Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan rahmat dan kekuatan sehingga program Penumbuhan dan
Pengembangan Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian (UPJA) Agribisnis
Perdesaan (PUAP) sebagai langkah pemanfaatan inovasi dan teknologi mekanisasi
pertanian dalam rangka menggerakkan perekonomian di perdesaan telah ditetapkan
melalui Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 25/Permentan/PL.130/5/2008 tanggal
22 Mei 2008 tentang Pedoman Penumbuhan dan Pengembangan Usaha Pelayanan
Jasa Alat dan Mesin Pertanian (UPJA).
Halaman
I. Pendahuluan ............................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2. Tujuan dan Sasaran ........................................................................................ 2
1.3. Pengertian dan Definisi .................................................................................... 3
Keberadaan UPJA di daerah sentra produksi tidak saja menjadi solusi dalam
mengatasi kebutuhan alsintan bagi petani untuk mengolah lahan pertanian,
pengairan, panen dan pasca panen, tapi juga menjadi solusi dalam mengatasi
kelangkaan tenaga kerja di perdesaan.
mendorong pengembangan produk dalam rangka peningkatan nilai tambah,
perluasan pasar, daya saing dan perbaikan kesejahteraan petani.
Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kapasitas dan menaikkan kelas
UPJA (UPJA Pemula, berkembang dan profesional, maka pada tahun anggaran
2011 akan dilakukan penguatan terhadap UPJA-UPJA tersebut menuju ke arah
kemandirian.
a. Penguatan UPJA Pemula, Berkembang dan Profesional di 32 provinsi.
b. Pembinaan dan pengawalan kegiatan Pilot Project UPJA Center di 30
Provinsi.
1. Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian yang selanjutnya disebut
UPJA adalah suatu lembaga ekonomi perdesaan yang bergerak di bidang
pelayanan jasa dalam rangka optimalisasi penggunaan alat dan mesin
pertanian untuk mendapatkan keuntungan usaha baik di dalam maupun di
luar kelompok tani/gapoktan.
2. Alat dan Mesin Pertanian yang selanjutnya disebut Alsintan adalah peralatan
yang dioperasikan tanpa atau dengan motor penggerak untuk kegiatan
budidaya, pemeliharaan, panen, pasca penen, pengolahan hasil tanaman,
peternakan dan kesehatan hewan.
6. UPJA Pemula adalah kelompok usaha pelayanan jasa alsintan dalam rangka
optimalisasi pengelolaan alat dan mesin pertanian yang belum berkembang
dikarenakan masih memiliki jumlah alsintan 1-4 unit dan 1-2 jenis alsintan.
7. UPJA Berkembang adalah kelompok usaha pelayanan jasa alsintan dalam
rangka optimalisasi pengelolaan alat dan mesin pertanian yang telah
berkembang dengan jumlah alsintan yang dimiliki 5-9 unit dan jenis alsintan
3-4 jenis dan telah memiliki sistem organisasi lengkap.
II. KONSEP PENGEMBANGAN UPJA
Kelembagaan UPJA merupakan suatu sistem usaha jasa yang dibangun atau dibentuk
atas dasar kepentingan kelompoktani maupun gabungan kelompok tani yang dapat
memberikan keuntungan. Pengembangan UPJA sebagai kelembagaan ekonomi di
perdesaan yang bergerak di bidang pengelolaan dan pelayanan jasa alsintan
ditunjukkan untuk mendapatkan keuntungan usaha (profit making), yang dikelola
berdasarkan skala ekonomi (economic of scale), berorientasi pasar (market oriented),
serta didukung oleh SDM yang profesional. UPJA diharapkan dipimpin oleh tenaga
sarjana yang ada di perdesaan dan atau memiliki jiwa wirausaha.
2.1.1. Kelembagaan UPJA terhadap Subsistem Pelayanan Jasa Alsintan
(kelembagaan UPJA)
Kelembagaan ekonomi dalam sistem UPJA, diharapkan dapat melakukan
kerjasama bisnis berdasarkan prinsip kemitraan usaha yaitu : saling
membutuhkan, saling memperkuat, dan saling menguntungkan antar kelembagaan
“on farm” dan “off farm” bussiness.
alsintan yang dikelola UPJA, khususnya secara swadaya dari hasil usaha atau
kemitraan dengan swasta/perorangan pemilik alsintan. Sedangkan secara
ekonomis, harus ada penambahan jumlah pelanggan dan jangkauan pelayanan
UPJA.
