TANAMAN PERKEBUNAN
Kelompok 4
Nama anggota :
Kakao
1. Adib Fikri Atamimi (1710212027) (Theobroma cacao)
2. Alvi Syukri (1710213001)
3. Audina Maharani (1710213013)
4. Esti Nur Shafura (1710213006)
5. Farhan Hasbullah (1710213002)
6. Fitri Juagri (1710212023) Dosen Pengampu
7. Ilham Frima (1710212030) Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, MP
8. Miftahul khairani (1710213008)
9. Riskia Trizayuni (1710212032)
SEJARAH, KEUNTUNGAN DAN
KELEMAHAN MENANAM
KAKAO
Sejarah Kakao
• Beberapa literatur menjelaskan bahwa tanaman • Mereka memanfaatkan kakao sebelum orang-
kakao berasal dari hutan-hutan tropis di orang kulit putih di bawah pimpinan
Amerika Tengah dan di Amerika Selatan Christopher Colombus menemukan Amerika.
bagian utara.
• Penduduk yang pertama kali mengusahakannya
sebagai bahan makanan dan minuman adalah
suku Indian Maya dan suku Astek (Aztec).
• Suku Indian Maya adalah suku yang dulunya hidup
di wilayah yang kini disebut sebagai Guatemala,
Yucatan, dan Honduras (Amerika Tengah).
• Ketika bangsa Spanyol datang pada tahun 1591,
suku Astek-lah yang mereka kenal sebagai penanam
dan yang mengusahakan tanaman kakao.
• Pada waktu itu, pengolahan biji kakao oleh orang-
orang Indian dilakukan dengan cara menyimpan biji
kakao dan mengeringkannya di bawah sinar
matahari.
• Ilustrasi kedatangan bangsa spanyol :
• Bij yang telah dikeringkan tersebut selanjutnya disangrai di dalam pot tanah, tetapi sebelumnya kulit bijinya
dihilangkan dan digerus dengan lumpang batu.
• Adonan ini kemudian dicampur dengan jagung dan rempah dan dijadikan makanan berupa kue atau dodol.
• Untuk membuat minuman, secuil kue ini diaduk dengan air yang dapat juga ditambahkan dengan vanili.
Campuran ini disebut dengan “chocolatl”.
• Pada waktu itu biji kakao tidak hanya digunakan sebagai minuman, tetapi juga digunakan sebagai alat barter,
pembayaran upeti, juga digunakan dalam kegiatan upacara keagamaan dan pengobatan.
• Bangsa Spanyol pada saat itu tidak • Ternyata hasil pengolahan dengan cara seperti ini
menyukai cokelat hasil olahan suku Astek. lebih cocok dengan selera mereka.
• Karena itu, pada akhirnya bangsa Spanyol
• Mereka mulai mencari cara pengolahan memperkenalkan gula tebu ke Meksiko pada tahun
sendiri dengan menyangrai biji kakao, 1522 – 1524.
kemudian menumbuknya dan • Orang – orang Spanyol juga tercatat sebagai
menambahkan gula tebu. penanam pertama kakao di Trinidad pada tahun
1525.
• Di samping bangsa Spanyol, bangsa Belanda juga
tercatat sebagai perintis penanam kakao di Asia.
• Pengenalan pertama kakao kepada orang- • Karena rasanya yang sangat lezat, cokelat menjadi
orang Eropa terjadi pada tahun 1528. terkenal di Spanyol sebagai makanan dan minuman
yang baru.
• Orang – orang Spanyol membawa pulang • Pada awal tahun 1550, pengenalan kakao semakin
beberapa kakao yang sudah mereka olah meluas hingga ke seluruh daratan Eropa.
dan mereka persembahkan kepada Raja • Beberapa pabrik cokelat telah berdiri, seperti di
Charles V. Lisbon (Portugal), Genoa, Turin (Italia), dan
Marseilles (Prancis).
• Selanjutnya, perdagangan biji kakao antara Amerika Van Houten :
dan Eropa berkembang pesat (van Hall, 1932).
• Kakao semakin terkenal setelah ditemukannya cara
dan alat untuk mengekstrak biji kakao menjadi
lemak kakao (cocoa butter) dan bubuk cokelat
(cocoa powder) oleh C.J. Van Houten sekitar tahun
1828 di Belanda.
• Setelah tahun 1878 cara membuat susu cokelat
ditemukan oleh M. Daniel Peter di Swiss.
• Di Indonesia, tanaman kakao diperkenalkan oleh orang Spanyol pada tahun 1560 di Minahasa, Sulawesi
Utara.
• Ekspor dari pelabuhan Manado ke Manila tahun 1825 hingga 1838 tercatat sebanyak 92 ton.
• Nilai ekspor tersebut dikabarkan menurun karena adanya serangan hama pada tanaman kakao.
• Tahun 1919 Indonesia masih mampu mengekspor sampai 30 ton, tetapi setelah tahun 1928 ternyata ekspor
tersebut terhenti (van Hall, 1932).
• Menurut van Hall, pada tahun 1859 sudah terdapat 10.000 – 12.000 tanaman kakao di Ambon.
• Dari pohon sebanyak itu dihasilkan 11,6 ton kakao.
• Namun, kemudian tanamannya hilang tanpa ada informasi lebih lanjut.
• Sekitar tahun 1880, beberapa perkebunan kopi di Jawa Tengah milik orang-orang Belanda mulai melakukan
percobaan menanam kakao yang kemudian disusul perkebunan di Jawa Timur karena pada saat itu kopi
Arabika mengalami kerusakan akibat terserang penyakit karat daun (Hemileia vastatrix).
• Pada tahun 1888 oleh Henri D. MacGilavry yang mengenal sifat-sifat baik kakao Venezuela terutama
mengenai mutunya, didatangkan puluhan semaian baru dari Venezuela.
• Namun, sangat disayangkan karena yang bertahan hidup hanya satu pohon.
• Pada saat tanaman kakao tersebut mulai menghasilkan ternyata buahnya kecil-kecil, bijinya gepeng, dan
warna kotiledonnya ungu, tetapi setelah biji-biji yang dihasilkan tersebut ditanam kembali, ternyata dapat
menghasilkan tanaman yang sehat, buah dan bijinya besar, serta tidak disukai hama penggerek buah kakao
(kakao mot) dan Helopeltis.
• Dari pohon-pohon yang baik tersebut dipilih beberapa pohon sebagai pohon induk dan dikembangkan secara
klonal.
• Upaya ini dilakukan di Perkebunan Djati Runggo (dekat Salatiga, Jawa Tengah), sehingga klon-klon yang
dihasilkan diberi nama DR atau kependekan dari Djati Runggo.
• Berkat penemuan klon-klon DR (DR 1, DR 2, dan DR 3) ini perkebunan kakao ini dapat bertahan, bahkan
selain di Jawa Tengah berkembang juga perkebunan kakao di Jawa Timur dan Sumatera.
Kelemahan Menanam Kakao
• Budidaya kakao memiliki tingkat persaingan yang tinggi dan ketat.
• Kendala utama yang dihadapi petani kakao adalah dari kualitasnya.
• Mutu biji kakao masih relatif rendah dibandingkan dengan yang berasal dari negeri
lain.
• Rendahnya kualitas tersebut dapat diakibatkan karena adanya serangan terhadap
tanaman kakao, biasa berupa serangan dari penggerek buah kakao (PBK), Kepik
penghisap buah kakao (Helopeltis), Penggerek batang/cabang (Zeuzera coffeae), tikus
dan tupai/bajing dan penyakit penting kakao diantaranya yaitu busuk buah, kanker
batang, dan jamur akar.
• Inilah yang menjadi kendala yang di hadapi para petani sehingga produksi yang di hasilkan kurang maksimal
dan kualitas produk yang di hasilkan juga kurang optimal.
• Serangan hama yang terus terjadi pada pada tanaman kakao cukup menyulitkan para petani untuk mengatasi
serangan dari hama maupun penyakit tersebut, dan apabila serangan ini terus terjadi maka akan
mengakibatkan tanaman kakao kemungkinan terus mengalami penurunan baik dari kualitas maupun kuantitas
produksi tanaman kakao.
• Kualitas produk olahan kakao yang dihasilkan sangat tergantung kepada kualitas biji kakao dan proses
pengolahan.
• Salah satu faktor yang sangat menentukan adalah proses fermentasi biji kakao.
• Kakao Indonesia khususnya yang dihasilkan oleh rakyat, dihargai paling rendah di pasaran Internasional,
karena didominasi oleh biji-biji non fermentasi.
Keuntungan Menanam Kakao
• Dari segi kualitas, kakao Indonesia tidak kalah dengan kakao dunia dimana bila dilakukan
fermentasi dengan baik dapat mencapai cita rasa setara dengan kakao berasal dari Ghana dan
keunggulan kakao Indonesia tidak mudah meleleh sehingga cocok bila dipakai untuk blending.
• Sejalan dengan keunggulan tersebut, peluang pasar kakao Indonesia cukup terbuka baik ekspor maupun
kebutuhan dalam negeri.
• Dengan kata lain, potensi untuk menggunakan industri kakao sebagai salah satu pendorong
pertumbuhan dan distribusi pendapatan cukup terbuka.
• Budidaya kakao dilakukan para petani dengan memotong batang pohon kakao agar tidak terlalu tinggi supaya
dapat melebar ke samping.
• Ini membuat tanaman kakao memiliki banyak ruang yang menghasilkan buah.
• Harga jual dari kakao dapat dikatakan sangat besar atau tinggi di pasaran sehingga keuntungan yang di
dapatkan terbilang besar.
• Patokan harga untuk budidaya kakao dalam hitungan per kg dimana harga mulai Rp 15.000 hingga Rp 60.000.
Ini tergantung dari harga kakao yang ada di pasaran juga tergantung varietas kakao yang ada.
POTENSI, PELUANG
DAN PROSPEK
KAKAO
KAKAO DI INDONESIA
Lampung 21.000
Daerah Lainnya 122.000
Pengelompokan menurut usaha
Usaha Luas Lahan
(ha)
Jawa Timur
NTT
Sulteng
Volume dan Nilai Ekspor - Impor Kakao
Tahun 2009 – 2016 di Indonesia
Luas Areal dan Produksi Kakao
Perkebunan Rakyat
Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015
Perkembangan Harga Rata - rata Tahunan Kakao di Pasar Dunia Tahun
2009 -2015
Komoditi ekspor
akar
biji batang
Buah daun
Bunga
AKAR
• Sistem perakaran
tunggang
• Akar lateral
berkembang di dekat
permukaaan tanah
• Kakao yang
diperbanyak secara
vegetatif pada awal
pertumbuhannya tidak
membentuk akar
tunggang, melainkan
akar-akar serabut yang
banyak jumlahnya
batang
• Tinggi tanaman tersebut beragam ,
dipengaruhi oleh intensitas naungan dan
faktor-faktor tumbuh yang tersedia
• Tanaman kakao bersifat dimorfisme, artinya
mempunyai dua bentuk tunas vegetatif.
• Tunas yang arah pertumbuhannya ke atas
disebut dengan tunas ortotrop atau tunas air
(wiwilan atau chupon),
• tunas yang arah pertumbuhannya ke samping
disebut dengan plagiotrop (cabang kipas atau
fan).
daun
• Salah satu sifat khusus daun kakao yaitu
adanya dua persendian (articulation) yang
terletak di pangkal dan ujung tangkai
daunyang membuat daun mampu membuat
gerakan untuk menyesuaikan dengan arah
datangnya sinar matahari.
• Bentuk helai daun bulat memanjang
(oblongus),
• ujung daun meruncing (acuminatus) dan
pangkal daun runcing (acutus). Susunan daun
tulang menyirip
• tulang daun menonjol ke permukaan bawah
helai daun.
• Permukaan daun licin dan mengkilap.
bunga
• Tanaman kakao bersifat kauliflori. Artinya
bunga tumbuh dan berkembang dari bekas
ketiak daun pada batang dan cabang
• Bunga kakao mempunyai rumus
K5C5A5+5G (5)
• Warna bunga ini khas untuk setiap kultivar
• Daun mahkota panjangnya 6-8 mm, terdiri
atas dua bagian
• Bagian pangkal berbentuk seperti kuku
binatang (claw) dan bisanya terdapat dua
garis merah.
• Bagian ujungnya berupa lembaran tipis,
fleksibel, dan berwarna putih.
Buah
• Warna buah kakao sangat beragam
• Kulit buah memiliki 10 alur dalam dan
dangkal yang letaknya berselang-seling
• Pada tipe criollo dan trinitario alur kelihatan
jelas. Kulit buahnya tebal tetapi lunak dan
permukaannya kasar
• pada tipe forasero, permukaan kulit buah
pada umumnya halus (rata), kulitnya tipis,
tetapi dan liat. Buah akan masak setelah
berumur enam bulan
biji
• Biji ini diselimuti oleh lapisan yang lunak
dan manis rasanya, jika telah masak lapisan
tersebut pulp atau micilage
• Pulp ini dapat menghambat perkecambahan
dan karenanya biji yang akan digunakan
untuk menghindari dari kerusakan biji
dimana jika pulp ini tidak dibuang maka
didalam penyimpanan akan terjadi proses
fermentasi sehingga dapat merusak biji.
SYARAT TUMBUH
TANAMAN KAKAO
iklim
Sejumlah faktor iklim dan tanah menjadi kendala bagi pertumbuhan dan produksi kakao / Coklat.
Lingkungan alami tanaman kakao / Coklat adalah hutan tropis.
Dengan demikian curah hujan, temperatur dan sinar matahari menjadi bagian dari faktor iklim yang
menentukan tumbuhnya tanaman kakao. Demikian juga faktor fisik dan kimia tanah yang erat kaitannya
dengan daya tembus (penetrasi) dan kemampuan akar menyerap hara.
Syarat tumbuh
iklim tanah
Curah hujan
2.500mm /tahun
maksimum
Ideal
1700mm-
2000mm
Curah hujan
1.500mm /tahun
minimum
Iklim
2. Temperatur
18-21(derajat
Suhu minimum
celcius)
30-32(derajat
Suhu maksimum
celcius)
Jika dibawah dari suhu 18 (derajat celcius)
maka akan terjadi pengguguran Bungan dan mengeringnya
bunga
1. Tanaman kerdil
Terlalu banyak sinar
2. Lilit batang kecil
matahari
3. Daun sempit
Iklim
4. Air
Kakao memerlukan daerah yang drainase airnya cukup terjaga atau stabil
Karena air merupakan faktor penting dari pada pertumbuhan kakao
Karena air berguna untuk proses fotosintesis pada kakao
Tanah
Kakao / Coklat dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, asalkan persyaratan fisik dan kimia
yang berperan terhadap pertumbuhan dan produksinya terpenuhi. Kemasaman tanah (pH),
kadar zat organik, unsur hara, kapasitas adsorbsi dan kejenuhan basa merupakan sifat kimia
yang perlu diperhatikan.serta faktor fisik tanah yang sesuai
Tanah
1.Tekstur tanah
komposisi tekstur tanah yang sesuai untuk kakao :
3. Bahan organik
Kadar zat organik yang sesuai untuk tanaman kakao jika lapisan tanah setebal 0-15cm adalah
3%
BUDIDAYA KAKAO
Penyiapan Bibit
Penyiapan
Pengendalian OPT Lahan
BUDIDAYA KAKAO
Pemangkasan Penanaman
Pemupukan
Penyiapan bibit
Tinggi rendahnya hasil tanaman Kakao disamping sangat dipengaruhi oleh faktor iklim dan
tanah juga sangat dipengaruhi oleh bahan tanam (bibit) yang digunakan.
Bibit Kakao asal benih maupun bibit Kakao klonal dari sambung pucuk
maupun okulasi sudah siap ditanam di kebun setelah berumur 6 – 7 bulan.
Penyiapan lahan
Pembersihan areal dilaksanakan mulai dari tahap survai/ pengukuran sampai
Pembersihan Areal tahap pengendalian ilalang.
Pengelolaan Tanah
Pengolalaan tanah biasanya dilaksanakan secara mekanis. Pengolahan tanah
selain dinilai mahal, juga dapat mempercepat pengikisan lapisan tanah atas.
Pemeraman dilakukan selama 5 - 12 hari tergantung kondisi setempat dan pematangan buah, dengan
cara :
(a). Mengatur tempat agar cukup bersih dan terbuka,
(b). Menggunakan wadah pemeraman seperti keranjang atau karung goni,
(c). Memberi alas pada permukaan tanah dan menutup permukaan tumpukan buah dengan daun-daun
kering
Pemecahan buah dapat dilakukan dengan :
pemukul kayu,
pemukul berpisau
atau hanya dengan pisau apabila sudah berpengalaman.
C. Fermentasi
TUJUAN
untuk memperoleh biji kakao kering
yang bermutu baik dan memiliki
aroma serta cita rasa khas coklat.
1.Memisahkan biji kakao dari kotoran 1.Dikemas dalam karung bersih dan
yang melekat disimpan dalam gudang.
2.Mengelompokkan biji berdasarkan 2.Dilkakukan mengikuti Standar Prosedur
kenampakan fisik dan ukuran biji. Operasional (SPO) penanganan biji kakao
3.Proses sortasi dilakukan secara manual di kesportir, SPO fumigasi kakao di
gudang, dan SPO fumigasi kakao di
container.