Anda di halaman 1dari 40

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perekonomian syariah di Indonesia terus berkembang. Hal itu dapat dibuktikan

dengan berdirinya berbagai lembaga keuangan syariah. Lembaga keuangan syariah

merupakan lembaga keuangan yang dalam operasionalnya berlandaskan pada prinsip-

prinsip Islam. Penerapan prinsip Islam inilah yang membedakan lembaga keuangan

syariah dengan lembaga keuangan umum (konvensional). Misalnya dalam hal

pembiayaan usaha, Bank Syariah hanya bersedia membiayai kegiatan-kegiatan

atau usaha yang halal dan bermanfaat, sedangkan bank konvensional dalam

memberikan pembiayaan tidak menilai halal atau tidak usaha tersebut.1

Kunci utama yang dapat mengembangkan lembaga keuangan syariah adalah

sumber daya manusia (SDM). Sumber daya manusia sangat berpengaruh dalam

perkembangan Bank Syariah untuk mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan

tulang punggung dalam menjalankan roda kegiatan operasional suatu bank. Untuk itu

penyedia sumber daya manusia (bankir) sebagai motor penggerak operasional haruslah

disiapkan sebaik mungkin sehingga mereka memiliki kemampuan dan pengetahuan yang

baik tentang industri keuangan syariah.

SDM yang berkualitas merupakan salah satu faktor yang menentukan peningkatan

kinerja Perbankan Syariah. SDM berkualitas yang dibutuhkan oleh Perbankan Syariah

adalah SDM yang secara keilmuan paham tentang konsep Bank Syariah dan ekonomi

syariah, SDM yang tidak hanya mengerti tentang ilmu Bank Syariah saja, namun juga
1
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Jakarta:Rajawali Pers, 2015), hal.2
2

memiliki semangat keislaman yang tinggi. Sehingga dapat memiliki rasa tanggung jawab

terhadap kemajuan Bank Syariah.2

Ruang lingkup karir bagi sarjana ekonomi islam sangatlah luas. Sarjana ekonomi

islam dapat dengan bebas memilih untuk menentukan karir masa depan mereka dan

tidak tertutup kemungkinan sarjana ekonomi memilih berkarir di Bank Syariah. Dalam

memilih karir yang akan dijalani, khusunya mahasiswa Manajemen Keungan Syariah

(MKS) memiliki berbagai pertimbangan untuk memilih karir apa yang akan dijalaninya.

Dalam menentukan karir masa depan, seseorang tentunya telah mempertimbangkan

berbagai hal yang membuatnya memiliki minat ataupun tidak pada suatu karir yang

akan dijalaninya.

Minat adalah suatu dorongan yang menyebabkan terikatnya perhatian individu

pada objek tertentu seperti pekerjaan, pelajaran, benda dan orang. 3 Penjurusan dalam

kuliah bertujuan untuk menyaring minat mahasiswa terhadap bidang yang ingin

ditekuninya. Minat muncul karena suka terhadap suatu hal yang mendorong untuk

melakukan sesuatu terhadap dirinya.

Adapun faktor yang dapat mempengaruhi minat mahasiswa untuk berkarir

di Bank Syariah adalah pengetahuan, gaji dan religiusitas. 4 Pengetahuan adalah hasil

tahu manusia terhadap sesuatu atau segala perbuatan manusia untu mengetahui suatu objek

yang dihadapinya atau hasil usaha manusia untuk menmahami suatu objek tertentu.5

Seharusnya pengetahuan yang dimiliki oleh mahasiswa prodi manajemen

2
Irham Fahmi, Manajemen Perbankan Konvensional & Syariah, (Jakarta: Mitra Wacana Media,
2015), hal.29
3
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2015) hal. 151
4
Ali Makhsun Efendi, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga untuk Berkarir di Bank Syariah, (Skripsi, IAIN
Salatiga, 2018), hal.36.
5
Surajiyo. Filsafat Ilmudan Perkembangannya di Indonesia. (Jakarta: Bumi Aksara, 2013) hal. 26
3

keuangan syariah akan sangat berpengaruh pada minat dan kesempatan kerja di

lembaga keuangan syariah. Namun nyatanya tidak selalu demikian, berdasarkan

hasil observasi peneliti diketahui bahwa lembaga keuangan syariah dalam

merekrut karyawan baru masih menerima dari yang bukan berlatar belakang

pendidikan MKS saja. Akibatnya setiap diadakan penerimaan karyawan baru di

lembaga keuangan syariah jumlah pendaftar atau pelamar sangat banyak.

Gaji adalah sesuatu yang berkaitan dengan uang yang diberikan kepada pegawai

atau karyawan.6 Seharusnya besaran gaji yang ditawarkan bagi karyawan atau

pegawai yang bekerja di lembaga keuangan syariah akan berpengaruh pada minat

mahasiswa prodi MKS untuk bekerja di Lembaga keuangan syariah. Namun

nyatanya tidak selalu demikian, berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan

beberapa mahasiswa prodi MKS di IAIN Langsa diketahui bahwa banyak

mahasiswa prodi MKS yang tidak berminat untuk bekerja di lembaga keuangan

syariah, meskipun mereka mengetahui besaran gaji yang diperoleh apabila

bekerja di lembaga keuangan syariah. Beberapa mahasiswa prodi MKS

menyatakan tidak berminat bekerja di lembaga keuangan syariah dikarenakan

tidak ingin bekerja dengan tekanan, tidak ingin bekerja dengan resiko dan

mengejar target serta banyak mahasiswa prodi MKS yang lebih berminat untuk

menjadi seorang pengusaha.7

Religiusitas adalah konteks bahwa individu berkomitmen pada agamanya

yang mana agama tersebut tercermin dalam sikap dan perilaku individu, sehingga

6
Marihot Tuo Efendi Hariadja, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Grasindo, 2014), hal.
234.
7
Hasil wawancara peneliti dengan sepuluh orang mahasiswa Prodi MKS, pada tanggal 2
Juni 2022.
4

agama secara sadar maupun di bawah sadar menjadi dorongan teologis unt uk

melakukan berbagai aktivitas termasuk kegiatan ekonomi. 8 Seharusnya nilai-nilai

religiusitas yang telah diajarkan pada mahasiswa prodi MKS akan berpengaruh

pada minat mahasiswa bekerja di lembaga keuangan syariah. Namun nyatanya

tidak selalu demikian meskipun mahasiswa prodi MKS, namun banyak juga

mahasiswa MKS yang tidak berminat bekerja di lembaga keuangan syariah,

namun lebih berminat untuk bekerja di lembaga keuangan konvensional. Hal ini

disebabkan karena menurut pendapat mereka bekerja di lembaga keuangan

konvensional lebih menjanjikan dibandingkan dengan lembaga keuangan syariah,

hal ini seperti gaji, bonus dan fasilitas yang diperoleh di lembaga keuangan

konvensional jauh lebih besar dibandingkan dengan bekerja di lembaga keuangan

syariah.9

Berdasarkan uraian masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pengetahuan, Gaji dan

