Anda di halaman 1dari 11

EKONOMI PERTANIAN

1.
2. 3.

4.

5.

KELOMPOK 10 Sri Setia Emilia 07914009 Resaria Monemi 07914024 Winda Widyastuti 07914025 M. Bhakti Lubis 0910225108 Khairul Bakti 0910225109

TENAGA KERJA DALAM PRODUKSI PERTANIAN


Dalam ilmu ekonomi, tenaga kerja adalah suatu alat kekuatan fisik dan otak manusia yang tidak dapat dipisahkan dari manusia dan ditujukan pada usaha produksi. Tenaga kerja dalam pertanian dibedakan yaitu tenaga kerja dalam usahatani kecil dan tenaga kerja dalam usahatani besar.

A. Tenaga Kerja Dalam Usahatani Kecil

1.

2.

3.

Tenaga kerja dalam usahatani kecil mempunyai ciri-ciri: Sebagian besar tenaga kerja adalah tenaga kerja dalam keluarga (TKDK), yaitu bapak, ibu, anak, dan saudara yang ikut dengan petani. Sebagian kecil menggunakan tenaga kerja luar keluarga (TKLK). Tidak memakai tenaga kerja ahli.

Kedudukan petani dalam usahatani kecil :


1.

2.

Sebagai manajer. Yaitu pengatur organisasi produksi secara keseluruhan dan menentukan kapan dan siapa untuk mengerjakan pekerjaan tertentu, seperti mengolah tanah, memupuk, menanam, memelihara, panen, dll. Sebagai pekerja. Juga mengerjakan segala pekerjaan dalam proses produksi, mulai dari pembibitan, pengolahan tanah sampai panen.

B. Tenaga Kerja Dalam Usahatani Besar

1.

2.

3. 4.

5.

Ciri-cirinya: Fungsi manajer dengan pekerja di bawahnya terpisah jelas. Pekerjaan administrasi dan pekerjaan lapangan dipegang oleh masing-masing tenaga ahli dan berpengalaman dan semua dibawah satu komando seorang pemimpin. Tenaga diberi gaji atau upah secara tunai. Fungsi manajer adalah sebagai perencana, pelaksana yang dibantu oleh karyawan dan buruh dan juga sebagai karyawan. Fungsi dan hak buruh/pekerja adalah melaksanakan semua yang diperintah oleh atasannya dan dia berhak

C. Tenaga Kerja Pertanian dan Biaya

Tenaga kerja pertanian di negara maju berbeda dengan di Indonesia (negara berkembang) karena luas lahan per petani di negara maju jauh lebih besar dari negara di Indonesia.

Perbedaan Tenaga Kerja di Negara Maju dengan Negara Berkembang


N o 1 Negara Maju Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang terbatas jumlahnya Negara Berkembang Kurang terbatas dibandingkan modal dan lahan

Benyak menggunakan mesin- Sedikit menggunakan mesinmesin pertanian untuk mesin pertanian menggantikan tenaga kerja ternak dan manusia sebagai penghemat tenaga kerja

Kemajuan pertanian diukur dengan tingginya tingkat produktivitas tenaga kerja untuk meningkatkan produksi

Prinsip ini tidak selalu cocok

Untuk bisa efisien dalam tenaga kerja pertanian dibutuhkan:


1. 2.

3.

4.

Persediaan tanah harus cukup Alat-alat pertanian, mesin-mesin dan tenaga kerja ahli harus cukup Ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian harus memadai Manajemen usahatani harus baik

Hal ini yang menyebabkan kenaikan produksi yang tinggi di negara maju, sehingga produksi dapat berlebih dari kebutuhan. Kelebihan produksi dapat diekspor.
1.

2.

3.

Faktor-faktor pendorong suksesnya hal ini adalah: Pemerintah mendorong pendidikan spesialisasi Mendorong pendidikan ahli ekonomi pertanian untuk tugas manajemen Usahatani yang kecil yang kurang efisien diperluas jadi usahatani yang besar dengan penanaman modal yang besar pula

D. Analisa Ketenagakerjaan

Tenaga kerja pertanian dibedakan atas tenaga kerja pria, tenaga kerja wanita dan tenaga kerja anak-anak.

Pembedaan ini disebabkan : 1. Setiap jenis tahapan pekerjaan dalam usahatani berbeda 2. Faktor-faktor kebiasaan yang berbeda

UNTUK MEMUDAHKAN MELAKUKAN PERBANDINGAN MAKA DIBUAT STANDARISASI SATUAN TENAGA KERJA YANG DISEBUT DENGAN HARI KERJA SETARA PRIA (HKP). SATU HARI KERJA UNTUK 1 HKP ADALAH 8 JAM/HARI.
Perbandingan ini adalah : 1. 1 orang pria bekerja 8 jam per hari dihitung = 1 HKP 2. 1 orang wanita bekerja 8 jam per hari dihitung = 0,8 HKP ada juga yang 0,75 HKP 3. 1 orang anak-anak bekerja 8 jam per hari dihitung = 0,5 HKP

Anda mungkin juga menyukai