Abstrak
Permasalahan sampah saat ini tidak terjadi pada wilayah perkotaan dan wilayah
pedesaan tetapi sudah menjadi masalah kompleks pada kehidupan sehari-hari. Salah satunya
pada wilayah di Desa Welahan, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo. Limbah
rumah tangga yang semakin hari semakin menumpuk dan pembuangan sampah yang
tergolong masih sembarangan yang membuat lingkungan di desa Wonoroto menjadi kotor.
2. TINJUAKAN PUSTAKA
a) Pengertian Sampah
Sampah adalah sesuatu yang tidak dikehendaki oleh yang punya dan bersifat padat
(Soemirat, 1996). Menurut Undang-Undang No. 18 Tahun 2008,tentang Pengelolaan sampah
menyatakan bahwa sampah adalah sisa kegiatansehari-hari manusia dan/atau proses alam
yang berbentuk padat. Dari pengertian dia dapat diserderhanakan, pengertian sampah
merupakan material yang sudah tidak digunakan lagi, tetapi masih dapat di daur ulang
kembali dan bisa menjadi barang yang bernilai.
b) Klasifikasi Sampah
Secara umum, jenis sampah berdasarkan asalnya dapat dibagi menjadi 2 (dua) yiatu
sampah organik anorganik (Mallongi dan Saleh : 2015)
1. Sampah Organik
Sampah organik ini terdiri dari bahan-bahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan
hewan. Sampah organik ini mudah terurai dengan proses alami.
2. Sampah Anorganik
Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam yang tak terbaharui, misalnya
seperti minyak bumi, mineral atau yang melalui proses insdustri. Zat yang terkadung
dalam sampah anorganik ksebgain besar tidak dapat terurai oleh alam, sedangkan
sebagaian kainya bisa terurai oleh alam tetapi membutuhkan waktu yang sangat lama.
Contoh sampah anorganik ini yaitu botol plastic, botol kaca, kaleng dll.
c) Sumber-Sumber Sampah
Sampah yang dikelola olah pemeritah kota yang ada di Indonesia dikatagorikan menjadi
beberapa kelompik yaitu :
1. Sampah rumah tangga
Sampah ini merupakan sampah yang dihasilkan dari lingkungan rumah tangga.
Sampah yang dihasilkan dari sumber ini misalnya berupa sisa makanan, plastik,
kertas, kain, kayu, kaca, dll.
2. Sampah dari daerah komersil
Sampah ini berasal dari pasar, pertokoan , pusat perdagangan, perkantoran, dll.
Sampah yang dihasilkan berupa sampah kertas, sampah kayu, sampah plastik,
sampah kaca, dan sisa makanan yang sudah membusuk.
d) Pengelolaan Sampah
Menurut PP No. 81 tahun 2012 , tentang pengelolaan sampah sejenis sampah rumah
tangga, pengelolaan sampah merupakan kegiatan yang sistematsis, menyeluruh dan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Pengelolaan
sampah dimulai dari sumber, penempatan pengumpulan, pemindahan, pengangkatan ,
pengelolahan dan yang terakhir pembuangan akhir. Dalam perencanaan pengelolaan sampah
dalam suatu kota perlu adanya data awal berupa timbulan, komposisi dan karaktersitik
sampah. Dengan begitu pengelolaan sampah akan lebih optimal.
Ada beberapa kajian teoritis sistem pengelolaan sampah (Suwerda, 2012). Analisisnya
seperti terlihat pada Tabel 1. Pada tabel terlihat perbandingan antara sistem pengelolaan
sampah konvensional/tradisional, kumpul-angkut buang, mandiri dan proaktif, serta bank
sampah.
Tabel 1
Gambar 2.
Sesuai pada permasalahan pemasaran tabel 1 maka akan dibuat alur seperti gambar 7
tentang metode pelatihan untuk memudahkan pengimplementasian mengenai digital
marketing.
Gambar 7. Metode Pelatihan
5. Kesimpulan
Pengelolaan sampah / barang bekas dengan baik dan tepat dapat memberikan dampak
yang luar biasa bagi lingkungan seperti lingkungan menjadi bersih, tertata dan indah selain
itu dapat menghasilkan pendapatan dari hasil pengolahan sampah yang memiliki nilai jual.
Proses pembuatanya tidak memperlukan modal yang banyak karena hanya memanfaatkan
barang bekas dan kreatifitas. Pendekatan peran serta masyarakat dengan melakukan
sosialisasi dapat mendorong masyarakat untuk ikut serta dalam pengelolaan sampah. Bentuk
peran serta masyarakat ini dari pengumpulan sampah, pemilahan sampah, pembuatan
kerjinan dan pemasaran produk.
Pemanfaatan digital marketing juga sangat berpengaruh dalam hal ini, karena dapat
menambah peluang pada produk untuk lebih di kenal dengan luas secara praktis dan efisien,
dan juga dengan adanya digital marketing masyarakat bisa memahami pemanfaatan internet,
pemanfaatan marketplace dan pemanfaatan sosial media. Akan tetapi pemanfaatan tersebut
harus diimbangi dengan pemahaman mengenai resiko agar masyarakat dapat bijak
memahami teknologi.
Daftar Pustaka
Republik Indonesia. 2008. Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Jakarta: Sekretariat Negara.
Setiadi A. 2015. Studi Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas pada Kawasan Permukiman
Perkotaan di Yogyakarta. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, Volume 3 Nomor 1, April,
Tahun 2015