Anda di halaman 1dari 27

PEDOMAN TEKNIS

PENGUATAN USAHA PELAYANAN JASA ALAT


DAN MESIN PERTANIAN (UPJA) PEMULA,
BERKEMBANG DAN PROFESIONAL

DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN


DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2011
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan rahmat dan kekuatan sehingga program Penumbuhan dan
Pengembangan Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian (UPJA) Agribisnis
Perdesaan (PUAP) sebagai langkah pemanfaatan inovasi dan teknologi mekanisasi
pertanian dalam rangka menggerakkan perekonomian di perdesaan telah ditetapkan
melalui Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 25/Permentan/PL.130/5/2008 tanggal
22 Mei 2008 tentang Pedoman Penumbuhan dan Pengembangan Usaha Pelayanan
Jasa Alat dan Mesin Pertanian (UPJA).

Kehadiran UPJA di perdesaan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan petani,


kelompok tani dan gabungan kelompok tani dalam rangka penyediaan pelayanan
jasa alsintan guna mendukung tercapainya pemenuhan produksi pertanian yang
terus meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk, menurunnya daya
dukung lahan, rendahnya intensitas pertanaman, dan kepemilikan alsintan secara
individu yang kurang menguntungkan.

Keberhasilan pengembangan UPJA dapat tumbuh dan berkembang sebagai


lembaga perekonomian di perdesaan, sangat ditentukan oleh kerjasama dan
komitmen seluruh pemangku kepentingan. Dalam rangka pemberdayaan UPJA,
maka perlu disusun Pedoman Teknis Penguatan UPJA sebagai bahan acuan
pemangku kepentingan baik di tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Jakarta, Januari 2011


Direktur Alat dan Mesin Pertanian

Ir. Bambang Santosa, MSc.

i  Petunjuk Pelaksanaan Penguatan UPJA


DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ............................................................................................... i


Daftar Isi .......................................................................................................... ii

I. Pendahuluan ............................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2. Tujuan dan Sasaran ........................................................................................ 2
1.3. Pengertian dan Definisi .................................................................................... 3

II. Konsep Pengembangan UPJA ............................................................................ 5


2.1. Sistem Pengembangan ................................................................................... 5
2.2. Arah Pengembangan ....................................................................................... 7

III. Pola Penguatan UPJA ............................................................................................ 9


3.1. Kriteria UPJA Penerima Bantuan Penguatan ............................................... 9
3.2. Jenis Bantuan ................................................................................................... 10
3.3. Mekanisme Pemberian Penguatan UPJA...................................................... 10

IV. Pembinaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan ................................................ 12

V. Indikator Kinerja ....................................................................................................... 13

VI. Penutup ..................................................................................................................... 14

ii  Petunjuk Pelaksanaan Penguatan UPJA


I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam rangka mengoptimalkan peran dan fungsi kelembagaan yang ada di


perdesaan, khususnya kelembagaan usaha yang bergerak di bidang jasa alat
dan mesin pertanian (alsintan), maka pemerintah telah mengeluarkan Peraturan
Menteri Pertanian RI Nomor 25/Permentan/PL.130/5/2008 tanggal 22 Mei 2008
tentang Pedoman Penumbuhan dan Pengembangan Usaha Pelayanan Jasa Alat
dan Mesin Pertanian (UPJA). Kelembagaan UPJA diharapkan dapat berperan
yang penting dan strategis dalam rangka menggerakkan perekonomian di
perdesaan.

Keberadaan UPJA di daerah sentra produksi tidak saja menjadi solusi dalam
mengatasi kebutuhan alsintan bagi petani untuk mengolah lahan pertanian,
pengairan, panen dan pasca panen, tapi juga menjadi solusi dalam mengatasi
kelangkaan tenaga kerja di perdesaan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 25, strategi pengembangan


alsintan dalam rangka pemanfaatan inovasi dan teknologi mekanisasi pertanian
dengan menumbuh dan mengembangkan sistem kelembagaan Usaha
Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA), dengan pertimbangan : (1) Kemampuan petani
dalam mengolah lahan usahatani terbatas (0,5 ha/MT); (2) Pengelolaan Alsintan
secara perorangan kurang efisien; (3) Tingkat pendidikan dan ketrampilan petani
yang rendah; (4) Kemampuan permodalan usahatani yang lemah; dan (5)
pengelolaan usahatani yang tidak efisien.

Sedangkan fungsi utama kelembagaan UPJA yaitu melakukan kegiatan ekonomi


dalam bentuk pelayanan jasa alsintan dalam penanganan budidaya seperti jasa
penyiapan lahan dan pengolahan tanah, pemberian air irigasi, penanaman,
pemeliharaan; perlindungan tanaman termasuk pengendalian kebakaran;
maupun kegiatan panen, pasca panen dan pengolahan hasil pertanian seperti
jasa pemanenan, perontokan, pengeringan dan penggilingan padi; termasuk

1  Pedoman Teknis Penguatan UPJA

 
mendorong pengembangan produk dalam rangka peningkatan nilai tambah,
perluasan pasar, daya saing dan perbaikan kesejahteraan petani.

Keberadaan UPJA dari tahun ke tahun terus mengalami perkembangan dan


mulai menemui bentuknya. UPJA yang sudah ada perlu ditata kembali dan
diklasifikasikan berdasarkan perkembangannya. Pada tahun 2010 jumlah UPJA
secara nasional sebanyak 12.036 unit. Berdasarkan data tersebut, diketahui
bahwa sebagian besar UPJA masih pemula dan memiliki berbagai keterbatasan,
seperti keterbatasan modal, rendahnya keterampilan SDM, serta jangkauan
pelayanan yang masih sempit dan tidak bankable.

Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kapasitas dan menaikkan kelas
UPJA (UPJA Pemula, berkembang dan profesional, maka pada tahun anggaran
2011 akan dilakukan penguatan terhadap UPJA-UPJA tersebut menuju ke arah
kemandirian.

Dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan penguatan kelembagaan UPJA


dimaksud, maka perlu disusun Pedoman Teknis Penguatan Kelembagaan UPJA,
sebagai acuan bagi pemangku kebijakan baik di tingkat Pusat, Provinsi dan
Kabupaten/Kota dalam rangka melakukan pengawalan, supervisi dan pembinaan
terkait kelembagaan UPJA.

1.2. Tujuan dan Sasaran

Tujuan disusunnya pedoman teknis ini adalah :

a. Memberikan pedoman dan arahan bagi pelaksana teknis baik di Pusat,


Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam rangka pengembangan dan penguatan
kelembagaan UPJA;
b. Meningkatkan kemampuan pengelolaan UPJA; dan
c. Memfasilitasi tumbuhkembangnya kelembagaan UPJA di sentra produksi
komoditas pertanian menuju arah kemandirian.

Adapun sasaran kegiatan Pengembangan UPJA pada tahun 2011 adalah


penguatan UPJA pemula, berkembang dan profesional di 32 provinsi. 

2  Pedoman Teknis Penguatan UPJA

 
a. Penguatan UPJA Pemula, Berkembang dan Profesional di 32 provinsi.
b. Pembinaan dan pengawalan kegiatan Pilot Project UPJA Center di 30
Provinsi.

1.3. Pengertian dan Definisi

Dalam pedoman teknis ini yang dimaksud dengan:

1. Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian yang selanjutnya disebut
UPJA adalah suatu lembaga ekonomi perdesaan yang bergerak di bidang
pelayanan jasa dalam rangka optimalisasi penggunaan alat dan mesin
pertanian untuk mendapatkan keuntungan usaha baik di dalam maupun di
luar kelompok tani/gapoktan.

2. Alat dan Mesin Pertanian yang selanjutnya disebut Alsintan adalah peralatan
yang dioperasikan tanpa atau dengan motor penggerak untuk kegiatan
budidaya, pemeliharaan, panen, pasca penen, pengolahan hasil tanaman,
peternakan dan kesehatan hewan.

3. Sentra produksi atau sentra komoditas adalah suatu kawasan yang


mencapai skala ekonomi tertentu sehingga layak dikembangkan sebagai
satuan pengembangan agribisnis.

4. Kelompoktani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas


dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial,
ekonomi, sumber daya) dan keakraban untuk meningkatkan dan
mengembangkan usahanya.

5. Manajer UPJA adalah petani/pemuda tani yang memiliki kemampuan


mengelola alsintan dalam jumlah tertentu dengan prinsip usaha (bisnis) yang
menguntungkan.

6. UPJA Pemula adalah kelompok usaha pelayanan jasa alsintan dalam rangka
optimalisasi pengelolaan alat dan mesin pertanian yang belum berkembang
dikarenakan masih memiliki jumlah alsintan 1-4 unit dan 1-2 jenis alsintan.

3  Pedoman Teknis Penguatan UPJA

 
7. UPJA Berkembang adalah kelompok usaha pelayanan jasa alsintan dalam
rangka optimalisasi pengelolaan alat dan mesin pertanian yang telah
berkembang dengan jumlah alsintan yang dimiliki 5-9 unit dan jenis alsintan
3-4 jenis dan telah memiliki sistem organisasi lengkap.

8. UPJA Profesional adalah kelompok usaha pelayanan jasa alsintan dalam


pengelolaan alat dan mesin pertanian yang telah optimal dan telah memiliki
alsintan > 10 unit serta memiliki > 5 jenis alsintan.

4  Pedoman Teknis Penguatan UPJA

 
II. KONSEP PENGEMBANGAN UPJA

Kelembagaan (institution) merupakan suatu organisasi atau kaidah formal/non formal


yang menyatakan perilaku dan tindakan terkait dalam kegiatan usaha untuk mencapai
tujuan bersama. Sedangkan UPJA merupakan suatu lembaga ekonomi perdesaan yang
bergerak di bidang pelayanan jasa dalam rangka optimalisasi penggunaan alat dan
mesin pertanian untuk mendapatkan keuntungan usaha baik di dalam maupun di luar
kelompok tani/gapoktan.

Kelembagaan UPJA merupakan suatu sistem usaha jasa yang dibangun atau dibentuk
atas dasar kepentingan kelompoktani maupun gabungan kelompok tani yang dapat
memberikan keuntungan. Pengembangan UPJA sebagai kelembagaan ekonomi di
perdesaan yang bergerak di bidang pengelolaan dan pelayanan jasa alsintan
ditunjukkan untuk mendapatkan keuntungan usaha (profit making), yang dikelola
berdasarkan skala ekonomi (economic of scale), berorientasi pasar (market oriented),
serta didukung oleh SDM yang profesional. UPJA diharapkan dipimpin oleh tenaga
sarjana yang ada di perdesaan dan atau memiliki jiwa wirausaha.

Secara operasional pengembangan UPJA diarahkan untuk mendorong penggunaan


alsintan oleh petani dan atau kelompok tani, dan atau gabungan kelompok tani, dan
sekaligus merupakan terobosan dalam mengatasi masalah kepemilikan alsintan secara
individu yang kurang menguntungkan. Pada hakekatnya pengembangan UPJA
dimaksudkan untuk dapat membangun sistem Usaha Pelayanan Jasa Alsintan di sentra
produksi komoditas pertanian yang berorientasi bisnis.

2.1. Sistem Pengembangan

Dalam menjalankan usaha tersebut, beberapa subsistem saling terkait dan


bersinergi, sehingga masing-masing subsistem dapat tumbuh dan berkembang
serta saling berinteraksi. Berdasarkan permentan 25 tahun 2008, subsistem
Pengembangan UPJA sebagai berikut :

5  Pedoman Teknis Penguatan UPJA

 
2.1.1. Kelembagaan UPJA terhadap Subsistem Pelayanan Jasa Alsintan
(kelembagaan UPJA)

Bentuk operasional kelembagaan UPJA dicirikan dengan adanya struktur


organisasi dan kepengurusan dimana terdapat seorang yang
bertanggungjawab dalam mengelola alsintan, yang disebut manajer, dan
beberapa operator yang bertangungjawab dalam mengoperasikan,
merawat serta memperbaiki kerusakan alsintan. Jumlah operator yang ada
disesuaikan dengan jumlah dan jenis alsintan yang dioperasionalkan. UPJA
juga dilengkapi dengan tenaga mekanik dan petugas yang mengatur
keuangan dan administrasi.

2.1.2. Kelembagaan UPJA terhadap Subsistem penyediaan alsintan, yang


meliputi alsintan dan penyedia alsintan, yang berfungsi untuk menyediakan
alsintan, menyediakan suku cadang, melakukan perbaikan (bengkel), serta
menyediakan modal dalam bentuk kredit alsintan.

2.1.3. Kelembagaan UPJA terhadap Subsistem pengguna jasa alsintan, yang


meliputi petani, kelompok tani dan gapoktan sebagai pengguna jasa
alsintan maupun Perhimpunan Petani Pemakai Air dari usaha UPJA yang
meliputi antara lain : penyediaan air irigasi, pengolahan tanah, panen,
pasca panen dan pengolahan hasil.

2.1.4. Kelembagaan UPJA terhadap Subsistem Permodalan untuk kelangsungan


usaha dengan sumber modal yang berasal dari lembaga perbankan atau
lembaga keuangan non bank yang bekerjasama dengan UPJA.

2.1.5. Kelembagaan UPJA terhadap Subsistem Pembinaan dan Pengendalian


yang dilakukan oleh petugas baik di tingkat pusat, propinsi maupun
kabupaten/kota yang bertanggungjawab dalam pembinaan kelembagaan
sesuai fungsi dan tugas pokoknya yakni : melakukan koordinasi dalam
upaya menumbuhkan, mengembangkan, dan memperkuat kelembagaan
ekonomi perdesaan dengan baik dan terarah.

6  Pedoman Teknis Penguatan UPJA

 
Kelembagaan ekonomi dalam sistem UPJA, diharapkan dapat melakukan
kerjasama bisnis berdasarkan prinsip kemitraan usaha yaitu : saling
membutuhkan, saling memperkuat, dan saling menguntungkan antar kelembagaan
“on farm” dan “off farm” bussiness.

2.2. Arah Pengembangan

Secara teknis pengembangan UPJA di perdesaan diarahkan untuk :

1. Mengoptimalkan penggunaan alsintan dan mempercepat alih teknologi


alsintan kepada masyarakat pertanian di perdesaan.
2. Mempercepat dan meningkatkan mutu pengolahan tanah, mutu hasil panen,
dan pengolahan hasil pasca panen menuju pertanian modern.
3. Meningkatkan indeks pertanaman (IP) dalam satu satuan waktu pada luasan
tertentu.
4. Mendukung pemanfaatan air irigasi bagi tanaman pangan, hortikultura,
peternakan dan perkebunan.
5. Mengatasi kekurangan tenaga kerja dan menciptakan lapangan kerja baru di
perdesaan guna menarik minta tenaga kerja muda.
6. Mendorong tumbuh kembangnya usaha ekonomi di perdesaan yang terkait
dengan pengembangan sistem agribisnis di perdesaan.
7. Mempercepat alih teknologi di perdesaan khususnya penggunaan mekanisasi
modern.

Pengembangan UPJA merupakan upaya dalam membangun UPJA yang belum


berkembang ke arah mandiri dan profesional, yang bertujuan untuk memperoleh
keuntungan usaha, dikelola berdasarkan skala ekonomi, berorientasi pasar dan
didukung oleh sumberdaya manusia profesional.

Pengembangan UPJA difokuskan pada pengelolaan UPJA yang berorientasi


bisnis, sehingga UPJA dimotivasi untuk meningkatkan kinerjanya dengan
memperhatikan aspek organisasi, teknis dan ekonomis. Secara organisasi, UPJA
harus diperkuat dengan SDM terlatih, dilengkapi dengan AD/ART, Akta notaris,
Badan Usaha, dan NPWP. Secara teknis harus ada penambahan jumlah dan jenis

7  Pedoman Teknis Penguatan UPJA

 
alsintan yang dikelola UPJA, khususnya secara swadaya dari hasil usaha atau
kemitraan dengan swasta/perorangan pemilik alsintan. Sedangkan secara
ekonomis, harus ada penambahan jumlah pelanggan dan jangkauan pelayanan
UPJA.

8  Pedoman Teknis Penguatan UPJA

 
III. POLA PENGUATAN UPJA

Pemberdayaan UPJA pada tahun 2011 dilakukan melalui penguatan kepada UPJA
pemula, berkembang dan profesional. Penguatan UPJA dilakukan dalam rangka
meningkatkan kemampuan UPJA sehingga dapat meningkatkan dan memperluas
pelayanan kepada petani, kelompok tani dan gabungan kelompok tani pengguna jasa
alsintan. Dalam mendukung proses penguatan UPJA, lembaga tersebut akan diberikan
dana bantuan yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kemampuan UPJA
baik dari aspek teknis maupun organisasi kelembagaan (administrasi) yang tersebar di
32 provinsi.

Kriteria dan jenis bantuan penguatan UPJA, sebagai berikut :

3.1. Kriteria UPJA Penerima Bantuan Penguatan

UPJA yang akan menerima bantuan penguatan dana harus memenuhi kriteria
sesuai dengan matrik klasifikasi kelembagaan UPJA pada permentan 25 tahun
2008, sebagai berikut :

