Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS SISTEM PEMBIAYAAN

MURABAHAH DI BANK MINI SYARIAH UIN


SUNAN AMPEL SURABAYA
Zefinanda Dwi Aurelita1
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Jl. Ahmad Yani No.117, Jemur
Wonosari, Kec. Wonocolo, Kota SBY, Jawa Timur 602371
e-mail: zefinanda24@gmail.com

Abstract: The murabahah financing system at the Islamic mini bank Sunan Ampel State
Islamic University Surabaya aims to analyze murabahah financing to ensure that the
murabahah financing implementation system is in accordance or not with the existing processes
in Islamic banking. To achieve the planned objectives, namely the need for strict supervision
from the Sharia Supervisory Board (DPS) or the National Syari'ah Council (DSN) so that
the financing can be maintained, runs according to procedures, and there is no impression that
Islamic banks are the same as Islamic banks. conventional. This article aims to add insight
into the financing processes and procedures that exist in the Syariah Mini Bank Laboratory.
The results of this study were obtained from interviews with Bank Mini Syariah employees at
UIN Sunan Ampel Surabaya and research results from several journals. The results of the
study show that many students are enthusiastic about joining Bank Mini Syariah customers
because they are interested in the murabahah financing system which can help them to buy
goods in installments due to inadequate economic conditions.
Keywords: Financing, Murabaha, Sharia Mini Bank, Akad, Buying and Selling,
Students

Abstrak: Sistem pembiyaan murabahah di bank mini syariah Univesitas Islam


Negeri Sunan Ampel Surabaya bertujuan menganalisis pembiayaan murabahah
untuk memastikan sistem pelaksanaan pembiayaan murabahah sesuai atau tidak
dengan proses yang ada pada perbankan syariah. Untuk tercapainya tujuan yang
sudah direncanakan, yaitu dengan diperlukannya pengawasan yang ketat dari
Dewan Pengawas Syariah (DPS) atau Dewan Syari’ah Nasional (DSN) agar
pembiayaan tersebut dapat dijaga, berjalan sesuai dengan prosedur, serta tidak ada
kesan bahwa bank syariah sama dengan bank konvensional. Artikel ini bertujuan
untuk menambah wawasan tentang proses serta prosedur pembiayaan yang ada di
Laboratorium Bank Mini Syariah. Hasil perolehan penelitian ini didapatkan dari
wawancara kepada pegawai Bank Mini Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya dan
hasil penelitian dari beberapa jurnal. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
banyak mahasiwa yang antusias bergabung menjadi nasabah Bank Mini Syariah
dikarenakan tertarik dengan adanya sistem pembiayaan murabahah yang dimana
dapat membantu mereka untuk membeli barang dengan cara mencicil yang
dikarenakan keadaan ekonominya kurang memadai.
Kata Kunci : Pembiayaan, Murabahah, Bank Mini Syariah, Akad, Jual Beli, Mahasiswa

Pendahuluan

Ma’mal: Jurnal Laboratorium Syariah dan Hukum


Volume 02, Nomor 19, Desember 2022
ISSN (Print): 2775-1333, ISSN (Online): 2774-6127
Pada saat ini ekonomi syariah sudah berkembang lebih maju
dan pesat. Dapat dilihat dari studi dan konsepnya yang telah
dilakukan di negara non muslim, seperti Amerika Serikat dan negara
eropa lainnya yang telah mengkaji tentang konsep ekonomi syariah.
Salah satu bentuk lembaga dari ekonomi syariah adalah perbankan
syariah. Dalam prakteknya, bank syariah berlandas pada al-Qur’an
dan hadits, yaitu tidak menerapkan sistem bunga. Hal tersebut
didasarkan pada qs al-Baqarah ayat 275-279, qs al-Imran ayat 130,
qs an-Nisa ayat 160-161 yang menegaskan bahwa riba itu
diharamkan.
Bank syariah memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan
bank konvensional, salah satunya yaitu dengan sistem bagi hasil
dimana pihak memberi modal dan peminjam menanggung Bersama
risiko rugi ataupun laba. Artinya sistem bagi hasil antara pemilik
nasabah atau dana dengan pihak yang akan mengelola uangnya
(bank) sudah ada kesepakatan Bersama dalam bagi hasil yang akan
didapatkan sesudah usaha tersebut berjalan dan mendapat
keuntungan. Sehingga akan terjadi proses penyebaran modal dan
pemerataan dapat terlaksana.
Pembiayaan di perbankan syariah didominasi oleh pembiayaan
murabahah. Hal tersebut dapat dilihat dari data Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dengan meningkatnya pembiayaan murabahah di
perbulannya. Gambaran tersebut menyimpulkan bahwa akad
murabahah lebih dominan daripada akad-akad lainnya. Terjadinya
hal tersebut dikarenakan sistem penentuan marginnya transaparan
dan harga pokok serta keuntungannya telah disepakati kedua belah
pihak.
Salah satu bentuk kontribusi di Universitas Islam Negeri
Sunan Ampel Surabaya yaitu dengan adanya sarana praktek
pembelajaran berupa Laboratorium Bank Mini Syariah yang
diharapkan dapat membantu terhadap perkembangan di era modern
khususnya pada perbankan syariah. Dalam hal ini, mahasiswa
dituntut untuk mempelajari teori dan harus langsung terjun agar
dapat melakukan praktek di laboratorium dengan cara yang sudah
diajarkan.
Metode yang diapaki pada jurnal ini ialah metode penelitian
kualitatif atau riset. Metode kualitatif adalah penelitian dengan cara

2 Zefinanda Dwi Aurelita. | Analisis Sistem Pembiayaan Murabahah Di Bank Mini Syariah
UIN Sunan Ampel Surabaya
mengumpulkan data ataupun informasi dengan hasil akhir berupa
tulisan atau deskriptif. Data yang dikumpulkan biasanya
menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara.
Namun pengumpulan data juga dapat menggunakan buku, jurnal,
dokumen, ber berita, dan rekaman. Jurnal ini menggunakan metode
tersebut karena dianggap sesuai dengan kebutuhan untuk
memperoleh data yang luas.
Pada jurnal ini memakai teknik analisis tinjauan pustaka atau
studi kepustakaan yang memuat tentang ide-ide dengan
permasalahan-permasalahan selaras bagi jurnal penulis. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pembiyaan
murabahah di bank mini syariah Univesitas Islam Negeri Sunan
Ampel Surabaya. Demi tercapainya tujuan, penulis melakukan
pengkajian ulang mengenai konsep-konsep dan teori berdasarkan
literature yang sudah ada, terutama pada artikel-artikel serta berta-
berita ataupun jurnal ilmiah untuk mendapatkan data yang lebih
luas. Sedangkan asal data dalam penelitian ini memanfaatkan data
sekunder atau disebut sebagai data pendukung, adalah data yang
sudah tertata dan sudah ada dalam bentuk dokumen. Dalam
penelitian ini, data yang telah terkumpul akan diolah menjadi satu
sehingga relevan dengan objek penelitian.

Kutipan
1. Definisi Bank Mini Syariah
Bank Mini Syariah (BMS) adalah sarana dan prasarana yang
terdapat di kampus. Fungsinya yaitu sebagai media pembelajaran
oleh mahasiswa, untuk tempat pratikum agar dapat menambah
wawasan, pengalaman, dan informasi yang berhubungan dengan
lembaga keuangan syariah berupa bank. Selain itu dapat juga
melayani jasa keuangan syariah bagi civitas akademika unversitas dan
masyarakat umum. Seiring berkembangnya waktu, Bank Mini
Syariah (BMS) ini perlu meningkatkan kualitas mahasisiwa dari segi
edukasi dengan cara menyediakan transaksi real perbankan di
laboratorium. Maka dari itu dibuatlah produk perbankan yang
berprinsip syariah, seperti tabungan serta pembiayaan untuk
membantu civitas akademika UIN Sunan Ampel Surabaya agar
dapat mengakses perbankan yang berdasarkan syariah.

