Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KUNCI POKOK KEBERHASILAN PENYULUH

DOSEN PEMBIMBING:
Ir.HERMAYA RUKKA,M.Si
ARIEF SIRAJUDDIN,S.ST.,M.I.KOM

PLP:
MUZAKKIR,S.ST
ATIKA,S.ST

DISUSUN OLEH:
NURUL WAHDANIAH
05.01.20.2069
1B/DIV PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN GOWA
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur selalu kita panjatkan kehadiran Allah yang
Maha Esa hanya atas rahmat dan karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “KUNCI POKOK
KEBERHASILAN PENYULUH”. Shalawat dan Salam semoga tetap
terlimpah tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Sebelumnya saya mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu Ir.
Hermaya Rukka, M.Si karena ini adalah suatu kebanggaan bagi saya
yang telah diberi kepercayaan oleh dosen untuk menjelaskan hal
tersebut. Maka dari itu, saya sebagai pihak yang diberikan tugas
mencoba memaparkan beberapa ilmu yang saya ambil dari
beberapa sumber. Dalam penulisan makalah ini saya merasa masih
banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
diharapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Semoga
materi ini dapat bermanfaat. Aamiin Aamiin ya rabbal alamin.

Gowa,14 januari 2021

NURUL WAHDANIAH
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................i.

DAFTAR ISI.....................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................1

1.1. LATAR BELAKANG..............................................................1


1.2. RUMUSAN MASALAH..........................................................3
1.3. TUJUAN................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................4

2.1. PENGERTIAN PENYULUAHAN...........................................4

2.2. SYARAT MENJADI PENYULUH YANG BAIK......................4

2.3. KUNCI POKOK KEBERHASILAN PENYULUH....................5

PERTANIAN

2.4. FUNGSI PENYULUHAN......................................................10

BAB III PENUTUP............................................................................12

3.1. KESIMPULAN.......................................................................12

3.2. SARAN.................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dalam penyuluhan pertanian, penyuluh pertanian memegang


peranan penting dalam proses pembelajaran penyuluhan.
Figur penyuluh pertanian yang dituntut adalah syarat dengan
keteladanan yang dicirikan oleh sikap dan sifatnya yang
penuh keberpihakan kepada kepentingan petani bukan
sebagai perpanjangan tangan pemerintah yang dituntut untuk
mengamankan keberhasilan program pembangunan pertanian
semata–mata ( Wiraatmadja, 1999: 55). Penyuluh pertanian
harus mampu berperan ganda yaitu menjadi guru, penasehat
dan organisator. Bagi seorang penyuluh untuk menjalankan
peran gandanya tersebut bukanlah hal yang mudah dilakukan.
Diperlukan kemampuan dalam menampilkan perannya sesuai
dengan penghargaan khalayak sasaran maupun
organisasinya. Dengan begitu kualifikasi peran penyuluh
menjadi sesuatu yang tidak saja penting, tetapi merupakan
keharusan dalam mencapai efektivitas penyuluhan pertanian.
Penyuluhan pada dasarnya adalah pendidikan dimana
target/sasarannya yaitu para petani/peternak harus
mengalami perubahan perilaku, dari mulai aspek yang bersifat
kognitif, afektif dan akhirnya psikomotorik. Oleh karena itu
penyuluhan merupakan investasi untuk masa depan. Hasil
dari penyuluhan tidak dapat diketahui dalam waktu yang
singkat terlebih lagi jika tujuan utama suatu program
penyuluhan adalah terjadinya adopsi suatu inovasi yang
ditawarkan atau terjadinya perubahan perilaku sasaran, tentu
akan membutuhkan waktu yang relatif lama (Wiriaatmadja,
.1999)

1
Kinerja penyuluh pertanian keberhasilan kerja yang dicapai
oleh individu secara aktual dalam suatu organisasi sesuai
tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya yang
dilaksanakan secara efektif dan efisien berdasarkan periode
waktu tertentu dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Kinerja dapat diartikan sebagai hasil dari suatu perkerjaan
yang dapat dilihat atau yang dapat dirasakan. Kinerja
seseorang ditentukan oleh kemampuan ketiga aspek perilaku
yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Selama antara kinerja
yang dimiliki petugas dengan kinerja yang dituntut oleh
jabatannya terdapat kesenjangan, petugas tersebut tidak
dapat berprestasi dengan baik dalam menyelesaikan tugas
pokoknya. Kinerja seorang penyuluh dapat dilihat dari dua
sudut pandang yaitu: (a) bahwa kinerja merupakan fungsi dari
karakteristik individu, karakteristik tersebut merupakan
variabel penting yang mempengaruhi perilaku seseorang
termasuk penyuluh pertanian, dan (b) bahwa kinerja penyuluh
pertanian merupakan pengaruh dari situasional di antaranya
terjadi perbedaan pengelolaan dan penyelenggaraan
penyuluhan pertanian di setiap kabupaten yang menyangkut
beragamnya aspek kelembagaan, ketenagaan, program
penyelenggaraan dan pembiayaan (Jahi dan Leilani, 2006:
50). Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) merupakan Balai yang
berhadapan langsung dengan sasaran penyuluhan pertanian
sekaligus yang bertanggung jawab terhadap akibat
penyuluhan yang diberikan Balai Penyuluhan Pertanian
sebagai penyuluh pertanian yang merupakan aparat yang
berada di garis tugas terdepan lembaga penyuluhan pertanian
di Indonesia. Dalam sistem kegiatan penyuluhan, kemampuan
penyuluh akan mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan
tujuan penyuluhan pertanian. Sejauh ini sedikit penelitian yang
membahas tentang kinerja penyuluh pertanian. Untuk itu
kinerja penyuluh perlu ditelaah lebih lanjut guna efektivitas
penyuluhan pertanian sebagai kepedulian kita dengan
kehadiran mereka sebagai fasilitator.

1.2. RUMUSAN MASALAH


 Apa yang dimaksud dengan Penyuluhan
 Syarat menjadi Penyuluh yang baik
 Apa kunci pokok keberhasilan Penyuluh
 Fungsi Penyuluh

1.3. TUJUAN
 Mahasiswa dapat mengetahui apa itu Penyuluhan
 Mahasiswa dapat mengetahui syarat-syarat menjadi
Penyuluh yang baik
 Mahasiswa dapat mengetahui kunci pokok keberhasilan
Penyuluh
 Mahasiswa dapat mengetahui fungsi penyuluh
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN PENYULUHAN

Istilah Penyuluhan pada dasarnya diturunkan dari kata


“extansior” dalam bahasa Indonesia istilah Penyuluhan
berasal dari kata dasar “suluh” yang berarti memberi terang di
tengah kegelapan.

Pengertian Penyuluhan dalam arti umum adalah keterlibatan


seorang untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar
dengan tujuan membantu sesamanya memberikan pendapa
sehingga bisa membuat keputusan yang benar.

2.2. SYARAT MENJADI PENYULUHAN YANG BAIK

Persyaratan Menjadi Penyuluh Yang Baik


1. Kualitas personil yang baik
a. Kemampuan berkomunikasi kepada petani
- Memahami bahasa sasaran
- Mampu mendengar
- Memahami kehidupan petani
b. Kemampuan bergaul dengan orang lain
- Sabar, pengertian dan perhatian, rendah hati (penyuluh tidak
boleh mendikte)
c. Antusias terhadap tugas
- Menghayati tugas-tanggung jawab
- Insentif (perlu pembiayaan yang besar)
d. Berpikir logis dan berinisiatif (penyuluhan disesuaikan
dengan keadaan dilapang)
- Pengertian praktis di lapangan
- Melakukan sesuatu yang bermanfaat tanpa permintaan/
saran
2. Kualitas profesional
a. Empati
- Penghayatan pada permasalahan yang dihadapi petani
sebagai permasalahannya sendiri
b. Kredibilitas (berkaitan dengan ketrampilan, tingkat
pengetahuan, dll)
- Tingkat kepercayaan petani (tinggi/ rendah)
c. Rendah hati
- Sanggup menjadi penengah yang baik dan mau belajar dari
hal2 yang ditemui

