Anda di halaman 1dari 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA

USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM)


DI KOTA BATAM

Shinta Wahyu Hati1), Rusda Irawati2)

1) Jurusan M a n a j e m e n B i s n i s , Politeknik Negeri Batam, Batam 29461


email: shi nt a@pol i bat am .ac.i d
2) Jurusan M a n a j e m e n B i s n i s o, Politeknik Negeri Batam, Batam 29461,
email: ira@polibatam.ac.id

Abstrak – Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor eksternal
dan internal yang berpengaruh terhadap Usaha Kecil Menengah di Kota Batam. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian eksplnatory research. Sample penelitian adalah 100 pengusaha
UMKM di Batam. Metode penelitian menggunakan. Path Analysis untuk menjelaskan pola
hubungan antar variabel dengan tujuan mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung dari
seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). Analisis data dilakukan
melalui analisis jalur (path analysis) dengan bantuan software LISREL 8.80. Hasil penelitian
menunjukkan Hipotesis pertama diterima Faktor Eksternal berpengaruh signifikan terhadap faktor
Internal pelaku usaha UMKM di Batam. Hipotesis kedua diterima Faktor Internal berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja UMKM. Sedangkan Hipoteis ketiga tidak diterima, faktor eksternal
tidak berpengaruh langsung terhadap Kinerja UMKM.

Kata Kunci : Wirausaha, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Kinerja usaha

Abstrak – The purpose of this study is to know and analyze the external and internal factors
that affect the Small and Medium Enterprises in Batam City. This research used explanatory
design. The sample of research is 100 enterpreneurs of Small and Medium Enterprises in Batam.
The research model uses Path Analysis to explain the pattern of relationship between variables
with the aim of knowing the direct or indirect effect of a set of independent variables (exogenous)
to the dependent variable (endogenous). Data analysis is done through path analysis with the help
of LISREL 8.80 software. The results showed, the first hypothesis received External Factors have a
significant effect on Internal factors of Small and Medium Enterprises business actors in Batam.
The second hypothesis received, Internal Factors have a significant effect on the performance of
SMEs. While the third hypothesis is not accepted, external factors have no direct effect on SMEs
Performance.

Kata Kunci : Entrepreneurship, Micro Small Medium Enterprises and SMEs Performance

dari itu, pengembangannya mampu memperluas


1. PENDAHULUAN basis ekonomi dan dapat memberikan
konstribusi yang signifikan dalam mempercepat
Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil perubahan struktural, yaitu meningkatnya
(UMKM)di Indonesia merupakan salah satu perekonomian daerah dan ketahanan ekonomi
prioritas dalam pembangunan ekonomi nasional. nasional. Perkembangan tahun 2011-2012
Hal ini selain karena usaha tersebut merupakan menurut data Kementrian Koperasi dan Usaha
tulang punggung system ekonomi kerakyatan Kecil Menengah sebanyak 1.328.163 dengan
yang tidak hanya ditujukanuntuk mengurangi perkembangan sebesar 2,38% .
masalah kesenjangan antar golongan pendapatan Sektor UMKM merupakan seklor yang
dan antar pelaku usaha, ataupunpengentasan sangat penting dalam perekonomian dan
kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja. Lebih
545
masyarakal Indonesia. Dikatakan demikian, Indikator lainnya yang mempengaruhi
mengingat sekitar 99 % usaha - usaha yang ada kinerja UMKM adalah sistem administrasi usaha
di Indonesia merupakan usaha yang dan keuangan meningkat. Barang yang
dikategorikan sebagai UMKM.Selain itu, sektor diproduksi meningkat, terakhir dana yang
UMKM tersebut meliputi berbagai usaha yang diakses dari perbankan dan pihak steakholders
bersifat padat karya, sehingga sektor ini mampu juga meningkat. Sesuai dengan hasil penelitian
melibatkan sejumlah besar tenaga kerja yang Cipta, Kirya & Sudiarta(2014) Faktor yang
tersedia. Dengan kata lain, sektor UMKM paling dominan mempengaruhi kinerja UMKM
merupakan sektor penting unluk sumber di Kabupaten Bangli adalah faktor internal, yang
perekonomian masyarakat Indonesia. meliputi: pemasaran, akses permodalan,
UMKM juga menunjukkan pencapaian kemampuan berwirausaha, SDM, pengetahuan
yang signifikan dalam pengembangan ekonomi keuangan dan rencana bisnis.
Indonesia.Pertumbuhan UMKM itu sendiri Hasil Wang & wong (2004) banyak
cukup cepat, lebih tinggi dibandingkan dengan faktor yang mempengaruhi prestasi perusahaan
pertumbuhan usaha-usaha berskala besar. Dalam kecil diantaranya adalah pengaruh faktor internal
sisi eksporpun UMKM mampu membukukan dan eksternal (Wang dan Wong,2004). Bisa
nilai sebesar 20 % dari total ekspor non migas. dikatakan keberhasilan tergantung dari
Ini semua merupakan asumsi bahwa UMKM di kemampuan dalam mengelola kedua faktor ini
masa-masa mendatang akan dapat memberi melalui analisis faktor lingkungan serta
sumbangan yang semakin besar dalam pembentukan dan pelaksanaan strategi usaha.
pembangunan perekonomian Indonesia pada Terkait dengan faktor eksternal yang
umumnya. (LIPI, 2010). dapat memengaruhi kinerja UMKM yang
Untuk meningkatkan daya saing pelaku Berkaitan dengan aspek lingkungan, Wilkinson
usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), (2002) menyatakan bahwa usaha kecil dan mikro
pemerintah terus berupaya mengarahkan akan tumbuh bilamana lingkungan
pengelolaan UMKM. Salah satu akselerasi yang aturan/kebijakan mendukung, lingkungan makro
dilakukan pemerintah melalui Kementerian ekonomi dikelola dengan baik, stabil, dan dapat
Koperasi dan UKM saat ini adalah gerakan diprediksi; informasi yang dapat dipercaya dan
"Satu Juta Usaha UMKM Naik Kelas". Gerakan mudah diakses, dan lingkungan sosial
ini akan dirumuskan dalam Rencana mendorong dan menghargai keberhasilan usaha
Pembangunan Jangka Menengah Nasional tersebut.
(RPJMN) 2015 - 2019. Upaya yang dilakukan Sejalan dengan Studi yang dilakukan oleh
pemerintah ini adalah adalah agar pelaku Maupa (2004) faktor eksternal yang
UMKM siap menghadapi Masyarakat Ekonomi mempengaruhi kinerja UMKM menunjukkan:
Asean (MEA) yang saat ini sudah berlangsung (1) Karakteristik individu manajer/pemilik,
berjalan. karakteristik perusahaan, lingkungan eksternal
Sektor UMKM naik kelas adalah kinerja bisnis, dan dampak kebijakan ekonomi dan
usaha yang baik dan berkembang, produktivitas sosial mempunyai pengaruh langsung, positif,
bertambah, dan daya saingnya meningkat.Semua dan signifikan terhadap strategi bisnis dan
usaha mikro punya potensi sama untuk naik pertumbuhan usaha; (2) Karakterisitik
kelas ke kategori yang lebih tinggi. Usaha mikro perusahaan, dan dampak kebijakan sosial dan
bisa naik kelas menjadi usaha kecil, usaha kecil ekonomi mempunyai pengaruh langsung yang
bisa menjadi usaha menengah, usaha menengah negatif terhadap strategi bisnis; dan (3)Strategi
bisa naik menjadi usaha besar. Adapun bisnis mempunyai pengaruh langsung positif,
indikator UMKM naik kelas, adalah usahanya dan signifikan terhadap pertumbuhan
menjadi formal, total penjualan dan aset perusahaan.
meningkat. Selain itu jumlah pelanggan yang Batam sebagai kawasan industri dan
dilayani, pajak yang dibayarkannya, dan jumlah sebagai magnet para pencari kerja memiliki
karyawan meningkat, serta kualitas SDM peluang usaha tersendiri bagi pengusaha kecil
bertambah dan produk yang dijual dan seperti UMKM. Peluang bisa dilihat dari jumlah
dihasilkan berkualitas serta pengelola usaha penduduk, gaya hidup yang serba praktis dan
memiliki akses dalam membangun jaringan cepat. Persaingan usaha di Batam cukup tinggi
untuk mengembangkan usahanya . mengingat jumlah UMKM di batam terus
bertambah. Tantangan setiap UMKM adalah
546
mampu mempertahankan dan menjaga 1.1.Tujuan Penelitian
keberlangsungan usahanya. Berbicara 1. Untuk mengetahui pengaruh faktor
kelangsungan usaha, pelaku UMKM harus bisa eksternal terhadap faktor internal Usaha
mempengaruhi faktor-faktor yang Kecil Menengah di Kota Batam
mempengaruhi dalam berwirausaha. 2. Untuk mengetahui pengaruh faktor Internal
Tuntutan dan keharusan bagi pelaku terhadap kinerja usaha Kecil menengah di
UMKM untuk memperhatikan faktor internaal Kota Batam
seperti aspek pemasaran, keuangan dan 3. Untuk mengetahui pengaruh faktor
operasional. Para pelaku usaha UMKM harus Eksternal terhadap kinerja usaha Kecil
mampu untuk mengelola usahanya dengan menengah di Kota Batam
memperhatikan sumberdaya yang ada serta
mampu mengorganisir aspek-aspek tersebut. 1.2.Rumusan Masalah
Pelaku usaha harus memperhatikan faktor 1. Apakah ada pengaruh faktor eksternal
eksternal yaitu kebijakan ekonomi dan sosial, terhadap faktor internal Usaha Kecil
contoh kebijakan ekonomi yang bisa Menengah di Kota Batam
teridentifikasi adalah kenaikan harga bahan dan 2. Apakah ada pengaruh faktor Internal
material, serta kenaikan harga BBM. Selain terhadap kinerja usaha Kecil menengah di
kebijakan ekonomi pelaku usaha harus Kota Batam
menghadapi masalah perijinan dan pemenuhan 3. Apakah ada pengaruh faktor eksternal
standar produk. terhadap kinerja usaha Kecil menengah di
Faktor eksternal tersebut berpengaruh Kota Batam
pada kinerja pada faktor internal pelaku usaha,
seperti penentuan harga pokok produksi dan 2. LANDASAN TEORI
penjualan juga dipengarauhi oleh harga bahan-
bahan, penentuan harga wajar yang sesuai 2.1. Nilai Kewirausahaan
dengan daya beli masyarakat juga menjadi Menurut Robbins (2007) menjelaskan
prioritas yang harus diperhatikan oleh pelaku dalam menjalankan bisnis, nilai mengandung
usaha, sebagau upaya untuk mempertahakan unsur pertimbangan yang mengembangkan
keberlangsungan usaha. gagasan-gagasan seorang pribadi atau sosial
Perlu dilakukan upaya-upaya yang lebih dipilih dibandingkan dengan bentuk
mendukung peningkatan kinerja UMKM yang perilaku atau atau bentuk akhir keberadaan
terintegrasi dan tepat sasaran sebagai wujud perlawanan atau kebaikan. Nilai penting untuk
implementasi system ekonomi kerakyatan dipelajari perilaku organisasi karena nilai
Implementasi ekonomi kerakyatan yang paling menjadi dasar untuk memahami sikap dan
sesuai saat ini adalah koperasi dan usaha mikro, motivasi serta karena nilai mempengaruhi
