OLEH:
SANDRA LOEIKA
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
TANAMAN BUAH DALAM POT
Lahan yang semakin lama semakin sempit memicu para pakar tanaman untuk
berinisiatif mencari pemecahan masalah tersebut. Bertanam tanaman buah dalam pot
atau sering disebut tabulampot ini merupakan salah satu cara untuk membudidayakan
tanaman buah dalam lahan yang tidak terlalu luas. Penanaman tanaman buah dalam
pot sekarang ini mulai berkembang dan banyak digemari oleh masyarakat.
Pot yang digunakan adalah pot yang berukuran 40 cm dan mempunyai kaki serta
berlubang pada bagian dasarnya. Media tanam di dalam pot dapat disesuaikan
dengan kebutuhannya sehingga harus lengkap berisi bahan organik dan anorganik.
Berikut beberapa pilihan media tanam tabulampot sawo antara lain campuran tanah
subur, pasir dan pupuk kandang (2:1:1), atau campuran tanah, sekam padi dan pupuk
kandang (1:1:1), atau campuran tanah, serbuk gergaji dan pupuk kandang (1:1:1).
Cara mengisi media, masukkan selapis pecahan genting di dasar pot. Tambahkan
selapis mos dan ijuk, lalu tambahkan lagi campuran media tanam berupa tanah subur
dan pupuk kandang.
3. Penanaman Bibit
Kunci salah satu keberhasilan tanaman hidup dengan subur adalah waktu dan
cara penanaman yang tepat. Penanaman sebaiknya dilakukan saat matahari tidak
terik, yaitu pagi atau sore hari. Keluarkan bibit dari polybag, potong sebgian akar,
cabang, ranting atau daun yang berlebihan dan padatkan pada media tanam yang telah
di siapkan, lalu tambahkan lagi media tanam hingga ketinggian 2 cm di bawah bibir
pot. Kemudian siram tanaman dan simpah di tempat teduh selama seminggu.
4. Pemeliharaan
4.1. Penyiraman
Tanpa penyiraman tanaman pasti akan layu. Tumbuhan membutuhkan asupan air
untuk fotosintesis. Penyiraman dilakukan satu hari sekali dan media tanam dalam pot
dijaga agar tidak mengalami kekeringan ataupun kelebihan air. Caranya air disiram
ke seluruh bagian tanaman hingga tanaman terlihat bersih. Ada baiknya penyiraman
dilakukan dengan menggunakan gembor atau nozzle. Selain itu, harus dipastikan
bahwa pot berlubang, sehingga air tidak tergenang. Siramkan air pada media tanam
secara langsung, bukan pada daun tanaman. Hentikan penyiraman apabila air telah
mengalir dari dasar pot.
4.2. Pemupukan
Pemupukan dilakukan satu kali dalam 3 bulan, pupuk NPK mutiara 16:16:16
atau 15:15:15 dengan konsentrasi 10g/liter air. Adapun cara penggunaannya
dengan meyiramkan pupuk yang sudah tercampur ke perakaran tanaman buah,
volume pemupukan 1-3 liter atau disesuaikan dengan ukuran tanaman. Adapun
pemberian pupuk kandang dapat dilakukan setiap enam bulan sekali.
Penggunaannya untuk penanaman di pot sebanyak tiga kilogram per pot.
4.3. Pemangkasan
Tanaman sawo perlu dilakukan pemangkasan agar tidak tumbuh terlalu tinggi dan
pembentukan percabangan yang baik serta kuat. Berikut cara pemangkasannya.
Pemangkasan ujung batang hingga tinggal 30 – 40 cm dari permukaan tanah dalam
pot. Tempat pemangkasan harus sedikit di atas ruang batang. Luka bekas pangkasan
ditutup dengan cat menir atau parafin untuk mencegah penyakit. Pemangkasan bentuk
ini pertama kali dilakukan ketika tanaman telah tumbuh cukup kuat (2 bulan setelah
tanam). Beberapa bulan setelah pemangkasan ujung batang akan tumbuh tunas-tunas
baru pada ketiak daun. Biarkan tumbuh tiga dari tunas yang tumbuh sehat dan tidak
saling berdekatan sebagai cabang primer, sedangkan tunas lainnya dibuang.
Pemangkasan ujung cabang primer yang tumbuh sepanjang 20 -25 cm hingga
panjangnya tinggal 15 – 20 cm. Pemangkasan ini dilakukan tepat di atas mata tunas.
Pemangkasan bentuk ini akan memunculkan tunas-tunas baru. Dua atau tiga tunas
yang sehat dibiarkan tumbuh menjadi cabang sekunder, sedangkan tunas yang lain
dibuang. Pemangkasan ranting yang terlalu panjang atau rusak dan lemah.
Pemangkasan ini dilakukan setiap saat jika diperlukan.
Tanaman dalam pot juga membutuhkan tempat yang lebih luas untuk pertumbuhan
dan perkembangan batang, tajuk, dan akar. Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan
penggantian pot (repotting) untuk memenuhi kebutuhan perkembangan tanaman
dengan cara:
Lepaskan tanaman dari pot lama.
Tanam tanaman ke dalam pot yang baru dengan ukuran lebih besar.
Tambahkan media tanam untuk mengisi bagian pot yang masih kosong.
Siram tanaman dan media tanam dengan air hingga basah, tetapi tidak
tergenang.
Pengendalian hama dan penyakit tanaman sawo tabulampot ada tiga cara,
yaitu fisik (dengan menggunakan alat, api atau tangan untuk mematikan
hama/penyakit tanaman), kimia (menggunakan obat kimia yang biasanya
disemprotkan), dan biologi (dengan menggunakan musuh / pemangsa alami dari
hama/penyakit). Dimana untuk tanaman dalam pot, pengendalian hama/penyakit
tanaman lebih praktis dengan cara fisik.
5. Pemanenan
Tambulampot sawo akan berbuah umur 2 tahun pasca tanam, dan ia akan mulai
berproduksi optimal setelah umur 5 tahun.
Tips agar tanaman sawo dapat rajin berbuah :
1. Sekitar 3 bulan sebelum datang musim hujan, lakukan stresing air, yakni tanaman
tidak disiram selama seminggu. Setelah itu, siram sedikit demi sedikit selama 3
hari, dan keringkan lagi. Lakukan teknik pengeringan berulang-ulang hingga
muncul tunas-tunas baru untuk pembungaan.
3. Berikan zat pengatur tumbuh, seperti Dekamon atau Atonik, dengan dosis
sesuai anjuran.
DAFTAR PUSTAKA
Okta, Lulus. C. dkk. 2017. Sistem Pakar Diagnosis Penyakit tanaman Buah dalam Pot
Menggunakan Metode Dempster Shafer Berbasis Web. Vol. 8 No. 2.
Politeknik Negeri Malang.
Rabbani, dkk. 2012. Laporan Praktikum Tanaman Buah dalam Pot. Universitas
Sebelas Maret. Surakarta.
Waras Farm. 2013. Budidaya Buah Sawo dalam Pot.
https://warasfarm.wordpress.com/2013/10/28/budidaya-buah-sawo-dalam-pot/
. (Diakses pada 28 Oktober 2020).