antara didukung oleh Dincer, et al, (2011)
pemeliharaan likuiditas yang cukup dengan mengambil unit analisis pada bank
pencapaian rentabilitas yang wajar serta pemerintah, bank swasta deposit dan bank
pemenuhan modal yang memadai. Sedangkan asing menemukan bahwa melalui perubahan
Bank Indonesia menambahkan kriteria kinerja peraturan perbankan mengenai kecukupan
dari kesehatan bank mengacu pada penilaian modal dan pengendalian fungsi internal pasca
yang berorientasi pada risiko, krisis 2001 sektor perbankan mengalami
proporsionalitas, materialitas dan signifikansi peningkatan profitabilitas bahkan pada bank
serta komprehensif dan terstruktur. swasta deposit memiliki pangsa pasar kredit,
total aset dan deposito perbankan terbesar.
Penelitian yang dilakukan oleh Dengan demikian dalam menilai kinerja
Sabir,et al.(2011) menguji tingkat kesehatan perbankan tidak hanya diperlukan pengukuran
bank umum konvensional dan bank umum secara finansial tetapi juga non finansial.
syariah. Hasilnya menunjukkan pada bank
umum syariah: Capital Adequcy Ratio (CAR) Penelitian mengenai pengaruh tingkat
dan Non Performing Financing (NPF) tidak kesehatan bank berdasarkan metode risk
berpengaruh signifikan pada Return on Asset based bank rating belum banyak dilakukan.
(ROA), Biaya Operasional terhadap Sehingga dengan mengkombinasikan data
Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh rasio keuangan secara kuantitatif dan nilai
negatif dan signifikan terhadap Return on komposit faktor Good Corporate Governance
Asset (ROA), serta Net Operating Margin (GCG) penulis tertarik untuk meneliti
(NOM), Financing to Deposit Ratio (FDR) pengaruh tingkat kesehatan bank umum
berpengaruh positif dan signifikan terhadap syariah terhadap kinerja keuangan dengan
Return on Asset (ROA). Sedangkan pada metode Risk Based Bank Rating
bank umum konvensional Capital Adequcy menggunakan aspek Risk profile (Risiko
Ratio (CAR) berpengaruh positif dan Kredit dan Risiko Likuiditas) yang diukur
signifikan terhadap Return on Asset (ROA), dengan rasio Non Performing Financing
Biaya Operasional terhadap Pendapatan (NPF) dan rasio Financing to Deposit Ratio
Operasional (BOPO) tidak berpengaruh (FDR), Nilai komposit Good Corporate
terhadap Return on Asset (ROA), Net Interest Governance (GCG), aspek Earnings atau
Margin (NIM) berpengaruh positif dan Rentabilitas yang dapat diukur dengan rasio
signifikan terhadap Return on Asset (ROA) Biaya operasional terhadap pendapatan
serta Non Performing Loan (NPL), Loan to operasional (BOPO) dan rasio Net Operating
Deposit Ratio (LDR) berpengaruh negatif dan Margin (NOM), dan Capital atau kecukupan
signifikan terhadap Return on Asset (ROA). modal yang dapat diukur dengan rasio
Capital Adequecy Ratio (CAR). Sedangkan
Di Romania Roman dan Sargu (2013) rasio kinerja keuangan menggunakan rasio
yang menganalisa kesehatan bank dengan return on Asset (ROA). Sehingga tujuan
mengambil 15 bank komersial di Romania dalam penelitian ini adalah
menemukan bahwa bank terbesar di Romania

3
1. Menjelaskan dan menganalisis Adapun sampel dalam penelitian ini
pengaruh rasioNon Performing adalah 8 bank umum syariah di Indonesia
Financing(NPF), Financing to Deposit yang diambil menggunakan teknik purposive
Ratio (FDR), Nilai kompositGood sampling. Pertimbangan yang diambil dalam
Corporate Governance (GCG),Biaya menentukan sampel adalah Bank umum
operasional terhadap pendapatan syariah di Indonesia yang menerbitkan
operasional (BOPO), Net Operating laporan keuangan periode 2010-2013 dan
Margin (NOM)dan Capital Adequacy didalam laporan tersebut terdapat laporan
Ratio (CAR) berpengaruh secara penerapan good corporate governance dan
simultan terhadap kinerja keuangan mengandung rasio keuangan yang dapat di
bank umum syariah butuhkan dalam penelitian. Sehingga sampel
2. Menjelaskan dan menganalisis dalam penelitian ini adalah Bank bukopin
pengaruh rasioNon Performing syariah, Bank BCA syariah, Bank BNI
Financing(NPF), Financing to Deposit syariah, Bank BRISyariah, Bank Mandiri
Ratio (FDR), Nilai kompositGood Syariah, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat
Corporate Governance (GCG),Biaya Indonesia dan Bank Panin Syariah.
operasional terhadap pendapatan
operasional (BOPO), Net Operating Variabel merupakan konsep yang
Margin (NOM)dan Capital Adequacy mempunyai bermacam-macam nilai
Ratio (CAR) berpengaruh secara parsial (Nazir,2013:107). Dalam penelitian ini
terhadap kinerja keuangan bank umum variabel yang digunakan meliputi empat
syariah aspek penilaian kesehatan bank umum syariah
berdasarkan metode risk based bank rating
yakni profil risikoyang dihitung melalui risiko
kredit dan risiko likuiditas melalui rasio NPF
METODE PENELITIAN dan FDR, good corporate governance yang
diukur menggunakan nilai komposit, earning
Jenis penelitian ini adalah penelitian
yang diukur menggunakan rasio BOPO dan
kausalitas dengan pendekatan kuantitatif.
NOM, serta capital yang diukur
Penelitian kausalitas adalah desain penelitian
menggunakan rasio CAR. Sedangkan variabel
yang disusun untuk meneliti kemungkinan
dependen dalam penelitian ini diukur
adanya hubungan sebab akibat antar variabel
menggunakan rasio ROA
(Sanusi, 2014:14). Sehingga dalam penelitian
ini peneliti dapat merumuskan dan menguji Tabel 2. DefinisiOperasional Variabel
hipotesis yang telah dibuat. Adapun
pendekatan kuantitatif digunakan untuk
meneliti sampel tertentu yang telah memenuhi Variabel Definisi
kriteria sampel penelitian. ROA

Jenis data yang digunakan dalam NPF


penelitian ini adalah jenis data objek yang di
ambil dari laporan keuangan tahunan bank FDR
umum syariah di Indonesia. Adapun sumber
GCG Nilai komposit
data diperoleh dari data sekunder. Data
BOPO
sekunder adalah data yang sudah tersedia dan
dikumpulkan oleh pihak lain (Sanusi, NOM
2014:104). Secara spesifik penelitian ini
menggunakan data dari rasio keuangan dan CAR
data kualitatif penerapan good corporate
governance yang dikuantifikasikan.

4
Tahapan dalam melakukan analisis data Tabel 4. Hasil Uji Kolmogorov Smirnov
dilakukan dengan menggunakan regresi linear
berganda dengan terlebih dahulu melakukan Unstandardized
uji asumsi klasik (uji normalitas, Residual
heteroskedasitas, dan multikolinearitas) untuk N 32
menentukan ketepatan model. Selanjutnya uji Normal Mean .0000000
hipotesis dilakukan menggunakan uji Parametersa Std. .00393327
koefisien determinasi, uji F dan uji t. Deviation
Most Absolute .117
HASIL ANALISIS Extreme Positive .117
Differences Negative -.103
Hasil analisis dalam penelitian ini Kolmogorov-Smirnov Z .659
meliputi penghitungan beberapa komponen Asymp. Sig. (2-tailed) .778
tingkat kesehatan bank berdasarkan Risk a. Test distribution is Normal.
Based Bank Rating pada risiko kredit, risiko Berdasarkan pengujian Kolmogorov-
likuiditas, rentabilitas dan kecukupan modal. Smirnovdidapatkan nilai Kolmogorov-
Komponen tersebut diukur dengan Smirnov adalah 0,659 dan signifikan 0,778.
menggunakan rasio Non Performing Dalam hal ini terbukti bahwa data
Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio terdistribusi secara normal karena nilai
(FDR), Biaya operasional terhadap sigifikan (Asymptotic Significance) jauh di
pendapatan operasional (BOPO), Net atas 0,05.
Operating Margin (NOM) dan Capital
Adequacy Ratio (CAR) menggunakan laporan Tabel 5. Hasil Uji Glejser
keuangan tahunan masing masing bank yang
menjadi sampel dalam periode 2010-2013
Coefficientsa
sebagai berikut Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
Tabel 3. Hasil Analisis Data B Std. Beta
Error
Rata – rata 1 (Consta .000 .005 -.172 .865
Variabel nt)
2010 2011 2012 2013
NPF -.022 .029 -.149 -.751 .460
NPF 2,74% 3,02% 2,17% 2,50% FDR .000 .003 .014 .056 .956
FDR 72,27% 83,85% 92,13% 93,99% GCG 9.975E- .002 .001 .004 .997
GCG 1,93 1,78 1,58 1,47 BOPO .006 .004 .491 1.718 .098
BOPO 62,93% 56,29% 56,06% 55,69% NOM .003 .002 .335 1.502 .146
NOM 1,83% 8,25% 9,63% 17,97% CAR .001 .005 .053 .179 .859
CAR 28,50% 24,65% 18,22% 16,17% a. Dependent Variable: ABSUT
ROA 0,46% 0,72% 2,21% 1,22%
Sumber. Hasil Olahan
Berdasarkan tabel tersebut dapat
dilihat bahwa masing-masing variabel
independen tidak secara signifikan
mempengaruhi variabel dependen nilai
absolut residual (ABSUT). Hal ini dapat
dilihat dari nilai signifikan variabel NPF
sebesar 0,460, FDR sebesar 0,956, GCG
sebesar 0,997, BOPO sebesar 0,098, NOM
sebesar 0,146 dan CAR sebesar 0,859.