kecil dan menengah (UMKM). persepsi kita.
Usaha mikro kecil menengah (UMKM) Menurut Suhairi (2006) salah satu sumber
saat ini juga berkembang di Batam. Keberadaan yang unik yang dimiliki sebuah perusahaan skala
Kota Batam Sebagai Kota Industri dengan kecil dan menengah adalah nilai kepribadian
banyak pekerja memberikan peluang potensial seseorang wirausaha, yakni nilai-nilai
untuk berkembangnya usaha mikro kecil kepribadian yang melekat pada diri seseorang
menengah. Selain potensi pasar para pekerja pemilik yang sekaligus juga pimpinan dari
,Batam juga merupakan wilayah perbatasan sebuah perusahaan. Pada umumnya nilai yang
dengan Singapura dan Malaysia. Ada beberapa dianut dalam menjalankan bisnis adalah
pusat kawasan Industri yang ada banyak potensi nilainilai kewirausahaan. Suryana, (2006)
pasarnya yaitu banyaknya pekerja yang tinggal menjelaskan bahwa kewirausahaan 16
di daerah tersebut seperti di wilayah Kecamatan (enterpreneurship) adalah kemampuan kreatif
Batam Kota, Kecamatan Batu Aji dan dan inovatif yang dijadikan dasar, dan sumber
Kecamatan Bengkong. Potensi pasar yang besar daya untuk mencari peluang menuju sukses.
memicu dan menstimulasi para pengusaha untuk Menurutnya, proses kreatif hanya dilakukan oleh
bisa bersaing memenuhi kebutuhan konsumen. orang-orang yang memiliki kepribadian kreatif
dan inovatif, yaitu orang yang memiliki jiwa,
sikap, dan perilaku kewirausahaan, dengan ciri-
ciri; (1) penuh percaya diri, indikatornya adalah
547
penuh keyakinan, optimis, berkomitmen, paling banyak Rp.300.000.000,00 ( tiga ratus
disiplin, bertanggung jawab; (2) memiliki jutarupiah) 2) Kriteria Usaha Kecil
inisyatif, indikatornya adalah penuh energi, adalahsebagai berikut :a) Memiliki kekayaan
cekatan dalam bertindak, dan aktif; (3) memiliki bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima puluh
motif berprestasi, indikatornya terdiri atas jutarupiah) sampai dengan paling banyak
orientasi pada hasil dan wawasan ke depan; (4) Rp.300.000.000,00 (tigaratus juta rupiah) tidak
memiliki jiwa kepemimpinan, indikatornya termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.b)
adalah berani tampil beda, dapat dipercaya, dan Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak
tangguh dalam bertindak; (5) berani mengambil Rp.2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta
resiko dengan penuh perhitungan (menyukai rupiah). 3) Kriteria Usaha Menengah
tantangan). adalahsebagai berikut :a) Memiliki kekayaan
bersih dari Rp.500.000.000,00 (lima ratus
2.2. Kinerja Usaha. jutarupiah) sampai paling banyak
Menurut Madura (2001) menjelaska Rp.10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah)
bahwa kinerja bisnis dilihat dari sudut pemilik tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha yang menanamkan modalnya pada suatu usaha.
perusahaan memusatkan diri pada dua kriteria
untuk mengukur kinerja perusahaan: 1) imbalan 2.5. Kerangka Pemikiran
atas penanaman modalnya dan 2) risiko dari
penanaman modal mereka. Karena strategi bisnis Faktor
yang harus dilaksanakan oleh manajer harus Internal
ditujukan untuk memuaskan pemilik bisnis. Para
manajer harus menentukan bagaimana strategi Kinerja
bisnis yang bermacam-macam akan UMKM
mempengaruhi imbalan atas penanaman modal
perusahaan dan resikonya.
Faktor
2.3. Faktor Internal Eksternal
Menurut Pearce dan Robinson dalam
Elvin (2016) lingkungan internal merupakan
lingkungan usaha yang ada di organisasi dan 2.6. Hipotesis
biasanya memiliki implikasi langsung dan
spesifik pada usaha tersebut. Faktor internal 1. Variabel faktor eksternal berpengaruh
dalam usaha diantaranya, Sumber Daya signifikan terhadap faktor-faktor internal
Manusia, Pemasaran, Keuangan, Produksi dan Usaha Kecil Menengah
Operasi. 2. Variabel faktor Internal berpengaruh
signifikan terhadap kinerja usaha kecil
2.4. Faktor Eksternal menengah
Menurut Pearce dan Robinson dalam 3. Variabel eksternal berpengaruh
Elvin (2016) lingkungan eksternal merupakan signifikan terhadap kinerja usaha Mikro
keadaan yang terjadi di luar usaha yang Kecil (UMK) di Batam
dijalankan, tetapi ikut memiliki potensi untuk
mempengaruhi usaha. Faktor eksternal 3. METODE PENELITIAN
diantaranya, Sosial dan Budaya, Persaingan
Usaha, Lembaga Terkait. 3.1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang dilakukan
adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan
2.5. Usaha Kecil
pendekatan eksplanatori riset. Menurut
Dalam UU RI No. 20 tahun 2008pasal 6.
Sugiyono (2008) penelitian kuantitatif adalah
disebutkan : 1) Kriteria Usaha Mikro
merupakan sebuah metode penelitian yang
adalahsebagai berikut : a) Memiliki kekayaan
dilandaskan pada filsafat positivism,
bersih Rp.50.000.000,00 (lima puluh jutarupiah)
digunakan untuk meneliti pada populasi atau
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
sampel tertentu, teknik pengambilan sampel
usaha.b) Memiliki hasil penjualan tahunan
pada umumnya dilakukan secara random,
548
pengumpulan data menggunakan instrumen 4) Penyiapan lokasi
usaha
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif 5) penyediaan
statistik dengan tujuan untuk menguji informas
hipotesis yang telah ditetapkan. b.Aspek Sosbud & 1) Tingkat
Ekonomi pendapatan
2) Tersedianya
3.2. Operasionalisasi Variabel lapangan kerja
3) Iklim usaha dan
Penelitian ini terdiri dari variabel eksogen investasi
dan variabel endogen. Adapun variabel tersebut 4) Pertumbuhan
adalah ekonomi
c.Aspek Peranan 1) Bantuan
1. Variabel Eksogen dalam penelitian ini Lembaga Terkait Permodalan
adalah 2) Bimbingan
a. Faktor Internal (X1) teknis
3) Monitoring dan
b. Faktor eksternl (X2) Evaluasi
3 Variabel Kinerja Usaha 1) Pertumbuhan
Endogen:Kinerja penjualan
2. Variabel Endogen dalam penelitian ini adalah Usaha UMKM meningkat
Kinerja UMKM (Y) 2) Pertumbuhan
a. Aspek Keuangan modal
meningkat
b. Aspek SDM 3) Penambahan
c. Aspek Teknologi tenaga kerja
d. Aspek Pemasaran setiap tahun
4) Pertumbuhan
pasar dan
Table 1 Definisi Operasional pemasaran
5) keuntungan/lab
a usaha
No Variabel Dimensi Indikator
1 Variabel a.Aspek Sumber Daya 1) Tingkat
eksogen: Faktor Manusia pendidikan
Internal (X1) formal
3.3 Populasi dan Sampel
2) Jiwa Populasi merupakan totalitas dari semua
kepemimpinan objek atau individu yang memiliki karakteristik
3) Pengalaman/lama
berusaha tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti
4) Motivasi, dan (Hasan, 2002). Populasi penelitian ini adalah
keterampilan pelaku usaha UMKM yang masuk dalam binaan
b. Aspek Keuangan 1) Modal sendiri
2) Modal pinjaman Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pasar,
3) Tingkat Koperasi, dan UKM Batam. Sampel data
keuntungan dan Sampel adalah sebagian atau wakil populasi
4) Membedakan
pengeluaran yang diteliti (Arikunto, 2002).
c. Aspek 1) Tersedia bahan Sampel pada penelitian ini merupakan
Teknis&Operasio baku
nal 2) Kapasitas
pelaku usaha yang berasal dari 3 kecamatan dan
produksi masuk dalam data binaan Dinas. Teknik
3) Tersedia pengambilan sampel menggunakan Purposive
mesin/peralatan
4) Teknologi sampling adalah suatu teknik penentuan sampel
modern yang didasarkan atas pertimbangan tertentu,
5) pengendalian pertimbangan yang dimaksud yaitu
kualitas
d.Aspek 1) Permintaan pasar 1. Pelaku usaha UMKM dibawah binaan
Pasar&Pemasaran 2) Penetapan harga Dinas yang dikordinasikan melalui
bersaing kecamatan
3) Kegiatan promosi
4) Saluran distribusi 2. Pelaku usaha yang sudah menjalankan
5) Wilayah usahanya lebih dari 3 tahun
Pemasaran
2 Variabel a.Aspek Kebijakan 1) Akses
eksogen: Faktor Pemerintah permodalan dan Pengambilan sampel dalam penelitian ini
Esternal (X) pembiayaan menggunakan teknik pengambangan sampel dari
2) Kegiatan
pembinaan Sedarmayanti. Menurut Sudarmayanti dalam Hati
melalui dkk (2014)
3) Peraturan dan
regulasi yang

549
To-t pengujian dengan menggunakan variabel
ni. = ti mediating/intervening/perantara (misalnya
X→ Y → Z)
Keterangan:
T : jumlah waktu 4.HASIL DAN PEMBAHSAN
to : Jumlah waktu yang direncanakan
ti : Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi 4.1. Deskripsi Responden
kuesioner 1). Jenis Kelamin
i. : hari= 5 jam waktu yang tersedia
Tabel 2 Jenis Kelamin

n.= 14 hari - 4 hari


30 Menit
= 4200-1200
30 menit
= 100 orang responden
Menurut Sudarmayanti dalam Hati dkk (2014)

Berdasarkan hasil rekapitulasi di atas


3.4. Metode Analisis
diperoleh bahwa sebanyak 57% responden
berjenis kelamin laki-laki dan 43% berjenis
1. Statistik Deskriptif
kelamin perempuan. Bisa disimpulkan bahwa
Metode ini bertujuan untuk
laki-laki lebih besar dalam berwirausaha.
menggambarkan secara sistematis fakta atau
karakteristik dari suatu keadaan, dalam hal ini
2). Tabel 3 Usia Responden
data yang sudah dikumpulkan kemudian
Tabel 2 Usia Responden
diklasifikasikan, diinterpretasikan, dan
selanjutnya dirumuskan, sehingga dapat
memberikan gambaran yang jelas mengenai
masalah yang diteliti.

2. Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial (sering
disebut statistik induktif atau statistik
probabilitas) adalah teknik yang digunakan
untuk menganalisis data sampel yang
hasilnya diberlakukan untuk populasi
(Sugiyono, 2015). Penelitian ini Berdasarkan hasil rekapitulasi di atas
menggunakan teknik metode Analisis Jalur diperoleh bahwa 1% responden berusia 17-20
(Path Analysis). Model Path Analysis Tahun, 26,5% berusia 21-24 Tahun, 14,3%
digunakan untuk menjelaskan pola berusia 25-28 Tahun, 9,2% berusia 29-32
hubungan antar variabel dengan tujuan Tahun, 35,7% berusia 33-36 Tahun, 13,3%
berusia >36 Tahun dan terdapat 2 Responden
mengetahui pengaruh langsung maupun
yang tidak memberikan informasi mengenai
tidak langsung dari seperangkat variabel usianya. Bisa dikatakan bahwa para pelaku
bebas (eksogen) terhadap variabel terikat UMKM rata-rata masih usia produktif dan
(endogen) masih punya kesempatan untuk bisa
Analisis inferensial menggunakan Analisis mengembangkan usahanya.
jalur (Path Analysis) merupakan teknik statistik
yang digunakan untuk menguji hubungan kausal 3).Tenaga Kerja Selama 2 Tahun Terakhir
antara dua atau lebih variabel. Analisis jalur
berbeda dengan teknik analisis regresi lainnya, Berdasarkan hasil rekapitulasi, dapat
dimana pada analisis jalur memungkinkan dilihat bahwa 24% responden memiliki satu
orang tenaga kerja selama 2 tahun terakhir,
550
32% memiliki dua orang tenaga kerja, 19% tergabung dalam asosiasi serta 3 orang
memiliki 3 orang tenaga kerja, 6% memiliki responden tidak memberikan informasi
empat orang tenaga kerja, 6% memiliki lima mengenai hal tersebut
orang tenaga kerja dan 13% memiliki tenaga
kerja lebih dari lima orang. 6). Modal
Tabel 4 Tenaga Kerja Selama 2 tahun Berdasarkan hasil rekapitulasi tabel,
diperoleh bahwa 12% responden dalam
menjalankan usahanya mendapatkan modal dari
Perbankan 5% dari Koperasi, 2% dari Investor,
30% dari Keluarga/Teman dan 51% dari
Tabungan.
Tabel 7 Modal Usaha

4) Rata-Rata Masa Kerja Karyawan Responden


Tabel 5 Masa Kerja Karyawan

Berdasarkan hasil rekapitulasi tabel di


atas, diperoleh bahwa 12% responden dalam
menjalankan usahanya mendapatkan modal dari
Perbankanm 5% dari Koperasi, 2% dari
Investor, 30% dari Keluarga/Teman dan 51%
dari Tabungan.
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh
bahwa 18,4% rata-rata masa kerja karyawan 7). Pendidikan
responden kurang dari 1 tahun, 31,6% antara 1 –
2 tahun, 11,2% selama 3 tahun, 35,7% selama 4 Tabel 8 Pendidikan
tahun, 3,1% lebih dari 4 tahun dan 2 orang
responden tidak memberikan informasi
mengenai rata-rata masa kerja karyawannya

5). Responden Tergabung dalam Asosiasi


Tabel 6 Bergabung Asosiasi

Berdasarkan hasil rekapitulasi di atas,


dapat disimpulkan bahwa 1% responden tidak
tamat SD, 6,1% tamat SD, 14,1% tamat
SLTP/MI/Sederajat, 63,6% tamat
SMU/SMK/Sederajat, 5,1% Diploma, 10%
Sarjana dan 1 orang tidak memberikan informasi
Berdasarkan hasil rekapitulasi di atas, dapat mengenai pendidikan tertinggi yang ditamatkan.
disimpulkan bahwa 27,8% responden tergabung
dalam asosiasi atau perkumpulan dalam usaha
mengembangkan bisnisnya dan 72,2% tidak