Religiusitas terhadap Minat Mahasiswa Prodi Manajemen Keuangan

Syariah Bekerja di Lembaga Keuangan Syariah”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi

masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Seharusnya besaran gaji yang ditawarkan bagi karyawan atau pegawai

8
Sayyidatul Maghfiroh, Pengaruh Religiusitas, Pengetahuan dan Lingkungan sosial terhadap
minat menabung di Bank Syariah pada Santri Mahasiswi Darush Shalihat. (Yogyakarta: Skripsi
Universitas Negeri Yogyakarta,2018). hal.25
9
Hasil wawancara peneliti dengan sepuluh orang mahasiswa Prodi MKS, pada tanggal 2
Juni 2022.
5

yang bekerja di lembaga keuangan syariah akan berpengaruh pada minat

mahasiswa prodi MKS untuk bekerja di Lembaga keuangan syariah.

Namun nyatanya tidak selalu demikian, berdasarkan hasil wawancara

peneliti dengan beberapa mahasiswa prodi MKS di IAIN Langsa

diketahui bahwa banyak mahasiswa prodi MKS yang tidak berminat

untuk bekerja di lembaga keuangan syariah, meskipun mereka

mengetahui besaran gaji yang diperoleh apabila bekerja di lembaga

keuangan syariah. Beberapa mahasiswa prodi MKS menyatakan tidak

berminat bekerja di lembaga keuangan syariah dikarenakan tidak ingin

bekerja dengan tekanan, tidak ingin bekerja dengan resiko dan mengejar

target serta banyak mahasiswa prodi MKS yang lebih berminat untuk

menjadi seorang pengusaha.

2. Seharusnya nilai-nilai religiusitas yang telah diajarkan pada mahasiswa

prodi MKS akan berpengaruh pada minat mahasiswa bekerja di lembaga

keuangan syariah. Namun nyatanya tidak selalu demikian meskipun

mahasiswa prodi MKS, namun banyak juga mahasiswa MKS yang tidak

berminat bekerja di lembaga keuangan syariah, namun lebih berminat

untuk bekerja di lembaga keuangan konvensional. Hal ini disebabkan

karena menurut pendapat mereka bekerja di lembaga keuangan

konvensional lebih menjanjikan dibandingkan dengan lembaga keuangan

syariah, hal ini seperti gaji, bonus dan fasilitas yang diperoleh di lembaga

keuangan konvensional jauh lebih besar dibandingkan dengan bekerja di

lembaga keuangan syariah


6

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah pada penelitian ini dibatasi pada sampel

penelitian yaitu mahasiswa prodi MKS IAIN Langsa dan lokasi penelitian

dibatasi pada IAIN Langsa.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut;

1. Bagaimana pengaruh pengetahuan terhadap minat mahasiswa prodi

Manajemen Keuangan Syariah bekerja di Lembaga Keuangan Syariah?

2. Bagaimana pengaruh gaji terhadap minat mahasiswa prodi Manajemen

Keuangan Syariah bekerja di Lembaga Keuangan Syariah?

3. Bagaimana pengaruh religiusitas terhadap minat mahasiswa prodi

Manajemen Keuangan Syariah bekerja di Lembaga Keuangan Syariah?

4. Bagaimana pengaruh pengetahuan, gaji dan religiusitas secara simultan

terhadap minat mahasiswa prodi Manajemen Keuangan Syariah bekerja di

Lembaga Keuangan Syariah?

1.5 Tujuan dan Manfaat penelitian

1.5.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka diketahui tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut:


7

1. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan terhadap minat mahasiswa prodi

Manajemen Keuangan Syariah bekerja di Lembaga Keuangan Syariah.

2. Untuk mengetahui pengaruh gaji terhadap minat mahasiswa prodi

Manajemen Keuangan Syariah bekerja di Lembaga Keuangan Syariah.

3. Untuk mengetahui pengaruh religiusitas minat mahasiswa prodi

Manajemen Keuangan Syariah bekerja di Lembaga Keuangan Syariah.

4. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, gaji dan religiusitas secara

simultan terhadap minat mahasiswa prodi Manajemen Keuangan Syariah

bekerja di Lembaga Keuangan Syariah.

1.5.2 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi peneliti

Penelitian ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan

dalam hal pengetahuan, gaji dan religiusitas terhadap minat mahasiswa

prodi Manajemen Keuangan Syariah bekerja di Lembaga Keuangan

Syariah. Selain itu penelitian ini digunakan sebagai prasyarat akademik

untuk mendapatkan kelulusan Sarjana Strata (S1) di IAIN Langsa.

b. Bagi Masyarakat

Peneliti berharap penelitian ini akan menambah wawasan dan

pengetahuan bagi masyarakat terhadap lembaga keuangan syariah.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Akademisi

Menambah wawasan akademisi khususnya mahaswa/i Manajemen


8

Keuangan Syariah tentang seberapa besar pengaruh pengetahuan, gaji

dan religiusitas terhadap minat mahasiswa prodi Manajemen

Keuangan Syariah bekerja di Lembaga Keuangan Syariah.

b. Bagi Lembaga Keuangan Syariah

Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam pengembalian keputusan dalam hal minat

mahasiswa prodi Manajemen Keuangan Syariah bekerja di Lembaga

Keuangan Syariah.

1.6 Penjelasan Istilah

Penjelasan Istilah adalah penjabaran masing-masing variabel terhadap

indikator-indikator yang membentukknya.10 Untuk menghindari terjadinya

perbedaan persepsi dalam konteks penelitian ini, maka penjelasan istilah dari

variabel-variabel penelitian ini dibatasi sebagai berikut;

1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu atau segala perbuatan

manusia untu mengetahui suatu objek yang dihadapinya atau hasil usaha manusia

untuk menmahami suatu objek tertentu.

2. Gaji

Gaji adalah sesuatu yang berkaitan dengan uang yang diberikan kepada pegawai

atau karyawan.

3. Religiusitas

10
Rulam Ahmadi, Memahami Metodologi Penelitian Kualitatif, (Malang: Universitas
Negeri Malang, 2015), hal 23.
9

Religiusitas adalah konteks bahwa individu berkomitmen pada agamanya

yang mana agama tersebut tercermin dalam sikap dan perilaku individu,

sehingga agama secara sadar maupun di bawah sadar menjadi dorongan

teologis untuk melakukan berbagai aktivitas, termasuk kegiatan ekonomi.

4. Minat

Minat merupakan sikap seseorang yang mempunyai keinginan yang tinggi

terhadap sesuatu atau suatu rasa kemauan yang kuat untuk melakukan

suatu hal untuk mencapai tujuan tertentu.

1.7 Sistematika Pembahasan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang masalah penelitian, identifikasi masalah,

batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian,

penjelasan istilah serta sistematika penulisan.

BAB II : KAJIAN TEORI

Bab ini membahas tentang kajian teori yang berkaitan dengan pengaruh

pengetahuan, gaji dan religiusitas terhadap minat mahasiswa prodi

Manajemen Keuangan Syariah bekerja di Lembaga Keuangan Syariah.

Selain itu, pada bab ini juga membahas tentang penelitian terdahulu, dan

hipotesis penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini membahas kerangka pemikiran yang digunakan dalam menyusun

metode penelitian dalam penelitian ini yaitu pendekatan penelitian, lokasi


10

dan waktu penelitian, populasi dan sampel, data penelitian, teknik

pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini mencakup analisis hasil penelitian dari pembahasan yang telah

disusun sebelumnya.

BAB V : PENUTUP

Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran-

saran tersebut disusun berdasarkan hasil analisis pada bab IV sebelumnya.

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Minat

2.1.1 Pengertian Minat


11

Minat dapat diartikan suatu keinginan yang timbul dari suatu perhatian

seseorang terhadap barang, benda atau dapat juga dikatakan dorongan ingin

melakukan kegiatan tertentu. Minat sama artinya dengan perhatian, antara minat

dan perhatian pada umumnya dianggap sama/tidak ada perbedaan. Memang

keduanya hampir sama dan dalam praktik selalu bergandengan satu sama lain.

jika seseorang yang tertuju pada suatu obyek sebenarnya dimulai dengan adanya

minat dalam hal tersebut.minat ialah sikap jiwa orang seorang termasuk ketiga

fungsi jiwanya (kognisi, konasi, emosi), yang tertuju pada suatu dan dalam

hubungan itu unsur perasaan yang terkuat”. Perhatian ialah keaktifan jiwa yang

diarahkan kepada sesuatu obyek tertentu. Di dalam gejala perhatian, ketiga fungsi

tersebut juga ada, tetapi unsur pikiranlah yang terkuat pengaruhnya. Antara minat

dan perhatian selalu berhubungan dengan praktik. Apa yang menarik minat dapat

menyebabkan adanya perhatian dan apa yang menyebabkan adanya perhatian kita

terhadap suatu tentu disertai dengan minat.11

Bedasarkan beberapa pengertian di atas peneliti dapat mengambil

kesimpulan bahwa minat merupakan sikap seseorang yang mempunyai keinginan

yang tinggi terhadap sesuatu atau suatu rasa kemauan yang kuat untuk melakukan

suatu hal untuk mencapai tujuan tertentu.

2.1.2 Indikator Minat

Adapun indikator-indikator dari minat adalah sebagai berikut:12

1. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk memilih

dan menggunakan suatu produk/jasa


11
AbuAhmadi, Psikologi Umum, (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2015) hal. 151
12
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta:Salemba Empat,2006),
hal.48
12

2. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk

mereferensikan produk kepada orang lain.

3. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku

seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut.

Preferensi ini hanya dapat digantikan jika terjadi sesuatu dengan

produk preferensinya.

4. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang

yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya

dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari

produk tersebut.

2.2 Pengetahuan

2.2.1 Pengertian Pengetahuan

Menurut KBBI, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui; kepandaian;

segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal (mata pelajaran). Pengetahuan adalah

hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

melalui mata dan telinga.

Pengetahuan adalah suatu istilah yang dipergunakan untuk menuturkan

apabila seseorang mengenal tentang sesuatu. Suatu hal yang menjadi pengetahuan adalah

selalu terdiri atas unsur yang mengetahui dan yang diketahui serta kesadaran

mengenai hal yang ingin diketahuinya, oleh karena iru pengetahuan selal umenuntut
13

adanya subjek yang memiliki kesadaran untuk mengetahui tentang sesuatu dan objek

yang merupakan sesuatu yang dihadapinya sebagai hal yang ingin diketahuinya.

Jadi dapat dikatakan pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu atau

segala perbuatan manusia untu mengetahui suatu objek yang dihadapinya atau hasil usaha

manusia untukmenmahami suatu objek tertentu.13

2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, antara lain:14

a. Pendidikan

Tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang

menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya

semakin tinggi turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap

dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya semakin

tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik pula pengetahuannya.

b. Pengalaman

Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pepatah tersebut dapat diartikan bahwa

pengalaman merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman

pribadipun dapat digunakan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan.

Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang

diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.

c. Usia

Makin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya

13
Surajiyo. Filsafat Ilmudan Perkembangannya di Indonesia. (Jakarta: Bumi Aksara, 2013) hal. 26
14
Damos Sihombing, Perilaku Konsumen, Alih Bahasa, (Jakarta: Erlangga, 2015). hal.65
14

bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses

perkembangan mental ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun.

d. Informasi

Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang. Meskipun

seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi

yang baik dari berbagai media misalnya TV, radio atau surat kabar maka hal itu

akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang.

2.2.3 Indikator Pengetahuan

Adapun indikator pengetahuan adalah sebagai berikut:15

1. Pengetahuan Produk

a. Mengetahui tentang produk bank syariah

b. Mengetahui tentang fitur produk bank syariah

2. Pengetahuan pembelian

a. Mengetahui prosedur untuk memiliki rekening bank syariah

3. Pengetahuan Pemakaian

a. Mengetahui manfaat dalam menggunakan produk bank syariah

b. Mengetahui kriteria untuk menentukan menggunakan produk bank

syariah

2.3 Gaji

2.3.1 Pengertian Gaji

Imbalan berupa gaji merupakan salah satu diantara imbalan eksintrik yang dapat

15
Surajiyo. Filsafat Ilmudan Perkembangannya di Indonesia. (Jakarta: Bumi Aksara, 2013) hal.
27
15

dicapai seseorang melalui kegiatan bekerja. Gaji dapat membantu organisasi-organisasi

mencapai pekerja-pekerja tersebut untuk bekerja keras dalam upaya meraih kinerja tinggi.

Tetapi, andai kata timbul ketidakpuasan dengannya, maka imbalan yang diberikan dapat

menyebabkan timbulnya pemogokan-pemogokan, keluhan-keluhan, tidak masuknya para

pekerja, berhentinya pekerja bekerja dan adakalanya timbul gejala berupa

memburuknya kesehatan mental dan fisikal. Memang harus diakui bahwa imbalan

merupakan sebuah hal yang sangat kompleks yang benar-benar perlu diperhatikan.16 Gaji

sebagai balas jasa dalam bentukuang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dari

statusnya sebagai seorang karyawan yang memberikan konstribusi dalam mencapai tujuan

perusahaan atau dapat juga dikatakan sebagai bayaran tetap yang diterima seseorang

karena kedudukannya dalam perusahaan.