Dengan kata lain nilai signifikan seluruh
variabel independen > 0,05. Hal ini dapat

5
disimpulkan bahwa tidak terjadi variabel independen yang memiliki nilai VIF
heteroskedasitas dalam data penelitian. lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat multikoliniearitas antar variabel
Tabel 7. Hasil Uji Multikolinearitas independen dalam model regresi.
Coefficient Correlationsa Tabel 8. Hasil Koefisien Determinasi
Model CAR NOM NPF BOPO FDR GCG
C CAR 1.000 .132 -.065 .509 .447 -.637
Model Summary
or NOM .132 1.000 -.027 .516 .014 -.118
re NPF -.065 -.027 1.00 -.168 -.309 .117 R Adjusted Std. Error of
1
lat BOPO .509 .516 -.168 1.000 .211 -.595 Model R Square R Square the Estimate
io FDR .447 .014 -.309 .211 1.00 -.005
ns GCG -.637 -.118 .117 -.595 -.005 1.00 1 .780a .608 .514 .0043799
a. Dependent Variable: ROA
a. Predictors: (Constant), CAR, NOM, NPF,
BOPO, FDR, GCG

Coefficientsa
Berdasarkan tabel perhitungan koefisien
Unstandardize Standardized Collinearity
d Coefficients Coefficients Statistics determinasi (R2) tersebut besarnya R2
adalah 0,608. Hal ini berarti 60,8% kinerja
Std. Toler-
Model B Error Beta T Sig. ance VIF keuangan bank umum syariah periode
2010-2013 dijelaskan oleh variabel
1 (Consta
nt)
-.005 .008 -.660 .515 pengukuran tingkat kesehatan bank yang
diukur melalui NPF, FDR, GCG, BOPO,
NPF -.017 .049 -.046 -.336 .740 .834 1.199
NOM dan CAR. Sedangkan sebesar 39,2%
FDR .019 .005 .583 3.442 .002 .545 1.833 (100% - 60,8%) dijelaskan oleh variabel
GCG -.005 .004 -.242 -1.159 .257 .359 2.789 lain yang tidak dimasukan dalam
BOPO .006 .006 .181 .919 .367 .402 2.489 penelitian.
NOM .009 .003 .493 3.200 .004 .659 1.517
Tabel 9. Hasil Uji F
CAR .007 .008 .169 .823 .418 .370 2.705
a. Dependent Variable: ROA ANOVAb
Sum of Mean
Melihat besaran nilai korelasi antar Model Squares df Square F Sig.
variabel independen, terlihat bahwa hanya 1 Regression .001 6 .000 6.470 .000a
variabel GCG yang mempunyai korelasi
cukup tinggi terhadap variabel CAR dengan Residual .000 25 .000
tingkat korelasi sebesar -0,637 atau sekitas Total .001 31
63,7%. Nilai korelasi ini masih dibawah 0,95 a. Predictors: (Constant), CAR, NOM, NPF, BOPO,
atau 95% sehingga dapat disimpulkan bahwa FDR, GCG
tidak terjadi multikolinearitas yang serius. b. Dependent Variable: ROA
Selain itu, melihat hasil hitungan
tolerancetidak ada variabel independen yang
H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = 0
memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10
yang berarti tidak ada korelasi antar variabel H1 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6 ≠ 0
independen yang lebih dari 95%
(Ghozali,2007:91). Hasil perhitungan Nilai Ftabel dengan df = 25 (df = n –
Variance Inflation Factor (VIF) (k+1)) dimana n adalah jumlah sampel, k
menunjukkan hal yang sama yakni tidak ada adalah jumlah variabel independen

6
didapatkan nilai 2,49. Sehingga dengan nilai Penelitian ini didukung oleh penelitian Rahmi
Fhitung 6,470 berarti Fhitung > dari Ftabel dan dan Anggraini (2013) yang mengukur secara
angka signifikansi 0,000 < 0,05 maka H0 simultan variabel CAR, BOPO, NPF dan CSR
ditolak. Dengan demikian, secara simultan Disclosure terhadap ROA Bank Syariah serta
variabel tingkat kesehatan bank (NPF, FDR, Prasnanugraha (2007), Mahardian (2008),
GCG, BOPO, NOM dan CAR) berpengaruh Widati (2012) dan Ibadil (2013) yang
pada variabel dependen kinerja keuangan menguji secara simultan variabel rasio tingkat
