Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PENERAPAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA USAHA

MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH BERDASARKAN SAK EMKM (Studi Kasus


Pada UMKM di Mojokerto)

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian


Program Pendidikan Sarjana
Jurusan Akuntansi

Oleh:

ANINDITA PUSPITASARI
2017310255

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA

2021
PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Nama : Anindita Puspitasari


Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 04 Oktober 1998
N.I.M : 2017310255
Program Studi : Akuntansi
Program Pendidikan : Sarjana
Konsentrasi : Keuangan
Judul :Analisis Penerapan Penyusunan Laporan Keuangan pada
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Berdasarkan SAK EMKM
(Studi Kasus Pada UMKM di Mojokerto)

Disetujui dan diterima baik oleh :

Dosen Pembimbing
Tanggal :

(Diyah Pujiati, S.E., M.Si)


NIDN: 0724127402

Ketua Program Studi Sarjana Akuntansi


Tanggal :

Dr. Nanang Shonhadji, S.E., Ak., M.Si., CA., CIBA., CMA


NIDN: 0731087601
ANALISIS PENERAPAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA USAHA
MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH BERDASARKAN SAK EMKM (Studi Kasus
Pada UMKM di Mojokerto)

Anindita Puspitasari
STIE Perbanas Surabaya
email : aninditapuspitasari55@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this study was to analyze the application of financial report
preparation and to find out the obstacles faced by Ardian Jaya, Mandiri, and Karunia Jaya
in preparing financial reports. This research uses a qualitative approach with a case study
method conducted in several SMEs in Mojokerto, namely Ardian Jaya, Mandiri, Karunia
Jaya Store. Data collection methods were obtained through interviews and documentation.
The results showed that the three SMEs (Ardian Jaya, Mandiri, and Karunia Jaya Store) had
not compiled financial reports in accordance with SAK EMKM. In addition, these three
SMEs have not made any records even as simple as sales and purchases. Ardian Jaya,
Mandiri and Karunia Jaya Store only collected sales notes, purchase invoices and customer
debt books.

Keywords : Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs), SAK EMKM, Accounting
Recording, SMEs Financial Reports
meningkatkan pendapatan negara dan
PENDAHULUAN dapat mengurangi kemiskinan, karena
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM merupakan salah satu bisnis
(UMKM) merupakan suatu usaha berskala kecil yang berdampak cukup
perdagangan atau perniagaan yang besar bagi perekonomian negara.
pengelolaannya dilakukan individu atau Salah satu cara dalam
perorangan serta badan usaha dengan meningkatkan perekonomian Indonesia
lingkup kecil atau dapat disebut dengan yaitu dengan menciptakan strategi dan
istilah mikro. UMKM di Indonesia dapat kebijakan bagi UMKM. Strategi dan
dikatakan berkembang pesat, hal ini dapat kebijakan ini dapat ditingkatkan dari
dilihat dari riset Badan Pusat Statistik pemilihan kualitas Sumber Daya Manusia
mengenai jumlah pelaku UMKM pada (SDM), membuat laporan keuangan sesuai
tahun 2020 telah mencapai 64 juta UMKM dengan kebijakan dan aturan yang berlaku,
(Santia, 2020). Menurut Rudjito (2003), dan lain sebagainya. Namun ada kendala
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan yang sampai saat ini masih dihadapi oleh
Menengah) adalah usaha yang membantu kebanyakan UMKM yaitu mengenai
perekonomian Indonesia, sebab melalui pelaporan keuangannya yang belum
UMKM dapat menciptakan lapangan memenuhi standar, karena kurangnya
pekerjaan baru dan meningkatkan devisa sarana pendukung dan adanya keterbatasan
negara melalui pajak badan usaha. Jadi, Sumber Daya Manusia (SDM) yang
dengan adanya UMKM maka dapat mengakibatkan pelaku UMKM sulit
menciptakan banyak lapangan pekerjaan berkembang dan kurang memahami
bagi masyarakat Indonesia. Dampak laporan keuangan yang sesuai dengan
positif dari berkembangnya UMKM yaitu standar.
dapat mengurangi pengangguran,

