Disusun oleh :
Jaenur Rohmad (36144131048)
Ratna Safitri (361441311071)
Regina Nindya Pinilih (361441311066)
Ita Sari (361441311038)
AGRIBISNIS 2B
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan ilmiah tentang
Tataniga Bawang putih
Laporan ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Laporan ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan Laporan ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki Laporan ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga Laporan ilmiah tentang Tataniga Bawang putih untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Sumodiningrat,(2000) Sistem tataniaga yang baik maka tidak mungkin akan meningkatkan
pendapatan petani. baik atau buruknya sistem tataniaga sangat menentukan tinggi atau rendahnya
pendapatan petani. Tataniaga merupakan salah satu komponen penting bagi usahatani, petani
perlu mengalokasikan biaya tataniaga seefisien mungkin dan memperoleh keuntungan yang
besar.
Lembaga pemasaran adalah badan usaha atau individu yang menyelenggarakan pemasaran,
menyalurkan jasa dan komoditi dari produsen kepada konsumen akhir serta mempunyai
hubungan dengan badan usaha atau individu lainnya. Lembaga-lembaga tataniaga dalam
menyampaikan komoditi pertanian dari produsen berhubungan satu sama lain yang membentuk
jaringan tataniaga.Arus tataniaga yang terbentuk dalam proses tataniaga ini beragam sekali,
misalnya produsen berhubungan langsung dengan tengkulak atau pedagang pengumpul (Jahira
Sabang. Dkk, 2011). Kegiatan-kegiatan tataniaga atau pemasaran menurut fungsinya dapat
dibedakan atas:
a) Lembaga fisik tataniaga yaitu lembaga-lembaga yang menjalankan fungsi fisik. Misalnya
badan pengangkutan/ transportasi.
b) Lembaga perantara tataniaga ialah suatu lembaga yang khusus mengadakan fungsi
pertukaran.
c) Lembaga fasilitas tataniaga ialah lembaga-lembaga yang melaksanakan fungsi-fungsi
fasilitas seperti bank desa,kredit, desa, KUD.
Lembaga-lembaga pemasaran menurut pengusaan terhadap barang dan jasa terdiri dari:
a) Lembaga pemasaran yang tidak memiliki teteapi mengusai barang misalnya agen,
perantara dan broker.
b) Lembaga pemasaran yang memiliki dan mengusai barang. Contohnya pedagang
pengumpul, pedagang pengecer, grosir,eksportir, dan importir.
Pada pemasaran komoditi pertanian, lokasi produksi seringkali terpisah jauh dari tempat
konsumen. Agar produk pertanian ini dapat dimanfaatkan oleh konsumen. Diantara produsen dan
konsumen akhir terdapat beberapa lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses pemasaran
komoditi pertanian tersebut. Lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam pendistribusian
buah tomat tidak berbeda dengan jalur-jalur pemasaran komoditas pertanian lainnya. Lembaga-
lembaga pemasaran ini umumnya terdiri atas tengkulak, pedagang pengumpul, pedagang besar,
pengecer
Rantai pemasaran I dan IV merupakan jalur pendistribusian yang panjang karena melibatkan
banyak lembaga pemasaran.Dengan demikian, sistim pemasaran pada rantai pemasaran I dan IV
tidak efisien untuk menunjang keberhasilan usahatani.Jalur pemasaran yang pendek dapat
ditempuh melalui rantai pemasaran II, III, V dan VI.
Kegiatan pemasaran yang efisien adalah jika petani produsen dapat menjual produknya
dengan memperpendek jalur pemasaran. Dengan demikian, tingkat harga yang dapat diperoleh
akanlebihtinggi sehingga keuntungan juga menjadi lebih tinggi. Keuntungan lainnya adalah daya
beli masyarakat atau konsumen menjadi lebih tinggi karena tingkat harga yang ditawarkan lebih
layak atau terjangkau.
Pedagang 2
Nama : Sukaryo
Umur : >36
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan Terakhir : SD
4.2 Pembahasan
Saluran tataniaga Bawang Putih di pasar Genteng Sehat mulai dari petani hingga
konsumen melibatkan beberapa lembaga tataniaga yaitu Agen – Pedagang – Konsumen,
BAB V
PENUTP
5.1 Kesimpulan
1. Sistem pemasaran Bawang Putih di Pasar Genteng terdiri dari dari 2 salurang yaitu Agen
Lokal – Pedagang Besar- Pedagang Kecil – Konsumen dan Impor- Pedagang Besar-
Konsumen.
2. Analisis margin pemasaran di lakukan untuk mengetahui efesiensi pemasaran Bawang
putih dari tingkat produsen sampai ke tangan konsumen
3. Distribusi Margin yang di dapat dari Biaya Transportasi 1,25%
4. Analisis margin pemsaran paling efesien
5.2 Saran
a. Pedagang
1. Pedagang harus memperpendek saluran tataniaga yang digunakan harga harga
produk lebih terjangkau
2. Pedagang dan petani harus memiliki perencanaan yang lebih baik agar tidak terjadi
kelangkaan maupun melimpahnya produk bawang putih
b. Pemerintah
1. Pemerinah harus membatasi jumlah impor bawang putih dari china, karena impor
akan menurunkan daya saing produk local
2. Untuk dapat mendistribusikan bawang putih secara efesien di butuhkan kerjasama
dengan pihak yang mau menampung bawang putih
DAFTAR PUSTAKA
Dewi E . 2015. Analisa Usahatani Dan Efisiensi Pemasaran Bawang Prei (Allium Porrum Bl.) Di
Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung (Studi kasus di Desa Pinggirsari Kecamatan
Ngantru Kabupaten Tulungagung). Jurnal Agribisnis Fakultas Pertanian Unita. 11(06) 112-
134
Dhewi T.S, 2014. Analisis efisiensi pemasaran bawang merah Di kabupaten probolinggoFakultas
Ekonomi Universitas Negeri Malang. Jurnal Tataniaga. 12(06) 250-255
PENGECER
Harga Beli 24,000 85,71
Biaya Transportasi 300 7,5 1,07
Biaya timbang 50 1,25 0,18
Keunungan 3850 96,25 13,75
Harga jual 28.000 700 100,71
Margin Pemasaran 4000
Tabel 2: Analisis Margin, Distribusi Margin, Farmer;s Share pemasaran Bawang Putih untuk
esponden 2
Lembaga pemasaran dan
Rp/ Kg DM(%) Share
komponen margin
1 2 3 4
AGEN
Harga beli 15.000 68,18
Biaya Transportasi 400 5,71 1,81
Biaya Timbang 100 1,42 0,45
Biaya Sortasi 100 1,42 0,45
Keuntungan 6400 91,42 29,09
Harga Jual 22.000 99,98
PENGECER
Harga Beli 22.000 88
Biaya Transportasi 400 5,71 1,6
Biaya timbang 100 1,42 0,4
Keunungan 2500 35,71 10
Harga jual 25.000 357,14 100
Margin Pemasaran 7.000
Responden 2