Anda di halaman 1dari 43

Dasar-dasar Agronomi

(Kelas A)
Disusun Oleh:
Kelompok VIII
1. Fhika Ramadhani 1510211094
2. Agung Mahdy. D 1510212005
3. Trisna Ayu Wandira 1510212093
4. Yahyung Pendana 1510211100
Materi:
Penggunaan lahan
(pembukaan lahan,
pengolahan lahan, lahan
basah, lahan kering),
konservasi lahan,usaha-
usaha konservasi dan
klasifikasi lahan secara
garis besar.
Sawah
L. Basah
Rawa
Pasang Surut

Jenis Lahan

L. Kering Ladang

Tegalan

Pekarangan
Ciri-ciri Lahan Basah

Memiliki kadar air yang tinggi


Sebagian atau keseluruhan dari wilayah tersebut digenangi
oleh air
Memiliki tingkat kekerasan kontur tanah yang lembek dan
juga labil
Mengandung banyak air
Memiliki muka air tanah yang dangkal
Banyak terdapat tanaman dan juga tumbuhan yang
mengarah kepada tumbuhan air ataupun tumbuhan bakau
Biasanya berlokasi di ketinggian 300 meter di atas
permukaan laut
Lahan Basah
Sawah
Adalah bentuk pertanian
lahan basah karena
menggunakan banyak air
dalam kegiatan
pertaniannya terutama
pada awal kegiatan dengan
pengairan yang teratur dan
dibatasi dengan pematang

Contoh :tanaman padi


Macam-macam Sawah
 Sawah Irigasi, adalah sawah dengan pengairan
yang teratur
 Sawah Lebak, adalah sawah yang terletak pada
dataran banjir.
 Sawah Gogorancah, adalah sawah yang awalnya
pada lahan kering dan saat musim hujan
pengairannya dari air hujan.
 Sawah Pasang Surut, adalah sawah yang terletak
di muara sungai/tepi pantai.
PELUMPURAN (Proses terurainya agregat2 tanah
menjadi partikel2 tanab yg lebih kecil & seragam,
yg terjadi akibat adanya tenaga mekanis pd tanah
yg mempunyai kandungan air tanah yg tinggi)
Lahan Basah
Rawa
Lahan genangan air secara
ilmiah yang terjadi terus-
menerus atau musiman akibat
drainase yang terhambat serta
mempunyai ciri-ciri khusus
secara fisika, kimiawi dan
biologis / semua macam tanah
berlumpur yang terbuat secara
alami.

Contoh: Bunga Teratai


Lahan Basah
Pasang Surut
Tipe lahan yang tanamannya
tumbuh di daerah pasang
surut, terutama di pantai yang
terlindung, laguna dan muara
sungai yang tergenang pada
saat pasang dan bebas dari
genangan pada saat surut yang
komunitas tumbuhannya
bertoleransi terhadap garam

Contoh: Hutan Mangrove


Ciri-ciri Lahan Kering

 Rendahnya curah hujan ( < 250 - 300 mm/tahun)


 Variasi tanaman sangat terbatas (hanya semak
belukar, rerumputan dan pepohonan kecil di
daerah tertentu)
 Suhu yang sangat tinggi (+- 49 derajat celsius pada
musim panas)
 Tekstur tanah adalah pasir dan memiliki salinasi
yang tinggi pada tanah dan air tanahnya yang
diakibatkan oleh tingginya evaporasi dan infiltrasi. 
Lahan Kering
Tegalan
Tegalan adalah lahan kering yang
ditanami dengan tanaman
musiman atau tahunan, seperti
padi ladang, palawija, dan
holtikultura.
Tegalan sangat tergantung pada
turunnya air hujan.

Tanaman utama di lahan tegalan


adalah jagung, ketela pohon,
kedelai, kacang tanah, dan jenis
kacang-kacangan untuk sayur.
Contoh: Tegalan Jagung
Lahan Kering
Ladang
 Ladang dibuat dengan cara
membuka hutan atau semak
belukar. Pohon atau semak yang
telah ditebang/dibabat setelah
kering kemudian dibakar.
Setelah hujan tiba, ladang
kemudian ditanami dan
ditunggu sampai panen tiba.
Setelah ditanami 3 – 4 kali,
lahan kemudian ditinggalkan
karena sudah tidak subur lagi.
Contoh: Ladang Singkong
Lahan Kering
Perkarangan
Adalah bentuk pertanian
dengan memanfaatkan
pekarangan/ halaman
sekitar rumah. Biasanya
lahan pertanian
pekarangan diberi
batas/pagar. Jenis tanaman
yang diusahakan pada
lahan ini antara lain jagung,
kedelai, kacang tanah,
sayur-sayuran, kelapa dan
buah-buahan.
PENGGUNAAN LAHAN
I. Pembukaan Lahan/Land Clearing

Faktor2 yg hrs
dipertimbangkan
 Jenis lahan & tan.
yg akan diusahakan
 Vegetasi yg ada
 Topografi
PENGGUNAAN LAHAN
A. Pembukaan Lahan

Teknik/Metode
pembukaan lahan
 Tebang
bakar/Cut & burn
 Tebang, potong
dan susun
 Pembukaan
minimum
B. Pengolahan Tanah

Tujuan :
 Membalik & mempertebal lapisan atas/top soil
 Memperbaiki struktur & tekstur
 Memperbaiki persediaan & peresapan air tanah
 Mempercepat pelapukan bhn organik
 Memperbaiki aktivitas biologis tanah
 Mengendalikan patogen tanah
 Memperbaiki suhu & RH tanah
 Memudahkan membuat bedengan, teras ataupun
saluran air
PENGOLAHAN TANAH
Teknik/cara pengolahan tanah

Tradisional Pengolahan
tanah modern

Alat
Jenis-jenis alat

Tradisi ●


Cangkul
Garu
Bajak

Sekop

onal ●
dll

Moder ●


Subsoiler
Contour ripper
Disk harrow

n dll

Jenis-jenis alat pengolahan tanah:
Tradisional
Jenis-jenis alat pengolahan tanah:
Tradisional
Jenis-jenis alat pengolahan tanah:
Pengolahan tanah mekanis/modern

Disk harrow
Jenis-jenis alat pengolahan tanah:
Pengolahan tanah mekanis/modern
Subsoiler
Jenis-jenis alat pengolahan tanah:
Pengolahan tanah mekanis/modern
Contour ripper
Jenis-jenis alat pengolahan tanah:
Pengolahan tanah mekanis/modern

Ridging Wings
Jenis-jenis alat pengolahan tanah:
Pengolahan tanah mekanis/modern

Contour bedded
Field cultivator
Jenis-jenis alat pengolahan tanah:
Pengolahan tanah mekanis/modern

Offset disk
Jenis-jenis alat pengolahan tanah:
Pengolahan tanah mekanis/modern

Hydrolic down pressure


digger
PENGGUNAAN LAHAN
B. Pengolahan Tanah

Untuk lahan kering umumnya diperlukan bedengan,


dg tujuan:
 Memperbaiki drainase bagi tanaman yg tidak thn
genangan
 Mendapatkan lapisan tanah atas yg lebih dalam
 Memperbaiki pengumbian pada akar lateral agar
menuju ke arah bawah
 Menghindarkan serangan soil born disease
PENGGUNAAN LAHAN
B. Pengolahan Tanah

Untuk lahan basah khususnya sawah perlu dilakukan


pelumpuran dan pembuatan pematang, dg tujuan:
 Pelumpuran (pudddling) untuk membentuk
lapisan kedap air (lapisan bajak)
 Pematang dapat menjaga air tetap
tersedia di areal persawahan
 tanah berlumpur tetap dalam keadaan
reduktif, sekalipun tanpa digenangi sampai
tanah mengering
PENGGUNAAN LAHAN
C. Konservasi Lahan
Konservasi lahan: Menempatkan sumber daya alam
untuk produksi agronomi supaya lahan tersebut dapat
dipertahankan secara berkesinambungan (sustainable)
dan mendukung produksi pada batas yang layak .