URAIAN PEMULA BERKEMBANG PROFESIONAL


1. ORGANISASI
Legalitas :
• AD/ART Belum Ada Ada Ada
Struktur Organisasi
• Manajer Ada Ada Ada
• Petugas Adm Belum Ada Ada Ada
• Teknisi Belum Ada Ada Ada
• Operator Ada Ada Ada
Asosiasi UPJA Belum jadi anggota Anggota, Pasif Anggota, Aktif
Pertemuan Rutin UPJA Belum Ada Sewaktu-waktu Ada
2. TEKNIS
• Jenis Alsintan yg dikelola 1 – 2 jenis 3 – 4 jenis ≥ 5 jenis
• Jumlah Alsintan yg dikelola 1 – 4 unit 5 – 9 unit ≥ 10 unit
• Gudang penyimpan Alsintan Belum Ada Ada Ada
• Kondisi Alsintan Terawat Terawat Terawat
• Bengkel Alsintan Milik UPJA Belum Ada Belum Ada Ada
Pelatihan-pelatihan :
• Manajer Belum Sudah Sudah
• Petugas Administrasi Belum Belum Sudah
• Operator Belum Sudah Sudah
3. EKONOMI
• Penambahan Alsintan Belum Sudah Sudah
• Sumber biaya penambahan Alsintan Swadaya Swadaya, Bank Swadaya, Bank
• Penambahan pelanggan Belum Ada Ada Ada

9  Pedoman Teknis Penguatan UPJA

 
Disamping klasifikasi kelembagaan UPJA diatas, diperlukan kriteria lain yang
harus dipenuhi oleh UPJA calon penerima bantuan penguatan dana sebagai
berikut :
1. UPJA masih aktif;
2. UPJA direkomendasikan/diusulkan oleh Dinas setempat;
3. Telah ditetapkan oleh Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota tentang klasifikasi kelas
UPJA (pemula, berkembang dan profesional);
4. Kondisi alsintan yang ada masih terawat;
5. Memiliki daerah operasi/garapan ≥ 15 ha;
6. Bermitra dengan kelompok tani/gapoktan; dan
7. Memiliki rekening tabungan atas nama UPJA.

3.2. Jenis Bantuan

Bantuan penguatan dana yang akan diberikan kepada UPJA (pemula,


berkembang dan profesional) dialokasikan untuk mendukung pelaksanaan dan
operasional UPJA khususnya aspek administrasi (ATK, pembukuan, papan nama
dan sebagainya). Secara rinci bantuan penguatan dana UPJA diatur lebih lanjut
oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota.

Sebanyak 6.538 unit UPJA Pemula, 2.344 unit UPJA berkembang, dan 892 unit
UPJA Profesional direncanakan menjadi target bantuan penguatan dana per unit
sebesar Rp. 1.250.000,- (satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah). Secara rinci
jenis UPJA yang akan mendapatkan dana bantuan penguatan terlampir.

3.3. Mekanisme Pemberian Penguatan UPJA

a. Dinas pertanian Kabupaten/Kota melakukan identifikasi CP/CL UPJA (pemula,


berkembang dan profesional) yang direncanakan memperoleh memperoleh
penguatan UPJA sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan;

b. Kepala Dinas pertanian Kabupaten/Kota langsung menetapkan UPJA


(pemula, berkembang dan profesional) penerima bantuan melalui Surat

10  Pedoman Teknis Penguatan UPJA

 
Keputusan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Surat Keputusan
tersebut disampaikan kepada Kepala Dinas pertanian Provinsi. Selanjutnya
Kepala Dinas Pertanian Provinsi membuat rekapitulasi CP/CL dan
disampaikan kepada Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana cq. Direktorat
Alat dan Mesin Pertanian;

c. Dinas Pertanian Kabupaten/Kota menyalurkan bantuan penguatan tersebut


melalui transfer ke rekening tabungan UPJA (pemula, berkembang dan
profesional).

d. Dana yang diterima UPJA harus digunakan untuk mendukung pelaksanaan


dan operasional UPJA khususnya aspek administrasi sesuai dengan jenis dan
spesifikasi yang telah ditetapkan. Hal ini dibuktikan dengan surat pernyataan
bermaterai yang ditandatangani oleh Manajer UPJA dan diketahui oleh Kepala
Dinas Pertanian Kabupaten/Kota setempat.

e. Dalam melakukan pembelanjaan kebutuhan operasional dari dana penguatan


UPJA, Dinas pertanian Kabupaten/Kota melakukan pendampingan dan
pengawalan.

11  Pedoman Teknis Penguatan UPJA

 
IV. PEMBINAAN, MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

Pembinaan, monitoring dan evaluasi dilakukan baik oleh Dinas pertanian Provinsi
bersama-sama dengan Dinas pertanian Kabupaten/Kota secara berkala sejak
dilakukannya penyaluran dana penguatan UPJA sampai dengan pemanfaatan dana
tersebut oleh UPJA yang bersangkutan. Beberapa hal yang harus dimonitor dan
dievaluasi adalah:

a. Pembagian tugas dalam struktur organisasi UPJA


b. Kelengkapan administrasi UPJA seperti AD/ART, Akta Notaris, Badan Usaha
c. Jenis barang kebutuhan operasional yang dibeli UPJA
d. Perkembangan kinerja UPJA seperti luas jangkauan pelayanan, jumlah pelanggan
dan pendapatan UPJA
e. Permasalahan yang dihadapi baik secara teknis maupun manajemen.

UPJA penerima bantuan penguatan harus melaporkan perkembangan kinerjanya setiap


akhir musim tanam kepada Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Selanjutnya secara
berjenjang dilaporkan kepada Dinas Pertanian Provinsi dan ke Direktorat Jenderal
Prasarana dan Sarana Pertanian cq Direktorat Alat dan Mesin Pertanian dengan alamat
Jl. Taman Margasatwa No. 3, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520, Telepon
dan fax (021) 78833240.

12  Pedoman Teknis Penguatan UPJA

 
V. INDIKATOR KINERJA

Indikator keberhasilan kegiatan penguatan UPJA tahun 2011 secara umum, ditandai
dengan :

a. Menguatnya struktur organisasi UPJA;


b. Meningkatnya informasi dan data kelembagaan UPJA di daerah;
c. Bertambahnya luas garapan dan jangkauan pelayanan UPJA;
d. Meningkatnya pendapatan UPJA; dan
e. Meningkatnya aktivitas kelembagaan dan pelayanan UPJA.