Gaji adalah sesuatu yang berkaitan dengan uang yang diberikan kepada pegawai

atau karyawan. Ia berpendapat bahwa sistem pembayaran dapat dibedakan berdasarkan

waktu kinerja, yaitu pembayaran yang dilakukan atas dasar lamanya bekerja, misalnya

perjam, hari, minggu, bulan dan sebagainya, dan pembayaran berdasarkan hasil kinerja,

yaitu pembayaran upah/gaji yang didasrkan pada hasil akhir dari proses kinerja, misalnya

jumlah produksi. Gaji juga merupakan bayaran pokok yang diterima oleh seseorang.

Gaji merupakan salah satu unsure yang penting dalam meningkatkan motivasi kerja

sebab gaji adalah alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan pegawai. Oleh karena itu,

perusahaan atau organisasi harus melakukan perencanaan gaji yang tepat dalam arti

memiliki keadilan internal, yaitu sesuai dengan tugas, tanggungjawab dan tingkat usaha

yang dilakukan dalam pekerjaan. Tugas, tanggung jawab, dan tingkat usaha yang sama
16
Marihot Tuo Efendi Hariadja, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Grasindo, 2014), hal.
234.
16

harus diberi gaji yang sama. Selain itu juga harus memiliki keadilan eksternal, yaitu

gaji yang diterima sesuai dengan gaji yang ada diperusahaan lain untuk pekerjaan yang

sama.17

2.3.2 Jenis-Jenis Gaji

Adapun jenis-jenis gaji adalah sebagai berikut:18

1. Gaji atau upah bersih, yaitu jumlah uang yang dibayarkan kepada karyawan

sebesar gaji dan tunjangan setelah dilakukan pemotongan.

2. Gaji atau upah borongan, yaitu gaji atau upahyang dibayarkan kepada

karyawan bukan atas dasar satuan waktu (hari, minggu, bulan), melainkan

atas dasar tugas atau pekerjaan yang harus diselesaikan.

3. Gaji atau upah harian, yaitu gaji atau upah yang dibayarkan kepada karyawan

untuk hasil kerja harian (apabila yang bersangkutan masuk kerja).

4. Gaji atau upah lembur, yaitu gaji atau upah yang dibayarkan kepada

karyawan yang melakukan pekerjaan di luar jam kerja resmi yang telah

ditetapkan dan disepakati.

5. Gaji atau upah minimum, merupakan upah paling rendah yang menurut

undang-undang atau persetujuan serikat buruh harus dibayarkan oleh

perusahaan kepada karyawan.

6. Gaji atau upah wajar, yaitu gaji atau upahyang dibayarkan kepada karyawan yang

besarnya sesuai atau seimbang dengan jasa yang diberikan karyawan kepada

perusahaan.

17
Ahmad S.Ruky, Manajemen Penggajian dan Pengupahan Karyawan Perusahaan, (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2015), hal.7.
18
F. Winarni dan G. Sugiyarso, Administrasi Gaji dan Upah, (Yogyakarta: Pustaka
Widyatama, 2016), hal.16
17

2.3.3 Indikator Gaji

Adapun indikator gaji adalah sebagai berikut:19

1. Taraf hidup yang layak, gaji yang diterima oleh pegawai berada pada

jumlah dan tingkat yang wajar.

2. Mampu memenuhi kebutuhan, dengan gaji diterima oleh pegawai

merupakan suatu kebutuhan dasar.

3. Menimbulkan rasa semangat bekerja, dengan gaji yang diterima mampu

memberikan dorongan bagi setiap pekerja.

4. Kesejahteraan, jaminan dihari tua yang diberikan kepada pekerja atau

kesejahteraan dapat juga dalam bentuk asuransi atau jaminan kesehatan.

2.4 Religiusitas

2.4.1 Pengertian Religiusitas

Religiusitas berasal dari kata region (agama). Pengertian agama berasal dari

kata, yaitu:al- Din, religi (relegere, religare) dan agama. Al-Din (sempit) berarti

undang-undang atau hukum. Kemudian dalam bahasa arab, kata ini mengandung arti

menguasai, menundukkan, patuh, utang, balasan, kebiasaan. Kemudian religare

berarti mengikat.20 Religiusitas adalah sesuatu yang menitikberatkan pada masalah

perilaku, sosial dan merupakan sebuah doktrin dari setiap agama atau golongan.

Karenanya doktrin yang dimiliki oleh setiap agama wajib diikuti oleh setiap

pengikutnya. Religiusitas adalah konteks bahwa individu berkomitmen pada

agamanya yang mana agama tersebut tercermin dalam sikap dan perilaku
19
Sondang P Siagian , Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksra, 2018),
hal 262
20
Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011). hal12-13
18

individu, sehingga agama secara sadar maupun di bawah sadar menjadi dorongan

teologis untuk melakukan berbagai aktivitas, termasuk kegiatan ekonomi. 21

2.4.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Religiusitas

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sikap keagamaan adalah sebagai

berikut:22

a. Pengaruh pendidikan atau pengajaran dan berbagai tekanan sosial Faktor ini

mencakup semua pengaruh sosial dalam perkembangan keagamaanitu, termasuk

pendidikan dari orangtua, tradisi-tradisi sosial untuk menyesuaikan diri dengan

berbagai pendapat dan sikap yang disepakati oleh lingkungan itu.

b. Faktor Pengalaman

Berkaitan dengan berbagai jenis pengalaman yang membentuk sikap

keagamaan terutama pengalaman mengenai keindahan, konflik moral dan

pengalaman emosional keagamaan. Faktor ini umumnya berupa pengalaman

spiritual yang secara cepat dapat mempengaruhi perilaku individu.

c. Faktor kehidupan

Kebutuhan-kebutuhan ini secara garis besar dapat dibedakan menjadi

empat yaitu kebutuhan akan keamanan dan keselamatan, kebutuhan akan cinta

kasih, kebutuhan untuk memperoleh harga diri dan kebutuhan yang timbul karena

adanya ancaman kematian.

d. Faktor Intelektual

Berkaitan dengan berbagai proses penalaran verbal atau rasionalisasi.

21
Sayyidatul Maghfiroh, Pengaruh Religiusitas, Pengetahuan dan Lingkungan sosial terhadap
minat menabung di Bank Syariah pada Santri Mahasiswi Darush Shalihat. (Yogyakarta: Skripsi
Universitas Negeri Yogyakarta, 2018). hal.25
22
Ibid.
19

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa setiap individu

memiliki tingkat religiusitas yang berbeda-beda dan tingkat religiusitasnya bisa

dipengaruhi dari 2 macam faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal yaitu pengalaman-pengalaman spiritual, kebutuhan akan keamanan dan

keselamatan, kebutuhan akan cinta kasih, kebutuhan untuk memperoleh harga diri,

dan kebutuhan yang timbul karena ancaman kematian. Sedangkan faktor eksternal

yaitu pengaruh pendidikan dan pengajaran dan berbagai tekanan sosial dan faktor

intelektualitas.

