Anda di halaman 1dari 22

Dasar-dasar Agronomi

(Kelas A)
Disusun Oleh:
Kelompok VIII
1. Fhika Ramadhani 1510211094
2. Agung Mahdy D 1510212005
3. Trisna Ayu Wandira 1510212093
4. Yahyung Pendana 1510211100
Pengertian

Persemaian adalah suatu areal


pemeliharaan bibit yang
lokasinya tetap dan dibangun
dengan peralatan yang rapi dan
teratur yang berkaitan dengan
penghutanan kembali areal tanah
kosong yang rusak ataupun
peruntukan lainnya.
Fungsi persemaian
 Untuk memperoleh bibit yang
bermutu tinggi dalam jumlah
yang memadai dan tepat waktu
untuk ditanam di lapangan.
Aspek-Aspek Persemaian
1. Aspek Teknis
·Letak persemaian
·Luas persemaian
·Jalan angkutan
2. Aspek Fisik
·Ketersediaan air
·Media tumbuh
·Topografi/kelerengan
3. Aspek Tenaga Kerja
4. Bahan / Material
Jenis-Jenis Persemaian
Persemaian sementara (Flyng
nursery).
Persemaian Tetap.
Persemaian sementara
(Flyng nursery).
Jenispersemaian ini
biasanya berukuran kecil
dan terletak di dekat
daerah yang akan
ditanami. Persemaian
sementara ini biasanya
berlangsung hanya
untuk beberapa periode
panenan (bibit/semai)
yaitu paling lambat
hanya untuk waktu 5
tahun.
Keuntungan persemaian
sementara adalah :

◦ Keadaan ekologi selalu mendekati


keadaan yang sebenarnya.
◦ Ongkos pengangkutan bibit murah.
◦ Kesuburan tanah tidak terlalu
menjadi masalah karena persemaian
selalu berpindah tempat setelah
tanah menjadi miskin.
◦ Tenaga kerja sedikit sehingga mudah
pengurusannya.
Kerugian persemaian sementara
adalah :
Ongkos persemaian jatuhnya mahal
karena tersebarnya pekerjaan
dengan hasil yang sedikit.
Ketrampilan petugas sulit
ditingkatkan, karena sering berganti
petugas.
Seringkali gagal karena kurangnya
tenaga kerja yang terlatih.
Lokasi persemaian yang terpancar
menyulitkan pengawasan.
Persemaian Tetap.
Jenis persemaian
ini biasanya
berukuran
(luasnya) besar
dan lokasinya
menetap disuatu
tempat, untuk
melayani areal
penanaman
yang luas.
Keuntungan :
Kesuburan tanah dapat dipelihara dengan
pemupukan
Dapat dikerjakan secara mekanis bila
dikehendaki
Pengawasan dan pemeliharaan lebih
efisien, dengan staf yang tetap dan
terpilih
Perencanaan pekerjaan akan lebih teratur
Produktivitas semai/bibit tinggi, kualitas
bibit lebih baik dan pertumbuhannya lebih
seragam
Kerugiannya :
Keadaan ekologi tidak selalu mendekati keadaan
yang sebenarnya.
Ongkos pengangkutan lebih mahal dibanding
dengan jenis persemaian sementara.
Membutuhkan biaya untuk investasi lebih tinggi
dibanding persemaian sementara.
Hal ini karena untuk persemaian tetap biasanya
keadaan sarana (misal jalan angkutan,
bangunan-bangunan di persemaian) dan
prasarana (misal: peralatan kerja/angkutan )
lebih baik kualitas dan lebih mahal harganya
dibanding yang diperlukan persemaian
sementara.
Perencanaan Persemaian
1. Tipe/Jenis Persemaian
2. Lokasi Persemaian
3. Peralatan Dan Tenaga Kerja
4. Tata Waktu
Apa saja yang dibutuhkan untuk
membangun persemaian?
Kayu berbagai ukuran, untuk
kontruksi bedeng
Paku berbagai ukuran
Paranet/jalinan rumbia, untuk
naungan
Alat pertukangan
Tenaga kerja
Apa yang harus ada di
persemaian?
Bedengan
Bedengan adalah tempat
bersekat, berukuran tertentu, dan
berfungsi untuk menampung
bibit dan memeliharanya hingga
siap tanam. Bedeng sapih
idealnya dilengkapi dengan
naungan.
Naungan
Naungan berfungsi untuk
melindungi bibit dari sengatan
matahari secara langsung.
Dengan demikian, bibit akan
dapat tumbuh dengan baik.
Namun bila bibit akan ditanam,
naungan ini harus dikurangi/
dihilangkan.
Gudang
Gudang berfungsi untuk
menyimpan alat dan bahan yang
diperlukan seperti pupuk,
polibag, gerobak sorong dll
CARA PENGADAAN BIBIT DARI
BIJI
1. Pengadaan Benih

a. Biji dikumpulkan dari pohon


induk yang fenotipnya bagus.
b. Melakukan seleksi biji dengan
memilih biji yang baik.
c. Benih yang dipilih bermutu
baik.
d. Pembelian benih yang
bersertifikat
2. Persiapan Media Semai

a. Media yang dipakai memiliki sifat


fisik dan kimia tanah yang baik
    dan bebas penyakit.
b. Campuran media persemaian
adalah top soil, gambut dan sekam
padi dengan perbandingan 3 ; 2 ; 1
c. Sterelisasi media persemaian
dengan penyemprotan fungisida.
3. Penyemaian Benih

a. Penyiraman media semai dengan


air sebelum dilakukan penaburan
atau penyapihan.
b. Penyemaian benih pada bedeng
tabur yang telah diisi media semai.
c. Penyemaian langsung pada polibag
yang telah diisi media semai.
4. Pemeliharaan Bibit

a. Pemberian naungan
b. Penyiraman benih
c. Pemupukan
d. Pengendalian gulma.
e. Pengendalian hama dan penyakit.
5. Pengangkutan bibit

a. Penanaman dilakukan setelah bibit


siap tanam yaitu dengan tinggi ± 30
cm
b. Pengangkutan bibit hendaknya
menggunakan kontainer yang terbuat
dari kayu atau plastik
c. Sebelum bibit diangkut perlu disiram
d. Pengangkutan jarak jauh
menggunakan kendaraan tertutup

Anda mungkin juga menyukai