(ROA) Bank Syariah di Indonesia periode kesehatan terhadap kinerja keuangan bank
2010-2013. umum konvensional di Indonesia. Perbedaan
diantara penelitian tersebut adalah rasio yang
Tabel 10. Hasil Uji t dipakai. Prasnanugraha (2007) dan Mahardian
(2008) menggunakan rasio CAR, BOPO,
Coefficientsa NPL, NIM dan LDR Sedangkan Widati
Unstandardized Standardized (2012) menggunakan beberapa komponen
Model Coefficients Coefficients T Sig. tingkat kesehatan berdasarkan metode
B Std. Error Beta CAMEL yang diukur dengan CAR, PPAP,
(Const DER, BOPO dan LDR selanjutnya Ibadil
-.005 .008 -.660 .515
ant) (2013) mengukur rasio tingkat kesehatan
NPF -.017 .049 -.046 -.336 .740 bank berdasarkan metode risk based bank
rating yang diukur dengan rasio NPL, NIM,
FDR .019 .005 .583 3.442 .002
1 LDR, BOPO, CAR, PDN dan GCG.
GCG -.005 .004 -.242 -1.159 .257
BOPO .006 .006 .181 .919 .367 Berdasarkan hasil penelitian dan
NOM .009 .003 .493 3.200 .004 penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
terbukti bahwa rasio tingkat kesehatan bank
CAR .007 .008 .169 .823 .418
secara bersama – sama menunjukkan tingkat
a. Dependent Variable: ROA
kinerja bank. Dengan kata lain beberapa rasio
tingkat kesehatan bank dalam metode risk
H0 = bi = 0 based bank rating sesuai ketetapan Bank
H1 = bi ≠ 0 Indonesia yang digunakan dalam penelitian
ini mampu menunjukkan ukuran kinerja suatu
Berdasarkan tabel tersebut di atas dapat bank dilihat dari sisi keuangannya. Namun
dituliskan persamaan regresi secara matematis demikian, jika rasio tingkat kesehatan bank
: tersebut diukur secara individu terhadap
kinerja keuangan (ROA) akan mempunyai
ROA = -0,006 – 0,17NPF + 0,19FDR - hasil yang berbeda – beda antar masing-
0,005GCG + 0,006BOPO + 0,009NOM + masing variabel.
0,007CAR + 0,008
Dalam penelitian ini NPF tidak
Dengan demikian, dengan uji t hanya variabel berpengaruh terhadap ROA. Jika dilihat dari
FDR dan NOM yang berpengaruh positif besarnya rata – rata NPF Bank Umum
signifikan secara parsial terhadap ROA. Syariah periode 2010-2013 adalah 2,608%
masih dalam batas NPF yang ditetapkan bank
PEMBAHASAN Indonesia pada peringkat 2 (baik) yang tidak
Berdasarkan hasil penelitian melalui uji lebih dari 5%. Sedangkan nilai maksimum
statistik F, seluruh variabel independen (NPF, NPF pada periode tersebut adalah 7,83% yang
FDR, GCG, BOPO, NOM dan CAR) dalam dialami oleh Bank Panin Syariah masih
penelitian ini secara simultan berpengaruh dibawah batas Bank Indonesia mensyaratkan
terhadap variabel dependen (kinerja tingkat NPF Bank Umum Syariah dikatakan
keuangan) yang diproksi dengan ROA. cukup baik jika tidak lebih dari 8%. Dengan
demikian, bank syariah masih dapat

7
beroperasi dengan baik melaui rata – rata Sehingga penelitian ini mendukung penelitian
NPF yang berada di bawah batas maksimum Sabir, et al., (2012) yang memproksi
ketentuan Bank Indonesia tanpa mengganggu likuiditas Bank Umum Syariah dengan FDR
tingkat return yang diterima. Hal ini juga serta Mahardian (2008), Widati (2012) dan
dapat disebabkan karena cadangan kerugian Widianata (2012) yang memproksi likuiditas
piutang masih mampu meng-cover kerugian Bank Umum Konvensional dengan LDR.
akibat pembiayaan bermasalah. Namun, penelitian ini tidak mendukung
penelitian Ibadil (2013) yang memproksi
Selain itu, usia Bank Umum Syariah likuiditas Bank Umum Konvensional
yang mayoritas baru berdiri pada tahun 2009 menggunakan LDR yang menyatakan bahwa
dan 2010 dapat menyebabkan fungsi LDR tidak berpengaruh terhadap ROA.
