Anda di halaman 1dari 32

MANAJEMEN

PRODUKSI
1. PENDAHULUAN
TUJUAN
 1. Memberikan pengenalan dan wawasan tentang
sistem produksi dan manajemen produksi serta
ukuran kinerjanya.
 2. Memberikan pengetahuan tentang keputusan
yang perlu dilakukan di dalam manajemen produksi
serta ruang lingkupnya.
 3. Memberikan pengetahuan tentang kaitan antara
strategi bisnis / korporasi dengan strategi operasi
Mengapa mempelajari manajemen
Produksi??
 Manaj produksi adl suatu fungsi utama
sebuah organisasi dan secara utuh
berhubungan dgn semua fungsi bisnis
lainnya
 Untuk mengetahui bagaimana barang dan
jasa diproduksi
 Memahami apa yang dikerjakan manager
produksi / operasi
 Merupakan bagian yg paling banyak
mengeluarkan biaya dlm sebuah organisasi
BIDANG TANGGUNG JAWAB
MANAJEMEN PRODUKSI
Peramalan Transformasi: Output
Permintaan Input Lokasi fasilitas Penelitian dan
Produk dan Perancangan dan Layout fasilitas pengembangan
Jasa pengelolaan tng krja Pemeliharaan dan Desain produk
Manajemen persediaan penanganan bahan dan jasa
Manajemen pembelian Perencanaan Pengawasan
Analisis investasi modal kapasitas dan stándar
Penjadwalan dan kualitas
pengawasan proyek

Fungsi Manajemen Metode dan Teknik


Kuantitatif
Tantangan yang dinamis
Dulu Permasalahan Masa Depan
Fokus lokasl/ nasional Komunikasi global dan jaringan transformasi Fokus global
Jml pengiriman besar Perlunya modal mengharuskan untuk Pengiriman yang just in time
mengurangi persediaan
Penawaran rendah Penekanan kualitas mengharuskan pemasok Kemitraan rantai
terlibat dlm peningkatan produk pasokan,perencanaan
sumberdaya perusahaan,
e-commerce
Pengembangan produk Siklus hidup pendek, internet, komunikasi Pengembangan produk yg
yg lama internas yg cepat, desain dgn bantuan cepat, pengembangan
komputer, kerjasama internas desain , kerja sama
Produk yang Pasar global yang melimpah, bertambahnya Customization
distandarisasi proses produksi yg fleksibel
Job spesialization Berubahnya social budaya pergaulan, Pemberdayaan pekerja, tim &
meningkatnya masy yg syarat informasi & perampingan produksi
pengetahuan
Fokus pd biaya rendah Permasalahan lingkngan, meningkatnya biaya Produksi yg peka thd lingk,
pembuangan limbah bahan yg dpt didaur
ulang, manufaktur
kembali
I. SISTEM PRODUKSI
Karakteristik umum
transformasi produksi
II. MANAJEMEN PRODUKSI
Dalam melakukan kegiatan produksi ada berbagai
faktor yang harus dikelola yang sering disebut
sebagai faktor – faktor produksi yaitu :
 Material atau bahan
 Mesin atau peralatan
 Manusia atau karyawan
 Modal atau uang
 Manajemen yang akan memfungsionalisasikan
keempat faktor yang lain.
ukuran kinerja suatu sistem
operasi
 1. Ongkos Produksi
 2. Kualitas Produk / Jasa
 3. Tingkat Pelayanan
MANAJEMEN PRODUKSI DALAM
AGRIBISNIS
 Produksi agribisnis dapat diartikan sebagai seperangkat
prosedur dan kegiatan yang terjadi dalam penciptaan produk
agribisnis (produk usaha pertanian, perikanan, peternakan,
kehutanan, dan hasil olahan produk tersebut)
 Manajemen agribisnis merupakan seperangkat keputusan
untuk mendukung terlaksananya produksi agribisnis, mulai
dari keputusan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, hingga evaluasi
proses produksi.
 Manajemen produksi memiliki dampak menyeluruh dan terkait
dengan berbagai fungsi seperti fungsi keuangan, personalia,
keuangan, penelitian dan pengembangan, pengadaan dan
penyimpanan, dan lain-lain.
 Manajemen produksi menyangkut beberapa hal yang
meliputi: keputusan lokasi, ukuran atau volume, tata letak
fasilitas, pembelian, persediaan, penjadwalan, dan mutu
produksi.
 Manajemen produksi Pertanian; merupakan usahan
produksi pertanian, produksi primer, sangat variatif dan
sangat tergantung kepada jenis komoditas yang
diusahakan.
 Manajemen produksi pertanian mencakup semua fungsi
yang terdapat di dalam fungsi manajemen mulai dari
kegiatan perencanaan sampai dengan pengendalian

Perencanaan Produksi Pertanian


1. Pemilihan komoditas pertanian
2. Pemilihan lokasi produksi pertanian dan penempatan
fasilitas
3. Skala usaha pertanian
4. Perencanaan proses produksi pertanian
1. Pemilihan Komoditas Pertanian
 Mempunyai peranan penting dalam keberhasilan usaha
produksi pertanian
 Komoditas yang mempunyai nilai ekonomis tinggi akan
menjadi prioritas utama, tetapi perlu dipertimbangkan hal-hal
yang berhubungan dengan kegiatan pemasarannya.
 Komoditas yang telah dipilih selanjutnya ditetapkan jenis/
varetasnya sesuai dengan kondisi topografi dan iklim lokasi
2. Pemilihan lokasi produksi pertanian dan penempatan
fasilitas
 Pemilihan lokasi diperlukan untuk usaha agribisnis dalam
skala menengah ke atas untuk keberhasilan dan
kesinambungan usaha
 Yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi antara
lain; ketersediaan tenaga kerja, ketersediaan sarana dan
prasarana fisik penunjang, lokasi pemasaran, dan
ketersediaan insentif wilayah, proses penanganan dan
pengangkutan produk, dan keberadaan alat telekomunikasi.
3. Skala Usaha Pertanian
 Skala usaha sangat berkaitan erat dengan ketersediaan
input dan pasar, sehingga perlu diperhitungkan dengan
matang agar produksi yang dihasilkan tidak mengalami
kelebihan pasokan atau kelebihan permintaan.
 Dalam merencanakan usaha produksi pertanian, maka
keputusan mengenai skala usaha menjadi sangat
penting.
 Karakteristik produk dan produksi komoditas pertanian
juga menyebabkan skala usaha kecil di bidang
agribisnis kebanyakan dapat mencapai skala ekonomis.
4. Perencanaan Produksi Pertanian
 Perencanaan merupakan suatu upaya untuk menyusun
program, baik program yang sifatnya umum maupun
spesifik, baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang.
 Suatu usaha produks yang baru memerlukan
perencanaan yang bersifat umum yang dikenal dengan
praperencanaan.
 Dalam praperencanaan ada beberapa hal yang yang
harus diputuskan meliputi pemilihan komoditas,
pemilihan lokasi produksi, pertimbangan fasilitas, serta
skala usaha
 Setelah tahap pra perencanaan dibuat, selanjutnya
dibuat rencana yang lebih spesifik menyangkut
kebutuhan input-input serta perlengkapan produksi
A. Perencanaan Proses Produksi Pertanian
 Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan
proses produksi pertanian meliputi biaya produksi,
penjadwalan proses produksi, pola produksi, dan
sumber-sumber input dan sistem pengadaannya.
B. Pengorganisasian Input dan Sarana Produksi Pertanian
 Pengorganisasian sangat berguna dalam pencapaian
efisiensi usaha dan waktu dan menyangkut bagaimana
mengalokasikan berbagai input dan fasilitas yang akan
digunakan dalam proses produksi secara tetap dalam suatu
rangkaian proses baik dari segi jumlah maupun mutu dan
kapasitas.
 Pencapaian efisiensi dalam pengorganisasian input-input
dan fasilitas produksi lebih mengarah kepada optimisasi
penggunaan berbagai sumberdaya tersebut sehingga dapat
dihasilkan output maksimum dengan biaya tetap atau biaya
minimum dengan output tetap
 Dalam rangka pencapaian efektifitas dan efisiensi dalam
pengorganisasian input-input dan sarana produksi
merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan
tingkat produktifitas perusahaan secara keseluruhan
C. Kegiatan Produksi Pertanian
 Kegiatan produksi merupakan pelaksanaan rencana
produksi yang telah dibuat dan merupakan kegiatan yang
mempunyai masa yang cukup lama serta terkai dengan
bagaimana mengelola proses produksi berdasarkan
masukan, baik yang langsung maupun tidak langsung untuk
menghasilkan produk.
 Proses produksi dalam agribisnis menjadi suatu kegiatan
yang sangat menentukan keberhasilan usaha dan
merupakan penyedot biaya paling besar
 Efektifitas kegiatan produksi tersebut harus dilakukan secara
efektif dan efisien untuk mencapai produktivitas yang tinggi.
 Efektifitas kegiatan produksi dapat dilihat dari alokasi
sumberdaya yang benar, perencanaan proses produksi
yang benar, serta pelaksanaan yang benar
D. Pengawasan Produksi Pertanian
 Pengawasan dalam usaha produksi pertanian
meliputi pengawasan anggaran, proses masukan,
jadwal kerja dan sebagainya dalam rangka upaya
untuk memperoleh produksi yang maksimal.
 Pengawasan dilakukan agar perencanaan yang telah
disusun dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan dan semua karyawan melakukan apa
yang telah ditugaskan sesuai dengan tugas masing-
masing
E. Evaluasi Produksi Pertanian
 Evaluasi dilakukan secara berkala dimulai dari tahap
perencanaan sampai dengan kegiatan produksi
selesai untuk mengendalikan apabila terjadi
penyimpangan dari rencana yang dianggap
merugikan kegiatan produksi
III. KEPUTUSAN ESENSIAL
Pengelolaan sistem produksi (manajemen produksi)
akan melibatkan serangkaian proses pengambilan
keputusan operasional, keputusan – keputusan
taktikal bahkan keputusan strategis. Secara umum
ada 5(lima) jenis kategori keputusan esensial
didalam manajemen produksi, yaitu keputusan yang
berkaitan dengan :
 1. Proses Produksi
 2. Kapasitas
 3. Persediaan (Inventory)
 4. Tenaga Kerja
 5. Kualitas Produksi
IV. STRATEGI OPERASI
V. SIKLUS PRODUKSI
Dalam pengelolaan rutin sistem produksi
dapat diidentifikasikan adanya