MA’MAL | Volume 02 Nomor 19 Desember 2022 3


Perbankan ialah lembaga yang menjalankan tiga fungsi
utama, yaitu (1)menerima simpanan uang, (2)meminjamkan uang,
(3)menyediakan jasa pengiriman uang. Secara terminologis, syariah
dibebankan pada umat Islam sebagai penghubung antara Allah SWT
dan manusia, karena syariah pada dasarnya adalah aturan dan hukum
yang digariskan oleh Allah dan umat Islam yang harus diikuti. 1
Begitu juga dengan Bank Mini Syariah di kampus yang memberikan
pelayanan berupa pembayaran dan pembiayaan sesuai dengan
prinsip syariah.
Rizal Yaya berpendapat jika bank syariah merupakan bank
yang beroperasi berdasarkan aturan syariah, termasuk bank umum
syariah dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah. 2 Dari pernyataan
tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa bank syariah memiliki
bank umum dan pengkreditan rakyat namun harus mengikuti
prinsip syariah, untuk BMS yang ada di kampus sendiri adalah
contoh dari bank umum syariah yang menjalankan fungsi bank
sesuai dengan bank umum syariah namun praktikya terbatas, karena
kegiatannya hanya berlaku di dalam kampus yang memiliki
laboratorium BMS saja.
Terdapat unsur yang harus dihindari dalam kegiatan
bermuamalah, yaitu riba3. Terdapat ayat yang mengharamkan riba.
Yaitu dalam qs al-Imron (3) : 30 yang berbunyi “Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan
bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.
Peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang
kafir.”

2. Pembiayaan Murabahah
a) Pengertian Pembiayaan
Dalam arti sempit, pembiayaan didefinisikan sebagai
pendanaan yang diberikan oleh bank syariah kepada nasabah.
Sedangkan dalam arti luas, pembiayaan adalah pembelanjaan yang

1
Adiwarman Azwar Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan,
(Jakarta: IIIT Indonesia, 2003).
2
Rizal Yaya, Aji Erlangga Martawireja dan Ahim Abdurahim, Akuntansi
Perbankan Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer, (Jakarta: Salemba 4,
2012), h. 54.
3
Ulfah E Sakinah, “Sikap dan Perilaku Hakim Agama Terhadap Perbankan
Syariah”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011, h. 24,

4 Zefinanda Dwi Aurelita. | Analisis Sistem Pembiayaan Murabahah Di Bank Mini Syariah
UIN Sunan Ampel Surabaya
berarti pendanaan untuk mengakomodasi investasi yang sudah
direncanakan sendiri maupun dibuat orang lain.4
Salah satu tugas pokok bank merupakan menyediakan
sarana pembiayaan dana untuk melengkapi keperluan para pihak
yang merupakan deficit unit. Menurut pasal 10 tahun 1998
mengartikan bahwa pinjaman ialah pemberian uang atau tagihan
yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan kesepakatan
antara Bank dengan pihak lain yang mengharuskan pihak yang
dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah
jangka waktu tertentu dengan sistem bagi hasil.5

b) Prinsip Pembiayaan
Terdapat prinsip 6C DAN 1S dalam penilaian dunia
perbankan syariah, yaitu sebagai berikut :6
➢ Character, merupakan penilaian karakter calon penerima
pembiayaan yang bertujuan untuk memperkirakan penerima
pembiayaan tersebut dapat dipercaya memenuhi kewajibannya
untuk menyicil cicilannya. Cara untuk mendapat informasi
tentang karakter nasabah yaitu dengan melihat riwayat hidup,
cara gaya hidupnya, mengetahui pergaulan atau keadaan
keluarganya dan meminta informasi pada bank lain.
➢ Capacity, ialah melihat kemampuan nasabah untuk melakukan
pembayaran. Kemampuan tersebut dapat dianalisa dengan
tempat perusahaan yang bersangkutan bekerja, lama bekerja
serta penghasilannya.
➢ Capital, yaitu melihat keefektifan penggunaan modal dari laporan
keuangan dengan mengukur solvabilitas dan rentabilitas. Untuk
pembiayaan konsumtif, dapat dinilai dari uang muka yang
dibayar oleh nasabah.
➢ Collateral, adalah jaminan yang dimiliki calon penerima atau
nasabah. Jaminan tersebut dapat berupa surat, barang berharga
dll. Sebaiknya, jaminan melebihi jumlah kredit yang diberikan.