intermediasi bank kurang optimal. Pada
periode 2010-2013 bank – bank syariah yang Selanjutnya, komponen GCG tidak
baru berdiri sedang dalam tahap mencari berpengaruh terhadap ROA. Pengukuran
pangsa pasar. Pernyataan tersebut didukung GCG di Indonesia yang merupakan suatu
oleh penelitian Farook et.al (2012) yang penilaian non finansial dan kualitatif belum
menyatakan bahwa usia bank Islam mampu dijadikan tolok ukur investor/nasabah
mempengaruhi tingkat distribusi profit. Hal di Indonesia. Pernyataan ini tidak sesuai
ini dapat dilihat pada Bank BCA Syariah dan dengan penelitian Archer dan Rifaat (2009)
BNI Syariah yang mulai beroperasi pada yang menemukan bahwa di Inggris, Malaysia,
tahun 2010. Yordania, dan Qatar kurangnya manajemen
modal (pengelolaan kecukupan modal) dan
Sedangkan variabel FDR berpengaruh penerapan good corporate governance
terhadap ROA. Dengan demikian dapat menyebabkan likuiditas bank Islam
diartikan bahwa Bank Umum Syariah periode bermasalah. Hal ini mungkin disebabkan oleh
2010-2013 mampu mengoptimalkan dana perbedaan faktor perilaku investor/nasabah
pihak ketiga yang dihimpun untuk disalurkan bank Islam di Indonesia dan diluar negeri.
pada pembiayaan yang tepat sehingga return
yang diterima oleh bank dapat meningkat. Hal Sedangkan Menurut Sulaiman (2012)
ini dapat dilihat dari rata – rata tingkat FDR mekanisme GCG lebih mempengaruhi
seluruh bank syariah dari periode 2010 profitabilitas perusahaan di Indonesia berupa
sampai 2013 sebesar 85,56% < 110%. Secara tingkat pengembalian ekuitas yang diukur
keseluruhan prosentase ini termasuk kategori dengan ROE. Sedangkan pengukuran
cukup baik. Sehingga dengan tingkat mekanisme GCG terhadap ROA secara
likuiditas yang cukup baik dapat dikatakan individual tidak memberikan pengaruh. Hasil
bank mempunyai kinerja keuangan yang baik ini dapat diartikan bahwa faktor penilaian
pula utamanya sebagai lembaga intermediasi GCG yang merupakan mekanisme penerapan
dalam mengelola dana pihak ketiga dan corporate governance pada bank umum
menyalurkannya pada pembiayaan. syariah yang terdiri atas 3 (tiga) aspek
kualitatif utama yaitu governance structure,
Selain itu, efektifitas bank umum governance process dan governance
syariah periode 2010-2013 ini juga dapat outcomes tidak cukup memberikan pengaruh
dilihat pada rendahnya rata – rata tingkat NPF pada return bank tanpa adanya faktor analisis
periode tersebut sebesar 2,608%. lain. Sehingga penelitian ini mendukung
Dimungkinkan efektivitas FDR ini juga temuan Ibadil (2013) dan Sulaiman (2012)
disebabkan pada prinsip kehati-hatian bank dan tidak mendukung penelitian Archer dan
syariah dalam menyalurkan pembiayaan Rifaat (2009) dan Rahmi dan Irfan (2013).
berbasis 5C yang terdiri atas Character
(karakter), Capacity (kemampuan BOPO merupakan rasio antara biaya
pengembalian), Collateral (Jaminan), Capital operasional yang dikeluarkan oleh bank untuk
(Modal) dan Condition (situasi dan kondisi). memperoleh pendapatan operasional. Tidak

8
berpengaruhnya BOPO pada ROA dapat NOM menunjukkan kemampuan bank dalam
disebabkan karena sebagian besar bank mengelola penyaluran pembiayaan kepada
syariah di Indonesia baru beroperasi pada nasabah dan biaya operasionalnya sehingga
tahun 2009 dan 2010 sehingga untuk kualitas aktiva produktif terjaga dam mampu
membiayai kegiatan operasionalnya membuat peningkatan pendapatan.