13  Pedoman Teknis Penguatan UPJA

 
VI. PENUTUP

Pendayagunaan alsintan melalui UPJA akan dapat memberikan hasil sesuai dengan
yang diharapkan bila dikelola dengan prinsip bisnis yang sehat. Melalui pertimbangan
yang cermat dengan memperhatikan kelayakan teknis, sosial dan ekonomis, UPJA
akan tumbuh dan berkembang secara profesional dan mandiri di pedesaan. Dengan
berkembangnya kelembagaan UPJA menjadi suatu lembaga yang profesional dan
mandiri, maka ke depan UPJA diharapkan mampu memberikan andil dalam
menumbuhkembangkan lembaga ekonomi di pedesaan.

Melalui kegiatan penguatan UPJA tahun 2011, diharapkan dapat meningkatkan kinerja
UPJA, khususnya dari aspek organisasi dan kelembagaan. Langkah lanjut yang
diperlukan agar pengembangan UPJA dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan,
maka diperlukan partisipasi aktif dan kerjasama dari semua pihak, khususnya pengelola
UPJA, Dinas pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota dan instansi terkait lainnya.
Dukungan swadaya UPJA dan sharing APBD diperlukan dalam mengawal keberhasilan
kegiatan ini. 

14  Pedoman Teknis Penguatan UPJA

 
LAMPIRAN
ALOKASI BANTUAN PENGUATAN UPJA (PEMULA, BERKEMBANG DAN PROFESIONAL)
MENURUT PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA. 2011