4
Muhammad, Manajemen Bank Syariah (Yogyakarta: UUP AMP YKPN:
2005), hlm. 304.
5
Fabiana Meijon Fadul, BAB II Pembiayaan Murabahah : 2019, 23–36.
6
Khaerul Umam, Manajemen Perbankan Syariah (Bandung: CV. Pustaka
Setia, 2013), hlm. 238

MA’MAL | Volume 02 Nomor 19 Desember 2022 5


➢ Condition, jika menilai kredit, sebaiknya menilai keadaan ekonomi
sekarang dan dimasa yang akan datang. Karena hal tersebut
perannya besar dalam proses berjalannya calon nasabah.
➢ Constrains, penilaian segi sosial dan psikologis dari masyarakat
seperti batasan dan hambatan dari jalannya suatu usaha.
➢ Syariah, yaitu penilaian untuk menegaskan usaha yang akan
dibiayai merupakan usaha yang sesuai dengan hukum islam.
Dari beberapa prinsip diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa hal yang terpenting ialah account officer, accounting officer dimana
termasuk sebagai Character. Jika prinsip penilaian tersebut terpenuhi,
permohonan dapat diterima.

c) Skema Proses Pembiayaan


Pengumpulan Analisis dan persetujuan Administrasi dan
dan verifikasi pembiayaan pembukuan pembiayaan
informasi.

Pelunasan pembiayaan Pemantauan pembiayaan

Nasabah yang amanah dihasilkan dari proses pembiayaan


yang dilakukan dengan benar dan jujur. Yang dimaksud nasabah
dalam hal tersebut adalah nasabah pilihan yang sudah melewati
proses seleksi sesuai dengan karakter, kapasitas, kelayakan usaha,
serta mempunyai komitmen untuk melunasi Kembali
pembiayaannya. Secara umum, tahapan proses pembiayaan dimulai
dari permohonan pembiayaan, pengumpulan data, dan investigasi.
Lalu melakukan Analisa dan persetujuan pembiayaan, administrasi
dan pembukuan pembiayaan, pemantauan pembiayaan dan
pelunasan pembiayaan.7

d) Pengertian Murabahah
Murabahah secara etimologi berasal dari kata rabiha-yarbahu
yang bearti untung. Secara bahasa, murabahah berasal dari kata ‫ربح‬
yang artinya keuntungan atau tambahan, perolehan. Sedangkan
menurut istilah, murabahah ialah jual beli dengan harga pokok

7
Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Penbiayaan Bank Syariah,
(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2015), hlm. 107

6 Zefinanda Dwi Aurelita. | Analisis Sistem Pembiayaan Murabahah Di Bank Mini Syariah
UIN Sunan Ampel Surabaya
ditambah dengan tambahan keuntungan. Lalu makna kata
murabahah dalam konsep bisnis ialah saling memperoleh
keuntungan. Selain itu ulama fiqh berpendapat bahwa murabahah
adalah akad jual atas barang tertentu.8
Terdapat definisi lain yang mengartikan murabahah ialah
jual beli barang dengan harga pokok ditambah dengan keuntungan
yang disetujui antara lembaga keuangan dan pihak nasabah atau
dengan kata lain murabahah adalah akad jual beli barang dengan
mengatakan harga perolehan ditambah margin keuntungan yang
disepakati penjual dan pembeli (bank dan nasabah).9
Beberapa praktisi perbankan mendefinisikan pengertian
murabahah, yaitu sebagai berikut :
➢ Muhammad Syafi’i Antonio : bai’ al murabahah ialah jual beli
barang dengan harga awal ditambah dengan keuntungan yang
telah disepakati. Dalam murabahah, penjual harus memberitahu
harga produk dan menentukan tingkat keuntungannya untuk
tambahan.
➢ Warkum Sumitro : murabahah adalah persetujuan cara
pembayaran dan jual-beli suatu barang dengan harga pokok
ditambah dengan keutungan yang disepakati bersama dengan
pembayaran ditangguhkan satu bulan sampai satu tahun.
➢ Adiwarman Karim : proses pembayaran murabahah bisa
dilakukan dalam bentuk lum sum maupun angsuran.
➢ Sutan Remy Sjahdeini : murabahah ialah mencicil jasa
pembiayaan dengan mengambil bentuk transaksi jual-beli.
Berdasarkan dari beberapa pendapat praktisi perBankan
Syariah, dapat diketahui bahwasannya murabahah ialah jual beli
suatu produk tertentu antara penjual dan pembeli yang harga jualnya
terdiri harga pokok dan nilai keuntungan yang sudah disepakati pada
awal akad. Pada saat transaksi barang diserahkan dan
pembayarannya dengan sistem cicil. Nasabah dapat memenuhi
kebutuhannya agar memperoleh barang tanpa harus mempunyai
uang tunai dahulu melalui akad murabahah.

