Anda di halaman 1dari 10

Karakteristik

Lembaga Mikro Syariah

KELOMPOK 12
1. Arlupi Yulia Madyasari (931425518)
2. Radhea Adelia Putri (934207519)
3. Diyah Fitria Cahyani (934207719)
Pengertian lembaga keuangan
mikro

Lembaga keuangan Mikro adalah suatu usaha yang


khusus didirakan untuk mengembangkan usaha dan
pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman
atau pembiayaan dalam usaha bersekala mikro kepada
anggota masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun
pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha yang
tidak semata-mata mencari keuntungan saja.
Lembaga Keuangan Mikro Syariah

Lembaga Keuangan Mikro Syariah merupakan


bentuk kerjasama dengan LKM pada
umumnya tatapi menggunakan prinsip
Syariah, yang teraplikasikan dalam sistem dan
akad pelaksanaannya. LKMS adalah lembaga
keuangan yang didirikan khususnya untuk
menyediakan jasa keuangan kepada masyarat
dengan tidak mencari keuntungan semata
tetapi juga menggunakan prinsip syariah.
Tujuan Lembaga Keuangan Mikro
Syariah
1. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
ekomoni umat Islam, terutama dari masyarakat
golongan ekonomi lemah.
2. Membantu meningkatkan produktivitas
masyarakat.
3. Menciptakan sumber pembiayaan dan modal
bagi anggotanya dengan prinsip syariah.
Fungsi Lembaga Mikro Syariah

 Fungsi pelayanan, yaitu untuk memberikan


pelayanan yang prima, fungsi pelayanan ini
bersifat universal.
 Fungsi pembangunan, artinya masyarat dapat
membangun dan mengembangkan usahanya.
 Fungsi pemberdayaan, maksudnya masyarakat
dapat mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
agar lebih baik untuk menciptakan masyarakat
lebih sejahtera.
Karakteristik LMS dibandingkan dengan
Lembaga Bisnis lainnya.
 Dalam proses transaksinya, penjual dengan pembeli juga
harus melakukan ijab qabul terlebih dahulu. 
 Dalam menerima titipan dan investasi, Lembaga Keuangan
Syariah harus sesuai dengan fatwa Dewan Pengawas Syariah.
 Hubungan antara investor (penyimpan dana), pengguna dana,
dan Lembaga Keuangan Syariah sebagai intermediary
institution (lembaga perantara), berdasarkan kemitraan, bukan
hubungan debitur-kreditur.
 Bisnis Lembaga Keuangan Syariah bukan hanya berdasarkan
profit oriented, tetapi juga falah oriented, yakni kemakmuran
di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
Karakteristik LMS dibandingkan dengan
Lembaga Bisnis lainnya.
 Konsep yang digunakan dalam transaksi Lembaga Syariah
berdasarkan prinsip kemitraan bagi hasil, jual beli atau sewa
menyewa guna transaksi komersial, dan pinjam-meminjam (qardh/
kredit) guna transaksi sosial.
 Lembaga Keuangan Syariah hanya melakukan investasi yang halal
dan tidak menimbulkan kemudharatan serta tidak merugikan syiar
Islam.
 Larangan melakukan praktek riba atau bunga. Karakteristik ini
melekat pada operasional lembaga keuangan mikro syariah (LKMS).
 Proses kegiatan jual beli juga dilakukan dengan seadil-adilnya,
sehingga tidak hanya berorientasi pada keuntungan perusahaan
maupun kelompok tertentu saja, namun bermanfaat bagi masyarakat.
Jenis-Jenis Lembaga Keuangan Mikro Syariah

Lembaga Keuangan Syariah (Bank)


1. Bank umum syariah/perbankan syariah →badan
usaha yang menjalankan fungsi menghimpun dana
dari pihak yang surplus dana kemudian menyalurkan
kepada pihak yang deficit dana dan menyediakan jasa
keuangan lainnya berdasarkan prinsip syariah Islam.
2. Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS)→adalah
lembaga keuangan yang melaksanakan kegiatan
usahanya secara konvensional atau berdasarkan
prinsip syariah.
Jenis-Jenis Lembaga Keuangan Mikro Syariah

Lembaga Keuangan Syariah (Non Bank)


1. BMT (Baitul Mal Wa Tamwil)→lembaga keuangan mikro yang
operasionalisasinya berbasis syariah, khususnya yang menyangkut bidang
akad transaksinya berpola syariah sebagai Lembaga Keuangan Mikro
Syariah (LKMS).
2. Asuransi Syariah →usaha saling melindungi dan tolong-menolong
diantara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk asset
dan tabarrru’ memberikan pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu
melalui akad yang sesuai dengan syariah.
3. Pegadaian syariah
4. Reksa dana syariah→sebuah wadah dimana masyarakat dapat
menginvestasikan dananya oleh pengurusnya, dana itu diinvestasikan ke
portofolio efek menggunakan prinsip syariah.
Profil Risiko dalam Lembaga
Keuangan Mikro Syariah
Lembaga keuangan mikro syariah sekarang ini semakin
berkembang, baik dari segi jumlah kantor maupun jenis
produk yang ditawarkan kepada masyarakat. Perkembangan
lembaga keuangan mikro syariah yang pesat mengharuskan
lembaga keuangan mikro syariah untuk bisa menyesuaikan diri
dengan pesaingnya dan mampu mengelola segala resiko yang
timbul. Risiko yang dihadapi oleh bank syariah seperti risiko
pasar, risiko kredit, risiko operasional dan risiko likuiditas,
tetapi bank syariah juga menghadapi risiko lain seperti risiko
kepatuhan syariah, risiko pembiayaan, risiko imbal hasil,
risiko investasi dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai