Rahmayana1
1
Mahasiswi Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Malikussaleh
2
Dosen Program Studi Akuntans, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Malikussaleh
ABSTRACT
PENDAHULUAN
Menurut undang- undang No. 10 tahun 1998 Bank syariah adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip- prinsip syariah dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank dalam setiapa
aktivitas operasionalnya sesuai dengan prinsip syariah, artinya setiap bank dalam
sitem kegiatan operasionalnya mengikuti dan melaksanakan ketentuan syariah,
khususnya yang berkaitan dengan tata cara muamalah dalam islam. Berbagai
macam produk yang disediakan oleh bank syariah termasuk pola jual beli sepeti
murabahah, salam dan istishna, pola peminjaman seperti mudharabah dan
musyarakah, pola deposito, pola sewa seperti ijarah mutahiyah bitamlik dan pola
lainnya yaitu seperti wakalah, kafalah, dan akad rahnatau gadai. Bagi hasil adalah
musyarakah. Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih
untuk bisnis tertentu, dimana masing- masing pihak berkontribusi dana degan
kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan dibagi sesuai dengan persetujuan.
Akad musyarakah ini telah dilakukan oleh semua bank syariah melalui sitem
pembiayaan proyek maupun modal venture, (Antinio, Muhammad syafi’ i,
2001:3)
PSAK No. 106 merupakan standart akuntansi yang sering digunakan dalam
pengelolaan produk perbankan syariah maupun lembaga keuangan syariah
mengenai akad musyarakah. PSAK 106 menjelaskan tentang pengakuan,
pengukuran, penyajian dan pengungkapan pengelolaan dana musyarakahbaik
untuk pemilik modal maupun pengelola usaha, serta dasar penentuan bagi hasil
usaha musyarakah
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah- masalah dalam penelitian ini adalah
bagimana penerapan akuntansi musyarakah bedasarkan PASK pada perbankan
syariah
TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis bagaimana penerapan akuntansi musyarakah berdasarkan PSAK 106
pada perbankan syariah
LANDASAN TEORI
Perbankan Syariah
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian kepustakaan atau
library research yaitu dengan cara menelaah, mencerna, membaca dan
menganalisis buku literatur- literatur, catatan, dan jurnal maupun hasil penelitian
terdahulu yang bersangkutan ataupun berkaitan dengan masalah pembahasan,
kemudian disaring dan dituangkan kedalam kerangka teoritis. Dengan buku,
literatur literatur catatan dan jurnal sebagai sumber data yang akan diolah dan
dianalisis sesuai dengan pembahasan
PEMBAHASAN
Pembiayaan Musyarakah
Secara bahasa musyarakah berasal dari kata al-syirkah yang berarti
percampuran atau persekutuan dua hal atau lebih, sehingga antara masing-masing
sulit dibedakan. Se-perti persekutuan hak milik atau perserikatan usah. Secara
etimologis, musyarakah adalah penggabungan, percampuran atau serikat.
Musyarakah berarti kerja sama kemitraan atau dalam bahasa inggris disebut
partnership.Maka secara keseluruhan musyarakah merupakan akad kerja sama di
antara para pemilik modal yang mencampurkan modal mereka dengan tujuan
mencari keuntungan dalam musyarakah, para mitra sama-sama menyediakan
modal untuk membiayaai suatu usaha tertentu dan bekerja bersama mengelola
usaha tersebut. Modal yang ada harus digunakan dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditetapkan bersama se-hingga tidak boleh digunakan untuk
kepentingan pribadi atau dipinjamkan pada pihak lain tanpa seijin mitra lainnya
Secara fiqih, dalam As-Sailur Jarrar III : 246 dan 248, Imam Asy-Syaukani
menulis buku sebagai berikut, “(Syirkah Syari’ah) terwujud atau terealisasi atas
dasar sama-sama ridha diantara dua orang atau lebih, yang masing-masing dari
mereka menge-luarkan modal dalam ukuran tertentu.” Kemudian modal bersama
ini dikelola untuk mendapatkan keuntungan, dengan syarat masing-masing
diantara mereka men-dapat keuntungan sesuai dengan besarnya saham yang
diserahkan kepada syirkah tersebut. Namun manakala mereka sepakat dan ridha,
keuntungannya dibagi rata antara mereka, meskipun besarnya modal tidak sama,
maka hal itu boleh dan sah, walaupun saham sebagian mereka lebih sedikit sedang
yang lain lebih besar jumlahnya.
Musyarakah adalah akad kerja sama yang terjadi diantara para pemilik
modal untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama dalam
suatu kemitraan, dengan nisbah pembagian hasil sesuai dengan kesepakatan,
sedangkan kerugian ditanggung secara proporsional sesuai dengan kontribusi
modal
o Kas atau aset nonkas yang disisihkan oleh mitra aktif dan yang
diterima dari mitra pasif disajikan sebagai investasi musyarakah.
o Aset musyarakah yang diterima dari mitra pasif disajikan sebagai
unsur dana syirkah temporer.
o Selisih penilaian aset musyarakah, bila ada, disajikan sebagai unsur
ekuitas.
KESIMPULAN
Penerapan akuntansi musyarakah pada perbankan syariah yang meliputi
pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan, secara umum telah sesuai
dengan aturan PSAK 106.
DAFTAR PUSTAKA