8
Habib Nazir Muhammad Hasanuddin, Ensiklopedi Ekonomi dan PerBankan
Syariah, (Bandung: Kafa Publishing, 2008), hlm. 459
9
Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarata: PT Raja
Grafindo Persada, 2012) hlm. 69

MA’MAL | Volume 02 Nomor 19 Desember 2022 7


Adapun alasan dominannya transaksi murabahah dalam
praktek investasi perbankan Syariah, yaitu :10
➢ Murabahah merupakan teknis penanaman modal jangka pendek
dengan pembagian untung atau rugi.
➢ Keuntungan data ditetapkan melalui cara yang menjamin jika
bank dapat mengembangkan daripada bank yang menerapkan
bunga.
➢ Murabahah menghindari ketidakpastian yang terletak dengan
pendapatan usaha sesuai sistem bagi hasil.
➢ Bank islam tidak diiizinkan turut campur dalam manajemen
bisnis, karena bank bukan partner dengan klien, tetapi kreditur
berhubungan dengan debitur.
Murabahah ialah salah satu bentuk jual beli yang amanah dan
dikenal dalam syariat islam, dikarenakan syarat penjual harus
melakukan kontrak dahulu dengan mengatakan harga barang yang
akan dibeli. Harga jual tidak boleh berubah selama jangka waktu
pembiayaan karena telah disepakati diawal akad. Contoh aplikasi di
perbankan syariah terdiri dari pembiayaan konsumtif dan
produktif.11

e) Landasan Hukum Pembiayaan Murabahah


➢ Al-Qur’an
‫الر ٰبوا‬ ِّ ‫ّللاه ا ْلبَ ْي َع َو َحر َم‬
ٰ ‫َوا َ َحل‬
“…Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba...” (al-Baqarah 2 : 275).
➢ Hadist Rasulullah
‫ا َ ْلبَ ْي هع إِّلَى‬: ‫ثَالَث فِّ ْي ِّهن ا ْلبَ َر َكةه‬: ‫سل َم قَا َل‬ َ ‫علَ ْي ِّه َوآ ِّل ِّه َو‬
َ ‫صلى للاه‬ َ ‫أَن النبِّي‬
‫ت لَ ل ِّْلبَي ِّْع )رواه ابن ماجه عن صهيب‬ ِّ ‫ضةه َوخ َْلطه ْالب ِّهر ِّبالش ِّعي ِّْرل ِّْلبَ ْي‬ َ َ‫ َو ْال همق‬،‫أ َ َج ٍل‬
َ ‫ار‬
“Nabi bersabda, “Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli
tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur
gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan
untuk dijual.‟” (HR. Ibnu Majah dari Shuhaib).
➢ Kaidah usul fiqh

10
Abdullah Saeed, Bank Islam dan Bunga (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2004), 140.
11
Yenti Afrida, “Analisis Pembiayaan,” 1999.

