Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin cepat telah mendorong ekosistem
bisnis dan usaha menjadi semakin dinamis baik dari segi persaingan maupun perkembangan.
Kemudahan mendirikan suatu badan usaha untuk melakukan operasional dan kegiatan bisnis
juga menjadi peluang besar yang ingin ditangkap oleh perusahaan serta wirausahawan. Maka
dari itu, strategi yang bernilai dan dapat bertahan lama (sustainable) diperlukan untuk menjamin
keberlangsungan aktivitas bisnis dalam konteks jangka panjang

Salah satu bisnis yang berkembang di Indonesia adalah UMKM, yang beroperasi di berbagai
bidang usaha tertentu. UMKM dikenal sebagai perusahaan yang mampu mengatasi pengangguran dan
kemiskinan. Usaha Mikro Kecil dan Menengah, memiliki kontribusi yang besar dalam
mengembangkan pertumbuhan ekonomi, khususnya di Negara-negara berkembang. UMKM
dapat menggerakkan roda perekonomian bangsa dan mengurangi jumlah pengangguran. Di
negara sedang berkembang termasuk Indonesia UMKM juga berperan sangat penting, khususnya dari
perspektif kesempatan kerja dan sumber pendapatan bagi kelompok miskin, distribusi pendapatan, dan
pengurangan kemiskinan serta pembangunan ekonomi pedesaan. Sektor UMKM pun telah terbukti
menjadi pilar perekonomian yang tangguh. Terbukti saat terjadi krisis ekonomi 1998, hanya
sektor UMKM yang bertahan dari collapsenya perekonomian (Abidin, 2015). Namun, berbagai
permasalahan sering muncul sehingga menghambat pertumbuhan dan perkembangannya.

Kinerja organisasi dalam keberlangsungan suatu usaha penting untuk diperhatikan,


karena dengan kinerja organisasi yang berjalan dengan efektif dan efisien, maka visi dan misi
organisasi tersebut dapat terwujud yang akhirnya akan menghasilkan laba sesuai sasaran
organisasi (Darroch, 2005). Kinerja organisasi dan perkembangannya bisa ditingkatkan jika
karyawan memiliki pengetahuan yang baik, maka karyawan dapat menyelesaikan tugas dan
pekerjaannya dengan efektif dan efisien. Hal ini masih belum berjalan efektif dikarenakan masih
belum adanya pengelolaan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan tersebut. Dengan demikian,
maka knowledge management di dalam organisasi dapat berguna sebagai sebuah stategi yang
menciptakan, memperoleh, mentransfer, dan membawa ke arah penggunaan pengetahuan dalam
rangka memperbaiki kinerja organisasi.

Menurut Dalkir, (2011) terdapat dua jenis knowledge, yaitu: (1) tacit knowledge adalah
pengetahuan yang terdapat di dalam otak atau pikiran seseorang sesuai dengan pemahaman dan
pengalaman orang itu sendiri. (2) Explicit knowledge adalah pengetahuan yang sudah
dikumpulkan serta diterjemahkan ke dalam suatu bentuk dokumentasi (rangkuman) sehingga
lebih mudah dipahami oleh orang lain. Liebowits (1992) menyatakan bahwa dalam penerapan
manajemen pengetahuan terdiri dari tiga proses dasar yaitu penciptaan pengetahuan (knowledge
creation), berbagi pengetahuan (knowledge sharing), dan penerapan pengetahuan (knowledge
implementing). Dapat disimpulkan bahwa implementasi knowledge management terdiri dari tiga
hal tersebut.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi adalah inovasi, dalam
menjalankan bisnis di tengah lemahnya ekonomi memang memiliki beragam tantangan akan
tetapi selama terus berinovasi akan selalu ada peluang agar bisnis tetap bertahan. Sesuai
pendapat Hariyanto (2016) menyatakan, bahwa konsumen akan cenderung terus mencari
produk– produk baru yang dapat memberi mereka kepuasan. Hal ini, menyebabkan perlu adanya
inovasi yang berkelanjutan jika perusahaan ingin tetap bertahan dengan usahanya.