1
Warsono, Sagoro, Darmawan dan ekonomi dalam jumlah besar. Akibatnya,
Ridha (2010) dalam bukunya mengenai Dewan Standar Akuntansi Keuangan
akuntansi UMKM ternyata mudah (DSAK) telah menerbitkan Standar
dipahami dan dipraktikkan, penerapan Akuntansi Keuangan untuk Entitas Mikro,
akuntansi merupakan langkah mudah Kecil dan Menengah (SAK EMKM) yang
tetapi memberi manfaat luar biasa bagi akan berlaku efektif pada 1 Januari 2018.
UMKM. Adanya akuntansi yang memadai SAK EMKM merupakan salah satu
dapat memenuhi persyaratan dalam standar keuangan yang dirancang untuk
pengajuan kredit berupa laporan keuangan, memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan
mengevaluasi kinerja, mengetahui posisi entitas mikro, kecil, dan menengah. Entitas
keuangan, menghitung pajak, dan manfaat- yang belum atau tidak dapat memenuhi
manfaat lainnya. Namun masih banyak persyaratan akuntansi yang ditetapkan oleh
UMKM yang tidak membuat laporan SAK ETAP juga menggunakan SAK
keuangan sesuai dengan standar yang EMKM. Pelaku UMKM wajib menyusun
berlaku. Pemerintah memberikan perhatian laporan keuangan sesuai SAK EMKM,
besar terhadap perkembangan UMKM di meliputi laporan posisi keuangan, laporan
Indonesia dengan berbagai langkah, agar laba rugi, dan catatan atas laporan
banyak masyarakat Indonesia yang keuangan. Penerbitan SAK EMKM oleh
menekuni Usaha Mikro, Kecil, dan IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) ini
Menengah ini (Warsono et al., 2010). merupakan bentuk dukungan sebagai
Salah satu program pemerintah organisasi profesi akuntan, yang bertujuan
yaitu Kredit Usaha Rakyat atau KUR. untuk meningkatkan transparansi dan
Tujuan dari KUR adalah untuk membantu akuntabilitas pelaporan keuangan entitas,
mengatasi pembiayaan modal yang efektif serta membantu perkembangan sektor
bagi UMKM. Pemerintah telah UMKM Indonesia. Selain itu, diharapkan
menargetkan pembiayaan kredit sekitar Rp dengan adanya SAK EMKM dapat
190 triliun, dana tersebut naik sebesar Rp memudahkan UMKM dalam
50 triliun dari tahun 2019. Namun, pada menghasilkan laporan keuangan yang
tahun 2019 sendiri dana yang telah sesuai dengan standar akuntansi keuangan,
terealisasi dari program KUR hanya kemudian dapat digunakan sebagai alat
sebesar Rp 115,9 Triliun (82,79%) dari pengambilan keputusan untuk memperoleh
target dengan total debitur KUR sebanyak modal dari bank (Razabilah, 2018).
4,1 juta debitur (Perubahan Kebijakan Usaha Mikro, Kecil, dan
Kredit Usaha Rakyat (KUR) Tahun 2020, Menengah di Indonesia sangat beragam.
2020). Mulai dari bisnis di bidang kuliner, batik
Alasan tidak tercapainya target tulis, kerajinan tangan, usaha dagang
tersebut adalah pihak bank yang ditunjuk (seperti toko kelontong), hingga produk
sebagai penyalur KUR sangat berhati-hati alas kaki (sepatu). Mojokerto merupakan
dalam memberikan kredit, karena salah satu kota yang terkenal dengan
informasi mengenai status UMKM yang UMKM di bidang sepatu. Banyak sekali
kurang memadai, terutama informasi industri kecil hingga menengah yang
mengenai laporan keuangan usahaannya, berbisnis membuat produk alas kaki dari
dan masih banyak UMKM yang belum kulit maupun imitasi. UMKM sepatu di
memahami tujuan laporan keuangan. Mojokerto juga berkembang sangat pesat,
Tujuan dari laporan keuangan karena produknya menyesuaikan selera
menurut SAK EMKM 2016 (2.1) yaitu dan kebutuhan konsumen. Selain
untuk memberikan informasi tentang memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar,
posisi keuangan dan kinerja suatu entitas. produk alas kaki dari Mojokerto ini
Informasi ini berguna bagi banyak terkadang di ekspor hingga ke luar negeri.
pengguna ketika mengambil keputusan Hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan

2
ekonomi masyarakat, karena dapat Choirul Anam. Modal untuk memulai
menambah pendapatan daerah. Selain itu, bisnis berdagang yaitu kurang lebih
hal tersebut juga dapat mengurangi sebesar Rp 500.000,00. Pengelolaan toko
pengangguran, karena dengan ini hanya dilakukan oleh Bapak Choirul
berkembangnya industri alas kaki maka beserta istrinya. Toko Mandiri menjual
banyak tersedia lapangan pekerjaan berbagai makanan dan minuman ringan
(Azizah, 2016). serta beberapa kebutuhan untuk rumah
Perkembangan industri alas kaki tangga. Kata pemilik toko “dulu sebelum
(sepatu) di Mojokerto semakin meningkat, adanya minimarket seperti
banyak konsumen yang berminat dengan Indomaret/Alfamaret omzet penjualan bisa
produk alas kaki dari UMKM di mencapai Rp 60.000.000,00 per bulan
Mojokerto. Hal ini menjadikan peluang sehingga perputaran modal dapat berjalan
bagi Bapak Jamis untuk menciptakan ide lancar. Tetapi setelah ada
bisnis yaitu mendirikan toko yang Indomaret/Alfamaret omzet penjualan toko
menyediakan bahan baku untuk membuat mulai menurun hanya sebesar Rp
sepatu. Bapak Jamis mulai mendirikan 30.000.000,00 per bulan, apalagi saat ini
Toko “Ardian Jaya” pada tahun 2004 di Jl. sedang ada pandemi”.
Surodinawan No.165A, Mergelo, Toko Kelontong yang menjual
Surodinawan, Kec. Prajurit Kulon, Kota makanan ringan, minuman, dan beberapa
Mojokerto, Jawa Timur. Beliau kebutuhan rumah tangga di Mojokerto
mendirikan toko bahan baku sepatu karena selain Toko Mandiri yaitu ada Toko
ingin membantu perkembangan UMKM “Karunia Jaya”. Toko tersebut didirikan
alas kaki di Mojokerto, agar tetap dapat oleh Ibu Maisyaroh pada tahun 2005
memproduksi alas kaki (sepatu) tanpa dengan modal awal kurang lebih sebesar
kesulitan mencari supplier. Toko Ardian Rp 200.000,00. Toko Karunia Jaya terletak
Jaya ini memiliki 2 orang karyawan. pada Dsn. Blimbing RT 22 / RW 06 Ds.
Modal awal usaha untuk mendirikan toko Blimbingsari Kec. Sooko, Mojokerto.
tersebut berasal dari dana pribadi kurang Sebagian besar pembeli di Toko Karunia
lebih sebesar Rp 100.000.000,00. Jaya yaitu warga disekitarnya, karena
Penjualan bahan baku untuk sepatu jaraknya yang dekat dengan pemukiman
semakin meningkat seiring dengan warga dan harganya pun cukup terjangkau.
meningkatnya permintaan konsumen. Omzet penjulan dari toko tersebut menurut
Banyak pemilik UMKM sepatu yang pemilik toko yaitu rata-rata kisaran Rp
menjadikan Toko Ardian Jaya ini sebagai 60.000.000,00 hingga Rp 90.000.000,00
supplier utama mereka. Omzet dari Toko per bulan. Menurut pemilik toko “biasanya
Ardian Jaya yaitu sebesar Rp kalau warga sekitar ada yang sedang
25.000.000,00 hingga Rp 30.000.000,00 mempunyai hajat omzet toko bisa
lebih per bulan. Menurut informasi dari meningkat, tetapi karena adanya pandemi
pemilik omzet tersebut menurun karena ini orang hajatan pun jarang jadi omzet
adanya pandemi. toko cukup menurun”.
Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah di Mojokerto selain di bidang LANDASAN TEORI
industri bahan untuk sepatu (alas kaki), Standar Akuntansi keuangan Entitas
juga banyak di bidang perdagangan kecil Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK
seperti toko kelontong. Salah satu toko EMKM)
kelontong di Mojokerto yaitu Toko Tahun 2009 Dewan Standar
“Mandiri” yang terletak di Jalan Gempol Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
No.8, Jokodayo, Jabon, Kec. Mojoanyar, Indonesia (DSAK IAI) telah menerbitkan
Kota Mojokerto, Jawa Timur. Toko ini standar akuntansi keuangan yaitu SAK
didirikan pada tahun 2001 oleh Bapak ETAP (Entitas Tanpa Akuntabilitas

3
Publik) untuk usaha kecil dan menengah mengungkapkan fakta mengapa entitas
dalam membuat laporan keuangannya. tidak mempunyai kelangsungan usaha
Namun seiring dengan berkembangnya (Razabilah, 2018).
UMKM, maka membutuhkan standar yang
lebih sederhana, karena adanya Jenis-jenis Laporan Keuangan Menurut
keterbatasan dari pelaku UMKM. SAK EMKM
Selanjutnya, pada tahun 2016 DSAK IAI Laporan Keuangan untuk UMKM
mengesahkan SAK EMKM (Standar yang disusun dalam SAK EMKM adalah
Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, sebagai berikut:
dan Menengah) yang mengatur kebijakan
akuntansi lebih sederhana dari SAK ETAP 1. Laporan posisi keuangan pada akhir
dimana dasar pengukurannya murni yaitu periode
menggunakan biaya historis (Khusnul
Awalin, 2018). Pengertian dari Standar Laporan posisi keuangan pada suatu
Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, entitas meliputi informasi mengenai aset,
dan Menengah (SAK EMKM) merupakan liabilitas dan ekuitas. Komponen tersebut
standar akuntansi keuangan yang dapat didefinisikan sebagai berikut :
digunakan untuk meningkatkan penegakan
transparasi dan akuntabilitas pelaporan a. Aset
keuangan entitas dan untuk mendorong
pertumbuhan sektor UMKM di Indonesia. Aset adalah suatu sumber ekonomi atau
SAK EMKM ini berlaku efektif pada kekayaan yang dimiliki oleh suatu entitas
tanggal 1 Januari 2018 (Razabilah, 2018). dan diharapkan mempunyai manfaat
ekonomik dimasa depan. Menurut SAK
Asumsi Dasar EMKM (2016, 2.22), ketika dapat
Asumsi dasar yang digunakan SAK ditentukan bahwa manfaat ekonominya di
EMKM dalam penyusunan laporan masa depan akan mengalir ke dalam
keuangan antara lain adalah prinsip dasar entitas dan aset tersebut memiliki biaya
akrual, konsep kelangsungan usaha dan yang dapat diukur dengan andal, maka aset
entitas bisnis. Dasar akrual adalah metode tersebut diakui dalam laporan posisi
akuntansi di mana transaksi pendapatan keuangan (Razabilah, 2018).
dan pengeluaran dicatat saat transaksi
terjadi. Laporan keuangan yang disusun b. Liabilitas
dengan asumsi dasar akrual akan
menghasilkan informasi keuangan, yang Liabilitas adalah kewajiban suatu entitas
dapat lebih akurat mewakili kondisi dan yang timbul akibat dari transaksi dimasa
aktivitas bisnis entitas selama periode lalu, dan harus dilakukan pada masa yang
pelaporan dan pada akhir periode akan datang kepada pihak lain. Menurut
pelaporan, sehingga membantu pengguna SAK EMKM (2016, 2.23), jika dapat
laporan keuangan (seperti kreditor) ditentukan bahwa pengeluaran sumber
menganalisis rasio keuangan Untuk daya yang mengandung manfaat ekonomi
membuat keputusan kredit. Pada saat akan digunakan untuk melunasi kewajiban
menyusun laporan keuangan, manajemen suatu entitas dan jumlah yang harus
menggunakan SAK EMKM dalam dilunasi dapat diukur dengan andal, maka
membuat penilaian atas kemampuan kewajiban tersebut diakui dalam laporan
entitas untuk melanjutkan usahanya di posisi keuangan (Aldi Firmansyah, 2018).
masa depan (kelangsungan usaha). Akan
tetapi jika entitas tidak menyusun laporan c. Ekuitas
keuangan berdasarkan asumsi
kelangsungan usaha, maka dapat

4
Pengertian dari ekuitas adalah hak dari entitas. Setiap pos dalam laporan keuangan
entitas atas aset setelah dikurangi seluruh mereferensikan silang informasi yang
liabilitasnya. relevan dengan catatan atas laporan
keuangan (Razabilah, 2018).
2. Laporan laba rugi selama periode
Penyajian dalam Laporan Keuangan
Laporan laba rugi pada suatu entitas Penyajian wajar laporan keuangan
memiliki informasi mengenai pendapatan mensyaratkan entitas untuk menyajikan
dan beban. Berikut definisi dari informasi untuk mencapai tujuan sebagai
pendapatan dan beban : berikut:

a. Penghasilan 1) Relevan: pengguna dapat


menggunakan informasi untuk proses
Penghasilan adalah adanya arus kas masuk pengambilan keputusan.
atau penurunan liabilitas yang dapat
mengakibatkan kenaikan ekuitas. Menurut 2) Representasi tepat: informasi
SAK EMKM (2016, 2.24), jika telah dalam laporan keuangan sepenuhnya
terjadi peningkatan manfaat ekonomi masa mewakili apa yang akan dikemukakan, dan
depan terkait dengan peningkatan aset atau bebas dari kesalahan yang material dan
penurunan liabilitas dan dapat diukur bias.
dengan andal, maka pendapatan diakui
dalam laporan laba rugi (Razabilah, 2018). 3) Keterbandingan: informasi dalam
laporan keuangan entitas dapat
b. Beban dibandingkan antar periode untuk
mengidentifikasikan tren posisi dan kinerja
Pengertian dari beban adalah adanya keuangan. Informasi dalam laporan
penurunan arus kas atau kenaikan liabilitas keuangan entitas juga dapat dibandingkan
yang dapat mengakibatkan penurunan antar entitas untuk menilai posisi dan
ekuitas. Menurut SAK EMKM (2016, kinerja keuangan.
2.25), jika penurunan manfaat ekonomi di
masa depan terkait dengan penurunan aset 4) Keterpahaman: pengguna dapat
atau peningkatan liabilitas telah terjadi dan dengan mudah memahami informasi yang
dapat diukur secara andal, beban tersebut ditampilkan. Diasumsikan bahwa
diakui dalam laporan laba rugi (Aldi pengguna memiliki pengetahuan yang
Firmansyah, 2018). cukup dan bersedia untuk mempelajari
informasi dengan upaya yang wajar
3. Catatan atas laporan keuangan (Razabilah, 2018).

Menurut SAK EMKM (2016, 6.2), catatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
laporan keuangan yang berisi laporan (UMKM)
keuangan telah disusun sesuai dengan Menurut Undang-Undang Republik
SAK EMKM, ikhtisar kebijakan Indonesia nomor 20 tahun 2008 tentang
akuntansi, dan informasi lainnya dalam usaha mikro, kecil, dan menengah, kriteria
rincian pos tertentu (termasuk informasi usaha mikro, kecil, dan menengah adalah
tambahan yang menjelaskan transaksi sebagai berikut:
penting dan material) bagi pengguna untuk 1. Usaha Mikro
memahami laporan keuangan. Jenis Usaha Mikro memiliki kekayaan
informasi tambahan dan informasi rinci bersih paling banyak Rp 50.000.000,00
yang ditampilkan bergantung pada jenis (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk
aktivitas bisnis yang dilakukan oleh tanah dan bangunan tempat usaha; atau

5
memiliki hasil penjualan tahunan paling (aplikasi pendukung), jaringan internet,
banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta dan lain-lain.
rupiah). 3. Komitmen Organisasi
2. Usaha Kecil Sikap kepedulian pelaku UMKM
Usaha Kecil memiliki kekayaan dalam perkembangan bisnisnya dan
bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima keberhsilan implementasi SAK EMKM.
puluh juta rupiah) sampai dengan paling (Indianty, 2019)
banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha; atau memiliki hasil Berdasarkan uraian diatas, maka disusun
penjualan tahunan lebih dari Rp kerangka pemikiran sebagai berikut :
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratur
juta rupiah).
3. Usaha Menengah
Usaha Menengah memiliki
kekayaan bersih lebih dari Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp.
10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; atau Memiliki hasil penjualan
tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00
(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai Gambar 1
dengan paling banyak Rp Kerangka Pemikiran
50.000.000.000,00 (lima puluh milyar
rupiah). (UU No. 20 Tahun 2008, 2008) METODE PENELITIAN
Faktor-faktor Pendukung UMKM Rancangan Penelitian
Usaha Mikro, Kecil dan Penelitian ini merupakan penelitian
Menengah didukung oleh beberapa kualitatif dengan menggunakan metode
faktor yaitu sebagai berikut : studi kasus. Studi kasus ini bertujuan
1. Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mendapatkan gambaran yang
Sumber Daya Manusia (SDM) lengkap dan akurat tentang masalah yang
merupakan salah satu faktor penting akan dibahas oleh peneliti. Oleh karena
dalam suatu organisasi, bisnis maupun itu, tujuan studi kasus ini adalah untuk
perusahaan yang dapat menentukan melakukan studi mendalam terhadap Toko
tujuan suatu organisasi bisnis tersebut. Ardian Jaya, Toko Mandiri, dan Toko
Tingkat sumber daya manusia dapat Karunia Jaya di Kota Mojokerto untuk
dilihat berdasarkan tingkat pendidikan memberikan gambaran lengkap tentang
pelaku UMKM, pemahaman atau pencatatan akuntansi dan laporan
pengetahuan terhadap UMKM, keuangan secara lengkap (Aldi
pengalaman, dan lain sebagainya. Firmansyah, 2018).
2. Sarana Pendukung Batasan Penelitian
Sarana pendukung merupakan Adanya batasan dalam penelitian
faktor yang menjadi penunjang dalam ini bertujuan untuk membatasi
berkembangnya suatu UMKM. Sarana pembahasan pada pokok masalah
pendukung dalam suatu UMKM seperti penelitian saja. Batasan dalam penelitian
komputer, transportasi, software ini hanya dilakukan pada beberapa
UMKM bidang usaha dagang di

6
Mojokerto yaitu Toko Ardian Jaya, Toko laporan keuangan berdasarkan SAK
Mandiri, dan Toko Karunia Jaya. Selain EMKM.
itu penelitian ini hanya membahas Teknik Analisis Data
mengenai analisis penerapan penyusunan Dalam penelitian ini peneliti
laporan keuangan pada Toko Ardian Jaya, mendeskripsikan status objek penelitian
Toko Mandiri, dan Toko Karunia Jaya yang sebenarnya dengan tujuan untuk
berdasarkan ketentuan SAK EMKM. menganalisis dan mengetahui standar
akuntansi apa yang diterapkan terhadap
Sumber dan Teknik Pengumpulan Data pelaporan keuangan Toko Ardian Jaya,
Sumber data dalam penelitian ini Toko Mandiri, dan Toko Karunia Jaya.
adalah data primer dan data sekunder. Data Prosedur analisis data dalam penelitian ini
primer dalam penelitian ini adalah meliputi beberapa tahapan, antara lain :
wawancara langsung dengan pemilik Toko 1. Mengumpulkan data dari Toko
Ardian Jaya, Toko Mandiri, dan Toko Ardian Jaya, Toko Mandiri, dan Toko
Karunia Jaya. Data sekunder merupakan Karunia Jaya berupa nota, buku pencatatan
sumber yang tidak memberikan data secara akuntansi, bukti transaksi dan lain
langsung kepada peneliti (Sugiyono, sebagainya.
2017). Sumber data sekunder berupa 2. Menganalisis bagaimana
dokumentasi, data-data, tabel yang pencatatan akuntansi yang dilakukan oleh
berhubungan dengan topik yang diteliti, Toko Ardian Jaya, Toko Mandiri, dan
seperti buku, jurnal penelitian terdahulu Toko Karunia Jaya, apakah sudah ada
dan dokumen yang dimiliki oleh Toko laporan keuangan yang sesuai berdasarkan
Ardian Jaya, Toko Mandiri, dan Toko SAK EMKM.
Karunia Jaya terkait dengan laporan 3. Membuat kesimpulan bagaimana
keuangannya (Razabilah, 2018). penerapan penyusunan laporan keuangan
Teknik pengumpulan data yang dari masing-masing Toko Ardian Jaya,
digunakan oleh peneliti adalah sebagai Toko Mandiri, dan Toko Karunia Jaya.
berikut:
1. Wawancara PEMBAHASAN
Jenis wawancara yang digunakan Pembahasan Penelitian
dalam penelitian ini adalah wawancara Kesimpulan dari penjelasan diatas
semi terstruktur, yaitu untuk memperoleh yaitu ketiga UMKM (Toko Ardian Jaya,
data dan informasi mengenai penerapan Toko Mandiri, dan Toko Karunia Jaya)
akuntansi dan pengelolaan keuangan belum menyusun catatan sesuai dengan
dengan mengajukan pertanyaan tertulis SAK EMKM. Menurut saya sebagai
kepada pihak terkait seperti pemilik Toko peneliti, penyusunan laporan keuangan
Ardian Jaya, Toko Mandiri, dan Toko merupakan hal yang sangat penting untuk
Karunia Jaya serta melakukan tanya jawab mengetahui perkembangan usaha. Para
secara langsung (wawancara) pada Toko pelaku UMKM seharusnya membuat
Ardian Jaya, Toko Mandiri, dan Toko laporan keuangan, apabila kurang
Karunia Jaya. memahami laporan keuangan sesuai SAK
2. Dokumentasi EMKM hendaknya mencari informasi
Dokumen penelitian ini berupa dengan mengikuti pelatihan atau mulai
laporan keuangan, catatan keuangan, belajar membuat pencatatan sederhana
kebijakan, profil perusahaan, dan buku (seperti hasil dari penjualan dan pembelian
catatan transaksi keuangan yang dibuat toko per harinya).
oleh Toko Ardian Jaya, Toko Mandiri, dan Oleh sebab itu, saya sebagai peneliti ingin
Toko Karunia Jaya selama periode waktu membantu para pelaku UMKM dalam
tertentu yang akan digunakan peneliti pembuatan pencatatan sederhana untuk
untuk menganalisis penerapan penyusunan masing-masing toko. Langkah pertama
yang saya lakukan yaitu membuatkan tabel

