Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN FIELDTRIP

PENGELOLAAN SAMPAH

Disusun Oleh:

KELOMPOK 4/ KL 2

Dini Kusumastuti 25010116120013


Siti Zaerina 25010116120106
Wardani Adi S 25010116140142
Amanda Luky E. 25010116130228
Linda Yanti N 25000118183031

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pencemaran merupakan sesuatu hal yang dapat merusak lingkungan. Jenis-jenis
pencemaran yang dapat digolongkan dalam degradasi lingkungan yang bersifat sosial adalah
kepadatan kendaraan, tumpukan sampah yang menganggu kesehatan dan keindahan
lingkungan sehingga menimbulkan pandangan yang kurang sedap. Tumpukan sampah di
pinggir-pinggir jalan dan di sekitar permukiman warga, baik di wilayah perkotaan hingga
wilayah pedesaan masih sering terlihat di sekitar lingkungan masyarakat. Kondisi seperti ini
sangat buruk bagi lingkungan dan mengakibatkan kerusakan lingkungan.
Manusia pada dasarnya memiliki sifat konsumtif yaitu, mengkonsumsi sebanyak-
banyaknya barang yang diinginkan dan bukan yang dibutuhkan. Perilaku tersebut apabila
dilakukan secara terus menerus dapat menimbulkan banyak sampah sehingga terjadi
pencemaran lingkungan. Manusia dalam kehidupannya yang konsumtif tidak memikirkan
hal-hal yang dapat merusak lingkungan termasuk dari barang-barang yang telah dikonsumsi.
Sampah yang paling banyak dihasilkan dari perilaku konsumtif berupa sampah plastik dan
sampah kertas.
Kesadaran setiap individu dalam kepedulian lingkungan itu tidaklah sama, padahal
adanya sampah sebenarnya tidak selalu menjadi masalah apabila dapat dikelola sebaik
mungkin sehingga dapat dihasilkan berbagai bentuk hasil olahan. Ada berbagai macam
sampah yang dapat diolah atau digunakan kembali, tergantung kreativitas dari masing-
masing orang. Hasil dari olahan sampah dapat berupa kerajinan, pupuk kompos, pakan
ternak, biogas, dan sebagainya.
Sampah merupakan permasalahan yang kompleks bagi negara Indonesia. Setiap tahun
pemerintah Indonesia sudah berupaya dalam melakukan berbagai tindakan untuk mengatasi
permasalahan sampah yang terjadi di setiap wilayah. Tindakan tersebut masih saja dirasa
belum dapat menyelesaikan permasalahan sampah di wilayah Indonesia hingga saat ini.
Berawal dari masalah sampah, warga Dusun Badegan, Bantul, Yogyakarta sejak tahun
2008 mendirikan Bank Sampah Gemah Ripah. Berdasarkan hasil pra observasi, Bank
Sampah Gemah Ripah merupakan pelopor berdirinya Bank Sampah-Bank Sampah lain yang
ada di berbagai daerah di Indonesia. Dibandingkan Bank Sampah lain Bank Sampah Gemah
Ripah masih belum berkembang karena masih berorientasi pada masyarakat bukan profit.
Beberapa Bank Sampah di Indonesia yang lebih berkembang dibanding Bank Sampah
Gemah Ripah diantaranya: Bank Sampah Bina Mandiri (Surabaya), Bank Sampah Bali, dan
Bank Sampah Karya Mandiri (Jakarta).
Beberapa pengelola atau pengurus Bank Sampah gemah Ripah ada yang memiliki
pekerjaan tetap dan tidak tetap bahkan sedang mencari pekerjaan atau belum mendapat
kesempatan kerja. Sehingga pengelolaan Bank Sampah Gemah Ripah merupakan pekerjaan
sampingan bagi beberapa pengelola atau pengurus Bank Sampah Gemah Ripah di sela-sela
kesibukan atau pekerjaan pokok mereka. Mereka bekerja secara sosial dan sukarela serta
belum mendapat gaji karena berorientasi pada masyarakat belum profit.
Selain mengelola sampah, Bank Sampah Gemah Ripah juga membantu menjual hasil
kerajinan warga yang berasal dari sampah seperti tas, dompet, dll. Hasil kerajinan warga ini
diletakkan di distro kerajinan sampah yang dapat dilihat dan dibeli oleh para pengunjung
Bank Sampah. Hasil penjualan dari kerajinan tersebut dapat meningkatkan pendapatan
keluarga. Kendala yang dihadapi adalah bahan baku kerajinan dari sampah masih kurang
karena tidak semua sampah dapat dijadikan barang kerajinan. Dengan adanya Bank Sampah
Gemah Ripah ini diharapkan bisa ikut membantu mengatasi masalah sampah, serta dapat
meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan keluarga terutama di Kabupaten Bantul.
2. Rumusan Masalah
a. Bank sampah Gemah Ripah sudah berdiri sejak kapan, ada berapa lokasi, dan ada
perkembangan atau tidak ?
b. Sumber sampah berasal dari siapa saja ?
c. Bagaimana proses sampah masuk ke bank sampah Gemah Ripah ?
d. Sampah yang diperoleh setiap hari berapa ?
e. Pengelola/petugas bank sampah Gemah Ripah dibayar atau tidak ?
f. Apa yang menyebabkan pengelola bank sampah Gemah Ripah bersedia mengurusi
sampah ?
g. Bagaimana BEP bank sampah Gemah Ripah ?
h. Kegiatan yang dilakukan selama ini efektif atau tidak untuk mengurangi sampah ?
i. Apa kelebihan dan kelemahan bank sampah Gemah Ripah ?
3. Tujuan
a. Dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa/mahasiswi mengenai materi yang telah
didapatkan di kampus.
b. Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan mahasiswa/mahasiswi tentang
pengelolaan sampah yang tepat.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Sampah Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah adalah
sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang
berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2006). Undang-
Undang Pengelolaan Sampah Nomor 18 tahun 2008 menyatakan sampah adalah sisa
kegiatan seharihari manusia dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat. Juli Soemirat
(1994) berpendapat bahwa sampah adalah sesuatu yang tidak dikehendaki oleh yang punya
dan bersifat padat. Azwar (1990) mengatakan yang dimaksud dengan sampah adalah
sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang
yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan industri)
tetapi bukan biologis karena kotoran manusia (human waste) tidak termasuk kedalamnya.
Manik (2003) mendefinisikan sampah sebagai suatu benda yang tidak digunakan atau tidak
dikehendaki dan harus dibuang, yang dihasilkan oleh kegiatan manusia. Para ahli kesehatan
masyarakat Amerika membuat batasan, sampah (waste) adalah sesuatu yang tidak
digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang, yang berasal dari
kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya. Dari batasan ini jelas bahwa sampah
adalah hasil kegiatan manusia yang dibuang karena sudah tidak berguna. Dengan demikian
sampah mengandung prinsip sebagai berikut :
1. Adanya sesuatu benda atau bahan padat
2. Adanya hubungan langsung/tidak langsung dengan kegiatan manusia Universitas
Sumatera Utara
3. Benda atau bahan tersebut tidak dipakai lagi (Notoatmojo, 2003)
Sumber-Sumber Sampah
1. Sampah yang berasal dari pemukiman (domestic wastes) Sampah ini terdiri dari bahan-
bahan padat sebagai hasil kegiatan rumah tangga yang sudah dipakai dan dibuang, seperti
sisa-sisa makanan baik yang sudah dimasak atau belum, bekas pembungkus baik kertas,
plastik, daun, dan sebagainya, pakaian-pakaian bekas, bahan-bahan bacaan, perabot rumah
tangga, daun-daunan dari kebun atau taman
2. Sampah yang berasal dari tempat-tempat umum Sampah ini berasal dari tempat-
tempat umum, seperti pasar, tempat-tempat hiburan, terminal bus, stasiun kereta api,
dan sebagainya. Sampah ini berupa kertas, plastik, botol, daun, dan sebagainya.
3. Sampah yang berasal dari perkantoran Sampah ini dari perkantoran baik perkantoran
pendidikan, perdagangan, departemen, perusahaan, dan sebagainya. Sampah ini berupa
kertas-kertas, plastik, karbon, klip dan sebagainya. Umumnya sampah ini bersifat
anorganik, dan mudah terbakar (rubbish).
4. Sampah yang berasal dari jalan raya Sampah ini berasal dari pembersihan jalan, yang
umumnya terdiri dari : kertaskertas, kardus-kardus, debu, batu-batuan, pasir, sobekan
ban, onderdil-onderdil kendaraan yang jatuh, daun-daunan, plastik, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
5. Sampah yang berasal dari industri (industrial wastes) Sampah ini berasal dari kawasan
industri, termasuk sampah yang berasal dari pembangunan industri, dan segala sampah
yang berasal dari proses produksi, misalnya : sampah-sampah pengepakan barang,
logam, plastik, kayu, potongan tekstil, kaleng, dan sebagainya.
6. Sampah yang berasal dari pertanian/perkebunan Sampah ini sebagai hasil dari
perkebunan atau pertanian misalnya: jerami, sisa sayur-mayur, batang padi, batang
jagung, ranting kayu yang patah, dan sebagainya.
7. Sampah yang berasal dari pertambangan Sampah ini berasal dari daerah pertambangan,
dan jenisnya tergantung dari jenis usaha pertambangan itu sendiri, maisalnya: batu-
batuan, tanah/cadas, pasir, sisa-sisa pembakaran (arang), dan sebagainya.
8. Sampah yang berasal dari petenakan dan perikanan Sampah yang berasal dari
peternakan dan perikanan ini, berupa : kotoran-kotoran ternak, sisa-sisa makanan
bangkai binatang, dan sebagainya (Notoatmojo, 2003).
Jenis Sampah diantaranya :
1. Sampah berdasarkan zat kimia yang terkandung didalamnya - Sampah anorganik
Sampah anorganik adalah sampah yang umumnya tidak dapat membusuk, misalnya :
logam/besi, pecahan gelas, plastik dan sebagainya. - Sampah organik Universitas
Sumatera Utara Sampah organik adalah sampah yang pada umumnya dapat membusuk,
misalnya : sisa-sisa makanan, daun-daunan, buah-buahan dan sebagainya.
2. Sampah berdasarkan dapat dan tidaknya terbakar - Sampah yang mudah terbakar,
misalnya : kertas, karet, kayu, plastik, kain bekas dan sebagainya. - Sampah yang tidak
dapat terbakar, misalnya: kaleng-kaleng bekas, besi/logam bekas, pecahan gelas, kaca,
dan sebagainya (Notoatmodjo, 2003).
3. Sampah berdasarkan karakteristiknya - Abu (Ashes) Merupakan sisa pembakaran dari
bahan yang mudah terbakar, baik di rumah, di kantor maupun industri. - Sampah Jalanan
(Street Sweeping) Berasal dari pembersihan jalan dan trotoar, terdiri dari kertas-kertas,
kotoran dan daun-daunan. - Bangkai Binatang (Dead Animal) Yaitu bangkai binatang
yang mati karena bencana alam, penyakit atau kecelakaan. - Sampah pemukiman
(Household refuse) Yaitu sampah campuran yang berasal dari daerah perumahan. -
Bangkai Kendaraan (Abandoned vehicles) Yang termasuk jenis sampah ini adalah
bangkai mobil, truk, kereta api, satelit, kapal laut dan alat transportas lainnya. - Sampah
industri Universitas Sumatera Utara Terdiri dari sampah padat yang berasal dari industri
pengolahan hasil bumi, tumbuhtumbuhan dan industri lainnya. - Sampah hasil
penghancuran gedung/bangunan (Demolotion waste) Yaitu sampah yang berasal dari
perombakan gedung/bangunan. - Sampah dari daerah pembangunan Yaitu sampah yang
berasal dari sisa pembangunan gedung, perbaikan dan pembaharuan gedung. Sampah dari
daerah ini mengandung tanah batu-batuan, potongan kayu, alat perekat, kertas dan lain-
lain. - Sampah Padat Pada Air Buangan (Sewage Solid) Sampah yang terdiri dari benda
yang umumnya zat organik hasil saringan pada pintu masuk suatu pusat pengolahan air
buangan. - Sampah Khusus Yaitu sampah yang memerlukan penanganan khusus dalam
pengelolaannya, misalnya kaleng cat, film bekas, zat radioaktif dan zat yang toksis.
(Mukono, 2006).
Komposisi Sampah Menurut Achmadi (2004) secara umum komposisi dari sampah di
setiap kota bahkan negara hampir sama, yaitu :
1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kuantitas dan Kualitas Sampah Menurut Slamet
(2004) sampah baik kualitas maupun kuantitasnya sangat dipengaruhi oleh berbagai
kegiatan dan taraf hidup masyarakat. Beberapa faktor yang penting antara lain :
a. Jumlah Penduduk Dapat dipahami dengan mudah bahwa semakin banyak penduduk
b. Keadaan sosial ekonomi Semakin tinggi keadaan sosial ekonomi masyarakat,
semakin banyak semakin banyak pula sampahnya. Pengelolaan sampah pun
berpacu dengan laju pertambahan penduduk. jumlah perkapita sampah yang
dibuang. Kualitas sampahnya pun semakin banyak bersifat tidak dapat membusuk.
Perubahan kualitas sampah ini, tergantung pada bahan yang tersedia, peraturan
yang berlaku serta kesadaran masyarakat akan persoalan persampahan. Kenaikan
kesejahteraan ini pun akan meningkatkan kegiatan konstruksi dan pembaharuan
bangunanbangunan, transportasi pun bertambah, dan produk pertanian, industri dan
lain-lain akan bertambah dengan konsekuensi bertambahnya volume dan jenis
sampah.
c. Kemajuan Teknologi Universitas Sumatera Utara Kemajuan teknologi akan
menambah jumlah maupun kualitas sampah, karena pemakaian bahan baku yang
semakin beragam, cara pengepakan dan produk manufaktur yang semakin beragam
pula.
d. Tingkat pendidikan Menurut Hermawan (2005) Untuk meningkatkan mutu
lingkungan, pendidikan mempunyai peranan penting karena melalui pendidikan,
manusia makin mengetahui dan sadar akan bahaya limbah rumah tangga terhadap
lingkungan, terutama bahaya pencemaran terhadap kesehatan manusia dan dengan
pendidikan dapat ditanamkan berpikir kritis, kreatif dan rasional. Semakin tinggi
tingkat pendidikan selayaknya semakin tinggi kesadaran dan kemampuan
masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Hubungan Sampah Terhadap Masyarakat dan Lingkungan Menurut Chandra, Budiman
(2006) pengelolaan sampah di suatu daerah akan membawa pengaruh bagi masyarakat
maupun lingkungan daerah itu sendiri. Pengaruhnya tentu saja ada yang positif dan juga
ada yang negatif. Pengaruh positif dari pengelolaan sampah ini terhadap masyarakat dan
lingkungan, antara lain :
a. Sampah dapat dimanfaatkan untuk menimbun lahan semacam rawa-rawa dan dataran
rendah
b. Sampah dapat dimanfaatkan untuk pupuk
c. Sampah dapat diberikan untuk makanan ternak setelah menjalani proses pengelolaan
yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk mencegah pengaruh buruk sampah
terhadap ternak Universitas Sumatera Utara
d. Pengelolaan sampah menyebabkan berkurangnya tempat untuk berkembang biak
serangga atau binatang pengerat
e. Menurunkan insidensi kasus penyakit menular yang erat hubungannya dengan
sampah
f. Keadaan estetika lingkungan yang bersih menimbulkan kegairahan hidup masyarakat
g. Keadaan lingkungan yang baik mencerminkan kemajuan budaya masyarakat h.
Keadaan lingkungan yang baik akan menghemat pengeluaran dana kesehatan suatu
Negara sehingga dana itu dapat digunakan untuk keperluan lain Sedangkan pengaruh
negatif dari sampah terhadap kesehatan, lingkungan maupun sosial ekonomi dan
budaya masyarakat,
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bank sampah Gema Ripah merupakan salah satu diantaranya bank sampah yang ada
diindonesia. Bank sampah Gema Ripah adalah sistem pengolahan sampah yang dirancang
seperti mekanisme kerja di perbankan dimana masyarakat dapat menabung sampah yang
dibuktikan adanya nomor rekening dan buku rekening tabungan sampah. Yang memiliki tujuan
diantaranya

1. Media edukasi bagi anak-anak usia dini tentang bagaimana kita memelihara lingkungan
2. Sarana belajar untuk masyarakat lebih terampil dalam mengolah sampah
3. Menghindari pencemaran lingkungan
4. Menjadikan sampah yang tidak dipandang menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis

Bank sampah Gema Ripah ini lahir karena dilatar belakangi oleh kesadaran warga
tentang masalah sampah masih rendah terkait sampah yang masih dibakar, sampah organik dan
anorganik masih tercampur, membuang sampah sembarangan dan sistem pengelolaan kumpul –
angkut dan buang.Untuk itu timbullah ide bagaimana cara mengelola dan memanfaatkan sampah
itu dengan benar, sekaligus memberikan manfaat bagi kehidupan manusia dan lingkungan, maka
terbentuklah Bank Sampah Gemah Ripah. Untuk sejarah Bank Sampah sendiri, dimulai pada
tahun 2008 di Kabupaten Bantul dengan nama Bank Sampah Gema Ripah, sejak saat itu,
keberadaan Bank Sampah terus berkembang dari yang awal 20 nasabah saat ini pada tahun ke 10
sudah 1400 nasabah, dan telah memiliki cabang di berbagai wilayah. Melalui Bank Sampah,
masyarakat dilatih untuk mengolah atau mengelola sampahnya sendiri baik dengan membuat
kompos atau menabung sampah yang dihasilkan di bank sampah. Selain melayani masyarakat
untuk menabung bank sampah, bank sampah Gemah Ripah juga mengajarkan masyarakat
tentang cara menimalisasi sampah yang dihasilkan oleh masyarakat.

Sumber sampah dalam kegiatan ini berasal dari para masyarakat yang terletak di Desa
Badegan Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Biasanya masyarakat di
daerah tersebut memilah berbagai sampah yang kira – kira jenisnya sekitar 40an diantaranya
seperti sampah plastik, kertas, stryrofoam, kardus dan kemasan botol minuman bekas pakai yang
dapat didaur ulang. Sampah yang dapat dikumpulkan dalam sehari ini tidak menentu tergantung
masyarakat Desa Badegan Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta namun rata
– rata perbulannya jumlah sampah yang diterima Bank Sampah Gemah Ripah bisa mencapai
500- 700 kg per bulannya.

Keberadaan bank sampah ini dinilai efektif untuk meminimalisir jumlah sampah di
masyarakat dan juga pencemaran lingkungan akibat sampah, hal ini juga dibuktikan dengan
banyaknya nasabah dan cabang yang dibuka saat ini. Selain bertujuan untuk menyelamatkan
lingkungan, bank sampah juga memiliki keuntungan untuk menghasilkan uang dari sampah yang
belum memiliki nilai ekonomis. Hal ini menjadi nilai plus untuk bank sampah Gemah Ripah.

Prosedur masuknya sampah ke Bank sampah Gema Ripah ini sangat mudah masyarakat
cukup memilah sampah- sampah tersebut sesuia jenisnya, kemudian membawanya ke Bank
sampah Gema Ripah. Setelah itu sampah petugas atau bisa dikatakan teller dari Bank sampah
Gema Ripah akan menimbangnya, membeli, menentukan jenis dan berat sampah kemudian
nasabah akan menerima bukti slip setoran. Teller memasukkan pendapatan bersih masing-
masing penabung ke buku rekening untuk tabungan dari bank Geman Ripah ini dapat diambil
jika saldo dalam buku tabungan nasabah lebih dari Rp. 5000,00.

Kendala atau faktor yang dapat mempengaruhi bank sampah tidak berjalan dibeberapa
bank sampah diantaranya Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum sadar dan masih banyak
dengan memakai pradigma “ sampah itu dikumpul,diangkut oleh DPU dan pada
akhirnya,dibuang atau dibakar”. Oleh karena itu perlu diadakannya sosialisasi dan testimoni agar
dapat merubah pradigma para masyarakat untuk menjadi pradigma menabung “sampah itu
dikumpul, dipilah, diangkut dan pada akhirnya di tabung dibank sampah”.

Bank sampah Gemah Ripah di Kabupaten Bantul tidak memiliki BEP. Hal ini
dikarenakan bank sampah Gemah Ripah tidak berorientasi pada profit, melainkan beroperasi
berdasarkan asas social dan kemanusiaan. Begitu pula dengan pegawai yang bekerja di bank
sampah tersebut, tidak memiliki gaji tetap dengan alasan yang sama.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Bank Sampah Gemah Ripah berdiri sejak tahun 2018 yang berlokasi di Bantul, dan
terus berkembang dari yang awal 20 nasabah saat ini pada tahun ke 10 sudah 1400
nasabah, dan telah memiliki cabang di berbagai wilayah.
2. Sumber sampah dalam kegiatan ini berasal dari para masyarakat yang terletak di Desa
Badegan Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
3. Prosedur masuknya sampah ke Bank sampah mulai dari memilah, membawanya ke
lokasi, menimbang, membeli, dan menerima bukti slip setoran.
4. Rata – rata perbulannya jumlah sampah yang diterima Bank Sampah Gemah Ripah bisa
mencapai 500- 700 kg per bulannya.
5. Pegawai yang bekerja di bank sampah, tidak memiliki gaji tetap.
6. Bank sampah Gema Ripah ini lahir karena dilatar belakangi oleh kesadaran warga
tentang masalah sampah masih rendah.
7. Bank sampah Gemah Ripah di Kabupaten Bantul tidak memiliki BEP.
8. Kegiatan yang dilakukan oleh Bank Sampah Gemah Ripah sangat efektif untuk
mengurangi jumlah timbulan sampah.
9. Kendala yang dapat mempengaruhi bank sampah tidak berjalan dibeberapa bank
sampah diantaranya Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum sadar.

B. Saran
1. Sebaiknya diminimalisir kendala yang dapat mempengaruhi tidak berjalannya bank
sampah di beberapa tempat
2. Sebaiknya ditambah kuantitas SDM dan sarana prasarana penunjang untuk
pengembangan bank sampah sendiri
DAFTAR PUSTAKA

Nomor, Undang-Undang Republik Indonesia. "Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah."


Jakarta: Direktorat Jenderal Peraturan Perundangundangan (18).
Damanhuri, Enri, and Tri Padmi. "Pengelolaan sampah." Diktat Kuliah TL 3104 (2010): 5-10.
Rochaeni, Atik, and Waluyo Zulfikar. "Pengelolaan Sampah: Problematika Dan Kebijakan."
(2017).
Notoatmodjo, Soekidjo. "Kesehatan masyarakat." Jakarta: Rineka Cipta (2007).
Artiningsih, Ni Komang Ayu. Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah
tangga (Studi kasus di Sampangan dan Jomblang, Kota Semarang). Diss. program
Pascasarjana Universitas Diponegoro, 2008.
Dwiyanto, Bambang Munas. "Model peningkatan partisipasi masyarakat dan penguatan sinergi
dalam pengelolaan sampah perkotaan." Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah
Ekonomi dan Pembangunan 12.2 (2011): 239-256

Anda mungkin juga menyukai