membutuhkan dana yang cukup besar. Hal ini Pengukurannya dapat dilihat dari
dapat dilihat pada rasio BOPO Bank Panin perbandingan besarnya pendapatan
syariah tahun 2010 yang mencapai 96,88% operasional setelah dikurangi dana bagi hasil
menghasilkan ROA -1,56% dan Bank BCA dan biaya operasional dengan rata-rata aktiva
tahun 2010 yang mempunyai rasio BOPO produktif. Penelitian ini mendukung
64,05% menghasilkan ROA 0,63% penelitian Sabir, et al., (2012). Pada bank
sedangkan di tahun 2013 perkembangan bank umum konvensional NOM diukur dengan net
BCA Syariah cukup konstan dengan BOPO interest margin (NIM) dimana menurut
46,54% juga menghasilkan ROA sebesar penelitian Prasnanugraha (2007), Mahardian
0,62%.Hal tersebut berbeda dengan bank (2008), Widianata (2012) dan Ibadil (2013)
syariah yang telah beroperasi cukup lama juga menunjukkan pengaruh yang positif dan
seperti Bank Syariah Mandiri. Kepercayaan signifikan terhadap ROA. Meskipun
masyarakat menggunakan jasa layanan demikian, terdapat perbedaan mendasar
tersebut menjadikan bank tersebut dalam diantara keduanya yakni dana bagi hasil
kegiatan operasionalnya tidak membutuhkan dalam bank umum syariah bukan merupakan
biaya yang cukup besar namun, return yang beban ataupun pendapatan bank sehingga
dihasilkan cukup besar. Hal ini dapat dilihat konsep ini berbeda dengan NIM dalam bank
pada rasio BOPO Bank Syariah Mandiri umum konvensional yang menunjukkan
2010-2013 berturut-turut adalah 47,78%, kemampuan bank dalam menghasilkan
47,63%, 59,57% dan 67,17% menghasilkan pendapatan bunga bersih dari rata-rata aktiva
ROA yang berturut-turut 1,29%, 1,13%, produktifnya. Bunga dalam bank umum
1,49% dan 1,02%. Selama periode penelitian konvensional merupakan komponen
rata-rata BOPO Bank Syariah Mandiri adalah pendapatan pembentuk laba sedangkan pada
55,54% dengan rata-rata ROA 1,23%. Selain bank umum syariah adalah hak yang harus
faktor tersebut, tidak berpengaruhnya BOPO diberikan pada pihak ketiga yang bukan
terhadap ROA dapat juga disebabkan peran merupakan beban dan bukan merupakan
pendapatan non operasional yang besar pendapatan.
sehingga turut berperan dalam menghasilkan
return. Tidak berpengaruhnya CAR terhadap
ROA disebabkan karena bank syariah belum
Dengan demikian penelitian ini optimal dalam menyalurkan pembiayaan
mendukung penelitian Pahlevie (2009) yang kepada debitur. Hal ini dapat dilihat pada
menyatakan bahwa BOPO tidak berpengaruh tingkat CAR Bank BCA Syariah pada tahun
terhadap perubahan laba dan Sabir, et al., 2010 mencapai 76,39% namun FDR-nya
(2012) dalam penelitiannya pada bank umum hanya sebesar 44,79%. Hal tersebut juga
konvensional bahwa BOPO tidak ditunjukkan oleh Bank Panin Syariah 2010
berpengaruh erhadap ROA. Namun, yang memiliki tingkat CAR 54,81% hanya
penelitian ini tidak mendukung penelitian memiliki FDR 13,34%. Selain itu dengan
Prasnanugraha (2007), Mahardian (2008), melihat tingkat rata – rata CAR pada periode
Widianata (2012) dan Ibadil (2013). 2010-2013 pada seluruh bank syariah yang
mencapai 21,89% menunjukkan bahwa bank
Selanjutnya NOM berpengaruh syariah selalu menjaga tingkat CAR minimal
terhadap ROA. Hasil temuan ini 8% sesuai ketentuan Bank Indonesia serta
mengindikasikan bahwa semakin besar senantiasa melakukan pengendalian risiko
tingkat NOM semakin besar kemampuan sehingga dalam kegiatan operasionalnya bank
aktiva produktif menghasilkan laba. Besarnya

9
cenderung tidak mengoptimalkan modal yang di daerah setingkat kecamatan untuk lebih
ada. Sehingga tinggi rendahnya tingkat CAR mengenalkan masyarakat pada Bank Syariah.
