Anda di halaman 1dari 13

URBAN FARMING

TANAMAN BUAH DALAM POT

OLEH:

SANDRA LOEIKA

DOSEN : Prof.Dr.Ir. WARNITA, MP

PROGRAM STUDI S2 AGRONOMI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2020
TANAMAN BUAH DALAM POT

Lahan yang semakin lama semakin sempit memicu para pakar tanaman untuk
berinisiatif mencari pemecahan masalah tersebut. Bertanam tanaman buah dalam pot
atau sering disebut tabulampot ini merupakan salah satu cara untuk membudidayakan
tanaman buah dalam lahan yang tidak terlalu luas. Penanaman tanaman buah dalam
pot sekarang ini mulai berkembang dan banyak digemari oleh masyarakat.

Budidaya tanaman buah memiliki prospek yang cukup bagus di Indonesia,


seiring dengan meningkatnya permintaan buah-buahan. Dengan meningkatnya
budidaya tanaman buah namun lahan penanaman yang semakin lama semakin sempit.
Hal ini memicu para pakar budidaya tanaman untuk berinisiatif mencari pemecahan
masalah tersebut. Bertanam tanaman buah dalam pot atau sering disebut tabulampot
ini merupakan salah satu cara untuk membudidayakan tanaman buah dalam lahan
yang tidak terlalu luas namun hasilnya tidak jauh beda dengan penanaman di lahan
dan secara kualitas tabulampot dapat lebih baik. Tabulampot mulai berkembang pada
penghujung 1970-an, metode ini bisa menjadi alternatif bercocok tanam bagi
pembudidaya tanaman di daerah perkotaan yang tidak memiliki lahan luas. Saat ini
tabulampot kian diminati, tanaman ini mudah dijumpai dikios pertanian ataupun kita
bisa mencoba menanam sendiri.
Menanam buah dalam pot (tabulampot) merupakan hobi yang diminati
masyarakatkhususnya masyarakat perkotaan. Keterbatasan lahan di lingkungan
perkotaan merupakanpenyebab utama makin populernya tabulampot ini. Tentunya
dengan ditanam di dalampot,tanaman buah ini tumbuh tidak sebesar tanaman yang
ditanam tanpa pot. Selain itu,dengan ditanam dalam pot,perawatan tanaman lebih
mudah dilakukan dan tanaman mudahdipindah sesuai dengan tempat yang kita
inginkan. Buah yang ditanam dalam pot ini jugaakan menghasilkan hasil yang
memuaskan dan dapat menjadi hiasan taman yang indah. Keuntungan tambulampot
adalah menghidupkan gerakan menanam buah dalam pot, maka yang bersangkutan
mendapatkan keuntungan dari buah yang ditanam. Manfaat lainya adalah
menghijaukan lingkungan, unik dan menarik karena postur yang pendek sudah
berbuah, mudah merubah tata letak pohon, jika sudah berbuah dan panen, dapat
memetik buah dengan mudah.
Tabulampot adalah istilah yang baru sekitar sepuluh tahun terakhir muncul di
masyarakat. Sebenarnya tabulampot merupakan akronim dari tanaman buah dalam
pot. Tanaman buah yang lazim ditanam dalam pot adalah jeruk (keprok, siam dan
manis), mangga, belimbing, rambutan sampai ke nangka. Mula-mula, tanaman buah
ini ditanam dalam pot dalam rangka pembenihan (penangkaran). Secara tradisional,
para penangkar benih tanaman buah, menyemai biji di lahan sawah, kemudian
menyambungnya dengan mata tempel maupun sambung pucuk.
            Sebelum polybag (kantong plastik hitam) diketemukan, para penangkar
memindahkan benih tanaman buah ini ke dalam keranjang bambu agar tidak
mengalami kerusakan ketika diangkut jarak jauh. Agar benih bisa lebih tahan lama
sebelum dipasarkan, maka tanaman tersebut juga ditaruh dalam pot gerabah maupun
drum bekas. Sampai sekarang pun, para penangkar di Lampung dan beberapa tempat
lainnya masih tetap menggunakan keranjang bambu untuk menampung benih yang
baru saja dicabut dari lahan sawah.
Budidaya tabulampot, tidak hanya sekedar berbudidaya tanaman seperti pada
umumnya. Namun, perlu pengembangan teknologi maju. Untuk itu, para pakar dan
praktisi lapangan dituntut untuk mampu merekayasa teknik tabulampot yang efisien
dan tepat guna. Soalnya banyak komponen teknologi yang harus diperhatikan dan
diaplikasikan. Tujuannya, agar tabulampot berbentuk bagus, pendek, serasi, sehat,
mampu berbunga dan berbuah sesuai dengan keinginan. Melakukan budidaya
tabulampot perlu diimbangi dengan pemilihan atau penggunaan bibit varietas unggul
sebagai bahan pertanaman. Mutu bibitnya ditentukan oleh faktor genetik (pohon
induk unggul) dan lingkungan (ketinggian tempat, curah hujan, kesuburan tanah).
Penanaman dengan tabulampot diharapkan mampu menghasilkan produk
yang lebih baik dari penanaman di lahan. Hal ini karena dalam tabulampot
perawatan / pemeliharaan tanaman lebih mudah di banding di lahan yang luas
sehingga perawatannya lebih sulit. Dalam penanaman tabulampot harus
memperhatikan pot atau wadah harrus sesuai dengan besarnya tanaman agar pada saat
penanaman lebih mudah. Selain untuk budidaya tabulampot juga dapat disewakan
atau di jual karena tabulmpot memiliki nilai seni dan keindahan tersendiri.
            Dari segi perawatan, tabulampot tidak tergolong sulit. Sama halnya dengan
tanaman tanpa media pot, harus dipupuk dan diberi air. Menumbuhkan tanaman buah
dalam pot yang dapat tumbuh secara baik batang dan daun sangat mudah dan hampir
semua orang bisa melakukannya. Tetapi, permasalahan yang timbul adalah bila
tabulampot harus tumbuh batang, daun, serta keluar bunga dan buah maka tidak
semua orang bisa. Hanya dengan pemeliharaan tanaman dan perawatan tanaman yang
tekun yang bisa membuat tanaman berbunga dan berbuah. Perawatan dan
pemeliharaan tabulampot tidak dapat dapat dilakukan sembarangan, ada trik-trik
khusus yang dapat dilakukan agar tabulampot mampu berbunga dan banyak berbuah.
Tabulampot yang tidak mau berbuah pada umumnya tidak pernah dipupuk
ataudiperlakukan dengan cara yang kurang tepat. Faktor yang mempengaruhi
tanaman sehinggatidak menghasilkan buah antara lain agroklimat atau lingkungan
tumbuh yang tidak cocok,penggunaan bibit yang tidak tepat, dan perawatan tananam
yang keliru. Agar tabulampot yang ditanam dapat menghasilakan buah yang
maksimal,perlu di butuhkan :
a. Lingkungan tumbuh yang harus tepat
Dalam budidaya tanaman buah-buahan dalam pot,kesuburan tanah bukan
faktor pengendali yang amat penting. Artinya kesuburan tanah dapat disesuaikan agar
tanaman bisaberbunga dan berbuah. Sebaliknya, lingkungan tumbuh yang
berupa tinggi tempat,kelembaban udara, suhu dan curah hujan merupakan faktor
pengendali yang sangat menentukan agar tanaman bisa berbunga dan berbuah.
Tempat tumbuh untuk setiap tanamanberbeda-beda.
b. Gunakan bibit yang memenuhi syarat
Keberhasilan dalam membuahkan tabulampot sangat ditentukan oleh persiapan
dalampemilihan bibit. Kesalahan memilih bibit dapat menggagalkan keinginan kita.
Pemilihan jenis bibit tanaman sangat mempengaruhi kecepatan tanaman berbunga
danberbuah. Bibit tanaman dapat diperoleh melalui perbanyak generatif maupun
vegetatif. Bibityang berasal dari perbanyak generatif (biji) membutuhkan waktu yang
lama untuk dapatberbunga dan berbuah. Penggunaan bibit yang berasal dari biji
membutuhkan waktuyang lama bagi tanaman untuk memasuki fase reproduksi
sehingga kurang efektif digunakansebagai bahan tanaman yang diharapkan capat
berbuah. Selain itu, tanaman yang berasal dari biji dapat menghasilkan buah yang
sifatnya berbeda dengan tanaman induknya. Bibit vegetatif umumnya berasal
daribagian tanaman yang telah tumbuh besar dan sempurna, bahkan telah berbuah.
Bibit ini telah sempurna secra fisiologis, tetapi belum mempunyai akar yang lengkap.
Selain mempertimbangkan faktor perbanyakannya, dalam memilih bibit juga perlu
diperhatikan apakah bibit tersebut bibit unggul atau bukan. Dalam pemilihan bibit
sebaiknya memilih bibit unggul. Hal ini disebabkan bibit unggul memiliki sifat-sifat
seperti berproduksi tinggi, cepat berbuah, hasil buahnya terasa enak dengan bentuk
atau ukuran menarik, serta tahan terhadap serangan penyakit dan hama. Sifat-sifat
unggulnya itu dapat dipertahankansecara genetik kalau tanaman diperbanyak secara
vegetatif.
c. Pilih pot dan media tanam yang sesuai
Wadah untuk bertanam tanaman buah-buahan dalam pot dapat menggunkan pot
dari tanah liat, semen, plastik atau drum bekas. Hal yang penting dalam memilih
wadah tanaman adalah ukuran pot tidak terlalu besar atau terlalu kecil, bentuknya
normal, mulut pot tidak terlalu lebar menyamping atau menyempit ke tengah. Kalau
ukuran pot tidak proposional dengan ukuran tanamannya, tanaman sering tidak mau
berbuah. Hal ini dikarenakan akar tanaman tumbuh berdesakan, penyerapan air dan
hara terganggu, dan penguapan air tinggi sehinggamedia tanam cepat kering. Ukuran
pot sangat tergantung dari jenis dan ukuran bibit yang akan ditanam.
d. Perawatan tanaman harus tepat
Tanaman pot yang baru untuk sementara diletakan ditempat teduh. Setelah satu
bulan kemudian tanamn pot bisa dipindahkan ketempat terbuka atau terkena sinar
mataharilangsung, misal dihalaman rumah. Ditempat itu, minimal tanaman mendapat
sinar matahari 5 jam per hari.Pada umumnya, tanaman buah-buahan menghendaki
sinar matahari penuh sepanjang hari agar tumbuh sehat dan normal.
Pemangkasan yang tepat merupakan salah satu cara pembentukan pohon agar
tanaman mudah dipelihara karena pendek dan memiliki percabangan teratur. Dengan
perwatan seperti itu, pemangkasan juga dilakukan dengan membuang bagian-bagian
tanaman yang rusak,mati,atau terkena penyakit agar pohon sehat dan selalu prima.
Dengan kondisi yang sehat,tanaman dapat menghasilkan produk yang berkualitas.
Pemupukan tanaman dapat dilakukan melalui akar lewat tabah, maupun melalui
daun dalam bentuk larutan yang disemprotkan. Dengan pemupukan, tanaman dapat
tumbuh pesat dan merata sehingga diharapkan cepat berbunga dan berbuah. Lewat
pemupukan teratur dan tepat dosisnya tanaman dalam pot dapat diatur masa
pembuahannya sehingga dapat berbuah di luar musim, hal ini telah dicoba dan
berhasil dengan baik pada mangga.
Apabila tanaman dalam kondisi sehat, diperhatikan dan dirawat secara baik,
lingkungan tumbuhnya sesuai, pembuahan akan dapat berlangsung stabil tiap musim.
Gangguan hama dan penyakit tanaman pot perlu segera mendapatkan perhatian kalau
menunjukan tanda-tanda mencurigakan pada pertumbuhan dan kesehatannya.
Tanaman yang permukaan batangnya berlubang, cabang-cabangnya patah dan
keropos, kemungkinan besar terserang hama penggerak batang. Hama ini dapat
diatasi dengan pestisida sistemik.
e. Perlu perangsang bunga dan buah
Tanaman siap berbuah kalau umurnya sudah cukup dewasa atau telah memasuki
usia produktif, memiliki cadangan karbohidrat yang cukup tinggi, dan sehat. Kondisi
itu sangatdipengaruhi oleh keseimbangan kerja antara akar,batang, dan daun
dengan keadaanlingkunagn sekitar tanaman seperti air,udara,zat hara, sinar
matahari,angin,suhu dankelembapan.Apabila kondisi tanaman telah siap untuk
berbuah, tetapi tanaman belum juga mauberbuah maka dapat dilakukan
perangsangan. Tujuan perangsangan ini untuk memacutumbuhnya bunga yang
kemudian akan menjadi buah. Walaupun semua tanaman buah dapatdipacu
pembungaannya, tetapi tiap tanaman mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda.
TANAMAN BUAH DALAM POT SAWO
Tanaman buah sawo merupakan pohon yang dapat tumbuh besar dan berbuah
lebat. Seluruh bagian tanaman bergetah. Batang kayu famili Sapotaceae ini keras.
Percabangannya cukup rapat, daun berbentuk lonjong dengan ujung meruncing
hingga tumpul. Tajuknya yang rimbun mampu menjadi penaung dari sengatan
matahari. Bunga sawo muncul dari ketiak-ketiak daun, sedangkan buahnya berbentuk
menggantung pada tangkai buah. Buahnya berbentuk bulat hingga lonjong dengan
permukaan kasar berwarna kecoklatan. Daging buah cukup tebal, lunak, mengandung
banyak air, dan bergetah. Rasanya manis dan beraroma khas, bijinya berbentuk bulat
memanjang atau bulat pipih, hitam mengkilap, dan berkeping dua. Beberapa varietas
unggulan tanaman sawo antara lain sawo manila dan sawo mentimun.
Tanaman buah sawo mudah dibudidayakan, baik di lahan maupun pot. Tanaman
ini dapat tumbuh dengan baik pada dataran rendah sampai dengan dataran tinggi
dengan ketinggian 1.200 m dpl. Pohon sawo membutuhkan cukup sinar matahari
untuk dapat tumbuh dengan baik, tetapi toleran terhadap keadaan teduh (naungan).
Tanaman sawo termasuk jenis tanaman perdu yang dapat tumbuh hingga 20 m.
Tanaman ini juga termasuk jenis tanaman genjah yang sudah dapat mulai berbunga
dan berbuah pada umur 1 tahun jika di tanam dalam pot dan 2 tahun jika di tanam di
lahan.
Sawo tergolong tanaman multiguna. Selain berfungsi sebagai tanaman penghijau
di lahan-lahan kering dan kritis, sawo juga berfungsi sebagai penghasil getah untuk
bahan baku industri permen karet. Tanaman ini juga rajin berbuah dengan rasa buah
yang manis, segar, dan bergizi tinggi. Tak cuma itu, sawo pun bisa dijadikan
Tanaman Buah dalam Pot,  hingga punya nilai estetika tinggi, sekaligus sebagai
apotik hidup keluarga. Karena selain rasanya yang sangat lezat buah sawo juga sanyat
banyak khasiatnya dalam bidang kesehatan. Tanaman sawo tergolong rajin berbuah.
Rasa buahnya yang manis, segar, dan bergizi tinggi membuat sawo semakin dicari.
Selain menikmati buahnya, sawo bisa dijadikan hiasan taman karena tajuk pohonnya
memiliki estetika tinggi.
Budidaya tanaman buah dalam pot pada tanaman sawo:
1. Pemilihan Bibit

Pemilihan bibit sawo sangat penting dalam menumbuhkan sawo yang


berkualitas. Sebaiknya bibit buah sawo yang digunakan dalam bertanam sawo
tabulampot berasal dari hasil cangkokan atau hasil okulasi, hal ini dikarenakan masa
berbuahnya yang tegolong cepat. sebaiknya memilih bibit sawo yang sehat, rimbun,
batang utanamanya lurus dan terbebas dari penyakit. Sementara jika menggunakan
biji (generative) akan memkan waktu yang lama untuk berbuah, sekitar 4-5 tahun.

2. Persiapan Pot dan Media Tanam

Pot yang digunakan adalah pot yang berukuran 40 cm dan mempunyai kaki serta
berlubang pada bagian dasarnya. Media tanam di dalam pot dapat disesuaikan
dengan kebutuhannya sehingga harus lengkap berisi bahan organik dan anorganik.
Berikut beberapa pilihan media tanam tabulampot sawo antara lain  campuran tanah
subur, pasir dan pupuk kandang (2:1:1), atau campuran tanah, sekam padi dan pupuk
kandang (1:1:1), atau campuran tanah, serbuk gergaji dan pupuk kandang (1:1:1).
Cara mengisi media, masukkan selapis pecahan genting di dasar pot. Tambahkan
selapis mos dan ijuk, lalu tambahkan lagi campuran media tanam berupa tanah subur
dan pupuk kandang.

3. Penanaman Bibit

Kunci salah satu keberhasilan tanaman hidup dengan subur adalah waktu dan
cara penanaman yang tepat. Penanaman sebaiknya dilakukan saat matahari tidak
terik, yaitu pagi atau sore hari. Keluarkan bibit dari polybag, potong sebgian akar,
cabang, ranting atau daun yang berlebihan dan padatkan pada media tanam yang telah
di siapkan, lalu tambahkan lagi media tanam hingga ketinggian 2 cm di bawah bibir
pot. Kemudian siram tanaman dan simpah di tempat teduh selama seminggu.
4. Pemeliharaan
4.1. Penyiraman

Tanpa penyiraman tanaman pasti akan layu. Tumbuhan membutuhkan asupan air
untuk fotosintesis. Penyiraman dilakukan satu hari sekali dan media tanam dalam pot
dijaga agar tidak mengalami kekeringan ataupun kelebihan air. Caranya air disiram
ke seluruh bagian tanaman hingga tanaman terlihat bersih. Ada baiknya penyiraman
dilakukan dengan menggunakan gembor atau nozzle. Selain itu, harus dipastikan
bahwa pot berlubang, sehingga air tidak tergenang. Siramkan air pada media tanam
secara langsung, bukan pada daun tanaman. Hentikan penyiraman apabila air telah
mengalir dari dasar pot.

4.2. Pemupukan

Pemupukan dilakukan satu kali dalam 3 bulan, pupuk NPK mutiara 16:16:16
atau 15:15:15 dengan konsentrasi 10g/liter air. Adapun cara penggunaannya
dengan meyiramkan pupuk yang sudah tercampur ke perakaran tanaman buah,
volume pemupukan 1-3 liter atau disesuaikan dengan ukuran tanaman. Adapun
pemberian pupuk kandang dapat dilakukan setiap enam bulan sekali.
Penggunaannya untuk penanaman di pot sebanyak tiga kilogram per pot.

4.3. Pemangkasan

Tanaman sawo perlu dilakukan pemangkasan agar tidak tumbuh terlalu tinggi dan
pembentukan percabangan yang baik serta kuat. Berikut cara pemangkasannya.
Pemangkasan ujung batang hingga tinggal 30 – 40 cm dari permukaan tanah dalam
pot. Tempat pemangkasan harus sedikit di atas ruang batang. Luka bekas pangkasan
ditutup dengan cat menir atau parafin untuk mencegah penyakit. Pemangkasan bentuk
ini pertama kali dilakukan ketika tanaman telah tumbuh cukup kuat (2 bulan setelah
tanam). Beberapa bulan setelah pemangkasan ujung batang akan tumbuh tunas-tunas
baru pada ketiak daun. Biarkan tumbuh tiga dari tunas yang tumbuh sehat dan tidak
saling berdekatan sebagai cabang primer, sedangkan tunas lainnya dibuang.
Pemangkasan ujung cabang primer yang tumbuh sepanjang 20 -25 cm hingga
panjangnya tinggal 15 – 20 cm. Pemangkasan ini dilakukan tepat di atas mata tunas.
Pemangkasan bentuk ini akan memunculkan tunas-tunas baru. Dua atau tiga tunas
yang sehat dibiarkan tumbuh menjadi cabang sekunder, sedangkan tunas yang lain
dibuang. Pemangkasan ranting yang terlalu panjang atau rusak dan lemah.
Pemangkasan ini dilakukan setiap saat jika diperlukan.

4.4. Penggantian Meida Tanam dalam Pot

Tanaman dalam pot juga membutuhkan tempat yang lebih luas untuk pertumbuhan
dan perkembangan batang, tajuk, dan akar. Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan
penggantian pot (repotting) untuk memenuhi kebutuhan perkembangan tanaman
dengan cara:
 Lepaskan tanaman dari pot lama.
 Tanam tanaman ke dalam pot yang baru dengan ukuran lebih besar.
 Tambahkan media tanam untuk mengisi bagian pot yang masih kosong.
 Siram tanaman dan media tanam dengan air hingga basah, tetapi tidak
tergenang.

4.5. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit tanaman sawo tabulampot ada tiga cara,
yaitu fisik (dengan menggunakan alat, api atau tangan untuk mematikan
hama/penyakit tanaman), kimia (menggunakan obat kimia yang biasanya
disemprotkan), dan biologi (dengan menggunakan musuh / pemangsa alami dari
hama/penyakit). Dimana untuk tanaman dalam pot, pengendalian hama/penyakit
tanaman lebih praktis dengan cara fisik.

5. Pemanenan

Tambulampot sawo akan berbuah umur 2 tahun pasca tanam, dan ia akan mulai
berproduksi optimal setelah umur 5 tahun.
Tips agar tanaman sawo dapat rajin berbuah :

1. Sekitar 3 bulan sebelum datang musim hujan, lakukan stresing air, yakni tanaman
tidak disiram selama seminggu. Setelah itu, siram sedikit demi sedikit selama 3
hari, dan keringkan lagi. Lakukan teknik pengeringan berulang-ulang hingga
muncul tunas-tunas baru untuk pembungaan.

2. Lilitkan kawat di bagian pangkal batang.

3. Berikan zat pengatur tumbuh, seperti Dekamon atau Atonik, dengan dosis
sesuai anjuran.
DAFTAR PUSTAKA

Bibit Bunga. 2020. Cara Merawat Tanaman Buah dalam Pot.


https://bibitbunga.com/cara-merawat-tanaman-buah-dalam-pot/ (Diakses pada
28 Oktober 2020).

Cybex Pertanian. 2020. Manisnya Sawo Tambulampot.


http://cybex.pertanian.go.id/artikel/93472/manisnya-sawo-tabulampot/
(Diakses pada 28 Oktober 2020).

Dunia Pertanian. 2014. Laporan Tanaman Buah dalam Pot.


http://perenialclub.blogspot.com/2014/04/laporan-tabulampot-tanaman-buah-
dalam.html . (Diakses pada 28 Oktober 2020).

Hermanto, Yandi. 2018. Makalah Tanaman Buah Dalam Pot.


https://docplayer.info/user/71476474/ . (Diakses pada 28 Oktober 2020).

Jurus Tani. 2020. 5 Langkah Sukses Sawo Berbuah dalam Tambulampot.


https://jurustani.com/5-langkah-sukses-sawo-berbuah-dalam-tabulampot/
(Diakses pada 28 Oktober 2020).

Kampus Tani. 2019. Cara Menanam Buah Sawo dalam Pot.


https://www.kampustani.com/cara-menanam-buah-sawo-dalam-pot/ .
(Diakses pada 28 Oktober 2020).

Okta, Lulus. C. dkk. 2017. Sistem Pakar Diagnosis Penyakit tanaman Buah dalam Pot
Menggunakan Metode Dempster Shafer Berbasis Web. Vol. 8 No. 2.
Politeknik Negeri Malang.

Panduan Bertanam. 2016. Cara Menanam sawo dalam Pot.


https://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/cara-menanam-sawo-dalam-
pot-tabulampot.html . (Diakses pada 28 Oktober 2020).

Rabbani, dkk. 2012. Laporan Praktikum Tanaman Buah dalam Pot. Universitas
Sebelas Maret. Surakarta.
Waras Farm. 2013. Budidaya Buah Sawo dalam Pot.
https://warasfarm.wordpress.com/2013/10/28/budidaya-buah-sawo-dalam-pot/
. (Diakses pada 28 Oktober 2020).

Anda mungkin juga menyukai