Hoonsopon & Ruenrom, (2012) membedakan inovasi menjadi dua jenis, yaitu inovasi
radikal dan incremental. Inovasi radikal adalah sebuah inovasi yang menghasilkan produk
dengan nilai guna yang baru dan belum pernah ada sebelumnya. Sedangkan inovasi incremental
adalah inovasi yang memberikan suatu perubahan–perubahan kecil pada produk lama, dan
dilakukan secara bertahap, berdasarkan nilai yang dibutuhkan oleh konsumen dimasa yang akan
datang.

Berikut table perkembangan pelaku bisnis UMKM di kota Ambon dari tahun 2017
samapai tahun 2020 berdasarkan data yang diambil dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi
Maluku adalah sebagai berikut:
Gambar 1.1 Tabel Perkembangan UMKM di Kota Ambon
(Tahun 2017 – 2020)

Sumber: Data Dinkop UMKM Provinsi Maluku

Berdasarkan tabel diatas menunjukan perkembangan penurunan pertumbuhan UMKM di


kota Ambon dalam kurun waktu 2017-2020. Pengaruh penurunan UMKM disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu, kualitas sumber daya manusia, belum adanya badan hukum dari UMKM,
kendala pinjaman modal, dan kurangnya pengetahuan-pengetahuan serta pengalaman dalam
menghadapi hambatan di lapangan (Jatmika.R.T, 2017). Secara umum, berdasarkan pembagiannya
ada beberapa jenis-jenis UMKM yaitu: usaha kuliner, usaha fashion, usaha bidang tekonologi, usaha
kosmetik, usaha bidang otomotif, usaha cendera mata, dan usaha agrobisnis. Akan tetapi, dalam
penelitian ini jenis UMKM yang difokuskan adalah jenis usaha kuliner.

Di kota Ambon terkhusunya di desa tawiri juga terjadi penurunan perkembangan UMKM
terutama di bidang kuliner. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan
penanggung jawab UMKM di desa Tawiri dijelaskan bahawa penurunan perkembangan
UMKM kuliner di desa Tawiri disebabkan oleh kurangnya pengelolaan manajemen yang baik
sperti manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen sumber daya manusia dan juga
manajemen keuangan. Hal ini juga disebabkan oleh kurangnya pengetahuan pelaku UMKM
kuliner di desa Tawiri tentang apa yang harus dimanfaatkan dan diterapkan dalam dunia bisnis
seperti penggunaan media sosial yang belum di manfaatkan secara baik untuk melakukan
kegiatan pemasaran , pengenalan dan penjualan produk secara online agar di kenal juga oleh
khalayak masyarakat banyak untuk memikat konsumen, kemudian sulit juga untuk membuat
proses prencanaan hingga ke proses evaluasi serta belumada prespektif diri.
Selain itu juga penurunan perkembangan UMKM kuliner di desa Tawiri disebabkan oleh
kurangnya para pelaku UMKM dalam berinovasi dengan produk yang dibuat seperti kurangnya
sasaran dan tujuan yang jelas dalam menjalankan bisnis, tidak berpikir proaktif tentang
bagaimana secara aktif mampu beradaptasi dengan lingkungan terkhususnya minat konsumen,
belum bisa menyelesaikan masalah yang dialami dalam bisnis sepeti masih memberikan BON,
tidak melakukan riset dan evaluasi secara rutin dan belum ada niat untuk mempelajari minat
konsumen karena minat konsumen akan suatu produk tentu saja bisa berubah.