2.4.3 Indikator Religiusitas

Adapun indikator dari religiusitas adalah sebagai berikut:23

1. Ideologis

a. Keyakinan kepada Allah

b. Keyakinan kepada kitab Allah

2. Ritualistik

a. Melaksanakan ibadah seperti sholat, puasa, zakat

3. Eksperiensial

a. Merasa hidup bahagia

4. Intelektual

a. Mengetahui hukum riba

b. Memahami kaidah-kaidah perbankan syariah/ekonomi syariah

5. Konsekuensi

23
Sayyidatul Maghfiroh, Pengaruh Religiusitas, Pengetahuan dan Lingkungan sosial terhadap
minat menabung di Bank Syariah pada Santri Mahasiswi Darush Shalihat. (Yogyakarta: Skripsi
Universitas Negeri Yogyakarta,2018). hal.27
20

a. Suka menolong sesama, menegakkan keadilan dan kebenaran serta

berlaku jujur.

2.5 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Peneitian Terdahulu


Nama Judul Metode Hasil Penelitian
(Tahun) Penelitian
Faqih Pengaruh Kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan
Wildan Pengetahuan dan bahwa pengetahuan dan
Hakim Religiusitas religiusitas memiliki
(2020)24 terhadap Minat pengaruh signifikan secara
Nasabah parsial dan secara simultan
menggunakan terhadap nasabah
Produk Bank menggunakan produk bank
Syariah syariah.

Usi Widia Pengaruh Kuantitatif Hasil penelitian


Astuti Pengetahuan menunjukkan bahwa secara
(2020)25 Akuntansi Syariah, simultan pengetahuan
Religiusitas, akuntansi syariah, religiusitas
Penghargaan penghargaan financial dan
Financial dan pertimbangan pasar kerja
Pertimbangan Pasar berpengaruh signifikan
Kerja terhadap terhadap minat mahasiswa
Minat Mahasiswa akuntansi berkarir di lembaga
Akuntansi berkarir keuangan syariah
di Lembaga
Keuangan Syariah.

Rudi Pengaruh Kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan


Haryono26 Pengetahuan, bahwa variabel pengetahuan,
(2021) Religiusitas dan religiusitas dan kepercayaan
Kepercayaan berpengaruh secara simultan
terhadap Minat dan parsial terhadap minat
Menabung di Bank menabung di Bank Syariah.
24
Faqih Wildan Hakim, Pengaruh Pengetahuan dan Religiusitas terhadap Minat
Nasabah menggunakan Produk Bank Syariah, (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2020).
25
Usi Widia Astuti, Pengaruh Pengetahuan Akuntansi Syariah, Religiusitas, Penghargaan
Financial dan Pertimbangan Pasar Kerja terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi berkarir di
Lembaga Keuangan Syariah, (UIN Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, 2020)
26
Rudi Haryono, Pengaruh Pengetahuan, Religiusitas dan Kepercayaan terhadap Minat
Menabung di Bank Syariah, (UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2021).
21

Syariah

Safitri Pengaruh Nilai Kuantitatif Hasil penelitian


Afifah27 Religiusitas, Upah menunjukkan bahwa terdapat
(2018) Uang dan pengaruh secara simultan
Kelompok Acuan nilai religiusitas, upah uang
terhadap Minat dan kelompok acuan
Bekerja di Bank terhadap minat bekerja di
Syariah Studi Pada Bank Syariah studi pada
Mahasiswa Prodi mahasiswa prodi MKPS.
MKPS
Cynthia Faktor-Faktor yang Kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan
Canraning mempengaruhi bahwa pertimbangan pasar,
dan Rifqi Minat Mahasiswa penghargaan fianancial/gaji,
Muhamma Bekerja di lingkungan kerja dan spiritual
d28 Lembaga memiliki pengaruh yang
(2017) Keuangan Syariah. signifikan terhadap minat
mahasiswa bekerja di lembaga
keuangan syariah.

2.6 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang

ada dimana kebenarannya masih perlu untuk dikaji dan diteliti melalui data

yang terkumpul.29 Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penulis membuat

hipotesis sebagai berikut:

Ha1: Pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa

prodi Manajemen Keuangan Syariah bekerja di Lembaga Keuangan

Syariah.

Ho1: Pengetahuan tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat

27
Safitri Afifah, Pengaruh Nilai Religiusitas, Upah Uang dan Kelompok Acuan terhadap
Minat Bekerja di Bank Syariah Studi Pada Mahasiswa Prodi MKPS, (STIE Indonesia Banking
School. 2018).
28
Cynthia Canraning dan Rifqi Muhammad, Faktor-Faktor yang mempengaruhi Minat
Mahasiswa Bekerja di Lembaga Keuangan Syariah, (Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam, Vol.3
No.2, 2017).
29
Sugiyono, Metodologi Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2010), Hal. 83
22

mahasiswa prodi Manajemen Keuangan Syariah bekerja di Lembaga

Keuangan Syariah.

Ha2: Gaji berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa prodi

Manajemen Keuangan Syariah bekerja di Lembaga Keuangan Syariah.

Ho2: Gaji tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat

mahasiswa prodi Manajemen Keuangan Syariah bekerja di Lembaga

Keuangan Syariah.

Ha3: Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa

prodi Manajemen Keuangan Syariah bekerja di Lembaga Keuangan

Syariah.

Ho3: Religiusitas tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat

mahasiswa prodi Manajemen Keuangan Syariah bekerja di Lembaga

Keuangan Syariah.

Ha4: Pengetahuan, Gaji dan Religiusitas secara simultan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap minat mahasiswa prodi Manajemen Keuangan Syariah

bekerja di Lembaga Keuangan Syariah.

Ho4: Pengetahuan, Gaji dan Religiusitas secara simultan tidak berpengaruh positif

dan tidak signifikan terhadap minat mahasiswa prodi Manajemen Keuangan

Syariah bekerja di Lembaga Keuangan Syariah.


23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang

menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai


24

apa yang ingin diketahui.30 Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

berdasarkan data-data yang bersifat angka-angka statistik yang dapat

dikuantifikasi yang digunakan untuk meneliti objek, populasi/sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan. Proses

penelitian mengikuti prosedur yang telah direncanakan, subjek yang diteliti adalah

data yang dikumpulkan dan sumber data yang dibutuhkan serta alat pengumpul

data yang dipakai sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.31

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di IAIN Langsa. Waktu penelitian dilakukan

pada bulan Agustus 2022.

3.3 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto, populasi adalah keseluruhan objek yang

akan diteliti dalam suatu penelitian. 32 Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu

yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Sedangkan menurut Sudjana menyatakan bahwa populasi adalah

30
Ary, et.al.,Pengantar Penelitian dalam Pendidikan (Surabaya:Usaha Nasional, 2013),
hal. 11
31
Sugiyono, Metodologi Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2012), hal. 13.
32
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: Rineka
Cipta,2012), hal. 130.
25

sekumpulan objek yang lengkap dan jelas.33. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh mahasiswa prodi Manajemen Keuangan Syariah (MKS) IAIN Langsa

yang jumlahnya tidak diketahui (unknown population)

2. Sampel

Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang terdiri dari beberapa

anggota populasi. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan

pertimbangan bahwa populasi yang ada sangat besar jumlahnya, sehingga tidak

memungkinkan untuk meneliti seluruh populasi yang ada, sehingga dibentuk

sebuah perwakilan populasi. 34 Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini

menggunakan teknik Accidental Sampling. Accidental Sampling adalah teknik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu mahasiswa MKS yang secara

kebetulan bertemu dengan peneliti dan dapat dianggap sesuai untuk dijadikan

sampel atau responden pada penelitian ini.

3.4 Data Penelitian

Data adalah serangkaian informasi verbal dan nonverbal yang

disampaikan informan kepada peneliti untuk menjelaskan perilaku ataupun

peristiwa yang sedang menjadi fokus penelitian. Adapun data penelitian terdiri

dari dua yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data Primer
33
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2013), hal.93.
34
Azhari Akmaltarigan, et.al., Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Ekonomi Islam,
(Medan:Wal Ashri Publishing,2013), hal.76.
26

Merupakan suatu data yang didapat dari sumber pertama, yaitu dari

individu atau perseorangan, data ini bisa berwujud hasil wawancara dan

pengisian kuesioner atau angket serta dari data yang dimiliki oleh pihak

perusahaan.35 Penelitian ini menggunakan data primer atau data empiris yang

diperoleh dari penyebaran angket atau kuesioner. Kuesioner adalah alat

pengumpulan data yang berupa daftar pertanyaan tertulis untuk memperoleh

keterangan dari sejumlah responden. 36

Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalahmodeltertutupkarena

jawaban telah disediakan dan pengukurannya menggunakan skala likert.

Responden diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan lima

alternatif jawaban yang telah disediakan oleh peneliti. 37 Responden juga diminta

untuk memilih salah satu jawaban dengan cara memberi tanda/symbol (√). Data

ini adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi

penelitian atau obyek penelitian. 38

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti melalui buku-buku

yang berkaitan dengan penelitian ini, literatur, dan artikel yang didapat dari

website atau data yang berasal dari orang-orang kedua atau bukan data yang

datang secara langsung. Namun data-data ini mendukung pembahasan dari

35
Husein Umar, Metode Riset bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2013), hal;
8
36
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi,(Bandung: Alfabeta, 2006),hal.162.
37
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2013), hal.91.
38
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi dan
Kebijakan Publik Ilmu-ilmu Sosial lainnya, (Kencana:Jakarta, 2015), hal.97.
27

penelitian. Untuk itu beberapa sumber buku atau data yang akan membantu

mengkaji secara kritis yaitu berkaitan dengan tema penelitian tersebut. Data

sekunder dalam penelitian ini meliputi gambaran umum perusahaan.39

3.5 Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian utama

peneliti. Hakekat sebuah masalah mudah terlihat dengan menganalisa berbagai

variabel dependent yang digunakan. Variabilitas dari atau atas faktor inilah yang

berusaha untuk dijelaskan oleh seorang peneliti.40 Dalam penelitian ini, yang

menjadi variabel dependen adalah minat (Y).

2. Variabel Independen

Variabel independen yang dilambangkan dengan (X) adalah variabel yang

mempengaruhi variabel dependent, baik yang pengaruhnya positif maupun yang

pengaruhnya negative.41 Variabel independen dalam penelitian ini adalah

Pengetahuan (X1) Gaji (X2) dan Religiusitas (X3).

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kuesioner

(angket) dan dokumentasi. Adapun penjelasan dari masing-masing instrumen

penelitian adalah sebagai berikut;

39
Lexy.J.Moleong, Metode Penelittian Kualitatif (edisi revisi), (PT Remaja Rosdakarya
Offset: Bandung, 2013),hal.160.
40
Okto Widhiarsa, Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan
Hotel (Studi Kasus pada Hotel Ciputra di Semarang,2014), hal:32
41
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2013), hal: 33
28

1. Kuesioner (angket)

Metode kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh

informasi dari responden. Pertanyaan diambil dari item variabel, baik variabel

independen maupun variabel dependen. Kuesioner diberikan langsung kepada

responden agar lebih efektif dan efisien dalam memberikan penjelasan berkenaan

dengan pengisian kuesioner tersebut. Instrumen yang digunakan adalah skala

Likert dengan 5 poin. 42 Jawaban responden berupa pilihan dari lima alternatif

yang ada, yaitu:

SS = Sangat Setuju = 5

S =Setuju =4

R = Ragu-Ragu =3

TS = Tidak Setuju =2

STS = Sangat Tidak Setuju =1

2. Metode Dokumentasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dokumentasi adalah

pemberian atau pengumpulan bukti-bukti atau keterangan (seperti kutipan-

kutipan dari surat kabar dan gambar-gambar).43 Sedangkan menurut Sugiono

dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-

42
Sugiyono, Metodologi Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2012), hal.13.
43
KBBI, 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online] Available at:
http://kbbi.web.id/pusat, [Diakses 2 Januari 2022]
29

catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan

diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan.44

Peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan alat bantu berupa

kamera. Kamera yang ada digunakan untuk mengambil gambar yang ada di

lapangan. Gambar yang diambil bisa digunakan sebagai dokumentasi dalam

penelitian.45

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian

Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu peneliti akan melakukan

uji instrumen yang digunakan sebagai alat ukur. Uji instrumen tersebut meliputi

uji validitas dan reliabilitas. Setelah uji instrumen dilakukan, maka tahap

selanjutnya adalah melakukan teknik analisis data.

1. Uji Validitas

Validitas kuesioner adalah kemampuan pertanyaan dalam mengungkapkan

sesuatu yang akan diukur. Dalam hal ini digunakan rumus korelasi “Pearson

Product Moment” yaitu dengan membandingkan hasil koefisiensi korelasi rhitung

dengan nilai kritis rtabel. Valid menunjukkan derajat ketepatan antara data yang

sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh

peneliti.46 Data yang valid berarti data yang tidak berbeda antara data yang

dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek

penelitian.

44
Sugiono, Metodologi Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2016), hal. 135.
45
Ibid.
46
Sugiyono, Metodologi Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2012), hal. 142.
30

Dalam penelitian ini, pengujian instrumen penelitian menggunakan

bantuan komputer program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) for

windows release 22,0. Hasil rhitung dibandingkan dengan rtabel dimana df = n-2

(degree of freedom) dengan taraf signifikan 5%, dan suatu pengujian dikatakan

valid apabila rhitung > rtabel.

2. Uji Reliabilitas

Selain harus valid, instrumen penelitian juga harus konsisten (reliabel).

Reliabel yaitu derajat konsistensi data dalam interval waktu tertentu. Reliabilitas

merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari

variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel/handal jika jawaban

seseorang terhadap pernyataan konsisten atau stabil dari waktu kewaktu. SPSS

(Statistical Product and Service Solutions) for windows release 22,0 untuk

mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha.47 Suatu variabel

dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha ≥ 0,6.

3.8 Teknik Analisis Data

Analisis kuantitatif adalah analisis yang menggunakan alat analisis

berkuantitatif. Alat analisis yang bersifat kuantitatif adalah alat analisis yang

menggunakan model-model, seperti model matematika atau model statistik dan

ekonometrik. Hasil analisis dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan

47
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang:Badan
Penerbit UNDIP, 2015), hal. 48.
31

dan diinterpretasikan dalam suatu uraian.48Pengolahan data yang ada, dilakukan

denganan analisis kuantitatif yang berdasarkan pada data primer yang diperoleh

dari penyebaran kuesioner pada mahasiswa prodi MKS IAIN Langsa.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik

deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana

adanya tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum

atau generalisasi.49

1. Uji Statistik Deskriptif

Pengelolaan data dalam bentuk statistik pada dasarnya adalah proses

pemberian makna (arti) terhadap data penelitian kuantitatif melalui angka-angka.

Dalam penelitian ini mengunakan statistik deskriptif, yaitu statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Statistik deskriptif berfungsi untuk menganalisis atau memberikan

gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel dan populasi, tanpa

membuat kesimpulan yang lebih luas. Pada statistik deskriptif akan menggunakan

cara-cara penyajian data dengan tabel biasa atau distribusi frekuensi, grafik garis

atau batang, diagram lingkaran, pictogram, penjelasan kelompok melalui modus,

mean, median, dan variasi kelompok melalui rentang dan simpangan baku.

48
Oldy Ardhana, Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga dan Lokasi Terhadap
Kepuasan Pelanggan, (Semarang: Universitas Dipenogoro,2013), hal. 42
49
Sugiyono, Metodologi Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2012),.hal. 144.
32

Analisis statistik deskriptif yang digunakan adalah:50

a) Mean, yaitu nilai rata-rata dari data yang diamati.

b) Maksimum, yaitu nilai tertinggi dari data yang diamati.

c) Minimum, yaitu niali terendah dari data yang diamati.

2. Uji Asumsi Klasik

Adapun uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

normalitas, uji linearitas, uji multikollinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji

autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresivariabel independen dan variabel dependen memiliki

distribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji yang digunakan adalah Uji

Kolmogrov-Smirnov Test yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel residu memiliki distribusi normal/tidak. Jika nilai signifikansi >

0,05 maka data berdistribusi normal. Untuk mendeteksi normalitas yaitu dengan

cara melihat analisa histogram yang membandingkan data observasi dengan

distribusi yang mendekati normal dan dengan cara normal probability plot yang

membandingkan distribusi kumulatif dari data yang sesungguhnya dengan

distribusi kumulatif dari data distribusi normal. Jika data berdistribusi normal

maka titik-titik data menyebar disekitar garis diagonal dan searah mengikuti garis

diagonal, begitupun sebaliknya.

50
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2014), Cetakan ke-21, hal.81
33

b. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas

dan variabel terikat mempunyai linear atau tidak. Dengan ketentuan jika koefisien

signifikansi > 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa garis regresi berbentuk linear.

c. Uji Multikolinieritas

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah tiap-tiap variabel saling

berhubungan secara linear. Uji multikolinearitas dapat dilihat dari Variance

Inflation Faktor (VIF) dan nilaitolerance. Kedua ukuran ini menunjukkan sikap

variabel independen manakah yang dijelaskan variabel independen lainnya.

Multikolinieritas terjadi jika nilai tolerance >0.1 dan nilai VIF <10. Jika nilai VIF

tidak ada yang melebihi 10, maka dapat dikatakan bahwa multikolinieritas yang

terjadi tidak berbahaya (lolos uji multikolinieritas).51

d. Uji Heteroskedastisitas

Dalam penelitian ini, pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual

satu pengamatan kepengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang

tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

menggunakan uji Glejser. Prinsip kerja uji heteroskedastisitas menggukan uji

glejer adalah dengan cara meregresikan variabel independent terhadap nilai

absolute residual atau Abs_RES. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji

heteroskedastisitas menggunakan uji Glejser adalah sebagai berikut;52

51
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang:
Badan Penerbit UNDIP, 2015), hal. 110.
52
Azuar Juliandi dan Irfan, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Ilmu-ilmu Bisnis,
(Bandung: Cita Pustaka Media Perintis, 2013), hal. 171
34

1. Jika nilai signifikansi (Sig) ≥ 0,05. Maka dapat disimpulkan tidak

terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi.

2. Jika nilai signifikansi (Sig) ≤ 0,05. Maka dapat disimpulkan terjadi

gejala heteroskedastisitas dalam model regresi.

e. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi merupakan bagian dari uji asumsi klasik (normalitas,

multikolinearitas, linearitas dan heteroskedastisitas) dalam analisis regresi linear

sederhana maupun berganda. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganngu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu t-1(sebelumnya). Jika terjadi korelasi

maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Model regresi yang baik adalah

regresi yang bebas dari gejala autokorelasi. 53 Model regresi yang baik adalah

regresi yang bebas dari autokorelasi. Salah satu cara mengetahui autokorelasi dari

suatu penelitian adalah dengan melihat nilai Durbin-Watson (DW). Jika nilai DW

dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif. Jika nilai DW diantara -2 sampai +2

berarti tidak ada autokorelasi. Jika nilai DW diatas +2 maka ada autokorelasi

negatif.54

3. Uji Regresi Linear Berganda

Analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda. Analisis

regresi linear berganda merupakan sebuah teknik yang bertujuan untuk

53
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang:
Badan Penerbit UNDIP, 2015), hal. 114
54
Husein Umar, Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Raja
Grafindo, 2013), hal. 144
35

mengetahui hubungan lebih dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat.

