Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTIKUM PEMASARAN PERTANIAN

SALURAN PEMASARAN KACANG TANAH

DI DESA PONCOSARI KECAMATAN SRANDAKAN

KABUPATEN BANTUL

Disusun Oleh:

Kelompok D10 ; Kelas Agribisnis D

Endang Ayu Fitriya (20160220181)

Jamilatul Mu’awanah (20160220188)

Shara Dwi Oktariani (20160220202)

Zainab Mar’atush Sholikhah (20160220226)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2017
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum.wr.wb

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena berkat
ridho dan karunia-Nya, penyusun dapat menyelesaikan laporan yang berjudul
“Laporan Praktikum Pemasaran Pertanian Saluran Pemasaran Kacang Tanah Di
Desa Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul”. Dengan selesainya
laporan ini pastinya tidak terlepas dari peran serta semua pihak. Oleh karena itu
dengan rasa hormat dan terimakasih penulis ucapkan kepada:

1. Dosen mata kuliah Pemasaran Pertanian yang telah memberikan


bimbingan kepada kami
2. Bapak Dukuh Poncosari yang telah memberikan tempat selama
praktikum
3. Warga Pedukuhan Poncosari, kecamatan srandakan khususnya petani
kacang tanah dan pedagang yang sudah memberikan waktunya untuk
kami wawancarai, sehingga data yang kami butuhkan berguna untuk
menyelesaikan laporan pratikum pemasaran pertanian ini

Sebagai mahasiswa yang masih membutuhkan bimbingan dan arahan, maka


penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Semoga Allah swt. selalu
menjadikan kita sebagai orang yang istiqamah di jalan-Nya. Apabila ada kesalahan
kami mohon maaf. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.
Wassalammualaikum.wr.wb

Yogyakarta, 13 Desember 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan Praktikum ......................................................................................... 2
D. Kegunaan Praktikum .................................................................................... 2
BAB II. LANDASAN TEORI ................................................................................ 3
A. Saluran Pemasaran .......................................................................................... 3
B. Fungsi/Kegiatan Pemasaran ......................................................................... 4
C. Biaya Pemasaran .......................................................................................... 5
D. Harga Pemasaran .......................................................................................... 5
E. Margin Pemasaran ........................................................................................ 6
F. Keuntungan Pemasaran ................................................................................ 6
G. Farmer Share ................................................................................................ 7
H. Efisiensi Pemasaran ..................................................................................... 7
BAB III. PROFIL RESPONDEN ........................................................................... 9
A. Petani ............................................................................................................ 9
B. Pedagang .................................................................................................... 10
BAB IV. HASIL LAPANGAN ............................................................................ 12
A. Lembaga dan Saluran Pemasaran............................................................... 12
B. Kegiatan Pemasaran ................................................................................... 14
C. Biaya Pemasaran ........................................................................................ 16
D. Harga Jual (Rata rata tertimbang jika ada grading) ................................... 18
E. Margin Pemasaran ...................................................................................... 19
F. Keuntungan Pemasaran .............................................................................. 19
G. Farmer Share .............................................................................................. 20
H. Efisiensi Pemasaran ................................................................................... 20
a. Indeks Efisiensi Ekonomi (IEE) ............................................................... 20
b. Indeks Efisiensi Teknis (IET) .................................................................... 20
BAB V. PEMBAHASAN ..................................................................................... 22

ii
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 25

iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Kohl dan Downey, pemasaran dapar diartikan sebagai suatu
gugus kegiatan yang mengalirkan barang dan jasa dari titik produsen ke titik
konsumen. Pemasaran hasil pertanian mencakup segala kegiatan dan usaha tani
yang berhubungan dengan perpindahan hak milik dan fisik dari barang barang
hasil pertanian dan kebutuhan usaha pertanian dari tangan produsen ke tangan
konsuen. Kegiatan tersebut termasuk kegiatan tertentu yang mengasilkan
perubahan bentuk barang untuk lebih mempermudah penyaluran dan
memberikan kepuasan yang lebih tinggi kepada konsumen.

Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul memiliki


berbagai jenis komoditi pertanian seperti padi, jagung, cabai, kacang tanah, dan
lain sebagainya. Kacang tanah merupakan salah satu tanaman palawija yang
dibudidayakan diantara tenggang waktu penanaman padi. Dalam mengalirkan
komoditi kacang tanah dari produsen ke konsumen terdapat beberapa pedagang
perantara yang terlibat. Untuk mengetahui proses pengaliran tersebut, maka
dilakukan observasi di Desa Poncosari dengan melakukan wawancara kepada
responden terkait saluran pemasaran kacang tanah di desa tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana profil pedagang petani dan pedagang pada pemasaran kacang
tanah di Desa Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul?
2. Bagaimana saluran dan lembaga pemasaran komoditi kacang tanah di Desa
Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul?
3. Bagaimana Fungsi kegiatan pemasaran komoditi kacang tanah di Desa
Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul?
4. Seberapa besar biaya, margin, dan keuntungan pemasaran komoditi kacang
tanah di Desa Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul?
5. Bagaimana efisiensi pemasaran komoditi kacang tanah di Desa Poncosari
Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul?

1
C. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui profil pedagang petani dan pedagang pada pemasaran kacang
tanah di Desa Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul?
2. Mengetahui dan mengidentifikasi saluran dan lembaga pemasaran komoditi
kacang tanah di Desa Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul.
3. Mengetahui dan mengidentifikasi fungi pemasaran komoditi kacang tanah
di Desa Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul.
4. Mengetahui dan menghitung biaya, margin, dan keuntungan dari pemasaran
komoditi kacang tanah di Desa Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten
Bantul.
5. Menilai efisiensi pemasaran komoditi kacang tanah di Desa Poncosari
Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul.