 UPJA (unit) 
No. Provinsi Kabupaten/Kota
 Pemula  Berkembang Profesional
1 NAD 1 Kab. Aceh Barat          11                         7                   1
2 Kab. Aceh Barat Daya          11                         7                    ‐
3 Kab. Aceh Besar          11                         7                   2
4 Kab. Aceh Jaya          11                         7                    ‐
5 Kab. Aceh Selatan          11                         7                    ‐
6 Kab. Aceh Singkil          11                         7                    ‐
7 Kab. Aceh Tamiang          11                         7                    ‐
8 Kab. Aceh Tengah          11                         7                    ‐
9 Kab. Aceh Tenggara          11                         7                    ‐
10 Kab. Aceh Timur          11                         7                   1
11 Kab. Aceh Utara          11                         7                    ‐
12 Kab. Bener Meriah          11                         7                    ‐
13 Kab. Bireuen          11                         7                   1
14 Kab. Gayo Lues          11                         7                    ‐
15 Kab. Nagan Raya          11                         7                    ‐
16 Kab. Pidie          15                         7                   3
17 Kab. Pidie Jaya          11                         7                    ‐
18 Kab. Simeuleu          11                         4                    ‐
NAD Total        202                     123                   8
2 Sumatera Utara 19 Kab. Asahan          21                         1                   1
20 Kab. Dairi            6                         1                   1
21 Kab. Deli Serdang          18                         1                   1
22 Kab. Humbang Hasundutan            7                         1                   1
23 Kab. Labuhan Batu          14                         1                   1
24 Kab. Langkat          50                         3                   2
25 Kab. Mandailing Natal            2                          ‐                    ‐
26 Kab. Nias          35                         1                   1
27 Kab. Nias Selatan            1                          ‐                    ‐
28 Kab. Padang Lawas          50                         2                   2
29 Kab. Padang Lawas Utara          45                         2                   5
30 Kab. Pakpak Barat            1                          ‐                    ‐
31 Kab. Samosir            2                          ‐                    ‐
32 Kab. Serdang Bedagai            1                          ‐                    ‐
33 Kab. Simalungun            5                         1                   2
34 Kab. Tanah Karo          22                         1                   2
35 Kab. Tapanuli Selatan          12                         1                   1
36 Kab. Tapanuli Utara            3                          ‐                    ‐
37 Kab. Toba Samosir          20                         1                   2
38 Kota Binjai            1                          ‐                    ‐
39 Kota Medan            7                         1                   1
Sumatera Utara Total        323                       18                 23
 UPJA (unit) 
No. Provinsi Kabupaten/Kota
 Pemula  Berkembang Profesional
3 Sumatera Barat 40 Kab. Agam          28                         9                   5
41 Kab. Dharmas Raya          17                         5                   5
42 Kab. Lima Puluh Kota            1                          ‐                    ‐
43 Kab. Padang Pariaman          35                         4                   4
44 Kab. Pasaman            1                          ‐                    ‐
45 Kab. Pasaman Barat          92                       20                 12
46 Kab. Pesisir Selatan          60                       15                 10
47 Kab. Solok          17                         5                   5
48 Kab. Tanah Datar          13                         5                   5
49 Kota Bukit Tinggi            8                         1                   1
50 Kota Padang          18                         2                   2
51 Kota Padang Panjang            1                          ‐                    ‐
52 Kota Pariaman            8                         2                   2
53 Kota Solok            4                         1                   1
Sumatera Barat Total        303                       69                 52
4 Riau 54 Kab. Bengkalis          39                         2                   2
55 Kab. Indragiri Hilir          80                         2                   2
56 Kab. Indragiri Hulu          26                         2                   2
57 Kab. Kampar          34                         1                   1
58 Kab. Kuantan Singingi          33                         1                   1
59 Kab. Pelalawan          50                         2                   2
60 Kab. Rokan Hilir        296                       10                 12
61 Kab. Rokan Hulu          39                         1                   1
62 Kab. Siak          29                         1                   1
63 Kota Dumai          21                         1                   1
64 Kota Pekanbaru          40                         1                   2
Riau Total        687                       24                 27
5 Kepulauan Riau 65 Kab. Bintan            2                         1                   1
66 Kab. Karimun            1                          ‐                    ‐
67 Kab. Lingga            2                         1                   1
68 Kab. Natuna            5                         3                   3
Kepulauan Riau Total          10                         5                   5
6 Jambi 69 Kab. Batanghari          60                         5                   2
70 Kab. Bungo          55                          ‐                   1
71 Kab. Kerinci          50                         1                   1
72 Kab. Merangin        130                          ‐                    ‐
73 Kab. Muaro Jambi          33                         1                   1
74 Kab. Sarolangun          30                         4                   2
75 Kab. Tanjung Jabung Barat          57                       20                 17
76 Kab. Tanjung Jabung Timur          98                         5                   2
77 Kab. Tebo          40                         1                    ‐
78 Kota Jambi            7                         3                   1
Jambi Total        560                       40                 27
 UPJA (unit) 
No. Provinsi Kabupaten/Kota
 Pemula  Berkembang Profesional
7 Bengkulu 79 Kab. Bengkulu Selatan          51                       10                   3
80 Kab. Bengkulu Tengah          24                         5                   1
81 Kab. Bengkulu Utara          70                       20                   7
82 Kab. Kaur            5                          ‐                    ‐
83 Kab. Kepahiang          21                         5                   1
84 Kab. Lebong          41                       20                   7
85 Kab. Muko‐Muko          35                       10                   2
86 Kab. Rejang Lebong          24                         5                   1
87 Kab. Seluma          50                       20                   7
Bengkulu Total        321                       95                 29
8 Sumatera Selatan 88 Kab. Banyuasin            3                         3                   3
89 Kab. Empat Lawang          25                         4                   2
90 Kab. Lahat          44                         5                   2
91 Kab. Muara Enim          62                         5                   2
92 Kab. Musi Banyuasin          42                         5                   2
93 Kab. Musi Rawas          62                         5                   2
94 Kab. Ogan Ilir          30                         5                   2
95 Kab. Ogan Komering Ilir        120                       27                 16
96 Kab. Ogan Komering Ulu            2                         1                   1
97 Kab. Ogan Komering Ulu Selatan            9                         2                   1
98 Kab. Ogan Komering Ulu Timur          98                         5                   2
99 Kota Lubuk Linggau            2                          ‐                    ‐
100 Kota Pagar Alam          15                         2                   1
101 Kota Palembang            8                         2                   1
Sumatera Selatan Total        522                       71                 37
9 Babel 102 Kab. Bangka             6                         1                   1
103 Kab. Bangka Barat          10                         1                   1
104 Kab. Bangka Selatan          11                         3                   1
105 Kab. Bangka Tengah          10                         1                    ‐
106 Kab. Belitung            4                         1                   2
107 Kab. Belitung Timur            2                          ‐                    ‐
Babel Total          43                         7                   5
10 Lampung 108 Kab. Lampung Barat            5                         1                   2
109 Kab. Lampung Selatan          13                         6                   3
110 Kab. Lampung Tengah            5                         7                   2
111 Kab. Lampung Timur            2                         6                   1
112 Kab. Lampung Utara            3                         9                   2
113 Kab. Tanggamus            1                         3                   6
114 Kab. Tulang Bawang            2                       12                   3
115 Kab. Way Kanan            4                         1                    ‐
116 Kota Metro            1                         2                   1
Lampung Total          36                       47                 20
11 Banten 117 Kab. Lebak          15                          ‐                    ‐
118 Kab. Pandeglang          35                       15                   5
119 Kab. Serang        500                       30                   5
120 Kab. Tangerang          50                       15                   5
Banten Total        600                       60                 15
 UPJA (unit) 
No. Provinsi Kabupaten/Kota
 Pemula  Berkembang Profesional
12 Jawa Barat 121 Kab. Bandung            5                         2                   1
122 Kab. Bandung Barat            2                         1                    ‐
123 Kab. Bekasi          10                         5                   5
124 Kab. Bogor          15                       10                   5
125 Kab. Ciamis          15                       10                 12
126 Kab. Cianjur          10                         5                   5
127 Kab. Cirebon          12                       10                   6
128 Kab. Garut            5                         3                   3
129 Kab. Indramayu          15                       10                   5
130 Kab. Karawang          15                       10                   5
131 Kab. Kuningan          20                       15                   5
132 Kab. Majalengka          15                       10                   5
133 Kab. Purwakarta          11                       10                   3
134 Kab. Subang            8                         9                   9
135 Kab. Sukabumi          10                       10                   3
136 Kab. Sumedang            7                         8                   8
137 Kab. Tasikmalaya          10                         8                   5
138 Kota Banjar          10                         8                   4
139 Kota Bogor            4                         1                   1
140 Kota Depok            5                         2                    ‐
141 Kota Sukabumi             3                         1                    ‐
142 Kota Tasikmalaya            3                         1                   1
Jawa Barat Total        210                     149                 91
13 Jawa Tengah 143 Kab. Banjarnegara          50                       30                   5
144 Kab. Banyumas          10                         5                   5
145 Kab. Batang            3                         1                   1
146 Kab. Blora          15                       10                   5
147 Kab. Boyolali          10                         5                   1
148 Kab. Brebes          15                       10                   5
149 Kab. Cilacap          15                       10                   5
150 Kab. Demak          20                       10                   2
151 Kab. Grobogan          15                       10                   5
152 Kab. Jepara            5                         3                   1
153 Kab. Karanganyar          15                       10                   2
154 Kab. Kebumen          20                       10                   5
155 Kab. Kendal          20                       15                   5
156 Kab. Klaten          20                       10                   5
157 Kab. Kudus          25                       15                   5
158 Kab. Magelang          20                       10                   5
159 Kab. Pati          25                       20                 10
160 Kab. Pekalongan            5                         3                   1
161 Kab. Pemalang          15                       15                   5
162 Kab. Purbalingga          15                       10                   5
163 Kab. Purworejo          20                       10                   5
164 Kab. Rembang          20                       15                   5
165 Kab. Semarang          15                       10                   5
166 Kab. Sragen          10                         5                   2
167 Kab. Sukoharjo             ‐                         2                   2
168 Kab. Tegal          20                       15                   5
169 Kab. Temanggung          12                         5                   1
 UPJA (unit) 
No. Provinsi Kabupaten/Kota
 Pemula  Berkembang Profesional
170 Kab. Wonogiri          20                       10                   5
171 Kab. Wonosobo          20                       10                   5
Jawa Tengah Total        475                     294               118
14 DI Yogyakarta 172 Kab. Bantul            6                       11                   5
173 Kab. Gunung Kidul            3                         6                   3
174 Kab. Kulon Progo            2                         4                   2
175 Kab. Sleman            5                         9                   5
DI Yogyakarta Total          16                       30                 15
15 Jawa Timur 176 Kab. Bangkalan            6                         1                    ‐
177 Kab. Banyuwangi            6                         1                    ‐
178 Kab. Blitar          12                         2                    ‐
179 Kab. Bojonegoro          16                         5                   1
180 Kab. Gresik          16                         5                   1
181 Kab. Jember          25                         3                    ‐
182 Kab. Jombang          26                         6                    ‐
183 Kab. Kediri          15                         2                    ‐
184 Kab. Lamongan          20                         3                    ‐
185 Kab. Lumajang          13                         2                    ‐
186 Kab. Madiun          16                         2                    ‐
187 Kab. Magetan          26                         2                    ‐
188 Kab. Malang          36                         5                    ‐
189 Kab. Mojokerto          32                         1                   2
190 Kab. Nganjuk          31                         1                    ‐
191 Kab. Ngawi          19                          ‐                    ‐
192 Kab. Pamekasan          52                         5                   1
193 Kab. Pasuruan            4                         1                    ‐
194 Kab. Ponorogo          10                         1                    ‐
195 Kab. Probolinggo          21                         1                   1
196 Kab. Sampang            5                         1                    ‐
197 Kab. Sidoarjo          18                         1                   1
198 Kab. Situbondo            7                         1                    ‐
199 Kab. Trenggalek            6                         1                    ‐
200 Kab. Tuban          19                         1                   2
201 Kab. Tulungagung          13                         1                   1
Jawa Timur Total        470                       55                 10
16 Kalimantan Barat 202 Kab. Kubu Raya          10                       72                 20
203 Kab. Landak            6                       44                 15
204 Kab. Melawi            1                         7                   2
205 Kab. Pontianak            7                       58                 16
206 Kab. Sambas            7                       55                 15
207 Kab. Sanggau            5                       45                 12
208 Kab. Sekadau            3                       22                   6
209 Kab. Sintang            4                       30                   8
210 Kota Pontianak            2                       16                   5
211 Kota Singkawang            2                         7                   2
Kalimantan Barat Total          47                     356               101
 UPJA (unit) 
No. Provinsi Kabupaten/Kota
 Pemula  Berkembang Profesional
17 Kalimantan Selatan 212 Kab. Balangan          13                         3                   1
213 Kab. Banjar          20                       10                    ‐
214 Kab. Barito Kuala          20                       14                   2
215 Kab. Hulu Sungai Selatan          45                         7                   3
216 Kab. Hulu Sungai Tengah            6                         5                   2
217 Kab. Hulu Sungai Utara          46                         3                    ‐
218 Kab. Kotabaru          19                         3                    ‐
219 Kab. Tabalong          31                       17                    ‐
220 Kab. Tanah Bumbu          24                       15                   2
221 Kab. Tanah Laut          10                         3                    ‐
222 Kab. Tapin          16                         4                    ‐
Kalimantan Selatan Total        250                       84                 10
18 Kalimantan Tengah 223 Kab. Barito Selatan          10                         2                   2
224 Kab. Barito Timur          20                          ‐                    ‐
225 Kab. Barito Utara            1                         3                   2
226 Kab. Gunung Mas            1                         2                    ‐
227 Kab. Kapuas            5                       11                   5
228 Kab. Katingan            1                         2                   1
229 Kab. Kotawaringin Barat            5                         5                   1
230 Kab. Kotawaringin Timur            8                       10                   2
231 Kab. Lamandau            5                         2                   1
232 Kab. Murung Raya            5                          ‐                    ‐
233 Kab. Pulang Pisau          20                       12                   5
234 Kab. Seruyan            2                         1                   1
235 Kab. Sukamara            3                          ‐                    ‐
236 Kota Palangka Raya            3                          ‐                    ‐
Kalimantan Tengah Total          89                       50                 20
19 Kalimantan Timur 237 Kab. Berau            2                         2                   2
238 Kab. Bulungan            3                       10                   1
239 Kab. Kutai Barat            1                         1                   1
240 Kab. Kutai Kertanegara            3                         3                   1
241 Kab. Kutai Timur            2                          ‐                   1
242 Kab. Nunukan            2                         2                   1
243 Kab. Paser            2                         2                   1
244 Kab. Penajam Paser Utara            2                         2                   1
245 Kota Samarinda             ‐                         5                    ‐
Kalimantan Timur Total          17                       27                   9