pada bank syariah tidak mempengaruhi
return/pendapatan yang diterimanya. Meskipun demikian, dalam penelitian
Penelitian ini mendukung penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan dalam
Prasnanugraha (2007) dan Sabir, et al., (2012) melakukan pengujian hipotesis. Keterbatasan
namun tidak mendukung penelitian jumlah data penelitian yang masih minim
Mahardian (2008), Widati (2012), Widianata membuat jumlah sampel yang diambil juga
(2012) dan Ibadil (2013). minim. Selanjutnya pada penghitungan NOM
pada tahun 2010 pada bank umum syariah
Berpengaruhnya FDR dan NOM yang baru berdiri dilakukan dengan tetap
terhadap ROA secara eksternal juga membagi rata-rata aktiva produktif dengan 12
dipengaruhi oleh sifat psikografis masyarakat bulan sebab penghitungan aktiva produktif
terhadap bank syariah sebagai bank yang baru suatu bank baik yang sebelumnya berbentuk
tumbuh. Rata-rata masyarakat awam belum UUS maupun konversi dari bank umum
mengenal fungsi, tujuan dan sistem dari bank konvensional tetap dilanjutkan ketika bank
syariah sehingga cenderung lebih loyal pada tersebut menjadi Bank Umum Syariah. Selain
bank konvensional yang telah ada itu, terdapat perbedaan yang mencolok pada
sebelumnya. Selain itu, beberapa masyarakat penghitungan data antara usia bank umum
yang tinggal di pedesaan mayoritas belum syariah yang telah lama berdiri dan yang baru
mengetahui tentang adanya Bank Syariah. berdiri. Sehingga hal tersebut mempengaruhi
Untuk itu, dalam rangka mengembangkan hasil pengujian hipotesis
intermediasi bank dalam kebijakan-kebijakan
yang perlu diambil oleh bank Syariah antara KESIMPULAN DAN SARAN
lain : (1) Melakukan positioning sebagai bank
Berdasarkan hasil penelitian dapat
yang menguntungkan kedua belah pihak, fair,
diketahui bahwa secara simultan tingkat
dan terbuka bagi masyarakat dengan agama
kesehatan bank umum syariah yang diukur
apapun melalui edukasi dan promosi. (2)
menggunakan NPF, FDR, GCG, BOPO,
Mampu menjadi sumber informasi bagi
NOM, CAR berpengaruh terhadap kinerja
masyarakat yang membutuhkan informasi
keuangan (ROA). Sedangkan secara parsial
mengenai operasional bank syariah. (3)
hanya variabel FDR dan NOM yang
Membedakan segmen pasar dan segmen
mempengaruhi ROA dan FDR merupakan
produk sesuai dengan psikografis masyarakat
variabel yang paling dominan. Sehingga
diantaranya masyarakat yang mengutamakan
diharapkan bank syariah mampu
penggunaan produk sesuai syariah, ikut-
meningkatkan likuiditas, pengelolaan aktiva
ikutan, memanfaatkan kepraktisan transaksi
produktif, fungsi intermediasi dan pelayanan
dan kemudahan akses, menggunakan bank
pada masyarakat. Sedangkan Bank Indonesia
syariah untuk transaksi bisnis dan
dan OJK diharapkan mampu mendorong
pembayaran gaji serta masyarakat yang lebih
Bank umum syariah senantiasa meningkatkan
mengutamakan bank konvensional.(4)
likuiditasnya misalnya dengan melakukan
Melakukan mirroring pada produk dan jasa
linkage dengan BPRS, BMT maupun
bank Syariah di luar negeri. (5)
Koperasi Syariah serta mengevaluasi
Mengedepankan service excellence dan
penilaian tingkat kesehatan bank berdasarkan
prinsip syariah dalam operasionalnya. (6)
usia dan total aset. Selain itu, bagi peneliti
Bersinergi dengan pondok pesantren dan
selanjutnya diharapkan dapat menambah
lembaga pembiayaan Syariah lainnya seperti
variabel penelitian, mengklasifikasikan
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS),
sampel berdasarkan usia operasional dan
Baitul maal Wat Tamwil (BMT) maupun
membandingkannya dengan bank umum
koperasi Syariah. (7) Membuka kantor cabang
konvensional.

10
DAFTAR PUSTAKA Mahardian,Pandu,2008,Analisis Pengaruh
Rasio CAR,BOPO, NPL, NIM dan
Archer,Simon dan Rifaat Ahmed LDR terhadap Kinerja Keuangan
A.K.,2009,Profit-Sharing Investment Perbankan (Studi Kasus Perusahaan
Accounts in Islamic Bank: Perbankan yang tercatat di BEJ
Regulatory Problem and Possible periode Juni 2002-Juni 2007).Tesis
Solutions.Journal of Banking Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Regulation,Vol.10,4,hal 300-306 Universitas Diponegoro Semarang
Akhter,Waheed, Ali Raza, Orangzab dan Muhari,Syafaat,2013,Tingkat Efisiensi Bank
Muhammad Akram.,2011,Efficiency Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