Konservasi air : tindakan penggunaan air


untuk kebutuhan pertanian seefisien
mungkin, dan penyimpanan air ke dalam
tanah sehingga tidak kebanjiran di musim
hujan dan tidak kekeringan dimusim kemarau.
Pada dasarnya Konservasi lahan/tanah dan air adalah
masalah pengaturan antara intensitas hujan dan
kapasitas infiltrasi tanah serta pengaturan aliran
permukaan. Berdasarkan ini, maka ada 4 cara
pendekatan:
1.Memperbaiki & menjaga tanah agar resisten
terhadap penghancuran dan pengangkutan agregat
2.Memperbesar daya serap air ke dalam tanah
3.Menutup tanah dengan cover crops atau mulsa
4.Memperlambat aliran permukaan
Teknik konservasi tanah dan air :
A. Metode vegetatif
1. Penghutanan & penanaman rumput bagi tanah
terbuka,... Mengurangi run-off
2. Pengaturan sistem bertanam, exp: strip cropping
3. Penggunaan mulsa
4. Menanam tanaman yg mempunyai perakaran dalam
Teknik konservasi tanah dan air :
B. Metode mekanis:
1. Membuat saluran air yg pinggirnya ditanami
rerumputan
2. Pengolahan tanah menurut kontour
3. Pembuatan teras2 pada lahan miring
4. Pembuatan lobang2 utk penahan air sementara
Teknik konservasi tanah dan air :
C. Metode kimia:
1. Memperbaiki kesuburan tanah dg tindakan
pengapuran tanah masam
2. Pemupukan bagi tanah2 yg miskin hara
3. Menggunakan “soil conditioner”,...preparat
pembentuk struktur tanah yg stabil, exp: latex
Klasifikasi Lahan
Klasifikasi kemampuan lahan: kelas yang
dibuat dg menggunakan parameter tanah
dan iklim utk semua jenis tanaman
Klasifikasi kesesuaian lahan: kelas yang
dibuat dg menggunakan parameter tanah
dan iklim untuk satu atau segolongan
tanaman tertentu
Kelas Kemampuan Lahan :
1.Kelas kemampuan lahan I- III cocok utk tanaman
pangan
2.Kelas kemampuan lahan IV, marginal utk tanaman
pangan
3.Kelas kemampuan lahan V, tidak sesuai utk
tanaman pangan, ttp msh cocok utk tanaman
tahunan a padang penggembalaan
4.Kelas kemampuan lahan VI, kurang sesuai utk
tanaman pangan , tan tahunan, maupun padang
penggembalaan, sesuai utk kehutanan
5.Kelas kemampuan lahan VII – VIII, kurang sesuai
utk hutan produksi, sesuai utk hutan lindung &
cagar alam
Langkah langkah agronomi
A. Pemilihan lahan
Harus disesuaikan dengan jenis
tanaman yg akan diusahakan serta
bentuk/sistem pertanian apa yg akan
diterapkan
Langkah langkah agronomi
B. Pemilihan bahan perbanyakan
Bahan perbanyakan yg baik haruslah berasal
dari pohon induk terpilih (baik kuantitas
maupun kualitas)

Generatif Vegetatif
Langkah langkah agronomi
B. Pemilihan bahan perbanyakan
Jenis unggul adalah jenis yg berasal dr
varietas2 yg mempunyai sifat2 lebih
baik drpd jenis yg sudah ada.
Sifat2 yg hrs dipunyai oleh jenis
unggul:
1.Umur lebih pendek/cepat
menghasilkan
2.Produktivitas tinggi
3.Resisten terhadap H&P, toleran
terhadap bbrp jenis cekaman
4.Mudah dlm pemeliharaan & respon
Langkah langkah agronomi
A. Pemilihan Lahan
B. Pemilihan Bahan Perbanyakan
C.Pengolahan Tanah
D.Persemaian & Pembibitan
E.Penanaman
F.Pemeliharaan Tanaman
G.Pemanenan
Sumber:
Jumin, Hasan Basri. 2002. Dasar-dasar Agronomi.
Jakarta: RajaGrafindo

Anda mungkin juga menyukai