551
4.2 Deskripsi Variabel Penelitian agar lebih maju 0% sangat tidak setuju, 0%
tidak setuju, 3% cukup, 35% setuju dan 62%
1. Variabel Faktor Internal
sangat setuju.
a. Aspek Sumber Daya Manusia
Berdasarkan hasil olah data dari 100 b.Aspek Keuangan
responden bisa disimpulan item pertanyaan Berdasarkan hasil olah data dari 100
pertama, dengan tingkat pendidikan yang responden bisa kesimpulan dari hasil olah data
responden miliki 0% responden sangat tidak bahwa, item pertanyaan ke-1, responden
mampu mengelola usaha, 0% tidak mampu mengikutsertakan dan memisahkan modal
mengelola usaha, 11% cukup mampu sendiri dengan pengelolaan yang baik,
mengelola usaha, 41% mampu mengelola sebanyak 3% menjawab sangat tidak setuju,
usaha dan 48% sangat mampu mengelola 7% tidak setuju, 14% cukup, 48% setuju
usaha.Item pertanyaan ke-2, dengan tingkat dan 28% sangat setuju.Item pertanyaan ke-
pendidikan yang dimiliki, 0% responden 2. Responden menggunakan modal sendiri
sangat tidak mampu untuk mengembangkan secara efektif untuk kepentingan
pengetahuan dan keterampilan dalam menjalankan usaha, sebanyak 4%
berwirausaha, 0% tidak mampu, 12% cukup menjawab sangat tidak setuju, 4% tidak
mampu, 47% mampu dan 41% sangat setuju, 14% cukup, 40% setuju, 38% sangat
mampu. setuju.
Item pertanyaan ke-3, 1% responden Item pertanyaan ke-3, responden
sangat tidak mampu mengelola proses bisnis menggunakan modal pinjaman untuk
usaha agar usahanya berjalan berkelanjutan, mendirikan atau menjalankan suatu usaha,
0% tidak mampu, 14% cukup, 45% mampu sebanyak 14% menjawab sangat tidak
dan 40% sangat mampu.Item pertanyaan ke- setuju, 34% tidak setuju, 19% cukup, 23%
4, 1,02% responden mampu mengarahkan setuju dan 10% sangat setuju. Item
karyawan agar bisa menyelesaikan pertanyaan ke-4, responden menggunakan
pekerjaanya sesuai dengan prosedur yang modal pinjaman secara efektif dalam
diterapkan, 1,02% tidak mampu,12,24% bentuk uang untuk membiayai segala
cukup, 53,06% mampu dan 32,65% sangat keperluan usaha, sebanyak 18% sangat
mampu. Item pertanyaan ke-5, pengalaman tidak setuju, 31% tidak setuju, 19% cukup,
menekuni usaha yang responden jalankan 23% setuju dan 10% sanagt setuju.
mendorong responden untuk bisa Item pertanyaan ke-5, responden
mengembangkan usaha yang sejenis 0% melakukan pencatatan setiap transaksi
sangat tidak setuju, 1% tidak setuju, 7% pemberian yang dilakukan pelanggan,
cukup, 50% setuju dan 42% sangat setuju. sebanyak 3% sangat tidak setuju, 10% tidak
Item pertanyaan ke-6, Pengalaman setuju, 20% cukup, 33% setuju dan 34%
menekuni usaha yang responden jalani sangat setuju.Item pertanyaan ke-6
sekarang membuat responden mampu responden melakukan pencatatan setiap
mengidentifikasi kekurangan, kelebihan dan pembelian barang dari suplayer, sebanyak
siklus bisnis usahanya, 0% sangat tidak 2% sangat tidak setuju, 3% tidak setuju,
setuju, 2,02% tidak setuju, 14,14% cukup, 21% cukup, 33% setuju dan 41% sangat
45,45% setuju dan 38,38% sangat setuju. setuju.
Item pertanyaan ke-7, responden memiliki Item pertanyaan ke-7, responden
motivasi untuk selalu bisa melayani mampu membuat dan menyusun laporan
pelanggan dengan baik, 0% sangat tidak keuangan setiap akhir periode, sebanyak
setuju, 0% tidak setuju, 0% cukup, 29,29% 3% sangat tidak setuju, 10% tidak setuju,
setuju dan 70,71% sangat setuju. Item 18% cukup, 33% setuju dan 36% sangat
pertanyaan ke-8, responden memiliki setuju. Item pertanyaan ke-8, responden
motivasi untuk bisa mengembangkan usaha mampu mengetahui tingkat keuntungan
552
atau laba usaha, sebanyak 1,01% sangat dan merubah harga yang bersaing untuk menarik
tidak setuju, 0% tidak setuju, 16,16% minat pelanggan untuk membeli, sebanyak1%
cukup, 42,42% setuju dan 40,40% sangat menjawab sangat tidak setuju, 4% tidak setuju,
setuju. 19% cukup, 36% setuju dan 40% sangat setuju.
Item pertanyaan ke-4, responden menetapkan
harga yang terjangkau oleh pelanggan, sebanyak
c.Aspek Teknis dan Operasional
0% menjawab sangat tidak setuju, 2% tidak
Berdasarkan hasil olah data dari 100
setuju, 10,10% cukup, 47,47% setuju dan 40,40%
responden bisa diesimpulan bahwa responden
sangat setuju.
selalu mengupayakan ketersediaan bahan baku
Responden mengimplementasikan program
untuk proses produksi mendapat tanggapan 47%
promosi penjualan agar penjualan usaha
sangat setuju dan 47% setuju. Responden selalu
meningkat, mendapat tanggapan sebanyak 2,04%
mengelola dan mengendalikan bahan baku menjawab sangat tidak setuju, 9,18% tidak setuju,
untuk kelancaran proses produksi mendapat 21,43% cukup, 38,78% setuju dan 28,57% sangat
tanggapan, 44% setuju dan 36% sangat setuju.Item pertanyaan ke-6, promosi yang
setuju. responden lakukan sudah cukup efektif untuk
Responden menyatakan kapasitas menarik pelanggan, sebanyak 3% menjawab
produksi usaha responden sudah mencukupi dan sangat tidak setuju, 7% tidak setuju, 28% cukup,
memadai untuk dijual yang dinyatakan 36% setuju dan 26% sangat setuju.
sebanyak setuju, 23% cukup, 42% setuju dan Responden melayani dan memperluas
31% sangat setuju. Responden selalu pemasaran saya melakukan distribusi produk ke
mengupayakan kapasitas produksi agar beberapa tempat, mendapa tanggapan sebanyak
terpenuhi setiap harinya, mendapat tanggapan 5% menjawab sangat tidak setuju, 14% tidak
sebanyak 20,20% cukup, 39,39% setuju dan setuju, 29% cukup, 30% setuju dan 22% sangat
39,39% sangat setuju. Responden menyatakan setuju. Responden selalu berupaya untuk
perlengkapan produksi selalu ada untuk memperluas wilayah pemasaran untuk
memenuhi kapasitas produksi, sebanyak setuju meningkatkan target penjualan, sebanyak 3,03%
21% cukup, 34% setuju dan 40% sangat setuju. menjawab sangat tidak setuju, 10,10% tidak
Responden menyatakan pemeliharaan setuju, 26,26% cukup, 29,29% setuju dan 31,31%
peralatan dan perlengkapan produksi selalu sangat setuju.
dilakukan rutin agar tidak ada hambatan dalam
berproduksi, mendapat tanggapan sebnyak 11% 2.Variable Faktor Eksternal
cukup, 46% setuju dan 39% sangat setuju.
Responden selalu melakukan pengendalian Berdasarkan olah data dari 100
mutu produksi agar produksi sesuai dengan responden diperoleh kesimpulan bahwa,
kualitas, mendapat tanggapansebanyak 13,13% untuk item pertanyaan ke-1, responden
cukup, 45,45% setuju dan 35,35% sangat setuju. mudah mendapatkan akses permodalan dan
Responden selalu melakukan pengendalian mutu biaya untuk meningkatkan kinerja usaha,
bahan dan alat untuk produksi agar produksi sebanyak 8% menjawab sangat tidak setuju,
sesuai dengan kualitas, mendapat tanggapan
33% menjawab tidak setuju, 27% cukup,
sebanyak 16% cukup, 42% setuju dan 38%
sangat setuju. 20% setuju dan 12% sangat setuju. Item
pertanyaan ke-2, responden mendapat
d.Aspek Pasar dan Pemasaran informasi dari pihak pemerintah (dinas
Berdasarkan hasil olah data dari 100 terkait) tentang informasi akses pemodalan
responden bisa dikesimpulan bahwa responden dan pembiayaan, sebanyak 15% menjawab
selalu mampu untuk memenuhi permintaan pasar sangat tidak setuju, 28% tidak setuju, 27%
atau pelanggan dengan baik mendapat tanggapan cukup, 20% setuju dan 10% sangat setuju.
setuju, 14% cukup, 45% setuju dan 39% sangat Item pertanyaan ke-3, responden
setuju. Responden selalu mampu memprediksi mendapat informasi dari dinas terkait
perubahan selera dan minat pelanggan dengan (pemerintah) untuk mengikuti pelatihan dan
baik, sebanyak 0% menjawab sangat tidak setuju, workshop kewirausahaan, sebanyak 19%
1% tidak setuju, 11% cukup, 53% setuju dan 35%
menjawab sangat tidak setuju, 29% tidak
sangat setuju. Responden mampu menetapkan
553
setuju, 29% cukup, 17% setuju dan 6% 4.3.Hasil Statistik Inferensial
sangat setuju. Item pertanyaan ke-4, Dikarenakan skala pengukuran yang
responden selalu mengikuti perkembangan digunakan adalah Skala Ordinal, maka untuk
pembinaan usaha yang dilakukan dapat menguji ketiga hipotesis tersebut perlu
pemerintah, sebanyak 17,17% menjawab dilakukan peningkatan skala ordinal menjadi
sangat tidak setuju, 28,28% tidak setuju, interval agar operasi matematika dapat
30,30% cukup, 16,16% setuju dan 8,08% digunakan (operasi matematika tidak dapat
sangat setuju. diterapkan pada skala nominal dan ordinal).
Item pertanyaan ke-5, responden selalu Pengingkatan skala dilakukan melalui
mengikuti perkembangan kebijakan Method of Successive Interval.
ekonomi pemerintah, sebanyak 9%
menjawab sangat tidak setuju, 26% tidak Tabel 9 Devinis Variabel Setelah konversi
setuju, 31% cukup, 22% setuju dan 12% Variabel Definisi Simbol
Total nilai skor (nilai interval)
sangat setuju. Item pertanyaan ke-6, dari nilai rata-rata item-item
kebijakan Ekonomi yang ditetapkan pertanyaan dimensi Sumber
Faktor
pemerintah sangat berdampak pada Internal
Daya Manusia, Aspek V1
Keuangan, Aspek Teknis dan
perkembangan usaha responden, sebanyak Operasional serta Aspek
9% menjawab sangat tidak setuju, 19% tidak Pasar dan Pemasaran.
setuju, 23% cukup, 26% setuju dan 23% Total nilai skor (nilai interval)
Faktor dari nilai skor (nilai interval)
sangat setuju. Eksternal item-item pertanyaan Aspek
V2
Kebijakan Pemerintah
3. Kinerja UKM Total nilai skor (nilai interval)
Kinerja dari nilai skor (nilai interval)
V3
Berdasarkan olah data dari 100 UKM item-item pertanyaan Kinerja
responden diperoleh kesimpulan bahwa, UKM

untuk item pertanyaan ke-1, volume


penjualan produk selama 1-2 tahun terkahir 1. Hasil Analisis Jalur (Path analysis)
cukup meningkat, sebnayk 1% responden Analisis inferensial menggunakan
menjawab sangat tidak setuju, 8% tidak Analisis jalur (Path Analysis) merupakan
setuju, 39% cukup, 33% setuju dan 19% teknik statistik yang digunakan untuk
sangat setuju. Item pertanyaan ke-2 modal menguji hubungan kausal antara dua atau
usaha selama 1-2 tahun terakhir bertambah, lebih variabel. Analisis jalur berbeda
sebanyak 1% menjawab sangat tidak setuju, dengan teknik analisis regresi lainnya,
7% tidak setuju, 36% cukup, 36% setuju dan dimana pada analisis jalur memungkinkan
20% sangat setuju. pengujian dengan menggunakan variabel
Item pertanyaan ke-3, tenaga kerja mediating/intervening/perantara (misalnya
sudah cukup memadai untuk mengelola X→ Y → Z)
usaha, sebanyak 2% menjawab sangat tidak Analisis data dilakukan melalui
setuju, 6% tidak setuju, 27% cukup, 42% analisis jalur (path analysis) dengan
setuju dan 23% sangat setuju.Item bantuan software LISREL 8.80 (Student).
pertanyaan ke-4, selama 1-2 tahun ini Langkah analisis dan hasilnya adalah
pasar/pelanggan bertambah, sebanyak 1% sebagai berikut:
menjawab sangat tidak setuju, 5% tidak
setuju, 25% cukup, 43% setuju dan 26% a. Konseptualisasi Model
sangat setuju. Item pertanyaan ke-5, selama Berdasarkan hipotesis yang akan
1-2 tahun ini laba dan keuntungan diuji, seperti yang telah disebutkan pada
bertambah, sebanyak 1% sangat tidak setuju, definisi variabel penelitian maka diagram
8% tidak setuju, 29% cukup, 35% setuju dan jalur (path diagram) dapat digambarkan
27% sangat setuju. sebagai berikut:

554
ε3

ε1 V1 P31

P21
V3
P32

V2 Gambar 3 Hasil Penaksiran


Gambar 2 persamaan structural
Sehingga dapat dituliskan persamaan
b.Identifikasi Parameter strukturalnya sebagai berikut :
Dengan p (banyaknya variabel penelitian) V1 = 0,28 V2 + 0,92
adalah 3 (Internal, Eksternal dan Kinerja) dan t V3 = 0,49 V1 + 0,1 V2 + 0,72
(banyaknya parameter yang ditaksir) adalah 6
(3 koefisien jalur, 2 eror dan 1 varians) maka d. Pengujian Kecocokan Model
identifikasi model dapat dihitung melalui
Uji kecocokan model terbagi menjadi 2
degrees of freedom sebagai berikut :
(dua) yaitu uji model secara keseluruhan dan uji
  p 1  model struktural. Hasilnya sebagai berikut :
df   p    t
  2 
1) Uji Model Secara Keseluruhan
  3 1 
 3    6
H0 : Model fit
  2  H1 : Model tidak fit
Taraf signifikansi yang digunakan adalah
0
5% (0,05). Statistik uji yang digunakan
Berdasarkan hasil perhitungan df di atas
adalah Chi-Square dan RMSEA (nilai
dapat dilihat bahwa nilainya sudah memenuhi
dapat dilihat pada output penaksiran
syarat perlu identifikasi model yaitu df ≥ 0.
parameter) berdasarkan output LISREL
sebagai berikut :
c.Penaksiran Parameter
Metode penaksiran yang digunakan Goodness of Fit Statistics
adalah metode Maximum Likelihood dan
Degrees of Freedom = 0
dihitung menggunakan bantuan software Minimum Fit Function Chi-Square = 0.0(P = 1.00)
LISREL 8.80 dengan sintak sebagai berikut: Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square
= 0.0 (P = 1.00)

Observed Variables The Model is Saturated, the Fit is Perfect !


INTERNAL EKSTERNAL KINERJA
Correlations Matrix
1
0.276409849 1 Dengan demikian dapat disimpulkan :
0.5154966 0.236017421 1
Sample Size=100 Statistik p-value Nilai Kesimpulan
Relationships Uji Kritis
INTERNAL=EKSTERNAL
KINERJA=INTERNAL EKSTERNAL Chi- 1,00 >0,05 Model fit
Path Diagram Square
Lisrel Output SS SC EF
End of Problem RMSEA 0,00 <0,06 Model fit

Hasil penaksiran parameter yaitu sebagai


berikut :

555
H0 : p31 = 0 (Faktor Internal tidak
berpengaruh terhadap Kinerja
2)..Uji Model Struktural UKM)
Output (T-Values) yang digunakan H1 : p31 ≠ 0 (Faktor Internal berpengaruh
untuk menguji model struktural adalah terhadap Kinerja UKM)
sebagai berikut: Taraf signifikansi 5% (0,05)
Statistik Uji :
pˆ 31
t  5, 45
se  pˆ 31 

Kriteria :
a. Tolak hipotesis nol jika t hitung >1,96
atau – t hitung < - 1,96
b. Terima hipotesis nol jika – 1,96 < t hitung
< 1,96
Gambar 4 Output (T Values) Model Struktural Kesimpulan :
t hitung > 1,96 sehingga H0 ditolak,
2. Pengujian Hipotesis artinya faktor Internal berpengaruh
Pengujian hipotesis dilakukan dengan terhadap Kinerja UKM
membandingkan Kriteria :
a. Tolak hipotesis nol jika t hitung >1,96 3). Hipotesis 3 (Faktor Eksternal berpengaruh
atau – t hitung < - 1,96 signifikan terhadap Kinerja UKM)
b. Terima hipotesis nol jika – 1,96 < t H0 : p32 = 0 (Faktor Eksternal tidak
hitung < 1,96 berpengaruh terhadap
Kinerja UKM)
1) Hipotesis 1 (Faktor Eksternal berpengaruh H1 : p32 ≠ 0 (Faktor Eksternal berpengaruh
signifikan terhadap faktor Internal) terhadap Kinerja UKM)
H0 : p21 = 0 (Faktor Eksternal tidak berpengaruh Taraf signifikansi 5% (0,05)
terhadap faktor Internal)
H1 : p21 ≠ 0 (Faktor Eksternal berpengaruh Statistik Uji :
terhadap faktor Internal) pˆ 31
t  1,13
se  pˆ 31 
Taraf signifikansi 5% (0,05)
Statistik Uji :
pˆ 21 Kriteria :
t  2, 85 a. Tolak hipotesis nol jika t hitung >1,96
se  pˆ 21  atau – t hitung < - 1,96
Kriteria : b. Terima hipotesis nol jika – 1,96 < t
a) Tolak hipotesis nol jika t hitung >1,96 hitung < 1,96
atau – t hitung < - 1,96
b) Terima hipotesis nol jika – 1,96 < t Kesimpulan :
hitung < 1,96 t hitung berada pada interval -1,96 – 1,96
Kesimpulan : sehingga H0 diterima, artinya faktor Eksternal
tidak berpengaruh langsung terhadap Kinerja
t hitung > 1,96 sehingga H0 ditolak, artinya
UKM.
faktor Eksternal berpengaruh terhadap
faktor internal 3. Besar Pengaruh
Untuk mengetahui besar pengaruh
2).Hipotesis 2 (Faktor Internal berpengaruh (langsung dan tidak langsung) dari faktor
signifikan terhadap Kinerja UKM) Internal dan Eksternal terhadap Kinerja UKM
dapat dilihat pada output berikut :

556
Standardized Total and Indirect kelancaran proses produksi, untuk
Effects menunjang produksi dan teknis pengusaha
Standardized Total Effects of X juga melakukan pemeliharaan peralatan
on Y danperlengkapan produksi selalu responden
lakukan rutin agar tidak ada hambatan dalam
EKSTERNA
-------- berproduksi. Untuk menjaga kelangsungan
INTERNAL 0.28 produksi pengusaha juga berusaha menjaga
KINERJA 0.24 hubungan dan komunikasi dengan supplier.
Standardized Indirect Sesuai dengan pendapat Hati dan Nisa
Effects of X on Y (2016) untuk penggunaan sumberdaya
EKSTERNA
terpadu dalam penyedian bahan baku dalam
-------- proses produksi pengusaha harus mampu
INTERNAL - - menentukan supplier utama dan supplier
KINERJA 0.13
cadangan.
Standardized Total Effects of Y on Berdasarkan tanggapan pengusaha
Y dalam hal ini adalah responden, bahwa kegiatan
pemasaran yang baik, seperti promosi dan
INTERNAL KINERJA
-------- --------
saluran distribusi, penggunaan modal dan
INTERNAL - - - - pengelolaan keuangan, kemudahan memperoleh
KINERJA 0.49 - - bahan baku dan kelancaran proses produksi yang
baik akan mendukung kelancaran usaha yang
Berdasarkan output di atas dapat pada akhirnya akan membuat kinerja wirausaha
disimpulkan bahwa : semakin baik.
1. Total Pengaruh dari faktor Internal terhadap Penelitian ini sejalan dengan penelitian
Kinerja UKM sebesar 0,49 yang dilakukan oleh Munizu (2010) yang
2. Total Pengaruh dari faktor Eksternal menyatakan bahwa faktor-faktor internal yang
terhadap Kinerja UKM adalah 0,24 dengan terdiri dari sumber daya manusia, aspek
pengaruh langsung sebesar 0,1 (tidak keuangan, aspek produksi dan operasi, dan aspek
signifikan) dan pengaruh tidak langsung pemasaran mempunyai pengaruh yang positif
yaitu melalui faktor Internal sebesar 0,13. dan signifikan terhadap kinerja usaha.