Kinerja UMKM kuliner desa Tawiri menurun dibabkan karena UMKM kuliner di desa
tawiri mulai kehilangan meinat beli dari konsumen hal ini dikarenakan beberapa faktor sperti
kualitas dan cita rasa produk yang dihasilkan tidak konsisten, belum menerapkan perkembangan
teknologi dalam bisnis, belum mampu mengelolabisnis dengan manajerialyang baik dan belum
memiliki rasa tanggung jawab yang baik dengan bisnis yang dijalankan dengan tidak rutin
menjalankan bisnis Adapun kendala yang terjadi pada UMKM yang bersifat internal dibidang
sumber daya manusia (SDM) yaitu, kurangnya penguasaan pengetahuan dan inovasi bisnis untuk
meningkatan kinerja organisasi.

Beberapa penelitan sebelumnya telah menguji penagaruh manajemen pengetahuan dan


inovasi organisasi terhadap kinerja. Misalnya. Penelitian Sirinaga, I, P et al., (2020) menyatakan
terdapat hubungan positif signifikan antara knowledge management terhadap kinerja organisasi,
Namun hal berbeda terdapat pada penelitian yang dilakukan Byukusenge & Munene, J, (2017),
hasil penelitian menyatakan bahwa variabel knowledge management tidak berpengaruh positif
secara langsung terhadap kinerja bisnis. Noviyanti dan Mulyanto (2015) yang menunjukkan
bahwa knowledge management berpengaruh terhadap kinerja, namun inovasi tidak mempunyai
pengaruh terhadap kinerja. Noviyanti dan Mulyanto (2015) yang menunjukkan bahwa
knowledge management berpengaruh terhadap kinerjai, namun inovasi tidak mempunyai
pengaruh terhadap kinerja.

Berdasarkan latar belakang, teori, fenomena, dan penelitian terdahulu di atas, maka
penelitian ini selanjutnya diberi judul “Pengaruh Manajemen Pengetahuan dan Iinovasi
Organisasi Terhadap Kinerja UMKM Desa Tawiri”
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah manajemen pengetahuan berpengaruh terhadap kinerja?


2. Apakah inovasi organisai berpengaruh terhadap kinerja?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Menguji dan menganalisi pengaruh manajemen pengetahuan terhadap kinerja


2. Menguji dan menganalisis pengaruh inovasi organisasi terhadap kinerja

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai motivasi dan sumber ide dalam
meningkatkan kinerja pada usaha mikro kecil dan menengah di masa yang akan datang.
2. Manfaat Praktis a.
a. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan sebagai bahan informasi serta dapat digunakan sebagai referensi
dalam penelitian selanjutnya khususnya terkait dengan implementasi manajemen
pengetahuan dan inovasi organisai terhadap kinerja organisasi.
b. Bagi Pelaku Usaha atau Manajer
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh
pelaku usaha atau manajer dalam pengambilan keputusan sebagai saran guna
meningkatkan kinerja usahanya.
c. Bagi Karyawan
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan kajian pengetahuan serta sebagai bahan
masukan bagi setiap oganisasi dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi
supaya lebih baik untuk kedepannya.

1.5 Sitematika Penulisan

Penulisan penelitian ini terdiri dari tiga bab, setiap bab memiliki keterkaitan antara satu
bab dengan bab lainnya. Sistematika penulisan ini di maksudkan agar penulisan proposal ini
lebih terarah dan sistematis.

Berikut ini adalah gambaran rinci dari penulisan proposal, antara lain :
BAB I : PENDAHULUAN.
Bab ini dijelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, , tujuan
penelitan, manfaat penelitan dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bagian tinjauan pustaka mencakup: kajian teoritis, kerangka konseptual dan
perumusan hipotesis.
BAB III : METODE PENELITIAN.
Bagian metode penelitian mencakup : lokasi dan objek penelitian, jenis data dan
sumber data, populasi dan sampel, deskripsi operasional, teknik pengumpulan data, teknik
pengelolaan dan analisis data.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.
Bagian hasil penelitian dan pembahasan mencakup : deskriptif data penelitian, uji
kualitas data, pengujian hipotesis dan pembahasan hipotesis, implikasi dan keterbatasan
BAB V : PENUTUP.
Bagian penutup mencakup : kesimpulan dan saran

Anda mungkin juga menyukai