Anda di halaman 1dari 20

KELEMBAGAAN

PERTANIAN
Kelembagaan (Institution)
 Definisi : organisasi atau kaidah-kaidah baik
formal maupun informal yang mengatur perilaku
dan tindakan anggota masyarakat tertentu baik
dalam kegiatan-kegiatan rutin sehari-hari maupun
dalam usahanya untuk mencapai tujuan tertentu
 Kelembagaan merupakan wadah dimana
masyarakat beraktivitas baik yang bersifat
ekonomi maupun non-ekonomi
 Dpt merupakan hal yang asli/adat kebiasaan yang
turun temurun atau yg baru diciptakan baik yang
datang dari luar maupun yang berasal dari dalam
masyarakat itu sendiri
Kelembagaan (Institution)
(Cont. ..)
 Lembaga adat di pertanian yang
penting al. Pemilikan tanah, sakap
menyakap, sewa tanah, sistem bagi
hasil, gotong royong, dll.
 Lembaga pertanian bisa terdapat
dalam proses produksi, pengadaan
saprodi/input, informasi, kegiatan
pasca panen, peningkatan mutu SDM
Kebutuhan Petani terhadap lembaga
Nilai tambah terbesar dalam kegiatan eko pert tdp pd
kegiatan yg justru tdk dilakukan secara individual.
Kegiatan perdagangan, pengangkutan, pengolahan dll
lebih ekonomis jk dilaksanakan bersama-sama shg
keuntungan lbh besar
Kelembagan pert baik formal maupun informal,
memegang peranan penting dlm peningkatan kualitas
SDM, produksi dan pendapatan pet
Namun petani masih sulit mengaksesnya
PENGERTIAN
1. Kelembagaan sebagai aturan main,
 merup perangkat aturan yang membatasi aktivitas anggota dan
pengurus dlm mencapai tujuan organisasi.
 Aktivitas eko yang dikoordinasikan bukan oleh mekanisme pasar, tetapi
melalui mekanisme administrasi/komando

2. Kelembagaan sebagai organisasi


 Kesatuan yg memungkinkan orang2 (para petani) mencapai
tujuan yg tdk dapat dicapai individu secara perseorangan
 Sistem organisasi petani, terdiri dari :
(1) Unsur kelembagaan (aturan main)
(2) Partisipan (SDM)
(3) Teknologi
(4) Tujuan
(5) Lingkungan (alam, sosial, ekonomi)
Menurut Asal-usulnya, dibedakan :
1. Lembaga asli (lembaga adat)
 Pemilikan tanah  Perilaku musyawarah adat
 Aturan jual beli  Kebiasaan gotong royong
 Aturan sewa tanah  Aturan bagi hasil

2. Lembaga baru (lembaga lama yang diperbaharui)


☻ Gotong royong  sistem upah
☻ Simpan pinjam informal  lembaga keuangan mikro formal
☻ Penyuluhan Pertanian
☻ Penelitian dan Pengembangan
☻ Badan Usaha Desa
☻ Jual beli -> akta jual beli ke notaris dll
Contoh Kelembagaan Pertanian
1. Koperasi
2. BPPT
3. AIP
4. Penyuluhan Pertanian
5. Penelitian dan Pengembangan Pertanian
6. Gotong royong
7. BRI Unit Desa
8. dll
KOPERASI
Tujuan : meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani
Koperasi Unit Desa harapan ideal :
(1) memberikan jaminan keuntungan ( segi sosial dan
ekonomi)
(2) Meningkatkan tawar petani dlm penentuan harga
produk pert

Kendala yang dihadapi :


1. Rendahnya minat masy utk bergabung karena
kegagalan dan stigma negatif ttg koperasi di masy.
2. Ketergantungan pet thd tengkulak akibat transaksi
yang dilakukan
3. Kurangnya pemahaman dan arti penting koperasi.
2. Lembaga BPPT
( Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi)

 Sbg lembaga intermediasi, lembaga pelaksana,


lembaga pengkaji tekno, pelaksana audit tekno dan
lembaga pemberi solusi teknologi
 Balai Inkubator Teknologi (BIT) sbg ujung tombak
perekayasaan tekno sbg wahana inkubasi dan
komersialisasi invensi & inovasi tekno yg dihasilkan
BPPT utk mewujudkan wirausahawan baru berbasis
teknologi
3. Kelembagaan AIP (Agribisnis Industrial
Pedesaan)
 Model inovasi kelembagaan yg dikembangkan melalui
PRIMA TANI (Program Rintisan dan Akselerasi
Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian)
 Penumbuhan elemen AIP meliputi :