20 Bali 246 Kab. Badung          20                       10                   2
247 Kab. Bangli          20                       10                   1
248 Kab. Buleleng          32                       10                   3
249 Kab. Gianyar          30                       10                   2
250 Kab. Jembrana          21                         5                   2
251 Kab. Karangasem          10                         5                    ‐
252 Kab. Klungkung          25                       10                   1
253 Kab. Tabanan          37                       10                   3
254 Kota Denpasar          37                       10                   3
Bali Total        232                       80                 17
 UPJA (unit) 
No. Provinsi Kabupaten/Kota
 Pemula  Berkembang Profesional
21 NTB 255 Kab. Bima          30                         6                   2
256 Kab. Dompu          35                         5                   4
257 Kab. Lombok Barat            1                         1                   1
258 Kab. Lombok Tengah          40                       20                   5
259 Kab. Lombok Timur          18                         6                   6
260 Kab. Lombok Utara            5                         2                    ‐
261 Kab. Sumbawa          30                       10                   2
262 Kab. Sumbawa Barat            8                         1                    ‐
263 Kota Bima            3                         3                   3
264 Kota Mataram            2                         1                    ‐
NTB Total        172                       55                 23
22 NTT 265 Kab. Alor            1                          ‐                    ‐
266 Kab. Belu            8                          ‐                    ‐
267 Kab. Ende            3                         1                   1
268 Kab. Flores Timur            4                          ‐                    ‐
269 Kab. Kupang            3                         2                   1
270 Kab. Lembata            3                          ‐                    ‐
271 Kab. Manggarai            8                          ‐                    ‐
272 Kab. Nagekeo            2                          ‐                    ‐
273 Kab. Ngada            9                         1                   1
274 Kab. Rote‐Ndao            3                          ‐                    ‐
275 Kab. Sikka            6                          ‐                    ‐
276 Kab. Sumba Barat            1                         1                   1
277 Kab. Sumba Timur            8                          ‐                    ‐
278 Kab. Timor Tengah Selatan            2                          ‐                    ‐
279 Kab. Timor Tengah Utara            6                          ‐                    ‐
280 Kota Kupang            3                          ‐                    ‐
NTT Total          70                         5                   4
23 Sulawesi Barat 281 Kab. Majene          12                         3                   1
282 Kab. Mamasa            3                          ‐                   1
283 Kab. Mamuju          36                         7                   1
284 Kab. Mamuju Utara            5                          ‐                   1
285 Kab. Polewali Mandar          12                         5                   1
Sulawesi Barat Total          68                       15                   5
24 Sulawesi Selatan 286 Kab. Bantaeng          25                         4                    ‐
287 Kab. Barru          25                         5                   1
288 Kab. Bone          25                         5                   1
289 Kab. Bulukumba          25                         5                   1
290 Kab. Enrekang          25                         5                   1
291 Kab. Gowa          25                         5                   1
292 Kab. Jeneponto          25                         5                   1
293 Kab. Luwu          25                         5                   1
294 Kab. Luwu Utara          25                         5                   1
295 Kab. Maros          25                         5                   1
296 Kab. Pangkep          25                         5                   1
297 Kab. Pinrang          25                         5                   1
298 Kab. Selayar          25                         5                   1
299 Kab. Sidenreng Rappang          25                         5                   1
300 Kab. Sinjai          20                         5                   1
301 Kab. Soppeng          20                         5                   1
 UPJA (unit) 
No. Provinsi Kabupaten/Kota
 Pemula  Berkembang Profesional
302 Kab. Takalar          20                         5                    ‐
303 Kab. Tana Toraja          20                         5                    ‐
304 Kota Makassar            5                         1                    ‐
Sulawesi Selatan Total        435                       90                 15
25 Sulawesi Tengah 305 Kab. Banggai          25                         9                   2
306 Kab. Banggai Kepulauan            8                         5                   1
307 Kab. Buol          12                         3                   1
308 Kab. Donggala          15                         8                   2
309 Kab. Morowali          14                         2                   1
310 Kab. Parigi Moutong          14                         7                   1
311 Kab. Poso          22                         7                   1
312 Kab. Sigi            5                         1                   2
313 Kab. Tojo Una‐Una            7                         2                   1
314 Kab. Toli‐toli          12                         7                   2
315 Kota Palu            3                         1                   1
Sulawesi Tengah Total        137                       52                 15
26 Sulawesi Tenggara 316 Kab. Bombana            2                         8               125
317 Kab. Buton            5                         9                   1
318 Kab. Buton Utara            4                         6                   3
319 Kab. Kolaka            4                       46                   1
320 Kab. Kolaka Utara            3                       16                   2
321 Kab. Konawe            6                     205                   6
322 Kab. Konawe Selatan          10                       36                 10
323 Kab. Konawe Utara            3                       16                   2
324 Kab. Muna            4                       19                   2
325 Kab. Wakatobi             ‐                         1                    ‐
326 Kota Bau‐bau            2                         9                   1
Sulawesi Tenggara Total          43                     371               153
27 Sulawesi Utara 327 Kab. Bolaang Mangondow            4                         1                   2
328 Kab. Kep. Talaud            1                          ‐                    ‐
329 Kab. Minahasa          10                         2                   3
330 Kab. Minahasa Selatan            4                         1                   1
331 Kab. Minahasa Tenggara            3                          ‐                    ‐
332 Kab. Minahasa Utara            4                         1                   1
333 Kab. Sangihe            1                          ‐                    ‐
334 Kota Bitung            1                          ‐                    ‐
335 Kota Tomohon            1                          ‐                    ‐
Sulawesi Utara Total          29                         5                   7
28 Gorontalo 336 Kab. Boalemo          20                         5                   2
337 Kab. Bone Bolango            3                         1                   1
338 Kab. Gorontalo          22                         5                   4
339 Kab. Gorontalo Utara            1                         1                   1
340 Kab. Pohuwato          20                         5                   2
341 Kota Gorontalo            2                          ‐                    ‐
Gorontalo Total          68                       17                 10
29 Maluku 342 Kab. Buru            4                         2                   2
343 Kab. Maluku Tengah            3                         1                   1
344 Kab. Maluku Tenggara            1                         1                   1
345 Kab. Seram Bagian Barat            3                         1                   1
Maluku Total          11                         5                   5
 UPJA (unit) 
No. Provinsi Kabupaten/Kota
 Pemula  Berkembang Profesional
30 Maluku utara 346 Kab. Halmahera Barat            5                         1                   1
347 Kab. Halmahera Selatan            7                         1                   1
348 Kab. Halmahera Tengah            9                         1                   1
349 Kab. Halmahera Timur          17                         2                   2
Maluku utara Total          38                         5                   5
31 Papua 350 Kab. Biak Numfor            6                         3                   1
351 Kab. Jayapura            7                         3                   1
352 Kab. Jayawijaya            5                         2                   1
353 Kab. Merauke            7                         4                   2
354 Kab. Mimika            6                         3                   1
355 Kab. Nabire            7                         3                    ‐
356 Kab. Paniai            6                         2                    ‐
Papua Total          44                       20                   6
32 Papua Barat 357 Kab. Fak‐Fak            3                          ‐                    ‐
358 Kab. Sorong            3                          ‐                    ‐
359 Kab. Sorong Selatan            4                          ‐                    ‐
360 Kab. Maokwari             ‐                       20                   5
Papua Barat Total          10                       20                   5
Total     6,538                 2,344               892

Catatan :
Alokasi UPJA (pemula, berkembang & profesional) dapat berubah sesuai kondisi masing‐masing wilayah

Anda mungkin juga menyukai