2.3. KUNCI POKOK KEBERHASILAN PENYULUH PERTANIAN

Dalam melaksanakan penyuluhan pertanian, terdapat tujuan


dan prinsip penyuluhan pertanian, Penyuluhan pertanian
mempunyai dua tujuan yang akan dicapai yaitu tujuan jangka
panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka panjang
adalah meningkatkan taraf hidup dan meningkatkan
kesejahteraan petani yang diarahkan pada terwujudnya
perbaikan teknis bertani, perbaikan usaha tani, dan perbaikan
kehidupan petani dan masyarakatnya. Tujuan jangka pendek
adalah menumbuhkan perubahan-perubahan yang lebih
terarah pada usaha tani yang meliputi perubahan
pengetahuan (hal-hal yang diakui), sikap (mental) dan
tindakan petani berserta keluarganya (kebiasaan dalam
melakukan sesuatu) melalui peningkatan pengetahuan,
keterampilan dan sikap. Dengan berubahnya perilaku petani
dan keluarganya, diharapkan dapat mengelola usaha taninya
dengan produktif, efektif dan efisien.
Prinsip-prinsip dasar penyuluhan pertanian adalah:

 Adanya minat dan kebutuhan petani, artinya penyuluhan


pertanian akan efektif jika selalu mengacu kepada minat dan
kebutuhan petani pada saat itu.
 Membangun organisasi masyarakat, artinya penyuluhan
pertanian akan efektif jika mampu melibatkan/menumbuh
kembangkan organisasi petani dalam setiap kegiatan
penyuluhan pertanian.
 Adanya keragaman budaya, artinya penyuluhan pertanian
harus memperhatikan keragaman budaya masyarakat.
 Perubahan budaya, artinya kegiatan penyuluhan harus
dilakukan secara bijak dan hati-hati agar perubahan budaya
tidak menimbulkan kejutan-kejutan budaya.
 Kerjasama dan partisipatif, artinya penyuluhan pertanian
akan efektif jika mampu menggerakkan program-program
penyuluhan yang telah dirancang dengan baik.
 Demokrasi dalam menerapkan ilmu, artinya dalam
penyuluhan harus memberikan kesempatan kepada petani
untuk menawarkan setiap ilmu alternatif yang ingin
diterapkannya.
 Belajar sambil bekerja, artinya belajar dari pengalaman yang
telah dialami. Menggunakan metode penyuluhan yang sesuai.
Kepemimpinan, artinya penyuluh pertanian harus mampu
mengembangkan sikap kepemimpinan petani.
 Spesialisasi yang terlatih, artinya penyuluh pertanian haruslah
orang yang telah memperoleh latihan khusus
tentang segala sesuatu yang sesuai dengan fungsinya
sebagai penyuluh
 Segenap keluarga, artinya penyuluh pertanian harus
memperhatikan keluarga sebagai kesatuan unit sosial.
 Kepuasan, artinya penyuluh pertanian harus mampu
mewujudkan kepuasan bagi petani.

Penyuluhan pertanian dikatakan berhasil apabila telah


memenuhi faktor- faktor yang dapat mendukung keberhasilan
penyuluhan tersebut. Adapun yang menjadi faktor
keberhasilan dalam penyuluhan pertanian adalah tersusunnya
data peta wilayah, tersusunnya programa penyuluhan
pertanian, tersusunnya rencana kerja tahunan penyuluh
pertanian, terdesiminasinya informasi teknologi pertanian
kepada pelaku utama, tumbuh kembangnya kelembagaan
petani, meningkatnya kapasitas pelaku utama, meningkatnya
akses pelaku utama terhadap informasi pasar, teknologi,
sarana prasarana dan pembiayaan, meningkatnya
produktivitas dan skala usaha pelaku utama dan
meningkatnya pendapatan pelaku utama. Untuk mengukur
keberhasilan seorang Penyuluh Pertanian dapat dilihat dari
beberapa indikator, yaitu:

 Tersusunnya Programa Penyuluhan Pertanian


Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian
merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan dengan
tujuan menyusun rencana kegiatan penyuluhan dan
memberikan arah dan pengendalian dalam mencapai
penyelenggaraan penyuluhan pertanian.
 Tersusunnya Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan
Pertanian(RKTPP). Rencana Kerja Tahunan Penyuluh
Pertanian (RKTTP) adalah jadwal yang disusun oleh
para penyuluh pertanian berdasarkan programa
penyuluhan pertanian setempat. Tujuan penyusunan
RKTTP adalah agar setiap penyuluh pertanian memiliki
rencana tahunan dalam bentuk tertulis dan menjadi alat
kendali dalam pelaksanaan evaluasi pencapaian
kinerja penyuluh pertanian yang bersangkutan. Prinsip
yang digunakan dalam perumusan tujuan RKTTP yaitu
SMART : specifik (khas), Measurable (dapat diukur),
Actionary (dapat dikerjakan), Realistic (realistis), dan
Time Frime (memiliki batas waktu untuk mencapai
tujuan).
 Tersusunnya Data Peta Wilayah untuk Pengembangan
Teknologi Spesifik Lokasi Peta wilayah adalah suatu
gambaran dari permukaan bumi dengan menggunakan
skala tertentu pada bidang datar. Peta wilayah yang
dibuat mengacu pada peta-peta topografi yang
berfungsi sebagai peta dasar dan terdiri tentang
keterangan-keterangan batas desa, jalan, pemukiman
penduduk, kalendar musim dan data potensi sumber
daya/komoditas yang ada di wilayah tersebut. Peta
wilayah juga diperbaharui secara rutin setiap tahun
berdasarkan data luas lahan, produksi, produktivitas
serta data mengenai jumlah petani yang
mengusahakan komoditas tertentu, sehingga pada
akhirnya peta tersebut dapat sesuai dengan kondisi
wilayah binaan penyuluh.
 Terdiseminasinya Informasi teknologi Pertanian Secara
MerataPeran teknologi dalam sektor pertanian sangat
diperlukan untuk keberhasilan produktivitas usaha tani
yang dihasilkan. Seiring bertambahnya jumlah
penduduk, otomatis kebutuhan akan sandang, pangan
dan papan akan semakin meningkat. Penyuluh
memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan
informasi teknologi pertanian kepada petani, informasi
yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan petani
dan keadaan wilayah pertanian.
 Tumbuh kembangnya keberdayaan dan kemandirian
pelaku utama dan pelaku usaha Penyuluh selalu
berusaha agar petani tidak selamanya tergantung pada
penyuluh dalam mencari sarana produksi, permodalan
serta pemasaran produk hasil pertanian. Hal ini terlihat
dari semakin baiknya koordinasi yang dilakukan
penyuluh dan petani dalam pemenuhan sarana
produksi seperti pupuk dan obat-obatan yang
diperlukan telah dapat di koordinir dengan baik oleh
pengurus kelompok tani yang ada di wilayah binaan
masing masing penyuluh, sehingga petani tidak lagi
kesulitan dalam memenuhi kebutuhan bercocok tanam.
 Terwujudnya Kemitraan Usaha Pelaku Utama dan
Pelaku Usaha yang menguntungkan Kemitraan usaha
tani merupakan suatu pola kerjasama yang saling
menguntungkan di antara pengusaha dan petani. Pola
kemitraan ini dapat berupa dalam hal pembiayaan,
penyediaan sarana dan prasarana pertanian maupun
dalam hal pemasaran hasil pertanian. Penilaian kinerja
penyuluh dalam mewujudkan terjalinnya kemitraan
usaha antara pelaku utama atau petani dengan pelaku
usaha yang saling menguntungkan
 Terwujudnya Akses Pelaku Utama dan Pelaku Usaha
ke Lembaga Keuangan, Informasi, Sarana Produksi
Penyuluh sudah memiliki peran aktif dalam
memfasilitasi petani untuk menggunakan jasa lembaga
keuangan seperti bank, koperasi, dan lembaga
keuangan mikro pedesaan (LKMP) untuk pemenuhan
modal produksi. Penyuluh akan menunjukkan dan
mendampingi petani dalam menggunakan akses ke
lembaga keuangan dan berusaha membantu anggota
kelompok tani dalam mendirikan lembaga keuangan
maupun lembaga penyedia sarana produksi di daerah
wilayah binaannya.
 Meningkatkan Produktivitas Agribisnis Komoditas
Unggulan di wilayahnya Hal ini dapat dilihat dari peran
penyuluh dalam meningkatkan produktivitas agribisnis
unggulan di daerah binaannya yaitu dengan
melaksanakan kaji terap, mengembangkan model
usaha tani, menemukan cara baru dalam pengendalian
hama dan penyakit tanaman serta merekomendasikan
teknologi baru kepada petani yang pada akhirnya
petani merasa bahwa produktivitas tanaman mereka
mengalami kenaikan rata-rata 10% dari musim panen
sebelumnya.
 Meningkatkan Pendapatan dan Kesejahteraan Pelaku
Utama Kinerja penyuluh dalam meningkatkan
pendapatan petani dapat dilihat dari hasil produksi
yang diperoleh petani yang meskipun pendapatan tidak
menentu pada setiap musim panennya. Sehingga
berdampak pada rendahnya hasil panen yang
merupakan sumber utama pendapatan petani.