4.4. Pembahasan 5. KESIMPULAN


Dari segi keuangan, dengan modal yang
5.1. Simpulan
dimiliki secara pribadi wirausaha mampu
Kesimpulan faktor –faktor yang
menstabilkan kegiatan operasional dan arus
mempengaruhi kinerja UMKM di Batam adalah
pemasukan dan pengeluaran untuk menstabilkan
sebagai berikut:
perekonomian usaha. Seperti pendapat Hati SW
1. Tanggapan responden mengenai
dan Ningrum (2015) bahwa untuk meningkatkan
dimensi aspek sumber daya manusia
kinerja keuangan perusahaan harus bisa
sudah sangat memadai
meningkatkan profitabilitas yaitu dengan
2. Tanggapan responden terhadap dimensi
menekan biaya usaha dan pengelolaan modal
aspek Keuangan sudah memadai
yang efisien. Hal ini juga ditunjukkan pelaku
memadai.
usaha melalui jawaban kuesioner pada indikator
3. Tanggapan responden mengenai aspek
profitability (keuntungan) yaitu pada poin
teknis dan operasional sudah memadai
keuntungan yang didapatkan oleh wirausaha
4. Tanggapan responden mengenai aspek
cenderung meningkat. Wirausaha juga mampu
pemasaran sudah memadai
mengendalikan bahan baku usaha dan
5. Tanggapan responden mengenai aspek
menggunakan alat produksi yang mampu
pemasaran sudah memadai
memenuhi kebutuhan produksi setiap harinya.
6. Tanggapan responden mengenai aspek
Pada Aspek Teknis dan Operasional
kebijakan pemerintah
responden mamapu mengelola dan 7. Faktor Eksternal berpengaruh terhadap
mengendalikan bahan baku untuk faktor internal
557
8. Faktor Internal berpengaruh terhadap Laut di Kecamatan Belakang Padang Kota
Kinerja UKM Batam. Prosiding Melihat Peluang Produk Lokal
9. Faktor Eksternal tidak berpengaruh di Pasar Global Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Lampung. ISBN 978-602-
langsung terhadap Kinerja UKM.
60619-0-4. 2016
[6] Hati SW dan Ningrum Analisis Profitabilitas
5.2. Saran dalam menilai Kinerja Keuangan UMKM Jasa
1. Pengusaha bisa lebih intensif dalam Studio Kita Peserta Program Mahasiswa
mengikuti perkembangan informasi Wirausaha. Jurnal IQTISHODUNA Volumen
eksternal seperti perkembangan kebijakan 11 Nomor 1 ISSN : 1829-524X. 2015
ekonomi yang bisa berimplikasi dan [7] Larso, Samir Identifikasi Faktor-Faktor yang
berdampak pada kenaikan harga-harga Mempengaruhi Kinerja UKM Catering di Kota
barang dan bahan baku untuk proses Bandung, Jurnal Manajemen Teknologi,
produksi Volume 10 No 02 tahun. 2011
[8] Madura, Jeff. Pengantar Bisnis. Jakarta :
2. Pengusaha harus lebih aktif mengikuti
Penerbit Salemba Empat Malhotra. Riset
perkembangan informasi dari Dinas terkait Penelitian. Jakarta: Gramedia Pustaka
bisa mengikuti pelatihan dan workshop utama.2001
yang diadakan oleh pemerintah agar bisa [9] Munizu, Musran. Pengaruh Faktor-faktor
memperoleh ilmu dan pengetahuan untuk Eksternal dan Internal Terhadap Kinerja Usaha
mengembangkan dan meningkatkan Mikro dan Kecil (UMK) di Sulawesi Selatan.
kinerja usahanya. Diharapkan pengusaha Jurnal Manajemen dan Kewirausahan, Vol. 12
bisa membangun komunikasi dan No.1, Maret 2010; 33-41. Universitas
hubungan dengan Dinas agar pengusaha Hasanuddin. 2010
bisa mendapatkan informasi akses [10] Naqiyah. Najlah, Otonomi Perempuan Malang:
Bayumedia Publishing.2005
permodalan.
[11] Nazir.Moch Metode Penelitian, Salemba
3. Untuk mengembangkan jaringan bisnisnya Empat, Jakarta. 2003
pengelola atau pemilik masuk dalam [12] Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu
asosiasi atau komunitas kewirausahaan Pengetahuan Indonesia efektifitas Kebijakan
agar ada motivasi dan bisa terjalin dan Kinerjam UMKM dalam Mendukung
kerjasama untuk pengembangan usahanya. Perekonomian Nasional. LIPI Press
5. Pengusaha harus selalu memprogres Jakarta.2010
kegiatan pemasarannya agar selalu ada [13] Santoso, Singgih Riset Pemasaran Konsep dan
progress penjualan dan bisa memposisikan Aplikasi dengan SPSS, PT ELEX Media
produknya di pangsa pasarnya. Komputindo, 2002
[14] Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif,
Bandung: Alfabeta. 2005
[15] Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20
DAFTAR REFERENSI
Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah.
[1] Arikunto, S., Prosedur Penelitian Suatu
[16] Wang, Clement K. and Wong, Poh-Kam.
Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta. 2006
Entrepreneurial Interest of
[2] Cipta, Suidarta, Kirya Analisis Faktor-faktor
University Students in Singapore.2004
Yang Mempengaruhi Kinerja Usaha Mikro Kecil
[17] Wibisono, Dermawan. Manajemen Kinerja.
Menengah Kabupaten Bangli. Jurnal Manajemen
Erlangga, Jakarta.2006
Volume 2 Tahun 2014
[18] Wijanto, Setyo Hari. Structural Equation
[3] Damai, Hermawan. Faktor-faktor yang
Modeling dengan Lisrel 8.8.Jakarta: Graha
Mempengaruhi Kinerja Usah Mikro Kecil
Ilmu.2007
menengah di Kota Madiun. Jurnal Ekomaks
[19] http://www.depkop.go.id/ diakses tanggal 07
Volume 1 Nomor 2 September 2012
Mei 2015
[4] Hati,SW Pendidikan Kewirausahaan dan
Keterampilan usaha terhadap Motivasi
Mahasiswa Berwirausahadi Program Studi
Akuntansi Politeknik Negeri Batam Prosiding
SNAV-6 Simposium Nasinal Akuntansi Vokasi
E-ISSN 2579-5031. 2017
[5] Hati, SW dan Nisa A Analisis Posisi Strategis
UMKM Berbasis Kluster Dataran Elang-Elang

558

Anda mungkin juga menyukai