8 Zefinanda Dwi Aurelita. | Analisis Sistem Pembiayaan Murabahah Di Bank Mini Syariah
UIN Sunan Ampel Surabaya
Hal ini terdapat pada kaidah ushul fiqh : Djazuli 2007 yang
mengatakan “Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh
dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya”.
➢ Ijma’
Umat manusia telah sepakat tentang keabsahan jual beli,
karena manusia saling membutuhkan apa yang dimiliki orang lain.
Maka dari itu jual beli adalah salah satu cara untuk mencari jalan
yang sah. Dari pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan jika
transaksi murabahah diperbolehkan karena tidak menentang syariat
dan meringankan pembeli mendapatkan barang meskipun melalui
pembayaran non tunai.

f) Rukun dan Syarat Murabahah


Agar pembiayaan murabahah dapat dikatakan sah, maka
harus memenuhi rukun dan syarat yang sesuai dengan syariat islam.
Seperti yang akan dijelaskan dibawah ini :12
➢ Rukun : bai’ (penjual), musytari (pembeli), mabi’ (barang yang
akan diperjual belikan), tsaman (harga barang), ijab qabul
(pernyataan serah terima).
➢ Syarat :
• Penjual dan pembeli : cakap hukum dan tidak dalam paksaan.
• Barang yang diperjual belikan : bukan termasuk yang dilarang
agama, hak milik penuh pihak yang berakad, sesuai
spesifikasi, bermanfaat.
• Harga : sistem pembayaran dan jangka waktunya sesuai
kesepakatan, harga jual adalah harga beli ditmbah
keuntungan, harga harus tetap selama perjanjian.
• Ijab dan qabul : harus jelas dengan mengatkan secara rinci
pihak yang ikut serta dalam berakad.
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan saat
pembiayaan murabahah :13
➢ Biaya modal harus diberitahukan penjual pada nasabah.

12
Veithzal Rifai, Islamic Financial Management: teori, konsep, dan aplikasi:
panduan praktis untuk lembaga keuangan, nasabah, praktisi, dan mahasiswa
(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008), 146-147.
13
Muhammad Safi,I Antonio,Bank syariah dan teori prektik, Jakarta:Gema
Insani Press,2001.hlm.102.

MA’MAL | Volume 02 Nomor 19 Desember 2022 9


➢ Harus sahnya kontrak pertama sesuai dengan rukun serta bebas
riba.
➢ Penjual harus menjelaskan semua hal yang berhubungan dengan
pembelian. Seperti prinsip dan syarat.
Dengan demikian, untuk menghindari hal yang tidak
diinginkan dari kedua pihak, harus memenuhi persyaratan yang telah
disepakati bersama.
➢ Bank : jenis, sifat dan kualitas barang wajib didatangkan dengan
memenuhi pesanan nasabah.
➢ Pemesan : jika pembeli menolak menebus barang yang telah
memenuhi ketentuan. Maka pihak bank berhak menuntut secara
hukum.

g) Ketentuan Hutang dalam Murabahah

➢ Secara prinsip, penyelesaian hutang dalam bertransaksi tidak


berkaitan dengan transaksi lain yang dilakukan nasabah dengan
pihak ketiga atas barang tersebut. Apabila nasabah menjual lagi
barang tersebut, ia masih mempunyai kewajiban melunasi
hutangnya pada bank.
➢ Nasabah tidak wajib segera melunasi angsurannya apabila
nasabah menjual lagi barang tersebut sebelum berakhirnya masa
angsuran.
➢ Nasabah harus tetap menyelesaikan hutang sesuai dengan
kesepakatan awal walaupun penjualan tersebut mengakibatkan
kerugian. Ia dilarang memperlambat pembayaran atau minta
ganti rugi tersebut diperhitungkan.

h) Ketentuan Penundaan Pembayaran dalam Murabahah


➢ Nasabah tidak dibenarkan menunda penyelesaian hutangnya jika
mampu membiayai.
➢ Apabila nasabah menunda pembayaran secara sengaja, maka
dapat diselesaikan melalui Badan Arbitrasi Syari’ah sesudah
tidak tercapainya kesepakatan dalam musyawarah.

i) Ketentuan Bangkrut dalam Murabahah

10 Zefinanda Dwi Aurelita. | Analisis Sistem Pembiayaan Murabahah Di Bank Mini Syariah
UIN Sunan Ampel Surabaya
Apabila nasabah telah gagal atau pailit menyelesaikan
hutangnya, bank harus menunda tagihan utang sampai nasabah
mampu kembali sesuai dengan kesepakatan.14

j) Skema Pembiayaan Murabahah


Skema pembiayaan murabahah akan digambarkan pada
gambar dibawah ini :
(1) Negoisasi & persyaratan

