Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATAKULIAH EKONOMI DAN BISNIS DIGITAL

ANALISIS PESTEL
Dosen Pengampu:
Bapak Dediek Tri Kurniawan, S.E., M.M

Oleh:
1. Casandra Laila Dewi (200411624023)
2. Dinda Ajeng Febriyanti (200411624104)
3. Fachita Syafa Kamilah (200411424083)

Kelompok 11/Offering A
Program Studi S1 Pendidikan Tata Niaga
Fakultas Ekonomi
Februari 2022
Permasalahan Sampah di Indonesia

Sampah merupakan salah satu masalah yang sangat serius dan perlu dikhawatirkan.
Sampah juga salah satu perkara yang selalu menghantui karena efek dominonya tidak pernah
selesai. Di masa pandemi ini, seluruh kegiatan dilaksanakan dari rumah sehingga
meningkatkan ketergantungan pada belanja online dan layanan pengiriman barang. Namun
sebaliknya, kegiatan daur ulang sedang menurun sehingga terjadi lonjakan jumlah sampah
rumah tangga. Menurut KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), pada tahun
2021 Indonesia menghasilkan 22,9 juta ton sampah. Sayangnya, Indonesia masih mengalami
kesulitan dalam penanganan permasalahan sampah karena pengelolahan sampah masih
menerapkan siklus linier yang menyebabkan menggunungnya timbunan sampah di TPA
(Tempat Pembuangan Akhir). Timbunan sampah yang menggunung dapat menimbulkan
pencemaran lingkungan, menambah produksi gas metana dari sampah, dan menimbulkan
berbagai macam penyakit.
Sebagai mahasiswa fakultas Ekonomi, kami ingin berkontribusi membuat perubahan
dengan memanfaatkkan sampah, membuat sampah menjadi potensi bukan ancaman. Salah
satunya yaitu dengan menerapkan praktik ekonomi sirkuler di lingkungan keluarga,
masyarakat, dan kampus agar mampu mengurangi jumlah sampah plastik dan kemasan pasca
konsumsi dengan menggunakan kembali (reuse) dan mendaur ulang (recycle) agar tetap
memiliki nilai. Contohnya, mendaur ulang kertas bekas menjadi kertas yang berdaya guna
dan tetap memiliki nilai estetika, mendaur ulang sampah organik menjadi pupuk, dan
mengolah sampah menjadi produk kerajinan tangan yang dapat mengembangkan UMKM
sehingga dapat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi masyarakat. Plastik daur ulang juga
bisa digunakan untuk kebutuhan beberapa sektor industri yang kualitasnya tidak kalah dari
plastik virgin (murni). Hal terpenting dari pemilahan sampah yaitu mendukung dan
membantu pemerintah untuk meningkatkan pembangunan PSEL (Pengolahan Sampah
menjadi Energi Listrik) sehingga Indonesia dapat mengejar ketertinggalan dari negara-negara
maju yang sudah memanfaatkan sampah menjadi sumber daya yang esensial.

Dengan terwujudnya praktik ekonomi sirkuler yang terintegrasi maka pengelolaan


sampah yang berkelanjutan akan menciptakan dan menggerakkan ekosistem yang dapat
mengubah sampah kemasan menjadi sumber daya yang bernilai tinggi sehingga dapat
memberi manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan. Apabila semua kalangan masyarakat
dapat menerapkan ekonomi sirkuler, maka lingkungan akan terjaga, begitu pun kondisi sosial
dan ekonomi masyarakat yang akan mengalami peningkatan. Untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat Indonesia terhadap pengolahan sampah, sangat dibutuhkan pemerataan edukasi
tentang pengolahan sampah dan pelestarian lingkungan, serta pemerataan fasilitas bank
sampah yang memberi apresiasi bagi masyarakat yang sudah berkontribusi dalam pemilahan
sampah. Dengan memanfaatkan sampah sebagai sumber daya industri dan sumber daya
UMKM, maka akan menambah lapangan pekerjaan yang mampu menarik sekelompok orang
untuk dapat bekerja sehingga dapat meningkatkan taraf ekonomi dan menekan angka
pengangguran dan kemiskinan di Indonesia.

Identifikasi jenis - jenis sampah :

a. Sampah Organik (daun, sisa makanan, ranting)

Mengelola jenis sampah organik ini dapat dilakukan secara langsung ke tempat sampah atau
menguburnya. Namun, mengolahnya menjadi pupuk untuk menyuburkan halaman rumah pun
bisa jadi pilihan yang bijak. Jenis sampah organik adalah bahan terbaik untuk
membuat pupuk kompos.

b. Sampah Anorganik

 Keras : (kaca, kaleng, botol)

Sampah jenis tersebut dapat digunakan kembali. Mengelola sampah ini biasanya
dilakukan di tempat penampungan sampah yang sesuai dengan jenisnya. Misalnya
galon air mineral dapat digunakan kembali.

 Lunak : (kertas, kardus, koran, plastik)

Sampah jenis ini dapat didaur ulang, misalnya Olah sampah kertas menjadi kertas
atau karton kembali.

c. Sampah B3/Bahan Berbahaya & Beracun, baterai)

Sampah jenis ini biasanya merupakan sisa dari pengolahan bahan kimia yang berbahaya.

Jenis sampah B3 sendiri meliputi sebagai berikut:

 Sumber tidak spesifik: Limbah yang berasal dari kegiatan pemeliharaan alat,
pelarutan kerak, mencuci, dan lain-lain.
 Sumber spesifik: Limbah yang berasal dari proses industri (kegiatan utama).
 Sumber lain: Limbah yang berasal dari sumber tak terduga seperti produk yang
kedaluwarsa, sisa kemasan, dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi.

d. Sampah Residu

Sampah residu ini merupakan sampah yang tidak dapat didaur ulang. Contohnya : puntung
rokok, tisu, kapas.

e. Sampah pakaian/fashion

Sampah ini dapat berupa pakaian bekas, sepatu bekas atau yang kerap dikenal thrift. Sampah
jenis ini dapat dijual ke komunitas yang memang menjual barang-barang tersebut.

Pengelolaan sampah

Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan menggunkan sistem 3R (Reuse Reduce


Recycle), yaitu :

Reuse (penggunaan kembali)

- Reuse adalah mengunakan kembali sampah secara langsung, dengan fungsi yang masih
sama ataupun fungsi yang beda.

Contoh : Menggunakan kembali wadah yang sudah kosong untuk fungsi yang lain.

- Reduce (Pengurangan)

Reduce adalah pengurangan segala kegiatan yang dapat menimbulkan sampah.

Contoh : Menggunakan produk yang bisa diisi ulang kembali.

- Recycle (daur ulang)

Recyle adalah pemanfaatan kembali sampah dengan beberapa tahapan pengolahan.

Contoh : Olah sampah plastik menjadi kerajinan tangan, olah sampah organik untuk kompos.
SOLUSI DENGAN MENCIPTAKAN PRODUK DIGITAL

Rancangan umum

Menciptakan platform digital yang nantinya aplikasi tersebut dapat digunakan sebagai
salah satu wadah agar masyarakat Indonesia lebih mencintai lingkungan sekitar,
dengan cara menjual sampah plastik maupun sampah basah yang dapat diolah
menjadi pupuk dan nantinya akan ditampung di suatu komunitas pada setiap daerah
dan kemudian dapat didaur ulang menjadi hal yang lebih bermanfaat.

Rincian rancangan produk

Sebelum aplikasi ini berjalan kita memerlukan tindakan nyata yaitu mulai bekerja
sama dengan perangkat desa untuk mendirikan bank sampah yang nantinya digunakan
untuk menampung semua hal yang dilakukan masyarakat melalui aplikasi tersebut.

Beberapa fitur yang nantinya akan tersedia :

- Account : berfungsi sebagai langkah awal agar dapat menggunakan aplikasi,


masyarakat umum yang usianya 17 sampai 50 tahun dapat mendaftar dengan
memasukkan akun email pribadi dan verifikasi KTP serta melengkapi data diri
yang lainnya.
- Location : untuk mengetahui dimana bank sampah berada, bertujuan untuk
memudahkan masyarakat dalam menyalurkan sampah.
- Reedem poin : berfungsi ketika proses transaksi, setelah itu masyarakat akan
mendapat poin disetiap 1 kg sampah yang dikumpulkan.
- E-wallet : berfungsi sebagai wadah untuk menarik poin yang sudah dikumpulkan
sehingga poin tersebut dapat di cairkan berupa uang tunai.
- Jenis sampah : nantinya terdapat 2 pilihan, masyarakat dapat mengolah sampah
basah menjadi pupuk, dan kemudian dapat menyalurkan pupuk tersebut ke bank
sampah, kemudian jika sampah kering dapat disalurkan berupa produk
mentahan( tidak perlu diolah ).
- Member ( silver, gold, platinum )
Bertujuan agar masyarakat mempunyai semangat yang tinggi dalam menjaga
kebersihan lingkungan mulai dari sungai, perkebunan, perumahan, dan lainnya.
Semakin tinggi tingkat member semakin banyak bonus poin ketika melakukan
reedem poin nantinya.
- History : berfungsi untuk melihat riwayat sesering apa kita menyalurkan sampah
kepada bank sampah terdekat.

Kedepannya akan lebih dimatangkan lagi mulai dari konsep dan rancangan aplikasi ini.
Semoga dapat terealisasikan dan setidaknya dapat mengurangi jumlah sampah yang terus
meningkat setiap tahunnya.

BUKTI DISKUSI

Anda mungkin juga menyukai