Abstract: The murabahah financing system at the Islamic mini bank Sunan Ampel State
Islamic University Surabaya aims to analyze murabahah financing to ensure that the
murabahah financing implementation system is in accordance or not with the existing processes
in Islamic banking. To achieve the planned objectives, namely the need for strict supervision
from the Sharia Supervisory Board (DPS) or the National Syari'ah Council (DSN) so that
the financing can be maintained, runs according to procedures, and there is no impression that
Islamic banks are the same as Islamic banks. conventional. This article aims to add insight
into the financing processes and procedures that exist in the Syariah Mini Bank Laboratory.
The results of this study were obtained from interviews with Bank Mini Syariah employees at
UIN Sunan Ampel Surabaya and research results from several journals. The results of the
study show that many students are enthusiastic about joining Bank Mini Syariah customers
because they are interested in the murabahah financing system which can help them to buy
goods in installments due to inadequate economic conditions.
Keywords: Financing, Murabaha, Sharia Mini Bank, Akad, Buying and Selling,
Students
Pendahuluan
2 Zefinanda Dwi Aurelita. | Analisis Sistem Pembiayaan Murabahah Di Bank Mini Syariah
UIN Sunan Ampel Surabaya
mengumpulkan data ataupun informasi dengan hasil akhir berupa
tulisan atau deskriptif. Data yang dikumpulkan biasanya
menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara.
Namun pengumpulan data juga dapat menggunakan buku, jurnal,
dokumen, ber berita, dan rekaman. Jurnal ini menggunakan metode
tersebut karena dianggap sesuai dengan kebutuhan untuk
memperoleh data yang luas.
Pada jurnal ini memakai teknik analisis tinjauan pustaka atau
studi kepustakaan yang memuat tentang ide-ide dengan
permasalahan-permasalahan selaras bagi jurnal penulis. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pembiyaan
murabahah di bank mini syariah Univesitas Islam Negeri Sunan
Ampel Surabaya. Demi tercapainya tujuan, penulis melakukan
pengkajian ulang mengenai konsep-konsep dan teori berdasarkan
literature yang sudah ada, terutama pada artikel-artikel serta berta-
berita ataupun jurnal ilmiah untuk mendapatkan data yang lebih
luas. Sedangkan asal data dalam penelitian ini memanfaatkan data
sekunder atau disebut sebagai data pendukung, adalah data yang
sudah tertata dan sudah ada dalam bentuk dokumen. Dalam
penelitian ini, data yang telah terkumpul akan diolah menjadi satu
sehingga relevan dengan objek penelitian.
Kutipan
1. Definisi Bank Mini Syariah
Bank Mini Syariah (BMS) adalah sarana dan prasarana yang
terdapat di kampus. Fungsinya yaitu sebagai media pembelajaran
oleh mahasiswa, untuk tempat pratikum agar dapat menambah
wawasan, pengalaman, dan informasi yang berhubungan dengan
lembaga keuangan syariah berupa bank. Selain itu dapat juga
melayani jasa keuangan syariah bagi civitas akademika unversitas dan
masyarakat umum. Seiring berkembangnya waktu, Bank Mini
Syariah (BMS) ini perlu meningkatkan kualitas mahasisiwa dari segi
edukasi dengan cara menyediakan transaksi real perbankan di
laboratorium. Maka dari itu dibuatlah produk perbankan yang
berprinsip syariah, seperti tabungan serta pembiayaan untuk
membantu civitas akademika UIN Sunan Ampel Surabaya agar
dapat mengakses perbankan yang berdasarkan syariah.
2. Pembiayaan Murabahah
a) Pengertian Pembiayaan
Dalam arti sempit, pembiayaan didefinisikan sebagai
pendanaan yang diberikan oleh bank syariah kepada nasabah.
Sedangkan dalam arti luas, pembiayaan adalah pembelanjaan yang
1
Adiwarman Azwar Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan,
(Jakarta: IIIT Indonesia, 2003).
2
Rizal Yaya, Aji Erlangga Martawireja dan Ahim Abdurahim, Akuntansi
Perbankan Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer, (Jakarta: Salemba 4,
2012), h. 54.
3
Ulfah E Sakinah, “Sikap dan Perilaku Hakim Agama Terhadap Perbankan
Syariah”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011, h. 24,
4 Zefinanda Dwi Aurelita. | Analisis Sistem Pembiayaan Murabahah Di Bank Mini Syariah
UIN Sunan Ampel Surabaya
berarti pendanaan untuk mengakomodasi investasi yang sudah
direncanakan sendiri maupun dibuat orang lain.4
Salah satu tugas pokok bank merupakan menyediakan
sarana pembiayaan dana untuk melengkapi keperluan para pihak
yang merupakan deficit unit. Menurut pasal 10 tahun 1998
mengartikan bahwa pinjaman ialah pemberian uang atau tagihan
yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan kesepakatan
antara Bank dengan pihak lain yang mengharuskan pihak yang
dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah
jangka waktu tertentu dengan sistem bagi hasil.5
b) Prinsip Pembiayaan
Terdapat prinsip 6C DAN 1S dalam penilaian dunia
perbankan syariah, yaitu sebagai berikut :6
➢ Character, merupakan penilaian karakter calon penerima
pembiayaan yang bertujuan untuk memperkirakan penerima
pembiayaan tersebut dapat dipercaya memenuhi kewajibannya
untuk menyicil cicilannya. Cara untuk mendapat informasi
tentang karakter nasabah yaitu dengan melihat riwayat hidup,
cara gaya hidupnya, mengetahui pergaulan atau keadaan
keluarganya dan meminta informasi pada bank lain.
➢ Capacity, ialah melihat kemampuan nasabah untuk melakukan
pembayaran. Kemampuan tersebut dapat dianalisa dengan
tempat perusahaan yang bersangkutan bekerja, lama bekerja
serta penghasilannya.
➢ Capital, yaitu melihat keefektifan penggunaan modal dari laporan
keuangan dengan mengukur solvabilitas dan rentabilitas. Untuk
pembiayaan konsumtif, dapat dinilai dari uang muka yang
dibayar oleh nasabah.
➢ Collateral, adalah jaminan yang dimiliki calon penerima atau
nasabah. Jaminan tersebut dapat berupa surat, barang berharga
dll. Sebaiknya, jaminan melebihi jumlah kredit yang diberikan.
4
Muhammad, Manajemen Bank Syariah (Yogyakarta: UUP AMP YKPN:
2005), hlm. 304.
5
Fabiana Meijon Fadul, BAB II Pembiayaan Murabahah : 2019, 23–36.
6
Khaerul Umam, Manajemen Perbankan Syariah (Bandung: CV. Pustaka
Setia, 2013), hlm. 238
d) Pengertian Murabahah
Murabahah secara etimologi berasal dari kata rabiha-yarbahu
yang bearti untung. Secara bahasa, murabahah berasal dari kata ربح
yang artinya keuntungan atau tambahan, perolehan. Sedangkan
menurut istilah, murabahah ialah jual beli dengan harga pokok
7
Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Penbiayaan Bank Syariah,
(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2015), hlm. 107
6 Zefinanda Dwi Aurelita. | Analisis Sistem Pembiayaan Murabahah Di Bank Mini Syariah
UIN Sunan Ampel Surabaya
ditambah dengan tambahan keuntungan. Lalu makna kata
murabahah dalam konsep bisnis ialah saling memperoleh
keuntungan. Selain itu ulama fiqh berpendapat bahwa murabahah
adalah akad jual atas barang tertentu.8
Terdapat definisi lain yang mengartikan murabahah ialah
jual beli barang dengan harga pokok ditambah dengan keuntungan
yang disetujui antara lembaga keuangan dan pihak nasabah atau
dengan kata lain murabahah adalah akad jual beli barang dengan
mengatakan harga perolehan ditambah margin keuntungan yang
disepakati penjual dan pembeli (bank dan nasabah).9
Beberapa praktisi perbankan mendefinisikan pengertian
murabahah, yaitu sebagai berikut :
➢ Muhammad Syafi’i Antonio : bai’ al murabahah ialah jual beli
barang dengan harga awal ditambah dengan keuntungan yang
telah disepakati. Dalam murabahah, penjual harus memberitahu
harga produk dan menentukan tingkat keuntungannya untuk
tambahan.
➢ Warkum Sumitro : murabahah adalah persetujuan cara
pembayaran dan jual-beli suatu barang dengan harga pokok
ditambah dengan keutungan yang disepakati bersama dengan
pembayaran ditangguhkan satu bulan sampai satu tahun.
