modal, dengan ketentuan bahwa keuntungan diperoleh dua belah pihak sesuai
agama Islam, karena untuk saling membantu antara pemilik modal dengan
pemgelola modal.
cukup lama dinantikan umat Islam di indonesia maupun dari belahan dunia
kehidupan dan aktivitas transaksi antar ummat Islam didasarkan pada aturan
aturan syariah sudah cukup lama diperjuangkan dan diharapkan eksis dalam
menerapkan islam secara kaffah dalam segala aspek kehidupan. Salah satu
syariah seperti halnya di BPRS Bhakti Sumekar Cabang Lenteng, dalam hal ini
sebagai lembaga keuangan syariah yang dasar hukumnya diatur oleh syariat
Islam maka harus jelas nisbah bagi hasilnya dan benar cara
1
Try Subakti, “Akad Pembiayaan Mudharabah Perspektif Hukum Islam” (Junrejo-
Batu :.Literasi Nusantara, Februari 2019), 4.
2
misalkan bagi hasil 40-60 atau 50-50 yang harus diperjelas di perjanjian awal
atau akad awal antara lembaga keuangan syariah dan nasabah yang melakukan
terlebih dahulu tentang besaran yang akan dibagikan atau nisbah bagi hasilnya,
penentuan nisbah bagi hasilhanya dilakukan sepihak oleh pihak bank tanpa dan
tentunya pasti lebih besar milik bank nisbah bagi hasilnya. Hal ini Jika mau
berpedoman kepada ekonomi Islam maka dalam hal transaksi yang berkaitan
ekonomi tidak boleh ada yang dirugikan dari salah satu pihak sebab jika ada
Bhakti Sumekar Cabang Lenteng besaran nisbah bagi hasil dilakukan sepihak.
Tanpa terlebih dahulu berkomunikasi dengan nasabah, maka dalam hal ini
sudah melenceng dari teori ekonomi islam maka dalam praktiknya sudah tidak
3
sesuai dengan teori yang ada.maka dalam pembagian nisbah bagi hasil perlu di
analisis kembali apakah sudah sesuai dengan perspektif Islam atau tidak.
Sumekar Cabang Lenteng agar bisa menambah wawasan lebih luas mengenai
bagi hasil. Dan penelitian ini dilakukan untuk mengatasi akan masalah ini dan
mengetahui sistemnya dalam penentuan nisbah bagi hasil. maka dalam hal ini
B. Rumusan Masalah
Lenteng ?
C. Tujuan Penelitian
benar-benar sesuai dengan yang ada didalam syariah Islam. Sebab lembaga
Mudarabah belum tepat dan belum sesuai syariah Islam, maka dalam hal ini
yang lebih efektif lagi dalam penentuan nisbah bagi hasil pembiayaan
D. Manfaat penelitian
nisbah bagi hasil dalam pembiayaan Mudarabah yang baik dan benar secara
E. Telaah pustaka
Penelitian yang ditulis oleh Meysa Damayanti Dan Risma Wira Bharata
langsung kelapangan dan juga mengambil data dari buku yang disebut data
sekunder. 2
saya lakukaan adalah dari segi objek menelitinya, penelitian ini meneliti
Penelitian yang ditulis oleh Moh. Nurul Qomar dengan judul penelitian
2
Meysa Damayanti Dan Risma Wira Bharata, ”Analisis Pembiayaan Mudarabah Bank
Syariah Pada Masa Pandemi Covid-19”, Budiutomo, Ekonomic Dan Education Journal, Vol 4, No
1, (April 2022), 9.
6
sumber data.yaitu pengumpulan data yang relevan dengan judul penelitian ini.
penelitian yang saya lakukan dai segi metode penelitian, dimana penelitian ini
Pada PT. BPRS Metro Madani tbk. Kota Metro dalam perspektif fatwa DSN
bank dan pihak terkait, setelah memperoleh semua data maka dikumpulkan dan
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang saya akan lakukan dari
segi jenis penelitian sama sama menggunakan jenis penelitian kualitatif dan
3
Moh Nurul Qomar, “Mudarabah Sebagai Produk Pembiayaan perbankan Syariah
Perspektif Abdullah Saeed”, Malia, Journal f of slamic Banking and Finance Vol. 2, No. 2. (2018),
6.
4
Dara Triana Nova Ningrum “Implementasi Akad Pembiayaan Mudarabah Terhadap
Usaha Mikro Kecil Pada PT. BPRS Metro Madani Tbk, Kota Metro Dalam Perspektif Fatwa
DSNMUI NO.07/DSN-MUI/IV/2000”. Skripsi Institut Agama Islam Negeri Metro (2018), 3.
7
menggunakan dua metode sekunder dan primer sedangkan penelitian yang saya
F. Kerangka Teoritik
1. Penentuan Nisbah
nisbah bagi hasil. tidak seperti bank konvensional yang menggunakan bunga
sama usaha (mudarabah dan musyarakah) yang telah disepakati antara bank
penentuan nisbah bagi hasil dalam prinsip syariah hal ini dilakukan oleh
Dalam hal ini, nisbah bagi hasil pembiayaan untuk bank syariah
bersama.
Dalam hal ini, nisbah bagi hasil pembiayaan untuk bank syariah
2. Bagi Hasil
berupa bagian laba akhir. Dalam sistem perbankan islam bagi hasil
hasil antara bank dan nasabah yang dikenal dengan sebutan shohibul mall
dan pengelola usaha atau nasabah, kontrak tersebut selain diatur oleh
3. Pembiayaan Mudarabah
antara bank dan nasabah,bagi bank secara umum pembiayaan mudarabah ini
bagi hasil8
yang terjadi debitur wanprestasi, selain itu, resiko pasar juga dapat terjadi
pergerakan nilai tukar, resiko lainnya juga ada yang kerap menghampiri
dalam pembagian nisbah bagi hasil juga harus memperhatikan nilai sosial
6
Zaenal Arifin “Akad Mudharabah Penyaluran Dana Dengan Prinsip Bagi Hasil “
( Indamayu Jawa Barat: penerbit Adab 2019). 13
7
Ibid,. 3
8
Ibid,. 210
10
kerugian maka dalam hal ini harus diperhatikan sitem yang ada didalamnya9
4. Ekonomi Islam
َّ ت
ۚ ْيطَا ِنPPالش ِ ْيَا َأيُّهَا النَّاسُ ُكلُوا ِم َّما فِي اَأْلر
ِ ض َحاَل اًل طَيِّبًا َواَل تَتَّبِعُوا ُخطُ َوا
Lagi Baik Dari Apa Yang Terdapat Dibumi Dan Janganlah Kamu
rezeki yang halal serta menghindari rezeki yang haram sebab jika terjerumus
kedalam rezeki yang haram maka hal itu salah didlam hukum islam.
Dalam perekenomian Islam harus terhindar dari unsur riba dan harus
menghindari yang merugikan salah satu pihak karena hall ini menyangkut
9
Rachmadi usman. “Produk Dan Akad Perbankan Syariah Indonesia” .(bandung : PT.
Citra Aditya Bakti 2009), 211.
10
Mukhlis, “Pengantar Ekonomi Islam” , (kebon sari surabaya : CV Jakad Media
Publishing 2020). 7
11
Jadi ekonomi Islam sangat menentang tentang kepada riba sebab riba
sama saja halnya mengambil hak orang lain dan sama saja melakukan
yang berbasis syariah maka wajib bersih dari riba,maisir (judi) sebab hal itu
lain.
ِ ُم ْف
َ س ِدين ِ ْاس َأ ْشيَا َءهُ ْم َواَل تَ ْعثَوْ ا فِي اَأْلر
ض َ ََّواَل تَبْخَ سُوا الن
12
Qs. Asy-Syuraa:183.11
G. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang akan saya lakukan ini adalah jenis penelitian
yang akan dilakukan penelitian tentang penentuan nisbah bagi hasil dalam
3. Informan Penelitian
tempat serta siapa saja yang akan diwawancarai, hal ini sangat diperlukan
untuk memperoleh data yang relevan haus menguasai lokasi yang menjadi
informan, lokasi penelitian,dan apa saja yang haus dilakukan saat penelitian.
14
Cabang Lenteng. Dalam hal ini wawancara akan melalui pihak BPRS
dokumentasi agar bisa membuktikan data yang ada dilapangan atau sebagai
data yang diperoleh, hal ini sudah dilakukan oleh banyak peneliti untuk
6. Keabsahan Data
melakukan observasi lebih luas dan lebih mendalam lagi agar bisa
mendapatkan data yang akurat dan maksimal, dalam analisis data dilakukan
saat mendapatkan data dari informan, oleh karena itu peneliti harus
menganalisis cara mewawancarai informan yang baik dan benar, dan dalam
penelitian ini sdata perlu dianalisis untuk mendapatkan data yang sesuai
adanya atau tidak, sebab dalam penelitian data yang diperoleh dan tertulis
harus sesuai dengan data lapangan maka dari itu menganalisis data itu
sangat penting.12
dianalisis setiap mendapatkan data dan perlu di analisis data yang didapat
bermasalah,dan pada hal ini catatan dalam wawancara perlu diabadikan agar
12
Helaluddin Hengki Wijaya, “Aalisis Data Kualitatif Sebuah Tinjauan Dan Praktik”
(surabaya: Gramedia 2019). 19
16
H. Sistematika Pembahasan
BAB II: berisi tentang penentuan nisbah bagi hasil, pembiayaan mudarabah
BAB IV: Berisi tentang hasil dan pembahasan beserta analisis penyusun.