2.4. FUNGSI PENYULUHAN


Fungsi penyuluhan pertanian terutama adalah memfasilitasi
dan memotivasi proses pembelajaran pelaku utama dan pelaku
usaha agar tercapai tujuan pengembangan sumber daya
manusia (SDM) dan peningkatan modal sosial, sehingga
mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan
dirinya
dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan
sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan
produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan
kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam
pelestarian fungsi lingkungan hidup. Dengan adanya program
Pengembangan Usaha Agribisnis di Perdesaan (PUAP), fungsi
penyuluhan pertanian memfasilitasi dalam bimbingan,
pendampingan dan advokasi pengelolaan usaha agribisnis di
perdesaan, memfasilitasi dan memotivasi penumbuhan dan
pengembangan kelompoktani serta gabungan kelompok tani.
Untuk melaksanakan fungsi tersebut, maka penyuluh sebagai
fasilitator harus menguasai selain falsafah dan prinsip-prinsip
penyuluhan pertanian, juga Teknik Komunikasi Persuasif.

Tugas dan fungsi Penyuluh Pertanian secara garis besar


adalah melaksanakan fungsi sebagai fasilitator dalam kegiatan
penyuluhan pertanian secara rinci dapat dibaca pada Pedoman
Pembinaan Penyuluh Pertanian, Per.Men. N.
37/Permentan/OT.140/3/2007. Modul ini memperkenalkan
beberapa Teknik Komunikasi Persuasif dalam Penyuluhan
Pertanian khususnya dalam melaksanakan tugas dan fungsi
Penyuluh Pertanian. Diharapkan setelah mempelajari pokok
bahasan ini, peserta Diklat Pembekalan alih jenjang memahami
dapat menerapkan teknik komunikasi persuasif dalam
penyuluhan pertanian khususnya dalam memfasilitasi pelaku
utama dan pelaku usaha agribisnis di pedesaan.
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Kunci pokok keberhasilan penyuluh pertanian dapat dikatakan


memenuhi kriteria apabila peran penyuluh pertanian dalam m
mengembangkan SDM/SDA yang ada sudah tercapai. Dan juga
tujuan, prinsip serta fungsi penyuluhan pertanian sudah dilaksanakan
atau dapat dikatakan sudah tercapai ataupun terpenuhi juga menjadi
salah satu kunci keberhasilan penyuluh pertanian. Faktor -faktor
keberhasilan dalam penyuluhan pertanian dan 9 indikator
keberhasilan penyuluh pertanian juga ikut ambil bagian dalam
memenuhi konsep pokok keberhasilan penyuluh pertanian.

3.2. SARAN

Saya pribadi dalam penyusunan makalah ini menyadari masih


terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kata kesempurnaan. Saya
harap dengan dibuatnya makalah ini dapat memberikan
pengetahuan bagi para pembacanya.
DAFTAR PUSTAKA

Pertanian, Perikanan Dan Kehutanan Di Kabupaten Kampar,

Anonim. 2009. Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan


Pertanian,
Departemen Pertanian

Anonim. Peran Penyuluh Pertanian, BPTP Maluku (Balai

Pengkajian Tekhnologi Pertanian)diakses 20 Agustus 2019

dari http://maluku.litbang.pertanian.go.id/

http://scholar.unand.ac.id/19420/2/BAB%20I%20P

Ndraha T. 1999. Pengantar Teori Pembangunan Sumber Daya


Manusia.

Rineka Cipta. Jakarta.

Notoatmodjo. 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia. PT

Rineka Cipta. Jakarta.

Panggabean MS. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia.

Cetakan Pertama. Gnianhalia. Indonesia. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai