Anda di halaman 1dari 14

KONSEP OPERASIONAL PERBANKAN

SYARIAH DAN LKS LAIN DALAM


SISTEM KEUANGAN ISLAM
Depi Purnamasari, M.E
SEJARAH LEMBAGA KEUANGAN
SYARIAH (LKS)
Lembaga keuangan syariah (LKS) adalah lembaga yang dalam aktifitasnya, baik
penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan
mengenakan imbalan atau dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil.
Saat ini, tidak hanya lembaga keuangan syariah yang bersifat komersil saja yang
berkembang, namun juga lembaga keuangan syariah yang bersifat nirlaba. Lembaga
keuangan syariah komersial yang berkembang saat ini antara lain : pegadaian syariah,
pasar modal syariah, reksadana syariah, dan obligasi syariah. Sedangkan lembaga
keuangan syariah nirlaba yang saat ini berkembang antara lain : organisasi pengelola
zakat, baik badan amil zakat maupun lembaga amil zakat, dan badan wakaf. Bahkan
lembaga keuangan mikro syariah seperti Bank BMT (Baitul Maal wa Tamwil) juga turut
berkembang sangat pesat di Indonesia
DASAR HUKUM LEMBAGA KEUANGAN
SYARIAH
Sistem ekonomi Islam diharapkan mampu mencegah terjadinya ketidakadilan
dalam penerimaan dan pembagian sumbersumber materi agar dapat memberikan
kepuasan pada semua manusia dan memungkinkan mereka menjalankan kewajiban
kepada Allah dan masyarakat.
Apalagi di zaman sekarang ini, seseorang tertarik untuk mempergunakan suatu
lembaga dan instrument keuangan tentunya didasarkan kepada pertimbangan praktis,
ekonomis, dan efisien. Sedangkan lembaga dan instrument keuangan yang lahir dan
berkembang belakangan ini menawarkan hal tersebut, baik yang berbentuk Lembaga
Keuangan Bukan Bank (LKBB), Lembaga Pembiayaan, Asuransi, dan Lembaga
Keuangan lainya (kesemuanya ini berada di luar sistem moneter)
Pedoman lembaga keuangan syari’ah dalam
beroperasi adalah alQur’an surat al-Baqarah ayat 275
tentang Sistem menjauhkan diridari unsur riba dan
menerapkan Sistem bagi hasil dan perdagangan.
PERAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN
BANK
Pada prinsipnya dalam sistem keuangan islam ,lembaga-lembaga
keuangan non bank yang diperlukan memiliki peran yang hampir sama.
Perbedaan terletak pada prinsip dan mekanisme operasionalnya.
Dengan penghapusan prinsip bunga baik dalam mekanisme investasi
langsung ataupun tidak langsung ,praktek system bebas bunga akan lebih
mudah untuk diterapkan secara integral. Oleh karena itu, untuk
mewadahi kepentingan masyarakat yang belum tersyalurkan oleh jasa
perbankan islam,maka telah dibentuk beberapa intitusi keuangan non
bank dengan prinsip yang dibenarkan oleh syariat islam
Prinsip Dan Konsep LKS
Prinsip keadilan yaitu berbagi untung atas dasar penjualan riil yang disesuaikan dengan
kontribusi dan risiko masing-masing pihak.
1. Prinsip kemitraan yaitu posisi nasabah penyimpan dana, pengguna dana, dan lembaga
keuangan sejajar dengan mitra usaha yang saling sinergi dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan.
2. Prinsip transparansi yaitu prinsip yang menekankan bahwa lembaga keuangan Syariah
selalu memberikan pelaporan keuangan secara terbuka dan secara berkesinambungan
agar nasabah penyimpan dana (investor) dapat memantau dan mengetahui kondisi
perihal dananya.
3. Prinsip universal yaitu prinsip yang tidak membeda-bedakan agama, ras, suku dan
golongan dalam masyarakat. Hal ini disesuaikan dengan prinsip dalam agama Islam
sebagai rahmatan lil ‘alamin.
Fungsi Lembaga Keuangan Syariah

Fungsi Lembaga Keuangan Syariah diantaranya yaitu sebagai Penyedia


Jasa Finansial, merupakan bagian terintegrasi dari unit yang diberi kuasa
mengeluarkan uang giral, lembaga yang diberikan izin dalam
menciptakan uang, dan merupakan bagian terintegrasi dalam jaringan
lembaga keuangan dalam sistem ekonomi.
Dalam operasionalnya Lembaga Keuangan Syariah juga harus
memperhatikan kepada hal-hal berikut:
a. Pembayaran terhadap pinjaman dengan nilai yang berbeda
dari nilai pinjaman dengan nilai ditentukan sebelumnya tidak
diperbolehkan.
b. Pemberi dana harus turut berbagi keuntungan dan kerugian
sebagai akibat hasil usaha institusi yang meminjam dana.
c. Islam tidak memperbolehkan “menghasilkan uang dari uang”.
Uang hanya merupakan media pertukaran dan bukan
komoditas karena tidak memiliki nilai intrinsik.
d. Unsur gharar (ketidak pastian,spekulasi) tidak
diperkenankan. Kedua belah pihak harus mengetahui dengan
baik hasil yang akan mereka peroleh dari sebuah transaksi.
e. Investasi hanya boleh diberikan kepada usaha-usaha yang
tidak diharamkan dalam Islam sehingga usaha minuman
keras, misalnya, tidak boleh didanai oleh perbankan syariah.
MEKANISME LEMBAGA KEUANGAN
SYARIAH
1. Pada dasarnya setiap lembaga keuangan memiliki sistem dan mekanisme khusus
yang dapat membedakan satu dengan yang lainnya. Di lembaga Syariah ini tidak
dikenal istilah “bunga” baik saat menghimpun dana (pemasukan) dari masyarakat
maupun dalam pembiayaan/ dana untuk usaha yang membutuhkan. Sistem bunga
dapat merugikan penghimpunan modal baik itu dalam bentuk suku bunga tinggi
maupun rendah.
2. Suku bunga tinggi dapat menghambat suatu perusahaan dalam investasi maupun
formasi modal. Hal ini pada akhirnya akan menimbulkan penurunan produktivitas
dan laju pertumbuhan yang rendah. Suku bunga yang rendah bisa saja
menimbulkan ketidakrataan kekayaan pada para penabung. Hal ini dapat berimbas
pada rasio tabungan kotor juga merangsang pengeluaran secara konsumtif yang
dapat menimbulkan tekanan inflasioner.
TUJUAN BERDIRINYA LEMBAGA
KEUANGAN SYARIAH
Tujuan berdirinya lembaga keuangan syariah menurut Ahmad Rodoni dan Abdul
Hamid antara lain:
a. Mengembangkan lembaga keuangan syariah (bank dan non bank syariah) yang sehat
berdasarkan efisiensi dan keadilan serta mampu meningkatkan partisipasi masyarakat
banyak sehingga menggalakkan usaha- usaha ekonomi rakyat antara lain memperluas
jaringan lembaga keuangan syariah ke daerah- daerah terpencil.
b. Meningkatkan kualitas kehidupan social ekonomi masyarakat bangsa Indonesia,
sehingga dapat mengurangi kesenjangan social ekonomi, dengan demikian akan
melestarikan pembangunan nasional antara lain melalui : 1) Meningkatkan kualitas
dan kuantitas usaha 2) Meningkatkan kesempatan kerja 3) Meningkatkan penghasilan
masyarakat banyak
c. Meningkatkan partisipasi masyarakat banyak dalam
proses pembangunan terutama dalam bidang ekonomi
keuangan.
d. Mendidik dan membimbing untuk berpikir secara
ekonomi, berperilaku bisnis dan meningkatkan kualitas
hidup mereka.
Kesimpulannya bahwa secara garis besarnya prinsip
operasional lembaga keuangan syariah itu antara lain:
a. Bebas MAGHRIB (MAysir, Gharar, Haram, RIba dan
Bathil)
b. Menjalankan bisnis dengan memperoleh keuntungan
yang sah menurut syariah
c. Menyalurkan ZIS (Zakat, Infaq dan Shadaqah)
WASSALAMUALAIKUM
WR.WB

Anda mungkin juga menyukai