III. POLA PENGUATAN UPJA
Pemberdayaan UPJA pada tahun 2011 dilakukan melalui penguatan kepada UPJA
pemula, berkembang dan profesional. Penguatan UPJA dilakukan dalam rangka
meningkatkan kemampuan UPJA sehingga dapat meningkatkan dan memperluas
pelayanan kepada petani, kelompok tani dan gabungan kelompok tani pengguna jasa
alsintan. Dalam mendukung proses penguatan UPJA, lembaga tersebut akan diberikan
dana bantuan yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kemampuan UPJA
baik dari aspek teknis maupun organisasi kelembagaan (administrasi) yang tersebar di
32 provinsi.
UPJA yang akan menerima bantuan penguatan dana harus memenuhi kriteria
sesuai dengan matrik klasifikasi kelembagaan UPJA pada permentan 25 tahun
2008, sebagai berikut :
Disamping klasifikasi kelembagaan UPJA diatas, diperlukan kriteria lain yang
harus dipenuhi oleh UPJA calon penerima bantuan penguatan dana sebagai
berikut :
1. UPJA masih aktif;
2. UPJA direkomendasikan/diusulkan oleh Dinas setempat;
3. Telah ditetapkan oleh Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota tentang klasifikasi kelas
UPJA (pemula, berkembang dan profesional);
4. Kondisi alsintan yang ada masih terawat;
5. Memiliki daerah operasi/garapan ≥ 15 ha;
6. Bermitra dengan kelompok tani/gapoktan; dan
7. Memiliki rekening tabungan atas nama UPJA.
Sebanyak 6.538 unit UPJA Pemula, 2.344 unit UPJA berkembang, dan 892 unit
UPJA Profesional direncanakan menjadi target bantuan penguatan dana per unit
sebesar Rp. 1.250.000,- (satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah). Secara rinci
jenis UPJA yang akan mendapatkan dana bantuan penguatan terlampir.
Keputusan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Surat Keputusan
tersebut disampaikan kepada Kepala Dinas pertanian Provinsi. Selanjutnya
Kepala Dinas Pertanian Provinsi membuat rekapitulasi CP/CL dan
disampaikan kepada Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana cq. Direktorat
Alat dan Mesin Pertanian;
IV. PEMBINAAN, MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
Pembinaan, monitoring dan evaluasi dilakukan baik oleh Dinas pertanian Provinsi
bersama-sama dengan Dinas pertanian Kabupaten/Kota secara berkala sejak
dilakukannya penyaluran dana penguatan UPJA sampai dengan pemanfaatan dana
tersebut oleh UPJA yang bersangkutan. Beberapa hal yang harus dimonitor dan
dievaluasi adalah:
V. INDIKATOR KINERJA
Indikator keberhasilan kegiatan penguatan UPJA tahun 2011 secara umum, ditandai
dengan :
VI. PENUTUP
Pendayagunaan alsintan melalui UPJA akan dapat memberikan hasil sesuai dengan
yang diharapkan bila dikelola dengan prinsip bisnis yang sehat. Melalui pertimbangan
yang cermat dengan memperhatikan kelayakan teknis, sosial dan ekonomis, UPJA
akan tumbuh dan berkembang secara profesional dan mandiri di pedesaan. Dengan
berkembangnya kelembagaan UPJA menjadi suatu lembaga yang profesional dan
mandiri, maka ke depan UPJA diharapkan mampu memberikan andil dalam
menumbuhkembangkan lembaga ekonomi di pedesaan.
Melalui kegiatan penguatan UPJA tahun 2011, diharapkan dapat meningkatkan kinerja
UPJA, khususnya dari aspek organisasi dan kelembagaan. Langkah lanjut yang
diperlukan agar pengembangan UPJA dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan,
maka diperlukan partisipasi aktif dan kerjasama dari semua pihak, khususnya pengelola
UPJA, Dinas pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota dan instansi terkait lainnya.
Dukungan swadaya UPJA dan sharing APBD diperlukan dalam mengawal keberhasilan
kegiatan ini.
LAMPIRAN
ALOKASI BANTUAN PENGUATAN UPJA (PEMULA, BERKEMBANG DAN PROFESIONAL)
MENURUT PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA. 2011
UPJA (unit)
No. Provinsi Kabupaten/Kota
Pemula Berkembang Profesional
1 NAD 1 Kab. Aceh Barat 11 7 1
2 Kab. Aceh Barat Daya 11 7 ‐
3 Kab. Aceh Besar 11 7 2
4 Kab. Aceh Jaya 11 7 ‐
5 Kab. Aceh Selatan 11 7 ‐
6 Kab. Aceh Singkil 11 7 ‐
7 Kab. Aceh Tamiang 11 7 ‐
8 Kab. Aceh Tengah 11 7 ‐
9 Kab. Aceh Tenggara 11 7 ‐
10 Kab. Aceh Timur 11 7 1
11 Kab. Aceh Utara 11 7 ‐
12 Kab. Bener Meriah 11 7 ‐
13 Kab. Bireuen 11 7 1
14 Kab. Gayo Lues 11 7 ‐
15 Kab. Nagan Raya 11 7 ‐
16 Kab. Pidie 15 7 3
17 Kab. Pidie Jaya 11 7 ‐
18 Kab. Simeuleu 11 4 ‐
NAD Total 202 123 8
2 Sumatera Utara 19 Kab. Asahan 21 1 1
20 Kab. Dairi 6 1 1
21 Kab. Deli Serdang 18 1 1
22 Kab. Humbang Hasundutan 7 1 1
23 Kab. Labuhan Batu 14 1 1
24 Kab. Langkat 50 3 2
25 Kab. Mandailing Natal 2 ‐ ‐
26 Kab. Nias 35 1 1
27 Kab. Nias Selatan 1 ‐ ‐
28 Kab. Padang Lawas 50 2 2
29 Kab. Padang Lawas Utara 45 2 5
30 Kab. Pakpak Barat 1 ‐ ‐
31 Kab. Samosir 2 ‐ ‐
32 Kab. Serdang Bedagai 1 ‐ ‐
33 Kab. Simalungun 5 1 2
34 Kab. Tanah Karo 22 1 2
35 Kab. Tapanuli Selatan 12 1 1
36 Kab. Tapanuli Utara 3 ‐ ‐
37 Kab. Toba Samosir 20 1 2
38 Kota Binjai 1 ‐ ‐
39 Kota Medan 7 1 1
Sumatera Utara Total 323 18 23
UPJA (unit)
No. Provinsi Kabupaten/Kota
Pemula Berkembang Profesional
3 Sumatera Barat 40 Kab. Agam 28 9 5
41 Kab. Dharmas Raya 17 5 5
42 Kab. Lima Puluh Kota 1 ‐ ‐
43 Kab. Padang Pariaman 35 4 4
44 Kab. Pasaman 1 ‐ ‐
45 Kab. Pasaman Barat 92 20 12
46 Kab. Pesisir Selatan 60 15 10
47 Kab. Solok 17 5 5
48 Kab. Tanah Datar 13 5 5
49 Kota Bukit Tinggi 8 1 1
50 Kota Padang 18 2 2
51 Kota Padang Panjang 1 ‐ ‐
52 Kota Pariaman 8 2 2
53 Kota Solok 4 1 1
Sumatera Barat Total 303 69 52
4 Riau 54 Kab. Bengkalis 39 2 2
55 Kab. Indragiri Hilir 80 2 2
56 Kab. Indragiri Hulu 26 2 2
57 Kab. Kampar 34 1 1
58 Kab. Kuantan Singingi 33 1 1
59 Kab. Pelalawan 50 2 2
60 Kab. Rokan Hilir 296 10 12
61 Kab. Rokan Hulu 39 1 1
62 Kab. Siak 29 1 1
63 Kota Dumai 21 1 1
64 Kota Pekanbaru 40 1 2
Riau Total 687 24 27
5 Kepulauan Riau 65 Kab. Bintan 2 1 1
66 Kab. Karimun 1 ‐ ‐
67 Kab. Lingga 2 1 1
68 Kab. Natuna 5 3 3
Kepulauan Riau Total 10 5 5
6 Jambi 69 Kab. Batanghari 60 5 2
70 Kab. Bungo 55 ‐ 1
71 Kab. Kerinci 50 1 1