(2) Akad jual beli


BANK NASABAH

(6) Bayar (5)Terima


barang &
dokumen
(3) Beli Barang (4) Kirim
SUPPLIER
PENJUAL

Keterangan :
1. Nasabah mengajukan permohonan kepada bank. Lalu bank
memberi syarat pengajuannya serta melakukan negoisasi harga.
2. Bank dan nasabah melakukan akad jual beli barang yang diminta
nasabah.
3. Bank membeli barang dari supplier penjual sesuai perincian yang
disetujui nasabah.
4. Supplier menyerahkan barang sesuai rincian persetujuan nasabah.
5. Barang dan dokumen diterima nasabah.
6. Nasabah membayar pada bank dengan mengangsur.

Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa Bank Mini Syariah adalah lembaga keuangan yang berfungsi
melayani & memberi wawasan meliputi perbankan sesuai dengan
prinsip syari’ah. Didalam Bank Mini Syariah ini terdapat beberapa
macam jenis pembiayaan, salah satunya yaitu pembiayaan
murabahah yang menggunakan akad jual beli berupa barang dengan
menunjukkan harga pokok dan margin terhadap nasabah, serta
mempunyai objek akad yang digunakan untuk transaksi jual beli.

14
DSN, Himpunan Fatwa Dewan Syariat Nasional (Ciputat: Gaung Persada,
2006), 20.

MA’MAL | Volume 02 Nomor 19 Desember 2022 11


Dengan adanya hal ini, tentu dapat membantu mahasiswa UIN
Sunan Ampel Surabaya yang sedang membutuhkan barang namun
tidak mempunyai uang tunai, dengan syarat mahasiswa tersebut
harus menjadi bagian dari nasabah Bank Mini Syariah serta telah
memenuhi kriteria dan ketentuan agar pembiayaan tersebut dapat
dikatakan sah.
Daftar Pustaka
Adiwarman Azwar Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan
Keuangan, (Jakarta: IIIT Indonesia, 2003)

Rizal Yaya, Aji Erlangga Martawireja dan Ahim Abdurahim,


Akuntansi Perbankan Syariah: Teori dan Praktik
Kontemporer, (Jakarta: Salemba 4, 2012).

Ulfah E Sakinah, “Sikap dan Perilaku Hakim Agama Terhadap


Perbankan Syariah”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Jakarta, 2011.
Muhammad, Manajemen Bank Syariah (Yogyakarta: UUP AMP
YKPN: 2005).

Fabiana Meijon Fadul, BAB II Pembiayaan Murabahah : 2019.

Khaerul Umam, Manajemen Perbankan Syariah (Bandung: CV.


Pustaka Setia, 2013).

Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Penbiayaan Bank


Syariah, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2015).

Habib Nazir Muhammad Hasanuddin, Ensiklopedi Ekonomi dan


PerBankan Syariah, (Bandung: Kafa Publishing, 2008).

Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarata: PT


Raja Grafindo Persada, 2012).

Abdullah Saeed, Bank Islam dan Bunga (Yogyakarta: Pustaka


Pelajar, 2004).

12 Zefinanda Dwi Aurelita. | Analisis Sistem Pembiayaan Murabahah Di Bank Mini Syariah
UIN Sunan Ampel Surabaya
Yenti Afrida, “Analisis Pembiayaan,” 1999.

Veithzal Rifai, Islamic Financial Management: teori, konsep, dan


aplikasi: panduan praktis untuk lembaga keuangan,
nasabah, praktisi, dan mahasiswa (Jakarta: RajaGrafindo
Persada, 2008).
Muhammad Safi,I Antonio,Bank syariah dan teori prektik,
Jakarta:Gema Insani Press,2001.

DSN, Himpunan Fatwa Dewan Syariat Nasional (Ciputat: Gaung


Persada, 2006).

Lampiran
Dokumentasi saat sosialisasi atau kegiatan marketing.

MA’MAL | Volume 02 Nomor 19 Desember 2022 13

Anda mungkin juga menyukai