1. Lembaga Produksi
berupa Kelompok Tani maupun GAPOKTAN
(pendekatan domisili ataupun hamparan)  Aktivitas
usahatani berdasar keputusan kolektif
2. Lembaga Sarana Produksi
Menyelaraskan pengadaan saprodi dlm jenis, kuantitas,
kualitas, waktu, tempat dan harga yg sesuai dg
kemampuan dan kebutuhan pet & pelaku bisnis lainnya
3. Lembaga Penyuluhan
Memfungsikan kembali secara efektif dlm kegiatan
pendampingan petani shg dpt memanfaatkan sumberdaya
pertanian setempat secara optimal

4. Lembaga Klinik Agribisnis


Tujuan : meningkatkan pelayanan informasi : tekno pert,
informasi pasar dan informasi permodalan.
Merup organisasi dg anggota : para penyuluh, peneliti BPTP,
Puslit dan Balit di lingkup DEPTAN dan petugas dinas terkait.

5. Lembaga Pasca Panen / Pemasaran Hasil Pert


Tujuan : menekan kehilangan hasil mentah pert,
meningkatkan nilai tambah dan memperlancar pemasaran
hasil pert  posisi tawar petani meningkat
6. Lembaga Jasa ALSINTAN
 Dirintis dg pelayanan jasa penyewaan alsintan
 Ditujukan untuk meningkatkan efisiensi usaha dg biaya
terjangkau oleh petani dan memberikan keuntungan yg
layak (bagi lembaga)
 Pembinaan dg pemberian kredit murah bagi pelaku usaha
jasa alsintan

7. Lembaga Pengolahan Hasil Pertanian


o Tujuan : meningkatkan nilai tambah produk pert dan
memperluas pasar
o Pembentukan industri skala kecil & RT yg dikelola scr kelpk
o Perlu pembinaan teknis & manaj shg keuntungan layak
o Pembagian nilai tambah yg proporsional dg petani
pemasok bahan baku & pelaku agribisnis lain di pedesaan
8. Lembaga Permodalan
 Merup (1) bentukan baru atau (2) memanfaatkan lembaga
yg sudah ada ttp belum menjangkau petani
 Dikembangkan dg pola Kredit Usaha Mandiri (KUM) yg
melibatkan anggota kelompok tani
Lembaga Administrasi Pemerintahan

 Untuk menjamin lancarnya hubungan pemerintah


dan masyarakat pertanian
 Mempunyai struktur dari pusat sampai daerah
 Persoalan administrasi dalam pengembangan
pertanian :
– Koordinasi dlm tindakan pelayanan thd petani
(penyampaian informasi, teknologi, sarana,
investasi/kredit, aspek pemasaran dll.
– Pola Hubungan yang harmonis antar pemberi
jasa (Pemerintah, pelaku ekonomi lain spt
koperasi, pedagang), antara pemberi jasa
dengan petani)
Lembaga Administrasi Pemerintahan

– Membangkitkan motivasi dan


mendorong partisipasi petani dan
penduduk desa dlm pemb. pertanian
– Kelembagaan yang dinamis
menyesuaikan dengan perubahan yang
ada di masyarakat
Penelitian & Penyuluhan
Di Departemen Pertanian kegiatan
penelitian  Badan Litbang 
mempunyai tugas melakukan penelitian
untuk mendapatkan inovasi
Penyuluhan dilakukan oleh jajaran
penyuluh, menyampaikan inovasi kepada
petani dengan bahasa petani
GOTONG ROYONG (GR)
 Gotong royong merupakan kegiatan
bersama untuk mencapai tujuan
bersama
 Syarat dan alasan terjadinya GR :
– Macam pekerjaan/proyek melibatkan
seluruh atau sebagian masyarakat
– Proyek tsb merupakan proyek setempat,
tidak dibiayai oleh pemerintah
– Urgensi yang tinggi bagi kepentingan
masy.
PERTANIAN SEBAGAI SISTEM
PRASYARAT:
- Ada kemauan dari Pimpinan - Stabilitas Sosial politik
- Ada Tenaga pemikir yang ahli - Pelaksana yang terampil

- Pendidikan - Kebijakan (insentif, kredit,


Subsistem yang
- Penelitian
ditunjang Pemerintah perencanaan, perluasan
- Penyuluhan areal, dll.)

Industri Hulu Farming Industri Hilir


- Pupuk - Penanganan Pasca
- Pestisida Petani/Kelompok Panen
- Alat-alat Pert. Tani Proses - Pengolahan
- Prasarana Produksi - Pemasaran

Anda mungkin juga menyukai