and Performance of Islamic Banking di Indonesia,Bahan-Bahan Terpilih
:The Case of Pakistan, Far East dan Hasil Riset Terbaik Forum Riset
Journal of Psychology and Perbankan Syariah VI, Bank
Business,Vol.2,No.2, hal 54-70 Indonesia, IAEI dan Universitas
Bank Indonesia,2011,Peraturan Bank Lambung Mangkurat, hal 22-49
Indonesia No. 13/1/PBI/2011 Nazir, Moh.,2013,Metode Penelitian, Ghalia
Tentang Penilaian Tingkat Indah,Jakarta
Kesehatan Bank Umum,Jakarta Otoritas Jasa Keuangan,2014,Statistik
__________,2012,Kodifikasi Peraturan Bank Perbankan Syariah.Jakarta
Indonesia Kelembagaan Penilaian _________,2014,Peraturan Otoritas Jasa
Tingkat Kesehatan Bank,Jakarta Keuangan No.8/POJK.03/2014
Dincer, Hasan., Gulsah Gencer, Nazife tentang Penilaian Tingkat Kesehatan
Orhan, dan Kevser Sahinbas,2011, A Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
performance evaluation of the Syariah, Jakarta
Turkish Banking Sector After Global Pahlevie,Nu’man Hamzah,2009,Analisis
Crisis via CAMEL Ratios,Procedia Pengaruh CAR, NIM, LDR, NPL,
Social and Behavioral Sciences 24, BOPO dan EAQ terhadap Perubahan
hal 1530-1545 Laba (Studi Empiris pada Bank
Farook,Sayd, Kabir Hasan dan Grogory Umum di Indonesia Periode Laporan
Clinch,2012,Profit Distribution Keuangan Tahun 2004-2007). Tesis
Management by Islamic Bank :An Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Empirical Investigation. The Universitas Diponegoro Semarang
Quarterly Review of Economics and Prasnanugraha,Ponttie,2007,Analisis
Finance, hal 333-347 Pengaruh Rasio-rasio Keuangan
Ghozali,Imam,2007,Aplikasi Analisis Terhadap Kinerja Bank Umum di
Multivariate dengan Program Indonesia (Studi Empiris Bank-bank
SPSS,Badan Penerbit Universitas Umum Yang Beroperasi Di
Diponegoro,Semarang Indonesia),Tesis.Fakultas
Ibadil,Muhamad,2013,Analisis Pengaruh Ekonomika dan Bisnis Universitas
Risiko, Tingkat Efisiensi dan Good Diponegoro Semarang
Corporate Governance terhadap Putri,I Dewa A.D.E dan I Gusti A.E
Kinerja Keuangan Perbankan Damayanthi,2013,Analisis
(Pendekatan Beberapa Komponen Perbedaan Tngkat Kesehaan Bank
Metode Risk Based Bank Rating Berdasarkan Metode RGEC pada
SEBI 13/24/DPNP/2011)(Studi Perusahaan Perbankan Besar dan
Kasus pada Bank Umum yang Kecil.E-Jurnal
Terdaftar di BEI Periode 2008- Akuntansi,Universitas Udayana,
2012),Skripsi,Fakultas Ekonomika Bali,hal 483-596
dan Bisnis Universitas Diponegoro Rahmi,Febri dan Andi Irfan,2013,Dampak
Semarang Penerapan Corporate Governance

11
terhadap Kinerja Perusahaan Jakarta Siregar,Mulya,2013,Outlook Perbankan
Isamic Index di Bursa efek Syariah 2014, Slide Presentasi
Indonesia.Jurnal Review of Islamic disajikan dalam Seminar Akhir
Economics Finance, and Tahun Perbankan Syariah 2013,Bank
Banking,Vol. 1,No. 2, 2013 Agustus, Indonesia, Jakarta, 16 Desember
hal 271-288 Sulaiman, Faradila,2012,Pengaruh
Rahmi, Nurul dan Ratna Mekanisme Good Corporate
Anggraini,2013,Pengaruh CAR, Governance terhadap Kinerja
BOPO, NPF, CSR Disclosure Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta
terhadap Profitabilitas Perbankan Islamis Index Tahun 2009-
Syariah.Jurnal Wahana 2011,Skripsi Fakultas Ekonomi dan
Akuntansi.Vol.8, No. 2, 2013 Bisnis Universitas Brawijaya Malang
Desember, hal 171-187 Widati,Listyorini Wahyu,2012,Analisis
Roman,Angela dan A.C Pengaruh CAMEL terhadap Kinerja
Sargu,2013,Analysing the Financial Perusahaan Perbankan yang Go
Soundness of the Commercial Banks Publik,Jurnal Dinamika Akuntansi,
in Romania: An Approach Based on Keuangan dan Perbankan, 2012
the Camels Framework,Procedia Nopember, Vol. 1,No.2, hal 105-119
Economic and Finance 6, hal 703- Widianata,Andrea,2012,Analisis Pengaruh
712 Rasio CAR, NPL, NIM, BOPO,
Sabir, Muh, Muhammad Ali dan Abd. Hamid LDR terhadap ROA (Studi Kasus
Habbe,2012,Pengaruh Rasio pada Bank Umum Swasta Nasional
Kesehatan Bank terhadap Kinerja Devisa yang Terdaftar di Bank
Keuangan Bank Umum Syariah dan Indonesia Tahun 2009-2011),Skripsi
Bank Umum Konvensional di Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Indonesia,Jurnal Analisis, Universitas DiponegoroSemarang
Vol.1,No.1, 2012 Juni, hal 79-86
Sanusi,Anwar,2014,Metodologi Penelitian
Bisnis, Salemba Empat,Jakarta

12

Anda mungkin juga menyukai