PROPOSAL
OLEH
HANDOKO RAMDHAN
NIM 140432600617
Tujuan utama dari perencanaan strategis adalah adar perusahaan dapat melihat
secara objektif kondisi-kondisi internal dan eksternal. Jadi perencanaan strategis
penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memilii produk yang sesuai
dengan keinginan konsumen dengan dukungan yang optimal dari sumberdaya
yang ada.
2. Konsep Strategi
Menurut Rangkutin (2003:4) konsep-konsep Strategi adalah:
a) Distinctive Competence
Distinctive competence merupakan tindakan yang dilakukan oleh perusahaan
agar dapat melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan pesaingnya.
b) Conventitive Anvantage
Kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan agar lebih unggul
dibandingkan dengan pesaingnya.
3. Tipe-tipe strategi
a) Stategi Manajemen
Strategi manajemen meliputi startegi yang dapat dilakukan oleh manajemen
dengan orientasi pengembangan strategi sacara makro, misalnya strtegis
pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi mengenai keuangan,
dan sebagainya.
b) Strategis Bisnis
Strategi ini sering juga disebut strategis bisnis serta fungsional karena strategis
ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajeman, misalnya strategi
pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi
organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.
b. Peran UMKM dalam penelitian Ekonomi
Pembangunan merupakan suatu proses yang dilakukan secara terus menerus.
Dalam hal ini pembnagunan ekonomi berkaitan dengan pendapatan perkapita riil
yang diterima oleh masyarakat. Menurut Arsyad (1999.108), masalah pokok
dalam pembangunan daerah terletak pada penekanan kebijakan-kebijakan
pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah yang berssangkutan
(endogenous development) dengan menggunakan potensi sumberdaya manusia,
kelembagaan dan sumbedaya fiik secara lokal (daerah) seperti UKM. Orientasi ini
mengarahkan pengambilan inisiatif yang berasal dari daerah itu sendiri dalam
proses pembangunan untuk menciptakan kesempatan kerja dan merangsang
kegiatan ekonomi. Oleh karena itu pemerintah beserta partisipasi masyarakat
dengan menggunakan sumberdaya yang ada untuk merancang dan membangun
perekonomian daerah dengan mengembangkan basis ekonomi sektoral dan
kesempatan yang beragam.
Industri kecil menengah memiliki peran strategis untuk mendukung
pertumbuhsn ekonomi yang cukup tinggi secara berkelanjutan dan meningkatan
produksi fisik masyarakat melalui perluasan usaha dan memperluas kesempatan
kerja. Hal ini juga UMKM mendorong pembangunan daerah meningkatkan dan
meratakan pedapatan masyarakat serta mengentas masyarakat dari kemiskinan.
Pengembangan industri merupakan salah satu kegiatan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dalam artian tingkat hidup yang lebih maju maupun
taraaf hidup yang lebih bermutu. Industrialisasi tidak lepas dari usaha untuk
meningkatkan sumberdaya manusia dan kemampuan untuk memanfaatkan
sumberdaya alam dan sumberdaya lainnya.
c. Pengambangan Usaha Mikro Kecil Menengah
menurut Thee dalam Kuncono (2009), pengembangan industri kecil adalah
cara yang dinilai besar perannnya dalam pengembangan industri manufaktur.
Pengembangan industri kecil berperan dalam mengatasi masalah pengaguran
mengingat teknologi yang digunakan adalah teknologi padat karya. Hal ini bisa
memperbesar lapangan pekerjaan, kesempatan usaha, serta pada akhirnya
mendorong pembangunan daerah dan kawasan pedesaan.
Peran pemerintah sangat penting dalam pengembangan UMKM melalui
kebijakan-kebijaka yang diambil pemerintah. Strategi yang harus ditempuh adalah
bagaimana pelaku bisnis daerah dapat bersaing atau unggul terhadap pesaing-
pesaing yang ada. Menurut syahza, strategi yang harus diambil oleh pelaku usaha
antara lain : 1) meningkatkan kualitas dan mutu produk daerah menjadi lebih
unggul daripada produk serupa dari luar daerah; 2) menembus pasar baru; 3)
menciptakan kegiatan baru yang produktif dengan daya saing tinggi; dan 4)
mengembangkan usaha tanpa merugikan efisiensi usaha.
Pengembangan umkm juga diatur dalam undang-undang UMKM No 20 tahun
2008 ayat 16 sebgai berikut:
1. Pemerintah dan pemerintah daerah menfalitasi pengembangan-
pengembangan usaha dalam bidang
a. Produksi dan pengolahan
b. Pemasaran
c. Sumberdaya manusia, dan
d. Desain dan teknologi
2. Dunia usaha berperan aktif melakukan pengembangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).
Strategi pemasran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan
dimana strategi pemasaran merupakan cara mencapai tujuan dari sebuah
perusahaan.
3. Ketentuan ebih lanjut mengenai tata ara pengembangan, prioritas,
identitas, dan jangka waktu pengembangan diatur dengan peraturan
pemerintah.
a. Produksi dan Pengolahan
Pengembangan produksi ialah apabiala ada suatu perusahaan.....
b. pemasaran
Berikut ini hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran dari sudut
pandang penjual:
1) Tempat yang strategi (place)
2) Produk yang bermutu (product)
3) Harga yang kompetitif (price)
4) Promosi yang gencar (promotion)
Dari sudut pandang konsumen
1) Kebutuhan dan keinginan konsumen (costumer needs and wants)
2) Kenyamanan (converience)
3) Biaya konsumen (cost to the costumer)
4) Komunikasi (comunication)
Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pembuatan produk
atau jasa yang diinginkan konsume harus menjadi fokus kegiatan
operasional maupun perencanaan pada suatu perusahaan.
c. Sumberdaya Manusia
Dewasa ini kebijakan tenaga kerja berkaitan erat dengan strategi
pembangunan ekonomi dan kebijakan stabilitas sosial UMKM dan pebisnis
pemula menjadi penghela penciptaan tenaga kerja di tingkat lokal.
Penumbuhan UMKM dan bisnis pemula memiliki andil penting dalam
memperluas lapangan kerja baru.
Pengembangan SDM baru adalah kegiatan yang baru dikatakan oleh
perusahaan, kesempatan, dan keterampilan mereka sesuai dengan tututan
pekerjaan yang mereka lakukan.
d. Desain dan teknologi
Umumnya usaha mikro keci menengah dalam menggunakan teknologi
masih sederhana. Usaha kecil menengah berorientasi pada penggunaan
teknologi padat karya, sehingga penyerapan tenaga kerja lebih besar.
Memanfaatkan terobosan kemajuan teknologi bertujuan untuk meingkatkan
efisiensi, efektifitas dan produktifitas kerja suatu perusahaan. Namun pada
pelaku usaha kecil menengah penggunaan teknologi masih belum
sepenuhnya. Hal ini dikarenakan bahwa modal yang digunakan atau
investasi yang dibutuhkan sangat tinggi.
1.6