 siklus fabrikasi
 siklus penjadwalan
1. Siklus Fabrikasi
2. Siklus Penjadwalan
2 ANALISIS & PERENCANAAN
SISTEM KERJA
TUJUAN
 Diharapkan peserta dapat memahami pentingnya produktivitas
dalam usaha meningkatkan daya saing usaha, serta memahami
cara–cara analisis, perancangan dan pembakuan sistem kerja
dalam rangka perbaikan produktivitas kerja
 1. Menetapkan standar kerja yang akan berpengaruh pada
ketelitian perencanaan / kepastian pencapaian sasaran yang
rasional di seluruh kegiatan; baik perencanaan produksi,
anggaran, perkiraan keuntungan maupun sasaran – sasaran
kerja lainnya
 2. Memberi kepastian kepada para pelaksana / operator,
terutama dalam ketetapan prosedur operasional.
 3. Memperbaiki produktivitas kerja
Waktu Kerja Efektif dan Tidak
Efektif pada Manufaktur
PERBAIKAN PRODUKTIVITAS
Tiga hal pokok untuk melaksanakan
perbaikan produktivitas, yaitu

 adanya pekerja yang mempunyai budaya


kerja produktif,
 tersedianya teknologi yang memadai
 adanya kemampuan menajemen yang efektif.
PENGARUH STANDAR PRODUKSI PADA
PERENCANAAN KEUNTUNGAN
 Perencanaan keuntungan, adalah keputusan jangka pendek
yang harus dibuat setiap perusahaan ketika mendapat pesanan
atau ketika perusahaan akan menjual produknya. Untuk
melakukan perkiraan tentang rencana keuntungan, struktur
ongkos akan sangat berpengaruh, khususnya elemen ongkos
langsung.
 Sedangkan, elemen ongkos langsung, sangat dipengaruhi oleh
besarnya standar produksi. Formula dasar persamaan ongkos
operasi adalah : ongkos jam langsung dari setiap fasilitas
produksi, kali waktu standar produksinya. Untuk itu, ketelitian
perkiraan keuntungan, sangat dipengaruhi oleh ketelitian data
tentang ongkos langsung dan waktu standar produksi.
ANALISIS DAN
PERENCANAAN KERJA
 Secara umum proses kegiatan analisis dan perancangan kerja
adalah penelaahan secara sistematis terhadap pekerjaan
dengan maksud untuk :
 1. Mengembangkan sistem dan metoda kerja yang lebih baik
 2. Membakukan sistem dan metoda kerja yang sudah baik
 3. Menetapkan waktu baku (standar produksi) untuk suatu
pekerrjaan
 4. Membantu melatih pekerja dalam melakukan pekerjaan
dengan metoda kerja yang telah diperbaiki.
Dua unsur pokok dari analisis dan
perancangan kerja adalah :
 1. Perancangan Metoda Kerja
(Method Design),
dimaksudkan untuk
menetapkan tata cara kerja
atau menyederhanakan
pekerjaan dan mengusulkan
cara kerja yang lebih baik
 2. Pengukuran kerja (Work
Measurement), ditujukan untuk
menetapkan waktu
penyelesaian suatu pekerjaan
secara wajar oleh pekerja
yang normal dengan metode
kerja yang sudah dirancang
dengan baik.
TAHAPAN ANALISIS DAN
PERANCANGAN KERJA
 1. Pemilihan pekerjaan yang hendak diteliti
 2. Pencatatan segala fakta mengenai pekerjaan ke dalam bentuk
penyajian yang memudahkan untuk analisis lebih lanjut
 3. Mempelajari dengan seksama catatan yang telah dibuat dan
mempertanyakan segala sesuatu mengenai pekerjaan untuk membuka
peluang bagi perbaikan metoda kerja.
 4. Pengembangan / perancangan alternatif metoda kerja yang lebih baik
(beberapa usulan)
 5. Perhitungan prestasi atau waktu baku untuk masing – masing metode
kerja yang diusulkan
 6. Pemilihan metoda kerja yang akan digunakan, kemudian menyusun
petunjuk pelaksanaannya, berikut sasaran prestasi atau penetapan
waktu baku
 7. Pemberitahuan dan pelatihan metode kerja baru kepada para
operator
 8. Pengawasan pemeliharaan agar metode kerja tersebut selalu di
jalankan sesuai dengan petunjuk pelaksanaannya.
Peranan Analisis dan Perancangan Kerja
dalam Peningkatan Produktivitas
TERIMA KASIH
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai