Anda di halaman 1dari 94

TEKNOLOGI PRODUKSI

TANAMAN PERKEBUNAN
Kelompok 4
Nama anggota :
Kakao
1. Adib Fikri Atamimi (1710212027) (Theobroma cacao)
2. Alvi Syukri (1710213001)
3. Audina Maharani (1710213013)
4. Esti Nur Shafura (1710213006)
5. Farhan Hasbullah (1710213002)
6. Fitri Juagri (1710212023) Dosen Pengampu
7. Ilham Frima (1710212030) Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, MP
8. Miftahul khairani (1710213008)
9. Riskia Trizayuni (1710212032)
SEJARAH, KEUNTUNGAN DAN
KELEMAHAN MENANAM
KAKAO
Sejarah Kakao
• Beberapa literatur menjelaskan bahwa tanaman • Mereka memanfaatkan kakao sebelum orang-
kakao berasal dari hutan-hutan tropis di orang kulit putih di bawah pimpinan
Amerika Tengah dan di Amerika Selatan Christopher Colombus menemukan Amerika.
bagian utara.
• Penduduk yang pertama kali mengusahakannya
sebagai bahan makanan dan minuman adalah
suku Indian Maya dan suku Astek (Aztec).
• Suku Indian Maya adalah suku yang dulunya hidup
di wilayah yang kini disebut sebagai Guatemala,
Yucatan, dan Honduras (Amerika Tengah).
• Ketika bangsa Spanyol datang pada tahun 1591,
suku Astek-lah yang mereka kenal sebagai penanam
dan yang mengusahakan tanaman kakao.
• Pada waktu itu, pengolahan biji kakao oleh orang-
orang Indian dilakukan dengan cara menyimpan biji
kakao dan mengeringkannya di bawah sinar
matahari.
• Ilustrasi kedatangan bangsa spanyol :
• Bij yang telah dikeringkan tersebut selanjutnya disangrai di dalam pot tanah, tetapi sebelumnya kulit bijinya
dihilangkan dan digerus dengan lumpang batu.
• Adonan ini kemudian dicampur dengan jagung dan rempah dan dijadikan makanan berupa kue atau dodol.
• Untuk membuat minuman, secuil kue ini diaduk dengan air yang dapat juga ditambahkan dengan vanili.
Campuran ini disebut dengan “chocolatl”. 
• Pada waktu itu biji kakao tidak hanya digunakan sebagai minuman, tetapi juga digunakan sebagai alat barter,
pembayaran upeti, juga digunakan dalam kegiatan upacara keagamaan dan pengobatan.
• Bangsa Spanyol pada saat itu tidak • Ternyata hasil pengolahan dengan cara seperti ini
menyukai cokelat hasil olahan suku Astek. lebih cocok dengan selera mereka.
• Karena itu, pada akhirnya bangsa Spanyol
• Mereka mulai mencari cara pengolahan memperkenalkan gula tebu ke Meksiko pada tahun
sendiri dengan menyangrai biji kakao, 1522 – 1524.
kemudian menumbuknya dan • Orang – orang Spanyol juga tercatat sebagai
menambahkan gula tebu. penanam pertama kakao di Trinidad pada tahun
1525.
• Di samping bangsa Spanyol, bangsa Belanda juga
tercatat sebagai perintis penanam kakao di Asia.
• Pengenalan pertama kakao kepada orang- • Karena rasanya yang sangat lezat, cokelat menjadi
orang Eropa terjadi pada tahun 1528. terkenal di Spanyol sebagai makanan dan minuman
yang baru.
• Orang – orang Spanyol membawa pulang • Pada awal tahun 1550, pengenalan kakao semakin
beberapa kakao yang sudah mereka olah meluas hingga ke seluruh daratan Eropa.
dan mereka persembahkan kepada Raja • Beberapa pabrik cokelat telah berdiri, seperti di
Charles V. Lisbon (Portugal), Genoa, Turin (Italia), dan
Marseilles (Prancis).
• Selanjutnya, perdagangan biji kakao antara Amerika Van Houten :
dan Eropa berkembang pesat (van Hall, 1932).
• Kakao semakin terkenal setelah ditemukannya cara
dan alat untuk mengekstrak biji kakao menjadi
lemak kakao (cocoa butter) dan bubuk cokelat
(cocoa powder) oleh C.J. Van Houten sekitar tahun
1828 di Belanda.
• Setelah tahun 1878 cara membuat susu cokelat
ditemukan oleh M. Daniel Peter di Swiss.
• Di Indonesia, tanaman kakao diperkenalkan oleh orang Spanyol pada tahun 1560 di Minahasa, Sulawesi
Utara.
• Ekspor dari pelabuhan Manado ke Manila tahun 1825 hingga 1838 tercatat sebanyak 92 ton.
• Nilai ekspor tersebut dikabarkan menurun karena adanya serangan hama pada tanaman kakao.
• Tahun 1919 Indonesia masih mampu mengekspor sampai 30 ton, tetapi setelah tahun 1928 ternyata ekspor
tersebut terhenti (van Hall, 1932).
• Menurut van Hall, pada tahun 1859 sudah terdapat 10.000 – 12.000 tanaman kakao di Ambon.
• Dari pohon sebanyak itu dihasilkan 11,6 ton kakao.
• Namun, kemudian tanamannya hilang tanpa ada informasi lebih lanjut.
• Sekitar tahun 1880, beberapa perkebunan kopi di Jawa Tengah milik orang-orang Belanda mulai melakukan 
percobaan menanam kakao yang kemudian disusul perkebunan di Jawa Timur karena pada saat itu kopi
Arabika mengalami kerusakan akibat terserang penyakit karat daun (Hemileia vastatrix).
• Pada tahun 1888 oleh Henri D. MacGilavry yang mengenal sifat-sifat baik kakao Venezuela terutama
mengenai mutunya, didatangkan puluhan semaian baru dari Venezuela.
• Namun, sangat disayangkan karena yang bertahan hidup hanya satu pohon.
• Pada saat tanaman kakao tersebut mulai menghasilkan ternyata buahnya kecil-kecil, bijinya gepeng, dan
warna kotiledonnya ungu, tetapi setelah biji-biji yang dihasilkan tersebut ditanam kembali, ternyata dapat
menghasilkan tanaman yang sehat, buah dan bijinya besar, serta tidak disukai hama penggerek buah kakao
(kakao mot) dan Helopeltis.
• Dari pohon-pohon yang baik tersebut dipilih beberapa pohon sebagai pohon induk dan dikembangkan secara
klonal.
• Upaya ini dilakukan di Perkebunan Djati Runggo (dekat Salatiga, Jawa Tengah), sehingga klon-klon yang
dihasilkan diberi nama DR atau kependekan dari Djati Runggo.
• Berkat penemuan klon-klon DR (DR 1, DR 2, dan DR 3) ini perkebunan kakao ini dapat bertahan, bahkan
selain di Jawa Tengah berkembang juga perkebunan kakao di Jawa Timur dan Sumatera.
Kelemahan Menanam Kakao
• Budidaya kakao memiliki tingkat persaingan yang tinggi dan ketat.
• Kendala utama yang dihadapi petani kakao adalah dari kualitasnya.
• Mutu biji kakao masih relatif rendah dibandingkan dengan yang berasal dari negeri
lain.
• Rendahnya kualitas tersebut dapat diakibatkan karena adanya serangan terhadap
tanaman kakao, biasa berupa serangan dari penggerek buah kakao (PBK), Kepik
penghisap buah kakao (Helopeltis), Penggerek batang/cabang (Zeuzera coffeae), tikus
dan tupai/bajing dan penyakit penting kakao diantaranya yaitu busuk buah, kanker
batang, dan jamur akar.
• Inilah yang menjadi kendala yang di hadapi para petani sehingga produksi yang di hasilkan kurang maksimal
dan kualitas produk yang di hasilkan juga kurang optimal.
• Serangan hama yang terus terjadi pada pada tanaman kakao cukup menyulitkan para petani untuk mengatasi
serangan dari hama maupun penyakit tersebut, dan apabila serangan ini terus terjadi maka akan
mengakibatkan tanaman kakao kemungkinan terus mengalami penurunan baik dari kualitas maupun kuantitas
produksi tanaman kakao.
• Kualitas produk olahan kakao yang dihasilkan sangat tergantung kepada kualitas biji kakao dan proses
pengolahan.
• Salah satu faktor yang sangat menentukan adalah proses fermentasi biji kakao.
• Kakao Indonesia khususnya yang dihasilkan oleh rakyat, dihargai paling rendah di pasaran Internasional,
karena didominasi oleh biji-biji non fermentasi.
Keuntungan Menanam Kakao
• Dari segi kualitas, kakao Indonesia tidak kalah dengan kakao dunia dimana bila dilakukan
fermentasi dengan baik dapat mencapai cita rasa setara dengan kakao berasal dari Ghana dan
keunggulan kakao Indonesia tidak mudah meleleh sehingga cocok bila dipakai untuk blending.
• Sejalan dengan keunggulan tersebut, peluang pasar kakao Indonesia cukup terbuka baik ekspor maupun
kebutuhan dalam negeri.
• Dengan kata lain, potensi untuk menggunakan industri kakao sebagai salah satu pendorong
pertumbuhan dan distribusi pendapatan cukup terbuka.
• Budidaya kakao dilakukan para petani dengan memotong batang pohon kakao agar tidak terlalu tinggi supaya
dapat melebar ke samping.
• Ini membuat tanaman kakao memiliki banyak ruang yang menghasilkan buah.
• Harga jual dari kakao dapat dikatakan sangat besar atau tinggi di pasaran sehingga keuntungan yang di
dapatkan terbilang besar.
• Patokan harga untuk budidaya kakao dalam hitungan per kg dimana harga mulai Rp 15.000 hingga Rp 60.000.
Ini tergantung dari harga kakao yang ada di pasaran juga tergantung varietas kakao yang ada.
POTENSI, PELUANG
DAN PROSPEK
KAKAO
KAKAO DI INDONESIA

Nomor 3 setelah Pantai Gading  Sulawesi, Nusa Tenggara Timur,


dan Ghana Bali, Maluku dan Papua
Daerah Pengahasil Kakao Di Indonesia
Daerah Produksi
(ton)

Sulawesi Selatan 184.000


Sulawesi Tengah 137.000
Sulawesi Tenggara 111.000

Sumatera Utara 51.000


Kalimantan Timur 25.000

Lampung 21.000
Daerah Lainnya 122.000
Pengelompokan menurut usaha
Usaha Luas Lahan
(ha)

Perkebunan Rakyat 8887.735

Perkebunan Negara 49.976

Perkebunan Swasta 54.737


Jumlah Pelaku Usaha
Ekspor, Impor Kakao
Pohon Industri Kakao
PERKEMBANGAN DATA
KAKAO
Perbandingan Luas Areal dan Produksi Kakao
Menurut Status Pengusahaan Tahun 2015 di Indonesia
Luas Areal dan Produksi Kakao Menurut Status Pengusahaan Tahun 2009 – 2017
Luas Areal dan Produksi Kakao
Menurut Status Pengusahaan Tahun 2015 di Sumatera
Papua dan Maluku Utara

Jawa Timur

NTT

Kalbar dan Kalut

Sulteng
Volume dan Nilai Ekspor - Impor Kakao
Tahun 2009 – 2016 di Indonesia
Luas Areal dan Produksi Kakao
Perkebunan Rakyat
Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015
Perkembangan Harga Rata - rata Tahunan Kakao di Pasar Dunia Tahun
2009 -2015

Sumber : Badan Pusat Statistik


Data Harga Beberapa Komoditas
Perkebunan di Tahun 2019
Bubuk kakao adalah salah satu
makanan yang kaya akan
kandungan flavonoid sebagai
bagian dari senyawa polifenol. Karena tinggi kandungan
Keduanya merupakan antioksidan flavonoidnya, maka bubuk kakao
alami. dipercaya dapat memperkecil
peluang mengalami serangan
jantung dan stroke. 

MANFAAT bubuk dari biji kakao ini bisa


BUAH memperbaiki suasana hati
KAKAO sekaligus mengatasi serangan
depresi.

menunjang berbagai fungsi ota


senyawa polifenol dalam
Kandungan flavonoid bubuk kakao bisa
dalam bubuk kakao menurunkan risiko
dipercaya dapat penyakit neurodegeneratif
memperbaiki kadar dengan cara memperbaiki
oksida nitral dalam fungsi otak dan aliran
darah, darah dalam tubuh.
Tinggi Antioksidan
 Antioksidan adalah zat yang
bertugas untuk menangkal
efek buruk dari radikal bebas,
yang dapat memicu timbulnya
berbagai penyakit dalam
tubuh.
Mengurangi Risiko Serangan Jantung
Dan Stroke
 Flavonoid akan berperan dalam
meningkatkan oksida nitrat di dalam
darah yang akan melebarkan arteri
dan pembuluh darah dalam tubuh,
sehingga aliran darah meningkat.
 Menurunkan risiko penyakit jantung
dan stroke. Ini karena kakao diyakini
mampu mengurangi kadar kolesterol
jahat (LDL) dalam tubuh.
Mengurangi gejala depresi
 Menurut dr. Elson Haas, seorang
penulis buku Staying Healthy With
Nutrition, bahwa bubuk dari biji kakao
ini bisa memperbaiki suasana hati
sekaligus mengatasi serangan depresi.
Memperbaiki fungsi otak
 Senyawa polifenol mengalir bersama
darah yang menuju ke otak, dan
terlibat langsung dengan kerja
biokimia sebagai penghasil neuron dan
molekul penting guna menunjang
fungsi otak. Selain itu, polifenol juga
dapat memengaruhi produksi nitrit
oksida, yang akan melemaskan otot-
otot pembuluh darah dan
meningkatkan suplai darah untuk otak.
Menurunkan tekanan darah
 Kandungan flavonoid dalam bubuk
kakao dipercaya dapat memperbaiki
kadar oksida nitral dalam darah, yang
secara bersamaan akan meningkatkan
fungsi pembuluh darah dan
menurunkan tekanan darah. Bahkan,
temuan dari sebuah studi yang
dimuat dalam Cochrane Library turut
mendukung pernyataan tersebut
Keuntungan Tanaman Kakao
Bernilai ekonomis tinggi

Merupakan Tanaman Parennial

Komoditi ekspor

Sistem perakaran yang kuat


Kelemahan Tanaman Kakao

Biji yang rekalsitran

Budidaya membutuhkan pemeliharaan yang intensif

Rentan terkena hama dan penyakit


JENIS - JENIS KAKAO DAN
KARAKTERISTIKNYA
• 1. Kakao Criollo
• • Berasal dari
• Amerika Serikat
• • Disebut juga
• Kakao mulia
• flovour Cocoa,
• choiced cocoa

Karakteristik :
• pertumbuhan tanaman kurang kuat dan produksi relatif rendah
• masa berbuah lambat
• kulit buah tipis
• ujung buah berbentuk tumpul
•tiap buah berisi 30 - 40 biji
•endosperm berwarna putih
• proses fermentasi lebih cepat
• rasa tidak begitu pahit
• warna buah muda merah dan bila sudah masak orange
2. Kakao Forastero

• Berasal dari Amazon


• Firastero = "orang asing" atau pendatang
Karakteristik:
• pertumbuhan tanaman kuat dan produksi tinggi
• masa berbuah lebih awal
• kulit buah agak keras dan permukaan halus
• endosperm berwarna ungu tua dan berbentuk gepeng
• kulit buah berwarna hijau
• relatif tahan serangan hama dan penyakit
• Dapat dihasilkan 35-50 biji cokelat
3. Kakao Trinatario

• Trinitario pertama kali dibudidayakan di Thailand


• Dikelompokan me njadi 4 bagian:
- Angoleta
- Cundeamor
- Amelonado
- Calabacillo
Karakteristik :
• pertumbuhan cepat
• fermentasi singkat
• produktivitas tinggi
• bentuk beragam
• warna buah hijau dan merah
• kotiledon berwarna ungu
muda - ungu tua
Morfologi
tanaman
kakao
morfologi

akar

biji batang

Buah daun

Bunga
AKAR

• Sistem perakaran
tunggang
• Akar lateral
berkembang di dekat
permukaaan tanah
• Kakao yang
diperbanyak secara
vegetatif pada awal
pertumbuhannya tidak
membentuk akar
tunggang, melainkan
akar-akar serabut yang
banyak jumlahnya
batang
• Tinggi tanaman tersebut beragam ,
dipengaruhi oleh intensitas naungan dan
faktor-faktor tumbuh yang tersedia
• Tanaman kakao bersifat dimorfisme, artinya
mempunyai dua bentuk tunas vegetatif.
• Tunas yang arah pertumbuhannya ke atas
disebut dengan tunas ortotrop atau tunas air
(wiwilan atau chupon),
• tunas yang arah pertumbuhannya ke samping
disebut dengan plagiotrop (cabang kipas atau
fan).
daun
• Salah satu sifat khusus daun kakao yaitu
adanya dua persendian (articulation) yang
terletak di pangkal dan ujung tangkai
daunyang membuat daun mampu membuat
gerakan untuk menyesuaikan dengan arah
datangnya sinar matahari.
•  Bentuk helai daun bulat memanjang
(oblongus),
• ujung daun meruncing (acuminatus) dan
pangkal daun runcing (acutus). Susunan daun
tulang menyirip
• tulang daun menonjol ke permukaan bawah
helai daun.
• Permukaan daun licin dan mengkilap.
bunga
•   Tanaman kakao bersifat kauliflori. Artinya
bunga tumbuh dan berkembang dari bekas
ketiak daun pada batang dan cabang
• Bunga kakao mempunyai rumus
K5C5A5+5G (5)
• Warna bunga ini khas untuk setiap kultivar
• Daun mahkota panjangnya 6-8 mm, terdiri
atas dua bagian
• Bagian pangkal berbentuk seperti kuku
binatang (claw) dan bisanya terdapat dua
garis merah.
• Bagian ujungnya berupa lembaran tipis,
fleksibel, dan berwarna putih.
Buah
• Warna buah kakao sangat beragam
• Kulit buah memiliki 10 alur dalam dan
dangkal yang letaknya berselang-seling
• Pada tipe criollo dan trinitario alur kelihatan
jelas. Kulit buahnya tebal tetapi lunak dan
permukaannya kasar
• pada tipe forasero, permukaan kulit buah
pada umumnya halus (rata), kulitnya tipis,
tetapi dan liat. Buah akan masak setelah
berumur enam bulan
biji
• Biji ini diselimuti oleh lapisan yang lunak
dan manis rasanya, jika telah masak lapisan
tersebut pulp atau micilage
• Pulp ini dapat menghambat perkecambahan
dan karenanya biji yang akan digunakan
untuk menghindari dari kerusakan biji
dimana jika pulp ini tidak dibuang maka
didalam penyimpanan akan terjadi proses
fermentasi sehingga dapat merusak biji.
SYARAT TUMBUH
TANAMAN KAKAO
iklim
Sejumlah faktor iklim dan tanah menjadi kendala bagi pertumbuhan dan produksi kakao / Coklat.
Lingkungan alami tanaman kakao / Coklat adalah hutan tropis.
Dengan demikian curah hujan, temperatur dan sinar matahari menjadi bagian dari faktor iklim yang
menentukan tumbuhnya tanaman kakao. Demikian juga faktor fisik dan kimia tanah yang erat kaitannya
dengan daya tembus (penetrasi) dan kemampuan akar menyerap hara. 
Syarat tumbuh

iklim tanah

1.Curah hujan 1.Ph


2.Temperatur 2. Bahan organik
3. Sinar matahari 3.Tekstur
4. air
Iklim
1.Curah hujan
curah hujan merupakan salah satu faktor penentu dari pertumbuhan tanaman kakao.

Curah hujan
2.500mm /tahun
maksimum

Ideal

1700mm-
2000mm
Curah hujan
1.500mm /tahun
minimum
Iklim
2. Temperatur

18-21(derajat
Suhu minimum
celcius)

30-32(derajat
Suhu maksimum
celcius)
Jika dibawah dari suhu 18 (derajat celcius)
maka akan terjadi pengguguran Bungan dan mengeringnya
bunga

Jika diatas suhu 32 (derajat celcius) juga akan


mengakibarkan pengguguran bunga
Iklim
3. Sinar matahari
Kakao adalah tanaman c3 sehingga dia membutuhkan naungan karena kako tidak tahan dengan penyinaran matahari yang
banyak.

1. Tanaman kerdil
Terlalu banyak sinar
2. Lilit batang kecil
matahari
3. Daun sempit
Iklim

4. Air
Kakao memerlukan daerah yang drainase airnya cukup terjaga atau stabil
Karena air merupakan faktor penting dari pada pertumbuhan kakao
Karena air berguna untuk proses fotosintesis pada kakao
Tanah

Kakao / Coklat dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, asalkan persyaratan fisik dan kimia
yang berperan terhadap pertumbuhan dan produksinya terpenuhi. Kemasaman tanah (pH),
kadar zat organik, unsur hara, kapasitas adsorbsi dan kejenuhan basa merupakan sifat kimia
yang perlu diperhatikan.serta faktor fisik tanah yang sesuai
Tanah
1.Tekstur tanah
komposisi tekstur tanah yang sesuai untuk kakao :

Struktur tanah yang remah dengan agregat


yang mantap, menciptakan gerakan air dan
udara di dalam tanah sehingga
10-20 % menguntungkan bagi akar.
30-40% liat 50 % pasir
debu
Tanah
2.Ph tanah
ph sangat mempengaruhi syarat tumbuh dari kakao itu sendiri.

tidak lebih tinggi dari 8 serta tidak lebih rendah dari 4

Ph yang ideal: Karena pada ph tinggi kertesediaan haranya terbatas


6-7,5

Dan pada ph rendah terjadi efek racun dari AI,Mn,dan Fe


Tanah

3. Bahan organik
Kadar zat organik yang sesuai untuk tanaman kakao jika lapisan tanah setebal 0-15cm adalah
3%
BUDIDAYA KAKAO
Penyiapan Bibit

Penyiapan
Pengendalian OPT Lahan

BUDIDAYA KAKAO

Pemangkasan Penanaman

Pemupukan
Penyiapan bibit
Tinggi rendahnya hasil tanaman Kakao disamping sangat dipengaruhi oleh faktor iklim dan
tanah juga sangat dipengaruhi oleh bahan tanam (bibit) yang digunakan.

Bibit kakao klonal yang


Bibit kakao asal benih
diperoleh melalui :okulasi , Bibit yang akan ditanam dapat atau tanaman semai
sambung pucuk, stek, dan berupa ex. Hibrida F1
cangkokan

Bibit Kakao asal benih maupun bibit Kakao klonal dari sambung pucuk
maupun okulasi sudah siap ditanam di kebun setelah berumur 6 – 7 bulan.
Penyiapan lahan
Pembersihan areal dilaksanakan mulai dari tahap survai/ pengukuran sampai
Pembersihan Areal tahap pengendalian ilalang.

Pengelolaan Tanah
Pengolalaan tanah biasanya dilaksanakan secara mekanis. Pengolahan tanah
selain dinilai mahal, juga dapat mempercepat pengikisan lapisan tanah atas.

Untuk mempertahankan lapisan atas tanah dan


Tanaman Penutup Tanah
menambah kesuburan tanah. Biasanya jenis kacang2an

Pohon Pelindung Bertujuan mengurangi intensitas sinar matahari


langsung.
Penanaman
A. Pengaturan Jarak Tanam
• Jarak tanam yang ideal bagi kakao adalah jarak yang sesuai dengan perkembangan bagian
tajuk tanaman serta cukup tersedianya ruang bagi perkembangan akar.
• Jarak tanam tergantung dari luasan tajuk yang akan dibentuk tanaman.
• Tanah dengan kandungan hara rendah maka jarak tanam lebih lebar, dan sebaliknya.
Jarak tanam dan jumlah pohon per hektar

Jarak tanam (m x m) Jumlah pohon per hektar


2,4 x 2,4 1.680
3x3 1.100
4x4 625
5x5 400
3,96 x 1,83 1.380
2,5 x 3 1.333
4x2 1.250
3 x 2,6 1.250
B. Lubang Tanam
• Pembuatan lubang tanam bertujuan untuk menyediakan lingkungan perakaran yang
optimal bagi bibit kakao, baik secara fisik, kimia, maupun biologi.
• Tanah di lapangan sering terlalu padat bagi perakaran bibit kakao untuk berkembang
dengan baik setelah dipindahkan dari tanah gembur di dalam polibag.
• Ukuran lubang tanam umumnya 40x40 atau 60 x 60 cm.
C. Penanaman
• Bibit umur 4-6 bulan. (dalam keadaan sehat)
• Lubang tanam ditaburi 1 kg pupuk Agrophos dan ditutupi lagi dengan serasah.
• Penanaman
Perawatan
Pemupukan

Perlindungan OPT Pemangkasan


Pemupukan
• Pemupukan dilakukan setelah tanaman kakao berumur 2 bulan di lapangan.
• Pemupukan pada tanaman yang belum menghasilkan dilaksanakan dengan
cara menaburkan pupuk secara merata dengan jarak 15 – 50 cm(untuk umur 2
– 10 bulan) dan 50 – 75 cm (untuk umur 14 –20 bulan) dari batang utama.
• Untuk tanaman yang telah menghasilkan, penaburan pupuk dilakukan pada
jarak 50 –75 cm dari batang utama.
• Penaburan pupuk dilakukan dalam alur sedalam 10 cm.
Pemangkasan
A. Pemangkasan pohon pelindung sementara
• Pohon pelindung sementara harus dipangkas agar tidak menutupi tanaman kakao.
• Pohon pelindung sementara harus tidak lebih tinggi dari 1,5 m agar tanaman kakao
mendapatkan sinar matahari yang sesuai dengan pertumbuhannya.

B. Pemangkasan pohon pelindung tetap


• Pohon pelindung tetap dipangkas agar dapat berfungsi dalam jangka waktu yang lama.
• Pemangkasan dilakukan terhadap cabang-cabang yang tumbuh rendah dan lemah.
• Cabang terendah pohon pelindung akan berjarak lebih 1 m dari tajuk tanaman kakao.
C. Pemangkasan kakao

Pemangkasan menjadi suatu usaha meningkatkan produksi dan mempertahankan umur


ekonomis tanaman. Tujuan pemangkasan;
- Mendapatkan pertumbuhan tajuk yang seimbang dan kokoh.
- Mengurangi kelembaban sehingga aman dari serangan hama dan penyakit.
- Memudahkan pelaksanaan panen dan pemeliharaan.
- Mendapatkan produksi yang tinggi .
- Pemangkasan dibagi atas : P. bentuk, P.produksi, dan P. perawatan
Pengendalian OPT
Organisme pengganggu tanaman yang terdiri dari hama maupun penyakit adalah salah satu
factor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta hasil Kakao
yang dibudidayakan.
Beberapa hama utama dan penyakit penting yang perlu mendapatkan penanganan adalah :
a. Penggerek buah kakao (Conopomorpha cramerella snellen), biasa disebut PBK.
b. Penyakit busuk buah (Phytophthora palmivora Butl,(Butl.).

Penyakit lainya yaitu;


a. Penggerek batang (Squamura sp. ).
b. Penyakit Kanker batang (Phytophthora palmivora Butl,(Butl.).
c. Penyakit Akar merah (Ganoderma pseudoforeum (Wakef) Ov.Et.Stein.
d. Kepik penghisap buah Kakao (Helopeltis sp.).
Pemanenan
• Buah kakao dipetik apabila sudah cukup masak, yakni ditandai dengan adanya perubahan warna kulit
buah.
• Buahketika mentah berwarna hijau akan berubah menjadi kuning pada waktu masak, sedangkan yang
berwarna merah akan berubah menjadi jingga pada waktu masak.
Tumpang sari tanaman kakao
• Usaha tani kakao selalu menghadapi resiko kegagalan panen akibat serangan
hama dan penyakit serta kondisi musim yang tidak mendukung produksi.
• Resiko kegagalan usaha tersebut dapat ditekan dengan menerapkan
diversifikasi (penganekaragaman) tanaman
• Tanaman kakao dapat ditumpangsarikan dengan beberapa jenis tanaman,
diantaranya : kelapa, petai, karet, dan pisang.
PANEN DAN PASCA PANEN
Panen dan pasca panen

A. Pemetikan dan Sortasi Buah


B. Pemeraman dan Pemecahan Buah
C. Fermentasi
D. Perendaman dan Pencucian
E. Pengeringan dan Tempering
F. Sortasi
G. Pengemasan dan Penyimpanan
CIRI-CIRI DAN UMUR PANEN

Kakao masak pohon dicirikan dengan perubahan warna


buah:
• warna kuning pada alur buah; warna
a) Warna buah sebelum masak hijau, setelah masak alur
kuning pada alur buah dan punggung alur
buah menjadi kuning.
buah;
b) Warna buah sebelum masak merah tua, warna buah
• warna kuning pada seluruh permukaan
setelah masak merah muda, jingga, kuning.
buah dan warna kuning tua pada seluruh
c) Buah akan masak pada waktu 5,5 bulan (di dataran
permukaan buah.
rendah) atau 6 bulan (di dataran tinggi) setelah
penyerbukan. Pemetikan buah dilakukan pada buah
yang tepat masak.
A. Pemetikan dan Sortasi Buah

1.dipetik apabila sudah cukup masak


2.ditandai dengan adanya perubahan warna kulit buah.
3.ketika mentah berwarna hijau
4.berubah menjadi kuning pada waktu masak, sedangkan yang berwarna merah
akan berubah menjadi jingga pada waktu masak.
5. terdapat puncak panen satu atau dua kali yang terjadi 5 - 6 bulan setelah
perubahan musim.
6. hasil pemetikan dipisahkan antara yang baik dan yang jelek.
B. Pemeraman dan Pemecahan Buah

Pemeraman dilakukan selama 5 - 12 hari tergantung kondisi setempat dan pematangan buah, dengan
cara :
(a). Mengatur tempat agar cukup bersih dan terbuka,
(b). Menggunakan wadah pemeraman seperti keranjang atau karung goni,
(c). Memberi alas pada permukaan tanah dan menutup permukaan tumpukan buah dengan daun-daun
kering
Pemecahan buah dapat dilakukan dengan :
pemukul kayu,
pemukul berpisau
atau hanya dengan pisau apabila sudah berpengalaman.
C. Fermentasi

TUJUAN
untuk memperoleh biji kakao kering
yang bermutu baik dan memiliki
aroma serta cita rasa khas coklat.

D. Perendaman dan Pencucian

Pencucian dilakukan setelah fermentasi untuk mengurangi


pulp yang melekat pada biji.
Biji direndam selama 3 jam untuk meningkatkan jumlah
biji bulat dan penampilan menarik.
E.Pengeringan dan Tempering

Tujuan utama pengeringan


adalah mengurangi kadar air
biji dari 60% menjadi 6-7%
sehingga aman selama Tempering adalah proses
pengangkutan dan pengapalan.. penyesuaian suhu pada biji
dengan suhu udara
sekitarnya setelah
dikeringkan, agar biji tidak
mengalami kerusakan fisik
pada tahap berikutnya.
F. Sortasi G. Pengemasan dan Penyimpanan

1.Memisahkan biji kakao dari kotoran 1.Dikemas dalam karung bersih dan
yang melekat disimpan dalam gudang.
2.Mengelompokkan biji berdasarkan 2.Dilkakukan mengikuti Standar Prosedur
kenampakan fisik dan ukuran biji. Operasional (SPO) penanganan biji kakao
3.Proses sortasi dilakukan secara manual di kesportir, SPO fumigasi kakao di
gudang, dan SPO fumigasi kakao di
container.

Anda mungkin juga menyukai