➢ Adiwarman Karim : proses pembayaran murabahah bisa
dilakukan dalam bentuk lum sum maupun angsuran.
➢ Sutan Remy Sjahdeini : murabahah ialah mencicil jasa
pembiayaan dengan mengambil bentuk transaksi jual-beli.
Berdasarkan dari beberapa pendapat praktisi perBankan
Syariah, dapat diketahui bahwasannya murabahah ialah jual beli
suatu produk tertentu antara penjual dan pembeli yang harga jualnya
terdiri harga pokok dan nilai keuntungan yang sudah disepakati pada
awal akad. Pada saat transaksi barang diserahkan dan
pembayarannya dengan sistem cicil. Nasabah dapat memenuhi
kebutuhannya agar memperoleh barang tanpa harus mempunyai
uang tunai dahulu melalui akad murabahah.
8
Habib Nazir Muhammad Hasanuddin, Ensiklopedi Ekonomi dan PerBankan
Syariah, (Bandung: Kafa Publishing, 2008), hlm. 459
9
Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarata: PT Raja
Grafindo Persada, 2012) hlm. 69
10
Abdullah Saeed, Bank Islam dan Bunga (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2004), 140.
11
Yenti Afrida, “Analisis Pembiayaan,” 1999.
8 Zefinanda Dwi Aurelita. | Analisis Sistem Pembiayaan Murabahah Di Bank Mini Syariah
UIN Sunan Ampel Surabaya
Hal ini terdapat pada kaidah ushul fiqh : Djazuli 2007 yang
mengatakan “Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh
dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya”.
➢ Ijma’
Umat manusia telah sepakat tentang keabsahan jual beli,
karena manusia saling membutuhkan apa yang dimiliki orang lain.
Maka dari itu jual beli adalah salah satu cara untuk mencari jalan
yang sah. Dari pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan jika
transaksi murabahah diperbolehkan karena tidak menentang syariat
dan meringankan pembeli mendapatkan barang meskipun melalui
pembayaran non tunai.
12
Veithzal Rifai, Islamic Financial Management: teori, konsep, dan aplikasi:
panduan praktis untuk lembaga keuangan, nasabah, praktisi, dan mahasiswa
(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008), 146-147.
13
Muhammad Safi,I Antonio,Bank syariah dan teori prektik, Jakarta:Gema
Insani Press,2001.hlm.102.
10 Zefinanda Dwi Aurelita. | Analisis Sistem Pembiayaan Murabahah Di Bank Mini Syariah
UIN Sunan Ampel Surabaya
Apabila nasabah telah gagal atau pailit menyelesaikan
hutangnya, bank harus menunda tagihan utang sampai nasabah
mampu kembali sesuai dengan kesepakatan.14
Keterangan :
1. Nasabah mengajukan permohonan kepada bank. Lalu bank
memberi syarat pengajuannya serta melakukan negoisasi harga.
2. Bank dan nasabah melakukan akad jual beli barang yang diminta
nasabah.
3. Bank membeli barang dari supplier penjual sesuai perincian yang
disetujui nasabah.
4. Supplier menyerahkan barang sesuai rincian persetujuan nasabah.
5. Barang dan dokumen diterima nasabah.
6. Nasabah membayar pada bank dengan mengangsur.
Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa Bank Mini Syariah adalah lembaga keuangan yang berfungsi
melayani & memberi wawasan meliputi perbankan sesuai dengan
prinsip syari’ah. Didalam Bank Mini Syariah ini terdapat beberapa
macam jenis pembiayaan, salah satunya yaitu pembiayaan
murabahah yang menggunakan akad jual beli berupa barang dengan
menunjukkan harga pokok dan margin terhadap nasabah, serta
mempunyai objek akad yang digunakan untuk transaksi jual beli.
14
DSN, Himpunan Fatwa Dewan Syariat Nasional (Ciputat: Gaung Persada,
2006), 20.
12 Zefinanda Dwi Aurelita. | Analisis Sistem Pembiayaan Murabahah Di Bank Mini Syariah
UIN Sunan Ampel Surabaya
Yenti Afrida, “Analisis Pembiayaan,” 1999.
Lampiran
Dokumentasi saat sosialisasi atau kegiatan marketing.