Anda di halaman 1dari 13

ZAT PENGATUR TUMBUH

ETILEN (PEMATANGAN
BUAH)

KELOMPOK 6
ANGGOTA KELOMPOK

▰ Habiburrahman Malik Al hamda 1710211009


▰ Miftahul Khairani 1710213008
▰ Audina Maharani Putri 1710213013
▰ Farhan Hasbullah 1710213002
▰ Nadya Triananda 1710213005
▰ Akbar Fadhillah 1710213019
▰ Samy Harits Purnama 1710213004
▰ Adib Fikri Atamimi 1710212027
 

2
ZAT PENGATUR TUMBUH
ETILEN
3
Pengertian Etilen

Etilen adalah salah satu hormon tumbuhan yang


berbentuk gas dan berperan dalam berbagai
proses fisiologis tumbuhan. Hormon ini diketahui
berperan dalam memicu perkecambahan,
pertumbuhan, pembungaan, kerontokan daun,
pematangan dan kelayuan. Etilen merupakan
hormon tumbuh yang diproduksi dari hasil
metabolisme normal dalam tanaman. Etilen
berperan dalam pematangan buah dan kerontokan
daun. Etilen disebut juga ethene Senyawa etilen
pada tumbuhan ditemukan dalam fase gas,
sehingga disebut juga gas etilen. Gas etilen tidak
berwarna dan mudah menguap.
4
Lanjutan

Pisang barangan merupakan salah satu jenis pisang yang


disukai masyarakat dan banyak terdapat di Sumatera Utara.
Pisang barangan lebih disukai dikonsumsi dalam keadaaan
segar, dan permintaan akan pisang segar terus meningkat dari
tahun ke tahun. Komoditas pisang mempunyai sifat yang
mudah rusak terutama karena kondisi lingkungan
seperti suhu yang tinggi dan udara lembab, yang dapat
mempercepat proses kerusakan dan meningkatkan
kehilangan pascapanen. Hal ini menjadi masalah dalam
hal menyediakan pisang yang bermutu baik kepada
konsumen baik untuk pasar lokal maupun ekspor. Maka
dari itu banyak hal yang harus diperhatikan dalam hal
ini, salah satunya yaitu masalah penyimpanan.
5
METODE MAP

Metode penyimpanan produk buah-buahan dan sayuran


segar, termasuk buah pisang barangan, yang saat ini
banyak dikembangkan adalah metode penyimpanan
dengan sistem kemasan modifikasi atmosfir (Modified
Atmosphere Packaging = MAP) yaitu pengemasan
produk dengan menggunakan bahan kemasan yang dapat
menahan keluar masuknya gas sehingga konsentrasi gas
di dalam kemasan berubah dan ini menyebabkan laju
respirasi produk menurun, mengurangi pertumbuhan
mikrobia, mengurangi kerusakan oleh enzim serta
memperpanjang umur simpan.

6
METODE MAP

Kondisi atmosfir termodifikasi (MA) dapat


diberikan di dalam kemasan buah secara pasif
melalui respirasi produk dan permeabilitas
kemasan atau secara aktif dengan cara
menggantikan udara di dalam kemasan dengan
campuran gas yang diinginkan. Keterbatasan dalam
mengatur kondisi MA secara pasif, menyebabkan
MA aktif lebih disukai. Sistem modifikasi
atmosfir aktif juga dapat dilakukan dengan
penggunaan bahan-bahan penyerap O2, CO2 dan/
atau etilen (C2H4) yang ditempatkan dalam
kemasan sehingga konsentrasinya akan menurun.
7
Lanjutan

Dalam menguji kegunaan etilen pada penyimpanan pisang


barangan dalam metode MAP dapat menggunakan bahan
seperti lilin, gas O2, gas N2, gas CO2, KMnO4, arang aktif,
serbuk besi, dan asam askorbat. Bahan kimia yang digunakan
adalah asam metafosfat, Na-2,6-dikholorofenol dan L-asam
askorbat untuk analisa kadar vitamin C, pereaksi Anthrone,
alkohol 80%, CaCO3, H2SO4, glukosa, dan Na2CO3 untuk
analisa total gula. Sedangkan alat-alat yang dapat digunakan
adalah timbangan, plastik polietilen, spektrofotometer,
styrofoam, selang plastik, teksturometer, Cosmotector tipe
XPO314 untuk mengukur konsentrasi CO2, dan Cosmotector
tipe XPO-318 untuk mengukur konsentrasi O2 serta alat-alat
gelas untuk analisa kimia.
8
Lanjutan

Perhitungan terhadap hasil pengujian etilen pada pisang


barangan dapat menggunakan metode Rancanan Acak Lengkap
(RAL). Dalam proses pengujian etilen, buah pisang barangan
disortasi dan ditimbang beratnya sekitar 300 g, kemudian
dimasukkan ke dalam wadah Styrofoam yang salah satu sisinya
telah dilubangi sebanyak dua buah dan dipasang dengan selang
plastik untuk mengatur konsentrasi gas O2 dan CO2. Etilen
dibungkus dalam bentuk sachet (kertas saring) sebanyak 2%
dari berat pisang kemudian dimasukkan ke dalam wadah
styrofoam. Styrofoam ditutup dengan film polyetilen yang
sisinya telah dilapisi double tape dan setelah ditutup, pinggiran
kemasan dilapisi lagi dengan cellophan sampai udara tidak bisa
masuk dan keluar. Kemasan berisi pisang disimpan pada suhu
ruang selama 5,10 ,15 dan 20 hari.

9
Nilai Warna Buah Pisang Barangan

10
Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian secara umum terlihat


bahwa jenis penjerap oksigen dan etilen memberikan
pengaruh terhadap susut bobot, kadar air, kadar
vitamin C, total gula, tekstur, nilai warna, nilai
organoleptik warna dan nilai organoleptik tekstur.
Lama penyimpanan juga memberikan pengaruh
terhadap susut bobot, kadar air, kadar vitamin C,
total gula, tekstur, nilai warna, nilai organoleptik
warna dan nilai organoleptik.

11
Tabel Pengaruh Jenis Etilen terhadap Mutu Pisang

12
Tabel Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Mutu
Pisang Barangan

13

Anda mungkin juga menyukai