RANCANGAN PERCOBAAN
2012
TATA TERTIB
Praktikan hadir 5 menit sebelum pelaksanaan praktikum Toleransi keterlambatan hadir maksimal 10 menit, lebih dari itu dianggap tidak hadir Praktikan wajib mengikuti seluruh rangkaian kegiatan praktikum Praktikan yang tidak hadir praktikum tanpa keterangan atau bukti yang kuat dapat dianggap mengundurkan diri. Acara praktikum yang tidak diikuti pada waktunya, wajib untuk dilakukan dengan jadwal yang ditentukan kemudian Selama mengikuti praktikum, praktikan berpakaian berih dan sopan serta tidak menggunakan kaos oblong an tidak menggunakan sandal Praktikan diwajibkan membawa peralatan sendiri seperti kalkulator scientifik, buku tabel, penggaris, penghapus, pena dan kertas Praktikan dilarang merokok, minum atau makan di dalam ruangan praktikum Praktikan berkewajiban menjaga ketertiban dan kebersihan selama kegiatan praktikum berlangsung Praktikan wajib mengikuti pre test dan atau tugas individu sebelum praktikum berlangsung dan menyerahkan tugas-tugas mandiri pada waktunya Praktikan dilarang mengerjakan sesuatu yang tidak berhubungan dengan materi praktikum selama praktikum berlangsung Praktikan tidak diijinkan meninggalkan ruang praktikum selama berlangsungnya praktikum tanpa ijin koordinator praktikum Selama praktikum berlangsung, alat komunikasi (HP) tidak diaktifkan Penilaian dilakukan dengan menggunakan penilaian mutlak (PAM)
Langkah-langkah operasional : 1. Siapkan kalkulator anda, bersihkan data pada kalkulator dengan menekan tombol MODE . INV AC secara berturutan 2. Perubahan Mode : Mode SD (untuk satu data X), tekan tombol Mode 3. Untuk Mode LR (untuk dua data X dan Y) langkahnya tombol Mode 2 3. Untuk disain RAL faktor tunggal, masukkan data anda secara horizontal mulai dari perlakuan P1, pastikan kalkulator anda pada Mode SD. Masukkan data 124 dan lanjutkan dengan menekan tombol RUN, masukkan lagi data 225 RUN, dan 235 RUN. Periksa hasil total perlakuan P1 dengan perintah Kout 2, hasilnya 584. Lanjutkan pengisian data untuk perlakuan P2 seperti ketika memasukkan data P1. Total perlakuan P2 diperoleh dengan memberikan perintah Kout 2 dikurangi 584 (nilai total P1) = 885. Begitu selanjutnya untuk P3 sampai dengan P5. Secara berturutan hasilnya 794, 851, dan 687.
Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu 2012
4. Keluarkan nilai Faktor Koreksi (FK) dengan langkah : Kout 2 X = : Kout 3 = hasilnya = 963173,4, sedangkan untuk mengeluarkan JK Total dengan langkah Kout 1 963173,4 hasilnya = 57943,6. 5. Berpindahlah ke Mode LR dengan menekan tombol Mode 2, selanjutnya masukkan data total P1 sampai dengan P5. HATI-HATI dengan perpindahan Mode secara langsung ini ada beberapa fungsi yang tidak menampilkan hasilnya secara benar. 6. Periksa hasilnya dengan menekan tombol Kout 3, hasilnya 20. Karena kita berada pada Mode LR berarti deretan data yang kita masukkan terakhir berada pada bagian Y sehingga untuk melihat hasil JK Perlakuan dapat dilakukan dengan menekan tombol Kout 4 : jumlah ulangan 3 FK = 20455,60
Peringatan. Pada saat anda berpindah dari Mode SD ke Mode LR tanpa menghapus data
terlebih dahulu, maka harga atau besaran yang berlaku hanya X, X2, Y dan Y2. Sedangkan untuk harga atau besaran n (jumlah data), X rata-rata dan Y rata-rata harga tersebut tidak berlaku 7. Untuk mendapatkan JK Galat kurangkan JK Total JK Perlakuan = 37488,00. Selanjutnya KT dapat dihitung dengan membagi JK masing-masing dengan db masing-masing. 8. Sedangkan F hitung ditentukan dengan cara membagi KT Perlakuan dengan KT Galat. 9. Selanjutnya buat tabel Anava berikut ini : SK Perlakuan Galat Total Db 4 10 14 JK 20455,60 37488,00 57943,60 KT 5113,9 37488,8 Fhit 1,36
Demikian hasil analisis varians dengan menggunakan kalkulator. Apabila perlakuan saudara dalam bentuk disain RAKL faktor tunggal maka langkah di atas dilanjutkan dengan menghitung JK Ulangan.
14. Selanjutnya masukkan kembali data ulangan III, untuk pengisian jumlah ulangan tekan kembali Kout 2 lalu kurangi hasilnya dengan jumlah ulangan I dan jumlah ulangan II = 2426. 15. Keluarkan nilai Faktor Koreksi dengan langkah Kout 2 x = : Kout 3 = hasilnya 3486788.267. Sedangkan untuk mengeluarkan JK Total dengan langkah Kout 1 3486788.267 = 342491.7334 16. Berpindahlah ke Mode LR dengan menekan tombol Mode 2, selanjutnya jumlah data P1 ulangan I, II, dan III hasilnya masulkkan ke dalam data (tekan tombol RUN), lanjutkan langkah ini hingga semua total P1 sd P5 sudah masuk semua.
Peringatan. Pada saat anda berpindah dari Mode SD ke Mode LR tanpa menghapus data
terlebih dahulu, maka harga atau besaran yang berlaku hanya X, X2, Y dan Y2. Sedangkan untuk harga atau besaran n (jumlah data), X rata-rata dan Y rata-rata harga tersebut tidak berlaku 17. Periksa hasilnya seperti langkah 12, Kout 3 = 20. Karena kita berada pada Mode LR berarti deretan data yang kita masukkan terakhir berada pada bagian Y, sehingga untuk melihat hasil JK Perlakuan dapat dilakukan dengan langkah Kout 4 : Jumlah ulangan (3) FK = 20455,60 18. Hitung JK Ulangan dengan langkah 1358 x = + 1213 x = + 1230 x = : 5 (jumlah perlakuan) FK = 2513,2 19. Untuk mendapatkan JK Galat kurangkan JK Total JK Perlakuan JK Ulangan = 34974,8, selanjutnya KT dapat dihitung dengan membagi JK masing-masing dengan db masingmasing. 20. Sedangkan F hitung ditentukan dengan cara membagi KT Perlakuan dan KT Galat 21. Buat tabel Anava berikut ini : SK Ulangan Perlakuan Galat Total Db 2 4 8 14 JK 2513,20 20455,60 34974,80 57943,60 KT 1256,60 5113,90 4371,85 Fhit 1,17
Langkah-langkah operasionalnya, sebagai berikut : 1. Siapkan kalkulator anda, bersihkan data yang mungkin masih ada dengan menekan tombol Mode . INV AC
Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu 2012
2. Pastikan kalkulator anda pada Mode LR, selanjutnya masukkan data di atas dengan langkah, tekan 0 [( 10 RUN 5 [( 15 RUN 10 [( 30 RUN dst sampai semua data masuk semua. 3. Periksa data anda dengan menekan Kout 3 (melihat jumlah data (n = 7) untuk melihat hasil X2 tekan Kout 1 (hasilnya = 2275), melihat hasil Y2 tekan tombol Kout 4 (hasilnya 166825). Untuk melihat nilai X rata-rata tekan INV 1 sedang untuk nilai y rata-rata tekan INV 4. 4. Sekarang untuk melihat nilai konstanta/intersept (a) dengan langkah INV 7, untuk nilai slope (b) diperoleh dengan menekan tombol INV 8, sedangan nilai koefisien korelasi (r) dengan menekan tombol INV 9. Sehingga diperoleh persamaan regresi linear sederhana berikut ini : Y = -40,3571428 + 10,07143 X dengan nilai r = 0,936. Nilai r2 (koefisien determinasi) diperoleh dengan menekan tombol INV 9 x =
4. Analisis dilakukan pada taraf 5%. Analisis yang dimaksud meliputi uji F dan uji beda ratarata antar perlakuan jika memungkinkan.
2,4-D 0 2 5 6 8
a. Tentukan disain yang digunakan dalam percobaan ini dan sertakan alasannya b. Buat Lay out percobaan di laboratorium c. Tulis hipotesis yang akan diuji d. Lakukan ANAVA pada taraf 5% e. Lakukan uji beda rata-rata yang sesuai f. Simpulan
Kasus 2.6.2
Agar dapat meningkatkan produksi tanaman, maka tanaman perlu diberi pupuk selama pertumbuhannya. Salah satu pupuk yang dibutuhkan oleh tanaman yaitu pupuk Kalium (K). Unsur K terutama dibutuhkan untuk memacu proses fotosintesis, sehingga proses pembentukan bagian-bagian tanaman akan meningkat, tanaman yang diberikan unsur hara K dalam jumlah yang optimal akan membuat tanaman tumbuh lebih kuat. Untuk keperluan tersebut dilakukan pengujian 7 jenis pupuk K yang masing-masing diulang 4 kali. Sebagai tanaman indikator dipilih ubi jalar yang ditanam pada petakan berukuran 4 m x 4 m. Petakan-petakan tersebut dibuat di lahan percobaan yang hasil analisis tanah awalnya menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan pH tanah semakin ke arah selatan. a. Tentukan disain yang digunakan dalam percobaan ini dan sertakan alasannya b. Buat Lay out percobaan di laboratorium c. Tuliskan satuan percobaannya d. Lakukan ANAVA pada taraf 5% e. Lakukan uji beda rata-rata yang sesuai f. Simpulan
Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu 2012
Pengamatan terhadap rata-rata jumlah umbi per petak sebagai berikut : Pupuk K K-1 K-2 K-3 K-4 K-5 K-6 K-7 Replikasi 2 3 6,2 7,4 6,1 6,5 4,2 4,5 8,2 7,5 4,9 5,1 4,3 4,2 5,4 6,8
Kasus 2.6.3
Penurunan daya kecambah benih jarak dapat disebabkan kandungan air benih yang tinggi serta lamanya penyimpanan. Pengujian daya simpan benih jarak pagar pada berbagai kadar air perlu dilakukan karena belum banyaknya pengetahuan tentang berapa lama daya simpan benih jarak pagar jika disimpan pada suhu kamar. Penelitian yang dilakukan di laboratorium ini terdiri atas 4 taraf kadar air benih yaitu 12, 18, 24 dan 30%, setiap kadar air benih diulang sebanyak 3 kali. Pengamatan terhadap persentase perkecambahan sebagai berikut : Kadar air (%) 12 18 24 30 Replikasi 2 40 34 60 77
1 35 28 40 70
3 37 32 55 69
a. Tentukan disain yang digunakan dalam percobaan ini dan sertakan alasannya b. Buat Lay out percobaan di laboratorium c. Lakukan ANAVA pada taraf 5% d. Lengkapi hasil analisis dengan nilai KK (Koefisien Keragaman) e. Tentukan model umum hubungan antara kadar air dan persentase perkecambahan f. Simpulan
10
11
Kultivar k1 k2 k3 k4 k5 k6 k7
a. Rumuskan hipotesis yang akan diuji b. Apa satuan percobaan pada kasus di atas? c. Tuliskan model aditif lienar disain ini dan lengkapi dengan keterangan lambang yang digunakan d. Buat denah percobaannya di lapangan e. Lakukan analisis terhadap data tersebut f. Kultivar manakah yang sebaiknya disarankan
Kasus 3.6.2
Tithonia diversifolia merupakan tanaman sejenis gulma yang mudah tumbuh di sembarang kondisi tanah. Tanaman ini mempunyai kandungan unsur N, P, dan K yang tinggi. Selain itu, sebagai sumber bahan organik Tithonia ini juga mampu memperbaiki sifat kimia tanah lainnya seperti pH tanah. Percobaan lapangan pada ukuran setiap petak 3 m x 3 m pada kombinasi Tithonia dan Urea memberikan data pH (H20) tanah sebagai berikut : Replikasi 2 5,3 5,4 4,8 5,6 5,1 6,2
Perlakuan to t1 t2 t3 t4 t5
12
Adapun kombinasi perlakuan yang diuji berturut-turut : to = kontrol ; t1 = Tithonia + 100 kg ha-1 Urea; t2 = Tithonia + 50 kg ha-1 Urea; t3 = Tithonia + 25 kg ha-1 Urea; t4 = Tithonia + 15 kg ha-1 Urea; dan t5 = Tithonia. Hasil analisis tanah awal menunjukkan semakin ke arah utara semakin tinggi Al-dd. Rumuskan hipotesis yang akan diuji a. Apa satuan percobaan pada kasus di atas? b. Tuliskan model aditif lienar disain ini dan lengkapi dengan keterangan lambang yang digunakan c. Buat denah percobaannya di lapangan d. Lakukan analisis terhadap data tersebut e. Perlakuan manakah yang sebaiknya disarankan
Kasus 3.6.3
Penggunaan bahan pembenah tanah (soil conditioner) telah lazim dilakukan untuk memperbaiki sifat fisika dan kimia tanah. Percobaan 4 taraf konsentrasi soil conditioner (0, 50, 100 dan 150 mL L-1 air) memberikan data bobot isi (g cm-3) sebagai berikut : Replikasi 2 3 0,9 0,7 1,2 0,9 1,2 1,1 1,1 1,1
Untuk keperluan tersebut dibuat petakan-petakan berukuran 1 m x 1 m. Sebelah selatan lahan percobaan dibatasi oleh parit. a. Buat Lay out percobaan di laboratorium b. Lakukan ANAVA d. Lengkapi hasil analisis dengan nilai KK (Koefisien Keragaman) e. Tentukan model umum hubungan antara kadar air dan persentase perkecambahan f. Simpulan
13