7
sederhana untuk mencatat kas masuk dan Karunia Jaya merupakan UMKM
kas keluar. Kemudian saya mendatangi dibidang perdagangan. Menurut
masing-masing toko untuk membimbing Undang-Undang Republik
para pelaku UMKM, pertama-tama saya Indonesia nomor 20 tahun 2008
mencontohkan bagaimana cara untuk UMKM digolongkan menjadi tiga
membuat pencatatan kas masuk dan kas yaitu usaha mikro, usaha kecil, dan
keluar. Selanjutnya mereka sendiri yang usaha menengah. Ketiga UMKM
melakukannya. Setelah itu pada akhir tersebut termasuk jenis usaha kecil
bulan, saya mendatangi masing-masing karena memiliki hasil penjualan
toko untuk mengevaluasi pencatatannya tahunan lebih dari Rp
apakah sudah diterapkan atau belum. 300.000.000,00 (tiga ratus juta
Mengingat banyak sekali manfaat dari rupiah) sampai dengan paling
laporan keuangan untuk suatu usaha, banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua
seperti untuk pengajuan peminjaman milyar lima ratur juta rupiah).
modal pada pihak bank atau kreditur dan 2. Laporan keuangan yang disusun
pengambilan keputusan bagi pihak internal untuk UMKM berdasarkan SAK
maupun eksternal (seperti investor). EMKM yaitu Laporan Posisi
Selain itu saran saya sebagai peneliti, Keuangan pada akhir periode,
pemerintah hendaknya memberikan Laporan Laba Rugi selama periode,
pelatihan kepada UMKM sesuai dengan serta Catatan Atas Laporan
kelompok UMKM masing-masing. Keuangan. Berdasarkan hasil
Kemudian harus ditinjau kembali wawancara pada bab empat, dapat
pengimplementasian dari pelatihan disimpulkan bahwa Toko Ardian
tersebut agar UMKM di Indonesia terus Jaya, Toko Mandiri, dan Toko
berkembang. Karena dengan kondisi Karunia Jaya belum menyusun
pandemi Covid-19 saat ini UMKM laporan keuangan sesuai dengan
memiliki peran strategis untuk menopang SAK EMKM. Terbukti dari hasil
pertumbuhan ekonomi negara, sebab wawancara dan dokumentasi
dengan adanya UMKM dapat membuka bahwa Toko Ardian Jaya hanya
lapangan pekerjaan baru sehingga dapat mencatat penjualan dengan nota,
mengurangi pengangguran. Selain itu Toko Mandiri hanya membuat
UMKM juga dapat menambah pendapatan hasil dari penjualan dan
daerah melalui pajak UMKM. pengeluaran untuk kebutuhan toko
per hari, dan Toko Karunia Jaya
KESIMPULAN, KETERBATASAN, tidak membuat pencatatan sama
DAN SARAN sekali tetapi hanya mencatat
Kesimpulan pembeli yang berhutang saja.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 3. Berdasarkan hasil dari wawancara
menganalisis penerapan penyusunan pada ketiga UMKM, alasan pelaku
laporan keuangan sesuai dengan SAK UMKM tidak menyusun laporan
EMKM dan mengetahui kendala yang keuangan sesuai dengan SAK
dihadapi oleh Toko Ardian Jaya, Toko EMKM yaitu karena mereka
Mandiri, dan Toko Karunia Jaya saat kurang paham mengenai laporan
membuat pencatatan akuntansi. keuangan sesuai dengan SAK
Berdasarkan pembahasan hasil pada bab EMKM, karena menurut mereka
empat, maka didapatkan kesimpulan menyusun laporan keuangan cukup
sebagai berikut : menyita waktu dan mereka kurang
menganggap penting manfaat dari
1. Ketiga UMKM yaitu Toko Ardian penyusunan laporan keuangan
Jaya, Toko Mandiri, dan Toko sesuai dengan SAK EMKM.

8
Menurut saya hal lain yang perkembangan usaha dan
membuat pelaku UMKM tidak pengambilan keputusan bagi pihak
menyusun laporan keuangan sesuai internal maupun eksternal
dengan SAK EMKM yaitu (investor).
rendahnya tingkat pendidikan 2. Bagi Pemerintah
beberapa pelaku UMKM, dan tidak Pemerintah diharapkan
adanya faktor pendukung seperti
menyelenggarakan pelatihan-
pelatihan terbaru atau aplikasi.
pelatihan yang mendasar bagi
Keterbatasan Penelitian UMKM mengenai penyusunan
Penelitian ini dirancang sedemikian laporan keuangan UMKM sesuai
rupa agar menjadi penelitian yang baik dan dengan SAK EMKM, serta
benar, namun penelitian ini juga tidak memantau penerapan dari hasil
luput dari adanya keterbatasan tertentu. pelatihan tersebut dengan cara
Keterbatasan pada penelitian ini adalah mengelompokkan jenis UMKM
sebagai berikut : sesuai Undang-Undang Republik
1. Penelitian ini hanya dilakukan pada Indonesia nomor 20 tahun 2008.
tiga UMKM dagang di Mojokerto, Agar para pelaku UMKM dapat
mengingat UMKM di Mojokerto memahami pentingnya penyusunan
sangat banyak sehingga laporan keuangan dan UMKM di
memerlukan waktu yang cukup
Indonesia dapat berkembang pesat
panjang untuk melakukan
penelitian. sehingga dapat menambah devisa
2. Adanya ketidakpahaman terhadap negara dari pajak UMKM.
pentingnya pencatatan akuntansi 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
pada pelaku usaha, sehingga Peneliti selanjutnya diharapkan
peneliti harus menjelaskan terlebih mengalokasikan waktu yang lebih
dahulu mengenai arti dan maksud lama agar dapat meneliti lebih
penelitian ini. banyak UMKM. Saran untuk
peneliti selanjutnya yaitu jika
Saran UMKM belum menyusun laporan
Berdasarkan penelitian yang telah keuangan yang sesuai sebaiknya di
dilakukan oleh peneliti, maka peneliti bantu dan di bimbing dengan baik.
memberikan beberapa saran yang
ditujukan kepada pihak terkait, diantaranya
yaitu :
DAFTAR RUJUKAN
1. Bagi Pelaku UMKM
Aldi Firmansyah, M. (2018). Penyusunan
Pelaku UMKM diharapkan lebih dan Penyajian Laporan Keuangan
memahami dan mencari informasi Berdasarkan Standar Akuntansi
mengenai penyusunan laporan Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan
keuangan UMKM sesuai dengan Menengah (Studi Kasus pada Toko
SAK EMKM. Karena hal tersebut Meubel Zulfa Galery).
sangat berguna untuk pelaku jimfeb.ub.ac.id
UMKM, selain nantinya dapat Azizah, R. A. (2016). Strategi Peningkatan
untuk mengajukan bantuan Mutu Produk Usaha Sandal Kulit
penambahan modal kepada pihak dalam Peningkatan Jumlah Produksi
bank atau kreditur. Hasil di Kelurahan Miji Kecamatan Prajurit
pencatatan itu juga dapat Kulon Kota Mojokerto.
http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/977
digunakan untuk memantau
8

9
Indianty, P. (2019). Kesiapan
Implementasi Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Mikro, Kecil, Dan
Menengah (Sak Emkm) Pada Umkm
Tenun Ikat Di Kota Kediri. Journal of
Chemical Information and Modeling,
53(9), 1689–1699.
Khusnul Awalin, D. (2018). Analisis
Penyusunan Laporan Keuangan Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah
Berdasarkan SAK EMKM (Studi
Kasus di Juice Niar, Sari, dan Cita
Rasa Alami, Surabaya). Journal of
Chemical Information and Modeling,
53(9), 1689–1699.
Perubahan Kebijakan Kredit Usaha Rakyat
(KUR) Tahun 2020. (2020). Diakses
pada 18 Oktober 2020 21.55, from
kur.ekon:
https://kur.ekon.go.id/perubahan-
kebijakan-kredit-usaha-rakyat-kur-
tahun-2020
Razabilah, K. R. (2018). Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan
Berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan
Menengah (Studi Kasus pada Kedai
Kopi ByCoffee). jimfeb.ub.ac.id
Santia, T. (2020). Berapa Jumlah UMKM
di Indonesia? Ini Hitungannya.
Diakses pada 18 Oktober 2020 pada
21.59 from liputan6:
https://www.liputan6.com/bisnis/read/
4346352/berapa-jumlah-umkm-di-
indonesia-ini-hitungannya
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kauntitatif,
Kualitatif, R&D. In Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif Dan R&D.
UU No. 20 Tahun 2008. (2008). UU No.
20 Tahun 2008. UU No. 20 Tahun
2008, 1, 1–31. Diakses pada 13
Oktober 2020 19.50, from:
www.bi.go.id
Warsono, S., Sagoro, E. M., Darmawan,
A., & Ridha, M. A. (2010). Akuntansi
UMKM Ternyata Mudah Dipahami
dan Dipraktikkan. In “Asgard
Chapter” (pp. 1–138).

10

Anda mungkin juga menyukai