72 Kab. Merangin 130 ‐ ‐
73 Kab. Muaro Jambi 33 1 1
74 Kab. Sarolangun 30 4 2
75 Kab. Tanjung Jabung Barat 57 20 17
76 Kab. Tanjung Jabung Timur 98 5 2
77 Kab. Tebo 40 1 ‐
78 Kota Jambi 7 3 1
Jambi Total 560 40 27
UPJA (unit)
No. Provinsi Kabupaten/Kota
Pemula Berkembang Profesional
7 Bengkulu 79 Kab. Bengkulu Selatan 51 10 3
80 Kab. Bengkulu Tengah 24 5 1
81 Kab. Bengkulu Utara 70 20 7
82 Kab. Kaur 5 ‐ ‐
83 Kab. Kepahiang 21 5 1
84 Kab. Lebong 41 20 7
85 Kab. Muko‐Muko 35 10 2
86 Kab. Rejang Lebong 24 5 1
87 Kab. Seluma 50 20 7
Bengkulu Total 321 95 29
8 Sumatera Selatan 88 Kab. Banyuasin 3 3 3
89 Kab. Empat Lawang 25 4 2
90 Kab. Lahat 44 5 2
91 Kab. Muara Enim 62 5 2
92 Kab. Musi Banyuasin 42 5 2
93 Kab. Musi Rawas 62 5 2
94 Kab. Ogan Ilir 30 5 2
95 Kab. Ogan Komering Ilir 120 27 16
96 Kab. Ogan Komering Ulu 2 1 1
97 Kab. Ogan Komering Ulu Selatan 9 2 1
98 Kab. Ogan Komering Ulu Timur 98 5 2
99 Kota Lubuk Linggau 2 ‐ ‐
100 Kota Pagar Alam 15 2 1
101 Kota Palembang 8 2 1
Sumatera Selatan Total 522 71 37
9 Babel 102 Kab. Bangka 6 1 1
103 Kab. Bangka Barat 10 1 1
104 Kab. Bangka Selatan 11 3 1
105 Kab. Bangka Tengah 10 1 ‐
106 Kab. Belitung 4 1 2
107 Kab. Belitung Timur 2 ‐ ‐
Babel Total 43 7 5
10 Lampung 108 Kab. Lampung Barat 5 1 2
109 Kab. Lampung Selatan 13 6 3
110 Kab. Lampung Tengah 5 7 2
111 Kab. Lampung Timur 2 6 1
112 Kab. Lampung Utara 3 9 2
113 Kab. Tanggamus 1 3 6
114 Kab. Tulang Bawang 2 12 3
115 Kab. Way Kanan 4 1 ‐
116 Kota Metro 1 2 1
Lampung Total 36 47 20
11 Banten 117 Kab. Lebak 15 ‐ ‐
118 Kab. Pandeglang 35 15 5
119 Kab. Serang 500 30 5
120 Kab. Tangerang 50 15 5
Banten Total 600 60 15
UPJA (unit)
No. Provinsi Kabupaten/Kota
Pemula Berkembang Profesional
12 Jawa Barat 121 Kab. Bandung 5 2 1
122 Kab. Bandung Barat 2 1 ‐
123 Kab. Bekasi 10 5 5
124 Kab. Bogor 15 10 5
125 Kab. Ciamis 15 10 12
126 Kab. Cianjur 10 5 5
127 Kab. Cirebon 12 10 6
128 Kab. Garut 5 3 3
129 Kab. Indramayu 15 10 5
130 Kab. Karawang 15 10 5
131 Kab. Kuningan 20 15 5
132 Kab. Majalengka 15 10 5
133 Kab. Purwakarta 11 10 3
134 Kab. Subang 8 9 9
135 Kab. Sukabumi 10 10 3
136 Kab. Sumedang 7 8 8
137 Kab. Tasikmalaya 10 8 5
138 Kota Banjar 10 8 4
139 Kota Bogor 4 1 1
140 Kota Depok 5 2 ‐
141 Kota Sukabumi 3 1 ‐
142 Kota Tasikmalaya 3 1 1
Jawa Barat Total 210 149 91
13 Jawa Tengah 143 Kab. Banjarnegara 50 30 5
144 Kab. Banyumas 10 5 5
145 Kab. Batang 3 1 1
146 Kab. Blora 15 10 5
147 Kab. Boyolali 10 5 1
148 Kab. Brebes 15 10 5
149 Kab. Cilacap 15 10 5
150 Kab. Demak 20 10 2
151 Kab. Grobogan 15 10 5
152 Kab. Jepara 5 3 1
153 Kab. Karanganyar 15 10 2
154 Kab. Kebumen 20 10 5
155 Kab. Kendal 20 15 5
156 Kab. Klaten 20 10 5
157 Kab. Kudus 25 15 5
158 Kab. Magelang 20 10 5
159 Kab. Pati 25 20 10
160 Kab. Pekalongan 5 3 1
161 Kab. Pemalang 15 15 5
162 Kab. Purbalingga 15 10 5
163 Kab. Purworejo 20 10 5
164 Kab. Rembang 20 15 5
165 Kab. Semarang 15 10 5
166 Kab. Sragen 10 5 2
167 Kab. Sukoharjo ‐ 2 2
168 Kab. Tegal 20 15 5
169 Kab. Temanggung 12 5 1
UPJA (unit)
No. Provinsi Kabupaten/Kota
Pemula Berkembang Profesional
170 Kab. Wonogiri 20 10 5
171 Kab. Wonosobo 20 10 5
Jawa Tengah Total 475 294 118
14 DI Yogyakarta 172 Kab. Bantul 6 11 5
173 Kab. Gunung Kidul 3 6 3
174 Kab. Kulon Progo 2 4 2
175 Kab. Sleman 5 9 5
DI Yogyakarta Total 16 30 15
15 Jawa Timur 176 Kab. Bangkalan 6 1 ‐
177 Kab. Banyuwangi 6 1 ‐
178 Kab. Blitar 12 2 ‐
179 Kab. Bojonegoro 16 5 1
180 Kab. Gresik 16 5 1
181 Kab. Jember 25 3 ‐
182 Kab. Jombang 26 6 ‐
183 Kab. Kediri 15 2 ‐
184 Kab. Lamongan 20 3 ‐
185 Kab. Lumajang 13 2 ‐
186 Kab. Madiun 16 2 ‐
187 Kab. Magetan 26 2 ‐
188 Kab. Malang 36 5 ‐
189 Kab. Mojokerto 32 1 2
190 Kab. Nganjuk 31 1 ‐
191 Kab. Ngawi 19 ‐ ‐
192 Kab. Pamekasan 52 5 1
193 Kab. Pasuruan 4 1 ‐
194 Kab. Ponorogo 10 1 ‐
195 Kab. Probolinggo 21 1 1
196 Kab. Sampang 5 1 ‐
197 Kab. Sidoarjo 18 1 1
198 Kab. Situbondo 7 1 ‐
199 Kab. Trenggalek 6 1 ‐
200 Kab. Tuban 19 1 2
201 Kab. Tulungagung 13 1 1
Jawa Timur Total 470 55 10
16 Kalimantan Barat 202 Kab. Kubu Raya 10 72 20
203 Kab. Landak 6 44 15
204 Kab. Melawi 1 7 2
205 Kab. Pontianak 7 58 16
206 Kab. Sambas 7 55 15
207 Kab. Sanggau 5 45 12
208 Kab. Sekadau 3 22 6
209 Kab. Sintang 4 30 8
210 Kota Pontianak 2 16 5
211 Kota Singkawang 2 7 2
Kalimantan Barat Total 47 356 101
UPJA (unit)
No. Provinsi Kabupaten/Kota
Pemula Berkembang Profesional
17 Kalimantan Selatan 212 Kab. Balangan 13 3 1
213 Kab. Banjar 20 10 ‐
214 Kab. Barito Kuala 20 14 2
215 Kab. Hulu Sungai Selatan 45 7 3
216 Kab. Hulu Sungai Tengah 6 5 2
217 Kab. Hulu Sungai Utara 46 3 ‐
218 Kab. Kotabaru 19 3 ‐
219 Kab. Tabalong 31 17 ‐
220 Kab. Tanah Bumbu 24 15 2
221 Kab. Tanah Laut 10 3 ‐
222 Kab. Tapin 16 4 ‐
Kalimantan Selatan Total 250 84 10
18 Kalimantan Tengah 223 Kab. Barito Selatan 10 2 2
224 Kab. Barito Timur 20 ‐ ‐
225 Kab. Barito Utara 1 3 2
226 Kab. Gunung Mas 1 2 ‐
227 Kab. Kapuas 5 11 5
228 Kab. Katingan 1 2 1
229 Kab. Kotawaringin Barat 5 5 1
230 Kab. Kotawaringin Timur 8 10 2
231 Kab. Lamandau 5 2 1
232 Kab. Murung Raya 5 ‐ ‐
233 Kab. Pulang Pisau 20 12 5
234 Kab. Seruyan 2 1 1
235 Kab. Sukamara 3 ‐ ‐
236 Kota Palangka Raya 3 ‐ ‐
Kalimantan Tengah Total 89 50 20
19 Kalimantan Timur 237 Kab. Berau 2 2 2
238 Kab. Bulungan 3 10 1
239 Kab. Kutai Barat 1 1 1
240 Kab. Kutai Kertanegara 3 3 1
241 Kab. Kutai Timur 2 ‐ 1
242 Kab. Nunukan 2 2 1
243 Kab. Paser 2 2 1
244 Kab. Penajam Paser Utara 2 2 1
245 Kota Samarinda ‐ 5 ‐
Kalimantan Timur Total 17 27 9
20 Bali 246 Kab. Badung 20 10 2
247 Kab. Bangli 20 10 1
248 Kab. Buleleng 32 10 3
249 Kab. Gianyar 30 10 2
250 Kab. Jembrana 21 5 2
251 Kab. Karangasem 10 5 ‐
252 Kab. Klungkung 25 10 1
253 Kab. Tabanan 37 10 3
254 Kota Denpasar 37 10 3
Bali Total 232 80 17
UPJA (unit)
No. Provinsi Kabupaten/Kota
Pemula Berkembang Profesional
21 NTB 255 Kab. Bima 30 6 2
256 Kab. Dompu 35 5 4
257 Kab. Lombok Barat 1 1 1
258 Kab. Lombok Tengah 40 20 5
259 Kab. Lombok Timur 18 6 6
260 Kab. Lombok Utara 5 2 ‐
261 Kab. Sumbawa 30 10 2
262 Kab. Sumbawa Barat 8 1 ‐
263 Kota Bima 3 3 3
264 Kota Mataram 2 1 ‐
NTB Total 172 55 23
22 NTT 265 Kab. Alor 1 ‐ ‐
266 Kab. Belu 8 ‐ ‐
267 Kab. Ende 3 1 1
268 Kab. Flores Timur 4 ‐ ‐
269 Kab. Kupang 3 2 1
270 Kab. Lembata 3 ‐ ‐
271 Kab. Manggarai 8 ‐ ‐
272 Kab. Nagekeo 2 ‐ ‐
273 Kab. Ngada 9 1 1
274 Kab. Rote‐Ndao 3 ‐ ‐
275 Kab. Sikka 6 ‐ ‐
276 Kab. Sumba Barat 1 1 1
277 Kab. Sumba Timur 8 ‐ ‐
278 Kab. Timor Tengah Selatan 2 ‐ ‐
279 Kab. Timor Tengah Utara 6 ‐ ‐
280 Kota Kupang 3 ‐ ‐
NTT Total 70 5 4
23 Sulawesi Barat 281 Kab. Majene 12 3 1
282 Kab. Mamasa 3 ‐ 1
283 Kab. Mamuju 36 7 1
284 Kab. Mamuju Utara 5 ‐ 1
285 Kab. Polewali Mandar 12 5 1
Sulawesi Barat Total 68 15 5
24 Sulawesi Selatan 286 Kab. Bantaeng 25 4 ‐
287 Kab. Barru 25 5 1
288 Kab. Bone 25 5 1
289 Kab. Bulukumba 25 5 1
290 Kab. Enrekang 25 5 1
291 Kab. Gowa 25 5 1
292 Kab. Jeneponto 25 5 1
293 Kab. Luwu 25 5 1
294 Kab. Luwu Utara 25 5 1
295 Kab. Maros 25 5 1
296 Kab. Pangkep 25 5 1
297 Kab. Pinrang 25 5 1
298 Kab. Selayar 25 5 1
299 Kab. Sidenreng Rappang 25 5 1
300 Kab. Sinjai 20 5 1
301 Kab. Soppeng 20 5 1
UPJA (unit)
No. Provinsi Kabupaten/Kota
Pemula Berkembang Profesional
302 Kab. Takalar 20 5 ‐
303 Kab. Tana Toraja 20 5 ‐
304 Kota Makassar 5 1 ‐
Sulawesi Selatan Total 435 90 15
25 Sulawesi Tengah 305 Kab. Banggai 25 9 2
306 Kab. Banggai Kepulauan 8 5 1
307 Kab. Buol 12 3 1
308 Kab. Donggala 15 8 2
309 Kab. Morowali 14 2 1
310 Kab. Parigi Moutong 14 7 1
311 Kab. Poso 22 7 1
312 Kab. Sigi 5 1 2
313 Kab. Tojo Una‐Una 7 2 1
314 Kab. Toli‐toli 12 7 2
315 Kota Palu 3 1 1
Sulawesi Tengah Total 137 52 15
26 Sulawesi Tenggara 316 Kab. Bombana 2 8 125
317 Kab. Buton 5 9 1
318 Kab. Buton Utara 4 6 3
319 Kab. Kolaka 4 46 1
320 Kab. Kolaka Utara 3 16 2
321 Kab. Konawe 6 205 6
322 Kab. Konawe Selatan 10 36 10
323 Kab. Konawe Utara 3 16 2
324 Kab. Muna 4 19 2
325 Kab. Wakatobi ‐ 1 ‐
326 Kota Bau‐bau 2 9 1
Sulawesi Tenggara Total 43 371 153
27 Sulawesi Utara 327 Kab. Bolaang Mangondow 4 1 2
328 Kab. Kep. Talaud 1 ‐ ‐
329 Kab. Minahasa 10 2 3
330 Kab. Minahasa Selatan 4 1 1
331 Kab. Minahasa Tenggara 3 ‐ ‐
332 Kab. Minahasa Utara 4 1 1
333 Kab. Sangihe 1 ‐ ‐
334 Kota Bitung 1 ‐ ‐
335 Kota Tomohon 1 ‐ ‐
Sulawesi Utara Total 29 5 7
28 Gorontalo 336 Kab. Boalemo 20 5 2
337 Kab. Bone Bolango 3 1 1
338 Kab. Gorontalo 22 5 4
339 Kab. Gorontalo Utara 1 1 1
340 Kab. Pohuwato 20 5 2
341 Kota Gorontalo 2 ‐ ‐
Gorontalo Total 68 17 10
29 Maluku 342 Kab. Buru 4 2 2
343 Kab. Maluku Tengah 3 1 1
344 Kab. Maluku Tenggara 1 1 1
345 Kab. Seram Bagian Barat 3 1 1
Maluku Total 11 5 5
UPJA (unit)
No. Provinsi Kabupaten/Kota
Pemula Berkembang Profesional
30 Maluku utara 346 Kab. Halmahera Barat 5 1 1
347 Kab. Halmahera Selatan 7 1 1
348 Kab. Halmahera Tengah 9 1 1
349 Kab. Halmahera Timur 17 2 2
Maluku utara Total 38 5 5
31 Papua 350 Kab. Biak Numfor 6 3 1
351 Kab. Jayapura 7 3 1
352 Kab. Jayawijaya 5 2 1
353 Kab. Merauke 7 4 2
354 Kab. Mimika 6 3 1
355 Kab. Nabire 7 3 ‐
356 Kab. Paniai 6 2 ‐
Papua Total 44 20 6
32 Papua Barat 357 Kab. Fak‐Fak 3 ‐ ‐
358 Kab. Sorong 3 ‐ ‐
359 Kab. Sorong Selatan 4 ‐ ‐
360 Kab. Maokwari ‐ 20 5
Papua Barat Total 10 20 5
Total 6,538 2,344 892
Catatan :
Alokasi UPJA (pemula, berkembang & profesional) dapat berubah sesuai kondisi masing‐masing wilayah