Adapun analisis regresi linier berganda digunakan dengan rumus:55

Y = a + b1X1+ b2X2 + b3X3 + e

Keterangan :
Y = Minat
X1 = Pengetahuan
X2 = Gaji
X3 = Religiusitas
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
e = Error Term

4. Uji Hipotesis

a. Uji t (Uji Parsial)

Uji parsial digunakan untuk menunjukkan sebarapa jauh satu variabel

independen secara individu dalam menerangkan variasi variabel dependen. Proses

pengambilan kesimpulan adalah dengan melihat nilai signifikansi yang

dibandingkan dengan nilai α (5%). Jika nilai sig <0,05 maka variabel independen

secara individu mempengaruhi variabel dependen atau dengan membandingkan

nilai thitung dengan ttabel. Jika thitung > ttabel maka ketentuan sebagai berikut:56

Membandingkan nilai ttabel dengan thitung.

Jika nilai thitung> ttabel maka Ha diterima dan H0 ditolak.

Jika nilai thitung< ttabel maka Ha ditolak dan H0 diterima.

Dengan menggunakan nilai signifikansi

Jika nilai sig <0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak.

Jika nilai sig >0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima.


55
Kardita magda, Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Lokasi Terhadap Keputusan
Pembelian, (Bandar Lampung: Universitas Lampung, 2017). hal. 46-47
56
Ibid.
36

b. Uji F (Uji Simultan)

Uji statistik F digunakan pada dasarnya bertujuan untuk menunjukkan

apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Kriteria dari uji ini

dengan cara melihat nilai sig. Jika nilai sig <0,05 maka variabel independen

secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Dalam hipotesis yang

digunakan sebagai berikut, dimana kriterianya :

Dengan menggunakan nilai signifikansi

Jika nilai sig <0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak.

Jika nilai sig >0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima.

Membandingkan nilai Ftabel dengan Fhitung.

Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak Ha diterima (signifikan).

Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima Ha ditolak (tidak signifikan).

c. Uji Koefisien Determinasi

Uji Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Namun

penggunaan koefisien determinasi R2 memiliki kelemahan, yaitu bias terhadap

jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan

satu variabel maka R2 meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen atau tidak. Oleh karena itu,

dianjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R. Besarnya nilai koefisien

determinasi atau R Square berkisar antara 0 – 1. Namun demikian, jika diperoleh


37

R Square bernilai negatif, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh

variabel X terhadap variabel Y semakin lemah. Sebaliknya, jika nilai R Square

semakin mendekati angka 1, maka pengaruh tersebut akan semakin kuat.57

DAFTAR PUSTAKA

57
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang: Badan
Penerbit UNDIP, 2015), hal. 81
38

Afifah, Safitri. 2018. Pengaruh Nilai Religiusitas, Upah Uang dan Kelompok
Acuan terhadap Minat Bekerja di Bank Syariah Studi Pada Mahasiswa
Prodi MKPS. STIE Indonesia Banking School.

Ahmadi, Rulam. 2015. Memahami Metodologi Penelitian Kualitatif. Malang:


Universitas Negeri Malang.

Ahmadi, Abu. 2015. Psikologi Umum. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Akmaltarigan, Azhari et.al. 2013. Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi


Ekonomi Islam. Medan:Wal Ashri Publishing.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Prosedur Penelitian, suatu Pendekatan Praktek.


Jakarta: Rineka Cipta.

Ardhana, Oldy. 2013. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga dan Lokasi
Terhadap Kepuasan Pelanggan. Semarang: Universitas Dipenogoro.

Ary, et.al. 2013. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya:Usaha


Nasional.

Astuti, Usi Widia. 2020. Pengaruh Pengetahuan Akuntansi Syariah, Religiusitas,


Penghargaan Financial dan Pertimbangan Pasar Kerja terhadap Minat
Mahasiswa Akuntansi berkarir di Lembaga Keuangan Syariah. UIN Sultan
Syarif Kasim Riau Pekanbaru.

Bungin, Burhan. 2015. Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi


dan Kebijakan Publik Ilmu-ilmu Sosial lainnya. Kencana:Jakarta.

Canraning, Cynthia dan Rifqi Muhammad. 2017. Faktor-Faktor yang


mempengaruhi Minat Mahasiswa Bekerja di Lembaga Keuangan Syariah,
Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam, Vol.3 No.2.

Efendi, Ali Makhsun. 2018. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat


Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga untuk
Berkarir di Bank Syariah. Skripsi, IAIN Salatiga.

Fahmi, Irham. 2015. Manajemen Perbankan Konvensional & Syariah. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
39

Ghozali, Imam. 2015. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.


Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Hariadja, Marihot Tuo Efendi. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Grasindo.

Hakim, Faqih Wildan. 2020. Pengaruh Pengetahuan dan Religiusitas terhadap


Minat Nasabah menggunakan Produk Bank Syariah. Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Haryono, Rudi. 2021. Pengaruh Pengetahuan, Religiusitas dan Kepercayaan


terhadap Minat Menabung di Bank Syariah. UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.

Hasil wawancara peneliti dengan sepuluh orang mahasiswa Prodi MKS, pada
tanggal 2 Juni 2022.

Jalaluddin. 2011. Psikologi Agama. Jakarta: Rajawali Pers.

Juliandi, Azuar dan Irfan. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Ilmu-
ilmu Bisnis. Bandung: Cita Pustaka Media Perintis.

KBBI. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online] Available at:
http://kbbi.web.id/pusat, [Diakses 2 Januari 2022]

Lupiyoadi, Rambat. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta:Salemba Empat.

Magda, Kardita. 2017. Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Lokasi Terhadap
Keputusan Pembelian. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Muhammad. 2015. Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta:Rajawali Pers.

Maghfiroh, Sayyidatul. 2018. Pengaruh Religiusitas, Pengetahuan dan Lingkungan sosial


terhadap minat menabung di Bank Syariah pada Santri Mahasiswi Darush
Shalihat. Yogyakarta: Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta.

Moleong, Lexy J. 2013. Metode Penelittian Kualitatif (edisi revisi). PT Remaja


Rosdakarya Offset: Bandung.
Ruky, Ahmad S. 2015. Manajemen Penggajian dan Pengupahan Karyawan Perusahaan.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
40

Sihombing, Damos. 2015. Perilaku Konsumen, Alih Bahasa. Jakarta: Erlangga.

Surajiyo. 2013. Filsafat Ilmudan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudjana. 2013. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Siagian, Sondang P. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi


Aksra.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.


Bandung: Alfabeta, Cetakan ke-21.

Umar, Husein. 2013. Metode Riset bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Umar, Husein. 2013. Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.
Jakarta: Raja Grafindo.

Widhiarsa, Okto. 2014. Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas


Pelayanan Hotel (Studi Kasus pada Hotel Ciputra di Semarang.

Winarni, F dan G. Sugiyarso. 2016. Administrasi Gaji dan Upah. Yogyakarta: Pustaka
Widyatama.

Anda mungkin juga menyukai