D. Kegunaan Praktikum
1. Mahasiswa mengetahui dan memahami hal hal seputar kegiatan pemasaran
komoditi kacang tanah di Desa Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten
Bantul.
2. Sebagai sumber informasi untuk menyusun penelitian lanjutan.
3. Bagi pelaku agribisnis , sebagai sumber informasi dalam menjalankan dan
mengembangkan usahanya.

2
BAB II. LANDASAN TEORI

A. Saluran Pemasaran
Saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung
yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk
digunakan atau dikonsumsi (Stern dan El-Ansary dalam Kotler, 1997:140).
Menurut Basu Swastha (2002:200), saluran pemasaran disebut juga saluran
distribusi. Saluran ini digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang ke
konsumen atau pemakai industri. Panjang pendeknya saluran pemasaran
tergantung pada bebearapa faktor, antara lain:

1. Jarak anatara produsen ke konsumen. Makin jauh jarak antara produsen ke


konsumen, makin panjang saluran pemasaran yang harus ditempuh oleh
produk.
2. Cepat tidaknya produk rusak. Produk yang mudah rusak (perishable) harus
segera diterima konsumen, sehingga saluran pemasaran yang dilalui harus
pendek dan cepat.
3. Skala produksi. Bila produksi dalam ukuran kecil, maka produk yang
dihasilkan juga kecil sehingga tidak menguntungkan bila langsung dijual ke
pasar. Sehingga perlu adanya pedagang perantara dan berakibat pada saluraan
pemasaran cenderung panjang.
4. Posisi keuangan pengusaha. Pedagang yang memiliki modal kuat cenderung
memperpendek saluran pemasaran.

Proses penyaluran barang atau jasa biasanya juga disebut sebagai


lembaga perantara, yaitu individu lembaga bisnis yang beroperasi diantara
produsen dan konsumen. Berdasarkan tahap dalam proses pemasaran , lembaga
pemasaran (perantara) dibedakan sebagai berikut:

1. Pedagang pengumpul (pengumpul tingkat desa, kecamatan, atau kabupaten).


Pengumpul adalah lembaga yang membeli hasil hasil pertanian dari petani
produsen kemudian dikumpulkan dan dijual ke pedagang lain.

3
2. Pedagang besar (wholesaler), pedagang ini membeli hasil pertanian dari
pengumpul kemudian barangnya disimpan dan dijual lagi kepada pedagang
lain.
3. Pedagang pengecer (retailer), pedagang yang secara langsung menjual atau
mengecer hasil pertanian kepada konsumen.
4. Makelar (broker), pedagang perantara yang menghubungkan pihak pembeli
dengan pihak penjual.

B. Fungsi/Kegiatan Pemasaran
Dalam proses pemasaran, dari produsen ke konsumen terjadi peningkatan
baik berupa nilai guna, tempat, maupun waktu. Hal ini disebabkan oleh
pelaksanaan fungsi pemasaran oleh lembaga lembaga saluran pemasaran.
Fungsi pemasaran yang diterapkan adalah fungsi pertukaran , fungsi fisik dan
fungsi fasilitas.

1. Fungsi pertukaran
Merupakan fungsi yang memperlancar perpindahan hak milik
barang atau jasa yang dipasarkan. Fungsi pertukaran mencakup kegiatan:
a. Fungsi pembelian, fungsi yang dilakukan pembeli dalam rangka
memperoleh produk dengan kualitas dan jumlah yang diinginkan
pembeli dan penyedia yang sesuai.
b. Fungsi penjualan, tugas pokoknya adalah mempertemukan penjual dan
pembeli yang baik pada tingkat harga yang menguntungkan.
2. Fungsi fisik

Fungsi fisik bertujuan memperlancar jalannya fungsi pertukaran


berupa semua tindakan yang langsung berhubungan dengan pengadaan
barang secara fisik. Fungs fisik meliputi:

a. Fungsi penyimpanan (storage function), merupakan aktivitas yang


bertujuan agar produk tersedia pada waktu yang diinginkan.
b. Fungsi transportasi (transportation function), kegiatan yang termasuk
didalamnya adalah bongkar muat.
c. Fungsi pemrosesan (processing function), dicirikan dengan adanya
perubahan wujud fisik produk.

4
3. Fungsi penyediaan sarana (fasilitas)
Fungsi fasilitas adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk
memperlancar fungsi pertukaran dan fungsi fisik. Fungsi fasilitas meliputi:
a. Informasi pasar, pembeli memerlukan informasi harga dan sumber
penawaran yang dapat didapat dari media manapun.
b. Penanggungan risiko, pemilik produk menanggung risiko dalam proses
penyaluran barang atau jasa.
c. Standarisasi dan grading, memudahkan dalam penjualan produk dengan
cara mengklasifikasikan produk pada beberapa mutu yang berbeda.
d. Pembiayaan, pemasaran memerlukan modal dalam kegiatannya.

C. Biaya Pemasaran
Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses
pergerakan barang dari tangan produsen sampai ke tangan konsumen akhir.
Besar kecilnya biaya pemasaran untuk hasil pertanian tergantung besar kecilnya
kegiatan lembaga pemasaran dan jumlah fasilitas yang diperlukan dalam proses
pergerakan barang itu. Meningkatnya biaya-biaya tataniaga belum tentu suatu
pertanda bahwa pemasaran dari barang yang diperdagangkan tidak efisien. Jika
meningkatnya biaya-biaya yang diikuti meningkatnya kepuasan konsumen maka
pemasaran barang itu tetap efisien. Akan tetapi meningkatnya biaya-biaya
pemasaran tidak diikuti meningkatnya kepuasan konsumen maka pemasaran
barang itu tidak efisien.

D. Harga Pemasaran
Harga (Price) adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran ( Marketing
Mix) yang memepunyai peran penting bahkan sangat mnentukan keberhasilan
suatu kegiatan pemasaran. Tanpa penetapan harga, seorang pemasar mungkin
tidak dapat menawarkan produknya kepada calon pelanggan. Dengan adanya
harga, seorang pemasar dapat memproyeksikan beberapa tingkat penjualan yang
akan dicapai dan beberapa profit yang akan diperoleh.

5
E. Margin Pemasaran
Margin pemasaran adalah perbedaan harga yang dibayarkan oleh
konsumen akhir untuk suatu produk dengan yang diterima petani produsen untuk
produk yang sama (dengan satuan Rp/unit). Margin pemasaran termauk semua
ongkos yang menggerakan produk tersebut dari petani produsen sampai ke
konsumen. Secara matematis dapat dituliskan

M = Pr-Pp atau M total = Σ Mi............................................. (1)


Keterangan: M= M total = Margin pemasaran per satuan barang
Pr= Harga Produk di tingkat pengecer per satuan barang
Pp= harga produk di tingkat petani produsen per satuan barang
I= Tingkatan lembaga tata niaga
Oleh karena dalam proses pengaliran barang sampai konsumen para
lembaga pemasaran menarik keuntungan sebagai balas jasa, maka :
M = V + Π............................................................................ ( 2)
Keterangan: V= Biaya pemasaran per satuan barang
Π= Keuntungan lembaga pemasaran per satuan barang
Untuk mendapatkan keuntungan lembaga pemasaran persamaan (1) distribusi ke
pemasaran (2) sehingga diperoleh :
Π = Pr – Pp – V...................................................................... (3)
Keterangan: Π = Keuntungan lembaga pemasaran per satuan barang
Pr = Harga produk di tingkat pengecer per satuan barang
Pp = Harga produk di tingkat petani produsen per satuan barang

F. Keuntungan Pemasaran
Keuntungan pemasaran didefinisikan sebagai selisih harga yang dibayarkan
produsen dan harga yang diberikan oleh konsumen. Masing-masing lembaga
ingin mendapatkan keuntungan, maka harga yang dibayarkan oleh masing-
masing lembaga pemasaran juga berbeda. Semakin maju tingkat pengetahuan
produsen, lembaga pemasaran dan konsumen terhadap penguasaan informasi

6
pasar, maka semakin merata distribusi margin pemasaran yang diterima
(Soekartawi, 1993: 157)

G. Farmer Share
Farmer Share adalah persentase perbandingan antara bagian harga yang
diterima oleh petani dengan bagian harga di konsumen akhir. Farmer Share
antara komoditi yang satu dengan komoditi yang lain berbeda, hal ini tergantung
dari jumlah kegunaan bentuk, tempat dan waktu yang ditambahkan oleh petani
dan pedagang perantara yang terhubung dalam suatu saluran pemasaran. Secara
sistematis farmer’s share dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut :

Fs=Pf/Psx100%

Dimana : FS = Bagian Harga yang diterima Petani ( Farmer’s share )


Pf = Harga ditingkat Petani
Ps = Harga ditingkat Pengecer

H. Efisiensi Pemasaran
Efisiensi pemasaran ialah perbandingan antara output pemasaran dengan
input pemasaran. Output bisa berupa kepuasan konsumen, sedangkan input
merupakan masukan yang digunakan dalam proses pemasaran. Efisiensi ini bisa
berupa fisik maupun finansial. Sedangkan input pemasaran merupakan
pengorbanan berupa tenaga, modal dan tata laksana dalam proses pemasaran.
Konsep Efisiensi menurut Calkin dan Wang
Pengukuran efisiensi pemasaran dapat dilakukan dengan mengukur indeks
efisiensi teknis dan indeks efisiensi ekonomis.
• Indeks Efisiensi Teknis (IET)
Indeks efisiensi teknis merupakan biaya pemasaran per berat akhir
yang dikirimkan per jarak tempuh produk mulai dari produsen sampai
konsumen. Dengan persamaan matematis sebagai berikut :

IET = Vij/Wij/d

7
Ket. : IET = Indeks Efisiensi Teknis
V = Total Biaya Pemasaran
i = Jenis Komoditi yang dipasarkan
j = Saluran Pemasaran
W = Berat Akhir yang dikirimkan
d = Jarak Tempuh Produk dari Produsen sampai Konsumen
• Indeks Efisiensi Ekonomi (IEE)
Indeks efisiensi ekonomis merupakan total keuntungan per biaya dengan
persamaan matematis sebagai berikut :

IEE = Σijk/Vij

Ket. : IEE = Indeks Efisiensi ekonomis


 = Keuntungan Lembaga Pemasaran
i = Jenis Komoditi yang dipasarkan
j = Saluran Pemasaran
k = Lembaga Pemsaran yang terlibar
V = Total Biaya Pemasaran

Jika nilai IET dan IEE untuk saluran yang satu lebih kecil dari
saluran lainnya maka dikatakan bahwa saluran tersebut lebih efisien
(Calkin and Wang, 1984)

8
BAB III. PROFIL RESPONDEN

A. Petani
Praktikum pemasaran Pertanian yang dilakukan di Desa Poncosari
Kecamatan Sarandakan Kabupateen Bantul melibatkan 60 petani kacang tanah.
Responden petani kacang tanah dalam praktikum berperan sebagai produsen.
Data dari responden produsen adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Profil petani kacang tanah


Kriteria Jumlah (orang)
Laki-laki 44
Jenis Kelamin
Perempuan 16
32-41 8
42-51 12
52-61 14
Umur (tahun)
61-71 20
72-81 5
82-91 1
Tidak Sekolah 2
SD 22
Pendidikan Terakhir SMP 17
SMA 13
PT 6
5-19 10
20-34 31
Pengalaman Bertani
35-49 9
50-65 10
Peternak 18
Pedagang 4
Pekerjaan sampingan Guru 1
Buruh 9
IRT 2

9
Nelayan 1
Pensiunan 6
Tidak bekerja 19

Secara umum petani kacang di desa poncosari menggarap lahan seluas


1340,3 m2 dengan rata-rata jumlah produksi sebesar 240 kg. Berdasarkan hasil
dari tabel 1, dari sampel 60 petani kacang yang kami wawancarai, terdapat data
umur produktif bertani paling banyak yaitu pada interval 61-71 tahun. Tingkat
pendidikan petani kacang yang paling dominan yaitu pada jenjang Sekolah
Dasar sebanyak 22 petani. Responden petani kacang yang sudah berpengalaman
dalam bertani pada interval 20-34 tahun sebanyak 31 petani. Selain bertani ada
beberapa yang memiliki pekerjaan sampingan diantaranya pedagang,
peternak,buruh, nelayan, pensiunan, ibu rumah tangga (IRT), guru dan ada yang
tidak memiliki pekerjaan sampingan.

B. Pedagang
Pedagang adalah orang yang melakukan perdagangan , memperjual belikan
barang yang tidak diproduksi sendiri untuk memperoleh keuntungan. Pedagang
merupakan lembaga perantara dalam mengalirkan barang dari produsen ke
konsumen. Profil pedagang adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Profil pedagang


Kriteria Jumlah (orang)
Laki-laki 3
Jenis Kelamin
Perempuan 5
35-49 2
Umur (tahun) 50-69 5
69-80 1
Tidak Sekolah 1
SD 2
Pendidikan terakhir
SMP 3
SMA 2

10
Pedagang 7
Pekerjaan Pokok
Jasa penggilingan 1
Pekerjaan Petani 4
Sampingan Jasa penggilingan 1
Tidak ada 3

Berdasarkan pada tabel diatas didapat bahwa responden pedagang laki-laki


berjumlah 3 orang sedangkan responden pedagang perempuan berjumlah 5 orang.
Untuk umur mayoritas pedagang berada pada tingkat interval 50-69 berjumlah 5
orang. Pendidikan responden yang dominan yaitu SMP yaitu 3 orang. Pekerjaan
pokok responden pedagang sebanyak 7 orang dan jasa penggilingan 1 orang dan
untuk pekerjaan sampingan petani sebanyak 4 orang, jasa penggilingan sebanyak
1 orang, dan tidak memiliki pekerjaan sampingan 3 orang.

11
BAB IV. HASIL LAPANGAN
A. Lembaga dan Saluran Pemasaran
Lembaga Pemasaran adalah lembaga, orang atau perusahaan sebagai perantara
sampainya suatu produk dari produsen ke konsumen. Dalam pemasaran kacang
tanah di Desa Poncosari terdabat berbagai lembaga yang terlibat, yaitu:

1. Pedagang pengumpul desa


a. Bapak Kuswanto
2. Pedagang pengepul
a. Ibu Sri Hadiah
b. Ibu Kasiyem
c. Bapak Jumadi
d. Bapak Barjo
3. Pedagang besar tingkat desa
a. Ibu Saginem
4. Pedagang besar tingkat kecamatan
a. Ibu Tikno Pawiro
5. Pedagang eceran
a. Ibu Tanti

Saluran Pemasaran :

Lembaga pemasaran tersebut saling berkaitan sehingga membentuk


saluran pemasaran. Pada pemasaran komoditi kacang tanah di Desa
Poncosari Kecamatan Srandakan terdapat empat saluran. Empat saluran
digambaran seperti pada bagan dibawah ini.

Saluran I

Petani Pedagang
Pedagang
(1,5,7,12,13,14,15,16,19 Besar Pedagang
,24,25,27,29,30,32,34,36
Pengumpul
Tingkat Luar kota
,42,43,47, 48, (a)
49,50,51,52,55,56,59,60
Kecamatan
)

Saluran II

12
Pedagang
Petani Pedagang
Besar Pedagang
(18,21,35,38 Pengepul Konsumen
Tingkat Eceran
,45,53,57,58) (a,b,d)
Desa

Saluran III

Petani Pedagang Pedagang


(2,3,4,6,8,9,10,17,20,23 Besar Konsumen
Eceran
,26,28,31,39,44,46,54) Tingkat Desa

Saluran IV
Pedagang
Petani Pedagang Besar Pedagang
(11,22,33,3 Pengepul (c) Tingkat Luar kota
7,40,41) Kecamatan
)

Berdasarkan data diatas, pemasaran kacang tanah di Desa Poncosari


terdapat empat saluran. Saluran I, III, dan IV melewati dua lembaga pemasaran.
Sedangkan pada saluran II melewati tiga lembaga pemasaran. Saluran I, hasil
produksi petani diambil oleh pedagang pengumpul kemudian dari pedagang
pengumpul disetorkan ke pedagang besar tingkat kecamatan. Kacang tanah di
pedagang tingkat kecamatan mengalami pengolahan berupa penggilingan
(pengupasan menggunakan mesin giling) sehingga didapatkan buturan kacang.
Kegiatan selanjutnya adalah kacang anah yang sudah diolah dari pedagang besar
tingkat kecamatan diambil oleh pedagang luar kota untuk proses pemasaran
selanjutnya.

Pada saluran II petani menyetorkan hasil produksi kacang tanah ke


pedagang pengepul. Pedagang pengepul kemudian menyetorkan ke pedagang
besar tingkat desa. Di pedagang tingkat desa kacang tanah mengalami
pengolahan berupa pengggilingan atau pengupasan. Penggilingan atau
pengupasan yang dilakukan adalah untuk memisahkan kulit kacang dengan biji
kacang sehingga akan didapatkan butiran kacang. Setelah dilakukan pengupasan

13
kemudian kacang tanah dibeli oleh pedagang pengecer pasar Bringharjo untuk
dijual langsung ke konsumen.

Saluran III melewati dua lembaga saluran. Petani langsung meyetorkan


kacang tanah ke pedagang tingkat desa. Saluran selanjutnya sama dengan
saluran II, yaitu di pedagang besar tingkat desa kacang tanah diolah.
Pengolahannya bertujuan untuk memisahkan biji kacang dengan kulitnya.
Kemudian buji kacang tersebut dibeli oleh pedagang pengecer. Selanjutnya
pedagang pengecer menjual kacang tanah ke konsumen akhir di Pasar
Beringharjo.

Pada saluran IV petani menyetorkan ke pedagang pengepul lalu disetorkan


ke pedagang tingkat kecamatan. Kacang tanah di pedagang besar tingkat
kecamatan kemudian mengalami pengolahan berupa pengupasan kacang tanah
menggunakan mesin giling. Selanjutnya butiran kacang tanah hasil pengolahan
diambil oleh pedagang luar kota untuk dijual kembali.

B. Kegiatan Pemasaran
Kegiatan pemasaran yang dilakukan yaitu pedagang pengumpul
mengumpulkan kacang tanah dari petani lalu menjual ke pedagang perantara
selanjutnya. Atau pedagang pengepul menerima barang dari petani yang
kemudian desetorkan kepada pedagang selanjutnya. Dalam proses pengepulan
maupun pengumpulan terdapat beberapa fungsi pemasaran. Fungsi tersebut
adalah fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi fasilitas

Fungsi pertukaran yaitu kegiatan yang memperlancar perpindahan hak milik


dari barang dan jasa yang dipasarkan. Fungsi pertukaran terdiri dari fungsi
pembelian dan fungsi penjualan. Fungsi pembelian yakni fungsi yang
berhubungan dengan pemindahan hak milik dari sejumlah barang yang
dipasarkan. Dalam hal ini penjual menentukan harga kacang tanah yang dibeli
dari petani berdasarkan harga dipasaran. Fungsi penjualan yaitu kegiatan untuk
mencari atau mengusahakan agar ada pembeli atau permintaan pasar yang cukup
baik pada tingkat harga yang menguntungkan. Fungsi penjualan yang dilakukan

14
adalah petani menjual kacang tanah ke pedagang pengepul atau pedagang
pengumpul. Selanjutnya pedangang pengepul atau pedagang pengumpul
menjual kacang tanah ke pedagang besar. Pedagang besar kemudian menjual ke
pedagang pengecer yang kemudian dijual kembali ke konsumen langsung.

Fungsi yang kedua adalah fungsi fisik. Fungsi fisik meliputi tiga kegiatan,
yaitu pengangkutan, penyimpanan, dan pengolahan. Kegiatan pengangkutan
dilakukan pada semua lembaga pemasaran kecuali pedagang besar baik tingka
desa maupun tingkat kecamatan. Pengangkutan yang diakukan pedagang
pengumpul adalah ketika petani menjual kacang tanah kepadanya dan menjual
kacang tanah ke pedagang besar tingkat kecamatan. Pedagang pengepul
melakukan pengangkutan saat menjual kacang tanah ke pedagang besar.
Sedangkan pedagang pengecer melakukan kegiatan pengangkutan saat
mengambil kacangtanah di pedagang besar untuk dijual ke konsumen. Kegiatan
lainnya dalah penyimpanan yang dilakukan oleh pedagang pengepul dan
pedagang pengumpul. Kedua lembaga pemasaran ini menyimpan kacang tanah
dari petani sampai gudang penyimpana mereka penuh yaitu ±300 kg baru
kemudian dijual ke pedagang besar. Kegiatan yang terakhir adalah pengolahan.
Pengolahan hanya dilakukan oleh pedagang besar tingkat desa dan kecamatan.
Pengolahan yang dilakukan berupa penggilingan untuk memisahkan biji kcang
tanah dengan kulitnya.

Fungsi pemasaran yang terakhir adalah fungsi fasilitas. Dalam fungsi


fasilitas terdapat sortasi dan grading, pengemasan, dan penyusutan. Sortasi
dilakukan oleh pedagang besar pasca penggilingan. Kegiaatan ini bertujuan
untuk membersihkan butiran kacang tanah yag sudah terkupas dengan yang
belum terkupas serta memisahkan kacang yang busuk. Grading dilakukan untuk
mengelompokkan kacang tanah yang sudah terkupas. Dasar pengelompokan
adalah besarnya biji dan kualitas kacang tanah. Kegiatan selajutnya adalah
pengemasan yang dilakukan oleh pedagang besar, pedagang pengumpul, dan
beberapa pedagang pengepul. Pengemasan tersebeut bertujuan untuk
memudahkan dalam pengangkutan maupun penjualan. Terakhir adalah
penyusutan. Penyusutan terjadi pada pedagang besar tingkat desa, yaitu setiap
50 kg kacang tanah kulitan penyusutannya 2 kg.

15
C. Biaya Pemasaran
Saluran I

Pedagang Pengumpul Pedagang Besar


Keterangan Biaya (Rp/Kg) Keterangan Biaya (Rp/Kg)
Transportasi 250 Pengemasan 100
Pengemasan 50 Pengolahan 62,50
Bongkar Muat 300 Bongkar Muat 50
Sortasi 62,50
Total Biaya 600 Total Biaya 275
Total Biaya Pemasaran Saluran I 875

Saluran II

Pedagang Pengepul Pedagang Besar Pedagang Eceran


Biaya Biaya Biaya
Keterangan Keterangan Keterangan
(Rp/Kg) (Rp/Kg) (Rp/Kg)
Transportasi 117,25 Pengemasan 156,25 Bongkar 280
Muat
Pengemasan 86,02 Pengolahan 125 Transportasi 320
Risiko 221,09 Risiko Susut 562,50
Susut dan dan Rusak
Rusak
Sortasi 234,38
Total Biaya 424,36 Total Biaya 1.078,13 Total Biaya 600
Total Biaya Pemasaran Saluran II 2.102,49

Saluran III

Pedagang Besar Pedagang Eceran

16
Biaya
Keterangan Keterangan Biaya (Rp/Kg)
(Rp/Kg)
Pengemasan 156,25 Bongkar 280
Muat
Pengolahan 125 Transportasi 320
Risiko Susut dan Rusak 562,50
Sortasi 234,38
Total Biaya 1.078,13 Total Biaya 600
Total Biaya Pemasaran Saluran III 1.678,13

Saluran IV

Pedagang Pengepul Pedagang Besar


Keterangan Biaya (Rp/Kg) Keterangan Biaya (Rp/Kg)
Transportasi 250 Pengemasan 100
Pengolahan 62,50
Bongkar Muat 50
Sortasi 62,50
Total Biaya 250 Total Biaya 275
Total Biaya Pemasaran Saluran 4 525

Berdasarkan tabel biaya masing masing saluran diatas, maka dapat


diketahui biaya pada masing masing lembaga pemasaran dan masing masing
saluran pemasaran kacang tanah di Desa Poncosari. Pada saluran I melibatkan dua
lembaga saluran yaitu pedagang pengumpul dan pedagang besar. Total biaya
pemasaran pada pedagang pengumpul Rp600,00/kg, sedangkan pada pedagang
besar total biaya pemasarannya adalah Rp275,00/kg. Sehingga total biaya
pemasaran pada saluran 1 sebesar Rp875,00/kg.

Saluran II melibatkan tiga lembaga saluran yaitu pedagang pengepul,


pedagang besar tingkat desa dan pedagang pengecer. Total biaya pemasaran pada
pedagang pengepul Rp424,36/kg, pedagang besar tingkat desa Rp1.078,13/kg, dan

17
pada pedagang pengecer Rp600,00/kg. Sehingga total biaya pemasaran untuk
saluran dua sebesar Rp2.102,49/kg.

Saluran III melibatkan dua lembaga pemasaran yaitu pedagang besar dan
pedagang eceran. Total biaya pemasaran pada pedagang besar Rp1078,13/kg, pada
pedagang eceran Rp600,00/kg. Jadi total biaya pemasaran pada saluran III sebesar
Rp1.678,13/kg. Pada saluran 4 melibatkan dua lembaga pemasaran yaitu pedagang
pengepul dan pedagang besar. Total biaya pemasaran pada pedagang pengepul
Rp250,00/kg dan pada pedagang besar Rp275,00/kg. Jadi total biaya pemasaran
pada saluran IV sebesar Rp525,00/kg.

Total biaya pemasaran paling bagus adalah yang biaya yang paling kecil
yaitu pada saluran IV, akan tetapi pada saluran 4 belum sampai ke konsumen. Jika
dilihat saluran yang sampai ke konsumen maka saluran pemasaran yang paling
bagus adalah saluran III karena memiliki biaya pemasaran paling rendah diantara
saluran yang sampai ke konsumen.

D. Harga Jual (Rata rata tertimbang jika ada grading)


Harga jual yang diperoleh dari setiap grade pada seluruh saluran pemasaran
kacang tanah pada dusun Krajan, Desa Poncosari,adalah sebagai berikut :
P.Besar Tingkat

P.Besar Tingkat
Kcamatan (Rp)

Pengecer (Rp)
P. Pengumpul

P. Pengepul
Petani (Rp)

Desa (Rp)

Pedagang
Saluran

(Rp)

(Rp)

1 12.500 13.000 - - 19.750 -


2 12.750 - 13.000 21.000 - 23.000
3 13.000 - - 21.000 - 23.000
4 13.000 - 13.500 - 19.750 -

18
E. Margin Pemasaran
Margin pemasaran merupakan selisih antara harga produk di tingkat
pengecer per kg dengan harga produk di tingkat petani per kg. Komponen margin
juga terdiri atas biaya pemasaran dan keuntungan pemasaran. Selain dilihat
secara keseluruhan, margin pemasaran juga dapat dilihat per lembaga
pemasaran.

Berikut merupakan margin pemasaran per saluran di desa Pocosari


Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Saluran
Lembaga Pemasaran
1 2 3 4
(Pf) Produsen, - - - -
(Rp/Kg)

(Pr1) Pengepul dan 500 250 - 500


Pengumpul, ( Rp/Kg)
(Pr2) Pedagang Besar 6.750 8.000 8.000 6.250
(Rp/Kg)
(Pr3) Pedagang - 2.000 2000 -
Eceran (Rp/Kg)
Margin (Rp/Kg) 7.250 10.250 10.000 6.750

F. Keuntungan Pemasaran
Keuntungan pemasaran dapat diproleh dari selisih total margin pemasaran
dengan total biaya pemasaran. Berikut merupakan keuntungan pemasaran per
saluran di desa Pocosari kecamatan Srandakan kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Keterangan Saluran 1 Saluran 2 Saluran 3 Saluran 4


Margin Rp 7.250 Rp 10.250 Rp 10.000 Rp 6.750

Biaya Rp 875 Rp 2.102,49 Rp 1.678,13 Rp 525


Keuntungan Rp 6.375 Rp 8.147,51 Rp 8.322 Rp 6.225

19
G. Farmer Share
Farmer share merupakan besarnya bagian yang diterima petani (%) dari
harga yang dibayarkan oleh konsumen. Berikut merupakan farmer share per
saluran di desa Poncosari kecamatan Srandakan kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Keterangan Pr Ps Farmer share


Saluran I - - -
Saluran II Rp 12.750 Rp 23.000 55,4%

Saluran III Rp 13.000 Rp 23.000 56,5%

Saluran IV - - -

H. Efisiensi Pemasaran
a. Indeks Efisiensi Ekonomi (IEE)
Indeks efisiensi ekonomis merupakan total keuntungan per total
biaya pemasaran. Berikut merupakan Indeks Efisiensi Ekonomi (IEE)
pemasaran per saluran di desa Pocosari kecamatan Srandakan kabupaten
Bantul, Yogyakarta.

Total Biaya
Keterangan Keuntungan IEE
Pemasaran (V)
Saluran I - - -
Saluran II Rp 8.147,51 Rp 2.102,49 3,88
Saluran III Rp 8.322 Rp. 1.678,13 4,96
Saluran IV - - -

b. Indeks Efisiensi Teknis (IET)


Indeks efisiensi teknis merupakan biaya pemasaran per berat akhir
yang dikirimkan per jarak tempuh produk mulai dari produsen sampai
konsumen.

Berikut merupakan Indeks Efisiensi Teknis (IET) pemasaran per saluran di


desa Pocosari kecamatan Srandakan kabupaten Bantul, Yogyakarta.

20
Total Biaya Total Jarak
Keterangan W IET
Pemasaran (V) (km)
Saluran I - - - -
Saluran II Rp 2.102,49 44,7 3774 0,0124
Saluran III Rp. 1.678,13 51,3 4335 0,0075
Saluran IV - - - -

21
BAB V. PEMBAHASAN

Saluran pemasaran paling efektif yaitu saluran yang melewati lembaga


saluran paling sedikit sebelum sampai ke konsumen. Saluran pemasaran kacang
tanah di Desa Poncosari terdapat empat saluran. Saluran I dan IV melewati dua
lembaga namun belum sampai ke konsemen akhir. Saluran yang sampai ke
konsumen adalah saluran II dengan melewati tiga lembaga pemasaran dan saluran
III melewati dengan melewati dua lembaga pemasaran. Berdasarkan data, maka
saluran yang efektif adalah saluran III karena sudah sampai ke konsumen dan hanya
melewati dua lembaga pemasaran.

Pada saluran I diperoleh total biaya pemasaran sebesar Rp 875 /kg karena
hanya melibatkan dua lembaga pemasaran. Biaya pemasaran saluran 1I diketahui
sebesar Rp 2.102,49/kg, biaya pemasaran II merupakan biaya pemasaran yang
paling tinggi, hal tersebut dikarenakan pada saluran ini melibatkan banyak lembaga
pemasaran dan tiap-tiap lembaga banyak mengeluarkan biaya pemasaran. Pada
saluran 1II total biaya pemasaran sebesar Rp 1.678,13/kg. Pada saluran 1V total
biaya pemasaran sebesar Rp 525/kg. Saluran 1V merupakan saluran dengan biaya
pemasaran terkecil karena pada saluran IV hanya melibatkan dua lembaga
pemsaran saja dan masing-masing lembaga tidak banyak mengeluarkan biaya
pemasaran.

Pada saluran I dan IV harga yang sampai ke pedagang luar kota yaitu Rp
19.750, pada saluran I dan IV merupakan harga jual yang paling kecil diantara
saluran III dan IV. Pada saluran II dan III harga yang sampai ketangan konsumen
yaitu Rp 23.000, sehingga yang paling efisien yaitu saluran II dan III karena dengan
harga jual Rp 23.000 pemasaran kacang tanah telah sampai ke konsumen sedangkan
pada saluran I dan IV meskipun memilki harga yang rendah pemasaran belum
sampai ke konsumen tetapi hanya sebatas pedagang luar kota.

Pada saluran I diperoleh margin sebesar Rp 7.250, biaya pemasaran sebesar


Rp 875 sehingga diperoleh keuntungan sebesar Rp 6.375. Pada saluran II diperoleh
margin sebesar Rp 10.250 dengan biaya sebesar Rp 2.102,49 sehingga diperoleh
keuntungan sebesar Rp 8.147,51, sedangkan pada saluran III diperoleh margin

22
sebesar Rp 10.000 dengan biaya Rp 1.678,13 sehingga diperoleh keuntungan
sebesar Rp 8.322, dan pada saluran IV diperoleh margin sebesar Rp 6.750 dengan
biaya Rp 525 sehingga diperoleh keuntungan Rp 6.225.

Dari hasil lapangan dapat diketahui bahwa margin pemasaran yang paling
kecil yaitu saluran IV sebesar Rp 6.225 tetapi pada saluran IV pemasaran kacang
tanah tidak sampai ke konsumen tetapi hanya sampai ke pedagang luar kota
sehingga saluran I tidak bisa disebut sebagai saluran yang efektif. Sehingga saluran
yang efektif dari keempat saluran pemasaran tersebut adalah saluran III karena pada
saluran ini pemasaran kacang tanah sampai ke konsumen dengan margin sebesar
Rp 10.000. Sedangkan pada keuntungan pemasaran dari keempat saluran tersebut,
saluran III mempunyai jumlah keuntungan yang besar yaitu sebesar Rp 8.322 tetapi
hal ini tidak baik karena semakin tinggi keuntungan pemasaran maka semakin
tinggi pula margin pemasaranya. Berdasarkan keuntungan saluran yang baik adalah
saluran II karena memperoleh keuntungan sebesar Rp 8.147,51

Pada saluran ke I dan IV tidak diperoleh farmer share karena pemasaran


kacang tanah tidak sampai kepada konsumen, Pada saluran II diperoleh farmer
share sebesar 55,4%, dan pada saluran ke III diperoleh farmer share sebesar 56,5%.
Farmer share yang paling baik adalah nilai farmer share yang paling besar. Dari
data di atas, berdasarkan nilai farmer share saluran pemasaran yang efektif adalah
saluran III, yaitu sebesar 56,5%.

Pada perhitungan IEE dan IET, saluran I dan 1V tidak ada hasil untuk nilai
IEE dan IET atau nol karena saluran pemasaran tidak sampai kepada konsumen
sehimgga tidak ada perhitungannya. Pada saluran II diperoleh IEE sebesar 3,88 dan
IET sebesar 0,0124 sedangkan pada saluran III diperoleh IEE sebesar 4,96 dan IET
0,0075. Berdasarkan IEE saluran yang paling efektif adalah saluran II yaitu sebesar
3,88 dan pada IET saluran yang efektif adalah saluran III sebesar 0,0075.

23
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil lapangan, dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai
marjin pada setiap saluran maka semakin kecil nilai farmer share nya karena
apabila harga pada petani tinggi maka keuntungan yang didapat oleh
lembaga pemasaran berikutnya akan kecil. Marjin dan keuntungan ialah
sejumlah hasil yang akan diperoleh oleh pedagang, sedangkan farmer share
ialah sejumlah hasil yang akan diperoleh oleh petani. efisiensi pemasaran
bergantung pada total biaya pemasaran, berat akhir yang dikirimkan, dan
jarak tempuh produk dari produsen sampai ke konsumen sehingga dalam
menentukan biaya, keuntungan, marjin, farmer share dan efisiensi saluran
pemasaran bergantung pada jarak yang ditempuh dan lembaga saluran yang
di lewati semakin panjang saluran pemasaran maka semakin banyak pula
biaya pemasaran yang akan dikeluarkan sehingga menyebabkan tidak
efektif nya saluran pemasaran. Saluran pemasaran yang efektif ialah saluran
yang memiliki lembaga pemasaran yang paling sedikit. Sehingga,
berdasarkan saluran pemasaran, margin, farmer share, IET saluran yang
paling efektif ialah saluran III. Berdasarkan nilai IEE dan keuntungan yang
paling efektif ialah saluran II.

B. Saran
1. Dalam mengambil dan mengumpulkan data dari narasumber dilakukan
dengan baik lebih detail, jelas, dan lengkap.
2. Dalam menulis laporan harus jelas, lengkap dan untuk perhitungan
laporan dilakukan dengan teliti karena apabila salah satu data kurang
lengkap atau bahkan salah dalam menghitung akan mempengaruhi data
selanjutnya.
3. Narasumber diharapkan memberikan informasi secara detail, lengkap,
Jelas dan mudah dimengerti.

24
DAFTAR PUSTAKA

Cannon, J. Dkk. 2008. Pemasaran Dasar I. Edward Tanujaya. Jakarta Selatan.


Nurfadhilah, Ayu. Dkk. 2015. Pemasaran Hasil Pertanian. Diakses melalui
http://bit.ly/1P2qkCZ pada hari 1 November 2017
Tatiek. 2012. Lembaga, Saluran dan Fungsi Pemasaran dalam Tataniaga
Agroproduk. Bandung: PT. Indah pustaka
Yogi dan Sudrajati Rantaningtyas, 2012. Pengantar Ekonomi Pertanian. Bandung:
Penerbit ITB
Tim Asisten Pemasaran Pertanian.2016. Panduan Praktikum Pemasaran
Pertanian. Yogyakarta: Laboratorium Agribisnis FP UMY

25
LAMPIRAN

Gambar 1 Foto setelah wawancara Gambar 2 Foto bersama pedagang


dengan petani pengumpul Pak Kuswanto

Gambar 3 Foto bersama pedagang Gambar 4 Foto bersama pedagang


pengepul Bu Kasiyem pengepul Pak Jumadi

Gambar 5 Foto bersama Pedagang Gambar 6 Penggilingan kacang tanah


besar kecamatan Tikno Pawiro

26
Gambar 7 Kacang tanah sebelum Gambar 8 Kacang tanah setelah
penggilingan penggilingan

Gambar 9 Proses Sortasi dan grading Gambar 10 Pedagang eceran Ibu


Tanti

Gambar 11 Wawancara dengan Ibu Gambar 12 Kacang tanah kupas


Tanti grade A

Gambar 13 Kacang tanah kupas Gambar 14 Kacang tanah kupas


grade B grade C

27

Anda mungkin juga menyukai