EKONOMI MAKRO
Disusun oleh:
Intan Ardyningrum H0817045
Muhamad Faizin H0817061
Panji Nugroho H0817076
Riana Ayu Kurniasih H0817084
Salsabila Khoirina N F S H0817091
FAKULTAS PERTANIAN
SURAKARTA
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas Laporan Praktikum Ekonomi Makro ini. Laporan praktikum Ekonomi
Makro ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Makro. Penulis
menyadari bantuan dari berbagai pihak yang telah mendukung dan membimbing
dalam penyusunan laporan ini hingga selesai. Oleh karena itu, dalam kesempatan
ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Kepala Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
3. Dosen Ekonomi Makro yang telah membimbing dan mengarahkan kami
dalam perkuliahan.
4. Segenap Co-Assisten yang telah membimbing kami baik dalam praktikum
maupun dalam penyusunan laporan ini.
5. Orang tua yang telah mendukung terselesaikannya laporan ini.
6. Teman-teman semua yang turut membantu penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari dalam pembuatan laporan ini bahwa masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perdagangan luar negeri merupakan salah satu aspek penting dalam
perekonomian setiap negara. Dewasa ini tidak ada satu negara pun di dunia
yang tidak melakukan hubungan dagang dengan pihak luar negeri.
Perekonomian setiap negara sudah terbuka dan terjalin dengan dunia
internasional. Perekonomian tertutup hanya ada dalam tertutup hanya ada
dalam teori. Perdagangan luar negeri menjadi semakin penting, bukan saja
dalam kaitan dengan haluan pembangunan yang berorientasi ke luar, yakni
membidik masyarakat di negara-negara lain sebagai pasar hasil-hasil produksi
dalam negeri, tapi juga pengadaan barang-barang modal untuk memacu
industri dalam negeri. Mengenali kecenderungan serta kinerja ekspor dan
impor dapat diketahui keunggulan dan kelemahan ekspor negara yang
bersangkutan, perilaku konsumsi masyarakat, serta kerentanan sektor industri
negara itu akan kesinambungan pasok bahan baku atau barang modal dari luar
negeri.
Kondisi perekonomian suatu negara dapat dilihat dari kondisi internal
yaitu sektor riil seperti produksi, konsumsi, dan investasi dan sektor moneter
seperti inflasi, jumlah uang beredar dan keseimbangan nilai tukar. Selain itu,
dapat juga dilihat dari kondisi eksternal seperti tercermin pada perkembangan
neraca pembayaran yang memiliki informasi mengenai keadaan perekonomian
suatu negara. Informasi dari neraca pembayaran dapat memberikan gambaran
berapa besar aliran sumber dana antara suatu negara dengan negara lain
sehingga terlihat apakah negara tersebut merupakan pengekspor barang dan
modal, atau sebaliknya sebagai pengimpor barang dan modal. Neraca
pembayaran juga memiliki informasi mengenai permasalahan hutang luar
negeri suatu negara. Neraca pembayaran yang merupakan penjumlahan dari
neraca berjalan (current account) dan neraca modal (capital account) terus
mengalami perubahan pada masa sebelum dan setelah krisis ekonomi.
Perubahan tersebut terlihat dari nilai dan arah kecenderungan komposisi
neraca pembayaran yang menunjukkan fenomena yang berbeda.
1
2
B. Perumusan Masalah
Adapun permasalahan mengenai teori ekonomi yang menjadi bahasan
pada laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana keadaan Balance of Payment di China?
2. Bagaimana ekspor impor di China?
3. Apa saja trend komoditas yang bagus di China?
4. Bagaimana penanaman modal asing di China?
C. Tujuan Praktikum Ekonomi Makro
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum Ekonomi Makro ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui keadaan Balance of Payment di China.
2. Mengetahui ekspor impor di China.
3. Mengetahui trend komoditas yang bagus di China.
4. Mengetahui penanaman modal asing yang ada di China.
D. Manfaat Praktikum Ekonomi Makro
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum Ekonomi Makro ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagi mahasiswa, untuk menambah wawasan tentang penerapan teori
ekonomi makro dan sebagai persyaratan dalam menempuh mata kuliah
Ekonomi Makro di Semester IV.
2. Bagi Fakultas Pertanian UNS, hasil praktikum ini dapat mendukung
kelengkapan dalam penerapan kurikulum pendidikan pertanian.
3. Bagi pemerintah, hasil praktikum ini diharapkan dapat menjadi sumbangan
pemikiran dari mahasiswa mengenai identifikasi, rumusan masalah dan
akar masalah, analisis dinamika determinan utama ekonomi makro dalam
perekonomian berkelanjutan.
2
3
3
4
B. Ekspor Impor
Ekspor Impor adalah prestasi penjual dalam usahanya untuk
menyerahkan barang dagangannya kepada pembeli di seberang lautan. Ekspor
dilakukan oleh penjual di suatu negara, sedangkan Impor dilakukan oleh
penjual diluar negara. Jadi, ekspor impor adalah perbuatan penyerahan oleh
penjual kepada pembeli. Ini merupakan unsur pertama dari suatu pelaksanaan
perjanjian jual beli perusahaan. Sementara itu, unsur kedua adalah
pembayaran. Unsur kedua ini pada umumnya dilakukan dengan
mempergunakan devisa, yaitu alat pembayaran luar negeri (Sutedi, 2014).
Ekspor merupakan pengiriman dan penjualan barang-barang maupun
jasa yang diproduksi didalam negeri ke luar negeri. Jumlah ekspor yang naik
akan menyebabkan permintaan akan mata uang domestik naik dan nilai tukar
Rupiah menguat. Jumlah ekspor yang tinggi juga mengakibatkan tenaga kerja
pada suatu negara terserap secara penuh sehingga pengangguran berkurang
dan meningkatkan pendapatan perkapita negara tersebut sehingga daya beli
meningkat. Ekspor adalah suatu kegiatan ekonomi menjual produk dalam
negeri ke pasar di luar negeri. Keuntungan melakukan ekspor adalah dapat
memperluas pasar, menambah devisa negara, memperluas lapangan kerja.
Ekspor merupakan kegiatan perdagangan internasional yang memberikan
rangsangan guna membutuhkan permintaan dalam negeri yang menyebabkan
tumbuhnya industri-industri pabrik besar, bersamaan dengan struktur politik
yang stabil dan lembaga sosial yang fleksibel. Berdasarkan uraian di atas,
terlihat bahwa ekspor mencerminkan aktivitas perdagangan antarbangsa yang
dapat memberikan dorongan dalam dinamika pertumbuhan perdagangan
internasional, sehingga suatu negara-negara yang sedang berkembang
kemungkinan untuk mencapai kemajuan perekonomian setaraf dengan negara-
negara yang lebih maju (Sedyaningrum, 2016).
Impor merupakan pembelian dan pemasukan barang dari luar ke dalam
negeri. Kegiatan impor adalah kegiatan ekonomi dengan membeli produk luar
negeri untuk keperluan atau dipasarkan di dalam negeri. Kecenderungan
kegiatan impor yang besar tidak sepenuhnya buruk bagi sebuah negara karena
4
5
impor juga akan merangsang kegiatan investasi, apabila barang yang diimpor
merupakan barang modal, barang mentah, barang setengah jadi untuk
keperluan perindustrian. Pengembangan industri subtitusi impor didalam
negeri harus sejalan dengan penggalakan ekspor. Sebuah negara akan
mengekspor komoditi yang produksinya lebih banyak menyerap faktor
produksi yang relatif melimpah dan murah di negara itu, dan dalam waktu
bersamaan negara itu akan mengimpor komoditi yang produksinya
memerlukan sumber daya yang relatif langka dan mahal di negara itu. Dimana
sebuah negara yang relatif kaya atau berkelimpahan tenaga kerja akan
mengekspor komoditi-komoditi yang relatif padat tenaga kerja dan
mengimpor komoditi-komoditi yang relatif padat modal (Achchuthan, 2013).
C. Neraca Modal
Neraca Modal, mencatat semua transaksi international yang melibatkan
berbagai macam instrumen keuangan. Transaksi tersebut dapat terdiri dari
investasi internasional, baik untuk jangka pendek dan jangka panjang seperti
Foreign Direct Investment dan pembelian surat berharga, saham yang dibeli
oleh investor asing (financial account), aset keuangan dan liabilitas. Neraca
modal berkenaan dengan statistik transfer dana antarnegara, termasuk di
dalamnya investasi langsung, investasi portofolio, dan investasi lainnya.
Neraca modal termasuk transfer modal dan pelepasan aset tidak diproduksi
dari non finansial (Machpudin, 2013).
5
6
III. METODOLOGI
6
7
7
8
karet alam, pulp dan kertas, olahan minyak, dan produk-produk pertanian
(kopi, teh, coklat, dan rempah-rempah), serta produk perikanan.
Dari segi perdagangan jasa selama periode 1997-2005 diketahui
bahwa travel dan jasa bisnis lain yang selalu surplus, sedangkan untuk
jasa-jasa yang lain mengalami fluktuasi untuk surplus dan defisit setiap
tahunnya. Pada tahun 2005 yang termasuk ekspor jasa adalah travel, jasa
konstruksi, jasa informasi dan komputer, periklanan dan poling pendapat
publik, dan jasa bisnis lain. Ekspor jasa merupakan transaksi kredit karena
transaksi ini menimbulkan hak untuk menerima pembayaran
(menyebabkan terjadinya aliran dana masuk).
Dari tahun 1997-2004 income mengalami defisit, tetapi hal ini tidak
menyebabkan current account menjadi defisit karena transaksi barang dan
jasa serta current transfer surplus. Surplus pada current account
menunjukkan bahwa ekspor lebih besar daripada impor. Ini berarti bahwa
negara China mengalami akumulasi kekayaan valuta asing, sehingga
mempunyai saldo positif dalam investasi luar negeri (negara memiliki
kelebihan devisa). Income terdiri dari kompensasi tenaga kerja dan
pendapatan investasi. Dari nilai kompensasi tenaga kerja terlihat bahwa
negara China lebih besar mengimpor tenaga kerja daripada tenaga kerja
yang keluar, sehingga terjadi defisit. Pendapatan investasi juga mengalami
defisit dari tahun 1997-2004, dan meningkat menjadi surplus pada tahun
2005 sebesar 9.115.491 (dalam ribuan US Dollar) dari defisit tahun 2004
sebesar 4.154.861 (dalam ribuan US Dollar). Untuk transfer pembayaran
(current transfer) mengalami surplus dengan angka yang meningkat secara
konstan setiap tahunnya. Defisit pada current account tidak selalu berarti
buruk, dan begitu pula sebaliknya surplus juga tidak selalu berarti baik.
Defisit dapat digunakan untuk mengimbangi aliran keuntungan dari
investasi luar negeri yang lebih besar daripada investasi dalam negeri.
Dengan demikian, defisit atau surplus di dalam transaksi current
account tidak perlu dikhawatirkan selama defisit atau surplus tersebut
diimbangi dengan aliran modal masuk atau keluar dalam jumlah yang
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
desember 2008. Untuk suku bunga deposito jangka satu tahun turun
menjadi 2,25 persen dari 2,52 persen (Bank Rakyat China-PBC).
4. Net Errors and Omissions
Net Errors and Omissions (selisih perhitungan) merupakan rekening
penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak persis sama
dengan nilai transaksi debit. Dengan adanya rekening selisih perhitungan
ini, maka jumlah total nilai sebelah kredit dan debit dari suatu neraca
pembayaran internasional akan selalu sama (balance).
Berdasarkan Balance Of Payment Negara China dapat dilihat pada tahun
1997, 1998, 2001, 2005 mengalami defisit (kredit < debit), artinya transaksi
yang mengeluarkan devisa lebih besar daripada transaksi yang menghasilkan
devisa. Secara teoritis BOP harus berada pada kondisi nol (ekuilibrium),
namun pada kenyataanya ini seringkali tidak tercapai.
B. Ekspor-Impor Negara China
Ekonomi pasar sosialis di China adalah ekonomi terbesar kedua di dunia
menurut GDP nominal dan ekonomi terbesar di dunia menurut keseimbangan
kemampuan berbelanja menurut IMF. Akurasi laporan IMF tentang
keseimbangan kemampuan berbelanja di China sejak itu dipertanyakan.
Negara tersebut adalah ekonomi utama yang bertumbuh paling cepat di dunia,
dengan pertumbuhan peringkat rata-rata 10% selama 30 tahun. Ekspor impor
juga menentukan pertumbuhan ekonomi di suatu negara.
Gambar 4.2.1 Grafik Ekspor Negara China
13
14
14
15
Gambar 4.2.3 Grafik Rasio Total Ekspor dan Impor Negara China
15
16
Akibatnya, rasio kesalahan bersih dan kelalaian terhadap total ekspor dan
impor barang pada kuartal kedua tahun 2014 adalah 9 persen. Lebih
mencolok, roket rasio 15 persen pada kuartal pertama 2012.
C. Trend Komoditas Negara China
Ada beberapa komoditas yang menjadi produk unggulan dari negara
China. Komoditas tersebut memasok baik dalam negeri maupun luar negeri.
