BAB I
PENDAHULUAN
(Sucipto,2003). Hal ini membuat kinerja menjadi suatu hal yang sangat penting
yang harus dicapai, untuk melihat kemampuan perusahaan dalam mengelola dan
memiliki kinerja yang baik dapat membuat UKM itu sendiri bisa bersaing dengan
Menurut Sanistasya, dkk (2019) kinerja pada usaha kecil di Indonesia masih
cenderung rendah sehingga membuat Usaha Kecil Mikro (UKM) tidak bisa
berkembang dan bersaing. Kondisi seperti ini inilah yang membuat Usaha Kecil
Mikro (UKM) menjadi tidak stabil dan kurang bisanya berkembang dengan baik.
bahwa perkembangan kinerja jangka panjang UKM masih cenderung stagnan dan
tidak terarah. Meskipun jumlah UKM semakin meningkat namun belum diimbangi
juga dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal terdiri dari kebijakan pemerintah,
kondisi sosial ekonomi dan budaya, peranan lembaga terkait memberi pengaruh
yang signifikan pada kondisi faktor internal yang terdiri dari aspek sumber daya
eksternal yang terdiri atas aspek kebijakan pemerintah, aspek sosial budaya dan
ekonomi, dan aspek peranan lembaga terkait mempunyai pengaruh yang signifikan
dan positif terhadap faktor internal dengan kontribusi sebesar 0,254 atau 25,4%.
Faktor-faktor internal yang terdiri atas aspek sumber daya manusia, aspek
mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kinerja usaha mikro dan
kinerja UKM. Salah satu rendahnya kinerja UKM dapat dipengaruhi oleh
keuangan yang rendah dapat membuat pengelolaan keuangan usaha tidak dapat
2
keuangan yang baik dapat memberikan keputusan keuangan di masa depan yang
kurang baik pula dan pengelolaan keuangan yang rendah akan mengakibatkan
pelaku usaha tidak bisa menentukan sejauh mana kinerja dari UKM itu sendiri.
mengevaluasi kinerja usaha itu sendiri dapat disebabkan oleh tingkat literasi
keuangan yang rendah sehingga membuat kinerja UKM itu sendiri menjadi rendah.
memiliki masalah dengan hutang, terlibat dengan biaya kredit yang tinggi dan kecil
2017). Sebagian besar pelaku usaha masih kurang memperhatikan prosedur atau
tata cara pengolaan keuangan serta masih jarangnya para pelaku usaha melakukan
investasi yang akan menghambat kinerja UKM itu sendiri untuk berkembang
dengan baik. Pernyataan tersebut didukung oleh Bonita & Setiawina (2018) yang
menyatakan beberapa permasalahan yang dihadapi UKM saat ini yaitu sebagian
besar pelaku tidak banyak mengetahui dan kurang pahamnya dalam mengelola
keuangan.
keputusan yang efektif dengan semua sumber daya keuangan mereka (Manarung,
2009). Literasi keuangan ini sendiri berkaitan dengan kemampuan individu dalam
3
mengelola dan melakukan perencanaan serta keputusannya terhadap keuangan
serius yaitu keterbatasan pelaku usaha dengan akses ke perbankan atau layanan
keuangan. Muhadjir, dkk (2015) mengatakan faktor dari usaha kecil lebih sering
menjalankan usaha karena rendahnya atau sulitnya akses usaha kecil ke lembaga
Lembaga keuangan seperti bank maupun non bank berperan sangat penting
tepat waktu, lancar, dan aman dengan biaya terjangkau sesuai dengan kebutuhan
4
dan kemampuan masing-masing. Kurangnya akses layanan keuangan dan
pembiayaan usaha sehingga juga akan berdampak pula pada kinerja UKM.
terhadap kinerja suatu usaha, Namun Eke & Raath (2013) menemukan bahwa
kinerja UKM. Pada iklusi keuangan beberapa peneliti menyatakan bahwa inklusi
keuangan apakah berpengaruh terhadap kinerja Usaha Kecil Mikro (UKM). Subjek
penelitian ini adalah para pelaku Usaha Kecil Mikro (UKM) di Kabupaten
Pasuruan. Letaknya yang strategis yakni berada diantar tiga titik yakni Surabaya,
Malang serta arah menuju Banyuwangi dan Bali sehingga menjadikan mata rantai
5
jalur ekonomi utama Jawa Timur. Usaha Kecil Mikro (UKM) dipilih karena usaha
yang paling banyak dijumpai di Indonesia dengan berbagai jenis bidang usaha.
keseluruhan UKM sebanyak 6398 pada tahun 2018 (Dinas Koperasi dan Usaha
Usaha Kecil Mikro sebanyak 364, Usaha Kecil Mikro di Kecamatan Bangil
B. Rumusan Masalah
6
5. Apakah inklusi keuangan berpengaruh terhadap kinerja Usaha Kecil Mikro
kinerja UKM ?
C. Tujuan Penelitian
Kabupaten Pasuruan
keuangan
Pasuruan.
7
7. Untuk menguji inklusi keuangan dapat memediasi pengaruh literasi keuangan
D. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Praktis
rujukan bagi pelaku usaha dalam menentukan strategi yang tepat dalam
2. Manfaat Teoritis
kepada kajian ilmu manajemen keuangan terutama pada literasi keuangan dan