Anda di halaman 1dari 3

Program di Indaco

1. Kampung Harmoni
1) Sekolah Warga Terpadu
Merupakan kegiatan yang dilakukan bersama dengan masyarakat di kampung Dadakan
dan kampung Karang Kidul. Kegiatan ini juga sebagai wadah untuk membentuk kader
harmoni. Kader ini diambil dari perwakilan setiap RW yaitu 2-3 orang.
Kegiatan yang dilakukan dalam sekolah warga terpadu ini antara lain :
a. Pelatihan komposter
b. Pelatihan pupuk cair
c. Pelatihan penerimaan tamu saat ada kunjungan ke Taman Harmoni
d. Green House
Dilakukan dengan kunjungan ke Ngargoyoso.
2) Taman Harmoni
Pada taman Harmoni ini dibuat per RW. Menyediakan lahan yang kemudian dibuat
taman berisikan tanaman-tanaman. Pada awal pembuatan taman dana sharing antara
perusahaan dengan masyarakat.
Tujuan dibuat taman harmoni yaitu :
a. Supaya taman Harmoni dapat terawatt dan berkelanjutan
b. Kunjungan dari pihak luar.
c. Menghasilkan dana untuk perawatan taman
3) Bank Sampah
Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang
sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan
disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul
sampah. Bank sampah ini dilakukan 2 minggu sekali. Sampai saat ini sudah terkumpul
7 ton sampah yang sudah dikelola oleh masyarakat. Sistemnya pagi hari warga setor ke
bank sampah kemudian ditimbang. Kemudian siang harinya dijual oleh bank sampah
ke pengepul besar. Hasil dari bank sampah ini akan ditabung dulu di buku keuangan
bank sampah. Keuntungan dari bank sampah ini antara lain “
a. Mengurangi sampah yang ada di lingkungan kampung
b. Menjadi tambahan pendapatan masyarakat sekitar
c. Menjadi tambahan tabungan
Tujuan dibuat Bank sampah ini :
a. Kegiatannya berbasis warga, meningkatkan partisipasi masyarakat
b. Meningkatkan nasabah bank sampah
c. Koperasi bank sampah.
4) Pemanfaatan Pekarangan Rumah
Pembuatan KRPL Kawasan Rumah Pangan Lestari. Kontribusi yang diberikan
perusahaan yaitu dengan memberikan bibit cabe, tomat dan lain-lain.
Pekarangan warga dibuat untuk menanam tanaman sayur-sayuran.
Pembuatan pekarangan rumah menjadi kolam lele.
5) Kreatifitas
Cinta lingkungan menjadi salah satu hal yang patut untuk kita sadari bersama,
khususnya karena semakin banyaknya masyarakat yang tidak sadar dengan kebersihan
lingkungannya. Berangkat dari hal itu, PT. Indaco Warna Dunia kembali menggelar
Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk “Pelet Go Green”.

Operation Manager PT. Indaco Warna Dunia sekaligus Ketua tim CSR PT. Indaco
Warna Dunia, Muji Lestari mengungkapkan bahwa kegiatan sejalan dengan misi dan
kebijakan perusahaan PT. Indaco Warna Dunia yaitu bertanggung jawab terhadap
kelestarian lingkungan. Go Green tidak sebatas dengan menanam pohon. Kebanyakan
orang, terlebih masyarakat di dusun-dusun hanya memahami cinta alam itu menanam
pohon, padahal kegiatan Go Green sangat banyak dan tidak hanya berhenti sampai di
situ. Go Green bisa dimulai dengan tidak membuang sampah sembarangan, melakukan
3R sampah, penanaman pohon, dan aktivitas lain yang bertujuan untuk efisiensi SDA.

Beberapa program “Pelet Go Green” yang dilakukan PT. Indaco di antaranya


menyediakan tangki komposter untuk pembuatan kompos sampah organik, di mana
setiap KK diberikan fasilitas ini supaya dapat mengolah sampah yang berasal dari
aktivitas rumah tangga. Pupuk kompos yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pribadi yaitu untuk pupuk tanaman sayur atau buah yang ditanam per KK,
maupun dijual keluar sehingga memberikan pemasukan tambahan. Selain itu, Indaco
juga menyediakan tong sampah yang dibedakan antara sampah organik dan anorganik.
Di mana nanti masyarakat masih diajarkan untuk bisa memilah sampah dan selanjutnya
dikelola di bank sampah.

PT. Indaco juga memberikan bibit pohon jeruk (Citrus) yang ditanam di lingkungan
Dusun Pelet. Tujuan penanaman pohon ini selain untuk mendukung penghijauan, juga
untuk mewujudkan Kampung Khas Jeruk yang diharapkan dapat menjadikan agro
wisata maupun diperdagangkan sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga
Dusun Pelet yang sebelumnya terkenal sebagai Desa Tertinggal.

Pemanfaatan palet bekas untuk dijadikan kerajinan. Kerajinan yang dihasilkan yaitu
seperti rak sepatu, meja belajar, papan lukis. Perusahaan memberikan bantuan berupa
peralatan pertukangan kepada warga. Kemudian palet bekasnya warga membeli dari
pihak perusahaan. Sampai saat ini sudah ada 1 orang yang mampu mengerjakan
kerajinan tangan, sudah sampai banyak pesanan.

2. Sekolah Ramah Lingkungan


1) Pembentukan duta lingkungan sekolah
Kegiatan yang ada di lingkungan sekolah ini hampr sama dengan di lingkungan
masyarakat di kampung Dadakan dan Karangkidul. Sekolah yang menjadi rujjukan
adalah SMP 2 Kebakkramat. Kegiatan yang dilakukan antara lain :
a. Pelatihan menanam
b. Pengelolaan bank sampah
c. Training of trainer untuk mengelola kader
2) Pelatihan untuk duta lingkungan sekolah

Anda mungkin juga menyukai