Setiap tahunnya mengalami perubahan dan fluktuasi dalam produksi.
komoditas tersebut antara lain:
1. Jagung
Gambar 4.3.1 Grafik Produksi Komoditas Jagung di China Tahun 1970-
2011
16
17
(sumbu kiri) dari total impor jagung dunia baru-baru ini tetapi saat ini
menyumbang 2% dari total impor jagung dunia.
2. Kedelai
Gambar 4.3.2 Grafik Produksi Komoditas Kedelai di China Tahun 1970-
2011
17
18
3. Gandum
Gambar 4.3.3 Grafik Produksi Komoditas Gandum di China Tahun 1970-
2011
18
19
4. Beras
Gambar 4.3.4 Grafik Produksi Komoditas Beras di China Tahun 1970-
2011
19
20
5. Kapas
Gambar 4.3.5 Grafik Produksi Komoditas Kapas di China Tahun 1970-
2011
20
21
6. Kacang
Gambar 4.3.6 Grafik Produksi Komoditas Kacang di China Tahun 1970-
2011
21
22
22
23
23
24
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan mengenai ekspor-impor dan balance of
payment (BOP) Negara China diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Balance of Payments China terdiri dari 4 komponen utama yaitu current
account, capital and financial account, reserve assets, dan net errors and
omissions. Pada periode tahun 1997-2005 nilai current account pada
china’s balance of payments mengalami surplus (ekspor lebih besar
daripada impor). Capital account (financial account) mencerminkan
perubahan-perubahan dalam kepemilikan aset jangka pendek dan jangka
panjang. Untuk setiap transaksi china’s financial account akan
menghasilkan devisa masuk dan mengakibatkan devisa keluar yang
berbeda-beda, sehingga pada neraca terjadi surplus maupun defisit.
Transaksi yang selalu mengalami surplus selama periode 1997-2005
adalah investasi langsung (direct investment). Reserve assets (cadangan
devisa) pada china’s balance of payments dalam bentuk special drawing
rights, reserves position in the fund, dan foreign exchange. Cadangan
devisa China merupakan terbesar dunia, telah mengalami penurunan untuk
pertama kalinya dalam lima tahun (2003-2008).
2. Kegiatan ekspor negara China mengalami fluktuatif dari tahun ke tahun.
Negara China mengekspor barang-barang seperti pakaian, elektronik,
mainan dan lain-lain. Kegiatan impor yang dilakukan negara China
mengalami kenaikan yang signifikan. Impor China masih didominasi oleh
barang-barang komoditas primer, terutama minyak mentah dan bijih besi
yang mencetak rekor.
3. Trend komoditas yang bagus untuk dikembangkan dan memiliki nilai yang
menjanjikan di Negara China terdiri dari beras, jagung, kedelai, gandum,
kacang, dan kapas.
4. Penanaman modal asing di China mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun.
Penanaman modal asing di China tercatat melampaui dari negara-negara
24
25
25
26
DAFTAR PUSTAKA
Achchuthan, S. 2013. Export, Import and Economic Growth: Evidence from Sri
Lanka. Journal of Economics and Sustainable Development. Vol 4 (9) :
147-156.
Hasoloan, Jimmy. 2014. Ekonomi Moneter. Yogyakarta : Deepublish.
Machpudin, Asep. 2013. Analisis Pengaruh Neraca Pembayaran Terhadap Nilai
Tukar Rupiah. Jurnal Dinamika Manajemen. Vol. 1 (3) : 225-238.
Sedyaningrum, Miranti. 2016. Pengaruh Jumlah Nilai Ekspor, Impor dan
Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Nilai Tukar dan Daya Beli Masyarakat di
Indonesia. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol 34 (1) : 114-121.
Sutedi, Adrian. 2014. Hukum Ekspor Impor. Penebar Swadaya Group: Jakarta
Timur.
Wiryanti, Tutik. 2015. Korelasi Ekspor dan Impor Terhadap Neraca Perdagangan
dan Neraca Pembayaran di Indonesia Tahun 2003-2013. Jurnal Ilmiah
Prodi Manajemen Universitas Pamulang. Vol 2 (2) : 111-128.
Yousifa, Faroug Mohammed Khalid, Almahdi MAM. 2017. The Determinants
Factors of Balance of Payments: An Investigation from Sudan through the
Period 1980-2016. Journal of American Scientific Research Journal for
Engineering, Technology, and Sciences (ASRJETS). Vol 38 (1) : 265-282.
26
LAMPIRAN
BUKTI JURNAL INTERNASIONAL
BUKTI JURNAL NASIONAL
BUKTI BUKU