Anda di halaman 1dari 95

PENGARUH LITERASI KEUANGAN TERHADAP KINERJA DAN KEBERLANJU

TAN USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH DI DAERAH KOTA PADANG


SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurus
an Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas

Diajukan Oleh :

SRI RETNO MAHARANI DEVI


1810526024

PROGRAM STUDI S1 INTAKE MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANDALAS

2021

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kementrian Keuangan Republik Indonesia (2016) menyatakan Indonesia

merupakan salah satu Negara berkembang di kawasan Asia yang pernah mengalami

krisis moneter pada tahun 1998, dan sektor yang tetap bertahan adalah sektor Usaha

Mikro Kecil Menengah. Sektor UMKM juga memiliki Peran penting bagi

pembangunan ekonomi suatu Negara dalam mendorong pertumbuhan perekonomian

Indonesia. Dengan adanya sektor UMKM pengangguran akibat angkatan kerja yang

tidak terserap bisa memulai usaha melalui penciptaan lapangan kerja baru bagi

penduduk Indonesia Abor dan Quartey (2010) mengatakan UMKM sering mengalami

keterlambatan dalam pengembangannnya.

Secara umum, UMKM sering mengalami keterlambatan, hal ini dikarenakan

berbagai masalah konvensional yang tidak terselesaikan secara tuntas, seperti masalah

kapasitas SDM, kepemilikan, pembiayaan, pemasaran dan berbagai masalah lain yang

berkaitan dengan pengelolaan usaha, sehingga UMKM sulit bersaing dengan

perusahaan-perusahaan besar (Abor dan Quartey, 2010). Oleh karena itu, diperlukan

upaya-upaya strategis guna meningkatkan pertumbuhan UMKM. Salah satunya

dengan cara memperkaya pengetahuan pelaku UMKM terhadap pengetahuan

keuangan sehingga pengelolaan keuangan usaha dapat berkembang dengan baik

(Aribawa, 2016). Dahmen dan Rodriguez (2014) juga menyatakan bahwa diperlukan

pemahaman tingkat literasi keuangan bagi pelaku usaha terutama untuk penyusunan

laporan keuangan usahanya guna untuk dilakukan mencari pendanaan. Lebih jauh,

ii
Dahmen dan Rodriguez (2014) juga menyatakan bahwa pentingnya pemilik usaha

memahami pengetahuan keuangan guna memiliki kinerja perusahaan yang lebih

bagus. Sehingga memungkinkan UMKM mengalami pertumbuhan bisnis.

Anggraeni (2015) literasi keuangan mempengaruhi cara berpikir seseorang

terhadap kondisi keuangan serta mempengaruhi pengambilan keputusan yang strategis

dalam hal keuangan dan pengelolaan yang lebih baik bagi pemilik usaha. Kemampuan

mengelola keuangan pemilik usaha memang sangat diperlukan untuk kinerja usaha

dan kelangsungan usahanya. Dalam penelitiannya, Wise (2013) menyatakan bahwa

peningkatan literasi keuangan menyebabkan lebih sering individu untuk membuat

laporan keuangan usaha mereka. Penelitian ini menemukan bahwa pengusaha yang

lebih sering menghasilkan laporan keuangan yang lebih baik akan memiliki tingkat

profitabilitas yang tinggi dari pembayaran pinjaman dan untuk kelangsungan

usahanya akan lebih tinggi.

Dalam prakteknya literasi keuangan menjadi salah satu faktor penting dalam mene

ntukan tingkat keberhasilan dan keberlangsungan perekonomian bagi masyarakat luas

suatu negara demi meningkatkan kesejahteraannya, terutama bagi pelaku usaha di Ind

onesia seperti UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah).UMKM saat ini memiliki pote

nsi bisnis yang sangat besar dan pemerintah berusaha untuk terus meningkatkan poten

si tersebut melalui program-program yang terus diselenggarakan, karena semakin ban

yak masyarakat berwirausaha maka semakin baik dan kokohnya perekonomian suatu

daerah karena sumber daya lokal, pekerja lokal, dan pembiayaan lokal dapat terserap

dan bermanfaat secara optimal.

UMKM merupakan suatu usaha perdagangan yang dikelola oleh badan usaha atau

perorangan yang merujuk pada usaha ekonomi produktif sesuai dengan kriteria yang d

i tetapkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008. Kemajuan UMKM disejalank

iii
an dengan perkembangan teknologi yang kian semakin berkembang. Hasil penelitian

menyatakan bahwa salah satu kesuksesan bisnis adalah penunjangan teknologi yang b

aik dan tepat sasaran. Meskipun UMKM memiliki sejumlah kelebihan yang memungk

inkan UMKM dapat berkembang dan bertahan dalam krisis, tetapi sejumlah fakta juga

menunjukkan bahwa tidak semua usaha kecil dapat bertahan dalam menghadapi krisis

ekonomi. Banyak UMKM mengalami kesulitan untuk mengembalikan pinjaman akib

at melonjaknya suku bunga lokal, selain itu adanya kesulitan dalam proses produksi a

kibat melonjaknya harga bahan baku yang berasal dari impor dan sangat mempengaru

hi keberlanjutan usaha.

Keberlanjutan usaha memberikan peluang bagi pelaku usaha khususnya UMKM a

gar dapat meningkatkan pendapatan serta memberikan kesejahteraan yang dapat dicap

ai dengan memiliki kemampuan usaha yang memadai, dimana UMKM dituntut untuk

memiliki kemampuan dan upaya untuk membuat startegi demi mempertahankan kebe

rlangsungan usahanya, salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pelaku UMKM dala

m mempertahankan keberlangsungan usahanya diperlukan upaya-upaya strategis guna

meningkatkan kinerja dan keberlangsungan UMKM, yaitu dengan memperkaya penge

tahuan pelaku UMKM terhadap pengetahuan keuangan sehingga pengelolaan dan aku

ntanbilitasnya bisa dipertanggungjawabkan dengan lebih baik sebagaimana layaknya

perusahaan besar.

Subjek penelitian ini adalah para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UM

KM) khususnya para pelaku UMKM yang ada di daerah Sumatera Barat, UMKM dipi

lih karena mayoritas pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM, dimana UMKM yang

ada di daerah Sumatera Barat sudah memasuki era 4.0 yaitu Usaha Mikro, Kecil, Men

engah dituntut untuk mengembangkan daya saing melalui pemanfaatan platform digit

al termasuk pemahaman mengenai laporan keuangan yang berbasis Standar Akuntansi

iv
Keuangan Entitas, Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM). Sayangnya, masih 10

% dari ekosistem pada segmen klarifikasi UMKM yang baru memanfaatkan teknologi

dan literasi keuangan dalam menunjang kegiatan usahanya selain itu terbatasnya peng

etahuan sumber daya manusia tentang keuangan yang mengakibatkan, perkembangan

finansial UMKM ini tergolong lambat. Padahal kesuksesan mereka akan berdampak ti

dak hanya bagi kemajuan usaha mereka sendiri tetapi juga dapat mengurangi pengang

guran dan dapat meningkatkan pendapatan daerah maupun pendapatan nasional. Hal i

ni dikarenakan berdasarkan beberapa penelitian tentang pelaku usaha masih ditemuka

n rendahnya tingkat literasi keuangan di kalangan para pelaku usaha.

Kinerja merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan untuk sebagian atau

seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu perusahaan pada periode tertentu. Kemudian

kinerja usaha secara khusus merupakan penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat

mengukur keberhasilan suatu usaha dalam menghasilkan laba (Kusumadewi, 2017). U

kuran kinerja organisasi dapat berbentuk kuantitatif maupun kualitatif. Ukuran kinerja

kuantitatif berupa capaian-capaian keuangan (ROE, ROA, ROI), produksi (jumlah bar

ang terjual, rasio biaya operasional), pemasaran (jumlah pelanggan), dan efisiensi. Uk

uran kinerja kualitatif berupa kedisiplinan, kualitas pencapaian tujuan, persepsi pimpi

nan terhadap capaian organisasi, perilaku individual dalam organisasi, dan efektivitas

(Purnomo, 2010). Hal in seiring dengan hasil penelitian Kotane et al (2016) menunjuk

kan bahwa penilaian kinerja bisnis UMKM tidak dapat dilakukan hanya bergantung p

ada data laporan keuangan, karena informasi yang terdapat dalam laporan keuangan m

emiliki karakter historis. Dapat disimpulkan bahwa tidak mungkin memprediksi secar

a akurat stabilitas keuangan perusahaan jika hanya ditaksir pada indikator keuangan p

erusahaan.

v
Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja UMKM, penelitian yang di lakukan ol

eh Aribawa (2016) mengatakan secara umum diketahui bahwa terdapat pengaruh liter

asi keuangan terhadap kinerja dan keberlanjutan usaha pada UMKM. Lebih lanjut, dia

juga mengatakan ada tantangan besar bagi pelaku UMKM kreatif untuk memiliki pen

getahuan lebih mengenai literasi keuangan. Financial literacy dapat di artikan sebagai

kemampuan untuk memahami, menganalisis dan mengelola keuangan untuk membuat

suatu keputusan yang tepat agar terhindar dari masalah keuangan (Riyadi, 2015).Fina

ncial literacy juga mempengaruhi seseorang dalam dalam pengalokasian keuangan ter

hadap saving dan investasi (Isfenti dan Nababan, 2011).

Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ kepal Badan Pariwisata dan Ekonomi

Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengakui bahwa perempuan memiliki peranan

penting dalam upaya membangkitkan Usaha Mikro, kecil (UMKM) di Indonesia.

“Bangkitnya perekonomian nasional adalah bangkitnya UMKM, serta bangkitnya

perempuan Indonesia yang berdaya khususnya pada bidang ekonomi sebagai pelaku

usaha UMKM, yang memiliki peranan sangat penting bagi ketahanan ekonomi

keluarga juga bagi negara,”kata Sandiaga.

Berdasarkan data dari Bank Indonesia pada tahun 2020, kontribusi UMKM

perempuan terhadap PDB 202 mencapai 9,1% atau senilai Rp 1.389 triliun.

Industri UMKM di Indonesia saat ini begitu pesat, hal ini terbukti dengan sektor

UMKM mampu bertahan pada saat krisis ekonomi. Disamping faktor pendidikan,

munculnya persoalan perempuan tidak dapat dipisahkan dari faktor-faktor ideologi,

struktral dan kultural. Ketiganya saling terkait menguatkan suatu situasi yang sangat

tidak menguntungkan perempuan. Peran serta wanita dalam berbagai sektor sangat

tinggi, sesuai dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki wanita seperti tekun, teliti,

ulet, sabar, jujur, tangguh, rasa tanggung jawab tinggi, kemauan keras, semangattinggi

vi
dan disiplin. Oleh sebab itu pemerintah perlu memberikan pembinaan kepada UMKM

yang dikelola perempuan dengan bantuan kredit lunak dan membekali dengan

pelatihan kewirausahaan maupun manajemen sehingga UMKM yang dikelola

perempuan bisa berkembang dengan baik.

Jumlah perempuan yang menjadi penguasa dari tingkat mikro, kecil, menengah

dan besar mengingkat tajam. Tujuan utama mereka membuka usaha adalah membantu

suami dan mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga. namun ada juga di dorong oleh

faktor kemandirian atau sebagai realisasi atas pengetahuan yang di dapat sewaktu

menjalani mendidikan. Sekarang in, perempuan sudah dapat bebas bekerja dan

bersaing dengan laki-laki. Berwirausaha merupakan pilihan bagi perempuan untuk

membuktikan bahwa dirinya mampu berusaha untuk menciptakan usaha kecil

(Mar’atus.2011). selain itu wanita yang membuka UMKM masih menghadapi

persoalan kesetaraan gender. Gender dapat diartikan sebagai perbedaan peran, fungsi,

status dan tanggung jawab pada laki-laki dan perempuan. Gender tidak bersifat

kodrati, dapat berupah dan dapat dipertukarkan antar manusia tertangtung pada

budaya suatu tempat (Puspita Wati. 2013)

Lama usaha adalah lama waktu yang sudah dijalani oleh pedagang dalam

melaksanakan usahanya. Semakin lama pelaku usaha menjalani usahanya maka

semakin banyak pengalaman yang didapatkan. Jangka waktu pembukaan usaha

perdagangan mempengaruhi tingkat pendapatan karna berpengaruh terhadap

peningkatan produktifitas dan kinerja pelaku usaha, sehingga menambah efisiensi dan

menekan biaya produksi. Lama usaha seperti penelitian yang dilakukan oleh

Sunaryanto (2005) dalam jurnal akbar (2015:13) mengatakan bahwa lamanya seorang

pedagang menekuni usahanya maka akan mengingkat pula pengetahuannya dan akan

berperngaruh terhadap tingkat pendapatan

vii
Semakin lama seorang pelaku bisnis menekuni bidang perdagangan maka akan

semakin meningkat pula pengetahuan mengenai perilaku konsumen dan perilaku

pasar. Keterampilan berdagang semakin bertambah maka semakin banyak pula relasi

bisnis maupun pelanggan yang berhasil dijaring. Selain itu dengan semakin lama

pedagang menjalankan usahanya, maka semakin banyak pengalaman yang

didapatkan. Namun belum juga tentu pedagang yang memiliki pengalaman lebih

singkat pendapatannya lebih sedikit dari pada pedagang yang memiliki pengalaman

lebih lama (Tjiptoroso, 1993).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dwitya Aribawa (2016) tentang “pen

garuh literasi keuangan terhadap kinerja dan keberlangsungan UMKM di Jawa Tenga

h” menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh literasi keuangan terhadap kinerja dan ke

berlanjutan usaha pada UMKM kreatif di Jawa Tengah. Dengan kecenderungan untuk

mengatasi keterbatasan yang dimiliki, UMKM memiliki karakteristik kooperatif dala

m menjalankan bisnisnya untuk saling melengkapi keterbatasan dan memperoleh keu

nggulan kompetitif yang spesifik untuk bersaing dilingkungan global. Sementara itu,

penelitian yang juga dilakukan oleh Susi Suryani dan Surya Ramadhan (2017) tentang

“analisis literasi keuangan pada pelaku usaha mikro di kota pekanbaru” menemukan b

ahwa tingkat literasi keuangan pelaku UMKM berada dalam kategori sedang, dan pen

garuh perbedaan dari empat variabel yang diuji menunjukkan bahwa tingkat pendidik

an dan pendapatan berpengaruh signifikan terhadap tingkat literasi keuangan , sedang

kan gender dan usia tidak berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan pelaku UM

KM. Selain itu pada penelitian, Wise dalam (Rahayu, 2017) menyatakan bahwa penin

gkatan literasi keuangan menyebabkan lebih sering individu untuk membuat laporan k

euangan usaha mereka. Penelitian ini menemukan bahwa pengusaha yang lebih sering

menghasilkan laporan keuangan yang lebih baik akan memiliki tingkat profitabilitas y

viii
ang tinggi dari pembayaran pinjaman dan untuk kelangsungan usahanya akan lebih tin

ggi. sedangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rahayu (2017) menyataka

n bahwa literasi keuangan berpengaruh terhadap keberlanjutan Usaha, Mikro, Kecil,

Menengah, penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan berada pada level terting

gi apabila keberlanjutan usaha juga berada pada level tertinggi. Semakin tinggi tingkat

literasi keuangan pemilik atau pengelola usaha maka pemilik usaha akan memiliki ke

mampuan untuk mengelola bisnisnya secara baik dengan keputusan bisnis dan keuang

annya menuju untuk meningkatkan keberlanjutan usahanya. Semakin tinggi pengetah

uan keuangan untuk pengelola usahanya akan meningkatkan kemampuan usaha untuk

bertahan di tengah krisis dan pada akhirnya akan membuat bisnis tersebut memiliki ke

berlanjutan jangka panjang. Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka diras

a perlu untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap

Keberlanjutan Usaha Mikro, Kecil, Menengah di daerah kota Padang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam peneli

tian ini, yaitu “Apakah Literasi Keuangan Berpengaruh Terhadap Kinerja UMKM dan

Keberlanjutan Usaha Mikro, Kecil, Menengah di daerah kota Padang”.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan terhadap kinerja UMKM di wilayah kota

Padang.

ix
2. Untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan terhadap keberlangsungan UMKM di wila

yah kota Padang.

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini, yaitu “Untuk M

engetahui Apakah Literasi Keuangan Berpengaruh Terhadap Keberlanjutan Usaha Mikro,

Kecil, Menengah di daerah kota Padang”.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat akademis

a. Secara akademis, penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi pada perkemb

angan teori dan wawasan di Indonesia.

b. Menambah wawasan pengetahuan, memberikan informasi dan menjadi alternatif

literatur yang mengkaji tentang hubungan financial literacy dan financial inclusio

n terhadap kinerja UMKM.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi akademisi Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini yaitu dapat digu

nakan sebagai wawasan tentang frinancial literacy dan financial inclusion.

b. Bagi dosen Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi tentang financi

al literacy dan financial inclusion.

c. Bagi pemerintah Untuk mengetahui kendala yang di alami pelaku UMKM serta m

embuat kebijakan agar financial literacy dan financial inclusion pelaku UMKM m

eningkat.

x
1.5 Ruang Lingkup

Pembahasan Untuk mencegah perluasan dan terjadinya kerancuan pembahasan, maka pen

ulis membatasi konteks penelitian dengan fokus hanya kepada pengaruh literasi keuangan ter

hadap kinerja dan keberlangsungan UMKM yang berada di wilayah kota Padang.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Literasi Keuangan

2.1.1 Pengertian Literasi Keuangan

The Association of Chartered Certified Accountants merumuskan bahwa konsep literasi k

euangan mencakup pengetahuan mengenai konsep keuangan , kemampuan memahami komu

xi
nikasi mengenai konsep keuangan , kecakapan mengelola keuangan pribadi/perusahaan dan k

emampuan melakukan keputusan keuangan dalam situasi tertentu (Idawati, 2020).Menurut R

ancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tahun 2016 pengertian literasi keuangan adalah p

engetahuan (knowledge), keyakinan (confidence), dan keterampilan (skill), yang mempengar

uhi sikap (attitude) dan pe rilaku (behaviour) untuk meningkatkan kualitas pengambilan kepu

tusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan. Menurut Manurung

(2009:24) literasi keuangan adalah seperangkat keterampilan dan pengetahuan yang memung

kinkan seorang individu untuk membuat keputusan dan efektif dengan semua sumber daya ke

uangan mereka. The Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD, 201

5) mengemukakan pendapat bahwa literasi keuangan adalah kombinasi pengetahuan konsum

en dan atau investor mengenai produk keuangan dan konsepnya serta kemampuan dan keperc

ayaan diri untuk menyadari resiko dan peluang keuangan, untuk mengambil keputusan yang t

epat, untuk mengetahui kemana harus meminta pertolongan dan mengambil keputusan efektif

lain untuk meningkatkan kondisi keuangan mereka (Kasendah et. al., 2019) Seperti yang dipa

parkan oleh Huston terdapat dua dimensi dalam literasi keuangan yaitu:

1. Dimensi Pengetahuan, dimensi literasi keuangan sebagai kumpulan pengetahuan k

euangan beserta implementasinya melalui bentuk keputusan keuangan dalam kehi

dupan sehari-hari. Adapun lingkup dari pengetahuan keuangan hanya terbatas pad

a pengetahuan individu mengenai cara penggunaan produk keuangan yang diperol

eh melalui pendidikan atau pengalaman pribadi.

2. Dimensi Aplikasi, sedangkan dimensi aplikasi dari literasi keuangan adalah kema

mpuan individu yang dilandasi kepercayaan dirinya dalam menggunakan pengetah

uan keuangannya untuk menggunakan produk keuangan dengan baik. Literasi keu

angan juga dapat digunakan untuk mengambil sebuah keputusan yang dapat diliha

t dari output laporan keuangan, biasanya keputusan yang diambil secara internal di

xii
lakukan oleh pemilik atau manajer demi menjaga keberlanjutan usaha. Sikap yang

dapat dilihat dari segi literasi keuangan yaitu bagaimana pemilik dalam merencana

kan investasi, konsumsi, tabungan dalam pengelolaan keuangannya. Selain itu, dal

am mengatur problem keuangan yang diukur dengan respon pendapat yang dapat

menyelesaikan problem tersebut.

2.1.2 Literasi Pencatatan Laporan Keuangan terhadap Kinerja

Literasi Pencatatan Laporan Keuangan terhadap Kinerja Wood & Sangster (2005:7) menj

elaskan bahwa pembukuan adalah proses pencatatan data yang berkaitan dengan transaksi ak

untansi di buku akuntansi. Kemudian, kemampuan membukukan adalah keterampilan penting

yang harus diakuisisi oleh pelaku UMKM sebagai pemimpin untuk terus meningkatkan kinerj

anya dalam berbisnis. Selain itu, setiap perusahaan hanya harus mencatat transaksi harian mer

eka yang penting digunakan oleh para manajer sebagai panduan untuk tindakan rutin, pengam

bilan keputusan, perumusan peraturan umum dan hubungan dengan organisasi atau individu l

ain (Wood & Horner, 2010). Namun, Fatoki (2014) menyatakan bahwa sebagian besar usaha

mikro tidak menyimpan buku akun yang memungkinkan mereka mengekstrak informasi akun

tansi yang berguna karena kurangnya pengetahuan akuntansi. Selain itu, KTT G20 Seoul pad

a tahun 2010 mengungkapkan bahwa rendahnya tingkat literasi keuangan terutama keterampi

lan membukukan telah berkontribusi pada hilangnya peluang bagi sejumlah kecil perusahaan

menengah kecil di seluruh dunia. Di sisi lain, Ezejiofor, Emmanuel, & Olise (2014) menemu

kan bahwa Usaha Kecil Menengah (UKM) di Nigeria yang memungkinkan untuk menerapka

n aktivitas pembukuan dapat mengukur secara akurat kinerja bisnis mereka. Selain itu, pelaku

Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kenya yang melatih literasi keuangan terutama terkait den

gan keterampilan menjaga ketertiban memungkinkan untuk meningkatkan kapasitas mereka

(Mutegi et al. 2015). 17 Selain itu, Lusimbo & Muturi (2016) mengungkapkan bahwa sebagia

xiii
n besar manajer Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kenya memiliki keterbacaan buku yang re

ndah dan manajer dengan kemampuan keuangan yang rendah telah mencatat pertumbuhan mi

nimal atau bahkan tidak ada pertumbuhannya. Kemudian dalam konteks pencatatan laporan k

euangan pada UMKM Chepngetich (2016) melakukan penelitian dengan hasil yang menunju

kkan bahwa literasi pencatatan laporan keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kinerja. Untuk mengukur Literasi Pencatatan Laporan Keuangan menggunakan indikator seba

gai berikut.

1. Susunan laporan keuangan

2. Kalkulasi profit bisnis sendiri

3. Pengelolaan keuangan telah dikuasai

4. Susunan manajemen kas

5. Mekanisme manajemen kas

2.1.3 Fungsi Literasi Keuangan

Berdasarkan Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tahun 2016 fungsi literasi keua

ngan memiliki tugas adalah sebagai berikut:

1. Merencanakan dan melaksanakan keg iatan dalam rangka meningkatkan literasi keuan

gan.

2. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan dalam rangka mening

katkan literasi keuangan yang telah dilakukan oleh pelaku usaha jasa keuangan.

3. Memberikan masukan kepada unit bisnis yang melakukan riset dan pengembangan pr

oduk dan/atau layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan

konsumen dan/atau masyarakat.

xiv
2.1.4 Klasifikasi literasi keuangan

Pada penelitian Ningrum (2018) Klasifikasi Literasi Keuangan Berdasarkan Strategi

Nasional Literasi Keuangan Indonesia, literasi keuangan masyarakat diklasifikasikan dalam 4

tingkatan, yaitu:

1. Well Literate memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga jasa ke

uangan serta produk dan jasa keuangan, termasuk fitur, manfaat dan risiko,

hak dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan, serta memiliki ketera

mpilan dalam menggunakan produk jasa keuangan.

2. Sulficient Literate memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga ja

sa keuangan serta produk dan jasa keuangan termasuk fitur, manfaat dan ris

iko, hak dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan.

3. Less Literate hanya memiliki pengetahuan tentang lembaga jasa keuangan p

roduk dan jasa keuangan.

4. Not Literate tidak memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga ja

sa keuangan, serta tidak memiliki keterampilan dalam menggunakan produ

k dan jasa keuangan.

Indikator Literasi Keuangan Menurut Ningsih, (2017) mengemukakan bahwa adapun ind

ikator dalam pengukuran literasi keuangan adalah sebagai berikut:

1. Pengetahuan umum tentang keuangan mencakup pengetahuan pribadi yakni bagai

mana mengatur pendapatan dan pengeluaran keuangan.

2. Tabungan dan pinjaman. Setiap individu pasti memiliki ketidakpastian dalam keh

idupan finansial sehingga haru mempunyai kesadaran akan pentingnya perencana

an keuangan untuk berjaga-jaga apabila ada suatu kebutuhan yang mendesak. Sal

ah satu alternatifnya adalah dengan memiliki tabungan. Selain itu pinjaman juga

xv
merupakan suatu hal yang penting dalam kegiatan keuangan, ketika seseorang me

mbutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan untuk konsumsi ataupun untuk ber i

nvestasi tidak jarang mereka melakukan pinjaman.

3. Asuransi merupakan pengalihan risiko maka dari itu segala sesuatu atau segala ke

giatan yang mengandung risiko bisa dikenakan asuransi dan dapat diasuransikan,

tentunya dengan catatan bahwa ada perusahaan yang menjual asuransi tersebut.

4. Investasi, dalam perencanaan keuangan perlu dipikirkan untuk mengalokasikan p

endapatan dengan tujuan investasi yang memperoleh keuntungan di masa mendat

ang.

Sedangkan menurut penelitian Saputri, (2019) terdapat beberapa elemen kunci dari ke

mampuan dan pengetahuan literasi keuangan yang biasanya disebutkan dalam literatur, y

aitu:

1. Pengetahuan matematis dan pengetahuan standar seperti angka dasar dan kemam

puan dalam memahami.

2. Pemahaman keuangan mengenai sifat dasar dan bentuk uang, bagaimana uang dig

unakan dan konsekuensi dari keputusan konsumsi.

3. Kompetensi keuangan seperti memahami ciri-ciri utama dari layanan dasar keuan

gan, sikap dalam menggunakan uang dan tabungan, memahami pencatatan keuan

gan dan menyadari pentingnya membaca dan memeliharanya.

4. Sadar akan risiko-risiko yang berhubungan dengan produk keuangan, dan memah

ami hubungan antara risiko dan pendapatan.

5. Tanggung jawab keuangan, yaitu kemampuan untuk membuat keputusan yang te

pat mengenai isu-isu keuangan, mengetahui hak dan tanggung jawab konsumen,

kemampuan, dan kepercayaan untuk mencari bantuan ketika sesuatu berjalan tida

k semestinya.

xvi
2.1.5 Prinsip Dasar Literasi Keuangan

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (2017) dalam Soetino dan Setiawan (2018) teradapat e

mpat prinsip dasar literasi keuangan, yaitu :

1. Terencana dan terukur Kegiatan yang dilakukan memiliki konsep yang sesuai denga

n sasaran, strategi, kebijakan otoritas dan kebijakan perilaku usaha jasa keuangan, se

rta memiliki indikator untuk memperoleh informasi peningkatan literasi keuangan.

2. Berorientasi pada pencapaian Kegiatan yang dilakukan mampu mencapai tujuan pen

ingkatan literasi keuangan dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada.

3. Berkelanjutan Kegiatan yang dilakukan secara berkesinambungan untuk mencapai tu

juan yang direncakan serta memiliki aspek jangka panjang. Dalam penerapan prinsip

berkelanjutan, perilaku usaha jasa keuangan perlu mengutamakan pemahaman terha

dap pengelolaan keuangan, lembaga, produk dan/atau layanan jasa keuangan.

4. Kolaborasi Kegiatan yang dilakukan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dala

m pelaksanaan kegiatan secara bersama-sama.

2.2 Kinerja UMKM

2.2.1 Pengertian Kinerja UMKM

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 pasal 1 mengenai UMKM, Usah

a Mikro, Kecil dan Menengah adalah:

a) Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang atau perseorang atau badan u

saha perorangan yang memenuhi kriterianya usaha mikro sebagaimana diatur

dalam Undang-Undang ini.

b) Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dik

xvii
uasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha m

enengah atau besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana yang dim

aksud dalam Undang-Undang ini.

c) Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang di

lakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan ana

k perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menj

adi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usah

a besar dengan jumlah kekekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagai

mana diatur dalam Undang-Undang ini.

Berdasarkan kekayaan dan hasil penjualan, menurut UndangUndang No 20 tahun 20

08 pasal 6, kriteria usaha mikro yaitu:

a) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rup

iah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000 (tiga ratu j

uta rupiah).

Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut:

a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah)

sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) tidak t

ermasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000 (tiga ratus juta r

upiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000 (dua miliar lima ratu

s juta rupiah).

Sedangkan kriteria usaha menengah adalah sebagai berikut:

a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah)

tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

xviii
b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000 (dua miliar li

ma ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000 (lima

puluh miliar rupiah).

2.2.2 Pengukuran Kinerja UMKM

UMKM Menurut Ali (2003) dalam Dewi (2019) mengemukakan bahwa kinerj

a UMKM dianalisis menggunakan pendekatan berdasarkan tiga asumsi berikut, merek

a adalah:

1) Pengukuran kinerja UMKM kerap sulit dilakukan secara kuantitatif, dikaren

akan terbatasnya sumber daya (pemahaman keuangan dan tenaga kerja).

2) Pengukuran kinerja pada umumnya melihat indikator keuangan yang kompl

eks, sehingga hal ini tidak secara lengkap memperlihatkan kondisi aktual ya

ng terjadi di bisnis tersebut.

3) Pengukuran kinerja yang kerap dipakai relatif hanya sesuai bila digunakan

untuk perusahaan besar yang terstruktur dalam menejemen perusahannya.

2.2.3 Pengertian UMKM

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan cabang dari perkembangan ind

ustri kreatif dalam perekonomian setiap negara. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2

008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), pengertian UMKM dijelaskan pad

a masing-masing jenis usaha, diantaranya :

1. Usaha Mikro merupakan usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usah

a perorangan yang memunuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undan

g-Undang ini.

xix
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan ole

h orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bu

kan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung ma

upun tidak langsung dari Usaha menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria

Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakuka

n oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cab

ang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun ti

dak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih a

tau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

Sampai saat ini, Usaha Mikro,Kecil dan Menengah atau dsingkat UMKM memiliki

peran penting dan strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Pada tahun 2018

jumlah pelaku UMKM di Indonesia diprediksi mencapai 58.97 juta oleh Badan

Perencanaan Pembangunan Nasional, Badan Pusat Statistik, dan United Nation

Population Found. Kebanyakan pelaku UMKM telah memanfaatkan Platform market

place maupun media sosial untuk memasarkan produk atau jasanya. World Bank

mengklasifikasikan UMKM menjadi tiga jenis dengan menggunakan pendekatan

berdasarkan jumlah karyawan, pendapatan dan aset yang dimilikinya yaitu seperti

dibawah ini :

1. Usaha Mikro

- Jumlah karyawan <10 orang

- Pendapatan setahun <$100 ribu

- Kepemilikan aset <$ 100 ribu

2. Usaha Kecil

- Jumlah karyawan < 30 orang

xx
- pendapatan setahun < US $3 Juta

- Kepemilikan aset < US $ 3 Juta

3. Usaha Kecil

- Jumlah karyawan maksimal 300 orang

- pendapatan setahun < US $15 Juta

- Kepemilikan aset < US $ 15 Juta

2.2.4 Peranan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Menurut Badan Pusat Statistik (2019) UMKM memiliki peranan yang sangat signifika

n bagi perekonomian khususnya sumbangannya dalam menciptakan lapangan pekerjaan sekal

igus mengurangi pengangguran dan menciptakan nilai tambah dan PDB. Jumlah UMKM yan

g sangat besar di Indonesia telah memberikan dampak positif. Pada tahun 2017, jumlah UMK

M nonpertanian di Indonesia telah mencapai sekitar 26 juta usaha, atau mencapai 98,68 % dar

i jumlah total usaha di Indonesia.

Selain menciptakan peluang usaha, UMKM juga menciptakan nilai tambah yang tidak

kecil meskipun tidak sebesar usahanya. Dengan jumlah usaha yang mencapai 99 persen dari s

eluruh usaha nonpertanian di Indonesia, kontribusi UMKM dalam membentuk PDB Indonesi

a mencapai lebih dari 40 persen pada tahun 2013. Kontribusi nilai tambah UMKM memang b

elum sebesar jumlahnya, namun potensi yang dikandung UMK cukup besar. Selama periode

2009- 2013 pertumbuhan PDB UMKM terus meningkat dari 3,87 persen menjadi 6,02 persen.

xxi
2.3 Keberlanjutan Usaha

2.3.1 Pengertian Keberlanjutan Usaha

Pertumbuhan bisnis adalah kemampuan perusahaan untuk meningkatkan ukuran suatu pe

rusahaan. Rahayu, (2017) hasil penelitian yang dilakukan oleh Fatoki mengatakan bahwa pert

umbuhan bisnis dan cara mengukurnya biasanya didefinisikan dan diukur dengan menggunak

an absolute atau relative, perubahan dalam penjualan, aset, kerja, produktifitas, keuntungan.

Dalam setiap tahap pembangunan yang berbeda dari faktor sangat penting untuk kelangsunga

n pertumbuhan perusahaan dan kesuksesan UMKM. Keberlanjutan usaha (business sustainabi

lity) pada UMKM dilihat dari keberhasilan perusahaan dalam melakukan inovasi, pengelolaa

n karyawan dan pelanggan serta pengembalian terhadap modal awalnya. Dimana hal ini mem

perlihatkan bahwa perusahaan memiliki orientasi untuk berkembang dan melihat peluang unt

uk inovasi secara berkesinambungan.

Keberlangsungan usaha harus secara total dipertahankan operasi usahanya sehingga dapa

t tetap bersaing di pasar. Kondisi persaingan yang dinamis dan fluktuatif menjadikan para pel

aku UMKM agar sensitif dengan perubahan, sehingga UMKM harus membangun keunggula

n kompetitif agar memiliki keunggulan dalam persaingan dan berkelanjutan di pasar. Keberla

ngsungan usaha dipengaruhi beberapa faktor penyebab bisnis menjadi kuat dan bertahan, dian

taranya adanya kompilasi rencana bisnis, pembaharuan umum rencana bisnis, menganalisis p

esaing, kemudahan memasuki bisnis, dan kemampuan perhitungan resiko. Keberlangsungan

usaha dapat ditinjau dari keberhasilan dalam inovasi, pengelolaan karyawan, dan pelanggan

(Panggabean, 2018).

Sementara keuntungan finansial kadang-kadang mungkin, UMKM mungkin tidak selalu

menyadari hal ini atau merasa mudah untuk mengkonversi lingkungan keberlanjutan menjadi

keunggulan kompetitif Keunggulan kompetitif adalah konsep fitur dan sumber daya yang me

xxii
mungkinkan organisasi melampaui Pesaing lainnya Dengan kata lain, keunggulan kompetitif

membedakan perusahaan dalam satu atau Lebih banyak faktor yang memungkinkan perusaha

an untuk melayani lebih baik, menciptakan nilai lebih, kepada pelanggan dan Oleh karena itu

keberlanjutan lebih baik dari pada kompetitor. Untuk mencapai keunggulan kompetitif Perusa

haan harus memiliki kemampuan untuk membuat rekomendasi yang dapat memberikan kebut

uhan target Pasar lebih baik dari yang lain. Keunggulan kompetitif termasuk faktor-faktor ya

ng mendukung dan memastikan keberlanjutan organisasi bertahan hidup. Memang keunggula

n kompetitif lebih banyak dari jumlah proposal yang menarik dibandingkan dengan Pesaing d

ari sudut pandang konsumen. (Supriadi; 2012).

Beberapa pendapat tentang keberlanjutan usaha juga banyak dikemukakan oleh peneliti-

peneliti terdahulu salah satunya menurut Ferdinand yang menyatakan bahwa pada pasar yang

bersaing, kemampuan perusahaan menghasilkan keberlanjutan, terutama keberlanjutan keuan

gan, sangat bergantung pada derajat keunggulan kompetitifnya (Supriadi;2012).

2.3.2 Manfaat keberlanjutan usaha

Untuk melanggengkan keberadaannya, keunggulan bersaing perusahaan tersebut juga har

us berkelanjutan, karena pada dasarnya perusahaan ingin melanggengkan keberadaannya. Ke

unggulan bersaing berkelanjutan merupakan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan akhir

nya, yaitu keberlanjutan yang menghasilkan keuntungan tinggi. Artinya, keunggulan bersaing

berkelanjutan bukanlah tujuan akhir, tetapi merupakan sarana untuk mencapai tujuan akhir pe

rusahaan, yaitu meningkatkan keberlanjutan perusahaan Keunggulan bersaing berkelanjutan

merupakan nilai yang mampu diciptakan oleh perusahaan untuk konsumennya secara terus m

enerus. Keunggulan bersaing berkelanjutan ini dapat dilihat dari ketepatan perusahaan dalam

menyediakan produk di pasar dan respon terhadap keluhan konsumen seperti kualitas produk,

kebutuhan konsumen, penguasaan pasar baru serta adanya. Keunggulan bersaing pada dasarn

xxiii
ya tumbuh dari nilai atau manfaat yang dapat diciptakan perusahaan bagi para pembelinya ya

ng lebih dari biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk menciptakannya. Keunggulan b

ersaing menggunakan cara- cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk memilih dan mengi

mplementasikan suatu strategi generik guna mencapai dan melestarikan keunggulan bersaing

nya. Lima faktor persaingan yang menentukan kemampuaan perusahaan adalah pendatang ba

r, pemasok, pembeli, produk subtitusi dan persaingan diantara perusahaan yang ada.

2.3.3 Indikator keberlanjutan usaha

Berikut merupakan indikator-indikator keberlanjutan usaha adalah sebagai berikut:

1. Keberlanjutan usaha ekonomi.

2. Keberlanjutan usaha sosial.

3. Keberlanjutan usaha lingkungan.

2.4 Literasi Keuangan Terhadap Kinerja dan Keberlanjutan UMKM

Perusahaan dengan literasi keuangan yang baik tentunya akan mampu untuk

memanfaatkan pengetahuan di bidang keuangan dalam pengambilan berbagai keputusan yang

tepat dalam meningkatkan usahanya Muraga & John (2015). Kemudian Drexler et al ( 2014)

menyatakan bahwa ada hubungan yang sangat erat atau dekat antara pengusaha dengan

literasi keuangan tinggi bisa merumuskan dan mengambil keputusan yang tepat bagi

keberhasilan usahanya dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Selanjutnya, menurut

xxiv
Lusardi & Michelle (2007) pengetahuan yang baik mempengaruhi kondisi dan kinerja bisnis

perusahaan yang berimplikasi pada pembuatan keputusan bagi perusahaan.

Pada suatu perusahaan yang memiliki pengetahuan keuangan yang baik, akan sangat

berpengaruh terhadap sumber pendaan perusahaan yang menjadikan kinerja perusahaan

sebagai tujuan utama Macrolin & Abraham (2006). Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Dahmen & Rodriguez (2014), menyatakan bahwa ada hubungan antara literasi keuangan

dengan kinerja perusahaan. Literasi keuangan mempunyai hubungan yang positif terhadap

kinerja perusahaan. Hubungan literasi keuangan dan kinerja perusahaan di implementasikan

pada perusahaan yang sudah memadai dalam pengetahuan keuangan yang akan mampu

merespon segala isu,perubahan, atau iklim bisnis yang terus menerus berubah. Pada akhirnya

diambil keputusan yang terbaik untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan keberlanjutan

perusahaan.

Lusardi dan Bassa Schresberg (2013), menemukan bahwa literasi keuangan mempunyai

hubungan positif terhadap kinerja usaha perusahaan. Hal ini ditunjukkan dengan perusahaan

yang memiliki tingkat literasi tinggi cenderung memiliki kinerja yang baik. Hal ini sejalan

dengan penelitian (Huston, 2010), bahwa apabila suatu perusahaan memiliki tingkat literasi

keuangan yang tinggi maka akan berdampak pula terhadap pengelolaan keuangan dan kinerja

dari perusahaan tersebut. Sedangkan menurut Mac (2010), menyatakan bahwa literasi

keuangan yang baik akan menghindarkan perusahaan mengalami kendala dari sisi keuangan.

Hal ini di analogikan seperti orang yang sudah paham betul dengan pengetahuan keuangan

yang di contohkan sudah memiliki tabungan, investasi jangka panjang dan memiliki visi

jangka panjang. Sementara itu Hilgert et al. (2003) berpendapat bahwa pengetahuan

keuangan berkorelasi langsung dengan keadaan keuangan perusahaan.

xxv
2.5 Tinjauan Empiris

Penelitian terdahulu banyak yang membahas juga tentang literasi keuangan. Penelitian

kali ini Literasi Keuangan terhadap keberlangsungan usaha kuliner dikota Medan. Penulis

dengan nama Fitri Yani Panggabean (2018) dkk melakukan penelitian dengan judul

Analisis Literasi Keuangan terhadap Keberlangsungan Usaha Kuliner dikota Medan

dengan hasil literasi keuangan berpengaruh terhadap keberlangsungan usaha kuliner di

Kota Medan. Kemampuan literasi keuangan dan keberlangsungan usaha yang dimiliki

oleh manajer dan karyawan diatas nilai rata-rata. Manajer usaha kuliner lebih tinggi

kemampuan dalam literasi keuangan jika dibandingkan dengan karyawan. Saran kepada

usaha kuliner untuk tetap menjaga konsistensi dan meningkatkan kemampuan literasi

keuangan , sehingga dalam menjalankan operasi usaha dapat melakukan perencanaan

yang matang agar dapat terus melangsungkan 20 usaha dan bersaing di pasar

Penelitian Dwitya Aribawa (2016) dengan judul penelitiannya Pengaruh literasi

keuangan terhadap kinerja dan Keberlangsungan umkm di jawa tengah, dengan hasil

penelitian Secara umum diketahui bahwa terdapat pengaruh literasi keuangan terhadap

kinerja dan keberlanjutan usaha pada UMKM kreatif di Jawa Tengah. Dengan

kecenderungan untuk mengatasi keterbatasan yang dimiliki, UMKM memiliki

karakteristik kooperatif dalam menjalankan bisnisnya untuk saling melengkapi

keterbatasan dan memperoleh keunggulan kompetitif yang spesifik untuk bersaing

dilingkungan global.

Penelitian selanjutnya Apristi Yani Rahayu ( 2017) yang berjudul Pengaruh Literasi

Keuangan Terhadap Kinerja Dan Keberlanjutan Umkm Di Kota Surabaya. Berdasarkan

pada hasil dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut : Terdapat pengaruh literasi keuangan terhadap kinerja

UMKM di Kota Surabaya. Dan terdapat 21 pengaruh literasi keuangan terhadap

xxvi
keberlanjutan UMKM di Kota Surabaya. Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan

yang telah dilakukan, peneliti dapat memberikan beberapa masukan secara umum, bagi

pelaku UMKM di Kota Surabaya agar lebih ditingkatkan lagi untuk pemahaman

keuangannya.

Peneliti Suci Etika Ningsih (2018) dengan judul Pengaruh Literasi Keuangan

terhadap Kinerja Usaha Mikro, Kecil dan Menegah Di Kabupaten Jember. Maka

didapatkan hasil penelitiannya dengan Penelitian ini adalah menunjukkan tingkat literasi

keuangan pelaku UMKM berada dalam kategori sedang, dan pengaruh perbedaan dari

empat variabel yang diuji menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan pendapatan

berpengaruh signifikan terhadap tingkat literasi keuangan , sedangkan gender dan usia

tidak berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan pelaku UMKM.

Ringkasan penelitian terdahulu sebagaimana yang diuraikan di atas dapat dilihat pada

table 2.1 sebagai berikut :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

N PENULIS JUDUL SKRIPSI HASIL PENELITIAN


O
1 literasi keuangan berpengaruh ter
hadap keberlangsungan usaha kul
iner di Kota Medan. Kemampuan
literasi keuangan dan keberlangs
ungan usaha yang dimiliki oleh
manajer dan karyawan diatas nila
i rata-rata. Manajer usaha kuliner
lebih tinggi kemampuan dalam lit
Analisis Literasi Keuangan t
erasi keuangan jika dibandingkan
erhadap Keberlangsungan U
dengan karyawan. Saran kepada
saha Kuliner Kota Medan
usaha kuliner untuk tetap menjag
a konsistensi dan meningkatkan k
emampuan literasi keuangan , se
hingga dalam menjalankan opera
si usaha dapat melakukan perenc
anaan yang matang agar dapat ter
Fitri Yani Panggabe us melangsungkan 20 usaha dan
an,dkk (2018 bersaing di pasar
2 Dwitya Aribawa (2 Pengaruh literasi keuangan t Secara umum diketahui bahwa te

xxvii
rdapat pengaruh literasi keuanga
n terhadap kinerja dan keberlanju
tan usaha pada UMKM kreatif di
Jawa Tengah. Dengan kecenderu
ngan untuk mengatasi keterbatas
erhadap kinerja dan Keberla
an yang dimiliki, UMKM memili
016) ngsungan umkm di jawa ten
ki karakteristik kooperatif dalam
gah
menjalankan bisnisnya untuk sali
ng melengkapi keterbatasan dan
memperoleh keunggulan kompeti
tif yang spesifik untuk bersaing d
ilingkungan global.
3 Berdasarkan pada hasil dan pemb
ahasan yang telah dijelaskan pad
a bab sebelumnya, maka dapat di
tarik kesimpulan sebagai berikut
: Terdapat pengaruh literasi keua
ngan terhadap kinerja UMKM di
Kota Surabaya. Dan terdapat 21
Pengaruh Literasi Keuangan
pengaruh literasi keuangan terha
Apristi Yani Rahay Terhadap Kinerja Dan Keber
dap keberlanjutan UMKM di Kot
u ( 2017) lanjutan Umkm Di Kota Sur
a Surabaya. Berdasarkan hasil pe
abaya
nelitian dan pengamatan yang tel
ah dilakukan, peneliti dapat mem
berikan beberapa masukan secara
umum, bagi pelaku UMKM di K
ota Surabaya agar lebih ditingkat
kan lagi untuk pemahaman keuan
gannya.
4 Penelitian ini adalah menunjukka
n tingkat literasi keuangan pelaku
UMKM berada dalam kategori se
dang, dan pengaruh perbedaan da
ri empat variabel yang diuji men
Analisis Literasi Keuangan P
unjukkan bahwa tingkat pendidik
Susi Suryani (2017) ada Pelaku Usaha Mikro Di
an dan pendapatan berpengaruh s
Kota Pekanbaru
ignifikan terhadap tingkat literasi
keuangan , sedangkan gender dan
usia tidak berpengaruh terhadap t
ingkat literasi keuangan pelaku U
MKM.
5 Suci Etika Ningsih Pengaruh Literasi Keuangan Penelitian ini adalah menunjukka
(2018) terhadap Kinerja Usaha Mikr n tingkat literasi keuangan pelaku
o, Kecil dan Menegah Di Ka UMKM berada dalam kategori se
bupaten Jember. dang, dan pengaruh perbedaan da
ri empat variabel yang diuji men
unjukkan bahwa tingkat pendidik
an dan pendapatan berpengaruh s
ignifikan terhadap tingkat literasi
keuangan , sedangkan gender dan

xxviii
usia tidak berpengaruh terhadap t
ingkat literasi keuangan pelaku U
MKM.

2.6 Pengembangan Hipotesis

2.6.1 Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Kinerja UMKM

Literasi Keuangan mencakup pengetahuan mengenai konsep keuangan , kemampuan

memahami komunikasi mengenai konsep keuangan , kecakapan mengelola keuangan

pribadi/perusahaan dan kemampuan melakukan keputusan keuangan dalam situasi tert

entu. Bahwa terdapat pengaruh literasi keuangan terhadap kinerja dengan

kecendrungan untuk mengatasi keterbatasan dan meperoleh keunggulan yang

kompetitif yang spesifik untuk bersaing dilingkungan global. Peningkatan literasi

keuangan menyebabkan lebih sering individu untuk membuat laporan keuangan usaha

mereka. Jika pelaku UMKM yang lebih sering menghasilan laporan keuangan yang

lebih baik akan memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi dan kinerja UMKM yang

tinggi. Kontribusi sektor UMKM dalam meningkatkan PDB Indonesia juga tidak

luput dari peran perempuan baik sebagai pelaku usaha (pengusaha) maupun sebagai

tenaga kerja. Meskipun tidak ada data yang pasti tentang UMKM yang dikelola

perempuan, tetapi bisa dikatakan bahwa peran perempuan dalam pengembangan

sektor UMKM sangat penting. Meskipun awalnya UMKM yang dilakukan perempuan

lebih banyak sebagai pekerjaan sampingan untuk membantu suami dan untuk

menambah pendapatan rumah tangga, tetapi bisa menjadi sumber pendapatan

rumahtangga utama apabila dikerjakan dengan bersungguh-sungguh.

Dari penjelasan diatas hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H1: Literasi Keuangan berpengaruh signifikan terhadap kinerja UMKM

xxix
2.6.2 Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Keberlangsungan UMKM

Anggraeni (2015) literasi keuangan mempengaruhi cara berpikir seseorang terhadap

kondisi keuangan serta mempengaruhi pengambilan keputusan yang strategis dalam

hal keuangan dan pengelolaan yang lebih baik bagi pemilik usaha. Kemampuan

mengelola keuangan pemilik usaha memang sangat diperlukan untuk kinerja usaha

dan kelangsungan usahanya. Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja UMKM,

penelitian yang di lakukan oleh Aribawa (2016) mengatakan secara umum diketahui

bahwa terdapat pengaruh literasi keuangan terhadap kinerja dan keberlanjutan usaha

pada UMKM. Lebih lanjut, dia juga mengatakan ada tantangan besar bagi pelaku

UMKM kreatif untuk memiliki pengetahuan lebih mengenai literasi keuangan.

Financial literacy dapat di artikan sebagai kemampuan untuk memahami,

menganalisis dan mengelola keuangan untuk membuat suatu keputusan yang tepat

agar terhindar dari masalah keuangan (Riyadi, 2015). Financial literacy juga

mempengaruhi seseorang dalam dalam pengalokasian keuangan terhadap saving dan

investasi (Isfenti dan Nababan, 2011). Pelaku UMKM dari kalangan perempuan di

Indonesia terus bertambah. Selama pandemi corona jumlah pelaku usaha perempuan

diperkirakan meningkat. untuk keberlangsungan usaha UMKM yang dijalankan oleh

perempuan ada tantangan atau permasalahan dalam menjalankannya, salah satunya

belum adanya kaderisasi secara terstruktur dan berkesinambungan yang mampu

menciptakan calon wirausahawan perempuan yang handal, dan belum ada kepastian

hukum dari pemerintah daerah terutama dalam perlindungan hukum khususnya bagi

UMKM berbasis pengusaha perempuan, untuk kemudahan dalam pengembangan

usaha. Dari penjelasan diatas hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H2: Literasi Keuangan berpengaruh negative terhadap keberlangsungan

UMKM

xxx
2.7 Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan 2 jenis variabel, yaitu :

1. Variabel Bebas (Independent Variable) merupakan variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 201

8). Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Litearasi Keuangan (X).

Variabel terikat (Dependent Variable) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yan

g menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2018). Variabel terikat dal

am penelitian ini adalah :

a. Kinerja UMKM (Y1)

b. Keberlangsungan UMKM (Y2)

2.8 Operasional Variabel

Table 2.2 Defenisi Konsep Operasional Variabel Penelitian

NO VARIABEL DEFINISI INDIKATOR SKALA

1 Literasi Keua Literasi keuangan merupakan 1. Kepemilikan reke LIKERT


ngan pengetahuan, keterampilan, da ning atas nama pe
n keyakinan yang mempengar rusahaan
uhi sikap dan perilaku untuk 2. Identifikasi perusa
meningkatkan kualitas penga haan saat pembuk
mbilan keputusan dan pengelo aan rekening
laan keuangan dalam rangka 3. Setoran dana mini
mencapai kesejahteraan (OJK, mal saat pembuka
2017). an rekening
4. Pengetahuan tenta
ng jaminan tabung
an
5. Kepahaman tentan
g potensi imbal ha
sil tabungan dala

xxxi
m satu tahun
6. Kepahaman tentan
g potensi imbal ha
sil tabungan dala
m multi tahun
7. Kepahaman tentan
g perhitungan bun
ga kredit pertahun
8. Pengetahuan tenta
ng premidi antara
dua pilihan
9. Pengetahuan tenta
ng pengaruh inflas
i terhadap nilai ua
ng
10. Pengetahuan tenta
ng nilai waktu
2 Kinerja (Perf Menurut Irham Fahmi (2012) 1. Adanya pekerjaan LIKERT
Kinerja keuangan merupakan yang terencana da
ormance) suatu gambaran tentang kondi n berjalan sesuai r
si keuangan suatu perusahaan encana kerja
yang dianalisis dengan alat an 2. Seringnya terjadi
alisis keuangan, sehingga dap kesalahan kerja ya
at diketahui mengenai baik bu ng menyebabkan
ruknya keadaan keuangan suat pengulangan
u perusahaan yang mencermin 3. Adanya pertumbu
kan prestasi kerja dalam perio han penjualan
de tertentu. Aribawa (2016) ki 4. Adanya penuruna
nerja UMKM merupakan hasi n biaya tetap
l kerja yang di capai oleh seor 5. Kemampuan antis
ang individu dan dapat diseles ipasi produksi apa
aikan dengan tugas individu te bila permintaan m
rsebut didalam perusahaan da eningkat
n pada suatu periode tertentu, 6. Jaminan ketepatan
dan akan dihubungkan dengan waktu pada pelan
ukuran nilai atau standard dari ggan
perusahaan yang individu bek 7. Kesesuaian produ
erja. k dengan spesifika
si yang ditawarka
n.
3 Keberlanjuta Menurut (Widayanti et al., 20 1. Telah tercapainya LIKERT
17) keberlanjutan usaha ada BEP
n Usaha lah suatu kestabilan dari kead 2. Terdapat system p
aan usaha, yang mana keberla elacakan kepuasan
ngsungan adalah system konsumen
Berlangsungnya usaha yang m 3. Terdapat system p
encakup pertambahan, kelanju elacakan kepuasan
tan dan pendekatan untuk mel karyawan/manajer
indungi kelangsungan usaha d
an ekspansi usaha.

xxxii
2.9 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian diatas, disusun suatu gambar kerangka skematis model penelitian ten

tang “Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Kinerja dan keberlangsungan UMKM di wilaya

h kota Padang”. Untuk mempermudah dalam melakukan penelitian, maka gambaran berikut a

dalah dasar pemikiran yang menggambarkan permasalahan penelitian.

LITERASI KEUANGAN X1

KINERJA Y1

X2
PEREMPUAN

KEBERLANJUTAN USAH
Y2
A
X3

LAMA USAHA

xxxiii
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan penyebaran kuesioner pada Usaha Mikro

Kecill dan Menengah (UMKM) yang ada di beberapa Kelurahan atau di Kecamatan daerah

kota Padang. Cross sectional study digunakan untuk menganalisis input dari penelitian ini dal

am rentang waktu pengambilan sampel. Objek penelitian ini adalah pemilik dan pengelola (m

anajer) dari bisnis yang bergerak di salah satu usaha kuliner industri makanan dikota Padang.

Waktu penelitian di mulai dari Oktober 2021 sampai dengan selesai.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Data terdiri dari dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan s

ebagai sekumpulan informasi yang diperloleh peneliti langsung dari lokasi penelitian melalui

sumber utama (responden atau informan, melalui wawancara) atau melalui hasil pengamatan

yang dilakukan sendiri oleh peneliti. Sedangkan data sekunder merupakan data yang tidak dip

eroleh dari sumber pertama. Dalam hal ini, peneliti berada dalam posisi bukan orang pertama

yang mengumpulkan data. Peneliti memanfaatkan data yang telah di teliti pihak lain (Marton

o, 2015). Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan juga data sekunder. Data prim

er diperoleh dari penyebaran kuesioner secara langsung terhadap pemilik UMKM Di wilayah

Sumatera Barat khususnya daerah kota Padang. Karena pelaku UMKM dari kalangan

perempuan di Indonesia terus bertambah, selama pandemi corona jumlah pelaku usaha

perempuan diperkirakan meningkat. Dan banyak perempuan yang mengalami pemutusan

xxxiv
hubungn kerja (PHK) beralih menjadi pelaku UMKM. Sedangkan data sekunder diperoleh da

ri Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan, dan Perindustrian kota Padang.

3.3. Metode Pengumpulan Data

3.3.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai k

ualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2018). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adala

h sebanyak 1.464 pemilik UMKM yang tersebar di Sumatera Barat.

3.3.2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang terpilih untuk diteliti dengan menggunakan

metode pengambilan sampel yaitu Purposive Sampling. Sugiyono (2014:120) menjelaskan ba

hwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Teknik pengumpulan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling yakni metode

yang berdasarkan pada pertimbangan dan kriteria-kriteria tertentu. Adapun beberapa kriteria

pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah :

a. Usaha Mikro Kecil dan Menegah yang terdaftar di Dinas Koperasi dan UMKM wilay

ah Sumater Barat khususnya kota Padang pada tahun 2019 sampai 2021.

b. Industri pengolahan yang termasuk dalam produk kuliner industri makanan yang bera

da dibeberapa di wilayah kota Padang.

c. UMKM sektor industri pengolahan yang termasuk dalam produk kuliner industri

makanan yang berada dekat dengan lintas ekonomi daerah dan dekat dari pusat kota.

xxxv
Berdasarkan kriteria diatas maka sampel yang terpilih adalah sebanyak 100 sampel U

MKM yang berada dikota Padang yang dipilih.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebag

ai berikut:

1. Penelitian lapangan dengan menggunakan Kuesioner yang merupakan alat pengumpu

lan data dengan serangkaian daftar pertanyaan. Pertanyaan yang terdapat dalaam kues

ioner harus rinci dan lengkap.

2. Dokumentasi adalah mencari data mengenai suatu hal atau variabel yang berupa catat

an, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, logger, agenda dan sebaga

inya (Sugiyono, 2013).

3. Penelitian Kepustakaan Dalam penelitian kepustakaan yang diambil oleh penulis bera

sal dari media-media cetak dan media elektronik, seperti buku, surat kabar, internet d

an literatur lainnya yang revelan dengan penelitian ini.

3.5 Skala Pengukuran Data

Skala likert disebut juga a summated rating scale, yang mengukur sikap suatu hal yang d

i ungkapkan melalui serangkaian pernyataan tentang pernyataan tentang sesuatu kecendrunga

n, sesuatu hal, objek, keadaan dan sebagainya dan menanyakan kepada resonden untuk memb

erikan jawaban apakah respnden sangat setuju, ragu-ragu, tidak setuju, atau sangat tidak setuj

u. Dari berbagai pernyataan setuju atau tidak setuju tersebut selanjutnya di jumlahkan dalam

bentuk angka, Skala likert juga sering dipakai untuk mengukur sikap atau kecendrungan sese

orang terhadap sesuatu. Sikap dinyatakan dalam bentuk positif atau pun bentuk negatif. Sikap

xxxvi
positif diungkap dalam pernyataan – pernyataan yang di terima atau dimliki. Menurut Marton

o (2015) Skala likert merupakan salah satu bentuk instrumen penelitian yang digunakan untu

k mengukur pendapat, presepsi, atau sikap sesorang mengenai suatu objek. Adapun bobot pen

ilaian terhadap kuisioner tersebut sebagai berikut:

Tabel 3.1 Instrument skala likert

Pernyataan (pilihan) Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Sugiono(2006)

3.6 Uji Kualitas Data

3.6.1. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2018) Pengujian validitas dilakukan untuk menguji apakah jawaban

dari kuisioner dan responden benar- benar cocok untuk digunakan dalam penelitian ini atau ti

dak. Adapun kriteria pengambilan keputusan uji validitas untuk setiap pertanyaan adalah nilai

Corected Item to Total Corelation atau nilai r hitung harus berada diatas 0,3. Hal ini dikarena

kan jika r hitung lebih kecil dari 0,3 berarti item tersebut memiliki hubungan yang lebih renda

h dari item-item pertanyaan lainnya dari pada variabel yang diteliti, sehingga item tersebut di

nyatakan tidak valid.

xxxvii
3.6.2 Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2018) reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatan reliable atau handal

jika jawaban individu terhadap pernyataan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Penguk

uran reliabilitas dilakukan one shoot atau pengukuran sekali saja kemudian hasilnya dibandin

gkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Suatu konstru

k atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha>0,6.

3.7 Uji Hipotesis

3.7.1. Uji Signifikan Parsial (T- Test)

Analisis Indenpenden Sampel T-test digunakan untuk melihat bagaimana pengaruh

masing- masing variabel independen (Literasi Keuangan) secara sendiri-sendiri terhadap

variabel dependen (kinerja dan keberlangsungan usaha). Pengujian dilakukan dengan

menggunakan significance level 0,05

1. Jika nilai probabilitas < 0,05 maka dapat di katakan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial, dan

hipotesis diterima.

2. Jika nilai probabilitas > 0,05 maka dapat di katakan bahwa tidak terdapat pengaruh

yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial, dan

hipotesis ditolak.

3.7.2. Uji Signifikan Simultan (F-Test)

1) Pengujian Secara Simultan (Uji F)

xxxviii
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara bersama-sama apakah variabel

bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat (Imam

Ghozali:2007). Sebagai berikut :

a) H0 : β1= β2 = β3 =β4= β5 = β6 = 0, artinya tidak ada pengaruh

secara signifikan dari variabel bebas secara bersama-sama.

b) H0 : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4≠ β5 ≠ β6≠ 0, artinya ada pengaruh secara signifikan dari

variabel bebas secara bersama-sama.

Kriteria pengujian dilakukan sebagai berikut :

1. H0 diterima dan Ha ditolak apabila F hitung < F tabel. Artinya variabel bebas secara

bersama- sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

2. H0 diterima dan Ha ditolak apabila F hitung > F tabel. Artinya variabel bebas secara

bersama-sama berpengaruh secara signifikan.

3.7.3. Koefisien Determinasi (R Adjusted)

Uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan

variabel independen mempengaruhi variasi variabel dependen yang ada. Nilai determinasi

tersebut adalah antara nol (0) dan satu (1). Jika hasil lebih mendekati nol berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi dari variabel dependen terbatas.

Namun jika hasil mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali,

2007).

xxxix
BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Uji

siginifikan dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtable, untuk

degree of freedom (df) = n-2, dengan pra uji sebanyak 100 sampel (df = 100-2 berarti

table df ke-98 adalah 0,1966). Berikut adalah hasil uji validitas dari variabel yang

penulis teliti dengan 100 responden.

1. Literasi Keuangan

Tabel 4.1.1 Tabel hasil uji Validitas Literasi keuangan

Pernyataan r hitung r tabel keterangan


Literasi Keuangan 1 .401 0.1966 Valid
Literasi Keuangan 2 .477 0.1966 Valid
Literasi Keuangan 3 .573 0.1966 Valid
Literasi Keuangan 4 .353 0.1966 Valid
Literasi Keuangan 5 .536 0.1966 Valid
Literasi Keuangan 6 .574 0.1966 Valid
Literasi Keuangan 7 .661 0.1966 Valid
Literasi Keuangan 8 .661 0.1966 Valid
Literasi Keuangan 9 .602 0.1966 Valid
Literasi Keuangan 10 .386 0.1966 Valid
Literasi Keuangan 11 .481 0.1966 Valid
Literasi Keuangan 12 .687 0.1966 Valid
Literasi Keuangan 13 .587 0.1966 Valid
Literasi Keuangan 14 .590 0.1966 Valid
Literasi Keuangan 15 .417 0.1966 Valid

xl
Literasi Keuangan 16 .478 0.1966 Valid
Literasi Keuangan 17 .456 0.1966 Valid
Literasi Keuangan 18 .619 0.1966 Valid
Literasi Keuangan 19 .616 0.1966 Valid
Literasi Keuangan 20 .622 0.1966 Valid
Literasi Keuangan 21 .606 0.1966 Valid
Literasi Keuangan 22 .594 0.1966 Valid

Tabel 4.1.1 menunjukan bahwa variabel Literasi keuangan memiliki kriteria

valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan kriteria dimana r hitung lebih

besar dibandingkan r table pada penelitian ini sebesar 0,1966 hal tersebut

menunjukan bahwa masing-masing pernyataan pada variabel Literasi

keuangan dapat diandalkan dan layak dalam penelitian.

4.1.2 Kinerja UMKM

Tabel 4.1.2 Tabel hasil uji Validitas Kinerja UMKM

Pernyataan r hitung r tabel keterangan


Kinerja UMKM 1 .382 0.1966 Valid
Kinerja UMKM 2 .650 0.1966 Valid
Kinerja UMKM 3 .750 0.1966 Valid
Kinerja UMKM 4 .522 0.1966 Valid
Kinerja UMKM 5 .580 0.1966 Valid

Tabel 4.1.2 menunjukan bahwa variabel kinerja UMKM memiliki kriteria valid untuk semua

item pertanyaan berdasarkan kriteria dimana r hitung lebih besar dibandingkan r table pada

penelitian ini sebesar 0,1966 hal tersebut menunjukan bahwa masing-masing pernyataan pada

variabel kinerja UMKM dapat diandalkan dan layak dalam penelitian

4.1.3 Keberlangsungan Usaha

Tabel 4.1.3 Tabel hasil uji Validitas Keberlangsungan Usaha

xli
Pernyataan r hitung r tabel keterangan
Keberlangsungan Usaha 1 .623 0.1966 Valid
Keberlangsungan Usaha 2 .730 0.1966 Valid
Keberlangsungan Usaha 3 .617 0.1966 Valid
Keberlangsungan Usaha 4 .545 0.1966 Valid

Tabel 4.1.3 menunjukan bahwa variabel keberlangsungan usaha memiliki kriteria valid

untuk semua item pertanyaan berdasarkan kriteria dimana r hitung lebih besar

dibandingkan r table pada penelitian ini sebesar 0,1966 hal tersebut menunjukan bahwa

masing-masing pernyataan pada variabel keberlangsungan usaha dapat diandalkan dan

layak dalam penelitian.

4.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari variabel dan konstruk. Kuesioner dikatakan reliable atau handal jika

jawaban seseorang terhadap pernyataan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu

(Ghozali, 2013:47). Kemudian data yang diperoleh di analisis dengan teknis tertentu

yaitu Alpha Cronbach. Dasar pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas jika nilai

Cronbach Alpha berada diatas 0,6 (Wiratna, 2014:197).

4.2.1 Varabel Literasi Keuangan

Tabel 4.2.1 Hasil Uji Reliabitas Literasi keuangan

Cronbach"s
Variabel alpa N of Item Keterangan
Literasi 0.913 22 Reliabel

xlii
keuangan

Berdasarkan pada table 4.2.1 menunjukan nilai Cronbach’s Alpa atas variabel Literasi

keuangan sebesar 0,913. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan

dalam kuesioner ini reliabel atau dapat dipercaya karena mempunyai nilai Cronbach’s

Alpa lebih besar dari 0,60.

4.2.2 Variabel Kinerja UMKM

Tabel 4.2.2 Hasil Uji Reliabiltas Kinerja UMKM


Cronbach"s
Variabel alpa N of Item Keterangan
Kinerja UMKM 0.789 5 Reliabel

Berdasarkan pada table 4.2.2 menunjukan nilai Cronbach’s Alpa atas Kinerja UMKM

sebesar 0,789. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam

kuesioner ini reliabel atau dapat dipercaya karena mempunyai nilai Cronbach’s Alpa

lebih besar dari 0,60.

4.2.3 Variabel Keberlangsungan Usaha

Tabel 4.2.3 Hasil Ujia Reliabilitas Keberlangsungan Usaha

Cronbach"s
Variabel alpa N of Item Keterangan
Keberlangsungan
Usaha 0.810 4 Reliabel

xliii
Berdasarkan pada table 4.2.3 menunjukan nilai Cronbach’s Alpa atas

Keberlangsungan usaha sebesar 0,810. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

pernyataan dalam kuesioner ini reliabel atau dapat dipercaya karena mempunyai nilai

Cronbach’s Alpa lebih besar dari 0,60

4.3 Karakteristik Responden

4.5.1 Berdasarkan Gender

Berdasarkan dari jenis kelamin, responden dibagi menjadi dua yakni Laki-laki dan

perempuan. Dari hasil pengolahan data yang dilakukan penulis dengan data kuesioner

ditemukan bahwa laki-laki lebih dominan menjadi responden dalam penelitian

penulis dibandingkan dengan perempuan seperti yang terlihat pada table 4.3.1 berikut.

4.5.2 Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase


Laki-laki 52 52.0
Perempuan 48 48.0
Total 100 100,00

4.5.3 Berdasarkan Usia

Usia Jumlah (orang) Persentase

19-23 Tahun 10 10.0


24-28 Tahun 30 30.0

29-33 Tahun 32 32.0

34-38 Tahun 19 19.0

xliv
> 39 tahun 9 9.0

Total 100 100.0

Dilihat pada tabel diatas karakteristik responden berdasarkan usia, dari penelitian

penulis didapat usia rentang 29-33 Tahun memiliki jumlah yang paling banyak dari

lainnya dengan tingkat persentase 32% persen. Disimpulkan usia 29 – 33 Tahun

rentang usia responden yang dalam masa menjalankan usaha UMKM yang sedang

berjalan.

4.5.4 Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Jumlah (orang) Persentase

SMA 19 19.0
Diploma 45 45.0

S1 25 25.0

S2/S3 11 11.0

Total 100 100.0


Dari hasil tabel diatas dari hasil penelitian penulis didapat karakteristik responden

berdasarkan pendidikan didapat jumlah (orang) yang paling banyak adalah pendidikan

diploma dengan jumlah 45 orang responden dengan tingkat persentase 45%. Jadi dapat

disimpulkan bahwa rata-rata dalam mengolah usaha UMKM ini adalah orang yang

berpendidikan diploma.

4.5.5 Berdasarkan Usia Bisnis

Usia Bisnis Jumlah (orang) Persentase

1-3 Th 27 27.0

xlv
4-5 Th 60 60.0

>5Th 13 13.0

Total 100 100.0

Dari hasil tabel diatas yang penulis dapatkan bahwa usia bisnis rata-rata dirange usia 4-5

tahun dengan jumlah 60 responden dengan tingkat persentase 60%. Jadi dapat disimpukan

bahwa dominan dalam penelitan ini adalah yang sudah mempunyai keadaan yang lama dalam

menajalankan usaha UMKM berjalan.

4.5.6 Berdasarkan Ukuran Usaha

Ukuran Usaha Jumlah (orang) Persentase

Usaha Mikro ( jumlah 10 orang karyawan) 54 54.0


Usaha Kecil (jumlah karyawan 30 orang) 39 39.0

Usaha menengah (jumlah karyawan 300 orang) 7 7.0

Total 100 100.0

Dari hasil data diatas didapat untuk jjenis ukuran usaha yang memiliki jumlah karyawan 30

orang memiliki jumlah paling banyak dalam penelitian penulis dengan tingkat persentase

39%. Dapat disimpulkan bahwa dominannya usaha kecil yang memiliki jumlh karyawan 30

orang usaha makanan oleh-oleh seperti sanjai dan jenis makanan lainnya, selain itu juga

usaha makanan ampera yang mempunyai banyak karyawan juru masak dan lain-lainnya, serta

seseorang pengusaha kuliner yang mempunyai cabang outlet usaha kulinernya.

xlvi
4.5.7 Berdasarkan Posisi di Usaha

Ukuran Usaha Jumlah (orang) Persentase

Owner/ pemilik 62 62.0


Pengelola/ manajer 38 38.0

Total 100 100.0

Dari hasil tabel penelitian diatas karakteristik responden berdasarkan posisi diusaha yakni,

owner/ pemilik memiliki jumlah yang paling besar yakni dengan berjumlah 62 responden

dengan tingkat nilai persentasenya 62%. Jadi dapat disimpulkan bahwa, dalam menyebarkan

kuesioner penulis dapatkan ownerr/pemilik langsung yang diwawancarakan atau mengisi

kuesioner langsung.

4.5.8 Berdasarkan Pendapatan

Pendapatan Jumlah Persentase


(orang)
Rp 2.500.000- Rp 4.000.000 28 28.0
Rp 4.000.000 - Rp 5.500.000 47 47.0

Rp 5.500.000 - Rp 7.700.000 18 18.0


Besar dari Rp 7.000.000 7 7.0

Total 100 100.0

Dari hasil penelitian penulis didapat responden yang mempunyai pendapatan Rp 4.000.000 –

Rp 5.500.000 mempunyai jumlah yang paling banyak yakni 47 responden dengan tingkat

persentase 47%, sedangkan sisanya jumlah persentase yang paling sedikit adalah yang

memiliki pendapatan besar dari Rp 7.000.000 sebanyak 7 reponden dengan tingkat persentase

7%.

xlvii
4.6 Uji Asumsi Klasik
4.6.1 Uji Normalitas Literasi keuangan terhadap kinerja UMKM

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa data terdistribusi normal hal ini dikarenakan

butir-butiran pada gamnbar mengikuti garis diagonal.

xlviii
4.6.2 Uji Normalitas Literasi keuangan terhadap keberlangsungan usaha

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa data terdistribusi normal hal ini dikarenakan

butir-butiran pada gambar mengikuti garis diagonal.

4.7.1 Linieritas Literasi keuangan terhadap Kinerja UMKM

ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
kinerja_UMKM * Between Groups (Combined) 18.311 33 .555 29.566 .000
literasi_keuangan
Linearity 17.478 1 17.478 931.278 .000
Deviation from Linearity .833 32 .026 1.388 .131
Within Groups 1.239 66 .019
Total 19.550 99

Berdasarkan nilai signifikansi (sig): dari output diatas, diperoleh nilai Deviation from linierity

sig adalah 0.131 lebih besar dari 0.05. maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan linier

secara signifikan antara variabel literasi keuangan (X) dengan variabel kinerja UMKM (Y)

4.7.2 Uji Linieritas Literasi keuangan terhadap Keberlangsungan usaha

xlix
ANOVA Table
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
kebelangsungan_u Between Groups (Combined) 18.866 33 .572 22.999 .000
saha *
Linearity 17.660 1 17.660 710.426 .000
literasi_keuangan
Deviation from
1.207 32 .038 1.517 .077
Linearity
Within Groups 1.641 66 .025
Total 20.507 99

Berdasarkan nilai signifikansi (sig): dari output diatas, diperoleh nilai Deviation from linierity

sig adalah 0.077 lebih besar dari 0.05. maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan linier

secara signifikan antara variabel literasi keuangan (X) dengan variabel keberlangsungan

usaha (Y)

4.8.1 Uji Heteroskedatisitas Literasi Keuangan terhadap kinerja UMKM

Berdasarkan output scatterplots diatas dapat diketahui bahwa :

1.Titik-titik data penyebar diatas dan dbawah atau disekitar angka 0

2.Titik-titik tidak mengumpul hanya diatas atau dbawah saja

l
3.Penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola bergelombang melebar kemudian

menyempit dan melebar kembali.

4.Penyebaran titik-titik data tidak berpola

Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedatisitas,

hingga model regresi yang baik dan ideal dapat terpenuhi.

4.8.2 Uji Heteroskedatisitas Literasi Keuangan terhadap keberlangsungan usaha.

Berdasarkan output scatterplots diatas dapat diketahui bahwa :

1.Titik-titik data penyebar diatas dan dbawah atau disekitar angka 0

2.Titik-titik tidak mengumpul hanya diatas atau dbawah saja

3.Penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola bergelombang melebar kemudian

menyempit dan melebar kembali.

4.Penyebaran titik-titik data tidak berpola

li
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedatisitas,

hingga model regresi yang baik dan ideal dapat terpenuhi.

4.9 Uji Hipotesis

4.9.1 Uji T

Uji t bertujuan untuk melihat pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel

terikat. Hasil dari uji t ini dapat dilihat pada tabel 4.4.1 dibawah ini :

Tabel 4.4.1 Hasil Uji t Tabel

No Variabel X Variabel Y t Tabel Sig


1 Literasi Keuangan Kinerja UMKM -2.966 0.042
2 Literasi Keuangan Keberlangsungan Usaha -2.080 0.040
3 Perempuan Kinerja UMKM 2.200 0.030
4 Perempuan Keberlangsungan Usaha 2.106 0.038
5 Lama Usaha Kinerja UMKM -36.502 0.000
6 Lama Usaha Keberlangsungan Usaha -36.073 0.000

Dari hasil tabel diatas didapat dari hasil olahan melalui SPSS for windows

1. Hipotesis : Pengujian Pengaruh Literasi keuangan terhadap kinerja UMKM diperoleh

nilai t hitung -2.966 dengan tingkat signifikansinya 0.042. dengan menggunakan batas

signifikansinya 0.05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari taraf 5%, yang berarti

Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian maka hipotesis penelitian ini diterima.

Dari pengujian uji t, didapat adanya pengaruh literasi keuangan terhadap

kinerja UMKM, maka dapat disimpulkan UMKM yang memanfaatkan dan

menggunakan literasi keuangan dengan baik dapat meningkatkan kinerja UMKM.

Sehingga memungkinkan UMKM mengalami pertumbuhan bisnis. Literasi keuangan

lii
juga mempengaruhi pengambilan keputusan pemilik/pengelola usaha, dan dapat

memberikan keputusan yang strategis terhadap keuangan UMKM

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rossy Wulandari

(2018) tentang “pengaruh literasi keuangan terhadap kinerja UMKM studi kasus

UMKM pada provinsi DKI Jakarta” menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh

signifikan literasi keuangan terhadap kinerja UMKM di Provinsi DKI Jakarta.

2. Hipotesis : Pengujian Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Keberlanjutan usaha

diperoleh nilai t hitung -2.080 dengan tingkat signifikansinya 0.040. dengan

menggunakan batas signifikansinya 0.05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari

taraf 5% yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian maka hipotesis

penelitian ini diterima.

Dari pengujian uji t, didapat adanya pengaruh literasi keuangan terhadap

keberlangsungan usaha, maka dapat disimpulkan bahwa pemilik/pengelola yang

memanfaatkan dan menggunakan literasi keuangan dapat meningkatkan keberlanjutan

usaha. UMKM yang memiliki pencatatan keuangan yang baik dan pengambilan

keputusan yang strategis membuat pemilik usaha mengelola karyawan dan pelanggan

dengan baik pula serta pengembalian terhadap modal awal. Dimana hal ini memperlih

atkan bahwa perusahaan memiliki orientasi untuk berkembang dan melihat peluang u

ntuk inovasi secara berkesinambungan.

Hasil penelitian ini sama dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh D

witya Aribawa (2016) tentang “pengaruh literasi keuangan terhadap kinerja dan keber

langsungan UMKM di Jawa Tengah” menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh literasi

liii
keuangan terhadap kinerja dan keberlanjutan usaha pada UMKM kreatif di Jawa Teng

ah.

3. Hipotesis : Pengujian Pengaruh perempuan terhadap Kinerja UMKM diperoleh nilai t

hitung 2.200 dengan tingkat signifikansinya 0.030. dengan menggunakan batas

signifikansinya 0.05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari taraf 5% yang berarti

Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian maka hipotesis penelitian ini diterima.

Dari pengujian uji t, didapat adanya pengaruh perempuan terhadap kinerja UMKM,

maka dapat disimpulkan perempuan yang mengelola atau memiliki usaha dapat

meningkatkan kinerja keuangan. Sumatera Barat khususnya Kota Padang yang

menganut kebudayaan Minangkabau memiliki perempuan atau yang di sebut anak

gadih minang, memiliki peran besar dalam keluarga dan lingkungannya, salah satu

peran wanita adalah memasak, dan mengelola keuangan. UMKM kuliner di Kota

Padang yang dimiliki/dikelola oleh seorang perempuan Minangkabau dapat

meningkatkan kinerja keuangan.

Berdasarkan dari jurnal yang didapat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Hawik Ervina Indiworo (2016) tentang “peran perempuan dalam meningkatkan

kinerja UMKM” menyimpulkan bahwa munculnya persoalan perempuan tidak dapat

dipisahkan dari faktor-faktor ideologi , struktural dan kultural, ketiganya saling terkait

menguatkan suatu situasi yang sangat tidak menguntungkan perempuan. Peran serta

perempuan dalam berbagai sektor sangat tinggi, sesuai dengan kelebihan yang

liv
dimiliki perempuan seperti tekun, teliti ulet, sabar, jujur, tangguh, rasa tanggung

jawab tinggi, kemauan keras, semangat tinggi dan disiplin.

4. Hipotesis : Pengujian Pengaruh perempuan terhadap keberlangsungan usaha diperoleh

nilai t hitung 2.106 dengan tingkat signifikansinya 0.038 dengan menggunakan batas

signifikansinya 0.05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari taraf 5% yang berarti

Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian maka hipotesis penelitian ini diterima.

Dari pengujian uji t, didapat adanya pengaruh perempuan terhadap keberlangsungan

usaha, maka dapat disimpulkan UMKM yang dikelola/dimiliki oleh perempuan

memiliki keberlangsungan usaha. Kreativitas yang inovatif dalam memperbaharui

menu, design dan cara pelayanan membuat umkm tidak monoton, rasa ingin tahu

perempuan dan rasa tidak puas terhadap sesuatu membuat mereka melakukan inovasi

terhadap usaha yang mereka kelola.

Berdasarkan dari jurnal penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fenny monica A.

Hasugian (2019) tentang “peran perempuan dalam mengembangkan usaha mikro

kecil dan menengah dalam rangka menuju masyarakat ekonomi ASEAN di kota

Tangerang Selatan” menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh peran perempuan dalam

peningkatan usaha terhadap pengembangan UMKM.

5. Hipotesis : Pengujian Pengaruh lama usaha terhadap Kinerja UMKM diperoleh nilai t

hitung -36.502 dengan tingkat signifikansinya 0.000. dengan menggunakan batas

lv
signifikansinya 0.05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari taraf 5% yang berarti

Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian maka hipotesis penelitian ini diterima.

Dari pengujian uji t, didapat adanya pengaruh lama usaha terhadap kinerja UMKM,

maka dapat disimpulkan bahwa lama usaha berpengaruh terhadap kinerja usaha.

Seseorang yang menekuni usaha dalam waktu yang lama maka pengetahuannya

terhadap usaha tersebut akan meningkat (Sunaryanto : 2005) . Pemilik usaha juga

memiliki pelanggan yang banyak, hal ini memberikan dampak positif terhadap kinerja

UMKM.

Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Choirizal Hero Prawira Yuda tahun 2019

tentang “Analisis Pengaruh Modal, Lama Usaha Dan Tingkat Pendidikan Terhadap P

endapatan Umkm Pada Sektor Perdagangan Di Kecamatan Wangon Kabupaten Bany

umas” menyimpulkan bahwa lama usaha mempunyai pengaruh yang signifikan terhad

ap Pendapatan UMKM Pada Sektor Perdagangan Di Kecamatan Wangon, Kabupaten

Banyumas.

6. Hipotesis : Pengujian Pengaruh lama usaha terhadap keberlangsungan usaha diperoleh

nilai t hitung -36.073 dengan tingkat signifikansinya 0.000. dengan menggunakan

batas signifikansinya 0.05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari taraf 5% yang

berarti Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian maka hipotesis penelitian ini

diterima.

lvi
Dari pengujian uji t, didapat adanya pengaruh lama usaha terhadap keberlangsungan

usaha, maka dapat disimpulkan lama usaha memiliki pengaruh terhadap keberlanjutan

usaha. Dengan lamanya usaha pada sebuah UMKM, maka secara tidak langsung

UMKM tersebut memiliki mengalaman yang terampil dan pelanggan setia mereka,

Pemilik/pengelola UMKM otomatis di tuntut untuk melakukan inovasi terhadap

usahanya agar dapat mepertahankan pelanggan mereka.

Hasil penelitian ini sama dan atau mendekati jurnal Ekaningtyas Widiastuti 2019

tentang “Peningkatan Pengetahuan, Ketrampilan Dan Kemampuan Sumber Daya Man

usia Sebagai Strategi Keberlangsungan Usaha Pada Umkm Batik Di Kabupaten Bany

umas”

4.9.2 Uji F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara bersama-sama apakah variabel bebas

berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat (Imam Ghozali:2007).

Sebagai berikut :

Tabel 4.4.2 Hasil Uji F Tabel

No Variabel X Variabel Y F tabel Sig


1 Literasi Keuangan Kinerja UMKM 826.628 0.000
2 Literasi Keuangan Keberlangsungan Usaha 607.857 0.000

1. Secara umum hasil pengujian hipotesis, berdasarkan F test, didapat F hitung adalah

826.628 dengan tingkat signifikan 0,000. karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil

lvii
dari 0,05 maka, model regresi bisa dipakai untuk memprediksi Literasi Keuangan.

Atau bisa dikatakan, literasi keuangan secara bersama-sama berpengaruh terhadap

kinerja UMKM.

2. Secara umum hasil pengujian hipotesis, berdasarkan F test, didapat F hitung adalah

607.857 dengan tingkat signifikan 0,000. karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil

dari 0,05 maka, model regresi bisa dipakai untuk memprediksi Literasi Keuangan.

Atau bisa dikatakan, literasi keuangan secara bersama-sama berpengaruh terhadap

keberlangsungan usaha.

4.9.3 Koefisien Determinasi (R Adjusted)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan

satu (Ghozali, 2001). Nilai koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.4.3 Hasil Uji 4.4.3 Koefisien Determinasi (R Adjusted )

No Variabel X Variabel Y R Square


1 Literasi Keuangan Kinerja UMKM 0.894
2 Literasi Keuangan Keberlangsungan Usaha 0.861

1. Berdasarkan hasil tabel diatas nomor 1, diketahui nilai R sebesar 0.894. artinya

korelasi antara variabel X ( Literasi keuangan) terhadap variabel Y (Kinerja UMKM)

sebesar 0.894. ini terjadi hubungan yang erat antara variabel X dengan Y karena nilai

mendekati angka 1.

lviii
Dari data diatas diketahui bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0.894 . hal ini

menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel literasi keuangan memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja UMKM yaitu sebesar 89.4%. sedangkan

sisanya 10.6% adalah dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

2. Berdasarkan hasil tabel diatas nomor 2, diketahui nilai R sebesar 0.861. artinya

korelasi antara variabel X ( Literasi keuangan) terhadap variabel Y (Keberlangsungan

usaha) sebesar 0.861. ini terjadi hubungan yang erat antara variabel X dengan Y

karena nilai mendekati angka 1.

Dari data diatas diketahui bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0.861 . hal ini

menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel literasi keuangan memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap keberlangsungan usaha yaitu sebesar 86.1%.

sedangkan sisanya 13.9% adalah dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti

dalam penelitian ini.

lix
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui literasi keuangan berpengaruh terhadap kinerja

UMKM dan keberlangsungan usaha di kota Padang. Berdasarkan analisis dan pembahasan

yang dilakukan dengan regresi linier sederhana, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Literasi keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

UMKM dikota Padang.

2. Literasi keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

keberlangsungan usaha dikota Padang.

3. Perempuan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja UMKM di

kota Padang.

4. Perempuan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberlangsungan

usaha dikota Padang.

5. Lama usaha memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja UMKM

dikota Padang.

lx
6. Lama usaha memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberlangsungan

usaha dikota Padang.

7. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil koefisien

determinan R sebesar diatas rata-rata yakni diatas 50%.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan diatas, adapun saran yang dapat penulis sampaikan

sebagai berikut:

1. Bagi akademis

Bagi kalangan akademis, penelitian ini diharapkan sebagai referensi untuk

penelitian-penelitian selanjutnya mengenai literasi keuangan terhadap kinerja

UMKM dan keberlangsungan usaha. Penulis menyarankan untuk menambah

variabel-variabel lain. Juga mengharapkan para akademis turut serta dalam

mendorong para UMKM dalam meningkatkan literasi keuangan dan membantu

dalam praktek tata kelola keuangan.

2. Bagi pemerintah dengan adanya penelitian ini semoga pemerintah ada kerjasama

dengan pihak UMKM dikota padang untuk melakukan penyuluhan bahwa

pentingnya dalam keberlangsungan usaha dan perkembangan literasi keuangan agar

masyarakat luas bukan hanya mengetahui berbagai jasa keuangan tetapi juga

memahami dan terampil dalam pengambilan keputusan dan mengelola keuangan

lxi
dalam menjalankan usaha UMKM demi kinerja UMKM dan keberlangsungan usaha

yang lama.

lxii
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, N. P. M., & Utari, T. 2014. Pengaruh Modal, Tingkat Pendidikan Dan Teknologi Terh
adap Pendapatan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Di Kawasan Imam Bonjol De
npasar Barat. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana.
Hubeis. Musa. 2009. Prospek Usaha Kecil Dalam Wadah Inkubator Bisnis. Jakarta: Ghalia
Misbahuddin dan Hasan, Iqbal. 2013. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bu
miAksara.
Priadana, H. Moh. Siddiq dan Saludin Muis. 2009. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisni
s. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Raselawati, Ade. 2011. Pengaruh Perkembangan Usaha Kecil Menengah Terhadap Pertumbu
han Ekonomi Pada Sektor UKM di Indonesia. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Republik Indonesia. 2008. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kec
il, Dan Menengah Pasal 6. Jakarta: Legalitas.
Tambunan, Tulus T.H. 2012. Usaha Kecil Dan Menengah Di Indonesia, Beberapa Isu Pentin
g. Jakarta: Selemba Empat.
Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Raja Grafind
o.
https://www.google.com/search?q=definisi+keberlanjutan+usaha&oq=definisi+keberlanjutan
+usaha&aqs=chrome..69i57.7787j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8 16Okt.11.04
https://www.google.com/search?q=pengertian+literasi+keuangan+menurut+para+ahli&oq=p
engertian+literasi+keuangan+men&aqs=chrome.0.0l2j69i57j0.10297j0j8&sourceid=chrome
&ie=UTF-8 27Okt.5.21
Arodi, Taufiq. 2017. Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Kinerja dan tingkat pengembalian
kredit UMKM Makanan dan Minuman Malang Jawa Timur. Diunduh 27 Oktober 2021.
https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/viewFile/4088/3608
Smartlegal. 2019. Klasifikasi UKM dan UMKM di Indonesia diunduh pada 2 Desember
2021.

LAMPIRAN 1
KUESIONER
PENGARUH LITERASI KEUANGAN TERHADAP KEBERLANJUTAN USAHA
MIKRO, KECIL, MENENGAH DI KOTA PADANG

lxiii
Assalamualaikum Wr. Wb

Perkenalkan saya Sri Retno Maharani Devi selaku mahasiswa S1 Jurusan Manajemen

Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, memohon kesediaan bapak/ibu dan

saudara/i dalam mengisi kuesioner penelitian ini. Adapun penelitian ini diadakan dalam

rangka penulisan tugas akhir sebagai syarat kelulusan dan memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Andalas. Sehubungan dengan hal tersebut saya

sangat mengharapkan kesediaan bapak/ibu dan saudara/i untuk mengisi kuesioner dengan

sejujur-jujurnya karena dari jawaban kuesioner ini akan digunakan sebagai data penelitian

skripsi dengan judul: PengaruhLiterasi Keuangan Terhadap Keberlanjutan Usaha Mikro,

Kecil, Menengah di kota Padang.

Adapun beberapa syarat untuk mengisi kuesioner ini:

1.Berusia 19-55th
2.Merupakan pemilik usaha
3.Lama usaha
4.Pendapatan Minimun
5.Menetap di daerah Kota Padang
6.Memiliki Laporan Keuangan
Demikian atas bantuan dan kesediaan Bapak/ibu saudara/i saya mengucapkan terimakasih.
Wassalamaualaikum Wr. Wb

IDENTITAS RESPONDEN

Petunjuk Pengisian Kuesioner


Berilah Jawaban Pernyataan Berikut Sesuai dengan Pendapat Anda,
dengan cara memberi tanda ( √ ) pda kolom yang tersedia.

Gender Laki-laki Perempuan

Usia 19-23 tahun

lxiv
24-28 tahun
29-33 tahun
34-38 tahun
>39 tahun

Tingkat Pendidikan SMA


Diploma
S1
S2/S3

Usia Bisnis 1-3 Tahun


4-5 Tahun
Lebih dari 5 Tahun

Ukuran Usaha Usaha Mikro (jumlah karyawan 10 orang)


Usaha Kecil (jumlah karyawan 30 orang)
Usaha Menengah (Jumlah karyawan 300 orang)

Posisi di usaha Owner/ pemilik


Pengelola/ Manajer

Pendapatan Rp 2.500.000- Rp 4.000.000


Rp 4.000.000- Rp 5.500.000
Rp 5.500.000- Rp 7.700.000
Besar dari Rp 7.000.000 (Jumlah
spesifiknya........................)

Total Modal

No HP

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

Keterangan
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS: Sangat Tidak Setuju
LITERASI KEUANGAN
N Pertanyaan Alternatif Jawaban
O STS TS N S SS

lxv
1 Saya memiliki pengetahuan akuntansi dasar STS TS N S SS
2 Saya memahami manfaat pengelolaan keuangan STS TS N S SS
3 Saya memahami cara mengelola keuangan secara efektif STS TS N S SS
4 Saya dapat menganalisis kinerja keuangan secara berkala STS TS N S SS
5 Saya dapat membuat pembukuan kas keluar masuk STS TS N S SS
perhari
6 Saya dapat melakukan bimbingan dan binaan terhadap STS TS N S SS
karyawan
7 saya dapat melakukan penyusunan anggaran belanja per STS TS N S SS
bulan
8 Saya mengetahui syarat yang diperlukan untuk STS TS N S SS
mendapatkan pinjaman dari Bank
9 Saya mengetahui manfaat dan fasilitas yang ditawarkan STS TS N S SS
oleh Bank
10 Saya lebih suka meminjam uang pada Bank STS TS N S SS
dibandingkan rentenir
11 Saya memisahkan catatan uang usaha dan uang keluarga STS TS N S SS
12 Penghasilan saya cukup untuk membayar biaya STS TS N S SS
kebutuhan dan keinginan dalam kehidupan pribadi dan
keluarga setiap bulannya
13 Saya berinvestasi untuk mendapatkan manfaat STS TS N S SS
14 Saya dapat berani mengambil resiko dalam pengambilan STS TS N S SS
keputusan
15 Saya aktif melakukan bimbingan dan binaan terhadap STS TS N S SS
karyawan
16 saya membuat pembukuan kas keluar-masuk perhari STS TS N S SS
17 saya berhati-hati dalam mengambil kredit atau hutang STS TS N S SS
18 saya melakukan penyusunan anggaran belanja perbulan STS TS N S SS
19 saya melakukan budgeting dalam mendukung planing STS TS N S SS
yang ada
20 Saya dapat mengatur strategi untuk meminimalkan resiko STS TS N S SS
keuangan
21 Saya sikap berani mengambil resiko dalam pengambilan STS TS N S SS
keputusan
22 Saya melakukan target planing kedepan STS TS N S SS

KINERJA UMKM

NO Pertanyaan Alternatif Jawaban


STS TS N S SS
1 Meningkatnya penjualan usaha setiap bulan STS TS N S SS
2 Keuntungan usaha setiap bulan fluktuatif STS TS N S SS
3 adanya peningkatan jumlah konsumen setiap bulan STS TS N S SS
4 Setiap tahun UMKM ini menambah karyawan karena STS TS N S SS
setiap pekerjaan semakin banyak.
5 Modal usaha saya mengalami kenaikan setiap bulan STS TS N S SS

lxvi
KEBERLANGSUNGAN USAHA

NO Pertanyaan Alternatif Jawaban


STS TS N S SS
1 Usaha anda mempunyai peranan penting dalam STS TS N S SS
ekonomi
2 sumbangan dalam menciptakan lapangan kerja STS TS N S SS
sekaligus menurangi pengangguran
3 memaksa untuk melakukan inovasi, mengelola STS TS N S SS
perubahan, aktivitas baru kearah keberlanjutan
4 usaha anda yang diberikan pendanaan bisa memiliki STS TS N S SS
usaha yang bisa bertahan jangka panjang

Lampiran 2
DATA KARAKTERISTIK RESPONDEN

Frequencies

Statistics
usia ukuran posisi
gender usia Pendidikan pendapatan
bisnis usaha diusaha
N Valid 100 100 100 100 100 100 100
Missi
0 0 0 0 0 0 0
ng
Mean 2,8
1,48 2,28 1,86 1,53 1,38 2,04
7

lxvii
Frequency Table
gender
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid laki-laki 52 52,0 52,0 52,0
perempua
48 48,0 48,0 100,0
n
Total 100 100,0 100,0

Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 19-23 Th 10 10,0 10,0 10,0
24-28 Th 30 30,0 30,0 40,0
29-33 Th 32 32,0 32,0 72,0
34-38 Th 19 19,0 19,0 91,0
>39 Th 9 9,0 9,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

Pendidikan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid SMA 19 19,0 19,0 19,0
Diploma 45 45,0 45,0 64,0
s1 25 25,0 25,0 89,0
s2/s3 11 11,0 11,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

Usia Bisnis
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1-3 Th 27 27,0 27,0 27,0
4-5 Th 60 60,0 60,0 87,0
> 5 Th 13 13,0 13,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

lxviii
Ukuran Usaha
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Usaha Mikro (jumlah
54 54,0 54,0 54,0
karyawan 10 Orang)
Usaha Kecil (jumlah
39 39,0 39,0 93,0
karyawan 30 orang)
Usaha menengah (jumlah
7 7,0 7,0 100,0
karyawan 300 orang)
Total 100 100,0 100,0

Posisi Diusaha
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid owner/
62 62,0 62,0 62,0
pemilik
pengelola/
38 38,0 38,0 100,0
manajer
Total 100 100,0 100,0

Pendapatan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Rp 2.500.000- Rp 4.000.000 28 28,0 28,0 28,0
Rp 4.000.000 - Rp 5.500.000 47 47,0 47,0 75,0
Rp 5.500.000 - Rp 7.700.000 18 18,0 18,0 93,0
Besar dari Rp 7.000.000 7 7,0 7,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

lxix
LAMPIRAN 3

TABULASI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN DATA RESPONDEN

Usia Ukuran posis pendapata


no Gender Usia Pendidikan bisnis Usaha i n
1 1 1 1 2 3 1 4
2 2 1 1 2 2 1 3
3 2 1 1 2 2 1 3
4 2 2 1 2 2 1 3
5 2 3 2 1 1 1 2
6 1 4 2 1 2 2 2
7 1 4 1 2 2 1 2
8 1 4 2 2 2 1 1
9 1 5 2 3 3 1 1
10 1 5 3 2 2 1 1
11 1 5 3 2 2 2 2
12 1 3 2 2 2 1 1
13 2 4 2 1 3 1 2
14 1 3 3 2 2 1 2
15 2 2 2 2 2 1 2
16 2 1 2 2 2 2 3
17 2 1 2 1 1 1 2

lxx
18 1 2 2 1 2 2 2
19 1 3 3 2 2 2 2
20 1 4 2 3 2 2 3
21 1 5 4 2 3 2 4
22 2 3 4 3 2 2 4
23 1 4 4 2 2 2 4
24 2 2 3 2 2 1 3
25 2 2 2 3 1 1 3
26 2 2 4 2 2 1 2
27 2 3 4 1 1 1 2
28 1 3 4 2 1 1 3
29 1 4 3 2 1 1 2
30 1 3 2 2 1 2 2
31 1 2 2 2 1 2 1
32 2 3 1 3 1 2 1
33 1 4 1 2 1 1 1
34 2 3 2 1 1 2 1
35 1 2 2 2 2 2 2
36 2 3 2 2 3 2 1
37 1 4 2 2 2 2 1
38 1 5 1 3 2 1 2
39 1 4 1 2 2 1 2
40 2 3 2 2 2 1 2
41 1 2 1 2 2 1 2
42 2 2 1 1 1 1 2
43 1 1 1 1 1 1 3
44 1 2 1 1 1 1 2
45 1 2 2 1 1 1 2
46 1 3 2 1 2 1 2
47 2 2 2 1 3 2 1
48 2 3 3 1 2 2 1
49 2 4 3 1 2 2 4
50 1 4 2 1 1 1 4
51 2 4 2 2 1 2 4
52 1 3 2 1 1 2 3
53 2 2 3 2 1 2 3
54 2 2 3 2 1 2 3
55 2 2 4 2 1 2 2
56 1 1 3 1 2 1 2
57 1 2 3 2 2 1 1
58 1 2 2 1 1 1 2
59 2 2 2 2 2 1 2
60 1 3 3 2 2 1 2
61 2 3 3 2 1 1 1
62 1 4 2 3 1 1 1
63 2 5 2 2 1 1 1

lxxi
64 2 5 2 3 1 2 2
65 2 5 3 2 1 1 3
66 2 5 3 2 1 1 3
67 1 4 4 2 1 1 3
68 2 3 4 3 1 2 2
69 1 4 4 2 1 2 2
70 2 3 3 2 1 2 2
71 2 3 2 2 1 1 2
72 2 3 3 1 1 2 1
73 1 2 2 2 2 1 1
74 1 2 2 2 1 2 1
75 1 2 3 2 1 1 2
76 2 3 3 1 1 1 2
77 1 2 2 2 1 1 2
78 2 3 4 2 1 1 3
79 1 2 3 3 1 1 1
80 2 2 2 2 3 2 2
81 2 3 2 2 1 1 2
82 2 3 1 2 1 2 1
83 1 4 1 3 1 2 1
84 2 4 1 2 1 2 1
85 2 3 2 2 1 2 2
86 2 2 2 2 1 2 2
87 1 3 3 3 2 1 2
88 1 3 2 2 2 1 2
89 1 3 2 3 2 1 2
90 2 2 3 2 1 1 1
91 1 2 3 2 2 1 1
92 2 2 3 1 1 1 1
93 1 3 2 1 1 1 2
94 2 3 2 1 1 1 2
95 1 3 2 1 1 1 2
96 1 2 2 1 1 2 3
97 1 1 2 2 2 2 3
98 1 1 1 1 1 1 2
99 2 1 1 2 2 1 1
10
0 2 4 1 2 1 1 1

lxxii
LAMPIRAN 4
TABULASI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN JAWABAN LITERASI
KEUANGAN

Literasi keuangan
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4
2 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 5 3 3 4 3 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
8 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 3 4 4
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4
18 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4
20 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4
21 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
23 4 5 5 4 3 4 5 5 5 4 3 4 5 4 3 4 5 5 4 3 4 5
24 5 5 5 4 3 5 5 5 5 4 3 5 5 4 3 5 5 5 4 3 5 5
25 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
27 3 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 3 4
28 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

lxxiii
29 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3
30 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
32 4 4 5 5 4 3 4 4 5 5 4 3 4 5 4 3 4 5 5 4 4 4
33 4 5 5 5 4 3 5 5 5 5 4 3 5 5 4 3 5 5 5 4 4 5
34 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
36 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3
37 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
39 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4
40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
41 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4
42 3 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 3 4 5 4 3 4 4 5 4 3 4
43 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3
44 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
46 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4
47 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 4 2 2 4 4
48 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4
49 4 4 5 3 3 4 4 4 5 3 3 4 4 3 3 4 4 5 3 3 4 4
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
51 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4
52 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4
53 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
55 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3
56 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4
57 4 2 5 4 4 4 2 2 5 4 4 4 2 4 4 4 2 5 4 4 4 2
58 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4
59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
60 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4
61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
62 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3
63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
64 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
66 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 3 4 4 5 3 4 4 4 5 3 4
67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
68 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
69 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 3 4 4 5 3 4 4 4 5 3 4
70 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
71 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
72 4 1 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 1
73 4 1 4 4 3 4 1 1 4 4 3 4 1 4 3 4 1 4 4 3 4 1
74 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4

lxxiv
75 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4
76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
78 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
79 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
80 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3
81 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4
82 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
83 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
84 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5
85 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4
86 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
87 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4
88 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
89 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4
90 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5
91 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
92 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4
93 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
94 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3
95 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4
96 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
97 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
98 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
99 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4
100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

lxxv
LAMPIRAN 5
TABULASI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN JAWABAN KINERJA UMKM

Kinerja UMKM
NO 1 2 3 4 5
1 4 4 4 4 4
2 3 4 3 3 4
3 4 4 4 4 4
4 3 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4
6 3 4 4 4 4
7 4 4 4 4 4
8 3 4 3 3 4
9 4 4 4 4 4
10 3 4 4 4 4
11 4 4 4 4 4
12 4 4 4 4 4
13 4 4 4 4 4
14 4 4 4 4 4
15 4 4 4 4 4
16 4 4 4 4 4
17 4 4 4 4 4
18 5 5 5 4 4
19 4 4 4 4 4
20 4 3 3 3 4
21 5 4 4 5 5
22 4 4 4 4 4
23 5 4 3 4 5
24 5 4 3 5 5
25 3 4 3 3 3
26 4 4 4 4 4
27 4 5 5 5 4
28 4 4 4 4 4
29 4 4 3 3 3
30 5 5 4 4 5
31 4 4 4 4 4
32 5 5 4 3 4
33 5 5 4 3 5
34 3 3 4 3 3
35 4 4 4 4 4
36 4 3 3 3 3

lxxvi
37 3 4 4 4 3
38 4 4 4 4 4
39 4 3 4 4 4
40 3 3 3 3 3
41 5 4 4 4 4
42 4 5 4 3 4
43 3 4 4 3 3
44 4 4 5 5 4
45 4 4 4 4 4
46 5 4 4 4 4
47 4 2 2 4 4
48 4 3 3 3 4
49 5 3 3 4 4
50 4 4 4 4 4
51 4 4 5 4 4
52 3 3 4 4 4
53 3 3 3 3 3
54 3 3 3 3 3
55 3 4 3 3 3
56 4 4 3 4 4
57 5 4 4 4 2
58 4 4 4 3 4
59 4 4 4 4 4
60 4 5 5 4 4
61 4 4 4 4 4
62 4 4 3 3 3
63 4 4 4 4 4
64 4 4 4 4 4
65 4 4 4 4 4
66 4 4 5 3 4
67 4 4 4 4 4
68 4 5 5 5 5
69 4 4 5 3 4
70 4 4 4 4 4
71 4 5 5 5 5
72 4 4 4 4 1
73 4 4 3 4 1
74 3 3 3 3 4
75 4 5 5 4 4
76 4 4 4 4 4
77 4 4 4 4 4
78 3 3 3 3 3
79 4 3 3 3 3
80 4 4 4 3 3
81 3 4 3 4 4
82 4 4 4 4 4

lxxvii
83 3 4 4 4 4
84 5 4 4 5 5
85 4 5 4 4 4
86 4 4 4 4 4
87 4 4 4 3 4
88 4 4 4 4 4
89 3 3 3 3 4
90 4 4 4 4 5
91 5 5 5 5 5
92 4 4 4 3 4
93 4 4 4 4 4
94 3 4 3 3 3
95 4 5 4 4 4
96 5 5 5 5 5
97 3 4 4 4 3
98 4 4 4 4 4
99 4 4 4 3 4
100 4 4 4 4 4

LAMPIRAN 6
TABULASI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN JAWABAN
KEBERLANGSUNGAN USAHA

lxxviii
Keberlangsungan usaha
NO 1 2 3 4

lxxix
1 4 4 4 4
2 4 3 4 3
3 4 4 4 4
4 4 3 4 4
5 4 4 4 4
6 4 3 4 4
7 4 4 4 4
8 4 3 4 3
9 4 4 4 4
10 4 3 4 4
11 4 4 4 4
12 4 4 4 4
13 4 4 4 4
14 4 4 4 4
15 4 4 4 4
16 4 4 4 4
17 4 4 4 4
18 4 5 5 5
19 4 4 4 4
20 4 4 3 3
21 5 5 4 4
22 4 4 4 4
23 5 5 4 3
24 5 5 4 3
25 3 3 4 3
26 4 4 4 4
27 4 4 5 5
28 4 4 4 4
29 3 4 4 3
30 5 5 5 4
31 4 4 4 4
32 4 5 5 4
33 5 5 5 4
34 3 3 3 4
35 4 4 4 4
36 3 4 3 3
37 3 3 4 4
38 4 4 4 4
39 4 4 3 4
40 3 3 3 3
41 4 5 4 4
42 4 4 5 4
43 3 3 4 4
44 4 4 4 5
45 4 4 4 4
46 4 5 4 4

lxxx
47 4 4 2 2
48 4 4 3 3
49 4 5 3 3
50 4 4 4 4
51 4 4 4 5
52 4 3 3 4
53 3 3 3 3
54 3 3 3 3
55 3 3 4 3
56 4 4 4 3
57 2 5 4 4
58 4 4 4 4
59 4 4 4 4
60 4 4 5 5
61 4 4 4 4
62 3 4 4 3
63 4 4 4 4
64 4 4 4 4
65 4 4 4 4
66 4 4 4 5
67 4 4 4 4
68 5 4 5 5
69 4 4 4 5
70 4 4 4 4
71 5 4 5 5
72 1 4 4 4
73 1 4 4 3
74 4 3 3 3
75 4 4 5 5
76 4 4 4 4
77 4 4 4 4
78 3 3 3 3
79 3 4 3 3
80 3 4 4 4
81 4 3 4 3
82 4 4 4 4
83 4 3 4 4
84 5 5 4 4
85 4 4 5 4
86 4 4 4 4
87 4 4 4 4
88 4 4 4 4
89 4 3 3 3
90 5 4 4 4
91 5 5 5 5
92 4 4 4 4

lxxxi
93 4 4 4 4
94 4 3 3 3
95 5 4 4 4
96 5 5 5 5
97 4 4 4 4
98 4 4 4 4
99 4 4 4 4
100 4 4 4 4

LAMPIRAN 7
HASIL UJI VALIDITAS DAN REABILITAS VARIABEL LITERASI KEUANGAN

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 100 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 100 100,0

. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

lxxxii
Cronbach's
Alpha N of Items

,913 22

Item-Total Statistics
Scale Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Variance if Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Literasi Keuangan 1 95.7000 39.929 .401 .913

Literasi Keuangan 2 95.9400 39.188 .477 .911

Literasi Keuangan 3 95.7400 38.740 .573 .909

Literasi Keuangan 4 95.7200 40.224 .353 .914

Literasi Keuangan 5 95.9100 38.709 .536 .910

Literasi Keuangan 6 95.7200 38.729 .574 .909

Literasi Keuangan 7 95.6800 38.361 .661 .907

Literasi Keuangan 8 95.6800 38.361 .661 .907

Literasi Keuangan 9 95.5800 38.832 .602 .909

Literasi Keuangan 10 95.5300 40.191 .386 .913

Literasi Keuangan 11 95.5200 39.666 .481 .911

Literasi Keuangan 12 95.6100 38.281 .687 .907

Literasi Keuangan 13 95.5700 38.934 .587 .909

Literasi Keuangan 14 95.5300 39.019 .590 .909

Literasi Keuangan 15 95.6500 39.846 .417 .912

Literasi Keuangan 16 95.5900 39.537 .478 .911

Literasi Keuangan 17 95.6000 39.657 .456 .912

Literasi Keuangan 18 95.5900 38.709 .619 .908

Literasi Keuangan 19 95.5900 38.729 .616 .908

Literasi Keuangan 20 95.5800 38.711 .622 .908

Literasi Keuangan 21 95.6000 38.768 .606 .908

Literasi Keuangan 22 95.5700 38.894 .594 .909

lxxxiii
LAMPIRAN 8

HASIL UJI VALIDITAS DAN REABILITAS VARIABEL KINERJA UMKM

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 100 100,0
Excluded a
0 ,0
Total 100 100,0

Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,789 5

lxxxiv
Item-Total Statistics
Scale Mean Corrected Item- Cronbach's
if Item Scale Variance Total Alpha if Item
Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
Kinerja UMKM 1 18.66 2.307 .382 .815

Kinerja UMKM 2 18.52 2.111 .650 .723

Kinerja UMKM 3 18.49 2.030 .750 .692

Kinerja UMKM 4 18.57 2.227 .522 .764

Kinerja UMKM 5 18.52 2.192 .580 .746

LAMPIRAN 9

HASIL UJI VALIDITAS DAN REABILITAS VARIABEL KEBERLANGSUNGAN


USAHA

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 100 100,0
Excluded a
0 ,0
Total 100 100,0

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,810 4

Item-Total Statistics

lxxxv
Scale Mean Scale Corrected Item- Cronbach's
if Item Variance if Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Keberlangsungan Usaha 1 13.95 1.402 .623 .764

Keberlangsungan Usaha 2 13.92 1.327 .730 .712

Keberlangsungan Usaha 3 13.93 1.419 .617 .766

Keberlangsungan Usaha 4 13.97 1.464 .545 .800

LAMPIRAN 10

HASIL UJI DETERMINASI (R) VARIABEL LITERASI KEUANGAN TERHADAP


KINERJA UMKM

Regression
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Kinerja_UMKMb . Enter

a. Dependent Variable: Literasi_Keuangan

b. All requested variables entered.

Model Summary
Adjust Std. Change Statistics
ed R Error of R Sig. F
R Squar the Square Chan
Model R Square e Estimate Change F Change df1 df2 ge
1 ,946 ,894 ,893 3,04403 ,894 826,628 1 98 ,000

lxxxvi
a

Predictors: (Constant), Kinerja_UMKM

LAMPIRAN 11

HASIL UJI DETERMINASI (R) VARIABEL LITERASI KEUANGAN TERHADAP


KEBERLANGSUNGAN USAHA

Regression

Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Keberlangsungan_Usahab . Enter
a. Dependent Variable: Literasi_Keuangan
b. All requested variables entered

Model Summary
Change Statistics
Adjuste Std. Error R F Sig. F
dR of the Square Chang df df Chan
Model R R Square Square Estimate Change e 1 2 ge
1 ,928 607,85
,861 ,860 3,48397 ,861 1 98 ,000
a
7

Predictors: (Constant), Keberlangsungan_Usaha

lxxxvii
LAMPIRAN 12

HASIL UJI F VARIABEL LITERASI KEUANGAN TERHADAP KINERJA UMKM

ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression 7659,631 1 7659,631 826,628 ,000b
Residual 908,079 98 9,266
Total 8567,710 99

a. Dependent Variable: Literasi_Keuangan

b. Predictors: (Constant), Kinerja_UMKM

lxxxviii
LAMPIRAN 13

HASIL UJI F VARIABEL LITERASI KEUANGAN TERHADAP KEBERLANGSUNGAN


USAHA

ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression 7378,184 1 7378,184 607,857 ,000b
Residual 1189,526 98 12,138
Total 8567,710 99

a. Dependent Variable: Literasi_Keuangan

lxxxix
LAMPIRAN 14

HASIL UJI NORMALITAS VARIABEL LITERASI KEUANGAN TERHADAP KINERJA


UMKM

xc
LAMPIRAN 15

HASIL UJI NORMALITAS VARIABEL LITERASI KEUANGAN TERHADAP


KEBERLANGSUNGAN USAHA

xci
LAMPIRAN 16

HASIL UJI HETEROSKEAKTISITAS VARIABEL LITERASI KEUANGAN TERHADAP


KINERJA UMKM

xcii
LAMPIRAN 17

HASIL UJI HETEROSKEAKTISITAS VARIABEL LITERASI KEUANGAN TERHADAP


KEBERLANGSUNGAN USAHA

xciii
LAMPIRAN 18

HASIL UJI LINIERITAS VARIABEL LITERASI KEUANGAN TERHADAP KINERJA


UMKM

ANOVA Table
Mean
Sum of Squares df Square F Sig.
kinerja_UMKM * Between (Combined) 18.311 33 .555 29.566 .000
literasi_keuangan Groups Linearity 17.478 1 17.478 931.278 .000
Deviation from
.833 32 .026 1.388 .131
Linearity
Within Groups 1.239 66 .019
Total 19.550 99

xciv
LAMPIRAN 19
HASIL UJI LINIERITAS VARIABEL LITERASI KEUANGAN TERHADAP KINERJA
UMKM

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
kebelangsungan_ Between (Combined) 18.866 33 .572 22.999 .000
usaha * Groups Linearity 17.660 1 17.660 710.426 .000
literasi_keuangan
Deviation from
1.207 32 .038 1.517 .077
Linearity
Within Groups 1.641 66 .025
Total 20.507 99

xcv

Anda mungkin juga menyukai